perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA “PERAN TIM KREATIF DALAM PROGRAM FEATURE HOTSPOT DI GLOBAL TV”
Disusun oleh : Sarendra Dwi Kusuma D1409043
TUGAS AKHIR
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan Universitas Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI TERAPAN DIII PENYIARAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................vii DAFTAR ISI................................................................................................viii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Tujuan Kuliah Kerja Media ....................................................... 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Televisi .................................................................................... 6 B. Tujuan dan fungsi televisi ....................................................... 9 C. Produksi Televisi ..................................................................... 10 D. Program Acara Televisi........................................................... 12 E. Kru Produksi Televisi................................................................13 F. Tim Kreatif
BAB III
...........................................................................16
DISKRIPSI UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Global TV ...................................................... 17 B. Global TV Peduli ..................................................................... 19 C. Visi dan Misi Global TV ......................................................... 19 D. Alamat Global TV commit ................................................................... 20 to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Logo Global TV ..................................................................... 22 F. Jangkauan Siaran .................................................................... 23
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Kegiatan Kuliah Kerja Media ................................................ 24 B. Kesulitan dan Kendala Selama Magang dan cara menanggunglanginya ............................................................. 30 C. Deskripsi Program HOTSPOT............................................... 33 D. Tim Kreatif ............................................................................ 34 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 39 B. Saran ...................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... viv LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................... vv
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Kemajuan media yang semakin pesat memaksakan media industri hiburan khususnya media televisi saling bersaing untuk menyajikan program program acara yang dibutuhkan dan diminati oleh masyarakat pada umumnya. Dengan adanya media televisi di mana mampu memenuhi kebutuhan akan informasi ataupun hiburan, sangat berarti banyak bagi masyarakat luas. Hal tersebut mampu membuat orang secara langsung mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan waktu yang sangat cepat, disinilah letak peran televisi sedemikian penting dan dibutuhkan oleh khalayak luas. Di dalam perkembangannya, televisi juga tidak bisa lepas dari peranan masing-masing individu yang berpotensi, trampil, kreatif, dan berbakat didalamnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi dan hiburan. Kata televisi terdiri dari kata tele yang berarti jarak dalam bahasa yunani dan kata visi yang berarti citra atau gambar dalam bahasa latin. Jadi kata Televisi dapat berarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya
yang
berasal
dari
suatu
tempat
jarak
jauh.
Dalam
perkembangannya, televisi berkembang dengan sangat pesat dibanding dengan media-media lainnya seperti media cetak. commit to user
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tentunya dalam sajian penyampainnya pun sudah jelas berbeda dengan media yang lain, disini televisi bersifat “sepintas”, hal itu sangat berpengaruh dalam setiap penyajiannya, penyampaian sebuah pesan yaitu selain harus menarik perhatian juga harus mudah dimengerti dan menghibur para pemirsanya. Jadi untuk menunjang setiap produksi acaranya, televisi membutuhkan individu-individu kreatif yang berkualitas dan ahli pada bidangnya dan juga tidak lupa peralatan yang mendukung pula. Hal ini bertujuan mewujudkan ide atau gagasan menjadi sebuah informasi maupun hiburan audio visual yang diserap oleh pemirsa sebagai hal yang menghibur, menarik dan komunikatif. Individu – individu yang berada dibalik kredibelnya sebuah televisi sangatlah berperan penting terhadap masa depan televisi tersebut, semakin hebat dan kreatif orang orang yang ada di dalamnya maka semakin hebat pula penyajian serta kualitas dari televisi itu sendiri. Global TV adalah salah satu stasiun televisi nasional yang didirikan pada awal tahun1999 dan memulai debutnya pada bulan Oktober 2001. Global TV dengan cepat mampu mengidentifikasikan dirinya sebagai stasiun televisi termuda di Indonesia dengan target pemirsa berjiwa muda. Dalam penyajian progam program acaranya, Global TV selain memproduksi sendiri program-programnya juga memanfaatkan program acara garapan production house sebagai tambahan serta pemanis. Untuk program acara yang diproduksi oleh Global TV sendiri dibagi menjadi dua commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
divisi, yaitu in house production dan news. Meski terbilang televisi muda, namun dalam perkembangannya Global TV senantiasa bersikap dewasa serta tidak pernah berhenti untuk terus berusaha memperbaiki kwalitas tayangan dari ide dan konsep acara hingga menjadi suatu tontonan yang dapat dinikmati oleh pemirsanya. Agar selalu bisa menyapa pemirsanya dengan berbagai sajian seru, Global TV terus menambah jangkauan siarannya. Dengan 18 pemancar, kini siaran Global TV dapat dinikmati oleh 110 juta pemisa di 142 kota setiap harinya. Disamping itu dengan program-program in house barunya Global TV mencoba lebih memikat para pemirsanya. Program-program in house ( Program yang diproduksi sendiri oleh kerabat kerja stasiun Televisi ) ini bisa dikatakan mempunyai tingkat kecepatan produksi yang tinggi. Salah satunya adalah program HOT SPOT yang ditayangkan setiap Senin - Jumat pada pukul 11.30 – 12.00 WIB. HOT SPOT adalah sebuah program inhouse yang bersifat harian, dengan konsep memberi informasi yang unik dan menarik kepada pemirsa. di dalam penyajiannya acara ini dibawakan oleh dua orang host yaitu Winny dan Maya Wulan (kanjeng mami) di dalam acara ini juga menyajikan informasi-informasi menarik tentang tempat serta dibumbuhi dengan ke gokilan dari kedua host yang kocak serta menggelitik, sehingga menjadikan program acara ini informatif namun ringan serta menghibur. Walaupun program
inhouse harian ini dalam produksinya
dikerjakan dalam waktu singkat namun tayangan ini bisa dikatakan commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memuaskan karena pada penayangannya yang sudah mencapai rating tinggi dibanding acara yang lain, program inhouse HOT SPOT terbukti mendapat tempat di hati para penggemar dan pemirsanya. Berhasilnya suatu program acara inhouse sangat dipengaruhi oleh kinerja individu-individu di dalamnya, setiap divisi dituntut untuk bekerja cepat namun tidak melupakan kwalitas program yang dihasilkan nantinya. Tim Kreatif adalah salah satu jobdesk yang sangat berperan dalam membuat konsep naskah atau alur cerita dalam sebuah program, di dalam produksi seorang Tim Kreatif memiliki banyak sekali peranan dalam pra produksi dan produksi. Pada saat pra produksi, Tim Kreatif membuat suatu Konsep naskah yang menarik,lucu,unik dan sebisa mungkin belum pernah diketahui oleh khalayak, naskah yang ditulis juga harus menaati tata aturan penulisan sebuah naskah program televisi. Saat produksi, Tim Kreatif menentukan setting yang akan digunakan, serta memberi sebuah gimmick (sebuah skenario agar host terlihat lucu), hingga pemirsa dirumah dapat terhibur. Demikian gambaran singkat tentang tanggungjawab seorang Tim Kreatif, dan dalam hal ini penulis tertarik dengan teknik penataan gambar yang digunakan. Maka penulis mengangkatnya menjadi tema atau judul pada Tugas Akhir (TA) dengan judul “Peran Tim Kreatif dalam Program acara HOT SPOT sebagai sebuah feature.”
