Laporan Monitoring Smoke Free Sea Games 2011 Pendahuluan Smoke Free Sea Games sudah merupakan tradisi penyelenggaraan Sea Games sebelumnya, di Laos tahun 2009, Thailand tahun 2007, Philipina tahun 2005 dan Vietnam tahun 2003. Smoke Free Sea Games, berarti bahwa pelaksanaan Sea Games harus bebas dari asap, iklan, promosi dan sponsor rokok. Ini untuk menjamin dan melindungi para atlet, official dan penonton dari bahaya rokok. Indonesia sebagai tuan rumah Sea Games 2011, telah berkomitmen untuk menyelenggarakan Smoke Free Sea Games. Kota tempat Sea Games berlangsung, yaitu Jakarta dan Palembang telah memiliki peraturan daerah tentang kawasan tanpa rokok. Karena itu, semua tempat pertandingan harus bebas dari asap rokok. Bahkan INASOC, telah membatalkan keterlibatan sponsor dari perusahaan rokok pada Sea Games 2011.( http://www.suarakaryaonline.com/news.html?id=287485 ) Karena itu Komnas Perlindungan Anak bersama Tobacco Control Support Center (TCSC), Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI), Klub Jantung Remaja/Komnas Pengendalian Tembakau dan Forum Warga Kota Jakarta mendukung BPLHD DKI Jakarta dan INASOC DKI Jakarta untuk mewujudkan Smoke Free Sea Games dengan melakukan monitoring pelaksanaan Smoke Free Sea Games 2011.
Sasaran Monitoring Smoke Free Sea Games Komponen yang dipastikan ada untuk terwujudnya Smoke Free Sea Games, yaitu :
¾ ¾ ¾ ¾ ¾
Memastikan tidak ada orang yang merokok di tempat pertandingan Sea Games Memastikan tidak ada iklan, promosi dan sponsor rokok Memastikan tidak ada penjualan rokok di sekitar tempat pertandingan Sea Games Adanya informasi dan edukasi yang disampaikan kepada masyarakat Memastikan tidak ada hubungan apapun dengan industri rokok.
Karena itu, sasaran monitoring Smoke Free Sea Games 2011 adalah : 1) Orang yang merokok di tempat pertandingan 2) Kegiatan promosi dan penjualan rokok di tempat pertandingan 3) Iklan, promosi dan sponsor rokok pada penyelenggaraan Sea Games 2011 4) Adanya penandaan (sign) Dilarang Merokok dan Kawasan Dilarang Merokok di tempat pertandingan 5) Adanya pengumuman/announcement “dilarang merokok” Proses Monitoring Tim monitoring berjumlah 40 relawan, yang berasal dari Komnas Perlindungan Anak dan ISKMI (20 orang), Klub Jantung Remaja dan Komnas Pengendalian Tembakau (10 orang), Forum Warga Jakarta (10 orang). Selama melakukan monitoring senantiasa berkoordinasi dengan BPLHD DKI Jakarta, Inasoc DKI Jakarta, Satpol PP dan pengelola tempat pertandingan. Sebelum bertugas Tim monitoring mendapatkan pembekalan dan pendampingan dari Komnas Perlindungan Anak tentang mekanisme monitoring, dokumentasi hasil monitoring, evaluasi dan koordinasi dengan panitia dan pengelola tempat pertandingan. Monitoring dilakukan di delapan (8) tempat pertandingan secara intensif, selama 5 – 8 kali. Selain itu secara acak Tim juga melakukan monitoring di tempat pertandingan lainnya. Matriks berikut menunjukan tempat dan tim yang bertugas.
No Olah Raga
Tempat
1
Sepak Bola
2
Badminton
Gelora Bung Karno Stadion Lebak Bulus Istora Senayan
3
Basket
4 5 6 7 8
Pencak Silat Futsal Karate Tenis Meja Balap Sepeda
Tim
dan Komnas Perlindungan Anak dan ISMKMI Komnas Perlindungan Anak dan ISKMI Sport Mall kelapa Gading Komnas Perlindungan Anak dan ISKMI Taman Mini Indonesia Indah Klub Jantung Remaja/Komnas PT POPKI Sport Centre Cibubur Klub Jantung Remaja/Komnas PT Tenis Indoor Senayan Klub Jantung Remaja/Komnas PT Hall A Soemantri Bojonegoro Fakta dan YLKI Velodrome Rawamangun Fakta
Tim melakukan pendokumentasian dengan mengisi formulir dan mengambil foto orang yang merokok; foto penandaan dilarang merokok atau kawasan dilarang merokok; foto iklan, promosi dan sponsor rokok dan bentuk promosi atau sponsor lainnya. Selain itu Tim juga melakukan monitoring di televisi, koran dan internet untuk memastikan tidak ada iklan, promosi dan sponsor rokok pada Sea Games 2011. Hasil Monitoring Dari monitoring yang dilakukan sejak tanggal 12 – 21 November 2011, di 8 tempat pertandingan ditemukan bahwa : 1. Orang Merokok di tempat pertandingan Sea Games 2011 Hampir di semua tempat pertandingan ditemukan orang merokok baik penonton, petugas (Panitia, Satpol PP, Polisi), pelatih bahkan ditemukan juga atlet yang merokok.
