BAB l PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada era yang telah modern seperti saat ini, internet sangatlah bermanfaat bagi orang-orang. Sekarang ini hampir semua orang menggunakan internet dalam aktivitas sehari-hari mulai dari anak sekolahan sd, smp, sma, kuliah, pekerja, bahkan yang belum memiliki pekerjaanpun sangat membutuhkan internet, dikarenakan hampir seluruh informasi setiap harinya disebar luaskan melalui internet, sehingga kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi-informasi yang kita butuhkan disetiap harinya.Bukan hanya informasi yang didapatkan internet juga bisa membantu kita mengisi hari-harinya kita ketika sedang tidak memiliki aktivitas apapun. Maka dari itu setiap masyarakat pasti membutuhkan internet, apalagi pada sebuah perusahaan untuk karyawan agar pekerjaan karyawan juga lebih cepat dan efisien. Akan tetapi mahalnya harga bandwidth yang menjadi masalah pembatasan koneksi internet, sehingga para pengguna internet tidak bisa dengan maximal menggunakan internet tersebut. Maka, seharusnya disuatu gedung yang memiliki banyak karyawan, apalagi selalu menggunakan internet ketika bekerja sangatlah penting untuk memanajemen bandwidth
1
2
Besaran suatu paket data persatuan waktu yang dinyatakan dengan satuan bit per second (bps) yaitu bandwidth. Bandwidth disediakan bagi penggunaan internet, apabila bandwidth yang disediakan berukuran besar maka aksess internet yang digunakan akan semakin cepat karna server mampu mentrasnfer data yang berukuran lebih besar setiap detiknya, namun apabila bandwidth yang digunakan lebih kecil, maka server akan menghambat transfer data yang digunakan. Maka dari itu perlunya untuk memanajemen suatu bandwidth menggunakan metode Hierarchial Token Bucket (HTB) pada gedung DPRD Palembang agar semua permasalahan kepada jaringan koneksi internetnya bisa di minimalisir. Pada
gedung
DPRD
Palembang
memang
bandwidthnya
telah
dimanajemen menggunakan metode simple queue, meskipun begitu koneksi internet digedung ini tidak selalu stabil konektivitasnya karna pemakaian pada gedung ini masih terbilang kurang stabil karena mungkin tidak selalu diperhatikan, dikarenakan pihak IT tidak berada ditempat setiap harinya sehingga tidak bisa mengawasi perkembangan jaringan bandwidth disana. Pada gedung DPRD Palembang bandwidth keseluruhan yang digunakan pada gedung ini sebesar 3 Mbps yang dibagi kedalam 5 bagian gedung seperti Ruang Sekretariat upload maximal 512k dan download maximal 3M, Ruang Fraksi upload maximal 512k dan download maximal 1M, Ruang Persidangan upload maximal 512k dan download maximal 1M, Ruang Fraksi yang terletak dilantai 2 upload maximal 512k dan download maximal 1M, Gedung Paripurna upload maximal 1M dan download maximal 3M.
3
Maka dari itu dalam penelitian akhir ini perlunya menggunakan metode “Hierarchial Token Bucket (HTB)” yaitu metode yang sangat membantu untuk memanajemen suatu bandwidth dikarenakan metode tersebut bisa digunakan oleh user-user yang membutuhkan bandwidth dengan ukuran besar dan metode ini juga bisa membantu untuk meminimalisirkan bandwidth yang tidak terpakai oleh ruangan yang level bandwidthnya lebih tinggi dibanding dengan ruangan yang membutuhkan bandwidth tetapi levelnya rendah, sehingga bandwidth yang ada tidak terbuang sia-sia. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN HIERARCHY
TOKEN
BUCKET
(HTB)
PADA
GEDUNG
DPRD
PALEMBANG ’’.
