BULLETIN
STATISTIK
ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
FEBRUARI
2015
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922 Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail:
[email protected] website: http://www.ppatk.go.id
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
1
Volume 60/Thn VI/2015
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME Februari 2015 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Bulletin Statistik
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013
Ringkasan Eksekutif
Buletin Statistik
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN D AF T AR I SI:
PUSAT PELAPORAN DAN
Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk Volumedalam 36/Thn IV/2013 menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya rangka Maret 2013 mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak ANALISIS TRANSAKSI Pidana Pencucian Uang KEUANGAN (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup: Volume 36/Thn IV/2013 1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Maret 2013 Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta TRANSAKSI Ditjen Bea Cukai;KEUANGAN ANALISIS 2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta 3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Volume 36/Thn IV/2013 Memasuki awal 2015, jumlah penyampaian laporan ke PPATK terus Maret 2013 bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak terutama terkait LTKT, ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN LTKM, dan LTPBJ yang selama Februari 2015 bertambah masingmasing sebanyak 159,2 ribu LTKT, 3,4 ribu LTKM, dan 2,5 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan ini, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 (termasuk LTKL SWIFT Bank s.d. Januari 2015) telah mencapai 22.779.179 Volume 36/Thn IV/2013 ANALISIS KEUANGAN laporan TRANSAKSI atau meningkat sebanyak 3,7 persen dibandingkan jumlah Maret 2013 kumulatif laporan per akhir Desember 2014. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Februari 2015 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan, terutama jumlah LTKM, LTPBJ, dan LTKT yang turun ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN Volume 36/Thn IV/2013 masing-masing sebanyak 38,8 persen, 10,5 persen, dan 7,2 persen. Maret 2013 Terkait fungsi analisis, selama Februari 2015, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 21 HA, dengan 17 HA diantaranya merupakan HA inquiry (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 4 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi Volume 36/Thnmasih IV/2013 menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 4 HA Maret 2013 (19,0 persen). Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Februari 2015, belum ada Laporan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut LHP) yang disampaikan kepada penyidik. Namun demikian, sejak berlakunya UU TPPU, terdapat sebanyak 47 LHP telah disampaikan ke penyidik atau Kementerian/Lembaga terkait, dengan 18 LHP diantaranya disampaikan ke Penyidik Kepolisian, 26 LHP ke Penyidik Kejaksaan, dan 23 LHP ke Penyidik KPK. Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga akhir Februari 2015 terdapat 91 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 129 kasus dengan hukuman maksimal 18 tahun dan denda maksimal Rp15 Miliar. Semoga buku ini dapat bermanfaat.
Buletin Statist ik Halaman
D AF T AR I SI:
Ringkasan Eksekutif
1
Ringkasan Statistik DAN 2 PUSAT PELAPORAN
Buletin Statistik
D A F TTransaksi AR I SI: Laporan
A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri(LTKM) D Agakan FTA R ISI: B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) D ALaporan F T AR ISI: C. Pembawaan Uang Tunai (LPUT) D. Laporan dari Penyedia D ABarang F T Adan R Jasa ISI: E. Laporan Transfer Dana dari/ke Luar Negeri F. Laporan Penundaan D ATransaksi F T A R(LPT) ISI:
3
PUSAT PELAPORAN DAN 3
Buletin Statistik PUSAT PELAPORAN DAN 12 14 17
Buletin Statistik
19 PUSAT PELAPORAN DAN 22
Analisis dan Pemeriksaan 26
Buletin Statistik D AHasil F TAnalisis A R I S(HA) I: A. 26 B. Karakteristik Terlapor HA 31 C. HA Terkait Pendanaan Terorisme 34 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37 E. Tindak Lanjut terhadap HA/HP 39 F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 41 G. Pengaduan Masyarakat 43
Buletin Statistik Lain-lain A. Putusan Pengadilan Terkait TPPU B. Keterangan Ahli C. Audit D. Pertukaran Informasi Antar FIU E. Nota Kesepahaman (MoU)
45 45 48 50
Jakarta, Maret 2015
52 54
MUHAMMAD YUSUF Kepala PPATK
2 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
RINGKASAN STATISTIK LAPORAN TRANSAKSI
A. B. C. D. E.
A. B. C. D. E.
LTKM LTKT LTPBJ LPUT LTKL
LTKM LTKT LTPBJ LPUT LTKL
= = = = =
Periode Januari 2003 s.d. Februari 2015: Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Februari 2015 sebanyak 22.779.179 Laporan. 205.708 Laporan, bertambah 4,5 persen dibanding posisi Desember 2014. 16.451.856 Laporan, bertambah 2,1 persen dibanding posisi Desember 2014. 68.010 Laporan, bertambah 8,6 persen dibanding posisi Desember 2014. 13.901 Laporan yang diperoleh melalui 17 lokasi pelaporan. 6.039.704 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja, Januari 2014 s.d. Januari 2015).
= = = = =
Tahun 2015 (s.d. Februari 2015): Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 818.723 Laporan. 8.910 Laporan, naik 47,2 persen (c-to-c). 330.709 Laporan, naik 6,9 persen (c-to-c). 5.384 Laporan, turun 18,5 persen (c-to-c). 2 Laporan 473.718 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja, selama Januari 2015).
Februari 2015: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 165.079 Laporan, atau turun 74,7 persen dibandingkan jumlah Januari 2015 (m-to-m). A. LTKM = 3.382 Laporan, turun 38,8 persen (m-to-m), namun naik 20,7 persen (y-on-y). B. LTKT = 159.152 Laporan, turun 7,2 persen (m-to-m), namun naik 19,3 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 2.543 Laporan, turun 10,5 persen (m-to-m), dan turun 38,9 persen (y-on-y). D. LPUT = 2 Laporan.
HASIL ANALISIS DAN PEMERIKSAAN
A. B. C. D.
A. B. C. D.
HASIL
Periode Januari 2003 s.d. Februari 2015: Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. Februari 2015 sebanyak 2.947 HA yang terkait dengan 8.797 LTKM. HA - Proaktif = 1.714 HA yang terkait dengan 4.698 LTKM. - Inquiry = 1.233 HA yang terkait dengan 4.099 LTKM. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 886 IHA. HA terkait Pendanaan Terorisme = 65 HA yang terkait dengan 232 LTKM. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 47 Laporan. Tahun 2015 (s.d. Februari 2015): HA yang disampaikan ke Penyidik selama Februari 2015 sebanyak 40 HA yang terkait dengan 243 LTKM. HA - Proaktif = 5 HA yang terkait dengan 46 LTKM. - Inquiry = 35 HA yang terkait dengan 197 LTKM. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 21 IHA. HA terkait Pendanaan Terorisme = 0 HA yang terkait dengan 0 LTKM. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 0 Laporan.
3 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
LAPORAN TRANSAKSI UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.”
LAPORAN TRANSAKSI LAPORAN TRANSAKSI
Pasal 1 Angka 5 : “ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan UndangUndang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
LAPORAN TRANSAKSI LAPORAN TRANSAKSI LAPORAN TRANSAKSI
A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Februari 2015, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 3.382 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 169 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih rendah 38,8 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, namun lebih tinggi 20,7 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Februari 2014 (y-on-y). Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Februari 2015 mencapai sebanyak 205.708 LTKM atau bertambah 4,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2014. Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 November 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak 1 Januari 2011 s.d. Februari 2015 tercatat sebanyak 141.784 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 325,9 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU. Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Februari 2015 tercatat sebanyak 165 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 60,1 persen LTKM disampaikan oleh PJK Non Bank, sedangkan 39,9 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di Jakarta (44,8 persen), dan Jawa Timur (12,5 persen). Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 92,2 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada Februari 2015 adalah perorangan, sedangkan 7,8 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (66,4 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (36,3 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (75,2 persen). Berdasarkan LTKM selama Februari 2015, diketahui bahwa hanya sebanyak 20,4 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 79,6 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (50,9 persen), Korupsi (23,5 persen), dan Perjudian (7,4 persen).
4 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Februari 2015 Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 Tahun (s.d. Oktober 2011-2013 Feb-2014 2010)*)
Jenis PJK Pelapor
(1)
(2) 36,309
Bank Ø Bank Umum
(3) 47,205
(4) 1,805
Jumlah PJK Pelapor 2015 (s.d. Feb2015)
Kumulatif s.d. Feb2014
Jan-2014 s.d. Des2014
Jan-2015
Feb-2015
Kumulatif s.d. Feb2015
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Feb-2015
(5) 3,690
(6) 23,791
(7) 1,844
(8) 1,711
(9) 3,555
(10) 74,551
(11) 110,860
(12) 73 69
Tahun 2014
Tahun 2015
36,022
46,828
1,803
3,688
23,580
1,820
1,693
3,513
73,921
109,943
¤ Bank Milik Negara
11,096
19,997
930
1,585
9,314
677
667
1,344
30,655
41,751
5
¤ Bank Swasta
12,540
21,716
713
1,745
11,885
978
876
1,854
35,455
47,995
36
¤ Bank Pembangunan Daerah
8,614
2,929
93
231
1,614
92
93
185
4,728
13,342
17
¤ Bank Asing
2,615
1,234
37
68
332
34
37
71
1,637
4,252
6
¤ Bank Campuran
1,157
952
30
59
435
39
20
59
1,446
2,603
5
287
377
2
2
211
24
18
42
630
917
4
Non Bank
27,615
45,978
997
2,364
15,900
3,684
1,671
5,355
67,233
94,848
92
Ø Pasar Modal
1,088
1,769
23
74
432
31
19
50
2,251
3,339
11
Ø Asuransi
2,939
9,919
316
773
3,001
277
169
446
13,366
16,305
16
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing
1,435
18,131
281
641
4,829
2,680
786
3,466
26,426
27,861
14
Ø Pedagang Valuta Asing
Ø Bank Perkreditan Rakyat
Ø Dana Pensiun
22,122
15,163
354
808
6,016
547
545
1,092
22,271
44,393
35
Ø Money Remittance/KUPU
30
992
23
68
1,472
138
146
284
2,748
2,778
14
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Ø Koperasi
0
4
0
0
81
1
0
1
86
86
1
0
0
0
0
69
10
6
16
85
85
1
Ø Lainnya
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
63,924
93,183
2,802
6,054
39,691
5,528
3,382
8,910
141,784
205,708
165
Total LTKM
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. **) Data Tahun 2012 s.d.Februari 2015 menggunakan Database SIAPUPPT per 28 Februari 2015.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor 7,991
Total Pos dan Giro
0 20
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
0 21
4
Money Remittance/KUPU
34,028
660 2,765 5,345
Pedagang Valuta Asing 179
Lembaga Pembiayaan/Leasing
6,342
0 0
Dana Pensiun Asuransi
367
Pasar Modal
136 540
Bank Perkreditan Rakyat
36 151
Bank Campuran
145 347
Bank Asing
327 393
3,208
1,077 1,135
Bank Pembangunan Daerah Bank Swasta
1,568
Bank Milik Negara
