BULLETIN
STATISTIK
ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
OKTOBER
2015
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922 Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail:
[email protected] website: http://www.ppatk.go.id
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
1
Volume 68/Thn VI/2015
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME Oktober 2015 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Bulletin Statistik
bps PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013
Ringkasan Eksekutif
Buletin Statistik
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN D AF T AR I SI:
PUSAT PELAPORAN DAN
Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk Volumedalam 36/Thn IV/2013 menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Maret Uang 2013 di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak ANALISIS TRANSAKSI Pidana Pencucian Uang KEUANGAN (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup: 36/Thn IV/2013 1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh PihakVolume Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), Maret 2013 serta Ditjen Bea Cukai; ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta 3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Hingga awal kuartal keempat tahun 2015, jumlah Volumepenyampaian 36/Thn IV/2013 laporan ke PPATK semakin bertambah. Penerimaan pelaporan Maret 2013 terbanyak selama OktoberKEUANGAN 2015 terutama terkait LTKL (Swift Bank), ANALISIS TRANSAKSI LTKT, LTKM, dan LTPBJ yang selama Oktober 2015 bertambah masing-masing sebanyak 260,3 ribu LTKL, 205,0 ribu LTKT, 3,7 ribu LTPBJ, dan 5,1 ribu LTKM. Dengan adanya penambahan laporan ini, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 28.675.446 laporan atau meningkat sebanyak ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 30,3 persen dibandingkan jumlah kumulatif Volume laporan36/Thn per IV/2013 akhir Maret 2013 Desember 2014. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-tomonth, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Oktober 2015 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan, terutama penerimaan LTKL dan LTPBJ yang masing-masing turun sebanyak 49,1 persen dan 29,1 persen. ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN Terkait fungsi analisis, selama Oktober 2015, PPATK telah Volume 36/Thn IV/2013 menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada Maret 2013 penyidik sebanyak 10 HA, dengan 8 HA diantaranya merupakan HA inquiry (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 2 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Penipuan menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 3 HA (30,0 persen). Volume 36/Thn IV/2013 Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK Maret 2013 juga memiliki fungsi pemeriksaan. Namun demikian, selama Oktober 2015, belum terdapat Laporan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut LHP) yang disampaikan kepada penyidik terkait. Dengan demikian, jumlah LHP telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian/Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, telah tercatat sebanyak 58 LHP, dengan rincian 19 LHP diantaranya disampaikan ke Penyidik Kepolisian, 27 LHP ke Penyidik Kejaksaan, 27 LHP ke Penyidik KPK, 9 LHP ke Penyidik DJP, 3 LHP ke Penyidik BNN, dan 1 LHP ke Penyidik DJBC. Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga akhir September 2015 terdapat 98 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 136 kasus dengan hukuman maksimal 18 tahun dan denda maksimal Rp15 Miliar. Semoga buku ini dapat bermanfaat.
Buletin Statistik Halaman
D AF T AR I SI:
Ringkasan Eksekutif
1
Ringkasan Statistik DAN 2 PUSAT PELAPORAN
Buletin Statistik
D A F TTransaksi AR I SI: Laporan
A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri(LTKM) D Agakan FTA R ISI: B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) D ALaporan F T AR ISI: C. Pembawaan Uang Tunai (LPUT) D. Laporan dari Penyedia D ABarang F T Adan R Jasa ISI: E. Laporan Transfer Dana dari/ke Luar Negeri F. Laporan Penundaan D ATransaksi F T A R(LPT) ISI:
3
PUSAT PELAPORAN DAN 3
Buletin Statistik PUSAT PELAPORAN DAN 12 14 17
Buletin Statistik
19 PUSAT PELAPORAN DAN 22
Analisis dan Pemeriksaan 26
Buletin Statistik D AHasil F TAnalisis A R I S(HA) I: A. 26 B. Karakteristik Terlapor HA 31 C. HA Terkait Pendanaan Terorisme 34 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37 E. Tindak Lanjut terhadap HA/HP 39 F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 41 G. Pengaduan Masyarakat 43
Buletin Statistik Lain-lain A. Putusan Pengadilan Terkait TPPU B. Keterangan Ahli C. Audit D. Pertukaran Informasi Antar FIU E. Nota Kesepahaman (MoU)
45 45 48 50
Jakarta, November 2015
52 54
MUHAMMAD YUSUF Kepala PPATK
2 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
RINGKASAN STATISTIK LAPORAN TRANSAKSI
= = = = =
Periode Januari 2003 s.d. Oktober 2015: Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Oktober 2015 sebanyak 28.675.446 Laporan. 242.786 Laporan, bertambah 23,4 persen dibanding posisi Desember 2014. 17.947.947 Laporan, bertambah 11,3 persen dibanding posisi Desember 2014. 96.022 Laporan, bertambah 53,3 persen dibanding posisi Desember 2014. 13.913 Laporan yang diperoleh melalui 18 lokasi pelaporan. 10.374.778 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).
A. B. C. D. E.
LTKM LTKT LTPBJ LPUT LTKL
A. B. C. D. E.
Tahun 2015 (s.d. Oktober 2015): Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 6.670.589 Laporan atau naik 8,2 persen dibandingkan jumlah Januari 2014 s.d. Oktober 2014 (c-to-c). LTKM = 46.001 Laporan, naik 53,5 persen (c-to-c). LTKT = 1.826.800 Laporan, naik 19,8 persen (c-to-c). LTPBJ = 33.396 Laporan, naik 33,7 persen (c-to-c). LPUT = 14 Laporan, turun 99,0 persen (c-to-c). LTKL = 4.764.368 Laporan, naik 4,0 persen (c-to-c).
A. B. C. D. E.
Oktober 2015: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 474.081 Laporan, atau turun 34,3 persen dibandingkan jumlah September 2015 (m-to-m), dan turun 30,2 persen (y-on-y). LTKM = 5.130 Laporan, turun 13,0 persen (m-to-m), namun naik 45,2 persen (y-on-y). LTKT = 204.992 Laporan, naik 2,5 persen (m-to-m), dan naik 25,7 persen (y-on-y). LTPBJ = 3.687 Laporan, turun 29,1 persen (m-to-m), namun naik 0,1 persen (y-on-y). LPUT = 4 Laporan. LTKL = 260.268 Laporan, turun 49,1 persen (m-to-m), dan turun 48,8 persen (y-on-y).
HASIL ANALISIS DAN PEMERIKSAAN
A. B. C. D.
A. B. C. D.
HASIL
Periode Januari 2003 s.d. Oktober 2015: Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. Oktober 2015 sebanyak 3.165 HA yang terkait dengan 9.188 LTKM. HA - Proaktif = 1.784 HA yang terkait dengan 4.743 LTKM. - Inquiry = 1.381 HA yang terkait dengan 4.445 LTKM. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.020 IHA. HA terkait Pendanaan Terorisme = 73 HA yang terkait dengan 235 LTKM. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 58 Laporan. Tahun 2015 (s.d. Oktober 2015): HA yang disampaikan ke Penyidik selama Oktober 2015 sebanyak 258 HA yang terkait dengan 634 LTKM. HA - Proaktif = 75 HA yang terkait dengan 91 LTKM. - Inquiry = 183 HA yang terkait dengan 543 LTKM. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 155 IHA. HA terkait Pendanaan Terorisme = 8 HA yang terkait dengan 5 LTKM. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 11 Laporan.
3 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
LAPORAN TRANSAKSI UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.”
LAPORAN TRANSAKSI LAPORAN TRANSAKSI
Pasal 1 Angka 5 : “ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
LAPORAN TRANSAKSI LAPORAN TRANSAKSI LAPORAN TRANSAKSI
A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Oktober 2015, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 5.130 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 257 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih tinggi 13,0 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, dan meningkat 45,2 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Oktober 2014 (y-on-y). Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2015 mencapai sebanyak 242.786 LTKM atau bertambah 23,4 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2014. Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 November 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Oktober 2015 tercatat sebanyak 178.862 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 363,1 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU. Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 tercatat sebanyak 294 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 56,1 persen LTKM disampaikan oleh PJK Non Bank, sedangkan 43,9 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di Jakarta (45,5 persen), Jawa Barat (11,7 persen), dan Jawa Timur (10,8 persen). Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 91,9 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada Januari 2015 s.d. Oktober 2015 adalah perorangan, sedangkan 8,1 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (65,3 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (35,3 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (73,8 persen). Berdasarkan LTKM selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015, diketahui bahwa hanya sebanyak 22,4 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 77,6 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (50,3 persen), Korupsi (17,2 persen), dan Perjudian (8,1 persen).
4 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Oktober 2015 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 Tahun (s.d. Oktober 2011-2013 Okt-2014 2010)*)
Jenis PJK Pelapor
(1)
(2) 36,309
Bank Ø Bank Umum
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah PJK Pelapor 2015 (s.d. Okt2015)
Kumulatif s.d. Okt2014
Jan-2014 s.d. Des2014
Sep-2015
Okt-2015
Kumulatif s.d. Okt2015
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Okt-2015
(10) 91,181
(11) 127,490
(12) 128 110
Tahun 2014
Tahun 2015
(3) 47,185
(4) 2,015
(5) 17,640
(6) 23,790
(7) 2,163
(8) 2,565
(9) 20,206
36,022
46,828
1,968
17,493
23,580
2,121
2,534
19,808
90,216
126,238
¤ Bank Milik Negara
11,096
19,997
717
6,870
9,314
745
973
7,633
36,944
48,040
5
¤ Bank Swasta
12,540
21,716
1,026
8,650
11,885
1,067
1,193
10,192
43,793
56,333
57
¤ Bank Pembangunan Daerah
8,614
2,929
140
1,364
1,614
189
284
1,217
5,760
14,374
26
¤ Bank Asing
2,615
1,234
29
261
332
66
33
357
1,923
4,538
13
¤ Bank Campuran
1,157
952
56
348
435
54
51
409
1,796
2,953
9
287
357
47
147
210
42
31
398
965
1,252
18
Non Bank
27,615
45,978
1,517
12,341
15,898
2,376
2,565
25,805
87,681
115,296
166
Ø Pasar Modal
1,088
1,769
19
336
432
17
34
371
2,572
3,660
27
Ø Asuransi
2,939
9,919
160
2,524
3,001
374
537
3,976
16,896
19,835
26
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing
1,435
18,131
492
3,357
4,829
1,083
1,141
12,064
35,024
36,459
22
Ø Pedagang Valuta Asing
Ø Bank Perkreditan Rakyat
Ø Dana Pensiun
22,122
15,163
503
4,891
6,016
732
688
7,493
28,672
50,794
57
Ø Money Remittance/KUPU
30
992
259
1,097
1,470
164
161
1,853
4,315
4,345
30
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Ø Koperasi
0
4
18
68
81
6
4
32
117
117
3
0
0
66
68
69
0
0
16
85
85
1
Ø Lainnya
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
63,924
93,163
3,532
29,981
39,688
4,539
5,130
46,011
178,862
242,786
294
Total LTKM
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. **) Data Tahun 2012 s.d.Oktober 2015 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Oktober 2015.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor 7,991
Total Pos dan Giro
0 18
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
0 24 4
Money Remittance/KUPU
893 2,765
Pedagang Valuta Asing
5,932
179
Lembaga Pembiayaan/Leasing
37,006
7,246
0 0
Dana Pensiun Asuransi
367
Pasar Modal
136 532
Bank Perkreditan Rakyat
36 200
Bank Campuran
145 372
Bank Asing
327 398
3,496
1,077 1,192
Bank Pembangunan Daerah Bank Swasta
1,568
Bank Milik Negara
1,387 -
5,000
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU
9,061 7,644 10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
5 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 2 Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2014 s.d. Oktober 2015 6,000
50. 0
-2.7 42.3
40. 0
-37.3
5,000
2.6
4,000
2.6
13.0
-2.4
30. 0
-6.9
24.8
13.4
-7.9
-12.7
25.1
20. 0
10. 0
3,000
0. 0
- 10. 0
2,000 - 20. 0
- 30. 0
1,000 - 40. 0
3,834 3,532 4,007 5,700 5,548 3,478 4,342 4,454 4,148 5,190 4,532 4,650 4,539 5,130 Oct-15
Sep-15
Aug-15
Jul-15
Jun-15
May-15
Apr-15
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Dec-14
Nov-14
Oct-14
- 50. 0
Sep-14
0
2015 LTKM per Bulan
*)
% Perkembangan Bulanan (month-to-month)
Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
Grafik 3 Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor Januari 2015 s.d. Oktober 2015
Grafik 4 Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM Januari 2015 s.d. Oktober 2015
Bank 128 44%
Bank 20,206 44%
Non Bank 25,805 56%
Non Bank 166 56%
6 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 5 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2011 s.d. Oktober 2015 300,000 250,000
23.4% 25.3%
200,000 36.4%
150,000
242,786
36.9% 100,000
196,775 157,087
50,000
84,146
115,167
20,222
31,021
41,920
39,688
46,011
2011
2012
2013
2014
2015
0 Jumlah Kumulatif
Jumlah Per-tahun
Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003 - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Oktober 2015
Grafik 6 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2011 s.d. Oktober 2015 46,011
50,000 41,920
45,000
39,688
40,000 35,000
31,021
30,000 25,000
20,222
20,000 15,000 10,000 5,000
2,585
3,493
3,307
4,601
1,685 2011
2012
2013
2014
2015
0
Jumlah Per-tahun
Rata-rata per-bulan
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Oktober 2015
7 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 7 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2011 s.d. Oktober 2015 50,000
46,011
45,000
41,920
39,688
40,000 35,000
31,021
30,000 25,000
21,257
20,222
20,000
16,835
15,000
10,535
25,805
23,790
20,206
20,663 15,898
14,186
10,000 9,687
5,000 0
2011
2012
2013
Bank + Non Bank
2014
Bank
2015 Non Bank
Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun berjalan. - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d.Oktober 2015
Grafik 8 Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2011 s.d. Oktober 2015
2015
4,601.1
2014
3,307.3
2013
3,493.3
2012
2,585.1
2011
1,685.2
0.0
1,000.0
2,000.0
3,000.0
4,000.0
5,000.0
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Oktober 2015
8 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 2 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. Oktober 2015 Jumlah LTKM Propinsi Kantor PJK Pelapor Kejadian Transaksi Okt-2014
(1)
Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Bengkulu Jambi Riau Kepulauan Riau Lampung Kep Bangka Belitung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DI Yogyakarta Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Maluku Utara Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Gorontalo Papua Papua Barat Total LTKM
Catatan: -
-
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktDes-2014 2014)
Sep-2015
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
13 79 12 88 6 15 66 57 63 13 142 1,671 395 249 282 62 97 8 7 3 2 30 19 12 13 31 61 5 6 0 3 22 0 3,532
180 1,322 116 526 57 166 445 383 323 85 925 14,502 3,888 1,623 2,446 433 407 92 136 34 14 277 250 69 166 105 738 53 73 0 19 128 0 29,981
220 2,289 176 699 84 219 550 490 454 120 1,812 18,308 4,868 2,206 3,223 604 578 131 146 39 17 377 326 93 262 138 882 89 102 0 26 160 0 39,688
37 189 15 77 20 34 46 84 50 3 363 2,012 519 187 438 37 71 4 5 2 3 24 46 11 29 16 174 6 5 0 1 31 0 4,539
151 195 10 84 22 22 48 88 56 5 304 2,165 535 253 543 50 84 20 7 1 7 30 66 10 23 18 81 13 10 0 6 223 0 5,130
410 1,834 229 741 128 288 563 698 764 66 2,668 20,940 5,367 1,978 4,949 512 781 127 60 25 18 305 491 109 264 153 846 89 134 0 33 441 0 46,011
0.9 4.0 0.5 1.6 0.3 0.6 1.2 1.5 1.7 0.1 5.8 45.5 11.7 4.3 10.8 1.1 1.7 0.3 0.1 0.1 0.0 0.7 1.1 0.2 0.6 0.3 1.8 0.2 0.3 0.0 0.1 1.0 0.0 100.0
308.1 3.2 -33.3 9.1 10.0 -35.3 4.3 4.8 12.0 66.7 -16.3 7.6 3.1 35.3 24.0 35.1 18.3 400.0 40.0 -50.0 133.3 25.0 43.5 -9.1 -20.7 12.5 -53.4 116.7 100.0 n.a. 500.0 619.4 n.a. 13.0
1,061.5 146.8 -16.7 -4.5 266.7 46.7 -27.3 54.4 -11.1 -61.5 114.1 29.6 35.4 1.6 92.6 -19.4 -13.4 150.0 0.0 -66.7 250.0 0.0 247.4 -16.7 76.9 -41.9 32.8 160.0 66.7 n.a. 100.0 913.6 n.a. 45.2
127.8 38.7 97.4 40.9 124.6 73.5 26.5 82.2 136.5 -22.4 188.4 44.4 38.0 21.9 102.3 18.2 91.9 38.0 -55.9 -26.5 28.6 10.1 96.4 58.0 59.0 45.7 14.6 67.9 83.6 n.a. 73.7 244.5 n.a. 53.5
Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta). Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya. Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Januari 2003 s.d. Maret 2013
LTKM Menurut Provinsi Kejadian Terlapor
Catatan : Jumlah LTKM dihitung berdasarkan Lokasi Pelaporan. Jumlah LTKM tidak Mencerminkan Terjadinya Tindak Pidana.
Januari 2003 s.d. Maret 2013
LTKM Menurut Provinsi Kejadian Terlapor
Januari 2003 s.d. Maret 2013
LTKM Menurut Provinsi Kejadian Terlapor
Januari 2003 s.d. Maret 2013
LTKM Menurut Provinsi Kejadian Terlapor
Januari 2015 s.d. Oktober 2015
Gambar 1. Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Kumulatif LTKM
9
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
10 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 3 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor s.d. Oktober 2015 Jumlah LTKM Jenis Kategori Terlapor Okt-2014
(1)
Perorangan Ø Laki-Laki Ø Perempuan Perusahaan/Korporasi Total LTKM
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktDes-2014 2014)
Sep-2015
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
3,150 2,014 1,136
26,899 17,934 8,965
35,782 23,969 11,813
4,065 2,624 1,441
4,744 3,006 1,738
42,268 27,609 14,659
91.9 65.3 34.7
16.7 14.6 20.6
50.6 49.3 53.0
57.1 53.9 63.5
382
3,082
3,906
474
386
3,743
8.1
-18.6
1.0
21.4
3,532
29,981
39,688
4,539
5,130
46,011
100.0
13.0
45.2
53.5
Tabel 4 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan s.d. Oktober 2015 Jumlah LTKM Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perseorangan Okt-2014
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktDes-2014 2014)
Sep-2015
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(1) Ø Pengusaha/Wiraswasta Ø Pegawai Swasta Ø PNS (termasuk pensiunan) Ø Ibu Rumah Tangga Ø Pedagang Ø Pelajar/Mahasiswa Ø Profesional dan Konsultan Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan Pemerintah
(2) 844 777 311 285 274 115 52
(3) 7,602 5,999 2,871 2,289 2,428 944 343
(4) 10,327 7,983 3,583 2,858 3,541 1,144 442
(5) 1,449 1,111 326 261 153 111 82
(6) 1,700 1,236 329 377 180 153 105
(7) 14,997 10,969 3,263 2,744 2,005 1,160 904
(8) 35.5 26.0 7.7 6.5 4.7 2.7 2.1
(9) 17.3 11.3 0.9 44.4 17.6 37.8 28.0
(10) 101.4 59.1 5.8 32.3 -34.3 33.0 101.9
(11) 97.3 82.8 13.7 19.9 -17.4 22.9 163.6
61
568
713
72
77
735
1.7
6.9
26.2
29.4
Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan)
40
600
725
65
69
717
1.7
6.2
72.5
19.5
62
476
590
46
86
626
1.5
87.0
38.7
31.5
32 16
271 147
368 199
42 46
68 29
539 332
1.3 0.8
61.9 -37.0
112.5 81.3
98.9 125.9
14
185
215
5
9
213
0.5
80.0
-35.7
15.1
Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD (termasuk pensiunan) Ø Pengajar dan Dosen Ø Pegawai Bank Ø Pengurus dan pegawai yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya Ø Petani dan Nelayan Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi tidak berbadan hukum lainnya Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga dan Tenaga Keamanan Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan organisasi dan kelompok keagamaan Ø Pengurus Parpol Ø Pegawai Money Changer Ø Pengrajin Ø Tidak Teridentifikasi dll Total Terlapor Perseorangan
9
98
126
10
13
101
0.2
30.0
44.4
3.1
11
77
110
2
11
88
0.2
450.0
0.0
14.3
8
59
75
8
5
72
0.2
-37.5
-37.5
22.0
1
16
22
3
4
44
0.1
33.3
300.0
175.0
0 2 0 236 3,150
15 23 1 1,887 26,899
19 24 1 2,717 35,782
1 3 1 268 4,065
2 1 1 289 4,744
15 10 6 2,728 42,268
0.0 0.0 0.0 6.5 100.0
100.0 -66.7 0.0 7.8 16.7
n.a. -50.0 n.a. 22.5 50.6
0.0 -56.5 500.0 44.6 57.1
11 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 5 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan s.d. Oktober 2015 Jumlah LTKM Kategori Umur Terlapor Perseorangan Okt-2014
(1)
Ø Ø Ø Ø Ø Ø
Usia Dibawah 30 tahun Usia 30 - 40 tahun Usia 40 - 50 tahun Usia 50 - 60 tahun Usia Diatas 60 tahun Tidak Teridentifikasi
Total Terlapor Perseorangan
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktDes-2014 2014)
Sep-2015
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
c-to-c
(11)
829 888 708 494 188 43
7,197 7,561 6,218 4,120 1,496 307
9,506 10,272 8,402 5,339 1,861 402
755 1,240 1,098 712 213 47
950 1,329 1,345 807 261 52
8,537 12,637 11,414 7,156 2,098 426
20.2 29.9 27.0 16.9 5.0 1.0
25.8 7.2 22.5 13.3 22.5 10.6
14.6 49.7 90.0 63.4 38.8 20.9
18.6 67.1 83.6 73.7 40.2 38.8
3,150
26,899
35,782
4,065
4,744
42,268
100.0
16.7
50.6
57.1
Tabel 6 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal s.d. Oktober 2015 Jumlah LTKM Dugaan Tindak Pidana Asal Okt-2014
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktDes-2014 2014)
Sep-2015
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(1) Terkait Tindak Pidana Ø Penipuan Ø Korupsi Ø Perjudian Ø Di Bidang Perbankan Ø Di Bidang Perpajakan Ø Narkotika Ø Penggelapan Ø Terorisme Ø Penyuapan Ø Pencurian Ø Di Bidang Lingkungan Hidup Ø Di Bidang Kelautan Ø Perdagangan Manusia Ø Di Bidang Kehutanan Ø Penyelundupan Imigran Ø Prostitusi Ø Di Bidang Pasar Modal Ø Penyelundupan Barang Ø Pemalsuan Uang Ø Psikotropika Ø Di Bidang Asuransi Ø Penculikan Ø Penyelundupan Tenaga Kerja Ø Perdagangan Senjata Gelap
(2) 1,290 681 374 49 21 10 19 35 7 32 2 0 0 0 0 0 1 0 3 1 0 0 0 0 0
(3) 11,851 6,477 2,339 1,163 326 172 391 205 42 166 15 0 9 2 2 2 15 1 14 2 1 1 8 0 4
(4) 15,401 8,905 2,788 1,244 370 216 422 242 51 236 19 2 9 2 2 2 17 6 15 2 1 1 10 0 5
(5) 1,036 520 231 1 46 75 75 23 13 22 3 8 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0
(6) 1,278 588 170 106 142 154 69 14 8 13 1 0 0 0 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
(7) 10,320 5,192 1,771 841 716 549 392 206 142 118 41 28 11 7 10 6 5 5 2 1 1 0 0 0 0
(8) 22.4 50.3 17.2 8.1 6.9 5.3 3.8 2.0 1.4 1.1 0.4 0.3 0.1 0.1 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
(9) 23.4 13.1 -26.4 10,500.0 208.7 105.3 -8.0 -39.1 -38.5 -40.9 -66.7 -100.0 n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a.
(10) -0.9 -13.7 -54.5 116.3 576.2 1,440.0 263.2 -60.0 14.3 -59.4 -50.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -100.0 n.a. -100.0 -100.0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a.
(11) -12.9 -19.8 -24.3 -27.7 119.6 219.2 0.3 0.5 238.1 -28.9 173.3 n.a. 22.2 250.0 400.0 200.0 -66.7 400.0 -85.7 -50.0 0.0 -100.0 -100.0 n.a. -100.0
Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih
55
494
834
17
9
276
2.7
-47.1
-83.6
-44.1
2,242
18,130
24,287
3,503
3,852
35,691
77.6
10.0
71.8
96.9
3,532
29,981
39,688
4,539
5,130
46,011
100.0
13.0
45.2
53.5
Tidak Teridentifikasi Tindak Pidana/dll Total LTKM
12 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) UU TPPU Pasal 1 Angka 6 : “Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”
LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23. Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Oktober 2015 sebanyak 204.992 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 10.250 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut naik 2,5 persen (m-to-m), atau tercatat naik 25,7 persen dibandingkan jumlah pada Oktober 2014 (y-on-y). Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2015, PPATK tercatat telah menerima sebanyak 17,9 juta LTKT dari PJK. Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,5 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,4 persen). Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 78,7 persen atau sebanyak 9,3 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.
