BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sektor industri merupakan salah satu bagian yang memegang peranan penting
dalam perkembangan perekonomian di Indonesia, hal tersebut dikarenakan sektor industri memberikan masukan bagi devisa negara dalam bentuk ekspor nonmigas. Perkembangan perekonomian yang terjadi kian pesat di Indonesia memberikan dampak persaingan bebas di bidang industri. Para pelaku pasar yang berada dalam sektor industri secara tidak langsung telah masuk dalam persaingan bebas yang telah berjalan. Maka sekarang permasalahannya adalah untuk dapat bertahan dan bersaing dalam persaingan yang ketat, perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, serta terus melakukan perbaikan diberbagai bidang untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. PT Tirta Intimizu Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan pompa air, yang sebagian besar proses produksinya dilakukan di Indonesia. Selain melakukan perakitan pompa air, PT Tirta Intimizu Nusantara memproses dan memproduksi sendiri beberapa komponen atau parts. Maka untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk pompa airnya perlu didukung dengan peralatan penunjang proses produksi yang dalam kondisi baik dan prima.
2
Salah satu peralatan penunjang yang sangat vital dalam proses produksi pompa air adalah mesin-mesin produksi. Mesin produksi memegang peranan penting agar suatu proses produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana. Jika suatu mesin mengalami kegagalan maka dapat dipastikan hal ini akan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi perusahaan. Ini disebabkan karena terhentinya proses produksi yang berakibat perusahaan tidak dapat memenuhi target produksi yang telah ditentukan dan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Begitu juga dengan proses produksi pompa air, dimana mesin merupakan alat vital yang perlu mendapat perhatian karena jika mesin tersebut mengalami kerusakan maka proses produksi dapat terganggu, selain itu produk yang dihasilkan dapat mengalami cacat dikarenakan proses yang tidak sempurna akibat terhentinya mesin akibat kerusakan. Itulah sebabnya mengapa sistem perawatan pencegahan merupakan suatu hal yang penting dalam proses produksi yang harus dimiliki oleh PT Tirta Intimizu Nusantara,
yang
bertujuan
untuk
mencegah
terjadinya
kerusakan,
serta
memperhatikan ketersediaan komponen kritis mesin untuk meminimalkan downtime mesin. Karena dengan adanya sistem perawatan mesin yang baik maka akan dapat meningkatkan penggunaan mesin ataupun peralatan, yang juga akan mempengaruhi kualitas produk.
3
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan pada PT Tirta
Intimizu Nusantara, diketahui bahwa salah satu permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan adalah tingginya frekuensi kerusakan mesin terutama pada machining line yang dapat menghambat kelancaran kegiatan produksi secara keseluruhan. Hal ini dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi target produksi yang telah ditetapkan dan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan meningkat. Tidak tercapainya target produksi dapat membuat perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen, bahkan secara ekstrim perusahaan dapat kehilangan pelanggannya. Dalam hal ini, mesin produksi menjadi salah satu faktor utama. Untuk menjaga kinerja dari mesin supaya tetap baik, perusahaan perlu menerapkan sistem perawatan pencegahan atau Preventive Maintenance, sehingga downtime mesin dapat diminimalkan dan usia mesin tersebut dapat lebih panjang, serta dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan.
1.3
Ruang Lingkup Untuk membahas dan memecahkan masalah ini menjadi lebih terarah dan
tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka diperlukan pembatasan masalah sebagai ruang lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup yang dipilih adalah : 1. Penelitian dilakukan pada mesin-mesin produksi yang berada pada machining line PT Tirta Intimizu Nusantara.
4
2. Data kerusakan mesin dan komponen yang digunakan adalah data historis perusahaan selama periode 01 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007. 3. Komponen-komponen yang diteliti adalah komponen-komponen kritis dari mesin kritis yang mengalami kerusakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan diatas. 4. Tidak memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, seperti biaya inventori dan biaya pemesanan komponen mesin kritis karena komponen yang diperlukan dianggap telah tersedia. 5. Proses Produksi dan biaya yang dihitung hanyalah untuk produk pompa air Shimizu dengan kuantitas produksi terbesar, yaitu type PS-128 BIT.
1.4
Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menentukan mesin dan komponen-komponen yang sering mengalami kerusakan. 2. Menentukan
selang
waktu
penggantian
pencegahan
dan
frekuensi
pemeriksaan yang optimal untuk komponen kritis pada mesin kritis. 3. Memberikan usulan jenis metode kuantitatif yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk meminimasi downtime. 4. Mengetahui tingkat availability dari komponen kritis yang dihasilkan melalui tindakan pemeliharaan pencegahan.
