BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yang paling sering digunakan dewasa ini
adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif dibandingkan yang lainnya, seperti radio ataupun surat kabar. Ini disebabkan karena televisi selain memiliki daya tarik seperti yang dimiliki radio, yaitu kata-kata, musik, dan sound effect, televisi juga memiliki unsur visual, berupa gambar (Effendy, 2003 : 177). Menurut (Ardianto &Erdiyana, 2004 : 128) fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran) yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi, sebagaimana tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, dan untuk mendapatkan informasi. Stasiun televisi Indonesia saat ini sudah lebih maju dibandingkan sebelumnya. Banyak televisi swasta mulai bermunculan dengan konsep-konsep yang disajikan berbeda dan program yang disajikan bersaing satu sama lain. Karena adanya persaingan tersebut, tiap-tiap stasiun televisi harus memiliki strategi yang tepat untuk menarik minat menonton pemirsanya. Persaingan ketat terjadi antara stasiun televisi, hal itu mendorong para pengelolanya menyajikan program yang sekreatif mungkin serta semenarik untuk ditampilkan dan tidak lupa didukung dengan kualitas mutu siaran yang terbaik. Setiap harinya televisi menyajikan berbagai program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya pun sangat beragam. Menurut Morissan (2004: 9) dinyatakan 1
2 bahwa stasiun Televisi adalah tempat kerja yang sangat kompleks yang melibatkan banyak orang dengan berbagai jenis keahlian, juru kamera, editor gambar, reporter, ahli, grafis, dan staf operasional lainnya harus saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam upaya untuk menghasilkkan siaran yang sebaik mungkin. Pertelevisian di Indonesia dimulai dengan munculnya Televisi Nasional TVRI pada Agustus 1962. Kemudian disusul dengan bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta lainnya seperti RCTI, MNCTV, SCTV, ANTV, INDOSIAR, METRO TV, TVONE, GLOBALTV, TRANS TV, dan TRANS 7. TRANS7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan kerjasama strategis antara Para Group dan KKG, TV7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai TRANS7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7. Di bawah naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para Group, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program inhouse productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif (www.trans7.co.id, diakses pada 1 Maret 2012 pk. 13.00 WIB) TRANS7 mempunyai komitmen untuk menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Trans 7 merupakan televisi yang banyak menyajikan program acara yang berkualitas, menghibur, dan mendidik bagi penontonnya. Salah satu program acara yang menarik untuk anak-anak adalah “Koki Cilik”.
3 Program “Koki Cilik” dipilih penulis sebagai penelitian untuk skripsi dikarenakan sajian program sangat unik, dimana Koki Cilik hadir membahas tentang memasak. Yang dimana biasanya hal tentang masak memasak hanya disajikan untuk ibu rumah tangga tetapi Koki Cilik ini hadir dengan sajian untuk anak-anak. Program Koki Cilik ini juga mengajak pemirsa cilik untuk mengenal tentang dunia masak memasak dan sekitarnya. Program Koki Cilik ini mempunyai format non drama berbentuk magazine variety show, dimana Koki Cilik mengajak anak-anak untuk mengenal makanan dan bahan bakunya serta memberikan tips-tips cara pengolahan bahan mentahnya menjadi sebuah hidangan bergizi. Koki Cilik hadir seminggu 4 kali, ditayangkan setiap hari senin-kamis pada pukul 14.30 dengan durasi 30 menit. Selama setengah jam penayangannya, Koki Cilik menyajikan beberapa segmen berupa feature, game, dan segmen memasak. Segmen memasak, dimana seorang host akan berperan sebagai chef. Kadang chef dewasa menemaninya, tapi kadang juga chef cilik hanya ditemani oleh anak-anak lokal daerah yang bersangkutan ataupun chef cilik hanya sendirian. Segmen lainnya berupa liputan tentang keunikan suatu daerah. Yang dibahas bermacam-macam, kadang membahas tentang hewan, buah, ataupun lokasi unik ditempat tertentu. Tetapi segmen yang ditampilkan program Koki Cilik ini tidak menentu setiap episodenya.
4 1.2
Ruang Lingkup Judul di dalam skripsi ini adalah Pengaruh Program Acara “Koki Cilik” di Trans
7 Terhadap Minat Anak Untuk Belajar Memasak. Teori yang akan digunakan dalam penelitian adalah teori kognitif sosial. konsep utama dari teori kognitif sosial adalah Observational learning atau proses belajar dengan mengamati. Dimana jika ada seorang di dalam lingkungan atau dunia hiburan, proses belajar ini akan terjadi melalui cara memperhatikan model tersebut. Yang akan diliat adalah proses belajar anak dari program “Koki Cilik” yang ditontonnya. Dimana proses belajar terjadi dengan cara anak memperhatikan isi setiap segmennya,
1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan pokok permasalahan penelitian ini ke dalam satu pertanyaan 1. Bagaimana pengaruh program acara Koki Cilik di Trans 7 terhadap minat anak untuk belajar memasak?
1.4
Tujuan Tujuan a. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh program Koki Cilik Trans 7 terhadap minat anak untuk belajar memasak. b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program Koki Cilik di Trans 7 terhadap minat anak untuk belajar memasak.
