B U K U P E G A N G A N G U R U
P ratama TAHUN
2 4
Yesus Mengajari Kita Untuk Mengasihi Sesama
Siapakah Yesus?
BUKU
Siapakah Yesus? Adalah penting bagi murid-murid pada saat ini untuk mulai mengembangkan hubungan pribadi mereka dengan Allah. Hubungan yang khusus ini adalah yang akan terus berlangsung seumur hidup mereka dan yang perlu dipelihara dan diperhatikan terus-menerus. Selain murid-murid didorong selalu berdoa dan mengucap syukur, mereka pun perlu mengerti siapakah Yesus. Saat kita memperhatikan kehidupan Yesus dalam kwartal ini, kita dapat menolong mereka menyadari kuasa dan kasih Tuhan kita. Melalui banyak mujizat, kuasa, kasih yang tidak bersyarat dan sifat ilahi-Nya, pribadi Yesus itu dinyatakan. Semua pelajaran ini bertujuan memperkenalkan Yesus sebagai Juruselamat dan Bapa yang maha kasih. Sebagai tambahan, perumpamaan dipakai sebagai alat untuk mengajarkan murid-murid bagaimana menjadi orang Kristen yang baik dan bertanggung jawab sepanjang hidup mereka. Melalui kisah ini, mereka akan mampu didorong semakin dekat kepada Yesus. Karena Yesus menjadi teladan bagi setiap orang, demikianpun murid-murid dapat didorong menjadi teladan bagi orang lain. Biarkan Yesus masuk ke dalam hidup mereka. Dengan membangun hubungan khusus dengan-Nya, maka akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk melayani Tuhan. Sama seperti Yesus menyentuh hidup mereka, mereka pun dapat melayani Allah dengan menyentuh hidup orang lain. Kami berharap bahwa Anda akan menikmati kedewasaan bersama dengan murid-murid kelas dasar, setelah Anda mengajarkan mereka firman Allah. Nikmatilah pelajaran demi pelajaran dalam kwartal ini, dan alamilah berita sukacita bersama dengan kekaguman dan rasa takjub dari murid-murid Anda! Ketika Anda mengajar bagian ini, cobalah kembangkan topik dari setiap pelajaran dalam kwartal ini. Buatlah cerita yang ada menjadi hidup, sehingga muridmurid dapat benar-benar mengerti dan menghargai pengajarannya. Mereka bergantung kepada kita-guru-untuk menafsirkan cerita bagi mereka. Undanglah mereka untuk mempelajari tentang Allah, untuk membagi kasih Allah kepada orang lain, dan bertumbuh lebih kuat dalam iman.
i
Siapakah Yesus?
DAFTAR ISI (April/Mei/Juni) Kata Pendahuluan Panduan Mengajar Prosedur Mengajar Mengajar Murid-Murid Anda dengan Boneka/Drama Alkitab/Musik Beberapa Saran Yang Membantu Karakteristik Murid-Murid Anda Ayat Hafalan
i iii iv v vii ix xi
Pelajaran 1 Pelajaran 2 Pelajaran 3 Pelajaran 4 Pelajaran 5 Pelajaran 6 Pelajaran 7 Pelajaran 8 Pelajaran 9 Pelajaran 10 Pelajaran 11 Pelajaran 12 Pelajaran 13
1 11 19 27 35 43 51 55 63 71 79 85 93
Siapakah Yesus? Yesus Berjalan Di Atas Air Yesus Sembuhkan Yang Kerasukan Setan Orang Lumpuh Disembuhkan Zakheus Menyesal Empat Orang Teman Baik Ulasan Siapakah Sesamaku Manusia? Pembangun Yang Bijak Dan Yang Bodoh Tamu Yang Dihormati Dua Orang Anak Laki-Laki Domba Yang Hilang Dan Dirham Yang Hilang Ulasan Akhir
Siapakah Yesus? ii
PANDUAN MENGAJAR Tahun 2 Buku 4
P R ATA M A
Siapakah Yesus? Selamat datang di pengalaman menakjubkan lainnya, bagi yang berusia enam sampai delapan tahun, dengan berita berita kasih Allah yang ajaib. Dalam kwartal ini, kita akan mempelajari mengenai pentingnya mengenal siapa Yesus dan menaati firman-Nya. Dengan mempelajari banyak sebutan Yesus, maka kuasa dan otoritas-Nya diteguhkan. Melalui mujizat kesembuhan, kuasa ilahi dan kasih Yesus semakin nyata. Sebagai tambahan, banyak pengajaran Yesus yang diperkenalkan melalui cerita sederhana yang berhubungan dengan kehidupan yang disebut dengan perumpamaan. Di antaranya ialah orang Samaria yang baik hati serta pembangun yang bijak dan yang bodoh. Semua pelajaran dalam kwartal ini akan membawa kita pada pengertian yang lebih baik mengenai kehidupan Yesus termasuk tujuan hidup-Nya. Yesus datang ke dunia untuk memberi keselamatan kepada semua orang. Kehidupan-Nya adalah contoh sempurna bagi setiap orang Kristen untuk diikuti. Tantangannya adalah membantu murid-murid untuk mengerti kasih dan kuasa Allah, sehingga mereka dapat mulai membangun hubungan mereka bersama dengan-Nya.
Sasaran Kwartal Ini : Mengerti bahwa Yesus adalah Allah dan memiliki kuasa untuk menyembuhkan dan mengampuni. Rendah hati dan mau belajar bagaimana melayani Allah. Belajar untuk saling mengasihi dan menolong mereka yang membutuhkan.
iii
Siapakah Yesus?
Prosedur Mengajar
1
Puji-Pujian (10-15 menit)
Tujuan Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian. Prosedur Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu).
2
Kisah Pelajaran (15-20 menit)
Tujuan Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu. Prosedur Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran jika tersedia.
3
Aktivitas Belajar Alkitab
Tujuan Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari. Prosedur Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitasaktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok. Akhirilah aktivitas tersebut dengan sebuah doa penutup.
Siapakah Yesus? iv
MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda! Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka: ~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi. ~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya. ~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya. Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif? ~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya. ~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas. ~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.
MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini: ~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari. ~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya, murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang diri. ~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika
v
Siapakah Yesus?
murid-murid sedang bersandiwara. ~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela. ~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda. ~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.
MENGAJAR DENGAN MUSIK Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran. ~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda. ~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik. ~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian. Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama muridmurid Anda: ~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka. ~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda menyuruh mereka menyanyikannya. ~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya.
Siapakah Yesus? vi
BEBERAPA SARAN YANG MEMBANTU Persiapkanlah Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah! Aturlah “Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostumkostum. Sesuaikanlah Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitasaktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam “Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri. Jadilah dirimu sendiri Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki walaupun mereka hanya menghadiri kelas pada setiap hari Sabtu. Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talenta-talenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.
vii
Siapakah Yesus?
Petunjuk-petunjuk Pengajaran:
~ Rencanakan kegiatan yang banyak bergerak. ~ Variasikan kegiatan setiap 10-15 menit. ~ Doronglah pekerjaan mengingat (menghafal). ~ Gunakan cerita anak-anak lain untuk menantang mereka bersaksi, beraktivitas, dan lain sebagainya.
~ Hadirkan firman Allah sebagai hal yang benar dan dapat dipercaya. ~ Berikan penyajian yang jelas tentang pesan keselamatan dan undang mereka untuk percaya.
~ Gunakan hubungan keluarga ketika menjelaskan keselamatan. ~· Ajarlah mereka untuk menemukan beberapa kitab, pasal dan ayat
dalam Alkitab.
Siapakah Yesus? viii
KARAKTERISTIK MURID-MURID ANDA PERKEMBANGAN FISIK
~ ~ ~ ~ ~ ~
Lebih menikmati aktivitas yang berenergi seperti berlari, melompat daripada berjalan. Rentan terhadap penyakit anak-anak. Menuntut aktivitas yang bervariasi. Tingkat pertumbuhan melambat. Ingin menolong tetapi perlu tahu bagaimana cara menolongnya. Perkembangan koordinasi mata-tangan; penggunaan otot kecil yang lebih baik.
PERKEMBANGAN MENTAL ~ Belajar membaca dunia yang lebih luas. ~ Ingin belajar; belajar dengan cepat. ~ Konsentrasi perhatian yang singkat. ~ Pikiran yang sangat literal-masih perlu contoh nyata. ~ Menghafal kata-kata lebih mudah daripada berpikir.
PERKEMBANGAN SOSIAL ~ Menyukai anak-anak seusianya. ~ Memiliki teman akrab. ~ Menyukai binatang piaraan. ~ Ingin persetujuan orang dewasa. ~ Peka terhadap sifat anak-anak lainnya. ~ Suka berpura-pura menjadi orang lain. ~ Sering kurang dewasa di rumah daripada di luar rumah. ~ Menyukai aktivitas berkelompok.
ix
Siapakah Yesus?
PERKEMBANGAN ROHANI
~ Membedakan antara yang benar dan salah. ~ Mempercayai orang lain. ~ Mulai mengerti peristiwa bersejarah, khususnya ~ ~ ~ ~
yang berkaitan dengan Perjanjian Lama. Menyukai cerita-cerita yang diperagakan. Cepat percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat mereka; mulai dapat melihat hubungan antara Allah dan diri mereka. Dapat belajar berdoa dan hidup bagi Allah. Membutuhkan contoh-contoh yang dewasa secara rohani.
Siapakah Yesus? x
AYAT HAFALAN 1. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yoh. 4:19)
2. “Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Mrk. 9:23b)
3. “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” (Mat. 9:12b)
4. “Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.” (Mzm. 147:5)
5. “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.” (Kis. 3:19)
6. “Hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Mat. 19:19)
7. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” (Mat. 22:37)
8. “Peliharalah kasih persaudaraan!” (Ibr. 13:1)
9. “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Allah.” (Ef. 5:17)
10. “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (Yak. 4:6b)
11. “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.” (Ams. 12:22)
12. “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!” (Ams. 3:3a)
xi
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
1
Siapakah Yesus?
Kitab Bacaan: Mat. 15:21-39; 16:13-20 Kebenaran Alkitab: Yesus adalah Anak Allah, Mesias yang telah lama dinantikan. Tujuan Pelajaran: Mengetahui banyak peran berbeda yang Yesus lakukan. Ayat Hafalan: “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yoh. 4:19) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan, kami berkumpul di sini untuk memulai kwartal yang baru ini. Pada kwartal ini, kami akan mempelajari banyak hal mengenai-Mu, sekaligus hal ajaib yang telah Kau lakukan ketika berada di dunia ini. Engkau datang untuk menyelamatkan kami dari dosa. Kami tahu bahwa Engkau adalah Juruselamat kami. Tolonglah kami agar dapat memahami firman-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Sebutan Yesus Di dalam Perjanjian Baru, Yesus memiliki banyak sebutan yang berbeda, yaitu Firman, Anak Domba Allah, Roti Hidup, kebangkitan dan hidup, pokok anggur yang benar dan terang sejati. Namun, semuanya itu bukanlah hanya sebutan semata. Semua sebutan itu dipakai untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah, Yesus adalah kasih dan Yesus adalah Juruselamat. Kasih, kepedulian dan pengorbanan-Nya di kayu salib bagi banyak orang adalah bukti terbesar dari mujizat dan perkataan-Nya. Melalui beberapa peristiwa ini, Yesus tunjukkan banyak hal luas yang Dia perankan dalam kehidupan kita. Sampai sekarang, Dia tetap tidak berubah dan terus berperan sebagai seorang penasihat, sahabat, dan Juruselamat bagi semua yang datang kepada-Nya. Berikut ini adalah sebutan yang Yesus katakan sendiri, sehingga menghilangkan semua keraguan bahwa Dialah Tuhan Allah. Sebenarnya, nama Yesus berarti ”Tuhan menyelamatkan.”
Siapakah Yesus? 1
a. Anak Manusia Mat. 8:20; 12:8; 14:27,44; 16:27; 19:28; 20:18-19; 25:31; 26:2,45,64; Mrk. 8:31,38; 9:9; 10:45; 14:41; Luk. 6:22; 7:33-34; 12:28; 17:22; 18:8,31; 19:10; 21:36; Yoh. 1:51; 3:13-14; 6:27,53; 12:23,34 b.
Anak Allah Mat. 11:27; 14:33; 16:16-17; 27:43; Mrk. 3:11-12; 14:60-61; Luk. 8:28; 10:22; Yoh. 1:18; 3:35-36; 5:18-26; 6:40; 10:36; 11:4; 17:1; 19:7
c.
Mesias/Kristus Mat. 23:9-10; 26:63-64; Mrk. 8:29-30; Luk. 4:41; 23:1-2; 24:25-27; Yoh. 4:25-26; 10:24-25; 11:27
d. Guru Mat. 26:18; Yoh. 13:13-14 e. Orang Yang Berkuasa Mengampuni Dosa Mrk. 2:1-12; Luk. 7:48-49 f.
Tuhan Mrk. 5:19; Yoh. 13:13-14; 20:28
g. Juruselamat Luk. 19:10; Yoh. 3:17; 10:19 Nubuat Tentang Yesus Ada sejumlah tulisan dalam Perjanjian Lama yang memberitahukan kita mengenai seorang yang Allah utus untuk menyelamatkan bangsa Israel dari dosa mereka. Tentu saja, orang ini adalah Yesus Kristus. Bahkan Perjanjian Lama pun menuliskan rincian mengenai kelahiran Yesus (Yes. 11:1; Yer. 33:15; Yeh. 37:24), nama-Nya (Yes. 7:14), penderitaan-Nya (Mzm. 22; Yes. 53), penyaliban-Nya (Mzm. 22), dan kebangkitan-Nya (Mzm. 16:9-11; Yes. 53:10-11). Kenyataannya, Perjanjian Lama menunjuk pada kedatangan Mesias, yang akan melakukan rencana Allah mengenai penyelamatan manusia.
PEMAHAMAN MURID-MURID “Siapakah Yesus?” Bagaimana murid-murid Anda menjawab pertanyaan ini? Mungkin mereka mengakui Yesus sebagai seorang Juruselamat, satu-satunya Allah, dan Mesias yang telah lama dinantikan. Sekalipun semuanya benar, apakah pengaruhnya terhadap hidup mereka? Mereka masih berada pada usia yang sulit untuk mengerti apa peranan Yesus itu, tetapi jawaban mereka tentang Yesus seharusnya tidak sekedar kata-kata saja. Apakah mereka sungguh-sungguh menyadari makna kehadiran Allah bagi hidup mereka? Pelajaran sepanjang kwartal ini berpusat pada Yesus dan inilah kesempatan bagus bagi mereka untuk mengembangkan hubungan pribadi mereka bersama dengan-Nya. Mereka perlu mengalami bahwa Yesus lebih dari sekedar tokoh Alkitab.
2
Siapakah Yesus?
Buatlah setiap pelajaran dapat mereka lakukan dalam kehidupan seharihari. Semakin mereka sadar peranan Yesus yang besar, maka mereka akan semakin bersandar kepada-Nya, kapanpun mereka memerlukan pertolongan dalam kehidupan mereka. Ketika mereka memerlukan seorang sahabat, guru, penolong, penghibur, ataupun Juruselamat, maka mereka dapat datang kepada Yesus. Doronglah mereka untuk selalu berdoa dan membaca Alkitab bersama dengan keluarga di rumah. Dengan cara inilah, hubungan mereka dengan Allah akan semakin bertumbuh lebih kuat setiap harinya.
KOSA-KATA PELAJARAN Juruselamat: Orang yang menyelamatkan; Kristus Mengandung: Hamil; proses pembentukkan janin seorang manusia Belas Kasihan: Mengasihani atau simpati Murid: Pengikut
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada kwartal yang lalu, kita telah mempelajari mengenai banyak orang yang diberkati oleh Allah karena mereka taat. Di antaranya adalah raja Salomo, raja Yosia, ratu Ester dan pamannya, Mordekhai, begitu juga dengan Daniel dan ketiga orang temannya. Mereka semua menaati Allah dan hukum-hukum-Nya, bahkan dalam saat yang sulit sekalipun. Mereka tahu bahwa Tuhan adalah Allah yang sejati, satu-satunya yang mereka harus sembah. Mereka selalu rendah hati, tidak pernah memegahkan diri. Sebagai hasilnya, mereka diberkati dan dilindungi. Ketika kita bersandar kepada Allah, kita pun akan diberkati. Untuk menolong agar tetap rendah hati dan taat, kita perlu selalu mohon pimpinan-Nya. Tujuan kita adalah menuju surga. Oleh karena itulah, kita memerlukan Allah untuk memimpin kita sepanjang perjalanan ini.
Siapakah Yesus? 3
Yesus, Anak Manusia Dan Anak Allah Yesus adalah anak Yusuf, seorang tukang kayu, dan istrinya, Maria. Tetapi kelahiran Yesus sungguh istimewa. Seorang malaikat dari Allah telah mengunjungi Maria dan Roh Kudus membuatnya mengandung. Ketika Yusuf mengetahui bahwa Maria mengandung - mereka bertunangan - ia sungguh malu. Yusuf ingin membatalkan pernikahannya. Tetapi seorang malaikat Tuhan berkata kepadanya di dalam mimpi agar tidak takut mengambil Maria sebagai istrinya. Bahkan malaikat itu memberitahukan kepadanya, bahwa kelak nama anak itu adalah Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan manusia dari segala dosanya. Yusuf melakukan tepat apa yang dikatakan malaikat itu kepadanya. Sekalipun Yesus memiliki orangtua di dunia ini, tetapi Dia pun adalah Anak Allah. Mengapa Yesus menyebutkan diri-Nya Anak Allah, di mana seolah-olah Yesus dan Allah adalah dua oknum yang berbeda. Sesungguhnya bukanlah demikian adanya, Yesus hanya ingin memberikan gambaran kepada manusia mengenai kasih seorang bapa terhadap anaknya, sekaligus hormat seorang anak terhadap bapanya. Itulah sebabnya Yesus memakai sebutan Anak Allah. Jadi Yesus adalah Allah dan sekaligus pula manusia. Yesus, Juruselamat Ketika Yesus di dunia ini, Dia banyak melakukan hal untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Anak Allah, sang Juruselamat. Misi-Nya adalah untuk menyelamatkan manusia dari segala dosa mereka. Dia pergi ke banyak tempat untuk memberitakan firman Allah, agar manusia bertobat dan berbalik kepada Allah. Ke manapun perginya, Dia selalu tunjukkan kemurahan hati dan belas kasihan. Yesus ingin setiap orang mengetahui bahwa Dialah sang Juruselamat yang telah lama dinantikan, yang berkuasa untuk mengampuni, menyembuhkan dan menyelamatkan. Allah Pengasih Sekalipun bangsa Israel adalah umat pilihan Allah, tetapi nyatanya rencana keselamatan Allah adalah untuk semua orang. Itulah mengapa Dia menolong semua orang yang datang kepada-Nya. Contohnya, suatu ketika, seorang perempuan Kanaan datang kepada-Nya, dan memohon-Nya untuk menyelamatkan anak perempuannya. Dia menangis dan berkata, “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah aku! Anak perempuanku sedang kerasukan setan.” Awalnya Yesus tidak mengatakan apapun, tetapi perempuan ini tetap tidak putus asa. Dia tahu bahwa Yesus berkuasa untuk menyembuhkan bahkan orang berdosa sekalipun. Lalu Dia mohon Yesus untuk menolongnya, bahkan ia sujud di hadapan-Nya. Setelah itu, Yesus tergerak oleh iman perempuan ini. Yesus berkata, “Hai, perempuan, engkau memiliki iman yang besar! Aku akan berikan seperti yang engkau inginkan.” Ajaibnya, sejak saat itu, anak perempuan Kanaan itu sembuh.
4
Siapakah Yesus?