5
5. Membandingkan reliability komponen kritis pada kondisi sekarang (tanpa preventive
maintenance)
dengan
kondisi
usulan
(dengan
preventive
maintenance). Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Meningkatkan reliabilitas mesin melalui kegiatan perawatan, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. 2. Meminimalkan downtime mesin serta frekuensi breakdown yang terjadi secara mendadak, sehinggaa kualitas produk yang dihasilkan baik dan tidak cacat (product defect). 3. Perusahaan mampu memenuhi kebutuhan konsumen (demand) dengan tepat waktu, karena proses produksi dapat berjalan dengan baik. 4. Meminimalkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan perbaikan kerusakan komponen mesin, dengan cara melakukan tindakan perawatan pencegahan.
1.5
Gambaran Umum Perusahaan (Obyek Penelitian)
1.5.1
Sejarah Perusahaan PT Tirta Intimizu Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang industri pembuatan pompa air dan kompor gas. PT Tirta Intimizu Nusantara terbentuk berawal atas hasil kerja sama dengan LG Electronics. LG Electronics yang merupakan perusahaan yang berasal dari korea tersebut bergabung dengan PT. Bangunlindo tiga tahun lamanya yaitu dari tahun 1995 sampai dengan
6
tahun 1998 yang kemudian lahirlah PT LG Bangunlindo Electronics. Pada saat itu PT LG Bangunlindo Electronics yang berlokasi di Cikupa hanya memproduksi pompa air yang diberi nama Goldstar. Pada tahun 1998 di Indonesia terjadi krisis ekonomi yang mempengaruhi perekonomian di bangsa Indonesia secara keseluruhan termasuk PT LG Bangunlindo Electronics. Hal tersebut mengakibatkan pembubaran kerja sama yang dibangun pada tahun 1995 silam. Kemudian pada tahun 1999 para pihak investor lokal mulai membangun kembali usahanya dan mengganti nama perusahaan tersebut dengan PT Tirta Intimizu Nusantara, yang memulai kembali usahanya pada tahun 2000 dengan lokasi yang sama yaitu di Cikupa. Merek pompa air yang dahulu diberi nama Goldstar juga kemudian diubah menjadi Shimizu yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pure water atau air murni. Sedangkan untuk produk kompor gas diberi nama Miyako. PT Tirta Intimizu Nusantara memutuskan untuk merelokasi perusahaan ke lokasi yang lebih besar di daerah Balaraja pada tahun 2002, dengan tujuan untuk perluasan tanah dan mengembangkan bisnis dan usaha yang ada selama ini. PT Tirta Intimizu Nusantara ini merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi pompa air dimana proses produksi in-house nya (in-house production) mayoritas dilakukan di dalam negeri. Produk utama dari PT Tirta Intimizu Nusantara ini adalah pompa air sedangkan produk tambahannya adalah kompor gas. Awalnya pompa air yang diproduksi hanyalah beberapa tipe pompa air model Jepang. Kemudian timbullah kebutuhan masyarakat akan jenis pompa air yang lebih
7
sederhana. Maka secara perlahan perusahaan mulai mengembangkan jenis pompa air yang ada dan akhirnya sampai sekarang diproduksilah jenis pompa air model Italia yang ukuran dan bentuknya lebih kecil dari model sebelumnya sehingga lebih efektif dan efisien. Karena kualitas produk yang baik, sejak beberapa tahun yang lalu pompa air Shimizu telah di ekspor ke berbagai Negara seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Kini PT Tirta Intimizu Nusantara telah menjelma menjadi perusahaan besar dibidang pembuatan pompa air di Indonesia. Berawal dengan 200 orang karyawan, kini lebih dari 400 orang karyawan bekerja pada perusahaan tersebut. Kapasitas yang ada pun kini telah jauh meningkat, serta ragam tipe produk pompa air Shimizu telah berkembang pesat menjadi lebih banyak dan lebih lengkap, yaitu saat ini tidak kurang dari 20 jenis pompa air yang diproduksi oleh PT Tirta Intimizu Nusantara.
