BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua
aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan bahkan keagamaan dan apa saja yang dapat terpikirkan. Pengguna internet juga melingkupi semua kalangan, baik orang tua, remaja, maupun anak-anak. Menurut Catur (dalam Rachdianti, 2011), rata-rata usia pengguna internet di perkotaan 60% adalah kalangan remaja yang berusia 15-24 tahun, artinya sebagian dari mereka masih memiliki status sebagai siswa, yang mungkin saja belum bisa memilah informasi yang ada, namun di sisi lain siswa merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet. Hal ini dikarenakan aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah dan kemudahan dalam mengakses internet. National School Boards Foundation dan Grunwald Associations, sebuah badan konsultasi di Amerika melakukan penelitian atas para siswa dan didapatkan hasil tiga dari empat siswa menggunakan internet dan mereka lebih gemar menggunakan internet diluar rumah atau di "cyber cafe" (warung internet) dibanding menggunakan internet di rumah (dalam Huda, 2008). Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen (dalam Anugerawan, 2009). Menurut Chaplin (2008) dalam perkembangannya internet memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Internet dapat digunakan sebagai media tutorial. Alat peraga dan alat uji yang dapat sangat membantu dalam proses belajar mengajar. Penerapan teknologi yang paling cepat di sekolah Amerika Serikat melibatkan internet. Internet cepat sekali menjadi sumber alat yang tersedia untuk guru-guru dan siswa melalui arus global ini. Internet menyediakan artikel yang interaktif. Internet merupakan media belajar yang secara medium memperkaya
aktifitas
guru
dan
pembelajaran
siswa
sehingga
mampu
membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajarnya (Multahada, 2010). Penggunaan internet dalam memberikan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan informasi dan melakukan komunikasi dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan motivasi peserta didik untuk menggali dan mencari lebih banyak lagi ilmu pengetahuan yang dipelajarinya (Sahfitri, 2010). Penggunaan internet sebagai sarana belajar merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini tentu saja membutuhkan peran serta para pendidik dalam pengelolaanya agar penggunaanya dapat terarah dengan baik serta sesuai dengan proses pembelajaran (Zuhud, 2009 ).
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tugas utama siswa adalah belajar dan menuntut ilmu. Internet adalah sebuah media yang tepat untuk membantu siswa belajar lebih mudah, karena dapat mengakses informasi yang berguna dalam belajarnya. Hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan penggunaan internet pada saat ini, dengan hasil observasi dan wawancara sepintas yang dilakukan pada tanggal 26 Juni 2012 dengan melakukan pengamatan di warnet sekitar sekolah Yadika 5, menunjukan pada warnet A, dari 12 anak yang menggunakan intenet, 8 diantaranya bermain games, 3 anak lainnya membuka jejaring sosial dan 1 anak membuka email, sedangkan di warnet B, terdapat 8 anak yang sedang bermain internet, 5 anak diantaranya membuka jejaring sosial dan 3 anak lainnya melakukan browsing. Dilihat dari hasil observasi tersebut, didapat rata-rata siswa menggunakan internet untuk bermain games dan jejaring sosial. Hal tersebut dapat memiliki hubungan yang erat dengan tingkat motivasi belajar mereka, karena dilihat dari waktu menggunakan internet yang cukup lama dan tujuan mereka menggunakan internet bukan untuk keperluan belajar. Selain itu kegemaran mereka menggunakan internet di "cyber cafe" (warnet) dibandingkan menggunakan internet di rumah juga memiliki kaitan erat dengan motivasi belajar. Observasi diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunujukan bahwa siswa pengguna aktif internet seperti jejaring sosial, ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada siswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi secara langsung antara jejaring sosial yang menyebabkan nilai siswa menjadi rendah, namun diduga jejaring
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut (dalam Anugerawan, 2009) Internet adalah salah satu teknologi yang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya termasuk para siswa. Hal ini dikarenakan aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah dan kemudahan dalam mengakses internet. Namun, para siswa lebih banyak menggunakan internet untuk keperluan hiburan seperti bermain games dan membuka situs jejaring sosial dibandingkan untuk keperluan belajarnya, serta waktu yang digunakan untuk menggunakan internet cukup lama dan warung internet tempat dimana anak dapat mengabiskan waktu seharian penuh tanpa pengawasan dan arahan dari orangtua maupun guru. Hal tersebut, diduga memiliki hubungan dengan motivasi belajar mereka. 1.2
Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara penggunaan internet di warnet dengan motivasi belajar pada siswa kelas dua SMP Yadika 5 Jakarta Barat? ”. 1.3.
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
penggunaan internet di warnet dengan motivasi belajar siswa kelas 2 SMP Yadika 5 Jakarta Barat.
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.4
Kegunaan Penelitian
1.4.1. Aspek teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi psikologi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada serta dapat dijadikan rujukan atau referensi bagi masyarakat, khususnya dunia pendidikan bahwa internet dapat dimanfaatkan secara bijak dan positif dalam memajukan dunia pendidikan, dan dapat memberi gambaran mengenai hubungan pemanfaatan internet dengan motivasi belajar. 1.4.2
Aspek Praktis Selain teoritis, penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi
aspek praktis, antara lain : (1)
Bagi para guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai manfaat internet bagi pendidikan dan dampak negatif yang muncul dari menggunakan internet, sehingga dapat mengajarkan pada siswa bagaimana cara menggunakan internet untuk keperluan belajarnya.
(2)
Bagi orang tua, penelitian ini diharapkan dapat mengarahkan anaknya dalam menggunakan internet secara bijak dan mengawasi anak agar tidak menggunakan internet secara bebas serta lebih berhati-hati dengan bahaya dalam menggunakan internet.
(3)
Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kemudahan dalam menggunakan internet sebagai media belajar selain dari buku dan perpustakaan. Selain itu, penelitian ini ditujukan agar siswa mengetahui tentang bahayanya internet sehingga siswa dapat mencegah dampak internet dan menggunakan internet dengan bijak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/