B U K U P E G A N G A N G U R U
P ratama TAHUN
Yesus Mengajar Umat-Nya untuk Mengenal Allah
Sepuluh Perintah
3 1 BUKU
Sepuluh Perintah Mengapa Sepuluh Perintah begitu penting bagi bangsa Israel? Mereka baru saja keluar dari Mesir, suatu negeri dengan banyak dewa dan berhalanya. Saat itu, pandangan kebanyakan orang adalah makin banyak menyembah dewa, maka akan makin banyak pula mendapatkan berkat. Tetapi Tuhan adalah satu-satunya Allah yang sejati. Penglihatan yang berupa cahaya dan suara yang mengagumkan di atas gunung Sinai menyatakan kuasa dan otoritas Allah Israel. Dalam empat perintah pertama, Allah menekankan pentingnya mematuhi dan mengikuti Dia. Bila melakukan hal yang bertentangan dengan empat perintah tersebut, maka dapat dinyatakan sebagai dosa. Sedangkan enam perintah lainnya berhubungan dengan hukum kasih. Sekalipun Sepuluh Perintah ini tampak penuh dengan batasan, namun banyak orang Israel yang masih memilih untuk tidak menaati sehingga mereka dihukum. Sekarang, Sepuluh Perintah ini masih dapat diterapkan dalam kehidupan kita. Allah akan menepati semua janji-Nya dan memberkati kita, bila kita mengikuti jalan-Nya. Hendaklah kita jangan menganggap Sepuluh Perintah ini sebagai beban, tetapi sebagai jalan untuk merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Hukum-hukum ini juga dapat mengangkat hati kita dan membawa berkat bagi semua yang menaatinya. Kami berharap bahwa Anda akan menikmati kedewasaan bersama dengan murid-murid kelas dasar, setelah Anda mengajarkan mereka firman Allah. Nikmatilah pelajaran demi pelajaran dalam kwartal ini, dan alamilah berita sukacita bersama dengan kekaguman dan rasa takjub dari murid-murid Anda! Ketika Anda mengajar bagian ini, cobalah kembangkan topik dari setiap pelajaran dalam kwartal ini. Buatlah cerita yang ada menjadi hidup, sehingga muridmurid dapat benar-benar mengerti dan menghargai pengajarannya. Mereka bergantung kepada kita-guru-untuk menafsirkan cerita bagi mereka. Undanglah mereka untuk mempelajari tentang Allah, untuk membagi kasih Allah kepada orang lain, dan bertumbuh lebih kuat dalam iman.
i
Sepuluh Perintah
DAFTAR ISI (Juli/Agustus/September) Kata Pendahuluan Panduan Mengajar Prosedur Mengajar Mengajar Murid-Murid Anda dengan Boneka/Drama Alkitab/Musik Beberapa Saran Yang Membantu Karakteristik Murid-Murid Anda Ayat Hafalan
i iii iv v vii ix xi
Pelajaran 1 Pelajaran 2 Pelajaran 3 Pelajaran 4 Pelajaran 5 Pelajaran 6 Pelajaran 7 Pelajaran 8 Pelajaran 9 Pelajaran 10 Pelajaran 11 Pelajaran 12 Pelajaran 13
1 9 17 25 33 41 49 53 61 69 77 85 93
Allah Sejati Yang Tunggal Jangan Menyembah Berhala Nama Allah Yang Kudus Hari Sabat Kasih Persaudaraan Jangan Membunuh Ulasan Jangan Berzinah Jangan Mencuri Jangan Bersaksi Dusta Jangan Iri Hati Kehidupan Ayub Ulasan Akhir
Sepuluh Perintah ii
PANDUAN MENGAJAR Tahun 3 Buku 1
P R ATA M A
Sepuluh Perintah Selamat datang pada kesempatan menarik lainnya bagi usia tujuh sampai delapan tahun dengan berita kasih Allah yang menakjubkan. Dalam kwartal ini, kita akan mempelajari mengenai Sepuluh Perintah Allah yang dikenal dengan hukum kasih yang mencakup kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Setiap pelajaran menekankan pentingnya mematuhi Allah dan akibat dari melanggar perintah-Nya. Kehidupan Ayub juga menyatakan bagaimana seorang yang tetap beriman kepada Allah, bahkan ketika menghadapi penderitaan yang tidak tertanggungkan sekalipun. Allah memberikan Sepuluh Perintah ini dengan maksud menolong kita dalam mematuhi-Nya. Sepuluh Perintah ini bukan hanya berlaku pada masa Perjanjian Lama. Ketika berada di dunia, Yesus menyatakan kepada orang banyak apa makna sesungguhnya dari memegang hukum Allah itu, yang sekaligus merupakan suatu cara agar dapat dekat kepada Allah. Allah berjanji akan memberkati setiap orang yang mengikuti-Nya, dan janji ini adalah kekal adanya. Sekarang, kita semua dapat merasakan kasih dan perlindungan Allah. Satu-satunya yang perlu kita lakukan hanyalah semakin dekat kepada-Nya dalam kehidupan kita.
Sasaran Kwartal Ini : Belajar takut akan Allah Mengerti perintah Allah, sehingga membantu kita dalam mematuhi Allah Belajar berperilaku sebagai seorang Kristen sejati
iii
Sepuluh Perintah
Prosedur Mengajar
1
Puji-Pujian (10-15 menit)
Tujuan Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian. Prosedur Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu).
2
Kisah Pelajaran (15-20 menit)
Tujuan Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu. Prosedur Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran jika tersedia.
3
Aktivitas Belajar Alkitab
Tujuan Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari. Prosedur Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitasaktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok. Akhirilah aktivitas tersebut dengan sebuah doa penutup.
Sepuluh Perintah iv
MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda! Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka: ~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi. ~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya. ~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya. Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif? ~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya. ~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas. ~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.
MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini: ~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari. ~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya, murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang diri. ~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika
v
Sepuluh Perintah
murid-murid sedang bersandiwara. ~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela. ~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda. ~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.
MENGAJAR DENGAN MUSIK Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran. ~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda. ~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik. ~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian. Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama muridmurid Anda: ~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka. ~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda menyuruh mereka menyanyikannya. ~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya.
Sepuluh Perintah vi
BEBERAPA SARAN YANG MEMBANTU Persiapkanlah Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah! Aturlah “Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostumkostum. Sesuaikanlah Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitasaktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam “Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri. Jadilah dirimu sendiri Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki walaupun mereka hanya menghadiri kelas pada setiap hari Sabtu. Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talenta-talenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.
vii
Sepuluh Perintah
Petunjuk-petunjuk Pengajaran:
~ Rencanakan kegiatan yang banyak bergerak. ~ Variasikan kegiatan setiap 10-15 menit. ~ Doronglah pekerjaan mengingat (menghafal). ~ Gunakan cerita anak-anak lain untuk menantang mereka bersaksi, beraktivitas, dan lain sebagainya.
~ Hadirkan firman Allah sebagai hal yang benar dan dapat dipercaya. ~ Berikan penyajian yang jelas tentang pesan keselamatan dan undang mereka untuk percaya.
~ Gunakan hubungan keluarga ketika menjelaskan keselamatan. ~· Ajarlah mereka untuk menemukan beberapa kitab, pasal dan ayat
dalam Alkitab.
Sepuluh Perintah viii
KARAKTERISTIK MURID-MURID ANDA PERKEMBANGAN FISIK
~ ~ ~ ~ ~ ~
Lebih menikmati aktivitas yang berenergi seperti berlari, melompat daripada berjalan. Rentan terhadap penyakit anak-anak. Menuntut aktivitas yang bervariasi. Tingkat pertumbuhan melambat. Ingin menolong tetapi perlu tahu bagaimana cara menolongnya. Perkembangan koordinasi mata-tangan; penggunaan otot kecil yang lebih baik.
PERKEMBANGAN MENTAL ~ Belajar membaca dunia yang lebih luas. ~ Ingin belajar; belajar dengan cepat. ~ Konsentrasi perhatian yang singkat. ~ Pikiran yang sangat literal-masih perlu contoh nyata. ~ Menghafal kata-kata lebih mudah daripada berpikir.
PERKEMBANGAN SOSIAL ~ Menyukai anak-anak seusianya. ~ Memiliki teman akrab. ~ Menyukai binatang piaraan. ~ Ingin persetujuan orang dewasa. ~ Peka terhadap sifat anak-anak lainnya. ~ Suka berpura-pura menjadi orang lain. ~ Sering kurang dewasa di rumah daripada di luar rumah. ~ Menyukai aktivitas berkelompok.
ix
Sepuluh Perintah
PERKEMBANGAN ROHANI
~ Membedakan antara yang benar dan salah. ~ Mempercayai orang lain. ~ Mulai mengerti peristiwa bersejarah, khususnya ~ ~ ~ ~
yang berkaitan dengan Perjanjian Lama. Menyukai cerita-cerita yang diperagakan. Cepat percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat mereka; mulai dapat melihat hubungan antara Allah dan diri mereka. Dapat belajar berdoa dan hidup bagi Allah. Membutuhkan contoh-contoh yang dewasa secara rohani.
Sepuluh Perintah x
AYAT HAFALAN 1. “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain daripada-Ku.” (Yes. 44:6b)
2. “Hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.” (1 Kor. 8:6a)
3. “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab pada setiap orang.” (Kol. 4:16)
4. “Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat, Ia masuk ke rumah ibadat.” (Luk. 4:16b)
5. “Hai, anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.” (Ef. 6:1)
6. “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Luk. 6:27-28)
7. “Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya.” (Pkh. 12:13b)
8. “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur.” (Ibr. 13:4a)
9. “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi.” (Ef. 4:28a)
10. “Orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.” (Ams. 16:13b)
11. “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan.” (Luk. 12:15a)
12. “Kita tahu sekarang, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” (Rm. 8:28a)
xi
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
1
Allah Sejati Yang Tunggal
Kitab Bacaan: Kel. 19; 20:3; 32-33:6 Kebenaran Alkitab: Hanya ada satu Allah yang sejati, yaitu Yesus Kristus. Tujuan Pelajaran: Memahami perbedaan antara Allah yang palsu dan Allah yang sejati. Ayat Hafalan: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian, tidak ada Allah selain daripada-Ku.” (Yes. 44:6b) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami akan memasuki kwartal yang baru ini, di mana kami akan mempelajari mengenai perintah-Mu. Kami tahu bahwa Engkau telah memberi perintah untuk membantu kami dapat taat kepada-Mu. Kami tahu bahwa bila kami mengikuti perintah-Mu dalam roh dan kebenaran, maka Engkau akan membawa kami kembali ke surga suatu hari nanti. Terima kasih Tuhan atas anugerah dan kemurahan-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Hukum Banyak hukum dalam Perjanjian lama yang sama dengan hukum yang berlaku pada masyarakat terdahulu lainnya. Hukum tersebut berhubungan dengan apa yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Sarjana Jerman Albrecht Alt menyebutnya sebagai hukum kasuistik, di mana mengacu pada kasus hukum. Dalam setiap situasi, akan ada panduan yang diberikan untuk mengatur bagaimana setiap sengketa dapat diselesaikan. Sebagai contoh, ketika suatu pelanggaran hukum terjadi, maka ada sejumlah hukuman yang akan dikenakan. Hukum ini menetapkan suatu contoh bagi kasus serupa lainnya. Dalam Perjanjian Lama juga terdapat hukum yang lebih mutlak, dan disebut hukum apodiktik oleh Alt. Sepuluh Perintah termasuk hukum kategori kedua. Ada larangan bagi hal-hal tertentu tanpa penjelasan lebih lanjut.
Sepuluh Perintah 1
PEMAHAMAN MURID-MURID Pada masa sekarang ini, orang diajar untuk berpikir lebih terbuka, sehingga dapat menerima etnis, budaya dan keyakinan lainnya. Sementara banyak hal terus dikembangkan, tetapi ada satu hal yang tidak pernah dapat dikompromikan, yaitu iman. Hanya ada satu Allah dan Dialah Yesus Kristus. Dialah satu-satunya yang dapat memberikan keselamatan dan hidup yang kekal. Mungkin membingungkan bagi murid-murid Anda, ketika mereka dihadapkan pada banyak keyakinan agama dalam lingkungan sekolah. Mungkin teman-teman mereka menyembah allah yang berbeda, tetapi mereka terlihat begitu baik. Pada dasarnya, mereka mencari Allah, hanya dengan cara yang berbeda. Mengapa mereka tidak dapat menerima suatu keyakinan sama seperti mereka menerima suatu kebudayaan? Adalah penting bagi murid-murid Anda untuk mengerti bahwa mereka bukannya berpandangan sempit ketika beriman kepada Allah. Oleh karena itu, tidak perlu berdebat atau bahkan berkelahi dengan teman-teman mereka yang berbeda keyakinan. Sama seperti perkataan Yosua saat ia berbicara kepada bangsa Israel, ”…aku dan seisi rumahku akan beribadah pada Tuhan.” Semua orang memiliki kebebasan untuk memilih, tetapi hendaknya pilihan itu harus jelas dan benar.
KOSA-KATA PELAJARAN Anak Sapi: Sapi muda
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada tahun yang lalu, kita telah banyak mempelajari kisah yang menakjubkan tentang beberapa tokoh dalam Alkitab. Kita telah mempelajari tentang kehidupan para nabi seperti Elia dan Elisa. Ada pula kisah tentang para raja seperti Daud dan Salomo, demikianpun dengan Ester dan Daniel yang merupakan pengikut Allah. Di kwartal akhir, kita pun mempelajari Kristus dan pengajaran-Nya ketika Dia masih memberitakan Injil di dunia. Adalah penting untuk membangun iman dan percaya kita terhadap kuasa dan perlindungan Allah. Dia selalu ada untuk menolong dan memberkati kita, bila kita memilih untuk mengikuti-Nya. Marilah kita terapkan beberapa kisah tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat memuliakan Allah.
2
Sepuluh Perintah
Allah Memanggil Musa Setelah Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka mengembara di padang gurun. Selama pada masa itu, Allah memberikan manna dan air setiap harinya, sehingga mereka tidak kelaparan. Suatu hari, Allah menyuruh Musa untuk naik ke atas gunung dan berfirman, ”Engkau dan bangsamu telah melihat apa yang Aku perbuat terhadap bangsa Mesir dan bagaimana Aku membawamu keluar dari negeri itu. Sekarang, bila engkau berjanji patuh dan mengikuti-Ku, maka Aku akan membuatmu menjadi bangsa yang besar. Pergi dan katakanlah hal ini kepada bangsa Israel.” Segera Musa turun dari atas gunung dan menyampaikan perkataan Allah itu kepada bangsa Israel. Bangsa itu menjawab, ”Kami akan melakukan apa yang Allah firmankan kepada kami.” Lalu Musa menyampaikan kembali jawaban mereka kepada Allah. Ketika Allah mendengar tanggapan tersebut, Dia kembali berfirman, ”Dalam tiga hari, Aku akan menampakkan diri kepada bangsa Israel dalam awan tebal di gunung Sinai. Katakan kepada mereka untuk bersiap-siap menemui-Ku. Tetapi hatihatilah, jangan mendekati gunung itu sampai Engkau mendengar bunyi sangkakala. Siapapun yang menyentuhnya akan mati.” Lalu Musa pergi dan menyampaikan semua hal ini pada bangsanya. Selama dua hari berikutnya, setiap orang membasuh tubuh dan pakaian mereka, menyiapkan diri mereka untuk menemui Allah. Allah Menampakkan Diri Pada hari yang ketiga, pagi-pagi sekali, bangsa itu mendengar guntur dan melihat kilat. Mereka mulai ketakutan. Tetapi Musa memimpin mereka keluar dari kemah mereka dan setiap orang berkumpul dekat kaki gunung dan menantikan kehadiran Allah. Ketika mereka menengadah, mereka melihat awan tebal menutupi gunung. Api memancar keluar dan suara sangkakala terdengar. Lalu Allah memanggil Musa dan menyuruhnya naik ke puncak gunung Sinai. Allah ingin memberikan kepada bangsa itu peraturan dan hukum-Nya, karena mereka telah berjanji untuk patuh dan mengikuti-Nya. Bangsa itu menantikan Musa di kaki gunung Sinai. Perintah Pertama Ketika Musa di atas gunung, Allah memberinya Sepuluh Perintah untuk bangsa Israel ikuti. Perintah Pertama, ”Janganlah ada Allah lain di hadapan-Ku.” Allah memberikan perintah ini, karena Dia tahu bahwa ada banyak bangsa yang menyembah Allah palsu. Ada sebagian bangsa menyembah benda-benda di langit seperti matahari, bulan, dan bintang. Ada lagi yang percaya kepada dewa-dewa yang mengendalikan angin, gempa bumi, api dan hujan. Mereka mengira, bila mereka menyembah dewa-dewa itu, maka mereka akan dilindungi. Tetapi mereka melupakan satu hal, yaitu Allah adalah Pencipta alam semesta. Seharusnya mereka menyembah sang Pencipta, dan bukan ciptaan-Nya.
Sepuluh Perintah 3
Allah, Sang Pencipta Dalam kitab Kejadian ada dikatakan, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi...” Dalam enam hari, Allah memberikan terang kepada dunia dan menciptakan semua macam binatang dengan kuasa-Nya yang besar. Allah pun menciptakan manusia. Dalam Mzm. 139:16 menyatakan bahwa Allah mengenal semua orang di dunia ini, bahkan sebelum mereka lahir dan Dia tahu apa yang akan terjadi pada masa depan mereka. Allah mengetahui pikiran dan perkataan setiap orang. Tidak ada yang dapat bersembunyi dari hadapan-Nya, karena setiap kehidupan ada dalam kendali-Nya. Sebagai contoh, Allah memberitahukan masa depan Yusuf melalui mimpi bahwa ia akan ditinggikan. (Kej. 37:5-11) Hal ini tergenapi ketika ia menjadi seorang Mangkubumi - Perdana Menteri - Mesir. (Kej. 41:37; 50:19-20) Oleh karena itu, manusia selayaknya menyembah kepada Allah, dan bukan kepada yang lainnya. Allah Tidak Dapat Dilihat Bangsa Israel tidak sabar menantikan Musa, ketika ia berada di atas gunung Sinai sedang berbicara dengan Allah dan menerima perintah-Nya. Mereka berkata pada Harun, saudara Musa, ”Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa. Buatlah allah bagi kami, sehingga kami dapat melihat dan mengikutinya.” Allah tidak dapat dilihat, tetapi bangsa itu mengingini sesuatu yang dapat dilihat agar mereka percaya. Harun mendengarkan mereka dan membuat patung anak lembu emas untuk mereka sembah. Pada saat yang bersamaan, Allah memberikan perintah agar bangsa Israel hanya menyembah kepada-Nya, tetapi justru bangsa itu sedang menari dan mengelilingi patung anak lembu emas itu. Sekalipun Allah tidak dapat dilihat, namun Dia tahu segala sesuatu. Ketika Allah mengetahui apa yang mereka sedang lakukan, maka Dia begitu murka. “Turunlah ke bawah dan lihatlah apa yang telah dilakukan bangsa itu,” perintah Allah kepada Musa. “Mereka telah membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya.” Musa belum percaya terhadap apa yang baru saja didengarnya. Segera Musa turun ke bawah gunung dan masuk ke perkemahan. Ketika melihat patung anak lembu emas itu, maka iapun terkejut dan marah. Baru saja bangsa Israel berjanji untuk mengikuti Allah, tetapi sekarang mereka telah melanggarnya. Segera Musa mengangkat patung anak lembu emas itu dan melemparnya ke dalam api. “Kamu telah melakukan hal yang jahat,” teriaknya. “Kamu semua telah berdosa di hadapan Allah.” Ketika bangsa itu menyadari apa yang mereka telah lakukan, maka merekapun menyesal dan mohon pengampunan dari Allah. Allah Sejati Yang Tunggal Allah itu maha besar dan maha kuasa. Dia mengenal pikiran dan perbuatan semua orang sama seperti ketika Dia mengetahui bangsa Israel telah berbuat dosa. Sekalipun mereka telah berjanji untuk patuh kepada Allah, tetapi dengan cepat mereka berpaling dan menyembah patung anak lembu emas. Inilah sebabnya, Allah memberikan perintah pertama kepada bangsa itu, agar mereka menyembah hanya kepada-Nya. Semua allah lainnya tidak berarti dan tidak berguna. Mereka tidak dapat memberikan keselamatan dan hidup yang kekal, kecuali Allah yang sejati.
4
Sepuluh Perintah
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Hidup setiap orang berada dalam kendali __________ (Allah). 2.
Musa naik ke atas gunung Sinai untuk mendapatkan __________ (Sepuluh Perintah) dari Allah.
3.
Perintah pertama adalah menyembah sebanyak mungkin allah. (Salah)
4.
Allah begitu murka terhadap bangsa Israel, mereka menyembah patung anak lembu emas. (Benar)
5.
Allah adalah Pencipta dunia dan hanya Dialah satu-satunya Allah. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa bangsa Israel ingin menyembah patung anak lembu emas? 2.
Apakah perintah Allah yang pertama dan mengapa Allah memberikannya?
3.
Mengapa ada banyak allah yang dipercayai oleh orang lain? Bagaimana seharusnya sikapmu?
Sepuluh Perintah 5
Siapakah Allah Kita?
AKTIVITAS 1
Sasaran: Membantu murid-murid mengerti seperti apakah Allah itu. Petunjuk: Bacalah kalimat berikut. Lingkarilah yang benar tentang Allah. 1. Dia mengetahui hanya sebagian tentang kita. 2. Dialah Pencipta. Dia menciptakan semua yang kita miliki sekarang. 3. Dia mati di kayu salib bagi kita. 4. Dia maha besar dan maha kuasa. 5. Kadang Allah berbuat dosa. 6. Allah adalah sempurna dan tidak berdosa. 7. Dia dapat mengampuni dosa kita. 8. Dia dapat memberikan kita hidup kekal.