1.2. Perumusan Masalah Pada gedung DPRD Palembang manajemen bandwidthnya menggunakan metode simple queue meski telah dimanajemen namun koneksi disana masih kurang stabil dan sering gangguan membuat para karyawan tidak menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu apalagi jika banyak email yang harus dikirim dan melibatkan internet. Maka dari itu penulis tertarik untuk membandingkan manajemen yang ada pada gedung DPRD dengan metode yang akan digunakan penulis untuk meneliti tugas akhir ini yang berjudul “ Analisis Manajemen Bandwidth Menggunakan Hierarchial Token Bucket (HTB) ”. Agar pada gedung tersebut konektivitas internetnya lebih stabil dan membuat para pegawai menyelesaikan pekerjaanya dengan tepat waktu.
4
1.3. Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian ini agar lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis menggunakan metode Hierarchial Token Bucket (HTB) untuk melakukan penelitian akhir ini dan softwarenya menggunakan WinboX. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1.
Tujuan Penelitian Untuk memanajemen bandwidth yang ada, agar semua ruangan atau user
dapat melakukan konektivitas internet merata dan stabil, maka penulis mengambiil inti dari tujuan penelitian akhir ini pada Gedung DPRD Palembang, sebagai berikut: a.
Membandingkan kualitas layanan penggunaan bandwidth sebelum di manajemen menggunakan metode HTB dan sesudahnya.
b.
Menerapkan metode Hierarchial Token Bucket (HTB) agar bisa membatasi pembatasan beban pada pemakaian bandwidth yang ada pada Gedung DPRD Palembang, agar bandwidth yang ada terpakai sesuai kebutuhan yang ada.
c.
Mengetahui Performa HTB jika diterapkan pada gedung dprd yang telah dimanajemen menggunakan Simple Queue
5
1.3.2.
Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memiliki beberapa manfaat untuk penulis dan
untuk gedung DPRD Palembang: a.
Untuk penulis : Penelitian ini bermanfaat agar penulis bisa lebih memahami bagaimana cara untuk memanajemen bandwidth, dan juga penulis bisa lebih memahami apa itu metode Hierarchial Token Bucket (HTB) yang mana metode ini belum terlalu umum didengar dan dipakai oleh pengguna internet.
b. Untuk gedung DPRD Palembang : Penelitian ini bermanfaat agar gedung DPRD Palembang konektivitas internetnya lebih baik, stabil dan juga bisa sangat dimanfaatkan oleh pegawaipegawai yang ada disana.
6
BAB ll TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tinjauan Umum
2.1.1. Gedung DPRD Palembang DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang kedudukannya sebagai Lembaga Pemerintahan Daerah. DPRD Kota Palembang berlokasi di jalan sekanak No.02 Palembang, didirikan oleh Bapak H. AMIR MACMUD pada tanggal 06 April 1977. DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang kedudukannya sebagai lembaga Pemerintahan Daerah. Anggota DPRD berjumlah 45 Orang diresmikan dengan keputusan Gubernur atas nama presiden RI, berdasarkan usul dari Walikota sesuai laporan KPU. Didalam sejarah ini ada hubungannya dengan penetapan hari jadi kota palembang pada tanggal 17 Juli 605 Masehi, Kerajaan sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya sudah ada sejak abad Ke-V dan kemudian dikalahkan oleh Kerajaan Majapahit pada abad Ke-X. Kerajaan Sriwijaya diperintahkan oleh raja-raja keturunan syailendra yang menganut agama budha Mahayana.
7
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Tingkat II Palembang sangat dikenal sebagai "Gedung Ledeng" atau "Menara Air" yang berada dijalan sekanak, yang berdiri pada zaman Pemerintahan Belanda . Pada gedung ini terdapat bagian-bagian tugas yang dijalankan, sebagai berikut: a.
Kabag Umum memiliki tugas melaksnakan sebagian tugas Sekretariat DPRD pada bidang administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, dan penyusunan program. Kabag umum juga memiliki tugas sendiri seperti pengumpulan, pengelolaan, analisa data serta menyusun suatu program dan kegiatan-kegiatan, penyusun laporan dibagian bidangnya, perencanaan dan pengaturan kebutuhan perlengkapan dan lain sebagainya.
b.