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C.
Tujuan Kuliah Kerja Media Tujuan penulisan laporan ini adalah salah satu syarat untuk menempuh pendidikan Ahli Madya (D3) di Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta untuk mengetahui bagaimana proses produksi program acara televisi. Dan juga tujuan penelitian ini adalah untuk memperkaya wawasan penulis terhadap dunia kerja yang dirasakan kurang lebih dua (3) bulan di PT. Global Informasi Bermutu sebagai Production Assistant. Adapun beberapa tujuan penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di Global TV adalah sebagai berikut: a. Untuk dapat mengaplikasikan ilmu dan teori-teori yang di peroleh selama mengikuti perkuliahan dan dapat dipraktekan di dunia kerja. b. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar diploma 3 c. Untuk mendapatkan pengalaman kerja. d. Untuk dapat meluaskan jaringan teman dan rekan kerja. e. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja menjadi Tim Kreatif di program acara HOT SPOT di Global TV. f. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat tatanan naskah program acara HOT SPOT di Global TV dengan baik. g. Untuk Mengetahui bagaimana proses produksi di dalam program acara HOTSPOT yang ditayangkan di Global TV. h. Untuk mengetahui bagaimana sistem kerja, jam kerja, dan peraturan kerja di stasiun televisi terutama di program HOT SPOT Global TV. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Televisi 1
Media Televisi pada hakekatnya merupakan sistem komunikasi
yang menggunakan satu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara tepat, berurutan, dan diiringi unsur audio. Kata televisi terdiri dari kata tele yang berarti jarak dalam bahasa yunani dan kata visi (videre) yang berarti citra atau gambar dalam bahas latin. Jadi kata Televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh. Sedangkan definisi televisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pesawat sistem penyiaran gambar obyek yang bergerak yang disertai dengan bunyi
(suara) melalui kabel atau
melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dan lain sebagainya.
1
Will, Michael W. 1986. Gamble dan Teri Kwal Gamble, Mass of communication . PT. Gramedia
: Jakarta. Hal-10
commit to user
6
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada tahun 1884 seorang mahasiswa di Berlin menciptakan sebuah alat yang merupakan cikal-bakal pesawat televisi. Namun prinsip-prinsip televisi ini tidak dapat dilepaskan dari penemuan teknologi Radio. Pada tahun itu pula penemuan Paul Nipkow itu dipatentkan. Nipkow bercita-cita menciptakan prinsip-prinsip pembentukan gambar yang kemudian dikenal sebagai jantra Nipkow. 2
Sejarah terciptanya televisi, Gagasan awal televisi adalah transmisi
elektrik dari elemen gambar dan suara secara simultan. Dane pada tahun 1802 menemukan teknologi radio yang berprinsip bahwa pesan dapat dikirim melalui kawat beraliran listrik dalam jarak pendek. Kemudian
James
Maxwell
menemukan
prinsip
baru
untuk
mewujudkan gelombang elektromagnetis yaitu gelombang yang digunakan televisi tahun 1965. Gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan cahaya. Penemuan Maxwell ini kemudian dikembangkan oleh Guglemo Marconi. Pada tahun 1875 George Carey di Boston mengembangkan gambar televisi. namun penayangan elemen-elemen gambar dengan cepat garis demi garis, frame demi frame ditampilkan oleh WE Sawyer dari Amerika dan Maurice Leblanc dari Perancis pada tahun 1880. Gelar Bapak pertelevisi-an dunia akhirnya jatuh pada Paul Nipkow yang mem-patentkan ciptaannya pada tahun 1884. Nipkow disk atau Jantra Nipkow melahirkan
2
JB Wahyudi. 1992. Teknologi Informasi & Produksi Citra Bergerak. PT. Gramedia : Jakarta. Hal-17
commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
televisi mekanis, yaitu prinsip gambar kecil yang dibentuk oleh elemenelemen secara teratur (scanning device). Elemen-elemen itu akan membentuk gambar ketika diputar secara mekanis dengan lingkaran spiral. 3
Pada tahun 1920 Charles F.Jenskin (Amerika Serikat),John Lugie
Baird (Skotlandia) dan Ernst FW Alexander (Amerika Serikat) membuat penelitian yang mengantar Charles F. Jenskin pada tahun 1925 berhasil membuat gambar bayangan atau silhoutte. Sedang John Lugie Baird menemukan dasar-dasar bagi televisi berwarna yang kemudian berhasil pula menciptakan prinsip-prinsip bagi pengembangan teknik gambar hidup atau bioskop. Menyusul kemudian Ernst FW Alexander dari General Electric New York pada tanggal 11 September 1928 berhasil menayangkan drama televise untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Seorang ahli berkebangsaan Rusia yang hijrah ke Amerika Serikat, Vladimir K.Zworykin pada tahun 1923 merancang tabung kamera ikonoskop yang mendasari perkembangan sistim televisi elektris. Kemudian penemuan ini dilanjutkan dengan mempatent-kan televisi elektronis berwarna pada tahun 1925, ciptaannya ini didemonstrasikan di New York World’s Fair pada tahun 1939.
3
M.Si, Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Hal -28
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Tujuan dan fungsi televisi 4
Tujuan sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran nomor 24 tahun
1997, BAB II pasal 4 bahwa penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan membangun masyarakat yang adil dan makmur. Fungsi
televisi pada dasarnya adalah sebagai alat atau media
massa elektronik yang digunakan untuk memperoleh sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Sesuai dengan Undang-undang Penyiaran nomor 24 tahun 1997 BAB II pasal 5 berbunyi, “Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan dan hiburan, yang memperkuat idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan”. Dari hal tersebut fungsi televisi secara umum menurut Undang-undang sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Media informasi dan penerangan 2. Media pendidikan dan hiburan 3. Media untuk memperkuat idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya 4. Media pertahanan dan keamanan
4
M.A, Morissan. 2005. “Media Penyiaran” Strategi mengelola Radio & Televisi. PT. Ramdina prakarsa. Hal-20
commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Produksi Televisi 5
Televisi adalah sebuah industri yang bertujuan untuk menghibur.