Menyembah Allah
AKTIVITAS 2
Sasaran: Membantu murid-murid untuk belajar menyembah Allah. Petunjuk: Pilihlah kata-kata yang tepat untuk melengkapi cerita ini. Tulislah kata-kata itu di bagian yang kosong. Dalam bagian tertentu, terdapat lebih dari satu kata yang tepat, pilihlah yang paling kamu sukai! Aku akan __________ (meneriaki, menyembah, menertawai) Allah sejati yang tunggal. Dialah (Pencipta, alkitab, air). Dia mengasihiku, mengenaliku, dan selalu mengampuni __________ku (perintah, wajah, dosa). Aku bersyukur kepada-Nya karena telah menciptakan __________ (matahari, orangtuaku, segala sesuatu). Aku akan terus __________-Nya (menyembah, memuji, berdoa kepada) karena Dia mulia.
6
Sepuluh Perintah
Aktivitas Pilihan: Perintah Pertama Karena dalam kwartal ini kita mempelajari Sepuluh Perintah, akan menjadi lebih baik bila menghias kelas dengan masing-masing perintah itu. Mereka juga akan mengingatkan murid lainnya untuk bagaimana menaati Allah. Mintalah muridmurid untuk menuliskan Sepuluh Perintah itu di karton dan mintalah mereka menghiasnya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
Sepuluh Perintah 7
"Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain daripada-Ku.” (Yes. 44:6b)
8
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
2
Jangan Menyembah Berhala
Kitab Bacaan: Kel. 20:1-6; 1 Raj. 12:25-33; 16:29-33; 22:29-40; 2 Raj. 9:30-37; Dan. 3 Kebenaran Alkitab: Allah memerintahkan kita untuk tidak menyembah berhala. Tujuan Pelajaran: Mengutamakan Yesus dalam kehidupan kita. Ayat Hafalan: “Hanya ada satu Allah, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.” (1 Kor. 8:6a) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami tahu bahwa Engkaulah satu-satunya Allah di alam semesta ini. Semua berhala adalah benda yang tidak berarti dan tidak berguna. Mereka tidak dapat melindungi dan mengasihi kami seperti Engkau. Jauhkan kami dari menyembah mereka dan biarkan kami sepenuhnya taat kepada-Mu. Jagalah kami untuk tetap dalam kasih dan anugerahMu setiap hari. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Berhala Berhala sering menggoda bangsa Israel. Setelah menghabiskan empat puluh tahun mengembara di padang gurun, akhirnya semua negeri yang mereka pernah kalahkan mempengaruhi mereka dalam penyembahan berhala, karena tampaknya memberikan keuntungan dalam bidang pertanian ataupun militer. Tampaknya masuk akal bagi mereka untuk disembah selain kepada Allah, karena lebih berkuasa dan dapat diandalkan. Pemyembahan berhala yang dinyatakan dalam Perjanjian Lama tampak aneh bagi masyarakat sekarang ini. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat sekarang ini, sedikit orang yang mau percaya kepada kuasa patung perunggu atau kayu pahatan. Namun, berhala masih dipertahankan di beberapa negeri. Seperti penyembahan berhala pada masa Perjanjian Lama, orang percaya kepada dewa yang dapat mengendalikan berbagai peristiwa, seperti banjir, penyakit dan bencana alam lainnya. Dewa-dewa ini harus tetap dibuat senang sepanjang waktu atau masyarakat akan menderita karena murka mereka. Yang lainnya memiliki pendekatan berbeda, di mana para berhala itu diperlakukan sebagai jimat keberuntungan, orang akan berdoa kepada mereka bila diperlukan saja.
Sepuluh Perintah 9
PEMAHAMAN MURID-MURID Ada banyak macam berhala di dunia modern. Ada yang menyembah berhala demi mencari ketenaran dan keberuntungan. Ada lagi yang mengidolakan orang terkenal seperti bintang film. Yang lainnya, menghabiskan waktu mereka dengan menonton televisi atau bermain komputer. Yang paling ekstrim, ada orang yang mengidolakan diri mereka sendiri. Sekalipun mereka tidak beribadah atau berdoa kepada hal-hal tersebut, tetapi apapun yang membuat mereka jauh dari iman kepada Allah dan firman-Nya dapat dianggap sebagai berhala. Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk memenuhi tujuan dan keinginan daging mereka daripada bersekutu dengan Allah. Adalah mudah bagi murid-murid Anda untuk jatuh pada penyembahan berhala. Sebagai contoh, pada usia sekarang ini, mereka memiliki banyak kesukaan terhadap film kartun ataupun bintang film. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk menonton acara mereka dan melakukan apa saja agar tidak ketinggalan. Mereka pun bersedia untuk membeli barang-barang itu dan membicarakannya tanpa henti. Ketika semua hal di atas mulai mereka alami, adalah penting bagi kita untuk membuat mereka mengerti apa maknanya menjadi berbeda dan mulai mencari apa yang benar-benar mereka butuhkan dalam hidup ini. Kita dapat menolong mereka untuk terlepas dari penyembahan berhala modern, bila kita meluangkan waktu untuk membicarakan semua hal ini dan membuat mereka kembali waspada terhadap apa yang mereka akan lakukan. Lakukanlah sebuah survei untuk mengetahui berapa banyak waktu yang telah mereka habiskan untuk melakukan apa yang mereka sukai dibandingkan waktu yang mereka habiskan bersama dengan Allah. Survei ini akan membantu cara mereka memandang berbagai hal.
KOSA-KATA PELAJARAN Berhala: Hal yang disembah atau dipuja selain Allah. Tungku: Perkakas untuk memasak yang digunakan pada zaman dahulu
10
Sepuluh Perintah
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah pertama yang telah Allah berikan kepada Musa di gunung Sinai. Apakah isi perintah pertama itu? (Jangan ada allah lain di hadapan Allah.) Allah memberikan perintah ini karena Dia mengetahui bahwa banyak orang akan menyembah berhala yang sesungguhnya bukanlah Allah yang sejati, dan tidak dapat memberikan keselamatan hidup kekal. Hanya Allahlah yang berkuasa dan Dia menginginkan agar semua orang diselamatkan. Ketika Musa di atas gunung, bangsa Israel berdosa dan melanggar perintah Allah yang pertama itu, karena mereka membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya. Akhirnya, mereka menyadari bahwa mereka telah berbuat salah dan memohon pengampunan Allah. Dari contoh ini, kita beroleh pengajaran bahwa Tuhan adalah satu-satunya Allah, Pencipta segala sesuatu. Dialah satu-satunya yang harus kita sembah selamanya. Perintah Kedua Ketika Musa sedang menerima Sepuluh Perintah dari Allah di atas gunung Sinai, ia mendengarkannya dengan sungguh seksama, karena perintah ini sungguh penting bagi kehidupan manusia. Allah begitu serius ketika Dia memberikannya, karena Dia menginginkan agar semua umat pilihan-Nya mematuhinya. Dalam perintah pertama, Allah ingin memastikan agar semua orang tahu bahwa mereka hanya boleh menyembah kepada-Nya. Dalam perintah kedua ini, Dia ingin menyatakan bahwa adalah keliru bila menyembah berhala apapun. Allah berfirman, “Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun, baik di langit di atas atau di bumi di bawah atau dalam air. Janganlah engkau berlutut dan menyembah kepada mereka.” Ketika manusia menyembah berhala, mereka tidak mungkin beriman kepada Allah. Dialah satu-satunya Allah yang sejati dan itulah sebabnya manusia harus menyembah-Nya dan tidak ada yang lain. Allah juga berfirman: Bila manusia tidak menaati-Nya, maka mereka akan dihukum dan tidak diberkati oleh Allah. Para Penyembah Berhala Sekalipun Allah telah memberikan perintah ini, namun masih banyak saja yang memilih untuk tidak mematuhi-Nya. Ada dua orang raja di kerajaan Israel yang menjadi terkenal karena menyembah berhala. Salah satunya adalah raja Yerobeam. Dia tidak hanya menyembah berhala, bahkan mencegah bangsa itu untuk beribadah di Yerusalem dengan membangun ibukota baru, dan membuat patung dua anak lembu emas di Dan dan di Betel. Lalu Allah menghukumnya dan seluruh kerajaan Israel, karena mereka memilih mengikuti berhala. Penyembah berhala lainnya yang terkenal ialah raja Ahab. Dia menikahi ratu Izebel yang jahat dan yang memperkenalkan berhala Baal kepada bangsa Israel. Mereka berdua menghancurkan bait Allah dan menggantinya dengan berhala di mana-mana. Akhirnya, keduanya mati mengerikan: Ahab terbunuh dalam pertempuran, sekalipun telah menyamarkan dirinya; Izebel terinjak oleh kuda dan dagingnya dimakan anjing.
Sepuluh Perintah 11
Para Penyembah Allah Namun, tidak semua orang menyembah berhala. Banyak yang tahu bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan mengikuti ajaran-Nya. Ada tiga orang yang menjadi terkenal dalam mematuhi Allah, sekalipun beresiko kehilangan nyawa. Mereka adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka dibuang dari negeri Yehuda ke Babel. Raja Babel, Nebukadnezar telah lama menyembah berhala. Suatu hari, ia memutuskan untuk mendirikan patung emas raksasa yang tingginya sembilan puluh kaki (dua puluh tujuh meter) dan lebarnya sembilan kaki (hampir tiga meter). Dia ingin semua orang menyembah patung emas itu ketika alat musik dimainkan. Bangsa Babel mematuhinya dan berlutut di hadapan patung emas itu. Tetapi ketiga orang Yehuda itu tidak mau melakukannya. Mereka mengetahui bahwa menyembah berhala itu sama dengan berbuat dosa. Ketika perbuatan ketiga orang ini diketahui, maka merekapun melaporkannya kepada raja. Dan ketika raja mengetahui hal itu, maka iapun menjadi marah. Raja memerintahkan bawahannya agar membawa ketiga orang itu ke hadapannya dengan harapan mereka dapat berubah pikiran. Apabila mereka menolak, maka akan dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Tetapi mereka bertiga berpegang teguh pada iman mereka, sehingga berani menjawab raja. “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Bila Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." Setelah perkataan mereka, maka rajapun menjadi sangat marah. Segera ia perintahkan kepada bawahannya agar perapian itu dipanaskan tujuh kali lebih panas daripada biasanya dan menyuruh mereka bertiga diikat dengan tali. Lalu mereka dilemparkan ke dalam api! Ajaibnya, mereka tidak terluka sama sekali. Raja melihat ke dalam perapian dan ada empat orang di sana. Orang yang keempat itu tampak seperti malaikat. Sebenarnya, orang itu adalah Allah yang datang menyelamatkan para pengikutNya. Tiba-tiba raja memanggil Sadrakh, Mesakh dan Abednego keluar dari perapian. Ketika keluar dari dalam perapian, mereka tidak terluka sedikitpun, bahkan bau asappun tidak tercium. Raja Nebukadnezar terkejut. Raja memuji Allah sejati yang tunggal, karena ia menyadari bahwa tidak ada yang lain kecuali Allah. Setelah peristiwa ini, ketiga orang itupun ditunjuk untuk bekerja dalam istana raja. Tidak seperti raja jahat yang telah disebutkan, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego patuh dan menolak menyembah berhala. Seperti yang Allah telah janjikan kepada mereka yang mendengarkan ajaran-Nya, maka Dia akan melindungi dan memberkati mereka. Memegahkan Allah Pada saat sekarang ini, ada banyak hal yang dapat dimegahkan. Bagaimana dengan Yesus Kristus? Bukankah seharusnya Dia yang paling kita megahkan di antara begitu banyak hal yang dapat kita megahkan? Yesus Kristus meninggalkan teladan yang menakjubkan bagi setiap orang untuk diikuti. Dia menyatakan bagaimana mengasihi, bagaimana berbelas kasihan terhadap sesama, dan bagaimana hidup yang benar. Bila orang mengerti akan kasih Allah, maka mereka akan mengerti mengapa Allah memberikan perintah kedua dan
12
Sepuluh Perintah
mereka akan mampu menyingkirkan semua berhala dalam hidup mereka. Allah menginginkan semua orang untuk menjalani hidup yang benar dan mencapai kerajaan surga. Dia pun ingin menolong manusia dengan memberikan perintah ini untuk mereka ikuti. Untuk menerima berkat-Nya, maka setiap orang harus hidup bagi Yesus.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Perintah kedua memerintahkan manusia untuk tidak menyembah __________ (berhala). 2.
Raja Yerobeam dan Ahab menyembah berhala dan __________ (dihukum) oleh Allah.
3.
Sadrakh, Mesakh dan Abednego menolak untuk sujud dan menyembah patung emas. (Benar)
4.
Bila berhala itu baik, maka boleh saja menyembahnya. (Salah)
5.
Allah ingin kita hanya menyembah-Nya dengan segenap hati. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Ketiga orang teman Daniel itu menghadapi kematian secara langsung. Apakah boleh menyerah, lalu mohon pengampunan Allah? 2.
Mengapa salah bila kita menyembah berhala?
3.
Berhala apakah yang kamu hadapi sekarang ini?
4.
Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi godaan menyembah berhala?
Sepuluh Perintah 13
Jadilah Berani
AKTIVITAS 1
Sasaran: Menolong murid-murid untuk mengenal cara mendahulukan Allah dalam hidup mereka dan tidak membiarkan berhala apapun mengambil tempat Allah. Bagian A Petunjuk: Bacalah kalimat-kalimat berikut dan lihatlah gambar. Orang-orang ini akan mengikuti Persekutuan Alkitab, tetapi mereka tidak menunjukkan sikap penyembahan kepada Allah dalam hidup mereka. Apakah yang menghalangi mereka untuk bertobat? Bagaimana mereka dapat berubah? Bahaslah setiap kasus di kelas. 1. “Aku tidak mau ketinggalan acara televisi kesukaanku.” 2. “Sahabatku sakit, jadi aku tidak dapat bersenang-senang.” 3. “Mungkin mereka tidak memiliki makanan yang enak.” 4. “Aku baru saja beli play station dan harus mencobanya; aku tidak dapat pergi.” Bagian B Petunjuk: Apakah ada hal-hal yang menghalangimu untuk mendahulukan Allah dalam hidupmu? Tandailah pernyataan berikut untuk mengatakan kepada dirimu sendiri, apa yang diperlukan dalam menyembah Allah. Apakah ada hal lainnya yang dapat kamu lakukan? __________ Membaca Alkitab dan bersyukur kepada Allah setiap hari. __________ Memberikan persembahan ke gereja. __________ Kurangi dalam menonton acara televisi. __________ Menggunakan waktu untuk menolong orang lain. __________ Berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
14
Sepuluh Perintah
Menyembah Allah
AKTIVITAS 2
Sasaran: Membantu murid-murid mengingat kembali kisah tentang tiga orang pengikut Allah yang berani. Petunjuk: Gunakan boneka untuk memperagakan cerita ketiga orang sahabat tersebut. Tunjukkan bagaimana Allah melepaskan mereka bila memilih untuk menyembahNya. Aktivitas Pilihan: Perintah Kedua Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
Sepuluh Perintah 15
"Hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.” (1 Kor. 8:6a)
16
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
3
Nama Allah Yang Kudus
Kitab Bacaan: Kel. 3:14; 20:7 Kebenaran Alkitab: Nama Allah itu kudus adanya, dan Dia akan menghukum mereka yang dengan sembarangan menggunakan nama-Nya. Tujuan Pelajaran: Jangan memakai nama Allah dengan sembarangan; berhati-hatilah dalam berbicara. Ayat Hafalan: “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab pada setiap orang.” (Kol. 4:16b) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menuntun kami melalui minggu yang lalu dengan aman. Saat ini, kami akan mempelajari mengenai kekudusan nama-Mu. Tolonglah kami agar dapat menjaga kekudusan nama-Mu, dan biarlah kami memuji nama-Mu. Juga tolonglah kami dalam berbicara agar tidak menyakiti orang lain, tetapi membangun setiap orang. Segala kemuliaan bagi-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR YHWH Ada referensi luar biasa bagi nama Allah di seluruh Perjanjian Lama. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana nama-Nya itu diucapkan. Bahasa Ibrani tidak memiliki bunyi vokal dan akibatnya, nama-Nya ditulis "YHWH". Banyak yang menganggap nama Allah itu terlalu suci untuk diucapkan. Ketika para pemimpin agama Yahudi akan menyebut nama ini, mereka mengganti "YHWH" dengan kata Ibrani lainnya "Adonai", yang artinya ”Tuhanku”. Bunyi vokal dalam kata "Adonai" diucapkan dengan konsonan dalam kata "YHWH", dan menghasilkan suatu ucapan dalam bahasa Inggris “Yehovah”. Sekarang, tulisan "YHWH" diucapkan “Yahweh”.
Sepuluh Perintah 17
PEMAHAMAN MURID-MURID “Ya Tuhan!” dan “Yesus Kristus!” adalah ungkapan yang umumnya dipakai secara sembrono sekarang ini. Banyak orang menyebutkannya untuk menyatakan reaksi terkejut, bersumpah ataupun mengeluh, tetapi tidak menyadari makna sebenarnya dari ungkapan itu. Lalu mengapa mereka menyebutkan ungkapan itu? Karena setiap orang melakukannya, maka akhirnya merekapun mengikutinya tanpa pemahaman yang jelas. Tetapi karena mereka telah sering menyebutkannya, bukan berarti hal ini dapat dibenarkan. Nama Allah itu begitu istimewa, karena nama itu menyatakan identitas-Nya. Ketika seseorang menyebut nama-Nya, sesungguhnya menyatakan seberapa besar rasa hormat orang itu terhadap Allah. Ingatkan muridmurid Anda bahwa setiap kali mereka menyebut nama Allah, maka mereka sedang menyatakan perasaan mereka kepada-Nya. Menyebutkan nama Allah dengan sembarangan adalah perbuatan dosa, karena telah melanggar perintah ketiga. Allah akan tersinggung, bila nama-Nya dipakai untuk mengumpat atau mengeluh. Doronglah muird-murid Anda untuk menyebut nama-Nya dengan tepat seperti dalam pujian atau ibadah. Seringkali, murid-murid Anda mengatakan sesuatu tanpa dipertimbangkan terlebih dahulu. Ketika mereka menyadari bahwa kata-kata yang mereka gunakan telah menyakiti orang lain, maka timbullah perasaan bersalah yang tidak dapat menghilang begitu saja. Mereka harus meminta maaf kepada orang yang telah mereka sakiti itu. Kadang mereka mengatakan hal-hal yang menyakitkan untuk membalas orang lain. Ingatkan mereka bahwa perbuatan inipun salah. Menyakiti orang lain adalah dosa. Doronglah mereka agar perkataan mereka tidak hambar.
KOSA-KATA PELAJARAN Sembarangan: Sia-sia; tidak berarti
18
Sepuluh Perintah
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah kedua. Apakah itu? (Jangan menyembah allah lain.) Tuhan adalah satu-satunya Allah yang sejati. Berhala adalah ciptaan manusia yang tidak berguna. Mengapa demikian? Mereka tidak dapat menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal seperti yang Allah dapat lakukan. Allah menghukum mereka yang memilih menyembah berhala. Yerobeam dan Ahab adalah dua orang raja yang suka menyembah berhala. Pada akhirnya, mereka tidak diberkati dan mengalami kematian yang mengerikan. Namun, Allah akan melindungi mereka yang memilih taat dan mengikuti perintahNya. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah tiga orang sahabat yang beribadah kepada Allah. Sekalipun mereka dilemparkan ke dalam perapian yang menyalanyala, mereka tetap beriman kepada Tuhan. Akhirnya, Allah melepaskan mereka dari kematian. Dari kisah ini, kita beroleh pengajaran bahwa tidak ada yang lain kecuali Allah yang dapat menyelamatkan kita. Kita tidak boleh menyembah yang lainnya, kecuali Allah yang sejati. Sebutan Allah Ada banyak sebutan Allah yang dipakai dalam Alkitab untuk menggambarkan jati diri-Nya. Ketika Musa berbicara kepada Allah, ia ingin mengetahui nama pribadi-Nya, sehingga bangsa Israel dapat mengetahui siapakah Allah itu sebenarnya. Tetapi Allah menjawab, ”AKU Adalah AKU". Sebutan inilah yang nantinya kamu katakan kepada bangsa Israel: "AKU yang mengutus aku kepadamu". Jadi sesungguhnya, Allah belum menyatakan nama-Nya. Tetapi bangsa itu berpandangan adalah penting untuk mengenal nama Allah mereka. Dalam bahasa Ibrani, sebutan untuk Allah adalah "Yahweh". Dalam Alkitab bahasa Inggris, Yahweh diterjemahkan "TUHAN", yang mana telah umum dipakai orang untuk menyebut Allah. Kata "TUHAN" bukanlah nama Allah yang sesungguhnya, tetapi hanya dipakai untuk mengingat Allah. Sebutan lainnya ialah "Imanuel" yang merupakan nubuat bahwa Allah akan menyertai umat-Nya. Beberapa sebutan lain yang umum dipakai untuk menggambarkan Allah adalah Gunung Batu (Ul. 32:4), Gembala (Mzm. 23:1), Bapa (Mzm. 89:26) dan Juruselamat (Mzm. 27:9). Tetapi semuanya ini bukan nama Allah yang sebenarnya. Dalam Mat. 1:21, malaikat mengatakan kepada Yusuf untuk memberikan nama "Yesus", yang artinya “TUHAN menyelamatkan”. Inilah nama Allah yang sebenarnya, dan hampir setiap orang tahu pasti bahwa Yesus adalah Allah. Yesus sendiripun mengatakan nama-Nya adalah juga nama Allah. (Yoh. 17:11-12) Perintah Ketiga Adalah penting untuk mengerti mengapa nama Allah itu begitu istimewa. Dialah satu-satunya Allah yang memiliki kuasa dan otoritas tertinggi, serta yang dapat menyelamatkan kita. Itulah sebabnya Allah tidak mau nama-Nya disebutkan orang dengan sembarangan. Dalam perintah ketiga dikatakan, ”Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan.” Ini berarti Allah akan menghukum mereka yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Sepuluh Perintah 19
Kata-kata Sederhana Berakibat Besar Sekalipun Allah memberikan perintah ini, orang masih menyebut namaNya, Yesus, untuk bersumpah atau mengeluh. Mereka suka mengatakan, ”Yesus, mengapa hal ini terjadi?” atau “Yesus, benar-benar hal bodoh untuk dilakukan.” Tidak jarang pula mereka menyebutkan kata "Allah atau Tuhan". Kata yang paling umum kita dengar adalah “Ya Tuhan!” Sekalipun kata ini bukanlah nama pribadi Allah, tetapi tetap saja salah bila menyebutkan kata seperti itu. Banyak orang tidak memperhatikan apa yang mereka katakan. Mereka menyebutnya karena setiap orang juga melakukan hal yang sama. Apakah mereka sungguh-sungguh ingin memanggil Allah dan memohon pertolongan-Nya? Apakah mereka memerlukan penghiburan Allah bagi diri mereka? Apabila demikian keadaannya, tentu saja tepat menyebut nama atau sebutan Allah itu. Mereka dapat berdoa dengan mengatakan “dalam nama Tuhan Yesus”. Tetapi bila mereka menyerukan nama Allah dalam kemarahan ataupun dalam keluhan, tentu hal ini menyakitkan Allah yang mendengarnya dan akan menghukum mereka karena telah sembarangan menyebut nama-Nya. Nama Allah itu kudus adanya. Karena itu hanya digunakan dalam pujian dan ibadah. Lidah Seperti Api Mengapa sebagian orang menyebut nama Allah dengan sembarangan? Karena mereka tidak memperhatikan apa yang mereka katakan. Selain menyakiti Allah, juga dapat menyakiti orang lain. Sebagai contoh, ketika kita sedang marah, tanpa disadari kita telah banyak mengatakan hal yang tidak sepatutnya dikatakan. Mungkin mereka tidak bermaksud demikian, tetapi perkataan itu telah menyakiti hati orang yang mendengarnya. Dalam Yak. 3:5, dikatakan bahwa lidah manusia seperti api. Kadang kata-kata sederhana sekalipun dapat menyinggung perasaan, sama seperti korek api yang kecil dapat membuat hutan terbakar. Allah tidak hanya menginginkan setiap orang menjaga kekudusan nama-Nya, tetapi juga memperhatikan dan berhati-hati dalam berkata-kata. Teladan Yesus Yesus sendiri memberikan teladan yang baik untuk diikuti. Sekalipun banyak mengalami penderitaan di atas kayu salib, namun Dia tidak mengeluh ataupun menyumpahi. Yesus berhak membalas perbuatan mereka atas diri-Nya, tetapi Dia menjaga perkataan-Nya dengan hati-hati. Dia ingin memberikan teladan yang baik bagi manusia. Yesus menginginkan kita melakukan hal yang sama.
