BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Saat ini industri fashion mengalami perkembangan yang sangat pesat, ditandai
dengan kesadaran masyarakat akan kebutuhan fashion yang lebih dari sekedar berpakaian, tetapi juga merupakan trendi dan gaya. Pakaian merupakan alat semiotika atau mesin komunikasi (Umberto Eco, 1976:5) atau sarana komunikasi dalam masyarakat, maka masyarakat sadar atau tidak sadar bisa menilai kepribadian seseorang dari apa yang dipakainya. Menurut Desmond Morris, dalam “Man Watching”: A field guide to human behavior (1977): “Pakaian juga menampilkan peran sebagai pajangan budaya (cultural display)”, yang di dalamnya membawa suatu pesan dan gaya hidup suatu masyarakat atau komunitas tertentu atau lebih spesifiknya pakaian merupakan ekspresi identitas pribadi. Dalam menghasilkan produk suatu perusahaan harus menciptakan sesuatu yang dapat sesuai dengan selera konsumen. Hal ini dikarenakan kelangsungan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh konsumen. Perusahaan harus dapat menciptakan ide-ide yang baru dan sesuai dengan perkembangan yang diinginkan para konsumen. Pada umumnya, PT. Warna Mardhika merupakan perusahaan industri yang bergerak di bidang pakaian jadi. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan segi desain pakaian, desain outlet,
kualitas pakaian, harga pakaian, cara promosi produk, pelayanan dalam
membeli produk dan tempat-tempat pemasaran produk yang dapat membantu konsumen untuk agar lebih mudah menjangkau outlet-outlet dari perusahaan.
1
2
Perusahaan ini sudah berdiri cukup lama dan telah memiliki beberapa merek produk yang sudah cukup dikenal di pasaran. Oleh karena itu, perusahaan ingin mengetahui tentang perbandingan antara beberapa merek yang perusahaan pasarkan dan juga mengelompokkan produk-produk yang perusahaan pasarkan berdasarkan minat-minat dari konsumen. Melihat dari kebutuhan perusahaan yang ingin membandingkan merek yang perusahaan pasarkan di pusat-pusat perbelanjaan, maka peneliti tertarik untuk membahas mengenai
“Analisis
Pemetaaan
Posisi
Merek
Pakaian
menggunakan
Metode
Multidimensional Scaling (MDS) Berbasis Komputer (Studi Kasus: PT. Warna Mardhika)”. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan MDS adalah sebagai berikut. Jono M. Munandar, Y.E. Hermawan (2007), memiliki tujuan untuk menganalisis tahapan pengambilan keputusan pengunjung pusat perbelanjaan modern di kota Bogor, mengetahui preferensi pengunjung terhadap atribut pusat perbelanjaan modern di kota Bogor, mengkaji positioning pusat perbelanjaan modern di kota Bogor untuk studi kasus beberapa pusat perbelanjaan di kota Bogor. Sarita Mariza (2010), memiliki tujuan untuk mengetahui posisi setiap produk broadband ISP secara relatif terhadap pesaingnya dalam pasar yang dipersepsikan oleh para responden, mengetahui persepsi atribut broadband internet service provider yang melekat pada setiap merek ISP menurut persepsi para responden. Dodik Yunarwanto (2001), memiliki tujuan menganalisis posisi operator telepon seluler sistem prabayar berdasarkan persepsi konsumen, menganalisis pengaruh posisi operator telepon seluler sistem prabayar terhadap jumlah pelanggan. Perbedaan dari penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian terdahulu adalah peneliti membuat program aplikasi yang dibantu dengan bahasa pemrograman R.
3
1.2
Perumusan Masalah Peneliti memulai penelitian ini dengan mempertimbangkan permintaan perusahaan
untuk melakukan penelitian tentang minat konsumen di pasaran terhadap produk yang sudah dipasarkan oleh perusahaan. Dengan demikian penulis menganalisis kebutuhan PT.Warna Mardhika yaitu: 1.
Bagaimana segmentasi pasar terhadap merek pakaian yang diproduksi oleh PT. Warna Mardhika?