1.5.2
Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT Tirta Intimizu Nusantara merupakan
struktur organisasi fungsional, yang membagi departemen-departemenya berdasarkan fungsinya, seperti yang terlihat pada lampiran 6. Struktur organisasi ini dibuat guna memberikan gambaran yang jelas tentang peranan dan tanggung jawab masing-masing departemen, kegiatan dan aktivitas perusahaan serta, mengetahui jalur komunikasi yang terjalin dalam suatu perusahaan,
8
agar koordinasi dapat berjalan dengan lancar. Berikut adalah fungsi dan peranan dari masing-masing bagian maupun departemen. 1. Pressident Director Jabatan tertinggi perusahaan berada pada Presiden Direktur PT Tirta Intimizu Nusantara, dimana perkembangan perusahaan secara keseluruhan berada didalam tanggung jawabnya. Presiden Direktur PT Tirta Intimizu Nusantara dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Plant Manager. 2. Plant Manager Manajer Pabrik bertugas mengawasi aktivitas yang terjadi di pabrik, khususnya jalannya proses produksi secara keseluruhan. Manajer pabrik ini
membawahi
Purchasing
&
Department,
langsung
Personnel
Department,
Administration,
PPIC,
Warehouse
Department,
Quality
Technical
Supporting
Department,
dan
Control
Production
Department. 3. Personnel Department Departemen Personalia yang dipimpin oleh seorang manajer personalia bertugas
untuk
mengatur
hal-hal
yang
berhubungan
dengan
pendayagunaan sumber daya manusia di perusahaan yang meliputi penerimaan dan pemberhentian pegawai, seleksi penempatan, absensi karyawan, pemeliharaan iklim kerja dan hubungan kerja yang baik, penyelenggaraan gaji dan jaminan sosial, serta hal-hal yang berkaitan dengan instansi pemerintah dan merancang tata tertib bagi perusahaan.
9
Manajer personalia yang dibantu oleh beberapa staff, yaitu general affair staff, recruitment staff, payroll staff, dan absent staff bertanggung jawab terhadap plant manager. 4. Administration, Purchasing & PPIC, Warehouse Department Departemen administration, purchasing & PPIC, warehouse yang dipimpin oleh seorang manajer bertugas untuk mengatur hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pengendalian produksi seperti pengadaan, pemesanan sampai dengan penyimpanan bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi, serta hal-hal yang berhubungan dengan penyimpanan produk jadi. Manajer personalia yang dibantu oleh beberapa chief, supervisor serta staff yang ada, bertanggung jawab terhadap plant manager PT Tirta Intimizu Nusantara. Departemen administration, purchasing & PPIC, warehouse ini dibagi menjadi 3 devisi yang masing-masing dikepalai oleh seorang chief yaitu : a chief administration ? Melaksanakan seluruh administrasi proyek (scheduling, budgeting, delivery) ? Melaksanakan seluruh administrasi inventory a chief purchasing & PPIC ? Menyiapkan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi ? Melakukan pemesanan dan pembelian bahan baku
10
? Planning berapa banyak produk yang akan diproduksi ? Membuat schedule pemesanan bahan baku a chief warehouse ? Menyiapkan tempat (space) untuk penyimpanan bahan baku dan produk jadi ? Mengontrol pengeluaran/pengiriman produk untuk didistribusikan 5. Quality Control Department Departemen pengendalian mutu mempunyai tugas utama untuk menjaga kualitas dari semua produk yang dihasilkan oleh PT Tirta Intimizu Nusantara. Departemen ini dipimpin oleh seorang quality control manager yang bertanggung jawab dan melaporkan semua hal yang menyangkut mutu produk kepada plant manager. Dalam tugasnya manajer QC dibantu oleh chief dan supervisor. Supervisor dibantu oleh 2 asisten supervisor dan beberapa staff. Asisten supervisor I menangani mutu dibagian Line Quality Control (LQC) assembly motor, assembly pump, dan assembly non pump. Asisten supervisor II menangani mutu dibagian LQC press, welding, finishing dan LQC machining. Sedangkan supervisor menangani Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC), QC defect part, dan services. 6. Technical Supporting Department Departemen technical supporting mempunyai tugas utama yaitu mengembangkan produk dan melakukan pemeliharaan terhadap mesin –
11
mesin yang digunakan dalam proses produksi. Departemen ini dipimpin oleh manager technical supporting yang bertanggung jawab kepada plant manager. Departemen ini juga dibagi menjadi 2 divisi yang dikepalai oleh chief, yaitu : chief research & development, dan chief engineering project & maintenance, serta dibantu oleh assisstant supervisor dan workers. 7. Production Department Departemen produksi merupakan salah satu departemen yang paling penting dalam menjalankan roda perusahaan PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA karena departemen ini mengurusi semua hal yang berhubungan dengan proses pembuatan produk yang akan dijual oleh PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Departemen produksi ini dipimpin oleh seorang manager produksi yang bertanggung jawab kepada plant manager dan bekerja sama dengan manajer–manajer dari departemen yang lain agar produksi dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Secara garis besar, departemen produksi dibagi menjadi 2 divisi produksi, divisi 1 menangani produksi pada bagian assembling pump, assembling motor, finishing produk, dan proses produksi kompor gas. Divisi 2 menagani proses produksi pada bagian permesinan pressing, permesinan welding, dan machining. Masing–masing divisi dipimpin oleh seorang chief dan dibantu oleh supervisor, assistant supervisor, dan ketua kelompok untuk menguasai dan melaporkan proses produksi yang dikerjakan oleh operator.
