BAB 1 B. INTEGRASI PADA VEKTOR Disadur dari Magdy Iskander, Electromagnetic fields and waves
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis (1) - Besaran skalar Integral adalah
penjumlahan yg dapat melibatkan besaran skalar dan vektor Pada sebuah contour (lintasan) c terdapat besaran skalar A (l ) Untuk menghitung jumlah total dari besaran A pada lintasan c dilakukan integrasi N
N
Lim A( i ) i A( i )d dimana Lim i d
i 0 i 1 N
c
i 0 i 1 N
c
1-2
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis (2) – Besaran vektor Sepanjang lintasan c
terdapat vektorvektor kecil
N
d Lim c
i 0
i
i 1
Integrasi vektor pada lintasan c
menghasilkan vektor lurus dari titik a ke b 1-3
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis (3) - Besaran vektor Salah satu aplikasi penting dari konsep
integral garis pada besaran vektor di bidang ilmu elektromagnetik adalah : Integral garis dari komponen vektor yang arahnya tangential terhadap lintasan Notasi : Ax, y, z t x, y, z d
c
t merupakan vektor satuan yang arahnya
tangential/paralel/sejajar terhadap lintasan integrasi 1-4
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis (4) - Besaran vektor Contoh kasus : Berapa besar daya yang dibutuhkan untuk
memindahkan muatan dari titik a ke b sepanjang lintasan c jika diberikan medan listrik seperti diatas ???
1-5
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis (5) - Besaran vektor
Rumus dasar daya : W = F . s = q E . S Karena arah medan listrik tidak searah dengan
arah lintasan yang akan ditempuh oleh muatan, maka utk menghitung daya total dibutuhkan interasi garis yang melibatkan besaran vektor
1-6
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis (6) - Besaran vektor (5) Solusinya adalah dengan menghitung
daya di setiap segmen lintasan N
Wi q Ei cos i i W q E i cos i i i 1
Komponen E yang searah dengan lintasan
N
W Lim q Ei t i i 0 N
i 1
q E t d c
1-7
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis untuk besaran vektor pada sistem koordinat (1)
A t d A d c
c
d dx a x dy a y dz a z d a d a dz a z dr a r rd a r sin d a 1-8
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis untuk besaran vektor pada sistem koordinat (2) Cartesian A = Ax ax + Ay ay + Az az dl = dx ax + dy ay + dz az
A d A a A a A a dxa A dx A dy A dz x
x
y
y
z
z
x
dya y dza z
c
x
y
z
x2
y2
z2
x1
y1
z1
Ax dx Ay dy Az dz 1-9
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis untuk besaran vektor pada sistem koordinat (3) Silinder A = A a + A a + A z az
dl = d a + d a + dz az
A d A a A a A a da A d A dφ A dz
z
z
da dza z
c
z
2
2
z2
1
1
z1
A d Adφ Az dz 1 - 10
Dr. Ir. Chairunnisa
Integral garis untuk besaran vektor pada sistem koordinat (4) Bola A = Ar ar + A a +A a
dl = dr ar + r d a + r sin d a
A d A a A a A a dra rda A dr A rd A r sin d r
r
r
r sin da
c
r
r2
2
2
r1
1
1
Ar dr A rd A r sin d 1 - 11
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (1) Penerapan : menghitung vektor yang
menembus suatu bidang dengan tegak lurus Pada integrasi luas ini dikenal besaran differensial area si yang terletak pada bidang s Distribusi garis vektor pada seluruh permukaan bidang s dapat uniform dan atau nonuniform Distribusi garis vektor pada differensial area si dapat diasumsikan uniform 1 - 12
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (2) Flux yang dihitung adalah yang arahnya
normal (tegak lurus) terhadap bidang si
Tembus semua
Tidak ada yang F cos s F s cos F ns tembus 1 - 13
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (3)
F cos s F s cos F ns n = vektor satuan dengan arah tegak lurus terhadap bidang si N
Jumlah total garis fluks listrik Fi cos i si i 1
Jumlah total garis fluks listrik yg tembus area s F ds s
1 - 14
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (4) Contoh : Diketahui vektor B pada suatu
sistem koordinat cartesian dimana B = (x + 2) ax + (1 – 3y) ay + 2z az Hitunglah jumlah vektor B yang menembus keluar kubus dengan batas 0 ≤ x ≤ 1; 0 ≤ y ≤ 1; 0 ≤ z ≤ 1
1 - 15
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (4) Jawab : Jumlah vektor
z c
d
g
h
a e
X
b f
Y
B yang menembus bidang kubus adalah vektor B yang tegak lurus terhadap bidang yang ditembus
Untuk perhitungan digunakan persamaan
sbb :
B yang tembus B ds S
1 - 16
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (5)
B ds B ds B ds B ds s
abcd
efgh
aehd
B ds B ds B ds bfgc
aefb
dhgc
Bidang abcd :
B ds x 2a 1 3 y a 1
1
x
abcd
y
2 za z
z 0 y 0
1
dy dz a x
1
2dy dz 2
z 0 y 0
1 - 17
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (6) Bidang efgh :
B ds x 2a 1 3 y a 1
1
x
efgh
y
2 za z
z 0 y 0
1
dy dz a x
1
3dy dz 3
z 0 y 0
1 - 18
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (7) Bidang aehd :
B ds x 2a 1 3 y a 1
1
x
aehd
y
2 za z
x 0 z 0
1
- dx dz a y
1
1dx dz 1
x 0 z 0
1 - 19
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (8) Bidang bfgc :
B ds x 2a 1 3 y a 1
1
x
bfgc
y
2 za z
x 0 z 0
1
dx dz a y
1
2dx dz 2
x 0 z 0
1 - 20
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (9) Bidang aefb :
B ds x 2a 1 3 y a 1
1
x
aefb
y
2 za z
x 0 y 0
1
- dx dy a z
1
0dx dy 0
x 0 y 0
1 - 21
Dr. Ir. Chairunnisa
Integrasi luas untuk besaran vektor (10) Bidang dhgc :
B ds x 2a 1 3 y a 1
1
x
dhgc
y
2 za z
x 0 y 0
1
dx dy a z
1
2dx dy 2
x 0 y 0
Total :
B ds 2 3 1 0 2 2 0 s
B bersifat konservatif 1 - 22