BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling
sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola manusia. Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki setiap media penyiaran yaitu tehnik, program dan pemasaran. Keberhasilan media penyiaran bergantung pada bagaimana kualitas orangorang yang bekerja pada ketiga bagian tersebut. Namun demikian kualitas manusia saja tidak cukup jika tidak disertai dengan kemampuan pimpinan media penyiaran bersangkutan mengelola sumber daya manusia yang ada. Karena inilah manajemen yang mutlak diperlukan pada media penyiaran1. Dengan munculnya berbagai pilihan penonton pemirsa dapat menentukan stasiun televisi mana dan program apa yang akan dikonsumsi. Pada dasarnya manusia menyukai suatu informasi yang dibawa dengan gaya bercerita, seolah olah mereka sedang melihat suatu pertunjukan atau drama yang didalamnya dapat menimbulkan rasa senang, bahagia, terharu, atau bahkan dapat membuat menangis. Hal ini juga didukung oleh Umar Nurzain, yang menyatakan bahwa “Manusia menyenangi 1
Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi, hal: 133
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Drama”. Manusia menyenangi kisah-kisah yang diceritakan secara dramatis dan menyentuh perasaan dan hati nurani mereka. 2 Selain itu sajian dalam Audio Visual lebih gampang diingat dari pada apa yang ditulis dan dibaca, seorang cucu akan lebih mudah mengingat-ingat dongeng nenenknya, sebab mendengar dan melihat bagaimana neneknya menghidupkan cerita. Dongeng yang biasanya tidak terlalu panjang ini memberikan kesan yang mendalam kepada anak-anak. 3 Media Televisi merupakan media yang menyampaikan informasi dengan menggunakan Audio (suara) dan Visual (gambar) dalam proses penyampaian pesan, televisi harus menguasai kedua tehnik tersebut agar sama seperti yang diinterpretasikan oleh penonton. Karakter lain yang merupakan keunggulan televisi adalah televisi mampu memberikan penekanan secara efektif kepada pesan atau maksud yang dituju dengan meng close-up objeknya, atau member pemusatan pandangan. Televisi memberi banyak kemungkinan illustrasi visual, kaya akan tata gerak, tata warna, dan berbagai bunyi suara.4 Tidaklah mengherankan apabila televisi ternyata memiliki daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat mempengaruhi manusia, sehingga televisi merupakan perpanjangan panca indra manusia, seperti yang ditulis Fred Wibowo, dalam bukunya “Teknik Produksi Program Televisi”. Manusia yang sudah terbiasa 2
Umar Nurzain, Penulisan Features, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1993 hal : 83 Fred Wibowo, Tehnik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, 2007 hal : 18 4 Fred Wibowo, Ibidhal : 19
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
dengan televisi berarti manusia yang memiliki eksistensi (perpanjangan) dari mata dan telinganya. Sebagai manusia yang memiliki perpanjangan kakinya, yaitu roda, (ketika dia mengendarai mobil atau motor), Ia menjadi lebih kuat, lebih cepat dan lebih terburu, demikian juga manusia yang memiliki perpanjangan mata, dan telinganya secara praktis berubah, Ia ingin melihat dan mendengar lebih luas, lebih banyak variasi dan lebih cepat. Media penyiaran, dalam hal ini industri televisi membutuhkan program untuk mengisi waktu siarannya, dan tidak akan berfungsi apa- apa tanpa tersedia program untuk disiarkan. Satu produksi program televisi banya membutukan banyak aspek, yaitu mulai dari peralatan, orang, biaya, dan pula memerlukan satu organisasi yang apik. Dalam Industri pertelevisian tahap produksi terdiri tiga bagian atau yang lazim disebut sebagai standard Operation Prosedure (SOP), seperti Pra Produksi, Produksi (Pelaksanaan) dan Pasca Produksi.5 Pasca produksi memiliki peranan penting dalam kesuksesan suatu program acara. Menyusun gambar atau mengedit adalah proses terakhir dari suatu produksi. Sesi ini disebut juga sebagai pasca Produksi. Begitu pentingnya proses pasca produksi ini, kebanyakan orang profesional menyatakan bahwa film sesungguhnya jadi di meja editing.6 Program Non News seperti layaknya program berita, dimana informasi yang disajikan berasal dari peliputan. Reporter dan juru kamera yang telah
5 6
Fred Wibowo, Ibid : 39 Fajar Nugroho, Cara Pinter bikin Film Dokumenter, Galangpress, Yogyakarta, 2007. Hal : 138
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
