Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
BAB 1
1.1
Latar Belakang
P E NDA H UL UA N
P Kinerja
enyusunan Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 mengacu kepada
Intruksi
Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi
Pemerintah
(AKIP).
Adapun
pedoman
penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara Nomor
53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan
kinerja
merupakan
bentuk
akuntabilitas
dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban setiap instansi pemerintah. Dalam penyusunan laporan kinerja diperlukan pengukuran
kinerja
dan
evaluasi
(disclosure)
secara
memadai
serta
hasil
pengungkapan
analisis
terhadap
pengukuran kinerja. Laporan kinerja dipergunakan sebagai : 1.
Sarana/instrumen reformasi
dalam
penting
untuk
melaksanakan
penyelenggaraan
tugas-tugas
pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat; 2.
Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan fungsi-fungsi manajemen kinerja secara taat asas (konsisten);
3.
Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis dengan sasaran kinerja yang terukur secara berkelanjutan;
4.
Alat
untuk
keberhasilan
mengetahui atau
dan
kegagalan
mengukur
dari
setiap
tingkat pimpinan
instansi/unit kerja dalam menjalankan misi, tugas/ Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
1
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
jabatan, sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur organisasi, dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap instansi/unit kerja; dan 5.
Cara
dan
sarana
untuk
mendorong
usaha
penyempurnaan struktur organisasi, kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan, metode kerja, dan
prosedur
pelayanan
masyarakat
berdasarkan
permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan secara berkelanjutan.
1.2.
Dasar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja Kota
Hukum
Bandung Tahun 2015 ini disusun berdasarkan : a.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
1999
tentang
13
Tahun
2003,
tentang
Pemerintahan Daerah; b.
Undang–Undang
Nomor
Ketenagakerjaan; c.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
d.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2007
tentang
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; e.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah; f.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2002, tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan;
g.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;
h.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Pembentukan
tentang
Pembentukan
dan
Susunan
Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung; i.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005 – 2025;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
2
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
j.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 20132018; k.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang
Petunjuk
Teknis
Perjanjian
Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 1.3
Isu
Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati
Strategis
untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018 menetapkan 9 (sembilan) isu strategis Kota Bandung, sebagai berikut :
1.
Lingkungan Hidup;
2.
Infrastruktur;
3.
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi;
4.
Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Keluarga;
5.
Penanggulangan Kemiskinan, Permasalahan Sosial dan Pengangguran;
6.
Pendidikan dan Kebudayaan;
7.
Kesehatan;
8.
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; dan
9.
Iklim Usaha, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Isu strategis yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja adalah isu strategis ke-5 (kelima) yaitu Penanggulangan Kemiskinan, Permasalahan Sosial dan Pengangguran.
Walaupun
capaian
kinerja
sasaran
meningkatnya kesempatan kerja pada tahun ini melebihi target,
namun
tidak
dapat
disangkal
bahwa
jumlah
penganggur masih banyak. Tahun 2014 tingkat pengangguran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
3
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
di Kota Bandung mencapai 8,05%. Nilai ini jauh lebih besar bila dibandingkan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Nasional Agustus 2014, menurut Kepala BPS Suryamin adalah sebesar 5,94%. Jika dibandingkan dengan Agustus 2013, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 6,17%
menjadi
5,94%.
(BPS
Pusat),
sedangkan
Tingkat
Pengangguran Terbuka Kota Bandung Tahun 2013 sebesar 10,98%. Permasalahan
utama
(strategic
issued)
di
bidang
ketenagakerjaan adalah masih tingginya angka pengangguran di Kota Bandung, hal ini disebabkan antara lain meningkatnya warga
luar
yang
datang
ke
Bandung
tanpa
memiliki
keterampilan khusus, tingkat persaingan kerja tinggi, dan terbatasnya
ketersediaan
lapangan
kerja
baru
juga
memberikan kontribusi pada lambatnya penyerapan tenaga kerja.
Penanganan permasalahan tersebut pada prinsipnya
merupakan tanggungjawab bersama, melibatkan beberapa stake holder termasuk hampir seluruh SKPD, baik dari bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dari permasalahan tersebut di atas hasil evaluasi dan pemantaun
secara
mendalam
Isu
Strategis
Urusan
Ketenagakerjaan adalah : 1.
Ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja dengan bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja;
2.
Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia;
3.
Tingginya
pelanggaran
norma
ketenagakerjaan,
dan
meningkatnya kasus perselisihan hubungan industrial; 4.
Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi;
5.
Masih kurang maksimalnya pelayanan
publik Dinas
Tenaga Kerja Kota Bandung.
Strategi
Urusan
Ketenagakerjaan
yang
disusun
untuk
mencapai misi 4 RPJMD Kota Bandung 2013-2018 difokuskan pada 4 (empat) aspek utama adalah :
1.
Pemberian
kesempatan
memperoleh
pelatihan,
peningkatan kompetensi kerja dan produktivitas tenaga kerja; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
4
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
2.
Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja dalam mewujudkan kesadaran dan kepatuhan pengusaha dan pekerja dalam melaksanakan peraturan
perundang-undangan
ketenagakerjaan
mengupayakan penciptaan lapangan pekerjaan baru;
3.
Peningkatan minat masyarakat untuk bertransmigrasi;
4.
Meningkatkan efektifitas dan kualitas kinerja SKPD.
1.4 Teknik Pengumpulan Data serta Teknik Monitoring dan Evaluasi Teknik pengumpulan data serta teknik monitoring dan evaluasi dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015 ini sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengumpulan Data Dinas. Berikut ini uraian prosedur pengumpulan data dinas: 1.
Memberi
arahan/disposisi
kepada
Sekretaris
untuk
melaksanakan
pengumpulan data dinas 2.
Memberi
arahan
menyiapkan
kepada
bahan/nota
Ka
Sub
dinas
Bag
untuk
Keuangan
dan
pengumpulan
Program
data
Dinas
untuk sesuai
kebutuhan 3.
Menerima, menelaah dan selanjutnya bersama Jabatan Fungsional Umum (JFU) mempersiapkan bahan pengumpulan data Dinas.
4.
Kepala bidang menyampaikan bahan kebutuhan data dinas.
5.
Menerima,
menginventarisasi
data
dinas
dari
semua
bidang
kemudian
diserahkan kepada Ka Sub Bag Keuangan dan Program. 6.
Menerima hasil inventarisasi data dari seluruh bidang
7.
Menerima dan menelaah rekapitulasi data dari bidang sesuai kebutuhan kemudian disampaikan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja
8.
Menerima, dan mengoreksi data dinas
9.
Menggandakan dan mengarsipkan data dinas
10. Jika dibutuhkan oleh Instansi terkait dapat menyampaikan / mengirimkan data ke Instansi terkait sesuai permintaan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
5
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
BAB 2 P ER ENCA NA A N K INER J A
P
enyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah.
2.1. Rencana Strategis dan Target Tahun 2015
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari Tahun 2013 – 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Dinas
Tenaga
Kerja
Kota
Bandung
Nomor
800/482/SK/DISNAKER/2014 tentang Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 - 2018. Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan
dalam
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 20132018. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun selaras dengan Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
RI,
dan
Dinas
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan
pembangunan
nasional,
secara
simultan
sesuai proses tahapan penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 yang diawali pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, dan Forum SKPD. Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan Tenaga
hasil
Kerja
berkaitan
kesepakatan
Kota
dengan
Bandung urusan
bersama dan
antara
stakeholder
ketenagakerjaan
Dinas yang dan
ketransmigrasian.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
6
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Visi Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun
menuju
Bandung
sebagai
Kota
Jasa
yang
Bermartabat. Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah:
“Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan Terbaik“
Misi
Dalam upaya mewujudkan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya peningkatan kesempatan kerja; 2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan; 3. Meningkatkan minat bertransmigrasi; 4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance).
2.2.
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam
Target
penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia
Indikator
diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Kinerja Utama (IKU)
Aparatur Indonesia
Negara Nomor:
dan
Reformasi
Birokrasi
Republik
PER/09/M.PAN/5/2007
tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Mengacu pada Keputusan Walikota Bandung tentang Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Tahun 2013-2018,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
7
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung setelah melakukan reviu atas Rencana Strategis Tahun 2013-2018 diterbitkan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Nomor 800/2147-DISNAKER tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perubahan Dinas Tenaga
Kerja
Kota
Bandung
Tahun
2015.
Reviu
memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Urusan Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2015 yang
ditetapkan
dengan
Keputusan
Walikota
adalah
sebagai berikut: Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Bandung Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2015 No.
Indikator
Target
Target
Target
Target
Kinerja
Satuan
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Utama
1
2
3
4
1.
Tingkat Pengangguran Terbuka
Persen
-
-
-
10,55%
2.
Penciptaan Lapangan Pekerjaan
Loker
1.042
4.986
6.153
10.000
WUB
180
600
1.020
1.340
Baru 3.
Penciptaan Wirausaha Baru
Sumber Data : RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018
2.2.1. Indikator Kinerja Utama RENSTRA Tahun 2013 - 2018 Pada tanggal 20 Pebruari 2015 sampai dengan 19 Maret 2015 ORPAD&RB
(Organisasi
dan
Pendayagunaan
Aparatur
Bagian
Daerah
dan
Reformasi Birokrasi) Sekretariat Kota Bandung melaksanakan Reviu IKU RENSTRA
SKPD,
Pendayagunaan
asistensi
Aparatur
dilakukan
Negara
dan
Tim
Reviu
Reformasi
Kementerian
Birokrasi
Republik
Indonesia. Hasilnya atau rekomendasi Tim Menpan sebagai berikut : Tabel 2.2 Rincian Target Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Hasil Reviu Tahun 2014
INDIKATOR KINERJA
1.
SATUAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN
KONDISI AWAL RENSTRA
KONDISI AKHIR RENSTRA
HASIL REVIU TAHUN 2015 2014
2015
2016
2017
2018
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Tingkat Pengangguran Terbuka
%
10,98
10,78
10,55
10,36
10,17
10,00
10,00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
8
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2.
Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten
3.
Jumlah Calon Wirausaha Baru
4.
5.
6.
7.
%
--
81,23
68,02
68,06
68,08
68,10
68,10
0rang
780
1.120
1.340
1.520
1.680
1.840
7.500
Loker
2.452 J
3.000
10.000
11.000
12.000
14.000
50.000
%
14,05 P
14,22
42,44
43,16
44,43
44,88
44,88
5,51
4,76
4,53
4,31
4,09
4,09
57,00
58,00
58,00
58,00
umlah Lowongan Pekerjaan Baru rosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan %
--
rosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan %
P
61,32 P
rosentase Kasus yangdiselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)
55,00 56,00
8.
Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
%
27,67
72,33
73,70
76,90
79,19
82,97
82,97
9.
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan
Perusaha an
--
--
28
42
70
84
224
10. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan
Perusaha an
--
1.977
2.101
2.164
2.229
2.300
2.300
Jiwa
--
60
88
130
140
150
568
11. Jumlah Calon Transmigran Terseleksi
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014
Indikator kinerja hasil REVIU tersebut di atas tetap konsisten mengacu dan masih selaras dengan Target RPJMD Kota Bandung 2013-2018.
2.3.
Target Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Penetapan Kinerja yang dituangkan dan ditandatangani dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala SKPD dengan Walikota Bandung merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang ingin dihasilkan. Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 dokumen Rencana Kerja (Renja)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
9
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebagai berikut : Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 NO.
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka
1.
Tingkat Pengangguran Terbuka
%
10,55
2.
Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja
2.
Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten
%
68,02
3.
Jumlah Calon Wirausaha Baru
0rang
1.340
Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja
4.
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru
Loker
10.000
5.
Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan
%
42,44
Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan
6.
Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan
%
4,76
7.
Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)
%
56,00
3.
4.
8.
P %
73,70
rosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek 9.
Perusahaan J
28
Perusahaan J
28
umlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan 10.
5.
Meningkatnya Minat Bertransmigrasi
11.
6.
Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
12.
Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
14.
7.
umlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan umlah Calon Transmigran Terseleksi
JJiwa
88
NNilai
65,00
ilai Evaluasi AKIP 13.
rosentase Temuan BPK /Inspektorat yang ditindaklanjuti KM
P %
I Nilai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
100
62,51
10
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Triwulanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 NO.
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET TAHUN 2015
TARGET TRIWULAN I
TARGET TRIWULAN II
TARGET TRIWULAN III
TARGET TRIWULAN IV
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(6)
(6)
(6)
1.
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka
1. Tingkat Pengangguran Terbuka
%
10,55
-
-
-
10,55
2.
Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja
2.
Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten
%
68,02
64,72
65,44
67,89
68,02
3.
