KEGIATAN BELAJAR 9 MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya. 4.9 Menyajikan hasil analisis mengenai keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern secara fisik dan budaya, dalam berbagai bentuk presentasi. A. Pendahuluan
Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi yang sudah tersaji dalam kegiatan belajar; 2. Jawab pelatihan soal tanpa melihat kembali materi kegiatan belajar ; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda.
Tujuan Mempelajari Modul: Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya; 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya; 3. Mengumpulkan informasi tentang keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya; 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya; 5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa kesimpulan maupun presentasi tentang keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya. B. Kegiatan Pembelajaran KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA Ihwal Manusia Purba Siapakah yang dimaksud dengan manusia purba itu? Seorang pemuda bernama Charles Darwin tertarik dengan pertanyaan itu dan berniat mencari jawabannya. Dia kemudian melakukan penelitian. Berdasarkan hasil 1
penelitiannya, Darwin mengungkapkan jawaban sementara (hipotesis) bahwa jenis makhluk bersel satu semacam protozoa merupakan penghuni tertua di Planet Bumi. Selanjutnya, dalam proses waktu jutaan tahun timbul berbagai bentuk makhluk lain dengan organisasi yang makin lama makin kompleks. Pada perkembangan yang paling akhir, berevolusilah makhluk-makhluk seperti kera dan manusia. Pendapat Darwin tersebut tercatat dalam bukunya yang terkenal, yaitu On The Origin Of Species yang terbit pada tahun 1859. Pendapat Darwin didukung oleh Thomas H. Huxley. Pada tahun 1863, Huxley menerbitkan buku berjudul Man’s Place in Nature. Dalam bukunya itu, dia mengungkapkan bahwa dengan membandingkan susunan anatomi manusia dengan kera, terutama dengan simpanse dan gorila, dia berkesimpulan kedua makhluk tersebut sangat dekat pertaliannya dengan manusia. Huxley kemudian membuat kesimpulan lanjutan yang menyatakan bahwa perkembangan evolusi kera dan manusia mirip sekali terjadinya dan menurut hukum yang sama. Menyusul bukunya yang pertama, pada tahun 1871 Darwin kembali menulis buku dengan judul The Descent of Man. Dalam bukunya itu, Darwin mengira bahwa persoalan manusia purba yang diduga nenek moyang manusia dapat dipecahkan dengan usaha pencarian untuk menemukan sejenis makhluk yang telah hilang (missing link) yang merupakan penghubung antara kera dan manusia. Mengenai hal itu, perhatikan gambar di bawah ini!
Pendapat di atas telah menimbulkan salah tafsir, baik Darwin maupun Huxley seakan memaksakan keyakinan bahwa manusia purba atau nenek moyang manusia adalah kera. Pendapat itu ditentang oleh anggapan lama yang menyatakan segala jenis makhluk itu telah ada semuanya sejak Tuhan menciptakan kehidupan di dunia. Anggapan itu seolah tidak memberi tempat pada penelitian mengenai manusia purba atau nenek moyang manusia yang kemudian kita sebut sebagai manusia yang belum mengenal aksara. Penelitian dan pencarian guna mengungkap manusia purba atau nenek moyang 2
manusia di bumi terus dilanjutkan. Para peneliti kemudian mengajukan dugaan berikut, ”Jika benar adanya missing link itu, maka ia tak mungkin ada di daerah yang jarang dihuni manusia, seperti daerah kutub atau gurun. Ia mesti ada di daerah tropis yang tak banyak terjadi perubahan iklim sepanjang sejarahnya.” Indonesia sebagai salah satu daerah tropis menjadi fokus contoh daerah yang diteliti. Terlebih berbagai jenis kera masih banyak hidup di Indonesia saat itu. Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya Pada tahun 1889, seorang Belanda yang tengah mencari marmer di Wajak Tulungagung menemukan sebuah tengkorak. Tengkorak itu kemudian dikirimkan kepada seorang dokter bernama Eugene Dubois di Belanda. Temuan itu telah menarik minat Dubois untuk datang sendiri ke Indonesia guna melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mula-mula, dia datang ke Sumatera Barat. Di sana dia hanya
menemukan
tulang-tulang
hewan.
Selanjutnya,
dia
mengarahkan
penelitiannya ke Pulau Jawa hingga pada tahun 1891 ditemukan olehnya fosil atap tengkorak
di
daerah
Trinil
yang
kemudian
diberi
nama
sebagai
tengkorak
Pithecanthropus Erectus (pithe = kera; anthropos = manusia; erectus = tegak, jadi artinya kera manusia yang berjalan tegak). Temuan ini menggemparkan dunia sains dan penelitian. Mengapa? Karena penemuan itu, seakan membuktikan bahwa makhluk missing link yang selama ini disebut dan dicari oleh para penganut teori Evolusi Darwin, sungguh benar adanya. Temuan hasil penyelidikan tersebut semakin menarik para ahli peneliti dan ahli purbakala
dunia.
Kemudian
mereka
datang
secara
berkelompok
melakukan
penelitian. Pada tahun 1907-1908, sekelompok ahli purbakala di bawah pimpinan Selenka menemukan fosil-fosil hewan dan tumbuh-tumbuhan yang memberi petunjuk mengenai lingkungan hidup Pithecanthropus Erectus. Antara tahun 19311933, kelompok peneliti di bawah pimpinan Ter Haar menemukan satu seri tengkorak dan tulang kering Pithecanthropus di Ngandong, Blora. Sebelumnya, pada tahun 1926 Tjokrohandojo yang bekerja untuk Duyfjes menemukan fosil tengkorak anakanak di Perning, sebelah utara Mojokerto. Penyelidikan selanjutnya dilakukan di daerah Sangiran, Surakarta berlangsung antara tahun 1936-1941. von Koenigswald pimpinan penyelidikan itu menemukan rahang bawah yang mirip rahang manusia pada umumnya dan rahang gorila. Fosil itu karena luar biasa besarnya kemudian diberi nama Meganthropus Palaeojavanicus (mega = besar; anthropos= manusia; palaeo = tua; javanicus = Jawa, artinya manusia raksasa dari Jawa zaman kuno). Perang Dunia ke-2 menghentikan kegiatan para peneliti fosil. Sementara itu, temuan fosil telah menjadi silang pendapat hingga saat ini. Ada ahli yang mendukung, ada pula yang menyangkal bahwa fosil-fosil itu berasal dari satu makhluk yang kemudian berevolusi. Ada anggapan bahwa fosil itu tak lebih dari 3
seekor monyet raksasa yang telah punah. Sementara yang lainnya menerangkan bahwa itu jenis manusia purba. Berikut, karakteristik jenis manusia berdasarkan urutan waktu dilihat berdasarkan fisik biologisnya: Meganthropus Paleojavanicus Perawakan
Meganthropus
Paleojavanicus
diperkirakan
tegap.
Mukanya
diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal. Tonjolan kening yang mencolok dan tonjolan belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuk yang kuat. Dengan geraham yang besar maka permukaan kunyah banyak kerutan dengan gigi yang sangat kuat. Perhatikan Gambar 2.4 rekonstruksi Meganthropus Paleojavanicus!
Fosil Meganthropus Paleojavanicus kini tersimpan di Leiden (Belanda). Di Indonesia hanya ada reflikanya yang tersimpan, antara lain di Museum Geologi Bandung. Pithecanthropus Erectus Fosil Pithecanthropus Erectus paling banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badannya diperkirakan antara 165-180cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap. Mukanya memiliki tonjolan kening yang kuat, hidung melebar dengan belakang kepala menyudut. Isi tengkorak berkisar antara 750-1.300cm. Perhatikan gambar (rekonstruksi) Pithecanthropus Erectus sebagaimana dibuat oleh Dubois Menurut para ahli Paleontologi, jenis tertua dari fosil itu yaitu Pithecanthropus Mojokertensis dan yang belakangan ialah Pithecanthropus Soloensis. Selain di Indonesia, jenis fosil tersebut ditemukan pula di Cina Selatan yang diberi nama Pithecanthropus Lautianensis dan di Cina Utara di sebut Pithecanthropus Pekinensis. Di luar Asia, jenis itu ditemukan di Afrika, yaitu di Tanzania, Kenya, dan Aljazair. Di Eropa sisanya ditemukan di Jerman Barat dan Jerman Timur (dahulu), Perancis, Yunani, dan Hongaria. 4
c. Homo Sapiens Jenis
Homo
Sapiens
memiliki
ciri
yang
lebih
maju
dibanding
dengan
Pithecanthropus Erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta sudah lebih sempurna. Tinggi badannya antara 130-210 cm. Mukanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol. Dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan tidak terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1.350-1.450cm. Coba amati evolusi tengkorak di bawah ini!
Perkembangan Budaya Menurut ilmu antropologi, perkembangan budaya manusia purba berlangsung sebagai akibat adanya perubahan dalam fisik biologis manusia. Perubahan fisik utama yang mendorong hal itu adalah sikap tubuh dan cara bergerak. Sikap tubuh yang dimaksud adalah sikap tegak yang dimulai dari duduk tegak, kemudian berlari tegak, berjalan tegak, dan terakhir berdiri tegak. Sikap-sikap tersebut membawa perubahan pada tulang belakang, berpindahnya titik berat badan pada anggota badan bagian bawah serta menguatnya anggota badan bagian bawah dalam menopang seluruh berat badan ketika bergerak. Perubahan tersebut membuat perubahan dalam bentuk fisik tubuh dari membungkuk (horizontal) menjadi tegak (vertikal) yang mengakibatkan bagian dada menjadi lebih pipih dalam arah muka belakang dan lebar. Hal itu terjadi karena rongga dada tidak lagi menampung berat tubuh seperti ketika badan dalam posisi membungkuk (horizontal). Selanjutnya bagian panggul menjadi besar demikian pula otot-ototnya menjadi menguat. Perubahan itu berakibat pula pada proses peredaran darah dalam tubuh. Perubahan fisik itu terus berlanjut dengan proses menguatnya tulang-tulang 5
tungkai, bertambah panjang dan kuatnya tulang paha, bertambah besarnya tulang kening serta jari kaki yang mengalami reduksi sebagai akibat tidak lagi dipakai untuk menggenggam. Di samping itu, terjadi perubahan pada tangan yang semula sebagai penunjang badan kini menjadi terbebas dari fungsi itu dan berganti fungsi untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan dengan cermat. Dalam proses selanjutnya berbagai pekerjaan yang dilakukan dengan tangan semakin beragam. Sekali-kali tangan masih dipakai untuk membantu menumpu badan pada saat yang lain tangan digunakan untuk membuat dan menggunakan berbagai peralatan; mencari, membawa, mempersiapkan dan memasukkan makanan; memelihara kebersihan badan; mempertahankan diri; dan mengasuh anak-anak. Sampai pada penjelasan ini nyatalah perbedaan antara primat dan manusia. Primat banyak menggunakan mulut untuk melakukan pekerjaan, sementara manusia banyak menggunakan tangannya untuk mengerjakan pekerjaan. Dalam pandangan ilmu antropologi dijelaskan bahwa evolusi tangan sangat berpengaruh bagi evolusi budaya. Membuat, membawa, dan memakai berbagai peralatan
dimungkinkan
karena
perkembangan
dalam
fungsi
tangan
seperti
diuraikan di atas. Perubahan fisik biologis lain yang mendorong perkembangan budaya manusia adalah evolusi kepala. Termasuk ke dalam evolusi kepala ini adalah perubahan dalam tengkorak muka dan otak. Tengkorak muka berevolusi dari tengkorak primat yang menonjol pada bagian kening dan tulang pipi ditambah rahang yang kuat dan menonjol sebagai bukti lebih besarnya fungsi mulut daripada tangan menjadi seperti kita sekarang. Hilangnya moncong rahang bagian depan dan mengecilnya rahang bagian belakang sebagai akibat berkurangnya fungsi mulut yang hanya digunakan untuk mengunyah makanan. Sementara itu, perubahan dalam tengkorak otak juga semakin mendorong perkembangan budaya manusia awal. Perubahan terutama terjadi pada besar volume otak serta struktur otak. Perubahan pada tengkorak otak mendorong terjadinya peristiwa istimewa, yaitu beberapa bagian organisme, seperti tenggorokan, rongga mulut, lidah dan bibir berevolusi menjadi sedemikian rupa. Perubahan itu dapat membuat variasi suara yang makin lama makin banyak dan kompleks sehingga terjadi bahasa. Dengan demikian, perubahan dalam tengkorak otak membuat lahirnya bahasa, sementara bahasa juga menyebabkan lebih berkembangnya otak (Koentjaraningrat, 1981: 83). Karena kesimpulan itu, Teuku Jacob beranggapan bahwa akal dan bahasa merupakan unsur dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan yang memungkinkan kebudayaan berevolusi. Selanjutnya, seluruh perubahan fisik biologis itu mendorong perkembangan biososial manusia. Dalam posisi ini, ada tiga hal penting yang mempercepat perkembangan budaya, pembuatan alat, organisasi sosial dan komunikasi dengan bahasa. Kepandaian membuat berbagai peralatan sebagai akibat dari terbebasnya tangan dari tugas menumpu badan serta adanya koordinasi antara otot-otot tangan 6
dan mata. Perkembangan pada otak menimbulkan perubahan dalam mencari dan mengolah makanan. Perubahan yang dimaksud adalah adanya kemungkinan dimulainya masa berburu berbagai jenis binatang, kemungkinan berbagi makanan dalam suatu kelompok, bahkan menyimpannya untuk sementara atau membawanya ke pangkalan tempat tinggalnya. Berburu binatang seperti tersebut di atas hanya dapat dilakukan oleh suatu kelompok perburuan. Dalam prosesnya, pengaturan siasat
bersama
serta
penggunaan
isyarat-isyarat
sangat
diperlukan
untuk
berkoordinasi antara satu dan yang lainnya dalam kelompok. Dengan koordinasi itu timbullah komunikasi. Komunikasi menjadi sangat penting untuk keperluan tertentu dan meneruskan kepandaian tertentu pada generasi berikutnya. Kehidupan berburu membuat kelompok manusia purba ini berpindah-pindah tempat dari satu daerah ke daerah yang lain untuk menyesuaikan dengan sumber makanan dan musim tertentu. Setiap perpindahan ke daerah-daerah baru, diduga mereka selalu memiliki daerah pangkalan tempat para perempuan, anak-anak dan orang tua tinggal karena tidak ikut serta dalam proses perburuan. Para perempuan, anak-anak, dan orang tua itu diduga hanya bertugas mengumpulkan makanan dari dari daerah sekeliling mereka yang dekat dengan tempat mangkalnya. Sesuatu yang dikumpulkan mungkin berupa hewan-hewan kecil, buah-buahan, biji-bijian, umbiumbian, dan dedaunan. Dengan begitu sangat mungkin mulai terjadi pembagian tugas
pekerjaan
dalam
kelompok,
terutama
pembagian
tugas
antara
kaum
perempuan dan laki-laki. Dalam proses perburuan, asosiasi dan ingatan sangat penting. Demikian pula kemampuan bertindak cepat dan gotong royong. Semua itu semakin membuat pentingnya bahasa dan komunikasi. Selanjutnya, penemuan dan pemakaian serta pemeliharaan api dapat membuat kegiatan sosial masyarakat purba itu bisa diteruskan sesudah matahari terbenam. Hal itu disebabkan karena api menjadi alat penerang, pemanas, dan penangkal terhadap kehadiran binatang buas. Bahasa dan otak terus meningkat, demikian pula dengan kebudayaan masyarakat terus meningkat dan berlanjut. Demikianlah rupanya bagaimana terjadinya perkembangan biologis dan budaya manusia dan masyarakat paling awal di Indonesia. Akal budi manusia memiliki kesanggupan menghasilkan budaya. Gagasan, tingkah laku dan segala benda yang dibuat dan digunakan manusia merupakan wujud dan hasil budaya yang abstrak, tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi bisa dimengerti. Tingkah laku dapat dilihat dan diamati karena terpraktikan dalam kehidupan sehari-hari dalam situasi masyarakat pada masanya. Jika masyarakatnya telah tiada, tingkah laku sangat sulit diamati. Karenanya kenampakan tingkah laku masyarakat masa lalu hanya merupakan tafsiran dari orang yang sedang melakukan penelitian. Sementara berbagai bentuk budaya yang konkret dapat memberi petunjuk mengenai kehidupan sosial tertentu. Perkakas dari batu dan tulang merupakan benda budaya khas yang dihasilkan manusia purba. Kayu dan bambu atau jenis lain mungkin juga telah dimanfaatkan 7
manusia saat itu, tetapi karena tidak kuat bertahan di alam, benda-benda itu tidak sampai kepada kita atau peneliti. Pembuatan perkakas bukan sekedar untuk mempertahankan hidup, melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya. Selain kebudayaan material seperti tersebut, manusia sebelum mengenal tulisan juga
telah
melahirkan budaya
spiritual seperti pengaturan masyarakat
dan
kepercayaan. C. Rangkuman Penelitian tentang manusia purba Indonesia dan Dunia memiliki kaitan erat dengan dugaan-dugaan tentang siapa nenek moyang umat manusia sebagaimana diajukan oleh Darwin dan para pendukungnya. Manusia purba Indonesia dan dunia terdiri dari 3 jenis yakni, Megantropus Palaeojavanicus, Phitechantropus Erectus, dan Homo Sapiens. D. Pelatihan Penguasaan Kompetensi Melalui Tes Pilihan Jamak Pilihlah satu huruf jawaban (A, B, C, D, dan E) yang benar! 1. Hal apakah yang mendorong orang melakukan penelitian mengenai keberadaan manusia purba? A. Pemenuhan hasrat ingin tahu mengenai siapa nenek moyang manusia yang ada di bumi B. Dorongan memperoleh penjelasan tentang kehidupan manusia yang masih primitif C. Kemajuan ilmu pengetahuan manusia mendorong dilakukannya berbagai penelitian D. Guna memperoleh gambaran bagaimana sebuah tulisan ditemukan oleh manusia E. Agar mendapat informasi tentang bagaimana cara melakukan penelitian manusia awal 2. “Protozoa merupakan penghuni tertua Planet Bumi. Selanjutnya, dalam proses waktu jutaan tahun timbullah berbagai bentuk makhluk lain dengan organisasi yang makin lama makin kompleks dan pada perkembangan yang paling akhir berevolusilah makhluk-makhluk seperti kera dan manusia.” Pendapat itu dikemukakan oleh . . . . A. Charles Darwin dalam bukunya On the Origin of Species (1859) B. Thomas H. Huxley dalam bukunya Man’s Place in Nature (1863) C. F. Clark Howell dalam bukunya Manusia Purba D. Ernst Haeckel dalam bukunya The Descent of Man (1871) E. R. Silverberg dalam bukunya Frontiers in Archeology (1968) 3. “Dengan membandingkan susunan anatomi manusia dengan kera, terutama simpanse dan gorila, disimpulkan bahwa kera memiliki pertalian yang sangat erat dengan manusia.” 8
Pendapat di atas dikemukakan oleh . . . . A. R.G. Bone dalam bukunya Ancient History (1959) B. Thomas H. Huxley dalam bukunya Man’s Place in Nature (1863) C. Romer dalam bukunya The Vertebrate Story (1964) D. Charles Darwin dalam bukunya The Descent of Man (1871) E. R. Silverberg dalam bukunya Frontiers in Archeology (1968) 4. “Persoalan siapa nenek moyang manusia dapat dipecahkan dengan usaha pencarian untuk menemukan sejenis makhluk yang telah hilang (missing link) yang merupakan penghubung antara kera dan manusia.” Pendapat itu dikemukakan oleh . . .. A. Cootes dan Snellgrove dalam bukunya The Ancient World (1987) B. Picard dalam bukunya Encyclopedia of Archeology (1974) C. R.G. Bone dalam bukunya Ancient History (1959) D. R. Silverberg dalam bukunya Frontiers in Archeology (1968) E. Charles Darwin dalam bukunya The Descent of Man (1871) 5. Teori Evolusi Charles Darwin mendapat penolakan yang luas dari mereka yang beranggapan bahwa . . . . A. sangat ragu dan memalukan jika nenek moyang manusia adalah kera B. segala jenis makhluk itu telah ada semuanya sejak Tuhan mencipta dunia C. jenis primata tak akan mungkin berubah bentuk menjadi manusia D. kebenaran dalam lapangan ilmu pengetahuan sangat subjektif E. penelitian Darwin tidak berdasar dan sangat lemah 6. Hal yang dijadikan alasan mengapa Indonesia menjadi daerah sasaran penelitian guna mengungkap manusia awal di bumi adalah sebagai berikut, kecuali . . . . A. Indonesia adalah negara yang berada di wilayah tropis B. di daerah tropis tidak banyak terjadi perubahan iklim C. berbagai jenis kera masih banyak hidup di Indonesia D. Indonesia beriklim tropis E. Indonesia jajahan Belanda 7. Berikut ini adalah nama-nama tokoh peneliti yang terkenal dalam penelitian fosil manusia awal, kecuali . . . . A. Eugene Dubois B. Weidenreich C. Ter Haar D. Wolters E. von Koenigswald 8. Fragmen fosil yang ditemukan Eugene Dubois dalam penelitian antara tahun 1891-1900 di Trinil yang berupa rahang bawah, atap tengkorak, dan tulang paha menggemparkan dunia ilmu pengetahuan saat itu karena . . . . A. fosil yang ditemukan merupakan fosil yang paling awal ditemukan B. membenarkan anggapan bahwa semua makhluk hidup di bumi diciptakan 9
Tuhan C. dianggap sebagai bukti adanya makhluk missing link D. ilmu pengetahuan saat itu belum berkembang E. daerah Trinil daerah asal nenek moyang manusia 9. Fragmen fosil yang ditemukan Dubois dalam penelitian antara tahun 1891-1900 di Trinil diberi nama . . . . A. Pithecanthropus Erectus B. Homo Soloensis C. Homo Wajakensis D. Meganthropus Paleojavanicus E. Pithecanthropus Soloensis 10. Pithecanthropus Erectus, artinya . . . . A. manusia raksasa dari Jawa B. makhluk missing link C. kera manusia yang berjalan tegak D. manusia purba E. manusia cerdas 11. Fosil-fosil hewan dan tumbuhan yang memberi petunjuk mengenai lingkungan hidup Pithecanthropus Erectus yang ditemukan pada 1907-1908 merupakan hasil penelitian dari . . . . A. Salenka B. Weidenreich C. Oppenoorth D. Ter Haar E. Duyfjes 12. Jenis fosil yang lebih tua dan primitif daripada Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di Sangiran antara 1936 sampai dengan 1941 oleh Von Koenigswald, yaitu . . . . A. Homo Wajakensis B. Homo Soloensis C. Meganthropus Palaeojavanicus D. Pithecanthropus Mojokertensis E. Pithecanthropus Soloensis 13. Fosil Homo Wajakensis ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Wajak pada tahun . . . . A. 1889-1890 B. 1934-1936 C. 1891-1900 D. 1936-1941 E. 1931-1934 10
14. Penemu fosil Pithecanthropus Soloensis di Blora pada tahun 1931-1933, yaitu . . . A. Eugene Dubois dan Weidenreich B. Ter Haar, Oppenoorth, dan von Koenigswald C. Weidenreich dan Salenka D. Duyfjes dan Salenka E. Salenka dan Weidenreich 15. Pada tahun 1936, di daerah Mojokerto, Von Koenigswald menemukan fragmen fosil tengkorak anak-anak yang kemudian diberi nama . . .. A. Homo Wajakensis B. Pithecanthropus Erectus C. Homo Soloensis D. Pithecanthropus Mojokertensis E. Meganthropus Palaeojavanicus Catatan: Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir materi pembelajaran modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi Anda. Rumus: Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100% 15 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70%
= kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai di atas 80%, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Bagus! Tetapi jika penguasaan Anda di bawah 80% Anda harus mengulagi kegiatan pembelajaran ini, terutama yang belum Anda kuasai.
11
E. Jawaban NO
Jawa
No
ban
Jawa
No
ban
Jawa ban
1
A
6
E
11
A
2
A
7
D
12
C
3
B
8
C
13
A
4
E
9
A
14
B
5
B
10
C
15
E
12
KEGIATAN BELAJAR 10 KEHIDUPAN MANUSIA PRAAKSARA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis keterkaitan kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan,sosial, budaya, ekonomi,dan teknologi sertap engaruhnya dalam kehidupan masa kini. 4.10 Menarik berbagai kesimpulan dari hasil evaluasi terhadap perkembangan teknologi pada zaman kehidupan praaksara terhadap kehidupan masyarakat masa kini, dalam bentuk tulisan A. Pendahuluan
Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi yang tersaji dalam kegiatan belajar; 2. Jawab pelatihan soal tanpa melihat kembali materi kegiatan belajar; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda.
Tujuan Mempelajari Modul: Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca materi kegiatan belajar tentang kehidupan manusia praaksara Indonesia 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang kehidupan manusia praaksara Indonesia 3. Mengumpulkan informasi tentang kehidupan manusia praaksara Indonesia 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai kehidupan manusia praaksara Indonesia 5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa kesimpulan maupun presentasi tentang kehidupan manusia praaksara Indonesia
13
B. Kegiatan Pembelajaran KEHIDUPAN AWAL MANUSIA INDONESIA DI BIDANG KEPERCAYAAN, SOSIAL, BUDAYA,
EKONOMI,
DAN
TEKNOLOGI
SERTA
PENGARUHNYA
DALAM
KEHIDUPAN MASA KINI. Amati gambar di bawah ini :
Dapatkah Anda membedakan bahan dasar kedua benda pada gambar di atas? Dari segi teknologi dan peralatan yang digunakan, kehidupan awal manusia Indonesia melampaui dua zaman : 1. zaman Batu 2. zaman Logam A. Zaman Batu Peta Konsep PALEOLITHIKUM
MESOLITHIKUM PEMBAGIAN ZAMAN BATU NEOLITHIKUM
MEGALITHIKUM
1. Jaman Batu Tua (Paleolithikum) Zaman Batu Tua (Bahasa Inggris: Paleolithic atau Palaeolithic, Yunani:palaios — purba dan lithos — batu) adalah zaman praaksara yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM 10.000 SM. Alat-alat dari batu yang digunakan pada zaman batu tua masih sangat kasar, karena teknik pembuatannya masih sangat sederhana. Alat-alat dari batu tersebut dibuat dengan membenturkan antara batu yang satu dengan batu lainnya. Pecahan batu yang menyerupai bentuk kapak dipergunakan sebagai alat. Peralatan dari batu dipakai untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas, serta untuk mencari dan mengolah makanan. Selain peralatan dari batu, masyarakat pada zaman batu tua juga menggunakan peralatan dari kayu, namun 14
bekasnya tidak ditemukan karena telah lapuk dimakan usia. Peralatan pada zaman paleolitikum pertama kali ditemukan pada tahun 1935 di Jawa oleh Von Koenigswald dan M.W.F. Tweedie. Peralatan dan teknologi Kebudayaan Pacitan Alat-alat yang berasal dari kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1935 di Sungai Baksoko, Desa Punung, Pacitan, Jawa Timur. Alat-alat tersebut berupa kapak genggam, yaitu kapak tidak bertangkai yang digunakan dengan cara menggenggam, kapak perimbas (chooper), kapak penetak, pahat genggam, dan yang paling banyak ditemukan berupa alat-alat kecil yang disebut alat serpih (flake). Alat-alat batu tersebut berasal dari lapisan pleistosen tengah (lapisan dan fauna Trinil) Alat serpih ini digunakan untuk menguliti binatang buruan, mengiris daging, dan memotong ubi-ubian (seperti
pisau pada masa sekarang). Alat serpih banyak
ditemukan di Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, dan Timor. Selain di Pacitan, kapak genggam juga ditemukan di Sukabumi dan Ciamis, Jawa Barat, Parigi dan Gombong,
Jawa
Tengah,
Bengkulu,
Lahat,
Sumatra
Selatan,
Awangbangkai,
Kalimantan Selatan, Cabbenge, Sulawesi Selatan, Flores dan Timor. Kapak genggam
Kebudayaan Ngandong Alat-alat yang ditemukan di Ngandong, Jawa Timur berupa kapak genggam dari batu dan alat-alat kecil yang disebut serpih (flake). Pada kebudayaan Ngandong juga ditemukan alat-alat dari tulang dan tanduk. Alat-alat dari tulang tersebut berupa alat penusuk (belati), ujung tombak dengan gergaji pada kedua sisinya, alat pengorek umbi dan keladi, tanduk menjangan yang diruncingkan serta duri ikan pari yang digunakan sebagai mata tombak. Alat-alat yang ditemukan di Ngandong ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1941. Alat-alat dari tulang dan tanduk dilanjutkan pada zaman megalitikum dalam kehidupan di gua-gua, khususnya di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo.
15
Kehidupan sosial dan ekonomi Berdasarkan penemuan alat-alat paleolitikum dapat disimpulkan bahwa manusia pendukung zaman batu tua hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering). Hewan buruan pada masa manusia purba antara lain : kerbau, banteng, rusa, dan monyet. Adapun makanan yang mereka kumpulkan dari alam berupa umbi-umbian dan buah-buahan. Mereka juga hidup dengan menangkap ikan di sungai. Manusia pada jaman ini hidup berpindah – pindah (nomaden). Mereka berpindah ke tempat lain apabila hewan buruan dan bahan makanan sudah berkurang di suatu tempat. Oleh karena hidupnya selalu berpindah, manusia purba hidup dalam kelompok-kelompok kecil sehingga mereka dapat berpindah dengan cepat. Menurut Teuku Jacob, pada zaman batu tua bahasa sebagai alat komunikasi sudah mulai terbentuk. Manusia sudah mulai berkomunikasi melalui kata-kata di samping menggunakan bahasa isyarat. Jumlah Pithecanthropus di Jawa selama kala pleistosen diperkirakan jumlahnya sekitar 500 orang. Manusia Pendukung Berdasarkan
penemuan
yang
ada
dapat
disimpulkan
bahwa
pendukung
kebudayaan Pacitan adalah Pithecanthropus Erectus, dengan alasan sebagai berikut : 1. Alat-alat dari Pacitan ditemukan pada lapisan yang sama dengan Pithecanthropus erectus, yaitu pada pleistosen tengah (lapisan dan fauna Trinil). 2. Di
Chou-Kou-Tien,
Cina
ditemukan
sejumlah
fosil
sejenis Pithecanthropus
Erectus, yaitu Sinanthropus Pekinensis. Bersama-sama ini ditemukan juga alatalat batu yang serupa dengan alat-alat batu dari Pacitan. Adapun pendukung kebudayaan Ngandong yaitu : Homo Soloensis dan Homo wajakensis dengan alasan sebagai berikut : 1. Di Ngadirejo, Sambungmacan (Sragen) ditemukan kapak genggam bersama tulang-tulang binatang dan atap tengkorak Homo Soloensis. 2. Alat-alat dari Ngandong berasal dari lapisan yang sama dengan Homo Wajakensis, yaitu pleistosen atas. Kepercayaan Pada jaman ini belum ditemukan bukti-bukti yang mengarah pada adanya kepercayaan. Sehingga dapat dikatakan pada jaman ini manusia purba belum mengenal kepercayaan. 2. Jaman Batu Madya (Mesolithikum) Mesolithikum atau Zaman Batu Madya (Basa Yunani: mesos : tengah, lithos
:
batu) adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda. Istilah ini diperkenalkan 16
oleh John Lubbock dalam makalahnya "Zaman Prasejarah" (bahasa Inggris: Prehistoric Times) yang diterbitkan pada tahun 1865. Namun istilah ini tidak terlalu sering digunakan sampai V. Gordon Childe mempopulerkannya dalam bukunya The Dawn of Europe (1947). Zaman
batu
madya
atau
batu
tengah
berlangsung
pada
kala
holosen.
