BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Perkembangan televisi semenjak pasca reformasi ditandai dengan terus
bertambahnya stasiun televisi baru, yang mengakibatkan semakin ketatnya persaingan industri pertelevisian Indonesia. Tidak mengherankan apabila para stasiun televisi baru terus menyajikan yang menarik meminat penonton untuk mendapatkan rating dan share yang tinggi. Mereka juga berlomba-lomba untuk memberikan informasi terkini, sesuai fakta, namun tetap menghibur pemirsa, serta mampu mengedukasi dengan memberikan tayangan yang memiliki nilai edukasi tinggi, dan memberi persuasi masyarakat agar melakukan sesuatu. Hal seperti itu bisaa dikenal dengan fungsi dari televisi. Ada dua jenis program yang terdapat dalam televisi, yakni program junalistik dan program artistik. Program jurnalistik merupakan program berita yang segala bentuk di dalamnya adalah hal yang berdasar pada fakta, baik hard news, soft news, ataupun talkshow. Sedangkan program artistik adalah program yang mengutamakan hiburan di dalamnya, seperti program entertainment, komedi, sinetron, drama, reality show, variety show dan talkshow. (Mulyana, 2003:130) Talkshow dapat termasuk dalam program jurnalistik dan juga program artistik, yang membedakannya adalah talkshow dalam program jurnalistik dibawakan dengan cara yang lebih serius dan bersifat menginformasikan hal yang penting untuk diketahui oleh khalayak ramai. Sedangkan talkshow yang terdapat 1
2
dalam program artistik dibawakan dengan cara yang lebih santai dan bisaanya bertujuan selain menginformasikan sesuatu juga mempunya tujuan untuk menghibur penonton program talkshow tersebut. Talkshow merupakan perbincangan yang dipertontonkan. Di dalam program talkshow terdapat host dan narasumber. Perbincangan yang dilakukan beberapa orang ini bisaanya membicarakan topik yang saat ini sedang digandrugi oleh banyak orang. (Wibowo, 2007:51) Talkshow yang ada di dunia pertelevisian di Indonesia diantaranya Hitam Putih Trans7, PAS Mantap Trans7, Bukan Empat Mata Trans7, Online TransTV, Ceriwis TransTV, NGULIK (Ngobrol Usik dan Asik) TransTV, Mata Najwa MetroTV, Kick Andy MetroTV, Just Alvin MetroTv, dan Sentilan Sentilun MetroTV, serta masih banyak lagi talkshow yang terus bermunculan di pertelevisian Indonesia. Salah satu indikasi program talkshow yang baik adalah menghadirkan narasumber yang berkompeten, unik dan menarik untuk diperbincangkan, mampu memberikan inspirasi dalam kehidupan, serta mampu member hiburan tersendiri bagi pemirsa yang menyaksikan acara talkshow tersebut. Narasumber adalah pihak yang memberikan sumber informasi atau keterangan yang diperlukan. Narasumber bisa siapa saja dan dari kalangan mana saja, termasuk juga
orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini untuk
menghasilkan fakta yang akurat untuk disajikan dan diteliti lebih detail (Rakhmat, 2002:81).
3
Penelitian ini akan mengangkat Program Talkshow Bukan Empat Mata di Trans7, karena talkshow ini bertahan cukup lama di pelataran dunia pertelevisian. Program Talkshow Bukan Empat Mata dipantu oleh dua orang host yakni Tukul Arwana dan co-host Vega Darwanti. Program Talkshow ini resmi mengudara di televisi swasta trans7 dengan judul Empat Mata. Talkshow ini dibawakan dengan cara dan gaya bicara Tukul yang lucu dan menghibur, serta topik yang menjadi perbincangan sangat menarik, inilah sebabnya acara ini mampu bertahan sekian lamanya di dunia pertelevisian di Indonesia. Empat mata termasuk dalam acara yang memiliki reputasi cukup buruk karena sering mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Teguran pertama karena acara ini menampilkan Sumanto pemakan manusia sebagai bintang tamu pada tahun 2007. Dan pada tahun 2008 Empat Mata dilarang tayang oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena menyuguhkan adegan makan katak hidup-hidup. Tapi kemudian pihak Trans7 mengakali vonis tersebut dengan mengubah nama program tersebut menjadi Bukan Empat mata dan tetap menayangkannya. KPI tidak bereaksi terhadap tindakan Trans7 tersebut, akan tetapi, acara ini dihimbau agar tidak membicarakan hal yang berbau seks dan vulgar. Pada tahun 2009, KPI member terguran pertama pada acara Bukan Empat Mata, karena bintang tamu yang diundang, Kangen Band,
tidak sengaja
menyebut nama alat kelamin karena latah saat menjatuhkan sesuatu dan pada
4