Kabag Keuangan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan yang memiliki tugas melaksanakan fungsi penatausahaan dan pelapor keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD fungsinya untuk penyusunan buku-buku pembantu terkait dengan penyusunan laporan keuangan, keuangan (CALK) secara semester dan akhir tahun,pelaksanaan monitoring, evaluasi pelapor dan pengendalian kegiatan administrasi umu, penyusunan laporan keuangan dibidangnya, serta tugas lain yang diberi pimpinan seusai tugas dan fungsinya.
c.
Sekretariat DPRD memiliki tugas memberi pelayanan administratif kepada anggot DPRD
Palembang, tugasnya meliputi melaksanakan koordinasi dan
membina kerja sama, mengintergrasikan dan mengsinkronisasikan seluruh penyelenggaraan tugas sekretariatan dewan, melaksanakan kegiatan pembinaan administrasi dalam lingkungan sekretariatan DPRD, Menyelenggarakan
Persidangan dan Pembuatan Risalah yang diselenggarakan oleh DPRD,
8
memelihara dan menjaga ketentraman dan ketertiban di Lingkungan Sekretariat DPRD; dan Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan. d.
Kabag Informasi dan Protokoler, Bertugas melaksanakan urusan kehumasan, informasi dan protokoler di Sekretariat Dewan, DPRD dengan masyarakat, Mempersiapkan Personil Of Ceremony (MC) tertib acara den mengatur piñata pelaksana, Mempersiapkan penyambutan tamu dan pengamanannya serta member bantuan keprotokoler kepada Instansi yang membutuhkan dan Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
2.2. Visi dan Misi DPRD Palembang 2.2.1. Visi DPRD Palembang “ SUMATERA SELATAN SEJAHTERA, LEBIH MAJU DAN BERDAYA SAING INTERNASIONAL ” 2.2.2 Misi DPRD Palembang Berdasarkan visi pembangunan yang telah ditetapkan, misi membangun Provinsi Sumatra Selatan Tahun 2013-2018 ialah: a. Menignkatkan pertumbuhan ekonomi b. Memantapkan stabilitas daerah c.
Meningkatkan pemerataan yang berkeadilan
d.
Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan penanggulan bencana
9
2.3.
Struktur Organisasi DPRD Palembang Struktur organisasi DPRD Palembang berdasarkan website resmi DPRD
Palembang adalah sebagai berikut:
Sumber: Sekretariat DPRD Palembang
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DPRD Palembang
Bisa kita lihat pada struktrur diatas bahwa pada gedung 1 itu merupakan ruangan Ketua DPRD, Wakil 1, Wakil 2, Wakil 3, dan juga pada gedung itu juga da ruang Ketua Komisi 1, Ketua Komisi 2 dan anggota komisi 1 dan 2 yang membantu pekerjaan mereka. Lalu, disebelah gedung 1 terdapat gedung 3 terlebih
10
dahulu bukan gedung 2, pada gedung 3 terdapat ruangan ketua komisi 3 dan ketua komisi 3 beserta anggota mereka yang membantunya, dan juga ruangan Banleg yaitu badan legislatif yang bertugas menyusun rancangan program legislasi nasional yang memuat daftar urutan rancangan undang-undang beserta alasannya untuk 5 (lima) tahun dan prioritas tahunan di lingkungan. Selanjutnya pada gedung dua diisi dengan ruangan Ketua Umum, Kabag Kamanan, dan Adm & Kesektarian. Selanjutnya pada gedung terakhir yaitu gedung ke-empat diisi dengan ruangan Kabag Informasi dan protolol serta anggota informasi dan protokol. Dibawah ini tampak gambar gedung DPRD Palembang :
Gambar 2.2 Gedung DPRD Palembang
11
2.3 Tampak Samping Gedung DPRD Palembang
2.4 Ruang Rapat DPRD Palembang
12
Gambar 2.5 Ruang Paripurna
2.4
Landasan Teori
2.4.1. Analisis Analisis adalah suatu kajian yang di laksanakan terhadap suatu bahasa untuk meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau juga analisis dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dilaboratorium untuk
memerikasa kandungan zat dalam cuplikan.