Di
Indonesia ada 10 stasiun televisi swasta nasional dan ratusan stasiun televisi lokal. Dibutuhkan kreator di dunia kreativitas televisi yang begitu banyak. Tidak ada batasan antara televisi lokal, nasional bahkan televisi asing (televisi kabel). Kerja kreativitas dalam memproduksi sebuah acara dikerjakan oleh sebuah tim, bukan individu. Dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam memproduksi sebuah acara. Baik dalam memproduksi berita maupun jenis acara hiburan. Berita sudah tidak bisa dipungkuri,bakal diproduksi oleh setiap stasiun televisi. Eksistensi sebuah stasiun televisi di Indonesia bertolak pada sebuah sajian berita televisi. Sedangkan kegiatan produksi untuk menghasilkan karya artistik yang pendekatannya menghibur, diproduksi untuk tujuan bisnis semata. Di mana pendapatan materi dari iklan tujuan dari sebuah program acara televisi. Acara yang diminati penonton akan banyak mendapatkan iklan. Secara
otomatis
keuntungan
material
bagi
stasiun
televisi.
Tim News atau divisi pemberitaan mengutamakan aktualitas yang tinggi dan kecermatan. Penonton butuh berita yang aktual, faktual dan dapat dipercaya. Para jurnalis televisi beradu cepat dalam menghasilkan berita, bersaing satu tim peliputan berita stasiun televisi lain. Dalam peliputan berita dibutuhkan tim redaksi
yang
menjungjung
tinggi
integritas
sebuah
informasi.
Format acara Televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara 5
M.Si, Doddy Permadi Indrajaya. 2011. “Buku Pintar Televisi”. PT Ghalia Indonesia. Hal 78-80
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. 6
Kemajuan dan keragaman program acara televisi memang menjadi hal
urgent di negara kita. Program acara yang sudah ada harus dikembangkan secara baik agar televisi yang kini hampir dimiliki oleh seluruh masyaraat Indonesia tidak hanya menjadi sarana hiburan, tapi juga sarana pendidikan dan penegakan moral. Program acara televisi hendaknya tidak kebablasan, tidak menimbulkan kesan menjijikan dan nyinyir. Program acara di stasiun tv seharusnya menjadi tontonan cerdas dan artistik, baik secara materi maupun tampilan. Kini tidak boleh saling meniru antar program mata acara televisi. Melihat program acara berita misalnya. Kesamaan materi (isi) dalam paket berita reguler. Cenderung bermuatan spot news (berita sekilas). Titik berat tayangan berita ini adalah menyangkut kerugian yang diderita masyarakat banyak. Atau hal-hal yang langsung membuat masyarakat dirugikan sebagai konsumen, misalnya. Lebih parahnya, Infotainment acara ini tidak ada perbedaan satu yang lainnya, di setiap stasiun televisi. Bahkan pemerhati pertelevisian mengistilahkan Infotainment di Televisi kita, salah penafsiran. Infotainment dalam arti Informasi dalam dunia hiburan, kini menjadi menjadi sempit. Informasi pada orang-orang yang berada di dalamnya yang lebih pada ekploitasi individu artisnya, seperti masalah pribadi. Artis ditafsirkan berbeda, sebagai selebritis.
6
Ibid. Hal 81-82
commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Seseorang yang masuk televisi lewat Infotainment bisa dikategorikan sebagai selebritis. Sayang kiprahnya di dunia peran atau pentas di dunia seni tidak ada atau prestasinya nihil. Begitu pula tentang fenomena film-film dari jelajah Hindustan, Mandarin, dan telenovela Amerika latin. Serentak hampir semua televisi menayangkan. Namun di era kebangkitan film nasional tidak dipungiri film yang sukses di bioskop segera di tayangkan televisi. Tidak lebih dari satu tahun. Kebangkitan perfilman nasional bersinergi dengan keberanian televisi nasional menayangkan film-film karya sineas muda.
D. Program Acara Televisi Program televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Secara garis besar, program TV dibagi menjadi program berita dan program non-berita. Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan bentuk jadi (format) teknis atau berdasarkan isi. Bentuk jadi teknis merupakan bentuk jadi umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti gelar wicara (talk show), dokumenter, film, kuis, musik, instruksional, dll. Berdasarkan isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program televisi berbentuk berita secara garis besar digolongkan ke dalam warta penting (hard news) atau berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja terjadi dan warta ringan (soft news) yang mengangkat berita bersifat ringan
commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7
Pengaturan penayangan program televisi di sebuah stasiun televisi
biasanya diatur oleh bagian pemrograman siaran atau bagian perencanaan siaran. Pada umumnya, pihak perencanaan siaran mengatur jadwal penayangan satu program televisi berdasarkan perkiraan kecenderungan menonton peminat program tersebut. Misalnya, pengaturan jadwal tayang siaran berita di pagi hari disesuaikan dengan kecenderungan peminat penonton siaran berita. Keberhasilan sebuah program TV saat ini diukur oleh tingkat konsumsi program tersebut oleh pemirsa atau biasa disebut pemeringkatan. Pengukuran peringkat dilakukan oleh lembaga riset yang menempatkan alat bernama "people meter" pada beberapa responden.
E. Kru Produksi Televisi 1.Produser 8
Adalah seseorang yang mendesain sebuah produksi program acara
sekaligus orang yang bertanggung jawab dalam teknik eksekusi produksi program tersebut dan bertugas untuk mengintegrasikan unsur-unsur pendukung produksi dalam
sebuah
produksi
sebuah
program
acara
televisi
serta
mampu
menterjemahkan sebuah gagasan / naskah / rundown sebuah program acara ke dalam pelaksanaan produksi acara siaran.
7
M.Si, Doddy Permadi Indrajaya. 2011. “Buku Pintar Televisi”. PT Ghalia Indonesia. Hal 4344 8 Ibid. Hal 47-50.
commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Program Director (Pengarah Acara) 9
Seseorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis terhadap
pelaksanaan produksi suatu mata acara siaran. Baik itu drama maupun non drama, single maupun multi camera. Dan syarat-syarat untuk menjadi seorang PD (Program Director) ialah : • Memahami TYPE OF PROGRAM • Menguasai MANAJEMEN PRODUKSI • Mendalami SINEMATOGRAFI • Mendalami DRAMATURGI • Mampu menggunakan Peralatan Produksi dan dapat menterjemahkan gagasan kedalam eksekusi sebuah program acara TV (mengabungkan hal teknis & seni).