bulan desember 2009, acara ini kembali ditegur karena Tukul dengan sengaja mencolek Bella Saphira yang pada saat itu diundang sebagai bintang tamu. Untuk kesekian kalinya, tepatnya pada bulan Juni tahun 2010. Bukan Empat Mata kembali menerima teguran dari KPI karena Atika membaca Bismillah saat akan minum wine yang merupakan minuman haram dalam Islam. Namun salah satu hal yang mampu membuat talkshow Bukan Empat Mata mampu terus bertahan untuk tetap menarik minta menonton pemirsa baik di rumah maupun di studio adalah kemampuan Bukan Empat Mata dalam menghadirkan bintang tamu atau narasumber yang terus menarik dan topik yang diperbincangkan juga unik, sehingga membuat pemirsa tertarik untuk terus menyaksikannya. Saat ini acara Bukan Empat Mata terus bertahan dengan menampilkan bintang tamu yang menarik, sedang digandrugi dan para selebritis terkenal. Dan belakangan
ditambahkan
permainan-permainan
yang
menarik
untuk
meningkatkan nilai hiburan bagi pemirsanya. 1.2
Ruang Lingkup Kebutuhan manusia secara umum dibagi menjadi dua, yakni kebutuhan
media dan non-media. Kebutuhan non-media dikaitkan dengan kebutuhan manusia pada umumnya yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan media, seperti makan, tidur, mandi, dan lain-lain. Sedangkan kebutuhan manusia yang didasarkan pada media adalah mendengarkan radio, membaca media cetak, menonton televisi, dan lain-lain. (Mulyana, 2007:21)
5
Isi dari media itu sendiri sangat menentukan apakah media mampu menarik minat khalayak untuk menjadi audiens yang setia bagi masing-masing media. Selain itu apakah media mampu untuk menjadi pemuas dahaga dari minat menonton. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai apakah kebutuhan khalayak yang bersifat media mampu terpenuhi, dan setelah terpenuhi masyarakat mampu memberikan gratifikasi ketika menonton suatu program dan tentu saja setelaj menonton suatu program berhasil membuat kebutuhan masyarakat terpuaskan. Dalam penelitian ini khususnya akan mendalami apakah pemilihan bintang tamu dalam program talkshow Bukan Empat Mata mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, dan apakah setelah kebutuhan terpenuhi, minat menonton masyarakat mampu meningkat. Uses and gratification adalah salah satu teori komunikasi dimana titikberat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media. Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain.
6
Kebutuhan manusia dilihat dari minat ada lima. Diantaranya: (Uchjana, 2003:294) a. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif) Kebutuhan yang berhubungan dengan peneguhan informasi, pengetahuan den pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan ; juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita Apakah bintang tamu yang dipilih dalam program talkshow Bukan Empat Mata mampu memberikan informasi yang cukup untuk menambah pengetahuan audiens dan memuaskan rasa penasaran dari aundiens tersebut. b. Affective Needs (Kebutuhan Afektif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. Apakah bintang tamu yang dipilih dalam program talkshow Bukan Empat Mata
mampu
memenuhi
kebutuhan
yang
berbau
emosional
dan
menyenangkan para audiens dari degi emosi itu sendiri. c. Personal Integrative Needs (Kebutuhan Pribadi Secara Integratif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. Apakah bintang tamu yang dipilih dalam program talkshow Bukan Empat Mata mampu memenuhi kebutuhan pribadi masing-masing audiens secara
7
integratif yakni dapat meningkatkan rasa percaya diri audiens akan kredibilitas yang dimilikinya. d. Sosial Integrative Needs (Kebutuhan Sosial Secara Integratif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Apakah bintang tamu yang dipilih program talkshow Bukan Empat Mata mampu memenuhi kebutuhan audiens untuk semakin mudah dalam bersosialisasi baik dengan orang terdekat, maupun lingkungan sekitar. e. Escapist Needs (Kebutuhan Pelepasan) Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. Apakah bintang tamu yang dipilih program talkshow Bukan Empat Mata mampu memenuhi kebutuhan audiens dalam bidang hiburan dan mampu melepaskan tekanan serta kepenatan. 1.3
Tujuan dan Manfaat
1.3.1
Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bintang tamu yang diundang untuk menjadi narasumber terhadap minat penonton yang meningkat dalam menyaksikan program talkshow Bukan Empat Mata. b) Mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut terhadap kehadiaran bintang tamu tertentu pada talkshow Bukan Empat Mata.
8
1.3.2
Manfaat Penelitian
a) Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperluas penelitian di bidang komunikasi khususnya di bidang broadcasting. b) Manfaat Praktis Menambah pengetahuan tentang talkshow yang ada di Indonesia dan bagaimana untuk terus memajukan program yang sudah ada. c) Manfaat Sosial Menambah penggetahuan penonton agar mampu memilih karakter tayangan yang sesuai dengan kebutuhan baik informasi, hiburan, ataupun edukasi.