Grafik 9 Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. Oktober 2015 250,000
30. 0
25. 0
-9.3
16.7
200,000 -7.8
24.0
-2.5
-8.2 17.5
-1.8
14.5
-7.2
8.8 20. 0
-5.2
2.3 15. 0
150,000 10. 0
5. 0
100,000 0. 0
2015
LTKT per Bulan
% Perkembangan Bulanan (month-to-month)
Sep-15 200,005
Aug-15 183,866
Jul-15 202,663
Jun-15 173,602
169,687 May-15
Apr-15 179,041
Mar-15 182,235
Feb-15 159,152
171,557 Jan-15
Dec-14 175,971
Nov-14 149,744
Oct-14 163,123
Sep-14 176,854
0
Aug-14 142,644
50,000
- 5. 0
- 10. 0
- 15. 0
13 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 7 Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Oktober 2015 Sesudah Berlakunya UU TPPU Sebelum No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Berlakunya UU TPPU Tahun 2014 Tahun 2015 No. 8 Thn 2010 Tahun 2011Kumulatif Jan-2014 Kumulatif (s.d. Oktober 2013 Okt-2014 s.d. Okts.d. DesSep-2015 Okt-2015 s.d. Okt2010)*) 2014 2014 2015
Jenis Pihak Pelapor
(1) Bank
(2) 8,620,893
(3) 5,619,857
(4) 161,737
(5) (6) 1,517,357 1,841,116
(7) 198,892
(8) 203,631
(9) (10) (11) 1,817,039 9,278,012 17,898,905
(12) 141
Ø Bank Umum
1,515,820 1,839,252
1,815,149 9,266,493 17,885,567
109
8,619,074
5,612,092
161,561
198,740
203,431
Ø Bank Perkreditan Rakyat
1,819
7,765
176
1,537
1,864
152
200
1,890
11,519
13,338
32
Non Bank
10,530
18,781
1,386
8,014
9,970
1,113
1,361
9,761
38,512
49,042
38
Ø Pasar Modal
44
23
0
0
1
0
0
10
34
78
0
Ø Asuransi
165
22
460
460
495
125
91
346
863
1,028
0
Ø Dana Pensiun
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing
3
47
25
46
76
35
78
259
382
385
1
9,972
16,522
831
6,943
8,666
888
1,070
8,234
33,422
43,394
32
Ø Pedagang Valuta Asing Ø Money Remittance/KUPU
346
2,167
70
565
731
49
67
836
3,734
4,080
4
Ø Pos dan Giro
0
0
0
0
1
0
0
2
3
3
0
Ø Koperasi
0
0
0
0
0
0
0
3
3
3
0
Ø Pegadaian
0
0
0
0
0
16
55
71
71
71
1
Ø Lainnya
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8,631,423
5,638,638
163,123
200,005
204,992
Total LTKT
*)
Jumlah
Jumlah PJK Jumlah Jan Pelapor Jan 2003 s.d. 2014 s.d. Okt-2015 Okt-2015
1,525,371 1,851,086
1,826,800 9,316,524 17,947,947
0 179
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2011 s.d. Oktober 2015 20,000,000 11.3%
18,000,000 13.0%
16,000,000 16.5%
14,000,000 19.9%
12,000,000 10,000,000
17,947,947 16,121,147
8,000,000 14,270,061 12,247,141
6,000,000 10,213,913 4,000,000 2,000,000 1,582,490
2,033,228
2,022,920
2011
2012
2013
1,851,086
1,826,800
2014
2015
0 Kumulatif LTKT
LTKT Per-Tahun
Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003 - Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d.Oktober 2015.
14 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
C. Laporan Pembawaan Uang Tunai (LPUT) UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) : “Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“ Pasal 35 Ayat (1) : “Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006. Selama Oktober 2015, terdapat 4 LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK. Dengan adanya penambahan LPUT selama Oktober 2015 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Oktober 2015 tetap sebanyak 13.913 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta dan Batam. Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Oktober 2015, tercatat terjadi 136 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 13 lokasi pelaporan. Sejalan dengan pelaporan LPUT, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Batam, yakni sebanyak 29,4 persen atau 40 Laporan.
Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. Oktober 2015 Lokasi Pelaporan
(1)
Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø
Batam Soekarno Hatta Bandung Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang (Tj. Emas) Lombok Palembang Yogyakarta Mataram Total LPUT
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Tahun 2014 Tahun 20112013 Okt-2014
Kumulatif s.d. Okt2014
Tahun 2015 Jan-2014 s.d. Des2014
Sep-2015
Okt-2015
Kumulatif s.d. Okt2015
Jumlah
Jumlah Jan 2006 s.d. Okt-2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
2,683 2,866 3 0 97 50 1 7 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 5,711
677 5,936 1 24 12 63 1 2 0 1 2 1 1 0 0 0 0 0 6,721
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
935 494 3 2 3 10 3 0 0 0 0 0 0 1 12 1 2 0 1,466
935 494 3 3 3 10 3 0 0 0 0 0 0 1 12 1 2 0 1,467
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3
0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4
1 0 0 6 0 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 1 14
1,613 6,430 4 33 15 75 4 2 0 1 2 2 2 1 12 1 4 1 8,202
4,296 9,296 7 33 112 125 5 9 1 4 2 2 2 1 12 1 4 1 13,913
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
15 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Grafik 11 Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Oktober 2015 Mataram
1
Yogyakarta
4
Palembang
1
Lombok
12
Semarang (Tj. Emas)
1
Pekanbaru
2
Pontianak
2
Balikpapan
2
Medan
4
Teluk Nibung
1
Teluk Bayur
9
Dumai
5
Ngurah Rai Denpasar
125
Tj. Pinang
112 33
Bandung
7
Soekarno Hatta
9,296
Batam
4,296 0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
Grafik 12 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2011 s.d. Oktober 2015 16,000 0.1%
14,000
11.8%
12,000
38.6%
10,000 29.2%
8,000
4,000
13,899
13,913
1,467
14
2014
2015
12,432
6,000 8,971 6,944
2,000 1,233
2,027
2011
2012
3,461
0 Kumulatif LPUT
2013 LPUT Per-Tahun
Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006 - Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Oktober 2015.
16 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 9 Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan Januari 2005 s.d. Oktober 2015 Lokasi Pelaporan
Jumlah Jan-2006 s.d. Okt-2015
(1)
%
(2)
(3)
Batam
40
29,4%
Ngurah Rai Denpasar
37
27,2%
Soekarno Hatta
32
23,5%
PekanBaru
7
5,1%
Medan
4
2,9%
Pontianak
4
2,9%
Dumai
3
2,2%
Tj. Pinang
2
1,5%
Teluk Bayur
2
1,5%
Bandung
1
0,7%
Tj. Balai Karimun
1
0,7%
Halim Perdana Kusumah
1
0,7%
Tarakan
1
0,7%
Teluk Nibung
1
0,7%
Palembang
0
0,0%
136
100,0%
Total Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
Grafik 13 Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan Januari 2005 s.d. Oktober 2015 Palembang
0
Teluk Nibung
1
Tarakan
1
Halim Perdana Kusumah
1
Tj. Balai Karimun
1
Bandung
1
Teluk Bayur
2
Tj. Pinang
2
Dumai
3
Pontianak
4
Medan
4
PekanBaru Soekarno Hatta Ngurah Rai Denpasar Batam
7 32 37 40
17 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) : ”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan: 1. bank; 2. perusahaan pembiayaan; 3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek; 6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat; 9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing; 11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu; 12. penyelenggara e-money dan/atau ewallet; 13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam; 14. pegadaian; 15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau 16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang. b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia; 4. pedagang barang seni dan antik; atau 5. balai lelang.”
D. Laporan dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012. Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama Oktober 2015 tercatat sebanyak 3.687 Laporan, atau turun sebesar 29,1 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, namun meningkat 33,7 persen dibandingkan jumlah pada Oktober 2014. Dengan demikian, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Oktober 2015 telah mencapai 96.022 laporan yang berasal dari 316 PBJ. Selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015, laporan transaksi terbanyak dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 22.372 laporan atau 67,0 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 10.272 laporan atau 30,8 persen, Pedagang Perhiasan/logam mulia sebanyak 661 laporan atau 2,0 persen, dan Balai Lelang sebanyak 50 laporan atau 0,1 persen. Sementara itu, selama Mei 2012 s.d. Oktober 2015 masih belum diterima laporan transaksi yang disampaikan oleh PBJ yang bergerak di bidang perdagangan barang seni/antik.
Tabel 10 Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Oktober 2015 Tahun 2014 Jenis Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ)
Tahun 2012-2013 Okt-2014
(1)
Kumulatif s.d. Okt2014
Tahun 2015 Jan-2014 s.d. Des2014
Sep-2015
Okt-2015
Kumulatif s.d. Okt2015
Jumlah LTPBJ Mei 2012 s.d. Okt-2015
Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Okt2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Ø Perusahaan Properti
17,377
1,685
13,064
17,037
2,479
2,457
22,372
56,786
197
Ø Pedagang Kendaraan Bermotor
13,858
1,902
10,596
12,204
2,655
1,115
10,272
36,334
106
Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia
458
81
1,242
1,395
54
109
661
2,514
4
Ø Balai Lelang
218
1
50
58
13
6
50
326
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ø Barang Seni / Antik Ø Tidak terklasifikasi Total LTPBJ
0
16
21
21
0
0
41
62
0
31,911
3,685
24,973
30,715
5,201
3,687
33,396
96,022
316
Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (November 2010).
18 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 14 Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Oktober 2015 0 0
Barang Seni / Antik
326 9
Balai Lelang
2,514
Perhiasan / logam mulia
4
36,334
Pedagang Kendaraan Bermotor
106 56,786
Perusahaan Properti
197
0
10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000
Jumlah Laporan Transaksi
Jumlah PBJ
Grafik 15 Jumlah dan Persentase Kumulatif Transaksi dari PBJ Januari 2015 s.d. Oktober 2015 Balai Lelang 50 0% Barang Seni / Antik 0 0% Pedagang Kendaraan Bermotor 10,272 31%
Perhiasan / logam mulia 129 5%
Perusahaan Properti 22,372 67%
19 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
UU TPPU Pasal 23 Angka 1 : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..” Peraturan Kepala PPATK No: PER12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan Pasal 1 Angka 4: Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.
E. Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari/ke Luar Negeri (LTKL) Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Oktober 2014 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c. Hingga akhir Oktober 2015 sebanyak 104 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 80 PJK Bank Umum dan 24 PJK selain Bank Umum. Dominansi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 90 persen dari keseluruhan LTKL. Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (32 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (37 persen), dan KUPU (31 persen). Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. Oktober 2015 sebanyak 10,4 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 471,6 ribu laporan atau sebanyak 23,6 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 6,1 juta Laporan atau 59,1 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 4,1 juta Laporan atau 40,9 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing) lebih besar daripada nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming). Hal ini dikarenakan besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.543 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp1.177 juta untuk setiap LTKL Incoming. Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor
Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor NON BANK UMUM 24 23%
NON BANK UMUM 9.1%
BANK UMUM 80 77%
BANK UMUM 90.9%
20 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 18 Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Oktober 2015
KUPU 31%
SWIFT 32%
NON SWIFT 37%
Grafik 19 Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Oktober 2015
Incoming 6,126,520 59%
Outgoing 4,248,258 41%
Grafik 20 Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Oktober 2015
Outgoing Rp4,547,319, 848,467,690 52% Incoming Rp4,124,185, 116,965,790 48%
21 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Grafik 21 Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode Oktober 2014 s.d. Oktober 2015 Ribu Laporan 350 319 300
295
289
301
284
311
309
308
288
262
250 200
333
322
214
213
208
199
193
214
210
204
191
200
203
172
157
150
104
100 Outgoing 50
Incoming
Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15
Grafik 22 Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Oktober 2014 s.d. Oktober 2015 Triliun Rp
1,421 1,250 Outgoing
Incoming
950
650 458
368 350
50
347
316
312
285
360
294 291
290 304
339 339
321
335
286
294
331 327
335 275
334
323
177 162
Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15
Grafik 23 Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Oktober 2014 s.d. Oktober 2015 Juta Rp/Laporan 5,500.0 5,000.0
4,938
4,500.0
Outgoing
4,000.0
Incoming
3,500.0 3,000.0 2,500.0 2,000.0
1,500.0 1,000.0 500.0
1,621 1,059
1,767 1,480 986
1,528
1,127 1,022
1,683 1,161
1,701 1,053
1,501 950
1,592 945
1,605 1,077
1,754
1,666
1,595 1,706 1,482 1,033
827
Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15
22 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
F. Laporan Penundaan Transaksi (LPT) UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) : (1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. (2) Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa: a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu. (3) Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi. (4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa. (5) Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan UndangUndang ini. (7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Oktober 2015. Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Oktober 2015 tercatat sebanyak 28 Laporan, atau lebih rendah 34,9 persen dibandingkan jumlah pada September 2015 (m-to-m), atau turun 3,4 persen dibandingkan jumlah pada Oktober 2014 (y-on-y). Dengan penambahan ini, jumlah LPT selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 telah sebanyak 430 Laporan. Sebagian besar penundaan transaksi selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 dilakukan oleh PJK Bank (94,2 persen), terutama Bank Negara (66,3 persen) dan BPD (14,9 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (41,2 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor adalah perorangan (99,1 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (36,0 persen), Pegawai Swasta (12,6 persen), dan Pelajar/Mahasiswa (10,2 persen). Bila dilihat dari besaran nominalnya, hampir keseluruhan transaksi yang ditunda selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 bernilai dibawah Rp100 juta (96,3 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, mayoritas LPT pada selama periode tersebut atau sebanyak 98,8 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil. Sedangkan jumlah LPT yang telah memenuhi aspek formil dan materil hanya sebanyak 0,9 persen saja. Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 terjadi di Propinsi DKI Jakarta (43,5 persen), Sumatera Selatan (15,6 persen), Jawa Barat (15,1 persen), dan Jawa Timur (6,5 persen). Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 48,8 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.
