BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Ini artinya busana merupakan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kegiatan dan aktifitas seseorang semakin banyak, sehingga dibutuhkan berbagai jenis busana yang dapat dipakai sesuai dengan kegiatan tersebut. Maka dari itu, ketika seseorang ingin memenuhi kebutuhan berbusana, ia tidak hanya bertolak pada fungsi dan tujuan utama dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana melibatkan pertimbangan-pertimbangan lain yang dianggap penting dan perlu penyesuaian, seperti kesempatan, usia, jenis kelamin serta trend mode yang sedang berkembang pada masanya. Hal ini memberikan peluang dan kesempatan bagi para desainer serta produsen busana untuk lebih kreatif dalam berkarya. Dalam menciptakan suatu desain busana, penuangan ide kreatif sangat diperlukan untuk menciptakan suatu desain busana. Ide dapat diambil dari berbagai hal yang ada disekeliling kita. Misalnya dari peristiwa yang terjadi, dari bentuk-bentuk alami, dapat pula dari model busana yang telah ada yang kemudian dikembangkan ke model busana lain. Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Fakultas Teknik memiliki program studi Teknik Busana adalah merupakan lembaga pendidikan yang
1
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menuangkan ide dan kreatifitas dalam bidang busana yang bertujuan untuk melahirkan desainerdesainer baru yang mampu melihat dan menyikapi setiap perubahan yang terjadi pada dunia mode yaitu melewati mata kuliah Proyek Akhir. Disini mahasiswa dituntut menciptakan suatu desain busana yang direalisasikan menjadi busana dan ditampilkan dalam bentuk suatu pagelaran. Proyek akhir tahun 2012 akan menampilkan pagelaran busana yang bertema New Light Heritage yaitu menampilkan kembali beberapa kebudaayan atau benda-benda bersejarah yang harus dilestarikan. Mengingat tema heritage sebelumnya belum pernah diangkat sebagai tema pagelaran busana, sebagai desaigner, dapat berpartisipasi mengangkat tema new light heritage dengan menciptakan desain busana yang menggambarkan suatu hertitage dari daerah tertentu, sehingaa antar desaigner dapat bertukar pendapat mengenai heritage di Indonesia. Selain itu di era globalisasi sekarang ini masyarakat cenderung tertarik untuk mengenal hal-hal yang bersifat modern sehingga tidak sedikit masyarakat yang melupakan kebudayaannya sendiri, sedangkan jika diteliti secara dalam heritage di Indonesia ini sangatlah beragam yang masing-masing mempunyai nilai tersendiri bagi masyarakat. Dengan adanya pagelaran ini diharapkan dapat mengingat dan melestarikan beberapa heritage yang kurang terekspose di kalangan masyarakat, serta memunculkan karakter diri mahasiswa untuk mengembangkan kreatifitas tanpa batas dalam menciptakan suatu karya, baik
2
karya seni maupun karya teknologi yang akan berguna bagi pendidikan tentunya. Dalam kesempatan ini, penulis mengambil Heritage dari daerah Pontianak, Kalimantan Barat dengan pertimbangan Pontianak memiliki beragam suku, salah satu suku terbesar yang mendiami daerah Pontianak adalah suku Dayak, serta Kalimantan Barat pernah diklaim Belanda menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Hal tersebut yang menjadikan penulis tertarik untuk mengambil Pontianak sebagai Heritage. Untuk itu penulis menciptakan suatu karya nyata dengan judul “Busana Pesta Malam Dengan Sumber Ide Tugu Bambu Runcing“. Tugu Bambu Runcing yang berada di Pontianak memiliki cerita sejarah yang menarik dan mendidik, perjuangan dari rakyat untuk mengusir penjajah patut dihargai, bambu runcing adalah senjata yang digunakan rakyat kala itu untuk mengusir penjajah, dalam keadaan tertindas dan tidak memiliki pemimpin, namun dengan keberanian dan persatuan rakyat mengerahkan seluruh tenaga untuk meraih kemerdekaan Kalimantan Barat. Penulis ingin mewujudkan karakter yang tegas namun tetap memiliki kesan feminine . Kaitan sumber ide dengan busana pesta malam yang dibuat dapat dilihat dari siluet, cutting dan hiasan busana. Warna busana ini menggunakan perpaduan warna hitam, silver dan magenta. Dahulunya tugu bambu runcing berwarna merah dan putih, namun kini diperbaharui dengan warna kuning keemasan. Hal ini dikarenakan ujung pada bambu runcing yang berwarna merah, masyarakat menilai hal tersebut menyerupai bentuk lipstick sehingga sesuai kesepakatan warna tugu bamboo
3
runcing tersebut diubah menjadi warna keemasan yang melambangkan kemuliaan dan keagungan serta menyerupai warn asli dari batang bambu yang sesungguhnya. Bambu itu sendiri identik dengan bentuknya yang menyerupai tabung dan mempunyai serat-serat yang membentuk alur pada batang bamboo. Bahan yang digunakan adalah tenun Pontianak, dan sifon ceruti. Busana yang diciptakan penulis adalah busana pesta malam, yang terdiri dari 2 bagian yaitu gaun dalam dari bustier menyatu dengan rok panjang dan cloak. Bagian pertama adalah bustier yang menyatu dengan pola rok panjang yang berpotongan tengah muka yang berbentuk meruncing yang nantinya akan dihias dengan teknik manipulating fabric menyerupai serat atau alur-alur dari potongan kain tenun hitam, pada bagian rok bawah menggunakan warna silver yang sepadan dengan warna tenun. Bagian kedua adalah cloak yaitu jubah atau pakaian luar dengan atau tanpa lengan menutupi tubuh dari pundak hingga mata (Goed Poespo 2009 : 89) berwarna magenta. Busana pesta malam dengan sumber ide tugu bambu runcing ini akan ditampilkan dalam bentuk fashion show pada hari jum’at, 25 Mei 2012 di gedung Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan tujuan mendapatkan respon dari masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap hasil karya mahasiswa serta ikut melestarikan budaya bangsa Indonesia.
