1 1. Pendahuluan Dengan berkembangnya dunia internet saat ini, menyebabkan hampir di semua bidang kehidupan mendapat manfaat dari keberadaan internet ...
Pendahuluan Dengan berkembangnya dunia internet saat ini, menyebabkan hampir di semua bidang kehidupan mendapat manfaat dari keberadaan internet tersebut. Dengan internet, kita dapat mengakses informasi, berlangganan informasi, memberikan informasi, mengirim surat, mentransfer file, berbicara secara teks (chatting), ataupun berkomunikasi seperti menggunakan telepon. Selain itu, pengguna internet bisa mendapatkan berbagai hiburan yang ditawarkan melalui internet dengan beragam situs-situsnya yang menarik. Gaya hidup baru akhirnya muncul sebagai dampak dari internet. Dalam bidang pendidikan, banyak pula situs-situs yang mendukung dunia pendidikan, misal munculnya virtual university, virtual library, dan electronic news, yang merupakan sebuah langkah maju dalam bidang pendidikan dan penyebaran informasi. Virtual library didefinisikan sebagai perpustakaan maya, dimana secara fisik fasilitas atau gedung perpustakaan yang dimaksud tidak ada (hanya ada secara virtual) dan punya fasilitas yang biasa disediakan oleh perpustakaan yang konvensional. Pada dunia pendidikan di Indonesia, khususnya pada Sekolah Menengah Umum, biasanya sudah memiliki fasilitas perpustakaan. Berdasarkan wawancara dengan beberapa pihak sekolah di kota Ambon, permasalahan-permasalahan yang dihadapi beberapa sekolah terkait perpustakaan antara lain pertama, yaitu terbatasnya anggaran dana untuk melakukan pembangunan perluasan gedung perpustakaan. Kedua, siswa sulit meluangkan waktu pergi ke perpustakaan sekolah, atau mempunyai kendala dengan jam yang terbatas. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka diperlukan suatu perpustakaan sekolah atau sistem publikasi internal sekolah yang online. Keberadaan publikasi internal sekolah yang online ini diharapkan dapat membuka kesempatan seluasluasnya bagi para siswa dan guru-guru untuk bisa mengakses informasi bukubuku, baik itu buku pelajaran dan umum, materi-materi atau bahan-bahan yang sulit dijangkau secara fisik. Disamping itu, akses ke perpustakaan dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan oleh semua siswa, guru, tata usaha yang memenuhi syarat-syarat keanggotaan. Dengan demikian, untuk lebih memaksimalkan peran perpustakaan di sekolah kepada pemakai yang merupakan siswa dan para pengajar (guru) di sekolah, perpustakaan atau publikasi internal sekolah online merupakan salah satu teknologi yang cocok untuk mewujudkannya. Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut, maka telah dilakukan penelitian dengan beberapa tujuan sebagai berikut, yaitu pertama, merancang sebuah aplikasi publikasi internal sekolah yang memiliki keamanan informasi pustaka, dengan tujuan pihak sekolah tidak melanggar ketentuan atau aturan penggandaan buku dan penyebaran informasi khususnya buku, sehingga tidak melanggar hak cipta. Kedua, mengimplementasikan aplikasi publikasi internal sekolah tersebut berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Mengingat luasnya masalah yang akan dibahas, maka penelitian ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut, yaitu pertama, aplikasi publikasi internal sekolah menggunakan data-data dan proses bisnis yang dimiliki oleh SMU Negeri 1 kota Ambon. Kedua, tidak membahas secara detil keamanan konten web. Ketiga, data buku yang diunggah pada perpustakaan sekolah memiliki format pdf. Keempat, mekanisme pengamanan data buku perpustakaan berbasis web mempergunakan fasilitas imagick dan ghostscript yang ada pada teknologi PHP. 1
Kelima, tidak membahas secara detail bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Dengan demikian, manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain, bagi SMUN 1 Ambon, yaitu dapat memiliki data pustaka berupa buku, poster ilmiah dan berita dengan format video. Bagi siswa, yaitu dapat mengakses data pustaka berupa buku, poster ilmiah dan berita dengan format video secara online, serta dan dapat memperoleh data tersebut secara digital. Bagi akademik, sebagai sarana pembelajaran pemrograman web, khususnya dengan bahasa pemrograman PHP. 2.