Sumber: AW Hilarius (2013:3) Analisis adalah suatu kegiatan untuk melihat sistem yang telah berjalan, melihat bagian-bagian mana saja yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian
13
mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Sumber : Rosa (2011:16) Analisis merupakan proses mengurai sesuatu hal menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk memahami sifat, hubungan dan peranan masing-masing unsur. Analisis secara umum sering juga disebut dengan pembagian. Dalam logika, analisis atau pembagian berarti pemecah belahan atau penguraian secara jelas berbeda ke bagian-bagian dari suatu keseluruhan. Bagian dan keseluruhan selalu berhubungan. Suatu keseluruhan adalah terdiri atas bagian-bagian. Sumber: (Sofa:2008) dikutip oleh Noviansa Edy dkk Analisis dapat didefinisikan dalam artian sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengvaluasi suatu permasalahan, kesempatan, dan hambatan yang terjadi dan juga kebutuuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanya. Jogiyanto (1999:129) Analisis berkaitan dengan pemahaman dan pemodelan aplikasi serta domain dimana aplikasi beroprasi atau bisa juga disebut sebagai analisis ialah kebutuhan perangkat lunak (software requirement analisys). Analisis yaitu mendaftarkan apa saja yang harus dipenuhi oleh sistem yang akan dijalan oleh perangkat lunak (hariyanto:2014).
2.4.2. Bandwidth
14
Bandwidth ialah luasnya cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam suatu medium transmisi. Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan komponen sinyal frekuensi yang tinggi dan sinyal frekuensi rendah yang frekuensinya diukur dalam satuan Hertz. Mulyanta (2005: 56). Bandwdith ialah besaran yang menunjukkan banyaknya data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari suatu bidang teknik listrik, yang mana pada bandwidth menunjukkan total jarak yang berkisar antara jarak tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi (band). Pada bandwidth terdapat dua macam yaitu Digital dan Analog Bandwidth. Digital Bandwidth, ialah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui suatu saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi, Sedangkan Analog Bandwidth, ialah perbedaan antara frekuensi yang rendah dan frekuensi yang tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik. (Forouzan:2007). Bandwidth ialah kapasitas atau daya tampung kabel ethernet agar bisa dilewati trafik paket data dalam jumlah yang tertentu. Bandwidth juga bisa diartikan sebagai jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan satuan bit per second (bps). Bandwidth internet disediakan oleh provider internet dengan jumlah tertentu tergantung sewa pelanggan. (Wijaya dan Handoko: 2013) Bandwidth adalah kapasitas atau daya tampung kabel ethernet agar dapat dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga bisa diartikan sebagai jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan satuan bit per second [bps]. Bandwidth internet disediakan oleh provider internet dengan
15
jumlah tertentu tergantung sewa pelanggan. Dengan QoS dapat diatur agar user tidak menghabiskan bandwidth yang di sediakan oleh provider. Istilah bandwidth ini muncul dari bidang teknik elektro, dimana bandwidth mempresentasikan jarak keseluruhan atau jangkauan di antara sinyal tertinggi dan terendah pada kanal (band) komunikasi. Pada dasarnya bandwidth mempresentasikan kapasitas dari koneksi, semakin tinggi kapasitas, maka umumnya akan diikuti oleh kinerja yang lebih baik, meskipun kinerja keseluruhan juga tergantung pada faktor-faktor lain, misalnya latency yaitu waktu tunda antara masa sebuah perangkat meminta akses ke jaringan dan masa perangkat itu memberi izin untuk melakukan transmisi. Trimantaraningsih Rr dkk (2008:286) Bandwidth (lebarpita) dalam ilmu komputer adalah suatu penghitungan konsumsi data yang tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik). Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi nirkabel, modem transmisi data, komunikasi digital, elektronik, dan lainya adalah bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan hertz (makna asli dari istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bitrate dari pada bits per second. Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity (kapasitas lebarpita) diartikan sebagai nilai maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan komputer klien dalam suatu periode tertentu. Contohnya 5 GB per bulan, yang artinya besaran maksimal transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5 GB, jika bandwidth habis maka website tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin banyak fitur di dalam website seperti gambar, video,