Hal-hal yang harus dilakukan ketika menjadi seorang PD antara lain Brain Storming : 1. Membuat /menentukan detail konsep bersama-sama dengan Producer, kreatif 2. Melakukan analisis script/ scenario / rundown berdasarkan konsep/ ide yang disepakati 3.Menentukan peralatan pendukung teknis meliputi : Kamera, Lighting, Audio dan perangkat teknis lainnya sesuai dengan konsep program
9
Ibid. Hal 50-51
commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Koordinasi : Melakukan koordinasi dengan crew pendukung teknis meliputi : Kameraman, Switcherman, Audioman, Lightingman menyangkut konsep acara dan kebutuhan peralatan produksi me-review kembali kebutuhan teknis produksi dengan Produser. Yang harus dilakukan seorang PD (Program Director) saat eksekusi : 1.Membuat / menentukan bloking kamera 2. Melakukan supervisi terhadap penataan set panggung, lighting, kamera, audio, switcher, CG etc. 3. Bersama-sama TD memastikan kesiapan perangkat teknis lainnya 4. Memandu jalannya Gladi Bersih bersama FD 5. Berkoordinasi dengan producer dan krabat kerja yang lain 6. Melakukan Briefing bersama seluruh crew pendukung acara mengenai rundown acara SHOOTING PROGRAM ( Live / Taping ) Mengarahkan produksi Program Acara
3. Switcher adalah seseorang yang bertanggungjawab terhadap pergantian gambar, baik atas permintaan Pengarah Acara atau sesuai dengan shooting script/rundown yang telah disusun sebelumnya. dalam perkembangannya posisi ini sudah dirangkap oleh pengarah acara.
commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Floor Director ( Pengarah lapangan ) Bertugas sebagai penghubung dalam menyampaikan pesan- pesan Pengarah Acara kepada kerabat kerja dan para artis pendukung dalam produksi suatu acara. 5.Penata Cahaya bertugas sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap Keberhasilan penataan cahaya di studio baik secara artistik maupun yang mampu menyentuh perasaan yang sesuai dengan tuntutan naskahnya. 6. Audio Man Audioman adalah petugas yang mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber,antara lain melakukan set up mikrofon, musik / backsound dan lain sebagainya. F. Tim Kreatif 10
Pengertian Tim kreatif produksi adalah orang kreatif yang tergabung
dalam Tim dengan tugas menterjemahkan desain program menjadi desain produksi. Tugas tim ini seperti yang telah disebutkan diatas diantaranya adalah mempelajari, mendalami, dan mengembangkan desain program sebuah acara. Selain itu tugas selanjutnya adalah mengkaji / mengamati kecenderungan kemasan produksi yang sedang popular dan mengembangkan secara terus menerus beberapa alternatif kemasan. Menciptakan desain produksi yang dinamis, visioner, kompetitif, dan menjadi trendsetter. Melakukan evaluasi juga dapat berguna bagi peningkatan kualitas hasil produksi.
10
M.A, Morissan. Op.cit. “Media penyiaran”. Hal 42
commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III DISKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
A.Sejarah Singkat Global TV PT.Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV) merupakan salah satu anak perusahaan PT.Media Nusantara Citra (MNC) yang bergerak di bidang penyiaran dan didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 serta mendapatkan Ijin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No:801/MP/PM/1999 yang di keluarkan oleh Menteri Penerangan RI , pada tanggal 25 Oktober 1999. Awal Global TV melakukan siarannya yaitu pada tahun 2002 dengan menyajikan
program
MTV
(Music
Television)
selama
24
yang
segmentasinya lebih difokuskan kepada anak muda atau remaja. Dari mulai berdiri, Global TV sudah memiliki 6 stasiun relay diantaranya Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Dan Global TV juga telah mendapat alokasi frekwensi pada 7 kota di Indonesia yaitu untuk wilayah Denpasar, Samarinda, Palembang, Manado, dan Banjarmasin. Tahun ke-4 tepatnya pada tahun 2003, GlobalTV mendapatkan tambahan alokasi frekwensi kembali untuk 5 kota yaitu Pekanbaru, Padang, Jambi, dan Jayapura. Di tahun 2005, Global TV melakukan perubahan format siaran menjadi 12 jam untuk program MTV dan 12 jam pada program Global TV. Maka Global TV kini telah memiliki 18 stasiun relay commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang tersebar di 143 kota di Indonesia dengan jumlah 114 juta penonton tiap harinya. Di tahun 2006 Global TV kembali menambah 3 stasiun relay yaitu di kota Malang, Kediri, dan Madiun. Global TV memperluas pasar siarannya dengan menambah acara bagi anak-anak dengan 8 jam siaran untuk konten Nickelodeon, 8jam untuk konten MTV dan 8 jam lagi untuk konten Global TV. Target market Global TV melebar menjadi anak-anak, remaja, dan keluarga muda, kelas ABC, dari usia 5-34 tahun. Pada tahun yang sama yaitu tahun 2006, Up-grade TX untuk wilayah Denpasar telah diselesaikan. Namun Global TV melakukan perencanaan untuk menambah 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember Mataram, dan Batam. Melalui 21 stasiun relay akan mencakup 127 juta penonton. Global TV pada tahun 2007 mampu merealisasikan 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember Mataram, dan Batam. Di tahun yang sama Global TV melakukan
Up-grade TX
untuk wilayah Jakarta,
Surabaya, Banjarmasin, dan Manado serta memperlebar target market ke ALL AB 5 – 39 ABC. Kini dari 29 stasiun relay telah mencakup lebih dari 153,2 juta penonton di Indonesia.
commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Global TV Peduli Pada tahun 2005 tepatnya saat Tsunami melanda Aceh, maka terbentuk Global TV Peduli. Melalui Global TV Peduli, Global TV secara aktif terlibat dalam pemberian bantuan kepada korban bencana alam seperti: Gempa Bumi Yogyakarta, Pangandaran, Padang, serta Bengkulu dan Banjir besar di Jakarta. Selain kegiatan tanggap darurat bencana, Global TV juga peduli terhadap penyaluran bantuan kesehatan seperti pengobatan dan juga operasi.
C. Visi dan Misi Global TV 1.
Visi Global TV : Sebagai televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi, dan
berbagai hiburan bagi keluarga muda dan pemirsa berjiwa muda yang mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media paling efektif bagi agencies dan pemasang iklan.
2.
Misi Global TV : Sebagai salah satu media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsa. commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Alamat Global TV Pada stasiun penyiaran Global TV memang belum memiliki gedung pribadi, maka seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan pada tiga tempat dan lokasi yang berbeda yaitu: 1. Gedung Ariobimo Sentral (Head Office)
Jl.H.R Rasuna Said Blok X-2,Kav. 5 Jakarta 12950 Phone
: 021-5292 1115
Fax
: 021-5292 1771
Pada gedung Ariobimo Sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai lantai paling atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa lantai dari gedung ini, diantaranya lantai 6, 8, 12 dan P1. Dimana pembagian keempat lantai ini memiliki fungsi sebagai berikut : a. Lantai 6
: Pada lantai ini sering disebut dengan MarComm
(Marketing Communication).
b. Lantai 8
: Lantai ini digunakan untuk Departemen Produksi, dimana
terbagi dalam dua manager produksi yang berbeda, Produser, Assistant Produser, Tim Kreatif, Assistant Produksi (PA), Talent Artis, Wardrobe, Manager Produksi, dan Eksekutif
Produksi. Ruang IT
Broadcast serta ruang untuk departement Post Produksi, Editing, Audio Post, dan Graphics.
c. Lantai 12 : Pada lantai ini terdapat ruang HRD (Human Resource Departement), General Service, dan Research and Development.
commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Lantai P1 : P1 (Penthouse 1), adalah lantai yang digunakan untuk divisi Promo, Sales, Acounting, Corporate Secretary, Budgetting, Programing, dan ruang untuk para Direktur.
