perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PUBLIC RELATIONS MENGENAI PEMAHAMAN KHALAYAK PR TWO POINT 0 PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH 11 SURAKARTA TAHUN 2011
TugasAkhir Diajukan untuk Melengkapi Tugas - tugas dan memenuhi Syarat - syarat Untuk mencapai Gelar Ahli Madya Jurusan Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh: DEWI HAPSARI KUSUMO PUTRI NIM. D1608089
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Tugas Akhir Berjudul:
PERAN PUBLIC RELATIONS TWO POIN 0, PADA KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT
JENDERAL
PAJAK,JAWA
TENGAH II, SURAKARTA. Karya: Nama
: Dewi Hapsari Kusumo Putri
Nim
: D 1608089
Konsentrasi
: Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Drs. Surisno Satriyo Utomo.M.Si. NIP. 19500926 198503 1 001 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Tugas akhir ini telah diuji dan disahkan oleh TIM penguji tugas akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Hari
: Jum'at
Tanggal
: 27 Mei 2011
TIM Penguji Tugas Akhir:
Penguji I
Penguji II
(
)
(
)
Drs. H. Dwi Tiyanto, SU
Drs. Surisno Satrijo Utomo, M.Si
NIP : 19540414 198003 1 007
NIP : 19500926 198 503 1 001
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
Dekan Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D NIP: 19540805 198503 1 002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1
1.1. Latar Belakang Permasalahan ……………………………………………
1
1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................................
2
1.3.TujuanPenulisan ..........................................................................................
3
BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................................
4
2.1. Sejarah Singkat dan Defimsi Humas .........................................................
4
2.2. Fungsi dan Peran Public Relations/Humas ................................................
8
2.3. Media Sosial dan PR. 2.0 ...........................................................................
11
2.4. Apa Saja Yang Dibutuhkan Seorang PR di Era Sosial Media? .........................................................................................................................
13
2.5. Public Relations di Era Web 2.0 ................................................................
16
2.6. Enam Kebutuhan Sosial Online .................................................................
18
BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH ...........................................
22
3.1. Sekilas Mengenai Direktorat Jenderal Pajak..............................................
22
3.2. Fungsi dan Kegiatan Internal dan Ekstemal Humas di Kanwil DJP Jateng II, Surakarta ....................................................................................
26
BAB IV LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA TAHUN 2011 ......................
35
Hasil Kuliah Kerja Media Penulis.....................................................................
35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................
38
A. Kesimpulan .................................................................................................
38
B, Saran ............................................................................................................
45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang pentingnya peran PR TWO POIN 0 yang sudah banyak digunakan oleh petugas humas yang ada di berbagai organisasi dan pengembangan penelitian dari fenomena sosial media yang bermunculan sehingga hadirlah ilmu pengetahuan terbaru mengenai PR TWO POIN 0 tersebut. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempumaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempumaan tugas akhir ini, Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhi ini, diantaranya adalah: 1. Bp Drs. Surisno Satriyo Utomo, M.Si : selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, terima kasih atas bimbingannya selama ini pak. 2. Bp Drs. Eko Setyanto M.Si : selaku ketua program Dili, atas bantuan beliau penulis dapat melaksanakan magang dengan benar dan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dipelajari dan dilakukan selama tugas kuliah kerja media. 3.
Bp Drs. Dicky Hertanto, MA : selaku pimpinan Kantor Wilayah DJP Jateng II, Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk melakukan kuliah kerja media selama 2 bulan di organisasi tersebut, terima kasih atas kesempatannya pak. 4.
Bp Drs. Suwamo: .selaku kepala seksi penyuluhan dan Bapak Fuad selaku kepala seksi pelayanan masyarakat, terima kasih atas bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.
5.
Bp Drs. Erwin ; selaku kepala seksi bidang humas, terima kasih banyak atas bimbingan dan motivasi yang diberikan selama penulis melakukan kuliah kerja media, atas bimbingan bapak penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lebih cepat dan lebih berinovasi lagi, terima kasih banyak pak.
6.
mba Nana, mas Agung, mas Thomas, mba Wiwin, mas Didie, Pak Raharjo, selaku seksi P2 Humas di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II Surakarta, tempat dimana penulis melakukan kuliah kerja media selama 2 bulan,t sangat terimakasih kerena telah mengajarkan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam melaksanakan tugas-tugas kantor, perlengkapan dan skill, yang semua diperiukan dalam menjalankan tugas dan bagaimana cara menjaga kekompakan temwork agar tetap solid dan tidak gampang terpengaruhi oleh pihak luar.
7.
Kepada kedua orang tuaku, terutama mama, thank you very much for your support and your love for me, i love you mom.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
8.
digilib.uns.ac.id
Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, penulis benar-benar mengucapakan terima kasih atas dukungan dan semangatnya untuk tetap mendukung penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan awal sampai akhir, semoga apa yang telah saya lakukan dan saya kerjakan dapat bermanfaat, bagi yang membacanya. Wassalammu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh
Penulis Dewi Hapsari Kusumo Putri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Hidup itu Cuma sekali, Jadi Jangan Pernah Disia – Siakan. Hidup Akan Terasa Tingan Dan Indah Apabil : Dengan Meningkatkan Bekal – Bekal Dan Segala Informasi. Maka Sangat Mendukung Pekerjaan “Relationsdhip”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
-Untuk ALLAH SWT,yang selalu menjadi panutanku selama mi. -Untuk kedua orang tuaku,terutama mama yang sangat kucintai sepenuh hatiku. Untuk semua keluargaku yang selalu mendukungku menyelesaikan tugas akhirku mi. -Untuk sahabat terbaikku agustinus sigit,kita benar-benar seperjuangan,menjalani susah senang bersama,aku harap persahabatan kita abadi selamanya. -Untuk teman-teman fisip uns,terutama anak-anak PR A 2008,terima kasih atas kerjasamanya dan pertemanannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan Kepiawaian seorang PUBLIC RELATIONS bisa diuji ketika public relation officer tersebut bisa berkontribusi baik pada saat bagaimana dia menghadapi crisis manajemen yang mempengamhi citra perusahaan. Tetapi menghadapi crisis manajemen yang dapat berpotensi memperburuk citra perusahaan adalah yang terburuk. Sering kaU, disinilah perusahaan akan menyadari pentingya memiliki public relation officer. Investasi tindakan seorang PR yang strategis di masa stabil justru akan teriihat kualitasnya seperti apa disaat menghadapi krisis. Berita buruk di media massa sering kali menerpa perusahaan besar yang sudah berkaliber nasional dan pada akhirya citra perusahaanlah yang akan dipertaruhkan. Di zaman yang sudah era berteknologi serba maju dan sudah memasuki era web 2.0 (two point o) applicable, yang dimana setiap orang bebas menaruh 160 karakter untuk berkomentar baik ataupun buruk tidak terkecuali mengenai sistem lembaga pemerintahan di Indonesia, public relation officer di Kanwil DJP Jateng II Surakarta, sangat menyadari pentingnya kemajuan tindakan yang harus diambil dalam mengahadapi publisher-publisher baru yang akan mempengaruhi baik buruknya dari citra Kanwil DJP Jateng II Surakarta tersebut Maka dari itu di Kanwil DJP Jateng II Surakarta, juga sedikit demi sedikit memperbaharui sistem
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
public relation yang digunakan menjadi PR 2.0 (two point o), agar dapat menyesuaikan era kemajuan zaman.