1.4
Hipotesis
1.4.1
Hipotesis Teori Khalayak akan memberikan gratifikasi berupa mengkonsumsi sebuah
media secara loyal apabila isi dari media tersebut dapat memenuhi kebutuhan dari audiens itu sendiri. 1.4.2
Hipotesis Penelitian Hipotesis (Ha), diduga adanya pengaruh antara pemilihan bintang tamu
dalam acara Bukan Empat Mata dengan minat masyarakat menonton acara tersebut.
9
Hipotesis Nol (Ho), diduga tidak adanya pengaruh antara pemilihan bintang tamu dalam acara Bukan Empat Mata dengan minat masyarakat menonton acara tersebut. 1.4.3
Hipotesis Statistik Ha1 : R2xy > 0 Ha2 : R2zx > 0
1.5
Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Jenis
pendekatan kuantitatif yang digunakan adalah eksplanatif. Pendekatan eksplanatif adalah jenis penelitian eksplanatif penelitian yang dapat di lakukan kalau pengetahuan tentang masalahnya sudah cukup, artinya sudah ada beberapa teori tertentu dan sudah ada berbagai penelitian empris yang menguji berbagai hipotesa tertentu sehingga terkumpul berbagai generalisasi empiris. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan survei. Instrumen penelitian yang di gunakan adalah kuesioner. Jenis kuesioner yang di gunakan adalah self administered questionaire. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan analisis Bivariat dengan simple regresi serta Multi-variat dengan korelasi parsial. 1.5.1
Pendekatan Penelitian Metodologi penelitian kuantitatif adalah metodologi yang berdasarkan
pada data dan hasil pengukuran, berdasarkan variabel penelitian yang ada.
10
Disebut penelitian kuantitatif karena penelitian ini berdasarkan jumlah atau banyaknya benda yang diteliti, bukan berdasar pada kualitas kajiannya. 1.5.2 Jenis Penelitian Penelitian eksplanatori adalah penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada. Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration) 1.5.3
Strategi Penelitian Strategi dalam penelitian ini adalah survei yang menggunakan kuisioner
terstruktur untuk pengumpulan data dengan pemusatan perhatian pada penggeneralisasian dari suatu sampel kepada suatu populasi.
1.5.4
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah program acara talkshow Bukan Empat
Mata di Trans7 1.5.5
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah penonton talkshow Bukan Empat
Mata yang berdomisili di Jakarta Barat. Sampel dalam penelitian ini adalah penonton talkshow Bukan Empat Mata yang mewakili populasi yang ada.
11
1.5.6
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitan ini adalah
proporsional stratified random sample. Teknik ini di gunakan adalah populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat. Penentuan berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya: menurut usia, pendidikan, golongan, pangkat, dan sebagainya. 1.5.7
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner.
1.5.8
Teknik Analisis Data
a. Analisis Univariat: Pada penelitian ini dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. b. Analisis Multi-variat: Pada penelitian ini dengan menggunakan korelasi parsial. 1.5.9
Keabsahan Penelitian
a. Reliabilitas: Jika di ukur pada subjek, waktu, tempat, dan kondisi yang berbeda hasilnya akan sama dengan penelitian sebelumnya. Digunakan dengan nilai α cronbach harus lebih besar dari 0.5 b. Validitas: Penelitian ini mengukur apa yang hendak diukur. Diukur dengan nilai KMO yang harus lebih besar dari 0.5 (Kriyantono, Rakhmat. 2007: 181)
12
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi dijabarkan dalam beberapa bab sebagai
berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menuliskan latar belakang, tujuan dan manfaat, ruang lingkup materi, tujuan dan manfaat dari penelitian, dan hipotesis, serta metodologi penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan dari buku skripsi ini. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini menuliskan semua teori – teori dan konsep yang meliputi teori umum dan teori khusus yang digunakan dalam penelitian judul yang telah diangkat, diantaranya konsep broadcasting dan konsep lainnya yang berkaitan dengan talkshow. BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN Metode ini berisi penjelasan prespektif atau pendekatan metodologi yang digunakan, mendefinisikan unit-unit analisa, metode pengukuran, teknik analisa data, keabsahan penelitian adan keterbatasan penelitian. BAB 4 : HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan analisis dan interpretasi data dari temuan data lapangan, kemudian dilakukan pembahasan dengan menelaah konsep-konsep yang diuraikan pada BAB 3 dengan data yang di peroleh di lapangan, sehingga menjadi hasil penelitian yang relevan dengan teori yang ada.
13
BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisi simpulan dari pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dan juga kesimpulan dari yang diteliti.