1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang paling berperan dalam menunjang kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Pendidikan bagi anak merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi setiap orang tua. Namun, mahalnya biaya pendidikan dari tahun ke tahun merupakan problem utama yang harus dihadapi sebagian besar keluarga di Indonesia. Tak heran kalau banyak generasi muda bangsa ini yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah karena tidak mampu membayar uang sekolah. BMT yang pada dasarnya adalah mengemban misi sosial haruslah ikut berperan serta dalam menangani masalah pendidikan ini. Dari permasalahan tersebut, maka BMT Minna Lana meluncurkan sebuah produk yang bernama Sitabel atau simpanan tabungan belajar, dimana produk tersebut diharapkan mampu membantu menangani permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat berkaitan dengan biaya pendidikan. Oleh karena itu dalam proses penghimpunan dana simpanan khususnya, pihak BMT perlu melakukan berbagai upaya agar masyarakat tertarik dan dapat memanfaatkan produk tabungan pendidikan demi kemajuan perekonomian dan pendidikan putra putri dimasa depan. Pihak BMT Minna Lana Pekalongan diharapkan mampu meyakinkan masyarakat untuk
1
2
mempercayakan dananya agar dikelola sehingga dapat bermanfaat secara optimal. Dengan demikian BMT Minna Lana secara tidak langsung dituntut mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi semua. Sehingga diperlukan sebuah strategi penghimpunan dana yang baik agar dapat mencapai target yang diinginkan. Pada produk penghimpunan dana, khususnya produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan mengalami peningkatan jumlah nasabah yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan jumlah nasabah tersebut dapat dilihat tabel berikut ini. Tabel 1.1 Data jumlah nasabah produk Sitabel tahun 2010 samapai tahun 2014. Tahun
Jumlah Nasabah
2014
1013
2013
978
2012
785
2011
503
2010
312
Sumber: Dokumen BMT Minna Lana Pekalongan. Dari tabel di atas, dapat dilihat terdapat peningkatan nasabah dari tahun ke tahun. Dari latar belakang inilah penulis merasa tertarik untuk membahas hal ini lebih lanjut dalam Tugas Akhir yang berjudul “Strategi Penghimpunan Dana Melalui Produk Simpanan Tabungan Belajar (SITABEL) di BMT Minna Lana Pekalongan”.
3
B. Rumusan Masalah Untuk mempermudah dan sebagai pedoman pengumpulan data guna mewujudkan tujuan yang diinginkan, maka perlu dibuat pokok-pokok permasalahan atau rumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi penghimpunan dana yang dilakukan BMT Minna Lana Pekalongan dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) ? 2. Bagaimana prospek produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan penulis yang hendak dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui strategi penghimpunan dana yang dilakukan BMT Minna Lana Pekalongan dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah produk Simpanan Tabungan Belajar (Sitabel). 2. Untuk mengetahui prospek produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan oleh peneliti baik secara akademis maupun secara praktis sebagai berikut:
4
1. Manfaat Akademis Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari tugas akhir ini adalah supaya dapat memperkaya khazanah keilmuan dan literatur bagi mahasiswa dan pihak lain untuk melakukan penelitian sejenis. Dapat memperluas cakrawala wawasan ilmiah mengenai lembaga keuangan syari’ah, bagi semua pihak yang membacanya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti 1) Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi penghimpunan dana dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan. Serta untuk mengetahui prospek dari produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan. 2) Untuk memenuhi Tugas Akhir dan melengkapi syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan. b. Bagi BMT Minna Lana Pekalongan. 1) Sebagai media publik ke masyarakat untu lebih mengenal produk yang sesuai syari’ah kepada masyarakat. 2) Mengenalkan kepada masyarakat tentang produk-produk yang ada dan khususnya produk tabungan belajar yang ada di BMT Minna Lana Pekalongan.
5
c. Bagi Masyarakat Sebagai wahana informasi bagi masyarakat tentang operasional BMT Minna Lana Pekalongan, khususnya mengenai produk tabungan belajar.