1.2. Identifikasi Masalah Di dunia maya, konsumen bisa mengekpresikan kehendak mereka tanpa tergantung pada media mainstream. Mereka dapat membentuk komunitas online mereka sendiri, baik berbasis hobi maupun sebuah brand-merekajuga saling berbagi infonnasi melalui blog, forum, dan media online, sekaligus menjalin network melalui sosial media seperti facebook, twitter, friendster, kaskus, dan lainnya. Bebasnya penyampaian pesan dalam dunia maya antara konsumen, publik, dan perusahaan, membuat posisi konsumen setara dengan produsen dan media. Jika sebelumnya para publik relation officer atau petugas humas lebih banyak bersentuhan dengan media (melalui strategi media relations), dengan pemerintah (melalui goverment relation) dan sedikit bersentuhan dengan publik melalui marketing PR, mereka kini hams bersentuhan langsung dengan publik dan konsumen di dunia maya. Berbagai tantangan seperti itulah yang hams dihadapi langsung oleh petugas humas yang berada di Kanwil DJP Jateng II Surakarta. Dengan semakin majunya perkembangan teknologi yang bertebaran seperti sekarang, humas dari Kantor Wilayah DJP Jateng II Surakarta harus bisa menyesuaikan
dengan
keadaan
perkembangan
teknologi.bukan
hanya
mengandalkan pendekatan ke media melalui pendekatan media relation saja tetapi juga menggunakan sistem PR 2.0 (two point o), yang tujuannya adalah untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
lebih mendekatkan pengetahuan tentang sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia, melalui media yang ramai digunakan masyarakat untuk jejaring sosial seperti facebook, twitter, friendster, forum kaskus, blog yang bertujuan agar memudahkan masyarakat mengetahui info yang akurat dan tepat melalui media jejaring social tersebutjadi sosialisasi di masyarakat bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan praktis.saat ini kantor pajak di seluruh Indonesia sudah memiliki akun facebook, twitter dan website yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan dapat mengajukan pertanyaan yang tidak mereka mengerti tentang perpajakan melalui mediamedia tersebut atau bisajuga telephone langsung di kring pajak yang bemomor 500200, yang dapat diakses dari seluruh Indonesia.
1.3. Tujuan Penulisan Secara operasional tujuan dari penulisan tugas akhir ini merupakan manfaat yang diperoleh penults untuk mengetahui kegiatan humas secara garis besar di organisasi pemerintahan, terutama lembaga keuangan Direktorat Jenderal Pajak, dimana penults melakukan kegiatan magang selama kurang lebih 2 bulan. Tujuan penults secara indtvidu yattu untuk memperoleh gelar Ahli Madya dalam bidang Public Relations.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Singkat dan Definisi Humas Salah satu pencetus ilmu Public Relation atau Umu kehumasan adalah: "Ivy Ledbetter Lee" yang telah memikirkan dan mempraktekkan PR secara konsepsional. Ivy Lee diaanggap sebagai bapak public relation/humas karena beliau berhasil mengembangkan PR yang oleh para cendekiawan dijadikan landasan untuk dikembangkan dan dijadikan objek studi ilmiah. Ivy Lee merupakan putra seorang negarawan di Georgia, Amerika Serikat kegiatannya di bidang PR, bermula pada tahun 1906, pada waktu industri batu bara di Negara" paman sam" mengalami kesulitan disebabkan pemogokan kaum buruhnya. Timbulnya pemogokan para pekerja yang mengancam kelumpuhan industri batu bara itu, menyebabkan munculnya gagasan pada benak lee untuk menengahinya dengan bagi keuntungan kedua belah pihak yakni para industriawan dan para pekerja. Pemikiran lee dalam melakukan pekerjaannya sebagai seorang PR dinamakannya "declaration of principles (deklarasi asas asas)" yang pada hakikatnya keberadaan publik tidak bisa dianggap remeh oleh manajemen industri dan dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers. Dengan sikap jujur. Ivy Lee membuka tabir perusahaan besar dalam hubungannya dengan masyarakat lee berhasil menciptakan gagasan baru untuk mengatasi pemogokan di Pabrik - pabrik besar dan gagasan baru untuk membina hubungan dengan pers.
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
Sikap Ivy Lee itulah membuat para wartawan menyiarkan beritanya dengan seksama, objektif, dan komprehensif. lee sebagai mantan reporter/wartawan memahami benar seluk-beluk dunia pers yang membutuhkan kecepatan, keterbukaan, dan akurasi infonnasi dari sumber berita. Di masa kini ilmu PR sudah banyak dipelajari di berbagai Universitas di seluruh dunia. Hal ini pula yang menyebabkan banyaknya definisi PR dari para ahli ataupun cendekiawan yang mempelajari ilmu PR. Beberapa defimsi PR dari beberapa ahli terkemuka.sebagai berikut: a) J.C.Seiclel, Direktur PR, Division of Housing, State New York, mengartikan PR : PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan balk)
dan pengertian dari pelanggan,
pegawai, dan publik yang lebih luas ke dalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan.
b) W.Emerson Reck, Direktur PR Universitas Colgate, menyatakan : PR adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan kemauan baik dari public kedua. Pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang menyeluruh.
c)
Howard Konnam, wakil ketua palang merah nasional Amerika Sen/cat, menyatakan PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
dapat
memperdalam
digilib.uns.ac.id 6
kepercayaan
publik
terhadap
suatu
individu
atau
organisasi/perusahaan.
d)
International Public Relations Association (IPRA) mendefinisikan PR sebagai foingsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau public (umum) untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka. Dari berbagai definisi PR diatas, dapat ditarik beberapa konsep untuk
memahami public relations. Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatannya pada intinya adalah good image (citra baik), good will (itikad baik), mutual understanding (saling pengertian), mutual confidence saling mempercayai), mutual appreciation (saling menghargai), dan tolerance (toleransi). PR 2.0 (two point o) merupakan kelanjutan PR 1.0 (one point o) yang saat ini banyak dilakukan oleh petugas humas yang ada di lembaga pemerintah ataupun swasta. PR 2.0 (two point o) merupakan inovasi perspektif terbaru dari ilmu PR. Penggunaan internet oleh para profesional merupakan cikal-bakal dari perkembangan teknologi. Teknologi telah mengubah pola komunikasi PR sebelumnya yang masih konvensional seperti komunikasi dari atas ke bawah, bawah ke atas, horisontal, atau pola komunikasi massa. Semua itu telah mereka tinggalkan dengan pola yang lebih aktual setelah lahimya internet. Melalui internet pula annual report (laporan tahunan) yang dibuat divisi PR perusahaan dapat memasukan ke dalam situs/web perusahaan atau perusahaan jasa PR di commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
internet. Tidak perlu mengirimkannya dengan cara konvensional seperti pengiriman via pos dan lainnya. Kini era sudah berobah. Penyampai pesan bukan lagi hanya media mainstream, baik teve, cetak, radio maupun online. Semenjak blog mudah dibuat, forum online bertebaran dan social media bertumbuhan, setiap pengguna Internet bisa menjadi penyampai pesan. Mereka yang biasanya hanya menonton teve, membaca koran/majalah, medengarkan radio, browsing di Internet, kini juga bisa membuat blog, membuat akun di Facebook atau Friendster, dan menuliskan pesan apa saja yang mereka sukai atau mau. Jika mereka tidak suka dengan pengalamannya
mengkonsumsi
sebuah
produk,
mereka
dengan
mudah
menulisnya di blog, di Facebook, dan menyebarkannya di forum atau mills. Mereka tidak perlu bersusah payah mengirim surat pembaca ke media cetak yang entah kapan dimuatnya. Demikian juga, jika mereka senang dengan sebuah produk, mereka tak akan segan-segan menulisnya di Internet. Dengan fenomena itu, praktisi PR masa kini hams menghadapi publisher baru. Mereka adalah para blogger, para facebookers, para friensdters, para plukers serta pemilik akun di Web 2.0 (two point o) lainnya. Mereka adalah para konsumen. Jadi, PR 2.0 (two point o) bukan lagi sekadar mengelola jumalis, tetapi juga mengelola konsumen yang mampu menjadi publisher di dunia maya. Posisi konsumen kini sudah naik pangkat. Mereka tidak lagi sekadar konsumen, tapi juga publisher dan influencer. Jelas, PR 2.0 (two point o) jauh lebih rumit dan menantang dibanding PR 1.0. (one point o). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