16
suara, dan lainnya, maka semakin banyak bandwidth yang akan terpakai. (Nugroho AH:2014)
2.4.3 Manajemen Bandwidth Manajemen bandwidth adalah penalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Sumber: (Hendry Saptono:2009) dikutip oleh Noviansa Edy, dkk Manajemen bandwidth ialah pengalokasian yang tepat untuk mendukung kebutuhan aplikasi
layanan jaringan. Manajemen bandwidth ini juga dapat
mengukur dan mengontrol komunikasi atau bisa juga disebut sebagai lalu lintas paket pada suatu link jaringan yang ada,gunanya untuk menghindari mengisi link kapasitas atau juga overfilling link. Rudi Hendrawan (2006:2)
Manajemen bandwidth yaitu suatu proses penentuan besarnya bandwidth kepada tiap pemakai dalam jaringan komputer. Besarnya bandwidth akan berdampak kepada kecepatan transmisi, Bandwidth internet disediakan oleh provider internet dengan jumlah tertentu tergantung sewa pelanggan. Bandwidth mempresentasikan jarak keseluruhan atau jangkauan di antara sinyal tertinggi dan terendah pada kanal komunikasi. Pada dasarnya bandwidth mempresentasikan kapasitas dari koneksi, semakin tinggi kapasitas, maka umumnya akan diikuti oleh kinerja yang lebih baik, meskipun kinerja keseluruhan juga tergantung pada faktor-faktor lain, misalnya latency yaitu waktu tunda antara masa sebuah perangkat meminta akses ke jaringan dan masa perangkat itu memberi izin untuk melakukan transmisi. Hekmat (2005:5)
17
Istilah bandwidth management sering diartikan dengan istilah traffic control, yang dapat didefinisikan sebagai pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai kapasitas atau daya tampung suatu channel komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat dilewati sejumlah traffic informasi atau data dalam satuan waktu tertentu. Umumnya bandwidth dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per second). Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan (QoS = Quality Of Services). Cara kerja Traffic control : a.
Traffic Control terdiri dari beberapa operasi yang berbeda. Penggolongan merupakan suatu mekanisme dimana untuk mengidentifikasi paket dan menempatkan mereka/nya di (dalam) kelas atau individu yang ada. Menjaga ketertiban mekanisme dimana membatasi banyaknya paket atau bytes di (dalam) suatu current yang mempertemukan penggolongan tertentu .
b.
Penjadwalan menjadi pengambilan keputusan memproses dengan mana paket diperintah/dipesan dan yang re-ordered untuk transmisi. Membentuk menjadi proses dengan mana paket di/tertunda dan dipancarkan untuk menghasilkan suatu bahkan dan laju alir dapat diprediksi.
c.
Suatu traffic control dapat dikombinasikan di (dalam) jalan kompleks untuk memesan/mencadangkan bandwidth untuk current tertentu (atau
18
aplikasi) atau untuk membatasi jumlah bandwidth tersedia untuk aplikasi atau arus tertentu. d.
Salah satu dari konsep utama traffic control menjadi konsep token (penandaan). Suatu menjaga ketertiban atau implementasi membentuk harus mengkalkulasi banyaknya bytes atau paket yang (mana) sudah lulus/lewat tentang apa tingkat rate. Masing-Masing paket atau byte ( tergantung pada implementasi), sesuai dengan suatu token (penandaan), dan menjaga ketertiban atau implementasi membentuk akan hanya memancarkan atau lewat paket jika itu mempunyai suatu token tersedia.
e. 2.4.4
Hierarchical Token Bucket (HTB) Hierarchy Token Bucket (HTB)
HTB ialah aplikasi yang sangat berfungsi untuk mengatur pembagian bandwidth, pembagian dilakukan secara hirarki yang dibagi-bagi kedalam kelas sehingga jika kita ingin memanajemen bandwidth maka akan mempermudah dalam menjalankannya. HTB juga menawarkan kemudahan bagi pengguna yang memakainya, dengan menggunakan teknik peminjaman dan implementasi pembagian trafic yang lebih tepat. Teknik antrian HTB juga memberikan fasilitas pembatasan traffic pada setiap level ataupun klasifikasinya, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan oleh klasifikasi yang lebih rendah atau klasifikasi yang membutuhkan sehingga bandwidth yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan dengan benar dan tidak terbuang sia-sia. HTB memiliki tiga tipe kelas yaitu : root, inner, dan leaf. Root class berada paling atas, dan semua trafik harus melewati kelas ini.