1,387 -
5,000
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU
8,509
7,357 10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
5 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 2 Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2014 s.d. Februari 2015 6,000
60. 0
-3.0 42.3 -38.8
5,000 4,000 -13.8
6.9
3,000
-25.1
17.0
20. 0
4.0
2.1
7.6
13.4
-7.9
28.0
40. 0
0. 0
2,000
- 20. 0
1,000
- 40. 0
3,252 2,802 2,996 2,243 2,624 2,823 2,881 2,996 3,834 3,532 4,007 5,701 5,528 3,382
0
2014 LTKM per Bulan
*)
2015
% Perkembangan Bulanan (month-to-month)
Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
Grafik 3 Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor Januari 2015 s.d. Februari 2015
Grafik 4 Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM Januari 2015 s.d. Februari 2015
Bank 3,555 40%
Non Bank 5,355 60%
Feb-15
Jan-15
Dec-14
Nov-14
Oct-14
Sep-14
Aug-14
Jul-14
Jun-14
May-14
Apr-14
Mar-14
Feb-14
Jan-14
- 60. 0
Bank 73 44% Non Bank 92 56%
6 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 5 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2011 s.d. Februari 2015 250,000 4.5% 200,000
25.3%
36.4%
150,000 36.9% 100,000
196,798
205,708
39,691
8,910
2014
2015
157,107 50,000
84,146
115,167
20,222
31,021
41,940
2011
2012
2013
0
Jumlah Kumulatif
Jumlah Per-tahun
Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003 - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Februari 2015
Grafik 6 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2011 s.d. Februari 2015 41,940
45,000
39,691
40,000 35,000
31,021
30,000
25,000
20,222
20,000 8,910
15,000 10,000 5,000
2,585
3,495
3,308
4,455
1,685
2011
2012
2013
2014
2015
0
Jumlah Per-tahun
Rata-rata per-bulan
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Februari 2015
7 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 7 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2011 s.d. Februari 2015 45,000
41,940 39,691
40,000 35,000
31,021
30,000 25,000
21,257
20,222
20,000 15,000
14,186 16,835
10,535
23,791
20,683 8,910
15,900
10,000
5,355
9,687
5,000
3,555
0 2011 2012 Bank + Non Bank
2013 Bank
2014
2015 Non Bank
Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun berjalan. - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d.Februari 2015
Grafik 8 Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2011 s.d. Februari 2015
2015
4,455.0
2014
3,307.6
2013
3,495.0
2012
2,585.1
2011
1,685.2
0.0
1,000.0
2,000.0
3,000.0
4,000.0
5,000.0
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Februari 2015
8 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 2 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. Februari 2015 Jumlah LTKM Propinsi Kantor PJK Pelapor Kejadian Transaksi Feb-2014
(1)
Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Bengkulu Jambi Riau Kepulauan Riau Lampung Kep Bangka Belitung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DI Yogyakarta Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Maluku Utara Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Gorontalo Papua Papua Barat Total LTKM
Catatan: -
-
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
23 164 11 50 10 19 51 54 30 5 96 1,173 474 185 262 34 23 16 2 3 0 18 19 8 9 4 36 6 9 0 3 5 0 2,802
38 370 18 93 15 35 119 102 51 8 222 2,569 1,063 418 512 72 33 23 5 9 4 37 32 11 20 11 123 8 13 0 3 17 0 6,054
220 2,289 176 699 84 219 550 491 454 120 1,813 18,309 4,868 2,206 3,223 604 578 131 146 39 17 377 326 93 262 138 882 89 102 0 26 160 0 39,691
30 212 45 97 8 42 94 49 93 6 206 2,406 686 292 771 87 108 28 5 1 0 37 50 8 28 19 73 14 19 0 5 9 0 5,528
25 134 12 66 5 18 48 37 63 7 201 1,582 346 152 347 43 46 13 13 1 0 38 39 6 16 9 86 4 17 0 1 7 0 3,382
55 346 57 163 13 60 142 86 156 13 407 3,988 1,032 444 1,118 130 154 41 18 2 0 75 89 14 44 28 159 18 36 0 6 16 0 8,910
0.6 3.9 0.6 1.8 0.1 0.7 1.6 1.0 1.8 0.1 4.6 44.8 11.6 5.0 12.5 1.5 1.7 0.5 0.2 0.0 0.0 0.8 1.0 0.2 0.5 0.3 1.8 0.2 0.4 0.0 0.1 0.2 0.0 100.0
-16.7 -36.8 -73.3 -32.0 -37.5 -57.1 -48.9 -24.5 -32.3 16.7 -2.4 -34.2 -49.6 -47.9 -55.0 -50.6 -57.4 -53.6 160.0 0.0 n.a. 2.7 -22.0 -25.0 -42.9 -52.6 17.8 -71.4 -10.5 n.a. -80.0 -22.2 n.a. -38.8
8.7 -18.3 9.1 32.0 -50.0 -5.3 -5.9 -31.5 110.0 40.0 109.4 34.9 -27.0 -17.8 32.4 26.5 100.0 -18.8 550.0 -66.7 n.a. 111.1 105.3 -25.0 77.8 125.0 138.9 -33.3 88.9 n.a. -66.7 40.0 n.a. 20.7
44.7 -6.5 216.7 75.3 -13.3 71.4 19.3 -15.7 205.9 62.5 83.3 55.2 -2.9 6.2 118.4 80.6 366.7 78.3 260.0 -77.8 -100.0 102.7 178.1 27.3 120.0 154.5 29.3 125.0 176.9 n.a. 100.0 -5.9 n.a. 47.2
Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta). Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya. Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Januari 2003 s.d. Maret 2013
LTKM Menurut Provinsi Kejadian Terlapor
Catatan : Jumlah LTKM dihitung berdasarkan Lokasi Pelaporan. Jumlah LTKM tidak Mencerminkan Terjadinya Tindak Pidana.
Januari 2003 s.d. Maret 2013
LTKM Menurut Provinsi Kejadian Terlapor
Januari 2003 s.d. Maret 2013
LTKM Menurut Provinsi Kejadian Terlapor
Januari 2003 s.d. Maret 2013
LTKM Menurut Provinsi Kejadian Terlapor
Januari 2015 s.d. Februari 2015
Gambar 1. Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Kumulatif LTKM
9
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
10 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 3 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor s.d. Februari 2015 Jumlah LTKM Jenis Kategori Terlapor Feb-2014
(1)
Perorangan Ø Laki-Laki Ø Perempuan Perusahaan/Korporasi Total LTKM
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
2,566 1,671 895
5,555 3,645 1,910
35,784 23,971 11,813
5,112 3,417 1,695
3,102 2,039 1,063
8,214 5,456 2,758
92.2 66.4 33.6
-39.3 -40.3 -37.3
20.9 22.0 18.8
47.9 49.7 44.4
236
499
3,907
416
280
696
7.8
-32.7
18.6
39.5
2,802
6,054
39,691
5,528
3,382
8,910
100.0
-38.8
20.7
47.2
Tabel 4 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan s.d. Februari 2015 Jumlah LTKM Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perseorangan Feb-2014
Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø
(1) Pengusaha/Wiraswasta Pegawai Swasta PNS (termasuk pensiunan) Ibu Rumah Tangga Pedagang Profesional dan Konsultan Pelajar/Mahasiswa
Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan Pemerintah Ø Pengajar dan Dosen Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD (termasuk pensiunan) Ø Pegawai Bank Ø Pengurus dan pegawai yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya Ø Petani dan Nelayan Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga dan Tenaga Keamanan Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan organisasi dan kelompok keagamaan Ø Pengurus Parpol Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi tidak berbadan hukum lainnya Ø Pegawai Money Changer Ø Pengrajin Ø Tidak Teridentifikasi dll Total Terlapor Perseorangan
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2) 845 519 225 282 221 27 97
(3) 1,720 1,150 498 599 539 47 182
(4) 10,327 7,983 3,584 2,858 3,541 442 1,144
(5) 1,994 1,305 339 258 358 116 67
(6) 987 833 282 224 120 71 93
(7) 2,981 2,138 621 482 478 187 160
(8) 36.3 26.0 7.6 5.9 5.8 2.3 1.9
(9) -50.5 -36.2 -16.8 -13.2 -66.5 -38.8 38.8
(10) 16.8 60.5 25.3 -20.6 -45.7 163.0 -4.1
(11) 73.3 85.9 24.7 -19.5 -11.3 297.9 -12.1
54
119
726
90
57
147
1.8
-36.7
5.6
23.5
34
98
713
82
60
142
1.7
-26.8
76.5
44.9
22
64
368
101
36
137
1.7
-64.4
63.6
114.1
16
54
590
85
42
127
1.5
-50.6
162.5
135.2
23
48
199
35
30
65
0.8
-14.3
30.4
35.4
19
67
215
30
29
59
0.7
-3.3
52.6
-11.9
14
21
126
5
10
15
0.2
100.0
-28.6
-28.6
7
12
75
7
4
11
0.1
-42.9
-42.9
-8.3
1
3
22
7
1
8
0.1
-85.7
0.0
166.7
2
3
19
1
3
4
0.0
200.0
50.0
33.3
0
0
110
4
0
4
0.0
-100.0
n.a.
n.a.
0 0 158 2,566
20 0 311 5,555
24 1 2,717 35,784
1 0 227 5,112
1 0 219 3,102
2 0 446 8,214
0.0 0.0 5.4 100.0
0.0 n.a. -3.5 -39.3
n.a. n.a. 38.6 20.9
-90.0 n.a. 43.4 47.9
11 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 5 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan s.d. Februari 2015 Jumlah LTKM Kategori Umur Terlapor Perseorangan Feb-2014
(1)
Ø Ø Ø Ø Ø Ø
Usia Dibawah 30 tahun Usia 30 - 40 tahun Usia 40 - 50 tahun Usia 50 - 60 tahun Usia Diatas 60 tahun Tidak Teridentifikasi
Total Terlapor Perseorangan
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
832 689 557 311 146 31
1,696 1,487 1,247 739 318 68
9,506 10,274 8,402 5,339 1,861 402
974 1,600 1,482 828 188 40
673 991 759 518 138 23
1,647 2,591 2,241 1,346 326 63
20.1 31.5 27.3 16.4 4.0 0.8
-30.9 -38.1 -48.8 -37.4 -26.6 -42.5
-19.1 43.8 36.3 66.6 -5.5 -25.8
-2.9 74.2 79.7 82.1 2.5 -7.4
2,566
5,555
35,784
5,112
3,102
8,214
100.0
-39.3
20.9
47.9
Tabel 6 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal s.d. Februari 2015 Jumlah LTKM Dugaan Tindak Pidana Asal Feb-2014
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(1) Terkait Tindak Pidana Ø Penipuan Ø Korupsi Ø Perjudian Ø Di Bidang Perpajakan Ø Di Bidang Perbankan Ø Narkotika Ø Penggelapan Ø Penyuapan Ø Perdagangan Manusia Ø Pencurian Ø Di Bidang Kelautan Ø Di Bidang Lingkungan Hidup Ø Prostitusi Ø Di Bidang Pasar Modal Ø Terorisme Ø Penyelundupan Barang Ø Di Bidang Asuransi Ø Di Bidang Kehutanan Ø Pemalsuan Uang Ø Penculikan Ø Penyelundupan Imigran Ø Penyelundupan Tenaga Kerja Ø Perdagangan Senjata Gelap Ø Psikotropika
(2) 1,425 954 228 12 16 77 92 7 21 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
(3) 2,893 1,679 426 320 34 129 117 64 39 0 2 0 0 0 4 2 1 0 0 0 0 0 0 0 1
(4) 15,401 8,905 2,788 1,244 216 370 422 242 236 9 19 2 2 6 17 51 15 1 2 2 1 2 10 0 5
(5) 953 460 238 84 31 6 19 16 9 8 2 0 3 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
(6) 861 464 189 51 33 41 17 20 5 0 5 4 0 3 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(7) 1,814 924 427 135 64 47 36 36 14 8 7 4 3 3 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0
(8) 20.4 50.9 23.5 7.4 3.5 2.6 2.0 2.0 0.8 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
(9) -9.7 0.9 -20.6 -39.3 6.5 583.3 -10.5 25.0 -44.4 -100.0 150.0 n.a. -100.0 n.a. -100.0 n.a. -100.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a.
(10) -39.6 -51.4 -17.1 325.0 106.3 -46.8 -81.5 185.7 -76.2 n.a. 150.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0
(11) -37.3 -45.0 0.2 -57.8 88.2 -63.6 -69.2 -43.8 -64.1 n.a. 250.0 n.a. n.a. n.a. -50.0 0.0 0.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0
Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih
14
75
834
74
27
101
5.6
-63.5
92.9
34.7
1,377
3,161
24,290
4,575
2,521
7,096
79.6
-44.9
83.1
124.5
2,802
6,054
39,691
5,528
3,382
8,910
100.0
-38.8
20.7
47.2
Tidak Teridentifikasi Tindak Pidana/dll Total LTKM
12 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) UU TPPU Pasal 1 Angka 6 : “Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”
LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23. Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Februari 2015 sebanyak 159.152 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 7.958 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut turun 7,2 persen (m-to-m), namun tercatat naik 19,3 persen dibandingkan jumlah pada Februari 2014 (y-on-y). Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Februari 2015, PPATK tercatat telah menerima sebanyak 16,5 juta LTKT dari PJK. Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,4 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,3 persen). Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 74,0 persen atau sebanyak 7,8 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.