2.2-Fungsi dan Peran Public Relations/Humas Fungsi public relations menurut Bertrand R.Canfield dalam bukunya Public Relations Principles And Problems,megemukakan tiga fungsi,yaitu: 1) Mengabdi kepada kepentingan umumO'f should serve the public's interest). 2) Memelihara komunikasi yang baik(waw
antara
organisasi
dengan
publik
ekstem,memperkenalkan
produksi^neningkatkanjumlah pelanggan dan lainnnya, Selain itu,dalam pelaksanaannya Public Relation Officer juga banyak melakukan komunikasi,baik itu komunikasi langsung secara personal contac ataupun komunikasi melalui media massa/mass media.salah satu tugas PR adalah sebagai sumber informasi(source of information) dan sebagai saluran informasi( channel of information).untuk itu PRO mengadakan sebuah information desk untuk melayani publik,baik para karyawan maupun orang-orang luar.seorang PR harus mengetahui sejarah dan perkembangan organisasi,nama pimpinan, hubungannya dengan organisasi di luar,dan sebagainya-jika ia tidak dapat memberikan informasi kepada publik yang datang,ia harus menunjukan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
kepada orang yang bisa memenuhinya.tetapi tugas seorang PR bukan hanya penerangan saja,penerangan hanyalah satu bagian kecil kegiatan seorang PR.kegiatan penerangan bersifat "one way traffic",hanya searah saja dari pimpinan organisasi ke publik,sedangkan kegiatan PR bersifat "two way traffic",dua arah/timbal balik,bukan hanya dari organisasi ke publik saja,tetapi juga dari publik ke organisasi.PRO,harus bersikap seperti wartawan,harus mempunyai "nose for news".ia hams senantiasa mencari berita di kalangan para karyawan,para pemegang saham,supplier,dan ada yang sangkut pautnya dengan organisasinya,untuk kemudian dilaporkan kepada manajer dan stafiiya,guna dipakai sebagai bahan perencanaan dan kebijaksanaan. Peran PR di era teknologi web 2.0,kini segala informasi mengenai info yang ingin kita ketahui dan ingin kita gunakan,semuanya sudah tersedia dalam dunia maya/intemet. seperti situs google ataupun wikipedia yang merupakan salah satu dari banyaknya ensiklopedia yang bisa kita akses melalui dunia internet untuk mengetahui hal-hal yang ingin kita ketahui,hanya dengan mengetik apa yang ingin kita ketahui kemudian kita search untuk membrowsing,maka munculah berbagai info yang kita inginkan. Sama halnya seperti penggunaan web 2.0 yang sudah disebutkan diatas,penggunaan internet untuk basis PR 2.0,sama pentingnya bagi praktisi PR yang ingin menggunakan dunia internet untuk lebih mempermudah masyarakat dalam mengetahui informasi-informasi apa saja yang sedang berkembang atau berlangsung pada sebuah organisasi atau perusahaan.biasanya praktisi PR tersebut menggunakan dunia internet untuk menyebarkan info lebih cepat kepada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
masyarakatselain itu ada beberapa fungsi lain seorang PR dalam penggunaan intemet.beberapa diantaranya adalah: a) PR harus menyadari bahwa khalayak/publik dapat mengakses semua Press Release/News Release yang dikirimkan melalui internet atau server dengan menggunakan kata-kata yang mudah dicari dan dipahami khalayak. b) Publik dapat mengakses Press Release dalam home page yang ada di World Wide Web(bila perusahaan itu telah memiliki home page atau website). c) PR dapat membuat mailing list dan publiknya.mailing list adalah perangkat elektronik yang dapat menyebarkan Press Release kepada publiknya melalui kotak e-mail. Walaupun
PR
melakukan
penggunaan
internet,tidak
berarti
harus
menyepelekan media lainnya-media selain internet tetap menjadi bagian terpenting dalam melakukan penyebaran berita atau infonnasi PR-beberapa keuntungan PR dalam menggunakan internet: 1) Infonnasi cepat sampai kepada publik. 2) Bagi
PR
internet
dapat
berfungsi
sebagai
iklan,media,alat
marketing,sarana penyebaran infonnasi dan promosi. 3) Siapapun dapat mengakses internet. 4) Tidak terbatas oleh ruang dan waktu. 5) Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komunikasi dalam bidang pemasaran secara langsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
2.3.Media Sosial dan PR 2.0 Istilah "Everything is 2.0" untuk saat ini mungkin memang sedang "up to date"di kalangan masyarakat luas.mengapa??apa yang menyebabkan segala sesuatu seolah-olah menjadi 2.0?tentu saja yang menjadi kunci utamajawabannya adalah teknologi.dengan adanya teknologi yang semakin berkembang dan semakin canggih,tidak menutup kemungkinan adanya pengguna internet menciptakan atau menjadi influencer-influencer baru atau publisher baru di dunia intemet.seperti dengan adanya forum blog atau kaskus yang memungkinkan semua orang bisa bebas berdiskusi tentang topik apa saja yang mereka inginkan dan bagaimana forum-forum tersebut bisa mempengaruhi banyak kalangan masyarakatisu-isu yang berkembang saat ini bisa langsung diakses oleh banyak pengguna internet tidak peduli mereka ada dimana atau sedang melakukan kesibukan rutinitas mereka-media sosial merupakan segala sesuatu yang menggunakan internet untuk memfasilitasi percakapan antara orang-orang.kita sebut orang karena memanusiakan proses komunikasi ketika kita berpikir tentang percakapan mengenai pemasaran perusahaan pada khalayak. Media sosial merujuk kembali kepada pendekatan dua arah yang sudah pemah dilakukan oleh ivy lee pada jamannya mengenai mendengarkan dan melibatkan audiens yang teriibat.hal ini memaksa seorang PR untuk mulai berhubungan dengan banyak khalayak bukan hanya melalui cara menerbitkan press release atau konfrensi pers,tetapi juga hams lebih transparan pada publik dengan menggunakan media sosial atau menggabungkan cara keduanyakeuntungan dari seorang PR menggunakan media sosial adalah jika commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
suatu perusahaan/organisasi ingin membentuk citra baik di mata banyak publik,bukan hanya publik-publik yang terlibat saja,seperti dengan adanya penyelenggaraan konfrensi pers yang melibatkan wartawan untuk menyebarkan berita melalui media cetak atau elektronik tetapi tanpa menggunakan mediamedia mainstream,mereka bisa menyebarluaskan berita secara cepat kepada masyrakat,bisa melalui berbagai media online,seperti situs berita online vivanews.com,detik.com,dan juga bisa
melalui website perusahaan yang
bersangkutan atau melalui akun facebook dan twitter jika punya-hal ini dapat membantu menyebarkan berita perusahaan kepada publik dan bisa membantu pembentukan image yang baik kepada masyarakat. PR 2.0 pertama kali dikemukakan oleh Brian Solis pada awal tahun 1990'an.hal ini ditujukan untuk lebih mengembangkan sistem signifikan PR dalam menjalankan tugasnya-Menurut Brian Solis PR 2.0 lahir melalui analisis bagaimana web dan multimedia mendefinisikan kembali PR dan komunikasi pemasaran,sementara juga membangun seperangkat alat untuk menemukan kembali bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan influencer dan orangorang secara langsung. Hal ini adalah kesempatan untuk tidak hanya bekerja dengan wartawan secara tradisional tetapi juga terlibat secara langsung dengan satu set baru influencer secara tidak sengaja dan juga melatih kemampuan kita untuk berbicara dengan konsumen secara lagsung melalui forum online,grup,komunitas,dll.selain itu peran PR 2.0 juga dapat membantu seorang PRO untuk lebih memahami kebutuhan pasar,kebutuhan orang-orang dan bagaimana cara untuk menjangkau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
setiap lapisan masyarakat tanpa mebedakan dari status sosial maupun ekonomi mereka.dalam hal ini PRO juga menjadi komunikan yang dapat mempengaruhi secara efektif dan menjadi pemasaran situs secara efisien. PR 2.0 sebenamya diinspirasi oleh Web 1.0 dan saluran baru untuk mendistribusikan informasi yang diwakilinya. Ini mengubah segalanya. Hal mi memaksa media tradisional untuk berkembang, menciptakan satu set baru dari influencer dengan mekanisme yang sama sekali berbeda untuk mengumpulkan dan berbagi informasi sementara juga merefonnasi rutinitas sehari-hari dari bagaimana orang mencari berita. PR 2.0 adalah filosofi dan praktek untuk meningkatkan kualitas kerja, mengubah permainan, dan berpartisipasi dengan orang-orang dengan cara yang lebih tepat dan cerdas. Ini bukan tentang alat situs baru. Mereka hanyalah alat yang digunakan untuk mempermudah percakapan-tapi segala hal, khususnya niat, pengetahuan, dan antusiasme, adalah unik untuk kita semua yang ingin lebih maju dan berkembang dalam sebuah ilmu terutama ilmu kehumasan. 2.4.Apa Saja Yang Dibutuhkan Seorang PR di Era Sosial Media? Internet membuat kerja praktisi PR masa kini mengalami perubahan yang sangat mar biasa. PR masa kini bukan hanya harus ahli berhubungan dengan influencer, termasuk media, tetapi juga dituntut untuk fasih berhubungan langsung dengan konsumen. Dan kita semua paham, karakter konsumen maya sudah pasti tidak sama dengan karakter jumalis, media atau industri media, atau karakter medium dan influencer lain. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