E. Penegasan Istilah Untuk mengatasi pengertian dan untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan istilah-istilah yang terdapat dalam judul tugas akhir di atas, maka penulis memandang perlu untuk menguraikan secara singkat dari judul “Strategi Penghimpunan Dana Melalui Produk Simpanan Tabungan Belajar (Sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan”. 1. Strategi Strategi adalah setiap produk yang diluncurkan ke pasar tidak selalu mendapatkan respon positif, bahkan cenderung mengalami kegagalan jauh lebih besar dibandingkan keberhasilannya.1 Yang dalam hal ini adalah cara yang dilakukan BMT Minna Lana Pekalongan dalam meluncurkan suatu produk agar produk tersebut tepat sasaran dan laku di masyarakat. 2. Penghimpunan dana Penghimpunan dana adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.2 1
Komaruddin dan Yoke Tjuparli, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 186.
6
3. Produk Produk adalah sesuatu istilah umum meliputi barang-barang (good) dan jasa (service).3 Yang dalam hal ini adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. 4. Simpanan Tabungan Belajar (Sitabel) Simpanan Tabungan Belajar (Sitabel) adalah tabungan persiapan dana pendidikan, disetor setiap saat dan dapat diambil saat akan melanjutkan studi.4 5. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Baitul Maal wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu perintis lembaga keuangan non bank dengan prinsip syari’ah di Indonesia. BMT Minna Lana merupakan suatu lembaga keuangan mikro berdasarkan prinsip syariah yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan bisnis usaha
kecil
dan
mikro,
pemberdayaan
ekonomi
masyarakat
kecil/golongan ekonomi lemah, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum dhuafa.
F. Telaah Pustaka Telaah pustaka merupakan bagian dalam suatu penelitian, karena telaah pustaka berfungsi untuk menjelaskan kedudukan atau posisi penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti di antara peneliti-peneliti yang sudah ada 2
Martono, Bank & Lembaga Keuangan Lain, (Yogyakarta: Ekonisia, 2010), hlm. 24. Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.216. 4 Brosur BMT Minna Lana Pekalongan. 3
7
mengenai objek yang sama. Dengan demikian penelitian yang akan dilakukan merupakan kajian atau perkembangan dari penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan. Di samping itu telaah pustaka dapat menghindarkan penelitian dari pengulangan, plagiasi ataupun duplikasi terhadap karya tertentu yang pernah dilakukan. Maka penulis melakukan review terhadap kajian berbagai penelitian yang pernah ada, diantaranya adalah: Fahmi Wildasari melakukan penelitian dengan judul “Strategi Penghimpunan Dana Produk Simpanan Mutiara di KJKS Baituttamwil Tamzis Wonosobo”. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang Penjabaran strategi
penghimpunan
dana
produk
simpanan
mutiara
di
KJKS
Baituttamwil Tamzis Wonosobo berupa pendekatan interaksi kekeluargaan dengan
menggunakan
komunikasi
pemasaran
dan
mengedepankan
pelayanan untuk menarik nasabah menginvestasikan uang agar diamanatkan pada
KJKS
Baituttamwil
Tamzis.
Dengan
pendekatan
interaksi
kekeluargaan disini nasabah bukan hanya sebagai nasabah namun juga sebagai satu kesatuan keluarga dengan KJKS Baituttamwil Tamzis yang saling mengisi, menjaga silaturahmi, dengan ini nasabah merasa aman dan nyaman untuk menginvestasikan dananya pada KJKS Baituttamwil Tamzis.5 Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan. Yang membedakan penelitian tersebut dengan tugas akhir penulis 5
FahmiWildasari, “Strategi Penghimpunan Dana Produk Simpanan Mutiara di KJKS Baituttamwil Tamzis Wonosobo”, IAIN Walisongo Semarang, Tugas Akhir, Perbankan Syariah, (Semarang, 2013), hlm. 54.
8
adalah penelitian tersebut membahas tentang produk penghimpunan dana yang ada di KJKS Baituttamwil Tamzis Wonosobo serta strategi penghimpunan dana yang digunakan pada produk simpanan khususnya simpanan
mutiara.