Grafik 9 Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. Februari 2015 200,000 180,000
30. 0
-0.4 22.5
-24.1
160,000
-1.2
140,000
24.0
-15.6
-2.5
-8.2 17.5
-7.2 20. 0
-2.1
-1.0
8.0
-7.8
10. 0
120,000 100,000
0. 0
80,000 - 10. 0
60,000 40,000 20,000
- 20. 0
176,655 175,883 133,434 131,808 142,334 140,883 172,640 145,768 142,644 176,854 163,123 149,744 175,971 171,557 159,152
0
2014 LTKT per Bulan
% Perkembangan Bulanan (month-to-month)
2015
Feb-15
Jan-15
Dec-14
Nov-14
Oct-14
Sep-14
Aug-14
Jul-14
Jun-14
May-14
Apr-14
Mar-14
Feb-14
Jan-14
Dec-13
- 30. 0
13 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 7 Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Februari 2015 Sesudah Berlakunya UU TPPU Sebelum No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Berlakunya UU TPPU Tahun 2014 Tahun 2015 No. 8 Thn 2010 Tahun 2011Kumulatif Jan-2014 Kumulatif (s.d. Oktober 2013 Feb-2014 s.d. Febs.d. DesJan-2015 Feb-2015 s.d. Feb2010)*) 2014 2014 2015
Jenis Pihak Pelapor
(1)
Jumlah
Jumlah PJK Jumlah Jan Pelapor Jan 2003 s.d. 2014 s.d. Feb-2015 Feb-2015
Bank
(2) 8,620,893
(3) 5,619,857
(4) 132,774
(5) 307,963
(6) 1,841,116
(7) 170,544
(8) 158,171
(9) 328,715
(10) (11) 7,789,688 16,410,581
(12) 141
Ø Bank Umum
7,779,700 16,398,774
109
8,619,074
5,612,092
132,673
307,773
1,839,252
170,341
158,015
328,356
Ø Bank Perkreditan Rakyat
1,819
7,765
101
190
1,864
203
156
359
9,988
11,807
32
Non Bank
10,530
18,781
660
1,354
9,970
1,013
981
1,994
30,745
41,275
37
Ø Pasar Modal
44
23
0
0
1
0
0
0
24
68
0
Ø Asuransi
165
22
0
0
495
8
0
8
525
690
0
Ø Dana Pensiun
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing
3
47
0
1
76
12
28
40
163
166
1
9,972
16,522
625
1,273
8,666
891
832
1,723
26,911
36,883
32
346
2,167
35
80
731
102
121
223
3,121
3,467
4
Ø Pos dan Giro
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
Ø Lainnya
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8,631,423
5,638,638
133,434
309,317
1,851,086
171,557
159,152
330,709
Ø Pedagang Valuta Asing Ø Money Remittance/KUPU
Total LTKT
*)
7,820,433 16,451,856
0 178
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2011 s.d. Februari 2015 18,000,000
2.1% 13.0%
16,000,000 16.5%
14,000,000 19.9%
12,000,000 10,000,000 8,000,000
16,121,147
16,451,856
14,270,061
12,247,141
6,000,000
10,213,913 4,000,000 2,000,000 1,582,490
2,033,228
2,022,920
1,851,086
330,709
2011
2012
2013
2014
2015
0
Kumulatif LTKT
LTKT Per-Tahun
Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003 - Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d.Februari 2015.
14 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
C. Laporan Pembawaan Uang Tunai (LPUT) UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) : “Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“ Pasal 35 Ayat (1) : “Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006. Selama Februari 2015, PPATK hanya menerima 2 LPUT dari Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI yang disampaikan secara manual kepada PPATK. Penambahan 2 LPUT selama Februari 2015 ini berasal dari Tanjung Balai Karimun. Dengan adanya penambahan LPUT selama Februari 2015, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Februari 2015 sebanyak 13.901 laporan. Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Februari 2015, tercatat terjadi 127 pelanggaran pembawaan uang tunai yangterjadi di 14 lokasi pelaporan. Sejalan dengan pelaporan LPUT, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Batam, yakni sebanyak 31,5 persen.
Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. Februari 2015 Lokasi Pelaporan
(1)
Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø
Batam Soekarno Hatta Bandung Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang (Tj. Emas) Lombok Palembang Yogyakarta Total LPUT
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Tahun 2014 Tahun 20112013 Feb-2014
Kumulatif s.d. Feb2014
Tahun 2015 Jan-2014 s.d. Des2014
Jan-2015
Feb-2015
Kumulatif s.d. Feb2015
Jumlah
Jumlah Jan 2006 s.d. Feb-2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
2,683 2,866 3 0 97 50 1 7 1 3 0 0 0 0 0 0 0 5,711
677 5,936 1 24 12 63 1 2 0 1 2 1 1 0 0 0 0 6,721
2 175 0 2 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 187
2 340 0 2 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 352
935 494 3 3 3 10 3 0 0 0 0 0 0 1 12 1 2 1,467
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
1,612 6,430 4 29 15 73 4 2 0 1 2 1 1 1 12 1 2 8,190
4,295 9,296 7 29 112 123 5 9 1 4 2 1 1 1 12 1 2 13,901
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
15 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Grafik 11 Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Februari 2015 Yogyakarta
2
Palembang
1
Lombok
12
Semarang (Tj. Emas)
1
Pekanbaru
1
Pontianak
1
Balikpapan
2
Medan
4
Teluk Nibung
1
Teluk Bayur
9
Dumai
5
Ngurah Rai Denpasar
123
Tj. Pinang
112
Tanjung Balai Karimun
29
Bandung
7
Soekarno Hatta
9,296
Batam
4,295 0
1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000
Grafik 12 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2011 s.d. Februari 2015 16,000 0.0%
11.8%
14,000 12,000
38.6%
10,000 29.2% 8,000
4,000
13,899
13,901
12,432
6,000 8,971 6,944
2,000 0
1,233
2,027
3,461
1,467
2
2011
2012
2013
2014
2015
Kumulatif LPUT
LPUT Per-Tahun
Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006 - Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Februari 2015.
16 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 9 Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan Januari 2005 s.d. Februari 2015 Lokasi Pelaporan
Jumlah Jan-2006 s.d. Feb-2015
(1)
%
(2)
(3)
Batam
40
31.5%
Ngurah Rai Denpasar
36
28.3%
Soekarno Hatta
30
23.6%
Medan
4
3.1%
PekanBaru
4
3.1%
Dumai
3
2.4%
Pontianak
3
2.4%
Tj. Pinang
2
1.6%
Teluk Bayur
2
1.6%
Bandung
1
0.8%
Tj. Balai Karimun
1
0.8%
Halim Perdana Kusumah
1
0.8%
Palembang
0
0.0%
Teluk Nibung
0
0.0%
127
100.0%
Total Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
Grafik 13 Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan Januari 2005 s.d. Februari 2015 Teluk Nibung
0
Palembang
0
Halim Perdana Kusumah
1
Tj. Balai Karimun
1
Bandung
1
Teluk Bayur
2
Tj. Pinang
2
Pontianak
3
Dumai
3
PekanBaru
4
Medan
4
Soekarno Hatta Ngurah Rai Denpasar Batam
30 36 40
17 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) : ”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan: 1. bank; 2. perusahaan pembiayaan; 3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek; 6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat; 9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing; 11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu; 12. penyelenggara e-money dan/atau ewallet; 13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam; 14. pegadaian; 15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau 16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang. b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia; 4. pedagang barang seni dan antik; atau 5. balai lelang.”
D. Laporan dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012. Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama Februari 2015 tercatat sebanyak 2.543 Laporan, atau turun sebesar 10,5 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, dan juga turun 18,5 persen dibandingkan jumlah pada Februari 2014. Dengan demikian, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Februari 2015 telah mencapai 68.010 laporan yang berasal dari 309 PBJ. Selama Januari 2015 s.d. Februari 2015, laporan transaksi terbanyak dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 3.671 laporan atau 68,2 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 1.560 laporan atau 29,0 persen, Pedagang Perhiasan/logam mulia sebanyak 145 laporan atau 2,7 persen, dan Balai Lelang sebanyak 8 laporan atau 0,1 persen. Sementara itu, selama Mei 2012 s.d. Februari 2015 masih belum diterima laporan transaksi yang disampaikan oleh PBJ yang bergerak di bidang perdagangan barang seni/antik.
Tabel 10 Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Februari 2015 Tahun 2014 Jenis Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ)
Tahun 2012-2013 Feb-2014
(1)
Kumulatif s.d. Feb2014
Tahun 2015 Jan-2014 s.d. Des2014
Jan-2015
Feb-2015
Kumulatif s.d. Feb2015
Jumlah LTPBJ Mei 2012 s.d. Feb-2015
Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Feb2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Ø Perusahaan Properti
17,377
2,103
3,835
17,037
1,912
1,759
3,671
38,085
196
Ø Pedagang Kendaraan Bermotor
13,858
2,038
2,734
12,204
857
703
1,560
27,622
100
Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia
458
7
12
1,395
65
80
145
1,998
4
Ø Balai Lelang
218
14
28
58
7
1
8
284
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ø Barang Seni / Antik Ø Tidak terklasifikasi Total LTPBJ
0
0
0
21
0
0
0
21
0
31,911
4,162
6,609
30,715
2,841
2,543
5,384
68,010
309
Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (November 2010).
18 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 14 Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Juni 2012 s.d. Februari 2015 0 0
Barang Seni / Antik
284 9
Balai Lelang
1,998
Perhiasan / logam mulia
4
27,622
Pedagang Kendaraan Bermotor
100 38,085
Perusahaan Properti
196
0
10,000
20,000
Jumlah Laporan Transaksi
30,000 Jumlah PBJ
Grafik 15 Jumlah dan Persentase Kumulatif Transaksi dari PBJ Selama Februari 2015
Pedagang Kendaraan Bermotor 1,560 29%
Balai Lelang 8 0% Barang Seni / Antik 0 0% Perhiasan / logam mulia 129 5%
Perusahaan Properti 3,671 68%
40,000
19 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
UU TPPU Pasal 23 Angka 1 : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..” Peraturan Kepala PPATK No: PER12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan Pasal 1 Angka 4: Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.
E. Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari/ke Luar Negeri (LTKL) Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Juli 2014 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c. Hingga akhir Januari 2015 sebanyak 104 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 80 PJK Bank Umum dan 24 PJK selain Bank Umum. Dominansi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 90 persen dari keseluruhan LTKL. Jumlah LTKL yang disampaikan PJK kepada PPATK selama s.d. Januari 2015 sebanyak 15,2 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 1,2 juta laporan atau sebanyak 58,5 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (40 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (34 persen), dan KUPU (26 persen). Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 3,5 juta Laporan atau 58 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing) lebih besar daripada nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming). Hal ini dikarenakan besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada Incoming, yakni masing masing sebesar Rp1.479 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp950 juta untuk setiap LTKL Incoming.
Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor NON BANK UMUM 24 23%
Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor NON BANK UMUM 9.1%
BANK UMUM 80 77%
BANK UMUM 90.9%
20 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 18 Jumlah LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Jan-2014 s.d. Jan-2015 7,000,000 6,000,000
6,039,704 5,196,497
5,000,000 3,984,712
4,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000 0 SWIFT
NON SWIFT
Grafik 19 Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Jan-2014 s.d. Jan-2015
Incoming 3,500,749 58%
Outgoing 2,538,955 42%
Grafik 20 Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Jan-2014 s.d. Jan-2015
Incoming 3,326,843,892 ,996,480 47%
Outgoing 3,755,379,165 ,167,980 53%
KUPU
21 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Grafik 21 Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Jan-2014 s.d. Jan-2015 Thousands 600 500
400 300 200 100 0 Jan-14 Jan-14
Feb-14 Mar-14 Apr-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14
May-14 Jun-14 May-14 Jun-14
Jul-14 Jul-14
Aug -14 Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
Jan-15
Aug -14 Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
Jan-15
Outgoing 103,299 184,405 198,568 202,851 200,362 221,578 187,278 200,719 214,919 211,860 213,131 208,041 191,944 Incoming 116,816 267,802 271,398 253,662 290,262 292,295 263,596 274,112 286,259 294,379 288,934 319,460 281,774 Total
220,115 452,207 469,966 456,513 490,624 513,873 450,874 474,831 501,178 506,239 502,065 527,501 473,718
Grafik 22 Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Jan-2014 s.d. Jan-2015 Trillions 800 600
400 200 0 Jan-14 Jan-14
Feb-14 Mar-14 Apr-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14
May-14 Jun-14 May-14 Jun-14
Jul-14 Jul-14
Aug-14 Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
Jan-15
Aug -14 Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
Jan-15
Outgoing 128,884 263,725 264,383 278,046 253,395 356,623 260,603 303,986 327,354 345,223 315,522 367,640 289,989 Incoming 102,527 229,275 224,865 223,538 225,467 323,867 215,602 241,289 296,273 311,972 284,801 359,983 287,377 Total
231,412 493,000 489,249 501,584 478,862 680,490 476,206 545,276 623,627 657,196 600,324 727,623 577,366
Grafik 23 Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Jan-2014 s.d. Jan-2015 Millions 2,000
1,500 1,000 500
0 Jan-14 Jan-14
Feb-14 Mar-14 Apr-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14
May-14 Jun-14 May-14 Jun-14
Jul-14 Jul-14
Aug -14 Sep-14 Aug -14 Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
Jan-15
Oct-14
Nov-14
Dec-14
Jan-15
Outgoing 1,247,6 1,430,1 1,331,4 1,370,6 1,264,6 1,609,4 1,391,5 1,514,4 1,523,1 1,629,4 1,480,4 1,767,1 1,510,8 Incoming 877,686 856,136 828,546 881,246 776,771 1,108,0 817,927 880,260 1,034,9 1,059,7 985,698 1,126,8 1,019,8 Total
1,051,3 1,090,2 1,041,0 1,098,7 976,027 1,324,2 1,056,1 1,148,3 1,244,3 1,298,1 1,195,7 1,379,3 1,218,7
22 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
F. Laporan Penundaan Transaksi (LPT) UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) : (1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. (2) Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa: a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu. (3) Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi. (4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa. (5) Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan UndangUndang ini. (7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Februari 2015. Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Februari 2015 tercatat sebanyak 31 Laporan, atau meningkat 14,8 persen dibandingkan jumlah pada Januari 2015 (m-to-m), namun turun 56,9 persen dibandingkan jumlah pada Februari 2014 (y-on-y). Sebagian besar penundaan transaksi selama Februari 2015 dilakukan oleh PJK Bank (94,8 persen), terutama Bank Negara (63,8 persen) dan Bank Pembangunan Daerah (25,9 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (37,9 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor adalah perorangan (98,3 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (36,2 persen), Pegawai Swasta (17,2 persen), dan Pelajar/Mahasiswa (12,1 persen). Bila dilihat dari besaran nominalnya, hampir keseluruhan transaksi yang ditunda selama Februari 2015 bernilai dibawah Rp100 juta (94,8 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, mayoritas LPT pada Februari 2015 atau sebanyak 98,3 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil. Sedangkan jumlah LPT yang telah memenuhi aspek formil dan aspek materil hanya sebanyak 1,7 persen saja. Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama Februari 2015 terjadi di Propinsi DKI Jakarta (34,5 persen), Sumatera Selatan (22,4 persen), Jawa Barat (13,8 persen), dan Banten (6,9 persen). Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 62,1 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.