Konsumen yang bergabung di social media tidak butuh bahasa yang manis dan fonnal ala siaran pers. Yang mereka butuhkan adalah juru bicara perusahaan yang mengerti kebutuhan mereka dan sekaligus merespon keluhan mereka secepat mungkin. Konsumen juga butuh seorang praktisi PR yang bisa berinteraksi langsung dengan mereka dan melakukan percakapan. Tentu saja, ini bukan pekerjaan mudah. Apalagi praktisi PR itu wajib "berbicara" sesuai brand personality yang diwakilinya. Mengapa harus demikian? Sebab konsumen bebas berteriak di Internet. Produk yang mengecewakan atau cacat tak mudah ditutupi dengan taktik-taktik PR tradisional. Kita tidak bisa begitu saja mengancam dan membungkam mereka. Bahkan upaya membungkam akan menimbulkan gerakan melawan yang lebih kencang, bahkan mendapat dukungan dari konsumen lain yang merasa mendapat pengalaman yang serupa. Bukan hanya perilaku konsumen yang berubah dengan adanya social media. Yang juga berpotensi memusingkan banyak praktisi PR adalah kecepatan perubahan medium di social media. Tiga tahun lalu Friendster merajalela di Indonesia. Namun sejak setahun Facebooklah yang menjadi fenomena. Jika sebelumnya Plurk mendominasi microblogging di Indonesia,kini giliran Twitter yang lagi dipuja-puja. Nah, yang memusingkan para praktisi PR, perilaku konsumen di setiap media baru ini juga berbeda-beda, tergantung pada fitur yang menjadi andalannya. Apa boleh buat, praktisi PR juga harus berpacu melawan kencangnya laju perkembangan media online di soial media ini. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
Untuk tetap eksis di dunia PR 2.0,kita hams tetap mengetahui dan memiliki skill yang tidak boleh dilupakan,diantaranya: Komunikasi Ini kemampuan wajib tentunya. Tapi periu ditekankan bahwa kompetensi komunikasi yang dimiliki bukan hanya sekedar kemampuan imtuk membuat siaran pers dan berhubungan dengan media. Komunikasi disini adalah kemampuan untuk menulis ala internet dengan bahasa yang kasual, sebuah revolusi komunikasi lisan yang ditulis. Sebuah kemampuan komunikasi bukan hanya mampu menulis yang baik, tapi mampu berinteraksi dengan konsumen. Pemasaran Para praktisi PR pada akhirnya juga harus mengerti konsep-konsep pemasaran. Ketika PR harus berhubungan langsung dengan konsumen, maka ilmunya harus diperiuas dengan ilmu pemasaran.Di era social media, apa boleh buat, batas antara peran PR dan Marketing semakin kabur. Praktisi PR kini juga harus bisa menganalisis, medium mana di internet dimana mereka harus terjuni. Mereka mau tak mau harus belajar mengenai tren perilaku konsumen di Online, dan bagaimana mendekati mereka. Teknologi Praktisi PR pada akhirnya harus update dengan teknologi terbaru. Mereka harus terus mengikuti perkembangan teknologi. Bila sekarang sedang tren Twitter, maka mereka harus terjun ke dalamnya biar mengerti bagaimana sebenarnya Twitter itu. Apa yang bisa dilakukan, aplikasi apa saja yang ada di Twitter yang bisa mendukung pekerjaan mereka. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Praktisi PR juga wajib mempelajari Facebook. PR harus mengerti apa beda Profile Page, Fans Page, Groups, dan Causes di Facebook, termasuk memantau perkembangan yang sangat pesat. Fans Page Facebook misalnya, terus menerus mengalami perubahan dan perbaikan yang bermanfaat untuk komunikasi merek. Pada saat yang sama praktisi PR juga perlu memahami aplikasi Facebook yang juga berkembang sangat cepat. Dengan memahami teknologi ini, praktisi PR diharapkan memahanii implikasi aplikasi baru tersebut terhadap perusahaan dan merek yang ditangani. 2.5-Public Relations di Era Web 2.0 Saat ini, tren komunikasi horisontal antar konsumen melalui sosial media seperti Facebook, Friendster, Twitter, Multiply, Flickr dan lainnya, sedang merebak. Mereka membicarakan apa saja, termasuk, hobi, suasana kerja, dan merek yang mereka konsumsi secara terbuka satu sama lain. Di tengah percakapan antar konsumen mi, biasanya pendekatan ikian yang biasanya dilakukan para marketer sulit mendapatkan hasil optimal. Mereka lebih suka berbicara dengan sesama pengguna. Itu sebabnya para marketer kesulitan mencari bentuk ikian yang tepat untuk menarik perhatian pengguna online social media. Marketer pun matikutu jika harus beriklan untuk segmen pengguna smartphone semacam BlackBerry. Sampai hari ini belum ada model bisnis yang disukai oleh pengguna maupun pemasang ikian di medium mobile. Itulah sebabnya, pendekatan paling tepat untuk konsumen di media sosial yang inginnya melakukan konversasi secara horisontal dan pengguna mobile yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
nyaris bebas ikian saat ini adalah melalui pendekatan Public Relations, bukan ikian. Contoh pendekatan PR yang berhasil adalah apa yang dilakukan Oli Top 1. Beberapa tahun terakhir ini, Oli Top 1 digempur oleh isu negatif yang tidak terbukti kebenarannya di dunia maya tanpa berbuat apapun di online. Namun, semenjak tahun lalu, Oli Top 1 mulai melakukan online PR dengan membangun situs web khusus Indonesia. Mereka melakukan pendekatan ke media-media online, memperbanyak publikasi positif di media online, membuka konsultasi online untuk hal-hal yang berkaitan dengan motor dan mobil, terutama mengenai sistem pelumasan di mesin kendaraan, serta edukasi mengenai pengetahuan pelumas bagi masyarakat dan membangun komunikasi dua arah dengan pengguna Internet. Hasilnya, isu negatif Oli Top 1 sudah meluruh. Dan, Oli Top 1 terus berinvestasi di dunia maya, dengan melakukan pendekatan online PR untuk membangun citra positif produknya. Contoh lain adalah kecap Bango, Unilever Indonesia. Citra yang dibangun kecap Bango adalah kuliner, tradisional, dan Indonesia sehingga melahirkan activation program bemama Bango Cita Rasa Nasional (BCRN) dengan key message "preserving Indonesian traditional foods". Pelestarian makanan tradisional inilah yang kemudian melahirkan program Festival Jajanan Bango yang digelar setiap tahun di berbagai kota sejak 2005. Di dunia maya, Unilever bekeijasama dengan komunitas Bango Mania, yang sangat intens membangun komunikasi melalui berbagai kanal online, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
termasuk blog, forum, mailing list, hingga media sosial seperti Plurk dan Facebook. Hasilnya, pada 2008, tercatat 500 lebih postingan blog dan 500-an email mengenai Festival Jajanan Bango, jauh meningkat dibanding tahun sebelumnya. Keberhasilan Indosat membangun Indosat FansBerry melalui aktivitas di Facebook menjadi contoh berikutnya. Pendekatan yang dilakukan yakni menambah teman sebanyak-banyaknya dengan iming-iming hadiah BlackBerry Indosat. Demikianjuga dengan Toyota Astra Motor yang membangun komunikasi horisontal di Facebook dengan membuat account Yaris Groovynations dan menyelenggarakan program Yaris Grooviest Moment Celebration, yang men-tag foto bersama mobil Yaris. Ada beberapa tips, bagaimana membangun strategi public relations di online, khususnya di media sosial. Strategi ini hams dibangun berdasarkan user insight lokal, bukan user insight international. Yang harus diketahui bahwa tujuan utama pengguna global di media sosial adalah bersenang-senang. Sedangkan tujuan utama pengguna Indonesia di media sosial adalah membangun jaringan. Perbedaan lain masih banyak. Dengan demikian, pemahaman user behavior lokal mutlak diperlukan untuk membangun strategi public relation di dunia maya dengan target konsumen Indonesia. 2.6.Enam Kebutuhan Sosial Online Teori hirarki kebutuhan Maslow yang dicetuskan 64 tahun lalu menyebutkan bahwa manusia memiliki lima kebutuhan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis (sandang, pangan, serta kebutuhan biologis), keamanan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