19
Inner class memiliki parent class dan child classes. Sedangkan leaf class adalah terminal class yang mempunyai parent class tetapi tidak mempunyai child class. Pada leaf class, trafik dari layer yang lebih tinggi disuntikkan melalui klasifikasi yang harus digunakan melalui filter, sehingga memungkinkan untuk membedakan jenis trafik yang satu dan prioritas. Sehingga, sebelum trafik memasuki leaf class harus diklasifikasikan melalui filter dengan berbagai rules yang berbeda-beda. Wijaya AI (2010:2) Hierarchy Token Bucket (HTB) suatu teknik yang penjadwalan paket yang sering digunakan bagi router-router berbasis linux, yang pertama kali mengembangkan HTB ialah Martin Devera. (Bunafit:2015) 2.4.5
General Schedul HTB HTB menganggap bahwa hirarki kelas lengkap dan traffik dipisah menjadi
beberapa aliran trafik, algoritmanya sebagai berikut: (leaf class) yang linknya belum mencapai batas akhir, kemudian memulai mengirim paket dari kelas yang mempunyai prioritas paling tinggi sampa ke yang rendah, jika link kelas melampaui dari batas link itu maka akan dilakukan sebuah tes melalui putaran yang lengkap untuk menemukan leaf class yang dapat meminjam bandwidth dari kelas diatasnya (parent class) jika tidak ada maka akan diulang kembali dengan cara meminjam bandwidth dari kelas diatas parent class (grandfather class).
2.4.6 Estimator
20
Hierarchy Token Bucket (HTB) menggunakan Token Bucket Filter (TBF) sebagai estimator untuk menentukan apakah suatu kelas atau prioritas berada dalam keadaan underlimit, atlimit ataupun overlimit. TBF bekerja berdasarkan algoritma ember token, setiap paket yang akan dikirimkan harus memiliki token yang berada dalam ember token, jika tidak ada token didalam ember maka paketpaket yang akan dikirimakn harus menunggu sampai tersedia token yang cukup untuk mengirim paket yang sudah menunggu. Arifin Y (2012:3)
2.4.7
WinBox Winbox merupakan sebuah utility yang digunakan untuk melakukan
remote ke server mikrotik dalam mode GUI. Untuk melakukan konfigurasi pada router mikrotik dengan menggunakan winbox dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni melalui GUI ataupun CommandLine. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari winbox: a.
Melakukan pengaturan mikrotik router
b.
Mengatur bandwidth pada jaringan internet
c.
Melakukan pemblokiran terhadap situs
d.
Dan lain – lain. (Kurniawan A, dkk:2015)
Winbox adalah utility yang digunakan untuk konektivitas dan konfigurasi MikroTik menggunakan MAC Address atau protokol IP. Dengan winbox kita dapat melakukan konfigurasi MikroTik RouterOS menggunakan modus GUI dengan cepat dan sederhana. Winbox dibuat menggunakan win32 binary tapi dapat dijalankan pada Linux, Mac OSX dengan menggunakan Wine. Semua
21
fungsi winbox didesain dan dibuat semirip dan sedekat mungkin dengan fungsi console, sehingga Anda akan menemukan istilah-istilah yang sama pada fungsi console. (Purwanto D, dkk:2016)
2.5
Penelitian Sebelumnya Menurut Alfon Indra Wijaya, dan L. Budi Handoko, M.Kom dalam
penelitian akhirnya yang berjudul “ Manajemen Bandwidth dengan Metode HTB (Hirarchy Token Bucket)
Pada Sekolah Menegah Negeri 5 Semarang ”
menjelaskan tujuan penelitian ialah Implementasi metode Hirarchial Token Bucket dapat mengontrol access internet yang digunakan oleh setiap user dengan baik, sehingga user-user yang ada tidak dapat menggunakan pemborosan atau menyianyiakan bandwidth yang levelnya tinggi, dan juga manajemen bandwidth dengan menggunakan Hirarchial Token Bucket ini kinerja kerja pada satu ruangan yang bandwidth lebih kecil akan dapat bekerja secara efektif. Menurut Anis Qustoniah dan Darwanto dalam penelitian akhir yang berjudul “Manajemen Bandwith Jaringan Komputer Menggunakan Metode Hirarchial Token Bucket (HTB) Pada PC Router Berbasis Linux ”(2011), menjelaskan pada pengujian ini terlihat bandwidth 1024kbps dan 2048kbps dapat menghasilkan throughput yang mendekati. throughput yang didapat sekitar 996,8 kbps dan 1997,6 kbps. Dan delay yang terukur juga relatif kecil jika dibandingkan dengan pengujian pada kapasitas bandwidth dibawahnya.
