1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif dewasa ini, kelangsungan hidup serta kesempatan berkembang bagi suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana dan adanya akses perusahaan tersebut kepada sumber dana yang tersedia. Berubahnya kondisi ekonomi banyak berpengaruh pada dunia usaha. Untuk dapat lebih bersaing, perusahaan dihadapkan pada kondisi untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi perusahaanya, sehingga akan lebih membantu para pengambil keputusan dalam mengantisipasi kondisi yang semakin berubah. Untuk mengikuti perkembangan bisnis yang semakin kompleks, diperlukan keseimbangan informasi yang sesuai dan memadai. Salah satu sumber informasi guna mendapatkan gambaran tentang kinerja perusahaan adalah laporan tahunan (annual report) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Laporan tahunan pada dasarnya merupakan sumber informasi bagi investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal dan juga sebagai sarana pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Suatu laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Agar laporan keuangan yang sudah diperiksa oleh akuntan publik dapat menjadi dasar pengambilan keputusan, salah
2
satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membuat kriteria perlunya disclosure (pengungkapan). Disclosure dalam laporan tahunan merupakan sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari mutu dan luas pengungkapan yang disajikan dalam laporan tahunan. Mutu dan luas pengungkapan laporan tahunan masing-masing berbeda. Perbedaan ini terjadi karena karakteristik dan filosofi manajemen masing-masing perusahaan juga berbeda. Dalam pencapaian efisiensi dan sebagai sarana akuntabilitas publik, pengungkapan laporan keuangan menjadi faktor yang signifikan. Pengungkapan laporan keuangan dapat dilakukan dalam bentuk penjelasan mengenai kebijakan akuntansi yang ditempuh, kontinjensi, metode persediaan, jumlah saham beredar dan ukuran alternative, misalnya pos-pos yang dicatat berdasar historical cost. (Ainun Naim dan Fuad Rakhman : 2000). Informasi yang didapat dari suatu laporan keuangan perusahaan tergantung pada tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus memadai agar
dapat
digunakan
sebagai
dasar
pengambilan
keputusan
sehingga
menghasilkan keputusan yang cermat dan tepat. Oleh karena itu perusahaan tidak boleh sembarangan dalam mengungkapkan laporan keuangan. Jika pengungkapan perusahaan dilakukan secara penuh, maka dapat diartikan sebagai penyajian informasi yang berlebihan. Terlalu banyak informasi akan membahayakan, karena penyajian rincian yang tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang
3
signifikan dan membuat laporan keuangan tersebut sulit ditafsirkan. Hal ini menyiratkan bahwa informasi yang tidak material atau relevan bisa diabaikan agar penyajian laporan keuangan ada manfaatnya dan dapat dipahami. Dampak negatif yang lain dari informasi yang meluas adalah pada kompetisi yang dinamis dalam pasar produk. Tersebarnya informasi penting (proprietary information) dalam hal strategi dan rencana perusahaan dapat merugikan posisi kompetitif perusahaan sendiri Healy dan Palepu (1993) dalam Ainun Na’im dan Fuad Rakhman (2000). Disclosure merupakan cara untuk mewujudkan transparansi dalam bidang bisnis, selain itu disclosure atas laporan keuangan tahunan juga dapat meningkatkan kepercayaan investor dan pengguna laporan lainnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, diantaranya adalah leverage, likuiditas, profitabilitas dan porsi saham publik. Leverage menunjukkan seberapa besar perusahaan menggunakan utang untuk membiayai perusahaan. Ainun Na’im dan Fuad Rakhman (2000), menyatakan bahwa semakin tinggi leverage perusahaan, maka akan menyediakan informasi secara lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan kreditur jangka panjang. Likuiditas
yang
tinggi
menunjukkan
kuatnya
kondisi
keuangan
perusahaan. Perusahaan semacam ini cenderung untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak luar karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan itu kredibel Cooke (1989) dalam Binsar dan Lusy (2004). Perusahaan yang profitabilitasnya tinggi cenderung untuk mengungkapkan informasi, sebab perusahaan ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas
4
perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki oleh publik, semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, sehingga semakin banyak informasi yang diungkapkan oleh perusahaan (Ainun Na’im dan Fuad Rakhman 2000). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Binsar H. Simanjuntak dan Lusy Widiastuti (2004). Terdapat perbedaan antara penelitian ini dan penelitian sebelumnnya. Perbedaan pertama, butir pengungkapan dalam penelitian ini mengunakan pengungkapan wajib berdasarkan instrumen yang digunakan oleh Renita (2006), sedangkan pengungkapan sebelumnya menggunakan pengungkapan wajib dan sukarela berdasarkan Subiyantoro (1996) dalam Binsar dan Lusy (2004). Perbedaan kedua penelitian ini tidak menggunakan variabel umur perusahaan, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel umur perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan (disclosure) dalam laporan tahunan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian semacam ini akan memberikan gambaran tentang pengaruh variabel-variabel seperti leverage, likuiditas, profitabilitas dan porsi saham publik terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
5
1.2 Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara leverage, likuiditas, profitabilitas dan porsi saham publik terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empirik mengenai pengaruh faktor-faktor seperti leverage, likuiditas, profitabilitas dan porsi saham publik terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada industri manufaktur.
1.4 Kontribusi Penelitian Kontribusi dari penelitian ini adalah: 1. Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan masukan ataupun bahan pembanding bagi mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian serupa atau penelitian yang lebih besar. 2. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak manajemen sebagai masukan dalam mengelola perusahaan agar kinerja perusahaan semakin meningkat.
6
3. Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran untuk menilai kinerja suatu perusahaan agar investor tidak salah dalam menentukan keputusan investasi. 4. Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sesuatu yang baru yang dapat menambah ilmu, khususnya di bidang akuntansi keuangan dan pasar modal selain yang telah diperoleh di bangku kuliah. Selain itu, diharapkan juga dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kepada penulis.
1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini berfokus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan yang mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember 2001 sampai dengan tahun 2005. Penelitian ini hanya membahas pengaruh antara leverage, likuiditas, profitabilitas, dan porsi saham publik terhadap kelngkapan pengungkapan laporan keuangan.