(bebas dari ancaman, penjajahan, teror, dan sejenisnya), sosial (berteman, berkeluarga, cinta), penghargaan (pujian, penghargaan, tanda jasa) serta aktualisasi diri (bertindak sesuka hati sesuai bakat dan minatnya). Nah, di dunia maya, Communispace menemukan enam kebutuhan sosial utama manusia. Apa itu keenam kebutuhan sosial di dunia maya? Pertama: Mengekspresikan Identitas Personal. Jaringan sosial online menyediakan berbagai fasilitas dan alat bagi siapapun yang ingin mencitrakan (atau mencitrakan kembali) dirinya sendiri melalui profil dan interaktivitasnya. Coba perhatikan profil-profil Friendster, Facebook dan sejenisnya. kita bisa saja tercengang membaca profil teman kita sendiri karena bisa berbeda dengan persespi kita selama ini mengenai teman tersebut. Kedua: Status dan Penghargaan (self-esteem). Kebutuhan untuk diakui, dihargai, dipuja, tersalur betui via jaringan sosial online. Friendster bisa menghebat di Indonesia antara lain karena ada fasilitas testimonial, yang isinya biasanya puja puji dari teman-teman terhadap prestasi seseorang. Perhatikan juga, foto-foto yang tampil di jaringan sosial online adalah foto-foto untuk menaikkan status (misalnya sedang jalan-jalan di Eropa, menyelam di pantai paling indah di dunia, atau foto bersama bintang tenar). Ketiga: Saling Memberi dan Menolong. Manusia memiliki kebutuhan untuk meminta pertolongan atau memberi pertolongan. Internet mempermudah kebutuhan itu. Bahkan kepada orang yang belum kita kenal pun kita bisa memberikan pertolongan di jaringan sosial online. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Keempat: Berafiliasi dan Saling Memiliki. Komunitas online menjadi ajang paling mudah untuk menemukan orangorang "yang seperti kita", kemudian menjalin komunikasi dan saling terkoneksi satu sama lain untuk saling berbagi informasi mengenai hobi, minat atau kebutuhan yang sejenis. Misalnya, membentuk komunitas sesama Internet marketer, pehobi kendaraan bermotor, dan lain-lain. Kelima: Rasa Komunitas. Rasa meniiliki saja tidak cukup untuk membangun komunitas. Komunitas akan terbentuk jika ada hubungan timbal balik jangka panjang yang saling menguntungkan. Inilah yang disebut oleh Communispace sebagai Sense of Community atau rasa komunitas. Sebenamya, hanya dengan memenuhi kelima kebutuhan sosial online di atas,
menurut
Communispace,
perusahaan
akan
meraih
kepercayaan
pelanggannya, sekaligus mendapatkan insight mengenai pelanggan dan anggota komunitas. Consumer insight yang dicari oleh kebanyakan marketer tersedia melimpah dijaringan sosial online. Dan manakala perusahaan bergerak lebih jauh lagi, dengan mengajak mereka dan memenuhi gagasan-gagasan pelanggannya, menurut Communispace maka seseungguhnya mereka memenuhi kebutuhan keenamjaringan sosial online. Keenam: Keyakinan terhadap Nilai Diri. Manusia butuh merasa yakin terhadap nilai dirinya. Mereka berharap apa yang mereka ucapkan dinilai penting oleh yang lain dan berdampak positif ke lingkungan di sekitar mereka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Mapping Social Needs to Social Networks Expresing Identity
Giving &
Affiliation
Getting
And
help
belonging
Status &
Ses of
Self -esteem
Community
Blogs Video, Content sharing. Tagging sites (e.g. YouTube. Deli cios us Profile-driven social networks (e.g. mySpace, Linkedin,Facebook.) Rating, review sites (e.g. epinions. TripAdvisor) Purpose-driven social networks (e.g. Sparkpeople, Slashdot, Serma, Communispace
(Tabel dikutip dari blog social media oleh Tuhu Nugraha Dewanto.)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH II
3.1. Sekilas Mengenai Direktorat Jenderal Pajak Kanwil DJP Jateng II,Surakarta( Latar Belakang) Pada awal masa kemerdekaan,pemungutan pajak dikelola oleh suatu lembaga yang bemama Djawatan Pajak-selanjutaya lembaga ini mengalami beberapa perubahan keberadaan dalam struktur pemerintahan dan perubahan nama,terakhir ditetapkan dengan nama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan berada di bawah Kementerian Keuangan. DJP memiliki tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut,DJP menyelenggarakan fungsi: -
Penyiapan perumusan kebijakan kementerian keuangan di bidang perpajakan
-
Pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan
-
Penyusunan
standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang
perpajakan -
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan,dan
-
Pelaksanaan administrasi DJP. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, Dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak merupakan sumber commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
23 digilib.uns.ac.id
utama penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara tidak dapat untuk dilaksanakan.penggunaan uang pajak,meliputi: a)
Pembayaran gaji pegawai negeri sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan.
b)
Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, kantor polisi.
c)
Pembiayaan lainnya dalam rangka menigkatkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Adapun Visi&Misi dari Kantor Direktorat Jenderal Pajak, adalah sebagai
berikut: Visi: Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrdsi perpajakan modem yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi Misi: Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektifdan efisien. * Bagaimana Sistem Perpajakan yang Berlaku di Indonesia? Pajak sebenarnya sudah dikenal dan dipraktekkan oleh nenek moyang kita pada waktu kerajaan – kerajaan masih berdiri pada zaman itu. Setiap rakyat diwajibkan menyerahkan upeti yang sudah ditentukan besarnya kepada commit to userbenda lainnya. Pemungutan upeti raja, bisa berupa hasil bumi ataupun harta
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ini atau pajak terus berlanjut hingga jaman penjajahan Belanda dan setelah Indonesia merdeka, pajak ditetapkan dan dipungut setiap tahun oleh pemerintah berkuasa-sistem pemungutan yang jumlah pajak temtangnya ditetapkan oleh aparat pajak seperti diatas dinamakan dengan Official Assesment System.dalscm prakteknya banyak diantara wajib pajak yang menyembunyikan sebagian besar penghasilan dan membayar pajak lebih kecil dari yang seharusnya. * Siapa saja yang Wajib Bayar Pajak&Siapakah yang menjadi Wajib Pajak? Pada
dasamya
setiap
orang
pribadi
baik
Warga
Negara
Indonesia/Warga Negara Asing yang bertempat tinggal di Indonesia dan badan yang didirikan/berkedudukan di Indonesia mempakan wajib pajak,kecuali ketentuan peraturan perundang-undangan menentukan lain.mengingat sifatnya yang wajib,maka orang atau suatu badan yang menurut peraturan perundangundangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan disebut sebagai wajib pajak(WP). Wajib Pajak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: - Orang Pribadi Adalah mereka yang telah mempunyai penghasilan diatas penghasilan tidak kena pajak(PTKP) dimana batasan PTKP telah ditentukan oleh Undang-undang pajak penghasilan. - Badan Adalah sekumpulan orang atau modalto yang commit user merupakan kesatuan baik yang
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,finna,kongsi,koperasi,dana
pensiun,
persekutuan,
perkumpulan,
yayasan, orgamsasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya Lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektifdan bentuk usaha tetap. * Struktur Organisasi Reformasi perpajakan di Indonesia dimulai tahun 1984,pada waktu itulah Self Assasment System diperkenalkan di Indonesia dimana setiap wajib pajak diberikan kepercayaan untuk mendaftarkan diri^nenghitung hutang pajaknya sendiri dan melaporkan hasil perhitungan pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak,sehingga aparat pajak hanya mengawasi saja,melakukan pelayanan dan penyuluhan kepada wajib pajak. Adapun bagan dari struktur organisasi dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II,Surakarta,adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
26 digilib.uns.ac.id
3.2. Fungsi dan kegiatan Internal dan Eksternal humas di Kanwil DJP Jateng II,Surakarta *
Fungsi Internal Fungsi internal humas di kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II,Surakarta sendiri pada umumnya yaitu pemberitahuan informasi dari kantor pusat kepada seluruh pegawai yang bertempat di daerah,untuk diberitahukan kepada seluruh satker/satuan kerja mengenai adanya peraturan perpajakan yang terbaru yang harus dipatuhi.disini cara penyampaian PRO kepada seluruh satuan kerja yaitu dengan menggunakan komunikasi secara commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
vertikal.