23 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Grafik 24 Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Januari 2013 s.d. Februari 2015 120
80
107
72
70 53 46
41
37
34
40
29
30
28
31
27
0 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14
Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15
Feb-15
Tabel 11 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Februari 2015 Jumlah LPT Jenis Pihak Pelapor Feb-2014
(1)
Bank Ø Bank Negara Ø Bank Swasta Ø BPD Ø Bank Asing Ø Bank Campuran Non Bank Ø Asuransi Ø Pasar Modal Total LPT
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
69 65 1 3 0 0 3 3 0 72
150 141 6 3 0 0 33 33 0 183
616 548 16 28 2 22 42 39 3 658
25 20 2 3 0 0 2 2 0 27
30 17 1 12 0 0 1 1 0 31
55 37 3 15 0 0 3 3 0 58
94.8 63.8 5.2 25.9 0.0 0.0 5.2 5.2 0.0 100.0
20.0 -15.0 -50.0 300.0 n.a. n.a. -50.0 -50.0 n.a. 14.8
-56.5 -73.8 0.0 300.0 n.a. n.a. -66.7 -66.7 n.a. -56.9
-63.3 -73.8 -50.0 400.0 n.a. n.a. -90.9 -90.9 n.a. -68.3
Tabel 12 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Januari 2013 s.d. Februari 2015 Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi
(1) Aspek Formil dan Aspek Materil terpenuhi Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek Materil tidak terpenuhi Aspek Formil tidak terpenuhi, namun Aspek Materil terpenuhi Aspek Formil dan Aspek Materil tidak terpenuhi Total LPT
Jumlah LPT
Feb-2014
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
0
0
7
1
0
1
1.7
-100.0
n.a.
n.a.
72
183
633
26
31
57
98.3
19.2
-56.9
-68.9
0
0
0
0
0
0
0.0
n.a.
n.a.
n.a.
0
0
18
0
0
0
0.0
n.a.
n.a.
n.a.
72
183
658
27
31
58
100.0
14.8
-56.9
-68.3
Keterangan: (1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda. (2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.
24 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 13 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda s.d. Februari 2015 Jumlah LPT Jenis Transaksi Yang Ditunda Feb-2014
(1) Transfer Tarik/Setor Tunai SMS/Mobile Banking Remittance Polis Asuransi Internet Banking Incoming Valas Penukaran Valas Redemption penyertaan Pembayaran Kirim Valas Lainnya Tidak Terisi Total LPT
(2) 39 8 0 0 2 0 0 0 0 0 0 14 9 72
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
(3) 93 16 0 0 2 0 0 0 0 2 0 52 18 183
(4) 326 58 20 2 7 0 2 1 1 3 2 138 98 658
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
(5) 8 5 4 1 0 1 0 0 0 0 0 5 3 27
(6) 14 3 0 2 1 0 0 0 0 0 0 5 6 31
(7) 22 8 4 3 1 1 0 0 0 0 0 10 9 58
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015) (8) 37.9 13.8 6.9 5.2 1.7 1.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 17.2 15.5 100.0
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
c-to-c
(9) 75.0 -40.0 -100.0 100.0 n.a. -100.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. 0.0 100.0 14.8
(10) -64.1 -62.5 n.a. n.a. -50.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -64.3 -33.3 -56.9
(11) -76.3 -50.0 n.a. n.a. -50.0 n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0 n.a. -80.8 -50.0 -68.3
Tabel 14 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan s.d. Februari 2015 Jenis Terlapor dan Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan (1) Perorangan Ø Pengusaha/Wiraswasta Ø Pegawai Swasta Ø Pelajar/Mahasiswa Ø Pedagang Ø Ibu Rumahtangga Ø Profesional Ø Buruh Ø TNI/POLRI (Termasuk Ø TKW Ø PNS Ø PEPS Ø Pengajar/Dosen Ø Belum/Tidak Bekerja Ø Tidak Teridentifikasi Korporasi Total LPT
Jumlah LPT
Feb-2014
(2) 72 43 6 4 4 7 0 2 1 0 2 1 2 0 0 0 72
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
(3) 183 88 13 8 11 15 0 8 1 0 2 31 4 2 0 0 183
(4) 655 266 96 64 40 59 1 17 13 0 11 32 10 5 41 3 658
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
(5) 27 8 6 4 3 2 1 0 0 0 0 0 0 1 2 0 27
(6) 30 13 4 3 3 3 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 31
(7) 57 21 10 7 6 5 2 1 0 0 0 0 0 1 4 1 58
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015) (8) 98.3 36.2 17.2 12.1 10.3 8.6 3.4 1.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.7 6.9 1.7 100.0
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
c-to-c
(9) 11.1 62.5 -33.3 -25.0 0.0 50.0 0.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0 0.0 n.a. 14.8
(10) -58.3 -69.8 -33.3 -25.0 -25.0 -57.1 n.a. -50.0 -100.0 n.a. -100.0 -100.0 -100.0 n.a. n.a. n.a. -56.9
(11) -68.9 -76.1 -23.1 -12.5 -45.5 -66.7 n.a. -87.5 -100.0 n.a. -100.0 -100.0 -100.0 -50.0 n.a. n.a. -68.3
Tabel 15 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda s.d. Februari 2015 Jumlah LPT Kategori Nominal Transaksi Feb-2014
(1) Ø Dibawah Rp100 juta Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar Ø Diatas Rp1 miliar Total LPT
(2) 69 3 0 72
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
(3) 178 5 0 183
(4) 630 21 7 658
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
(5) 25 1 1 27
(6) 30 1 0 31
(7) 55 2 1 58
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015) (8) 94.8 3.4 1.7 100.0
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
c-to-c
(9) 20.0 0.0 -100.0 14.8
(10) -56.5 -66.7 n.a. -56.9
(11) -69.1 -60.0 n.a. -68.3
25 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 16 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi s.d. Februari 2015 Jumlah LPT
Propinsi Kantor PJK Penunda Transaksi Feb-2014
(1)
DKI JAKARTA SUMSEL JAWA BARAT BANTEN JAWA TENGAH JAWA TIMUR NAD RIAU NTB KEP BABEL SULTRA BALI KALSEL LAMPUNG NTT SULUT SULTENG JAMBI BENGKULU KALBAR MALUKU DIY KALTIM PAPUA SUMBAR KALTENG SUMUT SULAWESI SELATAN GORONTALO SULBAR KEPRI SULSEL Total LPT
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
c-to-c
(11)
19 0 25 2 5 11 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 5 0 0 0 0 1 72
65 2 41 13 12 21 1 5 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 0 2 1 10 0 0 1 0 3 183
221 45 140 40 47 54 5 21 2 4 0 4 2 5 1 0 0 1 5 3 1 5 2 1 5 3 24 0 1 2 7 7 658
10 3 6 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27
10 10 2 2 2 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31
20 13 8 4 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 58
34.5 22.4 13.8 6.9 5.2 3.4 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 100.0
0.0 233.3 -66.7 0.0 100.0 0.0 -100.0 n.a. -100.0 -100.0 n.a. n.a. -100.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. 14.8
-47.4 n.a. -92.0 0.0 -60.0 -90.9 n.a. 0.0 -100.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0 n.a. n.a. n.a. -100.0 n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0 -56.9
-69.2 550.0 -80.5 -69.2 -75.0 -90.5 0.0 -80.0 0.0 n.a. n.a. 0.0 n.a. 0.0 n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0 n.a. n.a. n.a. -100.0 n.a. -100.0 -100.0 -100.0 n.a. n.a. -100.0 n.a. -100.0 -68.3
Tabel 17 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi s.d. Februari 2015 Jumlah LPT Alasan Penundaan Transaksi Feb-2014
(1) Pertimbangan (1) dan (2) Pertimbangan (1) dan (3) Pertimbangan (2) dan (3) Pertimbangan (1) saja Pertimbangan (2) saja Pertimbangan (3) saja Tidak Teridentifikasi Total LPT
(2) 2 2 2 3 11 9 43 72
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
(3) 32 2 4 6 17 21 101 183
(4) 58 7 13 148 97 62 273 658
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
(5) 0 0 0 4 4 3 16 27
(6) 1 0 0 2 7 1 20 31
(7) 1 0 0 6 11 4 36 58
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015) (8) 1.7 0.0 0.0 10.3 19.0 6.9 62.1 100.0
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
c-to-c
(9) n.a. n.a. n.a. -50.0 75.0 -66.7 25.0 14.8
(10) -50.0 -100.0 -100.0 -33.3 -36.4 -88.9 -53.5 -56.9
(11) -96.9 -100.0 -100.0 0.0 -35.3 -81.0 -64.4 -68.3
Keterangan: (1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
26 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
A. Hasil Analisis (HA)
ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat: a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis PPATK; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri; f. menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana Pencucian Uang; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang; h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang; k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.”
ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN
Selama Februari 2015, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 21 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 53 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 4 HA (19,0 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 38 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 17 HA (81,0 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 15 laporan. Selama Januari 2015 s.d. Februari 2015, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 40 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 243 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 5 HA (12,5 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 46 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 35 HA (87,5 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 197 laporan. Setelah berlakunya UU TPPU s.d. Februari 2015, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 1.516 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 5.687 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 542 HA (35,8 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 1.847 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 974 HA (64,2 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 3.840 laporan. Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Februari 2015, jumlah HA (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 2.947 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 8.797 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 1.714 HA (58,2 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.698 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 1.233 HA (41,8 persen) dengan Jumlah LTKM terkait sebanyak 4.099 laporan. Berdasarkan HA selama Januari 2015 s.d. Februari 2015, dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan dalam HA, yaitu sebanyak 14 HA (35,0 persen). Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi selama Januari 2015 s.d. Februari 2015 ini lebih rendah sebesar 63,2 persen dibandingkan jumlah HA selama Januari 2014 s.d. Februari 2014, sedangkan jumlah HA dengan dugaan tindak pidana di bidang perpajakan yang merupakan tindak pidana dominan berikutnya mengalami kenaikan sebesar 33,3 persen. PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi dengan PPATK. Selama Januari 2015 s.d. Februari 2015, jumlah IHA yang disampaikan sebanyak 21 IHA.
27 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 18 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik dan Jumlah LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait) Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. Februari 2015 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Jenis Hasil Analisis (HA)
(1)
(2)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Tahun 2014 Tahun 20112013 Feb-2014
(3)
(4)
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Feb-2015
Feb-2015
Kumulatif s.d. Feb2015
(8)
(9)
(10)
(11)
Tahun 2015
Kumulatif s.d. Feb2014
Jan-2014 s.d. Des2014
Jan-2015
(5)
(6)
(7)
PROAKTIF Ø Hasil Analisis
1.172
464
4
9
73
1
4
5
542
1.714
Ø LTKM Terkait
2.851
1.349
52
129
452
8
38
46
1.847
4.698
INQUIRY**) Ø Hasil Analisis
259
556
22
58
383
18
17
35
974
1.233
Ø LTKM Terkait
259
1.347
100
254
2.296
182
15
197
3.840
4.099
Ø Hasil Analisis
1.431
1.020
26
67
456
19
21
40
1.516
2.947
Ø LTKM Terkait
3.110
2.696
152
383
2.748
190
53
243
5.687
8.797
TOTAL
Keterangan : - Cut off data per 28 Februari 2015. - Proaktif adalah HA yang disampaikan atas insiatif PPATK. - Inquiry adalah HA yang disampaikan sebagai jawaban atas permintaan dari Apgakum. - Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan biasa dan tidak diperhitungkan sebagai HA.