23 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Grafik 24 Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Oktober 2014 s.d. Oktober 2015 120 96
80
69
30
29
28
43
41
39
40
36
32
27
28 19
0 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15
Tabel 11 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Oktober 2015 Jumlah LPT Jenis Pihak Pelapor Okt-2014
(1)
Bank Ø Bank Negara Ø Bank Swasta Ø BPD Ø Bank Asing Ø Bank Campuran Non Bank Ø Asuransi Ø Pasar Modal Total LPT
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktSep-2015 Des-2014 2014)
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
29 25 1 3 0 0 0 0 0 29
559 499 15 21 2 22 41 38 3 600
616 548 16 28 2 22 42 39 3 658
42 28 4 10 0 0 1 1 0 43
27 0 10 0 16 1 1 1 0 28
405 285 35 64 17 4 25 24 1 430
94,2 66,3 8,1 14,9 4,0 0,9 5,8 5,6 0,2 100,0
-35,7 -100,0 150,0 -100,0 n.a. n.a. 0,0 0,0 n.a. -34,9
-6,9 -100,0 900,0 -100,0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -3,4
-27,5 -42,9 133,3 204,8 750,0 -81,8 -39,0 -36,8 -66,7 -28,3
Tabel 12 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Januari 2013 s.d. Oktober 2015 Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi
(1) Aspek Formil dan Aspek Materil terpenuhi Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek Materil tidak terpenuhi Aspek Formil tidak terpenuhi, namun Aspek Materil terpenuhi Aspek Formil dan Aspek Materil tidak terpenuhi Total LPT
Jumlah LPT
Okt-2014
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktDes-2014 2014)
Sep-2015
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
c-to-c
(11)
0
7
7
1
0
4
0,9
-100,0
n.a.
-42,9
28
587
633
42
28
425
98,8
-33,3
0,0
-27,6
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
1
6
18
0
0
1
0,2
n.a.
-100,0
-83,3
29
600
658
43
28
430
100,0
-34,9
-3,4
-28,3
Keterangan: (1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda. (2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.
24 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 13 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda s.d. Oktober 2015 Jumlah LPT Jenis Transaksi Yang Ditunda Okt-2014
(1) Transfer Tarik/Setor Tunai SMS/Mobile Banking Polis Asuransi Remittance Internet Banking Saham Incoming Valas Penukaran Valas Redemption penyertaan Pembayaran Kirim Valas Lainnya Tidak Terisi Total LPT
(2) 9 0 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 8 29
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktSep-2015 Des-2014 2014)
(3) 303 50 18 6 1 0 0 2 1 1 3 2 125 88 600
(4) 326 58 20 7 2 0 0 2 1 1 3 2 138 98 658
(5) 23 3 3 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 10 43
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
(6) 14 4 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4 1 28
(7) 177 36 23 12 7 3 1 1 0 0 0 0 52 118 430
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015) (8) 41,2 8,4 5,3 2,8 1,6 0,7 0,2 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 12,1 27,4 100,0
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
c-to-c
(9) -39,1 33,3 -33,3 n.a. n.a. 0,0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. 33,3 -90,0 -34,9
(10) 55,6 n.a. -60,0 n.a. -100,0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -33,3 -87,5 -3,4
(11) -41,6 -28,0 27,8 100,0 600,0 n.a. n.a. -50,0 -100,0 -100,0 -100,0 -100,0 -58,4 34,1 -28,3
Tabel 14 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan s.d. Oktober 2015 Jenis Terlapor dan Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan (1) Perorangan Ø Pengusaha/Wiraswasta Ø Pegawai Swasta Ø Pelajar/Mahasiswa Ø Pedagang Ø Ibu Rumahtangga Ø Buruh Ø PEPS Ø PNS Ø TNI/POLRI (Termasuk Pensiunan) Ø Pengajar/Dosen Ø Profesional Ø TKW Ø Belum/Tidak Bekerja Ø Tidak Teridentifikasi Korporasi Total LPT
Jumlah LPT
Okt-2014
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktSep-2015 Des-2014 2014)
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
c-to-c
(9) -34,9 -6,3 -37,5 -50,0 -20,0 -50,0 -100,0 -100,0 n.a.
(10) -3,4 114,3 0,0 -66,7 33,3 100,0 -100,0 n.a. -100,0
(11) -28,6 -36,7 -38,6 -27,9 -48,1 -29,7 -12,5 -71,9 -50,0
(2) 29 7 5 6 3 1 1 0 1
(3) 597 245 88 61 52 37 16 32 10
(4) 655 266 96 64 59 40 17 32 11
(5) 43 16 8 4 5 4 1 2 0
(6) 28 15 5 2 4 2 0 0 0
(7) 426 155 54 44 27 26 14 9 5
(8) 99,1 36,0 12,6 10,2 6,3 6,0 3,3 2,1 1,2
0
13
13
0
0
3
0,7
n.a.
n.a.
-76,9
0 0 0 0 5 0 29
9 1 0 3 30 3 600
10 1 0 5 41 3 658
1 0 0 0 2 0 43
0 0 0 0 0 0 28
3 2 0 2 82 4 430
0,7 0,5 0,0 0,5 19,1 0,9 100,0
-100,0 n.a. n.a. n.a. -100,0 n.a. -34,9
n.a. n.a. n.a. n.a. -100,0 n.a. -3,4
-66,7 100,0 n.a. -33,3 173,3 33,3 -28,3
Tabel 15 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda s.d. Oktober 2015 Jumlah LPT Kategori Nominal Transaksi Okt-2014
(1) Ø Dibawah Rp100 juta Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar Ø Diatas Rp1 miliar Total LPT
(2) 28 1 0 29
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktSep-2015 Des-2014 2014)
(3) 572 21 7 600
(4) 630 21 7 658
(5) 42 0 1 43
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
(6) 27 1 0 28
(7) 414 12 4 430
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015) (8) 96,3 2,8 0,9 100,0
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
c-to-c
(9) -35,7 n.a. -100,0 -34,9
(10) -3,6 0,0 n.a. -3,4
(11) -27,6 -42,9 -42,9 -28,3
25 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 16 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi s.d. Oktober 2015 Jumlah LPT Propinsi Kantor PJK Penunda Transaksi Okt-2014
(1)
DKI JAKARTA SUMSEL JAWA BARAT JAWA TIMUR BANTEN SUMUT JAWA TENGAH LAMPUNG RIAU SUMBAR KALTENG SULSEL BALI KEP BABEL KEPRI JAMBI NAD DIY KALSEL NTB BENGKULU SULTENG SULTRA MALUKU NTT PAPUA SULUT GORONTALO SULBAR KALBAR KALTIM Total LPT
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktDes-2014 2014)
Sep-2015
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
c-to-c
(11)
6 4 5 2 4 1 2 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 29
202 39 130 51 33 23 41 5 21 5 3 7 4 2 5 1 5 4 2 2 5 0 0 1 1 1 0 1 2 2 2 600
221 45 140 54 40 24 47 5 21 5 3 7 4 4 7 1 5 5 2 2 5 0 0 1 1 1 0 1 2 3 2 658
16 8 9 3 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 43
8 11 5 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28
187 67 65 28 13 10 10 10 9 5 5 4 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 430
43,5 15,6 15,1 6,5 3,0 2,3 2,3 2,3 2,1 1,2 1,2 0,9 0,7 0,7 0,5 0,5 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0
-50,0 37,5 -44,4 -66,7 n.a. n.a. 0,0 n.a. -100,0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. 0,0 n.a. -100,0 n.a. n.a. -100,0 -100,0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -34,9
33,3 175,0 0,0 -50,0 -100,0 -100,0 -50,0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -100,0 -100,0 -100,0 0,0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -100,0 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -3,4
-7,4 71,8 -50,0 -45,1 -60,6 -56,5 -75,6 100,0 -57,1 0,0 66,7 -42,9 -25,0 50,0 -60,0 100,0 -80,0 -75,0 -50,0 -50,0 -80,0 n.a. n.a. -100,0 -100,0 -100,0 n.a. -100,0 -100,0 -100,0 -100,0 -28,3
Tabel 17 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi s.d. Oktober 2015 Jumlah LPT Alasan Penundaan Transaksi Okt-2014
(1) Pertimbangan (1) dan (2) Pertimbangan (1) dan (3) Pertimbangan (2) dan (3) Pertimbangan (1) saja Pertimbangan (2) saja Pertimbangan (3) saja Tidak Teridentifikasi Total LPT
(2) 2 1 2 1 5 1 17 29
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. Sep-2015 (s.d. OktDes-2014 2014)
(3) 58 5 11 145 87 51 243 600
(4) 58 7 13 148 97 62 273 658
(5) 2 0 0 2 7 4 28 43
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
(6) 1 0 0 1 9 0 17 28
(7) 19 1 8 96 70 26 210 430
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015) (8) 4,4 0,2 1,9 22,3 16,3 6,0 48,8 100,0
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen) m-to-m
y-on-y
c-to-c
(9) -50,0 n.a. n.a. -50,0 28,6 -100,0 -39,3 -34,9
(10) -50,0 -100,0 -100,0 0,0 80,0 -100,0 0,0 -3,4
(11) -67,2 -80,0 -27,3 -33,8 -19,5 -49,0 -13,6 -28,3
Keterangan: (1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
26 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
A. Hasil Analisis (HA)
ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat: a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis PPATK; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri; f. menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana Pencucian Uang; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang; h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang; k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.”
ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN ANALISIS & PEMERIKSAAN
Selama Oktober 2015, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 10 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 10 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 2 HA (20,0 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 2 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 8 HA (80,0 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 8 laporan. Selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 258 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 634 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 75 HA (29,1 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 91 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 183 HA (70,9 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 543 laporan. Setelah berlakunya UU TPPU s.d. Oktober 2015, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 1.734 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 6.078 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 612 HA (35,3 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 1.892 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 1.122 HA (64,7 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.186 laporan. Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2015, jumlah HA (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 3.165 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 9.188 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 1.784 HA (56,4 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.743 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 1.381 HA (43,6 persen) denga jumlah LTKM terkait sebanyak 4.445 laporan. Berdasarkan HA selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015, dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan dalam HA, yaitu sebanyak 114 HA (44,2 persen). Namun demikian, jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 ini lebih rendah sebesar 33,3 persen dibandingkan jumlah HA selama Januari 2014 s.d. Oktober 2014 yang sebanyak 171 HA, sedangkan jumlah HA dengan dugaan tindak pidana di bidang perpajakan yang merupakan tindak pidana dominan berikutnya mengalami kenaikan sebesar 81,3 persen. PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi dengan PPATK. Selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015, jumlah IHA yang disampaikan sebanyak 155 IHA.
27 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 18 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik dan Jumlah LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait) Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. Oktober 2015 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Jenis Hasil Analisis (HA)
(1)
(2)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Okt-2015
Okt-2015
Kumulatif s.d. Okt2015
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Tahun 2014 Tahun 20112013 Okt-2014
(3)
(4)
Tahun 2015
Kumulatif s.d. Okt2014
Jan-2014 s.d. Des2014
Sep-2015
(5)
(6)
PROAKTIF Ø Hasil Analisis
1.172
464
14
60
73
9
2
75
612
1.784
Ø LTKM Terkait
2.851
1.349
35
380
452
9
2
91
1.892
4.743
INQUIRY**) Ø Hasil Analisis
259
556
38
307
383
11
8
183
1.122
1.381
Ø LTKM Terkait
259
1.347
404
1.787
2.296
11
8
543
4.186
4.445
Ø Hasil Analisis
1.431
1.020
52
367
456
20
10
258
1.734
3.165
Ø LTKM Terkait
3.110
2.696
439
2.167
2.748
20
10
634
6.078
9.188
TOTAL
Keterangan : - Cut off data per 31 Oktober 2015. - Proaktif adalah HA yang disampaikan atas insiatif PPATK. - Inquiry adalah HA yang disampaikan sebagai jawaban atas permintaan dari Apgakum. - Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan biasa dan tidak diperhitungkan sebagai HA.