Jumlah Calon Wirausaha Baru
0rang
1.340
180
600
1020
1340
Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja
4.
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru
Loker
10.000
1.042
4.986
6153
10.000
5.
Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan
%
42,44
37,57
46,55
28,10
42,44
Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan
6.
Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan
%
4,76
3,48
4,45
4,51
4,76
7.
Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)
%
56,00
14,00
28,00
42,00
56,00
73,70
67,42
67,42
69,15
73,70
28
-
5
15
28
718
1.124
1.664
2.101
3.
4.
8.
P % rosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
9.
Perusahaan J umlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan
10.
5. 6.
7.
Meningkatnya Minat Bertransmigrasi
11.
Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
12.
Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
umlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan
Perusahaan J 2.101 JJiwa
88
22
44
55
88
NNilai
65,00
-
-
65,00
65,00
100
-
-
-
100
78,90
-
-
-
78,90
umlah Calon Transmigran Terseleksi ilai Evaluasi AKIP 13.
14.
rosentase Temuan BPK /Inspektorat yang ditindaklanjuti KM
P %
I Nilai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
11
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
BAB 3 A K UN T A B I L I T A S K I N E R J A
3.1 Capaian IKU Dinas Tenaga Kerja Tahun 2015
P
ada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi. Selanjutnya setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja. 3.1.1. Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Misi dan
Visi Instansi Pemerintah.
Pengukuran kinerja
mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing. Sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran Penilaian capaian kinerja didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
12
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Kinerja Instansi Pemerintah. Predikat nilai capaian kinerjanya sesuai dengan Silakip Online Kota Bandung, sebagai berikut : No.
Prosentase
Interpretasi
1.
n/a
Tidak Ada Target
2.
< 100 %
Tidak Tercapai
3.
= 100 %
Tercapai
4.
> 100 %
Melebihi Target
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh Silakip Kota Bandung yang dibangun oleh Bagian Organisasi Penertiban Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi Sekretariat Kota Bandung, dengan kriteria n/a jika tidak ada target, dibawah 100% diinterpretasikan tidak tercapai, sama dengan 100% interpretasi tercapai, dan di atas 100% interpretasi melebihi target. Dalam laporan ini, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Reviu Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018, dan Indikator Kinerja Utama Kota Bandung telah ditetapkan sesuai sasaran RPJMD 20132018 dengan 2 (dua) indikator kinerja (outcomes) yang menjadi Indikator
Kinerja
Utama
(IKU)
Kota
Bandung
Urusan
Ketenagakerjaan Tahun 2014 terdapat dalam Sasaran Misi 4 RPJMD 2013-2018, yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka; dan Lapangan Pekerjaan Baru yang didasarkan pada Tujuan: “Membangun Perekonomian Kota Yang Berkeadilan” Sasaran: “Meningkatkan Kesempatan Kerja”. Hasil Pra Evaluasi yang dilaksanakan Tim Kemmenpan & RB pada tanggal 24 Juni 2015 disarankan adanya indikator kinerja tujuan yang merupakan sari atau resume dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
13
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung indikator sasaran, dapat juga diambil dari indikator sasaran yang paling pokok, sebagai berikut : Tabel 3.1 Tujuan, Indikator Tujuan Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 (SETELAH REVIU TAHUN 2015) NO.
TUJUAN
INDIKATOR TUJUAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN
SATU AN
KONDISI AWAL RENSTRA
2014
2015
2016
2017
2018
KONDISI AKHIR RENSTRA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
1.
Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja
Tingkat Penganggura n Terbuka
%
10,98
10,78
10,55
10,36
10,17
10,00
10,00
2.
Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan
Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja)
Perus ahaan
13
15
16
17
18
19
20
3.
Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi
Calon Transmigran Siap diberangkatk an
KK
3
0
5
7
8
10
30
4.
Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja
Nilai Evaluasi AKIP
Nilai
64,16
64,29
65,00
67,00
68,00
69,00
69,00
Untuk menunjang realisasi pencapaian target tersebut di atas, Renstra sebelum Reviu yang dituangkan pada Bab 2, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mempunyai 6 sasaran dan 11 indikator kinerja, setelah dilakukan reviu maka tersusun 7 sasaran dengan 13 indikator kinerja Rencana Strategis (RENSTRA) dengan rincian sebagai berikut : -
Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator
-
Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator
-
Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator
-
Sasaran 4 terdiri dari 5 indikator
-
Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator
-
Sasaran 6 terdiri dari 2 indikator
-
Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
14
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Sasaran dan indikator kinerja Renstra Dinas Tenaga Kerja setelah di-reviu oleh Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagaimana di bawah ini : Tabel 3.2 Sasaran dan Indikator Kinerja RENSTRA Setelah Reviu Tahun 2014 SASARAN
INDIKATOR KINERJA
(1)
(2)
1.
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka
1.
Tingkat Pengangguran Terbuka
2.
Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja
2.
Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten
3.
Jumlah Calon Wirausaha Baru
3.
Meningkatnya Penempatan Tenaga 4. Kerja 5.
4.
Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan
5.
Meningkatnya Minat Bertransmigrasi
6.
Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
6.
Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan 7. Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) 8. Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek 9. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan 10. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan 11. Jumlah Calon Transmigran Terseleksi 12. 13.
7.
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan
Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Nilai
AKIP
Evaluasi
Prosentase Temuan BPK/Inspektorat Yang Ditindaklanjuti
14.
IKM
dalam sasaran dan indikator RENSTRA tersebut ditentukan 5 Sasaran dan 10 Indikator yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu sasaran 1 sampai dengan sasaran 5. 3.1.2. Capaian Indikator Kinerja A.
Capaian Indikator Kinerja Tujuan Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Tujuan RENSTRA Tahun 2015
NO
TUJUAN
INDIKATOR TUJUAN
SATUAN
(1)
(2)
(3)
(5)
KONDISI TAHUN 2013 (6)
1.
Menyiapkan tenaga
%
10,98
Tingkat
TARGET 2015
REALISASI
CAPAIAN
(7)
(8)
(9)
10,55%
9,02%
116,96%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
15
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;
Pengangguran Terbuka
2.
Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan;
Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja)
3.
Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi;
4.
Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja.
B.
Perusaha an
16
19
118,75%
Jumlah Calon Transmigran Siap Diberangkat kan
KK
5
--
n/a
Nilai Evaluasi AKIP
Nilai
65,00
68.03%
104.66%
Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kota Bandung
Setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah. Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Bandung yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan capaiannya sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Urusan Ketenagakerjaan Berdasarkan RPJMD 2013-2018 Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2015
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan 1 1 2 2 3 3 4 4
Capaian Kinerja
Tingkat Pengangguran Terbuka
10,55%
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
10,55%
9,02%
116,96% Tercapai melebihi target
Lapangan Pekerjaan Baru
10.000 Loker
1.042 loker
1.183 loker
4.986 loker
4.212 loker
6.153 loker
5.460 loker
10.000 loker
10.172
101,72%
Wira Usaha Baru
1.340 Orang
180 orang
220 orang
600 orang
860 orang
1.020 orang
1.060 orang
1.340 orang
1.340
Tercapai melebihi target
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
100,00% Tercapai sesuai target
16
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Jika digambarkan dalam grafik maka akan terlihat realisasi yang sudah dicapai dari triwulan 1 sampai triwulan 4 untuk setiap indikator pada tahun 2015. Seperti pada grafik dibawah ini :
Grafik 3.1 Realisasi Indikator Kinerja Utama Urusan Ketenagakerjaan Dalam RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka dan Lapangan Pekerjaan Baru masuk di Misi Keempat Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan, sasaran : Meningkatkan kesempatan kerja. Capaian kinerja(1) Tingkat Pengangguran capaian kinerja sebesar 9,02% target tercapai melebihi target dari target 10,55%; Kemudian indikator (2) Lapangan Pekerjaan Baru, didukung oleh target kinerja Dinas Tenaga Kerja dengan indikator “Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru” tercapai 101,72% target tercapai melebihi target yaitu membandingkan target tahun 2015 sebanyak 10.000 Lowongan Kerja Baru, dengan realisasi 10.172 Lowongan Kerja Baru. Indikator (3) Wirausaha Baru dari target
tahun 2015 sebanyak 1.340 orang calon wirausaha tercapai
seluruhnya yaitu 1.340 orang atau 100,00% target tercapai. Peningkatan penempatan tenaga kerja akan terjadi apabila kompetensi tenaga kerja meningkat.
Kebijakan
Pemerintah
Kabupaten/Kota,
Pemerintah
Provinsi
dan
Pemerintah Pusat harus menjadi satu kesatuan yang terintegrasi dalam upaya perluasan kesempatan kerja atau penciptaan lapangan pekerjaan baru. Pemerintah Daerah mempunyai target penciptaan wira usaha baru melalui program pelatihanpelatihan orientasi penempatan tenaga kerja atau penciptaan wira usaha baru mandiri. Semua unsur dan potensi diberdayakan dalam membangun kepekaan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
17
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung kepedulian aparatur daerah dan masyarakat untuk mengatasi masalah pengangguran. Penyusunan kebijakan dan strategi program kegiatan harus terarah. Salah satu tolak ukur keberhasilan kebijakan nasional dan regional adalah mampu meningkatkan perluasan kesempatan kerja dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran. (penjelasan selanjutnya dibahas di analisa capaian kinerja Sasaran 1 RENSTRA Disnaker pada Indikator yang sama). 3.2
Capaian Kinerja Tahun 2015
Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung setelah dilakukan reviu oleh Tim Asistensi Menpan yang difasilitasi Bagian ORPAD&RB Sekretariat Kota Bandung. tetap mengacu pada Dokumen RPJMD 2013-2018 Kota Bandung, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi menjadi perhatian pula dalam penyusunan reviu target kinerja. IKU adalah target utama yang merupakan indikator kelompok program Urusan Pemerintahan yaitu indikator inti atau core bussinesnya tugas pokok dan fungsi pemerintah di bidang Ketenagakerjaan, dan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja nomor 800/2147-DISNAKER tentang Penetapan IKU Perubahan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014. Realisasi pencapaian target sebagaimana di bawah ini : Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018
No
Indikator Kinerja Sasaran Renstra
Satuan
Tahun 2014
Tahun 2015
Realisasi
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Target Akhir 2018
1.
Tingkat Pengangguran Terbuka
Persen
8,05
10,55%
9,02%
116,96% Melebihi target
10,00
2.
Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten
Persen
81,23
68,02
84,69
124,51% Melebihi target
68,10
3.
Jumlah Calon Wira Usaha Baru
Orang
1.160
1.340
1.340
7.500
4.
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru
Jumlah Loker
9.695
10.000
10.172
5.
Prosentase Pencari Kerja Terdaftar Yang Ditempatkan
Orang
41,92
42,44
51,96
100,00% Tercapai sesuai target 101,72% Melabihi Target 122,43% Melebihi target
6.
Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan
Persen
5,51
4,76
4,81
50.000 44,88
98,96% Target tidak tercapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
4,09
18
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
7.
Prosentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB)
Persen
55
56,00
57,27
102,27% Melebihi target
58,00
8.
Prosentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta Program JAMSOSTEK
Persen
72,33
73,70
86,54
117,42% Melebihi target
82,97
9.
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan
Perusahaan
-
28
34
121,43% Melebihi target
224
10.
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib lapor Ketenagakerjaan
Perusahaan
1977
2.101
2.285
108,76% Melebihi target
2.300
11.
Jumlah Calon Transmigrasi Yang Terseleksi
Jiwa
60
88
100
113,64% Melebihi target
568
Tahun 2015 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 - 2018, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator indikator sasaran menunjukan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 - 2018, dan
Keputusan
Walikota
Bandung
Nomor
640/Kep.2108
Bag.ORPAD
tentang
Perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Bandung Hasil Reviu. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga Kerja yang masuk dalam IKU Kota Bandung sebanyak 3 indikator dengan rincian capaian : 2 Indikator atau 66,67% melebihi target dengan kategori sangat baik 1 Indikator atau 33,33% sesuai target dengan kategori sangat baik. Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja utama sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
19
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Grafik 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015 Berdasarkan dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Tahun 2015 ditetapkan 7 sasaran dengan 14 indikator sasaran, hasil pengukuran terhadap Indikator kinerja sasaran sebagai berikut:
Grafik 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran RENSTRA Tahun 2015 -
9 Indikator atau 81,82% melebihi target dengan kategori sangat baik
-
3 Indikator atau 9,09% sesuai target dengan kategori sangat baik
-
2 Indikator atau 9,09% tidak mencapai target dengan kategori baik.
Pengukuran
kinerja
yang
telah
di-Reviu,
analisis
pencapaian
kinerja
dalam
pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
20
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung a. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka
Pengangguran terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Oleh karena itu yang paling pokok adalah perlu meningkatkan
pertumbuhan
pertumbuhan
ekonomi
ekonomi,
akan
dengan
memberikan
adanya peluang
kesempatan kerja baru atau dengan kata lain memberikan kesempatan
industri
peningkatan
output
untuk
meningkatkan
tentunya
akan
output,
meningkatkan
penggunaan faktor produksi. Dan Tenaga Kerja adalah salah satu
faktor
produksi,
peningkatan
kebutuhan
faktor
produksi tenaga kerja berdampak pada berkurangnya jumlah pengangguran. Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Antara Target dan Realisasi Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2015
No
Indikator Kinerja
1.