Sedangkan
penulis
membahas
tentang
strategi
penghimpunan dana yang dilakukan BMT Minna Lana Pekalongan dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah produk Sitabel. Musyafa’ah melakukan penelitian dengan judul “Strategi Peningkatan Nasabah Produk Sirela di KJKS BMT Al Hikmah Ungaran”. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang penjabaran strategi peningkatan nasabah produk sirela di KJKS BMT AL Hikmah Ungaran berupa Strategi yang diantaranya diantaranya promosi, pendekatan, pelayanan yang memuaskan dari BMT Al-Hikmah, serta pemasaran yang dijalankan dengan baik dan efektif dari karyawan.6 Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan. Yang membedakan penelitian tersebut dengan tugas akhir penulis adalah penelitian tersebut membahas tentang strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan nasabah produk sirela di KJKS BMT AL Hikmah Ungaran. Sedangkan penulis membahas tentang strategi penghimpunan dana yang dilakukan BMT Minna Lana Pekalongan dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah produk sitabel. Dian
Riskiana
melakukan
penelitian
dengan
judul
“Strategi
Pengembangan Produk Lembaga Keuangan Syari’ah dalam Peningkatan 6
Musyafa’ah, “Strategi Peningkatan Nasabah Produk Sirela di KJKS BMT AL Hikmah Ungaran”, IAIN Walisongo Semarang, Tugas Akhir, Perbankan Syariah, (Semarang, 2013), hlm. 58.
9
Jumlah Nasabah (Studi Kasus BMT Artha Amanah Umat Pekalongan)”. Dalam
penelitian
ini
menjelaskan
tentang
Penjabaran
strategi
pengembangan produk lembaga keuanan syari’ah dalam peningkatan jumlah nasabah (Studi kasus BMT Artha Amanah Umat Pekalongan), berupa strategi
pengembangan
dengan
meningkatkan
pelayanan
dan
memaksimalkan nilai manfaat pada setiap produknya serta memaksimalkan keikutsertaan anggota atau calon anggota yang diadakan oleh KJKS BMT Artha Amanah Umat Pekalongan.7 Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan. Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis adalah penelitian tersebut membahas tentang strategi pengembangan produk lembaga keuangan syari’ah dalam peningkatan jumlah nasabah. Sedangkan penulis membahas tentang strategi penghimpunan dana yang dilakukan BMT Minna Lana Pekalongan dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah produk sitabel. Dari hasil-hasil penelitian di atas, belum ada yang membahas tentang strategi penghimpunan dana melalui produk simpanan tabungan belajar (sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan, untuk itu peneliti bermaksud mengisi celah atau ruang kosong yang ada. Berdasarkan uraian tersebut maka tinjauan penelitian terdahulu dapat dirangkum pada Tabel 1.2:
7
Dina Riskiana, “Strategi Pengembangan Produk Lembaga Keuangan Syari’ah dalam Peningkatan Jumlah Nasabah (Studi Kasus BMT Artha Amanah Umat Pekalongan)”, STAIN Pekalongan, Tugas Akhir, Perbankan Syari’ah, (Pekalongan, 2011), hlm. 50.
10
Tabel 1.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Fahmi Wildasari
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Perbedaan
Strategi Penghimpunan Dana Penjabaran strategi penghimpunan dana Yang membedakan penelitian tersebut Produk Simpanan Mutiara di produk
simpanan
KJKS Baituttamwil Tamzis Baituttamwil Wonosobo
mutiara
di
Tamzis
KJKS dengan tugas akhir penulis adalah
Wonosobo penelitian tersebut membahas tentang
berupapendekatan interaksi kekeluargaan produk penghimpunan dana yang ada dengan
menggunakan
komunikasi di
KJKS
pemasaran dan mengedepankan pelayanan Wonosobo
Baituttamwil
Tamzis
serta
strategi
untuk menarik nasabah menginvestasikan penghimpunan dana yang digunakan uang
agar
diamanatkan
pada
KJKS pada
produk simpanan khususnya
Baituttamwil Tamzis. Dengan pendekatan simpanan mutiara. Sedangkan penulis interaksi
kekeluargaan disini
nasabah membahas
tentang
strategi
bukan hanya sebagai nasabah namun juga penghimpunan dana yang dilakukan sebagai
satu
denganKJKS
kesatuan
keluarga BMT Minna Lana Pekalongan dalam
Baituttamwil Tamzis yang upaya meningkatkan jumlah nasabah
saling mengisi, menjaga
silaturahmi, produk sitabel.