Grafik 25 Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Jenis HA Januari 2011 s.d. Oktober 2015 500
456
442 450 400
383
350 301 300
297
258
277
250 200 150 100
183
231 180 145
97
50
70
73
75
2013
2014
2015
0 2011
2012 HA per-Tahun
Proaktif
Inquiry
28 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Tabel 19 Jumlah Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Jenis Penyidik Januari 2003 s.d. Oktober 2015 Penyidik
(1) Ø KEPOLISIAN SAJA Ø KEJAKSAAN SAJA Ø KPK SAJA Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN KPK Ø KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN Ø KEPOLISIAN DAN KPK Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN BNN Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN DITJEN PAJAK Ø KEJAKSAAN DAN KPK Ø DITJEN PAJAK Ø DITJEN BEA DAN CUKAI Ø BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN)
JUMLAH HA
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jan-2014 s.d. Des2014
Sep-2015
Okt-2015
Kumulatif s.d. Okt2015
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Okt-2015
Tahun 2014 Tahun 20112013 Okt-2014
Kumulatif s.d. Okt2014
Tahun 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
0 104 0 0
302 160 331 99
25 7 9 0
174 69 75 0
208 96 97 0
7 4 3 0
8 0 0 0
98 54 43 0
608 310 471 99
608 414 471 99
1.327 0 0
52 2 2
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
52 2 2
1.379 2 2
0
5
0
0
0
0
0
0
5
5
0 0 0 0
7 34 0 26
0 8 2 1
0 33 8 8
0 37 9 9
0 6 0 0
0 2 0 0
0 62 1 0
7 133 10 35
7 133 10 35
1.431
1.020
52
367
456
20
10
258
1.734
3.165
Catatan : Jumlah Inquiry belum memperhitungkan inquiry Januari 2004 s.d. Desember 2008, sebanyak 295 laporan.
Tabel 20 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2003 s.d. Oktober 2015 Dugaan Tindak Pidana Asal
Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Tahun 2014 Tahun 20112013 Okt-2014
Kumulatif s.d. Okt2014
Tahun 2015 Jan-2014 s.d. Des2014
Sep-2015
Okt-2015
Kumulatif s.d. Okt2015
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Okt-2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Korupsi; Penyuapan; Narkotika; Di bidang perbankan; Di bidang Pasar Modal Di bidang perasuransian; Kepabeanan; Terorisme; Pencurian; Penggelapan; Penipuan; Pemalsuan uang; Perjudian; Prostitusi; Di bidang perpajakan; Di bidang kehutanan; Perdagangan orang;
580 40 47 46 0 1 9 19 4 42 419 5 17 4 7 6 0 0
563 46 43 17 1 0 4 21 4 29 113 1 10 0 33 4 0 13
18 0 2 1 0 0 2 6 0 3 7 1 2 0 8 0 0 0
171 2 13 4 0 0 9 9 0 17 65 4 8 0 32 0 2 6
226 2 15 6 0 0 10 9 1 22 76 4 10 0 35 0 3 9
10 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 0 0 0 6 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 3 0 0 0 1 1 0 0
114 0 3 4 0 0 1 8 0 4 28 0 12 0 58 1 1 2
903 48 61 27 1 0 15 38 5 55 217 5 32 0 126 5 4 24
1.483 88 108 73 1 1 24 57 9 97 636 10 49 4 133 11 4 24
185
118
2
25
28
0
1
22
168
353
1.431
1.020
52
367
456
20
10
258
1.734
3.165
Ø Pidana lain yang diancam dengan penjara 4 tahun atau lebih
Ø Tidak Teridentifikasi / dll JUMLAH HA
29 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 21 Jumlah HA yang Tidak Ditemukan Indikasi berkaitan dengan Tindak Pidana dan Tidak disampaikan ke Penyidik Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Januari 2003 s.d. Oktober 2015 (HA database) Hasil Analisis
Tahun Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
LTKM Terkait
Januari 2003 Desember 2010
553
938
2011
149
323
2012
71
137
2013
35
44
2014
36
63
2015 (s.d. Oktober 2015)
1
1
292
568
845
1.506
Jumlah Jumlah Tahun 2003 s.d. Oktober 2015
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 Catatan : HA dimasukan dalam database karena tidak terindikasi terkait dugaan tindak pidana, dianggap sesuai dengan profil dan memiliki underlying yang wajar serta keterbatasan data.
Grafik 26 Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Tidak Terindikasi Tindak Pidana (HA database) dan Jumlah HA yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. Oktober 2015 500
456
442
450 400 350 277
300
301 258
250 200
149
150
71
100
35
50
36 1
0 2011
2012
HA Database
2013
2014
HA ke Penyidik
2015
30 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Tabel 22 Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) Terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan #) MoU dengan Lembaga/Instansi Terkait Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian IHA Januari 2003 s.d. Oktober 2015 Instansi
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Tahun 2014 Tahun 20112013 Okt-2014
Jumlah
Jumlah Jan 2003 s.d. Okt-2015
Tahun 2015 Sep-2015
Okt-2015
Kumulatif s.d. Okt2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Ø Komisi Pemberantasan Korupsi Ø Badan Pengawas Pemilu Ø Komisi Yudisial Ø Tim Tas TIPIKOR (Bubar Tgl 11/06/2007) Ø BAPEPAM-LK (Menjadi OJK Th. 2012) Ø Bank Indonesia Ø Dirjen Pajak Ø Kementrian Luar Negeri Ø Kementrian Kehutanan Ø Badan Pemeriksa Keuangan Ø Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Ø Kementrian Keuangan Ø Lembaga Penjamin Simpanan Ø Ditjen Bea dan Cukai Ø Badan Narkotika Nasional Ø Kementrian Hukum dan HAM Ø Kementrian Dalam Negeri Ø Ombudsman Ø Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Ø Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Ø KPPU Ø Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ø Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ø Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Ø Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Ø Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Ø Lainnya
378
5
0
18
22
2
3
13
40
418
9 5 1
2 8 0
0 1 0
1 4 0
1 5 0
0 0 0
0 0 0
1 7 0
4 20 0
13 25 1
34
14
0
0
0
0
0
0
14
48
8 47 1 1 13 6
8 0 0 0 4 0
1 0 0 0 0 0
1 4 0 0 2 0
3 8 0 0 4 0
1 4 0 0 2 0
0 7 0 0 0 0
1 22 0 0 3 0
12 30 0 0 11 0
20 77 1 1 24 6
39 1 1 12 1 0 0 0
49 0 0 1 11 1 2 1
2 0 0 0 1 0 0 0
24 0 0 1 7 0 0 0
30 0 0 1 7 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 2 2 0 0 1
104 0 0 4 20 1 2 2
143 1 1 16 21 1 2 2
0
2
0
0
0
0
0
0
2
2
0 0 0
0 10 0
0 0 0
0 1 0
0 1 0
0 0 0
0 1 0
0 2 3
0 13 3
0 13 3
0
0
0
0
0
0
0
4
4
4
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
4
4
4
6
44
8
41
58
4
9
64
166
172
JUMLAH IHA
563
162
13
104
140
18
22
155
457
1.020
(1)
Kumulatif s.d. Okt2014
Jan-2014 s.d. Des2014
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. #) Pada periode sebelum berlakunya UU TPPU No.8 Tahun 2010, Instansi KPK, Ditjen Pajak, BNN, Ditjen Bea dan Cukai belum dinyatakan sebagai instansi yang berwenang untuk menerima HA dari PPATK.
31 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
B. Karakteristik Terlapor Berdasarkan HA UU TPPU Pasal 1 Angka 9 : “Setiap Orang adalah perseorangan atau Korporasi.”
Berdasarkan register data HA Proaktif selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 yang berjumlah sebanyak 75 LHA, mayoritas terlapor HA proaktif adalah perorangan (84,0 persen atau sebanyak 63 HA).
orang
Dilihat berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas HA proaktif selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 bernominal di atas Rp5 Miliar atau sebesar 72,0 persen. Berdasarkan lokus kejadiannya, diketahui bahwa sebagian besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di Propinsi DKI Jakarta atau sebesar 73,3 persen. Tabel 23 Perkembangan HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor s.d. Oktober 2015 Jumlah HA Kategori Terlapor Okt-2014
(1) Perorangan Ø Laki-Laki Ø Perempuan Perusahaan/korporasi Total HA Proaktif
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktSep-2015 Des-2014 2014)
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(2) 13 11 2
(3) 53 41 12
(4) 66 49 17
(5) 7 6 1
(6) 1 1 0
(7) 63 53 10
(8) 84,0 70,7 13,3
(9) -85,7 -83,3 -100,0
(10) -92,3 -90,9 -100,0
(11) 18,9 29,3 -16,7
1
7
7
2
1
12
16,0
-50,0
0,0
71,4
14
60
73
9
2
75
100,0
-77,8
-85,7
25,0
Grafik 27 Persentase HA Proaktif Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi HA Januari 2015 s.d. Oktober 2015
Rp2 Miliar Rp3 Miliar 9,3
Di atas Rp 5 Miliar 72,0
Rp4 Miliar Rp5 Miliar 8,0
32 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Tabel 24 Perkembangan HA Proaktif Menurut Locus (Tempat Kejadian) Indikasi Terjadinya Tindak Pidana s.d. Oktober 2015 Jumlah HA Propinsi Okt-2014
(1) Nanggroe Aceh Darussalam
Tahun 2014 Jan-2014 s.d. (s.d. OktDes-2014 2014)
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
Sep-2015
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt2015)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
(5) 0
(6) 0
(7) 0
(8) 0,0
(9) n.a.
(10) n.a.
(11) n.a. -100,0
(2) 0
(3) 0
Sumatera Utara
1
6
0 7
0
0
0
0,0
n.a.
-100,0
Sumatera Barat
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sumatera Selatan
0
1
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
-100,0
Bengkulu
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Jambi
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Riau
3
4
4
0
0
2
2,7
n.a.
-100,0
-50,0
Kepulauan Riau
0
0
0
0
0
1
1,3
n.a.
n.a.
n.a.
Lampung
0
0
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Kep Bangka Belitung
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Banten
1
3
4
1
0
2
2,7
-100,0
-100,0
-33,3
DKI Jakarta
1
20
26
7
1
55
73,3
-85,7
0,0
175,0
Jawa Barat
5
9
10
0
0
2
2,7
n.a.
-100,0
-77,8
Jawa Tengah
1
4
5
0
0
4
5,3
n.a.
-100,0
0,0
Jawa Timur
0
3
4
1
1
2
2,7
0,0
n.a.
-33,3
DI Yogyakarta
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Bali
0
3
3
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
-100,0
Nusa Tenggara Barat
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Nusa Tenggara Timur
0
1
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
-100,0
Maluku
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Maluku Utara
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Kalimantan Barat
0
1
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
-100,0
Kalimantan Timur
0
2
2
0
0
2
2,7
n.a.
n.a.
0,0
Kalimantan Tengah
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Kalimantan Selatan
0
0
0
0
0
3
4,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sulawesi Utara
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sulawesi Selatan
0
0
0
0
0
1
1,3
n.a.
n.a.
n.a.
Sulawesi Tengah
1
1
1
0
0
1
1,3
n.a.
-100,0
0,0
Sulawesi Tenggara
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Sulawesi Barat
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Gorontalo
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
Papua
1
2
3
0
0
0
0,0
n.a.
-100,0
-100,0
Papua Barat Total HA Proaktif
(4)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
14
60
73
9
2
75
100,0
-77,8
-85,7
25,0
Catatan : Provinsi kejadian terlapor merupakan locus (tempat kejadian) dugaan tindak pidana yang berindikasi dalam HA terdiri dari seluruh dugaan tindak pidana, dan juga dari seluruh profil pekerjaan.
Januari 2003 s.d. Maret 2013
dugaan tindak pidana yang terindikasikan dalam HA
Pemetaan Menurut Locus (tempat kejadian)
Catatan : Terkait dengan seluruh tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam2003 pasal 2s.d. UU No.8 tahun 2013 2010, tanpa membedakan profile terlapor. Januari Maret
dugaan tindak pidana yang terindikasikan dalam HA
Pemetaan Menurut Locus (tempat kejadian)
Januari 2003 s.d. Maret 2013
dugaan tindak pidana yang terindikasikan dalam HA
Pemetaan Menurut Locus (tempat kejadian)
Januari 2003 s.d. Maret 2013
dugaan tindak pidana yang terindikasikan dalam HA
Pemetaan Menurut Locus (tempat kejadian)
Gambar 2. Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Locus (Tempat Kejadian) Dugaan Tindak Pidana yang Terindikasikan dalam HA Proaktif Januari 2015 s.d. Oktober 2015
33
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
34 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
C. HA Pendanaan Terorisme UU TPPU Pasal 2 Ayat (2) : “Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n.” Pasal 93: “Dalam hal ada perkembangan konvensi internasional atau rekomendasi internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan pendanaan terorisme, PPATK dan instansi terkait dapat melaksanakan ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.”