Perkembangan kebudayaan pada zaman batu madya berlangsung lebih cepat daripada zaman batu tua. Karena pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens (manusia cerdas) dan keadaan alam pada zaman batu madya tidak seliar pada zaman batu tua. Sehingga dalam waktu lebih kurang 20.000 tahun manusia telah mencapai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dari apa yang telah dicapai pada zaman paleolitikum. Alat batu yang digunakan pada zaman batu tua masih digunakan pada zaman batu madya, bahkan dikembangkan. Pengembangan tersebut mendapat pengaruh kebudayaan dari daratan Asia, sehingga memunculkan corak tersendiri. Alat-alat dari tulang yang digunakan pada zaman tua memegang peranan penting pada zaman batu madya. Manusia pada zaman
mesolitikum ini telah mampu
membuat gerabah, yaitu benda pecah belah yang dibuat dari tanah liat dan dibakar. Peralatan dan teknologi 1. Kebudayaan Tulang Sampung (Sampung Bone Culture) Di abris sous roche banyak ditemukan alat-alat batu dan tulang dari zaman batu madya. Abris sous roche adalah gua-gua yang digunakan sebagai tempat tinggal. Gua-gua tersebut menyerupai ceruk untuk berlindung dari panas dan hujan maupun saat cuaca alam sedang tidak bersahabat. Pada tahun 1928-1931 Van Stein Callenfels mengadakan penelitian pertama mengenai abris sous roche di gua Lawa, Sampung, Ponorogo, Jawa Timur. Hasil kebudayaan yang ditemukan di gua tersebut adalah alat dari batu, seperti : mata panah, flake, batu-batu penggiling serta alat-alat dari tulang dan tanduk. Karena sebagian besar alat-alat yang ditemukan di Sampung berupa alat-alat dari tulang, maka disebut dengan kebudayaan Tulang Sampung atau Sampung Bone Culture. Selain alat-alat dari Sampung ini ditemukan pula fosil manusia Papua Melanesoid yang merupakan nenek moyang bangsa Papua dan Melanesia sekarang ini. Alat-alat batu dan tulang dari zaman batu madya ini juga ditemukan di Besuki, Jawa Timur oleh Van Heekeren. Di gua-gua Bojonegoro juga ditemukan alat-alat dari kerang dan tulang bersama dengan fosil manusia Papua Melanesoid.
17
Abris Sous Roche
2. Kebudayan Toala (Flake Culture) Dua orang peneliti dari Swiss yaitu Fritz Sarasin dan Paul Sarasin, pada tahun 1893-1896 mengadakan penelitian di Gua Lamoncong, Sulawesi Selatan. Gua-gua tersebut masih didiami suku bangsa Toala. Mereka berdua berhasil menemukan alatalat serpih (flake), mata panah bergerigi dan alat-alat lain dari tulang. Berdasarkan alat-alat yang ditemukan Van Stein Callenfels memastikan bahwa kebudayaan Toala tersebut merupakan kebudayaan mesolitikum. Alat-alat yang menyerupai alat kebudayaan Toala juga ditemukan di NTT, yaitu Flores, Roti, dan Timor. Sedangkan di daerah Priangan, Bandung ditemukan flake yang terbuat dari obsidian (batu hitam yang indah). 3. Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra (Pebble Culture) Di sepanjang pesisir Sumatra timur laut, antara Langsa (Aceh) sampai dengan Medan ditemukan bekas-bekas tempat tinggal manusia dari zaman batu madya. Penemuan tersebut berupa tumpukan kulit kerang yang membatu setinggi 7 meter. Dalam
bahasa
Denmark,
tumpukan
kulit
kerang
kerang
tersebut
disebut
kjokkenmoddinger yang artinya sampah dapur. Van Stein Callenfels pada tahun 1925 juga menemukan pebble (kapak Sumatra), batu-batu penggiling, alu dan lesung batu, kapak pendek (hache courte), serta pisau batu. Kapak Sumatra atau pebble yaitu sejenis kapak genggam yang terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibilah di mana sisi luarnya tidak diapa-apakan, sedangkan sisi
dalamnya
dikerjakan
sesuai
dengan
keperluan.
Sedangkan kapak pendek atau hache courte, yaitu sejenis kapak genggam yang bentuknya kira-kira setengah lingkaran, dibuat dengan memukuli dan memecahkan batu tanpa diasah, tajamnya terdapat pada sisi yang lengkung.
18
Kjokkenmoddinger
Kapak Genggam Sumatera
Dari hasil-hasil kebudayaan yang ditemukan, maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan mesolithikum memiliki tiga bagian penting :
Mesolithikum
di Kjokkenmoddinger
Pebble Culture Bone Culture
di Abris Sous Roche
Flake Culture
Kehidupan sosial dan ekonomi Sebagian manusia pendukung kebudayaan mesolitikum masih tetap berburu dan mengumpulkan makanan, tetapi sebagian besar dari mereka sudah mempunyai tempat tinggal tetap di gua-gua dan bercocok tanam secara sederhana. Ada pula pendukung kebudayaan batu madya yang hidup di pesisir pantai. Mereka hidup dengan
menangkap
ikan,
siput
dan
kerang.
Mereka bercocok tanam secara sederhana dan masih berpindah-pindah sesuai dengan keadaan kesuburan tanah. Tanaman yang mereka tanam semacam umbi-
19
umbian. Pada masa itu, manusia purba sudah berusaha menjinakkan binatang. Hal ini dibuktikan dengan penemuan fosil anjing di Gua Cokondo, Sulawesi Selatan. Manusia pendukung Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum adalah manusia dari ras Papua Melanesoid. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya fosil-fosil manusia ras Papua Melanesoid, baik pada kebudayaan Sampung maupun di bukit kerang di Sumatra. Adapun pendukung kebudayaan Toala menurut Sarasin diperkirakan nenek moyang suku Toala sekarang yang juga merupakan keturunan bangsa Wedda dari Sri Lanka.
Kepercayaan Masyarakat pendukung zaman mesolitikum di Indonesia sudah mengenal kepercayaan dan penguburan mayat. Lukisan manusia di Pulau Seram dan Papua merupakan contoh gambar nenek moyang yang dianggap memiliki kekuatan magis sebagai penolak roh jahat. Bukti adanya penguburan dari zaman mesolitikum ditemukan di Gua Lawa (Sampung) dan kjokkenmoddinger. Mayat yang dikubur tersebut dibekali dengan bermacam-macam keperluan sehari-hari seperti kapak-kapak yang indah dan perhiasan. Ada juga mayat yang ditaburi dengan cat merah dalam suatu upacara penguburan dengan maksud memberikan kehidupan baru di alam baka. Seni lukis Pendukung kebudayaan mesolitikum melakukan kegiatan menggambar pada dinding-dinding gua ketika mereka mulai hidup menetap di gua. Pada tahun 1950 Van Heekem melakukan penelitian pertama kali lukisan pada dinding gua di Leang Patta E, Sulawesi Selatan. Pada gua tersebut terdapat gambar cap-cap tangan dengan latar belakang cat merah dan gambar seekor rusa yang sedang melompat dengan panah di bagian jantungnya. Pada tahun 1977, Kosasih S.A. menemukan lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Di gua tersebut ditemukan bermacam-macam lukisan seperti manusia dengan berbagai sikap, kuda, rusa, buaya, dan anjing. Pada tahun 1937 J. Roder menemukan lukisan dinding gua di Pulau Seram dan Pulau Kei. Lukisan tersebut di antaranya cap-cap tangan, gambar kadal, manusia, rusa burung, perahu, matahari, mata, dan gambar-gambar geometrik.
20
Lukisan Dinding Gua 3, Zaman Batu Muda (Neolithikum) Peninggalan kebudayaan jaman neolithikum ditemukan hampir di seluruh kepulauan nusantara, sehingga menurut R. Soekmono kebudayaan neolithikum inilah yang menjadi dasar kebudayaan Indonesia sekarang. Peralatan dan teknologi Peralatan yang dihasilkan pada jaman neolithikum sudah sangat halus karena mereka mengenal teknik mengasah dan mengupam. 1. Kapak persegi Von Heine Geldern memberi nama kapak persegi karena bentuknya memanjang dengan penampang berbentuk persegi panjang. Daerah penemuan kapak persegi di Indonesia diantaranya : a. Bagian Barat : Sumatera, Jawa, dan Bali b. BagianTimur : Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan sedikit Kalimantan Di antara kapak-kapak persegi tersebut ada yang di buat dari batu-batu indah. Alat-alat tersebut tidak dipergunakan sebagai alat untuk bekerja, melainkan untuk lambang kebesaran, jimat dan alat upacara. Kebudayaan kapak persegi ini masuk ke Indonesia melalui rute : Asia – Asia Tenggara – Semenanjung Malaka – Sumatera – Jawa – Kalimantan – Sulawesi – Nusa Tenggara - Maluku
Kapak Persegi 21
2. Kapak Lonjong Kapak lonjong adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur. Pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai, kemudian diikat menyiku. Bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah batu kali yang berwarna kehitaman. Ada dua macam kapak lonjong, yaitu kapak lonjong besar yang disebut walzenbeil, yang ditemukan di Irian sehingga sering dinamakan Neolitikum Papua dan kapak kecil yang disebut keinbeil, banyak ditemukan di Kepulauan Tanimbar dan Seram. Persebaran kapak lonjong dari Asia Daratan ke Kepulauan Nusantara melalui Jalan Timur, yaitu : Asia Daratan – Cina –Jepang – Formosa(Taiwan) – Philipina – Minahasa – Maluku - Papua .
Kapak lonjong 3. Gerabah Di zaman bercocok tanam, manusia sudah dapat membuat benda-benda dari tanah liat yang dibakar, disebut tembikar atau gerabah. Gerabah hanya dibuat dengan tangan tanpa bantuan roda pemutar seperti sekarang. Jenis benda yang dibuat dari tanah liat ini antara lain kendi, mangkuk, perluk belanga, dan manikmanik. Gerabah banyak ditemukan di lapisan teratas bukit-bukit kerang di Sumatra dan dibukit-bukit pasir pantai selatan Jawa, antara lain di Jogjakarta dan Pacitan, Kendeng Lembu (Banyuwangi), Tangerang, dan Minanga Sippaka (Sulawesi Tenggara). Selain itu, di Melolo (Sumatra Barat banyak ditemukan gerabah yang berisi tulang belulang manusia. 4. Alat Serpih Alat serpih dibuat dengan cara memukul bongkahan batu menjadi pecahanpecahan kecil yang berbentuk segitiga, trapesium, atau setengah bulat. Alat ini digunakan untuk alat pemotong, gurdi, atau penusuk. Alat serpih ada yang dikerjakan lagi menjadi panah dan ujung tombak. 5. Gurdi dan Pisau Gurdi dan Pisau neolitik banyak ditemukan di kawasan tepi danau, misalnya Danau Kerinci (Jambi), Danau Bandung, Danau Cangkuang, Leles Garut, Danau Leuwilang Bogor (Jawa Barat), Danau Tondano, Minahasa (Sulawesi Utara), dan sebuah danau di Flores Barat (Nusa Tenggara Timur. 22
5. Perhiasan Perhiasan neolitik ini dibuat dari batu mulia yang berupa gelang. Benda tersebut banyak ditemukan di Tasikmalaya, Cirebon, dan Bandung. Jenis perhiasan itu antara lain gelang, kalung, manik-manik, dan anting-anting. Bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah batu-batu indah, seperti agat, kalsedon dan jaspis. Kehidupan sosial dan ekonomi Pada zaman batu muda terjadi perubahan besar dalam bidang sosial budaya yang disebut dengan Revolusi Neolitikum. Revolusi Neolitikum yaitu perubahan dari mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi menghasilkan makanan (food producing). Di samping itu perubahan dari kehidupan nomaden menjadi menetap. Masyarakat prasejarah pada masa ini menghasilkan makanan dengan cara bercocok tanam dan beternak. Jenis-jenis tanaman yang mereka tanam pada awalnya berupa umbi-umbian dan selanjutnya mereka mengenal padi-padian (jawawut). Hewan pertama yang mereka jinakkan anjing, kerbau, dan babi. Sementara itu, kegiatan berburu dan menangkap ikan masih mereka lakukan pada waktu-waktu senggang. Kehidupan bercocok tanam yang pertama kali dikenal oleh manusia adalah berhuma. Berhuma adalah teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanamnya, setelah tahan tidak subur mereka pindah dan mencari bagian hutan yang lain. Kemudian mereka menggulang pekerjaan membuka hutan, demikian seterusnya. Namun dalam penetapan dalam waktu yang cukup lama. Bahkan hal ini dapat berlangsung dari generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, manusia mulai menerapkan kehidupan bercocok tanam pada tanah-tanah persawahan. Pada masa kehidupan bercocok tanam, kebutuhan kehidupan masyarakat semakin bertambah, namun tidak ada anggota masyarakat yang dapat memenuhi kehidupannya sendiri. Dengan kenyataan seperti ini, dalam rangka memenuhi kebutuhannya masing-masing diadakan pertukaran barang dengan barang yang disebut sistem barter. Sistem barter ini menjadi awal munculnya perdagangan atau sistem
perekonomian
masyarakat.
Untuk
memperlancar
kegiatan
tersebut
dibutuhkan tempat khusus yang dapat dijadikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang disebut pasar. Mereka juga sudah mengenal pakaian, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat pemukul kulit kayu. Mereka juga telah menggunakan perhiasan, terbukti dengan ditemukannya
gelang,
kalung
dan
manik-manik
dari
batu
indah.
Dengan
berkembangnya kehidupan sosial budaya yang lebih maju, maka mereka memerlukan alat komunikasi yang efektif, yaitu bahasa. Menurut H. Kern, bahasa yang digunakan oleh penduduk di kepulauan Indonsia pada zaman neolitik adalah bahasa Melayu Polinesia yang merupakan rumpun bahasa Austronesia. Dalam perkembangannya, pola hidup menetap telah membuat hubungan sosial masyarakat terjalin dan ternegosiasi dengan baik. Dalam perkumpulan masyarakat 23
yang masih sederhana biasanya terdapat seorang pemimpin yang disebut kepala suku, sosok kepala suku merupakan orang yang sangat dipercaya dan ditaati untuk memimpin sebuah kelompok. Kepala suku ini dipilih berdasarkan prinsip primus inter pares, yaitu memilih pemimpin berdasarkan keahlian yang dimiliki. Manusia pendukung Manusia pendukung kebudayaan kapak persegi di Indonesia
berasal dari ras
Proto-Melayu (Melayu Tua) yang datang ke Indonesia menggunakan perahu bercadik sekitar 2.000 tahun yang lalu. Penduduk Indonesia sekarang yang termasuk ke dalam ras Proto-Melayu antara lain : suku Sasak, Batak, Dayak, dan Toraja. Sedangkan manusia pendukung kebudayaan kapak lonjong di Indonesia bagian timur adalah ras Papua Melanesoid. Kepercayaan Masyarakat zaman neolitikum memercayai kekuatan-kekuatan gaib di luar kekuatan manusia. Kepercayaan masyarakat neolitikum adalah animisme dan dinamisme. Animisme adalah keprcayaan tentang adanya roh-roh yang memiliki kekuatan di alam gaib, dan dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan karena ditempati roh atau merupakan perwujudan dari roh. Masyarakat neolitikum percaya bahwa ada kehidupan lain bagi seseorang yang sudah meninggal, untuk itu diadakan upacara-upacara bagi seseorang terutama untuk kepala suku yang meninggal. Penguburan dilakukan pada tempat yang dianggap sebagai tempat tinggal nenek moyang atau asal-usul anggota masyarakat. 6. Jaman Batu Besar (Megalithikum) Megalitikum merupakan kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan monumental
yang
terbuat
dari
batu-batu besar.
Bangunan megalitikum
ini
dipergunakan sebagai sarana untuk menghormati dan pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang. Kebudayaan megalitikum muncul pada jaman neolitikum dan berkembang luas pada zaman logam. Hasil-hasil kebudayaan jaman megalithikum adalah sebagai berikut : 1. Menhir Menhir ialah tiang atau tugu yang terbuat dari batu yang didiikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang, sehingga menjadi benda pujaan dan ditempatkan pada suatu tempat. Fungsi menhir adalah sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang, sebagai tempat memperingati seseorang (kepala suku) yang telah meninggal, dan sebagai tempat menampung kedatangan roh. Menhir banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah. Dalam
upacara
pemujaan,
menhir
juga 24
berfungsi
sebagai
tempat
untuk
menambahkan hewan kurban. Tempat-tempat temuan menhir di Indonesia antara lain di : Pasemah (Sumatra Selatan), Pugungharjo (Lampung), Kosala dan Lebak Sibedug, Leles, Karang Muara, Cisolok (Jawa Barat), Pekauman Bondowoso (Jawa Timur), Trunyan dan Sembiran (Bali), Belu (Timor), Bada-Besoha, dan Toraja, Sulawesi 2. Punden Berundak Punden berundak adalah bangunan pemujaan para leluhur berupa bangunan bertingkat dengan bahan dari batu, di atasnya biasa didirikan menhir. Bangunan ini banyak dijumpai di Kosala dan Arca Domas Banten, Cisolok Sukabumi, serta Pugungharjo di Lampung. Dalam perkembangan selanjutnya, punden berundak merupaan dasar pembuatan candi, keratin atau bangunan keagamaan lainnya. Punden Berundak
3. Dolmen Dolmen adalah meja batu besar dengan permukaan rata sebagai tempat meletakkan sesaji, sebagai tempat meletakkan roh, dan menjadi tempat duduk ketua suku agar mendapat berkat magis dari leluhurnya. Dolmen ada yang berkakikan menhir seperti yang ditemukan di Pasemah, Sumatra Selatan, ada juga yang digunakan sebagai kubur batu seperti yang ditemukan di Bondowoso dan di Merawan, Jember, Jawa Timur. Dolmen
25
4. Kubur peti batu Kubur peti batu adalah peti jenazah yang terpendam di dalam tanah yang berbentuk persegi panjang, sisi, alas, dan tutupnya terbuat dari papan batu. Benda ini banyak ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat. Kubur peti batu
5. Sarkofagus Sarkofagus atau keranda adalah peti jenazah yang bentuknya seperti lesung, tetapi mempunyai tutup. Pembuatannya seperti lesung batu, tetapi bentuknya seperti keranda. Salah satu tempat penemuan sarkofagus adalah di Bali. Isinya tulangbelulang manusia, barang-barang perunggu dan besi, serta manik-manik. Sarkofagus juga ditemukan di Bondowoso, Jawa Timur. Untuk melindungi roh jasad sarkofagus
sering
dipahatkan
yang sudah mati dari gangguan gaib, pada
motif
kedok/topeng
dengan
berbagai
ekspresi.
Sarkofagus dapat juga diartikan sebagai "perahu roh" untuk membawa roh berlayar ke dunia roh.
26
Sarkofagus
6. Waruga Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat dengan tutup berbentuk atap rumah. Bentuk dan fungsi waruga seperti sarkofagus, tetapi dengan penempatan posisi mayat jongkok terlipat. Waruga banyak ditemukan di Minahasa.
Waruga 7. Arca Arca atau patung adalah bangunan yang terbuat dari batu berbentuk binatang atau manusia yang melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan. Peninggalan megalitik ini banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah, yaitu pegunungan antara wilayah Palembang dan Bengkulu. 27
Penyelidikan di Pasemah ini dilakukan oleh Dr. Van der Hoop dan Van Heine Geldern. Di lembah Bada, Sulawesi Tengah ditemukan juga du abuah arca yang melambangkan sosok lelaki dan perempuan. Van Heine Geldern membagi penyebaran kebudayaan megalitikum ke Indonesia menjadi dua gelombang, antara lain sebagai berikut : Megalitikum tua, yang menghasilkan menhir, punden berundak, dan arca-arca statis menyebar ke Indonesia pada zaman neolitikum tahun 2500 - 1500 sebelum Masehi, dibawa oleh pendukung kebudayaan kapak persegi (Proto-Melayu). Megalitikum
muda,
yang
menghasilkan
kubur peti
batu,
dolmen,
waruga,
sarkofagus, dan arca-arca menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu tahun 1000 - 100 sebelum Masehi, dibawa oleh pendukung kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). B. Zaman Logam Zaman digunakannya alat-alat yang terbuat dari logam secara dominan dalam kehidupan masyarakat pra aksara setelah selama ribuan tahun menggunakan batu disebut zaman logam (Nana Supriatna , 2006:68). Alat-alat yang dibuatnya terdiri atas bermacam-macamukuran, jenis dan kehalusannya.
Perlu ditegaskan bahwa
dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian
karena dalam masyarakat
timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Kepandaian mengolah logam ini diperoleh setelah mereka menerima pengaruh dari kebudayaan Dongson (Vietnam).
Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan
cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut acire perdue. Cara Teknik Bivalve Teknik Bivalve atau disebut teknik setangkup. Yaitu teknik pembuatan perunggu dengan cara menangkupkan 2 bagian batu kemudian diisi cairan logam.Inilah Kronologisnya : yaitu cetakan terdiri dari dua bagian dan biasanya terbuat dari batu, kemudian diikat dan ke dalam rongga cetakan itu dituangkan perunggu cair. Setelah maka
menunggu
cetakan
tersebut
beberapa
saat
kemudian
dilepas
cetakan
dingin
dan
dan jadilah barang
membeku
yang
dicetak
Teknik ini bisa dipakai berkali-kali. Dan teknik ini adalah teknik pembuatan perunggu yang paling mudah.
28
Perhatikan gambar berikut :
Teknik A Cire Perdue Teknik A Cire Perdue disebut juga teknik cetak lilin. Teknik ini menggunakan lilin sebagai bahannya, sedangkan bahan dasarnya adalah tanah liat. Benda yg dicetak terbuat dari lilin atau sejenisnya, kemudian dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang. Setelah itu dibakar maka lilin akan meleleh. Rongga bekas lilin tersebut diisi dengan cairan perunggu, sesudah dingin perunggu membeku dan tanah liat dibuang maka jadilah barang yang dicetak.
Peralatan dan teknologi Zaman Logam dapat dibagi menjadi 3 jaman sebagai berikut : 1. Zaman Tembaga Zaman Tembaga merupakan zaman paling awal dimana manusia sudah mengenal logam terutama yang terbuat dari tembaga. Di Indonesia sendiri tidak terpengaruh oleh jaman tembaga. Hal ini dikarenakan ketika nenek moyang datang ke Indonesia mereka sudah meninggalkan budaya tembaga. Selain itu juga di Indonesia tidak diketemukan hasil-hasil budaya yang berasal dari tembaga. Sehingga para Ahli berkesimpulan kalau negara Indonesia tidak terpengaruh atau tidak mengalami zaman tembaga dan yang terpengaruh zaman tembaga hanya negara di luar Indonesia, seperti Semenanjung Malaka (Malaysia), Muang Thai (Thailand), Vietnam serta Kamboja. 29
2. Zaman Perunggu Disebut zaman perunggu karena pada zaman ini dihasilkan perlatan kehidupan yang dibuat dari perunggu. Peralatan kehidupan yang dibuat dari bahan perunggu ini meliputi: Nekara Nekara adalah genderang besar yang terbuat dari perunggu. Biasanya digunakan sebagai alat upacara untuk mengundang hujan. Nekara terbesar ditemukan di Bali. Sekarang nekara tersebut disimpan di Pura Besakih. Nekara ini disebut “The Moon of Pejeng”.
Nekara Moko Moko merupakan genderang kecil terbuat dari perunggu. Biasanya digunakan sebagai alat upacara keagamaan atau sebagai mas kawin.
Kapak corong Kapak corong disebut juga kapak sepatu. Kapak itu terdiri dari berbagai ukuran. Ada yang bertangkai panjang, ada yang melengkung ke dalam, dan ada yang cekung di pangkalnya.
30
Candrasa Kapak jenis ini ditemukan di Bandung,Jabar. Kapak ini menyerupai senjata namun tidak begitu kokoh dan kuat utk digunakan sbg alat perang/pertanian. Para ahli sejarah meyakini kapak perunggu ini digunakan utk keperluan upacara ritual.
Arca perunggu Arca perunggu adalah arca yang terbuat dari perunggu. Bentuknya beraneka ragam seperti bentuk orang atau binatang. Bejana perunggu Bejana perunggu mirip gitar Spanyol, tetapi tanpa tangkai. Pola hiasannya menggunakan hiasan anyaman dan huruf J. Di Indonesia bejana perunggu ditemukan oleh para ahli di daerah Madura dan Sumatra. Bejana juga ditemukan di Pnom Penh (Kamboja), maka tidak dapat disanksikan lagi bahwa kebudayaan logam di Indonesia memang termasuk satu golongan dengan kebudayaan logam Asia yang berpusat di Dongson itu
Perhiasan Bentuk perhiasan ini berupa gelang tangan, gelang kaki, cincin dan kalung. Sebagian besar perhiasan ditemukan sebagai bekal kubur. c. Zaman Besi Kebudayaan besi banyak menghasilkan benda berupa peralatan hidup dan senjata. Senjata-senjata yang dihasilkan pada zaman besi ini adalah tombak, mata panah, cangkul, sabit dan mata bajak. Benda peninggalan zaman besi ini diperkirakan cukup banyak, tetapi tidak banyak ditemukan, karena sifat benda ini 31
yang mudah berkarat. Banyaknya benda peninggalan sejarah di atas menunjukkan bahwa nenek moyang kita sebagai bangsa yang memiliki daya kreativitas tinggi. Kehidupan Sosial Budaya Pada zaman logam manusia di Indonesia
hidup di desa-desa di daerah
pegunungan, dataran rendah, dan di tepi pantai. Mereka hidup dalam sistem kemasyarakatan yang telah teratur. Mereka tinggal di rumah panggung yang panjang dengan beberapa keluarga di dalamnya. Hal ini dapat diketahui dari ragam hias pada nekara perunggu yang berhasil ditemukan. Bukti-bukti sisa tempat kediaman mereka di temukan di Sumatra, Jawa Sulawesi, Bali, Sumbawa, Sumba, dan di beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Tata susunan masyarakat pada zaman logam semakin kompleks, sejalan dengan kemajuan yang dicapai manusia pada saat itu pembuatan alat-alat dari logam mendorong adanya pembagian kerja berdasarkan keahlian. Hal ini dikarenakan pembuatan alat-alat dari logam hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian khusus. Perkembangan perkampungan dan pertanian meningkatkan kesadaran akan pentingnya kepemilikan tanah. Perburuan masih dilakukan secara perorangan atau secara beramai-ramai dengan menggunakan tombak, panah, dan jerat. Manusia Pendukung Manusia pendukung kebudayaan perunggu di Indonesia adalah pendatang baru dari Asia Tanggara Daratan. Mereka merupakan penduduk Deutro Melayu (Melayu Muda)
dengan
membawa
kebudayaan
Dongson
(Vietnam),
yaitu
kebudayaan
perunggu Asia Tenggara. Deutro Melayu merupakan nenek moyang suku bangsa Jawa, Bali, Bugis, Madura, dan sebagainya. C. Rangkuman
Perkembangan hasil budaya masyarakat awal Indonesia dapat dikelompokkan dalam
pembabakan
zaman
sebagai
berikut:
zaman
paleolithikum,
zaman
mesolithikum, zaman megalithikum, dan zaman logam.
Kebudayaan-kebudayaan yang mempengaruhi teknologi peralatan yang digunakan pada zaman paleolithikum adalah kebudayaan Pacitan dan kebudyaan Ngandong.
Manusia pendukung zaman batu tua hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering) serta belum mengenal kepercayaan.
Kebudayaan-kebudayaan yang mempengaruhi teknologi peralatan yang digunakan pada zaman Mesolithikum adalah Kebudayaan Tulang Sampung, Kebudayan Toala (Flake Culture) dan Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra (Pebble Culture).
Pada zaman batu muda terjadi perubahan besar dalam bidang sosial budaya yang disebut dengan Revolusi Neolitikum. Revolusi Neolitikum yaitu perubahan dari 32
mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi menghasilkan makanan (food producing).
Hasil-hasil kebudayaan jaman megalithikum adalah menhir, punden berundak, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, arca.
Terdapat dua teknik pengolahan logam, yaitu Cara Teknik Bivalve atau teknik dua setangkup dan Teknik A Cire Perdue atau teknik cetak tuang.
Jaman Logam dapat dibagi menjadi 3 jaman, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, zaman besi
Ketika mulai mengenal cara bercocok tanam dan mulai bertempat tingga secara menetap di suatu tempat, manusia juga mulai mengenal dan percaya terhadap adanya kekuataan gaib yang berada di luar kekuatan manusia, termasuk roh-roh nenek moyang. Oleh karena itu mereka membangun kepercayaan dan merasa perlu melakukan upacara-upacara untuk memohon keselamatan dan terhindar dari marabahaya. Sistem kepercayaan masyarakat yang berkembang pada masyarakat bercocok tanam dibedakan menjadi dua, yaitu animisme dan dinamisme.
