BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan media massa yang paling mudah di akses oleh
khalayak. Hampir semua kalangan masyarakat, khususnya di Indonesia, mempunyai satu atau bahkan lebih pesawat televisi di rumahnya. Dan bagi stasiun televisi itu sendiri, khalayak merupakan kunci utama keberlangsungan program televisi. Semakin banyak khalayak yang menyaksikan program mereka, maka akan semakin tinggi rating program tersebut, dan itu berarti semakin besar kesempatan mereka untuk mendapatkan hati para pemasang iklan. Program televisi yang menempati rating tertinggi di Indonesia masih diduduki oleh drama atau sinetron. Dan salah satu drama komedi situasi yang saat ini sedang tayang di Net TV adalah “Tetangga Masa Gitu?” yang tayang setiap hari sabtu dan minggu pukul 18.30 WIB. Program ini hampir sama dengan program komedi situasi Bajaj Bajuri yang ditayangkan oleh stasiun televisi Trans TV dan sempat menuai sukses pada masanya. Sama-sama bercerita tentang kehidupan sehari-hari, hanya saja “Tetangga Masa Gitu?” lebih fokus pada hubungan interpersonal diantara pasangan suami istri. Drama Tetangga Masa Gitu? yang tayang di stasiun televisi Net TV ini memang dikemas secara komedi. Namun yang menarik untuk ditelusuri lebih dalam adalah tema mengenai konflik kehidupan sehari-hari dari pasangan suami istri. Tayangan ini menyajikan hubungan timbal balik di antara suami istri yang
1
2
memang berbeda-beda dari setiap pasangan. Bagaimana cara mereka saling berkomunikasi mempengaruhi harmonisasi hubungan didalamnya. Langgengnya suatu hubungan pernikahan juga bergantung pada bagaimana setiap pasangan itu berkomunikasi. Kadang ada kesalahan-kesalahan dalam pengucapan maksud dari kalimat yang diucapkan oleh pasangan terhadap satu sama lainnya. Salah satu pakar ilmu komunikasi, Leslie Baxter, beserta beberapa rekannya, selama beberapa tahun
mempelajari cara-cara yang kompleks
mengenai bagaimana orang menggunakan komunikasi untuk mengelola atau mengatur
kekuatan-kekuatan
yang
saling
berlawanan
yang
berpotensi
mengganggu hubungan dengan orang lain pada waktu tertentu.1 Baxter mempelajari gagasan Bakhtin mengenai dialog yang digunakan sebagai cara untuk dapat memahami lebih baik fluktuasi hubungan antara individu. Baxter menyusun teori tersebut yang dinamakan sebagai teori dialogis, dengan kata lain, suatu hubungan didefinisikan atau ditentukan maknanya melalui suatu dialog diantara banyak suara. Selain itu Baxter juga menjelaskan teorinya yang bersifat dialektis, artinya bahwa suatu hubungan adalah tempat dimana berbagai pertentangan atau perbedaan pendapat (kontradiksi) dikelola atau diatur.2 Sepasang suami istri merupakan dua individu yang berbeda. Yang sebelum bertemu dalam ikatan pernikahan, merupakan makhluk sosial dengan cara hidup yang berbeda. Tentu bukan hal yang mudah untuk menghindari kontradiksi yang terjadi akibat dari perbedaan cara pandang atau gaya hidup. Untuk itulah,
1
Leslie A. Baxter dan Barbara M. Montgomerry, A Guide to Dialectical Approaches to Studying Personal Relationship.dalam Littlejohn dan Foss, hal. 199-200. 2 Morissan, Teori Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media. 2009 hal 194.