dengan ininasabah merasa aman dan 10
10
11
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Perbedaan
nyaman untuk menginvestasikan dananya pada KJKS Baituttamwil Tamzis. Musyafa’ah
Strategi Peningkatan Nasabah Penjabaran strategi peningkatan nasabah Yang membedakan penelitian tersebut Produk Sirela di KJKS BMT produk sirela di KJKS BMT AL Hikmah dengan tugas akhir penulis adalah AL Hikmah Ungaran
Ungaranberupa Strategi yang diantaranya penelitian tersebut membahas tentang diantaranya
promosi,
pendekatan, strategi yang harus dilakukan untuk
pelayanan yang memuaskan dari BMT Al- meningkatkan nasabah produk sirela Hikmah, serta pemasaran yang dijalankan di KJKS BMT AL Hikmah Ungaran. dengan baik dan efektif dari karyawan.
Sedangkan penulis membahas tentang strategi penghimpunan dana yang dilakukan Pekalongan
BMT
Minna
dalam
Lana upaya
meningkatkan jumlah nasabah produk Sitabel.
11
12
Nama Peneliti Dina Riskiana
Judul Penelitian Strategi
Hasil Penelitian
Perbedaan
Pengembangan Penjabaran strategi pengembangan produk Yang membedakan penelitian tersebut
Produk Lembaga Keuangan lembaga
keuanan
syari’ah
dalam dengan Tugas Akhir penulis adalah
Syari’ah dalam Peningkatan peningkatan jumlah nasabah (Studi kasus penelitian tersebut membahas tentang Jumlah Nasabah (Studi Kasus BMT Artha Amanah Umat Pekalongan), strategi
pengembangan
produk
BMT Artha Amanah Umat berupa strategi pengembangan dengan lembaga keuangan syari’ah dalam Pekalongan)
meningkatkan
pelayanan
dan peningkatan
jumlah
nasabah.
memaksimalkan nilai manfaat pada setiap Sedangkan penulis membahas tentang produknya
serta
memaksimalkan strategi penghimpunan dana yang
keikutsertaan anggota atau calon anggota dilakukan yang diadakan oleh KJKS BMT Artha Pekalongan Amanah Umat Pekalongan.
BMT
Minna
dalam
Lana upaya
meningkatkan jumlah nasabah produk Sitabel.
12
13
G. Kerangka Teori Strategi merupakan faktor yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberhasilan suatu usaha tergantung pada kemampuan pimpinan yang bersangkutan dalam merumuskan strategi yang digunakan. Strategi yang digunakan oleh berbagai perusahaan sangat tergantung dari tujuan perusahaan, keadaan perusahaan dan lingkungan yang ada.8 Strategi adalah pola tindak manajemen untuk mencapai tujuan badan usaha. Tujuan bisa jangka panjang, yaitu yang ingin dicapai dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun (1-5 tahun yang akan datang), dan tujuan jangka pendek, yaitu yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 tahun atau kurang. Ada pula tujuan strategi, yaitu yang ingin dicapai agar posisi dan daya saing bisnis makin kuat. Disamping itu ada tujuan finansial, yaitu target yang ditentukan manajemen berkaitan dengan kinerja finansial.9 Kegiatan usaha yang utama adalah penghimpunan dana dan penyaluran dana. Penyaluran dana bertujuan memperoleh penerimaan dapat dilakukan apabila dana telah dihimpun. Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan dana tersebut. Keberhasilan suatu bank dalam memenuhi maksud itu dipengaruhi hal-hal berikut: a. Kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan Gambaran sebuah bank secara umum di mata masyarakat sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat di bank tersebut. Banyak 8
Thomas Secokusomo, Analisis Strategi Kontemporer : Konsep.Teknik. Aplikasi, (Jakarta : Erlangga, 1997), hlm. 11. 9 Sukanto Reksohadiprojo, Manajemen Strategi, (Yogyakarta : BPFE, 2003), hlm. 2.