Grafik 25 Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Jenis HA Januari 2011 s.d. Februari 2015 500
456
442 450 400
383
350 301 300
297
277
250 200
231
150 100
180 145
70
73
40 35
2013
2014
2015
97
50
5
0 2011
2012 HA per-Tahun
Proaktif
Inquiry
28 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Tabel 19 Jumlah Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Jenis Penyidik Januari 2003 s.d. Februari 2015 Penyidik
(1) Ø KEPOLISIAN SAJA Ø KEJAKSAAN SAJA Ø KPK SAJA Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN KPK Ø KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN Ø KEPOLISIAN DAN KPK Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN BNN Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN DITJEN PAJAK Ø KEJAKSAAN DAN KPK Ø DITJEN PAJAK Ø DITJEN BEA DAN CUKAI Ø BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN)
JUMLAH HA
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jan-2014 s.d. Des2014
Jan-2015
Feb-2015
Kumulatif s.d. Feb2015
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Feb-2015
Tahun 2014 Tahun 20112013 Feb-2014
Kumulatif s.d. Feb2014
Tahun 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
0 104 0 0
302 160 331 99
13 5 7 0
32 12 18 0
208 96 97 0
9 3 5 0
10 4 3 0
19 7 8 0
529 263 436 99
529 367 436 99
1.327 0 0
52 2 2
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
52 2 2
1.379 2 2
0
5
0
0
0
0
0
0
5
5
0 0 0 0
7 34 0 26
0 0 0 1
0 3 0 2
0 37 9 9
0 2 0 0
0 4 0 0
0 6 0 0
7 77 9 35
7 77 9 35
1.431
1.020
26
67
456
19
21
40
1.516
2.947
Catatan : Jumlah Inquiry belum memperhitungkan inquiry Januari 2004 s.d. Desember 2008, sebanyak 295 laporan.
Tabel 20 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2003 s.d. Februari 2015 Dugaan Tindak Pidana Asal
Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Tahun 2014 Tahun 20112013 Feb-2014
Kumulatif s.d. Feb2014
Tahun 2015 Jan-2014 s.d. Des2014
Jan-2015
Feb-2015
Kumulatif s.d. Feb2015
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Feb-2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Korupsi; Penyuapan; Narkotika; Di bidang perbankan; Di bidang Pasar Modal Di bidang perasuransian; Kepabeanan; Terorisme; Pencurian; Penggelapan; Penipuan; Pemalsuan uang; Perjudian; Prostitusi; Di bidang perpajakan; Di bidang kehutanan; Perdagangan orang;
580 40 47 46 0 1 9 19 4 42 419 5 17 4 7 6 0 0
563 46 43 17 1 0 4 21 4 29 113 1 10 0 33 4 0 13
15 0 1 0 0 0 2 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0
38 1 2 1 0 0 2 0 0 2 9 0 4 0 3 0 0 0
226 2 15 6 0 0 10 9 1 22 76 4 10 0 35 0 3 9
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
14 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 1 0 4 0 0 1
803 48 58 23 1 0 14 30 5 52 191 5 21 0 72 4 3 23
1.383 88 105 69 1 1 23 49 9 94 610 10 38 4 79 10 3 23
185
118
3
5
28
3
14
17
163
348
1.431
1.020
26
67
456
19
21
40
1.516
2.947
Ø Pidana lain yang diancam dengan penjara 4 tahun atau lebih
Ø Tidak Teridentifikasi / dll JUMLAH HA
29 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 21 Jumlah HA yang Tidak Ditemukan Indikasi berkaitan dengan Tindak Pidana dan Tidak disampaikan ke Penyidik Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Januari 2003 s.d. Februari 2015 (HA database) Hasil Analisis
Tahun Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
LTKM Terkait
Januari 2003 Desember 2010
553
938
2011
149
323
2012
71
137
2013
35
44
2014
36
63
2015 (s.d. Februari 2015)
1
1
292
568
845
1.506
Jumlah Jumlah Tahun 2003 s.d. Februari 2015
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 Catatan : HA dimasukan dalam database karena tidak terindikasi terkait dugaan tindak pidana, dianggap sesuai dengan profil dan memiliki underlying yang wajar serta keterbatasan data.
Grafik 26 Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Tidak Terindikasi Tindak Pidana (HA database) dan Jumlah HA yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. Februari 2015 500
456
442 450 400 350 277
300
301
250 200
149
150 71
100
35
50
36
40 1
0 2011
2012
HA Database
2013
2014
HA ke Penyidik
2015
30 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Tabel 22 Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) Terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan #) MoU dengan Lembaga/Instansi Terkait Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian IHA Januari 2003 s.d. Februari 2015 Instansi
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Tahun 2014 Tahun 20112013 Feb-2014
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Feb-2015
Tahun 2015 Jan-2015
Feb-2015
Kumulatif s.d. Feb2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Ø Komisi Pemberantasan Korupsi Ø Badan Pengawas Pemilu Ø Komisi Yudisial Ø Tim Tas TIPIKOR (Bubar Tgl 11/06/2007) Ø BAPEPAM-LK (Menjadi OJK Th. 2012) Ø Bank Indonesia Ø Dirjen Pajak Ø Kementrian Luar Negeri Ø Kementrian Kehutanan Ø Badan Pemeriksa Keuangan Ø Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Ø Kementrian Keuangan Ø Lembaga Penjamin Simpanan Ø Ditjen Bea dan Cukai Ø Badan Narkotika Nasional Ø Kementrian Hukum dan HAM Ø Kementrian Dalam Negeri Ø Ombudsman Ø Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Ø Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Ø KPPU Ø Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ø Lainnya
378
5
1
2
22
1
0
1
28
406
9 5 1
2 8 0
0 0 0
0 1 0
1 5 0
0 0 0
0 1 0
0 1 0
3 14 0
12 19 1
34
14
0
0
0
0
0
0
14
48
8 47 1 1 13 6
8 0 0 0 4 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0
3 8 0 0 4 0
0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0
0 1 0 0 1 0
11 9 0 0 9 0
19 56 1 1 22 6
39 1 1 12 1 0 0 0
49 0 0 1 11 1 2 1
5 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 1 0 0 0
30 0 0 1 7 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0
83 0 0 2 18 1 2 1
122 1 1 14 19 1 2 1
0
2
0
0
0
0
0
0
2
2
0 0 6
0 10 44
0 0 3
0 1 8
0 1 58
0 0 8
0 0 5
0 0 13
0 11 115
0 11 121
JUMLAH IHA
563
162
9
20
140
10
11
21
323
886
(1)
Kumulatif s.d. Feb2014
Jan-2014 s.d. Des2014
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. #) Pada periode sebelum berlakunya UU TPPU No.8 Tahun 2010, Instansi KPK, Ditjen Pajak, BNN, Ditjen Bea dan Cukai belum dinyatakan sebagai instansi yang berwenang untuk menerima HA dari PPATK.
31 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
B. Karakteristik Terlapor Berdasarkan HA Berdasarkan register data HA Proaktif selama Januari 2015 s.d. Februari 2015, keseluruhan terlapor HA proaktif adalah perorangan.
UU TPPU Pasal 1 Angka 9 : “Setiap Orang adalah perseorangan atau Korporasi.”
orang
Dilihat berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas HA proaktif selama Januari 2015 s.d. Februari 2015 bernominal di atas Rp5 Miliar atau sebesar 60 persen. Berdasarkan lokus kejadiannya, diketahui bahwa sebagian besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di Propinsi DKI Jakarta atau sebesar 80 persen.
Tabel 23 Perkembangan HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor s.d. Februari 2015 Jumlah HA Kategori Terlapor Feb-2014
(1) Perorangan Ø Laki-Laki Ø Perempuan Perusahaan/korporasi Total HA Proaktif
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2) 1 0 1
(3) 6 3 3
(4) 66 49 17
(5) 1 1 0
(6) 4 0 4
(7) 5 1 4
(8) 100,0 20,0 80,0
(9) 300,0 -100,0 n.a.
(10) 300,0 n.a. 300,0
(11) -16,7 -66,7 33,3
3
3
7
0
0
0
0,0
n.a.
-100,0
-100,0
4
9
73
1
4
5
100,0
300,0
0,0
-44,4
Grafik 27 Persentase HA Proaktif Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi HA Januari 2015 s.d. Februari 2015
Rp2 Miliar Rp3 Miliar 20,0 Di atas Rp 5 Miliar 60,0
Rp4 Miliar Rp5 Miliar 20,0
32 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Tabel 24 Perkembangan HA Proaktif Menurut Locus (Tempat Kejadian) Indikasi Terjadinya Tindak Pidana s.d. Februari 2015 Jumlah HA Propinsi Feb-2014
(1) Nanggroe Aceh Darussalam
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. FebDes-2014 2014)
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb2015)
(5) 0
(6) 0
(7) 0
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(8) 0,0
(9) n.a.
(10) n.a.
(11) n.a.
(2) 0
(3) 0
Sumatera Utara
0
1
0 7
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
-100,0
Sumatera Barat
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sumatera Selatan
0
0
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Bengkulu
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Jambi
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Riau
0
0
4
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Kepulauan Riau
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Lampung
0
0
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Kep Bangka Belitung
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Banten
0
1
4
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
-100,0
DKI Jakarta
4
4
26
1
3
4
80,0
200,0
-25,0
0,0
Jawa Barat
0
2
10
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
-100,0
Jawa Tengah
0
0
5
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Jawa Timur
0
0
4
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
DI Yogyakarta
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Bali
0
0
3
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Nusa Tenggara Barat
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Nusa Tenggara Timur
0
0
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Maluku
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Maluku Utara
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Kalimantan Barat
0
0
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Kalimantan Timur
0
0
2
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Kalimantan Tengah
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Kalimantan Selatan
0
0
0
0
1
1
20,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sulawesi Utara
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sulawesi Selatan
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sulawesi Tengah
0
0
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sulawesi Tenggara
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sulawesi Barat
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Gorontalo
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Papua
0
1
3
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
-100,0
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
4
9
73
1
4
5
100,0
300,0
0,0
-44,4
Papua Barat Total HA Proaktif
(4)
Jan-2015
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Catatan : Provinsi kejadian terlapor merupakan locus (tempat kejadian) dugaan tindak pidana yang berindikasi dalam HA terdiri dari seluruh dugaan tindak pidana, dan juga dari seluruh profil pekerjaan.
Januari 2003 s.d. Maret 2013
dugaan tindak pidana yang terindikasikan dalam HA
Pemetaan Menurut Locus (tempat kejadian)
Catatan : Terkait dengan seluruh tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam2003 pasal 2s.d. UU No.8 tahun 2013 2010, tanpa membedakan profile terlapor. Januari Maret
dugaan tindak pidana yang terindikasikan dalam HA
Pemetaan Menurut Locus (tempat kejadian)
Januari 2003 s.d. Maret 2013
dugaan tindak pidana yang terindikasikan dalam HA
Pemetaan Menurut Locus (tempat kejadian)
Januari 2003 s.d. Maret 2013
dugaan tindak pidana yang terindikasikan dalam HA
Pemetaan Menurut Locus (tempat kejadian)
Gambar 2. Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Locus (Tempat Kejadian) Dugaan Tindak Pidana yang Terindikasikan dalam HA Proaktif Januari 2015 s.d. Februari 2015
33
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
34 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
C. HA Pendanaan Terorisme UU TPPU Pasal 2 Ayat (2) : “Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n.” Pasal 93: “Dalam hal ada perkembangan konvensi internasional atau rekomendasi internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan pendanaan terorisme, PPATK dan instansi terkait dapat melaksanakan ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.”
Sepanjang awal tahun 2015, belum terdapat HA yang terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme. Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Februari 2015, jumlah seluruh HA yang telah disampaikan kepada penyidik terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme tetap sebanyak 65 HA, yang terdiri dari: o HA Proaktif : sebanyak 23 HA o HA Inquiry : sebanyak 42 HA (sudah termasuk Inquiry pada periode Januari tahun 2007 s.d. Desember 2008 dimana pada periode tersebut belum dicatat sebagai HA) Jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK terkait dengan HA dengan dugaan tindak pidana terorisme sejak Januari 2003 s.d. Februari 2015 sebanyak 232 LTKM.
Tabel 25 Jumlah HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. Februari 2015 Hasil Analisis
Jumlah HA
Tahun Proaktif Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Inquiry
Jumlah Kumulatif HA
Januari 2003 Desember 2010
8
27
35
35
2011
3
6
9
44
2012
6
1
7
51
2013
3
2
5
56
2014
3
6
9
65
2015 (s.d. Feb 2015)
0
0
0
65
Jumlah
15
15
30
65
23
42
65
Jumlah Jan 2003 s.d. Feb 2015
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan biasa dan tidak diperhitungkan sebagai HA.