12
1.5.3
Visi dan Misi Perusahaan Visi PT Tirta Intimizu Nusantara adalah ”Menjadi produsen pompa air
terbesar di Indonesia.” Misi PT Tirta Intimizu Nusantara adalah ”Melakukan pengembanganpenegembangan dan inovasi-inovasi pada produk pompa air yang diciptakan, untuk terciptanya kepuasan pelanggan.”
1.5.4
Lokasi Perusahaan PT Tirta Intimizu Nusantara Head Office Sastra Graha Building 6th floor Jl. Raya Perjuangan No.21 Kebon Jeruk – Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp / Fax
: (62-21) 5331646 (Hunting) / (62-21) 5331649
Email
:
[email protected]
Factory Kawasan Industri Sastra Raharjo Jl. Raya Serang Km. 28, Desa Sentul, Kampung Tobat, Blok B No.11, Rt. 6 / 3 Balaraja – Tangerang 15610, Indonesia Telp / Fax
: (62-21) 59450155 (Hunting) / (62-21) 59450160
Email
:
[email protected]
13
1.5.5
Proses Produksi
Diagram 1.1 Flow Chart Production Process PS-128 BIT A. Press Line Material yang dibutuhkan dikirim dari gudang bahan baku yang berupa Steel Plate SPCC yang berasal dari supplier lokal ke Press Line untuk diolah. Proses yang dilakukan terhadap Steel Plate SPCC ini adalah membentuk sesuai dengan
14
ukuran yang diperlukan serta membuat lubang pada bahan baku baja tersebut, sehingga dalam Press Line akan menghasilkan Piercing Frame Motor untuk type PS-128 BIT. Selain komponen yang akan digunakan untuk membuat pompa air Shimizu type PS-128 BIT ini, komponen lain yang dihasilkan di dalam Press Line adalah Tank Body, Tank Base, serta Tank Cover untuk type PS-103, PS-150, PC-150, PC-165, PC-250. Press Line juga menghasilkan Upper Small Tank dan Bottom Small Tank untuk type PS-130, PS-135, PS-230, serta menghasilkan Upper Pressure Tank 19 l (PT 190) dan Lower Pressure Tank 19 l (PT 190). Mesin-mesin produksi yang terdapat dalam press line berserta dengan jumlahnya adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Mesin Produksi Pada Press Line Mesin Produksi Pada Press Line Nama Mesin Hydrolic Press 400 ton Hydrolic Press 300 ton Hydrolic Press 160 ton Hydrolic Press 120 ton Hydrolic Press 110 ton Hydrolic Press 80 ton Hydrolic Press 63 ton Hydrolic Press 40 ton Hydrolic Press 25 ton Roller Cutting Shearing Machine
Jumlah 1 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1
15
B. Welding Line Setelah Piercing Frame Motor dihasilkan kemudian baja yang telah dilubangi tersebut dilas guna menghasilkan Frame Motor Common untuk type PS-128, PS103, PS-150, PC-165. Sedangkan komponen lain yang berasal dari press line dan telah melewati proses pengelasan di Welding Line, akan menghasilkan komponen-komponen untuk membuat type pompa yang lain, diantaranya adalah Tank ASM untuk type PS103, PS-150, PC-150, PC-165, PC-250 yang merupakan gabungan dari Tank Body dan Tank Base, Tank Cover untuk type PS-103, PS-150, PC-150, PC-165, PC-250, Small Tank untuk type PS-130, PS-135, PS-230 yang merupakan gabungan antara Upper Small Tank dan Bottom Small Tank, serta menghasilkan Pressure Tank 19 l yang merupakan gabungan antara Upper Pressure Tank 19 l (PT 190) dan Lower Pressure Tank 19 l (PT 190). Mesin-mesin produksi yang terdapat dalam welding line berserta dengan jumlahnya adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Mesin Produksi Pada Welding Line Mesin Produksi Pada Welding Line Nama Mesin Rolling Frame Motor Circular Welding Bubut Frame Spot Welding Forming
Jumlah 3 6 2 3 2
16
Mesin Produksi Pada Welding Line Nama Mesin
Jumlah
Test Tank ASM Rolling Robber Machine Tack Welding Welding Atas