D. Penguasaan kompetensi melalui tes pilihan jamak Pilihlah satu huruf jawaban (A, B, C, D, dan E) yang benar! 1. Perhatikan data di bawah ini! 1. Beternak 2. Berburu dan mengumpulkan makanan 3. Bercocok tanam 4. Berladang 5. Perundagian Dari data di atas, yang merupakan zaman praaksara berdasarkan ciri kehidupan masyarakatnya meliputi ... A. 1, 2, 3 B. 2, 3, 5 C. 1, 3, 4 D. 2, 4, 5 E. 1, 3, 5 2. Zaman logam di Indonesia diawali dengan logam yang terbuat dari ... A. perunggu B. perak C. tembaga D. emas E. besi
33
3. Kjokkenmodinger yaitu…. A. rumah tinggal yang berupa celah-celah batu karang B. sampah dapur yang terdiri dari kulit kerang C. bukit batu karang di sepanjang pantai Sumatera Timur D. sisa-sisa makanan yang terdiri dari tylang belulang ikan E. gua-gua tempat tinggal manusia purba Zaman Mesolitikum 4. Abris Sous Rouche ialah …. A. sampah-sampah dapur yang terdiri dari kulit kerang B. gua-gua tempat tinggal manusia purba Zaman Mesolitikum C. sisa-sisa makanan yang terdiri dari tulang belulang ikan D. ceruk batu karang sebagai tempat tinggal pada Zaman Paleolitikum E. Gua tempat tinggal zaman Mesolitikum berupa ceruk-ceruk batu karang 5. Sistem kepercayaan animisme mempunyai keyakinan …. A. semua benda mempunyai kekuatan B. orang yang meninggal akan hidup di alam lain C. semua kekuatan alam dapat mempengaruhi jiwa manusia D. orang yang telah meninggal akan melindungi keluarga yang hidup E. roh nenek moyang selalu dapat dipanggil untuk diminta nasehatnya 6. Hasil kebudayaan Zaman Paleolitikum adalah …. A. nekara dan moko B. candrasa dan moko C. pebble dan flakes D. chopper dan flakes E. kapak lonjong dan kapak persegi 7. Perbedaan teknik Bivalve dengan A Cire Perdue dalam pembuatan alat logam ialah… Teknik Bivalve
Teknik A Cire Perdue
A. disediakan cetakan
Disediakan model
B. hasil sangat bervariasi
Hasil monoton
C. hasil cetakan sangat indah
Hasil cetakan sederhana
D. hasil
Hasil cetakan berukuran besar
cetakan
berukuran
kecil E. untuk keperluan upacara
Membuat alat-alat pertanian
8. Perhatikan data dibawah ini : 1. hidup berkelompok 34
2. berpindah satu daerah ke daerah lain 3. bertempat tinggal sementara dalam gua 4. alat batu disebut pebble 5. membangun tempat pemujaan “menhir” Ciri-ciri kehidupan tersebut yang merupakan ciri kehidupan manusia purba pada masa food gathering yakni …. A. 1, 2, dan 3 B. 1, 3, dan 5 C. 2, 3, dan 4 D. 2, 4, dan 5 E. 3, 4, dan 5 9. Pembagian kerja di kalangan manusia purba pada masa berburu didasarkan pada A. umur B. jenis kelamin C. kekuasaan D. kedudukan E. besar kecilnya tubuh 10. Perhatikan pernyataan berikut ini ! 1. kelompok masyarakat berkembang dengan pesat 2. hasil budayanya telah dihaluskan 3. hidup berkelompok 3 sampai 10 orang 4. belum bertempat tinggal tetap 5. hasil budayanya terbuat dari batu kasar Ciri-ciri masyarakat berburu adalah …. A. 1, 2, dan 3 B. 2, 3, dan 4 C. 1, 2, dan 5 D. 3, 4, dan 5 E. 1, 3, dan 5 11. Masa perundagian mempunyai ciri khas yang menonjol yaitu masyarakatnya telah mengenal adanya …. A. uang B. pelayaran C. kepercayaan D. pertukangan E. perdagangan 35
12. Kebiasaan beternak dan memelihara hewan dilakukan pada masa …. A. awal prasejarah B. bercocok tanam C. zaman batu tua D. berburu dan meramu E. awal peradaban 13. Di bawah ini yang termasuk alat-alat budaya food gathering adalah A. chooper, menhir B. kapak corong dan alat serpih C. pandusa dan alat tulang D. kapak perimbas dan dolmen E. kapak sumatera dan alat dari tulang 14.
Gambar di samping ini berfungsi sebagai .... A. Alat upacara B. Tempat menyimpan air C. Tempat menyimpan abu jenazah D. Simbol status E. Mas kawin/jujur
15. Perhatikan gambar di bawah ini!
Dari gambar-gambar tersebut yang merupakan hasil budaya Neolithikum adalah .... A. 1 & 2 B. 2 & 4 C. 1 & 3 D. 1 & 4 E. 3 & 5
16.
Kebudayaan
kapak
persegi
adalah
Neolitikum yang mendapat pengaruh Indonesia melalui Jalur …. A. Utara. 36
merupakan
kebudayaan
Bacsonh - Hoabin
zaman
dan Masuk
ke
B. Timur C. Selatan D. Tengah E. Barat 17.
Sistem
masyarakat
yang
sudah
Teratur dengan adanya kepala suku
yang dihormati dan disegani merupakan peran dari …. A. Primus Interpares B. Abris sous roche C. Slash and burn D. Hache courte E. Hand axe tool
18. Perdagangan sudah mulai dikenal pada zaman Megalitikum secara sederhana, perdagangan
pada masa itu dikenal dengan istilah….
A. Food Gathering B. Food Producing C. Barter Innatura D. Changer E. Hunting 19. Perhatikan nama-nama daerah di bawah ini! 1. Sampung 2. Lamoncong 3. Pacitan 4. Besuki 5. Bondowoso 20. Dari nama-nama daerah tersebut di atas, yang merupakan daerah tempat ditemukannya Abris Sous Roche adalah .... A. 1, 2, 3 B. 2, 3, 4 C. 3, 4, 5 D. 1, 2, 4
Catatan: Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir materi pembelajaran modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. 37
Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi Anda. Rumus: Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100% 15 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70%
= kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai di atas 80%, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Bagus! Tetapi jika penguasaan Anda di bawah 80% Anda harus mengulagi kegiatan pembelajaran ini, terutama yang belum Anda kuasai.
E. Kunci jawaban No
Jawaban
No
Jawaban
No
Jawaban
1
B
6
D
11
C
2
A
7
A
12
D
3
B
8
A
13
B
4
B
9
E
14
A
5
E
10
D
15
E
38
KEGIATAN BELAJAR 11 PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIA Kompetensi Dasar 3.11 Menganalisis keterkaitan peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial 4.11 Menyajikan hasil analisis peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan,
hukum,
kepercayaan,
pemerintahan,
dan
sosial,
dalam
berbagai bentuk PERADABAN AWAL INDONESIA A. Pendahuluan
Petunjuk Belajar
:
Tujuan Mempelajari Modul:
1. Bacalah materi kegiatan belajar yang telah tersaji di bawah; 2. Jawablah setiap pelatihan soal penguasaan kompetensi; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda.
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam ahal: 1. Mengamati melalui membaca materi kegiatan belajar tentang peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian
dan
budaya
serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan
informasi
tentang
peradaban
awal
Indonesia
dalam
pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber
39
mengenai keterkaitan antara peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini B. Kegiatan Pembelajaran Hasil budaya, bahasa, dan fosil manusia merupakan petunjuk yang dapat mengantarkan kepada pengetahuan mengenai peradaban awal Indonesia. Hasilhasil budaya memberi petunjuk bahwa suatu benda dengan ciri-ciri tertentu pasti dibuat dan dipergunakan oleh kelompok masyarakat tertentu yang berpusat pada daerah tertentu. Oleh karena itu, persebaran suatu benda budaya pada daerah lain yang berbeda dan jauh dari pusat atau asal tempat benda tersebut dibuat dapat memastikan persebaran pembuatnya. Sementara itu, kesamaan-kesamaan tertentu dalam bahasa serta fosil pemakainya dapat memperkuat dugaan-dugaan tadi. Brandes, H. Kern, dan Von Heine Geldren adalah beberapa ilmuwan yang melakukan penelitian mengenai hal tersebut guna mendukung dugaan-dugaan adanya persebaran komunitas manusia dari pusat budaya asalnya ke Indonesia. Perhatikan peta di bawah ini!
Peta tersebut menggambarkan situasi Kepulauan Indonesia sebelum terbentuk seperti saat ini. Tampak Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sebagai satu kesatuan
40
yang tak terpisah dengan Asia daratan, demikian juga Sulawesi yang masih menyatu dengan Filipina, Taiwan, dan Vietnam di utaranya. Sementara, Papua dan kepulauan di sekitarnya menyatu dengan Australia. Bangsa Negrito atau Papua Melanesoid dengan ciri kulit hitam dan rambut keriting yang tinggal di antara India dan Asia Tenggara adalah bangsa pertama yang melakukan migrasi ke Indonesia melalui arah barat dan timur. Migrasi itu oleh sebagian ahli ditaksir kira-kira berlangsung pada 7.000-8.000 tahun yang lalu. Mereka yang datang dari arah barat menelusuri kawasan Birma, Thailand, Malaysia, selanjutnya ke Jawa dan Sumatera. Dari arah timur kawasan yang ditelusurinya, antara lain Tonkin (Vietnam), Filipina, terus menuju Sulawesi. Bangsa tersebut membawa serta budaya flakes dan alat-alat dari tulang selain kapak genggam (chopper) yang lebih maju berupa pebble (kapak Sumatera) dan hache courte (kapak pendek). Juga diduga sebagai hasil budaya peninggalannya adalah pipisan atau batu-batu penggiling beserta landasannya yang menurut perkiraan difungsikan untuk menggiling makanan. Sebagian dari hasil budaya itu ditemukan di gua-gua daerah pedalaman (abris souche rouche) atau di gua-gua tepi pantai (rock shelter). Hal itu menggambarkan tempat tinggal mereka. Sebagian lainnya ditemukan dalam onggokan sisa-sisa sampah dapur yang berupa bukit kerang yang sudah memfosil (Kjokenmoddinger). Amati pula peta berikut ini!
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores adalah tempat penemuan hasil-hasil budaya
tersebut.
Secara
khusus,
Kjokenmoddinger terdapat
di
sepanjang pantai Sumatera Timur dan di antara Langsa di Aceh dan Medan, sedangkan Abris Souche Roche dan Rock Shelter ditemukan di Gua Lawa dekat Sampung (Ponorogo, Madiun), Bojonegoro, Lamoncong (Sulawesi Selatan). Para ilmuwan yang melakukan penelitian mengenai hasil-hasil budaya tersebut, antara
41
lain Vonstein Callenfels (1925, 1928, 1931, 1933, 1954), Fritz Salasin dan Paul Sarasin (1893-1896) dan Van Heekern (1937). Pelajari Gambar berikut ini!
Pada Gambar di atas tampak Peta Kepulauan Indonesia sudah terbentuk seperti adanya sekarang. Sumatera, Jawa, Kalimantan, tak lagi menyatu dengan daratan Asia, demikian pula Sulawesi. Hal yang sama juga terjadi pada Papua terpisah dari Australia. Peristiwa ini terjadi karena gumpalan es di Kutub Utara mencair. Akibatnya air laut menjadi bertambah dan menggenangi serta menutup daratan-daratan rendah yang ada waktu itu. Terpisahlah Kepulauan Indonesia dari daratan Asia. Setelah Kepulauan Indonesia terbentuk seperti itu tibalah kaum migran gelombang kedua ke Indonesia. Menurut dugaan migrasi itu terjadi pada 4000 tahun yang lalu. Mereka membawa serta hasil budayanya dalam jenis dan bentuk yang sama dengan sebelumnya, hanya sudah lebih spesifik kegunaannya serta lebih halus tampilan bendanya karena diasah. Benda budaya yang ditemukan itu disebut sebagai Budaya Bachson-Hoabinh sesuai dengan tempat asal dan pusat benda itu dibuat, yaitu di daerah sekitar Tonkin, tepatnya di dekat Pegunungan Bachson dan Hoabinh. Alat-alat pebble, flake, dan alat-alat tulang serta alat batu jenis beliung persegi, kapak lonjong, alat obsidian, mata panah, dan benda megalitik adalah hasil budaya termaksud. Amati tempat penemuan alat-alat tersebut pada peta berikut ini! Perhatikan dan pelajari kembali gambar berikut ini!
42
Peta tersebut menggambarkan persebaran hasil budaya dari para migran yang datang pada gelombang ketiga ke wilayah Indonesia. Mereka sering disebut sebagai orang Deutero Melayu atau Melayu Muda. Ada juga yang menyebutnya sebagai orang Dongson. Sebutan terakhir pada kaum pendatang itu mengingatkan pada daerah Dongson di Vietnam Utara yang merupakan penghasil budaya jenis alat batu baru dan logam. Jenis alat batu baru itu berupa kapak persegi, kapak bahu, kapak lonjong yang sudah betul-betul menampakkan fungsinya dan sangat halus tampilannya. Kapak corong, candrasa, nekara, moko, aneka perhiasan, bejana perunggu merupakan jenis benda dari logam. Selain itu, ditemukan juga ragam alat tembikar dan manik-manik perhiasan yang indah dan bernilai seni. Rasa seni mereka juga tampak pada lukisan-lukisan berupa cap-cap tangan dan binatang sejenis babi hutan dalam gua-gua yang diduga sebagai bekas tempat tinggalnya. Kaum migran ini juga diduga telah menghayati kepercayan yang kita sebut animisme dan dinamisme. Kepercayaan ini merupakan pengembangan dari adanya keyakinan bahwa ada kehidupan lain setelah kehidupan dunia nyata, yaitu kehidupan yang tak tampak yang ada di luar batas kemampuan pancaindra dan di luar batas pemikiran. Keyakinan itu kemudian melahirkan keyakinan baru seperti adanya roh, kesaktian, upacara-upacara magis beserta peralatannya, tempattempat upacara, waktu upacara, orang-orang yang melakukan upacara, serta larangan lainnya yang berupa jampi-jampi atau doa. Kemampuan lain yang dikuasai para migran itu adalah kemampuan mengolah tanah dengan irigasi yang teratur. Mengusahakan perikanan laut serta pelayaran adalah aktivitas yang dikerjakannya selain mengolah tanah atau bersawah. Berikut ini adalah Peta Wilayah Indonesia yang Mendapat Pengaruh Budaya Dongson.
43
Kajian tentang peradaban awal Indonesia selain dilakukan dengan pendekatan arkeologis dan fisik biologis seperti dikemukakan terdahulu ada pula yang melakukannya dengan pendekatan yang lain, yakni dengan pendekatan linguistik atau kebahasaan. Artinya, aspek bahasa digunakan untuk menelusuri asal-usul bangsa Indonesia. Tokoh ahli bahasa yang pernah melakukan penelitian dengan pendekatan bahasa, antara lain Kern. Pada tahun 1889, Kern menulis sebuah artikel
dengan
judul,
“Beberapa
Petunjuk
Menurut
Ilmu
Bahasa
untuk
Menentukan Tanah Asal Bangsa-Bangsa Melayu-Polinesia” (Taalkundige gegevens ter bepaling van het stamland der Maleisch-Polynesische volken). Tulisan Kern itu kemudian dijadikan salah satu landasan penelitian bahasa-bahasa di kawasan Indonesia sekaligus dijadikan dasar bagi penelitian tentang daerah asal bangsa Indonesia.
Menurut pemikiran Kern, asal-usul bangsa Indonesia dapat ditelusuri dari segi bahasa dengan cara meneliti kata-kata yang digunakan masyarakat pemakai bahasa,
terutama
kata-kata
yang
berhubungan
dengan
makanan
pokok.
Pemikiran itu bertitik tolak dari suatu pendapat bahwa kebutuhan utama di negeri asal bangsa Indonesia tentu akan sama dengan kebutuhan utama di wilayah yang
44
mereka datangi. Padi (beras) adalah makanan pokok yang jadi kebutuhan utama bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kata padi menjadi objek bahasa yang diteliti guna menentukan asal-usul dan penyebaran bangsa induk yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Hasil penelitian mengenai hal tersebut ternyata mendukung kesimpulan pendapat di atas. Kata padi dalam berbagai variasinya menunjukkan arti suatu kata yang sama untuk menyebut makanan pokok. Misalnya, kata padi disebut pari (Jawa), padi (Bali), pade (Aceh), page (Batak), faghe (Nias), pare (Sunda), pala (Buru), hala (Seram), ai (Letti), ane (Timor), hade (Roti), dan are (Sawu). Semua variasi kata padi tersebut menunjuk pada makanan pokok yang sama yang digunakan oleh masyarakat di daerah Cina Selatan, terutama Vietnam dan Kamboja sekarang. Oleh sebab itu, Kern berkesimpulan bahwa negeri asal nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Vietnam dan Kamboja. Sesungguhnya bukan hanya kata padi saja yang dijadikan objek penelitian Kern itu, melainkan juga jenis tumbuhan lain, seperti tebu, kelapa, pisang, bambu, dan rotan. Namun, yang paling utama adalah padi. Selain itu, penelitian kesamaan kata atau istilah antara penduduk daerah induk dan daerah yang didatangi (Nusantara) diperluas pada istilah-istilah dalam pelayaran dan bagianbagian dari kapal (perahu) serta binatang-binatang laut, seperti penyu, ikan, hiu, kepiting, dan udang. Kata dan istilah lain yang menguatkan kesimpulan Kern di atas adalah penggunaan kata selatan yang berasal dari kata selat. Kata selat yang secara geografis berarti laut di antara dua pulau kemudian berubah menjadi arah mata angin. Dengan perubahan itu dapat ditafsirkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia itu berasal dari sebelah utara selat itu (maksudnya Selat Malaka), yakni dari Vietnam dan Kamboja sekarang. Teori Kern di atas ditunjang dan dikuatkan kebenarannya oleh penelitian yang dilakukan Van Stein Callenfels dan Von Heine Geldern tentang persebaran artefak berupa persebaran jenis kapak persegi. Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan oleh kedua peneliti di atas, disimpulkan bahwa kebudayaan kapak persegi berasal dari daerah-daerah sungai besar di Asia Timur dan Asia Tenggara, seperti Sungai Si-Kang (Kanton), Yan Tse Kiang dan Song Khoi (Hanoi-Vietnam). Daerah-daerah itu lazim disebut Yunan atau disebut juga daerah Cina Selatan. Dari daerah itu kebudayaan kapak persegi menyebar melalui laut dan sungai ke Asia Tenggara serta pulau-pulau di Lautan Teduh. Mengingat kembali penelitian Kern, ternyata bahasa-bahasa yang digunakan di Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya berasal dari satu induk bahasa yang
45
oleh ahli etnografi disebut rumpun bahasa Austronesia yang berarti Kepulauan Selatan
(austro
=
selatan;
nesos
=
pulau).
Selain
bahasa-bahasa
yang
dipergunakan di Indonesia, bahasa-bahasa bangsa lain yang termasuk rumpun bahasa
Austronesia
ini
adalah
bahasa
orang
Melayu
Melanesia,
Melayu
Mikronesia, dan Melayu Polinesia. Yang termasuk pengguna rumpun bahasa Melayu Indonesia adalah orang-orang yang tinggal di Pulau Malagasi, Filipina, Taiwan, atau Formosa, sedangkan yang termasuk pengguna rumpun bahasa Melayu Melanesia adalah orang-orang yang tinggal di New Britania, New Ireland, New Hebrides, dan Pulau Fiji. Sementara yang termasuk pengguna rumpun bahasa Melayu Polinesia meliputi orang-orang yang tinggal di Pulau Hawaii, Marquesas, Rapanui, Maori, Tonga, dan Samoa. Rumpun bahasa Austronesia tersebut meliputi lebih kurang 400 bahasa. Dua ratus bahasa di antaranya terdapat di wilayah Republik Indonesia. Dengan demikian, bahasa-bahasa yang terdapat di Indonesia sebagai wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah dari Sabang sampai Merauke yang juga dinamakan Nusantara, akan lebih banyak lagi jumlahnya (Agraha S.S, 1997: 146). Dari penjelasan mengenai kajian tentang peradaban awal Indonesia menarik untuk diajukan pertanyaan seperti berikut ini. Siapa sesungguhnya nenek moyang bangsa Indonesia sekarang? Apakah manusia pra-aksara seperti yang telah diuraikan terdahulu? Ataukah bangsa Indonesia itu merupakan bangsa keturunan dari bangsa (ras) tertentu? Bagian berikut ini akan mencoba menjawab pertanyaan di atas. Ada ahli yang berkesimpulan bahwa terdapat hubungan antara fosil-fosil manusia pra-aksara sejak fosil yang paling primitif hingga fosil Homo Sapiens. Artinya, penghuni Kepulauan Nusantara yang paling tua adalah makhluk dari jenis Pithecanthropus. Makhluk ini berkembang menjadi makhluk-makhluk yang meninggalkan bekas-bekas berupa tengkorak Pithecanthropus Erectus dalam proses waktu yang sangat lama, kemudian berevolusi menjadi fosil manusia yang selanjutnya kita sebut sebagai Homo Soloensis. Dari jenis Homo Soloensis inilah kemudian terjadi lagi evolusi yang menurunkan jenis makhluk baru yang fosilnya disebut Homo Wajakensis. Homo Wajakensis, menurut para ahli memiliki banyak sekali persamaan dengan tengkorak-tengkorak penduduk asli Australia sekarang. Karena itu, timbul dugaan bahwa telah terjadi migrasi makhluk jenis Homo Wajakensis dari Nusantara ke daerah sebelah timur (Papua dan sekitarnya) termasuk Australia. Sebelum 2000 SM telah terjadi perpindahan bangsa-bangsa secara besar-
46
besaran dari daerah antara India dan Asia Tenggara ke arah barat-timur maupun utara-selatannya. Tidak jelas dan pasti mengapa perpindahan itu terjadi. Menurut dugaan, kejadian alam dan kekacauan adalah penyebabnya. Perpindahan itu telah menimbulkan antara lain hibridisasi antarkaum migran dengan penduduk asli (autochton) atau terdesaknya penduduk asli hingga berpindah ke daerah lain menjadi migran baru. Dengan demikian, gelombang perpindahan penduduk baru ke daerah lain apabila tidak terjadi hibridisasi di antara kaum migran dengan autochton. Dalam kaitan dengan hal itulah timbulnya kedatangan komunitas manusia pra-aksara
dari
luar
Nusantara
(Indonesia)
dan
berpindahnya
penduduk
Nusantara (jenis Homo Wajakensis) ke sebelah timur Nusantara dan Australia. Tentu saja peristiwa itu tidak otomatis, tetapi dalam proses waktu yang sangat lama. Perhatikan lagi gambar berikut ini!
Peta persebaran manusia dan hominid (sekitar 100.000 hingga 1500 tahun yang lalu). Homo sapiens (sejak 195.000 tahun lalu) Neanderthal (600.000–30.000 tahun lalu) Hominid purba (2,5–0,6 juta tahun lalu Dari peta itu dapatlah dibaca dinamika gerakan awal penduduk di Asia Tenggara sebagai mata rantai dari gelombang besar gerakan perpindahan penduduk pada sebelum 2000 SM. Dengan pengamatan terhadap dua peta itu dapat diuraikan hal sebagai berikut: “daerah antara India dan Asia Tenggara dahulu kala didiami oleh bangsa-bangsa yang berkulit hitam dan berambut keriting. Lalu pada kurang lebih dua ribuan tahun Sebelum Masehi daerah itu didatangi oleh dua jenis ras, yaitu ras Aria dari sebelah Barat dan ras Mongoloid
47
dari sebelah Timur. Terjadilah hibridisasi pada kawasan itu. Bukti hibridisasi adalah adanya aneka warna kulit, seperti warna kulit kuning langsat, kulit sawo matang, kecokelat-cokelatan sampai warna kulit cokelat tua pada penduduk sekitar kawasan Asia Tenggara daratan sekarang ini”. Menurut penelitian para ahli, penduduk Indonesia sekarang ini adalah keturunan dari penduduk Asia Tenggara daratan yang datang ke Indonesia dalam beberapa gelombang. Gelombang migran pertama berasal dari Yunan di Cina bagian selatan. Daerah itu merupakan daerah hulu sungai dari sungai-sungai besar yang ada di Cina Selatan, seperti Yang Tse Kiang dan Mekong yang mengalir ke Laut Cina, Vietnam, dan Birma. Dari sana kemudian mereka menyebar ke hilir mengikuti arus sungai hingga sampai pada daerah Tonkin (Teluk Tonkin di Vietnam). Di Tonkin, mereka beradaptasi dengan alam pantai dan laut. Timbullah kepandaian membuat perahu dengan model khusus yang disebut perahu bercadik sebagai sarana transportasi utama mereka di kemudian hari. Wilayah laut yang terbuka mendorong mereka melakukan pelayaran yang sangat jauh. Diduga mereka menemukan pantai Malaka. Dari Malaka lambat laun sampai di Sumatera, Jawa, Bali, bahkan ada tanda-tanda sampai ke Timor. Kehadiran mereka mempengaruhi penduduk asli pulau-pulau tersebut karena banyak di antaranya yang singgah dan menetap. Migrasi gelombang pertama ini datang ke Indonesia pada masa bermukim dan merupakan penghasil alat atau perkakas batu yang sudah diasah (diupam). Gelombang migran kedua datang dari tempat yang sama, yaitu Yunan di Cina Selatan. Dari Yunan menuju Birma, Malaka Barat, Pantai Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat. Yang lain ada yang ke Pulau Jawa dan Nusa Tenggara. Selain itu, kelompok migran kedua ini ada yang melalui jalur laut seperti halnya kelompok migran yang pertama. Mereka yang datang pada gelombang kedua ke Nusantara ini disebut orang Proto Melayu atau Melayu Tua. Suku-suku bangsa yang diduga sebagai keturunan dari Proto Melayu ini, antara lain, Batak (Sumatera Utara), Dayak (Kalimantan Barat), dan Toraja (Sulawesi Barat). Dugaan adanya migran kedua ini diperkuat dengan adanya kemiripan geografis tempat asal kelompok Melayu Tua dengan daerah di Nusantara yang dipilihnya sebagai tujuan perpindahan. Ternyata bahwa alam di sekitar Danau Toba, di pedalaman Kalimantan dan pedalaman Sulawesi Tengah mirip dengan kondisi geografis di Yunan. Berbeda dengan sebelumnya, kelompok migran ketiga berasal dari daerah Dongson di Vietnam Utara. Mereka menempuh jalur laut, menuju Malaka,
48
kemudian ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Madura. Kelompok ini disebut sebagai kelompok Deutero Melayu atau Melayu Muda. Mereka ini telah pandai mengolah logam dan membuat perkakas terutama perkakas dari perunggu. Kemudian mereka telah mengenal pertanian dengan sistem irigasi serta mengenal perikanan laut dan pelayaran. Masuk ke Indonesia pada masa kehidupan menetap dan budaya bersawah. Demikianlah gambaran mengenai penyebaran komunitas manusia pra-aksara dari pangkal penyebarannya hingga memasuki wilayah Indonesia ini. Dari uraian yang dikemukakan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa peradaban awal Indonesia itu dikembangkan oleh dua jenis komunitas , yaitu: a. Komunitas masyarakat pra-aksara asli Indonesia, seperti jenis manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, dan Homo Sapiens. b. Komunitas masyarakat pra-aksara yang berasal dari luar Indonesia (Yunan) yang kemudian menyebar, masuk, dan tinggal di Indonesia.
C. Rangkuman Peradaban awal Indonesia dibangun oleh dua komunitas masyarakat praaksara yakni komunitas masyarakat yang terdahulu ada dan yang kemudian datang ke Indonesia. Kedua komunitas masyarakat tersebut memiliki budaya yang berbeda yang kemudian saling melengkapi dan menyempurnakan baik bentuk maupun fungsi serta ragamnya. Hal tersebut karena masing-masing komunitas memiliki respon yang berbeda dalam cara berhubungan dengan lingkungan. Peradaban awal Indonesia menunjukkan keragaman sebagaimana kemudian terlihat dalam cikal bakal perkembangan hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial D. Pelatihan penguasaan kompetensi Diskusikan dengan teman Anda dan guru sejarah Anda tentang siapa sesungguhnya nenek moyang bangsa Indonesia. Buatlah kesimpulan hasil diskusi tersebut pada buku catatan Anda. Selanjutnya bandingkan kesimpulan Anda tersebut dengan kesimpulan yang menyatakan bahwa masyarakat awal yang tinggal di Kepulauan Indonesia itu terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Komunitas masyarakat pra-aksara asli Indonesia, seperti jenis manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, dan Homo Sapiens.
49
b. Komunitas masyarakat pra-aksara yang berasal dari luar Indonesia (Yunan) yang kemudian menyebar, masuk, dan tinggal di Indonesia. Mintalah guru Anda menilai hasil kerja Anda itu untuk memperoleh penilaian bahwa Anda telah mampu menyelesaikan kompetensi 4.11. E. Jawaban Penilaian dilakukan dengan kriteria adanya kesedian menerima fakta bahwa ada dua komunitas masyarakat praaksara yang mengembangkan kebudayaan awal Indonesia. PERADABAN AWAL DUNIA PERADABAN AWAL DI ASIA 1.
PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS DAN GANGGA
A. Pendahuluan
:
1. Bacalah materi kegiatan belajar yang telah tersedia; 2. Jawablah pelatihan soal penguasaan kompetensi tanpa melihat kembali materi kegiatan belajar; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat Tujuan Mempelajari Modul: penguasaan kompetensi Anda. Petunjuk Belajar
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban Lembah Sungai In dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban Lembah Sungai Indus dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban Lembah Sungai Indus
dalam
pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai
keterkaitan
antara
peradaban
Lembah
Sungai
Indus
dalam
pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini.