Yesus, Penyembuh Setelah peristiwa itu, Yesus pergi ke atas bukit. Karena orang banyak telah mendengar kuasa-Nya yang besar, maka mereka berbondong-bondong mengikutiNya kemana pun Dia pergi. Mereka pun membawa banyak orang sakit ke hadapanNya. Di antaranya ada yang timpang, buta, bisu dan juga berbagai penyakit lainnya. Mereka meletakkannya di hadapan Yesus dan Dia sembuhkan setiap orang dari pada mereka. Semua orang takjub dan mereka memuji Allah atas kemurahan hatiNya. Yesus Penuh Dengan Belas Kasihan Bukan hanya menyembuhkan orang sakit yang Yesus lakukan, Dia juga menaruh belas kasihan yang besar bagi setiap orang yang membutuhkan. Yesus tahu kerumunan orang itu telah mengikuti-Nya selama beberapa hari dan mereka pasti sangat lapar. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Bahkan Yesus begitu peduli terhadap hal sederhana seperti makanan. Tetapi, mereka hanya memiliki tujuh ketul roti dan beberapa ekor ikan, sementara kerumunan orang itu ada lebih dari empat ribu orang. Tidak mungkin memberi makan mereka semua. Tetapi Yesus adalah Allah. Dia dapat melakukan apa saja. Setelah Yesus mengucap syukur, lalu Ia memecah-mecahkan roti dan ikan dan membagikan makanan itu untuk setiap orang. Setelah mereka semua makan, ternyata masih ada sisa makanan tujuh keranjang penuh! Yesus sungguh berkuasa dan berbelas kasihan. Yesus Adalah Kristus, Mesias Sekalipun banyak orang telah melihat kuasa Yesus, tetapi sesungguhnya banyak dari antara mereka belum benar-benar mengerti bahwa Yesus adalah Mesias, Allah sendiri. Suatu hari, Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya menurut orang banyak, siapakah diri-Nya itu? Mereka menjawab, “Ada beberapa orang yang katakan bahwa Engkau adalah Yohanes Pembaptis, yang lainnya mengatakan bahwa Engkau adalah Elia, dan yang lainnya mengatakan bahwa Engkau adalah salah seorang dari para nabi.” Tentu saja mereka semua salah. Kemudian Yesus bertanya kepada muridmurid-Nya, menurut kamu, siapakah Aku ini? Salah seorang murid-Nya, Petrus, menjawab, “Engkau adalah Kristus, Anak Allah yang Hidup.” Ini adalah sebuah pengakuan yang penting. Petrus tahu bahwa Yesus adalah Kristus yang dalam bahasa Ibrani berarti “yang diurapi.” Terkadang Yesus juga disebut Mesias yang dalam bahasa Ibrani berarti “Kristus.” Semua sebutan ini memiliki arti yang sama. Yesus adalah Allah, yang telah datang ke dunia dalam rupa manusia untuk menyelamatkan mereka semua, seperti yang telah dinubuatkan oleh para nabi. Itulah mengapa banyak orang tidak dapat percaya bahwa anak seorang tukang kayu dapat menjadi Mesias. Mungkin mereka mengharapkan seorang tentara perkasa yang datang dengan menunggangi kuda yang akan menjadi raja mereka. Yesus tidak terlihat seperti seorang raja, tetapi Dia memiliki kuasa lebih daripada raja manapun. Dia datang untuk menyelamatkan jiwa manusia, dan memberikan kesempatan agar manusia dapat masuk ke dalam kerajaan surga.
Siapakah Yesus? 5
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Yesus menyembuhkan banyak orang __________ (sakit), karena Dia mengasihi mereka. 2.
Yesus adalah Anak __________ (Manusia) dan sekaligus Anak __________ (Allah).
3.
Yesus hanya menolong bangsa Israel. (Salah)
4.
Yesus adalah Kristus, yang berarti “yang diurapi.” (Benar)
5.
Yesus berkuasa untuk mengampuni dan menyelamatkan setiap orang, karena Dia adalah Allah. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Apa sajakah sebutan Yesus itu? Apakah maknanya?
6
2.
Apakah tujuan Yesus datang ke dunia?
3.
Mengapa Yesus menyembuhkan setiap orang yang datang kepada-Nya?
4.
Yesus menolong banyak orang, bahkan orang berdosa sekalipuan. Apakah boleh menolong orang berdosa?
5.
Mengapa Allah harus datang dalam rupa manusia untuk menyelamatkan kita?
Siapakah Yesus?
Apa Yang Kamu Percayai?
AKTIVITAS 1
Sasaran: Menolong murid-murid menegaskan kepercayaan mereka kepada Allah. Petunjuk: Bacalah setiap kalimat dengan hati-hati. Berikan tanda benar di sebelah kalimat yang mengatakan Yesus adalah Juruselamat kita. Berikan tanda silang di sebelah kalimat yang mengatakan sebaliknya. Apakah kamu percaya terhadap kalimatkalimat di mana kamu memberikan tanda benar itu? Seharusnya ya, karena Yesus datang untuk menolong dan menyelamatkan kita. 1.
Yesus seperti pahlawan di televisi, seperti spiderman.
2.
Yesus adalah karakter lain yang ditulis di dalam Alkitab.
3.
Yesus adalah Juruselamatku. Dia mengasihiku.
4.
Yesus hanya untuk orang yang sakit.
5.
Yesus adalah sahabatku. Dia selalu ada untuk menolongku.
6.
Yesus? Aku tidak percaya kepada-Nya.
7.
Yesus adalah Mesias. Dia akan menyelamatkan kita.
8.
Yesus bukan Allah. Dia hanyalah anak Maria.
9.
Yesus memberikan kita pengharapan akan kerajaan surga.
10. Yesus mengasihi kita, tetapi Dia tidak dapat menyelamatkan kita.
Siapakah Yesus? 7
Yesus Adalah ...
AKTIVITAS 2
Sasaran: Agar murid-murid menyatakan apa yang Yesus maksudkan kepada mereka pada poster untuk digantung di kelas. Bahan: Papan poster atau Bristol Karton Spidol besar Glitter Stiker Gunting Petunjuk: Gunakan papan poster yang besar atau karton bila tidak ada yang tersedia, tulislah Yesus adalah … dengan huruf yang besar di posisi tengah. Lalu mintalah muridmurid menutup sisa dari poster itu dengan bagian akhir yang mereka buat sendiri. Beberapa orang murid dapat menggunakan sebutan Yesus (… Juruselamat, … Mesias, … Kristus, … Allah, … Tuhan)yang telah diberikan saat pelajaran. Bantulah mereka dengan memberi sebutan lainnya (… Terang, … Roti Hidup, … pokok anggur yang benar). Mereka juga dapat memilih menyelesaikannya dengan sebutan yang lebih umum (… sahabatku, … penasihatku, … pemimpinku). Mereka dapat menggunakan spidol atau membuat sesuatu pada lembar kertas yang terpisah dan disatukan di atas poster. Biarkan murid-murid mengerjakan semuanya itu, asalkan tanpa mengacaukan poster. Gantunglah poster di ruangan untuk mengingatkan mereka siapakah Yesus itu. Aktivitas Pilihan: Terima Kasih, Yesus! Sasaran: Mengingatkan murid-murid untuk selalu bersyukur kepada Yesus. Petunjuk: Mintalah murid-murid menghias poster kecil ketika mereka bersyukur kepada Yesus yang telah menjadi Juruselamat mereka. Perkenalkan kepada mereka cara penulisan pelangi. Biarkan murid-murid memilih tiga warna krayon yang berbeda. Mintalah mereka untuk menjiplak huruf-huruf dari setiap kata untuk menghasilkan efek pelangi. Sediakan contoh untuk mereka ikuti dengan membuat huruf berbentuk pelangi buatan mereka sendiri.
8
Siapakah Yesus?
Yesus Mengasihi Semua Orang
"Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yoh. 4:19)
Siapakah Yesus? 9
10
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
2
Yesus Berjalan Di Atas Air
Kitab Bacaan: Mat. 14:24-36 Kebenaran Alkitab: Yesus adalah Allah yang maha kuasa sehingga dapat melakukan banyak mujizat. Tujuan Pelajaran: Memiliki iman yang teguh yang tidak ada keraguan sedikitpun. Ayat Hafalan: “Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Mrk. 9:23b) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah memberikan kami kedamaian selama minggu yang lalu. Ketika kami menghadapi kesulitan yang berat untuk diatasi, Engkau selalu berikan kami kekuatan untuk maju. Engkau adalah Allah yang maha kuasa dan segala sesuatu tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Kami datang ke mari untuk menyembah-Mu dan belajar firman-Mu yang berharga. Ajarlah kami untuk memiliki iman yang percaya kepada-Mu setiap saat. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Laut Galilea Laut Galilea terbentang sejauh delapan mil (tiga belas kilometer) lebarnya dan tiga belas mil (dua puluh satu kilometer) panjangnya. Pemberian makan untuk lima ribu orang terjadi di lepas pantai Galilea dekat Betsaida. Setelah peristiwa besar ini, Yesus menyuruh murid-murid-Nya melakukan perjalanan pertama ke bagian barat laut tersebut. Jarak antara Betsaida dan Genesaret adalah sejauh lima belas mil (dua puluh empat kilometer). Tentu perjalanan dengan perahu memakan waktu beberapa jam lamanya, itulah sebabnya murid-murid Yesus masih berada di perahu, sekalipun hari telah tengah malam. Tetapi sesuatu akan menimpa mereka, yaitu mereka terancam oleh badai.
Siapakah Yesus? 11
Perhitungan Waktu Menurut Bangsa Roma Dan Bangsa Yahudi Menurut perhitungan waktu bangsa Roma, malam hari dibagi menjadi empat waktu. Yang pertama dari pukul enam sore sampai sembilan malam; yang kedua dari pukul sembilan malam sampai tengah malam; yang ketiga dari tengah malam sampai pukul tiga pagi; dan waktu yang keempat dari pukul tiga pagi sampai pukul enam pagi. (Mat. 14:25) Tetapi bagi bangsa Yahudi, malam hari itu dibagi menjadi tiga waktu. Yang pertama dari matahari terbenam sampai pukul sepuluh malam; yang kedua dari pukul sepuluh malam sampai pukul dua dini hari, dan yang terakhir dari pukul dua dini hari sampai matahari terbit. (Hak. 7:19; 1 Sam. 11:11)
PEMAHAMAN MURID-MURID “Aku akan percaya, bila kau tunjukkan kepadaku.” Ini adalah bagian kalimat yang biasa didengar, kecuali ada kepercayaan yang besar, tetapi nyatanya adalah sulit adanya. “Percaya perkataan orang begitu saja.” Ini adalah kelemahan setiap orang - ragu-ragu. Murid-murid Anda berada pada usia yang masih polos. Mereka biasanya percaya apa yang dikatakan oleh orang lain. Itulah sebabnya adalah tidak baik, bila kepercayaan mereka sampai rusak karena Anda. Mereka memandang guru sebagai seorang yang memiliki semua jawaban yang benar. Ini adalah kesempatan baik untuk membangun iman mereka kepada Allah. Mereka tahu bahwa mereka harus berdoa kepada Allah dalam segala hal dan Diapun memegang janji-Nya. Tanyakan mengenai apa yang biasanya mereka lakukan bila mereka sakit. Apakah mereka berdoa kepada Yesus dan mohon agar Dia sembuhkan mereka? Ingatkan mereka bahwa Allah akan kabulkan permohonan mereka, apabila mereka percaya dengan segenap hati. Dalam Mat. 17:20-21, Yesus berkata, "Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." Kita hanya perlu "iman sebesar biji sesawi". Allah menciptakan langit dan bumi. Menyembuhkan penyakit demam pastilah hal yang sungguh mudah bagi-Nya. Pertanyaannya, apakah mereka percaya, sekalipun mereka tidak melihat hasil akhirnya? Doronglah mereka untuk percaya dengan segenap hati dan tanpa keraguan. Allah dapat melakukan segalanya. Yang dibutuhkan hanyalah percaya kepada-Nya dengan iman yang sederhana tetapi tulus.
KOSA-KATA PELAJARAN Keraguan: Ketidakpastian
12
Siapakah Yesus?
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai Yesus. Sekalipun Dia lahir melalui Maria, tetapi sesungguhnya Yesus adalah Anak Allah. Dia telah datang ke dunia untuk menyelamatkan kita dari segala dosa. Dia memberitakan firman Allah dan menolong banyak orang. Bagaimana Dia menolong mereka semua? (Menyembuhkan yang sakit, memberi makan yang lapar.) Sekalipun Yesus adalah Allah, tetapi Ia pun adalah seorang sahabat. Dia berbelas kasihan kepada setiap orang. Mereka dapat datang kepada-Nya kapanpun, seperti perempuan Kanaan. Perempuan itu tahu bahwa Yesus dapat menyembuhkan anaknya dari kerasukan setan. Yesus adalah Allah yang pengasih. Dia juga memiliki banyak sebutan. Terkadang Dia disebut Mesias, Kristus ataupun Tuhan. Tetapi semua sebutan itu memiliki arti yang sama. Dia adalah Juruselamat kita yang datang dari surga dan hanya Dialah yang dapat memberikan kehidupan kekal kepada kita. Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang Lebih Ketika Yesus berkhotbah, banyak orang mendengar dan mengikuti-Nya ke manapun Dia pergi. Yesus mengajari mereka firman Allah, dan menolong mereka yang membutuhkan, seperti menyembuhkan mereka yang sakit. Selalu ada orang banyak di sekelilingNya. Suatu hari, ketika Yesus berbicara, Dia memperhatikan bahwa ada sekumpulan orang yang lebih banyak daripada biasanya. Orang banyak ini mengikuti-Nya ke padang gurun dari berbagai kota. Yesus memiliki belas kasihan yang besar terhadap mereka dan menyembuhkan semua yang sakit. Ketika malam tiba, Dia melihat orang banyak itu lelah dan lapar. Yesus minta agar murid-muridNya memberi makan mereka semua. Murid-murid-Nya menjawab, “Yang ada pada kami hanya lima ketul roti dan dua ekor ikan. Kita tidak mungkin memberi makan kepada setiap orang. Ada lima ribu orang lebih di sini! Adalah lebih baik menyuruh mereka pergi sebelum terlalu malam, agar mereka dapat membeli makanan.” Tetapi Yesus peduli akan mereka dan tidak ingin mereka pulang dengan kelaparan. Lalu Dia minta kepada murid-murid-Nya agar membawa makanan itu kepada-Nya. Setelah mengucap berkat, Yesuspun memecah-mecahkan roti dan ikan itu dan menyuruh murid-murid-Nya membagikan kepada orang banyak itu. Ajaibnya, setiap orang makan sampai kenyang, bahkan masih ada sisa dua belas bakul penuh. Ini adalah mujizat besar yang ditunjukkan oleh Yesus. Murid-Murid Pergi Terlebih Dahulu Setelah setiap orang selesai makan, Yesus minta kepada murid-murid-Nya untuk pergi terlebih dahulu ke tempat yang akan mereka kunjungi selanjutnya, karena hari telah tengah malam. Merekapun menaati Yesus dan pergi terlebih dahulu dengan perahu. Pada saat itu, banyak orang berkumpul di tepi laut Galilea. Sementara, Yesus tetap tinggal untuk menyuruh orang banyak itu pulang. Dia ingin memastikan setiap orang pergi dengan selamat. Setelah itu, Dia naik ke atas bukit untuk berdoa, sekalipun hari telah malam.
Siapakah Yesus? 13
Badai Besar Saat Yesus berdoa, murid-murid-Nya telah jauh dari pantai, gelappun menyelimuti mereka, karena saat itu tengah malam. Murid-muridpun mulai memikirkan bagaimana Yesus akan menemui mereka. Tetapi setelah mereka mencapai tengah laut, merekapun melupakan hal itu, karena mereka sedang menguatirkan sesuatu hal. Tiba-tiba angin bertiup lebih kencang dan hujanpun mulai turun. Angin bertiup begitu kencangnya, sehingga ombak menghantam sisi perahu dan mengombang-ambingkannya. Murid-murid mendayung sekuat dan secepat yang mereka dapat lakukan, tetapi semuanya itu gagal. Merekapun menjadi takut. Yesus Berjalan Di Atas Air Tiba-tiba, ketika perahu terombang-ambing, murid-murid melihat seseorang berjalan di atas air menuju mereka! Sekarang, mereka makin ketakutan. “Itu hantu!” teriak mereka dengan penuh ketakutan. Tetapi itu bukan hantu. Itu adalah Yesus. Dia datang menghampiri mereka setelah berdoa. “Jangan takut. Ini Aku,” jawab Yesus. Ketika murid-murid mendengarnya, merekapun merasa lega. Mereka merasa lebih baik ketika mengetahui bahwa itu adalah guru mereka. Maka Petrus, salah seorang murid-Nya, tidak lagi merasa takut, bahkan sebaliknya, ia kagum bahwa Yesus dapat berjalan di atas air. Sebelum Yesus sampai di perahu, Petrus berdiri dan bertanya kepada-Nya. Petrus Berjalan Di Atas Air “Tuhan, apabila itu sungguh Engkau, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air.” Tidak lama kemudian, Petrus kembali merasa takut untuk berjalan di atas air, sekalipun ia ingin melakukannya. Yesus menjawab, “Datanglah.” Lalu Petrus keluar dari perahu dan mulai berjalan di atas air mendekati Yesus. Pandangan Petrus tetap menatap gurunya dan hanya itu yang ada di pikirannya. Tetapi ketika angin bertiup lebih kencang, maka Petrus menjadi takut. Dia tidak melihat Yesus lagi dan hanya memperhatikan betapa kerasnya angin itu. Setelah Petrus hilang konsentrasi, maka iapun mulai tenggelam. “Tuhan, tolonglah aku!” teriak Petrus. Dengan segera Yesus mengulurkan tangan-Nya dan memegang Petrus sebelum ia tenggelam. Ketika Petrus merasakan tangannya dipegang oleh Yesus, iapun tahu bahwa dirinya akan selamat. Sebelum mereka sampai di perahu, Yesus berkata kepada Petrus, “Mengapakah engkau bimbang?” Tetapi Petrus tidak menjawab pertanyaan itu. Anak Allah Ketika mereka telah sampai di atas perahu, anginpun redalah. Sebagian dari murid-murid-Nyapun telah saksikan mujizat itu. Pada awalnya, Yesus memberi makan lima ribu orang lebih dan sekarang Dia berjalan di atas air. Mereka memuji Yesus dan berkata, “Engkau adalah benar-benar Anak Allah.” Tidak lama kemudian, perahu itu tiba di sisi lain dari laut Galilea. Yesus dan murid-murid-Nya keluar dan mulai berkhotbah kembali kepada orang banyak yang tinggal di daerah itu.
14
Siapakah Yesus?
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. __________ (Murid-murid) Yesus mengikuti-Nya ke manapun Dia pergi. 2.
Yesus memberi makan kepada __________ (lima) ribu orang lebih di tepi laut Galilea karena Dia menaruh __________ (belas kasihan/kasih) yang besar terhadap mereka.
3.
Yesus berkuasa untuk menunjukkan __________ (mujizat).
4.
Yesus berjalan di atas air untuk menemui murid-murid-Nya di perahu. (Benar)
5.
Yesus memuji Petrus karena berjalan di atas air dengan iman yang besar. (Salah)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa Petrus memohon agar Yesus menolongnya untuk berjalan di atas air? 2.
Apa yang terjadi pada Petrus ketika ia mulai bimbang?
3.
Mengapa Petrus bimbang, sekalipun ia telah banyak melihat mujizat yang dilakukan Yesus?
4.
Apabila kamu adalah Petrus, apakah kamu akan bimbang?
5.
Bagaimana kamu memelihara imanmu dan percaya tanpa meragukan Yesus?
Siapakah Yesus? 15
Percaya Kepada Yesus Perahu "Yesus Dan Aku"
AKTIVITAS
Sasaran: Mengingatkan murid-murid untuk mempercayai Yesus setiap saat dengan membuat perahu yang membawa mereka dan Yesus. Bahan: Piring kertas Sendok plastik, Tongkat Karton Potongan kertas lainnya Benang Gunting Spidol besar Perekat atau isolasi Cara: 1. Ambillah piring kertas dan potonglah menjadi setengah bagian. Ini akan menjadi dasar perahu, lalu sisihkan. 2. Gunakan pola, jiplaklah layarnya di karton dan potonglah. Gunakan potongan kertas untuk menghiasnya. Kamu juga dapat menuliskan sebuah ayat Alkitab di atas layar itu. Contoh: Markus 9:23: “Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.” 3. Rekatkan layar yang satu dengan setengah bagian piring kertas sebagai dasar perahu dengan tongkat. 4. Guntinglah “gantungan orang” dengan menggunakan karton. Buatlah gantungan dengan merekatkannya pada bagian dalam perahu. 5. Gambarlah muka pada kedua sendok - satu untukmu dan satu untuk Yesus. Setelah itu rekatkan mereka pada “gantungan orang” itu. 6. Lalu rekatkan bagian dasar perahu sehingga bagian dalamnya tertutup. 7. Rekatkan benang sebagai penggantung, bila kamu dipandang perlu. 8. Gunakan perahu ini untuk mengingatkan kisah Yesus berjalan di air dan agar tetap ingat bersandar kepada Allah.
16
Siapakah Yesus?
Aktivitas Pilihan: Kesaksian Undanglah orangtua murid atau orang dewasa lainnya ke dalam kelas untuk berbagi pengalaman dalam mempelajari mengenai percaya Yesus setiap saatnya. Selain untuk menguatkan ajaran Alkitab pada pelajaran hari ini, juga agar murid-murid memahami pentingnya bersaksi bagi Allah.