3 2 2 2
C. Machining Line Pada proses ini beberapa komponen diproduksi sendiri seperti End Bracket A (E/B A), End Bracket B (E/B B),dan Casing dengan menggunakan bahan baku berupa Cast Iron. Sedangkan untuk Impeller Cover menggunakan material yang berasal dari plastik, yang hampir seluruhnya melewati proses permesinan. Mesin-mesin produksi yang terdapat dalam machining line berserta dengan jumlahnya adalah sebagai berikut : Tabel 1.3 Mesin Produksi Pada Machining Line Mesin Produksi Pada Machining Line Sub-Production Line
Casing Proses-1
Nama Mesin CNC Single Purpose Multi Tapping Multi Driling Milling Drill & Tap Insert Liner
Jumlah 4 4 2 2 2 1 2
17
Mesin Produksi Pada Machining Line Sub-Production Line
Casing Proses-2
End Bracket A (E/B A), End Bracket B (E/B B), Impeller Cover
Nama Mesin
Jumlah
CNC Drill Multi Drill Drill & Tap
3 2 3 8
CNC Single Purpose Manual Tap Manual Drill Insert Rotor Bubut Rotor
6 2 2 2 1 1
D. Assembly Motor Line Proses ini merupakan proses perakitan Motor, dimana part-part yang dihasilkan di dalam Machining Line seperti End Bracket A (E/B A), End Bracket B (E/B B), dan Casing dikirim ke Assembly Motor Line yang selanjutnya bersama dengan part-part lain yang berasal dari supplier lokal seperti Oring dan Screws (bautbaut), maupun supplier import seperti Stator, Pin Stator, Rotor, Bearing, Mechanical Seal, Flange, dan Screws (baut-baut) untuk dirakit menjadi satu, yaitu Pump Head. Untuk lebih jelasnya proses perakitan motor ini akan digambarkan dalam assembly chart seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.2
18
Gambar 1.1 Assembly Chart Motor
19
Mesin-mesin produksi yang terdapat dalam Assembly Motor line berserta dengan jumlahnya adalah sebagai berikut : Tabel 1.4 Mesin Produksi Pada Assembly Motor Line Mesin Produksi Pada Assembly Motor Line Nama Mesin Mesin Insert Stator Mesin Drill Hole Pin Mesin Insert Bearing Mesin Bubut Motor I Mesin Bubut Motor II
Jumlah 2 2 2 2 2
E. Finishing / Painting Line Sebelum dan sesudah dilakukan perakitan motor perlu melalui proses Finishing Line, yang didahului dengan proses Treatment, yaitu Frame Motor yang berasal dari Welding Line harus dibersihkan dan dicuci terlebih dahulu dari minyak, dan debu-debu scrap. Kemudian diakhiri dengan proses Painting, yaitu Pump Head diangkat dan digantung di atas hanger conveyor yang berjalan menuju Spray Booth, di tempat itu Pump Head di cat dengan Liquid Paint (cat cair) menggunakan spraygun elektrostatik. Setelah di cat kemudian Pump Head dikeringkan di dalam Curing Oven, dan selanjutnya Pump Head diturunkan di atas pallet. Sedangkan untuk type pompa air yang lain, Painting Line menghasilkan :
20
•
Powder Paint Part yang di cat dengan menggunakan Powder Paint adalah Tank ASM untuk type PC-250, PC-165, PS-103, PS-150, PT-190, Tank Cover untuk type PC-250, PC-165, PS-103, PS-150, dan Flange. Pengecatan ini dilakukan dengan menggunakan temperatur yang lebih tinggi agar cat yang dihasilkan menjadi kuat dan tahan lama serta anti gores.
•
Liquid Paint Sedangkan part yang di cat dengan menggunakan Liquid Paint adalah Pump Head untuk type PS-128, PS-126, PS-135, PS-130, PN-125, PS-226, PS-230, PC-250, PC-165, Small Tank untuk type PS-130, PS-135, PS-230, Jet Body untuk type PC-250, Impeller Cover untuk type PS-128, PN-125, dan Pump Body untuk type PC-502. Proses pengecatan ini dilakukan dengan menggunakan temperatur yang lebih rendah, dengan maksud agar cat tidak merusak bagian dalam pompa.