Sepanjang tahun 2015 (hingga Oktober 2015), terdapat 8 HA yang terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme. Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2015, jumlah seluruh HA yang telah disampaikan kepada penyidik terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme sebanyak 73 HA, yang terdiri dari: o HA Proaktif : sebanyak 29 HA o HA Inquiry : sebanyak 44 HA (sudah termasuk Inquiry pada periode Januari tahun 2007 s.d. Desember 2008 dimana pada periode tersebut belum dicatat sebagai HA) Jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK terkait dengan HA dengan dugaan tindak pidana terorisme sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2015 sebanyak 235 LTKM.
Tabel 25 Jumlah HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. Oktober 2015 Hasil Analisis
Jumlah HA
Tahun Proaktif Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Inquiry
Jumlah Kumulatif HA
Januari 2003 Desember 2010
8
27
35
35
2011
3
6
9
44
2012
6
1
7
51
2013
3
2
5
56
2014
3
6
9
65
2015 (s.d. Okt 2015)
6
2
8
73
Jumlah
21
17
38
73
29
44
73
Jumlah Jan 2003 s.d. Okt 2015
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan biasa dan tidak diperhitungkan sebagai HA.
35 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 28 Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif HA Terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Oktober 2015 80
73 65
70 56
60 50
51 44
40 30 20 10 8
9
7
5
9
2011
2012
2013
2014
0
Jumlah Kumulatif
2015
Jumlah Per-Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
Grafik 29 Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif LTKM Terkait dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Oktober 2015 250
230 191
200
235
204
158 150
100
50 30
33
13
2012
2013
26
5
0 2011
Jumlah Kumulatif
2014 Jumlah per Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
2015
36 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 30 Jumlah dan Persentase Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik, Terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Oktober 2015
Proaktif 25 HA 36%
Inquiry 44 HA 64%
Tabel 26 Jumlah LTKM Yang Disampaikan PJK Kepada PPATK Terkait Dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Januari 2003 s.d. Oktober 2015 Tahun
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Jumlah LTKM
Januari 2003 Desember 2010
Jumlah Kumulatif LTKM
128
128
2011
30
158
2012
33
191
2013
13
204
2014
26
230
2015 (s.d. Okt 2015)
5
235
107
235
Jumlah Jumlah Jan 2003 s.d. Okt 2015
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
235
37 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
D. Hasil Pemeriksaan (HP) UU TPPU Pasal 1 Angka 8 : “Hasil Pemeriksaan adalah penilaian akhir dari seluruh proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional yang disampaikan kepada penyidik.”
Selama Oktober 2015, belum terdapat penambahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan PPATK, baik kepada penegak hukum.
Pasal 90 Ayat (1) : “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan; c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan e. financial intelligence unit negara lain.”
Dengan demikian, jumlah LHP yang telah disampaikan oleh PPATK ke Penyidik sejak berlakunya UU TPPU hingga akhir Oktober 2015 telah sebanyak 58 Laporan, dengan perincian: 19 LHP diantaranya disampaikan ke Penyidik Kepolisian, 27 LHP ke Penyidik Kejaksaan, 27 LHP ke Penyidik KPK, 9 LHP ke Ditjen Pajak, 3 LHP ke Penyidik BNN, 3 LHP ke Gubernur BI, serta masing-masing 1 LHP ke Ditjen Bea Cukai, Panglima TNI, Ketua Dewan OJK, Kemendagri, dan Kementerian Koperasi dan UKM. Berkaitan dengan perkara TPPU yang telah diperiksa oleh PPATK sejak berlakunya UU TPPU, pemeriksaan telah dilakukan setidaknya terhadap 3.793 rekening Pihak Terkait yang tersebar pada 372 PJK.
Pasal 47 Ayat (1) dan Ayat (2) : ”PPATK membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenangnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan.” “Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.“
Tabel 27 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan oleh PPATK per Bulan Januari 2011 s.d. Oktober 2015 Jumlah HP ke Penyidik Bulan Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011 Agustus 2011 Februari 2012 Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juli 2012 Agustus 2012 Oktober 2012 Desember 2012 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juli 2013 November 2013 Februari 2014 Maret 2014 April 2014 Juni 2014 September 2014 November 2014 Desember 2014 Maret 2015 Mei 2015 Juni 2015 Agustus 2015 Jumlah
Jumlah IHP ke Penyidik Lainnya
Jumlah LHP Kepolisian
Kejaksaan
KPK
BNN
DJP
DJBC
2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 3 1 2 4 2 1 1 2 2 3 3 4 4 3 1 5 2
2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 -
2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 -
2 1 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1
1 1 1 -
1 1 2 1 1 2 1
1 -
58
19
27
27
3
9
1
Jumlah IHP ke Instansi Lainnya Gubernur Panglima BI TNI 2 1 1 3
1
Ketua Dewan OJK 1 1
1 -
Kemenkop & UKM 1 -
1
1
Kemendagri
38 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Tabel 28 Jumlah HP Berdasarkan Tahun Penyampaian Januari 2011 s.d. Oktober 2015 Tahun
Jumlah LHP
Jumlah PJK
Jumlah Rekening
2011
5
16
137
2012
13
117
780
2013
10
58
471
2014
19
95
1.410
2015 (s.d. Okt 2015)
11
86
995
58
372
3.793
Jumlah Kumulatif
Grafik 31 Perkembangan Jumlah HP, Jumlah PJK, dan Jumlah Rekening yang Diperiksa Januari 2011 s.d. Oktober 2015 3.793
1.410 995 780
471 5 16
2011
137
13
117
2012 Jumlah LHP
10 58
372 19
2013
95
2014 Jumlah PJK
11
86
2015 (s.d. Okt 2015) Jumlah Rekening
58
Jumlah Kumulatif
39 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat : j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang.”
E. Tindak Lanjut Terhadap HA/HP Terhadap LHA dan/atau LHP yang telah disampaikan kepada penyidik, PPATK telah melakukan pemantauan tindak lanjut (feedback). Tindak lanjut oleh penyidik tersebut diantaranya dapat berupa pengumpulan bahan dan keterangan/penelahaan, penyelidikan, penyidikan, dalam proses penuntutan, pemeriksaan di persidangan, ataupun sudah berkekuatan hukum tetap. HA/HP PPATK juga digunakan untuk mendukung proses pelacakan aset, mendorong peningkatan pendapatan negara melalui optimalisasi penerimaan pajak, serta mendukung validitas LHKPN. Tindak lanjut terhadap LHA/LHP yang disampaikan kepada penyidik dalam publikasi ini masih terbatas pada tindak lanjut LHA/LHP yang telah disampaikan oleh Penyidik kepada PPATK, selama periode Januari 2010 s.d. Januari 2015. Berdasarkan register feedback LHA/LHP, diketahui bahwa penerimaan feedback LHA/LHP dari Instansi Penyidik TPPU belum optimal. Tingkat rasio penyampaian feedback hanya mencapai 39,5 persen saja dengan rasio tertinggi dimiliki Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu RI disusul oleh KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian RI. Sedangkan untuk feedback LHP, diketahui bahwa dari 47 LHP yang telah disampaikan PPATK kepada Apgakum, regulator/instansi terkait selama 20112014, PPATK hanya menerima 7 feedback saja.
Grafik 32 Perbandingan Jumlah LHA dengan Feedback yang diterima berdasarkan instansi Penyidik TPPU*) Januari 2010 s.d. Januari 2015 600
70.0% 65.1% 60.0%
500 51.2%
50.0%
400 40.0%
38.6% 300
30.0%
28.7% 200
20.0%
20.0% 0.0% 54
10.0%
83
2
10
0
34
254
496
148
383
162
565
100
0
0.0% POLRI
KEJAKSAAN
LHA yang diterima
KPK
BNN
LHA yang ditindaklanjuti
DJBC
DJP
Rasio Tindak Lanjut (%)
40 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 33 Perbandingan per Tahun Jumlah LHP yang disampaikan dan Jumlah Feedback LHP yang diterima Januari 2011 – Desember 2014 20
19 LHP yang disampaikan Feedback yang diterima
15 13
10 10 7 5 5
0
0
0
2012
2013
0 2011
2014
Grafik 34 Perbandingan Jumlah LHP yang disampaikan dan Jumlah Feedback LHP yang diterima dari Penyidik Januari 2011 – Januari 2015 Lainnya
6
0
LHP yang disampaikan 1 1
Panglima TNI DJBC
0
DJP
0
BNN
0
KPK
0
Feedback yang diterima
1 5 2 23
Kejaksaan
26
4
Kepolisian
18
2 0
10
20
30
41 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait HA Terkait kegiatan analisis transaksi keuangan, selama Oktober 2015, PPATK telah menyampaikan permintaan informasi kepada PJK dan instansi lainnya sebanyak 387 permintaan informasi. Dengan demikian, jumlah permintaan informasi dalam rangka mendukung HA yang disampaikan kepada PJK/PBJ/instansi lainnya selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 adalah sebanyak 3.273 permintaan, dan bila diakumulasikan sejak Januari 2010 s.d. Oktober 2015 telah mencapai sebanyak 12.681 permintaan. Sebagian besar permintaan informasi selama Januari 2010 s.d. Oktober 2015 disampaikan kepada PJK Bank (85,0 persen atau 10.780 permintaan), kepada PJK Non Bank (14,7 persen atau 1.869 permintaan), serta kepada regulator/instansi lainnya (0,3 persen atau 32 permintaan). Tabel 29 Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ Berdasarkan Jenis PJK/PBJ/Instansi Januari 2011 s.d. Oktober 2015
Tahun
Bank
Non Bank
Regulator/ Instansi Lainnya
Jumlah
2011
1.457
388
0
1.845
2012
1.317
146
0
1.463
2013
1.154
121
21
1.296
2014
2.756
284
8
3.048
2015 (s.d. Okt 2015)
2.762
508
3
3.273
Jumlah Jan 2010 s.d. Okt 2015
10.780
1.869
32
12.681
85,0
14,7
0,3
100,0
% Distribusi
42 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 35 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ Januari 2011 s.d. Oktober 2015
14.000 34,8%
12.000 10.000 47,9% 8.000
25,6%
6.000
12.681
40,6%
9.408
4.000 6.360
5.064
2.000 1.845
1.463
1.296
3.048
3.273
2011
2012
2013
2014
2015 (s.d. Okt 2015)
0
Jumlah Kumulatif
Jumlah per Tahun
Grafik 36 Perkembangan Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ per tahun Berdasarkan Jenis PJK/PBJ Januari 2011 s.d. Oktober 2015
2.762
2.756
3.000 2.500 2.000 1.457
1.317
1.500
1.154
1.000 500
0
508
388
0 2011 Bank
146
121
0 2012
21 2013
Non Bank
284 8 2014
3 2015 (s.d. Okt 2015)
Regulator/ Instansi Lainnya
43 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
G. Pengaduan Masyarakat (Dumas) Sejak Januari 2013 s.d. Oktober 2015, PPATK telah menerima 471 Dumas, dengan 102 Dumas diantaranya disampaikan selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015. Sebagian besar Dumas selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 disampaikan oleh Pihak Pelapor berupa Individu, yakni sebanyak 87 Dumas atau sebesar 85,3 persen. Sedangkan Dumas yang disampaikan oleh Lembaga sebanyak 15 Dumas saja atau sebesar 14,7 persen. Terhadap 102 laporan Dumas yang telah disampaikan oleh Pihak Pelapor kepada PPATK selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015, tercatat keseluruhan 102 Laporan atau sebesar 100,0 persen Dumas telah ditindaklanjuti. Tabel 30 Jumlah Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan Kepada PPATK Januari 2013 s.d. Oktober 2015 Periode
Jenis Pelapor Individu
Lembaga
Total
2013
33
54
87
2014
219
63
282
2015 (s.d. Okt-2015)
87
15
102
Jumlah Jan-2013 s.d. Okt-2015
339
132
471
Grafik 37 Distribusi Pengaduan Masyarakat yang DIsampaikan Kepada PPATK Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015
Lembaga, 15, 15%
Individu, 87, 85%
44 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Tabel 31 Rasio Tindak Lanjut Laporan Pengaduan Masyarakat oleh PPATK Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 Pengaduan Masyarakat Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
Jenis Pelapor Individu
Lembaga
Total
Jumlah Laporan Dumas
87
15
102
Jumlah Dumas yang DitindaklanjutI
87
15
102
100,0%
100,0%
100,0%
Rasio Tindak Lanjut Dumas
Grafik 38 Perbandingan Jumlah Dumas yang diterima terhadap Jumlah Dumas yang telah ditindaklanjuti oleh PPATK Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 120 102
100
87
102
87
80 60 40 15
20
15
0 Individu Jumlah Laporan Dumas
Lembaga
Total
Jumlah Dumas yang DitindaklanjutI
45 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
A. Putusan Pengadilan Terkait TPPU Berdasarkan data terkini, telah terdapat 136 perkara TPPU yang telah diputus oleh Pengadilan sejak Januari 2005 s.d. September 2015.
LAIN-LAIN
Selama periode tersebut, sebagian besar Putusan Pengadilan terkait TPPU diputus oleh Pengadilan (mencakup Pengadilan Negeri/Tipikor, Pengadilan Tinggi, dan atau Mahkamah Agung) di wilayah DKI Jakarta, yaitu sebanyak 63 putusan atau 46,3 persen.
LAIN-LAIN
UU TPPU Pasal 69: “Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana Pencucian Uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya.”
Putusan yang telah diputus oleh Pengadilan terkait TPPU adalah hukuman maksimal selama 18 tahun dan denda maksimal sebesar Rp15 Miliar.
LAIN-LAIN
Sebagian besar putusan Pengadilan perkara TPPU terkait dengan tindak pidana asal Korupsi, yakni sebanyak 39 putusan atau 28,7 persen dari total keseluruhan putusan TPPU.
Pasal 77: “Untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa Harta Kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.”
LAIN-LAIN
Tabel 32 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Menurut Propinsi Januari 2005 s.d. September 2015
LAIN-LAIN
Propinsi
LAIN-LAIN LAIN-LAIN LAIN-LAIN
Kumulatif 2005 s.d. 2015 (s.d. Sep 2015)
% Distribusi
Banda Aceh
4
2.9
Sumatera Utara
9
6.6
Lampung
1
0.7
Riau
3
2.2
Kepri
2
1.5
Sumatera Selatan
2
1.5
DKI Jakarta
63
46.3
Banten
3
2.2
Jawa Barat
10
7.4
Jawa Tengah
18
13.2
Jawa Timur
5
3.7
Bali
4
2.9
Sulawesi Utara
1
0.7
Kalimantan Timur
1
0.7
Kalimantan Barat
3
2.2
Kalimantan Selatan
5
3.7
Papua Barat
1
0.7
Sulawesi Tengah
1
Jumlah
136
0.7 100.0
46 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 39 Perbandingan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2005 s.d. September 2015 Korupsi
39
Narkotika
36
Penipuan
16
Penggelapan
15
Perbankan
11
Pemalsuan Surat
6
Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPPU
5
Perjudian
2
Psikotrapika
2
Kehutanan
1
Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
1
Penyuapan
1
Pencurian
1
Tabel 33 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2005 s.d. September 2015 Tindak Pidana Asal
Kumulatif 2005 s.d. 2015 (s.d. Sep 2015)
% Distribusi
Penggelapan
15
11.0
Penipuan
16
11.8
Narkotika
36
26.5
2
1.5
Psikotrapika Pencurian Korupsi Pemalsuan Surat
1
0.7
39
28.7
6
4.4
Perbankan
11
8.1
Perjudian
2
1.5
Penyuapan
1
0.7
5
3.7
1
0.7
1
0.7
136
100.0
Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPPU Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Kehutanan Jumlah
47 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Tabel 34 Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Tahun Putusan dan Hukuman Januari 2005 s.d. September 2015 Tahun
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010) *
Hukuman Penjara (dalam Tahun)
Jumlah Putusan
Minimal
Maksimal
Hukuman Denda (dalam Rupiah) Minimal
Maksimal
Januari 2003 Desember 2010
38
5 (bulan)
17
5,000,000
15,000,000,000
2011
4
7
10
300,000,000
500,000,000
2012
51
1
13
50,000,000
10,000,000,000
2013
12
-
-
-
-
2014
22
-
18
-
-
2015 (s.d. September 2015)
9
-
-
-
-
Jumlah
98
1
18
50,000,000
10,000,000,000
136
5 (bulan)
18
5,000,000
15,000,000,000
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 40 Perkembangan Jumlah Putusan Pengadilan Terkait TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2008 s.d. September 2015 160
140
127
120
136
105 93
100 80 60
42
40 20 4
51
12
22
9
2011
2012
2013
2014
2015
0
Kumulatif Putusan
Jumlah Putusan
48 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
B. Keterangan Ahli Berdasarkan data terkini hingga akhir September 2015, PPATK telah memenuhi sebanyak 117 permintaan keterangan ahli selama Januari 2015 s.d. September 2015. Bila diakumulasikan sejak Januari 2008 s.d. September 2015 telah terdapat 630 permintaan Keterangan Ahli dari beberapa instansi yang telah dipenuhi PPATK. Mayoritas permintaan Keterangan Ahli selama Januari 2008 s.d. September 2015 tersebut berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 344 permintaan atau 54,6 persen dari seluruh permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK. Bila dilihat berdasarkan periode berlakunya UU TPPU, PPATK telah memenuhi permintaan keterangan ahli sebanyak 571 permintaan sejak tahun 2011. Selama periode ini, sebagian besar permintaan keterangan ahli yang dapat dipenuhi oleh PPATK juga berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 311 permintaan atau sebanyak 54,5 persen dari keseluruhan permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK. Tabel 35 Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Dari PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon Januari 2008 s.d. September 2015
Instansi
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011) 2011
2012
2013
2014
Jumlah Tahun 2008 s.d. 2014
2015 (s.d. Sep-2015)
Jumlah
BADAN RESERSE DAN KRIMINAL (BARESKRIM)
14
11
19
15
19
7
71
85
KEPOLISIAN DAERAH (POLDA) & RESOR (POLRES)
19
35
21
30
86
68
240
259
KEJAKSAAN AGUNG RI
26
24
37
45
49
33
188
214
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
-
-
1
4
1
1
7
7
BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN)
-
8
21
16
10
7
62
62
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP)
-
1
-
-
-
-
1
1
PENGADILAN MILITER
-
1
-
-
-
-
1
1
DITJEN PAJAK
-
-
-
-
-
1
1
1
59
80
99
110
165
117
571
630
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
49 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 41 Perbandingan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon Januari 2008 s.d. September 2015
259
214
85 62
7 BARESKRIM
POLDA & POLRES
KEJAKSAAN
KPK
BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN)
1
1
1
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP)
PENGADILAN MILITER
DITJEN PAJAK
Grafik 42 Perkembangan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK dan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Januari 2008 s.d. September 2015 700 Jumlah Kumulatif Keterangan Ahli 600 500
Jumlah Keterangan Ahli per Tahun
630
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan
513
400 300
348 238
200 100 -
127
136
110
165
117
2013
2014
2015
93
105
80
99
2011
2012
42
50 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
C. Audit Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor, selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015, PPATK telah melakukan kegiatan 102 audit terhadap Pihak Pelapor, baik kepada Pihak Pelapor Penyedia Jasa Keuangan maupun Penyedia Barang/Jasa Lainnya.
UU TPPU Pasal 43: “Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf c, PPATK berwenang: c. melakukan audit kepatuhan atau audit khusus; d. menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor;”
Bila dilihat menurut jenis pihak Pelapor, sebagian besar audit yang dilakukan selama tahun 2015 dilakukan terhadap Perusahaan/Agen Properti (52,9 persen), Bank (17,6 persen), Pedagang Valuta Asing (14,7 persen), dan Pedagang Kendaraan Bermotor (7,8 persen). Bila diakumulasi sejak Januari 2005, jumlah keseluruhan pelaksanaan audit yang telah dilakukan oleh PPATK terhadap PJK/PBJ s.d. Oktober 2015 telah mencapai 856 audit, atau meningkat 13,5 persen dibandingkan jumlah akumulasi audit Januari 2005 s.d. Desember 2014 (754 audit).
Tabel 36 *) Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor s.d. Oktober 2015 Jumlah Audit Jenis Pihak Pelapor
(1) PENYEDIA JASA KEUANGAN: Bank Perusahaan Pembiayaan Perusahaan Asuransi dan Pialang Asuransi Dana Pensiun Lembaga Keuangan Perusahaan Efek dan Manajer Investasi Perposan Pedagang Valuta Asing Koperasi Simpan Pinjam Pegadaian Kupu PENYEDIA BARANG DAN JASA: Perusahaan Properti/Agen Properti Pedagang Kendaraan Bermotor Pedagang Permata dan Perhiasan/Logam Mulia Pedagang Barang Seni dan Antik Balai Lelang Total Audit
Perkembangan Okt-2015 (Dalam Persen)
% Distribusi Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
m-to-m
y-on-y
c-to-c
Okt-2014
Tahun 2014 (s.d. Okt-2014)
Jan-2014 s.d. Des-2014
Sep-2015
Okt-2015
Tahun 2015 (s.d. Okt-2015)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(7)
(9)
(10)
(11)
4 0
23 0
26 0
1 0
1 0
18 0
17,6 0,0
0,0 n.a.
-75,0 n.a.
-21,7 n.a.
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
0
0
0
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
0
6
6
0
0
4
3,9
n.a.
n.a.
-33,3
0 0 0 0 0
0 15 1 0 0
0 15 1 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 15 1 0 2
0,0 14,7 1,0 0,0 2,0
n.a. n.a. n.a. n.a. n.a.
n.a. n.a. n.a. n.a. n.a.
n.a. 0,0 0,0 n.a. n.a.
3
16
24
4
3
54
52,9
-25,0
0,0
237,5
5
21
23
1
1
8
7,8
0,0
-80,0
-61,9
0
0
1
0
0
0
0,0
n.a.
n.a.
n.a.
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0,0 0,0
n.a. n.a.
n.a. n.a.
n.a. n.a.
12
82
96
6
5
102
100,0
-16,7
-58,3
24,4
*) Mencakup audit kepatuhan dan audit khusus.
51 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 43 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Audit Kepada Pihak Pelapor Januari 2011 s.d. Oktober 2015 900 13,5% 800
14,6%
700
14,8%
600
17,7%
500 856
400
754
300 200
658
573
487
100 0
92
86
2011
2012 Jumlah Kumulatif
85
96
2013
2014
Perkembangan (%)
102 2015 Jumlah per-Tahun
Grafik 44 Perbandingan Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Januari 2005 s.d. Oktober 2015
0
Balai Lelang Pedagang Barang Seni …
0 13
Pedagang Permata …
52
Pedagang Kendaraan …
102
Perusahaan …
31
Kupu
1
Pegadaian
6
Koperasi Simpan Pinjam
97
Pedagang Valuta Asing
1
Perposan
115
Perusahaan Efek dan …
0
Dana Pensiun …
96
Perusahaan Asuransi …
63
Perusahaan …
279
Bank 0
50
100
150
200
250
300
52 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
D. Pertukaran Informasi UU TPPU Pasal 88 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.” “Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang di Indonesia.” Pasal 89 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.” “Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas. Pasal 90 Ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, ….”
Selama Oktober 2015, terdapat sebanyak 8 kali pertukaran informasi antara PPATK dengan FIU lain. Dengan demikian, jumlah pertukaran informasi selama Januari 2015 s.d. Oktober 2015 sebanyak 228 pertukaran informasi, dengan 151 kali atau 66,2 persen merupakan penerimaan informasi dari Financial Intellegence Unit (FIU) lain secara spontan, tanpa adanya permintaan dari PPATK (Spontaneous Incoming Information). Sementara itu, sejak berlakunya UU TPPU pada tanggal 22 November 2010, PPATK telah melakukan pertukaran informasi dengan FIU negara lain sebanyak 594 informasi. Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d Oktober 2015, pertukaran informasi yang melibatkan FIU lain sebanyak 1.000 pertukaran informasi. Sebagian besar pertukaran informasi, didominasi oleh informasi yang berasal Incoming Mutual Request (Outgoing Information), yaitu sebanyak 459 informasi atau sebesar 45,9 persen.
Tabel 37 Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi Januari 2003 s.d. Oktober 2015 No.
Jenis Pertukaran Informasi
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)* Januari 2003 Desember 2010
2011
2012
2013
2015 (s.d. Okt-2015)
2014
Jumlah Tahun 2003 % Distribusi s.d. Okt 2015 Jumlah
1
Outgoing Mutual Request (Incoming Information)
163
32
9
36
15
10
102
265
26,5
2
Incoming Mutual Request (Outgoing Information)
198
59
46
52
46
58
261
459
45,9
3
Spontaneous Incoming Information
37
5
-
18
43
151
217
254
25,4
4
Spontaneous Outgoing Information
8
-
-
1
4
9
14
22
2,2
406
96
55
107
108
228
594
1000
100,0
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 Keterangan: 1. Outgoing Mutual Request (Incoming Information) : PPATK mengirimkan permintaan informasi kepada FIU lain, dan PPATK menerima informasi yang diminta. 2. Incoming Mutual Request (Outgoing Information) : PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK memberikan informasi yang diminta. 3. Spontaneous Incoming Information : PPATK menerima informasi dari FIUs secara spontan (tanpa diminta). 4. Spontaneous Outgoing Information : PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta). Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip berdasarkan EGMONT Group yang merupakan wadah perhimpunan FIU seluruh dunia.