13
14
faktor yang dapat mempengaruhi gambaran sebuah bank di mata masyarakat, seperti pelayanan, keadaan keuangan, berita-berita di media massa tentang bank tersebut, laporan-laporan BI tentang bank tersebut, pengalaman masyarakat berhubungan dengan bank tersebut, dan lainlain. Semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat di sebuah bank, semakin tinggi pula kemungkinan bank tersebut untuk menghimpun dana dari masyarakat secara efisien dan sesuai rencana penggunaan dananya. b. Perkiraan tingkat pendapatan Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh oleh penyimpan dana relatif terhadap pendapatan dari alternatif investasi lain dengan tingkatrisiko yang seimbang. c. Risiko penyimpanan dana Apabila sebuah bank dapat memberikan tingkat kepastian yang tinggi atas dana masyarakat untuk dapat ditarik lagi sesuai waktu yang telah dijanjikan, maka masyarakat semakin bersedia untuk menempatkan dananya di bank tersebut. d. Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada penyimpan dana Pelayanan yang baik akan membuat penyimpan dana merasa dihargai, diperhatikan dan dihormati sehingga merasa senang untuk terus bertransaksi keuangan dengan bank tersebut. Pelayanan ini bisa berupa
15
pelayanan dari petugas bank, pemberian hadiah, atau pemberian fasilitas lain.10 Kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan dana. Cara-cara yang dimaksud diantaranya adalah: 1) Menyadari Pentingnya Iklan dari Mulut ke Mulut dari Para Nasabah yang Puas. Iklan adalah semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang, atau jasa yang dilakukan oleh bank sponsor tertentu. Karena periklanan merupakan promosi nonpersonal, periklanan menggunakan media, antara lain: TV, radio, kemasan, katalog, brosur, leaflet, majalah, billboard, spanduk, simbol, logo, balon udara, mobil box, bahan-bahan audio visual, film.11 Bentuk promosi seperti ini bergantung pada terwujudnya pelayanan yang baik, karena dari para penabung yang merasa nyaman dan puas atas apa yang diperoleh selama menjadi anggota pada suatu bank, menjadi alat iklan yang efektif.12 Iklan yang paling efektif bagaimanapun bentuknya adalah yang mengaitkan dengan jelas kebutuhan atau hasrat calon nasabah akan jasa-jasa tertentu yang sanggup dan ingin diberikan bank.
10
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm. 95-96. 11 Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 383. 12 Soetanto Hadinoto, Strategi Pendanaan Bank dan Manajemen Pasiva, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008), hlm. 23.
16
Oleh karena itu, adalah penting bagi pembuat kebijaksanaan untuk menentukan bukan saja berapa besar bank akan mengeluarkan biaya untuk iklan tetapi juga untuk menilai dan tetap menilai lagi efektivitas program bank dalam hubungan masyarakat.13 2) Pembinaan Nasabah Simpanan Pembinaan Nasabah Simpanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas atau pejabat bank dalam upaya menciptakan hubungan yang harmonis dan positif antara bank dengan nasabah simpanan sehingga tercapai kepuasan bersama yang berkelanjutan. Dari pengertian tersebut diharapkan bahwa dengan pembinaan nasabah yang dilakukan secara berkesinambungan, nasabah akan mengetahui pula tentang syarat-syarat, ketentuan serta hak dan kewajibannya sebagai nasabah simpanan. Mengingat hubungan bank dengan nasabah merupakan hubungan kemitraan (mitra bisnis) maka tujuan akhir dari pembinaan nasabah simpanan adalah untuk mengembangkan usaha bank. Adapun tujuan pembinaan nasabah simpanan di bank adalah: 1. Nasabah dapat memahami segala ketentuan tentang hak dan kewajibannya, yang telah disepakati bersama. 2. Petugas/pejabat Bank dapat mengantisipasi apabila terjadi complain atau penyimpangan. 3. Pelaksanaan waskat (pengawasan melekat) terhadap mekanisme kerja pelayanan nasabah dapat dievaluasi dengan baik. 13
Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992), hlm. 253-254.