2.
Bagaimana posisi merek pakaian yang diproduksi oleh PT. Warna Mardhika berdasarkan persepsi konsumen di daerah Jakarta Barat?
3.
Bagaimana persepsi konsumen terhadap merek pakaian yang diproduksi PT. Warna Mardhika berdasarkan atribut-atributnya?
1.3
Ruang Lingkup Dengan adanya batasan waktu yang diberikan dan biaya, maka dalam penelitian ini
akan di batasi dalam beberapa hal: 1.
Pada penelitian ini peneliti hanya akan membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih merek pakaian yang diproduksi oleh PT. Warna Mardhika.
2.
Kuesioner akan disebarkan di pusat-pusat perbelanjaan yang terdapat outlet outlet dari perusahaan di daerah Jakarta Barat.
3.
Konsumen produk perusahaan di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta Barat menjadi subjek penelitian.
4.
Merek Perusahaan seperti “Hammer”, “Nail”, “Coconut Island” dan juga “Mangosteen” menjadi objek penelitian.
4
5.
Bahasa pemrograman C# digunakan untuk membuat program aplikasi penelitian dibantu dengan bahasa pemrograman R.
1.4
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mengetahui segmentasi pasar terhadap merek pakaian yang diproduksi oleh PT. Warna Mardhika.
2.
Menganalisis posisi merek pakaian yang diproduksi PT. Warna Mardhika berdasarkan persepsi konsumen.
3.
Menganalisis persepsi konsumen terhadap merek pakaian yang diproduksi PT. Warna Mardhika berdasarkan atribut-atributnya.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagi Perusahaan •
Sebagai pertimbangan perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran di waktu yang akan datang.
•
Perusahaan akan mengetahui kondisi relatif dari persepsi konsumen terhadap produk perusahaan.
Bagi Konsumen a.
Untuk memberikan suatu informasi tentang pengembangan produk dan menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
1.5
Gambaran Umum Perusahaan Pada gambaran umum perusahaan akan dijelaskan mengenai sejarah singkat dari
perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. Gambaran umum perusahaan akan
5
menjelaskan secara detail tentang perusahaan yang merupakan tempat bagi peneliti melakukan survei objek penelitian. 1.5.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangannya PT. Warna Mardhika adalah salah satu perusahaan industri di Indonesia yang memproduksi pakaian jadi dengan merek dagang “Hammer”. Produk pakaian dengan logo palu tersebut kini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dan semakin digemari. Jika ditelusuri cikal bakal hadirnya perusahaan garmen ini, berawal dari inisiatif Bapak Eddy Hartono untuk menekuni bidang usaha sandang pada akhir tahun 1979. Perusahaan perseorangan yang didirikan bernama “Isella Busana”. Perusahaan ini memproduksi pakaian jadi dengan merek dagang “La Coupe”. Pada awal mula beroperasinya perusahaan, lokasi kantor dan pabrik menyatu dalam satu gedung yang terletak di jalan Bandengan, Jakarta Utara. Saat itu perusahaan hanya mempekerjakan sebanyak lebih kurang 20 karyawan dan tukang jahit. Kondisi disesuaikan dengan volume produksi dan permintaan yang masih rendah. Untuk lokasi pabrik ditempatkan di daerah Jelambar dengan jumlah pekerja sebanyak 100 orang. Dan lokasi kantor tetap berada di Bandengan. Sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan perusahaan, sejak adanya perluasan tersebut pendistribusian produk ke konsumen dilakukan melalui pedagang eceran besar seperti department store. Jaringan distribusi ini menjadi pilihan karena saat itu jangkauan pasar perusahaan belum terlalu luas dan perusahaan belum memiliki show room sendiri. Dari tahun ke tahun perusahaan Isella Busana terus mengalami perkembangan. Pimpinan perusahaan mengambil langkah untuk mengganti merek produk dari “La Coupe” menjadi “Hammer”.
6
Pada pertengahan tahun 1986, perusahaan mengembangkan sayap usahanya dari perusahaan perseorangan menjadi Perseroan Terbatas. Perubahan bentuk hukum usaha ini tertuang dalam akte notaris Ester Daniar Iskandar, SH dengan nomor 128/1986 yang dikeluarkan pada tanggal 22 juni 1986. Kini perusahaan perseorangan Isella Busana berubah nama menjadi PT. Warna Mardhika, yang menempati lokasi kantor di jalan Zainul Arifin, Komplek Ketapang Indah blok B2/26, Jakarta Barat. Lokasi pabrik juga dipindahkan ke Jalan Swadaya No.4 Daan Mogot, Pesing, diatas tanah 1,5 hektar. Dengan adanya pabrik baru dengan kapasitas yang lebih besar, maka pabrik lama yang berada di jalan Jelambar ditutup dan semua kegiatan dipindahkan ke Pesing. Kegiatan usaha ini praktis dimulai sekitar tahun 1987. Pada awal mula beroperasinya pabrik baru ini mempekerjakan 145 orang pekerja yang terdiri dari 20 orang personil tetap dan 125 orang tenaga buruh. Pembagian jam kerja diatur dalam 2 shift sehari dan bekerja 6 hari seminggu. Jenis produk yang pertama dihasilkan PT. Warna Mardhika berupa baju kaos. Menurut pimpinan perusahaan jenis pakaian jadi yang satu ini akan lebih diminati khususnya untuk Negara tropis seperti di Indonesia, karena bahannya lebih cepat menyerap keringat. Dengan penampilan yang baru, ternyata produk Hammer sangat diminati masyarakat sehingga permintaan terhadap produk yang dihasilkan kembali naik tajam. Untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan tersebut, perusahaan mengadakan perluasan. Pabrik baru yang awalnya hanya mempekerjakan sekitar 145 orang pekerja, sampai akhir tahun 2011 telah bertambah menjadi 2000 pekerja. Perusahaan juga menambah jumlah mesinmesin baru dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi dan teknologi yang lebih unggul.
7
Dalam usaha mengejar pangsa pasar dan laju pertumbuhan pasar yang lebih tinggi, perusahaan menambah jenis produk yang baru (product line) seperti: kemeja, celana Bermuda, jeans, jaket, pakaian jogging, celana dalam pria, pakaian anak-anak/ balita sampai dengan berbagai macam aksesoris. Pimpinan perusahaan berusaha menjalankan suatu jalur produk yang lebih lengkap untuk memuaskan pelanggan. Dan untuk mengantisipasi perkembangan trend dan gaya, Hammer sampai saat ini telah memproduksi produk-produk dengan tema: Nautical, Europe, Hollywood, Japan, Australia, Ecology dan Pigment wash. Dengan berbagai upaya tersebut, kini PT. Warna Mardhika telah banyak mengalami kemajuan. Pasar yang menjadi sasaran perusahaan bukan saja pasar domestik tetapi juga sudah meluas ke pasar internasional. Pada saat ini perusahaan telah memiliki kantor perwakilan di Singapura, dimana produk dengan logo palu tersebut telah diekspor ke wilayah Asia, Timur-Tengah, Eropa dan USA. Demikian halnya dengan jaringan pasar dalam negeri, sampai dengan akhir tahun 2011 PT Warna Mardhika telah memiliki lebih dari 100 show room sendiri yang tersebar di kota-kota yang ada di Indonesia. Disamping itu produk Hammer juga tersedia di hampir 170 departement store dan toko-toko terkemuka. Berdasarkan perkembangan terakhir, perusahaan telah berhasil melahirkan beberapa merek baru untuk pakaian jadi yang diberi nama “Nail”, “Mangosteen”, dan juga “Coconut Island”. 1.5.2 Struktur Organisasi Perusahaaan Kegiatan ekonomi PT. Warna Mardhika dalam usaha mencapai sasarannya selama ini tak lepas dari dukungan personil-personil yang cakap dan terampil. Aktifitas-aktifitas perusahaan dikelola sedemikian rupa di dalam suatu organisasi sehingga dapat berjalan lancar. Suatu pengorganisasi yang tepat sangat penting artinya agar tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien.
8
Suatu organisasi didalam menjalankan segala aktifitasnya selalu mengutamakan kerjasama yang baik antar para anggota agar tujuan perusahaan dapat tercapai, karena melalui kerjasama tersebut akan memungkinkan pengaturan kerja yang efisien dan efektif. Cara kerja yang efisien dan efektif akan mampu meningkatkan output atau hasil dari organisasi tersebut. Sehubungan dengan bentuk organisasi garis yang dipergunakan oleh perusahaan, peneliti ingin menguraikan lebih lanjut mengenai bidang tugas dari setiap bagian dalam organisasi yaitu: 1.
Dewan Komisaris Dipimpin oleh seorang Presiden Komisaris yang merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan.
2.
Direksi Dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang merupakan pelaksana tertinggi operasi perusahaan.
3.
General Manajer
4.
Manajer Pemasaran Dalam hal ini yang termasuk bagian manajer pemasaran adalah bagian pemasaran lokal, bagian pemasaran ekspor, dan bagian promosi. a.
Bagian Pemasaran Lokal
b.
Bagian Pemasaran Ekspor/ Impor
c.
Bagian Promosi
9
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : PT. Warna Mardhika
5.
Manajer Keuangan/ Akuntansi Manajer keuangan membawahi 3 bagian yakni: pembukuan, kasir, dan penagihan.
6.
Manajer Manufakturing a.
Bagian Factory Accounting
b.
Bagian Factory Personel
c.
Bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi (PPC) Bagian PPC terdiri dari 2 divisi, yaitu: 1.
Divisi Perencanaan Produksi
10
2. d.
Divisi Pengendalian Produksi
Bagian Produksi Bagian ini terdiri dari beberapa divisi, yaitu: 1.
Divisi Cutting Bertugas melakukan pemotongan bahan baku dan bahan baku tambahan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan dan mengawasi serah terima ke divisi sewing.
2.
Divisi Sewing Bertugas melakukan penjahitan dan obras atas bahan-bahan yang telah dipotong sehingga menjadi baju yang diinginkan. Disamping itu bagian ini juga mengawasi dan bertanggung jawab atas kerusakan akibat kena gunting atau mesin (reject).
3.
Divisi Finishing Bertugas untuk memonitor produk yang telah selesai dijahit seperti pembersihan
benang,
penambahan
aksesoris,
penyetrikaan,
pembelian card board dan gantungan merek agar menjadi produk yang sempurna. Kemudian baju-baju tersebut dikirim ke bagian packing. 4.
Divisi Packing Bertugas melakukan pembungkusan atas baju-baju jadi yang sudah melalui tahap finishing dan pengontrolan terakhir, untuk kemudian dikirim ke bagian gudang.
7.
Manajer personalia
11
8.
Manajer Bidang Terdiri dari 3 bagian, yakni : a.
Bagian Gudang Bahan
b.
Bagian Gudang Bahan Jadi
c.
Bagian Ekspedisi
1.5.3 Kegiatan Usaha PT. Warna Mardhika PT. Warna Mardhika adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan pakaian jadi untuk pria dan wanita (unisex). Hasil produksinya beraneka ragam dan diperuntukkan bagi berbagai golongan usia yaitu dari anak-anak / balita, remaja, sampai dewasa. Perusahaan dengan merek dagang “Hammer” tersebut memiliki produk basic yang selalu diproduksi tiap tahun dengan warna-warna yang khas, disamping produk-produk dengan trend / tema tertentu dan berbagai lini produk lainnya guna melengkapi dan memuaskan kebutuhan konsumen. Secara lebih rinci, akan diuraikan hasil produksi perusahaan yaitu kaos yang merupakan produk utama dari perusahaan, kemeja, celana jeans, celana pendek dan bermuda, pakaian jogging, rompi, jaket dan aksesoris. Demikianlah rincian berbagai macam produk yang dihasilkan oleh PT. Warna Mardhika.