50
5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa kesimpulan maupun
presentasi
tentang
peradaban
Lembah
Sungai
Indus
dalam
pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini B. Kegiatan Pembelajaran Letak Geografis Pusat peradaban India Kuno terletak di Daerah Aliran Sungai Indus. Sungai Indus disebut juga Shindu terletak di India bagian tengah (sekarang wilayah Pakistan). Hulu sungainya berada di India Utara di mana terdapat Pegunungan Himalaya. Daerah itu merupakan daerah tersubur di India. Oleh karena itu, berbagai bangsa berusaha merebut dan menguasai daerah tersebut. Masyarakat Pendukung Kebudayaan atau Peradaban Lembah Sungai Indus Pada daerah Lembah Sungai Indus tinggallah penduduk asli India, yaitu bangsa Dravida. Di dalam naskah-naskah kuno disebutkan bahwa ciri-ciri fisik bangsa Dravida, yaitu berhidung pipih atau pesek (anasah), badannya kecil, kulitnya kehitam-hitaman dan rambutnya ikal. Sisa keturunannya yang relatif masih asli adalah orang Tamil sekarang. Berdasarkan hasil penelitian yang dipimpin oleh Sir John Marshall dan R.D. Banerji pada tahun 1922, disimpulkan bahwa bangsa Dravida telah berhasil mencapai tingkat pertumbuhan peradaban yang tinggi. Mereka telah memiliki beraneka ragam kreasi budaya yang terpelihara dan melekat dalam kehidupannya sehari-hari. Daerah Mohenjo Daro dan Harappa di sekitar Lembah Sungai Indus merupakan pusat pengembangan budayanya. Antara tahun 2000 - 1000 SM, bangsa Arya datang ke daerah Lembah Sungai Indus. Bangsa ini tergolong ke dalam ras Indo Eropa. Mereka diduga datang dari arah Iran dan masuk ke India melalui Celah Khaibar. Bangsa tersebut memiliki ciri fisik yang berbeda dengan bangsa Dravida, yaitu berkulit putih, berhidung mancung, dan berbadan tinggi. Kebudayaan bangsa Arya lebih rendah jika dibandingkan dengan bangsa Dravida. Mengembara, berperang, dan memelihara binatang ternak seperti kuda dan lembu merupakan kebiasaan bangsa Arya. Meskipun begitu, bangsa Arya menganggap dirinya lebih tinggi dari penduduk asli. Mereka menyebut bangsa Dravida sebagai dasa yang berarti hamba sahaya atau musuh. Di
dalam
perkembangan
selanjutnya,
51
bangsa
Arya
menaklukkan
dan
mendesak kedudukan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus. Sebagian besar orang Dravida berpindah ke bagian selatan India, sementara yang tetap tinggal diperlakukan sebagai budak. Selain itu, terjadi percampuran darah antara keduanya yang kemudian menumbuhkan budaya baru yang disebut kebudayaan India sekarang. Hasil-Hasil Budaya Masyarakat Lembah Sungai Indus Bangsa Dravida sebagai pendukung budaya Mohenjo Daro dan Harappa di daerah sekitar Lembah Sungai Indus telah mencapai kreasi budaya yang tinggi sebagai berikut. 1) Kepercayaan Bangsa Dravida percaya akan adanya dewa-dewi yang sangat menentukan kehidupan mereka. Di antara dewa-dewi itu yang paling dihormati adalah Dewi Kesuburan. Arca dewa-dewi dibuat sebagai simbol perwujudan dewa-dewi yang mereka hormati dan dipuja dengan cara memercikan air, memberi minyak wangi, dan menghiasinya dengan bunga-bungaan. Kepercayaan itu merupakan cikal bakal bagi sistem kepercayaan Hindu yang belakangan lebih berkembang. Selain itu, mereka juga memuja dan mempercayai beberapa jenis binatang sebagai perlambang kekuatan di lingkungan hidupnya yang bisa mencelakakannya seperti ular. 2) Perkotaan dan Bangunan Bangsa Dravida juga telah mengenal tata kota dengan bangunan yang sangat baik. Hasil ekskavasi di Mohenjo Daro dan Harappa berupa jalan-jalan yang dibuat lurus dan teratur, pada tepian jalan nampak saluran pembuangan air atau got yang tertata rapi. Demikian pula bangunan rumah yang mereka buat tertata rapi pada sepanjang jalan. Di dalam rumah terlihat bekas kamar mandi serta ventilasi yang juga menghadap ke jalan. Selain itu, mereka telah memiliki tempat pemandian umum yang dilengkapi dengan tangga untuk turun naik serta saluran untuk pembuangan air. 3) Kerajinan atau Teknologi Barang hasil kerajinan yang telah dihasilkan oleh bangsa Dravida antara lain: a) piala-piala yang terbuat dari emas, perak, ataupun timah; b) gelang tangan dan patung-patung kecil; c) materai yang terbuat dari tanah liat yang memuat inskripsi pendek dalam huruf Pictograph. Materai itu ada yang bergambar harimau, badak, lembu jantan, gajah, kerbau, dan buaya. Pada materai terdapat pula gambar seorang wanita (lambang Dewi Kesuburan) serta sebatang pohon.
52
4) Pertanian dan Pelayaran Kegiatan pertanian dan pelayaran merupakan mata pencaharian bangsa Dravida. Hal itu berkaitan dengan pemanfaatan air Sungai Indus sebagai sumber aktivitas pertanian yang teratur. Demikian pula pelayaran dilakukan dengan cara mengikuti arus air Sungai Indus yang bermuara di Laut India sebelah barat. Temuan sejumlah materai di Mesopatamia menunjukkan telah terjadi hubungan antara orang Mesopotamia dengan Dravida melalui pelayaran seperti tersebut. 5) Sistem Sosial Sistem sosial yang murni mengenai bangsa Dravida tidak banyak diketahui. Sistem kasta yang kemudian dikenal timbul setelah bangsa Arya berhasil menguasai bangsa Dravida sekaligus menjadi pengembang budayanya. Semua sistem sosial itu dikembangkan untuk menjaga kemurnian ras Arya dari bangsa Dravida. Bangsa Dravida yang ditaklukkan digolongkan ke dalam kasta paling rendah, sementara bangsa Arya berada pada posisi kasta yang paling tinggi. Sistem sosial berdasarkan kasta itu adalah sebagai berikut: a) kasta Brahmana, b) kasta Ksatria, c) kasta Waisya, d) kasta Sudra, e) kasta Paria. 6) Sistem Kepercayaan Sistem kepercayaan yang paling banyak dianut bangsa Dravida adalah sebagai berikut. a) Hindu Penganut Hindu wajib percaya dan memuja tiga dewa (Trimurti), yaitu Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Segala makhluk hidup diciptakan oleh Brahma, ditumbuhkan dan dibesarkan oleh Wisnu, dan bila sampai waktunya dimatikan oleh Syiwa. Segala aturan dan ketentuan tentang agama Hindu terdapat
dalam kitab suci
Weda. Kitab itu terdiri dari: (1) Regweda, berisi syair pujian terhadap dewa-dewa serta susunan masyarakat; (2) Yajarweda, berisi doa-doa yang dipakai oleh pendeta ketika diadakan selamatan dan korban-korban; (3) Samaweda, berisi lagu-lagu yang dipakai para pendeta untuk menyanyikan syair-syair dalam Regweda; (4) Atharwaweda, berisi beberapa hymne yang indah untuk mencapai hal yang
53
bersifat keduniawian, mantera, dan rumus magi. Kitab lain yang menjadi landasan pemikiran keagamaan dan kehidupan penganut Hindu ialah kitab Brahmana, Aranyaka, dan Upanishad. Beberapa tempat suci penganut agama Hindu adalah: (1) Mathura, kota di tepi Sungai Jamuna; (2) Sungai Gangga; (3) Benares; (4) Orissa. b) Buddha Ajaran agama Buddha diperkenalkan oleh Sidharta Gautama, seorang putra raja dari Kapilawastu. Menurut Buddha, setiap orang harus menjalankan Astavidha (jalan delapan), yaitu: (1) niat yang benar; (2) ajaran yang benar; (3) perbuatan yang benar; (4) perkataan yang benar; (5) mata pencarian yang benar; (6) usaha yang benar; (7) perhatian yang benar; (8) semedi yang benar. Untuk menjaga kelangsungan ajaran Sang Buddha dilangsungkan beberapa kali konsili. Pada Konsili IV di Jalandara India ± abad I Masehi ditetapkan kitab tafsir Tripitaka sebagai kitab suci pemeluk Buddha. Pemeluk Buddha memiliki tempat-tempat suci sebagai berikut: (1) Kapilawastu, tempat kelahiran Sang Buddha; (2) Bodh Gaya, tempat Sidharta mencapai bodhi; (3) Kaci (Benares), tempat ia mengajarkan pahamnya untuk pertama kali; (4) Kucinagara, tempat ia meninggal. 7) Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan yang dipakai oleh masyarakat Sungai Indus adalah kerajaan atau kemaharajaan apabila wilayahnya luas sehingga membawahi sejumlah raja dengan daerah kekuasaan sendiri-sendiri. Seorang maharaja dibantu oleh para menteri, pegawai biasa, serta pegawai rahasia yang memberi laporan tentang situasi negara. Penghasilan kerajaan berasal dari pajak dan cukai yang diatur oleh jawatan
54
khusus. Barang khusus untuk raja, keagamaan, keperluan perkawinan, dan perempuan yang melahirkan dibebaskan dari cukai. Dalam menjalankan roda pemerintahannya, raja sangat dipengaruhi oleh kaum Brahmana. Kaum Brahmana membuat dan menafsirkan aturan-aturan yang harus dijalankan raja. Raja dalam pandangan kaum Brahmana adalah orang yang memegang kekuasaan duniawi belaka guna melindungi mereka. Kaum Brahmana dapat melantik dan menurunkan raja. Negara bisa hidup tanpa raja, petani, dan prajurit, tetapi akan hancur bila tanpa kaum Brahmana (pendeta). Kerajaan yang pernah berkembang di India adalah: a) Kerajaan Chandragupta Maurya (332 - 298 SM); b) Kerajaan Bindusara (298 - 273 SM); c) Kerajaan Asyoka (273 - 232 SM); d) Kerajaan Samudragupta (330 - 375); e) Kerajaan Harsya (606 - 647); f)
Kerajaan atau Dinasti Moghul.
Kontribusi Peradaban India Kuno terhadap Peradaban Indonesia Apa kontribusi peradaban India
Kuno
terhadap peradaban
Indonesia?
Indonesia adalah salah satu wilayah yang banyak memperoleh pengaruh peradaban India Kuno. Fakta-fakta sejarah berupa peninggalan-peninggalan budaya yang sampai kini didapati di Indonesia menunjukkan hubungan erat dengan kepercayaan yang berkembang di India. Aneka candi kuno yang ditemukan, baik di Pulau Jawa ataupun luar Pulau Jawa merupakan peninggalan dari pengaruh Hindu-Buddha. Bukankah agama Hindu-Buddha berkembang di India? Agama Hindu-Buddha menjadi bagian dari agama yang dianut oleh sebagian masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan dianutnya kedua agama tersebut oleh sebagian penduduk Indonesia maka telah banyak kreasi budaya Indonesia yang mencerminkan semangat keagamaan Hindu-Buddha. Aneka ritual dan kesenian yang bercorak Hinduisme-Buddhisme berkembang di Indonesia. Sesuatu yang mengendap dan tanpa terasa menjadi milik diri dan telah menginternalisasi dari pengaruh peradaban India Kuno dalam peradaban Indonesia adalah bahasa Sansekerta. Bahasa itu cukup banyak mempengaruhi bahasa Indonesia. Perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia tidak sedikit yang berasal dari bahasa Sansekerta. Bahkan, bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa telah menurunkan aneka aksara kuno di Nusantara, seperti aksara Sunda Kuno dan Jawa Kuno yang telah dilupakan dan ditinggalkan. Produk peradaban India Kuno lainnya yang menjadi
55
bagian dari peradaban Indonesia dan juga menjadi milik dunia yang paling popular, di antaranya pengetahuan tentang permainan catur dan memanah. C. Rangkuman
Peradaban Sungai Indus atau Sindhu berada di wilayah Pakistan.
Peradaban Lembah Sungai Indus merupakan peradaban bangsa Dravida dengan pusatnya di kota Mahenjodaro dan Harappa.
Masyarakatnya telah mempercayai dewa-dewi yang paling umum dipuja pada masa ini adalah tokoh “Mother Goddess”, yaitu tokoh semacam Ibu Pertiwi.
Peradaban Lembah Sungai Indus memiliki pusat administrasi yaitu terdapat dikota Mahenjodaro dan Harappa.
Masyarakat Mahenjodaro maupun Harappa telah memiliki perdaban yang tinggi, yang dapat kita lihat dari bangunan kotanya yang memiliki tata kota yang baik seperti memiliki saluran air dll.
D. Pelatihan penguasaan kompetensi Pilihlah satu jawaban (A,B, C, D, dan E) yang benar! 1. Kota Mohenjo Daro dan Harappa terletak di . . . . A. Lembah Sungai Gangga
D. Lembah Sungai Yamuna
B. Lembah Sungai Benares
E. Lembah Sungai Kucinagara
C. Lembah Sungai Indus 2. Masyarakat pendukung budaya Lembah Sungai Indus adalah . . . . A. Arya
D. Aborigin
B. Dravida
E. Aeta
C. Ainu 3. Temuan tentang kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa menunjukkan . . A. 3000 tahun SM termasuk masa prasejarah B. telah terdapat kehidupan modern saat itu C. sarana transportasi bermesin sudah dikenal D. kebudayaan yang masih rendah E. sisa pertempuran yang hebat waktu itu
56
4. Kebudayaan Hindu merupakan percampuran (sinkretisme) antara . . . . A. kebudayaan Yunani dan Timur B. kebudayaan Ksatria dan Brahmana C. kebudayaan Arya dan Dravida D. kebudayaan Sudra dengan Waisya E. kebudayaan antarkasta di India 5. Tujuan pembagian kasta sebenarnya untuk . . . . A. mencegah perkawinan ras Arya dengan Indo-German B. menjaga kemurnian ras bangsa Dravida C. agar ras Dravida tidak terkotori D. pembagian tugas sosial di masyarakat E. menjaga kemurnian ras Arya 6. Yang dimaksud Caturkasta dalam Hindu adalah, kecuali . . . . A. Brahmana
D. Paria
B. Waisya
E. Ksatria
C. Sudra 7. Kasta di dalam agama Hindu terdiri atas . . . . A. satu kasta
D. empat kasta
B. dua kasta
E. lima kasta
C. tiga kasta 8. Pembagian kasta didasarkan pada . . . . A. status perkawinan
D. kelahiran
B. pekerjaan
E. ciri-ciri fisik
C. jenis kelamin 9. Kasta yang memiliki kedudukan tertinggi, yaitu . . . . A. Brahmana
D. Sudra
B. Ksatria
E. Paria
C. Waisya
57
10. Sisa keturunan bangsa Dravida di India sekarang, yaitu . . . . A. orang Tamil
D. orang Srilanka
B. orang Sikh
E. orang Bombay
C. orang Katmandu 11. Bangsa Arya termasuk ke dalam . . . . A. ras Indo-Asia
D. ras Kaukasoid
B. ras Indo-Eropa
E. ras Europeid
C. ras Melanesoid 12. Bangsa Arya masuk ke India melalui . . . . A. Pegunungan Tibet
D. Hulu Sungai Indus
B. Gunung Himalaya
E. daerah Punjab
C. Celah Khaibar 13. Jika dibandingkan, budaya bangsa Arya dengan Dravida, maka . . . . A. bangsa Dravida lebih rendah budayanya B. bangsa Arya lebih rendah budayanya C. bangsa Arya lebih tinggi budayanya D. bangsa Dravida belum berbudaya E. bangsa Dravida dan Arya sama tinggi budayanya 14. Kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus, yaitu . . . . A. monotheisme
D. polytheisme
B. deisme
E. animisme
C. pantheisme 15. Selain kepada dewa-dewi, masyarakat Lembah Sungai Indus percaya pula pada A. hal yang gaib
D. sihir
B. kekuatan alam
E. kekuatan binatang
C. aneka roh 16. Tata kota yang modern telah dikenal masyarakat Lembah Sungai Indus, berikut ini ciri-ciri kota modern yang dimaksud, kecuali . . . . A. jalan-jalan lurus B. saluran air tertata
58
C. rumah-rumah berbaris rapi menghadap ke jalan D. ventilasi rumah sangat baik E. tak ada tempat pembuangan sampah 17. Selain agama Hindu, di India lahir pula agama besar lainnya, yaitu . . . . A. Protestan
D. Hindu
B. Katolik
E. Buddha
C. Islam 18. Kitab Weda merupakan kitab suci pemeluk agama . . . . A. Islam
D. Hindu
B. Buddha
E. Protestan
C. Katolik 19. Ajaran agama Buddha diperkenalkan oleh . . . . A. Ahuramazda
D. Sidharta Gautama
B. Ahriman
E. Raja Kapilawastu
C. Zend Avesta 20. Trimurti adalah . . . . A. nama kitab suci agama Hindu B. dewa utama bagi pemeluk agama Hindu C. tempat suci orang Hindu D. bangunan peribadatan Hindu E. ajaran mencapai surge
Catatan: Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir materi pembelajaran modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi Anda. Rumus: Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100%
59
15 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70%
= kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai di atas 80%, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Bagus! Tetapi jika penguasaan Anda di bawah 80% Anda harus mengulagi kegiatan pembelajaran ini, terutama yang belum Anda kuasai.
E. Jawaban No
Jawaban
No
Jawaban
No
Jawaban No
1
6
11
16
2
7
12
17
3
8
13
18
4
9
14
19
5
10
15
20
Jawabab
2. PERADABAN CINA KUNO A. Pendahuluan
:
1. Baca materi kegiatan belajar yang telah tersedia; 2. Jawab soal tanpa melihat kembali materi kegiatan belajar; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda. Tujuan Mempelajari Modul: Petunjuk Belajar
60
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban Cina Kuno Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban ina Kuno dalam pencapaian ilmu dan teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian
dan
budaya
serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban Cina Kuno dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara peradaban Cina Kuno dalam pencapaian ilmu dan teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian
dan
budaya
serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban Cina Kuno dalam pencapaian ilmu dan teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian
dan
budaya
serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini B. Kegiatan Belajar Letak Geografis Sebagian besar wilayah Cina berupa pegunungan, dataran tinggi dan gurun pasir tandus. Daerah subur hanya berada di lembah sungai Huang Ho, lembah Sungai Yang Tse Kiang dan dataran pantai timur. Sungai Kuning (Sungai Hoang Ho) sering banjir besar sehingga menimbulkan banyak korban. Pada saat terjadi banjir sungai Huang Ho membawa endapan lumpur kuning sehingga disebut Sungai Kuning, sedangkan laut sebagai muaranya dinamakan Laut Kuning. Lembah sungai Huang Ho, lembah Sungai Yang Tse Kiang
dan dataran pantai
timur merupakan daerah pemusatan penduduk karena daerah itu paling potensial untuk kegiatan pertanian. Sebaliknya, daerah bagian tengah Negeri Cina terdapat gurun gobi yang tandus dan jarang penduduknya. Daerah Lembah Sungai Kuning yang merupakan daerah pemusatan penduduk melahirkan peradaban yang bernilai tinggi dibanding daerah lain. Peradaban Cina Kuno berpusat di daerah sekitar aliran Sungai Kuning (Hwang Ho). Sungai Kuning (Hwang Ho) terletak di Dataran Tinggi Cina Utara yang
61
berhulu di Pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermuara di Laut Kuning. Pada bagian hilir sungai ini terdapat dataran rendah yang sangat subur yang merupakan urat nadi kehidupan bangsa Cina.
https://riskykusuma.files.wordpress.com/2012/10/peta2bcina.jpg Masyarakat Pendukung Kebudayaan Sungai Kuning Penelitian Prof.Davidson Black memastikan kebudayaan kuno Cina di Lembah Sungai
Hoang Ho manusia pendukungnya ditemukan di Gua Chau Kuo Tien,
yakni Sinathropus Pekinensis artinya manusia Cina dari Peking. Jenis manusia ini setingkat
dengan
Pithecanthropus
Erectus
yang
ditemukan
di
Indonesia
pendukung kebudayaan Palaeolitikum. Kebudayaan Lembah Sungai Hoang-Ho ditemukan sekitar 3000 SM. Orang Cina menyebut negerinya sebagai Chung Kuo artinya negeri tengah karena terletak di tengah-tengah dunia. Rakyatnya disebut Hoang-Chung Hua atau Cina, yang umumnya berada di Lembah Sungai Hoang Ho dan Sungai Yang Tse Kiang. Di sinilah pusat peradaban Cina banyak ditemukan. Mata Pencaharian Kedua sungai besar, yakni Sungai Hoang-Ho dan Sungai Yang Tse Kiang merupakan daerah yang subur sehingga menjadi urat nadi kehidupan bangsa Cina. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Tanaman pangan utama yang diusahakan adalah padi, buahbuahan, kacang-kacangan, sayur mayur, dan lain-lain. Pada zaman perunggu lahan padi, teh, kacang kedelai, dan rami menjadi prioritas pokok dalam pertanian. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin
( 221-226 SM )
terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa ini telah menerapkan sistem pertanian yang intensif dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan. Selain bertani, mereka mampu menghasilkan barang-barang keramik dan sutera yang diperdagangkan sampai ke luar wilayah Cina. Kepercayaan
62
Kepercayaan bangsa Cina adalah polytheisme atau menyembah banyak dewa sebagai kekuatan alam, seperti Dewa Feng-Pa sebagai dewa angin dan Lei-Shih sebagai dewa taufan yang digambarkan berupa
naga besar. Masyarakat Cina
kuno juga mengenal upacara korban manusia (gadis cantik) untuk persembahan dewa tertinggi Ho-Po yang bertahta di Hwang-Ho. Hasil Kebudayaan Seni Bangunan 1.
Tembok Besar Cina (The Great Wall of China)
The Great Wall atau tembok raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Tembok raksasa Cina ini dibangun dalam waktu 18 abad dari masa kekuasaan Dinasti Chin dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming.
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Lembah_Sungai_Kuning 2. Bangunan Kuil Bangunan kuil adalah bangunan suci tempat pemujaan para dewa, dan kuil yang terkenal di Cina adalah Kuil Dewa Beijing. Kuil ini terbuat dari batu pualam yang dikelilingi oleh tiga pelataran yang indah dan dibagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan dengan atap bangunan dibuat berlapis tiga. Menurut kepercayaan masyarakat Cina, tangga ini merupakan tangga untuk roh-roh leluhur. Atap bangunan berlapis tiga terbuat dari ubin kaca berwarna biru keungu-unguan.
63
http://1.bp.blogspot.com/56UB1xdNtlI/VBZtzmkX7TI/AAAAAAAAWH8/nTFVURC VqSs/s1600/guci-keramik 3.
Istana Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah
dengan tujuan sebagai tanda penghormatan terhadap kaisar atau raja. Rakyat Cina sangat menghormati kaisar, karena kaisar dipandang sebagai penjelmaan para dewa, sehingga kemegahan istana tidak jauh berbeda dengan kemegahan kuil tempat pemujaan para dewa.
http://1.bp.blogspot.com/56UB1xdNtlI/VBZtzmkX7TI/AAAAAAAAWH8/nTFVURC VqSs/s1600/guci-keramik Teknologi a) Pembuatan Keramik Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Pembuatan keramik mengandung jiwa seni, karena pada benda-benda keramik terdapat berbagai macam bentuk hiasan. Seperti guci keramik yang dihiasi dengan gambar seekor naga atau dihiasai dengan gambar-gambar hewan maupun tumbuhtumbuhan.
64
http://1.bp.blogspot.com/56UB1xdNtlI/VBZtzmkX7TI/AAAAAAAAWH8/nTFVURC VqSs/s1600/guci-keramik b) Penemuan Mesiu Bangsa Cina menemukan mesiu pada mulanya digunakan untuk mengusir rohroh jahat. Dalam pandangan mereka, roh jahat akan takut terhadap suara ledakan baik yang diluncurkan ke udara ( kembang api) maupun di daratan ( petasan ). c) Penemuan Kertas Pembuatan kertas pertama kali dilakukan pada tahun 105 SM oleh Tsa’I Lun. Bahan yang digunakan untuk membuat kertas adalah bambu yang diolah menjadi bubur kayu. Pada masa dinasti Han, teknik pembuatan kertas dikembangkan lagi dan kemudian ditemukan teknik mencetak. Pada masa Dinasti Tang, teknik mencetak digunakan untuk membuat kalender atau buku dengan menggunakan teknik cetak blok. d)
Pembuatan Kain sutera
Pada masa Dinasti Shang di Cina sudah dikenal cara pemeliharaan ulat sutera dan menenun benang sutera yang terbuat dari kepompong ulat sutera. Tulisan Huruf Cina kuno, yaitu huruf Pictograph, merupakan huruf berupa gambar. Tiap huruf atau gambar tertentu melambangkan sebuah arti tertentu atau sebuah kata yang lengkap. sehingga komunikasi antar daerah bisa terwujud apalagi daerah yang ditempati oleh kelompok-kelompok terpisah-pisah. Pada awalnya tulisan-tulisan ditulis di kayu, kulit, bambu, dan bahkan tulang binatAang. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu. lmu Astronomi Ilmu
astronomi,
yaitu
ilmu
yang
dimanfaatkan
untuk
penanggalan
berdasarkan pada peredaran bulan dan matahari. Penanggalan dipakai untuk keperluan pola tanam pertanian, perdagangan dan pelayaran. Selain itu orang Cina memanfaatkan ilmu ini untuk kepentingan peruntungan, misalnya nasib dengan cara ramalan dan nujum. Filsafat Etika kehidupan bermasyarakat orang Cina sangat kuat dipengaruhi oleh pemikiran para ahli filsafat sebagai berikut: Lao Tse
65
Lao Tse merupakan pencetus dasar-dasar Tao (Tao artinya jalan) dalam buku yang berjudul Tao Tse Ting. Oleh karena itu, ajaran Lao Tse dikenal dengan nama Taoisme, yang berintikan : 1) Pertama, tentang kerajaan langit. Di alam atas terdapat kerajaan langit dengan
rajanya yang bernama Ho Tsien yang menguasai langit maupun
bumi dan mengangkat kaisar Cina sebagai wakil dewa di dunia; 2) Kedua, tentang kerajaan dunia. Kerajaan dunia dengan rajanya yang bergelar Huang Ti, memerintah dunia atas nama Ho Tsien dan menerima perintahnya. Ia dianggap juga sebagai keturunan dewa karena sifat-sifatnya yang unggul dan memerintah dengan tindakan yang tepat (li) dan keadilan (i). Apabila seorang raja dalam memerintah kurang baik, Hootsien akan memberikan tanda-tanda yang tidak baik berupa bencana, seperti wabah penyakit dan banjir; 3) Ketiga, temtang kewajiban manusia untuk memberikan penghormatan kepada kekuasaan langit dan kekuasaan raja, karena telah diberi kesejahteraan. Kong Hu Cu atau Kung Fu Tze atau Kong Tzu Ajaran Kong Fu Tse mengacu pada ajaran Taoisme yang mengharuskan adanya keselarasan
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
Kong
Fu
Tse
memusatkan
ajarannya pada kehidupan sehari-hari, dan keluarga adalah inti dari masyarakat. Keselarasan hidup dalam keluarga bisa dirasakan saat orang tua menyayangi anak, anak menghormati orang tua, laki-laki sebagai kepala keluarga, perempuan sebagai
pengurus
rumah
tangga.
Pemikiran
ini
diterapkan
pada
sistem
pemerintahan dimana raja harus menyayangi rakyatnya begitu pula rakyat harus taat kepada raja. Menurutnya, negara yang baik adalah jika raja menjadi raja, menteri menjadi menteri, anak menjadi anak. Mereka harus menjalankan tugas masing-masing sehingga pemerintahan berjalan baik. Jika perbuatan manusia disertai kebajikan (te), akan menimbulkan susunan teratur (li), baik masyarakat negara maupun agama. Meng Tse Meng Fu Tse mengikuti ajaran gurunya, Kong Fu Tse. Ia mengajarkan bahwa rakyat boleh mengingatkan raja dan memberontak apabila haknya diabaikan, begitu pula rakyat harus tunduk, taat dan melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh raja. Timbal balik antara raja dan rakyat merupakan dasardasar kehidupan dalam negara demokrasi, sama seperti yang pernah dilontarkan pula oleh Plato.
66
Sistem Pemerintahan Dalam perjalan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu: 1) Sistem Pemerintahan Feodal Dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis. 2) Sistem Pemerintahan Unitaris Kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis. Sejarah pemerintahan negeri Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian dan masing-masing dinasti memiliki ciri tersendiri. Dinasti Shang (1766 –1122 SM) Dinasti Shang merupakan dinasti tertua di negeri Cina, namun tidak adanya bukti tertulis maka pada zaman itu bisa dikategorikan sebagai masa prasejarah. Setelah dinasti Hsia runtuh, muncul Dinasti Shang dengan ibukota Anyang (sebelah Utara Lembah Sungai Hwang Ho). Posisi wilayah kerajaan ini sangat aman, terutama ditunjang oleh kondisi geografi yang tidak mendukung adanya serbuan dari luar, sebelah barat sampai barat daya dikelilingi oleh pegunungan, sebelah Utara adalah padang gurun Gobi dan sebelah timur dan selatan adalah Laut Pasifik. Pada zaman Dinasti Shang muncul kepercayaan menyembah banyak dewa, sebagai dewa tertinggi adalah dewa langit Shang Ti, tetapi bangsa Cina tidak meninggalkan kepercayaan kepada roh nenek moyang. Mereka sudah mengenal tulisan kuno piktograf yang aksaranya disebut Honji, dan sudah mengenal ilmu astronomi (ilmu perbintangan) yaitu sistem penanggalan yang penting untuk kegiatan pertanian dan pelayaran. Dinasti Chou (1122 – 255 SM) Pendiri Dinasti ini adalah Wu Wang, ibu kota kerajaannya di Chang An. Hasil kebudayaan dinasti Chou antara lain: a. Membagi tanah dalam sistem sembilan kotak b. Masyarakat dibagi dalam empat golongan: Shih (terpelajar), Nung (Petani), Kung (pertukangan), dan Shang (Saudagar)
67
c. Menghasilkan karya sastra seperti : Shu Ching (kitab sejarah), Shih Ching (kitab syair), I Ching (kitab perubahan), Li Chi (kitab adat), Ch’un ch’I (catatan musim semi dan musim rontok) Sistem pemerintahan pada Dinasti Chou dikuasai secara terpusat di bawah kekuasaan kaisar, dan daerah-daerah yang dikuasai raja dipimpin oleh raja bawahan (raja vazal) sebagai pembantu. Sistem pemerintahan seperti ini melahirkan para tokoh filsafat, di antaranya Lao Tse, Kong Fu Tse, Meng Tse, dan lain-lain. Dinasti Chin (221 – 206 SM) Dinasti Chin memerintah Cina mencapai kejayaan, yakni pada masa Chin Shih Huang Ti. Pada masa pemerintahannya, dinasti ini berhasil menguasai Kerajaan Chou, Wei, dan Han sehingga Cina dipersatukan di bawah kekuasaannya. Kebijakan-kebijakan yang pernah dikeluarkan oleh Shih Huang Ti selama berkuasa, yaitu: 1)
Penghapusan sistem feodalisme dan raja vazal.