2. Komplek RCTI Jl.Raya Perjuangan, Kebun Jeruk,Jakarta Phone : 021 – 5360601 Fax
: 021 – 5360602 Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk
semua program acara yang dibuat oleh Global TV, serta tempat para khusus on air dan karyawan technical berada.
3. Studio AD Jl.TB. Simatupang no.3 Ragunan, Jakarta Selatan
Studio yang berada di daerah Ragunan ini, terbagi menjadi beberapa bagian. Memiliki dua studio, studio A yang terletak di bagian depan biasa digunakan untuk program-program acara Global TV yang berskala lebih besar, dan studio kedua atau studio B digunakan untuk acara Global TV yang lebih kecil seperti take host, casting, promo, dan sebagainya. Disamping itu studio ini juga dilengkapi ruangan untuk property dan juga ruangan khusus wardrobe serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, make up dan ruang ganti artis. Selain itu pada studio ini juga terdapat ruangan untuk manajemen khusus crew studio mulai dari Cameraman, Lightingman, sampai Audioman. commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Logo Global TV
Logo Global TV sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan, dan pada perubahan logo yang baru ini merupakan penyempurnaan dari logo-logo sebelumnya. Logo baru tersebut dibuat lebih elegan, simple, inovatif, serta mewakili jiwa muda yang dinamis dan mandiri, serta diharapkan akan tercapai perubahan kedepan yang lebih baik dan fokus. Logo Global TV yang baru ini tayang perdana pada tanggal 25 Maret 2012. Bentuk logo ini melambangkan fleksibilitas, ketegasan sebuah karakter GlobalTV sebagai stasiun televisi nasional yang mampu memberikan beragam sajian spesial, terlengkap untuk setiap anggota keluarga Indonesia.
commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Jangkauan Siaran
Jakarta
51 UHF
Palembang
36 UHF
Jambi 36UHF
Bandung
46 UHF
Bali
47 UHF
Jayapura TBA
Medan
31 UHF
Manado
28 UHF
Semarang
37 UHF
Pontianak
33 UHF
Surabaya
50 UHF
Banjarmasin 28 UHF
Yogyakarta
36 UHF
Samarinda
41 UHF
Makasar
43 UHF
Padang
37 UHF
Pekanbaru
36 UHF
Bdr Lampung 38 UHF
Sumber : Human Resource Dept. Head Global TV
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A.Kegiatan Kuliah Kerja Media Untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis mendapat kesempatan untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT. Global Informasi Bermutu (Global TV). Penulis melaksanakan magang selama 3 bulan , terhitung mulai tanggal 10 januari 2012 hingga 5 April 2012. Selama menjalani kegiatan magang penulis bergabung pada divisi produksi untuk membantu Team Creative dalam produksi program HOT SPOT. Program HOT SPOT merupakan salah satu program feature informatif yang berkonsep menyajikan informasi tentang hal-hal yang menarik,lucu, dan unik yang tidak pernah diketahui khalayak sebelumnya. HOT SPOT adalah sebuah program inhouse yang bersifat harian, yang ditayangkan dari hari senin-jumat pukul 11.30 WIB. Di dalam penyajiannya acara ini dibawakan oleh dua orang host yaitu Maya Wulan (kanjeng mami) dan Winie. Acara ini juga menyajikan informasiinformasi menarik tentang tempat yang dikunjungi karena menyesuaikan dengan tema per episodenya, serta dibumbuhi dengan ke gokilan dari kedua host yang kocak dan lucu, sehingga menjadikan program acara ini informatif, ringan serta menghibur. Disini penulis terlibat dalam proses commit to user
24
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
produksi untuk membantu Team Creative dalam melaksanakan tugas mulai dari pra-produksi, hingga produksi. Berikut
beberapa
rangkaian
kegiatan
magang
yang
telah
dilaksanakan penulis selama dua bulan di Global TV terhitung mulai tanggal 1 Februari 2011 hingga 1 April 2011, tugas yang telah dilaksanakan diantaranya yaitu :
I. Minggu Pertama, 10 Januari 2012 s/d tanggal 13 Januari 2012 Pada minggu pertama, peserta magang melakukan adaptasi dalam lingkungan baru, serta menganalisa bagaimana cara kerja mereka. Pada awalnya penulis terlebih dahulu diperkenalkan dengan semua anggota, serta semua divisi yang berada pada instansi tersebut, setelah itu penulis ditempatkan kedalam divisi, dan disini penulis dipercaya untuk membantu dalam divisi Produksi, sebagai Team Creative. Di Global TV tempat penulis melaksanakan magang terdiri dari berbagai divisi antara lain: produksi, talent,
promo,
grafis, serta post produksi
(editing). Setelah itu kita juga dikenalkan dengan berbagai alat-alat yang menunjang jalannya sebuah produksi, (dalam hal ini proses editing) Dalam minggu pertama ini,penulis juga merasakan proses produksi dengan mencari tema atau konsep cerita untuk dibuat dalam naskah, mencari materi acara dari youtube dsb. Dan ini juga pertama kalinya
commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penulis diajak untuk shooting program HOT SPOT bersama Maya Wulan dan Winnie.