20
Sepuluh Perintah
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Kita tidak boleh menyebut nama Allah dengan __________ (sembarangan). 2. Allah akan __________ (menghukum) mereka yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. 3. Adalah benar bila kita menyebut nama Allah dalam ibadah, atau ketika kita menaikkan pujian. (Benar) 4. Adalah benar mengucapkan hal-hal yang buruk dan menyakiti sesama sepanjang tidak melanggar nama Allah. (Salah) 5. Allah menginginkan kita untuk berhati-hati dalam berkata-kata. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Cara-cara bagaimanakah yang dianggap sembarangan dalam menyebut nama Allah itu? 2. Mengapa dianggap salah menyebut nama Allah dengan sembarangan? 3. Apakah maksud dari "perkataan kita jangan hambar"? 4. Bagaimana kamu dapat mengawasi perkataanmu sendiri?
Apa Yang Harus Kita Katakan?
AKTIVITAS 1
Sasaran: Menolong murid-murid menemukan cara lain dalam memakai nama Allah dengan sembarangan. Petunjuk: Bacalah kalimat berikut, di mana ada beberapa perkataan yang seringkali dikatakan dengan memakai nama Allah secara sembarangan. Tulislah di bawah setiap gambar mengenai perkataan apa yang seharusnya dikatakan. 1. “Ya Tuhan, ia membuat rusak mainanku!” 2. Demi Tuhan, bersihkan ruang tidurmu!” 3. “Ya Tuhan, ibuku akan marah lagi!”
Sepuluh Perintah 21
Tidak Hambar
AKTIVITAS 2
Sasaran: Membantu murid-murid mempelajari dalam penggunaan perkataan yang tidak hambar. Petunjuk: Alkitab mengajarkan agar setiap orang berbicara dengan tidak hambar. Bacalah kalimat berikut. Apa yang kamu dapat ucapkan untuk menolong orang lain? 1. “Kakimu pasti sakit, biarlah aku yang __________ semua barang ini.” 2. “Ayahku tidak kerja lagi. Apa yang harus aku lakukan? "Jangan kuatir, aku akan __________mu dan keluargamu.” 3. “Tuhan, sekalipun hujan turun pada hari ini, kami akan tetap __________ perlindungan dan tuntunan-Mu.” Aktivitas Pilihan: Perintah Ketiga Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
22
Sepuluh Perintah
"Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab pada setiap orang.” (Kol. 4:16)
Sepuluh Perintah 23
24
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
4
Hari Sabat
Kitab Bacaan: Kel. 20:8-11; 31:12-18; Luk. 6:1-10 Kebenaran Alkitab: Hari Sabat adalah hari peristirahatan yang dikuduskan oleh Allah. Tujuan Pelajaran: Memahami pentingnya memegang hari Sabat. Ayat Hafalan: “Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat, Ia masuk ke rumah ibadat.” (Luk. 4:16) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami bersyukur atas segala kasih-Mu. Engkau telah memberikan hari peristirahan bagi kami pada hari Sabat, sehingga kami dapat meninggalkan pekerjaan kami dan berkonsentrasi beribadah kepada-Mu. Sekarang, kami berkumpul di sini untuk mendengarkan firman dan pengajaran-Mu. Berilah kami hikmat,kekuatan, dan pengertian, sehingga kami dapat melakukan kehendak-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Hari Sabat Kata “Sabat” berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “berhenti”. Dalam Kej. 2:3, selama penciptaan, kata "Sabat" tidak dipakai. Namun, kata “beristirahat” jelas adalah akar dari kata "Sabat". Adalah suatu hal yang nyata bahwa Allah memakai kata "Sabat" menggantikan “hari ketujuh” dalam Kel. 20:11 untuk menyamakan kedua kata tersebut. Catatan pertama tentang memegang Sabat seperti yang dituntut oleh Allah adalah ketika bangsa Israel berjalan dari Mesir ke Sinai. (Kel. 16) Mereka tidak diperbolehkan mengumpulkan manna pada hari ketujuh. Pentingnya perintah ini dapat dilihat dalam hukuman yang keras pada pelanggar hari Sabat. Seperti yang tercatat dalam Bil. 15:32-36, orang yang mengumpulkan kayu bakar pada hari Sabat akan mendapat penghakiman dengan hukuman mati. Bukan berarti Allah kejam, tetapi karena manusia memiliki kecenderungan untuk melanggar hukum Taurat dan tidak menghormati hari tersebut sebagai hari yang kudus. Pada waktu Perjanjian Baru, terjadi pergeseran - banyak peraturan yang diperinci - dalam pemahaman tujuan memegang hari Sabat. Para pemimpin bangsa Yahudi membuat ibadah Sabat itu terkesan lebih keras daripada yang Allah telah tetapkan. Yesus menyatakan beberapa kesalahan yang membebani hukum Taurat
Sepuluh Perintah 25
mereka seperti: Tidaklah salah bila menyantap makanan pada hari Sabat, bahkan yang harus dipetik dahulu sekalipun. Melakukan hal yang baik adalah tidak berdosa, karena Tuhan yang pemurah dan penuh pengertian adalah Allah atas hari Sabat.
PEMAHAMAN MURID-MURID Bila Anda bertanya kepada murid-murid mengenai mengapa penting untuk datang ke gereja pada hari Sabtu, maka mereka dengan tidak ragu akan mengatakan karena hari itu adalah hari Sabat. Sekalipun mereka menyadari bahwa hari Sabat ditetapkan oleh Allah sebagai hari peristirahatan, namun apa makna sesungguhnya bagi mereka? Apakah mereka datang ke gereja karena kebiasaan atau karena ingin bermain dengan teman-teman mereka? Adalah penting pada usia ini murid-murid Anda membangun hati yang beribadah pada hari Sabat. Memegang hari Sabat itu bukanlah berarti selalu berada di gereja, sekalipun hal ini tidak dianjurkan kepada murid-murid. Tetapi yang terpenting dalam memegang hari Sabat adalah bagaimana kita dengan sepenuhnya mengingat akan Allah dan kasih-Nya kepada setiap orang. Mereka harus didorong agar dengan segenap hati dapat beribadah kepada Allah sepanjang waktu. Allah melihat hati mereka dan mengetahui apa yang mereka pikirkan. Hari Sabat adalah hari ketika mereka dapat mendekati Yesus. Doronglah setiap orang murid untuk berhenti dan merenungkan satu hal yang harus mereka patut syukuri atau mengingat Allah setiap Sabat ketika mereka bangun atau sebelum tidur.
KOSA-KATA PELAJARAN Hari Sabat: Hari ketujuh, hari peristirahatan yang dikuduskan oleh Allah Sinagoge: Tempat ibadah Yahudi Farisi: Golongan orang Yahudi yang memegang teguh hukum Taurat dan adat istiadat
26
Sepuluh Perintah
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah ketiga. Apakah perintah ketiga itu? (Jangan menyebut nama Allah dengan sembarangan.) Seringkali orang menyebut kata "Allah", "Yesus", atau "Tuhan" untuk menyatakan rasa terkejut, marah ataupun putus asa. Semua perkataan tersebut adalah keliru, karena telah menyalahgunakan nama Allah. Sebaiknya nama Allah diucapkan pada saat menaikkan pujian, berdoa ataupun beribadah. Kita pun perlu berhati-hati dalam berkata-kata kepada sesama. Kadang, kata yang diucapkan menyakiti perasaan orang lain. Itulah mengapa penting untuk memikirkan apa yang kita akan ucapkan sebelum kita mengatakannya. Yesus menginginkan kita mengikuti teladan-Nya dan belajar berhati-hati dalam berkata-kata. Perintah Keempat Sepuluh perintah Allah ditulis di atas dua loh batu dengan tangan Allah sendiri. Dia menginginkan agar Musa membawa dua loh batu itu kepada bangsa Israel dan membacakannya di hadapan mereka, sehingga mereka akan tahu bagaimana mematuhi Allah itu. Inilah tujuan Allah membuat hukum yang begitu penting di atas dua loh batu ini. Perintah keempat penting bagi kehidupan seorang Kristen dan Allah mengingini manusia untuk melakukannya. Tuhan berfirman, ”Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari ketujuh adalah Sabat bagi Tuhan Allahmu.” Inilah mengapa orang datang ke gereja pada hari Sabat. Mereka berhenti dari pekerjaan mereka dan ingin mengingat kasih Allah pada hari istimewa tersebut. Allah membuat contoh bagi manusia ketika Dia beristirahat pada hari ketujuh setelah enam hari penciptaan. Peraturan Yang Ketat Pada masa Perjanjian Lama, hari Sabat dipegang dengan sungguh. Ketika bangsa Israel mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, mereka menjalani hidup mereka dengan makan manna setiap harinya. Mereka harus mengumpulkan manna setiap hari dekat perkemahan mereka. Tetapi karena Allah menguduskan hari Sabat sebagai hari perhentian khusus, maka Dia tidak pernah memberi manna pada hari ketujuh itu. Dia tidak menginginkan mereka bekerja pada hari yang kudus itu. Sebagai gantinya, Dia menurunkan lebih banyak makanan sehari sebelumnya, sehingga bangsa itu memiliki cukup makanan. Setelah bangsa Israel menetap di tanah mereka, tidak seorangpun yang diperbolehkan bekerja, bahkan para hamba ataupun hewan milik tuan rumah sekalipun. Mereka tidak boleh memasak, membersihkan atau mengumpulkan kayu untuk menyalakan api. Allah menginginkan bangsa Israel mematuhinya. Apabila mereka tidak mengikuti perintah Allah, maka mereka akan mendapat hukuman yang berat. Peraturan Yang Lebih Ketat Setelah bertahun-tahun lamanya, para pemimpin bangsa Yahudi menambahkan banyak peraturan mengenai hari Sabat. Sebagian di antaranya bukanlah peraturan yang Allah kehendaki. Dengan ditambahkannya peraturan hari Sabat itu, mereka mulai melupakan tujuan semula Allah menetapkan hari Sabat itu.
Sepuluh Perintah 27
Mereka begitu berusaha untuk mengikuti peraturan yang baru ini, sehingga merekapun kehabisan waktu untuk beribadah kepada Allah. Yesus Memelihara Hari Sabat Ketika Yesus datang ke dunia, Dia pun tetap menguduskan hari sabat. Dia berusaha memimpin banyak orang untuk kembali kepada pemahaman sesungguhnya memegang hari Sabat. Jadi setiap hari ketujuh, Dia pergi ke sinagoge (tempat ibadah) dan mengajar umat tentang kasih dan kuasa Allah. Dia pun ingin menunjukkan betapa anehnya sebagian hukum Taurat mereka. Pada suatu hari Sabat, ada seorang yang lumpuh tangannya di dalam sinagoge tempat Yesus sedang berbicara. Ketika Yesus melihat orang itu, Dia berbelas kasihan kepadanya dan ingin menolongnya. Sebagian orang Farisi pun hadir di tempat ibadah itu. Mereka sungguh ketat dalam memegang peraturan yang telah mereka tambahkan mengenai hari Sabat. Mereka berkata dalam hatinya, ”Yesus tidak akan menyembuhkan siapapun hari ini. Ini adalah hari Sabat. Dia harus beristirahat atau Dia akan melanggar perintah Allah yang keempat.” Yesus pun mengetahui apa yang mereka sedang pikirkan. Dia melihat ke sekeliling dan berkata, ”Apakah melakukan hal baik pada hari Sabat itu melanggar hukum Taurat? Bila seekor dombamu jatuh pada hari Sabat ke dalam sumur, tidakkah engkau akan menariknya keluar?” Yesus mengatakan hal ini untuk menunjukkan kepada orang Farisi bahwa mereka belum mengerti benar apa makna sesungguhnya memegang hari Sabat itu. Memang benar hari Sabat adalah hari peristirahatan, tetapi tidaklah pernah dikatakan salah bila menolong orang yang sedang memerlukannya. Orang Farisi begitu fanatik tersebut sampai mereka tidak memperbolehkan orang untuk disembuhkan. Allah mengasihi setiap orang dan menginginkan mereka untuk mengingat dan menyembah-Nya, di antaranya adalah dengan cara menolong orang lain. Sepanjang tujuannya adalah untuk mengingat kasih dan kuasa Allah, maka hal itu diperbolehkan. Setelah mengatakan hal ini, Yesus berpaling kepada orang yang lumpuh tangannya itu dan berkata, “Ulurkanlah tanganmu.” Seketika, tangannya benarbenar sembuh. Yesus memberi teladan yang baik untuk diikuti.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Tuhan berfirman, ”Ingatlah dan kuduskanlah hari __________ (Sabat).
28
2.
Setelah penciptaan dunia ini, Allah beristirahat pada hari __________ (ketujuh).
3.
Orang Farisi berlaku benar dalam memegang hari Sabat dengan tidak menolong sesamanya. (Salah)
4.
Yesus berikan contoh kepada kita dengan datang ke tempat ibadah pada hari sabat. (Benar)
5.
Allah menginginkan kita beribadah kepada-Nya dengan segenap hati pada hari Sabat. (Benar)
Sepuluh Perintah
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa kamu perlu beristirahat pada hari Sabat? 2.
Hal apakah yang seharusnya kamu lakukan pada hari Sabat?
3.
Hal apakah yang tidak boleh kamu lakukan pada hari Sabat?
Hari Sabat
AKTIVITAS 1
Sasaran: Mengingatkan murid-murid tujuan beribadah di gereja pada hari Sabat Bagian A Petunjuk: Tuliskan tiga alasan kamu datang ke gereja pada hari Sabtu. Rencanakan pula satu hal khusus yang kamu akan lakukan setiap kali datang ke gereja pada hari Sabtu. Tuliskanlah di kalender (kalender kelas yang ditempelkan) untuk mengingatkan dirimu. 1. ________________________________________ 2. ________________________________________ 3. ________________________________________ Bagian B Petunjuk: Bacalah Mzm. 100 untuk menemukan cara membuat hari Sabat menjadi waktu yang khusus bagi dirimu dan Allah. Tambahkan beberapa ide untuk menyelesaikan kalimat pemazmur. Aku dapat membuat suara sukacita kepada Tuhan dengan ___________________. Aku dapat melayani Tuhan dengan sukacita dengan ________________________. Aku dapat bersyukur kepada Allah untuk hal ______________________________. Aku dapat memuji Allah karena Dia adalah _______________________________ .
Sepuluh Perintah 29
Hati Yang Menyembah
AKTIVITAS 2
Sasaran: Agar murid-murid mengerti bahwa kita dapat memegang hari Sabat di tempat lain selain di gereja pada saat-saat tertentu - di luar kendali kita, seperti saat dalam perjalanan ke gereja, kita mengalami hambatan di jalan sampai waktu ibadahnya telah usai, atau kita harus berbaring di tempat tidur karena sakit, dan lain sebagainya. Yang terpenting adalah apakah kita memiliki hati sepenuhnya menyembah Allah pada situasi tersebut. Petunjuk: Bacalah cerita ini di depan kelas. Lalu adakan diskusi bersama dengan murid-murid. Pada suatu hari yang cerah dan hembusan angin yang dingin, keluarga Lee mengadakan kunjungan ke kerabat mereka dan harus menempuh perjalanan yang cukup lama. Elizabeth dan Darryl akan menjenguk bibi, paman dan sepupu yang telah dua tahun lamanya mereka tidak kunjungi. Mereka pun akan pergi ke gereja bersama pada hari Sabat. Ada alasan tertentu mengapa mereka melakukan perjalanan tiga jam lamanya ini. Bibi mereka baru saja melahirkan bayi perempuan dan mereka ingin melihat bayi tersebut. Itulah yang membuat hati Elizabeth dan Darryl semakin bersemangat. Mereka mempersiapkan segalanya, termasuk Alkitab. Sebelum keberangkatan pada pagi itu, merekapun berdoa di hadapan Allah, mohon kiranya Allah menuntun dan melindungi mereka dalam perjalanan yang panjang itu. Saat itu pertengahan musim dingin dan cuaca pada pagi itu tampak cerah. Namun tidak lama kemudian, langitpun mulai tampak mendung dan makin mendung. Akhirnya, hujanpun mulai turun. Ayah Daryll menyalakan lampu depan mobilnya dan mengendarai lebih lambat saat hujan makin deras. Cuacapun makin memburuk. Ketika hujan turun, Elizabeth sedang tertidur, dengan kepala di atas bantal menghadap ke jendela sambil memimpikan hadiah ulang tahunnya. Namun tiba-tiba seseorang menggoyangkan tangannya. Diapun mulai membukakan matanya dan mendengar kakaknya berteriak kepadanya. “Lihat,” kata Darryl, ”Itu salju pertama pada tahun ini!” Lalu Elizabeth mendekati jendela mobilnya dan melihat salju yang turun bersama dengan hujan yang lebat. Beberapa lama kemudian, salju turun makin deras dan angin pun berhembus makin kencang. Lagi pula, sang ayah sedang mengemudi di jalan yang berliku-liku, sehingga makin sulit untuk melihat jalan dengan jelas. Saljupun turun lebih lebih daripada hujan dan angin pun berhembus makin kencang. Dalam beberapa saat saja, semuanya itu berubah menjadi sebuah badai. Akhirnya, ayah mereka meminggirkan mobil mereka ke pinggir jalan, karena ia tidak dapat melihat jalan lagi dengan jelas. Sang ayah menyalakan radio dan mendengar keadaan selanjutnya dari badai salju itu satu jam lamanya. Keluarga itu memutuskan untuk menanti sampai cuaca membaik agar dapat berkendara kembali.
32 30
Sepuluh Perintah
Ayah mereka berkata, ”Tampaknya kita akan di sini untuk sementara waktu dan tidak dapat beribadah pada Sabat kali ini sekalipun telah sampai di rumah bibi Jane.” Ibu mereka memberi kabar yang lebih baik. “Ambillah selimut dari bagasi. Kita akan makan sup hangat di termos.” Lalu, merekapun memakai selimut dan minum sup. Setelah selesai minum, ibu mereka menyanyikan pujian, dan karena mereka membawa Alkitab, akhirnya mereka pun memutuskan untuk membaca beberapa pasal tentang raja Daud. Setelah itu, mereka berdoa kepada Allah untuk mengucap syukur kepada-Nya, karena Allah masih melindungi mereka. Dalam doanya, Darryl berkata, ”Terima kasih Allah, karena Engkau telah melindungi kami dalam badai salju ini. Sekalipun kami tidak dapat hadir di gereja, kami masih dapat mengingat firman-Mu dan memegang hari sabat. Terima kasih Tuhan. Amin.” Setelah berdoa, Elizabeth dan Darryl merasa lelah. Segera merekapun tertidur di bangku belakang. Ketika terbangun, mereka memperhatikan mobil mereka telah berjalan lagi. Cuaca di luar sana makin membaik, sehingga mereka dapat melihat jalan lebih jelas daripada sebelumnya. Keluarga inipun bersyukur kepada Allah, karena telah melindungi mereka dari badai salju dan membuat mereka tetap memegang hari Sabat. Aktivitas Pilihan: Perintah keempat Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
Sepuluh Perintah 31
"Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat, Ia masuk ke rumah ibadat” (Luk. 4:16b)
32
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
5
Kasih Persaudaraan
Kitab Bacaan: Kej. 37:1-36,40-50; Rut 1-4; Luk. 2:41-52 Kebenaran Alkitab: Allah berjanji untuk memberkati mereka yang menghormati orangtuanya. Tujuan Pelajaran: Mengasihi dan menghormati orangtua kita. Ayat Hafalan: “Hai anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.” (Ef. 6:1) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menjaga kami. Engkau memberikan sebuah keluarga kepada kami, sehingga kami dapat saling menjaga. Kami mengetahui betapa orangtua kami mengasihi kami. Tolonglah kami menjadi anak yang patuh. Kami ingin selalu menghormati dan mengasihi orangtua kami. Ampunilah kami bila kami belum dapat mematuhi orangtua kami. Tolonglah kami sehingga kamipun dapat melakukan seperti yang telah diajarkan hari ini kepada kami. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Hormat Makna dari kata "hormat" tidak selalu mudah dijelaskan. Kata ini dapat mengacu pada empat hal: Penghargaan yang tinggi (Ams. 4:8), peduli (Mzm. 91:15), rasa hormat (Im. 19:3) dan patuh (Ul. 21:18-21).