Tinjauan Pustaka Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan PHP dan MySQL Di Perpustakaan SMA YPPI 1 Surabaya[1]. Penelitian tersebut dilakukan karena adanya tuntutan kebutuhan pengguna atas pelayanan koleksi secara bersama, serta efisiensi waktu dan biaya bagi SMA YPP 1 Surabaya. Dengan demikian, fokus penelitian tersebut adalah merancang dan membangun sistem informasi untuk mengelola perpustakaan, antara lain simpan pinjam buku dan denda keterlambatan. Persamaan dengan penelitian ini adalah menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Perbedaan dengan penelitian ini adalah bahwa pada penelitian ini siswa dapat memperoleh salinan buku secara lengkap. Manfaat yang diperoleh dari penelitian Ervianto adalah hasil perbandingan kecepatan layanan antara manual dengan sistem perpustakaan berbasis web. Penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya adalah Perancangan Sistem Keamanan Informasi pada E-Journal Menggunakan Teknologi ImageMagick dan Ghostscript[2]. Penelitian tersebut bertujuan untuk merancang sistem keamanan informasi aplikasi e-journal, dan mengimplementasikan fasilitas Imagemagick dan ghostscript menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Manfaat yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah dapa mengetahui cara mengamankan data menggunakan imagemagick dan ghostscript. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian sebelumnya membangun aplikasi ejornal dan mengamankan data jurnal saja, sedangkan penelitian ini membangun aplikasi publikasi internal sekolah dan mengamankan data buku. Konsep tentang sistem informasi juga perlu dipahami dalam penelitian ini. Sistem merupakan suatu himpunan suatu benda nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif[3]. Sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu[4]. Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan atau sasaran. Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem itulah yang disebut dengan nama subsistem. Subsistem-subsistem tersebut harus saling berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sebuah sistem juga mempunyai sesuatu yang lebih besar ruang lingkupnya yang disebut dengan supra sistem. Sebagai contoh, jika universitas dipandang sabagai sistem, pendidikan adalah supra sistemnya dan siswa adalah subsistemnya. Sistem diklasifikasikan menjadi dua yaitu sistem 2
tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup adalah sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses dalam mendapatkan output. Sedangkan, Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan[4]. Berdasarkan definisi sistem informasi tersebut, maka sistem informasi perpustakaan adalah sebuah sistem terintegrasi, sistem manusia mesin, untuk menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah perpustakaan. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajeman, dan pengambilan keputusan basis data. Dari definisi diatas terdapat beberapa kata kunci, yaitu pertama, berbasis komputer dan sistem manusia/mesin. Berbasis computer berarti perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi. Sistem manusia/mesin berarti ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem. Kedua, sistem basis data terintegrasi. Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base management system, yang mendukung operasi informasi yang diolah dan dihasilkan, digunakan untuk mendukung operasi perpustakaan. Ketiga, pemanfaatan model manajemen dan pengambilan keputusan. Untuk dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat digunakan model-model manajemen dan pengambilan keputusan. Pada intinya sistem informasi perpustakaan selalu disandarkan pada prosedur manual yang biasa dilakukan, untuk kemudian diaplikasikan kedalam sebuah sistem yang dirasa bisa lebih efisien[5]. Untuk menjaga agar data dan informasi dapat aman didalam system perpustakaan, maka diperlukan konsep keamanan data. Sebuah konsep untuk pengamanan sebuah informasi adalah 4R Keamanan Informasi. 4R keamanan informasi adalah Right Information (Informasi yang benar), Right People (Orang yang tepat), Right Time (Waktu yang tepat) dan Right Form (Bentuk yang tepat). Pengaturan 4R adalah cara paling efisien untuk memelihara dan mengontrol nilai informasi[6].
Gambar 1 4R Keamanan Informasi[6]
Gambar 1 memperlihatkan bahwa Right Information mengacu pada ketepatan dan kelengkapan informasi, yang menjamin integritas informasi. Right 3
dengan baik dalam berbagai sistem termasuk MS Windows, Apple MacOS, Unix dan Unix. Awalnya ditulis oleh L. Peter Deutsch tahun 1986 untuk GNU Project dan dikeluarkan di bawah lisensi the GNU (General Public License), tapi kemudian dia membentuk Aladdin Enterprises sehingga license ghostscript menjadi proprietary license. Versi terbaru saat ini dirilis di bawah GPL lagi dan dimiliki dan dikelola oleh Artifex Software[8]. Watermarking merupakan suatu bentuk dari Steganography (Ilmu yang mempelajari bagaimana menyembunyikan suatu data pada data yang lain), dalam mempelajari teknik-teknik bagaimana penyimpanan suatu data (digital) kedalam data host digital yang lain (Istilah host digunakan untuk data/sinyal digital yang ditumpangi). Watermarking (tanda air) ini agak berbeda dengan tanda air pada uang kertas. Tanda air pada uang kertas masih dapat kelihatan oleh mata telanjang manusia (mungkin dalam posisi kertas yang tertentu), tetapi watermarking pada media digital disini dimaksudkan tak akan dirasakan kehadirannya oleh manusia tanpa alat bantu mesin pengolah digital seperti komputer, dan sejenisnya. Watermarking ini memanfaatkan kekurangan-kekurangan sistem indera manusia seperti mata dan telinga. Dengan adanya kekurangan inilah, metoda watermarking ini dapat diterapkan pada berbagai media digital. Jadi watermarking merupakan suatu cara untuk penyembunyian atau penanaman data/informasi tertentu (baik hanya berupa catatan umum maupun rahasia) kedalam suatu data digital lainnya, tetapi tidak diketahuikehadirannya oleh indera manusia (indera penglihatan atauindera pendengaran), dan mampu menghadapi proses- proses pengolahan sinyal digital sampai pada tahap tertentu [9]. Watermarking sebagai suatu teknik penyembunyian data pada data digital lain dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan [10] seperti: (1) Tamper-proofing; yaitu watermarking digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasikan atau alat indikator yang menunjukkan data digital (host) telah mengalami perubahan dari aslinya. (2) Feature location; yaitu menggunakan metoda watermarking sebagai alat untuk identifikasikan isi dari data digital pada lokasi lokasi tertentu, seperti contohnya penamaan objek tertentu dari beberapa objek yang lain pada suatu citra digital. (3) Annotation/caption; yaitu watermarking hanya digunakan sebagai keterangan tentang data digital itu sendiri. (4) Copyright-Labeling; yaitu watermarking dapat digunakansebagai metoda untuk penyembunyikan label hak cipta pada data digital sebagai bukti otentik kepemilikankarya digital tersebut. Metadata merupakan istilah dari proses identifikasi suatu atribut dan struktur dari sebuah data atau informasi. Metadata ini sebagai data yang menjelaskan sebuah data itu sendiri (Data about data). Untuk mengartikan metadata ini harus membahas arti dari data, informasi dan knowledge. Data, merupakan fakta diskret yang digambarkan secara simbolik dan disimpan dalam berbagai format. Informasi, data yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu. Knowledge, pengalaman yang dimiliki oleh seseorang ataupun sebuah organisasi dimana nilai-nilai di dalamnya dijadikan sebagai informasi. Ketiga hal ini adalah sesuatu yang sangat fundamental dalam mendefinisikan arti metadata [11]. Beberapa ahli mendefinisikan secara berbeda arti metadata. Metadata adalah data ilmu pengetahuan yang kita miliki yang diinterpretasikan sebagai informasi dalam kondisi untuk menentukan sebuah keputusan. Ada tiga tipe utama dalam metadata, yaitu (1) Metadata Deskriptif, yang menjelaskan sumber untuk tujuan pe ncarian dan pengidentifikasian. Biasanya berisi elemen judul, 5