II. Minggu Kedua, 16 Januari 2011 s/d tanggal 20 Januari 2011 Pada minggu kedua ini,penulis masih melakukan adaptasi dengan situasi kantor terbukti pada hari hari awal minggu ini. Dalam pertengahan minggu kedua ini penulis mengurusi surat-surat dari pembaca lewat email dan memilihnya untuk dijadikan Tips kanjeng Mami (salah satu segmen dalam acara HOT SPOT). Lalu, penulis juga memulai untuk membuat naskah dengan Konsep yang dibuat oleh penulis sendiri dengan cara browsing materi lewat internet, mencari materi yang menarik, unik, dan berpikir bagaimana agar pemirsa dirumah dapat tertarik untuk menyaksikan acara kita dengan konsep atau tema yang kita buat. Dalam pengerjaan naskah ini penulis masih banyak bertanya dengan Team Creative agar pengerjaannya dapat berjalan baik dan lancar. III. Minggu Ketiga, 24 Januari 2012 s/d tanggal 30 Januari 2012 Pada minggu ketiga ini hampir sama seperti pada kegiatan minggu sebelumnya, membuat naskah untuk tema yang akan dibuat dalam acara HOT SPOT. Hal yang paling susah dilakukan dalam kegiatan ini adalah mencari ide yang menarik dan unik agar dapat dinikmati seluruh pemirsa dirumah. Dan dari situlah penulis melakukan atau mencari inspirasi dengan menjelajahi internet dan juga dengan bertanya sesama commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
team creative tentunya, sehingga penulis akhirnya dapat mengetahui cara mendapatkan ide yang menarik. IV. Minggu Keempat, 31 Januari 2012 s/d tanggal 3 Februari 2012 Pada minggu keempat ini, Penulis mendapatkan kesempatan untuk produksi Program acara HOT SPOT bersama Reza Bukan dan Farid aja di taman wisata matahari Bogor. Shooting kali ini penulis disuruh untuk mencari setting dan gimmick (semacam skenario agar acara terlihat lucu). Dan pada minggu ini penulis bersyukur dapat menyelesaikan satu naskah HOT SPOT dengan Tema The Unforgotten Things. Tema yang mengangkat tentang hal-hal yang sulit dan tak akan pernah dilupakan oleh pemirsa tentunya. Kemudian Skrip yang saya buat akhirnya dijadikan naskah utama untuk proses shooting acara HOT SPOT. V. Minggu Kelima, 6 Februari 2012 s/d tanggal 12 Februari 2012 Setelah skrip pertama saya dijadikan naskah utama dalam acara HOT SPOT , penulis kembali membuat tema atau konsep cerita dengan tema Sampah. Dalam proses pengerjaan naskah ini penulis kesulitan dengan penamaan judul yang tidak tepat, dan akhirnya setelah mendapat revisi dari tandem team creative penulis, naskah tersebut berganti judul dengan nama Limbah. Dan untuk kedua kalinya Naskah Limbah dijadikan acuan untuk proses produksi program HOT SPOT. VI. Minggu Keenam, 13 Februari 2012 s/d tanggal 17 Februari 2012 Pada minggu keenam kali ini, penulis diajak mengikuti shooting HOT SPOT episode Limbah di Arthayasa Riding Club. Seperti biasa commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
karena ini merupakan skrip dari penulis, maka penulislah yang harus mengatur setting tempat dan gimmick untuk kedua host. Suatu hal yang cukup sulit dilakukan. Selain itu penulis juga diajak untuk menjadi talent dalam shooting iklan promosi acara Lampion 100% cinta. Shooting dilaksanakan di Suaka Marga Satwa, Muara Angke. Disitu penulis berperan sebagai ninja yang sedang menerbangkan lampu lampion. VII. Minggu Ketujuh, 20 Februari 2012 s/d tanggal 24 Februari 2012 Pada minggu ketujuh, penulis mendapatkan kemajuan dengan menyelesaikan Tiga naskah dalam satu minggu. Yang pertama berjudul Serba Dingin. Sempat mendapat revisi dari tandem penulis yaitu team creative, yang memang sebelumnya berjudul brrr dingin dan akhirnya diganti dengan Serba Dingin. Naskah yang kedua berjudul Seafood, penulis sempat kebingungan karena tidak mendapat ide untuk tema yang akan dibuat, Naskah ini mendapat bantuan dari PA saya yaitu mas Erwin, untuk membuat konsep dengan judul Seafood. Lalu yang ketiga All About Glasses, disini penulis mencari sendiri konsep yang dibuat dalam naskah ini. Berisikan tentang bentuk-bentuk atau jenis kaca yang unik dari berbagai belahan dunia. Semua materi di dalam naskah tersebut berasal dari internet.
commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
VIII. Minggu kedelapan, 27 Februari 2012 s/d tanggal 4 Maret 2012 Pada minggu kedelapan bisa dibilang minggu yang aman. 3 naskah yang sudah siap di minggu kemarin di produksi di minggu ini. Penulis membuat naskah lagi pada minggu ini dengan tema Serba Klasik. Tema yang mengangkat tentang semua hal, kejadian, atau benda, yang sangat klasik tentunya. Setelah naskah atau skrip selesai, dikirim lewat email ke pembimbing atau tandem penulis. IX. Minggu ke sembilan, 5 Maret 2012 s/d tanggal 9 Maret 2012 Pada minggu kesembilan seperti kegiatan sebelumnya, penulis mencari ide untuk membuat naskah selanjutnya. Dan kali ini penulis membuat naskah dengan judul its Time To Rock. Materi yang dicari melalui youtube ini sangat banyak referensinya, sehingga memudahkan untuk membuat konsep naskah tersebut. X. Minggu kesepuluh , 12 Maret 2012 s/d tanggal 16 Maret 2012 Minggu ke sepuluh, Kali ini penulis diajak untuk shooting Program acara yang lain, yaitu IPL ( Indonesia Premier League) dimana penulis diajak untuk mengamati jalannya proses produksi program acara olahraga tersebut. Shooting itu dikerjakan di studio RCTI di daerah kebun jeruk, Jakarta pusat. Selain itu penulis juga shooting program acara hotspot di central park bersama Maya Wulan dan Winnie dalam episode ada-ada saja.
commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
XI. Minggu kesebelas, 19 Maret 2012 s/d tanggal 22 Maret 2012 Pada minggu ini penulis mencari tema baru lagi. Tema yang diangkat kali ini berjudul Healthy Earth. Berhubungan dengan segala hal yang membuat hidup sehat. Penulis dapat kemajuan dalam pengerjaan naskah, dikarenakan naskah ini dapat dikerjakan dengan cepat,ringkas,mudah dan yang terpenting tepat waktu. XII. Minggu kedua belas, 26 Maret 2012 s/d 30 Maret 2012 Dua Minggu terakhir sebelum berakhirnya magang. Penulis dipilih menjadi talent lagi untuk membintangi iklan Lampion 100% ampuh sebagai Arjuna dalam tokoh pewayangan. Shooting ini dilaksanakan di Kota Tua Jakarta Pusat. XIII. Minggu Ketiga belas, 2 April s/d tanggal 5 April 2012 Di minggu terakhir ini penulis hanya disuruh untuk membantu mencari materi di youtube, membantu mencari vcd atau video rekaman hotspot. Dan di akhir minggu ini, akhirnya penulis sudah dapat mengetahui apa yang harus dilakukan sebagai team creative itu sendiri, dan sudah tahu sistematis atau mekanisme bekerja di televisi.