PEMAHAMAN MURID-MURID Perintah kelima ini adalah perintah yang disertai dengan janji. (Ef. 6:2) Allah menekankan perintah ini kepada manusia, karena ada hal yang penting dan hal yang patut dilakukan. Adalah penting bagi murid-murid Anda untuk membangun sikap yang tulus kepada orang tua mereka. Mungkin sulit bagi mereka untuk benarbenar mengerti apa makna "menaruh hormat" itu. Menggunakan empat hal di atas adalah permulaan yang tepat untuk mengerti. Hal ini memberikan mereka
Sepuluh Perintah 33
pengertian yang nyata mengenai bagaimana menghormati orangtua mereka. Tetapi inipun masih belum cukup. Mereka pun perlu melakukannya, sehingga dapat menyatakan rasa peduli, rasa hormat dan rasa patuh mereka kepada orangtua. Tuntunlah mereka melalui sebuah diskusi yang membahas mengenai bagaimana mereka menaati perintah kelima Allah ini, sehingga menjadi bentuk nyata bagi orangtua mereka. Ingatkanlah mereka dalam setiap perbuatan maupun perkataan, tidak peduli seberapa kecilnya, sesungguhnya Allah sedang mengawasi mereka dan mencatat kasih mereka. Seiring dengan berjalannya waktu, murid-murid Anda akan menyadari berkat yang Allah telah janjikan dalam perintah kelima itu.
KOSA-KATA PELAJARAN Filia: Istilah yang menyatakan rasa hormat terhadap orangtua Belas Kasih: Pengabdian; bentuk kasih Hormat: Menunjukkan pengakuan
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah keempat. Apakah perintah keempat itu? (Memegang hari Sabat.) Allah menguduskan hari ketujuh, hari Sabtu sebagai hari perhentian. Dia telah memberikan teladan kepada kita dengan beristirahat setelah menciptakan alam semesta dan dunia enam hari lamanya. Dalam Perjanjian Lama, ada peraturan yang ketat mengenai hari Sabat, karena Allah menginginkan umat-Nya beristirahat dan menyembah-Nya. Tetapi pada masa Pejanjian Baru, orang menambah peraturan hari Sabat itu. Ketika Yesus di dunia, Dia mengajarkan makna sesungguhnya mengenai hari Sabat, yaitu datang ke rumah Allah, mempelajari firman-Nya dan berdoa. Tetapi yang terpenting ialah mengingat kasih Allah dan melayani-Nya. Menolong sesama adalah cara melayani Allah. Selama kita melakukan sesuatu yang mendorong kita semakin dekat kepada Allah, maka kita sedang memegang perintah Allah. Kasih Persaudaraan Kasih semacam ini mengacu kepada mereka yang menghormati dan mengasihi orangtua mereka. Adalah penting bagi manusia untuk mengasihi orangtua mereka. Itu sebabnya, Allah memberikan perintah kelima kepada manusia, ”Hormatilah orangtuamu.” Bahkan Dia berjanji memberkati mereka yang mengikuti perintah-Nya. Ada banyak contoh kasih seorang anak dalam Alkitab yang dapat kita pelajari. Berikut adalah kisah tiga orang yang menghormati orangtua mereka.
34
Sepuluh Perintah
Yusuf Yusuf adalah salah satu dari dua belas orang anak laki-laki Yakub. Dia begitu dikasihi oleh ayahnya, bahkan membuatkannya sebuah jubah istimewa dengan beraneka warna. Ketika semua kakaknya melihat jubah itu, merekapun iri hati terhadap Yusuf, bahkan berencana akan membunuhnya. Suatu hari, ketika Yusuf pergi ke padang untuk menemui saudara-saudaranya, mereka membawa dan melemparnya ke sumur. Tetapi salah seorang dari mereka berpikir adalah terlalu kejam bila membunuhnya. Lalu mereka memutuskan untuk menjualnya ke pedagang yang lewat. Tidak lama kemudian, ada beberapa orang pedagang yang menghampiri mereka. Dan Yusufpun dijualnya kepada para pedagang itu. Lalu para pedagang itu pun menjual Yusuf kepada seorang yang kaya untuk menjaga rumahnya. Setelah beberapa waktu lamanya, Yusuf difitnah oleh istri orang kaya itu dan dipenjara. Ketika dalam penjara, ia berdoa kepada Allah untuk menolongnya. Suatu hari, Firaun memerlukan orang yang dapat menafsirkan mimpinya. Yusufpun dipanggil dan ia dapat menjelaskan semuanya, karena Allah menyertainya. Akhirnya, Yusufpun diangkat oleh Firaun menjadi seorang mangkubumi (perdana menteri) Mesir. Tujuh tahun kemudian, ada kelaparan besar. Banyak orang berdatangan ke Mesir untuk membeli makanan, karena Yusuf telah menyimpan bahan makanan sebelumnya. Suatu hari, Yusuf melihat saudara-saudaranya yang telah lama tidak ia lihat, sedang membeli makanan. Setelah menyambut mereka, ia bertanya kepada mereka mengenai keadaan Yakub, ayah mereka. Dia masih mengingat ayahnya setelah sekian lamanya terpisah. Dia merasa sedih, karena tidak dapat merawat ayahnya sekian lamanya. Dia mengatakan kepada saudara-saudaranya agar tidak merasa sedih karena telah menjual dirinya. Dia tahu bahwa Allah merencanakan hal ini, sehingga ia dapat menolong bangsanya sewaktu kelaparan. Dia memberikan banyak hadiah kepada saudaranya dan menyuruh mereka kembali membawa ayahnya. Ketika Yusuf melihat ayahnya, iapun memeluknya dan memberikan tempat tinggal terbaik di tanah Mesir. Dia melakukan hal itu, agar ia dapat menjaga ayahnya. Yakub tinggal di Mesir sampai hari kematiannya. Setelah ayahnya meninggal, Yusuf membawanya kembali ke tanah Kanaan dan menguburkannya di sana. Dia berkabung tujuh hari lamanya. Yusuf begitu mengasihi ayahnya dan melakukan yang terbaik untuk menghormatinya. Rut Orang saleh berikutnya adalah seorang anak perempuan yang sungguh baik. Namanya adalah Rut. Sebenarnya, ia adalah seorang menantu dari sebuah keluarga dan inilah kisahnya. Ada seorang laki-laki yang bernama Elimelekh. Dia, istrinya dan dua orang anak laki-lakinya tinggal di Betlehem. Tetapi karena ada kelaparan di sana, mereka pergi ke daerah Moab dan tinggal di sana. Sewaktu tinggal di sana, kedua orang anak laki-laki Elimelekh ini menikah. Yang seorang menikah dengan Orpa dan yang lainnya menikahi Rut. Tidak lama kemudian, Elimelekh dan kedua orang anak lakilakinya inipun meninggal. Sekarang hanya ada tiga orang perempuan yaitu: Naomi, Orpa dan Rut. Apakah yang mereka akan lakukan? Mereka tidak memiliki apapun yang tersisa untuk menghidupi diri mereka sehari-hari. Naomi adalah seorang perempuan yang sungguh baik hati. Dia tidak menginginkan kedua orang menantunya itu menderita berkelanjutan bersama dengan dirinya. Mereka masih muda dan dapat menikah lagi. Lalu, Naomi
Sepuluh Perintah 35
menghendaki agar mereka kembali ke keluarga mereka untuk mendapatkan suami baru. Naomi memutuskan akan kembali ke Betlehem seorang diri. Orpa menuruti nasehat mertuanya dan kembali ke tanah asalnya, Moab. Tetapi Rut memutuskan untuk tetap bersama dengan Naomi. Dia mengetahui bahwa akan sulit bagi mertuanya dalam menjaga dirinya karena ia telah tua. Rut berusaha keras untuk meyakini Naomi dengan mengatakan, ”Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalan, di situ jugalah aku bermalam; bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" Rut memakai katakata yang penuh wibawa. Dia mengingini Naomi untuk mengerti bahwa dia akan selalu menjaganya apapun juga yang terjadi. Lalu, keduanya kembali ke Betlehem, tetapi masih harus bekerja agar dapat bertahan hidup. Rut pergi ke ladang gandum dan mengumpulkan sisa gandum yang terjatuh, sehingga ia dan ibu mertuanya mendapat cukup makanan. Rut bekerja keras setiap harinya, bahkan sampai waktu siang hari. Ketika pemilik ladang, Boas, melihat hal itu, ia begitu terkesan. Dia tahu bahwa Rut adalah seorang perempuan yang baik, karena ia menghormati ibu mertuanya. Ketika Boas mengetahui bahwa Rut adalah keluarga Naomi, maka ia memutuskan untuk menikahi Rut dan menjaga keduanya. Allah memberkati Rut karena kasihnya. Yesus Orang terakhir dalam pelajaran hari ini yang menyatakan kasih persaudaraan adalah Yesus sendiri. Ketika Dia berumur dua belas tahun, Yesus dan orangtuanya pergi ke Yerusalem untuk mengikuti perayaan Paskah. Setelah perayaan itu usai, maka orangtua Yesus kembali ke Nazaret, di mana perjalanan itu memerlukan beberapa hari lamanya. Tetapi Yesus tidak ikut serta dengan kedua orangtua-Nya, melainkan masih tinggal di bait Allah mendengarkan para ahli Taurat berbicara tentang Allah. Tidak lama kemudian, orangtua Yesus menyadari bahwa Yesus tidak bersama dengan mereka. Mereka mencari-Nya ke mana-mana. Akhirnya, mereka kembali ke bait Allah dan melihat Yesus sedang bertanya jawab dengan para alim ulama. Mereka terkejut karena Dia mengetahui begitu banyak hal tentang Allah. Ketika ada kesempatan, Ibu Yesus mendatangi-Nya dan bertanya kepada Yesus, ”Mengapa Engkau berbuat hal ini kepada kami? Bapamu dan aku begitu kuatir mencari diri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, ”Mengapa engkau mencari-Ku? Tidakkah engkau tahu bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Tetapi setelah berkata demikian, Yesuspun dengan patuh pulang bersama dengan orangtua-Nya. Dia tidak membantah orangtua-Nya, sekalipun mereka belum mengerti mengapa Dia ingin tinggal dan berbicara dengan para alim ulama. Yesus memberikan contoh yang baik untuk diikuti semua orang. Contoh Yang Baik Yusuf, Rut dan Yesus adalah tiga orang yang memberikan teladan mengenai sikap seorang anak yang penuh kasih terhadap orangtua mereka. Mereka menyatakan rasa hormat terhadap orangtua mereka. Selain itu, mereka pun menyatakan sikap patuh dan menjaga mereka. Dari teladan mereka inilah, kita dapat melakukan perintah kelima.
36
Sepuluh Perintah
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Perintah kelima mengharuskan kita untuk __________ (menghormati) orangtuamu. 2.
__________ (Rut) adalah seorang menantu yang baik hati.
3.
Yesus __________ (mematuhi) orangtua-Nya dan pulang bersama mereka.
4.
Yusuf menjaga ayahnya dengan membawanya ke Mesir, sehingga mereka dapat bersama lagi. Dia juga memberikan ayahnya, Yakub, negeri terbaik untuk ditinggali. (Benar)
5.
Allah menginginkan semua orang mengasihi dan menghormati orangtua mereka. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Menurut kamu, apa makna dari kasih persaudaraan itu? 2.
Bagaimana kamu mengetahui bila perintah kelima adalah penting bagi Allah?
3.
Bagamana Yusuf, Rut, dan Yesus menghormati orangtua mereka?
4.
Dapatkah kamu menyebutkan tokoh Alkitab lainnya yang juga menghormati orangtua mereka?
5.
Bagaimana kamu dapat menghormati orangtuamu?
64 Menghormati Orangtua
AKTIVITAS 1
Sasaran: Menolong murid-murid untuk mengenal cara mereka dalam menghormati orangtua. Petunjuk: Bacalah kalimat berikut dan isilah yang kosong dengan kata yang tepat untuk menyatakan penghormatanmu terhadap orang tua.
Sepuluh Perintah 37
1.
Aku menolong orangtua dengan __________ (membersihkan) meja makan setiap habis makan dan __________ (membawa) sampah keluar.
2.
Aku menolong orangtua dengan ________ (mencuci) mobil keluarga.
3.
Aku dapat menolong orangtua dengan __________ (melipat) cucian baju sehabis dicuci dan dikeringkan.
4.
Aku menolong orangtua dengan __________ (berdoa) kepada Allah agar selalu dijaga-Nya.
5.
Aku menyatakan kepatuhanku dengan melakukan banyak hal sebelum orangtuaku __________ (meminta)ku untuk melakukannya, dan tidak mengeluh ketika melakukannya.
Tiket Pekerjaan
AKTIVITAS 2
Bahan: Karton Spidol besar Gunting Petunjuk: Mintalah setiap orang murid untuk membuat tiga lembar tiket pekerjaan yang nantinya diberikan kepada orangtua sebagai bentuk nyata dari sebuah penghargaan dan kasih kepada orangtua. Orangtuapun dapat menebus tiket itu. Tiket itu harus dibuat agak besar dengan ukuran 6 x 4 inci (15 x 10 centimeter), sehingga cukup untuk memuat tulisan dan gambar. Buatlah gambar saat mencuci mobil atau piring, merapikan kamar atau lainnya yang dipilih oleh orang tua. Mintalah murid-murid untuk menghias semua tiket tersebut dan pastikanlah bahwa orang tua memperhatikan aktivitas mereka ini. Jelaskan bahwa aktivitas ini adalah salah satu cara bagi anak-anak untuk menyatakan rasa hormat dan kasih mereka terhadap orangtua. Aktivitas Pilihan: Perintah Kelima Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
38
Sepuluh Perintah
"Hai, anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.” (Ef. 6:1)
Sepuluh Perintah 39
40
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
6
Jangan Membunuh
Kitab Bacaan: Kel. 20:13; Kej. 4:1-15; 1 Sam. 18:5-9; 24:1-15; 26:7-11; Luk. 20:19-20; 22:1-6 Kebenaran Alkitab: Allah akan menghukum keras kepada mereka yang membunuh sesamanya. Tujuan Pelajaran: Saling mengasihi. Ayat Hafalan: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Luk. 6:27-28) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah melindungi kami sepanjang minggu yang lalu dengan aman. Sekarang kami akan mempelajari perintah keenam. Ajarkanlah kami untuk menyatakan kasih kepada setiap orang. Tolonglah kami untuk menjadi sabar dan perhatian setiap saat. Biarlah kami selalu berdoa dan memohon tuntunan dan kekuatan dari pada-Mu. Kiranya segala kemuliaan bagi-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Pembalasan Darah Setiap bentuk kejahatan haruslah dihukum, dan pembunuhan merupakan kejahatan yang berat. Pada zaman dahulu, ada banyak terjadi bentuk penumpahan dan pembalasan darah, di antaranya adalah para pembunuh dihukum mati oleh keluarga dari orang yang dibunuh, sekalipun kerabat dekatnya. Banyak orang memakai Kel. 21:23-25 sebagai pembenaran untuk hal yang demikian. Namun, hukum “mata ganti mata” ditulis sebagai tuntunan bagi para hakim. Dalam kasus demikian, ada para tua-tua, hakim, bahkan raja yang bertindak sebagai penengah di antara kedua belah pihak. Ayat ini ditulis dengan tujuan memberikan hukuman kepada seseorang sesuai dengan yang telah dilakukannya: Hukuman yang keras akan menjadi tidak adil, tetapi hukuman yang ringan tidak akan mencegah terjadinya kejahatan ataupun memberikan pelajaran. Ayat ini tidak membenarkan adanya balas dendam, seperti yang diajarkan oleh Yesus seperti yang tertulis dalam Mat. 5:38-48. Adalah penting mengingat bahwa Allah adalah Hakim di atas segala hakim dan akan menghukum mereka yang berdosa.
Sepuluh Perintah 41
PEMAHAMAN MURID-MURID Pembunuhan adalah kejahatan yang berat. Murid-murid Anda akan mudah memahami akibat dari perbuatan semacam itu, seperti yang tertulis dalam Mat. 5:21-22. Yesus berkata, ”Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum; setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyalanyala.” Inilah cara Yesus dalam membicarakan perihal pembunuhan. Kemarahan yang berada di dalam hati merupakan percikan kecil yang dapat membuat kebakaran yang besar. Tolonglah murid-murid Anda mengerti bahwa ketika mereka marah kepada seseorang ataupun membiarkan kebencian dalam hati mereka, itulah awal pelanggaran perintah keenam. Bila menyimpan terus perasaan seperti itu, maka akhirnya dapat membuahkan dosa bagi diri mereka sendiri. Ingatkan mereka untuk membuang amarah sebelum matahari terbenam (Ef. 4:26), artinya adalah mereka tidak boleh menyimpan amarah terhadap seseorang. Ketika mereka memikirkan atau mengatakan sesuatu yang buruk mengenai orang lain, maka doronglah mereka untuk segera bertobat dan mohon pengampunan Allah. Bahaslah cara yang tepat agar dapat menolong mereka membuang amarah. Allah menginginkan muridmurid mengasihi sesama, termasuk pula musuh mereka. Tantanglah murid-murid Anda, agar mereka dapat melakukan yang terbaik dalam mematuhi perintah Allah.
KOSA-KATA PELAJARAN Membunuh: Mencabut nyawa sesama dengan sengaja sehingga melanggar hukum Pembalasan: Balas dendam
42
Sepuluh Perintah
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai tiga orang yang melakukan perintah Allah yang kelima - menghormati orangtua mereka. Pada masa tua Yakub, Yusuf menjaganya baik-baik dengan membawanya ke Mesir dan memberikan tanah yang terbaik untuk ditempati. Rut pun memberi contoh yang baik dengan tetap mendampingi ibu mertuanya, Naomi ke Betlehem, bahkan bekerja di ladang gandum untuk memastikan mereka berdua memiliki cukup makanan. Allah memberkati Rut dengan memberikan seorang suami yang begitu baiknya yaitu Boas. Yesus pun mematuhi orang tua-Nya. Ketika mereka datang mencari-Nya, Dia mengikuti mereka tanpa membantah. Dari pelajaran ini, kita dapat mempelajari perlunya mengikuti contoh-contoh tersebut dan menghormati orang tua kita dengan mengasihi, menghormati, mematuhi dan menjaga mereka semampu kita. Kekerasan Di Dunia Bentuk kejahatan seperti kekerasan terus dilaporkan di berita setiap harinya. Tampaknya makin hari makin buruk. Kenyataannya, pembunuhan menjadi suatu perbuatan yang telah biasa sehingga tidak membuat orang terkejut dengan berita semacam itu. Hal ini dapat terjadi di rumah, di sekolah, atau bahkan di tempattempat umum seperti di taman. Adalah sulit dimengerti mengapa orang ingin mengambil nyawa sesamanya. Perintah Keenam Allah memberikan sebuah perintah untuk memperingatkan manusia mengenai dosa membunuh ini. “Jangan Membunuh,” adalah perintah keenam yang Allah berikan kepada manusia di gunung Sinai. Allah mengetahui bahwa manusia mudah marah, sehingga dapat mengakibatkan pembunuhan. Apa yang terjadi pada masyarakat sekarang ini menyatakan kepada semua orang bahwa Allah adalah benar adanya. Sekalipun Allah telah memerintahkan untuk tidak membunuh sesamanya, tetapi masih banyak yang belum menaati, sehingga akan dihukum karena dosa mereka. Kain Dan Habel Sebenarnya sebelum Allah memberikan perintah ini, pembunuhan telah lama terjadi. Pembunuhan pertama yang dituliskan dalam Alkitab adalah pembunuhan Habel oleh kakaknya, Kain. Kain merasa diperlakukan tidak adil, sehingga ia membunuh Habel. Dia mengira dapat lolos dari perbuatannya itu, tetapi Allah melihat semuanya. Allah berfirman kepada Kain, ”Apakah yang telah engkau lakukan? Dengarlah! Darah adikmu berseru-seru kepada-Ku dari tanah. Sekarang terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah… apabila engkau mengusahakan tanah, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu, engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.” Ketika Kain mendengar hal ini, maka ia ketakutan. Dia mengira akan ada yang ingin membunuhnya. Tetapi Allah berfirman, ”Apabila ada yang membunuhmu, maka mereka akan dibalaskan tujuh kali lipat.” Dari hal ini, kita dapat mengetahui bahwa Allah tidak menyukai orang yang saling menyakiti dengan alasan apapun.