Gelora Bung Karno tempat pertandingan sepak bola, adalah tempat yang paling banyak ditemukan orang merokok, bukan hanya di luar stadion tapi juga di dalam stadion. Tim kesulitan untuk menegur atau meminta perokok untuk berhenti merokok karena situasi sangat tidak kondusif. Sementara itu, Satpol PP hanya ada di luar stadion. Bahkan di Istora Senayan dan Stadion Kuningan ‐ruangan dengan air conditioner‐ juga masih ditemukan orang merokok, walau tidak sebanyak di Gelora Bung Karno. Sport Mall Kelapa Gading, tempat pertandingan basket merupakan tempat yang ideal sebagai kawasan tanpa rokok. Di sana tidak ditemukan orang merokok, baik di dalam maupun di luar tempat pertandingan. Di setiap sudut ditemukan penandaan dilarang merokok, bahkan ada petugas yang akan menegur apabila ada yang merokok. Hal ini karena, pengelola Sport Mall Kelapa Gading mempunyai komitmen yang cukup baik menjadikan tempatnya sebagai kawasan tanpa rokok. 2. Kegiatan promosi dan penjualan rokok di tempat pertandingan Penjualan rokok hanya ditemukan di Gelora Bung Karno, saat pertandingan sepak bola berlangsung. Di tengah‐tengah penonton para pedagang rokok asongan berbaur dengan para penonton yang merokok. 3. Iklan, promosi dan sponsor rokok Sepanjang Sea Games berlangsung, tim tidak menemukan iklan, promosi dan sponsor rokok yang dilakukan secara terang‐terangan, seperti billboard, spanduk atau bentuk lainnya. Namun, beberapa praktik “licik”, memanfaatkan momen Sea Games tetap ditemukan seperti misalnya : a. Pembagian secara cuma‐cuma majalah Jurnal Tenis Meja dengan bagian belakang satu halaman penuh memuat iklan rokok Surya Pro Mild. Ini ditemukan pada tanggal 14 November 2011, saat pertandingan tenis meja antara Indonesia melawan Vietnam, dan tanggal 16 November 2011, saat pertandingan tim Indonesia melawan tim Singapura.
b. Pada siaran langsung pertandingan sepak bola dan badminton yang ditayangkan di televisi MNC dan RCTI, tanggal 12, 13, 17, 19, 21,22 November 2011, Djarum melakukan iklan dan promosi tentang Beasiswa Djarum dan Super Soccer, minimal 3 kali tiap tayang siaran langsung. c. PT. Djarum mensponsori turnamen volley pantai Asia Pacific , pada uji coba lapangan volley pantai di Jakabaring Palembang, tanggal 12 – 17 Oktober 2011. Kemudian memenuhi lapangan volley pantai dengan materi promosi rokok LA Lights, termasuk backdrop. Ketika ketua INASOC meninjau tempat tersebut tanggal 10 November 2011, backdrop masih terpasang sampai ketua Inasoc memerintakan agar backdrop tersebut dibongkar.( http://www.tribunnews.com/2011/11/10/rita‐ subowo‐perintahkan‐iklan‐rokok‐dibongkar ) 4. Penandaan (sign) Dilarang Merokok Secara umum penandaan “Dilarang Merokok” atau “Kawasan Dilarang Merokok”, sudah ada di semua tempat pertandingan. Namun jumlahnya sangat tidak memadai. Misalnya pada kunjungan monitoring pertama, di Stadion Lebak Bulus hanya ditemukan satu penandaan di tempat VVIP. Setelah hal ini dikoordinasikan kepada BPLHD, di beberapa tempat pertandingan penandaan berupa stiker, poster dan spanduk sudah mulai banyak. Namun di Gelora Bung Karno, penandaan masih sangat sedikit sehingga tidak memadai dibandingkan dengan luas stadion. Khusus di Sport Mall Kelapa Gading, tempat pertandingan basket, penandaan memang sudah ada dan sangat memadai. Stiker dan spanduk yang menginformasikan “Kawasan Tanpa Rokok” ada disetiap sudut. 5. Pengumuman dilarang merokok Pengumuman yang disampaikan panitia melalui pengeras suara kepada penonton tentang larangan merokok hanya ditemukan pada pertandingan sepak bola di Lebak Bulus dan pertandingan basket di Sport Mal Kelapa Gading. Di tempat pertandingan lain, sepanjang tim melakukan monitoring tidak mendengar adanya pengumuman tersebut.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : • Industri rokok, tetap melakukan upaya memanfaatkan event Sea Games 2011 dalam promosi dan iklan produknya. • Penonton dan petugas belum dapat mematuhi peraturan Kawasan Tanpa Rokok • Adanya upaya berbagai pihak untuk mewujudkan Smoke Free Sea Games Karena itu, Tim Monitoring merekomendasikan sebagai berikut : •
Memperbanyak informasi dan edukasi kawasan tanpa rokok kepada masyarakat
•
Petugas lebih proaktif menegur/mengingatkan apabila ditemukan orang yang merokok di kawasan tanpa rokok
•
Mendukung KONI dan INASOC untuk membebaskan olah raga di Indonesia dari sponsor rokok.
•
Memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berupaya mewujudkan Smoke Free Sea Games 2011
Demikianlah laporan ini disampaikan, terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya monitoring ini. Informasi selanjutnya dapat menghubungi Komnas Perlindungan Anak, Jl. Tb. Simatupang No. 33 Jakarta Timur, telepon 021‐8416159, fax 021‐8416158, email
[email protected] Jakarta, 23 November 2011 Tim Monitoring Smoke Free Sea Games 2011 Komnas Perlindungan Anak Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) Klub Jantung Remaja/Komnas Pengendalian Tembakau Forum Warga Kota Jakarta