BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peranan penting untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998 di Indonesia. Dengan keberadaan Usaha Kecil Menengah dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain menciptakan lapangan pekerjaan di lingkungan setempat dan meningkatkan devisa negara. UKM juga berperan dalam pendistribusian hasil pembangunan dan sebagai penggerak perkembangan aktivitas ekonomi nasional. Usaha Kecil Menengah mampu bertahan dan berkembang di saat krisis ekonomi nasional, selanjutnya pemerintah menunjukkan kepeduliannya dengan menetapkan Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2008 tentang usaha kecil dan diikuti dengan peraturan pemerintah RI nomor 32 tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil. Secara garis besar makna dari peraturan ini adalah adanya dukungan pengembangan dan pengakuan pentingnya peranan UKM. Dalam PP tersebut menjelaskan bahwa usaha kecil merupakan bagian integral dari perekonomian nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang penting dan strategis dalam mewujudkan pembangunan ekonomi nasional yang kokoh. Kepedulian pemerintah mendapatkan respon baik masyarakat Indonesia dengan berkembangnya UKM sebanyak 49,8 unit usaha
1
2
atau 99,99% terhadap total unit usaha di Indonesia, sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai 91,8 juta orang atau 97,3% terhadap seluruh tenaga kerja di Indonesia (BPS, 2007). Batik merupakan hasil kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak abad ke XVIII. Sejak resmi diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai The Intangible Cultural Heritage of Humanity. Hal ini membuat banyak pengusaha-pengusaha batik yang tergerak untuk membangkitkan kembali usahanya yang telah lama padam. Di Jawa Timur beragam motif batik yang memiliki keunggulan di setiap produk yang dihasilkan seperti di daerah Banyuwangi, Sidoarjo, Pacitan dan Madura. Di Madura sendiri terdapat penghasil batik yang berpotensi untuk bersaing dengan produksi batik di daerah lain. Dalam melakukan sebuah usaha akan menghadapi kendala-kendala yang mengganggu kemajuan usaha tersebut baik dari segi internal maupun eksternal usaha itu sendiri. Dengan kata lain, pelaku usaha batik harus memikirkan strategi apa yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin kompleks. Penerapan strategi bisnis yang tepat akan memudahkan pelaku usaha batik untuk mengevaluasi kinerja selama ini. Penentuan kebijakan strategi bisnis dengan menggunakan analisis SWOT pelaku usaha batik dapat mengidentifikasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats). Menurut Fahmi (2013:254) tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk
3
yang beredar dipasaran pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang di kenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk di rujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk. Dengan itu, perusahaan dapat menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki melalui telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan. Dalam mempertahankan dan menciptakan keunggulan yang kompetitif selain menerapkan analisis SWOT sebagai alat menentukan keberhasilan suatu perusahaan, pengusaha batik perlu merumuskan strategi bisnis yang tepat. Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa suatu rencana yang disusun dan dikelola dengan memperhitungkan berbagai sisi dengan tujuan agar pengaruh rencana dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan tersebut secara jangka panjang. Dengan demikian, bisnis batik harus memiliki perumusan strategi yang tepat supaya konsumen mendapatkan kepuasan pembelian dan dapat mengalahkan pesaing. Peranan analisis SWOT selain sebagai alat untuk mengidentifikasi kondisi yang terjadi di perusahaan, analisis SWOT juga sebagai pendukung manajemen dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan strategi bagi perusahaan.
Dengan menerapkan analisis SWOT, strategi perusahaan dalam mengembangkan usaha akan lebih terfokus serta pemilik usaha dapat mengetahui kekuatan
4
bisnisnya dibandingkan unit bisnis yang lain, sehingga bisnisnya akan lebih unggul dan mampu berkompetisi dengan pesaing bisnis lainnya. Pentingnya perusahaan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang terdapat dalam lingkungan perusahaan dengan baik, pengusaha akan dapat menjadi lebih unggul dalam persaingan di unit usahanya. Dengan sebaliknya, apabila perusahaan salah dalam menentukan kekuatan (stregths), kelemahan (weaknesses), peluang (oppotunities), dan ancaman (threats) dalam jangka panjang akan mempengaruhi keberhasilan bisnis dalam menciptakan keunggulan bersaing. Oleh karena itu, dengan penggunaan analisis SWOT sebagai alat merumuskan strategi pada Pesona Batik Madura supaya strategi yang diciptakan tepat dan sesuai dengan tujuan bisnis serta dapat menunjang keberhasilan dalam mencapai keunggulan bersaing bagi perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka masalah yang di bahas dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis SWOT digunakan sebagai alat perumusan strategi untuk menciptakan keunggulan bersaing pada Pesona Batik Madura? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan analisis SWOT digunakan sebagai alat perumusan strategi untuk menciptakan keunggulan bersaing pada Pesona Batik Madura.
5
1.4 Manfaat Penelitian Berikut manfaat dari penelitan ini adalah : a.
Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari hasil penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam merumuskan strategi bisnis sehingga dapat mengembangkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dengan analisis SWOT di Pesona Batik Madura.
b. Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis dari hasil penelitian ini yaitu dapat digunakan sebagai tambahan rensi Tugas Akhir khususnya di bidang ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi di bidang usaha dagang di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya. 1.5 Ruang Lingkup Dalam penelitian ini penulis memberikan ruang lingkup supaya penelitian ini lebih terarah dengan memberikan batasan-batasan yang akan dibahas pada permasalahan yang terdapat pada penelitian ini. Berikut batasan-batasan tersebut antara lalin : 1. Penelitian ini dilakukan pada Pesona Batik Madura. 2. Penelitian ini membahas tentang analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) pada Pesona Batik Madura sebagai alat perumusan strategi untuk menciptakan keunggulan bersaing. 3. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tahun 2016 sampai januari 2017.