Tingkat Pengangguran Terbuka
Tahun 2015
Existing Tahun 2014
Target
Realisasi
8,05%
10,55%
9,02%
Persentase Target Capaian Akhir Kinerja RENSTRA 2018 116,96%
Pada Tahun 2015 capaian kinerja Tingkat Pengangguran Terbuka adalah sebesar 116,96% atau kategori melebihi target karena dari target sebesar 10,55% terealisasi sebesar 9,02%. Realisasi
dan
Pencapaian
Kinerja
Indikator
Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun 2010 – 2015 Menyimak perkembangan target dan realisasi sebagaimana diuraikan diatas maka pengukuran kinerja Pemerintah Daerah perlu dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun-tahun sebelumnya sebagai progress report kinerja Pemerintah Daerah, sebagai perbandingan capaian kinerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
21
10,00
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tabel 3.7 Realisasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Bandung Tahun 2010 – 2015 Uraian
TPT (%/Tahun)
Realisasi Meningkat Menurun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
13,75
10,34
9,17
10,98
8,05
9,02
-
-
-
1,81
-
0,97
0,08
3,41
1,17
-
2,93
-
Sebagaimana pada tabel tersebut tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung mengalami kenaikan yang cukup signifikan, banyak
faktor
yang
menyebabkan
jumlah
pengangguran
menjadi bertambah dibandingkan tahun 2014. Salah satu faktor
naiknya
angka
pengangguran
disebabkan
tingkat
kesempatan kerja di Kota Bandung juga mengalami penurunan dari nilai 91,95% pada tahun 2014 menjadi 90,98% pada tahun 2015. Selain itu faktor adanya tenaga kerja yang dirumahkan (PHK), hal tersebut dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Grafik 3.4 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Bandung Tahun 2010 - 2015 Untuk lebih jelasnya jumlah penganggur, jumlah bekerja, dan jumlah angkatan kerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
22
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tabel 3.8 Data Jumlah Penganggur, Jumlah Bekerja dan Angkatan Kerja Kota Bandung Tahun 2010 – 2015 No
Uraian
1.
Jumlah Penganggur Jumlah Bekerja Jumlah Angkatan Kerja
2. 3.
Tahun 2010
2011
2012
2013
131.353
116.798
107.384
1,000,140
1,012,946
1,064,167 1,047,235
1,096,799 1.084.956
1.079.477
1.129.744
1.171.551 1.176.377
1.192.770 1.192.521
129.142
2014
2015
95.971
107.565
Sumber data : BPS Kota Bandung Dari data perkembangan tersebut, untuk memperjelas bahan evaluasi dapat dilihat pada grafik perbandingan sebagai berikut:
Grafik 3.5 Perkembangan Jumlah Penganggur, Bekerja, dan Angkatan Kerja di Kota Bandung Tahun 2010 - 2015 Keberhasilan capaian kinerja Pemerintah Kota Bandung perlu dibandingkan pula dengan pencapaian kinerja Kota lainnya, namun pada kesempatan ini hanya bisa diperbandingan dengan capaian kinerja Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Indikator kinerja
yang
dapat
diperbandingkan
dan
dianalisa
ketercapaiannya antara Propinsi Jawa Barat dengan Kota Bandung pada indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
23
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
1.
Tabel 3.9 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tahun 2013 – 2015 Tingkat Pengangguran Terbuka (Tahun/%) Uraian Satuan 2013 N/T 2014 N/T 2015 N/T Propinsi Jawa Barat % 9,16 N 0,16 8,45 T 0,71 8,72 N 0,27
2.
Kota Bandung
No.
%
10,98
N 1,81
8,05
T 2,93
9,02
N 0,97
Sumber Data : Sakernas 2013 s.d. 2015 BPS Jabar. Perbandingan tingkat pengangguran terbuka Jawa Barat dari tahun 2012 naik sebesar 0,16 persen menjadi 9,16 persen di tahun 2013, kemudian pada tahun 2014 menurun 0,71persen menjadi 8,45 persen dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen menjadi 8,72 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka Kota Bandung pada tahun 2012 meningkat 1,81 persen pada tahun 2013 menjadi 10,98 persen, pada tahun 2014 secara signifikan turun sebesar 2,93 persen menjadi 8,05 persen sedangkan pada tahun 2015 naik sebesar 0,97 persen menjadi 9,02 persen. Untuk lebih jelasnya dilihat dalam grafik di bawah ini :
Grafik 3.6 Perbandingan TPT Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tahun 2011 -2015
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
24
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Menyimak perkembangan realisasi target dan perbandingan tersebut, maka peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya dapat diciptakan dengan adanya lapangan kerja yang memadai,
karena
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi
korelasinya dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja, aktivitas ekonomi meningkat maka kebutuhan faktor produksi terutama pekerja juga akan mengalami kenaikan, secara simultan akan mengurangi tingkat pengangguran. b. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2
Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja
dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja mempunyai 2 (dua) indikator kinerja sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel 3.10 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja Tahun 2015 No.
1.
2.
1.
Indikator Kinerja
Satuan
Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten
%
Jumlah Calon Wirausaha Baru
Orang
Existing 2014
81,23
Tahun 2015 Target
Realisasi
68,02
84.69
1.340
1.340
Prosentase Target Capaian Akhir Kinerja Renstra (Tahun 2018) 124,51% 68,10
(7655/ 9424) 1.160
100,00%
7.500
Indikator Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten
Indikator Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten adalah cerminan
kinerja
bidang
Pelatihan
Keterampilan
dan
Produktivitas Kerja, dan Bidang Penempatan Tenaga Kerja, rumusan
yang
terkandung
dalam
target
tersebut
adalah
Jumlah Pencari Kerja Terdaftar lulusan SMK sampai dengan Sarjana (produk kinerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja), ditambah dengan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi Tenaga Kerja yang lulus dan mendapatkan sertifikat (produk kinerja Bidang Pelatihan dan Produktivitas). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
25
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Rumusan ini didapat dari pengertian Kompetensi Kerja adalah kemampuan
kerja
setiap
individu
yang
mencakup
aspek
pengetahuan, keterampilan / keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Tingkat capaian kinerja 124,51% realisasi melebihi target yang ditetapkan. Capaian indikator ini melebihi target merupakan data real capaian pada tahun 2015 untuk mengukur seberapa persen pencari kerja yang terdaftar, dan peserta pelatihan yang mempunyai kompetensi kerja; target ini adalah target kinerja baru hasil Reviu Tim Menpan, merevisi target Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif, alasan revisi adalah target Rasio tersebut hanya mengukur seberapa banyak/persen usulan musrenbang yang diakomodir untuk dilatih oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, target ini tidak mencerminkan outcome, hanya mengukur output saja.
Perbandingan Tenaga Kerja yang Kompeten Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Analisa Prosentase Tenaga Kerja yang
Kompeten,
membandingkan dengan
hanya
kinerja
nyata
kinerja
direncanakan,
karena
yang indikator
ini baru ditetapkan setelah ReviuRenstra. Untuk membandingkan kinerja
nyata
tahun-tahun dengan
dengan
sebelumnya kinerja
Kabupaten/Kota tidak
kinerja
tersedia.
instansi
sekitar Sebagai
dan data upaya
menyajikan laporan kinerja yang lebih berkualitas Disnaker Kota Bandung melakukan koordinasi dengan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
26
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Pada tahun 2015 prosentase tenaga kerja kompeten di Propinsi Jawa Barat sebesar 77,76% hasil dari pengukuran antara jumlah pencari kerja terdaftar lulusan SMK s.d
sarjana
sebanyak 346.930 orang ditambah 660 orang yang mengikuti UJK
dibagi dengan jumlah pencari kerja seluruh jawa barat
sebanyak 447.016 orang. Dari 77.76% tenaga kerja kompeten di seluruh jawa barat sebanyak 84,69% merupakan hasil capaian pengukuran tenaga kerja kompeten yang dihasilkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Berikut ini grafik perbandingan prosentase tenaga kerja yang kompeten antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat :
Grafik 3.7 Perbandingan Capaian Tenaga Kerja Kompeten Tahun 2014 - 2015 Upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja agar Pencari Kerja diterima Dunia Kerja, adalah : 1.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas Lembaga Pelatihan Kerja melalui pembinaan sertifikasi LPK
2.
Mendorong majunya pendidikan formal, karena merupakan salah
satu
persyaratan
untuk
bekerja
dalam
suatu
perusahaan, serta melalui pendidikan non formal, berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
27
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 3.
Meningkatkan kegiatan pelatihan kerja Pengangguran
kebanyakan
disebabkan
oleh
masalah
tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Relevansinya adalah kenyataannya sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. 2.
Indikator Jumlah Calon Wirausaha Baru
Selanjutnya indikator kedua adalah turunan dari target RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 : Penciptaan 100.000 Wira Usaha Baru yang terdapat di Misi 4 Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan; sasaran 13 meningkatkan Kesempatan Kerja; Strategi 2 Menciptakan 100.000 Wira Usaha Baru,
SKPD
leading
sektornya
adalah
Dinas
KUKM,
Perindustrian dan Perdagangan. Sebagai gambaran target SKPD terkait sebagai berikut : Tabel 3.11 Target Penciptaan Wira Usaha Baru sesuai RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 No
1. 2. 3. 4. 5.
SKPD
Target Akhir Renstra (Tahun 2018)
Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pendidikan Dinas Tenaga Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Dinas Pertanian
Tenaga
Kerja
hasil
pelatihan
35.000 40.000 7.500 7.500 1.000
yang
sudah
mengikuti
Uji
Kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi dibidangnya agar diterima di dunia kerja (dapat bekerja di sektor formal), jika tidak berhasil diarahkan untuk menjadi Calon Wira Usaha Baru Target Dinas Tenaga Kerja di Kota Bandung pada akhir Tahun 2018 dapat melatih sebanyak 7.500 orang Calon Wira Usaha Baru. Untuk mencapai target tersebut pada umumnya yang dilakukan SKPD adalah melakukan pelatihan sesuai tupoksi bidangnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
28
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Realisasi dari indikator untuk sasaran tersebut di atas, target pada tahun 2015 sebanyak 1.340 orang tercapai sebanyak 1.340 orang. Pencapaian target tersebut di Dinas Tenaga Kerja dilakukan oleh 3 (tiga) unit kerja, yaitu oleh Bidang Lattas (840 orang), Bidang Penta dan Transmigrasi (180 orang), dan UPT BLK (320 orang). Berikut ini dijelaskan tabel perkembangan jumlah wirausaha baru yang sudah dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari Tahun 2010 – 2015 : Tabel 3.12 Perkembangan Wirausaha Baru Berbasis Masyarakat, Kompetensi, Dan Berbasis Kewirausahaan Tahun 2010 – 2015 No. 1.
Uraian Pelatihan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
40
80
80
80
80
180
Berbasis
Masyarakat 2.
Pelatihan Kompetensi
260
165
220
220
240
320
3.