* Fungsi Ekstemal Sedangkan fungsi ekstemal dari Public Relations yang ada di DJP sendiri lebih banyak daripada fungsinya kedalam organisasi. Beberapa firngsinya sendiri adalah sebagai berikut: 1) Pemberi informasi kepada masyarakat mengenai peraturan perpajakan yang berlaku sekarang. 2) Pemberi informasi kepada media massa mengenai perpajakan. 3) Dengan adanya internet petugas humas
yang ada di DJP,dapat
memberitahukan informasi mengenai tata cara dan undang-undang mengenai perpajakan yang berlaku kepada masyarakat melalui website yang sering disinggahi banyak masyarakat seperti melalui facebook dan twitter. Instansi pajak juga mempunyai website instansi yang berfungsi sebagai pemberitahuan kepada masyarakat mengenai semua yang berhubungan tentang pajak dan informasi terbaru yang selalu diperbarui oleh petugas humas agar mempermudah masyarakat dalam mencari informasi mengenai perpajakan, dan masyarakat tidak perlu repot untuk menelvon secara langsung ke kantor pajak ataupun datang langsung ke kantor pajak untuk bertanya mengenai perpajakan, cukup mengakse melalui website pajak maka mereka dapat mengetahui info apa yang mereka butuhkan. 4) Dengan adanya facebook dan twitter pajak, masyarakat dapat bertanya commit to user mengenai info pajak yang tidak melalui message, wall ataupun testimonial
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mereka mengerti dan mereka akan mendapatkan balasan secepat mungkin dari petugas humas yang bersangkutan. 5) Melalui website pajak yang alamat websitenya www.pajak.go.id, petugas humas di DJP dapat mengeluarkan Press Release ataupun News Release secara langsung tanpa hams mengadakan konfrensi pers terlebih dahulu. 6) Saat ini untuk meberitahukan informasi mengenai pcraturan perpajakan yang terbaru pada masyarakat global, petugas humas dari DJP tidak hanya mengupdate berita terbaru melalui website pajak,facebook ataupun twitter saja,tetapi petugas humas mengadakan keriasama dengan lembaga media kompas,untuk
bekerjasama
melalui
website
kompas
yaitu
www.kompasiana.com, untuk memberitahukan informasi pada masyarakat mengenai info terbaru dari tata cara perpajakan-hal tersebut bisa dikatakan disambut baik oleh masyarakat terutama konsumen di dunia maya yang banyak mengetahu info pajak melalui website kompas tersebut.hal ini bisa dikatakan efektif karena hasil yang dicapai berhasil menembus diatas ratarata pengetahuan masyarakat melalui info pajak,persentase yang dicapai mencapai 60-70%. * Peningkatan Citra Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Jawa Tengah II,Surakarta. Ada
beberapa
upaya
dari
petugas
humas
di
DJP
untuk
meningkatkancitra instansi kepada masyarakatdiantaranya adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
29 digilib.uns.ac.id
a) Sosialisasi secara langsung Yang dimaksud dengan sosialisasi secara langsung disini adalah dengan cara petugas humas dari DJP turun langsung ditempat umum dan ditempat yang banyak dikunjungi masyarakat untuk memberitahukan pengetahuan mengenai info pajak kepada masyarakat umum.beberapa kegiatan yang sudah dilakukan selama ini oleh petugas humas dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II, selama ini adalah dengan cara mengadakan pojok pajak ,pajak keliling dengan menggunakan mobil pajak keliling,melakukan konfrensi pers dan Press Tour yang bertujuan membangun kerjasama dan koordinasi yang baik antara petugas humas dari DJP dengan Media dan para Wartawan.sosialisasi pajak juga dilakukan dengan metode TAX Goes To School,yaitu memberi pengetahuan dan pembelajaran pajak sedini mungkin di kalangan pelajar agar mereka mengerti tentang tata cara peraturan pajakJadi sosialisasi dilakukan bukan hanya ditujukan kepada kalangan dewasa saja tetapi juga dikalangan pelajar. Sosialisasi langsung juga dilakukan melalui media elektronik dengan menggunakan media televisi dan radio, sepanjang tahun 2010 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II Surakarta, giat melakukan sosialisasi melalui media cetak ataupun elektronik yang berdampak sangat baik intuk peningkatan citra di kalangan masyarakat. beberapa kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2010 melalui media commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
televisi, adalah:
- Talkshow Interaktif yang dilakukan sebanyak 38 kali - Iklan layanan masyarakat dan liputan khusus perpajakan yang dilakukan sebanyak 2334 kali. - News Sticker di beberapa channel berita sebanyak 500-1000 kali. Selain melalui media televisi untuk meningkatkan citra Kanwil DJP Jawa Tengah II, Surakarta, petugas humas dari DJP juga melakukan sosialisasi melalui media elektronik radio.beberapa kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2010 melalui media radio, adalah sebagai berikut: - Dialog interaktif yang sudah dilakukan sebanyak 319 kali yang dilakukan bukan hanya dari Kanwil DJP Jawa Tengah II saja,tetapi juga dari beberapa kantor pajak lainnya seperti Kantor Pelayanan Pajak Pratama,Kanwil DJP dari beberapa daerah lainnya dan juga dari Kantor Penyuluhan dan Pelayanan Pajak di beberapa daerah. - Iklan layanan masyarakat di radio yang dilakukan sebanyak 17.121 kali sepanjang tahun 2010. Untuk meningkatkan
citra
Kanwil
DJP
Jawa
Tengah II,
Surakarta, petugas humas dari DJP juga melakukan upaya peningkatan citra dengan menggunakan cara penyuluhan pajak secara tidak langsung ke masyarakat.upaya yang digunakan adalah dengan menggunakan media cetak, yaitu dengan menerbitkan majalah pajak kita-majalah pajak kita terbit commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
setiap satu bulan sekali.majalah pajak kita didistribusikan kepada public internal dan ekstemal.untuk publik ekstemal majalah pajak kita biasanya didistribusikan
kepada
instansi-instansi
pemerintah
lainnya,seperti
Departemen Perhubungan,Departemen Tenaga Keria,dan lainnya.selain itu karena sifatnya yang melayani masyrakat,untuk masyarakat,majalah pajak kita bisa diperoleh jika petugas humas dari Kanwil DJP Jawa Tengah II, Surakarta, sedang melakukan sosialisasi di tempat umum atau sedang mengadakan even Pajak keliling. Dari banyaknya kegiatan diatas,upaya
yang ditempuh untuk