3
diperlukan komunikasi yang baik untuk mengurangi kontradiksi-kontradiksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, dalam percakapan sehari-hari, kadang terjadi kesalahan pengucapan yang tanpa sadar, atau bisa saja jenis jenis kesalahan verbal lain, seperti salah satu contohnya adalah istilah keseleo lidah yang diungkapkan oleh Freud. Dalam pandangan Freud, keseleo lidah cenderung dilakukan dalam situasi situasi rutin atau santai, yang tidak banyak bergantung pada apa yang dikatakan. Dalam kesempatan-kesempatan seperti itu, ketaksadaran kemungkinan ‘melakukan lompatan’, seperti yang terjadi selama ini, dan mengganggu ujaran ujaran yang dihasilkan penutur.3 Hubungan sosial dari pasangan suami istri kadang juga saling pengaruh mempengaruhi dengan kehidupan pribadi mereka. Seperti maraknya fenomena perceraian di Indonesia, yang mayoritas pihak penggugat merupakan pihak wanitanya. Hal ini seolah sudah menjadi hal yang lumrah ketika seorang wanita berani melayangkan gugatan cerai terhadap suaminya. Kemudian, dengan semakin lumrahnya hal ini, banyak diantara mereka yang terang terangan menuliskan pengalaman pribadinya ini di media sosial. Secara tidak langsung, teman atau sahabatnya membacanya. Kemudian ketika salah satu dari mereka merasakan sedikit kegalauan, maka dengan berani pikirannya akan menuntun ke pilihan perceraian. Bisa jadi, karena hal ini merupakan hal yang lumrah dan biasa lagi di Indonesia.
3
Anthony Gidden,The Constitution Of Society: Teori Strukturasi Untuk Analisis Sosial, Yogyakarta: Pedati, 2011, hal.129.
4
Begitupun sebaliknya. Kadang kehidupan sehari-hari mereka sebagai pasanganpun menjadi pengaruh yang besar dalam berkehidupan sosial.
1.2
Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan Analisis Wacana
model Van Dijk dan Teori strukturasi model stratifikasi agen dari Anthony Gidden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti mengenai : 1. Bagaimana sebenarnya karakter pemeran dalam program “Tetangga Masa Gitu” yang tayang di Net TV, terutama karakter pemeran wanita. 2.
Adakah perbedaan emosi pada dialog antara pasangan yang baru saja menikah dan yang sudah sepuluh tahun menikah.
3. Apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh penulis skenario kepada masyarakat dengan tayangan program Drama tersebut. Apalagi Drama Tetangga Masa Gitu? ini tayang pada waktu utama dimana khalayak banyak memanfaatkan waktu mereka dengan menonton televisi. Dan dengan dibalut jenis drama komedi situasi yang ringan, yang membuat drama ini menjadi pilihan tontonan untuk menemani waktu istirahat khalayak.
1.3
Identifikasi Masalah Identifikasi Masalah pada penelitian ini antara lain :
a. Bahasa seringkali menjadi kendala dan pencetus masalah didalam dialog drama tersebut. b. Adanya perdebatan di antara pasangan suami istri.
5
c. Adanya perbedaan dialog di antara pasangan suami istri yang baru saja menikah dan yang sudah lama menikah. d. Adanya keterbalikan karakter, dimana sang istri lebih dominan dibanding suami.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana masalah yang muncul melalui dialog atau komunikasi dalam suatu hubungan interpersonal, dengan karakter masingmasing pemeran. b. Untuk mengetahui karakter masing-masing pemeran pada tayangan program drama “Tetangga Masa Gitu?” di Net TV.
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian sejenis dan memberikan sumbangan pada pengembangan ilmu komunikasi, terutama pada bidang ilmu broadcasting/penyiaran.
1.5.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
6
a. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi media massa, terutama televisi, dalam membuat sebuah program yang mengandung pesanpesan yang positif bagi khalayak. b. Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan baru kepada media televisi dalam memilih tema yang bermutu dan bisa menjadi trend setter yang baik untuk masyarakat. c. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi bahan acuan bagi para penulis skenario dalam menggunakan bahasa untuk menyampaikan pesan.
1.5.3 Manfaat Sosial Manfaat sosial dari penelitian ini merupakan masukan untuk masyarakat. Dalam hal menjaga hubungan antarpribadi, untuk mencapai harmonisasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan lebih memahami lagi bagaimana cara berdialog, atau membaca pesan melalui dialog yang disampaikan oleh pasangan komunikasi.