2)
Sistem birokrasi terpusat, dengan seorang gubernur untuk mengatur provinsi.
3)
Menyusun tulisan yang seragam.
4)
Memperluas wilayah Cina, bahkan hingga Korea.
5)
Membangun The Great Wall atau Tembok Raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya
8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan
serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Sampai sekarang tembok ini masih berdiri megah dan merupakan salah satu keajaiban dunia. 6)
Wilayah Cina dibagi menjadi 36 provinsi
7)
Pengaturan takaran dalam perdagangan.
8)
Petani dan masyarakat golongan biasa dikenai wajib militer, pajak tinggi dan kerja paksa.
9)
Untuk mengamankan kekuasaannya dari rongrongan yang kurang menyetujui pemerintahannya,
Kaisar
Shih
Huang
Ti
mengeluarkan
dekrit
untuk
membakar dan memusnahkan buku-buku ajaran guru besar Kung Fu Tse, kecuali buku pertanian, pengobatan dan ramalan. Shih Huang Ti wafat tahun 210 SM, terjadi kekacauan di provinsi yang diakibatkan oleh keserakahan para gubernur dan bangsawan yang ingin mengambil kekuasaan di Cina, dan timbulnya pemberontakan rakyat terhadap sistem yang diterapkan oleh Shih Huang Ti. Salah seorang petani bernama Liu Pang berhasil mengatasi kekacauan dan menduduki tahta kerajaan dengan mendirikan Dinasti Han.
68
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Lembah_Sungai_Kuning Dinasti Han (206 SM – 221 M) Kedekatan Liu Pang kepada rakyat dan pendidikan, ajaran Kong Fu Tse dihidupkan kembali bahkan ajarannya dipakai sebagai seleksi calon pegawai negara dan kenaikan jabatan, sistem feodalisme dikekang, penghapusan pajak, dan
pembangunan
irigasi
dan
jalan
yang
baru.
Dinasti
Han,
tetap
mempertahankan tradisi dinasti-dinasti sebelumnya untuk memperluas wilayah Cina, bahkan pada saat kekuasaan kaisar Wu Ti menghasilkan sebuah imperium yang luas hingga ke Korea, Turkestan, sebagian India dan Indo Cina. Berkat imperium ini, terjadi hubungan perdagangan antara Cina dan India sehingga terjadi percampuran kebudayaan dan dimulainya masuk ajaran agama Buddha. Jalur perdagangan Cina dengan Asia Tengah menggunakan jalur sutera, yaitu jalur perjalanan dari Cina ke Asia Tengah melalui India Utara. Dinasti Sui (589 - 618 M) Dinasti Sui dengan ibukotanya di Chang-an. Kaisar terbesar dari Dinasti Sui adalah
Sui
Yang
Ti
(605-618)
dengan
menundukkan
dinasti
Han
serta
menaklukan Syiung Nu, yakni suku liar dari Utara yang selalu mengganggu Cina. Kaisar ini terkenal karena membangun istana yang mewah, membuat Saluran Kaisar dengan panjang 1.800 km guna memperlancar perdagangan, meluaskan wilayah Cina, dan mengadakan ujian penyaringan bagi pegawai. Dinasti T’ang (618 – 906 M) Dinasti Tang didirikan oleh Li Yuan, setelah naik tahta bergelar Tang Kao Tsu. Pada zaman Dinasti T’ang bangsa Cina mengalami kejayaan kembali yang sebelumnya telah hancur dan terpecah-pecah menjadi negara kecil. Kemajuan Dinasti T’ang ditunjang kedekatannya kepada para petani dan kaum bangsawan dengan
diberlakukannya
Undang-undang
tentang
pembagian
tanah
dan
perpajakan. Kaisar terbesar dari Dinasti Tang adalah Tang Tai Tsung, wilayah Cina
69
diperluas sampai ke Persia dan Laut Kaspia sehingga terjalin hubungan perdagangan dengan Asia Tengah. Dinasti Sung (906 - 1127 M) Pusat pemerintahan Sung Utara berada di Chang-an, tetapi masa Sung Selatan pusat pemerintahannya berada di Nanking. Kaisar terbesar adalah Sung Jen Tsung (1023-1063). Untuk menjaga perdamaian, maka kaisar Sung mengadakan perbaikan dalam pemerintahan dan mengadakan perdamaian dengan bangsa Hsia Hsia yang sebelumnya mengganggu keamanan. Dinasti Mongol atau Yuan (1260 - 1398 M) Pembentuk imperium Mongol adalah Genghis Khan, kemudian diteruskan oleh Kublai Khan. Dinasti Yuan didirikan oleh Kublai Khan, yang berasal dari Mongolia. Oleh karena itu, dinasti ini dianggap sebagai pemerintahan asing (dinasti asing). Kaisar yang terkenal ialah Kublai Khan (1260-1294). Ibukota pemerintahannya berada di Peking. Kublai Khan pernah mengadakan serangan ke Pulau Jawa khususnya ke Kerajaan Singasari di masa pemerintahan Kertanegara. Ia mengadakan Pax Mongolia sebagai gabungan pemerintahan raja-raja Mongol di Asia. Di masa pemerintahannya, seorang musafir barat yang bernama Marco Polo datang ke negeri Cina. Dinasti Ming (1398 - 1644 M) Masa ini Cina diperintah bangsa sendiri dengan ibukota di Nanking. Dinasti Ming merupakan pemerintahan nasional yang timbul sebagai reaksi atas pemerintahan asing Mongol. Dinasti Ming didirikan oleh Chu Yuan Chang dengan gelar Ming Tai Tsu (lebih dikenal dengan Hung Wu), yang berkuasa memulihkan kehidupan Cina, memperluas ajaran Kung Fu Tse dan mempersatukan Cina. Kaisar terkenal dari Dinasti Ming adalah Ming Ch'eng Tsu, yang lebih dikenal dengan nama Yung Lo (1403-1424). Pada masa pemerintahannya, ibukota kerajaan di pindahkan dari Nanking ke Peking. Di masa pemerintahannya dikirimlah ekpedisi-ekspedisi ke seberang lautan di bawah pimpinan Laksamana Cheng Ho. Pada masa kaisar Yung Lo ini, Cheng Ho pernah mengadakan pelayaran ekspedisi diplomatik sebanyak enam kali. Dinasti Ming mengalami keruntuhan disebabkan oleh serangan bangsa Manchu yang akhirnya berkuasa di Cina. Dinasti Manchu (1644 - 1912 M) Dinasti Manchu merupakan dinasti terakhir di Cina, dan merupakan dinasti asing
karena
berasal
dari
Manchuria.
Pusat
pemerintahannya
ada
di
Peking.Dinasti Manchu mencapai masa kejayaaan pada masa pemerintahan Kaisar
70
K'ang Hsi (1662-1722) dan Kaisar Ch'ien Lung (1736-1795). Kebesaran kedua kaisar tersebut, meliputi bidang politik, ekonomi dan budaya khususnya sastra. Golongan nasionalisme Cina bangkit untuk melepaskan diri dari pengaruh pemerintahan asing (Manchu). Pada tahun 10 Oktober 1911 terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen, dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu kemudian berdiri Republik Cina dengan Sun Yat Sen sebagai presidennya. Pengaruh Peradaban Lembah Sungai Huang Ho ( Cina ) terhadap Peradaban Indonesia Apakah pengaruh peradaban Cina terhadap peradaban Indonesia? Hubungan antara Cina dan Indonesia telah terbangun sejak masa yang sangat lampau, lebih tua atau sama tuanya dengan hubungan antara Indonesia dengan India. Apabila ditelusuri lebih jauh dan diyakini bahwa migrasi orang-orang Proto Melayu dan Deutero Melayu dari utara Indonesia (Cina Selatan) yang berlangsung antara 2000-1000 Sebelum Masehi sebagai catatan yang menjelaskan hubungan itu, maka hubungan Indonesia-Cina akan lebih tua daripada hubungan Indonesia dengan India. Berikut ini beberapa catatan yang diperoleh dari Denys Lombard (2000:254-337)
mengenai
kontribusi
peradaban
Cina
terhadap
peradaban
Indonesia. Bidang Pertanian a) Orang Cina memperkenalkan hewan serta alat-alat pertanian dalam bersawah. Contoh menggunakan sapi atau kerbau dalam membajak sawah. Bajaknya sendiri diperkenalkan secara luas oleh orang-orang Cina. b) Orang Cina memperkenalkan model alat pengosoh padi yang digerakkan dengan tenaga dua atau tiga ekor lembu. c) Orang Cina memasukkan jenis tanaman baru, seperti terung, labu, kapas, beras, adas, buluh, gadung, kacang tanah, lada, pacar, rami, dan ubi. Aneka sayuran, seperti kucai, lokio, lobak, pecai, caisim, kalian (sejenis bayam). Jenis buah-buahan seperti lengkeng dan leci (banyak terdapat di Bali). Ada juga tanaman merambat yang daunnya digunakan untuk membuat semacam agaragar yang disebut cincau. Termasuk juga kacang hijau dan semua produk olahannya, seperti tauge (kecambah), tahu, taoci atau tauco, dan tanaman teh. Bidang Pertambangan Dalam hal pertambangan, orang Cina memperkenalkan kepandaian mengolah logam. Orang Cina tertentu adalah pandai besi yang sangat terampil yang kemudian banyak ditiru oleh orang Indonesia. Sektor Kelautan
71
Dalam sektor kelautan banyak temuan teknologi maritim merupakan jasa bangsa Cina. Contoh, kemudi linggi buritan dan perahu mayang. Selain itu, orang Cina berkontribusi dalam segala usaha pengolahan laut. Budidaya tiram, ikan, dan pembuatan garam diperkenalkan oleh orang Cina. Beberapa kosa kata Cina pada nama binatang masih dikenal hingga saat ini, seperti mua (belut), ebi (udang kering), pauhi (abalone), dan isit (sirip hiu). Orang Cina juga memperkenalkan perayaan pecun atau pesta perahu atau lomba perahu. Teknik Bangunan dan Tata Perkotaan Teknik bangunan yang menonjol adalah teknik yang merujuk pada kekhasan daerah pecinan (Cina Town) yang berarsitektur Cina. Mengiringi hal itu adalah pemanfaatan ruang Cina (fengshui) dan pembagian ruang perkotaan ke dalam sistem Rukun Keluarga (RK) atau Rukun Warga (RW) serta Rukun Tetangga (RT) yang kini menyeluruh di Indonesia. Persekutuan dan Penggunaan Uang Orang Cina telah memperkenalkan model persekutuan berdasarkan kelompok Klen (Zongci) dan Kedaerahan (Huiguan) yang kemudian diadopsi oleh orang Indonesia. Penggunaan uang yang meluas juga melibatkan orang Cina. Kata celengan yang berarti tabungan merupakan kata dalam bahasa Indonesia untuk binatang celeng sebagai binatang pembawa rejeki dalam mitologi Cina. Makanan Kontribusi dalam bidang makanan paling popular. Dari jenis makanan mie (mian) terkenal bihun (mifen), misoa (mianxian), lomi (lumian), dan kuetiao (guotiau). Kemudian dikenal pula pangsit (asal kata bianshi, artinya makanan lonjong). Dari jenis timsum ada bentuk makanan bapao (roubao), bacang (rouzong), lumpia (numbing). Terakhir ada makanan baso (rouso). Tambahan, ada jenis makanan lain yang berfungsi sebagai makanan pokok atau campuran, seperti tahu dan tempe, oncom, maupun sebagai pelezat masakan dengan berbagai rasa tauci, tauco, dan kecap. Semua jenis makanan itu umumnya dimasak dalam tiga cara dari bahasa Cina, seperti ca, tim, dan kuah. Penyajian makanan Cina berkembang seiring perkembangan restoran yang dikelola oleh orang Cina. Jenis makanan lain yang juga popular adalah kue (berasal dari bahasa Hokkien, ge dan Mandarin, guo). Tukang kue Cina menyumbang banyak dalam mengembangkan variasi kue. Sebagai contoh, hunkue (fenguo), muaci (moci), kiambue, kuaci (guazi), cendol, dan dodol.
72
Farmakologi Ilmu pengobatan (farmakologi) Cina juga sangat popular dalam kehidupan orang Indonesia. Ahli pengobatan Cina dikenal dengan nama sinse atau singshe. Obat-obatan jenis jamu yang memperkenalkannya adalah orang Cina. Demikian pula perusahaan-perusahaan jamu yang ada di Indonesia. Hiburan dan Pemanfaatan Waktu Senggang Orang Cina juga menyumbang dalam tradisi hiburan, seperti adu jangkrik, memelihara perkutut, dan menerbangkan layang-layang. Opera Cina dan bioskop serta taman hiburan diperkenalkan oleh orang Cina. Busana Di bidang busana, pengaruh Cina tidak terlalu besar. Beberapa istilah seperti celana, seluar, baju, kebaya, dan baju tanpa krah adalah sumbangan dari orang Cina. Kemudian istilah akrab lainnya dari bahasa Cina adalah kancing dan bakiak (sepatu kayu). C. Rangkuman
Peradaban Cina Kuno berpusat di daerah sekitar aliran Sungai Kuning (Hwang Ho).
Orang Cina menyebut negerinya sebagai Chung Kuo artinya negeri tengah karena terletak di tengah-tengah dunia. Rakyatnya disebut Hoang-Chung Hua atau Cina.
Mata pencaharian penduduk Cina adalah bertani
Kepercayaan bangsa Cina adalah polytheisme atau menyembah banyak dewa sebagai kekuatan alam.
Masyarakat
Cina kuno sudah mengenal tulisan yaitu huruf Pictograph dan
bahasa persatuan Kuo Yu.
Etika kehidupan bermasyarakat orang Cina sangat kuat dipengaruhi oleh pemikiran para ahli filsafat Lao Tse, Kong Fu Tse, Meng Tse.
Salah satu peninggalan dari kebudayaan Cina yang terkenal adalah The Great Wall atau tembok raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Tembok raksasa Cina ini dibangun dalam waktu 18 abad dari masa kekuasaan Dinasti Chin dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming.
Sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno ada dua macam sistem pemerintahan Feodal dan unitarisme.
73
Sejarah pemerintahan negeri Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian dan masing-masing dinasti memiliki ciri tersendiri.
D. Soal Jawablah pertanyaan berikut ini! 1.
Jelaskan kondisi geografis pusat peradaban lembah Sungai Huang Ho!
2.
Bandingkan system pemerintahan feodalisme dan unitarisme!
3.
Jelaskan keberhasilan Shih Huang Tie dalam memerintah Cina kuno!
4.
Sebutkan salah satu hasil peradaban Cina kuno yang menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia!
5.
Mengapa Dinasti Manchu mengalami kehancuran?
Catatan: Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir materi pembelajaran modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi Anda. Rumus: Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100% 15 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70%
= kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai di atas 80%, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Bagus! Tetapi jika penguasaan Anda di bawah 80% Anda harus mengulagi kegiatan pembelajaran ini, terutama yang belum Anda kuasai. E. Jawaban 1. Peradaban Cina Kuno berpusat di daerah sekitar aliran Sungai Kuning (Hwang Ho). Sungai Kuning (Hwang Ho) terletak di Dataran Tinggi Cina Utara yang berhulu di Pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermuara di Laut Kuning. Pada
74
bagian hilir sungai ini terdapat dataran rendah yang sangat subur yang merupakan urat nadi kehidupan bangsa Cina 2. a. Sistem Pemerintahan Feodal Dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis. b. Sistem Pemerintahan Unitaris Kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis. 3. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Shih Huang Tie: a) Penghapusan sistem feodalisme dan raja vazal. b) Sistem birokrasi terpusat, dengan seorang gubernur untuk mengatur provinsi. c) Menyusun tulisan yang seragam. d) Memperluas wilayah Cina, bahkan hingga Korea. e) Membangun The Great Wall atau Tembok Raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya
8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan
serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Sampai sekarang tembok ini masih berdiri megah dan merupakan salah satu keajaiban dunia. f)
Wilayah Cina dibagi menjadi 36 provinsi
4. The Great Wall atau tembok raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Tembok raksasa Cina ini dibangun dalam waktu 18 abad dari masa kekuasaan Dinasti Chin dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming. 5. Pada tahun 10 Oktober 1911 terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen, dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu kemudian berdiri Republik Cina dengan Sun Yat Sen sebagai presidennya
75
3. PERADABAN MESOPOTAMIA A. Pendahuluan
Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi pembelajaran; 2. Jawab soal tes formatif tanpa melihat kembali materi pembelajaran; 3. Ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda
Tujuan mempelajari modul Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan memiliki kemampuan dalam:
76
1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban Mesopotamia (5000330 SM) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban Mesopotamia (5000-330 SM) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban Mesopotamia (5000-330 SM) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara peradaban Mesopotamia (5000-330 SM) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban Mesopotamia (5000-330 SM) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. B. Kegiatan Pembelajaran
Amati gambar di atas. Ajukan pertanyaan yang relevan. Diskusikan kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan dengan teman sebangku Anda Kondisi Geografis dan Lingkungan Alam
77
Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia berada di wilayah perlembahan yang terletak di antara dua sungai Eufrat dan Tigris, di wilayah Asia Barat, atau di daerah yang kini menjadi Republik Irak (dan sebagian menyentuh wilayah Suriah dan Iran). Dalam bahasa Yunani, kata mesopotamia berasal dari kata mesos yang artinya tengah atau diantara dan potamos yang artinya sungai. Dengan demikian, secara harfiah mesopotamia berarti di antara sungai-sungai. Mesopotamia diyakini sebagai pusat peradaban kuno tertua di dunia. Bangsa Sumeria, merupakan bangsa yang pertama kali mendiami mesopotamia. Sekitar tahun 3000 SM mereka telah berhasil membangun 12 kota utama, di antaranya : Ur, Uruk, Kish, Lagash, dan Nippur. Sungai Tigris yang panjangnya mencapai 2.045 km dan sungai Eufrat dengan panjang 2.815 km ini membentuk daerah pertanian yang subur, membentang dari Laut Tengah sampai ke Teluk Persia. Oleh karena itu, daerah ini sering dijuluki dengan istilah daerah bulan sabit yang subur (the fertile crescent).
Selain subur, secara geografis daerah Mesopotamia merupakan wilayah terbuka. Oleh karena itu, untuk melindungi diri dari serbuan bangsa lain penduduk awal Mesopotamia membuat benteng yang diluarnya diberi parit-parit lebar yang dialiri air. Namun pertahanan ini ternyata tak mampu mencegah invasi berbagai bangsa asing yang silih berganti menguasai wilayah ini. Perkembangan di bidang Ekonomi Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian karena sebagian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa lain yang datang hanyalah melanjutkan dan mengembangkan peradaban yang telah dicapai oleh bangsa Sumeria.
78
Pola
ekonomi
bangsa
Sumeria
lebih
sederhana.
Negara
memberikan
kesempatan yang lebih luas kepada usaha yang bersifat individual. Kekayaan tidak secara eksklusif menjadi milik penguasa baik dalam praktek maupun teori. Dengan
demikian
dalam
bidang
perdagangan
maupun
industri
tidak
dimonopoli oleh pemerintah. Hanya saja karena sebagian rakyat berstatus sebagai budak mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan ekonomi atas nama mereka sendiri. Aktivitas ekonomi sebagian besar bertumpu pada produksi pertanian. Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan yang sangat baik serta tersedianya tenaga kerja terampil dan ahli membuat pertanian menjadi sektor utama devisa negara. Hasil pertanian diangkut dengan kendaraan beroda sehingga memungkinkan mobilisasi yang cepat terhadap hasil pertanian. Dengan kendaraan beroda yang berhasil diciptakan mereka dengan mudah mengimpor bahan baku yang didatangkan dari negara tetangga sebelah utara, teritama bahan manufaktur, untuk diubah menjadi produk siap pakai dan lalu mengekspor ke daerah-daerah lain yang luas. Barang-barang kerajinan yang terbuat dari logam mulia diciptakan oleh tenagatenaga yang terampil dan ahli. Para pedagang dan wisatawan yang datang dari arah utara dan barat melalui daerah bulan sabit subur menuju ke timur Mediterania dan Mesir, singgah di Mesopotamia untuk membawa produk-produk industri maupun pertanian bangsa Sumeria. Selain itu, bangsa Sumeria adalah masyarakat bisnis yang pragmatis. Kredit dan pinjaman diatur secara hati-hatri. Segala perjanjian ditulis dan ditanda tangani oleh saksi. Alat tukar perdagangan yang sudah digunakan adalah logam mulia seperti emas dan perak. Perkembangan di Bidang Sosial Organisasi sosial masyarakat Mesopotamia terbagi dalam 2 golongan yaitu : 1. Golongan Pemerintah Terdiri dari Raja, Kepala pendeta, Kepala Angkatan dan orang bangsawan. 2. Rakyat Terdiri dari rakyat bebas, petani, artisan, pedagang, serta budak dari tawanan perang. Raja dalam sistem pemerintahan Mesopotamia berperan sebagai : 1. Kepala negara/pemerintahan dan dianggap sebagaia Tuhan atau wakil Tuhan dan pemilik negara kota, dikenal teokrasi.
79
2. Kepala Tentara. 3. Kepala pendeta/agama
Berwenang menunjuk pembesar terutama anggota keluarga dalam jabatan di Zigurat.
Berwenang dalam bidang ekonomi, pengutipan pajak tanah, hasil pertanian, dan bisnis.
Kepala pemerintahan dan dibantu bangsawan yang ada ikatan kekeluargaan.
Masyarakatnya tidak menyembah Raja sebagai Tuhan kecuali dalam zaman Raja Naramsin di Akkadyang bergelar diri Raja Empat Penjuru Alam. Daerah-daerah di sekitar daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa-bangsa
yang termasuk rumpun bangsa Semit. Kehidupannya bersifat seminomaden. Aktivitas perdagangan melalui Sungai Eufrat dan Tigris. Sekitar tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Sumeria. Orang-orang Mesopotamia lebih banyak bertempat tinggal pada kota-kota besar dan juga pada ibu kotanya yang bernama Uruk (Ur). Pada musim hujan (dari bulan Oktober-April) di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai itu. Air menggenangi daerah di sepanjang aliran sungai dan setelah surut meninggalkan Iapisan lumpur yang sangat subur. Di daerah-daerah itulah masyarakat hidup dengan bercocok tanam atau bertani. Bangsa-bangsa di Mesopotamia sudah mampu menanggulangi masalah banjir, dan memanfaatkan airnya untuk keperluan pertanian. Caranya ialah membuat sistem pengairan yang baik. Bendungan dibangun dan telaga buatan digali untuk menyalurkan dan menyimpan air yang berlebihan di masa banjir Perkembangan di bidang Politik Bangsa Sumeria (3500 SM) Bangsa Sumeria adalah bangsa yang merintis peradaban Mesopotamia. Bangsa ini berkuasa sekitar tahun 3500 SM. Mereka berasal dari daerah di sekitar Teluk Persia. Bangsa ini menganut kepercayaan politeisme atau mempercayai adanya banyak dewa. Dewa-dewa tersebut, antara lain, Uruk (Dewa Langit), Nippur (Dewa Bumi), dan Eridu (Dewa Air). Tempat untuk memuja para dewa tersebut adalah ziggurat. Bangsa Sumeria juga sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan paku. Kebudayaan bangsa Sumeria akhirnya berakhir setelah pada tahun 2350 SM diserang oleh bangsa Akkad di bawah pimpinanSargon. Bangsa Akkad adalah rumpun bangsa Semit. Bangsa Akkad (± 2350 SM) Bangsa Akkad termasuk rumpun bangsa Semit yang berasal dari daerah
80
padang pasir. Mereka bergerak dari daerah yang terletak di sebelah utara daerah Mesopotamia. Di bawah pimpinan Sargon, pasukan bangsa Akkad semakin bertambah kuat dan melakukan serangan serta berhasil menduduki daerah Mesopotamia dengan mengalahkan Kerajaan Sumeria Dengan kemenangan tersebut bangsa Akkad tidak lagi menjadi bangsa pengembara. Mereka mulai hidup menetap di daerah Mesopotamia. Walaupun bangsa Akkad berhasil memenangkan perang tersebut, tetapi mereka mengambil dan meniru kebudayaan bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkannya. Bangsa Babylonia (± 1900 SM) Kota Babylonia dibangun oleh bangsa Amori di bawah pimpinan Sumuabum. Letak Kota Babylonia dekat dengan Kota Kish. Bangsa Amori tampil sebagai penguasa baru di Mesopotamia. Raja yang terkenal dari Kerajaan Babylonia (Lama) ini adalahHammurabi (1750 SM). Raja Hammurabi terkenal dengan hukumnya, yaitu Hukum Hammurabi Pada masa pemerintahan Hammurabi, kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai seberang wilayah Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur di Siria. Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan akhirnya Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit) Bangsa Assyria (± 1200 SM) Bangsa Assyria memenangkan peperangan atas bangsa-bangsa tersebut di atas dan menguasai daerah Mesopotamia. Bangsa Assyria juga ingin menguasai laut untuk melindungi perdagangan. lJpaya tersebut baru berhasil sekitar tahun 750 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Assyria, dan antaranya Raja Sargon I I, Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal Lambat laun Kerajaan Assyria semakin lemah. Hal ini diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah Mesopotamia Selatan (bekas kekuasaan Kerajaan Babylonia Lama). Bangsa ini menyerang Kerajaan Assyria. Pada tahun 612 SM, Ibu Kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Assyria Bangsa Babylonia Baru Setelah berhasil merebut bangsa Assyria pada tahun 612 SM, bangsa Chaldea di bawah pimpinan Raja Nabopalassar membangun kembali Kerajaan Babylonia (atau disebut juga dengan Babylonia Baru). Raja-raja yang pernah berkuasa di
81
Kerajaan Babylonia Baru di antaranya Raja Nabopalassar, Raja Nebokadnezar, Raja Nebonidas, dan Raja Belshazzar. Kerajaan Babylonia Baru runtuh akibat serangan dari bangsa Persia pada tahun 539 SM. Bangsa Persia Di bawah pimpinan Cyrus berdirilah Kerajaan Persia, berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan Babylonia Baru dan daerah Asia Kecil. Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah India bagian barat. Namun dalam pertempuran melawan bangsa Tura, Raja Cyrus terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Cambysses. Raja Cambysses berhasii mengembalikan ketentraman dalam negeri Persia. Bahkan pada tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir. Setelah Raja Cambysses meninggal ia digantikan oleh Raja Darius. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Persia mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu dibangun istana yang megah dan indah di Kota Suza. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa untuk memasuki istana tersebut. Kerajaan Persia hancur ketika mendapat serangan dari Iskandar Zulkarnaen Hasil Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peradaban Mesopotamia telah memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sejak didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 3000 SM). Keunggulan-keunggulan tersebut tampak dalam bidang-bidang berikut : Bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat. Kemampuan mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas Bidang ilmu pengetahuan, Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakaan tertua di dunia. Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan "taman gantung", yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia.
82
Aksara Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Hurufhuruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undangundang dan peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi) Penanggalan/Kalender Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender, yang dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim berguna untuk menentukan saat yang tepat dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya, baik untuk bercocok tanam,
perdagangan,
dan
sebagainya.
Untuk
mempermudah
memahami
pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim,, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik. ~embagian waktu terus dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih khusus melalui sistem penanggalan atau sistem kalender, yaitu 24 jam menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun. Hukum Sejak awal pemerintahannya, Raja Hammurabi telah memperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat yang peraturannya didasarkan atas nilainilai tradisional. Dengan peraturan hukum seperti itu, masyarakat akan dapat hidup dengan hidup yang tertib dan menjadikan Raja Hammurabi sebagai raja yang besar, bijaksana, dan termasyhur namanya.
83
Hukum tersebut berupa prasasti batu yang tingginya delapan kaki atau sekitar 2,5 meter dan ditempatkan di tengah-tengah ibu kota Kerajaan Babylonia. Prasasti itu ditemukan kembali oleh pada ahli Prancis di Kota Susa (Persia) pada abad ke20. Hukum itu dikenal dengan Hukum atau Undang-Undang Hammurabi (CodexHammurabi) dan merupakan hukum atau undang-undang tertulis pertama di
dunia.
Dalam
kitab
hukum
atau
undang-undang
itu
ditulis
tentang
peraturanperaturan yang menyangkut bidang pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Hukum itu terdiri dari 300 pokok undangundang. Pada setiap bagian dengan jelas tercantum jenisjenis pelanggaran dan hukumannya.
Dalam
menjalankan
undang-undang
itu,
Raja
Hammurabi
bertindak dengan keras dan tegas, sehingga terwujud ketertiban dan keamanan Sistem Kepercayaan Bangsa Sumereia memuja dewa-dewa yang menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (dewa Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas (Dewa Matahari), Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara), Dewa Tammuz (Dewa Tanaman). Dewa yang memiliki peranan penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria adalah Dewa Marduk yang dianggap pencipta dunia. Dewa Marduk adalah lambang usaha bnagsa Sumeria dalam menciptakan daerah pertanian. Aspek keagamaan dan kepercayaan masyarakat Mesopotamia dapat dilihat berdasarkan hal berikut : 1. Mengadopsi kepercayaan banyak tuhan atau politeisme. 2. Raja sebagai wakil tuhan. 3. Pendeta memimpin upacara agama di Zigurat. 4. Tidak percaya kehidupan setelah mati tetapi hanya jatuh ke dalam gua yang penuh debu. 5. Pemerintahan oleh tuhan atau wakil tuhan berbasis hukum agama dan bersifat ketuhanan/teokrasi. Pengaruh Peradaban Mesopotamia terhadap Indonesia Masuknya peradaban dunia ke Indonesia terjadi sejak abad pertama masehi, suatu masa ketika bangsa Indonesia mulai berinteraksi dengan bangsa asing. Bangsa asing dating ke Indonesia melalui pelayaran. Peradaban dunia yang berkembang memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Penyebaran pengaruh tersebut dilakukan baik secara langsung maupun tidak
84
langsung. Pengaruh langsung yaitu dengan cara bangsa-bangsa asing tersebut datang ke Indonesia dan berinteraksi dengan bangsa Indonesia. Adapun pengaruh tidak langsung yaitu aspek-aspek kehidupan dari peradaban bangsa asing dibawa oleh bangsa lain yang datang ke Indonesia, artinya datang ke Indonesia melalui perantara bangsa lain. Pengaruh peradaban Mesopotamia terhadap kebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut.