22
Menurut Adrian Akmal, Fitri Susanti, dan M Idham Iskandar dalam penelitianya yang berjudul “ Konfigurasi dan Analaisis Manajemen Bandwidth pada PC Router Menggunakan Metode HTB (Hierarchial Token Bucket) dan CBQ ( Class Bassed Queue) ” menjelaskan pada pengujian ini Dari sisi konfigurasi, teknik antrian HTB lebih mudah dalam melakukan konfigurasi manajemen bandwidth karena hanya dilakukan dalam satu file untuk semua user, sedangkan pada teknik antrian CBQ konfigurasi dilakukan dengan sistem satu file untuk satu user. Menurut Yunus Arifin dalam penelitianya yang berjudul “ Implementasi Quality Of Service dengan metode
HTB
(Hierarchy Token
Bucket)
Pada
PT.Komunikasi Duabelas “ menjelaskan pada pengujian ini bahwa Hierarchy Token Bucket merupakan teknik QoS yang mampu memaksimalkan bandwidth yang tidak terpakai, sehingga kualitas pelayanan menjadi lebih meningkat
23
BAB V PENUTUP 5.1
Simpulan Sesuai hasil penelitian Analisis Manajemen Bandwidth Menggunakan
Hierarchy Token Bucket Pada Gedung DPRD Palembang, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Pada analisis manajemen bandwidth menggunakan hierarchy token bucket pada gedung dprd palembang dapat dikategorikan baik, dibuktikan pada pengaturan bandwidthnya menggunakan HTB karena, seburuk apapun keadaan jaringan yang ada, user tidak akan mendapatkan alokasi bandwidth dibawah nilai Limit At..
2.
Setelah melakukan Analaisis Manajemen Bandwidth Menggunakan HTB pada
Gedung
DPRD
penulis
menyimpulkan
bahwa
walaupun
dikategorikan baik, tetapi tidak memungkinkan untuk menggunakan metode awal pada gedung dprd sebelumnya dikarenakan lebih mudah dimengerti dibanding menggunakan HTB, tetapi tidak memungkinkan juga utk menggunakan analaisis yang penulis lakukan dikarenakan meski tidak mudah dipahami tetapi hasilnya memberi pengaruh terhadap pemakaian Internet pada gedung tersebut.
24
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan yang didapat, penulis mencoba memberikan
saran sebagai berikut: 1.
Diharapkan agar pihak team kemananan DPRD Palembang untuk meningkatkan kualitas layanan internet yang lebih baik, dengan melakukan pengecekan secara langsung kelokasi bukan hanya memantau dari jauh secara berkala agar kualitas layanan yang ada lebih stabil.
2.
Penerapan HTB memang tidak terlalu dibutuhkan dikarenakan hampir metodenya melakukan dengan cara yang sama, akan tetapi metode HTB ini sendiri tujuannya untuk menyetabilkan layanan internet disana agar tidak sering terjadinya gangguan koneksi ketika sedang bekerja
3.
Dalam penelitian ini, metode HTB digunakan untuk menstabilkan layanan, meski metodenya cukup rumit dibanding dengan metode yang telah
digunakan
sebelumnya
tetapi
penulis
menyarankan
untuk
menggunakan metode ini dikarenakan metode ini seburuk apapun kondisi jaringan yang ada, user tidak akan mendapatkan alokasi bandwidth dibawah nilai Limit At.sss