17
4. Memberi masukan pengelolaan keuangan nasabah.14 3) Tabungan Berhadiah Gemerlapnya hadiah yang kini marak ditawarkan banyak bank, pertama kali justru dirintis di Bali, yakni dari Bank Dagang Bali dengan nama Tabungan Berhadiah (sejak tahun 1971). Menurut pengamat penulis, tabungan berhadiah di negara berkembang, seperti Indonesia, masih diperlukan karena adanya pengaruh kultur; sebagian besar masyarakat penabung masih tertarik dengan hadiah-hadiah. Biasanya, bank membuat brosur berwarna yang menampilkan gambar hadiah-hadiah yang menarik. Isi brosur menekankan pada keuntungan-keuntungan yang akan diterima para penabung.15 4) Peningkatan Dana Bank Melalui SDM/Training Training adalah pelatihan yang diberikan kepada pegawai baik dalam bentuk in class (belajar di kelas) maupun on the job training (praktik langsung di lapangan) tentang staff skill atau hard skill yang dibutuhkan seorang pegawai dalam menunjang produktivitas kerjanya. Tujuan training bagi pegawai bank adalah untuk: 1. Melatih atau meningkatkan kecakapan pegawai baik dari segi staf skill maupun hard skill. 2. Memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik. 3. Meningkatkan kemampuan produktivitas perusahaan.
14 15
Soetanto Hadinoto, Strategi Pendanaan Bank dan Manajemen Pasiva, hlm. 81-82. Ibid., hlm. 107-110.
18
4. Mendorong pemahaman nilai-nilai perusahaan dan menanamkan kepada setiap pegawai agar memiliki perilaku yang sesuai dengan kode etik bank.16 Khusus untuk meningkatkan dana bank, diperlukan pendidikan aplikasi untuk mendidik para calon Saving Officer dengan dibekali pengetahuan antara lain: Soft Skill (keterampilan berkomunikas), juga tentang, manajemen pendanaan dan pengetahuan komputer serta internet. Pendidikan ini berlangsung kurang lebih 1 (satu) bulan disertai on the job training dan outbond di tempat-tempat di luar kota. Setelah mereka mendapatkan pengetahuan dana tersebut, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan di kantor-kantor cabang bank, terutama di kota-kota besar. Selanjutnya setelah itu mereka diperlukan, menambah pengetahuan, pendidikan, pendanaan yang lebih meningkat. Dengan cara ini diharapkan para staff officer dapat melaksanakn tugasnya dengan lebih terampil agar dapat menghasilkan pengetahuan yang inovatif dan menghasilkan peningkatan dana yang lebih baik di bank yang bersangkutan.17 Untuk BMT, khususnya BMT Minna Lana Pekalongan, dana yang dapat dihimpun melalui BMT sesungguhnya tidak terbatas. Namun demikian, BMT harus mampu mengidentifikasi berbagai sumber dana dan mengemasnya ke dalam produk-produknya sehingga memiliki nilai
16 17
Ibid., hlm. 129. Ibid., hlm. 142.
19
jual yang layak.18 Dalam kegiatan penghimpunan dana khususnya produk Sitabel, pihak BMT menggunakan akad Wadi’ah Yad adh-Dhamanah. Wadi’ah Yad adh-Dhamanah adalah pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada BMT untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan BMT bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang tersebut. Sebagai konsekuensinya, bank bertanggung jawab terhadap keutuhan harta titipan tersebut serta mengembalikannya kapan saja pemiliknya menghendaki. Disisi lain, bankjuga berhak sepenuhnya atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatandana atau barang tersebut.19 Mengingat Wadiah yad adh-dhamanah ini mempunyai dasar hukum yang sama dengan qardh, maka nasabah penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan untuk membagihasilkan keuntungan harta tersebut. Namun demikian, pihak BMT diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak disyaratkan di muka. Dengan kata lain, pemberian bonus merupakan kebijakan Bank Syariah yang semata bersifat sukarela. Dalam simpanan tabungan belajar (Sitabel)
18
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, (Yogyakarta : UII Press, 2004), hlm. 150. 19 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, Cet-7, 2010), hlm.345.
20
yang berakadkan Wadiah Yad adh-Dhamanah tidak ada pihak yang dirugikan, karena dana selalu berputar.20
H. Metode Penelitian Metode penelitian adalah sekumpulan teknik atau cara yang digunakan dalam penelitian yang meliputi proses, perencanaan dan pelaporan hasil penelitian. Adapun hal-hal yang perlu di jelaskan berkaitan dengan metode penelitian ini adalah: 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis Penelitian dalam tugas akhir (TA) ini adalah penelitian lapangan (field research), artinya data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan yang disusun dengan cara mengamati, mencatat serta mengumpulkan berbagai data dan informasi
yang
diperoleh
di
lapangan
mengenai
strategi
penghimpunan dana melalui produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan, serta dibantu data-data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka. b. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif 20
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm.149.