Upacara baptis dan menyalakan lilin masuk ke dalam ajaran Nasrani dan digunakan oleh umat Kristen Indonesia.
Kepercayaan pada singa jadi-jadian dan serigala jadi-jadian berasal dari kepercayaan bangsa Assyria.
Kepercayaan pada angka 17 dan 13 berasal dari ajaran agama Phunisia sebagai angka keburuntungan dan angka sial.
B. Rangkuman Masyarakat pendukung
peradaban awal Mesopotamia telah memeroleh
pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya yang tinggi. Pencapaian sebagaimana dijelaskan di atas memiliki pengaruh terhadap perkembangan peradaban dunia saat ini termasuk peradaban bangsa Indonesia saat ini. C. Soal Jawablah pertanyaan berikut sesuai kotak yang disediakan 1. Asal kata Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani yaitu ...dan ... 2. Bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia yaitu ... 3. Peradaban Mesopotamia diapit oleh dua sungai yaitu ...dan ... 4. Arti dari istilah the fertile crescent yaitu ... 5. Aktivitas ekonomi masyarakat sebagian besar berasal dari ... 6. Organisasi sosial masyarakat Mesopotamia terbagi dalam 2 golongan yaitu ...dan ...
85
7. Taman gantung Babilonia di bangun pada masa Mesopotamia dikuasai oleh bagsa ... 8. Perpustakaan tertua didunia dibangun oleh ... 9. Tiga Dewa yang mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria adalah ... 10. Di Indonesia berkembang paham Islam Syiah yang merupakan pengaruh dari bangsa ...
Catatan: Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir materi pembelajaran modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi Anda. Rumus: Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100% 15 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70%
= kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai di atas 80%, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Bagus! Tetapi jika penguasaan Anda di bawah 80% Anda harus mengulagi kegiatan pembelajaran ini, terutama yang belum Anda kuasai. D.
Jawaban
86
1. Mesos dan Potamos
2. Sumeria 3. Eufrat dan Tigris 4. Bulan sabit yang subur 5. Pertanian 6. Pemerintahan dan rakyat 7. Babilonia Baru 8. Ashurbanipal 9. Anu, Enlil dan Ea 10.
Persia
87
PERADABAN AWAL AFRIKA PERADABAN MESIR KUNO A. Pendahuluan
Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi bacaan dalam kegiatan belajar; 2. Jawab soal tanpa melihat kembali materi dalam kegitan belajar’ 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda
Tujuan Mempelajari Modul: Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban Lembah Sungai dalam
pencapaian
ilmu
dan
teknologi,
kepercayaan,
Nil
pemerintahan,
pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban Lembah Sungai Nil dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya
serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban Lembah Sungai Nil dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan,
pertanian dan
budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar
dengan
menganalisis
informasi
yang
didapat
dari
berbagai
sumber mengenai keterkaitan antara peradaban Lembah Sunai Nil dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di
masa kini.
5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa
kesim-
pulan maupun presentasi tentang peradaban Lembah Sungai Nil
dalam
pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. B. Kegiatan Pembelajaran Tahun 1789 pada saat tentara Perancis mengadakan ekspedisi ke Wilayah Mesir dibawah pimpinan Napoleon Bonaparte, prajuritnya menemukan batu bertulis yang disebut Batu Roseta. Tetapi baru pada tahun 1822 seorang ahli
88
purbakala bernama J.F. Champollion berhasil menerjemahkan tulisan Hyerogliph pada batu Rosseta, dengan membandingkannya dengan tulisan hieratis dan demotis, yaitu huruf campuran antara hieroglyph dan huruf Yunani Kuno. Sejak saat itulah misteri sejarah Mesir Kuno terungkap. Letak Geografis. Mesir terletak di bagian utara Benua Afrika. Daerah Mesir dilalui oleh aliran Sungai Nil yang berhulu di Pegunungan Kilimanjaro di Afrika Timur dan bermuara didaerah utara Mesir. Sungai Nil merupakan sungai
terpanjang
di
dunia,
panjangnya
6650
km,
lebarnya 15 – 50 km Setiap tahun Sungai Nil meluap sampai ke bantaran
dampaknya gurun-gurun disekitar
Sungai Nil menjadi daerah yang subur. . Daerah yang dialiri Sungai Nil antara lain Ethiopia, Zaire, Kenya, Sudan, Uganda, dan Mesir. Tetapi Sungai Nil lebih identik dengan Mesir, karena dibandingkan dengan daerah lain yang sama-sama dialiri Sungai Nil daerah Mesir lebih subur. Sungai Nil merupakan faktor pendukung lahirnya peradaban di Mesir, sehingga Herodotus mengatakan Egypt is the gift of the Nile (Mesir adalah hadiah Sungai Nil) Mata Pencaharian Di muara Sungai Nil terdapat delta yang sangat luas yang berujung ke Laut Tengah. Delta ini menjadi daerah yang subur sebagai hasil sedimentasi sehingga mendorong Bangsa Mesir melakukan pertanian. Air dari delta Sungai Nil dialirkan mengisi irigasi dan waduk-waduk sehingga sepanjang tahun Bangsa Mesir Kuno tidak pernah kekeringan. Hasil pertaniannya adalah gandum, sekoi, jamawut, dan jelai. Bangsa Mesir Kuno juga bermatapencaharian sebagai pedagang, karena Delta Sungai Nil
berada dekat Laut Tengah yang merupakan lalu lintas
perdagangan antara Eropa, Afrika, dan Asia.Daerah pertanian di Delta Sungai Nil berkembang menjadi kota-kota besar seperti Iskandariah, Kairo, Rosetta, dan Abusir.
89
Kepercayaan. Bangsa Mesir menyembah banyak dewa
(politheisme), dewa
yang paling banyak disembah adalah Dewa Ra (Dewa Matahari), Dewa Amon (dewa bulan), kemudian menjadi Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari), Dewa Osiris (Dewa Tertinggi), Dewa Isis (istri Dewa Osiris) Dewa Seth (dewa penguasa gelap dan kejahatan), Dewa Toth (dewa
pengetahuan),
Dewa
Anubis
kematian), Dewa Apis berwujud sapi.
(dewa Bangsa
Mesir Kuno percaya bahwa manusia setelah meninggal rohnya akan tetap hidup selama jasadnya tidak hancur. Itulah sebabnya orang yang meninggal mayatnya diawetkan dengan cara diberi ramuan dan kemudian dibalsem, disebut mummi. Mummi orang kaya disimpan dalam kubur di batu-batu karang yang dihiasi dengan
lukisan-lukisan
pahat,
sedangkan
mummi para raja disimpan dalam bangunan kubur pengawet yang sangat megah (piramida). Bangsa Mesir Kuno juga percaya kepada binatang tertentu yang mempunyai kekuatan (totemisme) itulah sebabnya beberapa binatang dianggap suci dan dipuja-puja seperti singa, anjing, dan sapi. Hasil Budaya. Abjad merupakan sumbangan Bangsa Mesir yang tak ternilai bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Bangsa Mesir Kuno memahat tulisan pada dinding-dinding batu yang terdiri dari jenis hieroglyph yang berbentuk gambar. Bentuk gambar ini adalah tulisan yang paling tua, tulisan ini berkembang menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu tulisan hieratis dan demotis. Bentuk hieratis digunakan oleh pendeta, sedangkan demotis digunakan rakyat. Masyarakat Mesir kuno sudah dapat mempelajari dan mengenal tata alam lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat Mesir kuno yang hidup dari pertanian mempunyai banyak waktu untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan, baik yang bersifat material maupun spiritual. Ilmu Astronomi, berhitung sistem penanggalan, ilmu ukur, arsitektur, ilmu pertanian, peternakan, dan pelayaran telah dimiliki Bangsa Mesir kuno sejak abad ke-3 SM. Mereka juga telah mengenal penanggalan berdasarkan sistem peredaran matahari, dimana satu tahun dibagi menjadi 12 bulan dan tiap bulan terdiri dari 30 hari.
90
Seni bangun di Mesir kuno erat kaitannya dengan kepercayaan atau agama yang dianutnya. Bangunan peninggalan Mesir kuno diantaranya :
Mastaba Merupakan bangunan yang terbuat dari tanah liat, beratap datar, berbentuk balok dengan sisi-sisi yang miring. Bangunan ini adalah cikal bakal pembuatan piramida. Fungsinya untuk menyimpan jenasah Piramida Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan jenasah raja-raja. Piramida yang paling besar adalah piramida Raja Chufu (Cheops) yang tingginya mencapai 137 meter. Menengenai teknik pembuatannya tidak dapat diketahui, tetapi ada kemukninan pembuatannya dilaksanakan dengan kerja paksa. Sphinx Adalah patung seekor singa yang berkepala manusia yang didirikan didepan bangunan piramida. Sphinx merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida itu. Kepala sphinx lambang kebijaksanaan dan badan sphinx merupakan lambang kekuatan dari raja yang memerintah Obelisk Adalah tugu batu yang didirikan untuk memuja Dewa Amon-Ra Kuil Di kota Abusimbel, Memphis, Thebe, dan Deir El Bahri dibangun kuil-kuai untuk memmuja dewa-dewa bangsa Mesir kuno
91
Pemerintahan Mesir Kuno diperintah oleh seorang raja yang bergelar Pharao atau Firaun. Dalam memegang pemerintahan Firaun mempunyai kekuasaan yang mutlak. Sejarah kerajaan Mesir kuno dimulai sekitar tahun 3500 SM yang terbagi dalam tiga periode : Kerajaan Mesir Tua (3400 – 2160 SM) Pada awalnya kerajaan Mesir
tua terdiri dari dua kerajaan yaitu Kerajaan
Mesir Hulu dan Kerajaan Mesir Hilir. Kedua kerajaan ini dipersatukan oleh Firaun Menes. Oleh karena itu raja Mesir juga disebut Nesutbiti artinya raja Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Raja raja zaman Mesir tua bertahta di Thinis. Berdasarkan bukti-bukti peninggalan berupa makam-makam piramida ada beberapa raja yang mempunyai kekuasaan yang besar dalam pemerintahannya. Raja-raja itu adalah Raja Chufu (Cheops), Chefren, dan Menkaure, mereka memerintah antara tahun 2800 – 2700 SM Pada masa pemerintahan Firaun Pepi I (2500 SM) kerajaan Mesir memperluas wilayahnya sampai ke Nubia Selatan dan Abessynia. Tetapi setelah pemerintahan Raja Pepi II, kerajaan Mesir dengan pusatnya Memphis semakin lemah dan musuh-musuh dari luar mendapat kesempatan untuk memecahbelah kerajaan Mesir menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Kerajaan Mesir Pertengahan (2160 – 1788 SM) Pada masa pemerintahan Sesotris III dari Thebe,
Mesir
berhasil
dipersatukan
kembali. Ia berhasil membangun kembali kerajaan Mesir pada tahun 1880 SM dan meluaskan daerah kekuasaannya sampai ke Sudan dan Palestina. Firaun Sesotris II berhasil
memerintah
dengan
baik.
Perdagangan Mesir dengan daerah-daerah di sekitar
Laut
Merah
berkembang
dan
bertambah ramai, sehingga kesejahteraan rakyat meningkat. Kerajaan Mesir pertengahan semasa pemerintahan Firaun Amenemhet III mengalami kemajuan dalam bidang pertanian. Namun setelah Firaun Amenemhet III meninggal, Mesir mengalami kemunduran. Tahun 1750 SM Kerajaan Mesir pertengahan mengalami kehancuran karena serangan Bangsa Hyksos yang berhasil menduduki daerah timur Sungai Nil dan membangun pusat pemerintahan
92
di Awaris. Selain itu Bangsa Hyksos berhasil merebut daerah Mesir dan Palestina. Bangsa Hyksos peradabannya masih rendah dibandingkan dengan Bangsa Mesir, tetapi mereka mempunyai keahlian dalam berperang. Kerajaan Mesir Baru (1500 - 1100 SM) Dibawah pimpinan Firaun Ahmosis I dari kerajaan Thebe, Bangsa Hyksos berhasil diusir dan ibukota Awaris direbut kembali. Berdirilah Kerajaan Mesir Baru dengan Firaun Ahmosis I sebagai penguasa Mesir. Setelah meninggal ia digantikan Thutmosis I yang berhasil meluaskan wilayah kekuasaannya ke Asia Barat. Politik ekspansi ini diteruskan oleh penggantinya yang bernama Firaun Tuthmosis III (1500 – 1477 SM). Dibawah pemerintahannya Babylonia, Assyria, Cicilia, dan Cyprus tunduk dibawah kekuasaan Mesir. Setelah Tuthmosis III meninggal, maka Kerajaan Mesir Baru diperintah oleh : 1) Amenhotep II (1447 – 1420 SM) menggantikan Thutmosis III 2) Firaun Thutmosis IV, ia menjalin persahabatan dengan Firaun Mitanni dan Babylonia untuk mempertahankan wilayah Mesir yang luas. 3) Amenhotep IV, ia membawa kepercayaan yang bersifat monotheis sehingga ditentang oleh para pendeta agama Amon yang bersifat polytheis. Untuk menghindari pertentangan dia memindahkan ibukota dari Thebe ke Al Amarna. 4) Firaun Tuth-Ankh-Amon, pada masa pemerintahannya Mesir mengalami kemunduran dan terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil 5) Firaun Haremheb, ia berhasil mempersatukan kembali kerajaan-kerajaan Mesir yang telah terpecah belah 6) Firaun Ramses II, ia memperluas Kerajaan Mesir hingga ke wilayah Palestina. Ia juga mengalahkan Bangsa Hittit yang mengacau di Asia Barat 7) Firaun Ramses III. Raja terakhir dari Kerajaan Mesir. Setelah Firaun Ramses III wafat, kerajaan Mesir menjadi rebutan bangsabangsa lain. Secara bergantian Bangsa Lybia, Abbesynia, Assyria dan Persia berkuasa di Mesir. Mesir menjadi terkenal ketika Ptolomeus memerintah (332 – 300 SM) dengan seorang ratu bernama Cleopatra. Terakhir Mesir kemudian jatuh ke tangan kekuasaan Romawi. Pengaruh Peradaban Mesir Kuno bagi Bangsa Indonesia. Beberapa pengaruh peradaban Mesir terhadap kebudayaan dan kehidupan Bangsa Indonesia antara lain : 1) Tulisan Mesir Kuno berkembang keluar dan disederhanakan oleh Bangsa Funisia.
Tulisan ini kemudian diajarkan kepada orang Yunani dan menyebar
93
ke Romawi. Setelah itu berkembang menjadi tulisan latin yang digunakan oleh Bangsa Indonesia 2) Upacara menghadirkan roh (misalnya jelangkung di Indonesia) dan hipnotis, pada mulanya berkembang di Mesir 3) Menurut teori difusi kebudayaan, teknologi bangunan-bangunan besar seperti piramid, menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Indonesia dengan dibangunnya Candi Borobudur C. Rangkuman 1. Sungai Nil merupakan faktor pendukung lahirnya peradaban di Mesir. Herodotus mengatakan Egypt is the gift of the Nile (Mesir adalah hadiah Sungai Nil) 2. Bangsa Mesir Kuno percaya bahwa manusia setelah meninggal rohnya akan tetap hidup selama jasadnya tidak hancur. Itulah sebabnya orang yang meninggal mayatnya diawetkan dengan cara diberi ramuan dan kemudian dibalsem, disebut mummi. 3. Abjad
merupakan
sumbangan
Bangsa
Mesir
yang
tak
ternilai
bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Bangsa Mesir Kuno memahat tulisan pada dinding-dinding batu yang terdiri dari jenis hieroglyph yang berbentuk gambar. 4. Amenhotep IV membawa kepercayaan yang bersifat monotheis sehingga ditentang oleh para pendeta agama Amon yang bersifat polytheis. Untuk menghindari pertentangan dia memindahkan ibukota dari Thebe ke Al Amarna. D. Pelatihan soal untuk penguasaan kompetensi 1. Mengapa peradaban Mesir Kuno terbentuk dilembah sungai yang besar ? 2. Bagaimanakah misteri Peradaban Mesir Kuno dapat terungkap ? 3. Berikan contoh bahwa seni bangun di Mesir erat kaitannya dengan agama atau kepercayaan yang dianut ! 4. Apa sebabnya setelah Firaun Amenemhet III meninggal, Mesir mengalami kemunduran ? 5. Pelajaran apa yang dapat kamu ambil dari Peradaban Mesir Kuno. Hubungkan dengan keadaan negara Indonesia saat ini !
94
Catatan: Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir materi pembelajaran modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi Anda. Rumus: Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100% 15 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90% - 100%
= baik sekali
80% - 89%
= baik
70% - 79%
= cukup
< 70%
= kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai di atas 80%, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Bagus! Tetapi jika penguasaan Anda di bawah 80% Anda harus mengulagi kegiatan pembelajaran ini, terutama yang belum Anda kuasai.
E. Jawaban 1. Peradaban Mesir tumbuh di lembah sungai yang besar. Sejarawan Arnold Joseph Toynbee dengan
melalui teori Challence and Response menyatakan
bahwa masyarakat yang tinggal didekat sungai selalu dihadapkan pada tantangan alam (challenge). Tantangan tersebut mendorong mereka untuk terus hidup (survive) sehingga munculah pemikiran untuk menghadapi (response) tantangan tersebut. 2. Pada tahun 1822 seorang ahli purbakala bernama J.F. Champollion berhasil menerjemahkan tulisan Hyerogliph pada batu Rosseta, ia membandingkannya dengan tulisan hieratis dan demotis, yaitu huruf campuran antara hieroglyph dan huruf Yunani Kuno. Sejak saat itulah misteri sejarah Mesir Kuno terungkap. 3. Mastaba
95
Bangunan yang terbuat dari tanah liat, beratap datar, berbentuk balok dengan sisi-sisi yang miring. Bangunan ini adalah cikal bakal pembuatan piramida. Fungsinya untuk menyimpan jenazah Piramida Bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan jenasah raja-raja. Piramida yang paling besar adalah piramida Raja Chufu (Cheops) yang tingginya mencapai 137 meter. Menengenai teknik pembuatannya tidak dapat diketahui, tetapi ada kemukninan pembuatannya dilaksanakan dengan kerja paksa. Sphinx Patung seekor singa yang berkepala manusia yang ditempatkan
di depan
bangunan piramida. Sphinx merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida itu. Kepala sphinx lambang kebijaksanaan dan badan sphinx merupakan lambang kekuatan dari raja yang memerintah Obelisk Tugu batu yang didirikan untuk memuja Dewa Amon-Ra Kuil Di kota Abusimbel, Memphis, Thebe, dan Deir El Bahri dibangun kuil-kuii untuk memmuja dewa-dewa bangsa Mesir kuno 4. Tahun 1750 SM Kerajaan Mesir pertengahan mengalami kehancuran karena serangan Bangsa Hyksos yang berhasil menduduki daerah timur Sungai Nil dan membangun pusat pemerintahan di Awaris. Selain itu Bangsa Hyksos berhasil merebut daerah Mesir dan Palestina. Bangsa Hyksos peradabannya masih rendah dibandingkan dengan Bangsa Mesir, tetapi mereka mempunyai keahlian dalam berperang. 5. Belajar dari masyarakat kuno tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan saat ini lebih banyak dan lebih kompleks jika dibandingkan dengan masyarakat zaman kuno. Setiap zaman memiliki tantangan yang berbeda-beda. Dengan demikian harus ditanggapi dengan cara yang berbeda pula. Tetapi tidak ada salahnya apabila kita belajar dari pengalaman masyarakat zaman kuno dalam menghadapi tantangan sehingga mereka bisa menjadi bangsa yang maju
96
PERADABAN AWAL EROPA A. Pendahuluan
Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi kegiatan belajar; 2. Jawab soal tes formatif tanpa melihat kembali materi kegiatan belajar; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda
Tujuan mempelajari modul: Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban awal Eropa (Yunani dan
Romawi)
dalam
pencapaian
ilmu
dan
teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban awal Eropa (Yunani dan Romawi) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban awal Eropa (Yunani dan Romawi) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara peradaban awal Eropa (Yunani dan Romawi) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini
97
B. Kegiatan Belajar 1. PERADABAN YUNANI KUNO Letak Geografis Yunani Pusat peradaban kuno di Eropa terletak di daerah Yunani. Daerah tersebut tepatnya terletak di Eropa bagian timur laut. Orang lebih sering mengelompokkan Yunani ke dalam negara-negara Balkan. Wilayah Yunani berbentuk seperti jari-jari tangan yang menjorok ke laut sejauh 480 km ke arah tenggara. Lerengnya penuh lekukan berupa pegunungan kapur yang keras dan masing-masing dipisahkan oleh lembah yang curam. Keadaan demikian sangat menyulitkan orang-orang yang tinggal di sana untuk berhubungan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat di sana terkenal dengan pengelompokkan-pengelompokkan yang disebut sebagai polis atau negara kota. Masyarakat Pendukung Kebudayaan Yunani Kuno Tanah Yunani sesungguhnya bukan tempat asal bangsa Yunani. Bangsa Yunani adalah bangsa pendatang dari utara yang datang secara bergelombang sejak 1400 SM. Mereka menamakan dirinya sebagai bangsa Hellen atau Hellas. Bangsa itu terdiri dari aneka suku bangsa seperti Doria, Aeolia, dan Ionia (kata Yunani berasal dari kata ionia). Setibanya di Yunani, orang Hellas ini kemudian menaklukkan bangsa yang sudah berkebudayaan tinggi, yaitu bangsa Minos. Pusat kebudayaan Minos terletak di Pulau Kreta. Di sana mereka memiliki istana yang bernama Knosus. Selain Kerajaan Minos, di daerah sekitar Yunani terdapat juga Kerajaan Mikena.
Kerajaan
menaklukkannya.
ini
menguasai
Runtuhnya
Laut
Kerajaan
Aegia.
Minos
Bangsa
dan
Doria
Mikena
kemudian
mengakibatkan
lenyapnya kekuatan masyarakat asli daerah Yunani, lalu berkuasalah orang-orang Hellen seperti disebutkan di atas. Hasil-Hasil Budaya Masyarakat Yunani Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan yang berkembang di Yunani disebut polis atau negara kota (city state). Di dalam sistem pemerintahan ini sebuah negara kota atau polis merupakan sebuah negara yang merdeka, dalam arti tidak berada di bawah kekuasaan suatu kerajaan. Pendukung polis tersebut adalah penduduk kota itu sendiri, bukan kelompok atau golongan yang dilindungi oleh seorang raja. Ada dua polis terkenal di sana, yaitu sebagai berikut.
98
(1) Spartha Polis Spartha terdapat di Jazirah Peloponesos. Masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani (agraris). Polis ini didirikan oleh suku Doria yang datang dari utara. Watak polis ini konservatif di bidang politik dan sangat militeristis. Watak semacam itu terbangun karena pengalaman yang pernah dialaminya pada awal abad ke-7. Pengalaman itu, yaitu terjadinya pemberontakan Peloponesos yang dilakukan oleh para helot (budak) dengan para pemberontak. Dengan susah payah bangsa Spartha menumpas pemberontakan. Agar tidak terjadi lagi pemberontakan, seorang negarawan bernama Lycurgus pada tahun 625 SM mengusulkan agar mengatur perikehidupan masyarakat Spartha secara ketat seperti berikut: (a) anak yang berusia 7 - 18 tahun harus masuk asrama; (b) di asrama mereka belajar latihan perang (dididik jadi tentara); (c) jika usia anak sudah mencapai 30 tahun baru diperkenankan menikah dan tinggal di rumah. Dengan pengaturan yang ketat seperti tersebut, Spartha menjadi polis yang kuat dan berpengaruh secara militer, tetapi lemah dalam pengembangan ilmu pengetahuan. (2) Athena Polis Athena adalah polis yang terletak di Jazirah Attica. Di polis ini, setiap individu dihormati haknya dan dihargai segala kreativitasnya. Menurut mereka, hidup yang ideal adalah hidup yang penuh dengan ikhtiar, dalam
arti dapat
unggul di segala bidang. Agar tidak terjadi kekerasan (tyran) oleh penguasa kepada warga negara, dibuatlah sebuah aturan yang disebut Ostracon. Setiap keputusan yang diambil pemerintah terlebih dahulu mendapat persetujuan warga negara (demokrasi). Dengan perkembangan sistem pemerintahan di Athena seperti itu, maka ilmu pengetahuan dan filsafat berkembang di sana. Kejayaan Athena akhirnya membuat iri Polis Spartha yang mengakibatkan pecah perang saudara antara tahun 431 SM - 404 SM. Perang ini membuat lemah kedudukan, baik Polis Spartha maupun Athena hingga secara berturut-turut Yunani ditaklukkan bangsa Persia dan Romawi. Kepercayaan Bangsa Yunani percaya pada banyak dewa (polytheisme). Di antara dewadewa itu adalah:
99
(1) Dewa Zeus, dewa tertinggi yang dipuja bangsa Yunani; (2) Dewi Hera, istri Dewa Zeus; (3) Dewi Pallas Athena, dewi kebijaksanaan; (4) Dewi Poseidon, dewi laut; (5) Dewa Apollo, dewa ilmu pengetahuan; (6) Dewa Ares, dewa perang; (7) Dewa Hermes, dewa pedagang; (8) Dewa Artemis, dewa kesuburan; (9) Dewa Approdite, dewa cinta; (10)
Dewa Hepaestos, dewa api.
Untuk menghormati dewa-dewa itu (terutama Dewa Zeus), setiap empat tahun sekali diadakan pekan olahraga di Pegunungan Olympus. Sekarang pekan olahraga itu menjadi tradisi dunia yang disebut Olympiade. Pemujaan terhadap dewa juga dilakukan di kuil-kuil. Kuil yang paling terkenal adalah kuil Parthenon. Filsafat, Seni, dan Ilmu Kebebasan berkreasi di Athena telah melahirkan pemikiran-pemikiran filsafat, ilmu, dan seni. Di antara tokoh filsafat, seni, dan ilmu itu adalah sebagai berikut. (1) Socrates Socrates diperkirakan hidup pada 470 - 399 SM. Pada usia 71 tahun, ia dijatuhi hukuman mati dengan cara meminum racun. Inti ajaran Socrates, yaitu bahwa jiwa adalah intisari manusia maka manusia wajib mengutamakan kebahagiaan jiwanya, lebih dari kebahagiaan jasmaninya. Untuk mencapai kebahagiaan itu dapat dilakukan dengan cara berbuat kebajikan. (2) Plato Plato hidup antara 427 – 348 SM. Ia adalah murid Socrates. Inti ajaran Plato adalah mengenai dunia gagasan (ide). Menurutnya, gagasan yang berdiri sendiri kedudukannya lebih tinggi dari dunia nyata. Dunia ide adalah sesuatu yang sangat sempurna. Ajaran-ajaran Plato dibukukan dalam sebuah judul Republica dan Nomoi. (3) Aristoteles Aristoteles hidup pada 384 – 322 SM. Aristoteles adalah murid Plato. Karyakaryanya berisikan tentang logika, astronomi, dan metafisika. Salah satu bukunya yang khusus mengupas pemerintahan, berjudul Politica.