kembali dari lapangan membawa 2 hal penting bersama mereka, yaitu informasi dan gambar untuk menjadikan berita tadi siap tayang, maka perlu proses yaitu pengumpulan materi dan mengedit.7 Menurut Undang undang penyiaran No. 32 tahun 2003, stasiun penyiaran swasta merupakan stasiun yang berbentuk badan hukum, bersifat komersil dan memiliki bidang usaha menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televise. Sumber pembiayaan stasiun penyiaran swasta berasal dari iklan dan usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. Stasiun penyiaran swasta hanya dapat menyelenggarakan satu siaran dengan satu saluran siaran pada satu cakupan wilayah. Metro TV sebagai salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia berdiri pada Oktober 2000 di Jakarta, setelah melakukan siaran percobaan, maka pada tanggal oktober 2000 resmi mengudara dengan format televisi berita pertama di Indonesia, Metro TV sebagai stasiun televisi berita senantiasa memberikan tayangan tayangan yang informatif sekaligus mencerdaskan bangsa, terbukti dengan informasi beritanya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dapat menambah wawasan berpikir serta memberikan informasi informasi terkini mengenai perkembangan dunia, selain itu Metro TV juga menyajikan program program hiburan yang beragam, seperti Magazine, Music, Talk Show, Variety Show, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebagai salah satu Stasiun Televisi berita pertama di Indonesia, Metro TV menyajikan Informasi berita tidak hanya berupa berita Hard News (berita-berita 7
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakasa, Tangerang, 2005, hal : 233
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
terkini), tetapi juga dalam bentuk Soft News (Magazine & Talk Show). Saat ini Metro TV adalah salah satu Televisi yang bersiaran selam 24 Jam, oleh karena itu untuk memenuhi jam siaran tersebut Metro TV mempunyai banyak program berita yang dikemas dalam berbagai Format. Sebuah stasiun televisi yang mempunyai format televisi berita, maka hampir 70% program acara di Metro TV adalah program berita, untuk itu pelaksanaan editing di Metro TV dibagi menjadi 2 jenis, yakni Editing News dan Editing Non News. Editing news adalah adalah bagian editing yang mengerjakan programprogram berita (hard news) antara lain paket paket berita, filler dan berita berita utama yang up date, bagian editing ini lebih banyak mengerjakan program-program dari departeman redaksi. Editing non news adalah bagian editing yang mengerjakan program program non berita, antara lain program hiburan, seperti musik, variety show, talk show dan program berita yang sifatnya Time Less. Bahagian editing ini kebanyakan mengerjakan program program dari Departemen Produksi, News Magazine, Curent Affair, Promo, dan departemen lain yang sifat programnya Time Less. Perbedaan yang paling utama antara Editing News dan Non News adalah pada kecepatan waktu editingnya, dalam pelaksanaan Editing News lebih mengutamakan kecepatan, program-program yang diedit harus segera tayang, karena Departemen Redaksi lebih mengutamakan berita yang terkini (Up Date), sehingga dalam Editing News jarang mempergunakan efek-efek editing, unsur-unsur artistik gambar kurang diperhatikan, yang penting berita dan informasi yang ditampilkan harus segera
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
sampai kepada pemirsa, sedangkan pada editing non news banyak hal-hal yang mesti diperhatikan, antara lain adalah artistik gambar, selain dari pada itu dalam pelaksanaan editing non news banyak mempergunakan efek-efek audio video yang tujuannya untuk memperindah gambar secara visual juga banyak mempergunakan efek-efek suara, agar menjadi suatu tayangan yang menarik.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti diatas, maka
permasalahan yang akan diangkat adalah sebagai berikut : Bagaimana Sistem Manajemen Editing program-program News di Metro TV ?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen
editing program-program News di Metro TV.
1.4.
Manfaat Penelitian.
1.4.1 Manfaat Akademis. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Ilmu Komunikasi, terutama di bidang Broadcasting pada umumnya, khususnya pada bidang pengelolaan editing program-program News di Televisi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
1.4.2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan secara praktis kepada : Team editor news di Metro TV, produser program news di Metro TV, praktisi didunia broadcasting, Khususnya Televisi dalam manajemen editing program-program televisi dan memberikan Informasi kepada Masyarakat luas tentang proses produksi program-program news di Metro TV.
http://digilib.mercubuana.ac.id/