21
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yangdapat diamati.21 Data-data ini di dapat dengan hasil wawancara dengan pihak BMT dan pengamatan secara langsung di BMT yang kemudian di tulis dalam bentuk deskriptif. 2. Sumber Data yang Digunakan Sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam : a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian sebagai sumber informasi yang dicari.22 Dari data primer ini penulis peroleh dari hasil wawancara langsung dengan pihak BMT Minna Lana Pekalongan, yaitu berdasar wawancara dengan Bapak Zainul Abror selaku Manager. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung data primer dan dapat diperoleh dari luar objek penelitian.23 Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah segala data yang tidak berasal dari sumber data primer yang dapat memberikan dan melengkapi serta mendukung informasi terkait dengan objek penelitian baik yang berbentuk buku, karya tulis, dan tulisan maupun artikel yang berhubungan dengan objek penelitian.
21
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 4. 22 Saifudin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 91. 23 Sutrisno Hadi, Metode Research Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hlm. 11.
22
3. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung di lapangan, yaitu metode yang didapat dengan mengadakan survei
langsung
dilapangan.24
Metode
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan data-data secara jelas dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis tentang fenomenafenomena yang diselidiki berkaitan dengan strategi penghimpunan dana melalui produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan. b. Teknik Wawancara (Interview) Interview yaitu teknik pengumpulan data melalui tanya jawab dengan beberapa pihak yang dikerjakan secara sistematis sambil bertatap muka antara peneliti dengan responden.25 Dalam teknik ini peneliti bertanya langsung dengan Bapak Zainul Abror selaku Manager di BMT terkait dengan permasalahan tentang strategi penghimpunan dana melalui produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) di BMT Minna Lana Pekalongan. Serta dalam teknik ini peneliti bertanya langsung dengan nasabah terkait dengan tanggapan para nasabah mengenai produk simpanan tabungan belajar (Sitabel) yang ada di BMT Minna Lana Pekalongan.
24 25
Mohammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), hlm. 212. Ibid.
23
c. Metode Dokumentasi Dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut antara lain: buku-buku refrensi, brosur, data statistik, profil, dan lainnya.26 4. Metode Analisis Data Analisa data adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar. Adapun analisis data yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan deskriptif yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.27 Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data yang peneliti kumpulkan baik dari hasil observasi, wawancara maupun dokumentasi selama mengadakan penelitian di BMT Minna Lana Pekalongan.
I. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah penulis dalam penulisan Tugas Akhir, maka penulisan Tugas Akhir (TA) ini dibagi menjadi lima bab dari setiap bab terdiri dari sub-bab yang saling terkait dan berkesinambungan, saling mendukung dan menunjang. Sehingga pembahasan bab merupakan rangkaian berikutnya. Adapun sistemtika penulisannya adalah:
26
Husein Umar, Research Methods In Finance And Banking, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), hlm. 118. 27 Azwar Syaifudin, Metode Penelitian, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 6.
24
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Penegasan Istilah F. Telaah Pustaka G. Kerangka Teori H. Metode Penelitian I.
Sistematika Pembahasan
Bab II Landasan Teori A. Pengertian Strategi B. Pengertian Penghimpunan Dana C. Uraian Mengenai Strategi Penghimpunan Dana D. Wadi’ah Yad adh-Dhamanah sebagai akad produk Sitabel Bab III Gambaran Umum BMT Minna Lana Pekalongan A. Profil BMT Minna Lana Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya BMT Minna Lana 2. Lokasi 3. Visi dan Misi 4. Tujuan Pendirian 5. Struktur Organisasi 6. Uraian Tugas
25
B. Produk-produk BMT Minna Lana Pekalongan C. Simpanan Tabungan Belajar (Sitabel) D. Strategi Penghimpunan Dana Produk Sitabel di BMT Minna Lana Pekalongan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Produk Sitabel di BMT Minna Lana Pekalongan B. Prospek Produk Sitabel di BMT Minna Lana Pekalongan Bab V Penutup A. Kesimpulan B. Saran