Sepuluh Perintah 43
Saul Dan Daud Saul adalah seorang yang penuh dengan kebencian. Dia begitu iri terhadap Daud, karena rakyat memuji Daud lebih unggul daripadanya. Saul telah berusaha beberapa kali membunuh Daud. Dia membuat Daud terlibat dalam banyak peperangan. Saul mengharapkan Daudlah yang terbunuh dalam setiap peperangan itu. Tetapi ketika hal itu tidak terjadi, Saul kembali berusaha membunuh Daud seorang diri. Tetapi Daud selalu berhasil melarikan diri dari kejaran Saul. Daud terus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya selama masa pelariannya itu, sekalipun ia memiliki dua kali kesempatan untuk membunuh Saul. Para pengikut Daud menyarankan agar segera menyingkirkan musuhnya, sehingga tidak perlu terus melarikan diri lagi, tetapi Daud mengetahui bahwa pembunuhan itu adalah perbuatan yang salah. Daud berkata kepada para prajuritnya, ”Siapakah yang dapat meluputkan diri bila membunuh orang yang telah diurapi oleh Tuhan?” Daud mengetahui bila membunuh Saul, maka Allah pasti akan meghukum dirinya. Daud menyerahkannya kepada Allah. Pada suatu kali pertempuran, Saul mencelakakan dirinya setelah terluka parah. Karena Daud patuh kepada perintah Allah, maka Allah melepaskan dirinya dari kejaran Saul. Tidak perlu lagi bagi Daud membunuhnya. Kematian Yesus Sekalipun Yesus mati di kayu salib atas kemauan sendiri, tetapi sesungguhnya orang Farisi dan para pemimpin bangsa Yahudi memainkan peranan besar atas kematian-Nya. Mereka selalu merencanakan kematian-Nya, karena mereka tidak percaya bila Yesus adalah Mesias. Mereka seringkali menanyakan Yesus dengan banyak pertanyaan untuk menjebak-Nya. Tetapi Yesus tidak pernah berbuat dosa. Lalu para pemimpin tersebut meminta bantuan Yudas Iskariot untuk mengkhianati-Nya, dan akhirnya mereka berhasil dengan tersalibnya Yesus disalib di kayu salib. Mereka tidak membunuh Yesus secara langsung, namun perbuatan mereka tidak berbeda dengan pembunuhan. Pembunuhan Yang Dimulai Dari Hati Marah terhadap seseorang tidaklah sama dengan pembunuhan, tetapi seperti dalam kasus ini, hal itu dapat berakibat pada pelanggaran perintah Allah yang keenam. Ketiga peristiwa ini terjadi karena orang-orang tersebut telah bersikap marah dan menyimpan kebencian dalam hati mereka. Karena kemarahan inilah, mereka telah berusaha mencari cara untuk membunuh orang-orang tersebut. Ketika seseorang memikirkan yang jahat akan membuatnya melakukan dosa. Dalam Mat. 15:19, Yesus berkata, ”Karena dari hati timbul segala pikiran yang jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.” Pada umumnya, dosa bertumbuh dari hati. Itulah sebabnya manusia tidak boleh terus marah. Ketika Yesus di bumi, Dia memerintahkan manusia untuk mengasihi Allah dan sesama. Di mana ada kasih yang sejati, maka akan menghindarkan orang dari berbuat dosa.
44
Sepuluh Perintah
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Pembunuhan pertama yang dicatat dalam Alkitab dilakukan oleh __________ (Kain). 2. Saul merasa __________ (iri) terhadap Daud dan mencoba untuk membunuhnya. 3. Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi Allah dan __________ (sesama). 4. Yesus berkata: "Apabila kita memiliki kebencian dalam hati kita, kita telah membunuh orang itu dalam hati kita. (Benar) 5. Yesus menginginkan kita mengasihi musuh kita. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Apakah yang membuat Kain, Saul dan para pemimpin bangsa Yahudi ingin membunuh? 2. Mengapa rasa marah terhadap seseorang sama seperti membunuh orang itu? 3. Ketika kamu marah terhadap seseorang, apakah yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari dosa? 4. Adalah sulit mengasihi orang yang tidak kamu sukai. Bagaimanakah kamu dapat mengasihi musuhmu?
Sepuluh Perintah 45
AKTIVITAS 1
Apa Yang Salah?
Petunjuk: Kain, Saul, dan para pemimpin bangsa Yahudi berpikiran jahat dalam hati mereka. Itu yang membuat mereka memiliki keinginan untuk membunuh. Lihatlah daftar kata pada teka-teki pencarian kata. Ini adalah kata-kata (dicetak tebal) yang Allah tidak inginkan kita rasakan atau lakukan. Carilah kata-kata itu dalam teka-teki, dan pakailah huruf-huruf yang ada untuk melengkapi perintah keenam (tidak dicetak tebal). Kata-kata tersebut dapat horizontal, vertikal atau terbalik.
J
Q
M
K
U
T
U
K
T
A
A
N
R
G
A
P
A
N
D
B
E
N
C
I
H
M
N
E
M
F
D
K
A
B
E
M
A
R
A
H
J
U
D
N
I
R
I
U
T
E
R
L
U
K
A
H
Kata-kata: marah, kutuk, jahat, benci, terluka, iri, dendam Jawaban: Jangan membunuh.
46
Sepuluh Perintah
Biarkan Allah Tetap Di Hati Kita
AKTIVITAS 2
Sasaran: Membantu murid-murid selalu bersandar kepada Allah sepanjang waktu melalui pujian. Petunjuk: Tulislah kata-kata untuk pujian di papan tulis. Syair yang dinyanyikan hendaklah disesuaikan dengan melodi “Yesus Cintaku” (Aku Senang Menyanyi halaman 75). Allah ciptakan dunia, dan jadikan diriku, Dia dengarkan doaku, ku s'lalu sukacita. (Koor) Kala bimbang hidupku, takutpun dalam hati, Yesuslah penolongku, Dia b'riku yang terbaik. (Koor) Yesus kasihi daku, Dia t'lah mati bagiku, Apa yang t'lah ku balas, selain ku bersyukur. (Koor) Koor: Ku percaya Dia, Ku percaya Dia, Ku percaya Dia, Yesus s'lalu pimpin. Aktivitas Pilihan: Perintah Keenam Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
Sepuluh Perintah 47
"Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Luk. 6:27-28)
48
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
7
Ulasan
Kitab Bacaan: Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya. Kebenaran Alkitab: Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya. Tujuan Pelajaran: Semua tujuan pada pelajaran sebelumnya. Ayat Hafalan: “Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya.” (Pkh 12:13b) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena telah menuntun kami melewati paruh pertama kwartal ini. Kami tahu tujuan-Mu memberi perintah adalah untuk menolong kami agar patuh kepada-Mu. Biarlah kami menyimpannya dalam hati, sehingga kami dapat selalu menyembahMu. Tuntunlah kami setiap hari dan tolonglah kami agar dapat memiliki hidup yang kudus, sehingga kami dapat memuliakan nama-Mu. Haleluya, Amin.
MENGULANG Pertanyaan: 1. Allah memberikan Sepuluh __________ (Perintah) kepada bangsa Israel. 2. Perintah kedua menyatakan kita tidak boleh menyembah _________ (berhala). 3. Kita jangan sembarang menyebut __________ (nama) Allah yang kudus. 4. Kita wajib memegang hari __________ (Sabat). 5. Allah memerintahkan kita untuk __________ (menghormati) orangtua kita.
Sepuluh Perintah 49
Siapakah Aku? 1. Aku menghormati ayahku dengan membawanya ke Mesir, sehingga ia dapat tinggal dekat denganku. (Yusuf) 2. Akulah satu-satunya Allah yang sejati. (Yesus) 3. Aku pergi ke Betlehem bersama ibu mertuaku, sehingga aku dapat menjaganya. (Rut) 4. Aku membunuh saudaraku, Habel, karena merasa diperlakukan tidak adil. (Kain) 5. Aku meluputkan nyawa Saul sebanyak dua kali, karena aku tahu bahwa Allah tidak menginginkan aku membunuh siapapun. (Daud) 6. Aku menerima Sepuluh Perintah dari Allah di gunung Sinai. (Musa) Ayat Hafalan: 1. “Akulah yang __________ (terdahulu) dan Akulah yang __________ (terkemudian); tidak ada Allah selain daripada-Ku.” (Yes. 44:6b)
50
2.
“Hanya ada satu __________ (Allah) saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.” (1 Kor. 8:6a)
3.
“Hendaklah __________ (kata-kata)mu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab pada setiap orang.” (Kol. 4:16)
4.
“Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari __________(Sabat), Ia masuk ke rumah ibadat.” (Luk. 4:16b)
5.
“Hai, anak-anak, __________ (taatilah) orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.” (Ef. 6:1)
6.
“__________ (Kasihilah) musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Luk. 6:27-28)
Sepuluh Perintah
AKTIVITAS
Menyembah Allah
Petunjuk: Setiap orang harus menyembah Allah. Perhatikan masing-masing kata yang diacak. Semuanya adalah kata-kata yang berhubungan dengan menyembah Allah. Aturlah kata-kata itu dan cocokkan hurufnya dengan baris yang kosong. Ada satu huruf dari setiap kata yang telah ada tempatnya untuk membantu kamu. M __ __ __ __ __ MUMEJI (MEMUJI) __ E __ __ __ KUNTE (TEKUN) __ __ __ N MAIN (IMAN) __ Y __ __ __ __ KURSUY (SYUKUR) __ E __ __ __ TEISA (SETIA) __ M __ __ __ __ PUNAMI (AMPUNI) __ B __ __ __ __ DAIBAH (IBADAH) __ __ A __ __ ASAUP (PUASA) H __ __ __ __ __ MATHOR (HORMAT) __ A __ __ TATA (TAAT) __ __ __ __ L __ LIPEDU (PEDULI) __ __ L __ __ __ __ __ YANIMELA (MELAYANI) __ __ A ADO (DOA) H __ __ __ __ __ MATHIK (HIKMAT)
Sepuluh Perintah 51
52
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
8
Jangan Berzinah
Kitab Bacaan: Kel. 20:14; Kej. 2:20-25; 39:1-20; Bil. 25:1-18; 2 Sam. 11:12-15 Kebenaran Alkitab: Allah menginginkan setiap orang memiliki satu suami dan satu istri. Tujuan Pelajaran: Menjaga tubuh kita agar tetap kudus. Ayat Hafalan: “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur.” (Ibr. 13:4a) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu melindungi kami. Sekarang kami akan mempelajari pentingnya menjaga kekudusan tubuh dan hati kami yang adalah bait Allah. Tolonglah kami untuk dapat selalu hidup kudus dan menjaga kesucian pikiran kami, serta bebas dari si jahat. Terpujilah nama-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Hukum Keluarga Masyarakat Israel terdiri dari keluarga dan kaum, yang semuanya ini tercermin dalam hukum Taurat. Hubungan yang harmonis antara suami dan istri merupakan dasar pandangan Perjanjian Lama tentang kehidupan berkeluarga. Sistem pernikahan yang berlaku pada masa itu adalah sistem monogami - satu orang suami dan satu orang istri. Tetapi yang terjadi umumnya tidaklah demikian, seperti para raja dan tokoh penting lainnya sering kali memiliki lebih dari satu orang istri. Selain istrinya yang sah, seorang laki-laki dapat juga memiliki sejumlah orang gundik yang statusnya lebih rendah daripada istri yang sah. Sekalipun tidak ada larangan bagi sistem pernikahan poligami pada masa Perjanjian lama, tetapi Allah tidak membiarkan sistem pernikahan ini berlaku pada masyarakat Israel. Ada beberapa petunjuk yang berhubungan dengan gundik dan perceraian, tetapi secara keseluruhan, hal itu merupakan urusan sebuah keluarga. Hanya perzinahan yang dilarang oleh Allah. Kondisi dan akibat dari perzinahan secara jelas dinyatakan dalam Im. 18-20. Umumnya, hukuman atas pelanggaran perintah ini adalah hukuman mati.
Sepuluh Perintah 53
PEMAHAMAN MURID-MURID Mungkin pembahasan perzinahan bukanlah topik yang tepat bagi muridmurid Anda pada usia sekarang ini. Mereka mengerti bahwa berzinah itu adalah dosa dan mungkin dapat mengaitkannya dengan orang tua mereka dan apa akibatnya bila orang tua mereka terlibat. Ini adalah awal yang baik. Ketika mereka diingatkan terus-menerus bahwa betapa seriusnya perintah Allah dalam kehidupan manusia, maka mereka akan menghargainya ketika mereka telah dewasa. Adalah penting untuk menekankan bahwa tubuh kita adalah bait Allah. Itulah sebabnya, Allah tidak berkenan kepada mereka yang mencemarkan tubuh, termasuk malakukan perzinahan. Ajarkan murid-murid Anda untuk mengerti bahwa menonton film yang penuh nilai-nilai kekerasan dan membaca bacaan orang dewasa dapat mencemarkan tubuh mereka. Doronglah murid-murid Anda untuk menghindari film dan buku yang demikian. Sekalipun rasa keingintahuan merupakan bagian dari proses kedewasaan, tetapi adalah penting bagi mereka untuk mengerti bahayanya semua hal itu. Dengan demikian, mereka dapat tetap teguh dalam iman seumur hidup dan tetap setia kepada Allah.
KOSA-KATA PELAJARAN Perzinahan: Ketidaksetiaan dalam pernikahan; perselingkuhan Menegur: Mengritik; menasihati
54
Sepuluh Perintah
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mengulas enam perintah yang Allah berikan kepada Musa di gunung Sinai. Apa sajakah perintah itu? (Menyembah Allah yang esa, jangan menyembah berhala, jangan menyebut nama Allah dengan sembarang, memegang hari Sabat, menghormati orangtua, jangan membunuh). Allah memberikan perintah ini untuk menolong kita mematuhi-Nya dan hidup kudus. Ketika kita melanggar salah satu dari perintah itu, maka sesungguhnya kita telah berdosa terhadap Allah dan Dia akan menghukum kita. Kita perlu terus-menerus berdoa kepada Allah dan mohon pimpinan dan perlindungan-Nya setiap hari agar kita dapat melakukan kehendak-Nya. Adam Dan Hawa Setelah Allah menciptakan dunia dan semua isinya, Dia pun menciptakan manusia yang sungguh mulia dan menamainya Adam. Adam memiliki tempat tinggal yang indah dengan banyak makanan dan hewan yang dipeliharanya. Tetapi beberapa waktu kemudian, Adam merasa kesepian dan memerlukan seseorang untuk menemaninya. Lalu Allah menciptakan perempuan pertama yang bernama Hawa. Sekarang, ada dua orang dalam dunia ini dan Allah berencana agar mereka menjadi sepasang suami istri. Allah berharap mereka tidak berpisah, karena mereka adalah pasangan suami istri yang diciptakan oleh Allah. Allah meminta mereka untuk saling mengasihi dan menjaga satu sama lainnya. Perintah Ketujuh Allah menginginkan setiap orang memiliki satu orang istri dan satu orang suami. Adam dan Hawa adalah contoh pasangan suami istri yang diberikan Allah untuk dteladani. Tetapi Dia pun mengetahui bahwa kelak ada orang-orang jahat yang berpikiran buruk. Itu sebabnya, Allah memberikan Sepuluh Perintah. Dia ingin membantu manusia dalam mematuhi-Nya. Perintah ketujuh - "jangan berzinah" berhubungan dengan pernikahan. Suatu hal dapat dikatakan berzinah bila seorang suami atau istri telah melanggar janji setia mereka terhadap pasangan hidupnya, dan menjalin hubungan dengan seseorang seperti layaknya pasangan suami istri. Tindakan ini keliru di hadapan Allah. Ada banyak contoh di Alkitab yang mengajarkan akibat dari sebuah perzinahan. Bangsa Israel Berzinah Ketika bangsa Israel berjalan dari Mesir menuju Kanaan, mereka harus berkemah di banyak tempat yang berbeda. Sekali waktu, mereka berkemah dekatbangsa Moab dan Midian. Bangsa-bangsa ini tidak menyembah Allah yang benar. Mereka melakukan apa yang Allah benci, bahkan mengajak bangsa Israel untuk turut menyembah dan mempersembahkan korban kepada dewa-dewa mereka. Sebagian laki-laki bangsa Israel juga berzinah dengan perempuan dari bangsa kafir itu. Melihat semuanya itu, Allah begitu murka karena mereka telah melanggar dua perintah-Nya. Lalu Allah berfirman kepada Musa, ”Bawa para pemimpin bangsa ini dan bunuh mereka karena mereka telah melanggar perintahKu.” Bahkan Allah memberikan penyakit sampar kepada semua orang yang berzinah dan menyembah allah palsu. Ada dua puluh empat ribu orang yang mati.
Sepuluh Perintah 55
Allah begitu murkanya dan menghukum bangsa Israel karena mereka tidak mematuhi perintah-Nya. Daud Dan Batsyeba Orang yang tampaknya penuh kebaikanpun dapat berbuat dosa, ketika mereka mulai kehilangan hubungan dekat mereka dengan Allah. Inilah yang terjadi pada raja Daud. Ketika negeri dalam keadaan damai, maka Daud melupakan Allah. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri. Suatu sore, ketika Daud sedang berjalan di sotoh istananya, ia melihat Batsyeba, seorang perempuan yang sungguh cantik, sedang membersihkan dirinya. Daud tidak dapat mengalihkan pandangannya dan ingin tidur bersamanya, sekalipun ia tahu bahwa Batsyeba itu adalah istri salah seorang tentara terbaiknya. Dia mengirim utusan ke rumah Batsyeba untuk menjemput dirinya. Dia datang ke istana raja dan Daudpun tidur dengannya. Kemudian Daud mengetahui bahwa Batsyeba telah hamil dari padanya. Allah begitu murka karena Daud telah melanggar perintah-Nya. Tetapi Allah lebih murka lagi, ketika Daud membunuh suami perempuan itu dengan membiarkan musuh yang membunuhnya. Sekarang, Daud tidak hanya telah melanggar perintah ketujuh, tetapi juga melanggar perintah keenam - "jangan membunuh". Daud mengira dirinya dapat menyelesaikan persoalan ini dengan caranya sehingga tidak seorangpun akan tahu. Tetapi Allah mengetahuinya dan Dia mengutus nabi Natan untuk menegur dosa Daud. Untuk memberikan pelajaran kepada Daud, maka nabi Natan menceritakan kepadanya suatu perumpamaan mengenai seorang kaya dan seorang miskin. Orang kaya itu memiliki banyak ternak dan domba, sementara orang miskin itu tidak memiliki apapun selain seekor domba kecilnya. Kehadiran domba itu telah seperti keluarga bagi orang miskin itu dan ia membiarkannya minum dari cawannya dan berbagi ranjang bersamanya. Suatu hari, seorang pengembara datang ke rumah orang kaya itu, dan ia harus menyiapkan makanan baginya. Tetapi, ia merasa sayang untuk menyembelih hewan-hewannya, lalu ia mengambil domba orang miskin itu sebagai gantinya. Setelah Daud mendengar perumpamaan ini, maka iapun menjadi marah. Dia katakan bahwa orang kaya itu harus dihukum. Dia belum menyadari bahwa nabi Natan sedang membicarakan perihal dirinya! Nabi Natan berkata, ”Engkaulah orang kaya itu. Engkau telah berdosa melawan Allah. Anak laki-laki yang dilahirkan bagimu akan mati dan tidak akan ada damai di rumahmu mulai sekarang ini.” Kata-kata tersebut menyadarkan Daud bahwa ia telah berbuat dosa. Seharusnya ia tidak tidur bersama dengan Batsyeba dan berencana membunuh suaminya. Sekarang, ia harus menderita karena kehilangan seorang bayi dan damai yang pernah ia miliki sebelumnya. Yusuf Taat Namun, ada beberapa tokoh dalam Alkitab yang mengetahui betapa pentingnya perintah Allah itu. Yusuf adalah salah satunya. Setelah dijual oleh kakakkakaknya ke Mesir, maka Yusuf bekerja pada seorang tuan yang bernama Potifar. Yusuf mengurus rumahnya dan menyelesaikan semua permasalahan lainnya. Orang itu mempercayai Yusuf dan telah biasa meninggalkannya sendiri diri dalam bekerja. Tetapi Potifar memiliki seorang isteri yang jahat. Dia menyukai Yusuf dan ingin melampiaskan hasratnya bersama dengan Yusuf, sekalipun ia telah menikah. Istri orang kaya ini tidak peduli bila ia akan mengkhianati suaminya. Dia membujuk dua kali Yusuf untuk tidur bersama dengannya. Ketika Potifar tidak di rumah.
56
Sepuluh Perintah
Yusuf mengatakan kepada istri Potifar bahwa ia tidak dapat melakukan hal yang jahat dan berdosa di hadapan Allah. Setelah mendengar tolakan Yusuf, maka perempuan itupun menjadi marah dan ingin membalas dendam. Dia mengatakan kepada suaminya bila Yusuf ingin tidur bersama dengannya, sehingga Yusufpun dijebloskan ke dalam penjara. Sekalipun Yusuf menderita karena hal yang tidak dilakukannya, namun pada akhirnya ia diberkati Allah dengan diangkatnya Yusuf menjadi seorang mangkubumi (perdana menteri) Mesir. Tubuh, Bait Allah Alkitab mengatakan bahwa tubuh manusia adalah bait Allah. Bangsa Israel dan raja Daud telah bersalah dengan membiarkan diri mereka dicemarkan dan merekapun harus menerima hukuman. Sebaliknya, Yusuf taat sehingga ia diberkati dan dilindungi. Yusuf tahu bahwa dirinya akan berdosa bila melakukan perzinahan. Yusuf mampu membuat keputusan yang benar, karena ia menjaga hubungannya yang dekat dengan Allah, selalu berdoa kepada-Nya untuk memohon kekuatan dan pimpinan Allah. Adalah tanggung jawab setiap orang untuk menjaga tubuh dan pikiran mereka agar tetap bersih dan murni, karena itulah kehendak Allah.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Perintah ketujuh menyatakan bahwa kita tidak boleh __________ (berzinah). 2.
Setiap orang hanya boleh memiliki satu orang suami atau satu orang __________ (istri).
3.
Yusuf menolak tidur dengan istri Potifar, karena bila dilakukannya maka ia akan berdosa terhadap __________ (Allah).
4.
Perintah-perintah ini hanyalah ditujukan untuk bangsa Israel saja. (Salah)
5.