menyadarkan masyarakat akan wajib membayar pajak,dari informasi yang diperoleh semua kegiatan diatas bisa dibilang efektif dan berhasil.karena pada nyatanya dengan semua kegiatan sosialisasi tersebut,baik melalui media cetak,elektromk ataupun intemet,Kanwil DJP Jawa Tengah II ,Surakarta,memperoleh predikat juara sosialisasi tingkat nasional dan ratarata pertahunnya Kanwil DJP Jawa Tengah II,Surakarta dapat melebihi perolehan target yang ditentukan.pendapatan dari perolehan wajib pajak sudah mencapai lebih dari 100% per tahun. Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Jawa Tengah II, Surakarta sendiri pada bidang kehumasannya, dibagi menjadi 3 sub bagian,yaitu seksi pelayanan,seksi penyuluhan dan juga seksi hubungan masyarakattugas masing-masing dari ketiga sub bagian tersebut yaitu: a). Seksi Bagian Pelayanan Di bagian pelayanan terdapat beberapa tugas yang harus dilakukan, commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diantaranya: - Penetapan wajib pajak patuh ( setiap awal tahun ), berdasarkan laporan dari satker. - Permintaan penetapan sebagai daerah terpencil (jika ada permohonan dari wajib pajak). - Pemantauan kegiatan di kantor KPP ( Kantor Pelayanan Pajak Pratama). - Permintaan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan. - Kegiatan lomba pelayanan yang diikuti oleh setiap wilayah kerja kanwil setiap 1 tahun sekali.tujuaimya yaitu untuk meningkatkan • pelayanan perpajakan yang semakin baik. b). Seksi Bagian Penyuluhan - Memberikan
edukasi
pemahaman
mengenai
hak & kewajiban
perpajakan kepada para wajib pajak. - Menyiapkan materi sosialisasi dan mengkoordinasi pelaksanaan sosialisasi. - Membantu pelaksanaan sosialisasi perpajakan lainnya. - Menatausahakan surat atau dokumen masuk maupun keluar. c). Seksi Bagian Humas Pada seksi bagian humas tugas intinya yaitu penyampaian laporan dari kantor pusat pada seluruh staff yang berada di kanwil dan untuk penyampaian mformasi dari publik pada publik internal perusahaan commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengenai citra dan opini masyarakat mengenai Kanwil DJP Jateng II,Surakarta.selain itu petugas humas juga melakukan kegiatan konfrensi
pers,mengatur
pertemuan
dengan
para
wartawan,membuat
press
release,memperbaharui berita di internet dan website. * Makna dari logo DJP (Dircktorat Jenderal Pajak):
CAKTI BUDHI BHAKTI: Dengan segala kekuatan, tenaga, dan fikiran dan dengan budi yang luhur, kami berbakti kepada Negara. ARTI SIMBOL: 1. Perisai berbentuk segi lima : melukiskan Negara Pancasila Republik Indonesia. 2. Sayap berkembang yang berbulu lima menunjukkan kemegahan Negara, sebagai pendorong para pegawai Direktorat Jenderal Pajak menjalankan
tugasnya
dengan
bertujuan
memelihara
tetap
berkembangnya sayap Negara. 3. Bejana emas melambangkan tempat pengumpulan uang negara (fiscus).
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. a. Libra melukiskan keadilan. b. Padi tujuh belas butir dan delapan kelompok bunga kapas melukiskan cita-cita kemakmuran Negara. 5. Tiga gelombang melukiskan bahwa Direktorat Jenderal Pajak dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan Tridharma Pemajakan yaitu : a. meliputi seluruh subjek pajak. b. objek pajak yang semestmya. c. tepat pada wakfunya. Gelombang diartikan bahwa fiskus mengatur dan memperlunak conyunctuur. ARTI KESELURUHAN Direktorat Jenderal Pajak sebagai aparatur Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila mempunyai tugas dalam bidang Perpajakan dan dalam melaksanakan fungsinya memungut dan memasukkan pajak ke dalam Kas Negara berusaha dengan segala daya upaya agar supaya fungsi pajak baik budgeter maupun mengatur dapat terlaksana sebaik-baiknya berdasarkan Tridharma Pemajakan dengan memperhatikan tingkat conyun^tur guna mencapai masyarakat adil dan makmur, materiil dan spiritual, sesuai dengan tujuan Undang-Undang Dasar 1945.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA TAHUN 2011
4.1 .Hasil Kuliah Keija Media Penulis Selama jangka waktu kurang lebih dua bulan,antara bulan februari sampai dengan bulan april,penulis melakukan kuliah kerja media di salah satu organisasi pemerintahan kota surakarta,tepatnya di lembaga keuangan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak,Jawa Tengah II,Surakarta.alasan penults memilih untuk melakukan kuliah kerja media di lembaga tersebut yaitu karena selama mi,Direktorat Jenderal Pajak atau Kantor Pajak banyak menjadi
ketakutan
masyarakat
dan
selama
ini
masyarakat
selalu
mempertanyakan,apakah benar uang yang dibayarkan masyarakat untuk membayar pajak benar-benar dipergunakan semaksunal mungkin oleh petugas yang berada di kantor pajak,untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu penulis dengan sengaja melakukan sebuah riset atau penelitian di lembaga tersebut untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan di lembaga keuangan DJP dan karena penults merupakan mahastswt dalam bidang Public Relations,maka penults mengkhususkan penelitian dalam bidang kehumasan yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II, Surakarta.
commit to user
35
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari
hasil
kegiatan
Kuliah
Kerja
Media
yang
dilakukan
penulis,penulis mendapatkan pelajaran yang bermanfaat dalam melakukan tugas tersebutadapun rincian kegiatan yang dilakukan oleh penults selama kurang lebih dua bulan adalah sebagai berikut: * Minggu ke I,II,III,IV,kurang lebih yang berlangsung antara tanggal 14 februari sampai dengan tanggal 7 maret 2011 antara lain : a) Melakukan kegiatan surat-menyurat yang ditujukan dari kanwil ke kantor pelayanan pajak pratama di daerah-daerah lain. b) Fotocopy surat untuk kantor pajak daerah,untuk arsip kehumasan,dan juga untuk tembusan kepala kantor wilayah (kakanwil). c) Mewawancarai staff humas kantor pajak mengenai perpajakan dan juga melihat arsip-arsip kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2010. d) Menginput data surat masuk. * Minggu ke V,VI,VII,VIII,kurang lebih berlangsung antara tanggal 14 maret sampai dengan 8 april 2011,adalah: a) Mengikuti kegiatan sosialisasi di kantor pelayanan pajak pratama surakarta mengenai cara penghitungan dan pengisian SPT yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan komputer Apkomindo di aula kantor pelayanan pajak pratama surakarta. b) Mengikuti kegiatan sosialisasi dan pengisian bersama SPT, yang dilakukan oleh seluruh dosen dan karyawan Universitas Muhamadiyah Surakarta
yang
bertempat di gedung commit to user
serbaguna
Universitas
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Muhamadiyah Surakarta. c) Mengambil foto kegiatan event "Donor Darah Untuk Sesama" yang dilakukan di loby kanwil pajak. d) Mengirim faksimili untuk kantor pelayanan pajak pratama magelang dengan menggunakan mesin faksimili kantor di ruang sekretariat. e) Emengikuti kegiatan sosialisasi pengisian spt di kantor polresta surakarta dan polsek pasar klewer. -
Kendala yang dihadapi: a) Untuk penults kendala yang dihadapi tidak terlalu banyak,hanya saja masih agak ragu menggunakan mesin faksimili karena tidak tahu cara menggunakannya. b) Kurang begitu mengerti bagaimana cara menginput data yang hams diinput ke komputer.