Siapakah Yesus? 17
Yesus Beritahukan Petrus Untuk Tidak Menjadi Takut
"Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Mrk. 9:23b)
18
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
3
Yesus Sembuhkan Yang Kerasukan Setan
Kitab Bacaan: Luk. 8:26-39 Kebenaran Alkitab: Yesus penuh kasih dan belas kasihan dan mampu sembuhkan penyakit. Tujuan Pelajaran: Percaya terhadap kuasa Yesus dan bersaksi bagi-Nya. Ayat Hafalan: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” (Mat. 9:12b) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan, dunia sekitar kami selalu berubah, tetapi Engkau tidak pernah berubah. Engkau adalah Allah yang pengasih dan peduli yang selalu memelihara kebutuhan kami setiap harinya. Kami perlu pimpinan-Mu setiap harinya. Ajarlah kami menjadi kuat dalam roh. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Orang Gerasa Gerasa adalah wilayah non-Yahudi di sebelah tenggara laut Galilea. Wilayah ini adalah bagian dari kota Yunani yang tidak bergabung ke dalam negara manapun dan merupakan pemerintahan yang mandiri. Wilayah ini dikenal sebagai Dekapolis atau Sepuluh Kota. Dalam catatan sejarah lainnya, Gerasa disebut Gedara atau Gergasa. Sekalipun babi adalah binatang haram bagi orang Yahudi untuk dimakan (Im. 11:7-8), tetapi bagi bangsa non-Yahudi bukanlah demikian adanya. Itulah sebabnya ada banyak babi di sana ketika roh-roh jahat meminta izin Yesus untuk masuk ke kawanan babi tersebut. Adalah jarang pada waktu itu, bila Yesus sembuhkan seseorang dan memintanya untuk menceritakan hal penyembuhan itu. Biasanya, Dia minta mereka yang disembuhkan itu agar tetap berdiam diri. Ada kemungkinan, karena Gerasa adalah wilayah non-Yahudi, maka adalah cara efektif untuk menyatakan kemuliaan Allah kepada mereka. Karena mereka tidak sedang menantikan Mesias dan tidak akan memahkotai-Nya sebagai raja seperti yang akan dilakukan oleh kaum Yahudi.
Siapakah Yesus? 19
PEMAHAMAN MURID-MURID Pelajaran ini mengajarkan dua pesan penting. Yang pertama adalah kuasa Allah. Dia dapat mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan penyakit. Dalam situasi ini, Yesus menarus kasih terhadap orang yang telah lama tersiksa itu, sehingga Iapun mengusir keluar roh-roh jahat itu. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Ada satu pertanyaan mendasar, yaitu apakah ada iman di sana? Hal kedua adalah bagaimana orang tersebut bersaksi bagi Allah. Sekalipun ingin mengikuti Yesus, namun ia tahu bahwa menyebarkan kabar baik dari Allah itu merupakan cara terbaik baginya untuk membantu pekerjaan Yesus. Mungkin murid-murid Anda juga ingin membantu di gereja. Mereka selalu diajar untuk membalas kebaikan Allah yang telah mereka terima. Ini karena mereka percaya pada kuasa dan anugerah-Nya. Namun, mungkin mereka belum tahu sesungguhnya ada banyak cara bagi mereka untuk melayani Allah. Biasanya, mereka berpikir dengan mempersembahkan uang mereka atau menjadi pendeta adalah cara yang tepat untuk membalas kebaikan Allah. Tetapi tidak semua orang dapat melakukan hal semacam itu dan Allah pun tidak mengharapkan mereka melakukan itu sekarang. Ingatkan mereka bahwa setiap kali mereka menolong orang lain, sesungguhnya mereka telah tunjukkan kasih kepada Allah. Buatlah daftar hal-hal yang dapat mereka lakukan agar mereka waspada. Juga doronglah mereka untuk mengetahui bahwa ada hal mendasar yang mereka dapat lakukan bagi Yesus: Mereka dapat menceritakan kepada orang lain apa yang Allah telah kerjakan bagi mereka, sama seperti orang yang disembuhkan itu. Ketika mereka telah memiliki ide yang konkrit ini, mereka dapat dengan sukacita melayani Allah.
KOSA-KATA PELAJARAN Iblis: Roh jahat Dirasuk: Orang yang dimasuki dan dikuasai, bahkan disiksa oleh roh jahat.
20
Siapakah Yesus?
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai kuasa Yesus. Yesus hanya memakai lima ketul roti dan dua ekor ikan untuk memberi makan lima ribu orang lebih yang datang mendengarkan-Nya dan menyaksikan kuasa penyembuhan-Nya. Bahkan setelah mereka selesai makan, ternyata masih ada dua belas bakul yang tersisa. Setelah mujizat besar ini, Yesus mengutus murid-muridNya menyeberangi laut Galilea. Mereka pergi terlebih dahulu, sementara Yesus berdoa. Pada tengah malam, datanglah badai besar dan murid-murid menjadi ketakutan karena perahu mereka terombang-ambing di tengah gelombang besar. Lalu tiba-tiba, mereka melihat Yesus berjalan di atas air ke arah mereka. Ketika melihat Yesus, merekapun tidak takut lagi. Bahkan Petrus minta agar Yesus membantunya dapat berjalan di atas air, tetapi ketika angin bertiup lebih kencang, maka paniklah ia dan mulai tenggelam. Yesus ulurkan tangan-Nya untuk menjangkau Petrus dan merekapun berdua berjalan ke perahu dengan selamat. Dari kisah ini kita dapat beroleh pengajaran bahwa kita harus selalu percaya kepada Yesus. Kita jangan pernah meragukan kuasa Yesus. Orang Yang Dirasuk Setan Yesus berjalan ke banyak tempat untuk menyebarkan kabar baik dari Allah. Suatu kali, Dia berlayar ke tempat yang bernama Gerasa. Ketika Yesus dan muridmurid-Nya menepi, seorang laki-laki mendekati mereka. Tetapi kali ini bukanlah seperti orang biasa lainnya. Orang ini dirasuki banyak roh jahat, sehingga ia telanjang dan tinggal di kuburan. Mungkin juga tubuhnya begitu kotor, karena ia telah lama tidak mandi. Orang-orang di kota itu telah berusaha berulangkali untuk merantainya, tetapi roh-roh jahat yang berdiam dalam orang itu selalu memutuskannya, lalu akhirnya iapun berlari dengan liar. Setiap orang yang tinggal di sana pasti takut kepadanya, karena tidak ada seorangpun yang sanggup menolongnya. Roh-Roh Jahat Mengenali Yesus Ketika orang yang dirasuki setan itu mendekati Yesus, iapun jatuh tersungkur di hadapan kaki-Nya dan berseru dengan suara keras, ”Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Orang ini tahu Yesus adalah Anak Allah. Sebenarnya, bukan orang itu yang berbicara, tetapi setan yang tinggal di dalam diri orang itulah yang berbicara. Mereka takut terhadap Yesus, karena mengetahui bahwa Yesus memiliki kuasa yang besar yang dapat mengusir mereka keluar dari orang itu. Yesus melihat orang itu dan berkata, ”Siapakah namamu?” Setan yang di dalam diri orang itu menjawab, ”Legion”. Legion adalah kesatuan pasukan terbesar dalam kemiliteran bangsa Roma, yang jumlahnya antara tiga sampai enam ribu orang tentara. Ini berarti orang itu dirasuki banyak setan.
Siapakah Yesus? 21
Setan Memohon Kepada Yesus Setan-setan itu tahu bahwa mereka akan segera diusir dari orang itu, dan tidak memiliki tempat untuk tinggal. Kemudian mereka memohon kepada Yesus agar membiarkan mereka pergi ke kawanan babi yang sedang makan di sekitar tempat itu. Dengan demikan, mereka dapat tetap bertahan. Mereka tidak ingin pergi ke jurang yang dalam, di mana tempat roh-roh jahat itu tinggal. Sekali mereka ke sana, maka merekapun tidak akan dapat keluar lagi. Setelah Yesus mendengarkan permintaan mereka itu, maka Dia berikan izin kepada mereka untuk masuk ke dalam kawanan babi itu. Orang Itu Sembuh Ketika kawanan setan itu keluar dari orang itu, merekapun segera pergi ke kawanan babi itu. Dengan segera, kawanan babi itu berlari terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati tenggelam. Orang banyak yang menjaga kawanan babi itu melihat, maka merekapun terkejut dan segera berlari melaporkannya kepada semua orang di sekitar kota. Ketika mereka mendengar peristiwa aneh itu, mereka datang untuk melihatnya sendiri. Mereka terkejut dan belum dapat menerima kenyataan bahwa sekarang orang yang pernah dirasuki setan itu sedang duduk dekat kaki Yesus, telah berpakaian dengan rapi dan mendengarkan pengajaranNya. Mereka menjadi takut. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Mereka tidak pernah melihat kuasa semacam itu sebelumnya. Mereka tidak dapat berkata-kata, sehingga tidak berterima kasih kepada Yesus yang telah menyembuhkan orang itu. Karena takutnya, mereka minta agar Yesus dan murid-murid-Nya segera meninggalkan tempat itu. Yesus Pergi Yesus datang untuk menyelamatkan manusia, bukan untuk membuat mereka takut kepada-Nya. Dia memutuskan kembali ke perahu dan pergi bersama dengan murid-murid-Nya. Karena orang itu ingin bersyukur kepada Yesus, maka ia ingin pergi bersama dengan-Nya. Dia ingin bantu Yesus semampunya. Tetapi Yesus memiliki suatu rencana lain baginya. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah dan ceritakanlah kepada semua orang apa yang telah Allah lakukan kepadamu.” Orang itu mematuhi Yesus dan melakukan apa yang Dia katakan. Dia pergi ke manapun dan menyebarkan anugerah dan kuasa ajaib yang dari Allah itu.
22
Siapakah Yesus?
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Setan yang tinggal dalam orang itu __________ (takut) kepada Yesus ketika mereka melihat-Nya. 2. Mereka memohon kepada Yesus agar membiarkan mereka masuk ke dalam kawanan __________ (babi). 3. Orang yang kerasukan setan itu tinggal di kuburan dan tampak mengerikan. (Benar) 4. Setelah orang itu sembuh, ia segera pergi dan melupakan Yesus. (Salah) 5. Yesus ingin menyembuhkan orang itu karena Ia mengasihinya. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa setan-setan yang tinggal dalam orang itu takut kepada Yesus? 2. Mengapa Yesus membiarkan mereka masuk ke dalam kawanan babi? 3. Orang itu ingin membantu Yesus dengan menceritakan kepada keluarganya. Bagaimana ia disembuhkan? 4. Menurut kamu, mengapa orang-orang itu ketakutan setelah melihat mujizat itu dan tidak memuji Allah? 5. Apabila kamu adalah salah seorang yang tinggal di kota itu, bagaimanakah reaksimu ketika melihat mujizat besar ini?
Yesus Adalah ... (Bagian 2)
AKTIVITAS 1
Sasaran: Mengingatkan murid-murid mengenai sifat Yesus dengan membuat poster dinding. Bahan: Poster besar Spidol besar, Potongan kertas, Karton Majalah bekas Gunting Perekat
Siapakah Yesus? 23
Petunjuk: Pada poster besar, tulislah di tengah-tengahnya: YESUS ADALAH … Lalu hiasi dan penuhilah bagian yang kosong dengan kata sifat dan kata-kata lainnya yang menggambarkan Yesus. Contohnya: Baik, peduli dan berkuasa. Gunakan potongan kertas atau majalah bekas untuk membuat huruf. Spidol besar dapat dipakai. Buatlah poster ini sekreatif mungkin. Bila telah selesai, gantungkan di tembok kelas untuk mengingatkan setiap orang akan macam pribadi Yesus. Poster ini juga dapat dipakai pada pelajaran sebelumnya untuk menunjuk sebutan Yesus.
Tunjukkan Kebaikan Kita
AKTIVITAS 2
Sasaran: Mendorong murid-murid agar bersikap baik, salah satu sifat Yesus yang harus ditiru. Petunjuk: Bagian A - Buatlah daftar orang baik yang kamu kenal. Lalu buatlah daftar kata yang menggambarkan orang baik (pemaaf, sabar, penuh kasih, ramah). Pada sisi yang sebaliknya, buatlah daftar kata yang menggambarkan orang jahat (egois, rakus, kejam). Lalu tuliskan sesuatu yang dapat kamu lakukan minggu ini untuk menunjukkan kebaikanmu. Bagian B - Isilah kata-kata yang hilang pada puisi ini dengan memakai kata-kata dalam kotak. Ingatlah, puisi berirama. diminta, cara, minggu, kamu 1. Dalam segala perbuatan dan perkataanmu, hendaklah kamu melakukannya dengan __________ (cara) yang baik. 2. “Tolong” dan “terima kasih” adalah kata-kata yang diucapkan sepanjang __________. (minggu) 3. Menolong orang lain tanpa __________ (diminta) merupakan cara terbaik untuk menunjukkan kebaikan. 4. Jadi bersikaplah baik dalam segala perbuatanmu, dan kamu akan melihat Allah bekerja melalui __________. (kamu)
24
Siapakah Yesus?
Yesus Kasihi Orang Yang Kerasukan Setan
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” (Mat. 9:12b)
Siapakah Yesus? 25
26
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
4
Orang Lumpuh Disembuhkan
Kitab Bacaan: Yoh. 5:1-9a Kebenaran Alkitab: Yesus sanggup mengatasi semua kesulitan. Tujuan Pelajaran: Mencari kuasa Yesus untuk mengatasi situasi yang paling sulit. Ayat Hafalan: “Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.” (Mzm. 147:5) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan, terima kasih atas perlindunganMu terhadap kami sehingga dapat melalui minggu yang lalu. Sekarang, kami akan mendengarkan mengenai bagaimana Engkau menyembuhkan seorang laki-yang tampaknya mustahil. Tuhan, kami tahu bahwa Engkau dapat menyelesaikan semua masalah. Tolonglah kami mengatasi kesulitan kami dan kuatkan iman kami kepadaMu. Terpujilah Tuhan. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Perayaan Kaum Yahudi Kaum laki-laki Yahudi diharuskan melakukan tiga macam perayaan, yang semuanya mewajibkan mereka untuk datang ke Yerusalem. Perayaan tersebut adalah Paskah, Pentakosta, dan hari raya Pondok Daun Gerbang Domba Kota Yerusalem dikelilingi oleh tembok besar dengan banyak pintu gerbang. Salah satunya disebutkan pintu gerbang Domba (Neh. 3:1), karena di pintu gerbang itulah domba dimandikan untuk dikorbankan di bait Allah. Dekat pintu gerbang ini, ada sebuah kolam yang bernama Betesda. Tangga di pojok kolam sampai ke dalam air. Air kolam berasal dari saluran bawah tanah yang airnya dialirkan dari mata air alami.
Siapakah Yesus? 27
PEMAHAMAN MURID-MURID Yesus sering melakukan mujizat, termasuk menyembuhkan orang buta, orang lumpuh, bahkan membangkitkan orang mati. Murid-murid Anda tahu mengenai semuanya ini. Namun, ketika dihubungkan dengan kehidupan mereka, apakah pengaruhnya bagi mereka? Setiap kali murid-murid Anda menghadapi masalah besar, mungkin mereka mengira bahwa Yesus tidak dapat menolong mereka. Umumnya, orang bereaksi seperti ini ketika kesusahan besar datang. Mereka mengira bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengerti mereka, sehingga tidak ada pula yang dapat sungguh-sungguh menolong mereka. Ingatkan murid-murid Anda, bila Yesus dapat membangkitkan orang mati, maka Dia pasti dapat menyelesaikan masalah mereka. Demikianpun dengan sebaliknya. Terkadang murid-murid Anda memiliki masalah yang mereka kira suatu hal kecil saja seperti ketika mereka akan menghadapi ujian Matematika. Bahkan mereka pun tidak tergerak untuk datang kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya, karena mungkin hal itu dianggap terlalu remeh. Mungkin mereka mengira bahwa Allah tidak akan mendengarkan permohonan yang sederhana. Ingatkan kembali murid-murid Anda bahwa Dia selalu ada untuk mereka, tidak peduli situasi apapun. Tidak ada permohonan yang terlalu besar ataupun yang terlalu kecil bagi Allah. Sepanjang mereka percaya dan memiliki hati yang selalu bersandar kepada-Nya, maka Allah pun akan membantu membukakan jalan bagi mereka. Ketika mereka memiliki pengertian semacam ini, mereka pun akan dapat bersandar kepada Allah sepanjang waktu dan memuliakan-Nya dalam segala hal.
KOSA-KATA PELAJARAN Orang Cacat: Secara umum dianggap sebagai orang sakit, seperti orang yang pincang atau lumpuh Tilam: Alas untuk tidur pada zaman dahulu, seperti ranjang, hanya dapat digulung bila tidak digunakan
28
Siapakah Yesus?
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai bagaimana orang yang kerasukan setan itu disembuhkan oleh Yesus. Ada banyak roh jahat yang tinggal di dalam orang itu, maka disebut Legion. Ketika setan-setan itu mengenali Yesus, mereka memohon kepada-Nya agar membiarkan mereka tinggal dengan mengirim mereka masuk ke kawanan babi. Yesus mengizinkan mereka. Tetapi ketika mereka masuk ke kawanan itu, maka segera kawanan babi itupun terjun dari tepi jurang dan melompat ke danau lalu mati tenggelam. Orang-orang yang tinggal dekat kota Gerasa berdatangan untuk melihat apa yang sedang terjadi. Mereka terkejut dan ketakutan, ketika melihat orang yang tadinya kerasukan sekarang benar-benar telah sembuh. Mereka begitu ketakutan sehingga meminta Yesus untuk segera pergi. Orang yang disembuhkan itu ingin pergi bersama dengan Yesus untuk melayani-Nya, tetapi Yesus memiliki rencana lain baginya. Apakah itu? (Pulang dan beritahukan kepada yang lainnya apa yang Allah telah lakukan baginya.) Dari hal ini kita beroleh pengajaran bahwa Yesus sungguh berkuasa. Kita pun dapat mengikuti teladan dari orang tersebut dan bersaksi bagi Allah mengenai anugerah keselamatan-Nya. Kolam Betesda Pada masa Yesus hidup, belum ada banyak tabib, bahkan bila ada, mereka belum banyak tahu seperti dokter zaman sekarang ini. Itulah sebabnya ketika seseorang sakit keras, maka sulit untuk disembuhkan. Namun ada tempat yang banyak dikunjungi orang untuk minta pertolongan, yaitu kolam Betesda di Yerusalem. Setiap orang mengira bahwa kolam itu sungguh istimewa karena bila mereka beroleh kesempatan terjun ke dalamnya, maka mereka akan sembuh. Oleh karena itu, banyak orang sakit yang berdatangan dan berbaring di atas tilam mereka dekat kolam, sambil menantikan saat yang tepat untuk masuk ke dalam kolam itu. Orang Yang Sakit Keras Banyak orang sakit yang menantikan kesembuhan di kolam Betesda, karena mereka telah tidak tahu lagi harus ke mana mencari pertolongan; ada yang buta, yang pincang maupun yang lumpuh. Di antara begitu banyaknya orang sakit itu, ada seorang yang telah menderita tiga puluh delapan tahun lamanya. Selama itu pula, ia tidak mampu berjalan. Setiap hari, ia berbaring di tikarnya sambil berharap beroleh kesempatan masuk ke dalam kolam itu. Ada saatnya ia merasa lelah. Sulit membayangkan bila seseorang tidak dapat berjalan dalam waktu yang lama. Yesus Menyembuhkan Orang Lumpuh Itu Suatu hari, Yesus pergi ke kota Yerusalem dan mengunjungi kolam tersebut. Dia melihat dan tahu bahwa banyak orang berdatangan dengan harapan agar penyakitnya disembuhkan. Ketika Yesus melihat seorang cacat di antara kerumunan itu dan melihat kondisi laki-laki malang itu, maka Dia berbelas kasihan kepadanya. Yesus ingin menolongnya, karena itu Dia berjalan ke arah tilam orang itu. Yesus bertanya kepadanya, ”Apakah kamu ingin sembuh?”
Siapakah Yesus? 29
Orang itu terkejut melihat ada orang yang berbicara kepadanya. Selama ini, jarang sekali ada orang yang menyapanya. Orang itu menjawab, ”Ya, tetapi tidak ada orang yang menolong aku masuk ke dalam kolam itu. Setiap kali aku ingin masuk ke dalamnya, orang lain telah terlebih dahulu masuk ke dalam kolam itu, sehingga aku harus menanti giliran berikutnya.” “Aku dapat menolongmu,” kata Yesus. “Bangunlah! Angkat tilammu dan berjalanlah!” Orang itu terkejut mendengar perkataan-Nya, tetapi ia patuh. Dia beriman kepada Yesus. Dia bangkit dan mulai berjalan. Allah membuatnya sembuh! Diapun terheran-heran menyaksikan apa yang sedang terjadi pada dirinya itu. Telah tiga puluh delapan tahun lamanya berbaring, sekarang tiba-tiba ia dapat berjalan kembali. Sesuatu yang mustahil telah menjadi kenyataan! Dia merasa bebas dan bahagia. Dia tidak perlu menantikan orang lain lagi untuk menolongnya ke kolam, karena Yesus telah menyembuhkannya. Kemudian, iapun mengangkat tilamnya dan berjalan pulang.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Orang lumpuh ini telah menderita ____________________ (tiga puluh delapan) tahun lamanya. Dia tidak dapat berjalan. 2.