Allah akan menghukum mereka yang berzinah. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Menurut kamu, mengapa bangsa Israel dan Daud berzinah, sekalipun mereka mengetahui perintah Allah? 2.
Mengapa Allah menginginkan setiap orang memiliki satu orang suami atau satu orang istri?
3.
Sebagian orang melihat banyak film dan buku yang tidak bagus. Apakah salah bila kita melakukan semuanya itu?
4.
Bagaimana manusia dapat mengatasi hawa nafsunya sehinggga tidak berbuat dosa?
Sepuluh Perintah 57
Jagalah Mata Dan Pikiranmu
AKTIVITAS 1
Sasaran: Mengenali situasi yang melanggar perintah ketujuh. Petunjuk: Lihatlah gambar berikut. Berilah warna pada gambar yang tidak membuat mata dan pikiranmu berbuat dosa. Apakah yang salah dengan gambar-gambar lainnya?
Melalui Mata Allah
AKTIVITAS 2
Sasaran: Menolong murid-murid untuk mengatasi situasi yang sulit. Bahan: Pembersih pipa Petunjuk: Mintalah setiap orang murid membuat sepasang kaca pada tiap-tiap pembersih pipa. Sepasang kaca ini akan menolong mereka melihat apa yang benar. Di bawah ada beberapa situasi yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Mintalah setiap orang murid untuk memakai kaca mereka dan pimpinlah pembahasan setelah mereka dapat menanggapi melalui “mata Allah”.
58
Sepuluh Perintah
1.
Seorang teman menginginkan kamu untuk membaca buku yang buruk bersama dengan mereka.
2.
Seorang teman menginginkan kamu untuk membantunya menyontek.
3.
Kamu harus mengatakan kepada orangtuamu tentang kesalahanmu.
4.
Kamu ingin bermain di luar, tetapi kamu harus mengerjakan pekerjaan rumah.
Aktivitas Pilihan: Perintah Ketujuh Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
Sepuluh Perintah 59
"Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur.” (Ibr. 13:4a)
60
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
9
Jangan Mencuri
Kitab Bacaan: Kel. 20:15; Yos. 7:1; 1 Sam. 2:12-17; Luk. 19:1-10 Kebenaran Alkitab: Allah akan menghukum mereka yang melanggar perintah-Nya. Tujuan Pelajaran: Memahami bahwa mencuri adalah tindakan yang keliru dan Allah akan selalu memelihara hidup kita. Ayat Hafalan: “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi.” (Ef. 4:28a) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, Engkau adalah Allah yang maha kuasa. Engkau melihat dan mengetahui segala sesuatu, sekalipun kami melakukan hal-hal yang tersembunyi dan mengira tidak ada yang tahu. Itu adalah kelemahan kami. Kami perlu mengingat bahwa Engkau selalu beserta kami. Ketika kami lemah, kami harus berdoa kepada-Mu dan memohon pertolongan dan pimpinan-Mu. Ajarlah kami memegang perintah-Mu. Kami memuji nama-Mu yang kudus. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Mencuri Ada aturan ketat yang tercatat dalam Perjanjian Lama perihal mencuri. Tindakan ini merupakan kejahatan dan bila tertangkap harus mengembalikan dua kali lipat atau empat kali lipat dari nilai barang yang telah dicuri. (Im. 22:1-4) Hal ini mengakibatkan beberapa hal. Yang pertama sebagai pencegah tindakan pencurian yang akan terjadi kelak. Lalu juga membantu menghilangkan kerugian yang disebabkan dan membantu orang untuk lebih mengampuni. Adalah penting untuk dicatat, hukuman mencuri akan lebih berat bila mencuri hak Allah seperti yang terjadi pada kasus Akhan. Pada umumnya, beberapa orang sarjana teologi beranggapan bahwa pengertian mencuri dalam hukum Taurat itu juga termasuk mengambil hak dan nyawa sesama. Perbudakan biasa terjadi dan kaum miskinlah yang sering kali ditekan, kadang sampai berakibat kematian. Dalam kasus tertentu, Allah menganggap dosa ini cukup berat, sehingga perlu dimasukkan ke dalam Sepuluh Perintah.
Sepuluh Perintah 61
PEMAHAMAN MURID-MURID Mencuri sering kali diartikan sebagai tindakan pengambilan sesuatu dari sesama tanpa sepengetahuan atau seizin mereka. Namun dalam beberapa kasus tertentu, dapat pula melebihi pengertian yang semula. Menemukan sesuatu dan tidak mengembalikannya atau menolak mengembalikan sesuatu adalah bentuk lain dari mencuri. Orang mengira mengambil barang bukanlah masalah besar, karena tidak menyakiti seseorang. Mereka seringkali lupa bahwa tindakan itu merupakan dosa yang dilakukan dengan sengaja terhadap Allah. Adalah penting membuat murid-murid Anda mengerti alasan orang mencuri. Ada yang beranggapan adalah suatu hal yang menyenangkan dan menegangkan bila mencuri dan tidak ketahuan ataupun tertangkap. Mungkin terdorong rasa iri dengan apa yang orang lain miliki. Mungkin pula terpaksa karena tidak memiliki sejumlah uang untuk membeli apa yang mereka butuhkan. Tetapi tidak ada satu alasanpun yang dapat membenarkan perbuatan mereka dan yang biasanya membawa lebih banyak masalah. Untuk membantu agar murid-murid memiliki pengertian yang lebih baik, bagikanlah kepada mereka beberapa tanda untuk diwaspadai: Mengeluh dan kurang bersyukur atas apa yang mereka miliki, merasa sedih atau marah karena tidak dapat atau belum memilikinya, bersedia melakukan apapun asalkan mendapatkan apa yang mereka belum miliki. Ingatkan murid-murid Anda, tidak peduli seberapa pintar seseorang, Allah melihat segala sesuatu. Tidak ada yang dapat luput dari penghakiman-Nya kelak. Juga ingatkan mereka bahwa Allah akan selalu memelihara hidup manusia. Doronglah mereka untuk berdoa dengan tulus dan memohon apa yang benar-benar mereka butuhkan.
KOSA-KATA PELAJARAN Mencuri: Mengambil sesuatu tanpa seizin Piala: Cangkir atau gelas; perkakas bait suci
62
Sepuluh Perintah
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari perintah ketujuh. Apakah itu? (Jangan berzinah.) Apa pengertian berzinah itu? (Melakukan hubungan intim dengan orang lain yang bukan pasangannya.) Tindakan ini membuat kita berdosa di hadapan Allah, karena Dia menciptakan satu orang laki-laki dan satu orang perempuan untuk bersama yang bermula dari Adam dan Hawa. Ketika bangsa Israel dan Daud melanggar perintah ini, maka Allah menjadi begitu murka sampai menghukum mereka dengan keras. Tetapi Yusuf taat kepada Allah dan iapun diberkati. Dari kisah ini, kita beroleh pengajaran bahwa tubuh kita adalah bait Allah dan adalah tindakan keliru bila kita mencemarkannya dengan cara apapun. Perintah Kedelapan Allah telah memilih bangsa Israel sebagai umat-Nya. Dia ingin menolong mereka memiliki kehidupan yang baik dan itulah alasan Allah memberikan Sepuluh Perintah untuk mereka ikuti. Sebagai perintah kedelapan, Allah menyuruh Musa mengatakan kepada bangsa Israel, “Jangan mencuri”. Mencuri adalah dosa besar di mata Allah dan semua orang Israel mengetahui hal ini. Sekalipun demikian, ternyata masih tetap ada orang yang memilih untuk tidak taat kepada Allah dan merekapun dihukum. Anak-Anak Eli Eli adalah seorang imam yang memelihara bait Allah. Dia memiliki dua orang anak laki-laki yang dilatihnya untuk menjadi imam. Ketika Eli telah berusia lanjut, anak-anaknya mengambil alih pelayanan ayah mereka di bait Allah. Tetapi mereka tidaklah seperti Eli, mereka penuh dengan kefasikan dan kejahatan. Mereka tidur dengan para perempuan yang datang ke bait Allah, dan tidak peduli terhadap umat ataupun menolong mereka. Pada waktu memberi persembahan korban, mereka pun mengambil bagian terbaik yang dipersembahkan orang Israel kepada Allah. Sekalipun mereka imam dan tahu benar akan hukum Taurat, tetapi mereka tidak mematuhinya. Mereka tidak hanya melanggarnya, tetapi juga mencuri benda-benda yang dipersembahkan kepada Allah. Semua tindakan mereka membuat Allah murka, dan Dia berfirman kepada Eli bahwa tidak akan ada dalam keluarganya yang hidup sampai tua karena segala dosa mereka. Kemudian, kedua orang anak Elipun mati pada hari yang sama. Dosa Akhan Akhan adalah salah satu dari tentara bangsa Israel pada masa Yosua. Sebelum memasuki Kanaan, tentara harus berperang dalam banyak pertempuran. Tetapi karena penyertaan Allah, maka mereka selalu menang dan menaklukkan banyak kota. Termasuk kota Yerikho, yang semua penduduknya menyembah berhala mereka taklukkan dan hancurkan. Allah tidak menginginkan bangsa Israel menyimpan satupun dari benda-benda mereka itu. Tetapi mereka harus membawa piala emas, perak dan perunggu ke kemah Allah karena semua barang itu adalah harta milik Tuhan. Kketika Akhan melihat sebagian dari benda-benda yang akan dihancurkan ini begitu indah dan berharga, iapun memutuskan untuk menyimpan
Sepuluh Perintah 63
beberapa. Dia juga mengambil sedikit emas dan perak dan menyembunyikannya di bawah tanah dalam kemahnya. Dia melakukan semua ini dengan diam-diam dan mengira dapat luput karena tidak ada seorangpun yang melihat perbuatannya itu. Sekalipun demikian, Allah melihat semuanya dan Dia begitu murka. Untuk menunjukkan kepada bangsa itu bahwa perbuatan Akhan ini adalah dosa yang berat, maka Dia membiarkan tentara Israel mengalami banyak kekalahan. Dalam peperangan berikutnya, banyak yang mati karena Allah tidak menyertai mereka lagi. Yosua menyadari bahwa ada yang salah dan ketika bertanya kepada Allah, maka akhirnya ia tahu bahwa ada yang telah mencuri benda-benda itu. Setelah mencari di antara bangsa itu, dapat diketahui bahwa orang yang berbuat dosa itu ialah Akhan. Karena Akhan telah memandang ringan perintah Allah, dengan tidak menghancurkannya di Yerikho dan mengambil emas dan perak, maka ia dan seluruh keluarganya dilempari batu sampai mati. Pertobatan Zakheus Pada masa Perjanjian Baru, hiduplah seorang yang bernama Zakheus, tetapi ia pun mencuri. Dia adalah seorang pemungut cukai dan bertanggung jawab memungut pajak untuk dibayarkan kepada pemerintah Roma. Tetapi ia selalu mengambil pajak dari rakyat itu melebihi dari apa yang telah ditetapkan untuk dirinya sendiri. Ketika rakyat mengetahui bahwa Zakheus bertindak demikian, merekapun merasa kecewa dan marah, tetapi mereka tidak berdaya terhadapnya. Suatu hari, Zakheus bertemu dengan Yesus, ia menyadari bila perbuatannya itu salah. Dia bertobat dan mengatakan kepada Yesus bahwa ia akan membayarkan kembali semua yang telah diambilnya dan memberikan uang itu bagi yang memerlukan. Karena Zakheus telah bertobat, maka ia tidak harus menderita akibat dari melanggar perintah kedelapan ini. Allah Akan Memelihara Melalui beberapa contoh di atas, dapatlah diketahui bahwa orang yang mencuri itu dikarenakan mereka tamak dan ingin sesuatu yang bukan milik mereka. Mereka tidak minta izin terlebih dahulu dan tidak peduli terhadap perintah Allah. Ada juga yang mencuri karena mereka tidak memiliki uang untuk membeli yang mereka butuhkan. Tidak peduli keadaannya, tidak seorangpun boleh mencuri, karena tindakan ini merupakan dosa yang berat di hadapan Allah. Allah akan selalu menyediakan yang diperlukan setiap orang. Sama seperti Dia memelihara burungburung dan pohon di dunia ini, kitapun tidak perlu kuatir akan apa yang dimakan ataupun diminum. Allah akan menyediakan bagi umat-Nya.
64
Sepuluh Perintah
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Perintah kedelapan menyatakan, ”Jangan __________ (mencuri)”. 2.
___________ (Anak-anak) Eli mencuri makanan yang dipersembahkan bagi Allah.
3.
Akhan dan keluarganya dilempari batu sampai mati, karena mereka menghancurkan harta. (Salah)
4.
Zakheus mencuri uang rakyat lalu mati. (Salah)
5.
Allah mengetahui segala sesuatu dan akan menghukum mereka yang mencuri. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Menurut kamu, mengapa beberpa orang dalam pelajaran ini mencuri, sekalipun mereka mengetahui perintah Allah yang kedelapan itu? 2.
Apakah yang salah dengan mencuri?
3.
Bagaimana kamu dapat menolong seseorang dalam mengubah kebiasaan mencuri?
4.
Menurut kamu, apakah Allah akan mengampuni mereka yang sungguhsungguh bertobat?
Orang Yang Tamak
AKTIVITAS 1
Sasaran: Menolong murid-murid mengatasi ketamakan mereka. Petunjuk: Bacalah situasi berikut dengan suara keras di dalam kelas. Bahaslah bagaimana setiap orang dapat melanggar perintah kedelapan dan bagaimana mereka dapat mengatasinya.
Sepuluh Perintah 65
1. ”Ini kotak pensil yang bagus. Aku ingin memilikinya. Saat ia tidak melihatnya, aku akan mengambilnya.” 2. ”Ini sepeda yang keren. Aku tidak akan dapat memiliki yang seperti ini. Mungkin dengan mencurinya, barulah aku dapat memilikinya. Aku juga akan mengatakan kepada teman-temanku bahwa aku telah membelinya. Merekapun juga tidak ada yang tahu.” 3. ”Wah, mainan yang bagus. Aku akan menanti sampai ada banyak orang di toko. Lalu aku akan mengambilnya tanpa terlihat oleh orang lain.”
64
Magnet Yang Jujur
AKTIVITAS 2
Sasaran: Membuat magnet kulkas untuk mengingatkan murid-murid untuk menjadi pengikut Allah yang jujur. Bahan: Karton Gunting Spidol besar Strip magnet Perekat
66
Sepuluh Perintah
Cara: 1. Guntinglah pola dan mintalah murid-murid untuk mewarnainya. 2. Rekatkan pola ke karton agar tahan lama. Bila ada, karton tebal akan membuatnya lebih baik. 3.
Mintalah murid-murid untuk menempelkan magnet ini di kulkas untuk mengingatkan mereka agar selalu setia dan jujur.
"Aku telah memilih jalan kebenaran,
telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku." (Mzm. 119:30)
Aktivitas Pilihan: Perintah Kedelapan Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
Sepuluh Perintah 67
"Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi.” (Ef. 4:28a)
68
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
10
Jangan Bersaksi Dusta
Kitab Bacaan: Kel. 20:16; Kej. 27:1-45; 2 Raj. 5:19-27; Kis. 5:1-11 Kebenaran Alkitab: Berdusta itu adalah perbuatan dosa. Tujuan Pelajaran: Menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya adalah perbuatan salah. Ayat Hafalan: “Orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.” (Ams. 16:13b) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau selalu melindungi kami. Sekarang kami akan mempelajari mengenai akibat dari pada seorang yang berdusta. Kami tahu bahwa berdusta itu adalah dosa, karena melanggar perintah-Mu. Tolonglah kami untuk selalu mengatakan kebenaran dan berilah kami kekuatan untuk mengatasi kelemahan kami, sehingga kami dapat memuliakan nama-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Berdusta Memberi kesaksian palsu sama halnya dengan memberikan bukti palsu dalam pengadilan atau di hadapan para tua-tua. Tentu saja perintah ini tidak terbatas pada pernyataan umum saja. Pada dasarnya, berdusta adalah pernyataan palsu yang dikatakan dengan maksud untuk menipu. Ada perbedaan bentuk dari berdusta yang dikutuk dalam Alkitab: Berdusta untuk melakukan kecurangan (Im. 6:2-3), berdusta yang menyebabkan hukuman yang salah (Ul. 19:15-16) dan kesaksian para nabi palsu (Yer. 14:14). Berdusta itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Alkitab mencatat kata elakan dari Kain terhadap Allah, kebohongan yang disengaja oleh Yakub terhadap Ishak, anggapan Gehazi yang keliru mengenai Elisa dan kecurangan Ananias dan Safira. Juga dicatat dalam Alkitab bahwa semua kebiasaan berdusta haruslah dibayar dengan tidak berolehnya keselamatan kekal. (Why. 21:27)
Sepuluh Perintah 69
PEMAHAMAN MURID-MURID Tidak seorangpun di dunia ini harus diajarkan untuk berdusta. Kemampuan berdusta telah ada pada diri manusia sejak jatuh ke dalam dosa, sehingga bukanlah hal yang mengherankan bila Allah memandang perlu untuk memberikan perintah kesembilan. Oleh karena itu, adalah penting bagi murid-murid Anda memiliki pengertian yang baik mengenai penting dan akibat dari berdusta itu. Tolonglah agar murid-murid Anda mengerti bahwa tindakan dusta itu tidak hanya dengan mengatakan hal yang tidak benar, tetapi dapat pula berupa mengatakan kebenaran yang kurang jelas, bahkan memutarbalikkan fakta atau melalui tindakan. Kebanyakan orang bersalah dalam perbuatan mereka. Ingatkan murid-murid Anda bahwa berdusta dapat terjadi berulang-ulang, bahkan dapat menjadi kebiasaan. Dengan melakukan dusta berulang kali, maka teman dan keluarga akan tidak dapat lagi mempercayai kita. Bahkan beresiko kehilangan kepolosan dan kerendahan hati kita. Allah telah memperingatkan semua orang mengenai penipuan dan akan menghukum orang yang tidak taat kepada-Nya. Doronglah murid-murid Anda untuk mendengarkan suara hati mereka dan bukalah telinga mereka terhadap hati nurani mereka. Ketika mereka bersandar kepada Allah, maka mereka akan tumbuh dalam pikiran yang murni dan jujur.
KOSA-KATA PELAJARAN Kesaksian Palsu: Menyatakan atau memberi kesaksian yang tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, sekalipun di bawah sumpah dalam pengadilan Berdusta: Mengatakan hal yang tidak sesuai dengan kenyataan Curang: Tidak jujur; menipu Harta Benda: Harta milik
70
Sepuluh Perintah
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah kedelapan. Apakah itu? (Jangan mencuri.) Ketika anak-anak imam Eli dan Akhan mencuri sesuatu yang merupakan haknya Allah, maka mereka dihukum mati. Allah menganggap perbuatan ini adalah dosa berat. Tetapi Dia selalu mengingatkan dan memberi kita kesempatan untuk bertobat. Ketika Zakheus beroleh kesempatan untuk berubah, maka iapun segera bertobat. Dia pun mengembalikan uang yang pernah diambilnya dari rakyat ketika ia sebagai seorang pemungut cukai. Terkadang orang mencuri untuk mencari sebuah kesenangan; yang lainnya, karena mereka menginginkan sesuatu yang belum mereka miliki. Sebagian lagi, karena tidak memiliki uang. Tetapi tidak ada satupun dari semua alasan itu yang dapat dibenarkan untuk melanggar perintah Allah. Kita harus selalu berdoa kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya. Allah akan selalu memelihara umat-Nya. Perintah Kesembilan Allah mengetahui bahwa manusia seringkali berkata-kata dusta. Itulah sebabnya, Dia memberikan perintah kesembilan ini - jangan bersaksi dusta dengan harapan agar dapat menolong manusia dari terlepas dari dosa tersebut dan dapat patuh mengikuti perintah-Nya. Namun, nyatanya masih banyak orang yang tetap berdusta demi sesuatu hal. Yakub Berdusta Ketika Ishak semakin tua, timbullah keinginan dalam hatinya untuk memberkati anak sulungnya sebelum ia meninggal. Karena Esau lebih tua daripada Yakub, maka Ishak menyuruh Esau untuk menyiapkan makanan dan membawa kepadanya agar Esau diberkati. Ketika rencana pemberkatan Esau ini, dengan tidak sengaja Ribka mendengar hal tersebut dan timbullah kekuatiran dalam hatinya. Ribka adalah ibu dari Yakub dan Esau, tetapi ia lebih menyukai Yakub. Dia tidak ingin Yakub kehilangan berkat. Lalu Ribka menyampaikan sebuah rencana kepada anaknya, Yakub, agar ia menyiapkan makanan kesukaan ayahnya, Ishak dan mengenakan pakaian seperti Esau yang berbulu. Karena Ishak telah rabun, maka Ribka dan Yakub mengira bahwa mereka dapat membohonginya. Ketika Yakub pergi ke kemah ayahnya, iapun menaruh makanan itu. Ishak mengetahui bahwa ada seseorang yang datang dan ia mencari tahu apakah itu Esau. Yakub menjawab, ”Akulah Esau, anak sulungmu. Sekarang makanlah makanan yang telah kusiapkan agar engkau memberkatiku.” Ishak kurang yakin bila yang berkata-kata kepadanya itu adalah Esau, karena suara Yakub berbeda dengan suara Esau. Maka Ishakpun bertanya sekali lagi kepada Yakub apakah dirinya adalah Esau, maka Yakub berkata dusta untuk kedua kalinya dengan mengatakan bahwa dirinya adalah benar-benar Esau. Tetapi karena Yakub memakai pakaian Esau, dan ketika Ishak mencium bau pakaian Esau itu, maka akhirnya ia percaya dan memberkatinya. Tidak lama kemudian, datanglah Esau dari berburu, dan ia pun menyiapkan makanan kesukaan ayahnya, Ishak, agar ia beroleh berkat dari ayahnya. Dan ketika Esau masuk ke dalam kemah Ishak, maka iapun terkejut dan menyadari bahwa
Sepuluh Perintah 71
dirinya telah dibohongi oleh Yakub. Rasa marahpun tidak dapat dibendung dalam diri Esau, bahkan ia ingin membunuh adiknya sendiri. Dengan mendustai ayahnya, Yakubpun harus menanggung beberapa akibat dari perbuatannya itu. Pertama, kakaknya ingin membunuhnya. Lalu ia harus meninggalkan orang tuanya dan pergi ke pamannya agar Esau tidak dapat menemukan dirinya. Inilah terakhir kalinya ia melihat ibunya. Kemudian, ia dicurangi oleh pamannya sendiri, sama seperti ia telah mencurangi saudaranya sendiri. Keluarga Yakub pun menghadapi banyak perselisihan bertahun-tahun lamanya. Bayangkan, tentu hidup Yakub akan berbeda, bila ia tidak menipu dan mendustai ayahnya. Kebohongan Gehazi Gehazi adalah hamba dari seorang nabi Allah, Elisa. Elisa dan Gehazi hidup pada masa setelah Allah memberikan kepada Musa Sepuluh Perintah, sehingga mereka sungguh mengenal hukum Taurat tersebut. Sekalipun Gehazi melayani seorang nabi Allah, tetapi ia bukanlah seorang yang jujur, melainkan seorang yang tamak. Elisa baru saja menyembuhkan Naaman, panglima tentara Aram, yang menderita penyakit kusta. Setelah penyakitnya sembuh, maka Naaman ingin berterima kasih kepada sang nabi dengan memberikan banyak pemberian. Tetapi Elisa tidak mau menerimanya, karena sesungguhnya Allahlah yang telah membuat seseorang itu sembuh dari penyakitnya. Lalu Naaman memuji Allah dan pulang dengan banyak pemberian yang telah dibawanya dari negerinya itu. Tetapi Gehazi beranggapan bahwa tuannya ini tidak bijak, karena tidak mau menerima pemberian Naaman itu. Lalu, Gehazi memutuskan untuk mengejar Naaman agar dapat mengambil beberapa pemberian itu bagi dirinya sendiri tanpa diketahui oleh Elisa. Ketika Gehazi melihat Naaman, maka ia memanggilnya untuk berhenti. Lalu, Naamanpun menghentikan keretanya dan bertanya kepadanya. Lalu Gehazi berkata dusta dengan mengatakan, ”Elisa mengutus aku 64meminta uang dan pakaian, karena ada dua orang nabi datang berkunjung ke rumah tuanku.” Naamanpun sungguh bersukacita dapat membantu, sehingga ia memberikan pemberian itu. Ketika Gehazi kembali, ia segera menyembunyikan uang dan pakaian itu agar tidak diketahui oleh Elisa. Lalu iapun pergi menemui tuannya agar tidak dicurigai oleh Elisa. Ketika Elisa melihatnya, maka ia bertanya, ”Gehazi, dari manakah engkau?” “Tidak dari mana-mana,” kata Gehazi. Dia berkata dusta lagi. Tetapi Elisa mengetahui apa yang terjadi, karena Allah telah menyatakan semua perbuatan Gehazi itu kepadanya. Karena Gehazi telah melanggar perintah Allah, maka ia dan keturunannya dihukum dengan beroleh penyakit kusta, di mana Naaman baru saja beroleh kesembuhan dari penyakit itu. Ananias Dan Safira Ananias dan Safira adalah sepasang suami istri yang hidup pada masa Perjanjan Baru. Pada waktu itu, banyak orang percaya menjual tanah dan harta mereka untuk menolong sesamanya. Mereka saling berbagi harta dan tidak mengeluh. Ananias dan Safira pun menjual sebidang tanah dan memberikan hasil penjualan tanah mereka itu kepada gereja untuk menolong orang yang memerlukannya. Tetapi mereka tidak memberikan semua hasil penjualan tanah itu kepada gereja. Mereka beranggapan lebih baik menyimpan sebagian hasil penjualan tanah itu untuk diri mereka.
72
Sepuluh Perintah
Lalu Ananias pergi dengan uang yang tersisa dan membawanya kepada rasul Petrus. Ananias mengatakan kepadanya bahwa ia telah membawa semua hasil penjualan dari tanahnya itu. Ananias telah berkata dusta, karena ia hanya memberikan sebagian dari hasil penjualan tanahnya itu. Dia ingin agar orang mengira bahwa dirinya adalah seorang yang baik dan mau berbagi apapun yang ia miliki. Tetapi rasul Petrus mengetahui bahwa Ananias telah berkata dusta dan menegurnya, dengan mengatakan ia telah berbuat dosa kepada Allah. Ketika Ananias mendengarnya, maka iapun ketakutan sehingga jatuh dan mati. Lalu beberapa orang berdatangan dan mengangkat Ananias keluar. Mereka sungguh terkejut ketika mengetahui hukuman karena melanggar perintah Allah. Pada hari yang sama, istrinya, Safira, datang ke gereja mencari Ananias. Dia belum mengetahui apa yang telah terjadi. Ketika Petrus melihatnya, iapun mengajukan pertanyaan yang penting kepadanya. “Apakah engkau dan suamimu menjual tanah dengan hasil sebanyak ini?” Safirapun menjawab dengan tidak ragu, ”Ya.” Petrus memberinya kesempatan mengatakan yang sebenarnya, tetapi Safira memilih untuk berkata dusta. Lalu Petrus mengatakan kepadanya bahwa ia akan diangkut keluar sama seperti suaminya yang telah mati. Seketika itu juga Safira rebah dan mati. Allah menganggap serius mereka yang melanggar perintah-Nya. Allah memberikan perintah-Nya untuk ditaati, agar mereka tidak jatuh ke dalam dosa.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Perintah kesembilan mengingatkan kita untuk tidak __________ (berdusta). 2.
Yakub berkata dusta kepada ayahnya dengan berpura-pura menjadi __________ (Esau).
3.
Gehazi diampuni oleh Elisa karena ia mengatakan kebenaran. (Salah)
4.
Ananias dan Safira mati karena telah mendustai Allah. (Benar)
5.
Tidak apa berkata dusta, karena orang lain tidak ada yang tahu. (Salah)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Apakah ibu Yakub, juga bersalah karena menolong anaknya berkata dusta? 2.
Bagaimana Gehazi mendustai Naaman dan Elisa?
3.
Allah tidak meminta Ananias dan Safira memberikan semua hasil penjualan tanah mereka, tetapi mereka mendustai rasul Petrus dengan mengatakan bahwa mereka telah memberikan semua uang mereka itu. Bagaimana mereka dapat melakukan hal ini?
764. Bagaimana kamu dapat mencegah dirimu dari berkata dusta dan melanggar perintah Allah?
Sepuluh Perintah 73
Katakan Yang Sebenarnya
AKTIVITAS 1
Sasaran: Membantu murid-murid membedakan antara kebenaran dan kepalsuan. Petunjuk: Bacalah kisah mengenai Rachel di kelas. Lalu mintalah murid-murid untuk menanggapi pertanyaan yang berkaitan dengan kisah tersebut. Rachel baru saja pulang dari sekolah dan memperhatikan ayahnya yang sedang mencari sesuatu. Dia mencari di tempat tidur, melihat di dapur, bahkan mengaduk sampah. “Ayah sedang mencari apa?” tanya Rachel. “Mungkin aku dapat membantu.” Ayahnya menjawab, ”Ayah kehilangan sepuluh dollar. Apakah kamu melihatnya?” Rachel menjadi agak ketakutan setelah mendengar perkataan ayahnya itu. Dia teringat saat kakaknya, Mary, sedang mengambil sesuatu dari dompet ayahnya sehari sebelumnya, tetapi ia kurang yakin apakah Mary yang mengambil uang itu. Mungkin kakaknya mencari sesuatu yang lain. Namun, Rachel mengetahui bahwa kakaknya menyukai kotak perhiasan yang dilihatnya di sebuah mal. Mungkin kakaknya mengambil uang ayahnya itu untuk membeli kotak perhiasan itu. Rachel sungguh bingung. Dia tidak tahu harus berpikir apa. Rachel berpikir, ”Bila aku mengatakan apa yang aku lihat, mungkin akan menolong ayah. Tetapi bila Mary mengetahuinya, mungkin ia akan membalas dan mengatakan kepada ayah bahwa aku telah meminjam parfum ibu beberapa kali tanpa izin.” Setelah berpikir sejenak, maka Rachel berkata kepada ayahnya, ”Aku tidak tahu, tetapi aku dapat membantu mencarinya.” Apakah Rachel berkata jujur atau tidak? Apakah yang kamu lakukan bila kamu dalam posisi Rachel?
74
Sepuluh Perintah
76
Domba Yang Baik
AKTIVITAS 2
Sasaran: Mendorong murid-murid untuk menjadi jujur dan mengerti bahwa Allah adalah gembala mereka. Bahan: Piring kertas dengan diameter 8 inci (20 cm) Karton Kertas tisu putih Perekat Spidol besar Gunting
Cara: 1. Jiplak dan guntinglah gambar domba pada karton. 2. Warnailah kata-kata dan tongkat pada mata domba. 3. Rekatkan telinga pada kepala, lalu seluruh tubuh ke piring kertas. Juga rekatkan kepala dan kaki ke atas piring kertas. 4. Posisi tongkat di belakang piring kertas seperti dalam gambar, lalu rekatkan dengan hati-hati. 5. Guntinglah kertas tisu itu menjadi potongan 3 x 3 inci (8 x 8 cm). Pasangkan ke bola, lalu rekatkan ke piring kertas sebagai bulu domba. 6. Domba ini akan mengingatkanmu kepada Yesus yang adalah Gembala yang baik hati. Kamu harus menjadi anak-Nya yang baik, karena Dia selalu mengawasimu. Aktivitas Pilihan: Perintah Kesembilan Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
Sepuluh Perintah 75
"Orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya." (Ams. 16:13b)
76
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
11
Jangan Iri Hati
Kitab Bacaan: Kel. 20:17; 1 Raj. 21:1-19 Kebenaran Alkitab: Iri hati adalah perbuatan dosa. Tujuan Pelajaran: Puas dengan apa yang kita miliki. Ayat Hafalan: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan.” (Luk. 12:15a) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih atas pimpinan-Mu sepanjang minggu yang lalu. Tolonglah kami agar Engkau selalu memimpin dan memberi kekuatan kepada kami. Terkadang kami menjadi tamak dan mengingini lebih dari yang telah kami miliki. Tolonglah kami untuk tidak merasa iri hati terhadap milik orang lain. Kami ingin mengikuti dan menaati semua perintahMu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Tanah Perjanjian Setiap orang Israel berhak memiliki sebidang dari tanah perjanjian, bahkan seorang raja sekalipun tidak dapat menguasai sebidang tanah itu secara hukum. Kekuasaan mereka dibatasi oleh hukum Taurat. (Ul. 17:14-20) Sesungguhnya, menjual tanah akan melanggar hukum yang Allah telah berikan kepada Musa. (Im. 25:23-31) Adalah kewajiban Nabot untuk menjaga tanah pusaka milik keluarganya. Ketamakan Ahab dan kekejaman Izebel membuat mereka melanggar beberapa perintah Allah: Iri hati, mencuri, dan membunuh.
Sepuluh Perintah 77
PEMAHAMAN MURID-MURID Perasaan iri tidaklah sesederhana seperti yang dikatakan, ”Aku ingin yang seperti itu juga.” Terkadang hal ini dapat menjadi sesuatu yang baik, bila mendorong orang itu untuk bekerja lebih keras dengan jujur untuk mencapai tujuan mereka. Sayangnya tidak selalu seperti itu. Ketamakan adalah bagian dari setiap orang. Orang selalu menginginkan lebih dari yang mereka telah miliki. Perasaan iri tidak terjadi begitu saja. Biasanya dimulai dengan kecemburuan. Terkadang, dipenuhi kebencian dan amarah, seperti dalam kasus Ahab. Perintah ini sedikit berbeda dengan perintah lainnya, karena mencakup apa yang tidak dapat dilihat. Ingatkan murid-murid Anda bahwa dosa dimulai dari hati. Inilah sebabnya perintah tersebut diberikan. Allah mengetahui bahwa kecemburuan dan amarah yang dari dalam diri dapat memicu dosa yang lebih besar. Akan selalu ada yang tidak dimiliki oleh murid Anda seperti yang dimiliki orang lain. Mereka suka membandingkan dengan orang lain. Ingatkan mereka bahwa kepuasan sejati hanya dari pada Allah. Harta benda adalah sementara. Hanya Allah yang dapat memberikan semua kebutuhan mereka. Kapanpun mereka merasa tidak puas dan iri, doronglah mereka untuk berdoa kepada Allah dan mohonlah tuntunan-Nya. Ketika mereka dapat membangun sikap yang demikian, maka mereka akan dapat menguasai diri ketika dewasa kelak.
KOSA-KATA PELAJARAN Iri Hati: Perasaan mengingini milik orang lain secara keliru Subur: Menghasilkan banyak; berlimpah Kebun Anggur: Daerah yang ditanami benih buah anggur
78
Sepuluh Perintah
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari perintah kesembilan. Apakah itu? (Jangan bersaksi dusta atau memberikan kesaksian palsu.) Perbuatan dusta ini adalah dosa yang serius. Yakub paling banyak menderita dalam hidupnya, karena ia mendustai ayahnya untuk mendapat berkat. Gehazi terkena penyakit kusta, karena telah mendustai Naaman dan Elisa. Ananias dan Safira mati, karena telah mendustai Allah mengenai sejumlah uang yang dipersembahkan. Allah tidak menginginkan kita mengikuti contoh-contoh di atas. Hendaklah kita memahami bahwa adalah penting untuk selalu berkata benar. Sekalipun mengatakan hanya sebagian kebenaran atau membalikkan fakta, hal itu pun telah dianggap berkata dusta. Kita harus waspada akan apa yang kita katakan, karena Allah selalu mengawasi kita. Perintah Kesepuluh Perintah terakhir yang Allah berikan kepada Musa di gunung Sinai berkaitan dengan semua orang. Perintah yang satu ini berkaitan dengan ketamakan. Allah mengetahui bahwa setiap manusia selalu menginginkan segala sesuatu yang belum mereka miliki. Mereka menginginkan lebih dan belum merasa bahagia dengan apa yang mereka telah miliki. Itulah alasan Allah memberikan perintah “jangan iri hati”. Dengan adanya perintah ini, berarti manusia tidak diperkenankan untuk mengingini sesuatu yang bukan milik mereka. Di hadapan Allah, hal ini telah menjadi dosa, sekalipun hanya perasaan dan belum ada tindakan nyata seperti mencuri. Bahkan bila seseorang menginginkan sesuatu yang bukan milik mereka, berarti mereka telah melanggar perintah terakhir ini. Perintah ini terdengar serius, tetapi Allah memiliki alasan-Nya. Dia mengetahui ketika seseorang merasa iri akan sesuatu, maka perasaan itu akan membuat mereka melakukan dosa lainnya yang lebih besar seperti raja Ahab. Kebun Anggur Nabot Ada seorang raja Israel yang bernama Ahab. Dia adalah raja yang paling jahat dalam sejarah kerajaan Israel. Dia melakukan banyak kesalahan dalam hidupnya. Dia menikahi Izebel yang menyembah berhala. Akibatnya, pasangan suami istri ini membawa seluruh penduduk negeri berbuat dosa kepada Allah dengan mendirikan mezbah untuk allah-allah palsu dan menyembah mereka. Ahab adalah seorang raja yang kejam. Dia tidak peduli keadaan orang lain, sekalipun terluka, sepanjang ia mendapatkan apa yang diinginkannya. Sekalipun Ahab memiliki sebuah istana yang besar, tanah yang subur, dan banyak pakaian yang indah serta perhiasan, tetapi ia belumlah merasa puas. Suatu hari, ketika Ahab duduk di istananya menghadap keluar jendela, maka ia melihat sebuah kebun anggur yang besar, kebun yang hijau yang banyak buah anggur ranum. Ahab berpikir, ”Apabila kebun anggur itu tampak indah dari jauh, pastilah akan tampak lebih indah lagi dari dekat. Aku harus memilkinya.”
Sepuluh Perintah 79
Ahab Berbicara Kepada Nabot Lalu Ahab segera pergi menemui pemilik kebun anggur itu. Ternyata Nabotlah yang menjadi pemilik kebun anggur itu. Ahab berkeinginan untuk membeli kebun anggur itu dari padanya. Ketika keinginan Ahab disampaikan kepada Nabot, maka Ahabpun tidak beroleh jawaban yang diinginkannya. “Aku tidak dapat menjual kebun anggur ini, yang merupakan tanah pusaka keluargaku selama turun-temurun. Allah tidak mau aku menjualnya,” kata Nabot. Raja memintanya terus-menerus, menawarkan uang yang lebih banyak, bahkan tanah pengganti, tetapi Nabot tetap menolaknya. Lalu Ahab pulang dengan perasaan kecewa dan marah. Ketika Ahab telah tiba di istananya, maka iapun membaringkan diri di pembaringannya dan berlaku selayaknya anak kecil. Ketika seorang hamba membawakan makan malam, iapun menolak untuk makan dan minum. Ratu Izebel mengetahui bahwa ada sesuatu yang mengganggu sang raja. “Ada apa?” tanya Izebel. “Mengapa kamu tidak makan?” “Aku mengingini kebun anggur Nabot,” kata raja. “Tetapi ia tidak mau menjualnya.” Ketika ratu mendengarnya, iapun tertawa. “Bukankah kamu sekarang seorang raja?” Mengapa kamu harus pedulikan apa yang dipikirkan oleh Nabot? Bangun dan makanlah,” kata Izebel. “Jangan kuatir, aku akan mendapatkan kebun anggur itu untukmu.” Ahab percaya kepada istrinya dan menantikan kabar baik itu. Rencana Izebel Segera Izebel berencana membunuh Nabot, agar Ahab mendapatkan tanah itu. Dia memerintahkan beberapa orang untuk mengatakan kepada para tua-tua di kota di mana Nabot tinggal bahwa Nabot telah mengutuk Allah dan raja. Adalah suatu dosa besar bila mengutuk Allah, sehingga Nabot dan keluarganya harus dihukum mati dengan dilempari dengan batu. Segera setelah Izebel mendengar Nabot mati, maka ia dengan cepat mengatakan kabar baik ini kepada raja. “Kamu dapat pergi dan mengambil kebun anggur Nabot itu sekarang,” kata Izebel. “Nabot telah mati.” Akhirnya, raja Ahab dapat memiliki kebun anggur Nabot itu. Dia tidak peduli bila ia harus membunuh orang lain dan merampas tanahnya. Tetapi Allah sungguh murka kepada mereka karena telah membunuh sesama hanya karena menginginkan sebidang tanah. Mereka tidak merasa puas dengan hal-hal besar yang telah mereka miliki. Karena itu, Allah menghukum mereka dengan kematian yang mengenaskan; anjing menjilat darah mereka dan memakan daging mereka.
80
Sepuluh Perintah
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Allah mengatakan kepada kita untuk tidak __________ (iri hati) dalam perintahNya yang kesepuluh. 2.
Raja Ahab mengingini __________ (kebun anggur) Nabot.
3.
Ratu Izebel __________ (membunuh) Nabot.
4.
Allah mengatakan bahwa tidak apa-apa bila rasa iri disimpan dalam hati sepanjang hidup. (Salah)
5.
Kita harus puas dengan apa yang kita miliki. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Menurut kamu, mengapa raja Ahab menginginkan kebun anggur orang lain, sekalipun ia telah kaya dan berkuasa? 2.
Mengapa iri hati itu salah?
3.
Apabila raja Ahab meminta nasihat kepadamu, bagaimana kamu akan menolongnya?
4.
Ketika kamu iri kepada harta orang lain, apakah yang harus kamu lakukan?
5.
Bagaimana kamu dapat tetap puas dengan apa yang kamu miliki?
Raja Dan Ratu Yang Tamak
AKTIVITAS 1
Sasaran: Mengingatkan murid-murid akan kisah Ahab dan Izebel. Petunjuk: Raja Ahab dan ratu Izebel merasa iri pada kebun anggur Nabot. Mereka jahat dan tamak. Bacalah kalimat berikut ini. Lalu lingkarilah yang benar dan perbaiki kalimat yang salah.
Sepuluh Perintah 81
1.
Raja Ahab memiliki segalanya, tetapi ia masih mengingini kebun anggur Nabot.
2.
Kebun anggur yang indah itu adalah milik anak raja Ahab.
3.
Raja Ahab memahami alasan si pemilik kebun yang menjelaskan bahwa ia tidak dapat menjual tanah itu.
4.
Ratu Izebel berencana mengusir Nabot dari kota.
5.
Akhirnya, raja Ahabpun mendapat kebun anggur itu, dan ia menyesal atas semua kesalahannya.
6.
Allah tidak senang dengan perbuatan raja Ahab dan ratu Izebel itu.
Teka-Teki Silang Sepuluh Perintah
AKTIVITAS 2
Sasaran: Mengulas kembali Sepuluh Perintah. Petunjuk: Isilah teka-teki silang ini dengan memakai daftar kata. Bacalah setiap petunjuk dengan hati-hati. berzinah, berhala, iri, sembarangan, palsu, membunuh, allah, Sabat, hormati, mencuri Mendatar 1. Allah memerintahkan kita untuk tidak memberikan kesaksian __________. (Kel. 20:16) 3. Allah tidak menginginkan kita menyebut nama-Nya dengan __________. (Kel. 20:7) 5.
Kain melakukan hal ini pada adiknya, Habel. Allah memerintahkan kita untuk tidak ________. (Kel. 20:13)
8. Kita tidak boleh merasa __________ terhadap milik orang lain. Ini adalah perintah Allah yang terakhir. (Kel. 20:17) 9. Kita tidak boleh menyembah __________ karena berarti tidak setia kepada Allah. (Kel. 20:4)
82
Sepuluh Perintah
Menurun 2. Bangsa Israel diperintahkan untuk menjaga kekudusan hari __________. (Kel. 20:8) 4.
Mengambil sesuatu yang bukan milik kita berarti telah melanggar perintah yang meminta kita untuk tidak __________. (Kel. 20:15)
6.
Kita tidak boleh memiliki __________ selain Allah saja. Dialah satu-satunya Allah sejati di alam semesta. (Kel. 20:3)
7.
Perintah Allah yang kelima adalah __________-lah orang tua kita. (Kel. 20:12)
10. Suami dan istri harus saling setia. Mereka tidak boleh __________. (Kel. 20:14)
7
5
3
10
4
6
8 1
2
9
Aktivitas Pilihan: Perintah Kesepuluh Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.
Sepuluh Perintah 83
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan." (Luk. 12:15a)
84
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
12
Kehidupan Ayub
Kitab Bacaan: Ayb. 1-2; 42 Kebenaran Alkitab: Kuasa dan hikmat Allah melampaui pemahaman manusia. Tujuan Pelajaran: Selalu bersyukur kepada Allah dan tidak menghakimi sesama. Ayat Hafalan: “Kita tahu sekarang, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” (Rm. 8:28a) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami tahu bahwa Engkau adalah Allah yang maha kasih. Terkadang kami tidak mengerti segala sesuatu yang terjadi pada hidup kami, tetapi kami tahu bahwa semuanya itu untuk kebaikan kami. Tolonglah kami untuk selalu percaya dan bersandar kepada-Mu. Tolonglah juga agar kami tidak menghakimi orang lain dan tetap rendah hati di hadapan-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Iblis Pada mulanya, iblis adalah malaikat yang melayani Allah. Tetapi karena kesombongannya, ia memberontak melawan Allah dan terhilang. Sejak itulah, ia selalu berusaha menghalangi pekerjaaan Allah, tetapi tetap dibatasi oleh kuasa Allah dan hanya dapat melakukan apa yang Ia izinkan. (Luk. 22:31; 1 Tim. 1:1-20; 2 Tim. 2:23-26) Dia masih tergantung pada Allah. Tanah Us Lokasi tepatnya dari tanah Us belum dapat ditentukan. Tanah itu subur dan berdekatan dengan padang gurun. (Ayb. 1:19) Tanah itu juga dekat dengan negeri Syeba dan Kasdim, dimana Ayub mengalami perampokan. Bangsa Syeba berasal dari wilayah Arab barat daya, sementara bangsa Kasdim berasal dari wilayah utara teluk Persia. Banyak ahli yang meyakini bahwa tanah Us berada di dekat tanah Kanaan.
Sepuluh Perintah 85
PEMAHAMAN MURID-MURID Berapa banyakkah orang yang sesabar Ayub bila mereka mengalami penderitaan yang tidak berkelanjutan? Mungkin tidak banyak. Bagi kebanyakan orang, kehilangan segalanya dalam satu hari cukup membuat mereka mengeluh dan bersungut-sungut kepada Allah. Biasanya pertanyaan yang akan muncul ialah “Mengapa aku...?” Ketika sesuatu yang buruk menimpa seseorang, mungkin murid-murid Anda akan berkata bahwa mereka layak mendapatkannya, karena mereka jahat ataupun penuh dengan dosa. Tetapi seperti dalam kisah Ayub ini, Allah menunjukkan bahwa peristiwa buruk tidak selalu terjadi kepada orang yang jahat. Dan pada masa itu, ketika sesuatu yang mengenaskan menimpa pada orang yang baik, pertanyaan yang Allah inginkan murid-murid Anda tanyakan adalah bukanlah “mengapa?” tetapi “tolonglah aku mengerti dan kuatkan aku.” Adalah sulit untuk mengatakannya, tetapi itulah satu-satunya cara percaya kepada Allah dan tetap beriman. Ingatkan muridmurid Anda akan apa yang tertulis dalam Alkitab bahwa Allah tidak akan membiarkan mereka dicobai melampaui kekuatan mereka. (1 Kor. 10:13) Ada satu ayat indah yang dapat mendorong semangat murid-murid Anda ialah apa yang dikatakan Ayub kepada istrinya yang menyuruhnya mengutuk Allah. Dia mengatakan setiap orang harus menerima yang baik dan yang buruk dari pada Allah. Adalah egois bila hanya mau menerima yang baik saja. Mungkin murid-murid Anda tergoda untuk menyerah, tetapi adalah penting bagi mereka untuk mengikuti teladan dari Ayub dan memuji Allah sepanjang waktu. Ketika mereka mulai mengerti akan makna "percaya Allah dalam segala situasi", maka mereka akan menemukan kepuasan sejati sebagai seorang Kristen.
KOSA-KATA PELAJARAN Benar: Tidak bersalah; jujur Mencobai: Menggoda; membujuk Barah: Luka Angin Puting Beliung: Badai
86
Sepuluh Perintah
KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah kesepuluh. Apakah itu? (Jangan iri hati.) Apa maksud dari jangan iri hati itu? (Perasaan mengingini milik orang lain secara keliru.) Raja Ahab merasa iri terhadap Nabot, sekalipun ia telah memiliki kekayaan dan kekuasaan. Tetapi karena belum merasa puas di hati dengan apa yang dimilikinya sekarang ini, maka ia membiarkan istrinya merencanakan untuk membunuh Nabot, sehingga akhirnya ia dapat memiliki tanah Nabot itu. Allah sungguh murka dengan perbuatan mereka dan akhirnya mereka harus mati secara mengenaskan. Allah menginginkan kita puas dengan apa yang kita miliki. Bila kita selalu menginginkan yang lebih, itu akan membuat kita berbuat dosa dan Allah akan menghukum mereka yang melanggar perintah-Nya. Kekayaan Ayub Ada seorang yang hidup di tanah Uz. Dia bernama Ayub. Dia seorang yang benar dan meyembah Allah dengan sepenuh hati. Karena takut akan Allah, maka ia diberkati luar biasa. Dia memiliki tujuh orang anak laki-laki, tiga orang anak perempuan dan banyak hamba. Dia pun memiliki banyak hewan. Dia memiliki tujuh ribu ekor domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus ekor sapi dan lima ratus ekor keledai. Dialah salah satu orang yang terkaya di negeri itu. Iblis Mendapat Izin Suatu hari, semua malaikat termasuk iblis, berkumpul di hadapan Allah. Lalu Tuhan bertanya kepada iblis, ”Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku, Ayub? Tidak ada seorangpun di bumi yang sepertinya. Dia takut akan Allah dan selalu menjauhi kejahatan.” Iblis tidak terkesan dengan kata-kata tersebut. Dia berkata kepada Allah, ”Ayub hanya percaya kepadaMu, karena ia kaya dan segalanya berjalan lancar baginya. Bila hartanya dimusnahkan, aku yakin bahwa ia akan mengutuk-Mu.” Tetapi Allah begitu yakin terhadap Ayub. Lalu Allah mengizinkan iblis untuk menguji Ayub, tetapi jangan engkau ulurkan tanganmu terhadap dirinya. Iblis Mencobai Ayub Suatu hari, semua anak Ayub sedang makan minum di rumah kakak mereka yang tertua. Ayub dan istrinya sedang tidak ada di sana. Ketika sedang beristirahat, seorang utusan datang terburu-buru kepada Ayub. Dia membawa berita buruk untuk tuannya itu. Hamba itu melaporkan, ”Orang-orang Syeba menyerang dan merampas sapi dan keledai di ladang. Mereka juga membunuh para penjaga, hanya aku yang selamat sehingga dapat memberitahukan hal ini kepada tuan.” Tidak lama kemudian, seorang utusan lain datang dengan tersengal-sengal. Katanya, ”Api menyambar dan membakar habis kawanan kambing domba kita dan para penjaganya. Hanya aku yang terluput, sehingga dapat memberitahukan hal ini kepada tuan.” Baru saja selesai berbicara, datanglah seorang hamba lainnya dengan terburu-buru dan berkata, ”Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan dan
Sepuluh Perintah 87
mengambil semua unta tuan dan juga membunuh para penjaga di sana. Hanya aku yang selamat, sehingga dapat memberitahukan hal ini kepada tuan.” Bahkan Ayubpun belum sempat berpikir apa yang sesungguhnya sedang terjadi terhadap semua kawanan ternakku ini, lalu datanglah seorang hamba yang lainnya ke rumahnya. Hamba keempat ini membawa berita yang paling mengejutkan bagi Ayub. Dia berkata kepada Ayub, ”Ketika anak-anak tuanku sedang makan di rumah kakaknya yang tertua, maka tiba-tiba datanglah angin ribut dan merobohkan rumah. Tembok dan atap menimpa mereka semua hingga mati, hanya aku yang terluput sehingga dapat memberitahukan hal ini kepada tuan.” Ayub Berdukacita Ketika Ayub mendengar semuanya ini, iapun mengoyakkan jubahnya dan mencukur rambut kepalanya. Sekalipun Ayub telah kehilangan semuanya dalam satu hari dan merasa begitu sedih, tetapi ia tetap berdoa kepada Allah dan berkata, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.” Iblis Mencobai Ayub Kembali Suatu hari, iblispun menghadap Allah kembali. Allah mengatakan kepada iblis mengenai kesetiaan Ayub, sekalipun telah kehilangan semua harta dan anakanaknya. Tetapi iblis belum merasa puas. Lalu iblis berkata kepada Allah, “Dia hanya menyembah Allah, karena dirinya tidak terluka. Bila ia sakit, aku yakin ia akan mengutuki-Mu.” Tetapi Allah masih yakin terhadap Ayub dan Dia kembali mengizinkan iblis untuk menguji Ayub, tetapi janganlah sampai membunuhnya. Lalu iblis pergi dan membuat Ayub begitu menderita karena suatu penyakit. Iblis mengira bahwa ia akan dapat membuat Ayub membenci Allah. Dia membuat barah yang menyakitkan pada selurut tubuh Ayub dari kepala sampai ujung kakinya. Ketika istri Ayub melihat betapa menderitanya suaminya itu, maka ia menyuruh Ayub untuk mengutuki Allah dan mati. Tetapi Ayub menjawab, ”Engkau berbicara seperti perempuan gila. Mengapa kita hanya mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau yang buruk?” Beberapa Orang Sahabat Ayub Mengunjunginya Segala berita yang menimpa Ayubpun tersebar, termasuk kepada sahabat Ayub. Mereka memutuskan untuk datang mengunjungi sahabatnya itu. Ketika mereka sampai di rumah Ayub, mereka pun tidak dapat mengenalinya lagi. Dia penuh dengan barah. Sebagian telah mengering, sementara yang lainnya masih terkelupas sehingga terlihat dagingnya. Beberapa orang sahabat Ayub menaruh rasa simpati yang begitu mendalam melihat keadaan Ayub, sehingga mereka pun hanya duduk bersamanya tujuh hari dan tujuh malam lamanya tanpa dapat berbicara sepatah katapun. Mereka mengetahui bahwa Ayub begitu menderita. Setelah beberapa waktu lamanya, merekapun mulai berbicara. Beberapa orang sahabat Ayub mengatakan bahwa dirinya menderita karena telah berbuat dosa terhadap Allah. Mereka berkata bahwa Allah itu adil adanya dan akan memberkati orang yang benar saja. Tetapi Ayub tidak dapat menemukan kesalahan pada dirinya. Yang dipikirkannya saat itu ialah lebih baik bila ia tidak pernah dilahirkan sehingga tidak harus melalui banyak penderitaan.
88
Sepuluh Perintah
Allah Berbicara Setelah para sahabat Ayub bergiliran berbicara dan berusaha menjelaskan alasan sahabatnya itu mengalami penderitaan, maka akhirnya Allahpun berbicara. Allah muncul dalam angin ribut dan mengingatkan Ayub akan hikmat dan kuasa-Nya dalam seluruh ciptaan-Nya. Allah juga berbicara tentang kebaikan-Nya dan kuasaNya yang besar untuk menghukum semua kejahatan. Dia juga menegur beberapa orang sahabat Ayub, karena mereka semua tidak mengatakan yang benar tentang Allah kepada Ayub. Allah bukanlah menghukum Ayub yang seolah-olah telah berbuat dosa dengan penderitaan. Setelah Ayub melihat Allah dan mendengar firman-Nya, maka iapun dikuatkan. Sekalipun Ayub belum mengerti alasan penderitaan dirinya, tetapi ia mengetahui bahwa Allah memiliki sebuah rencana yang baik bagi dirinya. Dia berdoa kepada Allah dan mohon pengampunan karena telah banyak mengeluh mengenai apa yang terjadi pada dirinya. Dia pun berdoa bagi para sahabatnya dan memohon agar Allah tetap menolongnya. Ayub Diberkati Karena Ayub tidak meninggalkan Allah saat menderita, maka ia diberkati lebih daripada yang semula. Setelah Ayub sembuh, maka ia kembali memiliki kawanan ternak sejumlah dua kali lipat lebih banyak daripada yang sebelumnya. Dia kembali memiliki tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Bahkan Allah menambahkan usianya seratus empat puluh tahun lamanya, sehingga ia dapat melihat sampai keturunannya yang keempat. Allah sungguh memberkati Ayub karena dirinya setia dan benar.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Allah mengizinkan __________ (iblis) mencobai Ayub untuk menunjukkan bahwa Ayub sungguh setia terhadap perintah-Nya. 2.
Ayub kehilangan semua harta bendanya dalam __________ (satu) hari.
3.
Istri Ayub begitu mendukung dirinya yang sedang menderita. (Salah)
4.
Ayub menderita karena telah berdosa kepada Allah. (Salah)
5.
Allah memberkati Ayub melebihi yang daripada semula, karena Ayub tetap setia kepada Allah. (Benar)
Sepuluh Perintah 89
Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa iblis mengira bahwa dengan kehilangan kesehatan, maka Ayub akan mengutuki Allah? 2.
Apakah benar bagi istri Ayub menyuruhnya mengutuki Allah?
3.
Mengapa Ayub tetap setia kepada Allah sekalipun telah mengalami banyak penderitaan?
4.
Mengapa Allah menegur sahabat Ayub?
5.
Mengapa Allah mengizinkan hal-hal buruk terjadi kepada orang-orang baik?
Ayub Kehilangan Segalanya
AKTIVITAS 1
Sasaran: Mengingatkan murid-murid mengenai kisah Ayub. Bagian A Petunjuk: Gambarkan segala hal yang hilang dari Ayub dalam satu hari. Cocokkan dengan temanmu. Bagian B Petunjuk: Isilah yang tempat yang kosong di bawah ini. Jawabannya terdapat dalam Ayb.1. 1. Ayub adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah __________. (1:3) 2. Ayub memiliki tiga orang anak __________. (1:2) 3. Ayub memiliki tujuh orang anak __________. (1:2) 4. Ayub memiliki lima ratus ekor __________. (1:3) 5. Ayub tinggal di tanah __________. (1:1) 6. Ayub memiliki __________ hamba. (1:3) 7. Ketika semua anak Ayub sedang __________, maka datanglah para pesuruh memberitahukan suatu hal kepada Ayub. (1:13-14) 8. Si jahat, si penggoda, disebut __________. (1:6) Jawaban: timur; perempuan; laki-laki; sapi; Us; banyak; makan; iblis
90
Sepuluh Perintah
Ayub Takut Akan Allah
AKTIVITAS 2
Sasaran: Mengingatkan murid-murid akan kisah Ayub. Petunjuk: Mulailah dengan panah dengan huruf U. Gunakan setiap huruf lainnya melengkapi yang kosong. Jawablah setiap pertanyaan yang ada. Setiap jawaban yang dilingkari akan menyatakan bagian kehidupan Ayub dipegangnya teguh, sekalipun saat ia menghadapi penderitaan. Dapatkah menemukannya?
untuk huruf yang kamu
1.
Iblis yakin bahwa Ayub akan __ __ __ __ __ __ __ __ __ (mengutuki) Allah.
2.
Ayub takut akan Allah dan __ __ __ __ __. (saleh)
3.
Ayub memiliki __ __ __ __ __ __ __ (sepuluh) orang anak.
4.
Ayub berkata, ”__ __ __ __ __ __ __ __ __ __ (Terpujilah) nama Allah."
5.
Ayub terkena penyakit __ __ __ __ __ (barah) di seluruh tubuhnya.
6.
Ayub tidak berbuat __ __ __ __ (dosa) sekalipun ia mengalami penderitaan.
7.
Ayub adalah orang terkaya di sebelah __ __ __ __ __. (timur)
8.
Orang Syeba mengambil semua kawanan __ __ __ __ (sapi) Ayub.
9.
Orang Kasdim membawa semua kawanan __ __ __ __ (unta) Ayub.
Jawaban: Huruf-huruf yang dilingkari menyatakan kata “kesabaran” Aktivitas Pilihan: Jalan Percaya Untuk menolong murid-murid Anda mengalami bagaimana rasanya percaya itu, bawalah mereka ke jalan percaya. Hal ini dapat dilakukan bila ruang kelas cukup luas. Pasangkan setiap orang murid. Yang satu menutup mata temannya dan yang lain menuntunnya berjalan keliling ruangan. Mintalah orang yang dapat melihat untuk memegang tangannya dan mengitari ruangan. Mintalah orang yang tertutup matanya menyentuh benda-benda dan menebaknya. Setelah beberapa menit kemudian, mereka saling bertukar posisi. Setelah itu, bahaslah bagaimana rasanya percaya kepada orang lain itu. Ingatkan mereka bahwa Allah dapat diandalkan. Mereka dapat percaya Allah sepanjang waktu untuk menuntun kehidupan mereka.
Sepuluh Perintah 91
"Kita tahu sekarang, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” (Rm. 8:28a)
92
Sepuluh Perintah
PELAJARAN
13
Ulasan Akhir
Kitab Bacaan: Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya. Kebenaran Alkitab: Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya. Tujuan Pelajaran: Semua tujuan pelajaran sebelumnya. Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena telah menuntun kami selama kwartal ini. Kami telah mempelajari Sepuluh Perintah dan juga kehidupan Ayub. Kami menyadari bahwa sungguh perlu untuk takut dan menyembah-Mu. Kami pun telah mempelajari bagaimana melayani dan menaati Engkau. Tolonglah kami sehingga dapat menjadi seorang Kristen yang baik setiap saat. Kami ingin dapat diberkati oleh-Mu. Kiranya segala kemuliaan bagiMu. Haleluya, Amin.
MENGULANG DAN PERTANYAAN Ayat Alkitab Pilihlah enam dari berikut ini untuk menguji murid-murid Anda: 1. “Akulah yang __________ (terdahulu) dan Akulah yang __________ (terkemudian); tidak ada Allah selain daripada-Ku.” (Yes. 44:6b) 2.
“Hanya ada satu __________ (Allah) saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.” (1 Kor. 8:6a)
3.
“Hendaklah __________ (kata-kata)mu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab pada setiap orang.” (Kol. 4:16)
4.
“Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari __________(Sabat), Ia masuk ke rumah ibadat.” (Luk. 4:16b)
Sepuluh Perintah 93
5.
“Hai, anak-anak, __________ (taatilah) orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.” (Ef. 6:1)
6.
“__________ (Kasihilah) musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Luk. 6:27-28)
7.
“Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada ____________________ (perintah-perintah)-Nya.” (Pkh. 12:13b)
8.
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap __________ (perkawinan) dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur.” (Ibr. 13:4a)
9.
“Orang yang __________ (mencuri), janganlah ia mencuri lagi.” (Ef. 4:28a)
10. “Orang yang berbicara __________ (jujur) dikasihi-Nya.” (Ams. 16:13b) 11. “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala __________ (ketamakan).” (Luk. 12:15a) 12. “Kita tahu sekarang, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan __________ (kebaikan) bagi mereka yang mengasihi Dia.” (Rm. 8:28a) Pertanyaan: 1. Sebutkan lima perintah pertama dari Sepuluh Perintah? (Sembahlah Allah, jangan menyembah berhala, jangan menyebut nama Allah dengan sembarangan, ingat dan kuduskanlah hari Sabat, hormatilah orang tua)
94
2.
Alkitab menyatakan bila kita membenci sesama berarti kita telah berbuat __________ (dosa) dalam hati kita.
3.
Tubuh kita adalah __________ (bait) Allah, maka kita tidak boleh mencemarkannya.
4.
Raja Ahab merasa __________ (iri) pada kebun anggur Nabot.
5.
Sebutkan lima perintah terakhir dari Sepuluh Perintah? (Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan bersaksi dusta, jangan mengingini)
Sepuluh Perintah
Mencocokkan Karakter 1. __________ Daud 2.
__________ Akhan
3.
__________ Dua orang anak imam Eli
4.
__________ Yakub
5.
__________ Ananias dan Safira
a. Aku mendustai ayahku dan mengambil berkat kakakku. b. Aku kehilangan semua hartaku dan terkena barah di seluruh tubuhku, tetapi aku tetapi setia pada Allah. c. Aku memberikan Sepuluh Perintah kepada Musa. d. Aku melanggar perintah ketujuh dan tidur dengan istri tentaraku. e. Aku berencana membunuh Nabot, agar suamiku mendapat kebun anggurnya.
6.
__________ Izebel
f. Aku berdosa pada Allah karena mencuri perbendaharaan Allah dan menyimpannya untukku. Aku dan keluargaku dirajam batu sampai mati.
7.
__________ Ayub
g. Kami mencuri persembahan yang diperuntukkan Allah.
8.
__________ Allah
h. Kami mendustai Petrus dengan mengatakan bahwa kami telah mempersembahkan semuanya.
Jawaban Bebas: 1. Dalam kwartal ini, kita mempelajari Sepuluh Perintah. Menurut kamu, perintah manakah yang paling sulit dilakukan? Mengapa? Menurut kamu, perintah manakah yang paling mudah dilakukan? Mengapa? 2. Hal apakah yang terpenting yang kamu dapat pelajari dari kwartal ini? Aktivitas: Dianjurkan untuk mengadakan suatu persekutuan yang santai dengan disertai makanan ringan dan aktvitas yang ringan pula.
Sepuluh Perintah 95
“
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. (Kolose 1:28)
”
Pratama
PENDIDIKAN AGAMA
True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2008