100
Di bidang seni, selain seni bangunan yang amat terkenal dengan gaya Doria, Ionia, dan Corinthia juga terdapat sejumlah patung yang sangat naturalis. Pematung terkenal Yunani bernama Pidias. Seni sastra juga berkembang. Homerus dengan karyanya Illiad dan Odyssea juga sangat terkenal. Selain itu, ilmu pengetahuan juga berkembang pesat di Yunani. Di antara tokoh ilmuwan tersebut antara lain: (1) Thales, ahli di bidang astronomi; (2) Pythagoras, ahli matematika; (3) Hippocrates, ahli kedokteran; (4) Anaximandros, ahli biologi; (5) Herodotus, ahli sejarah; (6) Archimides, ahli matematika. 2. Peradaban Romawi Kuno Letak Geografis Romawi Kuno Kebudayaan Romawi Kuno berkembang di Jazirah Italia sekarang. Italia seperti juga Yunani merupakan suatu jazirah yang menjorok ke Laut Tengah, panjangnya kurang lebih 1000 km lebih panjang dari Pulau Jawa. Bila dibandingkan dengan alam Yunani, teluk-teluk di Italia lebih sedikit dengan laut yang dangkal sehingga pelayaran tidak begitu berkembang seperti di Yunani. Perhatikan Peta Romawi Kuno di samping ini! Masyarakat Pendukung Kebudayaan Romawi Kuno Kebudayaan Romawi kuno dibangun oleh suku-suku pengembara yang berasal dari arah utara Kota Roma. Suku yang paling awal datang diperkirakan adalah suku Liguris, setelah itu datang suku Umbris, Latin, dan Samnite. Sekitar abad ke-9 SM, tibalah suku Etruska di Italia. Suku ini kemudian berkuasa di Italia selama empat abad yang berpusat di daerah Latium Toscana dan Campania. Hasil-Hasil Budaya Masyarakat Romawi Kuno Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan di Romawi Kuno berganti-ganti. Semula,
mereka
menerapkan sistem kerajaan, lalu berganti dengan sistem republik, dan terakhir dikembangkan model kekaisaran. (1) Zaman Kerajaan (750-510 SM) Zaman kerajaan berlangsung semasa Italia dikuasai oleh bangsa Etrusca. Raja
101
Roma merangkap sebagai pendeta, hakim, dan panglima perang. Raja dipilih oleh kaum tertua (Senes) dari suku-suku keluarga Rum. Untuk memutuskan sesuatu perkara, raja harus minta pertimbangan Senes. Pada tahun 510, Raja Roma diusir karena dituduh memperkosa Lucretia, anak seorang pemuka masyarakat Roma. (2) Zaman Republik (510-31 SM) Setelah pemerintahan raja berakhir, kekuasaan di Roma dijalankan oleh senat. Para anggota senat merupakan pemuka-pemuka masyarakat. Senat ini semacam dewan penasehat sebab kekuasaan eksekutif dijalankan oleh konsul yang dipilih untuk masa satu tahun. Orang biasa (kaum Plebeia) tidak dapat menjadi anggota senat dan tidak punya hak apa-apa di dalam masyarakat. Oleh karena itu, mereka menuntut terhadap kaum Patricia yang menjadi anggota senat sehingga timbullah permusuhan sosial selama dua abad lamanya (sampai ± 300 SM). Permusuhan berakhir dengan dibentuknya Comitia Curata, semacam parlemen (DPR) yang beranggotakan para wakil rakyat. Comitia Curata ini sering disebut juga Tribun Rakyat yang mempunyai hak veto (= aku melarang) untuk membatalkan suatu keputusan. Dengan terbentuknya Tribun Rakyat, masyarakat Roma menjadi masyarakat yang kuat dan bersatu. Kemudian, terjadi perluasan wilayah ke bagian Afrika Utara dan wilayah Asia seperti ke Syria. Perluasan wilayah dan bertambah makmurnya sebagian masyarakat Roma menimbulkan persoalan sosial baru, seperti lahirnya golongan kaya (optimat) dan golongan miskin (proletar). Mereka yang kaya terutama bekas panglima perang yang memiliki harta rampasan perang, sementara yang miskin adalah para petani yang kemudian menjadi prajurit. Kekacauan timbul karena senat dan konsul tidak bisa menyelesaikan masalah sehingga pemerintahan dipegang oleh tiga serangkai (Triumvirat I) yang terdiri dari Pompejus, Crassus, dan Julius Caesar. Tiga serangkai itu akhirnya pecah, kekuasaan jatuh ke tangan Julius Caesar. Pada tahun 44 SM, Julius Caesar dibunuh. Selanjutnya yang memegang kekuasaan atas Romawi adalah tiga serangkai baru (Triumvirat II) yang terdiri dari Octavianus, Antonius, dan Marcus Livedus. Triumvirat II ini terbentuk pada 43-31 SM. Perpecahan terjadi lagi sehingga Octavianus berkuasa seorang diri sejak tahun 27 SM. Sejak Octavianus berkuasa, berakhirlah masa republik dan dimulailah masa kekaisaran. (3) Zaman Kekaisaran (27 SM-395) Zaman kekaisaran sering juga disebut Zaman Pax Romana. Zaman ini merupakan masa keemasan Romawi Kuno yang dipimpin oleh 13 kaisar, mulai
102
dari Kaisar Octavianus sampai Marcus Aurelius. Kaisar bersifat turun-temurun. Berikut ini adalah beberapa nama Kaisar Romawi Kuno. (a) Octavianus Augustus Ia merupakan kaisar pendiri gedung Pantheon (pan = semua; theos = dewa) dan gedung Forum Romanum. Pada masanya, hidup penyair Vergilius dan Horatius. (b) Tiberius Pada masa pemerintahannya, Yesus disalibkan. (c) Claudius Pada masa pemerintahannya, Inggris menjadi bagian Provinsi Romawi. (d) Nero dan Caligula Kaisar ini mempunyai penyakit jiwa yang menyuruh membunuh ibu, istri, dan saudara-saudaranya. Ia juga terkenal sebagai pembakar Kota Roma dan mempersalahkan orang Kristen hingga dikejar-kejar. (e) Vespasianus Kaisar ini merupakan penindas kaum Yahudi yang menghancurkan kuil Yahudi di Bukit Sion dan Yerusalem. (f) Titus Pada
masa
Titus,
Gunung
Vesuvius
meletus
dan
memendam
Kota
Herculaneum dan Pompeye. (g) Trajanus Pada masa pemerintahannya, Romawi Kuno mengalami perluasan wilayah yang luar biasa, meliputi seluruh Eropa Barat, Inggris, Eropa Tengah, Balkan, Asia Kecil, Asia Depan, Eufrat dan Tigris, Afrika Utara hingga Gurun Sahara. (h) Diocletianus Diocletianus merupakan kaisar yang menegakkan Sistem Monarki Absolut. (i) Marcus Aurelius Kaisar ini terkenal juga sebagai seorang filsuf. (j) Antonius Pius Kaisar Antonius Pius terkenal sebagai kaisar yang bijaksana. (k) Hadrianus (l) Konstantinus Kaisar Konstantinus merupakan pelindung agama Kristen. (m) Theodosius Kaisar Theodosius membagi Kerajaan Romawi menjadi dua bagian, yaitu Romawi Barat dan Romawi Timur.
103
Sistem Kepercayaan Kepercayaan yang dipeluk bangsa Romawi Kuno selalu berubah-ubah. Pada masa kerajaan diyakini bahwa kekuatan alam adalah dewa yang patut dipuja. Kemudian, kepercayaan itu berubah mengikuti apa yang dipercaya oleh orang Yunani. Oleh karena itu, mereka mengenal nama-nama dewa yang mirip seperti dewanya orang Yunani, seperti (1) Dewa Yupiter, (2) Dewa Juno, (3) Dewa Mars, (4) Dewi Venus, (5) Dewa Mercurius, (6) Dewa Diona, (7) Dewa Apollo, dll. Ketika agama Kristen berkembang mereka kemudian memeluk agama baru itu. Bahkan, kaisar mereka dianggapnya sebagai Ponifex Maximus (kaisar sebagai kepala agama). Seni Bangunan Bangsa Romawi terkenal sebagai penemu beton. Bangunan beton yang dihasilkannya, antara lain: (1) Coloseum dan Amphiteater, semacam stadion tempat pertunjukan; (2) Phantheon, semacam rumah peribadatan; (3) Viaduct dan Aquaduct, jembatan yang dapat digunakan sebagai saluran air; (4) Limes, rangkaian benteng yang sangat panjang. Seni Sastra Sastrawan Romawi yang terkenal, antara lain (1) Virgilius (70 – 19 SM), karyanya Aeneas; (2) Horacius (65 – 8 SM), karyanya syair pujian; (3) Livius (59 SM – 17 M), karyanya sejarah Kota Roma; (4) Tacitus (55 M – 117 M), karyanya Germania; (5) Ovidius, karyanya Metamorphose; (6) Yulius Caesar, karyanya De Bello Gallico. Organisasi dan Hukum Bangsa Romawi adalah organisator yang ulung. Pengorganisasian tentara dan
104
pemerintahan merupakan buktinya. Di samping itu, penegakkan hukum yang baik menjadi dasar bagi penegakkan hukum di dunia saat ini. Kontribusi Peradaban Yunani dan Romawi
terhadap Peradaban Indonesia
Apa kontribusi peradaban Yunani dan Romawi terhadap peradaban Indonesia? Peradaban Yunani dan Romawi ibarat mata air bagi peradaban Eropa dan juga dunia. Artinya, peradaban Eropa dan dunia yang berkembang saat ini bersumber antara lain dari kedua peradaban tersebut. Yang sangat menonjol ialah abjad. Bangsa Yunani telah mengenal abjad sejak abad ke-8 yang diambil dari tulisan bangsa Funisia. Tulisan itu semula adalah tulisan yang dipergunakan penduduk Ionia
timur
yang
menjadi
baku
sejak
abad
ke-5
setelah
Athena
resmi
menerimanya. Dibawah ini adalah contoh-contoh bahasa Eropa yang berasal dari bahasa Yunani dan menjadi kata internasional yang dapat ditemukan dalam bahasa Indonesia. ABJAD YUNANI NAMA HURUF
A
B
Γ
alfa
beta
a
b
Δ
Ε
Ζ
Η
Θ
Ι
gamma delta
epsilon
zeta
eta
theta
iota
g
e
z
e
th
i
DALAM EJAAN
d
INDONESIA Cermati pula kata-kata Yunani di bawah ini yang bentuknya mirip dalam bahasa Indonesia. Kata Yunani (Dieja
dalam
Indonesia ) AKAΔHMI
bahasa
Arti Kuno
Bentuk Mirip dalam
dalam Bahasa Yunani
Bahasa Indonesia
AKADEMI (PLATO)
AKADEMI
Tanpa Tuhan
Ateis
(akademeia) AΘEOΣ (atheos) ATOMOΣ
Tak
terbagi,
(atomos)
terpotong
105
tak Atom
BAPBAPOΣ (barbaros)
Barbar Barbar, orang asing
ΔTNAMIKOΣ (dunamikos)
Dinamika Penuh kuasa
TΓIENH (hygiene)
Higiene Higiene, kebersihan
XAPAKTHP (kharakter)
Karakter Tanda, cap
KPITIKOΣ (kritikos)
Kritik Pertimbangan
TIPAKTIKH (praktike)
Praktik Usaha,
pengetahuan
praktis TIOIHTHΣ
Puisi
(poetes) Pencipta, pujangga ΣXOAH
Sekolah
(skhole) Waktu bebas, senggang, ΘΕΩPIA
diskusi
Teori
TYPANNOΣ
Pandangan,
Tiran
(turanos)
pemandangan
(theoria)
Tiran, diktator
106
Kontribusi peradaban lainnya dari bangsa Yunani terhadap peradaban dunia termasuk Indonesia yang secara fisik dapat dilihat dengan mudah ialah berupa seni bangunan. Seni bangunanYunani yang memiliki ciri
polos, anggun dan
fungsional dengan pilar-pilarnya yang khas sangat terkenal. Untuk pilarnya dikenal tiga gaya, yaitu, gaya Doria yang berkesan paling sederhana, gaya Ionia dengan kesan sedang, dan gaya Korinthia yang berkesan mewah dapat ditemui pada bangunan-bangunan kuno peninggalan zaman kolonial. Tidak sedikit gaya bangunan kontemporer pun yang menggunakan pilar-pilar seperti tersebut. Masih banyak pengaruh peradabanYunani lainnya seperti dalam bidang olahraga (olimpide), pemikiran (filsafat), kesenian (terutama teater) namun tidak sedemikian popular seperti hal yang telah disebutkan di atas. Adapun
kontribusi
peradaban Romawi terhadap
peradaban dunia
dan
Indonesia ialah berupa bangunan fisik yang berhubungan dengan kepentingan umum dan yang bersifat praktis. Di antara bangunan itu adalah Basilika Theater, Aquaduc, Circus, Amphitheater, dan gapura kemenangan. C. Rangkuman Pendukung peradaban awal Eropa (Yunani dan Romawi) telah menunjukkan pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya yang tinggi. Peradaban tersebut seperti mata air bagi bangsa Eropa pada khususnya dan bagi dunia pada umumnya. D. Pelatihan penguasaan kompetensi melalui penugasan 1. Berilah penjelasan mengenai konsep-konsep di bawah ini! (1)
Politica
(16) Illiad dan Odyessa
(2)
Tucydides
(17) Olympiade
(3)
Herodotus
(18) Marathon
(4)
Republica
(19) Ostracon
(5)
Hellen/Hellas
(20) Parthenon
(6)
Suku Doria
(21) Acropolis
(7)
Suku Ionia
(22) Socrates
(8)
Suku Aeolia
(23) Plato
(9)
Polis (City State)
(24) Aristoteles
(10) Polis Spartha
(25) Bangunan gaya Doria
(11) Polis Athena
(26) Bangunan gaya Corinthia
107
(12) Polis Thebe
(27) Bangunan gaya Ionia
(13) Lycurgus
(28) Phidias
(14) Solon
(29) Thales
(15) Homerus
(30) Pythagoras
2. Buatlah Peta Yunani. Tugas Anda adalah menyalin ke dalam buku tugas Anda dan menentukan dengan tepat letak: a. Pulau Kreta b. Polis Spartha c.
Polis Athena
3. Gambarkan pilar bangunan Yunani yang bercorak Ionia, Corinthia, dan Doria pada ruang gambar di buku tugas Anda! E. Jawaban Jawaban tentative, tergantung pada penjelasan konsep atau gambar/photo yang diperoleh oleh peserta didik
108
PERADABAN AWAL AMERIKA A. Pendahuluan
Petunjuk Belajar
:
1. Pelajari ringkasan materi 2. Pahami penyelesaian latihan soal langkah demi langkah 3. Kerjakan tes formatif tanpa melihat kembali ringkasan materi 4. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan materi anda
Tujuan mempelajari modul Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kemampuan : 1. Mengamati melalui membaca buku teks tentang peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia masa kini. 2. Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang Peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang Peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Mengasosiasi dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara Peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa kesimpulan maupun persentasi tentang Peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia masa kini. B. Kegiatan Belajar Kiamat akan terjadi pada tahun 2012 ? Di penghujung tahun 2012, masyarakat dunia pernah dihebohkan dengan adanya sebuah ramalan yang menyatakan kiamat akan terjadi pada akhir Desember 2012. Hal ini berdasarkan dari berakhirnya penanggalan kalender yang dibuat oleh sebuah bangsa atau suku. Tahukah anda bangsa atau suku apa yang meramalkan kiamat akan terjadi pada tahun 2012 ? Ya benar yaitu bangsa Maya. Pembahasan modul kali ini adalah mengenal lebih jauh mengenai Peradaban Bangsa Maya, Aztek dan Inca.
109
1. Peradaban Bangsa Maya (300 M-1500 M) Anda tahu dimana letak Bangsa Maya berada? Coba anda amati letak geografis wilayah bangsa Maya dibawah ini !
Peta wilayah kekuasaan Bangsa Maya Suku bangsa Maya terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah.Wilayah kerajaan
Maya
meliputi
Semenanjung
Yukatan
(Meksiko),
Honduras,
dan
Guatemala. Wilayah suku Maya berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat dan Laut Karibia di sebelah timur. Pusat peradaban Maya terletak di Semenanjung Yukatan.
110
Selanjutnya
coba
anda
perhatikan
gambar
dibawah
ini
!
Dari pengamatan Anda, mungkin yang terbayang dalam pikiran anda mengenai gambar di atas adalah kolam alam dengan airnya yang jernih. Tapi tahukah Anda bahwa bangsa Maya melemparkan anak-anak ke dalam gua tanah yang
berisi air. Mengapa demikian? Karena kepercayaan suku Maya banyak
menyembah dewa-dewa (politheisme), seperti dewa laut,dewa matahari,dewa hujan, dan dewa musim semi. Mereka juga mengenal upacara pemujaan yang mengorbankan nyawa manusia. Karena mereka percaya bahwa matahari harus memakan jantung dan darah manusia untuk menentukan kelangsungan hidup di dunia. Selain itu mereka menganggap raja mereka sebagai “ Kuhul Ajaw” yang artinya raja suci. Raja suci ini menjadi penghubung dengan dewa dan menjadi mediator antara para dewa dengan manusia. Untuk berkomunikasi dengan dewa, mereka melakukan ritual dengan cara melemparkan anak-anak ke dalam gua bawah tanah yang berisi air yang sering disebut dengan cenaotos (sumur alami). Gua tersebut dikeramatkan dan diyakini sebagai sumber air bagi bangsa Maya dan sekaligus gerbang menuju dunia gaib. Selain dalam hal kepercayaan, bangsa Maya juga telah memiliki kemampuan dalam bidang astronomi. Mereka menciptakan dua sistem penanggalan. Yaitu kalender tahunan dengan jumlah 365 hari per tahun yang dihitung berdasarkan revolusi, dan penanggalan yang hanya berjumlah 260 hari yang mereka gunakan
111
sebagai kalender suci. Disebut kalender suci karena ditujukan secara khusus untuk meramal. Seperti menentukan hari yang tepat untuk sebuah upacara penting, seperti pernikahan dan kelahiran. Kalau anak dilahirkan pada hari yang dianggap sial, upacara pemberian nama akan ditunda kehari yang dianggap baik. Hanya para pendeta yang dianggap memiliki kemampuan untuk menggunakan kalender ramalan itu.
Kalender bangsa Maya Peninggalan arsitektur Bangsa Maya membangun monumen dan mendirikan kota batu yang megah dengan tujuan untuk memuja para dewa. Situs peninggalan bangsa Maya paling banyak ditemukan di Amerika Tengah. Salah satu kota besar yang dibangun adalah kota Calakmul yang merupakan salah satu kota terkuat yang ada di peradaban Maya. Sedangkan salah satu piramida suku Maya adalah Chichen Itza.
112
Calakmul
Chichén Itzá Penyebab kemunduran Bangsa Maya adalah ditinggalkannya Kota dan seluruh peradabannya sekitar tahun 900 Masehi. Penyebabnya adalah kekeringan yang melanda seiring dengan penebangan pohon secara besar-besaran untuk membuka lahan pertanian yang baru. Perang saudara dan wabah penyakit yang melanda Bangsa Maya. Selain tiga hal tersebut, bangsa Maya mengalami keruntuhan karena penaklukan yang dilakukan oleh Hernando Cortez pada tahun 1521.
113
2. PERADABAN BANGSA AZTEC (1298-1521 M)
Coba anda amati gambar diatas! Menunjukkan gambar apakah ini? Ya benar ! ini merupakan salah satu ritual keagamaan Bangsa Aztec. Sama halnya dengan kepercayaan bangsa Maya, bangsa Aztec menyembah banyak dewa. Dewa tertinggi bangsa Aztec adalah dewa perang dan dewa matahari. Bangsa Aztec percaya bahwa dewa matahari akan selalu memberikan kemakmuran bagi mereka asalkan dewa matahari diberikan pengorbanan manusia. Upacara pengorbanan dilakukan diatas altar dipuncak piramid dengan cara mengambil jantung korban untuk pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara masal dengan cara membunuh banyak orang. Bangsa Aztec adalah bangsa pengembara yang tiba di lembah Meksiko pada abad ke-3. Mereka kemudian sampai di danau berawa yang terletak di sebelah selatan Texcoco. Bangsa Aztek berasal dari suku Toltek (Indian Toltek) yang datang dari sebelah utara kemudian mendiami dataran tinggi Meksiko, dengan ibukota Tenochtilan. Kekuasaan bangsa Aztek membentang dari bagian Tengah Meksiko hingga Samudera Pasifik, dengan koloni-koloni di bagian Amerika Tengah. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar peta dihalaman selanjutnya.
114
Peta wilayah kekuasaan Bangsa Aztec Suku bangsa Aztec sangat terampil dalam bidang Arsitektur, kerajinan emas dan perak, keramik dan tenun.Kerajaan merangkai bulu burung sangat maju. Mantel dan hasil tenunan dari bulu burung sangat artistik. Emas dan perak berlimpah ruah, tetapi tidak berharga bagi mereka.Sedangkan yang berharga adalah kuda. Bangsa Aztec membangun piramida matahari dengan ketinggian 64 meter. Piramida ini dibangun sekitar tahun 31 Sebelum Masehi selain piramida Matahari bangsa Aztec juga telah meninggalkan warisan budaya yang bermutu tinggi seperti :Piramida Bulan, Kuil Quetzalkoatl. Hasil Kebudayaan suku Aztec adalah : 1. Kuil berbentuk piramida yang tengahnya berlubang untuk memasukan kurban (emas dan perak) 2. Konsep kepercayaannya menyembah dewa-dewa 3. Ditemukan patung di kota Vera Cruz, yang beratnya 30 ton sebagai perwujudan dewa utama yang disucikan 4. Mampu mengusahakan tambang emas dan perak 5. Suku Aztec tiap 52 tahun sekali mengadakan upacara besar-besaran yang dipusatkan di Hall of the Star, ibukota kerajaan Aztec. Bangsa Aztec telah mengenal tulisan piktograf yang mirip dengan huruf hieroglif, yang disebut n’ahuatl. Alfabet untuk bahasa ini berbentuk gambar. Soal tulis menulis hanya dilakukan oleh ahli dan imam terpelajar yang telah
115
mendapatkan pelatihan. Mereka menyimpan catatan diatas kertas yang terbuat dari kulit kayu atau kulit rusa. Mereka biasanya menulis dengan menggunakan arang yang kemudian diwarnai dengan sayuran dan zat-zat lainnya.
Sistem penulisan Bangsa Aztec Pada tahun 1519 M, armada Spanyol mendarat di pesisir timur Meksiko. Panglima armada Spanyol, Kapten Hernan Cortes, dianggap sebagai
Dewa
Quetzalcoatl. Badan Hernan Cortes besar, berkulit putih dan berjanggut. Karena itu Cortes diterima dengan penuh hormat. Cortes tidak membalas baik penerimaan luar biasa itu. Tetapi Cortes justru meringkus raja Aztec. Walaupun rakyat Aztec melawan, mereka dikalahkan oleh pasukan Cortes, senjata buatan kayu dan batu dikalahkan oleh senjata senapan dan pedang-pedang besi. Penyakit seperti cacar dan campak mengurangi jumlah penduduk Aztec (dari 10 juta orang pada tahun 1500 M menjadi 1 juta pada tahun 1525 M).
116
3. PERADABAN BANGSA INCA (500-1532 M)
Machu Picchu Coba Anda perhatikan gambar di atas ! gambar di atas merupakan salah satu peninggalan Bangsa Inca yang hingga kini masih ada. Machu Picchu terletak di
Pegunungan
Peru.
Dari
tata
letak
dan
arsitekturnya,
Machu
Picchu
diperkirakan merupakan sebuah kompleks hunian suku Inca. Suku Inca diduga membangun Machu Picchu pada 1430 dan selesai 30 tahun kemudian. Namun, kurang dari seratus tahun kemudian mereka meninggalkan kompleks itu. Menurut hipotesa para peneliti pengungsian masal dari Machu Picchu disebabkan adanya wabah cacar sebelum datangnya penjajah Spanyol. Untuk mengetahui letak geografis Bangsa Inca, perhatikan gambar peta dibawah ini !
117
Wilayah kekuasaan bangsa Inca Suku Inca adalah bangsa kuno yang tinggal di Amerika Selatan. Budaya mereka yang unik mulai menyebar selama abad ke-12, dan selama 400 tahun
mereka
mengontrol wilayah yang lebih besar daripada Amerika Selatan lainnya. Inca sendiri adalah sebuah kerajaan kuno yang dahulu terletak di wilayah Peru. Kerajaan ini ada pada tahun 1438 dan berakhir sampai tahun 1533 Masehi. Sukunya disebut dengan suku Inca. Kerajaan Inca terletak di sekitar danau Titicaca dekat Pegunungan Andes. Pendirinya adalah Manco-Copac tahun 500 M. Bangsa Inca adalah bangsa yang menyembah Dewa Matahari dan mereka sendiri menanamkan dirinya sebagai “anak-anak matahari”. Orang-orang Inca menghormati kepada Kaisar karena ia bukan seeorang penguasa biasa, melainkan Kaisar dipandang sebagai dewa. Selain Dewa Matahari yang dianggap sebagai Dewa lainnya, seperti Dewa yang tertinggi, orang-orang Inca juga menyembah dewa lainnnya, seperti dewa Virakocha sebagai Dewa Pencipta, Dewa Bulan, Dewa Bintang, Dewa Halilintar, Dewa Kesuburan yang paling besar pengaruhnya diantara kelompok dewa praktis ini ialah Dewa Matahari, karena menurut kepercayaan orang-orang Inca bahwa Dewa Mataharilah yang hanya menurunkan
118
keluarga Inca. Oleh sebab itu Kaisar dianggap sebagai Dewa Matahari itu sendiri. Kaisar sebagai dewa, ia tidak dapat berbuat salah dan semua kehendaknya adalah undang-undang.
Dewa Virakocha Sistem religi orang-orang Inca melaksanakan upacara kurban manusia jika negara dalam kena bencana seperti : bahaya kelaparan, raja jatuh sakit hati, atau bencana lainnya. Wanita kurban biasanya terpilih secara khusus dan dapat dipersembahkan kepada para dewa orang-orang Inca. Sedangkan mengenai yang mengelola sistem religi orang-orang Inca diserahkan kepada lembaga Agama yang berpusat di Kuzko. Selain pemujaan terhadap dewa-dewi, khusunya dewa Matahari, orangorang Inca juga memuja para leluhur yang sudah mati.Orang-orang Inca juga memuja para leluhur yang sudah mati.Orang-orang Inca juga telah mampu mengawetkan jenazah (mumi). Di Kuil Kuzco banyak terdapat Mumi dari keluarga raja-raja Inca,demikian juga pada masyarakat Inca juga mempunyai tradisi membuat mumi pada jasad leluhurnya yang telah mati, karena mereka mempunyai keyakinan bahwa selama jasadnya masih tetap utuh, maka leluhur mereka belum mati.Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar dibawah ini !
119
Mumi yang diawetkan Dalam kegiatan pertanian, mereka telah mengembangkan semacam sebuah laobratorium yang disebut Moray varietas
yang
cocok
mengembangkan
di
tanam
persawahan
yang dimaksudkan untuk mengembangkan di
dataran
dengan
tinggi
120ystem
Andes.
terasering,
persawahan yang disusun bertingkat-tingkat untuk menahan banjir.
120
Mereka yaitu
juga sistem
Moray dan Terasering Penyebab kemunduran Bangsa Inca dikarenakan raja terakhir Inca bernama Sapa Inca Huayna Capac meninggal dunia karena terkena wabah cacar. Dengan tidak adanya pengganti penguasa, yang mengarah ke perang saudara, dan menyebabkan melemahnya kerajaan. Selain itu pada tahun 1531 Spanyol yang dipimpin Francisco Pizzaro menyerang dan menguasai Kerajaan Inca.
121
C. Rangkuman Suku bangsa Maya terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah.Wilayah kerajaan
Maya
meliputi
Semenanjung
Yukatan
(Meksiko),
Honduras,
dan
Guatemala. Wilayah suku Maya berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat dan Laut Karibia di sebelah timur. Pusat peradaban Maya terletak di Semenanjung Yukatan. Kepercayaan suku Maya banyak menyembah dewa-dewa {politheisme}, seperti dewa laut,dewa matahari,dewa hujan, dan dewa musim semi. Mereka juga mengenal upacara pemujaan yang mengorbankan nyawa manusia.Mereka percaya bahwa matahari harus memakan jantung dan darah manusia untuk menentukan kelangsungan hidup di dunia. Peninggalan arsitektur bangsa Maya antara lain kota Calakmul dan piramida Chichen Itza. Bangsa Aztec adalah bangsa pengembara yang tiba di lembah Meksiko pada abad ke-3. Mereka kemudian sampai di danau berawa yang terletak di sebelah selatan Texcoco. Bangsa Aztek berasal dari suku Toltek (Indian Toltek) yang datang dari sebelah utara kemudian mendiami dataran tinggi Meksiko, dengan ibukota Tenochtilan. Kekuasaan bangsa Aztek membentang dari bagian Tengah Meksiko hingga Samudera Pasifik, dengan koloni-koloni di bagian Amerika Tengah. Suku bangsa Aztec sangat terampil dalam bidang Arsitektur, kerajinan emas dan perak, keramik dan tenun.Kerajaan merangkai bulu burung sangat maju. Mantel dan hasil tenunan dari bulu burung sangat artistik. Emas dan perak berlimpah ruah, tetapi tidak berharga bagi mereka.Sedangkan yang berharga adalah kuda. Bangsa Aztec telah mengenal tulisan piktograf yang mirip dengan huruf hieroglif, yang disebut n’ahuatl. Alfabet untuk bahasa ini berbentuk gambar. Bangsa Inca adalah bangsa kuno yang tinggal di Amerika Selatan yang dahulu terletak di wilayah Peru. Kerajaan ini ada pada tahun 1438 dan berakhir sampai tahun 1533 Masehi. Sukunya disebut dengan suku Inca. Kerajaan Inca terletak di sekitar
danau
Titicaca
dekat
Pegunungan
Andes.
Dalam
kegiatan
pertanian,mereka telah mengembangkan semacam sebuah laboratorium yang disebut Moray. Peninggalan Bangsa Inca yang terkenal adalah Machu Picchu yakni kompleks tempat tinggal Bangsa Inca.
122
D. Soal
1. Perhatikan keterangan-keterangan berikut! 1)
Terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah.
2)
Wilayahnya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko), Honduras, dan
Guatemala. 3)
Pada tahun 750 M muncul masalah yang memicu runtuhnya peradaban.
4)
Sekitar abad ke-13 terjadi perang saudara.
Berdasarkan keterangan tersebut, kerajaan yang dimaksud adalah . . . . . A.
Kerajaan Aztec
B.
Kerajaan Persia
C.
Kerajaan Assyria
D.
Kerajaan Maya
E.
Kerajaan Inca
2. Pusat Kerajaan Aztec berada di daerah Semenanjung Yukatan, Meksiko. Suku Aztec dikenal sebagai bangsa yang . . . . . A.
Senang berlayar
B.
Senang membuat kuil-kuil
C.
Membuat patung
D.
Suka bertani
E.
Suka berperang
3. Perhatikan keterangan-keterangan berikut! 1)
Pusat Kerajaan di daerah Semenanjung Yukatan, Meksiko.
2)
Berdiri sekitar tahun 1298 M.
3)
Kebudayaannya berkembang di daerah Meksiko Tengah dan Selatan,
terutama di sekitar Danau Tezuko, Zumpangochalko, dann Xaltokan. 4)
Pengaruh kebudayaan meluas dari Pantai Pasifik sampai Teluk Meksiko.
Berdasarkan keterangan tersebut, kerajaan yang dimaksud adalah . . . . . A.
Kerajaan Inca
B.
Kerajaan Aztec
C.
Kerajaan Maya
D.
Kerajaan Harsha
E.
Kerajaan Persia
123
4. Perhatikan gambar dibawah ini !
Bangunan ini dahulu digunakan sebagai kota tempat tinggal dari Bangsa Maya. Nama kota ini adalah........... A. Machu Picchu B. Piramida Giza C. Chichén Itzá D. N’ahuatl E. Calakmul
5. Salah satu penyebab kemunduran dari Bangsa Maya adalah.................... A. Kekeringan yang melanda seiring dengan penebangan pohon secara besarbesaran untuk membuka lahan pertanian yang baru B. Terjadinya banjir besar yang mengakibatkan hancurnya pusat-pusat kebudayaan C. Serangan dari Bangsa Toltec D. Gempa bumi E. Meletusnya gunung Vesivius
6. Dewa Virakocha dalam kepercayaan Bangsa Inca merupakan dewa.............. A. Dewa Kematian B. Dewa ilmu pengetahuan C. Dewa keberuntungan D. Dewa kelahiran E. Dewa penghancur
7. Tujuan dibuatnya Moray oleh Bangsa Inca adalah......... A. Sebagai tempat berlindung dari serangan bangsa lain B. Tempat pemujaan para dewa C. Tempat menguburkan raja-raja Bangsa Inca D. Tempat mengembangkan varietas yang cocok di tanam di dataran tinggi Andes E. Tempat mengembangkan hewan ternak Bangsa Inca
124
8. Bangsa aztek telah mengenal tulisan piktograf yang mirip dengan huruf hieroglif, yang disebut.................... A. Tulisan Paku B. Toltek C. N’ahuatl D. Tenochtilan E. Kuzko
9. Pemimpin Spanyol yang dianggap sebagai
Dewa Quetzalcoatl oleh Bangsa
Aztec adalah............. A. Fransisco Pizzaro B. Hernan Cortes C. James Cook D. Vasco da Gama E. Alfonso d Alberque
10. Dalam kepercayaan Bangsa Maya, pemimpin dianggap sebagai raja suci yang memiliki keahlian berkomunikasi dengan dewa. Sebutan untuk raja suci ini adalah..... A. Amaterasu B. Dewa kematian C. Kuhul Ajaw D. Quetzalcoatl E. Calakmul
Catatan: Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir materi pembelajaran modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi Anda. Rumus: Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100% 15
125
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70%
= kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai di atas 80%, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Bagus! Tetapi jika penguasaan Anda di bawah 80% Anda harus mengulagi kegiatan pembelajaran ini, terutama yang belum Anda kuasai.