Dia dan banyak orang sakit lainnya menanti dekat __________ (kolam) Betesda sambil berharap agar beroleh kesembuhan.
3.
Ketika Yesus melihat orang lumpuh itu, Dia berbelas kasihan dan ingin __________ (menolong) nya.
4.
Banyak orang lain yang mencoba menolong orang lumpuh itu untuk masuk ke dalam kolam, tetapi ia tidak dapat sembuh. (Salah)
5.
Segalanya adalah mungkin bagi Allah. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa banyak orang lainnya tidak berusaha menolong orang lumpuh itu masuk ke kolam?
30
2.
Sekalipun telah tiga puluh delapan tahun lamanya tidak dapat berjalan, tetapi ia pantang menyerah. Yesus bertanya kepadanya apakah ia ingin sembuh, apakah jawabannya? Apakah kamu akan menyerah?
3.
Menurut kamu, bagaimana rasanya bila tidak dapat berjalan itu? Gambarkan hal-hal yang tidak dapat kamu lakukan!
Siapakah Yesus?
4.
Dapatkah kamu memikirkan kisah Alkitab lainnya di mana orang-orang harus mengatasi kesulitan besar yang tampaknya mustahil? (Beberapa contoh di antaranya: Abraham menyelamatkan Lot, bangsa Israel menyeberangi laut Merah, Yosua memasuki tanah Kanaan.)
5.
Yesus dapat mengatasi semua kesulitan. Apakah kamu beriman kepada-Nya? Bagaimana kamu menunjukkan ketekunan imanmu itu?
Allah Maha Kuasa Dan Maha Kasih
AKTIVITAS 1
Sasaran: Menolong murid-murid mengenali saat dalam hidup mereka, terutama saat mengalami kuasa dan kasih Allah. Bahan: Kertas kosong Karton Spidol Krayon Petunjuk: Kuasa dan kasih Allah ditunjukkan dalam hidup kita setiap harinya. Kuasa dan kasihNya dapat dilihat dalam ciptaan, dalam anugerah keselamatan dan dalam perlindungan-Nya. Buatlah suatu gambar saat kamu mengalami kuasa dan kasih Allah. Berikan judul pada gambarmu. Berilah warna agar tampak menarik. Lalu bagikan gambarmu itu dengan teman sekelasmu, agar mereka tahu bahwa Allah telah menolongmu.
Siapakah Yesus? 31
AKTIVITAS 2
Terima Kasih, Yesus
Sasaran: Mengingatkan murid-murid bahwa banyak hal yang mereka dapat syukuri. Petunjuk: Lihatlah gambar dalam teka-teki ini. Tuliskan nama-nama benda untuk mengisi tekateki ini. Ingatlah untuk selalu bersyukur kepada Allah atas segala hal ajaib yang Dia telah lakukan bagi setiap orang!
U
M
E
32
Siapakah Yesus?
A
A
Yesus Sembuhkan Seorang Laki-Laki Yang Lumpuh
"Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.” (Mzm. 147:5)
Siapakah Yesus? 33
34
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
5
Zakheus Menyesal
Kitab Bacaan: Luk. 19:1-10 Kebenaran Alkitab: Allah mengampuni mereka yang sungguh-sungguh bertobat. Tujuan Pelajaran: Menyatakan pertobatan sejati atas pelanggaran yang telah dilakukan. Ayat Hafalan: “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.” (Kis. 3:19) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, Engkau adalah seorang guru dan sahabat bagi kami. Engkau memimpin setiap hal dalam hidup kami dengan tangan-Mu yang tidak pernah gagal. Kami tahu bahwa kami lemah dan terkadang banyak berbuat kesalahan. Tolonglah kami agar dapat sungguh-sungguh bertobat kepada Allah, karena Engkau adalah Allah yang maha pemurah dan pengampun. Segala puji dan kemuliaan bagi-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Pajak Bangsa Roma Pajak bangsa Roma adalah penyebab terjadinya kemarahan besar di kalangan kaum orang Yahudi. Mereka dituntut membayar pajak kepada pejabat Roma yang dikenakan dari harta milik dan penghasilan mereka. Ada juga pajak tidak langsung seperti impor dan ekspor, pajak jalan bebas hambatan, dan pajak penjualan. Pajak bangsa Roma ini juga harus dibayar dalam mata uang Roma. Orang Yahudi melihat hal ini sebagai pelanggaran atas perintah kedua dari Sepuluh Perintah Allah, karena pada uang bangsa Roma itu terdapat cap kepala kaisar. Semakin mereka melawan, maka semakin pula mereka dipaksa untuk membayar pajak itu. Akhirnya, para pemungut cukai menjadi orang-orang yang tidak disukai di kalangan kaum orang Yahudi. Itulah sebabnya Zakheus selalu dihina, dijauhi dari kalangan kaum orang Yahudi. Sekalipun Zakheus adalah orang Yahudi, tetapi ia memilih bekerja pada bangsa Roma. Dia dipandang sebagai seorang pengkhianat. Apalagi, para pemungut cukai seringkali menambah pajak yang telah ditetapkan untuk kepentingan mereka dengan cara menipu orang Yahudi.
Siapakah Yesus? 35
Pembayaran Kembali Ketika Zakheus bertobat, iapun ingin membayar kembali empat kali lipat dari apa yang telah diambilnya itu. Apa yang dilakukan Zakheus ini merupakan penggantian yang hampir serupa yang diwajibkan oleh hukum tentang pencurian. (Kel. 22:1-2; 2 Sam. 12:6; Ams. 6: 31)
PEMAHAMAN MURID-MURID Zakheus adalah seorang pemungut cukai yang curang. Banyak orang membencinya, tetapi setelah bertemu Yesus, maka iapun membuat keputusan untuk bertobat. Dia menyatakan pertobatan sejati melalui perbuatannya. Dia rela mengganti empat kali lipat dari apa yang telah diambilnya dan memberikan uang itu kepada kaum miskin. Allah mengampuni mereka yang mengakui dosanya dan memohon pengampunan. Menyesali dosa dan mengakuinya perlu kebesaran hati. Dan hal tersebut bukanlah sesederhana yang dikira, seperti meminta maaf sebagai reaksi spontan. Mungkin murid-murid Anda belum sampai pada tingkat kedewasaan seperti itu, tetapi mereka perlu didorong untuk belajar bertobat atas segala dosa mereka dari sekarang. Melalui sebuah pelajaran, banyak kesalahan dilakukan, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Teladanilah orang-orang yang berperilaku baik dan yang mau mengakui kesalahan mereka. Murid-murid Anda perlu diyakinkan bahwa Allah selalu siap untuk mengampuni kita. Mereka perlu belajar bagaimana menyatakan pertobatan itu kepada Allah. Tidak cukup mengakuinya dalam hati, tetapi perlu juga untuk menyatakan perubahan perilaku. Doronglah mereka untuk melakukan tindakan yang menyatakan pertobatan mereka yang tulus. Dengan demikian, mereka dapat menghargai bila ada orang lain yang minta pengampunan dari mereka.
KOSA-KATA PELAJARAN Bertobat: Menyesal dan tidak berbuat kesalahan lagi Keselamatan: Pelepasan dari kuasa dosa
36
Siapakah Yesus?
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai bagaimana Yesus menyembuhkan seorang yang tidak dapat berjalan tiga puluh delapan tahun lamanya. Orang ini telah menunggu di kolam Betesda, berharap dapat disembuhkan. Tetapi tidak ada seorangpun yang menolong dirinya untuk masuk ke dalam kolam itu. Suatu hari, Yesus datang ke Yerusalem dan melihatnya. Dia berbelas kasihan kepada orang lumpuh itu. Ketika Yesus bertanya kepadanya apakah engkau mau sembuh, maka iapun segera menjawab ya. Lalu Yesus menyuruh orang lumpuh itu untuk bangkit dan mengangkat tilamnya dan berjalan pulang. Orang itu benar-benar sembuh oleh Yesus, sebelumnya ia tidak dapat berjalan. Kuasa dan kasih Allah begitu besar dan tanpa batas. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Dari kisah ini, kita beroleh pengajaran untuk selalu percaya kepada kuasa Allah yang dapat mengatasi segala kesulitan. Yesus Mengunjungi Yerikho Selama pelayanan-Nya, Yesus banyak mengunjungi tempat untuk memberitakan firman Allah. Suatu kali, Dia datang ke kota Yerikho, yaitu kota di mana Allah pernah menolong Yosua mengalahkan kota tersebut. Ketika orang banyak mengetahui Yesus berada di kota itu, maka merekapun menyambut-Nya dengan penuh sukacita. Mereka telah mendengar begitu banyak tentang Yesus dan mujizat-Nya. Semua orang ingin melihat langsung seperti apakah Yesus itu. Zakheus, Si Pemungut Cukai Ada seorang bernama Zakheus yang tinggal di Yerikho. Dia adalah kepala pemungut cukai. Dia tidak memiliki teman bergaul, karena banyak orang di kota itu tidak menyukainya. Dia bekerja pada pemerintah bangsa Roma dan selalu mengambil uang lebih dari yang telah ditetapkan untuk dirinya. Oleh karena itu, ia menjadi begitu kaya, karena telah berbuat curang kepada orang Yahudi yang tinggal di kota Yerikho. Tidak ada yang menyukai Zakheus. Zakheus Memanjat Pohon Zakheus banyak mendengar perihal tentang Yesus, dan ketika mendengar bahwa Yesus akan datang ke kotanya, maka iapun begitu ingin melihat-Nya. Zakheuspun tidak mengira bahwa Yesus akan menerima dirinya. Namun, ada sedikit masalah. Ketika ia telah sampai di tempat Yesus akan lalu, ternyata ada kerumunan orang, dan tidak ada seorangpun yang membiarkan Zakheus untuk dapat berada di depan kerumunan itu. Tidak ada cara agar ia dapat melihat Yesus, selain dari belakang sana. Lalu Zakheus memiliki rencana. Kemudian ia melihat sebuah pohon ara yang tingginya kira-kira tiga puluh sampai empat puluh kaki (sembilan sampai dua belas meter) dengan banyak ranting. Zakheus tahu bahwa Yesus akan melalui pohon ara itu, itulah sebabnya ia memanjat pohon itu dan duduk di salah satu rantingnya, dan menantikan Yesus. Tidak ada seorangpun yang dapat menghentikan Zakheus untuk dapat melihat Yesus!
Siapakah Yesus? 37
Yesus Memanggil Zakheus Tidak lama kemudian, Zakheus mendengar kerumunan orang itu berteriak, ”Yesus datang!” Lalu Yesus tampak di jalan. Zakheus begitu sukacita. Akhirnya, Zakheuspun dapat melihat Yesus dengan leluasa, sekalipun tidak mengira bahwa Yesus dapat melihat dirinya dari jauh di mana ia duduk. Ketika Yesus semakin dekat ke pohon itu, Diapun menghentikan langkah-Nya tepat di bawah pohon di mana Zakheus duduk. Yesus melihat ke atas dan berkata kepada pemungut cukai itu. “Zakheus,” kata Yesus. ”Turunlah. Aku ingin tinggal di rumahmu malam ini.” Zakheuspun terkejut ketika mendengar Yesus berkata demikian. Dia tidak mengira bahwa Yesus akan memperhatikan dirinya. Dan Zakheus mendengarkan dan dengan cepat iapun turun dari pohon ara itu. Hatinya begitu sukacita. Yesus mau tinggal di rumahnya. Ini adalah teman sejatinya yang pertama! Orang Lain Mengeluh! Ketika orang lain yang berkerumun melihat apa yang terjadi, mereka pun terkejut. Mereka tidak mengerti mengapa Yesus ingin tinggal di rumah Zakheus. Beberapa orang mengeluh, ”Yesus akan ke rumah seorang yang penuh dosa! Tidakkah Dia sadar betapa buruknya Zakheus itu?” Yesus tahu, tetapi Dia sungguh mengasihi Zakheus dan ingin memberinya kesempatan untuk bertobat. Zakheus Bertobat Ketika Zakheus mendengarkan apa kata orang banyak itu, iapun menyadari betapa berdosanya ia dan menyesali atas semua perbuatannya selama ini. Zakheus berkata kepada Yesus, ”Aku menyesal telah banyak melakukan kejahatan. Aku akan memberikan separuh dari harta milikku kepada orang miskin. Dan sekiranya ada uang yang telah kuambil, maka aku akan mengembalikannya empat kali lipat.” Zakheus ingin menyatakan betapa menyesalnya ia. Dia memohon agar Yesus mau mengampuni dirinya. Yesuspun senang mendengarnya. Yesus tersenyum dan berkata, ”Zakheus, Aku datang ke dunia untuk menolong orang-orang sepertimu. Hari ini, keselamatan telah datang ke rumahmu.” Zakheuspun bersukacita, karena Yesus telah mengasihi dirinya yang penuh dosa.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Zakheus disebut orang berdosa oleh orang banyak, karena ia memungut terlalu banyak __________ (pajak/uang).
38
2.
Zakheus memanjat __________ (pohon), karena ia ingin melihat Yesus.
3.
Yesus ingin Zakheus __________ (bertobat).
4.
Zakheus orang yang tinggi. (Salah)
5.
Orang banyak senang mendengar Yesus ingin pergi ke rumah Zakheus.(Salah)
Siapakah Yesus?
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Bagaimana Yesus dapat mengetahui bila Zakheus duduk di pohon? Mengapakah Yesus memanggil Zakheus? 2.
Apakah kesalahan Zakheus?
3.
Mengapa orang banyak beranggapan bahwa Yesus keliru karena pergi ke rumah Zakheus?
4.
Apakah Zakheus sungguh-sungguh bertobat?
5.
Kapankah kamu berdosa? Bagaimana kamu bertobat?
64
Kisah Zakheus
AKTIVITAS 1
Sasaran: Mengingat peristiwa yang terjadi dalam kisah Zakheus. Petunjuk: Lihatlah setiap gambar dengan hati-hati dan bacalah setiap kalimat. Taruh tanda silang di sebelah gambar yang tidak ada dalam kisah Zakheus. Bahan: Karton Kartu Spidol besar Pembersih pipa Tisu Perekat Cara: Potonglah kisah di bawah ini menjadi lembaran kertas. Lalu masukkan ke dalam topi. Bagilah murid-murid ke dalam beberapa kelompok. Berikan setiap lembar kertas kepada setiap kelompok, di mana mereka harus menggambarkan keadaan kisah itu dengan memakai bahan yang ada, sehingga hasil akhirnya berbentuk tiga dimensi. Bila telah selesai, mintalah mereka untuk menceritakan kembali secara berurut. Kisah Zakheus 1. Namaku Zakheus. Aku tinggal di Yerikho. Aku adalah kepala pemungut cukai. Aku sangat kaya, tetapi uang itu kudapat dengan cara yang tidak jujur. 2. Suatu hari, Yesus datang ke kotaku. Aku ingin melihat-Nya, tetapi ada banyak orang yang sedang berkerumun. Lalu aku melihat pohon besar dan kemudian memanjatnya.
Siapakah Yesus? 39
3. Yesus berjalan di depanku dan berhenti di bawah pohon. Yesus menyuruh aku turun, karena Dia ingin tinggal di rumahku. Aku sungguh bersukacita. 4. Orang banyak mengeluh karena Yesus pergi ke rumah seorang penuh dosa. Aku sungguh menyesali perbuatanku selama ini. Aku berkata akan mengganti semua uang yang telah kuambil. Yesus mengampuniku.
Kami Menyesal
AKTIVITAS 2
Sasaran: Membantu murid-murid mengenali langkah-langkah yang menyatakan pertobatan. Petunjuk: Ingatkan murid-murid apa yang harus dilakukan ketika mereka berbuat dosa. Diskusikan dan tulislah tiga tahap penting yang harus diambil berikut ini: 1. Katakan kepada orang yang kamu sakiti bahwa kamu menyesal. 2. Tunjukan kepada orang itu bila kamu menyesal. 3. Berdoa kepada Allah dan bertobat. Sekarang tampilkan suatu kisah kepada murid-murid. Kamu melihat uang ibumu yang ada di meja dapur. Kamu ingin sekali membeli komik kesukaanmu yang harganya murah. Ibumu tidak tahu bila uangnya telah diambil. Lalu kamu pergi dan membeli komik dengan mengambil uang yang ada di atas meja itu. Pada mulanya sangat senang rasanya memiliki komik itu, tetapi ketika membacanya, kamu memikirkan kembali apa yang telah kamu lakukan. Sekalipun uang kembalian, tetapi bukan berarti kamu dapat mengambilnya tanpa memberitahu orang lain. Itu sama dengan mencuri. Lalu kamu merasa gelisah. Bahkan tidak ingin membaca komik itu lagi. Malam itu, kamu tidak dapat tidur. Keesokan paginya, kamu merasa lemas. Apa yang akan kamu lakukan? Mungkin kamu ingin minta pendapat dari murid lainnya tentang apa yang akan mereka lakukan untuk menyatakan pertobatan. Tolonglah mereka untuk mengikuti tiga tahap ini.
40
Siapakah Yesus?
Yesus Beritahukan Kepada Zakheus Untuk Turun Dari Pohon
"Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.” (Kis. 3:19)
Siapakah Yesus? 41
42
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
6
Empat Orang Teman Baik
Kitab Bacaan: Mrk. 2:1-12 Kebenaran Alkitab: Yesus itu baik dan berkuasa mengampuni dosa. Tujuan Pelajaran: Menunjukkan kebaikan kepada orang lain. Ayat Hafalan: “Hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Mat. 19:19) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami tahu bahwa Engkau adalah Allah yang baik dan pengasih. Kami bersyukur karena Engkau selalu ada untuk kami. Kami membutuhkan teman yang dapat menolong dan mendukung kami, seperti Engkau yang selalu memimpin kami. Tetapi terlebih dahulu, kami harus mempelajari bagaimana menjadi teman yang baik bagi sesama. Tuhan, tolonglah kami untuk menyatakan kebaikan kepada orang lain, agar kami juga dapat memberikan segala kemuliaan bagi nama-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Rumah Pada Masa Alkitab Macam rumah selama masa Alkitab dibangun dengan batu. Rumah itu memiliki atap datar yang terbuat dari lumpur dan jerami yang luarnya dihubungkan dengan tangga. Pada umumnya, orang tidur di atap rumahnya pada malam hari, agar dapat menikmati hembusan angin yang sejuk. Terkadang mereka menaruh cucian, atau buah atau gandum di atap rumah agar dapat kering. Dalam kisah ini, ada empat orang sahabat yang membawa seorang lumpuh ke tangga yang menuju ke atap rumah. Lalu mereka dengan mudah melubangi atap campuran jerami dan lumpur untuk menurunkan orang lumpuh itu.
Siapakah Yesus? 43
Kuasa Untuk Mengampuni Ketika para pemimpin bangsa Yahudi mendengar perkataan Yesus yang menyatakan bahwa Dia sanggup mengampuni dosa manusia, maka merekapun terkejut. Hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa. Bagi mereka, Yesus dianggap sebagai seorang penghujat. Menurut hukum Taurat, hukuman untuk orang yang seperti itu adalah hukuman mati. (Im. 24:15-16) Namun, mereka belum mengerti bahwa perkataan Yesus itu adalah benar. Sebagai Anak Allah, Dia berkuasa mengampuni dosa. Keempat sahabat dalam kisah ini dapat saja dengan mudah menyerah. Ketika mereka melihat kerumunan orang banyak, mereka dapat saja meninggalkan orang itu di sana dan berharap akhirnya ia sendiri yang melihat Yesus. Tetapi mereka tidak melakukannya. Mereka bertindak dan Yesus tergerak oleh iman dan kasih mereka yang besar.
PEMAHAMAN MURID-MURID Mungkin murid-murid Anda dengan mudah menyerah pada tugas yang sederhana, membiarkan begitu saja hal yang sesungguhnya penting bagi mereka. Ketika tugas itu menjadi berat, maka mereka meninggalkan pekerjaan dan membiarkan orang lain yang menyelesaikannya. ini adalah waktu yang tepat untuk membahas pentingnya apa itu tanggung jawab dan teman sejati. Keempat orang sahabat ini bertekad menolong dengan tidak peduli apapun kesulitannya. Mereka adalah orang-orang yang sungguh berani. Mereka menyelesaikan apa yang mereka awali. Yesus ingin murid-murid Anda menjadi orang Kristen yang bertanggungjawab dan sekaligus teman yang baik. Bahaslah cara mereka dalam menolong temanteman mereka. Berikan pula contoh kehidupan sehari-hari agar lebih nyata lagi bagi mereka. Mintalah juga mereka untuk memainkan beberapa peran. Biarkan mereka berada pada posisi orang yang membutuhkan pertolongan. Bagaimana perasaan mereka, bila tidak ada seorangpun yang menawarkan bantuan? Bagaimana perasaan mereka saat menolong orang lain? Tidak peduli berapa kecil pertolongan yang diberikan, ingatkan kepada mereka bahwa Allah akan mencatatnya setiap hal yang mereka katakan dan perbuat. Biarkan murid-murid Anda beroleh penghargaan dengan menjadi teman yang baik bagi sesama.
KOSA-KATA PELAJARAN Lumpuh: Hilangnya kekuatan otot yang menggerakkan bagian tubuh kita
44
Siapakah Yesus?
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai seorang yang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai yang tidak memiliki teman. Mengapa? Zakheus telah mencurangi orang lain dengan memungut pajak yang berlebihan demi beroleh keuntungan pribadi. Ketika mendengar bahwa Yesus akan datang ke kotanya, maka iapun ingin melihat-Nya. Tetapi karena bertubuh pendek, maka ia harus memanjat pohon agar dapat melihat. Ketika Yesus datang ke kota itu dan berhenti tepat di pohon itu, maka Dia menyuruh Zakheus turun karena Dia akan tinggal di rumahnya. Zakheus sungguh senang bahwa Yesus ingin menjadi temannya. Tetapi yang orang banyak lainnya mengeluh karena Yesus berkunjung ke rumah orang berdosa. Ketika Zakheus mendengar hal ini, ia merasa menyesal atas dosanya. Zakheus berkata kepada Yesus bahwa ia ingin berubah dan mengganti semua uang yang telah diambilnya. Yesus mengampuninya dan sungguh bersukacita atas pertobatan Zakheus itu. Dari kisah ini, kita beroleh pengajaran bahwa kita pun perlu bertobat ketika berbuat dosa. Allah selalu membukakan tangan-Nya untuk mengampuni kita, bila disertai dengan hati tulus. Empat Orang Teman Baik Suatu kali, Yesus sedang mengajar di daerah yang disebut Kapernaum. Saat itu, Yesus berbicara dalam sebuah rumah dan banyak orang berdatangan untuk melihat dan mendengar pengajaran-Nya. Jadi rumah itu penuh sesak, bahkan tidak ada tempat berdiri di luar. Ada empat orang sahabat yang mendengar kedatangan Yesus di kota itu. Kabar bahwa Yesus dapat menyembuhkan orang sakitpun telah sampai di telinga mereka, sehingga timbullah sukacita dan harapan, karena teman mereka sakit. Teman mereka lumpuh dan harus berbaring setiap hari di atas tilamnya. Keempat orang sahabat ini mengetahui bila mereka membawa teman mereka itu kepada Yesus, maka ia akan dapat berjalan lagi. Lalu mereka membawa teman mereka itu ke rumah di mana Yesus berada. Sebuah Rencana Ketika mereka sampai di rumah itu, mereka terkejut melihat begitu banyak orang. Tidak ada cara untuk dapat masuk ke rumah itu. Apakah mereka sia-sia telah membawa teman mereka itu? Mereka tidak menyerah melihat semuanya itu. Lalu sebuah rencana terlintas di dalam pikiran mereka. Mereka segera membawa teman mereka ke sekitar sisi rumah itu. Mereka memanjat tangga ke atas atap - campuran lumpur dan jerami -, sehingga mereka dapat membongkar, dan membuang campuran itu sampai tampak sebuah lubang kecil. Mereka melihat ke dalam dan tampaklah Yesus berdiri tepat di bawah mereka. Mereka dengan cepat membuat lubang yang lebih besar lagi. Waktu terus berjalan, akhirnya ada lubang yang cukup untuk menurunkan teman mereka. Lalu semua orang di ruangan itu, termasuk Yesus, terheran-heran akan apa yang mereka telah lakukan. Dengan memakai tali, mereka mulai menurunkan teman mereka ke dalam rumah! Dengan hati-hati mereka menurunkannya sampai ia mencapai lantai, tepat di depan Yesus berdiri.
Siapakah Yesus? 45
Yesus Terharu Ketika Yesus melihat orang lumpuh itu dan betapa teman-temannya mengasihi diri orang lumpuh itu, maka Dia sungguh terharu. Tentunya mereka mengalami banyak kesulitan hanya agar orang lumpuh ini dapat menemui-Nya. Yesus pun mengetahui bahwa mereka beriman, sehingga orang lumpuh ini dapat disembuhkan, dan memang dia membutuhkan lebih daripada kesembuhan semata. Dia perlu pengampunan atas dosanya pada masa lalu. Yesus benar-benar ingin menolongnya. Yesus Menyembuhkan Orang Lumpuh Itu Dengan ramahnya, Yesus berkata kepada orang itu, ”Anakku, dosamu telah diampuni.” Di antara orang banyak itu, ada pula para pemimpin bangsa Yahudi. Ketika mereka mendengar apa yang Yesus katakan, maka timbullah pertanyaan di dalam hati mereka, ”Apakah Dia kira diri-Nya Allah? Hanya Allah yang dapat mengampuni dosa.” Yesus pun mengetahui dengan tepat tentang apa yang mereka sedang pikirkan. Tetapi sesungguhnya, mereka belum tahu bila Yesus adalah Anak Allah. “Mengapakah kamu heran dengan hal ini?” tanya Yesus. Tidak ada yang berani berkata-kata. Lalu Yesus berkata, ”Aku akan tunjukkan kepadamu bila Aku berkuasa mengampuni dosa.” Yesus beralih kepada orang lumpuh itu dan berkata, ”Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah pulang.” Semua orang melihat orang lumpuh itu mulai menggerakkan kaki dan tangannya. Lalu ia duduk di atas tilamnya dan dengan perlahan bangun, sampai ia benar-benar berdiri. Setelah itu, iapun membungkuk dan mengangkat tilamnya dan berjalan pulang. Banyak Orang Memuji Allah Semua orang terheran-heran ketika mereka melihat mujizat itu. Mereka semua setuju bahwa mereka belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya dan memuji Allah. Orang itu dan keempat orang sahabatnya pulang dengan bahagia. Sekarang mereka tidak perlu mengangkatnya lagi. Keempat orang sahabat itu bersukacita, karena telah membawa teman mereka menemui Yesus. Orang itu pun bersyukur kepada Yesus, karena Dia telah menyembuhkan dan mengampuni dosanya.
46
Siapakah Yesus?
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Keempat orang sahabat itu memiliki __________ (iman) yang sama bahwa Yesus dapat menyembuhkan teman mereka itu, sekalipun lumpuh. 2. Yesus mengetahui adalah penting mengampuni __________ (dosa) orang itu daripada menyembuhkan penyakitnya. 3. Keempat orang sahabat itu __________ (mengasihi) temannya itu, sehingga mereka melakukan apapun untuk membawanya menemui Yesus. 4. Para pemimpin bangsa Yahudi percaya bahwa Yesus berkuasa mengampuni dosa.(Salah) 5. Yesus berkuasa mengampuni dosa, karena Dia adalah Anak Allah. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Gambarkan bahwa keempat orang itu adalah teman yang baik. 2. Mengapa Yesus tersentuh oleh perbuatan keempat orang itu? 3. Mengapa Yesus tidak hanya menyembuhkan orang itu, tetapi juga mengampuni dosa orang itu? 4. Bagaimana kamu dapat menjadi teman yang baik terhadap orang di sekitarmu? Pernahkah kamu berbuat kebaikan terhadap sesama?
Siapakah Yesus? 47
Empat Orang Teman Baik
AKTIVITAS 1
Sasaran: Menolong murid-murid mengingat kembali peristiwa yang terjadi di dalam cerita. Petunjuk: Lihatlah gambar. Berikan nomor secara berurutan yang terjadi di dalam cerita. Periksalah dengan temanmu untuk memastikan bahwa kamu telah membuat susunan peristiwa yang benar.
48
Siapakah Yesus?
Rantai Persahabatan
AKTIVITAS 2
Sasaran: Membuat rantai persahabatan untuk mengingatkan murid-murid agar mereka mengasihi dan peduli terhadap sesama. Bahan: Alkitab Karton (kertas tisu atau kertas putih bila tidak tersedia) Pensil Spidol atau krayon Perekat Gunting Isolasi
Cara: 1. Lipatlah selembar karton (putih atau kertas tisu) menjadi setengah bagian. Dan akan menjadi lebih berwarna, bila setiap orang murid memberikan warna yang berbeda. 2. Jiplaklah pola di atas kertas yang telah dilipat seperti contoh. 3. Potonglah pola itu dengan hati-hati. 4. Setiap orang murid akan memiliki gambar dua orang yang sedang berpegangan tangan. Gabungkanlah semua gambar itu dengan merekatkannya dari belakang dengan menggunakan isolasi. Gantunglah hasilnya di tembok kelas atau di atas papan tulis. 5. Lalu gunakan lembar kertas yang lain dan tuliskan: “Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.” Rekatkan di dinding. 6. Pada setiap lembar kertas, taruhlah nama temanmu untuk mengingatkan agar kamu selalu menolong dan peduli terhadapnya.
Siapakah Yesus? 49
Empat Orang Sahabat Membantu Temannya Yang Sedang Sakit
"Hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Mat. 19:19)
50
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
7
Ulasan
Kitab Bacaan: Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya. Kebenaran Alkitab: Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya. Tujuan Pelajaran: Semua tujuan pada pelajaran sebelumnya. Ayat Hafalan: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." (Mat. 22:37) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah menuntun kami selama kwartal pertama ini. Kami telah mempelajari mengenai ajaib dan berkuasanya Engkau. Engkau datang ke dunia untuk menyelamatkan kami dan di samping itu pula menyembuhkan banyak orang. Kami tahu bahwa Engkau mengasihi dan peduli terhadap kami. Tolonglah kami menyatakan kasih yang sama kepada setiap orang di sekitar kami, sehingga kamipun dapat membalas anugerah dan berkat-Mu. Haleluya, Amin.
MENGULANG Pertanyaan: 1. Yesus sanggup menyembuhkan banyak orang dan mengampuni dosa, karena Dia adalah __________ (Allah). 2. Petrus kehilangan __________ (iman)nya kepada Yesus, ketika ia mulai kuatir dengan hembusan angin keras. 3. Yesus menunjukkan banyak __________ (mujizat) untuk menyatakan kepada setiap orang bahwa Dialah sang Juruselamat. 4. Zakheus __________ (bertobat) setelah mengenal Yesus. 5. Yesus datang ke dunia untuk __________ (menyelamatkan) kita.
Siapakah Yesus? 51
Siapakah Aku? 1. Aku disembuhkan oleh Yesus setelah menanti di kolam Betesda tiga puluh delapan tahun lamanya. (Orang lumpuh) 2. Aku tinggal di tempat-tempat aneh seperti kuburan. Semua orang di kota takut terhadap aku. (Orang yang kerasukan setan) 3. Aku takut ketika angin berhembus, dan hampir saja tenggelam di laut. (Petrus) 4. Aku begitu bersukacita, ketika Yesus ingin tinggal di rumahku. (Zakheus) 5. Akulah Anak Allah dan Anak Manusia. Kadang orang memanggil Aku Mesias. (Yesus) 6. Kami menolong teman kami yang sakit untuk menemui Yesus, sekalipun harus melubangi atap rumah. (Keempat orang sahabat) 7. Kami mengikuti Yesus ke manapun Dia pergi dan membantu-Nya. (Murid-murid Yesus) Ayat Hafalan: 1. “Kita __________ (mengasihi), karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yoh. 4:19)
52
2.
“Tidak ada yang mustahil bagi orang yang __________ (percaya)!” (Mrk. 9:23b)
3.
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang __________ (sakit).” (Mat. 9:12b)
4.
“Besarlah __________ (Tuhan) kita dan berlimpah __________ (kekuatan), kebijaksanaan-Nya tak terhingga.” (Mzm. 147:5)
5.
“Karena itu sadarlah dan __________ (bertobatlah), supaya dosamu dihapuskan.” (Kis. 3:19)
6.
“Hormatilah ayahmu dan ibumu dan ____________________ (kasihilah sesamamu manusia) seperti dirimu sendiri.” (Mat. 19:19)
Siapakah Yesus?
AKTIVITAS 1
Aku Orang Kristen Sasaran: Membantu murid-murid mengenali sifat seorang Kristen. Petunjuk: Dalam 2 Pet. 1:5-7, Petrus berbicara mengenai bagaimana kita harus bersikap sebagai seorang Kristen. Kita perlu seperti Yesus Kristus, yang memiliki begitu banyak sifat yang menakjubkan. Temukan sifat-sifat tersebut dengan mengisi huruf-huruf yang hilang untuk melengkapi kata-kata berikut. Gunakan kode rahasia untuk membantumu.
Tambahkanlah Ke Dalam Imanmu: K __ B __ J __ K __ N + P __ N G __ T __ H __ __ N + P __ N G __ __ S __ __ N
D __ R __
+ K __ T __ K __ N __ N + K __ S __ L __ H __ N + K __ S __ H
__ K __ N
S __ __ D __ R __-S __ __ D __ R __ +
K __ S __ H
__ K __ N
S __ M __ __
__ R __ N G
Siapakah Yesus? 53
Akulah Yesus
AKTIVITAS 2
Petunjuk: Membantu murid-murid mempelajari sebutan “Aku adalah…” dari Yesus yang terdapat dalam Injil Yohanes. Selesaikan setiap sebutan “Aku adalah...” dengan mencari ayatnya. Bahas pentingnya setiap sebutan dan apa maknanya. 1.
Aku Adalah ______________________________ (Yoh. 6:35)
2.
Aku Adalah ______________________________ (Yoh. 9:5)
3.
Aku Adalah ______________________________ (Yoh. 10:7)
4.
Aku Adalah ______________________________ (Yoh. 10:11,14)
5.
Aku Adalah ______________________________ (Yoh. 11:25)
6.
Aku Adalah ______________________________ (Yoh. 14:6)
7.
Aku Adalah ______________________________ (Yoh. 15:1)
Jawaban: roti hidup; terang dunia; pintu ke domba-domba itu; gembala yang baik; kebangkitan dan hidup; jalan, kebenaran dan hidup; pokok anggur yang benar.
54
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
8
Siapakah Sesamaku Manusia?
Kitab Bacaan: Luk. 10:30-37 Kebenaran Alkitab: Orang Samaria yang baik hati yang mau menolong orang yang diabaikan oleh orang lain. Tujuan Pelajaran: Menghormati dan menolong orang lain tanpa memandang ras, jenis kelamin, kebudayaan, ataupun latar belakang. Ayat Hafalan: “Peliharalah kasih persaudaraan!” (Ibr. 13:1) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami bersyukur kepadaMu, karena Engkau telah memimpin kami sepanjang minggu yang lalu. Engkau telah memilih kami menjadi umat-Mu, tetapi kami tahu Engkau menginginkan setiap orang diselamatkan. Biarlah kami belajar dari pelajaran hari ini, sehingga dapat bersikap baik terhadap sesama, agar kami beroleh kasih karunia dan kemuliaan-Mu yang luar biasa itu. Inilah salah satu cara kami melayani dan membalas-Mu. Berilah kami hikmat dan kekuatan untuk melakukan apa yang benar. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Dari Yerusalem Ke Yerikho Jarak antara Yerusalem dan Yerikho kira-kira tujuh belas mil (dua puluh tujuh kilometer). Sekalipun jarak tersebut tidak terlalu jauh, tetapi perjalanan itu cukup berbahaya bagi para pejalan kaki. Jalan antara kedua kota ini memiliki ketinggian antara delapan ratus kaki sampai dua ribu lima ratus kaki dari permukaan laut. Selain itu jalan ini juga melalui negeri yang berbatu-batu dan padang gurun, sehingga merupakan tempat yang cocok bagi penjahat untuk bersembunyi. Imam, Orang Lewi, Dan Orang Samaria Ada suatu perumpamaan, di mana seorang tergeletak di sisi jalan karena para penyamun merampasi, memukulinya sampai dalam keadaan setengah mati. Bertepatan dengan peristiwa itu, ada tiga orang yang lalu di jalan itu. Yang pertama adalah seorang imam, seorang yang melayani Allah di bait suci. Ketika dilihatnya orang itu, maka segeralah ia menghindarinya. Menurut hukum Taurat, imam yang menyentuh mayat akan membuat dirinya menjadi najis. (Im. 21:1-4) Yang kedua
Siapakah Yesus? 55
adalah seorang Lewi. Dia pun melayani Allah di bait suci (1 Taw. 23:28-32), tetapi seperti imam tadi, iapun memutuskan untuk menghindarinya. Mereka lebih tertarik melindungi diri mereka sendiri. Yang ketiga adalah seorang Samaria. Bukanlah rahasia lagi bahwa antara orang Yahudi dan Samaria terjadi perselisihan. Orang Yahudi memandang orang Samaria itu sebagai keturunan yang tidak murni. Mereka adalah keturunan campuran ketika bangsa Yahudi dari kerajaan utara menikahi bangsa asing setelah pembuangan Israel. Kenyataannya, orang Yahudi sungguh memandang rendah mereka, bahkan tidak mau melewati daerah Samaria ketika dalam perjalanan, sekalipun harus melewati jalan lain. Tetapi Yesus memakai orang ini untuk menyatakan kasih sejati yang tanpa perbedaan.
PEMAHAMAN MURID-MURID “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” adalah lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Adalah tidak sulit berbuat baik kepada mereka yang telah berbuat baik kepada kita. Tetapi bagaimana bila sebaliknya, atau kepada orang asing? Seperti imam dalam perumpamaan itu, adalah mudah untuk membenarkan sikap kurang kasih. “Aku tidak dapat menolongnya, karena diriku adalah seorang imam yang tidak boleh menyentuhnya.” Tetapi Yesus mengajarkan dua prinsip yang sangat penting: (1) sesamamu adalah mereka yang berasal dari ras manapun, jenis kelamin atau latar belakang sosial apapun; (2) mengasihi berarti bertindak untuk memenuhi hal-hal yang mereka perlukan. Mungkin murid-murid Anda dengan mudahnya tidak menolong sesama, karena sejumlah alasan, di antaranya: Mereka tidak berbicara dalam bahasa yang sama, atau mereka bergaul dengan teman yang berbeda, atau mereka memiliki keadaan yang khusus (cacat fisik maupun mental). Apapun alasannya, murid-murid Anda dapat memanfaatkan sejumlah alasan untuk membenarkan tindakan mereka yang tidak menjadi sesama manusia. Ingatkan mereka bahwa Yesus telah memberi teladan yang baik, ketika Ia makan bersama dengan orang berdosa dan menolong mereka yang memerlukan. Kasih mengenal tanpa batas. Doronglah mereka agar mau berusaha untuk menolong orang lain, tidak peduli betapa berbedanya mereka. Tidak boleh ada alasan yang menghalangi kita untuk menyatakan kasih kepada orang lain, dan cara terbaik menyatakannya adalah dengan melakukan seperti orang Samaria itu. Mungkin tidak sehebat orang Samaria itu, tetapi Yesus mengingatkan agar kita melakukan semua hal baik termasuk hal kecil sekalipun.
56
Siapakah Yesus?
KOSA-KATA PELAJARAN Perumpamaan: Cerita yang mengandung pengajaran moral Iman: Orang yang melakukan upacara agama dan yang membimbing umat Orang Lewi: Orang yang bertanggung jawab dalam mengurusi bait Allah Orang Samaria: Keturunan ras campuran dari bangsa Yahudi di utara yang mengawini bangsabangsa asing; dipandang sebagai orang asing dan bukan orang Yahudi
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mengulas mengenai beberapa mujizat yang Yesus lakukan. Dia berjalan di atas air, menyembuhkan dua orang lumpuh dan yang kerasukan setan. Dari ulasan ini, kita boleh belajar mengenai kuasa yang besar dari Yesus, Anak Allah. Kita pun dapat melihat betapa peduli dan berbelas kasihannya Yesus. Dia memberikan Zakheus kesempatan untuk berubah dan bertobat dan juga menyembuhkan seorang lumpuh di kolam Betesda. Yesus adalah sang Juruselamat, Mesias yang telah lama dinantikan. Dialah satu-satunya yang dapat menyelamatkan dan memimpin kita menuju ke dalam kerajaan Allah. Dia mengajari kita untuk dapat mengasihi sesama dan selalu percaya kepada kuasa dan kekuatan-Nya. Dia selalu ada untuk menolong dan melindungi kita. Yesus Mengajar Perihal Kasih Suatu hari, Yesus sedang mengajar di tengah orang banyak. Dia mengajarkan mereka bahwa betapa pentingnya mengasihi Allah dengan segenap hatimu dan mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Setelah berkata demikian, maka ada seseorang berdiri dan bertanya, ”Siapakah sesamaku manusia itu?” Yesus menjawab pertanyaan itu dengan memberikan suatu perumpamaan yang menarik. Dengarkanlah baik-baik. Orang Yang Dirampok Sekali waktu, ada seorang yang berjalan dari Yerusalem ke Yerikho, di mana ia harus melalui jalan pegunungan yang sepi dan panjang, dan itulah jalan satusatunya yang tersedia di antara kedua kota itu. Orang itu belum berjalan terlalu jauh ketika para perampok tiba-tiba datang dan menyerangnya. Mereka mengambil semua uang dan pakaiannya, bahkan memukulinya. Mereka meninggalkannya di jalan dan kemudian melarikan diri. Orang itu sungguh menderita, tetapi tidak ada
Siapakah Yesus? 57
seorangpun di sana yang menolongnya. Imam Dan Orang Lewi Melewatinya Orang itu tergeletak di jalan, menderita luka-luka. Dia sangat kesakitan, dan tidak dapat berdiri untuk minta pertolongan. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tetapi tidak lama kemudian, ia mendengar suara langkah orang. “Untunglah,” pikir orang itu. “Siapapun yang lewat pastilah akan menolongku.” Dia merasa sedikit lebih baik. Tidak lama kemudian, orang itupun terlihat olehnya, dan ternyata adalah seorang imam. Imam itu hanya melihatnya, tetapi tidak berhenti untuk menolongnya. Dia terus berjalan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Orang itu tidak tahu harus berpikir apa. Tidak lama kemudian, ia kembali mendengar suara langkah yang lainnya. “Pastilah, kali ini seseorang akan menolongku. Mereka dapat melihat luka yang kualami,” pikir orang itu. Kali ini, seorang Lewi yang lewat. Dia melihat orang itu tergeletak, tetapi terus berjalan. Orang itu putus asa. “Tidak adakah orang yang mau berhenti menolongku?” teriaknya. Dia tergeletak di sana dan tidak berdaya. Orang Samaria Menunjukkan Kasih Kemudian, orang itu mendengar kembali seseorang mendekat. Kali ini ia tidak berharap banyak, dan ternyata orang yang lewat itu adalah seorang Samaria, dan iapun tawar hati. “Orang Samaria ini tidak akan menolongku,” pikirnya. “Orang Samaria bukanlah dari bangsaku.” Ketika orang Samaria itu melihat orang tersebut tergeletak di jalan, maka timbullah rasa kasihan terhadapnya. Dia segera menepi dan turun dari keledainya. Dia berlutut di samping orang yang terluka itu dan dengan lembut membasuh lukalukanya. Dia juga mengambil minyak dari karungnya dan menuangkannya di atas luka orang itu agar ia merasa lebih baik. Setelah itu ia membalut lukanya. “Kamu tidak boleh tinggal di sini seorang diri saja,” kata orang Samaria itu. “Aku akan menaruhmu di atas keledaiku sampai kita mendapati penginapan agar kamu dapat beristirahat. Aku akan berjalan di sampingmu.” Orang Samaria itu dengan hati-hati mengangkat orang itu ke atas keledainya dan merekapun pergi. Setelah itu, mereka menemukan sebuah penginapan. Orang Samaria itu mengatakan kepada penjaga penginapan untuk memberinya kamar agar orang yang luka-luka itu dapat beristirahat. Penjaga penginapan itupun membantu orang Samaria ini menaruh orang itu ke tempat tidur yang nyaman. Sepanjang malam, orang Samaria itu tinggal di sebelah orang yang terluka itu sambil berjaga-jaga bila sewaktu-waktu orang itu membutuhkan pertolongan. Keesokan Paginya Ketika pagi tiba, orang Samaria itu berbicara kepada penjaga penginapan. “Ini sejumlah uang,“ katanya. “Tolong jaga temanku sementara aku pergi. Aku akan membayarmu sisanya sewaktu aku kembali.” Penjaga penginapan mengambil uang itu dan merawati orang yang terluka itu. Sesama Manusia Ketika Yesus selesai bercerita, Iapun bertanya, ”Siapakah di antara ketiga orang itu adalah sesama manusia bagi orang yang terluka itu?”
58
Siapakah Yesus?
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Seorang __________ (imam) dan seorang __________ (Lewi) melihat orang yang terluka itu, tetapi tidak menolongnya. 2.
Orang __________ (Samaria) adalah satu-satunya yang berhenti untuk menolong orang yang terluka itu.
3.
Orang Samaria itu menuangkan __________ (minyak) ke atas lukanya dan membawa orang itu ke penginapan.
4.
Orang Yahudi dan orang Samaria bergaul seperti dua orang teman baik. (Salah)
5.
Yesus mengajari kita untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa Yesus memakai perumpamaan ini untuk mengajar orang banyak? 2.
Mengapa bukan imam dan orang Lewi itu yang berhenti untuk menolong orang yang malang itu?
3.
Mengapa orang Samaria yang justru menolong orang yang terluka itu?
4.
Setelah semua peristiwa itu, apakah yang kamu pikirkan bila kamu adalah orang yang terluka itu?
5.
Bagaimana kamu dapat menjadi sesama manusia seperti orang Samaria itu?
Orang Samaria Yang Baik Hati (Bagian A)
AKTIVITAS 1
Sasaran: Menolong murid-murid mengingat kembali peristiwa dari kisah perumpamaan yang disampaikan Yesus dan pesan yang diajarkan-Nya. Petunjuk: Temukan kata-kata (cetak tebal) dalam teka-teki ini. Mereka dapat vertikal, horizontal ataupun menyilang. Lalu pakailah huruf (cetak biasa) yang tersedia untuk mengeja apa yang diajarkan Yesus kepada kita.
Siapakah Yesus? 59
L
A
I
M
A
S
M
B
U
K
I
E
N
A
L
S
K
S
A
M
N
P
E
R
A
M
A
U
K
Y
A
N
G
P
S
A
S
I
H
O
K
I
L
E
W
I
G
T
A
Kata-Kata (Cetak Tebal): LEWI, KASIH, IMAM, PERAMPOK, LUKA __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Jawaban: SESAMA MANUSIA YANG BAIK
60
Siapakah Yesus?
Orang Samaria Yang Baik Hati (Bagian B)
AKTIVITAS 2
Sasaran: Mendorong murid-murid untuk menjadi sesama manusia yang baik. Petunjuk: Lihatlah gambar. Bandingkan mereka yang menjadi orang Samaria yang baik dan yang tidak baik. Taruhlah tanda benar di sebelah gambar orang yang baik dan penolong. Gambarkan bagaimana orang lain dapat mengubah perilaku mereka. Lalu isilah nama orang yang kamu ingin tolong minggu ini. Tulislah rencanamu untuk melakukannya.
Kegiatan Pilihan: Drama Singkat Apabila masih tersedia waktu, mintalah murid-murid untuk memainkan sebuah drama singkat dari kisah perumpamaan ini. Ingatlah untuk membawa beberapa bahan yang cocok dengan keadaan sebenarnya agar tampak lebih nyata (misalnya mantel untuk dipakaikan kepada orang yang terluka, uang pembalut luka). Murid yang pemalu memainkan peran imam atau orang Lewi karena tidak perlu berbicara atau bila berbicara hanyalah sedikit. Juga pastikan mereka tidak melakukan sungguh-sungguh “memukul” orang yang terluka itu.
Siapakah Yesus? 61
Yesus Mengajari Kita Untuk Mengasihi Sesama
"Peliharalah kasih persaudaraan!" (Ibr. 13:1)
62
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
9
Pembangun Yang Bijak Dan Yang Bodoh
Kitab Bacaan: Mat. 7:24-29 Kebenaran Alkitab: Iman yang teguh dibangun di atas dasar yang kokoh yaitu mengenal dan bersandar kepada Yesus Kristus. Tujuan Pelajaran: Membuat keputusan yang bijaksana. Ayat Hafalan: “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Allah.” (Ef. 5:17) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami bersyukur karena Engkau selalu menyertai kami. Kadang kami menghadapi kesulitan dalam memutuskan sesuatu. Sebentar kami akan mempelajari perumpamaan tentang membuat keputusan yang bijaksana. Tolonglah kami agar dapat mengerti firman-Mu, sehingga dapat menjalankannya dalam hidup kami. Kami pun ingin melakukan apa yang telah dipelajari. Tolonglah kami agar dapat berjalan bersama-Mu sepanjang jalan menuju kerajaan surga. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Perumpamaan Yesus memakai banyak perumpamaan ketika berbicara kepada orang banyak dengan maksud untuk membandingkan hal yang satu dengan hal lainnya. Yesus menggunakan suatu benda ataupun hubungan yang dikenal untuk menyatakan sesuatu hal mengenai kebenaran rohani. Perumpamaan memungkinkan orang untuk menemukan kebenaran dengan mudah. Sayangnya, banyak orang pada saat itu tidak dapat mengerti maksud dari perumpamaan itu, karena mereka terlalu keras hati atau malas berpikir lebih jauh. Bagi mereka, perumpamaan itu adalah cerita yang tanpa arti. Terkadang maksud perumpamaan dapat disalahtafsirkan. Semua perumpamaan memiliki satu makna dan maksud yang tertentu.
Siapakah Yesus? 63
PEMAHAMAN MURID-MURID Murid-murid Anda membuat keputusan setiap harinya. Beberapa di antaranya adalah keputusan yang sederhana. Mereka dapat memilih menonton televisi, membaca buku, pergi bermain ataupun membantu di rumah. Semua keputusan ini tidak sulit untuk diputuskan. Namun, ada kalanya mereka menghadapi keputusan-keputusan yang lebih sulit, seperti berbuat baik kepada orang jahat, mengatakan kebenaran ketika mereka tahu akan mendapat masalah, berteman dengan orang yang tidak disukai, menolong orang lain sewaktu sibuk. Ingatkan mereka bahwa Allah ingin mereka bijak dalam memilih. Allah selalu mengajari mereka, karena Dia tahu bahwa mereka perlu pertolongan-Nya agar berhikmat dalam bertindak. Apabila mereka tidak patuh dan tidak bersandar kepada Allah, maka mereka akan seperti orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. Biarkan mereka ketahui dan sadari bahwa ada kalanya mereka alami betapa sulitnya mengambil keputusan itu, karena emosi kita juga ikut terlibat di dalamnya. Tetapi, doronglah mereka untuk selalu berdoa kepada Allah agar Dia membantu mereka memutuskan sebuah keputusan yang tepat. Ketika mereka pelajari nilai dari melakukan apa yang benar, maka mereka akan menjadi orang bijak yang membangun rumahnya di atas batu karang.
KOSA-KATA PELAJARAN Perumpamaan: Kisah yang mengandung pengajaran Bijaksana: Berpengetahuan atau menilai sesuatu hal dengan baik dan tepat Bodoh: Bertindak keliru; tidak bijaksana
64
Siapakah Yesus?
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai bagaimana menjadi orang yang baik. Yesus menceritakan sebuah perumpamaan yang mengajarkan kita mengenai hal itu. Ada seorang yang diserang oleh kawanan perampok yang telah merampasi, memukuli, dan meninggalkannya di sisi jalan dalam keadaan sekarat. Ada seorang imam yang melihat orang itu, tetapi ia tidak berhenti untuk menolongnya, begitu juga dengan orang Lewi. Hanya orang Samarialah yang peduli kepada orang itu. Dia membersihkan dan membalut luka-lukanya, lalu membawa orang itu ke penginapan agar dapat beristirahat sampai pulih keadaannya. Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajari kita agar menjadi sesama manusia yang baik, yang mau menolong orang yang sedang membutuhkan, tidak peduli ras, jenis kelamin, ataupun latar belakangnya. Yesus Menceritakan Sebuah Perumpamaan Suatu hari, Yesus sedang bersama dengan sekelompok orang. Dia sedang mengajarkan mereka perihal kerajaan Allah. Dia ingin mereka belajar pentingnya menaati Allah. Yesus ingin menolong orang banyak itu menjadi manusia yang lebih baik dengan menceritakan perumpamaan ini. Dengarkan baik-baik apa yang Yesus katakan. Orang Bijak Perumpamaan itu dimulai dengan dua orang. Masing-masing ingin membangun sebuah rumah. Pada masa itu, rumah dibangun di atas dasar yang keras seperti batu karang. Salah seorang dari antara mereka berpendapat, ”Apabila aku membangun rumah di atas batu karang, tentu aku akan aman. Rumahku tidak akan dilandanya, sekalipun turun hujan yang begitu derasnya. Aku tahu bahwa membangun rumah di atas batu karang akan menjadi tempat terbaik untuk membangun.” Orang itu bekerja siang malam dan akhirnya rumahnyapun selesai. Sekalipun butuh kerja keras, tetapi ia sukacita karena rumahnya kuat dan nyaman. Orang Bodoh Orang kedua tidak memiliki pikiran yang serupa dengan orang yang pertama. Dia ingin membangun rumahnya di atas pasir. “Oh, aku tahu apa yang banyak orang rencanakan,” pikir orang itu. ”Mereka berpendapat bahwa lebih baik membangun rumah di atas batu karang, tetapi aku menyukai pemandangan di sini. Selain itu, akan butuh waktu dan usaha yang lama. Aku tidak ingin bekerja sekeras itu. Lagipula, aku dapat melakukan apapun yang aku mau dan aku akan melakukannya dengan caraku!” Lalu orang itu membangun rumahnya di atas pasir dan ketika selesai tampaklah rumah itu sungguh megah. Badai Datang Kedua orang itu menikmati rumah baru mereka. Sungguh nyaman karena cuaca yang ramah dan sejuk saat itu. Sesungguhnya, mereka berharap agar hujan segera tercurah.
Siapakah Yesus? 65
Suatu malam, hujanpun tercurah, tetapi dalam bentuk badai besar! Hujan turun begitu derasnya. Pada saat yang bersamaan, angin bertiup begitu kerasnya. Orang yang pertama tidak merasa kuatir sama sekali. “Di luar badai sedang melanda,” katanya. “Tetapi aku tahu bahwa rumahku aman, karena aku membangunnya di atas batu karang.” Dia benar. Rumah itu melindungi dirinya agar tetap aman dari hujan deras dan angin keras. Namun sebaliknya, orang yang kedua merasa lebih kuatir. Ketika melihat ke luar dari jendelanya, maka ia berharap rumahnya tetap aman dari badai. Hujan makin deras. Tidak lama kemudian, air mulai masuk ke dalam rumahnya. Tidak ada yang dapat melindungi rumahnya agar tetap kokoh. Pasir mulai terbenam dan berserakan. Rumah itu terguncang dengan hebatnya dan tiba-tiba runtuh. Ketika melihat rumahnya runtuh, maka orang itu menyesal telah membangun rumahnya di atas pasir. Makna Perumpamaan Ketika Yesus mengakhiri perumpamaan itu, Iapun mulai menjelaskan maknanya. Orang yang pertama adalah orang bijak. Dia membangun rumahnya di atas dasar yang kuat. Sama seperti orang yang percaya dan taat kepada Allah. Ketika orang itu bersandar kepada Yesus, maka iman mereka akan dapat bertahan, bahkan sewaktu menghadapi kesusahan sekalipun. Allah akan melindungi mereka. Orang yang kedua adalah orang yang tidak bijak. Dia bodoh dalam memilih. Dia memilih membangun rumahnya di atas pasir. Maknanya adalah dia tidak memilih percaya dan ikut Yesus. Jadi ketika pencobaan datang, imannya jatuh. Yesus menceritakan perumpamaan ini, karena Dia ingin semua orang mengikuti-Nya dan menaati-Nya. Setelah mendengar hal ini, maka orang banyak itu takjub akan pengajaran-Nya.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Orang yang membangun rumahnya di atas batu karang adalah orang yang __________ (bijaksana).
66
2.
Orang yang membangun rumahnya di atas pasir adalah orang yang __________ (bodoh).
3.
Ketika badai besar datang, kedua rumah orang itu runtuh. (Salah)
4.
Orang yang bijak adalah orang yang menaati Allah. (Benar)
5.
Allah menginginkan setiap orang menjadi bijaksana. (Benar)
Siapakah Yesus?
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa orang yang bodoh ingin membangun rumahnya di atas pasir? 2.
Apakah yang dapat dilakukan orang yang bodoh setelah rumahnya runtuh?
3.
Bagaimana kamu dapat menjadi seperti orang yang bijaksana dalam kisah perumpamaan tersebut? Apakah maksudnya kamu sungguh-sungguh harus membangun rumah di atas batu karang?
Titik Ke Titik
AKTIVITAS 1
Petunjuk: Yesus menceritakan sebuah perumpamaan mengenai seorang yang bijaksana dan seorang yang bodoh. Hubungkanlah setiap titik dalam setiap gambar dan temukan apakah orang yang membangun adalah orang yang bijaksana atau yang bodoh. Lalu tulislah jawabannya di bawah setiap gambar.
Siapakah Yang Tinggal Di Sini?
AKTIVITAS 2
Petunjuk: Selain rumah yang didiami manusia, ada juga tempat tinggal lainnya. Binatang perlu tempat tinggal. Allah telah menyiapkannya, sehingga masing-masing binatang itu memiliki tempat tinggalnya yang hangat untuk ditempati. Lihatlah gambar di balik halaman ini. Gambarlah garis dari pemiliknya ke rumah mereka yang tepat. Bahaslah bagaimana masing-masing tempat tinggal berbeda dan bagaimana mereka membantu melindungi binatang tersebut. Setelah itu berilah warna pada mereka.
Siapakah Yesus? 67
64
68
Siapakah Yesus?
Pembangun Yang Bodoh Kehilangan Rumahnya
"Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Allah.” (Ef. 5:17)
Siapakah Yesus? 69
70
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
10
Tamu Yang Dihormati
Kitab Bacaan: Luk. 14:1, 7-14 Kebenaran Alkitab: Allah menentang orang yang tinggi hati dan meninggikan orang yang rendah hati. Tujuan Pelajaran: Penuh dengan kerendahan hati. Ayat Hafalan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (Yak. 4:6b) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Hari ini, kami berkumpul kembali untuk menyembah-Mu dan mempelajari pengajaran-Mu. Kami tahu bahwa Engkau melihat hati kami dan menginginkan kami untuk menjadi hamba-Mu yang baik dan setia. Hari ini, kami akan mempelajari mengenai orang yang tinggi hati dan yang rendah hati. Dan kami tahu bahwa Engkau ingin kami menjadi orang yang rendah hati. Tolonglah kami agar kami dapat selalu bersinar bagi-Mu. Kiranya segala kemuliaan hanya bagi nama-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Rumah Seorang Farisi Sebelumnya, Yesus pernah diundang ke rumah seorang Farisi. (Luk 7:36) Oleh karena itu, undangan tersebut bukanlah pertama kalinya Yesus makan bersama dengan kaum pemuka bangsa Yahudi. Pada suatu kali hari Sabat, ada seorang pemuka orang Farisi ini mengundang Yesus untuk makan malam dengan harapan dapat menjebak-Nya melalui perkataan maupun perbuatan Yesus sehingga Ia dapat ditangkap. Sekalipun Yesus secara terbuka telah menegur perilaku dan sikap mereka, namun Dia tidak takut menghadapi mereka. Dia tahu benar bahwa mereka ingin menipu-Nya, tetapi Dia benar dan tidak ada suatupun yang disembunyikan. Bahkan, Dia memakai kesempatan ini untuk mengajarkan mereka mengenai hal kerendahhatian.
Siapakah Yesus? 71
PEMAHAMAN MURID-MURID Yesus mengajarkan dua hal yang sungguh penting dalam perumpamaan ini. Pertama, Dia mengingatkan manusia melalui keinginannya yang selalu mencari tempat yang terhormat. Allah tidak menyukai orang dengan sikap yang demikian. Sebaliknya, Dia menginginkan agar setiap orang merendahkan hatinya. Kedua, Yesus mengatakan kepada tuan rumah agar tidak memandang orang dalam mengundang orang. Kerajaan Allah terbuka bagi semua orang, termasuk orang miskin dan orang lemah sekalipun. Ketika seseorang terbuka hatinya menerima semua orang, maka ia akan diberkati oleh Allah secara berlimpah. Murid-murid Anda sedang berada pada usia yang mudah untuk dipengaruhi. Mungkin mereka terpengaruh oleh teman-teman mereka dengan banyak cara. Mungkin mereka menginginkan mainan baru seperti orang lain juga. Mungkin mereka dibujuk untuk mengikuti suatu kelompok agar namanya dikenal oleh orang banyak. Bahkan dapat saja mereka memakai pakaian dengan merk tertentu karena terkesan keren. Semuanya ini merupakan sikap orang sombong yang selalu mengejar kehormatan dan harga diri dan ingin tampak sebagai orang penting. Ingatkan kepada mereka, sesungguhnya Allah menginginkan mereka bersikap rendah hati daripada berusaha menyenangkan orang dan memiliki segala “yang terbaik”, tujukan kepada bagaimana mereka dapat melayani Allah. Doronglah mereka untuk mau menolong dan bergaul dengan banyak orang. Allah mengasihi semua orang. Mereka pun harus memiliki hati dan sikap yang demikian terhadap sesama.
KOSA-KATA PELAJARAN Orang Farisi: Kelompok orang Yahudi yang memegang teguh pada hukum Taurat Tuan Rumah: Orang yang menjamu tamu Tinggi Hati: Sombong; orang yang tidak mau mendengar nasihat Rendah Hati: Lemah lembut; orang yang mau mendengar nasihat Hormat: Perbuatan yang menghargai orang lain
72
Siapakah Yesus?
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai dua macam orang yang ingin membangun rumah. Yang pertama, begitu bijaksananya, sehingga ia membangun rumahnya di atas permukaan yang keras. Yang lainnya, begitu bodohnya, sehingga mendirikan rumahnya di atas pasir. Kedua macam orang ini tampaknya berhasil ketika telah selesai membangun rumah mereka. Tetapi ketika badai besar datang, rumah orang yang bodoh itu hancur. Hal tersebut terjadi karena ia tidak membangun rumahnya di atas dasar yang kuat. Tetapi, rumah orang bijak itu tetap berdiri. Yesus membagikan perumpamaan ini agar kita beroleh pengajaran mengenai kepercayaan, kepatuhan dan bersandar kepada Allah. Dia ingin kita seperti orang bijak itu yang membangun iman kita dengan kepatuhan dan bersandar kepada Allah. Allah adalah dasar yang kuat, seperti batu karang tempat orang itu membangun rumahnya. Kita tidak boleh seperti orang bodoh itu yang tidak mau mendengarkan Allah atau mengikuti perintah-Nya. Akhirnya, iman kita akan runtuh seperti rumah orang yang bodoh itu ketika diterjang badai pencobaan. Perjamuan Diadakan Suatu hari, ada seorang Farisi yang tinggal di Yerusalem mengadakan perjamuan yang besar, dan banyak mengundang banyak orang untuk hadir, termasuk di antaranya adalah Yesus. Ketika Yesus sampai, Diapun memperhatikan banyak tamu lainnya yang telah hadir di sana. Mereka semua ingin mendapat tempat duduk yang terbaik dekat tuan rumah. Bahkan beberapa orang tamu tampak saling berebut dan bertengkar tempat duduk. Akhirnya semuanya berjalan lancar. Yesus beranggapan bahwa inilah kesempatan yang baik untuk memberikan perumpamaan sehubungan dengan sikap tamu dalam perjamuan itu. Dengarkanlah baik-baik. Tempat Duduk Yang Terbaik Ada seorang penting yang mengadakan perjamuan di rumahnya. Dia mengundang banyak orang. Sama seperti makan malam hari ini, para tamu datang lebih awal, berharap mendapat tempat duduk yang terbaik. Semua tamu ingin duduk di sebelah tuan rumah. Dengan demikian, tamu itu akan dipandang lebih istimewa. Mereka pergi secepat agar memperoleh tempat duduk yang terbaik. Dua Orang Tamu Yang Berbeda Orang ini mendorong tamu lainnya dengan kasar. Dia pergi ke meja paling depan dengan kursi paling dekat dengan tuan rumah. Dia merasa dirinya penting dan istimewa. Ketika tamu lainnya melihat bahwa kursi terbaik telah diambil, maka mereka berusaha untuk dapat duduk di kursi terbaik berikutnya dekat meja itu. Namun, ada seorang yang tidak mengerti mengapa semua orang berebut seperti itu. “Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian,” pikirnya. “Aku hanya ingin menikmati perjamuan. Orang lain boleh saja berusaha untuk duduk di kursi terbaik. Tetapi aku mau duduk di sini di ujung meja saja.“ Lalu ia duduk dan menanti tuan rumah datang.
Siapakah Yesus? 73
Tuan Rumah Berbicara Setelah semua orang duduk, akhirnya tuan rumahpun masuk. Orang yang mengambil tempat duduk terbaik merasa begitu bangga. ”Tentu tuan rumah akan berbicara denganku, karena aku telah duduk di tempat yang terbaik. Tamu lainnya akan merasa iri melihat posisiku ini!” demikianlah pikir orang tersebut. Dia duduk tegak dan sombong. Namun ia terkejut, tuan rumah berjalan ke arahnya, dan hanya melewatinya! Bahkan tuan rumah tidak berhenti untuk menyapa dirinya. Orang sombong itu terkejut dan malu ketika tuan rumah menuju ujung meja. Tuan rumah berbicara kepada orang yang duduk di kursi terakhir. Lalu timbullah rasa ingin tahu dari orang sombong itu mengenai apa yang mereka bicarakan. Lalu orang itu mendengar tuan rumah bertanya kepada orang itu. “Mengapa kamu tidak pindah ke depan meja dan duduk bersama denganku? Aku pasti akan merasa senang,” kata tuan rumah. Tuan rumah berjalan kembali ke depan meja. Dia berjalan menuju orang yang duduk di tempat terbaik itu. Orang sombong itu berpikir, ”Mungkin tuan rumah akan berbicara kepadaku kali ini. Menjadi yang kedua tidaklah begitu buruk.” Dia langsung bangkit, bersiap menanggapi pertanyaan apapun. Dia ingin semua orang beranggapan bahwa dirinya juga adalah orang penting. Tuan rumah berjalan ke arah orang sombong itu dan berbicara kepadanya. Tetapi ternyata, bukanlah seperti yang diinginkan oleh orang sombong itu. Orang Yang Sombong Itu Dipermalukan “Menurutku, kamu harus pindah,” pinta tuan rumah dengan sopan. “Aku ingin orang duduk di belakang meja itulah yang akan duduk di kursi terbaik di sebelahku.” Muka orang sombong inipun langsung merah. Dia amat malu. Dia tidak memiliki pilihan selain berdiri dan berjalan menuju satu-satunya tempat duduk yang tersisa di rumah itu, yang paling jauh dari tuan rumah, di ujung meja. Dia tidak 64pernah merasa dipermalukan selama hidupnya. Orang yang memilih untuk duduk di kursi tersisa itu, kini beroleh tempat duduk di sebelah tuan rumah, sehingga iapun merasa sungguh terhormat. Allah Meninggikan Orang Yang Rendah Hati Begitulah akhir perumpamaan Yesus dan sekaligus menjelaskan makna perumpamaan itu kepada setiap orang. “Apabila kamu ingin mendapat tempat yang terbaik untuk dirimu sendiri dan tidak memikirkan orang lain, maka kamu tidak akan mendapat apapun, sama seperti orang sombong itu. Tetapi bila kamu tidak mencoba menjadi pusat perhatian dan mendahulukan yang lain, seperti orang yang rendah hati itu, maka Allah akan memberkati dan memberimu upah.” Lalu Yesus berpaling ke tuan rumah. Dia mengatakan hal lain kepadanya. “Apabila kamu mengundang teman-temanmu, saudara-saudaramu, keluargamu, atau tetanggamu yang kaya untuk makan malam, mungkin mereka akan kembali mengundangmu untuk berterima kasih. Tetapi bila kamu mengundang orang miskin, orang cacat dan orang buta, mereka tidak dapat membalas kebaikanmu. Maka kamu akan sungguh-sungguh diberkati, karena kamu akan mendapat balasannya dari Tuhan Yesus dengan kehidupan kekal.” Yesus berkata demikian karena Dia ingin tuan rumah mengerti bahwa semua orang harus diundang, tidak hanya orang kaya ataupun orang terkenal. Allah mengasihi semua orang dan ingin tuan rumah melakukan hal yang sama.
74
Siapakah Yesus?
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Orang yang mengundang banyak tamu ke dalam perjamuan dalam perumpamaan Yesus itu adalah __________ (tuan rumah). 2.
Orang sombong itu mengambil tempat duduk yang __________ (terbaik) saat perjamuan itu.
3.
Tamu yang __________ (rendah hati) itu mengambil tempat duduk terakhir di rumah itu.
4.
Yesus mengajarkan kepada para tamu agar tidak bersikap sombong, agar mereka diberkati oleh Allah. (Benar)
5.
Allah hanya memberkati orang yang rendah hati. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa Yesus menceritakan kisah perjamuan ketika Dia melihat banyak orang berebutan masuk ke dalam rumah? 2.
Tempat duduk manakah yang akan kamu pilih dalam perjamuan? Mengapa?
3.
Apakah makna menjadi sombong itu? Dapatkah kamu memberi contoh?
4.
Apakah makna menjadi rendah hati itu? Dapatkah kamu memberi contoh?
Tamu Yang Dihormati
AKTIVITAS 1
Sasaran: Membantu murid-murid mengingat kembali peristiwa yang terjadi dalam perumpamaan itu. Petunjuk: Bacalah paragraf di bawah ini. Isilah yang kosong dengan kata yang tepat dari kotak. Pastikan kamu memilih kata yang tepat!
76
Siapakah Yesus? 75
teman tinggi hati mengundang lebih baik duduk kurang Ketika seseorang __________ kamu ke perjamuan pernikahan, janganlah mengambil tempat duduk yang terbaik. Mungkin ada tamu lain yang datang dan lebih penting daripada kamu. Dan mungkin pula terjadi ketika tuan rumah datang, ia berkata kepadamu, ”Berikan orang itu __________.” Maka kamupun harus pindah ke tempat duduk lainnya. Lebih baik, ketika kamu diundang, kamu mengambil tempat duduk yang __________ penting. Dengan demikian, ketika tuan rumah datang, mungkin ia akan berkata kepadamu __________, pindahlah ke tempat duduk yang __________. Maka kamupun akan menjadi seorang tamu yang dihormati. Jawaban: mengundang, duduk, kurang, teman, lebih baik.
Rendah Hati Atau Tinggi Hati?
AKTIVITAS 2
Sasaran: Membantu murid-murid mengenal apa pengertian "sombong dan rendah hati" itu. Petunjuk: Lihatlah pada gambar. Yang mana pekerjaan kesukaanmu? Berikan alasannya. Lihatlah kembali pada gambar itu. Pekerjaan manakah yang paling tidak kamu sukai? Berikan alasannya. Terkadang melayani orang lain atau melakukan sesuatu yang kamu tidak sukai adalah cara menunjukkan bahwa kamu rendah hati, karena itu berarti bahwa kamu tidak terlalu sombong melakukannya. Menurut kamu, apakah kamu dapat melakukannya pada kesempatan berikutnya? Untuk Guru: Bila kelompoknya terlalu besar, Anda dapat meminta murid-murid bekerja berpasangan dalam aktivitas ini, agar setiap orang murid dapat menyatakan pikirannya. Bila jumlahnya terlalu kecil, pakailah metode diskusi.
76
Siapakah Yesus?
76
Aktivitas Pilihan: Pengertian Rendah Hati… Pengertian Tinggi Hati… Kadang sulit untuk memberi pengertian mengenai rendah hati atau tinggi hati. Mungkin akan membantu murid-murid, bila memakai cara yang lebih nyata. Bagilah murid-murid ke dalam dua kelompok. Masing-masing kelompok dapat menyebutkan nama yang dapat membangun semangat. Lalu mintalah satu kelompok menyebutkan lima kalimat dengan mulai menyebutkan “Rendah hati berarti…” Demikianpun, kelompok lainnya melakukan yang sama, kecuali bagian kalimatnya dimulai dengan ”Sombong berarti…” Mainkan secara bergiliran. Beberapa contohnya: “Rendah hati berarti menolong ibu membersihkan meja, sekalipun ia tidak memintamu.” Bila kedua kelompok telah selesai, mintalah semua kelompok yang ada untuk menggambarkan kalimat mereka di kertas yang terpisah. Bila telah selesai, masingmasing kelompok secara bergilir dapat menunjukkannya. Kelompok lainnya menanggapi dengan menebak gambar tersebut. Tanyakanlah kepada setiap orang murid, apakah mereka setuju atau tidak. (Aktivitas ini dapat pula dilakukan dalam bentuk menebak kata, bila kalimat-kalimatnya cukup sederhana).
Siapakah Yesus? 77
Yesus Mengajari Kita Agar Bersikap Rendah Hati
"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (Yak. 4:6b)
78
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
11
Dua Orang Anak Laki-Laki
Kitab Bacaan: Mat. 21:28-31a Kebenaran Alkitab: Allah berkenan kepada mereka yang setia dan taat. Tujuan Pelajaran: Menepati janji. Ayat Hafalan: “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.” (Ams. 12:22) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memberikan kami hati yang damai dan tenang. Kami tahu bahwa Engkau selalu menepati janji-Mu. Apapun yang Engkau ucapkan adalah benar. Kami tahu bahwa Engkau menyukai anak-anak yang benar. Ajarlah kami agar kami dapat memegang perkataan kami dan tidak berbohong kepada orang lain. Kami ingin menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Sekolah Bait Allah Sekolah Bait Allah adalah semacam seminari. Tempat itu telah dikenal di seluruh Yudea. Sebagai seorang anak, Yesus pergi ke bait Allah bersama dengan orangtuanya setiap hari raya Paskah. Pada masa itu, para ahli Taurat di negeri itu akan berkumpul untuk mengajar dan membahas kebenaran di antara mereka. Yesus pernah berada di antara orang-orang ini, dan mengajukan beberapa pertanyaan yang mendalam. Setelah beberapa waktu kemudian, tibalah giliran Yesus yang berdiri di bait Allah dan mengajarkan kebenaran.
Siapakah Yesus? 79
PEMAHAMAN MURID-MURID Dalam perumpamaan ini, ada seorang anak laki-laki yang tidak sungguhsungguh menepati perkatannya seperti bangsa Israel pada masanya yang tercatat di Alkitab. Banyak kali mereka berjanji untuk melakukan kehendak Allah, tetapi akhirnya mereka tidak lakukan. Pada usia ini, mungkin murid-murid Anda pernah berjanji untuk melakukan sesuatu, tetapi mereka kurang sungguh-sungguh melakukannya. Biasanya hal ini terjadi dengan tidak disengaja. Mereka tidak menyadari apa yang mereka telah janjikan, dan kadang mereka hanya menyelesaikan sebagian janjinya itu. Namun, mereka harus diingatkan untuk selalu menepati janji mereka. Dorong dan bantulah mereka dengan memberikan contoh nyata untuk diikuti. Contohnya, bantulah mereka menuliskan hal-hal yang mereka telah katakan akan dilakukan di rumah atau di kelas. Bantuan ini akan membuat mereka lebih bersungguh-sungguh lagi dalam menepati perkataan mereka. Memberikan hadiah dapat juga menjadi dorongan untuk menepati janji mereka. Dorongan ini diberikan dengan harapan agar mereka dapat menepati janji dan bukannya karena hadiah, tetapi dorongan itu akan menjadi lebih mudah bagi mereka untuk belajar menepati janji. Tentu saja, selalu penting bagi Anda untuk memberikan contoh yang baik. Selain itu, bahaslah beberapa kesulitan yang mungkin mereka hadapi ketika berusaha untuk memegang janji. Semuanya ini dilakukan agar saat mereka memberikan janji kepada seseorang, janji itu dapat mereka tepati. Ingatkan bahwa Allah senang, bila mereka menepati janji mereka itu.
KOSA-KATA PELAJARAN Ladang Anggur: Tanaman pohon anggur
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perumpamaan mengenai dua orang tamu yang berbeda. Yesus menceritakan kisah ini ketika Ia diundang menghadiri perjamuan malam di rumah seorang Farisi. Demikianpun dalam perumpamaan itu, ada dua orang tamu itu diundang di perjamuan yang serupa. Orang yang pertama begitu sombongnya dan ingin menempati kursi di tempat yang terbaik. Sedangka orang yang kedua begitu rendah hatinya dan tidak ingin menjadi pusat perhatian, sehingga iapun memilih tempat duduk di tempat terakhir di ujung meja. Lalu terjadilah sesuatu yang sungguh memalukan. Tuan rumah meminta orang yang sombong itu segera pindah, dan mempersilahkan orang yang rendah hati itu duduk di kursi yang terbaik, sedangkan ia duduk di kursi yang
80
Siapakah Yesus?
terakhir. Akhirnya, orang yang rendah hati itu mendapat kehormatan. Yesus mengajarkan kita agar tidak bersikap sombong, tetapi selalu merendahkan hati kita. Allah akan memberkati dan memberikan kita upah dengan cara yang tidak pernah kita duga. Yesus juga mengajarkan tuan rumah itu untuk mengasihi dan mengundang semua orang. Allah mengasihi semua orang dan menginginkan kita berbuat hal yang sama. Yesus Mengajar Di Bait Allah Ketika Yesus berada di Yerusalem, Dia berkesempatan mengajar di bait Allah beberapa kali. Dia menginginkan agar semua orang mendengar firman Allah dan pengajaran-Nya. Beberapa orang datang untuk mendengarkan pesan-Nya dan ingin belajar lebih mendalam. Ada juga yang ingin menjebak diri-Nya melalui pertanyaan dengan harapan Yesus mengatakan sesuatu yang salah, sehingga mereka dapat menangkap-Nya karena mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus mengetahui hal ini sehingga Iapun tidak menjawab pertanyaan mereka. Ia hanya berkonsentrasi dalam menyampaikan firman Allah. Suatu hari ketika Yesus berada di bait Allah, Ia memutuskan untuk mengatakan suatu perumpamaan . Kali ini mengenai seorang bapa dengan kedua orang anak laki-lakinya. Dengarkan baik-baik kisahnya. Bekerja Di Ladang Anggur Suatu ketika, ada seorang yang memiliki kebun anggur di tanah yang luas, sehingga membutuhkan banyak pekerja untuk memetik buah anggur dan memelihara kebunnya. Itulah sebabnya ia memperkerjakan banyak orang. Kadang, ia pun menyuruh kedua orang anak laki-lakinya untuk memetik buah anggur. Dua Orang Anak Laki-Laki Suatu hari, orang itu menyadari bahwa para pekerja di kebun anggurnya itu membutuhkan pertolongan. Lalu ia mendekati dan minta bantuan kepada anak sulungnya, ”Nak, aku memerlukanmu untuk pergi ke kebun anggurku untuk memetik buah anggur pada hari ini. Lalu anak sulungnya itu berjanji, ”Baik, aku akan pergi. Engkau dapat mengandalkanku. Ayahnya merasa lega ketika mendengar perkataan anak sulungnya itu. Tetapi nyatanya, anak sulung ini tidak pergi. Ayah ini menjadi kecewa karena anak sulungnya tidak mau membantunya. Tetapi sang ayah masih memiliki seorang anak laki-laki lainnya, maka ia datang kepada anak laki-laki lainnya dan mengatakan hal yang sama. “Nak, aku membutuhkanmu. Pergilah ke kebun anggur dan petiklah buah anggur itu. Tetapi anak itu menjawab, ”Aku tidak mau pergi. Udara di luar terlalu panas. Lagipula ada hal lain yang harus aku kerjakan.” Dua Orang Anak Laki-laki Itu Berubah Pikiran Kemudian, orang itu pergi ke kebun anggurnya. Dia memperhatikan setiap pekerjanya yang bekerja dengan sungguh-sungguh. Dia mencari anaknya. Setelah mencari beberapa lamanya, iapun belum dapat menemukannya. Lalu ia melihat anak keduanya yang sebelumnya berkata tidak mau membantunya sedang bekerja di ladang. Dia terkejut. Dia tidak yakin dengan apa yang telah terjadi. Lalu sang ayah menghampiri anaknya itu dan berkata, ”Aku kira kamu tidak ingin datang. Mengapa kamu sekarang berada di sini?” Anak itu menjawab, ”Aku menyesal telah menolak. Penting untuk membantu ayah. Itulah sebabnya aku memutuskan untuk datang ke sini.
Siapakah Yesus? 81
Sang ayah sungguh bersukacita ketika mendengar jawaban anaknya yang telah mengubah pola pikirannya. Tetapi ia sungguh sedih ketika menyadari anaknya yang sulung tidak menepati janjinya. Sekalipun ia telah berkata kepada sang ayah bahwa dirinya dapat diandalkan, tetapi pada akhirnya, ia memutuskan untuk tidak datang dan memetik buah anggur itu. Siapakah Yang Taat? Setelah Yesus selesai bercerita, Dia bertanya kepada kerumunan orang banyak di bait Allah itu, ”Siapakah anak yang menaati bapanya?” Mereka menjawab, ”Anak yang kedua.” Yesus bersukacita karena mereka mengerti perumpamaan itu. Sekalipun tidak ada anak yang melakukan perkataan mereka yang semula, tetapi anak kedualah yang telah bersungguh-sungguh menaati bapanya. Dalam perumpamaan ini, sang bapa itu adalah Allah. Allah menginginkan agar setiap orang taat kepadaNya. Yesus menginginkan mereka tahu adalah lebih baik taat kepada Allah daripada mudah berjanji tetapi tidak melakukannya.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Yesus sedang mengajar orang banyak di __________ (bait Allah). 2.
Yesus menceritakan sebuah __________ (perumpamaan) kepada orang banyak.
3.
Hanya seorang anak dari sang ayah yang berubah pikiran. (Salah)
4.
Anak yang kedua tidak menepati janji untuk membantu sang ayah. (Salah)
5.
Yesus menceritakan perumpamaan ini, karena Ia menginginkan setiap orang taat kepada Allah. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Menurut kamu, mengapa anak sulung berubah pikiran dan memutuskan untuk tidak mau menolong ayahnya?
82
2.
Menurut kamu, apakah sang ayah itu bersedih hati, karena ia tidak mendapat bantuan?
3.
Bagaimana anak keduanya dapat menjadi taat kepada ayahnya?
4.
Pernahkah kamu berjanji tetapi tidak dapat menepatinya? Apa yang terjadi?
5.
Bagaimana kamu dapat mengubahnya pada kesempatan berikutnya?
Siapakah Yesus?
Memegang Firman-Mu
AKTIVITAS
Sasaran: Mendorong murid-murid untuk mengetahui cara memegang perkataan mereka. Petunjuk: Bacalah setiap contoh dengan seksama sebagai satu kelas. Lalu tentukan siapa yang menepati janji dan siapa yang tidak. 1. Ayah mengajak dua orang anak perempuannya untuk mencuci piring, karena ibu mereka sedang sakit. Mereka berdua berjanji untuk melakukannya. Lihatlah gambar di sebelahnya. Siapa yang tidak menepati janjinya? Mengapa? Bagaimanakah perasaan sang ayah? 2.
Guru menginginkan agar semua muridnya menyelesaikan pekerjaan rumah mereka. Semua murid telah berjanji akan menyelesaikannya. Lihatlah gambar kedua. Siapakah yang tidak menepati janjinya? Mengapa? Bagaimanakah perasaan sang guru ketika melihat perbuatan muridnya itu?
Untuk Guru: Ini adalah kesempatan baik untuk memainkan peran. Mintalah murid-murid memainkan setiap gambar. Ini akan membuat kesan lebih mendalam bagi mereka. Lalu ajukan pertanyaan yang sama untuk saling bertukar pikiran. Ayah ajak dua orang anak perempuannya untuk cuci piring, karena ibu mereka sedang sakit. Keduanya janji untuk lakukan. Lihatlah gambar di sebelahnya. Siapa yang tidak tepati janjinya? Mengapa? Bagaimana perasaan sang ayah?
Guru ingin agar semua muridnya selesaikan pekerjaan rumah mereka. Semua murid telah berjanji akan selesaikan. Lihatlah gambar ini. Siapa yang tidak tepati janjinya? Mengapa? Bagaimana perasaan sang guru ketika melihat perbuatan muridnya itu?
Siapakah Yesus? 83
Anak Yang Kedua Mengubah Pola Pikirannya
"Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.” (Ams. 12:22)
84
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
12
Domba Yang Hilang Dan Dirham Yang Hilang
Kitab Bacaan: Luk. 15:1-10 Kebenaran Alkitab: Allah mengasihi dan mengingini semua orang beroleh keselamatan. Tujuan Pelajaran: Mengerti betapa berharganya setiap orang di hadapan Allah. Ayat Hafalan: “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!” (Ams. 3:3a) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, Engkau sungguh luar biasa. Terima kasih Tuhan, karena Engkau selalu mengasihi dan menjaga kami. Pada pelajaran hari ini, kami akan mempelajari lebih banyak mengenai betapa berharganya kami di hadapan-Mu. Kami datang ke sini untuk memuji nama-Mu yang kudus. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Domba Dan Dirham Yesus adalah gembala dan para pengikut-Nya adalah kawanan domba-Nya. Seperti seorang gembala dalam perumpamaan, Dia peduli kepada setiap orang dan menginginkan mereka beroleh keselamatan. Di Alkitab ada dicatatkan beberapa kali topik mengenai gembala dan domba. (Mzm. 23; Yes. 40:11; Yeh. 34:11-16) Sebuah dirham memiliki kesetaraan nilai dengan upah satu hari kerja. Pada masa itu, perempuan Palestina juga menerima sepuluh keping perak sebagai hadiah pernikahan, sehingga memiliki nilai yang berharga. Kehilangan satu keping dapat membuat duka yang dalam. Pada umumnya, rumah di daerah Timur Tengah tidak memiliki jendela dan lantainyapun tidak sekeras lantai rumah pada masa sekarang ini. Kedua hal inilah yang membuat mencari keping dirham itu begitu sulit. Kasih Allah Yang Tidak Terbatas Orang Farisi dan ahli Taurat dikenal sebagai seorang yang penuh perhatian dan yang taat hukum. Mereka “menjauhkan diri” dari orang berdosa. Dalam banyak hal, mereka berbeda pendapat dengan Yesus dan para pengikut-Nya. Karena itu, mereka kesal dengan perbuatan Yesus seperti menyembuhkan orang kusta, mengusir setan dan berbicara dengan semua lapisan masyarakat. Perilaku Yesus berbeda dengan kaum Farisi, yang menunjukkan kasih yang terbatas kepada mereka yang memerlukan.
Siapakah Yesus? 85
PEMAHAMAN MURID-MURID Mungkin tampak tidak masuk akal bagi seorang gembala bila ia meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor dombanya dan hanya mencari satu ekor yang hilang. Namun, gembala mengetahui bahwa sebagian besar domba itu berada dalam keadaan aman. Hanya yang hilanglah yang perlu perhatiannya. Mungkin hal ini tampaknya tidak penting, tetapi kasihnya terhadap setiap ekor domba sungguh dalam. Yesus adalah gembala, kasih-Nya lebih daripada gembala yang mengasihi kawanan domba atau perempuan yang kehilangan keping dirham dalam perumpamaan itu. Kasih Yesus tanpa batas. Dia mengunjungi orang berdosa karena untuk merekalah Ia datang ke dunia. Mungkin mereka mengira bahwa diri mereka itu telah tidak berarti lagi, tetapi Yesus tetap mengasihi mereka. Terkadang, murid-murid Anda mengira bahwa diri mereka itu sungguh kecil dibandingkan dengan alam semesta ini. Mungkin mereka berpikir Allah terlalu sibuk memperhatikan masalah lainnya, sehingga tidak memiliki waktu bagi mereka. Ingatkan mereka bahwa Allah mengasihi setiap orang, termasuk diri mereka. Allah selalu memperhatikan apa yang mereka lakukan. Dia selalu menyertai mereka dengan roh-Nya yang kudus. Sama seperti perumpamaan itu, Yesus ingin agar semua orang tahu betapa berharganya diri di hadapan-Nya. Allah menginginkan mereka semua beroleh keselamatan. Sementara Allah ingin menyelamatkan setiap orang, Dia pun masih memperhatikan murid-murid Anda. Sekalipun mereka telah dibaptis, mereka tetap membutuhkan Yesus dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, doronglah mereka untuk membangun hubungan pribadi dengan Allah melalui doa dan baca Alkitab.
KOSA-KATA PELAJARAN Orang Farisi: Golongan orang Yahudi yang memegang danmenjalankan hukum Taurat dengan teguh
86
Siapakah Yesus?
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari sebuah perumpamaan mengenai dua orang anak. Yesus menceritakan perumpamaan ini ketika Dia sedang mengajar di bait Allah. Ada seorang yang memiliki kebun anggur dan menginginkan anaknya agar dapat membantunya memetik buah anggur. Anak sulungnya berjanji akan membantu sang ayah di kebun anggur. Ketika orang itu berada di kebun anggurnya, maka ia menyadari bahwa anak sulungnya tidak berada di sana seperti janjinya. Sebaliknya, anak keduanya yang semula mengatakan tidak, justru bekerja keras memetik buah anggur. Orang itu bersukacita, karena anak keduanya telah berubah pikiran dan mau datang untuk membantunya. Tetapi ia pun merasa sedih, karena anak sulungnya juga telah berubah pikiran dan tidak memegang janjinya. Yesus memberitahukan perumpamaan ini untuk mengajarkan kepada orang banyak bahwa lebih baik taat daripada berjanji untuk taat tetapi tidak melakukannya. Yesus menginginkan kita menaati Allah setiap waktu. Yesus Berbicara Dengan Orang Berdosa Suatu hari, Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, termasuk kepada para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Ada juga orang Farisi dan para pemimpin agama lainnya. Orang Farisi tidak mengerti mengapa Yesus mau berdekatan dengan orang-orang berdosa itu. Yesus mengetahui apa yang mereka pikirkan dan memutuskan untuk menceritakan dua buah perumpamaan untuk menyadarkan mereka mengapa Ia datang ke dunia. Dengarkan baik-baik kisahnya. Domba Yang Hilang Perumpamaan pertama mengenai seorang gembala. Dia memiliki seratus ekor domba. Dia begitu mengasihi mereka dan melakukan yang terbaik untuk merawat mereka semua. Setiap hari, ia menghitung jumlah mereka untuk memastikan keberadaan mereka semua. Dia tidak ingin kehilangan satu ekorpun dari antara kawanan domba yang digembalakannya. Suatu hari, ia sedang menghitung kawanan dombanya. Dia menghitung, “Sembilan puluh tujuh, sembilan puluh delapan, sembilan puluh sembilan, …” Tibatiba ia berhenti menghitung. Dia telah melihat sekitarnya berulang kali, tetapi ia belum menemukan keberadaan domba yang ke seratus itu. Selama ini, ia belum pernah kehilangan dombanya. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Sambil duduk, ia terus memikirkan apa yang terjadi ..., ”Hanya satu ekor dombaku yang hilang. Aku masih memiliki sembilan puluh sembilan ekor. Mungkin aku harus di sini terlebih dahulu sambil memastikan yang sembilan puluh sembilan ekor dombanya itu aman.” Tetapi gembala ini sungguh mengasihi kawanan dombanya. Bahkan ketika kehilangan satu ekor dombapun, ia tidak dapat beristirahat sampai menemukannya kembali. Lalu ia bangun dan melihat ke sekeliling. Setelah beberapa lama, iapun lelah, tetapi ia tidak menyerah. Dia tidak berhenti sampai menemukan dombanya. Kemudian ia mendengar suara mengembik dekat situ. Dia mendengarkan dengan seksama, dan berjalan perlahan menuju suara itu. Akhirnya, ia menemukan dombanya yang hilang. Gembala ini begitu senangnya melihat keadaan dombanya
Siapakah Yesus? 87
yang baik-baik saja. Dengan lembut, ia mengangkat domba yang lelah dan ketakutan itu dan membawanya pulang. Ketika sampai di rumah, ia menaruh domba yang hilang itu pada kawanannya. Gembala ini merasa lega dan sukacita karena dombanya yang hilang telah ditemukan kembali. Dia pergi menceritakan kepada teman-temannya dan berkata, ”Mari datanglah ke perjamuan bersamaku hari ini. Aku telah menemukan dombaku yang hilang.” Lalu semua orang berkumpul dan merayakannya bersama sang gembala ini. Dirham Yang Hilang Setelah perumpamaan mengenai domba yang hilang, Yesuspun meneruskan dengan sebuah perumpamaan lainnya. Kali ini mengenai seorang perempuan yang memiliki sepuluh keping dirham. Dirham ini sungguh berharga baginya, karena merupakan hadiah pernikahan dari suaminya. Oleh karena itu, ia menjaga dirham itu di tempat yang aman. Suatu hari, perempuan itu menemukan satu dirhamnya hilang. Dia tidak mengerti mengapa dirhamku dapat hilang. “Oh tidak!” kata perempuan itu. ”Di mana hilangnya?” Segera ia melihat sekitar rumahnya, tetapi masih belum dapat ditemuinya, sekalipun ia telah mencarinya dengan begitu hati-hatinya. Rasa kecewapun meliputi hatinya, tetapi ia masih belum menyerah. Dia memutuskan untuk mecari keping yang hilang itu. Karena rumahnya gelap, maka iapun menyalakan lampu minyak agar terang sehingga lebih mudah mencarinya. Dia pun mengambil sapunya. Lalu perempuan ini mulai menyapu setiap pojok rumahnya. Tiba-tiba, ia merasa sapunya menyentuh sesuatu di lantai rumahnya. Lalu ia membungkuk dan memungut sesuatu itu. Ternyata sesuatu itu adalah dirhamnya yang hilang! Dengan memegang keping dirham itu erat-erat, iapun pergi ke meja dan mengembalikan keping dirham itu bersama dengan keping dirham lainnya. Perempuan itu sungguh senang, ia telah menemukan dirhamnya yang hilang. Dia tidak peduli betapa kerasnya ia telah berusaha dan banyaknya waktu yang diperlukan. Dia begitu senang, sehingga ia mengetuk pintu rumah tetangga dan sahabatnya dan menceritakannya kepada mereka. Dia juga mengundang mereka datang ke rumahnya dan merayakannya bersama dengannya. Yesus Menjelaskan Makna Perumpamaan Ketika Yesus selesai bercerita, maka Iapun menjelaskan makna dari kedua perumpamaan itu kepada orang banyak, sekaligus memberi beberapa pengajaran penting kepada mereka. Dia menginginkan agar semua orang tahu bahwa setiap orang berharga di hadapan Allah. Seperti gembala dan perempuan dalam perumpamaan itu, yang tidak pernah menyerah dalam mencari, sekalipun yang hilang hanya satu dan senang dengan jumlah domba dan dirham yang ada (sembilan puluh sembilan ekor domba dan sembilan keping dirham). Demikianpun dengan Allah yang turun dari surga, Dia tidak hanya peduli kepada orang penting, pintar, dan kaya, tetapi juga terus mencari orang yang dapat diselamatkan-Nya dari dosa. Allah mengasihi semua orang.
88
Siapakah Yesus?
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Gembala itu memiliki __________ (seratus) ekor domba sebelum ia kehilangan satu ekor. 2.
Setelah perempuan itu kehilangan satu keping dirhamnya, maka ia masih memiliki __________ (sembilan) keping yang tersisa.
3.
Setelah beberapa waktu lamanya, gembala itu menyerah dalam mencari dombanya yang hilang. (Salah)
4.
Perempuan itu menginginkan setiap orang merayakan bersama dengannya setelah ia menemukan keping dirhamnya yang hilang. (Benar)
5.
Yesus hanya mengasihi mereka yang mengasihi-Nya.(Salah)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa gembala itu mencari seekor domba yang hilang itu ke manapun untuk, padahal ia masih memiliki sembilan puluh sembilan ekor domba? 2.
Mengapa perempuan itu begitu peduli pada satu keping dirhamnya yang hilang?
3.
Pernahkah kamu kehilangan sesuatu yang berharga bagimu? Bagaimana rasanya?
Betapa Leganya
AKTIVITAS 1
Sasaran: Menolong murid-murid untuk selalu mengingat kedua perumpamaan tersebut. Petunjuk: Gembala dan perempuan tersebut merasa lega, ketika mereka menemukan kepunyaan mereka yang hilang. Bacalah paragraf berikut ini baik-baik. Lengkapilah kalimat dengan menggambarkannya di bagian yang kosong.
Siapakah Yesus? 89
1. Hai! Aku adalah gembala. Aku kehilangan __________ku. Sekalipun aku masih memiliki sembilan puluh sembilan ekor domba lainnya, tetapi aku ingin __________ satu ekor domba yang hilang itu. Aku tinggalkan __________ lainnya dan pergi mencari yang hilang. Ketika aku menemukannya, aku merasa lega dan sungguh __________. 2. Hai! Aku adalah perempuan yang kehilangan __________ku. Aku mencarinya ke mana-mana di __________ku. Aku menyalakan __________ku untuk mencarinya. Ketika aku menemukan dirham itu, aku merasa lega dan sungguh __________.
Allah Mengasihi Setiap Orang
AKTIVITAS 2
Sasaran: Mengingatkan murid-murid bahwa Allah mengasihi semua orang. Petunjuk: Isilah kata yang hilang dengan melengkapi kalimat yang cocok bagi setiap orang murid. Mungkin beberapa orang murid ingin mengisinya bersama dengan ibu, ayah, saudari, saudara, teman, anjingnya dan lain sebagainya. 1.
Allah mengasihi __________ku dan __________ku.
2.
Allah mengasihi __________ku dan __________ku.
3.
Allah mengasihi __________ (tulis namamu sendiri) sama seperti orang lainnya di dunia ini!
Aktivitas Pilihan: Allah mengasihi… Allah mengasihi semua orang murid. Mintalah mereka untuk membuat sebuah poster dengan tulisan di tengahnya: Allah Mengasihi... Lalu mintalah kepada setiap orang murid untuk menulis atau menghiasi nama mereka di poster itu untuk menyatakan bahwa Allah sungguh mengasihi mereka!
90
Siapakah Yesus?
Gembala Menemukan Dombanya Yang Hilang
"Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!” (Ams. 3:3a)
Siapakah Yesus? 91
92
Siapakah Yesus?
PELAJARAN
13
Ulasan Akhir
Kitab Bacaan: Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya. Kebenaran Alkitab: Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya. Tujuan Pelajaran: Semua tujuan pelajaran sebelumnya. Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu Tuhan, karena telah menuntun kami melalui kwartal ini. Kami telah mempelajari banyak Engkau melalui pelajaran dalam kwartal ini. Kami tahu bahwa Engkau datang ke dunia untuk menyelamatkan kami. Engkau memiliki kasih dan kuasa yang besar untuk setiap orang, seperti yang telah Engkau tunjukkan dalam banyak mujizat-Mu. Engkau juga telah mengajarkan kami bagaimana untuk menjadi orang Kristen yang baik melalui perumpamaan yang telah Kaubagikan. Kiranya kami mengikuti teladan-Mu dan mengasihi serta menolong sesama. Tolonglah kami menerapkan semua kisah ini dalam kehidupan kami, sehingga kami dapat memuliakan nama-Mu. Haleluya, Amin.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Ayat Alkitab Pilihlah enam dari berikut ini untuk menguji murid-murid Anda: 1. “Kita __________ (mengasihi), karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yoh. 4:19) 2.
“Tidak ada yang mustahil bagi orang yang __________ (percaya)!” (Mrk. 9:23b)
3.
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang __________ (sakit).” (Mat. 9:12b)
4.
“Besarlah __________ (Tuhan) kita dan berlimpah __________ (kekuatan), kebijaksanaan-Nya tak terhingga.” (Mzm. 147:5)
Siapakah Yesus? 93
5.
“Karena itu sadarlah dan __________ (bertobatlah), supaya dosamu dihapuskan.” (Kis. 3:19)
6.
“Hormatilah ayahmu dan ibumu dan ____________________ (kasihilah sesamamu manusia) seperti dirimu sendiri.” (Mat. 19:19)
7.
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap __________ (hati)mu dan dengan segenap __________ (jiwa)mu dan dengan segenap ___________ (akal budi)mu.” (Mat. 22:37)
8.
“Peliharalah kasih __________ (persaudaraan)!” (Ibr. 13:1)
9.
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu __________ (mengerti) kehendak Allah.” (Ef. 5:17)
10. “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang __________ (rendah hati).” (Yak. 4:6b) 11. “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku __________ (setia) dikenan-Nya.” (Ams. 12:22) 12. “Janganlah kiranya kasih dan __________ (setia) meninggalkan engkau!” (Ams. 3:3a) Pertanyaan: 1. Apa sajakah sebutan Yesus itu? (Juruselamat, Mesias, Kristus, Anak Allah, Anak Manusia)
94
2.
Mujizat kesembuhan apa sajakah yang telah dipelajari dalam kwartal ini? (Menyembuhkan orang yang kerasukan, menyembuhkan orang lumpuh yang di kolam Betesda, menyembuhkan orang lumpuh yang bersama empat orang temannya)
3.
Apakah yang diminta dari mereka yang disembuhkan? (Beriman kepada Allah dan kuasa dari Tuhan)
4.
Mengapa orang Samaria yang dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus dianggap sesama manusia yang baik? (Dia menolong orang yang sedang membutuhkan, sekalipun mereka tidak bergaul)
5.
Apakah maksud dari "mendirikan rumah di atas dasar batu karang" itu? (Membangun iman dengan percaya dan taat kepada Allah setiap waktu)
Siapakah Yesus?
Mencocokkan Karakter 1. __________ Yesus
a. Aku akan mengembalikan empat kali lipat dari uang orang lain yang kuambil.
2. __________ Petrus
b. Aku menolong orang yang dirampok dan ditinggalkan di pinggir jalan pegunungan.
3. __________ Zakheus
c. Aku membangun rumah di atas pasir, sehingga runtuh sewaktu badai.
4. __________ Orang Samaria
d. Aku berubah pikiran dan pergi ke kebun anggur ayahku untuk menolongnya.
5. __________ Imam
e. Aku berkata, "Dialah Mesias!"
6. __________ Orang bodoh
f. Aku berkuasa mengampuni dosa.
7. __________ Anak sulung yang berubah pikiran
g. Aku orang pertama yang melewati orang yang terluka di jalan pegunungan, tetapi karena tidak ingin mengotori diriku, maka aku tidak berhenti untuk menolongnya.
Jawaban Bebas: 1. Perumpaman manakah yang paling kamu sukai? Mengapa? 2. Dalam kwartal ini, kita banyak mempelajari kuasa dan kasih Yesus. Bagaimana kamu dapat menyatakan kepada orang lain bahwa Yesus berkuasa dan penuh kasih? 3. Hal apakah yang terpenting yang kamu dapat pelajari dari kwartal ini? Aktivitas: Dianjurkan untuk mengadakan suatu persekutuan yang santai dengan disertai makanan ringan dan aktvitas yang ringan pula.
Siapakah Yesus? 95
“
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. (Kolose 1:28)
”
Pratama
PENDIDIKAN AGAMA
True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2008