53 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
Grafik 45 Perkembangan Jumlah Pertukaran Informasi per-Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi Januari 2010 s.d. Oktober 2015 160 151 140 120 100 80 60
59 58
52 46
40
46 43 36
32
20 0
18 50 2011
15
9
4
1 2013
00 2012
2014
10 9 2015
Outgoing Mutual Request (Incoming Information)
Incoming Mutual Request (Outgoing Information)
Spontaneous Incoming Information
Spontaneous Outgoing Information
Grafik 46 Jumlah dan Persentase Kumulatif Pertukaran Informasi Antara PPATK Dengan FIU Lain Berdasarkan Jenis Informasi Januari 2003 s.d. Oktober 2015 Spontaneous Outgoing Information; 22; 2%
Spontaneous Incoming Information; 254; 25%
Outgoing Mutual Request (Incoming Information); 265; 27%
Incoming Mutual Request (Outgoing Information); 459; 46%
54 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
E. Nota Kesepahaman (MoU) Selama Oktober 2015, tidak terdapat penandatangan MoU baru antara PPATK dengan Financial Intellgence Unit (FIU) luar negeri maupun Lembaga/Instansi di dalam negeri.
UU TPPU Pasal 88: (1) Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal. (2) Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang d Indonesia.
Dengan tidak adanyan adanya penambahan MoU di bulan ini, maka sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2015, telah terdapat sebanyak 134 Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani oleh PPATK, dengan 50 MoU diantaranya merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 84 MoU adalah MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri. Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya, 56 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU TPPU pada bulan November 2010, yang terdiri dari 13 MoU dengan FIU dan 43 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri. Di ASEAN, secara khusus hanya terdapat 1 (satu) negara anggota ASEAN yang belum terikat MoU dengan PPATK, yaitu: Laos.
Pasal 90 ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan; c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan e. financial intelligence unit negara lain.”
Tabel 38 Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga, Januari 2003 s.d. Oktober 2015 Internasional (FIU)
Nasional (Instansi/ Lembaga)
Jumlah
Januari 2003 Desember 2010
37
41
78
58,2
2011
5
9
14
10,4
2012
2
11
13
9,7
2013
2
8
10
7,5
2014
3
7
10
7,5
2015 (s.d. Okt 2015)
1
8
9
6,7
Jumlah
13
43
56
41,8
50
84
134
100,0
Tahun
Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
% Distribusi
55 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Grafik 47 Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga, Januari 2003 s.d. Oktober 2015 14 12 12 10
11 7
8
8
9 8
5
6
5 7
5
5
5
7
4 6 4
3 5
3
3
5
2
4
2 1
2
0 2003
2004
1 2005
1 2006
2007
2008
2009
FIU
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Dalam Negeri
Grafik 48 Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga, Januari 2003 s.d. Oktober 2015
Nasional (Instansi/ Lembaga) 84 63%
Internasional (FIU) 50 37%
Tabel 39 FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Dan Belum Memiliki MoU dengan PPATK Penandatangan Nota Kesepahaman No.
Negara (FIU)
1 2 3 4 5 6
Thailand Malaysia Philippines Vietnam Myanmar Brunei Darussalam
7
Singapura
8 9
Kamboja Laos
Tempat Bangkok Malaysia Brunei Darussalam Jakarta Jakarta Jakarta Singapore Jakarta Jakarta
Tanggal/Bulan/Tahun
Ket
24 Maret 2003 31 Juli 2003 5 Oktober 2004 18 Agustus 2010 14 November 2006 17 Desember 2008 17 September 2013 25 September 2013 22 September 2015 Belum ada
56 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 40 Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK No.
Nama Lembaga / Organisasi
Penandatanganan Nota Kesepahaman Tanggal Keterangan
Tempat Tahun 2003
1
Bank Indonesia
Jakarta
5 Februari 2003
2 3 4 5
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Ditjen Pajak Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Ditjen Bea & Cukai
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
6 7 8 9
Center For International Forestry Research Komisi Pemberantasan Korupsi Kepolisian Negara RI Kejaksaan Agung RI
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
10
Departemen Kehutanan
Jakarta
11
Badan Pemeriksa Keuangan
Jakarta
12 13 14 15 16 17 18
Itjen Departemen Keuangan Komisi Yudisial Ditjen Administrasi Hukum Umum Ditjen Imigrasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Narkotika Nasional Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Banda Aceh
19 20 21 22 23
Universitas Surabaya STIE Perbanas Surabaya Universitas Gadjah Mada Badan Pengawas Pemilu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Jakarta Surabaya Yogyakarta Jakarta Jakarta
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Universitas Soedirman Badan Pertanahan Nasional Universitas Andalas Ditjen Pos dan Telekomunikasi Universitas Hasanuddin Institut Teknologi Bandung Universitas Diponogoro Lembaga Penjamin Simpanan Universitas Muhammadiyah Surakarta Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Universitas Indonesia Universitas Jember
Purwokerto Jakarta Padang Jakarta Makassar Bandung Semarang Jakarta Solo Jakarta Jakarta Jakarta
36 37 38 39 40 41
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Universitas Padjajaran Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Universitas Mataram Universitas Syiah Kuala Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK)
Jakarta Bandung Jakarta Mataram Banda Aceh Jakarta
42 43 44 45 46 47 48 49 50
Kementerian Perhubungan RI Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Universitas Pattimura Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait Ombudsman RI Universitas Sriwijaya Universitas Udayana PT. Pertamina (Persero) Universitas Bina Nusantara
Jakarta Jakarta Ambon Jakarta Jakarta Palembang Denpasar Jakarta Jakarta
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
Universitas Esa Unggul Universitas Sumatera Utara Universitas Airlangga Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Itjen Kementerian Hukum dan HAM Universitas Lambung Mangkurat Universitas Cendrawasih Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Satgas REDD NCB Interpol Indonesia Itjen Kementerian Agama
Jakarta Jakarta Surabaya Jakarta Jakarta Banjarmasin Jayapura Surabaya Jakarta Jakarta Jakarta
62 63 64 65 66 67 68 69
Setjen Mahkamah Konstitusi LPSE Kementerian Keuangan Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Itjen Kemendikbud
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
70 71 72 73 74 75 76
Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Keputusan Bersama antara PPATK dengan Komisi Pemilihan Umum Badan Pengawasan Obat Makanan PT. Indonesia Power PT. PLN (persero) Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
77 78 79 80
Kementerian Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Kementerian Pemuda dan Olahraga PT Elang Mahkota Teknologi TbK (SCTV, Indosiar dan Liputan6.com) Kementerian Kesehatan Badan SAR Nasional (BASARNAS) Kementerian PPN/BAPPENAS
Jakarta Jakarta Samarinda Jakarta
20 Oktober 2003 28 Oktober 2003 28 Oktober 2003 31 Oktober 2003 Tahun 2004 16 Januari 2004 29 April 2004 16 Juni 2004 27 September 2004 Tahun 2005 28 Maret 2005 Tahun 2006 25 September 2006 Tahun 2007 12 Januari 2007 1 Februari 2007 6 Maret 2007 6 Maret 2007 19 April 2007 13 Juni 2007 15 Agustus 2007 Tahun 2008 17 April 2008 31 Juli 2008 17 September 2008 6 November 2008 7 November 2008 Tahun 2009 23 Januari 2009 17 April 2009 18 Mei 2009 12 Juni 2009 23 Juni 2009 25 Juni 2009 12 Agustus 2009 17 November 2009 20 November 2009 3 Desember 2009 7 Desember 2009 7 Desember 2009 Tahun 2010 14 April 2010 22 Juni 2010 7 Juli 2010 27 Juli 2010 8 Oktober 2010 29 Desember 2010 Tahun 2011 27 Januari 2011 18 April 2011 5 Mei 2011 29 Juli 2011 11 Agustus 2011 12 September 2011 4 Oktober 2011 19 Oktober 2011 19 Oktober 2011 Tahun 2012 10 januari 2012 30 Januari 2012 28 Februari 2012 11 April 2012 23 Oktober 2012 5 November 2012 29 November 2012 3 Desember 2012 20 Desember 2012 21 Desember 2012 26 Desember 2012 Tahun 2013 7 Januari 2013 5 Februari 2013 15 Februari 2013 18 Juni 2013 21 Juni 2013 30 Juli 2013 27 Agustus 2013 30 September 2013 Tahun 2014 30 Januari 2014 4 April 2014 4 Februari 2014 26 Mei 2014 17 Oktober 2014 19 November 2014 18 Desember 2014 Tahun 2015 5 Januari 2015 22 Januari 2015 12 Maret 2015 25 Maret 2015
81 82 83 84
Jakarta
17 April 2015
Jakarta Jakarta Jakarta
30 April 2015 12 Mei 2015 3 Juli 2015
Diperbaharui pada 18 Maret 2010 dan 5 Maret 2015 (disertai Perjanjian Kerjasama pada 5 Maret 2015) Diperbaharui pada 19 Oktober 2011
Diperbaharui pada 12 Februari 2015 Diperbaharui pada 18 April 2011 Diperbaharui pada 18 April 2011
Diperbaharui pada 24 Februari 2015
Diperbaharui pada 14 Oktober 2011
Diperbaharui pada 7 Juli 2010
Diperbaharui pada 16 Juni 2015
57
Gambar 3. FIU yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015)
58 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2015) Tabel 41 FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK No.
Penandatangan Nota Kesepahaman Tanggal/Bulan/Tahun Tempat
Negara (FIU) Tahun 2003
1 2 3
Thailand Malaysia Korea
4 5 6
Australia Philippines Romania
7
Belgium
8 9 10
Italy Poland Spain
11
Peru
12 13
China Mexico
14
Canada
15
Myanmar
16
South Africa
17
Cayman Island
18
Japan
19 20 21
Bermuda Mauritius New Zealand
22
Turkey
23
Finland
24 25 26
Georgia Croatia Moldova
27
United States of America
28
Brunei Darussalam
29 31 32 33
Bangladesh Sri Lanka Macau Fiji Island
34 35 36 37
Solomon Island Qatar United Arab Emirate Vietnam
38 39 40 41 42
India Netherlands Luxembourg Saudi Arabia Samoa
43 44
Ukraine Russia
45
Kazakhstan
46
Singapore
47 48
Timor Leste United Kingdom of Great Britain
49
Jordan
50
Cambodia
Bangkok Malaysia Jakarta
24 Maret 2003 31 Juli 2003 20 Oktober 2003
Bali Brunei Darussalam Bucharest
4 Februari 2004 5 Oktober 2004 12 Oktober 2004
Jakarta Brussels Rome Washington Washington Sofia Jakarta
1 Februari 2005 26 Januari 2005 17 Februari 2005 29 Juni 2005 29 Juni 2005 6 Oktober 2005 18 Oktober 2005
Jakarta Limassol - Cyprus Ottawa Jakarta Jakarta Jakarta Pretoria Grand Cayman Jakarta Tokyo
29 Mei 2006 14 Juni 2006 12 Oktober 2006 16 Oktober 2006 14 November 2006 24 November 2006 29 November 2006 27 November 2006 18 Desember 2006 19 Desember 2006
Bermuda Bermuda Jakarta Ankara Jakarta Helsinki
31 Mei 2007 31 Mei 2007 18 Juli 2007 8 Agustus 2007 13 Agustus 2007 27 September 2007
Georgia Jakarta Seoul Jakarta Washington Jakarta
10 Maret 2008 21 April 2008 28 Mei 2008 19 September 2008 6 Oktober 2008 17 Desember 2008
Jakarta Doha Brisbane Brisbane
16 Maret 2009 27 Mei 2009 10 Juli 2009 10 Juli 2009
Wollonggong Cartagena Cartagena Jakarta
22 Februari 2010 30 Juni 2010 30 Juni 2010 18 Agustus 2010
New Delhi Aruba Yerevan-Armenia Yerevan-Armenia Yerevan-Armenia
25 Januari 2011 15 Maret 2011 12 Juli 2011 12 Juli 2011 12 Juli 2011
Saint Petersburg Saint Petersburg
10 Juli 2012 11 Juli 2012
Astana Singapore Jakarta
2 September 2013 17 September 2013 25 September 2013
Dilli London Jakarta Amman
21 February 2014 25 February 2014 14 July 2014 10 August 2014
Jakarta
22 September 2015
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
BULLETIN
STATISTIK
ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
OKTOBER
2015
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922 Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail:
[email protected] website: http://www.ppatk.go.id
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN