TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA
B. PERBANDINGAN TIAP MEDIA KERJA
Dalam dunia industri media kerja merupakan
No
SIFAT
salah satu komponen penggerak yang digunakan dalam menghasilkan produk selama proses produksi berlangsung. Adapun macam – macam media kerja ini antara lain : 1. PNEUMATIC. 1
2. HIDRAULIC.
PNEUMATIC
HIDRAULIC
ELECTRIC
• Komponen tahan terhadap beban kebih.
• Komponen tahan terhadap beban lebih.
• Bising dari bunyi udara pembuangan
• Suara pada pipa terjadi pada tekanan tinggi
• Komponen tidak diamankan terhadap beban lebih dan keamanan ini dapat dilakukan dengan biaya tinggi.
UMUM
3. ELECTRIC.
• Gangguan suara terjadi pada kontaktor dan solenoid
Adapun maksud dari jenis media kerja tersebut adalah : ◯ PNEUMATIC merupakan alat yang berfungsi / bergerak dengan adanya bantuan udara.( air ) ◯ HIDRAULIC merupakan alat yang berfungsi dan bergerak dengan adanya bantuan liquid ( oil ). ◯ ELECTRIC berfungsi magnit.
• Tidak peka terhadap perubahan temperatur
2
PENGARUH LINGKUNGAN
• berbahaya terhadap pencairan es, kelembaban tinggi.
merupakan alat yang dengan adanya medan
Page 1 of 8
• Tahan ledakan
Page 2 of 8
• Peka terhadap perubahan temperatur
• Tidak peka terhadap perubahan temperatur
• Kebocoran akan menghasilka n pencemaran dan bahaya kebakaran
• Pengamanan diperlukan terhadap api dan ledakan
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
No
3
4
SIFAT
PNEUMATIC
HIDRAULIC
BIAYA ENERGI
• Tinggi bila dibandingkan dengan listrik
• Tinggi bila dibandingkan dengan listrik
• Pada daerah putaran rendah pengaturan tenaga dilakukan dengan mudah melalui pengaturan tekakan
• Gaya dan kecepatan dapat diatur dengan sangat mudah
PENGATURAN
• Bagus untuk pengaturan gerakan lambat
ELECTRIC
No
SIFAT
• Rendah
• Hanya mungkin dilakukan dengan sangat terbatas dan biaya tinggi
6
PENANGANAN
• Kecepatan diatur melalui katup
5
PENYIMPANAN DAN PENYALURAN
• Dapat disimpan dalam jumlah besar tanpa biaya besar • Mudah disalurkan melalui pipa
• Penyimpanan terbatas • Terbatas penyaluran
• Sulit disimpan dan mahal harganya • Mudah penyaluran melalui kabel dan sangat panjang
Page 3 of 8
Page 4 of 8
PNEUMATIC
HIDRAULIC
• Mampu dioperasikan oleh operator dengan pengetahuan dasar
• Lebih sulit dibandingkan dengan Pneumatic seperti tekanan tinggi yang dibutuhkan
• Kontruksi dan rangkaian control relative sederhana dan aman
• Pipa kembalinya miyak diperlukan
ELECTRIC • Diperlukan tenaga ahli • • resiko bahaya besar • • kesalahan rangkaian dapat berakibat kerusakan pada peralatan dan kontrol
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
C. SIMBOL ACTUATOR
D. SIMBOL PNEUMATIC
No
NAME
01
Single – Acting Cylinder, Return stroke by external force
SYMBOL ACTUATOR
No 01
02
02
03
04
Single – Acting Cylinder, Return motion by spring return
Double – Acting Cylinder, With single – ended piston rod
3/2 – way valve Open normal position 3/2 – way valve closed normal position
03
5/2 – way valve Open normal position
04
5/2 – way valve Closed normal position
05
5/2 – way valve Open normal position
06
Solenoid or manual operation with return spring
Double – Acting Cylinder, With double – ended piston rod
Page 5 of 8
NAME
Page 6 of 8
SYMBOL PNEUMATIC
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
E. PENOMORAN LUBANG PNEUMATIC
Contoh pemakaian PNEUMATIC sebagai berikut :
No
LUBANG / SAMBUNGAN SISTEM ANGKA
SISTEM HURUF
01
Lubang tekanan (masukan)
1
P ,S
02
Lubang keluaran (output)
2, 4
A , B , C
03
Lubang pembuangan (release)
3 ( katup 3/2 )
R ( katup 3/2 )
04
Lubang pembuangan (release)
5 , 3 ( katup 5/2 )
R , E ( katup 5/2 )
•
Pneumatic standar
•
Merk : SAC
•
AC 230 V / 60 Hz
•
0 /1
•
Katup 5/2
Keterangan penggunaan PNEUMATIC merk SAC katup 5/2 tersebut adalah :
Page 7 of 8
Page 8 of 8
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
1. Pneumatic ini digerakan dengan menggunakan solenoid AC dengan tegangan 220 V – 230 V dan frekuensi 50 – 60 Hz.
F. KONTRUKSI ACTUATOR Merupakan
bagian
–
bagian
dari
komponen
pendukung yang berfungsi untuk penggerak / media
2. Posisi penggunaan Pneumatic dapat secara solenoid / listrik ( 0 ) atau manual / mekanik ( 1 ).
yang dihasilkan dari adanya pneumatic, yang bergerak karena tekanan keluar masuknya udara /
3. Pada posisi normal OFF ( 0 ) pneumatic sumber udara /
angin. A. ACTUATOR SINGLE SACTION
angin dialirkan melalui source / sumber tekanan P.
1 4. Tekanan udara dari P dialirkan menuju B yang kemudian dihubungkan dengan actuator ( double acting ). 5. Tekanan udara sisa di actuator masuk lubang A dan menuju lubang pembuangan ( release ) R2 5 6. Pada posisi solenoid bekerja ON tekanan udara pada P akan berhembus melalui A yang mengalir menuju 2
actuator. 7. Dari keluaran actuator udara sisi dialirkan ke B dan menuju lubang pembuangan ( release ) R1.
3
Keterangan : 1. Bearing & seal 2. Saluran masuk 3. Pegas pengembali 4. Saluran keluar 5. Batang piston
Page 9 of 9
Page 10 of 10
4
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
G. KONTRUKSI PNEUMATIC
B. ACTUATOR DOUBLE SACTION
¾ Pneumatic solenoid tunggal katup 3/2 .
Keterangan : 1. Batang / rumah silinder 2. Saluran masuk
Keterangan :
3. Saluran keluar 4. Batang piston
1. Kumparan solenoid
5. Seal
2. Angker
6. Bearing
3. Pegas Pengembali
7. Piston
4. Lubang udara masuk (NC), release / pembuangan (NO) 5. Lubang udara masuk (NO), release / pembuangan (NC) 6. Lubang udara keluar
Page 11 of 11
Page 12 of 12
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
¾ Pneumatic solenoid tunggal katup 5/2.
H. MERANGKAI PNEUMATIC a. Rangkaian Pneumatic double saction dengan actuator double adalah sebagai berikut :
Keterangan : 1. Kumparan solenoid 2. Angker 3. Piringan seal 4. Pegas pengembali 5. Saluran udara 6. Lubang masuk 1 (P) 7. Lubang keluar 4 (A) 8. Lubang keluar (B) 9. Lubang release / buangan 5 (R) 10. Lubang release / buangan 3 (S) 11. Sekrup pengaktifan manual
Page 13 of 13
Page 14 of 14
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
b. Rangkaian Pneumatic double saction dengan actuator c. Rangkaian Pneumatic single saction dengan actuator
single adalah sebagai berikut :
single adalah sebagai berikut
Page 15 of 15
Page 16 of 16