abstrak, pengarang atau sebuah kata kunci. (2) Metadata Struktural, yang mengidentifikasikan bagaimana data terb entuk, misalnya menjelaskan bagaimana bentuk bab. (3) Metadata Administratif, yang menyediakan informasi yang membantu proses manajemen data misalnya menjelaskan kapan dan bagaimana data terbentuk, serta informasi teknis lainnya. Beberapa tipe metadata administratif yakni metadata pengelolaan hak cipta yang mengelola hak cipta, dan metadata preserve/penyimpanan yang menekankan pada sistem pengarsipan untuk memastikan data tersimpan dengan baik. Banyak standar metadata yang sudah dipublikasikan saat ini, namun yang paling banyak dipakai adalah bentuk metadata MARC dan Dublin Core. Di Indonesia sendiri MARC sudah diadopsi menjadi INDOMARC[11]. MARC dan INDOMARC (Machine Readable Cataloging). Metadata ini sudah lama dipakai di kalangan perpustakaan sebagai standar katalogisasi. Di Indonesia MARC diadopsi menjadi INDOMARC agar memudahkan identifikasi proses katalogisasi yang sesuai dengan kaidah dan kesepakatan para pustakawan di Indonesia. Format INDOMARC merupakan implementasi dari International Standard Organization (ISO) Format ISO 2719 untuk Indonesia, sebuah format untuk tukar-menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin ( machine-readable) lainnya [11]. Dublin Core, Dublin Core merupakan salah satu metadata yang digunakan untuk web resource description and discovery. Dublin Core dihadirkan karena ada beberapa pihak yang merasa kurang sesuai untuk menggunakan bentuk MARC sehingga diadakan suatu kesepakatan menyusun sebuah metadata baru yang lebih mudah dan fleksibel serta mempunyai kemampuan untuk dikembangkan dibanding MARC. Metadata Dublin Core tersusun atas 15 elemen dasar [11], yaitu: (1) Title : judul dari sumber informasi; (2) Creator : pencipta sumber informasi; (3) Subject : pokok bahasan sumber informasi, biasanya dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi; (4) Description : keterangan suatu isi dari sumber informasi, misalnya berupa abstrak, daftar isi atau uraian; (5) Publisher : orang atau badan yang mempublikasikan sumber informasi; (6) Contributor : orang atau badan yang ikut menciptakan sumber informasi; (7) Date : tanggal penciptaan sumber informasi; (8) Type : jenis sumber informasi, nover, laporan, peta dan sebagainya; (9) Format : bentuk fisik sumber informasi, format, ukuran, durasi, sumber informasi; (10) Identifier : nomor atau serangkaian ang ka dan huruf yang mengidentifikasian sumber informasi. Contoh url, alamat situs; (11) Source : rujukan ke sumber asal suatu sumber informasi; (12) Language : bahasa yang intelektual yang digunakan sumber informasi; (13) Relation : hubungan antara satu sumber informasi deng an sumber informasi lainnya; (14) Coverage : cakupan isi ditinjau dari segi geografis atau periode waktu; (15) Rights : pemilik hak cipta sumber informasi.
6
3.
Metode Perancangan Sistem Didalam melaksanakan penelitian, diperlukan beberapa tahapan seperti terlihat pada Gambar 2. Analisis Kondisi Perumusan Masalah
Pengumpulan Data
Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem
Uji Sistem
Penulisan Laporan
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Berdasarkan Gambar 2 dapat dijelaskan tahapan penelitian sebagai berikut, yaitu tahap analisis kondisi. Analisis kondisi menghasilkan sebuah latar belakang masalah yang dianggap layak untuk dilakukan penelitian, antara lain melakukan wawancara guru khususnya pimpinan sekolah, pegawai perpustakaan, serta siswa di beberapa sekolah di kota Ambon. Sekaligus, mendapatkan data kebutuhan sekolah terkait aplikasi publikasi internal berbasis web yang mampu menyimpan dan mengelola data pustaka berupa koleksi buku, poster ilmiah, dan video kegiatan sekolah, serta anggota perpustakaan dapat mengakses data koleksi pustaka tersebut secara online. Tahap perumusan masalah, tahap ini menghasilkan pemetaan masalah berdasarkan analisis kondisi, antara lain bagaimana merancang sistem publikasi internal yang mampu mengelola data koleksi pustaka berupa buku, poster ilmiah dan video kegiatan, memberikan layanan akses membaca / melihat berkas data buku bagi anggota khususnya siswa, sekaligus menentukan actor beserta hak aksesnya. Bagaimana merancang aplikasi publikasi sekolah yang dapat mengamankan distribusi buku, serta bagaimana membangun aplikasi publikasi tersebut mengunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Tahap pengumpulan data, tahap ini menghasilkan data-data yang terkait dengan data koleksi buku, poster ilmiah dan video berita atau kegiatan sekolah. Data anggota sistem, yaitu pegawai perpustakaan, guru dan siswa. Pengumpulan data dilakukan di SMU Negeri 1 Ambon karena dianggap dapat mewakili data dan permasalahan yang dihadapi beberapa sekolah berdasarkan hasil tahap analisis kondisi. Tahap analisis kebutuhan. Analisis Kebutuhan menghasilkan kebutuhan fungsionalitas dari sistem publikasi internal sekolah berbasis web bagi SMU Negeri 1 Ambon, antara lain metadata koleksi pustaka, sistem pendaftaran anggota, aturan unggah koleksi pustaka, dan aturan unduh data koleksi pustaka bagi anggota. Tahap pengembangan sistem, tahap pengembangan sistem publikasi internal sekolah berbasis web SMU Negeri 1 Ambon menggunakan metode 7
pengembangan sistem Prototype Model. Perancangan aplikasi menggunakan metode UML (Unified Modelling Language). Tahap uji sistem. Setelah dilakukan pengembangan sistem, berikutnya adalah melakukan pengujian sistem. Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui performa dari aplikasi publikasi internal sekolah berbasis web SMU Negeri 1 Ambon menggunakan metode Blacbox dan uji responden untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, yaitu pegawai perpustakaan, guru, pimpinan dan siswa di SMU Negeri 1 Ambon. Tahap penulisan laporan akhir. Setelah dilakukan pengembangan dan pengujian sistem, tahap berikutnya adalah menarik kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk laporan skripsi. Pada bagian ini juga diberikan saran-saran pengembangan untuk penelitian selanjutnya. Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Dengan metode prototype ini pengembang dan pihak sekolah SMU Negeri 1 Ambon saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Secara lengkap, alur model prototype akan digambarkan seperti pada Gambar 3.
Gambar 3 Prototype Model[12]
Gambar 3 merupakan gambaran tahapan umum dari prototype model. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap prototype model. Tahap Listen to Customer atau information gathering merupakan tahapan melakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan seorang kepala sekolah dan dua (dua) pegawai perpustakaan, 4 (empat) guru dan 10 (sepuluh) siswa di SMU Negeri 1 Ambon. Pada tahap wawancara diperoleh informasi aplikasi publikasi internal sekolah mampu mengelola data perpustakaan antara lain koleksi buku, poster ilmiah dan video kegiatan atau berita sekolah. Selain itu, aplikasi publikasi internal sekolah dapat memberikan layanan akses secara online, yaitu dapat membaca buku, melihat poster ilmiah berupa gambar, melihat video kegiatan sekolah, dan dapat mengunduh buku atau koleksi pustaka tanpa melanggar hak cipta pemilik buku tersebut. Tahapan selanjutnya dalam metode prototype yaitu build/revise mock-up atau membangun aplikasi secara cepat. Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi secara cepat, lebih memfokuskan pada input output aplikasi sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada tahap pertama. Tahap ini menghasilkan 3 (tiga) prototipe. Hasil uji fungsionalitas prototipe I adalah aplikasi mampu mengelola data koleksi pustaka oleh actor Admin, yaitu mengunggah data buku 8
berdasarkan metadata, unggah file gambar poster, unggah video, dan pendaftaran anggota. Pada prototipe ini, actor anggota dapat melihat atau view data buku dalam format pdf, tetapi belum ada watermark pada file buku tersebut sebagai tanda milik SMU Negeri 1 Ambon dan tidak diperjualbelikan. Pada Prototipe II, aplikasi sudah memiliki fasilitas melihat dan mengunduh file buku dengan watermark, tetapi masih dapat disalin oleh pengguna. Hasil penelitian berakhir pada prototipe III dimana aplikasi publikasi internal sekolah dapat memberikan layanan view file buku ber-format image dan memiliki watermark bagi actor publik atau guest. Sedangkan, actor anggota dapat mengunduh dengan file pdf dengan watermark. Tahap Customer Test-Drives Mock-Up. Pada tahap ini, dilakukan uji dan evaluasi prototype oleh pengguna seperti tahap wawancara. Uji dan evaluasi prototype digunakan untuk mendapatkan umpan balik apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan user. Sebelum dilakukan uji dan evaluasi oleh user, maka dilakukan pengujian menggunakan Blackbox model untuk mengetahui validitas proses kelola data pustaka, lihat dan unduh berkas buku, dan fasilitas lain yang dimiliki sistem oleh perpustakaan SMU Negeri 1 Ambon. Evaluasi dilakukan dengan cara wawancara. Jika evaluasi prototype belum sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan proses perbaikan dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya. Aplikasi publikasi internal sekolah SMU Negeri 1 Ambon dibangun supaya dapat dipergunakan untuk memberikan layanan perpustakaan sekolah secara online bagi para anggotanya. Oleh karena itu, aplikasi harus mampu memberikan layanan pencarian data pustaka secara cepat dan tepat. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka perlu adanya rancangan metadata pustaka khususnya koleksi buku. Metadata informasi sistem publikasi internal sekolah di SMU Negeri 1 Ambon dapat dilihat pada tabel 1. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tabel 1 Metadata Informasi Elemen Metadata Format Keterangan Kelompok Text Kelompok Buku Kode Text Kode Buku ISBN Text Nomor ISBN Judul Text Judul Buku Pengarang Text Nama Pengarang Buku Penerbit Text Nama Penerbit Tahun Terbit Date Tahun Penerbitan Buku Keyword Text Kata-kata kunci Cover Depan Image Gambar Cover Depan Cover Belakang Image Gambar Cover Belakang Daftar Isi Pdf Daftar Isi Daftar Pustaka Pdf Daftar Pustaka
Aplikasi publikasi internal sekolah SMU Negeri 1 Ambon dirancang menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai pemodelan sistem. UML menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam sistem yang dibuat digunakan beberapa diagram, yaitu: use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Use Case Diagram menggambarkan pola dari interaksi dan hubungan antara actor dengan use case. Terdapat tiga komponen di dalam use case diagram 9
yaitu use case, package, dan relationship. Use case diagram yang dibuat pada penelitian ini adalah Use Case Diagram aplikasi publikasi internal sekolah yang dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 menjelaskan bahwa aplikasi publikasi internal sekolah berbasis web SMU Negeri 1 Ambon memiliki 4 (empat) actor, yaitu Guest atau publik, Admin, Operator dan Siswa. Pada actor Admin, terlihat bahwa Admin dapat mengelola member, Kelola Info yang terdiri dari data berita, poster dan video. Actor Admin memiliki hak akses untuk melakukan kelola data pustaka buku. Sedangkan actor Operator, membantu actor Admin untuk mengelola data pustaka buku, dan kelola member hanya untuk actor Siswa. <<extend>> Kelola Member Daftar Berita Terkini
<<extend>>
Login
Master Data
Kelola Berita <<extend>>
Pencarian Buku
<> <>
Koleksi <<extend>><<extend>>
<<extend>> Kelola Kategori
Kelola Poster Admin
Guest
Kelola Info
<<extend>> Lihat Profil
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>> Beranda
<<extend>>
Unggah Poster Setting Password
Kelola Buku
Kelola Video
<<extend>> <<extend>>
Lihat Berita Lihat Video
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Operator Lihat Poster
Unggah Buku
Siswa
Lupa Password
Unduh Buku
Lihat Buku
Input Embed Youtube
Kelola Member Siswa
Gambar 4 Use Case Diagram Aplikasi Publikasi Internal Sekolah
Gambar 4 juga menjelaskan bahwa actor Siswa dapat memiliki hak akses untuk melakukan unduh buku daripada actor Guest. Actor Guest atau publik dapat melihat semua data pustaka yang dimiliki oleh aplikasi publikasi internal sekolah SMU Negeri 1 Ambon. Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, aliran masing-masing case, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana aliran tersebut berakhir. Activity diagram yang digunakan pada penelitian ini meliputi proses kelola buku yang dilakukan atau yang dimiliki oleh actor Admin dan actor operator. Activity diagram utama yang lain adalah activity diagram lihat dan unduh buku yang dilakukan oleh actor Siswa.
10
Admin
System
Database
Memory Web Serv er
Beranda
Start
Login
Input username dan password
Tidak Benar?
Master Data
Kelola Info
Kelola Buku
Input Metadata Buku
Input Berkas Buku format Pdf Unggah Data
Salah
Validasi format berkas? Konversi Pdf to Image
Penyimpanan image Penyimpanan Metadata
Tampilkan Daftar Hasil End
Logout
Gambar 5 Activity Diagram Proses Kelola Buku oleh Admin
Pada Gambar 5 memperlihatkan bahwa proses kelola buku diawali dengan adanya proses login. Jika login benar, maka actor Admin dapat memilih menu Kelola Buku untuk dapat melakukan tambah, edit dan hapus data buku. Setelah memilih kelola buku, maka proses selanjutnya adalah memasukkan metadata buku seperti tercantum pada Tabel 1. Setelah memasukkan metadata, kemudian dilanjutkan memasukkan berkas buku dengan format Pdf. Sebelum diunggah, aplikasi melakukan validasi atau mengecek format berkas pada masukkan berkas daftar isi, daftar pustaka dan berkas isi buku. Jika masukkan berkas tidak memiliki format Pdf, maka aplikasi menolak, jika sudah sesuai maka aplikasi akan mengkonversi format Pdf menjadi image dengan format JPEG, lalu diunggah dan disimpan kedalam folder memory pada web server, kemudian aplikasi akan menyimpan metadata buku kedalam basis data. Hasil unggah data buku berakhir dengan adanya tanda judul buku tampil didalam daftar buku pada menu kelola buku actor Admin maupun actor Operator. Selanjutnya, activity diagram proses lihat dan unduh buku aplikasi publikasi internal sekolah dapat dilihat pada Gambar 6.
11
Sisw a
System
Database
Beranda
Start
Memory Web Serv er
Unduh buku
Login
compress zip berkas image
Input username dan password
View Daftar Isi Benar? View Daftar Pustaka
Pilih Buku
Ambil Metadata Buku View Buku Ambil Berkas Image Tampilkan
Download
Logout
End
Gambar 6 Activity Diagram Lihat dan Unduh Buku oleh Siswa
Proses Lihat Buku, yaitu menampilkan Daftar Isi, Daftar Pustaka dan Isi Buku dapat dilakukan oleh semua actor, tetapi untuk proses Unduh Buku, hanya dapat dilakukan oleh actor siswa atau user seperti terlihat pada Gambar 6. Gambar 6 juga menerangkan bahwa hasil unduh berkas isi buku ber-format image JPEG, dikompres terlebih dahulu menggunakan ZIP sebelum dikirim ke actor Siswa. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram yang digunakan pada penelitian ini meliputi proses kelola buku oleh Admin dan unduh buku oleh Siswa.
: Admin
Daftar Buku
Tambah Buku
Mengaktifkan Aplikasi
Connection : Controller Admin
: Entity Buku
: Controller Mod_Materi
Membuka Link Tambah Buku Kirim Data Buku Melakukan Validasi Data Mengirim Data
Mengambil Connection String Mengirimkan query ke dalam table Mengembalikan hasil Mengembalikan hasil Request Data Buku Mengambil Buku Berdasarkan Kategori Mengembalikan Data Mengembalikan Data Mengembalikan Data Menampilkan Data
Gambar 7 Sequence Diagram Proses Kelola Buku oleh Admin
12
Sequence Diagram proses Kelola Buku oleh Admin dapat dilihat pada Gambar 7, dimana menggambarkan aliran proses dan interaksi antar class program yang terjadi, yaitu sebagi berikut: (1) Pada langkah pertama yang dilakukan saat proses kelola buku, Admin menjalankan aplikasi dan memasukan data buku. (2) Kemudian data buku akan dikirim ke Controller Admin, pada proses ini data divalidasi terlebih dahulu. (3) Setelah data Buku divalidasi maka data akan dikirim ke Controller Mod_Materi. Pada proses selanjutnya Controller Mod_Materi akan memanggil Connection untuk menghubungkan kedalam database. (4) Proses berikutnya data Buku ditambahkan kedalam database, setelah data ditambahkan maka database akan mengembalikan nilai bertipe Boolean. (5) Data pengembalian dari database akan diterima oleh Controller Mod_Materi, pada proses berikutnya nilai akan dikembalikan ke Controller Admin. (6) Pada Controller Admin akan merequest data buku kedatabase melalui Controller Mod_Materi. Pada proses ini Controller Mod_Materi akan mengambil data buku berdasarkan kategorinya. (7) Setelah data berhasil didapatkan maka Controller Mod_Materi akan mengembalikan hasil tersebut ke Controller Admin. Pada Controller Admin data akan ditampilkan melalui Daftar Buku.
Daftar Buku
Lihat Buku
: Siswa
Folder Server
: Controller Buku
: Controller Mod_Materi
: Entity Buku
Membuka Aplikasi Memilih Buku Request Data Buku Request Data Buku Terpilih Request Data Buku Mengembalikan Data Buku Mengembalikan Data Buku Membuat file zip Menyimpan file zip Mengirim link download Download Buku
Gambar 8 Sequence Diagram Unduh Buku oleh Siswa
Sedangkan, Sequence Diagram untuk Unduh Buku oleh Siswa dapat dilihat pada Gambar 8, dimana menggambarkan aliran data dan interaksi antar class program yang terjadi sebagai berikut: (1) Pada langkah pertama yang dilakukan saat proses Unduh Buku oleh siswa, siswa akan menjalankan aplikasi dan memilih buku yang akan di unduh. (2) Setelah itu id buku terpilih akan dikirimkan ke Controller Buku, proses selanjutnya Controller Buku akan merequest data detail buku melalui Controller Mod_Materi. (3) Pada Controller Mod_Materi akan melakukan pengambilan data kedalam database. Selanjutnya data tersebut akan dikembalikan ke Controller Buku melalui Controller Mod_Materi. (4) Proses selanjutnya pada Controller Buku, data tersebut akan dibaca dan akan dibuat file zip yang kemudian disimpan kedalam Folder Server. (5) Setelah file tersebut disimpan ke Folder Server, maka proses selanjutnya 13
mengirimkan link download file ke dalam halaman Lihat buku, dan pada halaman Lihat Buku link tersebut akan otomatis mengunduhnya. Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut yang melekat pada class tersebut. Untuk dapat memperjelas relasi antar class pada aplikasi, maka dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Class Diagram Aplikasi Publikasi Internal Sekolah
Relasi antar class pada proses Unggah Buku oleh actor Admin maupun Operator dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Diawali dari aplikasi view, yaitu proses validasi berkas dan proses cek format PDF yang akan diunggah, antara lain Daftar Isi, Daftar Pustaka, Isi Buku, juga validasi dan cek format JPEG untuk berkas Cover Depan dan Cover Belakang. (2) Jika validasi dan cek berhasil, maka proses selanjutnya adalah mengkonversi berkas PDF menjadi berkas image dengan format JPEG. (3) Setelah dilakukan konversi, pada aplikasi view memanggil fungsi du_tambah_buku() yang ada di class controller admin.php untuk menyimpan berkas image ke folder yang ada di memori web server. (4) Tahap berikutnya, controller admin.php akan memanggil class mod_materi.php untuk menyimpan metadata buku ke dalam basis data. 4.
Hasil dan Pembahasan Aplikasi yang dibangun pada penelitian ini diimplementasikan pada aplikasi web supaya dapat dipergunakan secara online jika diinstal pada web server yang memiliki ip public dan terkoneksi dengan internet. Dengan demikian, maka pada penelitian ini aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Konsep pemrograman yang dipergunakan adalah object oriented programming karena menggunakan framework CodeIgniter. Untuk dapat melakukan konversi berkas Pdf ke berkas JPEG, maka bahasa pemrograman PHP membutuhkan aplikasi bantu yang disebut ImageMagic. Sedangkan untuk membaca berkas PostScript, maka dibutuhkan aplikasi bantu bernama GhostScript. ImageMagick dan GhostScript merupakan aplikasi yang berada pada sisi server, sehingga sebelum aplikasi publikasi internal sekolah 14
dijalankan, maka server aplikasi PHP harus diinstal ImageMagick dan GhostScript terlebih dahulu. Tampilan Beranda aplikasi publikasi internal sekolah SMU Negeri 1 Ambon dapat dilihat pada Gambar 10, dimana didalam Beranda aplikasi memiliki menu Koleksi Buku, Profil, Info yang memiliki submenu Berita, Video dan Poster, Tentang Kami. Didalam Beranda juga disediakan fasilitas Pencarian Buku dan Login. Dengan demikian, implementasi aplikasi publikasi internal sekolah sudah sesuai dengan desain usecase diagram.
Gambar 10 Tampilan Beranda Aplikasi publikasi internal sekolah
Aplikasi publikasi internal sekolah berbasis web merupakan hasil penelitian berdasarkan hasil perancangan dan pengembangan pada prototipe ketiga atau terakhir berdasarkan metode pengembangan sistem. Pembahasan diutamakan pada proses Kelola Buku, khususnya untuk tambah data pustaka buku karena inti dari penyelesaian masalah penelitian adalah aplikasi mampu mendistribusikan pustaka buku bagi para anggotanya atau kalangan sendiri pihak sekolah secara online. Langkah pertama didalam unggah data pustaka buku adalah proses validasi atau proses mengecek format berkas Cover Depan dan Belakang, yaitu JPEG, serta berkas Daftar Isi, Daftar Pustaka dan Isi Buku, yaitu Pdf. Hasil implementasi proses validasi tersebut dapat dilihat pada Kode Program 1 yang merupakan isi dari program tambah.php pada folder View. Kode Program 1 Proses Validasi Format Berkas Data Buku 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
function submitform(){ if($("#kode_buku").val() == ""){ alert("Kode Buku harus diisi"); ..... $("#post_datas").submit(); ....
Penjelasan Kode Program 1 adalah Baris 1: nama fungsi. Baris 2: mengecek apakah kode buku kosong apa tidak. Baris 3: menampilkan pesan error. Baris 5: mengirim data. Kemudian, Baris 7, code untuk menampung file yang dipilih. Langkah selanjutnya adalah memanggil program admin.php yang berada didalam folder Controller, untuk melakukan proses konversi format berkas Pdf menjadi JPEG, kemudian hasilnya disimpan kedalam memori yang berada di folder server. Untuk dapat memperjelas proses konversi dan unggah berkas buku, dapat dilihat pada Kode Program 2. 15
Kode Program 2 Proses Konversi Pdf ke JPEG dan Unggah ke Folder Server 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Penjelasan Kode Program 2, adalah Baris 1-2, menampung data di variable. Baris 4, mengunggah berkas kedalam memori folder server. Baris 6, membuat object class imagick. Baris 7, mengambil total halaman berkas pdf. Baris 9-11, membuat / menempatkan watermark di berkas image hasil konversi Pdf. Baris 13-14, atur align watermark agar tepat di tengah berkas. Baris 15-16, menyimpan image dengan watermark. Langkah terakhir proses Unggah Buku dalam proses Kelola Buku adalah menyimpan metadata buku kedalam basis data. Hasil implementasinya berada didalam program materi.php yang berada di dalam folder Model seperti terlihat pada Kode Program 3. Kode Program 3 Simpan Metadata Buku Ke Basis Data 1. 2. 3.
function insertBuku($data){ $this->db->insert('tbl_buku',$data); }
Penjelasan Kode Program 3, yaitu Baris 1, nama fungsi. Baris 2, proses menyimpan ke basis data. Baris 3, tutup baris 1. Proses lihat buku dapat dilakukan oleh actor Guest dan Siswa, sedangkan proses unduh buku hanya dapat dilakukan oleh actor Siswa. Pada pembahasan ini, hanya membahas proses lihat dan unduh buku yang dilakukan oleh actor Siswa, dimana hasil implementasinya dapat dilihat pada Kode Program 4, yang merupakan isi dari program list_buku.php didalam folder View.
Penjelasan Kode Program 4, yaitu Baris 1, judul form. Baris 3, melakukan looping data. Baris 5-7, proses hak akses user login, jika user Siswa maka dapat akses download file. Baris 9, tombol untuk melihat daftar isi buku. Baris 10, tombol untuk melihat isi buku. Baris 11, tombol untuk melihat daftar pustaka buku. Tahap berikutnya, yaitu jika Siswa memilih button download maka aplikasi akan memanggil fungsi download_file yang berada didalam program baca.php pada folder controller untuk melakukan unduh isi buku. Isi fungsi download_file dapat dilihat pada Kode Program 5. Kode Program 5 Proses Unduh Isi Buku 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Penjelasan Kode Program 5 sebagai berikut: Baris 1, mengambil data detail buku. Baris 3, menentukan folder dalam server. Baris 4, membuat object dari class ZipArchive. Baris 5, nama file yang akan diunduh. Baris 6-14, membuat file zip dengan isi nama image. Baris 15-18, proses auto download. Pada baris 1 pada Kode Program 5 yaitu mengambil informasi detail buku sebenarnya adalah memanggil fungsi getBukuDetail($id) yang berada pada program mod_materi.php yang berada di dalam folder Model. Isi fungsi mod_materi.php dapat dilihat pada Kode Program 6.
17
Kode Program 6 Proses Mengambil Data Detail Buku 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
function getBukuDetail($id){ $query = $this->db->query("SELECT * FROM tbl_buku WHERE id = '$id' "); $result = $query->result(); return $result;}
Penjelasan Kode Program 6 sebagai berikut: Baris 1, nama fungsi. Baris 2-5, query string untuk mengambil data. Baris 6, mengeksekusi query baris 2-5. Baris 7, mengembalikan hasil query. 5.