35 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 28 Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif HA Terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Februari 2015 70
65
65 56
60 51
50
44
40 30 20 10 9
7
5
2012
2013
0
9
0 2011
Jumlah Kumulatif
2014
2015
Jumlah Per-Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
Grafik 29 Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif LTKM Terkait dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Februari 2015 250
232 191
200
232
204
158 150
100
50 30
33
13
28
2011
2012
2013
2014
0
Jumlah Kumulatif
Jumlah per Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
2015
36 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 30 Jumlah dan Persentase Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik, Terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Februari 2015
Proaktif 23 35%
Inquiry 42 65%
Tabel 26 Jumlah LTKM Yang Disampaikan PJK Kepada PPATK Terkait Dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Januari 2003 s.d. Februari 2015 Tahun
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Jumlah LTKM
Jumlah Kumulatif LTKM
Januari 2003 Desember 2010
128
128
2011
30
158
2012
33
191
2013
13
204
2014
28
232
0
232
104
232
2015 (s.d. Feb 2015) Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Feb 2015 *) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
232
37 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
D. Hasil Pemeriksaan (HP) UU TPPU Pasal 1 Angka 8 : “Hasil Pemeriksaan adalah penilaian akhir dari seluruh proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional yang disampaikan kepada penyidik.”
Selama Februari 2015, belum ada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan PPATK kepada Penyidik/Kementerian/ Lembaga terkait.
Pasal 90 Ayat (1) : “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan; c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan e. financial intelligence unit negara lain.”
Bila diakumulasikan sejak berlakunya UU TPPU, jumlah LHP yang telah disampaikan oleh PPATK ke Penyidik hingga akhir Februari 2015 telah sebanyak 47 Laporan, dengan perincian: 18 LHP diantaranya disampaikan ke Penyidik Kepolisian, 26 LHP ke Penyidik Kejaksaan, 23 LHP ke Penyidik KPK, 5 LHP ke Ditjen Pajak, 2 LHP ke Gubernur BI, serta masing-masing 1 LHP ke Penyidik BNN, Ditjen Bea Cukai, Panglima TNI, Ketua Dewan OJK, Kemendagri, dan Kementerian Koperasi dan UKM. Berkaitan dengan perkara TPPU yang telah diperiksa oleh PPATK sejak berlakunya UU TPPU, pemeriksaan telah dilakukan setidaknya terhadap 2.798 rekening Pihak Terkait yang tersebar pada 286 PJK.
Pasal 47 Ayat (1) dan Ayat (2) : ”PPATK membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenangnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan.” “Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.“
Tabel 27 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan oleh PPATK per Bulan Januari 2011 s.d. Februari 2015 Jumlah HP ke Penyidik
Bulan Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011 Agustus 2011 Februari 2012 Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juli 2012 Agustus 2012 Oktober 2012 Desember 2012 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juli 2013 November 2013 Februari 2014 Maret 2014 April 2014 Juni 2014 September 2014 November 2014 Desember 2014 Jumlah
Jumlah IHP ke Penyidik Lainnya
Jumlah LHP Kepolisian
Kejaksaan
KPK
BNN
DJP
DJBC
2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 3 1 2 4 2 1 1 2 2 3 3 4 4
2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 -
2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 -
2 1 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1
1 1
1 1 2 1
1
47
18
26
23
2
5
1
Jumlah IHP ke Instansi Lainnya Gubernur Panglima BI TNI 2 1 1 3
1
Ketua Dewan OJK 1 1
1 -
Kemenkop & UKM 1 -
1
1
Kemendagri
38 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Tabel 28 Jumlah HP Berdasarkan Tahun Penyampaian Januari 2011 s.d. Februari 2015 Tahun
Jumlah LHP
Jumlah PJK
Jumlah Rekening
2011
5
16
137
2012
13
117
780
2013
10
58
471
2014
19
95
1,410
2015 (s.d. Feb 2015)
0
0
0
47
286
2,798
Jumlah Kumulatif
Grafik 31 Perkembangan Jumlah HP, Jumlah PJK, dan Jumlah Rekening yang Diperiksa Januari 2011 s.d. Februari 2015 2,798
1,410
780
471 286 5
137 16
2011
117 13
2012 Jumlah LHP
10 58
19
2013
95
2014 Jumlah PJK
0
0
47
0
2015 (s.d. Feb 2015)
Jumlah Kumulatif
Jumlah Rekening
39 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat : j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang.”
E. Tindak Lanjut Terhadap HA/HP Terhadap LHA dan/atau LHP yang telah disampaikan kepada penyidik, PPATK telah melakukan pemantauan tindak lanjut (feedback). Tindak lanjut oleh penyidik tersebut diantaranya dapat berupa pengumpulan bahan dan keterangan/penelahaan, penyelidikan, penyidikan, dalam proses penuntutan, pemeriksaan di persidangan, ataupun sudah berkekuatan hukum tetap. HA/HP PPATK juga digunakan untuk mendukung proses pelacakan aset, mendorong peningkatan pendapatan negara melalui optimalisasi penerimaan pajak, serta mendukung validitas LHKPN. Tindak lanjut terhadap LHA/LHP yang disampaikan kepada penyidik dalam publikasi ini masih terbatas pada tindak lanjut LHA/LHP yang telah disampaikan oleh Penyidik kepada PPATK, selama periode Januari 2010 s.d. Januari 2015. Berdasarkan register feedback LHA/LHP, diketahui bahwa penerimaan feedback LHA/LHP dari Instansi Penyidik TPPU belum optimal. Tingkat rasio penyampaian feedback hanya mencapai 39,5 persen saja dengan rasio tertinggi dimiliki Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu RI disusul oleh KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian RI. Sedangkan untuk feedback LHP, diketahui bahwa dari 47 LHP yang telah disampaikan PPATK kepada Apgakum, regulator/instansi terkait selama 2011-2014, PPATK hanya menerima 7 feedback saja.
Grafik 32 Perbandingan Jumlah LHA dengan Feedback yang diterima berdasarkan instansi Penyidik TPPU*) Januari 2010 s.d. Januari 2015 600
70.0% 65.1% 60.0%
500 51.2%
50.0%
400 40.0%
38.6% 300
30.0%
28.7% 200
20.0%
20.0% 0.0% 54
10.0%
83
2
10
0
34
254
496
148
383
162
565
100
0
0.0% POLRI
KEJAKSAAN
LHA yang diterima
KPK
BNN
LHA yang ditindaklanjuti
DJBC
DJP
Rasio Tindak Lanjut (%)
40 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 33 Perbandingan per Tahun Jumlah LHP yang disampaikan dan Jumlah Feedback LHP yang diterima Januari 2011 – Januari 2015
20
19 LHP yang disampaikan Feedback yang diterima
15 13
10 10 7 5 5
0
0
0
2012
2013
0 2011
2014
Grafik 34 Perbandingan Jumlah LHP yang disampaikan dan Jumlah Feedback LHP yang diterima dari Penyidik Januari 2011 – Januari 2015
Lainnya
6
0
LHP yang disampaikan 1 1
Panglima TNI DJBC
0
DJP
0
BNN
0
KPK
0
Feedback yang diterima
1 5 2 23
Kejaksaan
26
4
Kepolisian
18
2 0
10
20
30
41 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait HA Terkait kegiatan analisis transaksi keuangan, selama Februari 2015, PPATK telah menyampaikan permintaan informasi kepada PJK dan instansi lainnya sebanyak 346 permintaan informasi. Dengan demikian, jumlah permintaan informasi dalam rangka mendukung HA yang disampaikan kepada PJK/PBJ/instansi lainnya selama tahun 2015 adalah sebanyak 650 permintaan, dan bila diakumulasikan sejak Januari 2010 s.d. Februari 2015 telah mencapai sebanyak 10.058 permintaan. Sebagian besar permintaan informasi selama Januari 2010 s.d. Februari 2015 disampaikan kepada PJK Bank (85,3 persen atau 8.584 permintaan), kepada PJK Non Bank (14,4 persen atau 1.445 permintaan), serta kepada regulator/instansi lainnya (0,3 persen atau 29 permintaan). Tabel 29 Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ Berdasarkan Jenis PJK/PBJ/Instansi Januari 2011 s.d. Februari 2015
Tahun
Bank
Non Bank
Regulator/ Instansi Lainnya
Jumlah
2011
1,457
388
0
1,845
2012
1,317
146
0
1,463
2013
1,154
121
21
1,296
2014
2,756
284
8
3,048
566
84
0
650
Jumlah Jan 2010 s.d. Feb 2015
8,584
1,445
29
10,058
% Distribusi
85.3
14.4
0.3
100.0
2015 (s.d. Feb 2015)
42 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 35 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ Januari 2011 s.d. Februari 2015
12,000 6.9%
10,000 47.9%
8,000
25.6%
6,000 40.6% 4,000
10,058
650
6,360
5,064
2,000
9,408
1,845
1,463
1,296
3,048
2011
2012
2013
2014
0
Jumlah Kumulatif
Jumlah per Tahun
Grafik 36 Perkembangan Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ per tahun Berdasarkan Jenis PJK/PBJ Januari 2011 s.d. Februari 2015
2,756
3,000
2,500 2,000
1,457 1,500
1,317
1,154
1,000 500
388 146
284
121
0 2011
2012 Bank
2013
2014 Non Bank
43 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
G. Pengaduan Masyarakat (Dumas) Sejak Januari 2013 s.d. Februari 2015, PPATK telah menerima 406 Dumas, dengan 37 Dumas diantaranya disampaikan selama Januari 2015 s.d. Februari 2015. Sebagian besar Dumas selama Januari 2015 s.d.Februari 2015 disampaikan oleh Pihak Pelapor berupa Individu, yakni sebanyak 33 Dumas atau sebesar 89,2 persen. Sedangkan Dumas yang disampaikan oleh Lembaga sebanyak 4 Dumas atau sebesar 10,8 persen. Terhadap 37 laporan Dumas yang telah disampaikan oleh Pihak Pelapor kepada PPATK selama Januari 2015 s.d.Februari 2015, tercatat sebanyak 10 Laporan atau sebesar 27,0 persen Dumas telah ditindaklanjuti. Tabel 30 Jumlah Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan Kepada PPATK Januari 2013 s.d. Februari 2015 Periode
Jenis Pelapor Individu
Lembaga
Total
2013
33
54
87
2014
219
63
282
2015 (s.d. Feb-2015)
33
4
37
Jumlah Jan-2013 s.d. Feb-2015
285
121
406
Grafik 37 Distribusi Pengaduan Masyarakat yang DIsampaikan Kepada PPATK Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Selama Januari 2015 s.d. Februari 2015 Lembaga 4 11%
Individu 33 89%
44 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Tabel 31 Rasio Tindak Lanjut Laporan Pengaduan Masyarakat oleh PPATK Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Selama Januari 2015 s.d. Februari 2015 Dumas Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Jenis Pelapor Individu
Lembaga
Total
Jumlah Laporan Dumas
33
4
37
Jumlah Dumas yang DitindaklanjutI
8
2
10
24.2%
50.0%
27.0%
Rasio Tindak Lanjut Dumas
Grafik 38 Perbandingan Jumlah Dumas yang diterima terhadap Jumlah Dumas yang telah ditindaklanjuti oleh PPATK Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Selama Januari 2015 s.d. Februari 2015
40 35
37 33
30 25 20
15 10
10
8
4
5
2
0 Individu Jumlah Laporan Dumas
Lembaga
Total
Jumlah Dumas yang DitindaklanjutI
45 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
A. Putusan Pengadilan Terkait TPPU Berdasarkan data terkini, telah terdapat 129 perkara TPPU yang telah diputus oleh Pengadilan sejak Januari 2005 s.d. Februari 2015.
LAIN-LAIN
Selama periode tersebut, sebagian besar Putusan Pengadilan terkait TPPU diputus oleh Pengadilan (mencakup Pengadilan Negeri/Tipikor, Pengadilan Tinggi, dan atau Mahkamah Agung) di wilayah DKI Jakarta, yaitu sebanyak 63 putusan atau 48,8 persen.
LAIN-LAIN
UU TPPU Pasal 69: “Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana Pencucian Uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya.”
Putusan yang telah diputus oleh Pengadilan terkait TPPU adalah hukuman maksimal selama 18 tahun dan denda maksimal sebesar Rp15 Miliar.
LAIN-LAIN
Sebagian besar putusan Pengadilan perkara TPPU terkait dengan tindak pidana asal Narkotika (28,1 persen) dan Korupsi (25,8 persen).
Pasal 77: “Untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa Harta Kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.”
LAIN-LAIN
Tabel 32 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Menurut Propinsi Januari 2005 s.d. Februari 2015
LAIN-LAIN
Propinsi
LAIN-LAIN LAIN-LAIN LAIN-LAIN
Kumulatif 2005 s.d. 2015 (s.d. Feb 2015)
% Distribusi
Banda Aceh
4
3,1
Sumatera Utara
9
7,0
Lampung
1
0,8
Riau
1
0,8
Kepri
2
1,6
Sumatera Selatan
2
1,6
DKI Jakarta
63
48,8
Banten
3
2,3
Jawa Barat
10
7,8
Jawa Tengah
17
13,2
Jawa Timur
5
3,9
Bali
3
2,3
Sulawesi Utara
1
0,8
Kalimantan Timur
1
0,8
Kalimantan Barat
3
2,3
Kalimantan Selatan
2
1,6
Papua Barat
1
0,8
Sulawesi Tengah
1
Jumlah
129
0,8 100,0
46 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 39 Perbandingan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2005 s.d. Februari 2015 Narkotika
36
Korupsi
33
Penipuan
16
Penggelapan
14
Perbankan
11
Pemalsuan Surat
6
Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPPU
5
Perjudian
2
Psikotrapika
2
Kehutanan
1
Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
1
Penyuapan
1
Pencurian
1
Tabel 33 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2005 s.d. Februari 2015 Tindak Pidana Asal
Kumulatif 2005 s.d. 2015 (s.d. Feb 2015)
% Distribusi
Penggelapan
14
10,9
Penipuan
16
12,4
Narkotika
36
27,9
Psikotrapika
2
1,6
Pencurian
1
0,8
33
25,6
Korupsi Pemalsuan Surat
6
4,7
Perbankan
11
8,5
Perjudian
2
1,6
Penyuapan
1
0,8
5
3,9
1
0,8
1
0,8
129
100,0
Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPPU Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Kehutanan Jumlah
47 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Tabel 34 Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Tahun Putusan dan Hukuman Januari 2005 s.d. Januari 2015 Jumlah Putusan
Tahun
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010) *
Hukuman Penjara (dalam Tahun) Minimal
Maksimal
Hukuman Denda (dalam Rupiah) Minimal
Total Denda (dalam rupiah)
Maksimal
Januari 2003 Desember 2010
38
5 (bulan)
17
5.000.000
15.000.000.000
72.555.000.000
2011
4
7
10
300.000.000
500.000.000
8.300.000.000
2012
51
1
13
50.000.000
10.000.000.000
12.600.000.000
2013
12
-
-
-
-
-
2014
22
-
18
-
-
-
2015 (s.d. Jan 2015)
2
-
-
-
-
-
Jumlah
91
1
18
50.000.000
10.000.000.000
20.900.000.000
129
5 (bulan)
18
5.000.000
15.000.000.000
93.455.000.000
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 40 Perkembangan Jumlah Putusan Pengadilan Terkait TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2008 s.d. Januari 2015 140
127
129
22
2
2014
2015
120 105 93
100 80 60 42
40 20 4
51
12
2012
2013
0 2011
Kumulatif Putusan
Jumlah Putusan
48 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
B. Keterangan Ahli Berdasarkan data terkini, terdapat 539 permintaan Keterangan Ahli dari beberapa instansi yang telah dipenuhi PPATK sejak Januari 2008 s.d. Februari 2015. Mayoritas permintaan Keterangan Ahli selama Januari 2008 s.d. Februari 2015 tersebut berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 285 permintaan atau 52,9 persen dari seluruh permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK. Bila dilihat berdasarkan periode berlakunya UU TPPU, PPATK telah memenuhi permintaan keterangan ahli sebanyak 480 permintaan sejak tahun 2011. Selama periode ini, sebagian besar permintaan keterangan ahli yang dapat dipenuhi oleh PPATK juga berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 252 permintaan atau sebanyak 63,6 persen dari keseluruhan permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK.
Tabel 35 Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Dari PPATK Berdasarkan Instansi Peminta Januari 2008 s.d. Februari 2015 Instansi
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011) 2011
2012
2013
2014
Jumlah Tahun 2008 s.d. 2014
2015 (s.d. Jan-2015)
Jumlah
BADAN RESERSE DAN KRIMINAL (BARESKRIM)
14
11
19
15
19
1
65
79
KEPOLISIAN DAERAH (POLDA) & RESOR (POLRES)
19
35
21
30
86
15
187
206
KEJAKSAAN AGUNG RI
26
24
37
45
49
8
163
189
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
-
-
1
4
1
-
6
6
BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN)
-
8
21
16
10
2
57
57
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP)
-
1
-
-
-
-
1
1
PENGADILAN MILITER
-
1
-
-
-
-
1
1
59
80
99
110
165
26
480
539
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
49 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 41 Perbandingan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK Berdasarkan Instansi Peminta Januari 2008 s.d. Februari 2015
206 189
79 57
6 BARESKRIM
POLDA & POLRES
KEJAKSAAN
1
KPK
BADAN KOMISI NARKOTIKA INFORMASI PUSAT NASIONAL (BNN) (KIP)
1 PENGADILAN MILITER
Grafik 42 Perkembangan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK dan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Januari 2008 s.d. Februari 2015 600 Jumlah Kumulatif Keterangan Ahli 500
Jumlah Keterangan Ahli per Tahun
539
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan 400
513
300 348 238
200
127
129
110
165
26
2013
2014
2015
93
105
80
99
2011
2012
100 42 -
50 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
C. Audit Selama Februari 2015, PPATK telah melakukan kegiatan audit sebanyak 13 audit baik terhadap Pihak Pelapor PJK maupun PBJ. Dengan demikian, selama Januari 2015 s.d. Februari 2015, PPATK telah melakukan 26 audit terhadap Pihak Pelapor.
UU TPPU Pasal 43: “Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf c, PPATK berwenang: c. melakukan audit kepatuhan atau audit khusus; d. menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor;”
Bila dilihat menurut jenis pihak Pelapor, sebagian besar audit yang dilakukan selama tahun 2015 ini dilakukan terhadap Perusahaan/Agen Properti (38,5 persen), Bank (23,1 persen), dan Pedagang Valuta Asing serta Pedagang Kendaraan Bermotor (masing-masing sebesar 15,4 persen). Bila diakumulasi sejak Januari 2005, jumlah keseluruhan pelaksanaan audit yang telah dilakukan oleh PPATK terhadap PJK/PBJ s.d. Februari 2015 telah mencapai 780 audit, atau meningkat 3,4 persen dibandingkan jumlah akumulasi audit Januari 2005 s.d. Desember 2014 (754 audit).
Tabel 36 *) Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor s.d. Februari 2015 Jumlah Audit Jenis Pihak Pelapor
(1) PENYEDIA JASA KEUANGAN: Bank Perusahaan Pembiayaan Perusahaan Asuransi dan Pialang Asuransi Dana Pensiun Lembaga Keuangan Perusahaan Efek dan Manajer Investasi Perposan Pedagang Valuta Asing Koperasi Simpan Pinjam Pegadaian Kupu PENYEDIA BARANG DAN JASA: Perusahaan Properti/Agen Properti Pedagang Kendaraan Bermotor Pedagang Permata dan Perhiasan/Logam Mulia Pedagang Barang Seni dan Antik Balai Lelang Total Audit
Perkembangan Feb-2015 (Dalam Persen)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
Feb-2014
Tahun 2014 (s.d. Feb-2014)
Jan-2014 s.d. Des-2014
Jan-2015
Feb-2015
Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(7)
(9)
(10)
(11)
7 0
13 0
26 0
6 0
0 0
6 0
23.1 0.0
-100.0 n.a.
-100.0 n.a.
-53.8 n.a.
0
0
0
0
0
0
0.0
n.a.
n.a.
n.a.
0
0
0
0
0
0
0.0
n.a.
n.a.
n.a.
0
0
6
0
0
0
0.0
n.a.
n.a.
n.a.
0 3 0 0 0
0 4 0 0 0
0 15 1 0 0
0 2 1 0 0
0 2 0 0 1
0 4 1 0 1
0.0 15.4 3.8 0.0 3.8
n.a. 0.0 -100.0 n.a. n.a.
n.a. -33.3 n.a. n.a. n.a.
n.a. 0.0 n.a. n.a. n.a.
0
0
24
4
6
10
38.5
50.0
n.a.
n.a.
0
0
23
0
4
4
15.4
n.a.
n.a.
n.a.
0
0
1
0
0
0
0.0
n.a.
n.a.
n.a.
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0.0 0.0
n.a. n.a.
n.a. n.a.
n.a. n.a.
10
17
96
13
13
26
100.0
0.0
30.0
52.9
*) Mencakup audit kepatuhan dan audit khusus.
51 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 43 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Audit Kepada Pihak Pelapor Januari 2011 s.d. Februari 2015 900 800
3.4%
14.6%
700
14.8%
600 17.7% 500 400
780
754 658
300
573 487
200 100 0
92
86
2011
2012 Jumlah Kumulatif
85
96
2013
2014
Perkembangan (%)
26 2015 Jumlah per-Tahun
Grafik 44 Perbandingan Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Januari 2005 s.d. Februari 2015
Balai Lelang
0
Pedagang Barang Seni dan Antik
0 13
Pedagang Permata dan Perhiasan/Logam Mulia
48
Pedagang Kendaraan Bermotor
58
Perusahaan Properti/Agen Properti
30
Kupu
1
Pegadaian
6
Koperasi Simpan Pinjam
86
Pedagang Valuta Asing
1
Perposan
111
Perusahaan Efek dan Manajer Investasi
0
Dana Pensiun Lembaga Keuangan
96
Perusahaan Asuransi dan Pialang Asuransi
63
Perusahaan Pembiayaan
267
Bank
0
50
100
150
200
250
300
52 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
D. Pertukaran Informasi UU TPPU Pasal 88 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.” “Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang di Indonesia.” Pasal 89 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.” “Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas. Pasal 90 Ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, ….”
Selama Februari 2015, tidak ada pertukaran informasi antara PPATK dengan FIU lain. Dengan demikian, jumlah pertukaran informasi selama Januari 2015 s.d. Februari 2015 tetap sebanyak 13 pertukaran informasi, dengan 9 kali atau 69,2 persen merupakan penerimaan informasi dari Financial Intellegence Unit (FIU) lain kepada PPATK secara spontan tanpa diminta (Spontaneous Incoming Information). Sementara itu, sejak berlakunya UU TPPU pada tanggal 22 November 2010, PPATK telah melakukan pertukaran informasi dengan FIU negara lain sebanyak 379 informasi. Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d Februari 2015, pertukaran informasi yang melibatkan FIU lain sebanyak 785 pertukaran informasi. Sebagian besar pertukaran informasi, didominasi oleh informasi yang berasal Incoming Mutual Request (Outgoing Information), yaitu sebanyak 405 informasi atau sebesar 51,6 persen.
Tabel 37 Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi Januari 2003 s.d. Februari 2015 No.
Jenis Pertukaran Informasi
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)* Januari 2003 Desember 2010
2011
2012
2013
2015 (s.d. Feb-2015)
2014
Jumlah Tahun 2003 % Distribusi s.d. Feb 2015 Jumlah
1
Outgoing Mutual Request (Incoming Information)
163
32
9
36
15
-
92
255
32.5
2
Incoming Mutual Request (Outgoing Information)
198
59
46
52
46
4
207
405
51.6
3
Spontaneous Incoming Information
37
5
-
18
43
9
75
112
14.3
4
Spontaneous Outgoing Information
8
-
-
1
4
-
5
13
1.7
406
96
55
107
108
13
379
785
100.0
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 Keterangan: 1. Outgoing Mutual Request (Incoming Information) : PPATK mengirimkan permintaan informasi kepada FIU lain, dan PPATK menerima informasi yang diminta. 2. Incoming Mutual Request (Outgoing Information) : PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK memberikan informasi yang diminta. 3. Spontaneous Incoming Information : PPATK menerima informasi dari FIUs secara spontan (tanpa diminta). 4. Spontaneous Outgoing Information : PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta). Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip berdasarkan EGMONT Group yang merupakan wadah perhimpunan FIU seluruh dunia.
53 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
Grafik 45 Perkembangan Jumlah Pertukaran Informasi per-Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi Januari 2010 s.d. Februari 2015 70
60
59 52
50
46
46 43
40
36 32 30
20
18 15
10
0
9 5 0 2011
4
1
00 2012
2013
9 4 0 0
2014
2015
Outgoing Mutual Request (Incoming Information)
Incoming Mutual Request (Outgoing Information)
Spontaneous Incoming Information
Spontaneous Outgoing Information
Grafik 46 Jumlah dan Persentase Kumulatif Pertukaran Informasi Antara PPATK Dengan FIU Lain Berdasarkan Jenis Informasi Januari 2003 s.d. Februari 2015 Spontaneous Outgoing Information 13 2% Spontaneous Incoming Information 112 14%
Incoming Mutual Request (Outgoing Information) 405 52%
Outgoing Mutual Request (Incoming Information) 255 32%
54 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
E. Nota Kesepahaman (MoU) Selama Februari 2015, terdapat 2 pepanjangan MoU yang ditandatangani PPATK dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri, yakni dengan Komisi Pemberantasan Korupsi yang ditandatangani pada 12 Februari 2015 dan Badan Pemeriksa Keuangan yang ditandatangani pada 24 Februari 2015.
UU TPPU Pasal 88: (1) Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal. (2) Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang d Indonesia.
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Februari 2015, tetap sebanyak 127 Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani oleh PPATK, dengan 49 MoU diantaranya merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 78 MoU adalah MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri.
Pasal 90 ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan; c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan e. financial intelligence unit negara lain.”
Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya, 49 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU TPPU pada bulan November 2010, yang terdiri dari 12 MoU dengan FIU dan 37 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri. Terkait dengan MoU dengan FIU, secara khusus masih ada 2 (dua) negara anggota ASEAN yang belum terikat MoU dengan PPATK, yaitu: Kamboja dan Laos.
Tabel 38 Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga, Januari 2003 s.d. Februari 2015 Internasional (FIU)
Nasional (Instansi/ Lembaga)
Jumlah
Januari 2003 Desember 2010
37
41
78
61.4
2011
5
9
14
11.0
2012
2
11
13
10.2
2013
2
8
10
7.9
2014
3
7
10
7.9
2015 (s.d. Februari 2015)
0
2
2
1.6
Jumlah
12
37
49
38.6
49
78
127
100.0
Tahun
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
% Distribusi
55 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Grafik 47 Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga, Januari 2003 s.d. Februari 2015 14
12 12 10
11 7
8
5
6
8
9
5 7
5
5
5
7
4 6
4
3 5
3
3
5 2
4
2
2 0 2 0
2003
2004
1 2005
1 2006
2007
2008
2009
FIU
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Dalam Negeri
Grafik 48 Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga, Januari 2003 s.d. Februari 2015
Internasional (FIU) 49 39%
Nasional (Instansi/ Lembaga) 78 61%
Tabel 39 FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Dan Belum Memiliki MoU dengan PPATK Penandatangan Nota Kesepahaman No.
Negara (FIU)
1 2 3 4 5 6
Thailand Malaysia Philippines Vietnam Myanmar Brunei Darussalam
7
Singapura
8 9
Kamboja Laos
Tempat Bangkok Malaysia Brunei Darussalam Jakarta Jakarta Jakarta Singapore Jakarta
Tanggal/Bulan/Tahun
Ket
24 Maret 2003 31 Juli 2003 5 Oktober 2004 18 Agustus 2010 14 November 2006 17 Desember 2008 17 September 2013 25 September 2013 Belum ada Belum ada
56 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 40 Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK No.
Nama Lembaga / Organisasi
Tempat Tahun 2003
Penandatanganan Nota Kesepahaman Tanggal Keterangan
1
Bank Indonesia
Jakarta
5 Februari 2003
2 3 4 5
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Ditjen Pajak Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Ditjen Bea & Cukai
20 Oktober 2003 28 Oktober 2003 28 Oktober 2003 31 Oktober 2003
6 7 8 9
Center For International Forestry Research Komisi Pemberantasan Korupsi Kepolisian Negara RI Kejaksaan Agung RI
10
Departemen Kehutanan
11
Badan Pemeriksa Keuangan
12 13 14 15 16 17 18
Itjen Departemen Keuangan Komisi Yudisial Ditjen Administrasi Hukum Umum Ditjen Imigrasi Badan Pengawasan Keuangan dan Badan Narkotika Nasional Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh
19 20 21 22 23
Universitas Surabaya STIE Perbanas Surabaya Universitas Gadjah Mada Badan Pengawas Pemilu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Universitas Soedirman Badan Pertanahan Nasional Universitas Andalas Ditjen Pos dan Telekomunikasi Universitas Hasanuddin Institut Teknologi Bandung Universitas Diponogoro Lembaga Penjamin Simpanan Universitas Muhammadiyah Surakarta Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Universitas Indonesia Universitas Jember
36 37 38 39 40 41
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Universitas Padjajaran Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Universitas Mataram Universitas Syiah Kuala Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK)
42 43 44
Jakarta
29 Juli 2011
46 47 48 49 50
Kementerian Perhubungan RI Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Universitas Pattimura Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait pendirian Pusat Kajian TPPU di UI) Ombudsman RI Universitas Sriwijaya Universitas Udayana PT. Pertamina (Persero) Universitas Bina Nusantara
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Tahun 2004 Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Tahun 2005 Jakarta Tahun 2006 Jakarta Tahun 2007 Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Banda Aceh Tahun 2008 Jakarta Surabaya Yogyakarta Jakarta Jakarta Tahun 2009 Purwokerto Jakarta Padang Jakarta Makassar Bandung Semarang Jakarta Solo Jakarta Jakarta Jakarta Tahun 2010 Jakarta Bandung Jakarta Mataram Banda Aceh Jakarta Tahun 2011 Jakarta Jakarta Ambon
11 Agustus 2011 12 September 2011 4 Oktober 2011 19 Oktober 2011 19 Oktober 2011
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
Universitas Esa Unggul Universitas Sumatera Utara Universitas Airlangga Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Itjen Kementerian Hukum dan HAM Universitas Lambung Mangkurat Universitas Cendrawasih Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Satgas REDD NCB Interpol Indonesia Itjen Kementerian Agama
62 63 64 65
Setjen Mahkamah Konstitusi LPSE Kementerian Keuangan Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Jakarta Palembang Denpasar Jakarta Jakarta Tahun 2012 Jakarta Jakarta Surabaya Jakarta Jakarta Banjarmasin Jayapura Surabaya Jakarta Jakarta Jakarta Tahun 2013 Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
66
Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta
45
67 68 69
Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Itjen Kemendikbud
12 Januari 2007 1 Februari 2007 6 Maret 2007 6 Maret 2007 19 April 2007 13 Juni 2007 15 Agustus 2007 17 April 2008 31 Juli 2008 17 September 2008 6 November 2008 7 November 2008 23 Januari 2009 17 April 2009 18 Mei 2009 12 Juni 2009 23 Juni 2009 25 Juni 2009 12 Agustus 2009 17 November 2009 20 November 2009 3 Desember 2009 7 Desember 2009 7 Desember 2009 14 April 2010 22 Juni 2010 7 Juli 2010 27 Juli 2010 8 Oktober 2010 29 Desember 2010 27 Januari 2011 18 April 2011 5 Mei 2011
10 januari 2012 30 Januari 2012 28 Februari 2012 11 April 2012 23 Oktober 2012 5 November 2012 29 November 2012 3 Desember 2012 20 Desember 2012 21 Desember 2012 26 Desember 2012 7 Januari 2013 5 Februari 2013 15 Februari 2013 18 Juni 2013 21 Juni 2013 30 Juli 2013 27 Agustus 2013 30 September 2013
Jakarta
30 Januari 2014
Jakarta
4 April 2014
Jakarta Jakarta Jakarta
4 Februari 2014 26 Mei 2014 17 Oktober 2014
75
Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta
76
PT. PLN (persero)
77 78
Kementerian Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Tahun 2015 Jakarta Jakarta
Diperbaharui tgl. 18 April Diperbaharui tgl. 18 April
25 September 2006
Jakarta Jakarta Tahun 2014
72 73 74
71
Diperbaharui tgl. 19 Oktober
28 Maret 2005
Jakarta
Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Perjanjian Kerja Sama) Keputusan Bersama antara PPATK dengan Bawaslu, KPU, KPK, dan KIP Komisi Pemilihan Umum Badan Pengawasan Obat Makanan PT. Indonesia Power
70
16 Januari 2004 29 April 2004 16 Juni 2004 27 September 2004
Diperbaharui tgl. 18 Maret 2010
5 Januari 2015 22 Januari 2015
Diperbaharui tgl. 14 Oktober
Diperbaharui tgl. 7 Juli 2010
57
Gambar 3. FIU yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015)
58 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (FEBRUARI 2015) Tabel 41 FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK No.
Nama Lembaga / Organisasi
Tempat
1 2 3 4 5
Bank Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Ditjen Pajak Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Ditjen Bea & Cukai
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
6 7 8 9
Center For International Forestry Research Komisi Pemberantasan Korupsi Kepolisian Negara RI Kejaksaan Agung RI
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
10
Departemen Kehutanan
Jakarta
11
Badan Pemeriksa Keuangan
Jakarta
12 13 14 15 16 17 18
Itjen Departemen Keuangan Komisi Yudisial Ditjen Administrasi Hukum Umum Ditjen Imigrasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Narkotika Nasional Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Banda Aceh
19 20 21 22 23
Universitas Surabaya STIE Perbanas Surabaya Universitas Gadjah Mada Badan Pengawas Pemilu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Jakarta Surabaya Yogyakarta Jakarta Jakarta
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Universitas Soedirman Badan Pertanahan Nasional Universitas Andalas Ditjen Pos dan Telekomunikasi Universitas Hasanuddin Institut Teknologi Bandung Universitas Diponogoro Lembaga Penjamin Simpanan Universitas Muhammadiyah Surakarta Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Universitas Indonesia Universitas Jember
Purwokerto Jakarta Padang Jakarta Makassar Bandung Semarang Jakarta Solo Jakarta Jakarta Jakarta
36 37 38 39 40 41
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Universitas Padjajaran Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Universitas Mataram Universitas Syiah Kuala Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK)
Jakarta Bandung Jakarta Mataram Banda Aceh Jakarta
42 43 44 45 46 47 48 49 50
Kementerian Perhubungan RI Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Universitas Pattimura Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait Ombudsman RI Universitas Sriwijaya Universitas Udayana PT. Pertamina (Persero) Universitas Bina Nusantara
Jakarta Jakarta Ambon Jakarta Jakarta Palembang Denpasar Jakarta Jakarta
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
Universitas Esa Unggul Universitas Sumatera Utara Universitas Airlangga Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Itjen Kementerian Hukum dan HAM Universitas Lambung Mangkurat Universitas Cendrawasih Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Satgas REDD NCB Interpol Indonesia Itjen Kementerian Agama
Jakarta Jakarta Surabaya Jakarta Jakarta Banjarmasin Jayapura Surabaya Jakarta Jakarta Jakarta
62 63 64 65 66 67 68 69
Setjen Mahkamah Konstitusi LPSE Kementerian Keuangan Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Itjen Kemendikbud
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
70 71 72 73 74 75 76
Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Keputusan Bersama antara PPATK dengan Komisi Pemilihan Umum Badan Pengawasan Obat Makanan PT. Indonesia Power PT. PLN (persero) Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
77 78
Kementerian Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Jakarta
Penandatanganan Nota Kesepahaman Tanggal Keterangan Tahun 2003 5 Februari 2003 Diperbaharui tgl. 18 Maret 2010 dan tgl. 5 Maret 20 Oktober 2003 28 Oktober 2003 Diperbaharui tgl. 19 Oktober 2011 28 Oktober 2003 31 Oktober 2003 Tahun 2004 16 Januari 2004 29 April 2004 Diperbaharui tgl. 12 Februari 2015 16 Juni 2004 Diperbaharui tgl. 18 April 2011 27 September 2004 Diperbaharui tgl. 18 April 2011 Tahun 2005 28 Maret 2005 Tahun 2006 25 September 2006 Diperbaharui tgl. 24 Februari 2015 Tahun 2007 12 Januari 2007 1 Februari 2007 6 Maret 2007 6 Maret 2007 19 April 2007 13 Juni 2007 Diperbaharui tgl. 14 Oktober 2011 15 Agustus 2007 Tahun 2008 17 April 2008 31 Juli 2008 17 September 2008 6 November 2008 Diperbaharui tgl. 7 Juli 2010 7 November 2008 Tahun 2009 23 Januari 2009 17 April 2009 18 Mei 2009 12 Juni 2009 23 Juni 2009 25 Juni 2009 12 Agustus 2009 17 November 2009 20 November 2009 3 Desember 2009 7 Desember 2009 7 Desember 2009 Tahun 2010 14 April 2010 22 Juni 2010 7 Juli 2010 27 Juli 2010 8 Oktober 2010 29 Desember 2010 Tahun 2011 27 Januari 2011 18 April 2011 5 Mei 2011 29 Juli 2011 11 Agustus 2011 12 September 2011 4 Oktober 2011 19 Oktober 2011 19 Oktober 2011 Tahun 2012 10 januari 2012 30 Januari 2012 28 Februari 2012 11 April 2012 23 Oktober 2012 5 November 2012 29 November 2012 3 Desember 2012 20 Desember 2012 21 Desember 2012 26 Desember 2012 Tahun 2013 7 Januari 2013 5 Februari 2013 15 Februari 2013 18 Juni 2013 21 Juni 2013 30 Juli 2013 27 Agustus 2013 30 September 2013 Tahun 2014 30 Januari 2014 4 April 2014 4 Februari 2014 26 Mei 2014 17 Oktober 2014 19 November 2014 18 Desember 2014 Tahun 2015 5 Januari 2015 22 Januari 2015
BULLETIN
STATISTIK
ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
SEPTEMBER
2014
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922 Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail:
[email protected] website: http://www.ppatk.go.id
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN