BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dewasa ini perekonomian menjadi semakin terbuka. Kini hampir semua negara menerapkan perekonomian terbuka yang mengarah kepada sistem perdagangan internasioal. Dengan sistem ini tiap negara akan saling bertransaksi dengan negara lainnya. Transaksi yang berlangsung tersebut akan membutuhkan mata uang asing, atau suatu mata uang tertentu yang ditentukan dan disepakati oleh negara yang saling melakukan transaksi. Transaksi-transaksi akan nilai tukar yang dilakukan mebuat nilai tukar menjadi sering berfluktuasi. Di Indonesia sendiri yang memiliki karakteristik small and open economy dan sebagai negara yang menerapkan sistem nilai tukar mengambang penuh (floating exchange rate system), hal ini akan mempengaruhi fluktuasi nilai tukar di pasar menjadi rentan.
Baik disebabkan oleh faktor
ekonomi, maupun oleh faktor non ekonomi. Nilai tukar memiliki peran penting dalam perekonomian.
Nilai tukar
dalam fluktuasinya dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran secara makro. Fluktuasi nilai tukar ini dipengaruhi oleh sistem nilai tukar yang dianut oleh suatu negara. Indonesia mengalami tiga sistem nilai tukar, yakni sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate), sistem nilai tukar mengambang terkendali (mananged floating exchange rate), dan sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate).
Universitas Sumatera Utara
Selain nilai tukar, terdapat beberapa faktor yang turut berpengaruh terhadap perdagangan internasional. Faktor- faktor tersebut seperti pendapatan nasional dan inflasi. internasional.
Kedua faktor ini berpengaruh dalam perdagangan
Ketiga faktor ini saling berpengaruh dan berhubungan dengan
ekspor. Nilai tukar dalam keadaan yang tidak seimbang akan menyebabkan ekspor menjadi rentan akan resiko, sehingga hal ini akan mempengaruhi permintaan serta pewawaran akan ekspor. Begitu pula dengan pendapatan nasional dan inflasi. Pendapatan nasional dalam sektor luar negeri akan mempengaruhi kegiatan ekspor. Sementara inflasi akan membuat harga barang-barang meningkat. Hal ini memacu suatu negara akan lebih memilih untuk mengimpor barang-barang dari luar negeri dengan harga yang lebih rendah. Harga barang-barang ekspor dan impor dipengaruhi oleh besarnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Suatu negara dapat mengalami apresiasi atau depresiasi yang akan mempengaruhi apakah harga barang ekspor dan impor menjadi lebih murah atau lebih mahal. Di Indonesia, mata uang yang sering dipergunakan sebagai nilai tukar dalam transaksi internasional, antara lain;
Dollar (Amerika Serikat), Yen
(Jepang), Pound Sterling (Inggris), Franch (Perancis), dan Mark (Jerman). Jepang merupakan salah satu negara mitra dagang terbesar Indonesia. Indonesia dan Jepang memiliki hubungan kerjasama bilateral dalam berbagai bidang, seperti; bidang ekonomi kerjasama perdagangan dan investasi, bidang
Universitas Sumatera Utara
politik, bidang energi, bidang lingkungan hidup, bidang kerjasama sosial budaya dan pariwisata, bidang pendidikan, dan bidang-bidang lainnya. Indonesia merupakan negara penerima ODA (bantuan pembangunan tingkat pemerintah) terbesar dari Jepang. Berdasarkan realisasi netto pembayaran pada tahun 2005 adalah sebesar US$1.22 milyar, yakni sekitar kurang lebih 17% dari keseluruhan ODA yang diberikan Jepang. Selain itu, pada tahun 2006, pinjaman yen sebesar 125.2 milyar yen, bantuan hibah yang diberikan 5.4 milyar yen berdasarkan pertukaran nota-nota. Bagi Indonesia, Jepang merupakan salah satu negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor dan impor Indonesia.
Berdasarkan data dari BPS, ekspor
Indonesia ke Jepang bernilai US$ 182.6 milyar, sedangkan impor Indonesia dari Jepang adalah US$ 186.6 milyar sehingga Jepang mengalami surplus dari Indonesia (tahun 2013) Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia seperti ; minyak, gas alam cair, batubara, hasil tambang, udang, pulp, tekstil dan produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dan lain-lain. Di lain pihak, barang-barang yang diekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik, mesin alat transportasi dan suku-cadang mobil. ( http://www.id.emb-japan.go.jp/birelEco_id.html 14 April. 2014) Dalam perdagangan internasional antara Indonesia dan Jepang, tentunya melibatkan penggunaan nilai tukar dalam transaksinya. Fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam transaksi perdagangan
Universitas Sumatera Utara
internasional. Selain hal itu beberapa hal seperti inflasi dan pendapatan nasional negara yang melakukan perdagangan internasional ini turut mempengaruhi didalam transaksinya. Hal ini sebelumnaya pernah diteliti Agus Budi Santosa dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Fuktuasi Nilai Tukar Rupiah terhadap Neraca Transaksi Berjalan.
Dari hasil penelitian tersebut, GDP dan fuktuasi nilai tukar
mempengaruhi kegiatan ekspor. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh nilai tukar terhadap perdagangan internasional khususnya ekspor.
Oleh karena itu penulis dalam skripsi mengambil judul
"Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah- Yen terhadap Ekspor Indonesia ke Jepang" 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah-yen terhadap ekspor Indonesia ke Jepang? 2. Bagaimana pengaruh pendapatan nasional Jepang terhadap ekspor Indonesia ke Jepang? 3. Bagaimana pengaruh inflasi Jepang terhadap ekspor Indonesia ke Jepang?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis, adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah – yen terhadap ekspor Indonesia ke Jepang. 2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh pendapatan nasional Jepang terhadap ekspor Indonesia ke Jepang. 3. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh inflasi Jepang terhadap ekspor Indonesia ke Jepang.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang perdagangan internasional khususnya ekspor ke Jepang. 2. Bagi peneliti berikutnya sebagai tambahan literatur, dan tambahan informasi dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan dan juga sebagai perbandingan terhadap tulisan dengan topik terkait. 3. Sebagai masukan bagi kalangan akademis dimana diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan, pengetahuan, dan literatur dalam studi, khususnya bagi mahasiswa/i departemen Ekonomi Pembangunan.
Universitas Sumatera Utara