Mesin-mesin produksi yang terdapat dalam finishing line berserta dengan jumlahnya adalah sebagai berikut :
21
Tabel 1.5 Mesin Produksi Pada Finishing Line Mesin Produksi Pada Finishing Line Sub-Production Line Painting Liquid Line
Painting Powder
Nama Mesin
Jumlah
Spray Both Oven Spray
2 2
Spray Both Oven Powder Treatment Oven Treatment
2 1 8 1
F. Assembly Pump Line Proses ini adalah proses perakitan pompa, yang merupakan proses terakhir dari proses produksi pompa air Shimizu, dimana Pump Head yang berasal dari Assy Motor Line dirakit dengan Impeller Cover yang berasal dari Machining Line dan part-part lain yang berasal dari supplier lokal seperti Fan, Fan Cover, Condensor Cover, Hopper Cap, Hole Cover, Impeller, dan Screws (baut-baut), maupun partpart yang berasal dari supplier import seperti Capasitor dan Screws (baut-baut). Untuk lebih jelasnya proses perakitan pompa air ini akan digambarkan dalam assembly chart seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.3.
22
Gambar 1.2 Assembly Chart Pump
23
1.5.6
Sistem Kerja Suatu sistem kerja perlu dirancang dengan baik, agar dapat menghasilkan
kinerja sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu PT Tirta Intimizu Nusantara merancang sistem kerja yang secara garis besar mengatur jam kerja karyawannya, dengan ketentuan masing-masing sebagai berikut, yaitu : 1
2
Karyawan Kantor ∝ Hari Kerja
: 5 Hari / Minggu (Hari Senin – Jumat)
∝ Hari Libur
: 2 Hari / Minggu (Hari Sabtu – Minggu)
∝ Jam Kerja
: 8 Jam / Hari (Pkl 08.00 – 17.00 WIB)
∝ Istirahat
: 1 Jam / Hari (Pkl 12.00 – 13.00 WIB)
Karyawan Pabrik ∝ Hari Kerja
: 6 Hari / Minggu (Senin – Sabtu)
∝ Hari Libur
: 1 Hari / Minggu
∝ 1 Hari
: 3 Shift
∝ Jam Kerja
: 8 Jam / Shift
(Shift 1 : Pkl. 07.00 – 15.00 WIB) (Shift 2 : Pkl. 15.00 – 23.00 WIB) (Shift 3 : Pkl 23.00 – 06.30 WIB)*Overtime
∝ Istirahat
: +/- 1 Jam / Shift (Shift 1 : Pkl. 12.00 – 13.00 WIB) (Shift 2 : Pkl. 18.00 – 19.00 WIB) (Shift 3 : Pkl. 03.00 – 03.30 WIB)
24
1.5.7
Hasil Produksi Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Tirta Intimizu Nusantara adalah
pompa air Shimizu dan kompor gas Miyako. Pompa air Shimizu dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan kedalaman sumurnya, yaitu : •
Pompa Sumur Dangkal (Shallow Well Pump) Pompa air tipe sumur dangkal ini merupakan inovasi terbaru dari Shimizu yang memiliki kemampuan daya hisap hingga 11 m. Total Head hingga 40 m dan hemat listrik, sehingga sangat cocok untuk rumah atau bangunan yang bertingkat dua. Pompa air tipe sumur dangkal ini dibagi menjadi dua model, yaitu : 1. Model Italia
Gambar 1.3 Pompa Air Shimizu Sumur Dangkal Model Italia
25
2. Model Jepang
Gambar 1.4 Pompa Air Shimizu Sumur Dangkal Model Jepang
•
Pompa Sumur Dalam (Deep Well Pump) Shimizu juga memproduksi pompa air tipe sumur dalam yang hemat listrik baik dengan model Italia yang memiliki kemampuan daya hisap hingga 50 m, dan Total Head hingga 100 m, maupun model Jepang yang memiliki kemampuan daya hisap hingga 30 m, dan Total Head hingga 60 m. kedua model pompa air ini sangat cocok untuk rumah atau bangunan yang bertingkat tiga. Produk pompa air tipe sumur dalam tersebut, yaitu : 1. Model Italia
Gambar 1.5 Pompa Air Shimizu Sumur Dalam Model Italia
26
2. Model Jepang
Gambar 1.6 Pompa Air Shimizu Sumur Dalam Model Jepang