Pelatihan
710
660
610
560
760
1.020
Kewirausahaan2 Lebih rinci dengan grafik perkembangan jumlah wirausaha baru, berikut ini :
1600 1400 1200 1020
1000
800 600
710
760
610
660
560
400
320
200
260
0
40 2010
165 80
220
220
240
80
80
80
2011
2012
2013
2014
Pelatihan Berbasis Masyarakat
180 2015
Pelatihan Kompetensi
Pelatihan Kewirausahaan Grafik 3.8 Perkembangan Wirausaha Baru Tahun 2010-2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
29
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Perkembangan penciptaan wirausaha baru yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari Tahun 2010 – 2015 mengalami fluktuatif bergantung pada permintaan/kebutuhan dari
masyarakat
melalui
Musrenbang
dan
juga
adanya
ketersediaan anggaran. Penciptaan wirausaha baru dikategorikan kedalam 3 kategori, yaitu : Pelatihan berbasis kompetensi, berbasis masyarakat dan berbasis
kewirausahaan,
dari
ketiga
pelatihan
tersebut
pelatihan yang paling banyak dilaksanakan adalah pelatihan berbasis
kewirausahaan
sebanyak
1.020
orang
karena
mengakomodir semua permintaan dari masyarakat melalui Musrenbang, sedangkan untuk pelatihan berbasis kompetensi targetnya adalah lulusan SLTA sebanyak 320 orang, dan pelatihan berbasis masyarakat paling sedikit pelaksanaannya karena fokusnya pada permintaan dari kelompok masyarakat yaitu sebanyak 180 orang. Dinas Tenaga Kerja melalui Bidang Pelatihan dan Produktivitas melaksanakan pemagangan di perusahaan bagi Calon Wira Usaha Baru yang sudah dilatih harapannya tenaga kerja siap pakai dan diterima di dunia kerja atau menjadi wira usaha baru, sedangkan yang dilaksanakan oleh Bidang Penempatan dan Transmigrasi melakukan pelatihan teknis bagi penciptaan Wira Usaha Baru arahnya murni menyiapkan tenaga kerja calon wira usaha baru, karena materi 100% semua praktek mengolah
suatu
produksi/industri
sejenis,
pelatihan
dilaksanakan ditempat Wirausahawan yang sudah berhasil. Permasalahan, jika Calon WUB hanya diberikan pelatihan kewirausahaan, pemagangan serta fasilitasi akses permodalan melalui
intermediasi,
dikhawatirkan
akan
mengakibatkan
kurang berhasil dalam menciptakan WUB, karena untuk menciptakan satu orang Wira Usaha Baru dari 100 orang yang dilatih hasil seleksi rekruitment Calon WUB paling yang berhasil menjadi WUB sukses hanya 2 orang saja. Sudah tentu untuk penciptaan WUB perlu penanganan yang sinergi antara para pihak. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
30
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Penyelesaian permasalahan Penciptaan WUB pelaksanaannya harus terkoordinasikan dengan baik dengan SKPD dan Instansi serta Lembaga terkait lain sesuai tupoksinya, seperti Perguruan Tinggi,
Perbankan,
KADIN,
dan
instansi/lembaga
yang
berkaitan dengan pengembangan kewirausahaan, sehingga harapan akhir Tahun 2018 dapat menciptakan 100.000 Wira Usaha Baru akan berhasil, karena program ini merupakan program
unggulan
Bapak
Walikota
dan
Wakil
Walikota
Bandung terpilih periode 2013-2018 harapan terjadi multiplayer effect satu orang wira usaha baru berhasil
akan mampu
menciptakan lapangan kerja yang baru. Upaya selanjutnya yang telah dilakukan dalam meningkatkan penciptaan
wira
usaha
baru
yaitu
mendorong
sikap
kewirausahaan para pencari kerja.
Perbandingan Jumlah Wirausaha Baru Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Jumlah calon wirausaha baru yang telah dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari Tahun 2014 – 2015 mengalami kenaikan ini sebagai bukti keseriusan Disnaker untuk
mencapai
target
janji Walikota Bandung dalam
menciptakan 100.000 Wirausahan baru. Berikut ini dijelaskan data perkembangan penciptaan calon wirausaha baru Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat pada tahun 2014 -2015 : tabel 3.13 Perkembangan Penciptaan Calon Wirausaha Baru Pada Disnaker Kota Bandung Dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 – 2015 Tahun Tahun No. Uraian 2014 2015 1.
Disnaker Kota Bandung
1.160 orang
1.340 orang
2.
Disnakertrans Jabar
5.044 orang
7.781 orang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
31
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berikut ini grafik perkembangan penciptaan calon wirausaha baru pada Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Jabar Tahun 2014 – 2015 :
Grafik 3.9 Perkembangan Penciptaan Calon Wirausaha Baru Pada Disnaker Kota Bandung Dan Disnakertrans Propinsi Jabar Tahun 2014 - 2015
c.
Analisis Capaian Kinerja
Pada dasarnya untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu
Sasaran 3
adanya pemberian informasi yang cepat. Salah satu penyebab munculnya masalah pengangguran karena pencari kerja tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau
Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja
perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Berkat kinerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja yang didukung para Pejabat fungsional Pengantar Kerja, target kinerja terlampaui. Proses Penyediaan Informasi Lowongan Pekerjaan yang dilakukan adalah melalui Job Fair/Pameran Kerja yang dilaksanakan 2 kali Pameran/Bursa Kerja, melalui Bursa Kerja On-line. (BKOL) memberi kemudahan kepada Pengusaha melakukan entry secara on-line lowongan yang tersedia di perusahaan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan, perusahaan mempunyai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
32
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung kewajiban melaporkan perkembangan perusahaannya kepada Pemerintah melalui SKPD yang membidangi ketenagakerjaan. Tahun 2014 Disnaker termasuk sebagai Smart SKPD, inovasi yang dilakukan dalam upaya meningkatkan pelayanan publik adalah menyusun aplikasi Sistem Informasi Ketenagakerjaan yang diberi nama BIMMA (Bandung Integrated Manpower Management Aplications), sub sistem yang sudah berjalan di bidang Pengawasan yaitu Wajib Lapor On-line. dengan sistem ini,
memberi
kemudahan
terhadap
perusahaan
untuk
menyampaikan laporan perusahaannya melalui website Wajib Lapor On-line (paperless), diantara contentnya perusahaan wajib
mengisi
format
lowongan
kerja
yang
tersedia
di
perusahaannya, harapan kedepan adalah jumlah lowongan kerja yang tersedia di Kota Bandung meningkat dengan diketahuinya
dan
dilaksanakannya
Wajib
Lapor
Ketenagakerjaan oleh Perusahaan melalui Website tersebut. Target lowongan kerja pada tahun 2015 sebanyak 10.000 loker, dapat direalisasikan sebanyak 10.172 lowongan kerja, berarti tercapai melebihi target. Tabel 3.14 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2015 No
Indikator Kinerja
1.
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru
2.
Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan
Satuan
Existing Tahun 2014
Target
Realisasi
Loker
9.695
10.000
10.172
101,72%
50.000
%
41,92
42,44
51,96
122,43%
44,88
1.
Tahun 2015
Prosentase Target Capaian Akhir Renstra Kinerja (Tahun 2018)
Indikator Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru
Indikator Menciptakan 250.000 Lapangan Pekerjaan Baru adalah janji politik Walikota dan Wakil Walikota Bandung Terpilih
yang
dituangkan
dalam
Dokumen
RPJMD
Kota
Bandung Tahun 2013-2018, untuk mencapai target tersebut Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
33
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Dinas Tenaga Kerja menetapkan target pada akhir Tahun 2018 Lowongan Pekerjaan Baru sebanyak 50.000 lowongan kerja, dan Tahun 2015 dari target 10.000 Lowongan Kerja Baru, terealisasi pada tahun 2015 sebanyak 10.172 Lowongan Kerja Baru; Dipersentase mencapai 101,72%, kategori target tercapai melebihi
target.
Berikut
ini
tabel
perkembangan
jumlah
lowongan kerja dari tahun 2010 – 2015, sebagaimana dibawah ini : Tabel 3.15 Perkembangan Lowongan Pekerjaan Tahun 2010 – 2015 No.
1.
Uraian
Lowongan
Tahun 2010
2011
2012
2013
2014
2015
4.779
10.313
11.882
6.989
9.695
10.172
Kerja Lebih rincinya dijelaskan pula dalam grafik perkembangan jumlah lowongan kerja dari tahun 2010 – 2015 dibawah ini :
Grafik 3.10 Perkembangan Lowongan Pekerjaan Pada tahun 2011 – 2012 jumlah lowongan kerja sangat tinggi yaitu 10.313 loker dan 11.882 loker, ini disebabkan pada tahun tersebut ada penerimaan CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Bandung maupun yang lainnya, sehingga pencatatan lowongan kerja pada tahun tersebut sangat tinggi, sementara tahun berikutnya di tahun 2013 – 2014 jumlah lowongan kerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
34
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung menurun tajam, jumlah ini murni jumlah lowongan kerja yang di data para fungsional kerja Dinas Tenaga Kerja, baru pada tahun 2015 jumlah lowongan kerja tinggi lagi yaitu sebesar 10.172.
Perbandingan Jumlah Lowongan Pekerjaan antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Jika
lowongan
kerja
yang
terdaftar
pada
Disnaker Kota
Bandung dibandingkan dengan lowongan kerja yang ada pada Disnakertrans Provinsi Jawa Barat, maka Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berkontribusi pada penyediaan lowongan kerja sebesar 9.695 loker pada tahun 2014 dan 10.172 loker pada tahun 2015. Dibawah ini dijelaskan tabel perbandingan capaian lowongan kerja Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat : Tabel 3.16 Perbandingan Lowongan kerja Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 - 2015 Tahun Tahun No. Uraian 2014 2015 9.695 loker 10.172 loker 1. Lowongan Kerja terdaftar pada Disnaker Kota Bandung 2.
Lowongan Kerja terdaftar
601.205
534.172
pada Disnakertrans Jabar
loker
loker
2014
2015
534.172 10.172
601.205
9.695
Disnaker Kota Bandung
Disnakertrans Jabar
Grafik 3.11 Perbandingan Lowongan kerja Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 - 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
35
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2.
Indikator
Prosentase
Pencari
Kerja
terdaftar
yang
Pencari
Kerja
terdaftar
yang
ditempatkan Target
Kedua
Prosentase
ditempatkan akhir Tahun 2018 ditentukan target sebesar 44,88 persen, Tahun 2015 telah ditetapkan target sebesar 42,44 dan direalisasikan sebesar 51,96 persen kategori melebihi target. Realisasi data pendukung pencapaian sasaran 3 apabila dibuat tabel Tahun 2009 – 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 3.17 Pencapaian Indikator Sasaran 3 Tahun 2010 – 2015 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun
1.
Lowongan Kerja Baru
Loker
2010 4.779
2011 10.313
2012 11.882
2013 6.989
2014 9.695
2015 10.172
2.
Pendaftaran Pencari Kerja
Orang
24.159
7.757
8.815
17.455
9.181
7.788
3.
Penempatan Tenaga Kerja
Orang
2.281
3.044
4.035
2.452
3.849
4.047
Lebih jelasnya dapat dilihat dari grafik dibawah ini:
Grafik 3.12 Perbandingan loker, pencari kerja dan penempatan tenaga kerja Tahun 2010 - 2015 Perkembangan pencari kerja, lowongan kerja dan penempatan tenaga kerja dari tahun 2010 – 2015 mengalami naik turun. Jumlah pencari kerja tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan 2013, terjadi karena adanya penerimaan tes CPNS, sementara pada tahun 2011, 2012, 2014 dan 2015 jumlah pencari kerja relatif stabil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
36
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Untuk lowongan kerja dan penempatan tenaga kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dari tahun 2010 – 2015 relatif stabil, hal ini disebabkan karena banyak perusahaan yang tidak melaporkan
adanya
lowongan
kerja
maupun
penempatan
tenaga kerja kepada Dinas Tenaga Kerja.
Perbandingan Jumlah penempatan tenaga kerja antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Jika dibandingkan jumlah penempatan tenaga kerja yang terdaftar pada Disnaker Kota Bandung capaiannya sebesar 0,98% dari jumlah penempatan tenaga kerja di Disnakertrans Jabar sebesar 411.990 orang pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 capaiannya sebesar 0,81% dari jumlah penempatan tenaga kerja Disnakertrans Jabar sebesar 475.743 orang. Realisasi perkembangannya dijelaskan dalam tabel dan grafik berikut ini : Tabel 3.18 Perkembangan penempatan tenaga kerja Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Jawa Barat Tahun 2014 – 2015 No.
Uraian
1.
Penempatan Tenaga Kerja terdaftar pada Disnaker Kota Bandung
2.
Penempatan Tenaga Kerja terdaftar pada Disnakertrans Jabar
Tahun
Tahun
2014
2015
3.849 orang
4.047 orang
475.743 orang
411.990 orang
Grafik perbandingan penempatan tenaga kerja :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
37
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Grafik 3.13 Perbandingan penempatan tenaga kerja tahun 2014-2015 Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Jabar Pada tahun 2015 jika membandingkan jumlah lowongan kerja yang tersedia sebagaimana tabel di atas terjadi kesenjangan antara penempatan tenaga kerja 4.047 orang, dan lowongan kerja yang tersedia 10.172 formasi, berarti hanya 39,79
persen
terjadi
penyerapan
tenaga
kerja.
Permasalahannya adalah Pencari Kerja yang ingin memperoleh pekerjaan dari pemberi kerja untuk pengisian lowongan kerja yang
tersedia
kemampuannya,
tidak
sesuai
serta
tidak
dengan sesuai
bakat,
minat
dengan
dan
kualifikasi
pekerjaan yang tersedia atau dalam istilah ketenagakerjaan disebut antara Lowongan Kerja Tersedia dengan Pencari Kerja tidak Link and Match. Penyelesaian masalah di atas adalah dengan pelatihan kerja untuk
memberi,
mengembangkan
memperoleh,
kompetensi
kerja,
meningkatkan, produktivitas,
serta disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan, kemudian dilakukan uji kompetensi kerja adalah pengukuran kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Selain itu beberapa upaya lain yang bisa dilakukan adalah melalui :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
38
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 1.
Penyediaan
Informasi
tentang
Kebutuhan
Tenaga
Kerja/Lowongan kerja melalui Job Fair/Pameran Kerja dan Bursa Kerja On-line. Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi. 2.
Adanya
dorongan-dorongan
(penyuluhan)
untuk
giat
bekerja melalui bimbingan teknis memperbaiki kejiwaan, mental dan moralitas para pengangguran untuk melakukan hal
yang
berguna
dan
berdampak
positif.
Seperti;
pembinaan mental, taat beragama, memperbaiki karakter, memiliki kepribadian yang baik, memperbaiki kapasitas dan kualitas yang menjadikan diri diterima di lapangan pekerjaan, karena diindikasikan penduduk Kota Bandung bila upah kerja rendah maka orang lebih suka menganggur. 3.
Bisnis online Apabila dijalankan dengan serius, sebenarnya cara ini cukup berhasil dalam mengurangi pengangguran bahkan mengatasi
kemiskinan
menjalankan
bisnis
di
suatu
online
negara.
sangatlah
Dalam
mudah
dapat
dijalankan semua orang, karena tidak diperlukan modal yang besar d.
Analisis
Capaian
Kinerja Sasaran 4
Pencapaian sasaran 4 Misi disusun 5 indikator yaitu: (1) Prosentase
Perusahaan
ketenagakerjaan, diselesaikan
Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan
Prosentase program
(2)
melalui
yang
Prosentase Perjanjian
pekerja/buruh
Jamsostek,
(4)
yang
Jumlah
berkasus
tentang
Kasus
yang
Bersama menjadi
(PB),
peserta
Perusahaan
Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan
(3)
Yang
dan (5)
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan. Misi ini menjadi target kinerja Bidang Perselisihan Hubungan Industrial dan Jamsostek, dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
39
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Bidang
Pengawasan
Realisasinya
sebagaimana
tabel
di
bawah
ini
:
Ketenagakerjaan. Tabel 3.19 Analisis Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan Tahun 2015 No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun 2015
Existing Tahun 2014
Target
Realisasi
Target Akhir 2018
1.
Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan
Persen
5,51
4,76
4,81
4,09
2.
Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)
Persen
55,00
56,00
57,27
58,00
3.
Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
Persen
72,33
73,70
86,54
82,97
4.
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan
Perusah aan
--
28
34
224
5.
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan
Perusah aan
1.977
2.101
2.285
2.300
1.
Indikator Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan Indikator kinerja pertama direalisasikan 4,81 persen target tidak tercapai dari target 4,76, rumusannya adalah realisasi 110 kasus yang masuk dibanding dengan 2.285 perusahaan yang melaksanakan wajib lapor ketenagakerjaan Tahun 2015 target ini adalah indikator kinerja baru hasil reviu Tim Menpan & RB. Meningkat
dan
menurunnya
tergantung
pada
pembinaan
kasus dan
yang
masuk
pengawasan
yang
dilakukan oleh kedua bidang yang menangani perlindungan ketenagakerjaan,
selain
faktor
internal
juga
faktor
eksternal sangat mempengaruhi tingginya kasus yang masuk, diantaranya faktor ekonomi dan politik, seperti adanya peningkatan harga BBM dan tarif Listrik akan berpengaruh pada pelaku ekonomi, yaitu menurunkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
40
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung kemampuan perusahaan untuk memenuhi biaya produksi, dan Tenaga Kerja adalah salah satu faktor produksi yang ikut terpengaruh akibat kebijakan Pemerintah tersebut. Target akhir RENSTRA menurunnya prosentase kasus yang masuk dari Tahun 2014 sebesar 5,51 persen menjadi 4,09 persen
dari
jumlah
Perusahaan
Wajib
Lapor
Ketenagakerjaan pada Tahun 2018 dapat direalisasikan dengan
mengoptimalkan
kinerja
menangani
Perlindungan
pembinaan
SP/SB
kedua
Bidang
Ketenagakerjaan,
/SBSI,
sosialisasi
yang
melalui peraturan
ketenagakerjaan & jamsostek, pemeriksaan dan pengawasan perusahaan karena walaupun prosentase kecil tetapi yang namanya penyelesaian perselisihan hubungan industrial bobotnya
sangat
berat
dan
memerlukan
waktu
untuk
penyelesaiannya.
Perbandingan Jumlah Kasus masuk antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Pada tahun 2015 jumlah kasus yang tercatat pada Disnaker Kota Bandung yaitu sebanyak 110 kasus, dengan rincian 63 kasus selesai melalui perjanjian bersama, 37 kasus anjuran dan sisanya 10 kasus masih dalam proses mediasi. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus yang tercatat pada Disnakertrans Propinsi Jawa Barat pada tahun 2015 ada 1.361 kasus, berarti sebesar 8,08% kasus yang ada di Propinsi Jawa Barat merupakan kasus yang terjadi di Kota Bandung. Sedangkan pada tahun 2014 kasus yang masuk lebih sedikit yaitu sebanyak 1.266 kasus dibandingkan dengan
kasus
yang
masuk
pada
Disnaker Kota
Bandung
sebanyak 109 kasus berarti 8,61% kasus terjadi di Kota Bandung berikut ini tabel dan grafik perbandingan kasus yang masuk pada tahun 2014 – 2015 :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
41
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tabel 3.20 Perbandingan Kasus Yang Masuk dan selesai dengan Perjanjian Bersama (PB) pada Tahun 2015 Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat No.
Uraian
1.
Jumlah kasus terdaftar pada Disnaker Kota Bandung
2.
Jumlah kasus terdaftar pada Disnakertrans Jabar
Kasus Masuk 110 kasus
Selesai dengan PB 63 kasus
1.361 kasus
330 kasus
Dijelaskan juga dalam grafik dibawah ini :
Grafik 3.14 Perbandingan Kasus Yang Masuk dan selesai dengan Perjanjian Besama (PB) Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2015 2.
Indikator Prosentase Kasus
yang diselesaikan melalui
Perjanjian Bersama (PB) Target kedua yang didasarkan pada indikator kinerja SPM Permennakertrans Nomor 2 Tahun 2014, adalah tindak lanjut penanganan target pertama yaitu 110 kasus yang masuk, realisasi 57,27 persen yaitu dengan perbandingan 63 kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama. Target kinerja ini sama dengan target kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dari 110 kasus yang masuk diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) sebanyak 63 kasus, anjuran 37 kasus, dan 10 kasus masih dalam proses mediasi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
42
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berikut ini kami sajikan tabel perbandingan kasus yang masuk dengan kasus yang diselesaikan melalui perjanjian bersama (PB) dari tahun 2010 - 2015 : Tabel 3.21 Perkembangan kasus yang masuk dan kasus selesai melalui Perjanjian Bersama Tahun 2010 - 2015 No.
Uraian
1.
Jumlah Kasus masuk
2.
Jumlah kasus selesai melalui perjanjian bersama (PB)
Untuk
lebih
Tahun 2012 2013 90 106
2010 46
2011 74
42
46
61
dapat
dilihat
jelasnya
65
melalui
2014 100
2015 110
60
63
grafik
perbandingan antara kasus yang masuk dengan kasus yang diselesaikan melalui perjanjian bersama (PB) :
Grafik 3.15 Perbandingan Kasus yang masuk dan Kasus yang selesai melalui Perjanjian Bersama Tahun 2010 - 2015
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
43
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Dari tahun 2010 – 2015 angka kasus perselisihan hububungan industrial yang masuk pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung terus
meningkat,
ini
disebabkan
oleh
kompleksitas
permasalahan
yang terjadi di perusahaan, mediasi yang
dilaksanakan
Disnaker
tidak
mudah
untuk
medapatkan
kesepakan antara pihak yang berselisih, sementara jumlah mediator
yang
ada
pada
Disnaker
Kota
Bandung
tidak
sebanding dengan jumlah kasus yang masuk. Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau
jasa
yang
terdiri
dari
unsur
pengusaha,
pekerja/buruh dan pemerintah yang didasarkan pada nilainilai Pancasila dan UUD 1945. Perselisihan Hubungan Industrial
merupakan
mengakibatkan
perbedaan
pertentangan
antara
pendapat
yang
pengusaha
atau
gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, kepentingan,
PHK
atau
perselisihan
antar
serikat
pekerja/buruh dalam satu perusahaan . Suatu hal yang sangat mendukung pada kondusifitas tripartit yaitu adanya aksi Walikota Bandung yang proaktif menanggapi usulan para pengusaha dan Serikat Pekerja pada tahun 2014 Walikota Bandung langsung menghadap Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmgirasi RI pada saat diminta Serikat Pekerja menyampaikan
usulan
peningkatan
jumlah
item
yang
dijadikan alat survey dalam penentuan Kebutuhan Hidup Layak/KHL, maka hubungan industrial di Kota Bandung cukup kondusif sehingga target kinerja dapat direalisasikan dengan baik. Target akhir RENSTRA di Tahun 2018, kasus yang dapat diselesaikan melalui Perjanjian Bersama meningkat menjadi 58
persen,
karena
trend
yang
terjadi
berdasarkan
pengalaman setiap akhir masa jabatan seorang Kepala Daerah,
suhu
politik
meningkatkan,
berkaitan
dengan
kondisi politik diluar kewenangan Dinas Tenaga Kerja Kota Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
44
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Bandung biasanya paling mudah mempropokasi para pekerja untuk dijadikan alat politik, sehingga sering terjadi demo, akibatnya kegiatan perekonomian terganggu, bisa berdampak pada terjadinya PHK. Maka untuk target ini tidak dapat diperjanjikan berakhirnya
pada masa
akhir
RENSTRA
Jabatan
Walikota
yang
otomatis
Bandung
untuk
menetapkan target dibawah Tahun sebelumnya. 3.
Indikator
Prosentase pekerja/buruh yang menjadi
peserta program Jamsostek Indikator
ketiga
dari
Ketenagakerjaan
yaitu
target
sasaran
Prosentase
4
Perlindungan
pekerja/buruh
yang
menjadi peserta program Jamsostek adalah, sama seperti indikator
kedua
adalah
target
kinerja
SPM
urusan
ketenagakerjaan. Tahun 2015 realisasi prosentase 86,54 persen, dari 143.762 pekerja/buruh yang masuk program Jamsostek, dari 166.127 orang tenaga kerja berdasarkan wajib lapor ketenagakerjaan. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Pemberian penghargaan K3 Award dari Kementerian Ketenagakerjaan RI
yang
selanjutnya
disingkat
JAMSOSTEK
adalah
suatu
perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santuan berupa uang penggganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia. Penjaminan ini sangat penting bagi para pekerja/buruh sebagai upaya
preventif bagi perlindungan
diri sendiri
maupun keluarganya. Dari data di atas, Kota Bandung tingkat kesadaran perusahaan dan pekerjanya sangat tinggi dalam
hal
keikutsertaan
ketenagakerjaan,
realisasi
dalam
penjaminan
kepesertaan
dari
sosial data
pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan pada tahun 2015 sebesar 86,54 persen.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
45
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Perbandingan Jumlah peserta jamsostek antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Pada tahun 2015 jumlah tenaga kerja Kota Bandung yang masuk program
jamsostek
sebesar
143.762,
sedangkan
peserta
jamsostek yang terdaftar pada Disnakertrans Propinsi Jawa Barat sebesar 2.294.235 orang. Berarti hanya 6,27% kontribusi yang diberikan
oleh
Kota
Bandung
dalam
program
Jamsostek.
Dibawah ini disajikan tabel dan grafik capaian jumlah tenaga kerja yang mengikuti program jamsostek di Kota Bandung dan Jawa Barat pada tahun 2015 : Tabel 3.22 Perkembangan peserta jamsostek antara Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2015 No
Uraian
1.
Jumlah tenaga kerja yang mengikuti Jamsostek
2.
Jumlah tenaga kerja terdaftar berdasarkan wajib lapor
Disnaker Kota Bandung 143.762
Disnakertrans Jawa Barat 2.294.235
166.127
2.744.345
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui grafik dibawah ini :
Grafik 3.16 Perkembangan Peserta Jamsostek Antara Disnaker Kota Bandung Dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
46
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 4.
Indikator
Jumlah
Perusahaan
Yang
Melaksanakan
Peraturan Ketenagakerjaan Indikator
ke-empat
Perusahaan
adalah
yang
realisasi
sebanyak
melaksanakan
34
peraturan
ketenagakerjaan, sama dengan indikator nomor 1 adalah target baru hasil Reviu Tim Menpan, Tahun 2015 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mempunyai data perusahaan yang
melaksanakan
peraturan
ketenagakerjaan
dari
rencana 2.101 perusahaan yang melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan, dapat dipilah berapa perusahaan yang melaksanakan ketentuan norma ketenagakerjaan (dari 33 norma, minimal 5 atau 10 norma dilaksanakan) dan realisasi pada Tahun 2015 ini sebanyak 34 perusahaan yang melaksanakan peraturan ketenagakerjaan. Karena makin meningkatnya
jumlah
perusahaan
yang
melaksanakan
norma ketenagakerjaan adalah bukti keberhasilan kinerja Dinas Tenaga Kerja melalui Bidang Pengawasan dengan dibantu 15 orang fungsional Pengawas Ketenagakerjaan (Umum dan spesialis) dalam melaksanakan pengawasan ketenagakerjaan terhadap perusahaan. 5.
Indikator Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Indikator kelima adalah realisasi sebanyak 2.285 Jumlah Perusahaan
Yang
Melaksanakan
Wajib
Lapor
Ketenagakerjaan, sama dengan indikator nomor 1 adalah target baru hasil Reviu Tim Menpan. Target tahun 2015 ini sebanyak 2.101 perusahaan yang melaksanakan wajib lapor ketenagakerjaan
dapat
terealisasi
sebanyak
2.285
perusahaan, realisasi melebihi target. Upaya
yang
dilakukan
untuk
meningkatkan
perlindungan
ketenagakerjaan di atas, diantaranya adalah : 1.
Meningkatkan kerjasama dan harmonisasi LKS Tripartit melalui peningkatan volume rapat-rapat koordinasi dengan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
47
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung semua anggota Tim berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bandung. 2.
Semakin bertambahnya kasus perselisihan kepentingan yang sulit diselesaikan secara damai (PB), sudah menjadi keharusan adanya penambahan tenaga fungsional mediator PHI secara proporsional membandingkan dengan jumlah 7.653 perusahaan terdaftar kumulatif pada buku induk sampai
tahun
2015,
sehingga
mediator
PHI
dapat
melaksanakan fungsinya yang utama yaitu melakukan pembinaan untuk
hubungan
pencegahan
industrial
terjadinya
terhadap
perusahaan
perselisihan
hubungan
industrial secara prefentif. Sehubungan tenaga fungsional mediator hanya tinggal 2 (dua) orang lagi, maka selama ini hanya fungsi penyelesaian kasus yang masuk saja yang dapat dilaksanakan. Yang terjadi seorang pejabat fungsional mediator tersita waktunya hanya untuk menyelesaikan kasus saja 3.
Fungsi pemeriksaan perusahaan yang dilaksanakan oleh fungsional
Pengawas
dimaksimalkan, pelanggaran
Ketenagakerjaan
perlu
menyelesaikan
kasus
misalkan
norma
ketenagakerjaan
secara
tuntas,
sehingga pada tahun berikutnya kasus yang sama di perusahaan yang sama tidak muncul kembali. e. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5 Pengangguran terutama di Pulau Jawa dapat sedikit teratasi Meningkatnya Minat Bertransmigrasi
melalui
upaya
mendorong
minat
masyarakat
untuk
bertransmgirasi dengan penyuluhan dan pemberian stimulan bagi
yang
siap
diberangkatkan
dengan
motivasi
dan
penyampaian informasi positif. Masih luasnya lahan di luar Pulau Jawa lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan. Baik peluang berwirausaha maupun pekerjaan di perusahaan lebih terbuka lebar.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
48
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tabel 3.23 Analisis Pencapaian Sasaran 5 Meningkatnya Minat Bertransmigrasi Tahun 2015 No.
1.
Indikator Sasaran Jumlah Calon Transmigran Terseleksi
Target
Tahun
Satuan
Kondisi Tahun 2014
Jiwa
2015
sebanyak
Target Tahun 2015
Realisa si Tahun 2015
Target Akhir (2018)
88
100
568
60
88
Jiwa
Jumlah
Calon
Transmigran Terseleksi dan berhasil dilaksanakan lebih dari 100 persen yaitu sebanyak 100 jiwa adalah target hasil Reviu Tim Menpan sesuai tupoksi dan kewenangan Pemerintah Daerah sebagai pengganti target penempatan transmigrasi yang tidak dapat direalisasikan, tahun 2015 sama seperti tahun 2014
adalah
Nol
Persen
berarti
tidak
ada
penempatan
transmigrasi. Target 568 Calon Transmigran terseleksi sudah direalisasikan di Tahun 2014 sebanyak 60 orang, ditambah realisasi tahun 2015 sebanyak 100 Jiwa berarti 408 lagi sisa target di akhir Tahun 2018 dalam kurun waktu empat tahun lagi
diupayakan
dilaksanakan
melalui sosialisasi
program
dan penyuluhan yang dilakukan di kewilayahan. Perkembangan Calon Transmigran Terseleksi Disnaker Kota Bandung Dan Disnakertrans Jawa Barat Tahun 2015 Pada tahun 2015 jumlah calon transmigran terseleksi pada Disnaker Kota Bandung sebanyak 100 jiwa, sedangkan calon transmigran terseleksi pada Disnakertrans Propinsi Jawa Barat sebanyak 251 jiwa. Berarti 39,84% calon transmigran terseleksi berasal dari Kota Bandung. Seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.24 Perbandingan jumlah calon transmigran terseleksi antara Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2015 No Uraian 2014 2015 1.
Disnaker Kota Bandung
2.
Disnakertrans Barat
Jawa
60 Jiwa
100 Jiwa
108 Jiwa
251 Jiwa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
49
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berikut ini grafik Perbandingan jumlah calon transmigran terseleksi antara Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 - 2015:
Grafik 3.17 Calon Transmigran Terseleksi Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 -2015 C.
Capaian Indikator Kinerja RENSTRA Pendukung
Target Kinerja pokok dalam RENSTRA menjadi Indikator Kinerja Utama yaitu nomor 1 sampai nomor 11 seperti tersebut di atas dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) yang ditandatangani Kepala Dinas Tenaga Kerja dengan Walikota Bandung, kemudian target kinerja nomor 12 sampai 14 adalah target kinerja RENSTRA yang mendukung atas ketercapaian 11 target IKU. Realisasi 4 target pendukung sebagaimana di bawah ini : Tabel 3.25 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 No.
Indikator Kinerja Sasaran Renstra
Satuan
12.
Nilai Evaluasi AKIP
Kategori
13.
Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
Persen
14.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Kategori
Target tahun 2015 65,00
Realisasi triwulan 1 n/a
Realisasi triwulan 2 n/a
Realisasi triwulan 3 n/a
Realisasi triwulan 4 68,03
100
n/a
n/a
n/a
100
100
78,85
n/a
n/a
n/a
78,85
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
50
Capaian Kinerja 104
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung f.
Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6
Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
No.
1. 2.
1.
Selanjutnya pencapaian sasaran 6 Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi, sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 3.26 Analisis Pencapaian Sasaran 6 Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Tahun 2015
Indikator Sasaran
Satuan
2 Nilai Evaluasi AKIP
3 Kategori
Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
Kondisi Tahun 2014 4 64,29
Persen
100
Target Tahun 2015 5 65,00
Realisasi Tahun 2015 6 68,03
100,00
100
Capaian kinerja (%) 104,66% Melebihi targte 100% Tercapai sesuai target
Target Akhir Renstra 7 69
100
Indikator Nilai Evaluasi AKIP
Indikator kinerja nilai evaluasi AKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bandung pada pertengahan tahun 2015 sebesar 68,03% namun self assesment yang dilaksanakan oleh Kementerian Menpan & RB nilai AKIP Disnaker Kota Bandung sebesar 82,47 yang merupakan kontribusi Disnaker Kota Bandung dalam upaya mewujudkan SAKIP Juara Kota Bandung dan mendapatkan hasil nilai A dari Kemenpan & RB RI pada tahun 2015. 2.
Indikator Sasaran Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
Indikator kinerja Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti tercapai 100 persen. g.
Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7 Indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tercapai Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
sebesar 78,85 persen sesuai target. Selanjutnya
pencapaian
sasaran
7
Terwujudnya
Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik satu indikator, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
51
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tabel 3.27 Analisis Pencapaian Sasaran 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Perbandingan Tahun 2014 dan 2015 No.
Indikator Sasaran
(1) (2) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Setelah Dikonversi Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 1. Prosedur Pelayanan 2. Persyaratan Pelayanan 3. Kejelasan Petugas Pelayanan 4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan 5. Tanggungjawab Petugas Pelayanan 6. Kemampuan Petugas Pelayanan 7. Kecepatan Pelayanan 8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 9. Kesopanan dan Keramahan Petugas 10. Kewajaran Biaya Pelayanan 11. Kepastian Biaya Pelayanan 12. Kepastian Jadwal Pelayanan 13. Kenyamanan Lingkungan 14. Keamanan Pelayanan
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Renstra Tahun 2015
Realisasi Tahun 2015
(3) Nilai
(4) 70,5
(5) 78,85
(6)
Prosentase Capaian Kinerja (perbandingan realisasi 2014 dengan 2015) (7)
Target Akhir Renstra
78,85
8,35
Nilai
2,82
-
3,15
0,33
-
Nilai
2,91
-
3,22
0,31
-
Nilai
2,92
-
3,18
0,26
-
Nilai
2,88
-
3,22
0,34
-
Nilai
2,83
-
3,22
0,39
-
Nilai
2,85
-
3,01
0,16
-
Nilai
2,87
-
3,17
0,30
-
Nilai
2,65
-
3,19
0,54
-
Nilai
2,89
-
3,16
0,27
-
Nilai
2,79
-
2,99
0,20
-
Nilai
2,91
-
3,37
0,46
-
Nilai
2,79
-
3,31
0,52
-
Nilai
2,67
-
3,22
0,55
-
Nilai
2,84
-
3,03
0,19
-
Nilai
2,96
-
3,13
0,17
-
(8) 70
Sumber : Subbag Keu&Program Disnaker, diolah Tahun 2015
Nilai Interval Konversi IKM dari 25 ke 43,75 mutu pelayanan D; dari 43,76 ke 62,50 mutu pelayanan C; interval 62,51 ke 81,25 mutu pelayanan B; kemudian interval 81,20 ke 100 mutu pelayanan A. Berdasarkan tabel di atas target penilaian IKM yang direncanakan dengan skor 62, dari 150 responden yang disebar dengan 14 (empat belas) variabel unsur pelayanan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan
Reformasi
Birokrasi
Nomor
KEP/25/M.PAN.2.2004,
yaitu
Unsur
:
1).prosedur pelayanan; 2).persyaratan pelayanan; 3).kejelasan petugas pelayanan; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
52
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 4).kedisiplinan petugas pelayanan; 5) tanggungjawab petugas pelayanan; 6).kemampuan petugas pelayanan; 7).kecepatan pelayanan; 8).keadilan mendapatkan pelayanan; 9).kesopanan dan keramahan petugas; 10).kewajaran biaya pelayanan; 11).kepastian biaya pelayanan; 12).kepastian jadwal pelayanan; 13).kenyamanan lingkungan; 14).dan keamanan pelayanan. Sasaran survey adalah 27 Standar Operasional Pelayanan urusan ketenagakerjaan (terlampir) hasilnya mendapatkan skor IKM Tahun 2015 nilai indeks unit pelayanan setelah dikonversi = nilai indeks x nilai dasar (3,15 x 25) sama dengan 78,85 dan dikategorikan “Baik”, meningkat 8,35 persen dari Tahun 2014 sebesar 70,50, secara menyeluruh mutu kinerja pelayanan Dinas Tenaga Kerja mendapatkan kategori BAIK, capaian kinerja sesuai dengan yang ditargetkan menunjukkan 100 persen berarti tercapai sesuai rencana yang ditetapkan. Kalau dilihat dari data di atas, terdapat beberapa point/unsur yang progres peningkatannya lebih tinggi yaitu Kepastian Jadwal Pelayanan meningkat 0,55%, Kecepatan Pelayanan meningkat 0,54%, dan Kepastian Biaya Pelayanan meningkat 0,52%. Selain itu ada juga progres peningkatannya yang kurang yaitu Tanggungjawab Petugas Pelayanan hanya 0,16%, Keamanan Pelayanan sebesar 0,17%, Kenyamanan Lingkungan pun hanya meningkat 0,19%. Jika dibandingkan dengan hasil survey IKM Kota Bandung dengan nilai 75,23, kepuasan pelanggan terhadap layanan aparat Dinas Tenaga Kerja lebih tinggi. Berikut tanggapan responden terhadap pelayanan Bidang-Bidang, adalah sebagai berikut : Tabel 3.28 Tanggapan responden terhadap pelayanan Bidang-Bidang Tahun 2015 Jumlah SOP
Nilai
Nilai Tertinggi/Terendah
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
7
80,50/B
Tertinggi U6 (3,14)
Penempatan Tenaga Kerja
9
No. 1. 2.
Bidang
Terendah U9 (2,57) 78,22/B
Tertinggi U10 (3,33) Terendah U9 (3,04)
3. 4.
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek
4
Pengawasan Ketenagakerjaan
7
72,78/B
Tertinggi U6 (3,14) Terendah U9 (2,57)
81,79/A
Tertinggi U10 (3,49) Terendah U13 (3,00)
Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek di posisi terendah dengan nilai 72,78 karena bidang ini tugas pokok dan fungsinya adalah memediasi perselisihan antar pekerja/buruh
dan
perusahaan
di
Kota
Bandung.
Survey
dilakukan
terhadap
perusahaan/pekerja yang sedang berselisih, dan atau yang sudah selesai dimediasi, tentunya kepuasan pekerja dan pengusaha bisa sama atau bisa berbeda, ketika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
53
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung kepentingan yang berselisih tidak terpenuhi maka hasilnya tentu akan menyatakan tidak puas walaupun benar/sesuai secara norma/aturan hukum ketenagakerjaan. Kemudian di bidang yang bersangkutan sangat kekurangan SDM fungsional mediator (hanya 3 orang), sedangkan kasus perselisihan hubungan industrial yang terdaftar setiap tahun lebih dari 100 kasus, dan memerlukan waktu yang lama untuk penyelesaiannya. Bidang Pengawasan mendapatkan nilai tertinggi 81,79 kategori A, hal ini selain SDM fungsional pengawas ketenagakerjaannya terlatih dari 13 orang fungsional 5 orang fungsional pengawasan spesialis. Pekerjaan (SOP) yang di survey adalah penerbitan perijinan dan rekomendasi, pada umumnya perusahaan yang membutuhkannya karena berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. Pengukuran Kinerja 7 (tujuh) Sasaran RENSTRA dengan 14 (empat belas) indikator kinerja dikelompokkan berdasarkan kategori dengan interpretasi, sebagai berikut : Tabel 3.29 Pencapaian Kinerja Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 NO.
SASARAN STRATEGIS
CAPAIAN
1
Tidak Ada Target
0
2
Tidak Tercapai
1
3
Tercapai sesuai target
3
4
Melebihi Target
10
Jumlah
14
Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci sesuai Misi dan Sasaran, rata-rata capaian dari pengukuran kinerja dapat dilihat dalam tabel, sebagai berikut: Tabel 3.30 Capaian Kinerja sasaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 No.
Sasaran
Jumlah Indikator
Rata-rata capaian Sasaran
n/a
< 100%
= 100%
>100%
I
Misi 1: Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya peningkatan kesempatan kerja
1.
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka
116,96%
-
-
-
116,96%
2.
Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja
Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten
112,26%
-
-
-
124,51%
-
-
100,00%
-
Meningkatnya Penempatan
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru
-
-
-
101,72%
3.
Jumlah Calon Wirausaha Baru 112,08%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
54
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tenaga Kerja
-
-
-
122,43%
-
98,96%
-
-
Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)
-
-
-
102,27%
Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
-
-
-
117,42%
-
121,43%
-
-
108,76%
-
-
113,64%
Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan
II
Misi 2 : Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan
4.
Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan
Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan
109,76%
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan -
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan III
Misi 3: Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi;
5.
Meningkatnya Minat Bertransmigrasi
IV
Misi 4 : Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance)
6.
Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.
Nilai Evaluasi AKIP
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
7.
Jumlah Calon Transmigran Terseleksi
113,64%
102,00%
-
-
-
Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
Jumlah
-
100%
14
-
-
104,00%
100%
-
-
-
100%
-
-
1
3
10
Pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran Misi terhadap target yang sudah ditetapkan dilihat dari tingkat pencapaian target, sebagai berikut: Tabel 3.31 Pencapaian target Misi RENSTRA Setelah Reviu Tahun 2015 Misi
Jumlah Indikator Sasaran
Rata-rata capaian Misi (%)
Tingkat Pencapaian Target Melebihi
Tercapai (=100%)
Tidak Tercapai (<100%)
Tidak Ada
(>100%)
Misi 1
5
113,12%
4
1
-
-
Misi 2
5
109,76%
4
-
1
-
Misi 3
1
113,64%
1
-
-
-
Misi 4
3
101,33%
1
2
-
-
14
109,46%
10
3
1
-
Jumlah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
55
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Berikut ini grafik pencapaian target misi Renstra Tahun 2015 :
Kemudian
Grafik 3.18 Pencapaian Target Misi Renstra Tahun 2015 selanjutnya kinerja pencapaian dirinci menurut kategori
pencapaian
indikator sasaran sebagai berikut: Tabel 3.32 Kategori Pencapaian Indikator Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Tahun 2015 Sasaran
Jumlah Indikator Sasaran
Rata-rata capaian Sasaran (%)
Tingkat Pencapaian Target Melebihi (>100%)
Tercapai (=100%)
Tidak Tercapai (<100%)
Tidak Ada
Sasaran 1
1
116,96
1
-
-
-
Sasaran 2
2
112,26
1
1
-
-
Sasaran 3
2
112,08
2
-
-
-
Sasaran 4
5
109,77
4
-
1
-
Sasaran 5
1
113,64
1
-
-
-
Sasaran 6
2
102,00
1
1
-
-
Sasaran 7
1
100,00
-
1
-
Kategori Pencapaian Indikator Sasaran RENSTRA dijelaskan dalam grafik berikut ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
56
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Grafik 3.19 Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Renstra Untuk mengukur keseluruhan kinerja Dinas Tenaga Kerja baik terhadap kinerja teknis, pelayanan publik dan pengukuran kinerja internal tercermin atau sudah terwakili dalam empat misi, tujuh sasaran dan empat belas indikator sebagaimana dijelaskan di atas. Misi yang disusun dalam RENSTRA Dinas Tenaga Kerja merupakan jawaban “Mengapa Dinas Tenaga Kerja menjadi salah satu Organisasi Perangkat Daerah di Kota Bandung”. Disnaker menangani permasalahan ketenagakerjaan dari awal (pre employment), yaitu penganggur dan pencari kerja, kemudian setelah tidak mendapatkan pekerjaan (post employment) yaitu pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tenaga kerja kurang produktif, penanganannya diakomodir dalam Misi I “Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya peningkatan kesempatan kerja”. Kemudian penanganan ketika sedang bekerja atau disebut during employment yaitu melindungi perusahaan dan pekerja ketika sedang bekerja, dicerminkan dalam Misi 2 (dua) Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan. Misi 3 (tiga) Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi dengan satu sasaran Meningkatnya Minat Bertransmigrasi, indikator Jumlah Calon Transmigran Terseleksi.
Misi
ini
merupakan
salah
satu
upaya
penyelesaian
permasalahan
ketenagakerjaan ketika tenaga kerja yang hidup di Kota Bandung sudah tidak mempunyai kompetensi kerja/kalah bersaing dengan Pencari Kerja di Kota Bandung, maka masyarakat tersebut diberikan penyuluhan, diseleksi termasuk keluarganya untuk disiapkan menjadi calon transmigrasi, sehingga apabila mendapat kuota pemberangkatan dari Pusat para calon tersebut sudah siap untuk diberangkatkan. Untuk target ini
direalisasikan lebih dari seratus persen dengan kategori melebihi
target. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
57
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Misi
4
(empat)
Meningkatkan
Kualitas
Kinerja
dengan
Prinsip
Tata
Kelola
Kepemerintahan yang Baik (good governance), dua sasaran yaitu Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi dengan dua indikator yaitu Nilai Evaluasi AKIP, Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti, dan sasaran kedua Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik indikatornya Indeks Kepuasan Masyarakat. Misi ini sebagai misi pendukung yang tetap penting untuk menilai dan mengukur kinerja pengelolaan keuangan dan pengelolaan barang serta untuk mengukur kepuasan dan harapan masyarakat terhadap kinerja Dinas Tenaga Kerja. 3.3
Rencana Aksi Atas Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Dalam mencapai target kinerja pada Tahun 2015 ini, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sudah menyusun Rencana Aksi atas Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang dijelaskan pada tabel dibawah ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
58
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tabel 3.33 Rencana Aksi atas Perjanjian Kinerja Tahun 2015 No. 1.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Menurunn ya Tingkat Penganggu ran Terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka
Target Tahun 2015 10,55%
Program 1. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja (4 kegiatan)
Kegiatan
Indikator Kegiatan
Target
---
---
---
2. Program peningkatan kesempatan kerja (5 kegiatan) 3. Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan (6 kegiatan) 4. Program pengembangan wilayah transmigrasi (2 kegiatan) 5. Program Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
59
Jadual Kegiatan Satu Tahun
Penanggung jawab Kegiatan Ka Disnaker
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Tahun 2015
Program
Kegiatan
Indikator Kegiatan
Kegiatan Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja serta kompetensi lembaga latihan kerja
Terlaksananya UJK, pelatihan kompetensi, akreditasi LPK, pelatihan cbt, pelatihan produktivitas, bimtek akreditasi, dan pelatihan publik speaking Terlaksananya pelatihan melalui pemagangan untuk pencari kerja (2 paket)dan sosialisasi magang (1 paket) Tersusunnya data informasi lowongan kerja dan data pencari kerja, tersusunnya perwal dan juklak juklis perda retribusi perpanjangan IMTA, tersosialisasinya perda retribusi IMTA dan BKOL
Target
Jadual Kegiatan
Penanggung jawab Kegiatan
transmigrasi regional (1 kegiatan) 2.
Meningkat nya Kompetens i Tenaga Kerja
Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten
68,02%
Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Pemagangan Dalam Negeri
Program peningkatan kesempatan kerja
Kegiatan Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
60
11 paket
Pelatihan Produktivitas : Oktober
Bid Lattas
3 paket
Sosialisasi magang : Oktober
Bid Lattas
10.000 data lowongan kerja, 1 berkas perwal, 210 perusahaan/ instansi
Pencaker, Lowongan, Penempatan : OktoberDesember
Bid Penta kerja
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Jumlah Calon Wirausaha Baru
Target Tahun 2015 1.340 orang
Program
Kegiatan
Indikator Kegiatan
Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Kegiatan Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
Terselenggaranya pelatihan teknisi automotif mobil, otomotif motor, teknisi Las Listrik, teknisi Hardware komputer, pelatihan IT, teknisi handphone,dan sablon Tebentuknya Sistem Informasi Ketenagakerjaan dan Tersusunnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Kegiatan Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah
Program peningkatan kesempatan kerja
Kegiatan Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan kewirausahaan
terlaksananya pelatihan menjahit (11 pkt),tata rias pengantin (7 pkt),pastry (6 pkt), industri kreatif (5 pkt), service HP (3 paket), sablon (1 pkt), desgin grafis (1 pkt), intermediasi perbankan (4 pkt),
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
61
Target 16 paket
1 paket pengembang an sistem informasi ketenagakerj aan (BIMMA'S) 1 dokumen IKM dan Buku Profil 47 paket
Jadual Kegiatan Pengelasan (Las Listrik) : 1-24 Oktober (2 paket)
Penanggung jawab Kegiatan UPT BLK
---
Sekretariat
Menjahit : Oktober, Menjahit : Oktober, Tata Rias Pengantin : Oktober, Pembuatan boneka : Oktober, Intermediasi :
Bid Lattas
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Tahun 2015
Program
Kegiatan
Indikator Kegiatan sosialisasi (1 pkt)
3.
Meningkat nya Penempata n Tenaga Kerja
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru
10.000 Loker
Program peningkatan kesempatan kerja
Prosentase Pencari Kerja
42,44%
Program peningkatan kesempatan kerja
Kegiatan Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat Kegiatan Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja
Kegiatan Penyebarluasan
Jadual Kegiatan
Target
Penanggung jawab Kegiatan
Oktober, Intermediasi : Oktober, Intermediasi : Oktober, Intermediasi : Oktober
Terselenggaranya pelatihan penciptaan usaha baru berbasis masyarakat
7 paket
--
Bid Penta kerja
Tersusunnya data informasi lowongan kerja dan data pencari kerja, tersusunnya perwal dan juklak juklis perda retribusi perpanjangan IMTA, tersosialisasinya perda retribusi IMTA dan BKOL Terselenggaranya Pameran Bursa
10.000 data lowongan kerja, 1 berkas perwal, 210 perusahaan/ instansi
----
Bid Penta kerja
2 kali, 10.000
Bursa Kerja 6-7 Oktober
Bid Penta kerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
62
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Tahun 2015
Program
Terdaftar Yang Ditempat kan
Kegiatan Informasi Bursa Tenaga Kerja Kegiatan Perluasan Kesempatan Kerja
4.
Meningkat nya Perlindung an Ketenagak erjaan
Prosentase Perusahaan Yang Berkasus Tentang Ketenagakerja an
4,76%
Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
Kegiatan Fasilitasi penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Kegiatan Penyusunan dan perumusan UMK Kota Bandung Prosentase Kasus Yang
56,00%
Program perlindungan dan
Kegiatan Fasilitasi
Indikator Kegiatan Kerja yang menyediakan informasi lowongan kerja Terselenggaranya kegiatan Perluasan Kesempatan Kerja
lowongan kerja
Terlaksananya penyelesaian perselisihan hubungan industrial, rapat LKS Tripartit, pembinaan hubungan industrial dan Work Shop Hubungan Industrial, terlaksananya pemilihan pekerja teladan Terlaksananya rapat Dewan Pengupahan Kota dan sosialisasi UMK
100 kasus PHI,10 kali rapat/Rakor LKS tripartit,30 orang pemilihan calon pekerja teladan dan terbinanya 700 orang pekerja/peng usaha 1 Rekomendasi UMK, sosialisasi UMK 200 orang ---
---
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
63
Jadual Kegiatan
Target
6 lokasi, 300 orang
35 -40 Perusahaan, 3000 lowongan ----
Penanggung jawab Kegiatan
Bid Penta kerja
22 kasus PHI : OktoberDesember 3 kali rapat : Oktober 230 orang pekerja/peng usaha : Nopember
BID. PHIJK
---
BID. PHIJK
---
BID. PHIJK
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Tahun 2015
Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB)
Program pengembangan lembaga ketenagakerjaan
Prosentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta Program JAMSOSTEK
73,70%
Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerja an
28 perusah aan
Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
Kegiatan penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial Kegiatan Penyusunan dan perumusan UMK Kota Bandung Kegiatan Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan Kegiatan Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan
Indikator Kegiatan
Jadual Kegiatan
Target
Penanggung jawab Kegiatan
---
---
---
BID. PHIJK
Terlaksananya sosialisasi peraturan perundangundangan ketenagakerjaan
400 orang
---
Bid Pengawasan
3 Kasus Pelanggaran Norma Ketenagakerjaan, Melakukan penyusunan BAP terhadap perusahaan yang melanggar dan tidak mentaati sesuai dengan peraturan perundangundangan
---
---
Bid Pengawasan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
64
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
No.
5.
Sasaran Strategis
Meningkat nya Minat Bertransm igrasi
Indikator Kinerja
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerja an Jumlah Calon Transmigran Yang Terseleksi
Target Tahun 2015
Program
2.101 perusah aan
Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
88 Jiwa
Program pengembangan wilayah transmigrasi
Kegiatan
Indikator Kegiatan
Jadual Kegiatan
Target
Penanggung jawab Kegiatan Bid Pengawasan
Kegiatan Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
Terlaksananya bimtek Petugas P3K, Bimtek pesawat angkat angkut, pencegahan dan penanggulangan kebakaran
30 orang, 30 orang, 60 orang
Kegiatan Peningkatan higiene dan kesehatan lingkungan kerja Kegiatan Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan Kegiatan Peningkatan kerjasama Antar Wilayah, Antar Pelaku dan Antar Sektor dalam rangka
Terselenggaranya sosialisasi higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja
8 paket (210 orang)
---
UPT HIPERKES
---
---
---
Bid Pengawasan
Terlaksananya penjajagan/koordina si ke lokasi transmigrasi
3 lokasi
---
Bid Penta Kerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
65
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Tahun 2015
Program
Program Transmigrasi Regional
6.
Meningkat nya Kapasitas dan Akuntabilit as Kinerja Birokrasi
Nilai Evaluasi AKIP
65,00
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Prosentase Temuan BPK/Inspektor at Yang Ditindaklanjut i
100,00
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Kegiatan pengembangan kawasan transmigrasi Kegiatan Pengerahan dan fasilitas perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM Kegiatan Penyuluhan Transmigrasi Regional Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Indikator Kegiatan
Jadual Kegiatan
Target
Penanggung jawab Kegiatan
Terlaksananya pemberangkatan transmigran ke lokasi transmigrasi
10 kk
November 10 kk
Bid Penta Kerja
Terlaksananya sosialisasi/penyuluh an tentang transmigrasi ke masyarakat Terlaksananya penyusunan Renja, Laptah, LAKIP, LKPJ
6 kali, 180 orang
Paket 5 : September Paket 6 : Oktober
Bid Penta Kerja
4 dokumen
---
Sekretariat
Terlaksananya penyusunan RKA, DPA, RKAP, DPPA dan Laporan Keuangan
5 dokumen
DPA Perubahan : Oktober
Sekretariat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
66
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
No. 7.
Sasaran Strategis Terwujud nya Peningkata n Kualitas Pelayanan Publik
Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Target Tahun 2015 78,85
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (1 kegiatan)
Kegiatan Pembinaan Kinerja Aparatur
Terlaksananya pembinaan kinerja aparatur
3 kegiatan
---
Penanggung jawab Kegiatan Sekretariat
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan (2 kegiatan) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja (4 kegiatan)
---
---
Satu Tahun
---
Sekretariat
---
---
Satu Tahun
---
Bid. Lattas, UPT BLK
Program peningkatan kesempatan kerja (5 kegiatan)
---
---
Satu Tahun
---
Bid Penta kerja
Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan (6 kegiatan)
---
---
Satu Tahun
---
Bid. PHIJK, dan Bid. Pengawasan
Program
Kegiatan
Indikator Kegiatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
67
Jadual Kegiatan
Target
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
3.4.
Akuntabilitas Keuangan Selama Tahun 2015 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka
menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan pencapaian target kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota
Bandung
DPA
Rp.13.133.019.897,00
Dinas
Tenaga
realisasi
Kerja
anggaran
Kota
Bandung
mencapai
total
nilai
sebesar
Rp.11.862.172.337,00
atau
serapan dana APBD mencapai 90,32%, dengan demikian SiLPA (Sisa Lebih Pendapatan dan Anggaran) Dinas Tenaga Kerja Tahun 2015 sebesar Rp.1.270.847.560,00. Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran, karena ada beberapa kegiatan penunjang yang tidak dilaksanakan, tetapi realisasi capaian fisik tetap tercapai. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Setelah Reviu pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.34 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Misi RENSTRA Tahun 2015 No.
Misi
Pagu Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran (Rp.)
Persen
1
Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya Meningkatkan kesempatan kerja
6.526.372.900,00
5.734.988.960,00
87,87%
2
Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan
2.852.940.298,00
2.739.957.820,00
96,96%
3
Meningkatkan Minat Bertransmigrasi
479.971.250,00
429.861.460,00
89,55%
4.
Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)
3.300.735.449,00
2.957.364.097,00
89,59%
Jumlah
13.133.019.897,00
11.862.172.337,00
90,32%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
68
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Dari tabel di atas diketahui realisasi anggaran Tahun 2015 sebesar 90,32 persen, sisa anggaran
sebesar
9,68
persen,
pemanfaatan
anggaran
sangat
efisien
karena
pencapaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dengan 14 target kinerja tercapai melebihi 100 persen yaitu mencapai 109,46 persen, jika dibanding dengan persentase realisasi anggaran (109,46 dikurangi 90,32) selisih efisiensinya sebesar 19,14 persen.
Grafik 3.20 Penyerapan Anggaran Per Misi Tahun 2015 Selanjutnya untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Sasaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, dilihat dari capaian kinerja Sasaran RENSTRA setelah reviu dan anggaran yang digunakan sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel 3.35 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 No
Sasaran
Indikator Kinerja
1
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka
2
Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja
1.
Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten
2.
Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja
1.
Jumlah Calon Wirausaha Baru Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru
3
2.
Capaian Kinerja (≥100%) 116,96
Penyerapan Anggaran (%) 90,32
Tingkat Efisiensi (%) 26,64
112,26
87,14
25,12
112,08
90,92
21,15
Prosentase Pencari Kerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
69
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
4
Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan
1.
Terdaftar yang Ditempatkan Prosentase Perusahaan Yang Berkasus Tentang Ketenagakerjaan
2.
Prosentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB)
3.
Prosentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta Program Jamsostek
4.
Jumlah perusahaan yang melaksanakan peraturan ketenagakerjaan
5.
Jumlah perusahaan yang melaksanakan wajib lapor ketenagakerjaan
109,77
96,96
12,81
5
Meningkatnya Minat Bertransmigrasi
Jumlah Calon Transmigran Terseleksi
113,64
89,56
24,08
6
Meningkatnya Kapasitas Dan Akuntabilitas KInerja Birokrasi
1.Nilai AKIP
102,00
95,75
6,25
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
100
89,14
10,86
7
2.Prosentase Temuan BPK/Inspektorat Yang Ditindaklanjuti
Dari tabel diatas dapat dijelaskan tingkat efisiensi dan efektifitas kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 sebagai berikut :
Sasaran 1 tingkat efisiensi dan efektifitas kinerja melingkupi seluruh realisasi anggaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015;
Sasaran 2 tingkat efisiensi sebesar 25,12% dan tingkat efektifitas sebesar 128,82%;
Sasaran 3 tingkat efisiensi sebesar 21,15% dan tingkat efektifitas sebesar 123,26%;
Sasaran 4 tingkat efisiensi sebesar 12,81% dan tingkat efektifitas sebesar 113,21%;
Sasaran 5 tingkat efisiensi sebesar 24,08% dan tingkat efektifitas sebesar 126,89%;
Sasaran 6 tingkat efisiensi sebesar 6,25% dan tingkat efektifitas sebesar 106,53%;
Sasaran 7 tingkat efisiensi sebesar 10,86% dan tingkat efektifitas sebesar 112,18%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
70
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
BAB 4
L
P E NUT UP
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun
2015
ini
merupakan
pertanggung
jawaban
tertulis
atas
penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung Tahun 2015. Penyusunan LKIP ini merupakan amanat yang tertuang dalam Inpres Nomor 7
Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi
Pemerintah (AKIP), sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sesuai harapan semua pihak. LKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 ini menggambarkan kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, kinerja anggaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan. Tahun 2015 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung menetapkan 7 sasaran dengan 14 indikator kinerja sasaran strategis yang dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 dengan rincian pencapaian sasaran sebagai berikut :
Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator dengan nilai capaian 116,96% interpretasi melebihi target
Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator dengan nilai capaian 124,51% interpretasi melebihi target dan 100,00% atau interpretasi sesuai target.
Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator dengan nilai capaian 101,72% interpretasi melebihi target dan 122,43% atau interpretasi melebihi target.
Sasaran 4 terdiri dari 5 indikator dengan nilai 1 indikator 98,96% interpretasi target tidak tercapai, dan 4 indikator lebih dari 100% atau interpretasi melebihi target.
Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator dengan nilai
113,64% atau interpretasi
melebihi target
Sasaran 6 terdiri dari 2 indikator dengan 1 indikator nilai 104,66% interpretasi melebihi target, dan 1 indikator 100% atau interpretasi sesuai target
Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100% atau interpretasi seuai target
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
71
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Selama Tahun 2015 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan pencapaian target kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung total nilai sebesar Rp.13.133.019.897,00 realisasi anggaran mencapai Rp.11.863.982.337,00 atau serapan dana APBD mencapai 90,34%, dengan demikian SiLPA (Sisa Lebih Pendapatan
dan
Anggaran)
Dinas
Tenaga
Kerja
Tahun
2015
sebesar
Rp.1.269.037.560,00. Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran, karena ada beberapa kegiatan penunjang yang tidak dilaksanakan, tetapi realisasi capaian fisik tetap tercapai. Secara efektif anggaran tersebut telah mewujudkan capaian kinerja untuk menunjang pencapaian Misi dan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. hal tersebut menunjukan bahwa perencanaan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung masuk dalam kategori memuaskan, namun masih belum maksimal, efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan kinerja serta pencapaian Visi dan Misi Kota Bandung. Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015
ini, adalah merupakan gambaran Kinerja Dinas
Tenaga Kerja Kota Bandung selama satu tahun.
Bandung, Maret 2016 Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
DR. TONO RUSDIANTONO, M.Si Pembina Tk. 1 NIP. 19651118 198603 1 005
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015
72