4
B. Batasan Istilah Batasan istilah yang digunakan untuk membatasi pengertian – pengertian dari judul agar penulis tidak menyimpang dari tujuan penulisan laporan ini. 1.
Busana Pesta Malam Busana pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan pesta, busana ini terbuat dari bahan yang indah dengan hiasan yang menarik sehingga tampak istimewa. Pada Proyek Akhir ini busana pesta malam dibatasi untuk wanita usia di atas 20 tahun.
2. Sumber Ide Sumber ide adalah segala sesuatu yang ada di alam yang dapat dijadikan sumber informasi oleh desaigner untuk menciptakan desaindesain yang baru . Dalam Proyek Akhir ini, penulis mengambil sumber ide Tugu Bambu Runcing dari daerah Pontianak, Kalimantan Barat. 3. Tugu Bambu Runcing Monumen ini dibangun sebagai peringatan atas perjuangan pahlawan melawan penjajah. Monumen ini diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat H. Soedjiman pada 10 November 1987. Tugu ini dibangun guna mengenang jasa para pahlawan Kalimantan Barat yang berjuang untuk mnegusir kaum Belanda.
5
C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan istilah tersebut diatas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana mencipta Busana Pesta Malam dengan Sumber Ide Tugu Bambu Runcing Pontianak dalam Pagelaran Busana New Light Heritage ?
2.
Bagaimana proses pembuatan Busana Pesta Malam dengan Sumber Ide Tugu Bambu Runcing Pontianak dalam Pagelaran Busana New Light Heritage?
3.
Bagaimana menampilkan Busana Pesta Malam dengan Sumber Ide Tugu Bambu Runcing Pontianak dalam Pagelaran Busana New Light Heritage ?
D. Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penulisan Proyek Akhir ini adalah mahasiswa dapat : 1. Mencipta desain Busana Pesta Malam dengan Sumber Ide Tugu Bambu Runcing Pontianak dalam Pagelaran Busana New Light Heritage. 2. Membuat Busana Pesta Malam dengan Sumber Ide Tugu Bambu Runcing Pontianak dalam Pagelaran Busana New Light Heritage. 3. Menampilkan Busana Pesta Malam dengan Sumber Ide Tugu Bambu Runcing Pontianak dalam Pagelaran Busana New Light Heritage.
6
E. Manfaat 1.
Bagi penyusun a.
Menambah pengetahuan tentang pembuatan busana pesta malam.
b.
Menerapkan kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki kedalam bentuk suatu karya nyata.
c.
Mendorong dan melatih untuk lebih kreatif dalam menciptakan karya-karya baru.
d.
Menambah pengetahuan mengenai Heritage di Indonesia.
e.
Menambah pengalaman menampilkan suatu karya pada pagelaran busana.
f. 2.
Menambah pengetahuan dalam membuat acara pagelaran busana.
Bagi program studi a.
Sebagai referensi dalam menciptakan desain baru dari sumber ide hertitage di Indonesia.
b.
Melahirkan desainer-desainer baru yang professional sehingga mampu bersaing di dunia luar.
c.
Mensosialisasikan karya cipta mahasiswa teknik busana Universitas Negeri Yogyakarta kepada masyarakat dan dunia industri busana.
3.
Bagi masyarakat a. Memperoleh
informasi
bahwa
mahasiswa
teknik
busana
Universitas Negeri Yogyakarta mampu menciptakan hasil karya
7
busana yang dapat diterima oleh pengamat mode maupun kalangan masyarakat umum. b. Memperoleh pengetahuan dan mengingatkan kembali mengenai
heritage yang ada di Indonesia. c. Memperoleh informasi mengenai trend busana 2012. d. Memperoleh pengetahuan dalam menciptakan dan menghias busana, kususnya busana pesta malam
8
9