B. Kesulitan / Kendala Selama Magang dan Cara Menanggulanginya Minggu Pertama melakukan magang, Penulis mengalami beberapa kendala yakni masih merasa sangat canggung dan kurang percaya diri berada pada lingkungan baru. Namun penulis selalu berusaha untuk beradaptasi dengan mencoba lebih akrab dengan lingkungan baru serta commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
banyak bertanya kepada user dan kepada senior juga berusaha mengakrabkan diri dengan sesama anak magang. Pada minggu awal ini hal yang dilakukan penulis adalah memanfaatkan saat seperti ini untuk mengadaptasi
situasi
kantor,
disamping
itu
penulis
juga
mulai
memperhatikan alur kegiatan di dalam kantor. Untuk kendala pada minggu kedua, penulis merasa tidak begitu ada kendala dalam jalannya proses shooting, mungkin karena disini penulis berperan sebagai team creative penulis kesulitan untuk mencari bahan yang akan dijadikan naskah dalam program acara tersebut. Cara yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah mencari bahan atau data sebanyakbanyaknya yang berhubungan dengan konsep atau tema yang akan dibuat. Minggu ketiga penulis tidak begitu banyak mendapat kendala yang berarti untuk masalah tema atau konsep naskah. Namun untuk masalah judul naskah yang dibuat, penulis merasa cukup kesulitan, karena judul yang dibuat selalu tidak pas dengan permintaan user atau tandem team creative penulis. Solusi dari kesulitan itu penulis mencari data-data naskah yang pernah dibuat untuk dijadikan referensi sebagai pembuatan naskah produksi. Untuk kendala yang dihadapi oleh penulis pada minggu keempat ini,juga tidak begitu berat, mungkin sedikit kendala dalam mencari spot atau setting untuk digunakan saat shooting. Dan memberi suatu gimmick (sebuah skenario agar host terlihat lucu) untuk kedua host program acara itu. Cara yang dilakukan ialah bertanya kepada sesama team creative dan commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mencoba untuk mempraktekkannya di lapangan dan juga mencari tempattempat yang pas untuk shooting. Pada minggu kelima ini penulis bersyukur tidak megalami kendala apapun. Pembuatan naskah dalam minggu ini malah semakin lancer. Hingga dapat membuat 2 naskah dalam satu minggu. Dan kedua naskah tersebut sudah digunakan dalam proses produksi. Minggu keenam ini, sama seperti minggu sebelumnya penulis hanya sedikit menemui kendala. Seperti mencari tema untuk pembuatan naskah, mencari materi baru dari internet, dsb. Di minggu ini penulis malah menjadi lebih gampang dalam pencarian materi untuk pembuatan konsep naskah terbaru. Pada minggu ketujuh ini, penulis merasa sudah tidak mengalami kendala yang berarti. Karena sudah cukup lama penulis melakukan kegiatan menulis dikantor, sehingga penulis malah dapat dengan cepat membuat naskah produksi. 3 naskah produksi dibuat hanya dalam satu minggu. Minggu kedelapan, kali ini penulis diajak untuk shooting produksi IPL (Indonesian Premier League) dimana belum pernah sekalipun diajak untuk shooting program sepak bola tersebut. Disini penulis mengalami kesulitan yaitu cara mengatur koordinasi antara studio dan di lapangan. Terdapat beberapa crew yang berada di studio dan di lapangan, itulah yang membuat penulis mempelajari cara penyampaian pesan-pesan tersebut.
commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Minggu kesembilan, tidak seperti minggu sebelumnya, minggu ini tidak ada jadwal shooting sama sekali. Jadi tidak ada kesulitan yang didapat pada minggu ini. Minggu kesepuluh, mecari materi di you tube yang terkadang tidak sama dengan apa yang dibuat dengan di naskah. Sehingga harus mencari yang benar-benar detail agar sesuai dengan yang dikehendaki di dalam naskah. Pada Minggu kesebelas, ini minggu terakhir penulis berada di kantor ini. Tak ada kendala berarti yang dialami penulis di minggu ini.
C.
Deskripsi Program HOT SPOT Pada saat melakukan magang di Global TV penulis terlibat produksi dalam acara HOT SPOT. HOT SPOT adalah sebuah program acara feature hiburan tentang info-info menarik seputar hal yang unik dan tentunya belum pernah diketahui oleh pemirsa sebelumnya. Dibawakan oleh dua pasang host yang bergantian, yaitu Reza bukan dan Farid aja, yang kedua ada Maya Wulan dan Winnie. Kedua pasangan Host ini membawakan acara tersebut selama seminggu secara bergantian. Acara yang berlangsung selama satu jam ini terdiri dari bermacam-macam segmen, diantaranya :
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Tage Host Host membawakan acara tersebut seperti pembawa acara pada umumnya dengan gimmick-gimmick yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terlihat lucu dan menarik di hadapan pemirsa. 2. Tips Kanjeng Kanjeng Mami (Maya Wulan) disini dia memerankan sebagai ibu-ibu ningrat yang selalu memberikan tips-tips kesehatan,kecantikan, dimana dia menjelaskan dengan rinci bagaimana cara membuat tips yang disajikan tersebut. 3. Reporter Reporter disini hanya melaporkan sebuah kejadian unik yang telah dilakukan seseorang di daerah atau tempat – tempat tertentu. Walaupun sekarang reporter sudah ditiadakan dikarenakan tidak meningkatkan rating program acara tersebut. Acara ini berlangsung dari Senin-Jumat pukul 11.30 WIB yang dulunya berdurasi 1 jam, dan karena ada perubahan kebijakan dari atasan atau produser HOT SPOT sekarang program acara tersebut dikurangi durasinya hanya 30 menit saja.
D. Tim Kreatif Selama kurang lebih tiga bulan menjalani proses magang di stasiun penyiaran GlobalTV, penulis telah mendapat gambaran tentang dunia kerja
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
di bidang penyiaran. Khususnya mengenai peran dan tugas seorang Tim Kreatif dalam produksi program HOT SPOT di Global TV. Tim Kreatif memiliki peran penting didalam proses produksi suatu program siaran televisi, terutama dalam hal non teknis, karena seorang Tim Kreatif berperan serta bertugas mulai dari pra-produksi hingga produksi saja. Berikut beberapa peran serta tugas yang dikerjakan oleh seorang Tim Kreatif dalam produksi program HOT SPOT di Global TV, diantaranya: 1. Pra-Produksi Sebelum suatu produksi sebuah program dilakukan, tahapan awal yang dilakukan dalam proses produksi yaitu rapat produksi, di dalam rapat produksi ini dihadiri oleh pihak-pihak yang menjadi motor penggerak program tersebut seperti, EP (execituve produser), Produser, Asisten Produser, Tim Kreatif, serta PA (production assistant) Rapat produksi membahas seputar konsep acara, penentuan lokasi, tallent atau artis yang terlibat, perijinan, penjadwalan, dana produksi, properti yang digunakan, dan lain-lain. Berikut tugas yang dilakukan oleh seorang Tim Kreatif pada tahapan pra-produksi, diantaranya: a. Konseptor Naskah Proses pembuatan naskah ini seluruhnya dikerjakan oleh seluruh Tim Kreatif. Dalam satu minggu tim kreatif dituntut untuk dapat membuat 3-4 naskah jadi yang siap untuk produksi. Namun bagi anak commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
magang seperti penulis, hanya diwajibkan membuat 1-2 naskah saja setiap minggunya. Naskah inilah yang nantinya akan digunakan dalam produksi. Berisi tentang tema atau konsep yang memberikan informasi mengenai hal-hal unik yang terjadi di sekitar kita, dan belum diketahui oleh banyak khalayak. Nantinya naskah tersebut akan dikembangkan dan dibawakan oleh kedua host kocak HOT SPOT, Maya Wulan dan Winnie. b. Membuat Rundown Acara Pada tahapan kali ini Tim Kreatif membuat sebuah rundown yang akan digunakan saat proses berjalannya shooting. Rundown ini bertujuan agar waktu atau timeline pada program acara tersebut tidak melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Rundown tersebut berisi waktu kedua host membawakan acara, waktu ketika VT (Video Tape) diputar, waktu penyajian per segmen acara, lamanya iklan, dan total waktu program acara HOT SPOT tersebut. Semakin detail rundown yang dibuat akan semakin bermanfaat bagi proses produksi.