5 1.5
Manfaat a. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam kegiatan belajar mengajar di bidang komunikasi dan pengembangan pengetahuan, serta dapat dijadikan referensi untuk mahasiswa jurusan broadcasting dalam menerapkan teori kognitif sosial di dalam kajian tentang dampak program bagi khalayaknya.
b. Manfaat Praktis Pratisi televisi khususnya pada program Koki cilik di trans7 bisa mendapatkan masukan untuk pembuatan program tv yang berkualitas, khususnya program untuk anak-anak.
1.6
Hipotesis 1.6.1
Hipotesis Teori Teori sosial kognitif mengatakan bahwa perilaku bisa dibentuk melalui
pengamatan pada model-model yang ditampilkan pada media massa. Dalam penelitian ini, khalayak penonton “Koki Cilik” mengamati apa yang dilakukan presenter serta menilai akibat apa timbal balik yang diperboleh dan apa yang dilakukan mereka, dalam hal ini sikap yang mereka tunjukan. Kemudian khalayak memiliki efikasi diri tentang perilaku yang dicontohkan oleh presenter koki cilik.
6 1.6.2
Hipotesis Penelitian Hipotesis pada penelitian ini adalah Diduga adanya pengaruh tayangan
program acara “Koki Cilik” di Trans 7 terhadap minat anak untuk belajar memasak. 1. Ha : terdapat pengaruh program “Koki Cilik” terhdap minat anak untuk belajar memasak.. 2. Ho : tidak terdapat pengaruh program “Koki Cilik” terhadap minat anak untuk belajar memasak.
1.6.3
Hipotesis Statistik R²xy>0
1.7
Metodologi 1.7.1
Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang di pilih oleh peneliti adalah penelitian kuantitaif,
dimana penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representative dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukut yang valid dan reliabel (Kriyantono, 2006). Menurut smith (dalam Rahmat 2005 : 24), penelitian kuantitatif adalah penelitian, yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan, (skor atau yang dianalisis dengan menggunakan statistik) untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis peneitian yang bersifatnya spesifik dan untuk melakukan predeksi bahwa suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.
7
1.7.2
Jenis penelitian Format yang digunakan dalam penelitian adalah eksplanatif. Penelitian
eksplanasi bertujuan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain disertai dengan perhitungan statistik.(Sugiyono, 2004 :11) Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelasakan hubungan antara tayangan “KOKI CILIK” (sebagai variable X) dengan perubahan minat anak untuk belajar memasak (sebagai variable Y).
1.7.3
Strategi Peneliti Metode penelitian akan menggunakan metode survey riset yang
menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Kriyantono, 2007).
1.7.4
Obyek Peneliti Obyek penelitian yang diambil adalah tentang satu program acara untuk
anak yaitu berjudul “Koki Cilik” yang disiarkan di Trans 7 dan anak-anak yang menjadi siswa-siswi kelas 4,5, dan 6 di SDN 11 pagi kebon jeruk, Jakarta barat.
8 1.7.5
Populasi dan Sampel
1. Populasi Menurut Irawan Soehartono mengatakan populasi adalah jumblah keseluruhan unit analisis, yaitu obyek yang akan diteliti. (Soehartono, 2002 :57). Populasi di dalam penelitian ini adalah SDN 11 Pagi, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses, dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan
cukup
dengan
menggunakan
sampel
yang
mewakilinya.(Riduwan, 2009 : 240).
1.7.6
Teknik pengambilan sampel Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
Proportional Stratified random Sampling. (Sugiyono, 2005) menjelaskan bahwa Proportional Stratified random Sampling adalah cara pengambilan sampel populasi yang mempunyai anggota/unsur yang tidak homogeny dan berstrata secara proposional dan setiap elemen populasi yang dijadikan sampel dan pengambilan sampel dilakukan secara random.
9 1.7.7
Teknik Pengumpulan Data Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk menjawabnya.
1.7.8
Keabsahan Penelitian
1. Reliabilitas Untuk reliabel instrument dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik alpha croncbach menunjukkan bahwa alat ukur tersebut adalah >0,6. Jadi, semakin besar alpha (>0,6) maka semakin reliabel alat ukur tersebut.
2.
Validitas Penelitian ini mengukur apa yang hendak diukur, di ukur dengan nilai
KMO yang harus >0.5
10 1.8
Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Secara ringkas bab I akan membahas hal-hal untuk menuju pokok penelitian di dalam penulisan skripsi yaitu tentang latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan yang hendak dicapai serta manfaat yang diharapkan, hipotesis penelitian, metodologi penelitian, dan sitematika penulisan.
Bab II Landasan Teori Bab ini akan membahas mengenai teori-teori yang mendukung di dalam penelitian isi skirpsi, yaitu teori dasar atau teori umum, teori-teori khusus yang berhubungan dengan topik yang di bahas dan operasional konsep.
Bab III Obyek Penelitian Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian, jenis penelitian, strategi penelitian, obyek penelitian, populasi&sampel, teknik pengambilan sampel teknik pengumpulan data, teknik analisis data, keabsahan penelitian, dan kelemahan&keterbasan penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian Di dalam bab ini penulis akan memperlihatkan hasil penelitian yang telah dilakukan berupa gambaran umum hasil pengumpulan data penelitian dan tentang obyek penelitiannya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
11 Bab V Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan hasil penelitian penulis dan disertai saran untuk program yang penulis teliti untuk meningkatkan kualitas program acara.