-
Solusi dalam menghadapi kendala: a) Bertanya kepada mas arya yaitu sekretaris yang bersangkutan bagaimana
cara
menggunakan
mesin
faksimili,karena
penulis
menggunakan mesin faksimili di ruang sekretariat b) Bertanya pada mba nana dan mas agung yaitu staff bagian penyuluhan bagaimana cara menginput data di komputer.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A) Kesimpulan Public Relations sudah dipelajari dan dipraktekkan sejakjaman perang kedua dimulai,walaupun pada saat itu mungkin ilmu dan cara menggunakamiya belum begitu semaksimal seperti sekarang.pelopor dari digunakannya teknik public relations ialah seorang wartawan Amerika Serikat yang juga menjadi bapak dari public relations yaitu Ivy Ledbetter Lee.pada saat itu Ivy Lee menggunakan teknik public relations yang dinamakannya "Declarations of Principles" atau deklarasi asas-asas dan tehnik tersebut berhasil digunakannya untuk mengatasi pemogokan kaum bumh di pemsahaan batu bara dan mengembalikan image baik perusahaan di mata masyarakat. Seiring dengan kemajuan zaman,maka teknologi juga sudah semakin canggih dan dengan adanya kemajuan teknologi tersebut,maka munculah mtemet.dengan adanya intemet,hampir semua orang mengalami kemudahan dalam bidang pengetahuan dan jaringan network sosial melalui websitewebsite
tertentu
di
situs
jejaring
sosial
internet
seperti facebook,
friendster, blog, plurk, dan twitter, situs-situs jejaring sosial tersebut saat ini sudah banyak digunakan oleh pengguna dunia maya,bahkan saking merebaknya situs jejaring sosial,entah sudah berapa rams ribu juta orang yang menggunakannya dari selumh dunia. commit to user
38
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dengan adanya
fenomena tersebut, maka muncul seorang pelopor
public relations dengan menggabungkan sistem PR konvensional dan cyber.Pelopor cyber PR tersebut ialah Brian Solis.Menurutpendapatnya, teknik PR yang selama ini banyak digunakan oleh para praktisi PR di sektor negri ataupun swasta harus diperbaharui selling dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.tidak saja hanya dengan menggunakan trik-trik lama seperti cara media relations ataupun goverment relations saja,tetapi juga dengan online PR atau saat ini yang banyak diketahui .masyarakat dengan sebutan " PR Two Poin O". Pr Two Poin 0,merupakan kelanjutan dari PR One Poin 0,yaitu sistem PR yang konvensional.PR Two Poin O, merupakan sistem PR yang menggunakan tehnik pengembangan citra dan pengenalan produk ataupun membangun jaringan network sosial dengan public internal maupun ekstemal perushaan dengan menggunakan tehnik online. Dengan menggunakan sistem PR Two Poin O, praktisi PR saat ini dapat membangun komunitas dan membuat jaringan network sosial dengan banyak orang dari public internal ataupun ekstemal perusahaan,dan tidak menutup kemungkinan juga dengan adanya sosial media yang berkembang praktisi PR bisa mengembangkan jaringannya dengan membangun keriasama dengan sektor
asing
ataupun
investor-investor
yang
akan
mengembangkan
investasinya di perusahaan tersebut.semua itu bisa dibangun dengan sistem PR Two Poin O,dengan sistem pendekatan online,yang tidak memerlukan tulisan-tulisan formal ala wartawan televisi atupun media cetak,tetapi dengan commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
revolusi. pengembangan tulisan non formal yang lebih dapat mendekatkan perusahaan dengan publiknya. Ada beberapa cara sebuah perusahaan mengembangkan sistem PR Two Pom 0 yang dijalankan,termasuk yang dilakukan oleh praktisi humas di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Jawa Tengah II,Surakarta,yaitu dengan mengembangkan pengetahuan masyarakat dengan membuat beberapa akun di website yang saat ini sedang ramai digunakan oleh banyak pengguna Jejaring
sosial,seperti
mendekatkan
akun
facebook
dan
twitter,tujuannya
pengetahuan mengenai perpajakan
adalah kepada
masyarakat,membangun network dan membangun image yang positif dari DJP di mata masyarakatselain itu,DJP juga berusaha lebih jauh lagi untuk membangun pengetahuan masyarakat mengenai perpajakan bukan hanya dengan membuat website perusahaan,facebook ataupun twitter saja,tetapi juga dengan cara membangun keriasama dengan lembaga media cetak kompas melalui website www.kompasiana.com. Disini praktisi humas dari DJP,berharap pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan manfaat dan ' pentingya membayar pajak dapat teratasi.selain itu praktisi humas dari DJP juga membuat mailing list yang beralamat
[email protected] agar masyarakat dapat bertanya langsung melalui email dan tidak perlu repot datang langsung ke kantor pajak untuk mengetahui berbagai hal yang ingin mereka ketahui mengenai perpajakan. Tetapi, menurut penults ada beberapa kelemahan dari website pajak commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Indonesia yang mungkin kurang diperhatikan oleh petugas yang bersangkutan sehingga pengetahuan masyarakat untuk membayar pajak ataupun info pajak tidak semuanya terpenuhilah .di website pajak indonesia,hanya disebutkan kurs pajak,kontak pajak,profil DJPJayanan dan saran,hal tersebut sangat standar jika dibandingkan dengan website pajak amerika serikat yaitu intemasional revenue service (IRS).berbeda dengan website pajak di amerika serikat yaitu intemasional revenue service,pada website IRS tersebut disebutkan keterangan yang lengkap mengenai berapa jumlah nominal pajak yang hams dibayarkan kepada pemerintab dari pihak masyarakat . umum,anggota militer,kepolisian,dan lain-lain.selain itu di website IRS juga terdapat keterangan yang lengkap mengenai peraturan peraturan pajak yang terbaru dan pengumuman pemerintah dan juga sanksi yang hams dikenai jika tidak membayar pajak.berikut adalah gambar dari website IRS dan PAJAK INDONESIA:
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
44 digilib.uns.ac.id
Dari gambar diatas,bisa dilihat perbedaan yang sangat mencolok antara website pajak milik amerika serikat dengan website DJP indonesia-pada website intemasional revenue service atau IRS milik amerika,dijelaskan sangat rinci mengenai pembayaran pajak yang harus dibayarkan sejumlah berapa banyak jika pajak tersebut milik perorangan,anggota militer,pembisnis atau pengusaha,dan pada gambar diatas juga dijelaskan sangat jelas bahwa pembayaran pajak yang selama ini dibayarkan oleh masyarakat digunakan untuk apa saja keperiuannya dan jika ada dana berlebih maka dana tersebut digunakan untuk dana sosial atau charities untuk masyarakat yg kurang mampu,sehingga masyarakat mendapatkan info yang jelas mengenai perpajakan dan tidak ada keraguan dalam melakukan pembayaran pajak. Pada website DJP milik Indonesia tidak dijelaskan dengan jelas berapa saja jumlah nominal yang harus dibayarkan secara peroiangan atau milik perusahaan.pada website DJP hanya diberitahukan peraturan perpajakan yang terbaru yang harus dipatuhi masyarakat dan contac pelayanan yang bisa dihubungi masyarakat jika ada yang tidak jelas,sedangkan banyak sekali info yang kurang tersedia pada website DJP,hal-hal seperti inilah yang akan membuat masyarakat merasakan kurang puasnya pelayanan dari praktisi humas DJP kepada masyarakat.memang pada dasamya prinsip PR Two Poin O adalah penerangan kepada masyarakat dengan menggunakan dan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang muncul dan juga melakukan pendekatan secara persuasif untuk membangun citra yang baik di mata masyarakat luas dengan menggunakan sosial commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
media yang saat ini banyak digunakan oleh pengguna dunia maya. dengan menggunakan
sosial
media
online
yang
saat
ini
banyak
sekali
bertumbuhan,masyarakat bisa mengetahui peraturan perpajakan yang terbaru tanpa adanya pembedaan status sosial asalkan hal-hal yang kurang terpenuhi di website dapat terpenuhi.tetapi ada satu hal yang periu diingat oleh praktisi PR di dunia maya.konsumen global di dunia may a tujuannya adalah untuk bersenang-senang,sedangkan perusahaan membutuhkan network sosial seluas mungkinJadi tentukan dulu target sasarannyajangan sasaran diperuntukkan pada semua pengguna dunia maya. B) Saran Saran penulis,semoga prakdsi PR di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II Surakarta,dapat memperbaiki kekurangan yang ada dan dapat melanjutkan sistem PR Two Poin O tersebut sesuai target yang ingin dicapai,lebih giat lagi melakukan sosialisasi melalui dunia online dan mendalami perilaku konsumen di dunia maya dan semoga DJP semakin maju dalam mensejahterakan kesejahteraan masyarakat.
"MASA GABAYAR PAJAK? GIMANA KITA MAU MAJU??"
commit to user