c. Koordinasi Crew ( Crew Call) Di tahapan ini adalah proses koordinasi crew dengan cara menghubungi via telepon atau sms ke sluruh crew yang akan bertugas saat produksi. Tujuan dari crewcall sendiri adalah untuk mengingatkan untuk standby di lokasi lebih awal atau sebelum shooting dimulai.
commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Biasanya crewcall dilakukan sehari sebelum dilakukannya proses produksi / shooting.
2. Produksi Sesudah
perencanaan
dan
persiapan
pra-produksi
talah
siap,
pelaksanaan produksi dapat dimulai. Produser bekerja sama dengan para artis dan seluruh crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam konsep yang dibuat sebelumnya, menjadi sajian audio visual yang menarik, serta menghibur audience. Dalam pelaksanaan produksi ini, produser
menentukan jenis shot yang akan diambil di dalam adegan
(scene). Biasanya produser mempersiapkan suatu daftar shot (shot list) dari setiap adegan, di samping itu di dalam produksi produser dibantu oleh Production Assistant (PA) dalam proses produksi serta tidak lupa didampingi oleh Tim Kreatif, sehingga proses produksi akan berjalan dengam lancar serta tetap berada pada konsep serta benang merah yang telah dikonsepkan. Disini tugas seorang Tim Kreatif antara lain : a. Menentukan Setting Tim Kreatif sangat berperan dalam penentuan setting, Dibantu dengan seorang PA (Production Assistant) mereka menentukan tempat yang akan digunakan untuk proses shooting. Karena penentuan tempat ini sangat berpengaruh kepada hasil produksi nanti. Konsep yang dibuat juga
commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
harus selaras dengan setting yang digunakan. Karena hal itu akan mendukung Tema yang dibuat dan memudahkan dalam proses editing.
b.
Memberi Gimmick Gimmick disini berarti sebuah skenario yang sesuai dengan
tema, digunakan Tim Kreatif dan diarahkan kepada host agar mereka dapat mengundang simpati dan gelak tawa penonton di televisi. Dalam hal ini merupakan tugas yang penting dan cukup sulit untuk dilakukan karena dibutuhkan kreatifitas yang imajinatif yang dapat membuat gelak tawa penonton. Disini tim kreatif mengarahkan host untuk membuat perilaku yang lucu dan harus sesuai dengan tema dari naskah yang dibuat. Jadi kedua host harus mengerti dan memahami apa yang diarahkan oleh seorang tim kreatif tersebut. Dalam hal ini pemilihan dan perilaku host sangatlah penting dilakukan, host yang digunakan haruslah yang pandai berakting, bercanda, dan dapat membuat penonton tertawa. Maya wulan dan Winnie masuk dalam kriteria tersebut. Mereka dapat membawa suasana menjadi lebih akrab kepada penonton dan membuat acara menjadi semakin lebih menarik.
Sumber : Wawancara dengan Diah Windarti S.Sos selaku Tim Kreatif program acara HOT SPOT di Global TV
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) menjadi salah satu sarana yang sangat efektif bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja di bidang penyiaran. Melalui kuliah kerja media ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapatkan selama berada di bangku kuliah. Bagi instansi penyiaran setidaknya mampu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang dunia penyiaran agar setelah menjalani magang mahasiswa memiliki gambaran serta kompetensi di bidang tersebut. Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT.Global Informasi Bermutu (GlobalTV), penulis mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penyiaran televisi, khususnya dalam program acara Feature (HOT SPOT). Dari pengalaman yang diperoleh dari kuliah kerja media selama tiga bulan, penulis mengambil kesimpulan bahwa : 1.
Keberhasilan suatu program siaran tidak luput dari peran orangorang yang berada di belakang layar. Orang-orang yang berada di belakang layar tersebut sangat totalitas dalam menyiapkan hingga menyajikan program siaran
dengan kemasan yang menarik serta
menghibur bagi masyarakat yang menyaksikannya. Salah satu peran
commit to user
39
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang memiliki posisi sangat sentral dalam keberhasilan proses produksi suatu acara yaitu adanya peran seorang Team Creative. 2.
Seorang Team Creative memiliki peran yang sangat penting dalam suatu proses produksi. Dimana Team Creative memiliki tugas dari mulai pra-produksi hingga berjalannya produksi,. Maka dari itu, Team Creative menjadi salah satu peran yang dinilai sangat vital dalam suatu produksi acara.
B. Saran Adapun kritik dan saran yang ingin penulis sampaikan departemen
produksi
khususnya
pada
acara HOT SPOT di Global TV,
diantaranya : a.
Sebagai salah satu stasiun TV yang disegani di Indonesia, Global TV seharusnya dapat membuat jam kerja yang efektif agar para karyawan dan mahasiswa pelaksana magang dapat mengatur waktu secara efisien serta tidak membuang waktu dengan percuma.
b.
Koordinasi antara kru dan artis bisa lebih dibenahi lagi karena banyak kejadian shooting produksi yang tidak tepat waktu, molor, dsb.
c.
Rapat yang diadakan saat akan memulai produksi atau pra produksi mungkin jangan diadakan terlalu malam, saat siang atau sore haripun masih banyak waktu longgar yang bisa digunakan untuk menjalankan rapat pra produksi.
d.
Kerjasama tim, komunikasi yang baik, kedisiplinan, adalah hal yang sangat penting bagi seorang broadcaster, karena tanpa rencana dan commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
koordinasi tim yang baik pula produksi yang akan dijalankan pasti akan mengalami kendala.
commit to user