Uji Sistem
Uji sistem yang dilakukan terhadap hasil penelitian adalah uji system dengan menggunakan metode Blackbox, dan uji sistem terhadap responsden. Metode pengujian Black-box dipergunakan untuk mengetahui validitas hasil running program dan semua proses yang dimiliki oleh sebuah aplikasi, sehingga harus dilakukan sebelum aplikasi dilakukan uji responden. Hasil pengujian Blackbox terhadap aplikasi publikasi internal sekolah SMU Negeri 1 Ambon dengan dapat dilihat pada Tabel 2. No 1
Spesifikasi Login
2
Halaman Siswa
3
Halaman Operator
4
5
Halaman Admin
Setting password
Tabel 2 Hasil Pengujian Black-box Input Output - Username dan - Muncul pesan error Password Salah - Username dan - Dapat Masuk Aplikasi password Benar - Melihat data buku - Memunculkan yang terdiri Daftar Isi, Isi dan Daftar Pustaka - Download buku - Dapat menngunduh file zip - Kelola Buku - Menambah, mengubah dan menghapus buku - Kelola User - Menambah, mengubah dan menghapus user - Kelola Info - Menambah, mengubah dan menghapus data berita, poster dan video - Kelola User - Menambah, mengubah dan menghapus data user - Kelola Buku - Menambah, mengubah dan menghapus data buku - Password Baru - Pesan Password telah dirubah
Berdasarkan uji blackbox terhadap semua proses yang dimiliki aplikasi publikasi internal sekolah SMU Negeri 1 Ambon berbasis web, maka dapat disimpulkan bahwa semua menu dan layanan sebagai Admin, Operator, Siswa dan Guest dalam aplikasi berjalan dengan baik.
18
Tabel 3 Tabel Hasil Uji Respondensi Prosentase Jawaban Responden Sangat Tidak Tidak Setuju Sangat No. Pertanyaan Tidak Setuju Tahu Setuju Setuju 1. Aplikasi mudah dimengerti. 0 0 0 60 90 2. Aplikasi mudah digunakan. 0 0 0 80 70 3. Pesan error mudah 0 0 0 20 130 dipahami. 4. Informasi Data sudahsesuai 0 0 0 30 120 5. Aplikasi layak dipergunakan 0 0 0 30 120 Jumlah 0 0 0 220 530 Rata-rata 0 0 0 29.33 70.64
Uji responden dilakukan melibatkan 15 (limabelas) responden yang terdiri satu kepala sekolah, empat guru dan sepuluh murid. Berdasarkan Tabel 3, hasil uji terhadap responden yaitu jumlah responden menjawab Setuju adalah berjumlah 29.33%, dan Sangat Setuju berjumlah 70.64%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi publikasi internal sekolah dapat memenuhi kebutuhan pada SMA Negeri 1 Ambon. 6.
Simpulan Berdasarkan hasil dari penelitian Perancangan Keamanan Informasi Pada Aplikasi publikasi internal sekolah Berbasis Web di SMU Negeri 1 Ambon, dapat diperoleh kesimpulan, yaitu pertama, keamanan informasi diwujudkan dengan cara yaitu informasi internal sekolah antara lain buku, dan poster didistribusikan dalam format image dan diberi watermark. Kedua, ImageMagick dan GhostScript merupakan alat bantu untuk membaca berkas format Pdf dan mengkonversi berkas Pdf menjadi berkas image dalam bahasa pemrograman PHP. Saran pengembangan penelitian selanjutnya adalah teknologi aplikasi dikembangkan kedalam teknologi mobile dan HTML 5, supaya dapat diakses para anggotanya menggunakan piranti mobile phone dan tablet. 7.
Pustaka
[1]
Ervianto A. 2013. Rancang Bangun Sistem Informai Perpustakaan Berbasis Web Dengan PHP dan MySQL Di Perpustakaan SMA YPPI 1 Surabaya.http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20Agus%20Ervianto .pdf. Diakses tanggal 28 Maret 2014. Setyono, R.A.. 2012. Perancangan Sistem Keamanan Informasi pada EJournal Menggunakan Teknologi Image Magick dan Ghostscript. http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/2254. Diakses tanggal 27 Maret 2014. Jogiyanto. 1999. Analisis dan Disain Sistem Informasi. ANDI OFFSET Yogyakarta. Wahyono, Teguh, 2004, Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi). Graha Ilmu.Yogyakarta Nuryadin R.. 2014. Sistem Informasi Perpustakaan, http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option=com_content&view=article &id=116:sistem. Diakses tanggal 2 April 2014.
[2]
[3] [4] [5]
19
[6]
[7] [8] [9] [10] [11]
[12] [13]
ESCAP/APCICT. 2009. Modul 6: Keamanan Jaringan dan Keamanan Informasi dan Privasi. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd= 1&cad=rja&uact=8&ved=0CCUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.un apcict.org%2Facademy%2Facademy-modules%2Fbahasa-indonesiaversion%2Fmodule-6%2FAcademy-Module6-BahasaIDweb.pdf%2Fat_download%2Ffile&ei=nD9IU7iIMuErgfToIGwBg&usg=AFQjCNFch8ObWPCU4PUt2nnGmohOkQB7R w&bvm=bv.64542518,d.bmk. Diakses tanggal 6 April 2014. ImageMagick Studio LLC, 2014, About ImageMagick, http://imagemagick.org/index.php. Diakses pada tanggal 1 April 2014. Gostscript. 2014. Ghostscript. http://www.ghostscript.com. Diakses pada tanggal 1 April 2014. Chiou-Ting, Hsu, Ja-Ling Wu, "Hidden Signatures in Images", Proc. of ICIP '96, vol III, pp.743-746,September 1996, Switzerland. W. Bender, D. Gruhl, N. Morimoto, A. Lu, Techniques for data hiding, IBM System Journal, Vol. 35, 1996. Fatriananda D., 2012, Analisis dan Implementasi Associative Network dalam Pembentukan Metadata Secara Otomatis pada Dokumen Web, Bandung: Library IT TELKOM Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5th Edition, America: Mc. Graw Hill. Fatriananda D. 2012, Analisis dan Implementasi Associative Network dalam Pembentukan Metadata Secara Otomatis pada Dokumen Web. http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?view=article&catid=6%3Ainternet &id=994%3Ametadata&tmpl=component&print=1&page=&option=com _content&Itemid=14. Diakses tanggal 7 April 2014