E. Jawaban No
Jawaban No
Jawaban
1
D
6
D
2
E
7
D
3
B
8
C
4
E
9
B
5
A
10
C
126
GLOSARIUM Politheisme
: Kepercayaan menyembah banyak dewa
Kuhul Ajaw
: Sebutan Bangsa Maya terhadap pemimpinya yang memiliki
arti raja suci Cenaotos : Gua bawah tanah yang berisi air Calakmul : Nama salah satu kota terkuat yang ada di peradaban Maya Chichen Itza : Piramida suku Maya Quetzalkoatl : Nama dewa matahari Bangsa Aztec N’ahuatl : Tulisan piktograf yang mirip dengan huruf hieroglif yang digunakan untuk berkomunikasi oleh Bangsa Aztec Machu Picchu : Kompleks hunian Bangsa Inca yang berada di Pegunungan Andes Manco-Copac : Nama raja yang mendirikan Kerajaan Inca Dewa Virakocha: Sebutan Dewa Pencipta, Dewa Bulan, Dewa Bintang, Dewa Halilintar, Dewa Kesuburan oleh Bangsa Inca Kuil Kuzco : Kuil tempat pemujaan Bangsa Inca terhadap dewa-dewa dan tempat menyimpan mumi Moray : Laboratorium alam untuk mengembangkan varietes tanaman yang cocok ditanam di Pegunungan Andes
Terasering : Sistem persawahan yang disusun bertingkat-tingkat untuk menahan banjir. Sapa Inca Huayna Capac : Raja Inca yang meninggal karena terk
127
DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA BUKU: Ade Munajat. 2004. Sejarah 1 SMA. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung Adang Kurnia,dkk. Sejarah SMA Kelas X. Bogor: Pustaka Gemilang Dwi Ari Listiyani. 2010. Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Darussalam, Samsul Farid.2014. Sejarah Untuk SMA Kelas X. Bandung : Yrama Widya Dwi Ari Listiyani.2009. Sejarah X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Eko Targiyatmi, Herimanto.2013. Sejarah 1 Pembelajaran Interaktif. Solo: PT.Tiga Serangkai Hapsari, Ratna. 2014. Sejarah 1 Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Erlangga. Herimanto & Eko Targiyatmi. 2014. Sejarah Pembelajaran Interaktif 1 untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Marwan Supriyadi.2009. Sejarah Untuk SMA X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Matroji. 2008. Sejarah 1. Jakarta: Bumi Aksara Samsul Farid. 2013. Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya. Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
PUSTAKA INTERNET : https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Lembah_Sungai_Indus http://www.gurusejarah.com/2015/02/peradaban-lembah-sungai-indus.html http://sejarahsma3.blogspot.co.id/2011/04/peradaban-kuno-mesopotamia.html http://www.gurusejarah.com/2015/02/pengaruh-peradaban-kuno-padamasyarakat.html http://afiyatid0tanis.blogspot.co.id/2013/12/lks-sejarah-peradaban-kuno-diasia_21.html http://ridwan-site.blogspot.co.id/2009/05/sistem-pemerintahan-pendudukdan.html
128
https://riskykusuma.files.wordpress.com/2012/10/peta2bcina.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Lembah_Sungai_Kuning http://1.bp.blogspot.com/56UB1xdNtlI/VBZtzmkX7TI/AAAAAAAAWH8/nTFVURC VqSs/s1600/guci-keramik
129
MODUL 2 MATA PELAJARAN
SEJARAH PEMINATAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS X SEMESTER 2
Penulis: Ade Munajat, Dudung Koswara, Ros Rosidah, Umi Renggowati, Endang Widiyati, Evi Septiani, Revinerita G. Samsam Budiman, Dhodie Mulya S. Dena R.A., Ismaelana W. Euis Iskantini, Lely Hidayati, Susy Susilawaty Editor: Ade Munajat Dudung Koswara
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI 2015
130
KATA PENGANTAR Pada Agustus 2015, Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Sistem Perencanaan dan Pengembangan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk 20 mata pelajaran yang diajarkan di SMA/SMK dilingkungan Kota Sukabumi. Pasca kegiatan bimtek, sebanyak 14 orang
yang berhimpun dalam organisasi
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) membuat produk pengembangan profesi berupa modul. Salah satu modul itu ialah modul mata pelajaran sejarah program peminatan kelas XI semester ke-2. Modul berisi materi pokok yang dikembangkan dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Sejarah program Ilmu Pengetahuan Sosial kelas
XI
semester
ke-2.
sebagaimana
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014. Modul dikemas dalam konteks pendekatan saintifik dengan rangkaian langkah yang terdiri dari pendahuluan, tujuan mempelajari modul, kegiatan pembelajaran, rangkuman, pelatihan penguasaan kompetensi, dan diakhiri dengan glosarium. Selanjutnya, kami sampaikan rasa terima kasih
kepada Walikota Sukabumi,
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mencurahkan perhatiannya bagi pengembangan profesi pendidik. Demikian pula ucapan terima kasih disampaikan kepada Kepala Bidang Dikmenum khususnya seksi Kurikulum yang memfasilitasi kami dalam rangkaian penyelesaian modul ini. Kepada seluruh sejawat guru mata pelajaran sejarah SMA/SMK
juga
diucapkan terima kasih, semoga waktu yang kita sisihkan di antara kesibukan menjadi amal ibadah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Amin. Sukabumi, awal Oktober 2015 Editor
131
DAFTAR ISI Kata Pengantar Kegiatan Belajar 9 Keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan Manusia Modern dalam Fisik dan Budaya A. Pendahuluan B. Kegiatan Pembelajaran C. Rangkuman D. Pelatihan Penguasaan Kompetensi Kegiatan Belajar 10 Keterkaitan Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Kepercayaan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Teknologi serta Pengaruhnya dalam Kehidupan Masa Kini A. Pendahuluan B. Kegiatan Pembelajaran C. Rangkuman D. Pelatihan penguasaan kompetensi Kegiatan Belajar 11 Peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini
dalam
cara
berhubungan
dengan
lingkungan,
hukum,
kepercayaan,
pemerintahan, dan sosial A. Pendahuluan B. Kegiatan Pembelajaran C. Rangkuman D. Pelatihan penguasaan kompetensi Glosarium……………………………………………………………………………………………
132
DAFTAR ISI Kata Pengantar Kegiatan Belajar 9 Keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan Manusia Modern dalam Fisik dan Budaya E. Pendahuluan F. Kegiatan Pembelajaran G. Rangkuman H. Pelatihan Penguasaan Kompetensi Kegiatan Belajar 10 Keterkaitan Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Kepercayaan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Teknologi serta Pengaruhnya dalam Kehidupan Masa Kini E. Pendahuluan F. Kegiatan Pembelajaran G. Rangkuman H. Pelatihan penguasaan kompetensi Kegiatan Belajar 11 Peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini
dalam
cara
berhubungan
dengan
lingkungan,
hukum,
kepercayaan,
pemerintahan, dan sosial E. Pendahuluan F. Kegiatan Pembelajaran G. Rangkuman H. Pelatihan penguasaan kompetensi Glosarium……………………………………………………………………………………………..
133
KEGIATAN BELAJAR 10 KEHIDUPAN MANUSIA PRAAKSARA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis keterkaitan kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan,sosial, budaya, ekonomi,dan teknologi sertap engaruhnya dalam kehidupan masa kini. 4.10 Menarik berbagai kesimpulan dari hasil evaluasi terhadap perkembangan teknologi pada zaman kehidupan praaksara terhadap kehidupan masyarakat masa kini, dalam bentuk tulisan A. Pendahuluan Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi yang tersaji dalam kegiatan belajar; 2. Jawab pelatihan soal tanpa melihat kembali materi kegiatan belajar; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda.
Tujuan Mempelajari Modul: Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca materi kegiatan belajar tentang kehidupan manusia praaksara Indonesia 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang kehidupan manusia praaksara Indonesia 3. Mengumpulkan
informasi
tentang
kehidupan
manusia
praaksara
Indonesia 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai kehidupan manusia praaksara Indonesia 5. Mengkomunikasikan
hasil
analisis
melalui
bentuk
tulisan
berupa
kesimpulan maupun presentasi tentang kehidupan manusia praaksara Indonesia B. Kegiatan Belajar KEHIDUPAN AWAL MANUSIA INDONESIA DI BIDANG KEPERCAYAAN, SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN TEKNOLOGI SERTA PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN MASA KINI. Silahkan Anda amati gambar di bawah ini :
Dapatkah Anda membedakan bahan dasar kedua benda pada gambar di atas? Dari segi teknologi dan peralatan yang digunakan, kehidupan awal manusia Indonesia melampaui dua zaman : 1. zaman Batu 2. zaman Logam A. Zaman Batu Peta Konsep
PALEOLITHIKUM
MESOLITHIKUM PEMBAGIAN JAMAN BATU NEOLITHIKUM
MEGALITHIKUM
1. Jaman Batu Tua (Paleolithikum) Zaman
Batu
Tua
(Bahasa
Inggris:
Paleolithic
atau
Palaeolithic,
Yunani:palaios — purba dan lithos — batu) adalah zaman praaksara yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM. Alat-alat dari batu yang digunakan pada zaman batu tua masih sangat kasar, karena teknik pembuatannya masih sangat sederhana. Alat-alat dari batu tersebut dibuat dengan membenturkan antara batu yang satu dengan batu lainnya.
Pecahan batu yang menyerupai bentuk kapak dipergunakan sebagai alat. Peralatan dari batu dipakai untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas, serta untuk mencari dan mengolah makanan. Selain peralatan dari batu, masyarakat pada zaman batu tua juga menggunakan peralatan dari kayu, namun bekasnya tidak ditemukan karena telah lapuk dimakan usia. Peralatan pada zaman paleolitikum pertama kali ditemukan pada tahun 1935 di Jawa oleh Von Koenigswald dan M.W.F. Tweedie. Peralatan dan teknologi Kebudayaan Pacitan Alat-alat yang berasal dari kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1935 di Sungai Baksoko, Desa Punung, Pacitan, Jawa Timur. Alat-alat tersebut berupa kapak genggam, yaitu kapak tidak bertangkai yang digunakan dengan cara menggenggam, kapak perimbas (chooper), kapak penetak, pahat genggam, dan yang paling banyak ditemukan berupa alat-alat kecil yang disebut alat serpih (flake). Alat-alat batu tersebut berasal dari lapisan pleistosen tengah (lapisan dan fauna Trinil) Alat serpih ini digunakan untuk menguliti binatang buruan, mengiris daging, dan memotong ubi-ubian (seperti
pisau pada masa sekarang). Alat
serpih banyak ditemukan di Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, dan Timor. Selain di Pacitan, kapak genggam juga ditemukan di Sukabumi dan Ciamis, Jawa Barat, Parigi dan Gombong, Jawa Tengah, Bengkulu, Lahat, Sumatra Selatan, Awangbangkai, Kalimantan Selatan, Cabbenge, Sulawesi Selatan, Flores dan Timor. Kapak genggam
Kebudayaan Ngandong
Alat-alat yang ditemukan di Ngandong, Jawa Timur berupa kapak genggam dari batu dan alat-alat kecil yang disebut serpih (flake). Pada kebudayaan Ngandong juga ditemukan alat-alat dari tulang dan tanduk. Alat-alat dari tulang tersebut berupa alat penusuk (belati), ujung tombak dengan gergaji pada kedua sisinya, alat pengorek umbi dan keladi, tanduk menjangan yang diruncingkan serta duri ikan pari yang digunakan sebagai mata tombak. Alat-alat yang ditemukan di Ngandong ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1941. Alat-alat dari tulang dan tanduk dilanjutkan pada zaman megalitikum dalam kehidupan di gua-gua, khususnya di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo. Kehidupan sosial dan ekonomi Berdasarkan penemuan alat-alat paleolitikum dapat disimpulkan bahwa manusia
pendukung
zaman
batu
tua
hidup
dengan
berburu
dan
mengumpulkan makanan (hunting and food gathering). Hewan buruan pada masa manusia purba antara lain : kerbau, banteng, rusa, dan monyet. Adapun makanan yang mereka kumpulkan dari alam berupa umbi-umbian dan buahbuahan. Mereka juga hidup dengan menangkap ikan di sungai. Manusia pada jaman ini hidup berpindah – pindah (nomaden). Mereka berpindah ke tempat lain apabila hewan buruan dan bahan makanan sudah berkurang di suatu tempat. Oleh karena hidupnya selalu berpindah, manusia purba hidup dalam kelompok-kelompok kecil sehingga mereka dapat berpindah dengan cepat. Menurut Teuku Jacob, pada zaman batu tua bahasa sebagai alat komunikasi sudah mulai terbentuk. Manusia sudah mulai berkomunikasi melalui
kata-kata
di
samping
menggunakan
bahasa
isyarat.
Jumlah
Pithecanthropus di Jawa selama kala pleistosen diperkirakan jumlahnya sekitar 500 orang. Manusia Pendukung Berdasarkan penemuan yang ada dapat disimpulkan bahwa pendukung kebudayaan Pacitan adalah Pithecanthropus Erectus, dengan alasan sebagai berikut : 1. Alat-alat
dari
Pacitan
ditemukan
pada
lapisan
yang
sama
dengan
Pithecanthropus erectus, yaitu pada pleistosen tengah (lapisan dan fauna Trinil). 2. Di Chou-Kou-Tien, Cina ditemukan sejumlah fosil sejenis Pithecanthropus Erectus, yaitu Sinanthropus Pekinensis. Bersama-sama ini ditemukan juga alat-alat batu yang serupa dengan alat-alat batu dari Pacitan.
Adapun pendukung kebudayaan Ngandong yaitu : Homo Soloensis dan Homo wajakensis dengan alasan sebagai berikut : 1. Di Ngadirejo, Sambungmacan (Sragen) ditemukan kapak genggam bersama tulang-tulang binatang dan atap tengkorak Homo Soloensis. 2. Alat-alat dari Ngandong berasal dari lapisan yang sama dengan Homo Wajakensis, yaitu pleistosen atas. Kepercayaan Pada jaman ini belum ditemukan bukti-bukti yang mengarah pada adanya kepercayaan. Sehingga dapat dikatakan pada jaman ini manusia purba belum mengenal kepercayaan. 2. Jaman Batu Madya (Mesolithikum) Mesolithikum atau Zaman Batu Madya (Basa Yunani: mesos : tengah, lithos : batu) adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda. Istilah ini diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya "Zaman Prasejarah" (bahasa Inggris: Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865. Namun istilah
ini
tidak
terlalu
sering
digunakan
sampai
V.
Gordon
Childe
mempopulerkannya dalam bukunya The Dawn of Europe (1947). Zaman batu madya atau batu tengah berlangsung pada kala holosen. Perkembangan kebudayaan pada zaman batu madya berlangsung lebih cepat daripada zaman batu tua. Karena pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens (manusia cerdas) dan keadaan alam pada zaman batu madya tidak seliar pada zaman batu tua. Sehingga dalam waktu lebih kurang 20.000 tahun manusia telah mencapai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dari apa yang telah dicapai pada zaman paleolitikum. Alat batu yang digunakan pada zaman batu tua masih digunakan pada zaman batu madya, bahkan dikembangkan. Pengembangan tersebut mendapat pengaruh kebudayaan dari daratan Asia, sehingga memunculkan corak tersendiri. Alat-alat dari tulang yang digunakan pada zaman tua memegang peranan penting pada zaman batu madya. Manusia pada zaman mesolitikum ini telah mampu membuat gerabah, yaitu benda pecah belah yang dibuat dari tanah liat dan dibakar. Peralatan dan teknologi 1. Kebudayaan Tulang Sampung (Sampung Bone Culture)
Di abris sous roche banyak ditemukan alat-alat batu dan tulang dari zaman batu madya. Abris sous roche adalah gua-gua yang digunakan sebagai tempat tinggal. Gua-gua tersebut menyerupai ceruk untuk berlindung dari panas dan hujan maupun saat cuaca alam sedang tidak bersahabat. Pada tahun 19281931 Van Stein Callenfels mengadakan penelitian pertama mengenai abris sous roche di gua Lawa, Sampung, Ponorogo, Jawa Timur. Hasil kebudayaan yang ditemukan di gua tersebut adalah alat dari batu, seperti : mata panah, flake, batu-batu penggiling serta alat-alat dari tulang dan tanduk. Karena sebagian besar alat-alat yang ditemukan di Sampung berupa alat-alat dari tulang, maka disebut dengan kebudayaan Tulang Sampung atau Sampung Bone Culture. Selain alat-alat dari Sampung ini ditemukan pula fosil manusia Papua Melanesoid yang merupakan nenek moyang bangsa Papua dan Melanesia sekarang ini. Alat-alat batu dan tulang dari zaman batu madya ini juga ditemukan di Besuki, Jawa Timur oleh Van Heekeren. Di gua-gua Bojonegoro juga ditemukan alat-alat dari kerang dan tulang bersama dengan fosil manusia Papua Melanesoid. Abris Sous Roche
2. Kebudayan Toala (Flake Culture) Dua orang peneliti dari Swiss yaitu Fritz Sarasin dan Paul Sarasin, pada tahun 1893-1896 mengadakan penelitian di Gua Lamoncong, Sulawesi Selatan. Gua-gua tersebut masih didiami suku bangsa Toala. Mereka berdua
berhasil menemukan alat-alat serpih (flake), mata panah bergerigi dan alat-alat lain dari tulang. Berdasarkan alat-alat yang ditemukan Van Stein Callenfels memastikan bahwa kebudayaan Toala tersebut merupakan kebudayaan mesolitikum. Alatalat yang menyerupai alat kebudayaan Toala juga ditemukan di NTT, yaitu Flores, Roti, dan Timor. Sedangkan di daerah Priangan, Bandung ditemukan flake yang terbuat dari obsidian (batu hitam yang indah). 3. Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra (Pebble Culture) Di sepanjang pesisir Sumatra timur laut, antara Langsa (Aceh) sampai dengan Medan ditemukan bekas-bekas tempat tinggal manusia dari zaman batu madya. Penemuan tersebut berupa tumpukan kulit kerang yang membatu setinggi 7 meter. Dalam bahasa Denmark, tumpukan kulit kerang kerang tersebut disebut kjokkenmoddinger yang artinya sampah dapur. Van Stein Callenfels pada tahun 1925 juga menemukan pebble (kapak Sumatra), batu-batu penggiling, alu dan lesung batu, kapak pendek (hache courte), serta pisau batu. Kapak Sumatra atau pebble yaitu sejenis kapak genggam yang terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibilah di mana sisi luarnya tidak diapa-apakan, sedangkan
sisi
dalamnya
dikerjakan
sesuai
dengan
keperluan.
Sedangkan kapak pendek atau hache courte, yaitu sejenis kapak genggam yang bentuknya kira-kira setengah lingkaran, dibuat dengan memukuli dan memecahkan batu tanpa diasah, tajamnya terdapat pada sisi yang lengkung. Kjokkenmoddinger
Kapak Genggam Sumatera
Dari hasil-hasil kebudayaan yang ditemukan, maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan mesolithikum memiliki tiga bagian penting : di Kjokkenmoddinger
Pebble Culture Mesolithikum
Bone Culture di Abris Sous Roche
Flake Culture
Kehidupan sosial dan ekonomi Sebagian manusia pendukung kebudayaan mesolitikum masih tetap berburu dan mengumpulkan makanan, tetapi sebagian besar dari mereka sudah mempunyai tempat tinggal tetap di gua-gua dan bercocok tanam secara sederhana. Ada pula pendukung kebudayaan batu madya yang hidup di pesisir pantai.
Mereka
hidup
dengan
menangkap
ikan,
siput
dan
kerang.
Mereka bercocok tanam secara sederhana dan masih berpindah-pindah sesuai dengan keadaan kesuburan tanah. Tanaman yang mereka tanam semacam umbi-umbian. Pada masa itu, manusia purba sudah berusaha menjinakkan binatang. Hal ini dibuktikan dengan penemuan fosil anjing di Gua Cokondo, Sulawesi Selatan. Manusia pendukung Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum adalah manusia dari ras Papua Melanesoid. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya fosil-fosil manusia ras Papua Melanesoid, baik pada kebudayaan Sampung maupun di bukit kerang di Sumatra. Adapun pendukung kebudayaan Toala menurut Sarasin
diperkirakan
nenek
moyang
suku
Toala
merupakan keturunan bangsa Wedda dari Sri Lanka.
sekarang
yang
juga
Kepercayaan Masyarakat pendukung zaman mesolitikum di Indonesia sudah mengenal kepercayaan dan penguburan mayat. Lukisan manusia di Pulau Seram dan Papua merupakan contoh gambar nenek moyang yang dianggap memiliki kekuatan magis sebagai penolak roh jahat. Bukti adanya penguburan dari zaman mesolitikum ditemukan di Gua Lawa (Sampung) dan kjokkenmoddinger. Mayat yang dikubur tersebut dibekali dengan bermacam-macam keperluan sehari-hari seperti kapak-kapak yang indah dan perhiasan. Ada juga mayat yang ditaburi dengan cat merah dalam suatu upacara penguburan dengan maksud memberikan kehidupan baru di alam baka. Seni lukis Pendukung kebudayaan mesolitikum melakukan kegiatan menggambar pada dinding-dinding gua ketika mereka mulai hidup menetap di gua. Pada tahun 1950 Van Heekem melakukan penelitian pertama kali lukisan pada dinding gua di Leang Patta E, Sulawesi Selatan. Pada gua tersebut terdapat gambar cap-cap tangan dengan latar belakang cat merah dan gambar seekor rusa yang sedang melompat dengan panah di bagian jantungnya. Pada tahun 1977, Kosasih S.A. menemukan lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Di gua tersebut ditemukan bermacam-macam lukisan seperti manusia dengan berbagai sikap, kuda, rusa, buaya, dan anjing. Pada tahun 1937 J. Roder menemukan lukisan dinding gua di Pulau Seram dan Pulau Kei. Lukisan tersebut di antaranya cap-cap tangan, gambar kadal, manusia,
rusa
burung,
perahu,
geometrik.
Lukisan Dinding Gua 3, Zaman Batu Muda (Neolithikum)
matahari,
mata,
dan
gambar-gambar
Peninggalan kebudayaan jaman neolithikum ditemukan hampir di seluruh kepulauan
nusantara,
sehingga
menurut
R.
Soekmono
kebudayaan
neolithikum inilah yang menjadi dasar kebudayaan Indonesia sekarang. Peralatan dan teknologi Peralatan yang dihasilkan pada jaman neolithikum sudah sangat halus karena mereka mengenal teknik mengasah dan mengupam. Kapak persegi Von Heine Geldern memberi nama kapak persegi karena bentuknya memanjang dengan penampang berbentuk persegi panjang. Daerah penemuan kapak persegi di Indonesia diantaranya : a. Bagian Barat : Sumatera, Jawa, dan Bali b. BagianTimur : Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan sedikit Kalimantan Di antara kapak-kapak persegi tersebut ada yang di buat dari batu-batu indah. Alat-alat tersebut tidak dipergunakan sebagai alat untuk bekerja, melainkan untuk lambang kebesaran, jimat dan alat upacara. Kebudayaan kapak persegi ini masuk ke Indonesia melalui rute : Asia – Asia Tenggara – Semenanjung Malaka – Sumatera – Jawa – Kalimantan – Sulawesi – Nusa Tenggara - Maluku
Kapak Persegi
Kapak Lonjong Kapak lonjong adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur. Pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai, kemudian diikat
menyiku. Bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah batu kali yang berwarna kehitaman. Ada dua macam kapak lonjong, yaitu kapak lonjong besar yang disebut walzenbeil, yang ditemukan di Irian sehingga sering dinamakan Neolitikum Papua dan kapak kecil yang disebut keinbeil, banyak ditemukan di Kepulauan Tanimbar dan Seram. Persebaran kapak lonjong dari Asia Daratan ke Kepulauan Nusantara melalui Jalan Timur, yaitu : Asia Daratan – Cina –Jepang – Formosa(Taiwan) – Philipina – Minahasa – Maluku - Papua .
Kapak lonjong Gerabah Di zaman bercocok tanam, manusia sudah dapat membuat benda-benda dari tanah liat yang dibakar, disebut tembikar atau gerabah. Gerabah hanya dibuat dengan tangan tanpa bantuan roda pemutar seperti sekarang. Jenis benda yang dibuat dari tanah liat ini antara lain kendi, mangkuk, perluk belanga, dan manik-manik. Gerabah banyak ditemukan di lapisan teratas bukit-bukit kerang di Sumatra dan dibukit-bukit pasir pantai selatan Jawa, antara lain di Jogjakarta dan Pacitan, Kendeng Lembu (Banyuwangi), Tangerang, dan Minanga Sippaka (Sulawesi Tenggara). Selain itu, di Melolo (Sumatra Barat banyak ditemukan gerabah yang berisi tulang belulang manusia. Alat Serpih Alat serpih dibuat dengan cara memukul bongkahan batu menjadi pecahanpecahan kecil yang berbentuk segitiga, trapesium, atau setengah bulat. Alat ini
digunakan untuk alat pemotong, gurdi, atau penusuk. Alat serpih ada yang dikerjakan lagi menjadi panah dan ujung tombak. Gurdi dan Pisau Gurdi dan Pisau neolitik banyak ditemukan di kawasan tepi danau, misalnya Danau Kerinci (Jambi), Danau Bandung, Danau Cangkuang, Leles Garut, Danau Leuwilang Bogor (Jawa Barat), Danau Tondano, Minahasa (Sulawesi Utara), dan sebuah danau di Flores Barat (Nusa Tenggara Timur. Perhiasan Perhiasan neolitik ini dibuat dari batu mulia yang berupa gelang. Benda tersebut banyak ditemukan di Tasikmalaya, Cirebon, dan Bandung. Jenis perhiasan itu antara lain gelang, kalung, manik-manik, dan anting-anting. Bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah batu-batu indah, seperti agat, kalsedon dan jaspis. Kehidupan sosial dan ekonomi Pada zaman batu muda terjadi perubahan besar dalam bidang sosial budaya yang disebut dengan Revolusi Neolitikum. Revolusi Neolitikum yaitu perubahan
dari
mengumpulkan
makanan
(food
gathering)
menjadi
menghasilkan makanan (food producing). Di samping itu perubahan dari kehidupan nomaden menjadi menetap. Masyarakat prasejarah pada masa ini menghasilkan makanan dengan cara bercocok tanam dan beternak. Jenis-jenis tanaman yang mereka tanam pada awalnya berupa umbi-umbian dan selanjutnya mereka mengenal padi-padian (jawawut). Hewan pertama yang mereka jinakkan anjing, kerbau, dan babi. Sementara itu, kegiatan berburu dan menangkap ikan masih mereka lakukan pada waktu-waktu senggang. Kehidupan bercocok tanam yang pertama kali dikenal oleh manusia adalah berhuma. Berhuma adalah teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanamnya, setelah tahan tidak subur mereka pindah dan mencari bagian hutan yang lain. Kemudian mereka menggulang pekerjaan membuka hutan, demikian seterusnya. Namun dalam penetapan dalam waktu yang cukup lama. Bahkan hal ini dapat berlangsung dari generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, manusia mulai menerapkan kehidupan bercocok tanam pada tanah-tanah persawahan. Pada masa kehidupan bercocok tanam, kebutuhan kehidupan masyarakat semakin bertambah, namun tidak ada anggota masyarakat yang dapat
memenuhi kehidupannya sendiri. Dengan kenyataan seperti ini, dalam rangka memenuhi kebutuhannya masing-masing diadakan pertukaran barang dengan barang yang disebut sistem barter. Sistem barter ini menjadi awal munculnya perdagangan atau sistem perekonomian masyarakat. Untuk memperlancar kegiatan tersebut dibutuhkan tempat khusus yang dapat dijadikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang disebut pasar. Mereka
juga
sudah
mengenal
pakaian,
hal
ini
dibuktikan
dengan
ditemukannya alat pemukul kulit kayu. Mereka juga telah menggunakan perhiasan, terbukti dengan ditemukannya gelang, kalung dan manik-manik dari batu indah. Dengan berkembangnya kehidupan sosial budaya yang lebih maju, maka mereka memerlukan alat komunikasi yang efektif, yaitu bahasa. Menurut H. Kern, bahasa yang digunakan oleh penduduk di kepulauan Indonsia pada zaman neolitik adalah bahasa Melayu Polinesia yang merupakan rumpun bahasa Austronesia. Dalam perkembangannya, pola hidup menetap telah membuat hubungan sosial masyarakat terjalin dan ternegosiasi dengan baik. Dalam perkumpulan masyarakat yang masih sederhana biasanya terdapat seorang pemimpin yang disebut kepala suku, sosok kepala suku merupakan orang yang sangat dipercaya dan ditaati untuk memimpin sebuah kelompok. Kepala suku ini dipilih berdasarkan prinsip primus inter pares, yaitu memilih pemimpin berdasarkan keahlian yang dimiliki. Manusia pendukung Manusia pendukung kebudayaan kapak persegi di Indonesia berasal dari ras Proto-Melayu (Melayu Tua) yang datang ke Indonesia menggunakan perahu bercadik sekitar 2.000 tahun yang lalu. Penduduk Indonesia sekarang yang termasuk ke dalam ras Proto-Melayu antara lain : suku Sasak, Batak, Dayak, dan Toraja. Sedangkan manusia pendukung kebudayaan kapak lonjong di Indonesia bagian timur adalah ras Papua Melanesoid. Kepercayaan Masyarakat zaman neolitikum memercayai kekuatan-kekuatan gaib di luar kekuatan manusia. Kepercayaan masyarakat neolitikum adalah animisme dan dinamisme. Animisme adalah keprcayaan tentang adanya roh-roh yang memiliki kekuatan di alam gaib, dan dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan karena ditempati roh atau merupakan perwujudan dari roh. Masyarakat neolitikum percaya bahwa ada kehidupan lain bagi seseorang yang sudah meninggal, untuk itu diadakan upacara-upacara bagi seseorang
terutama untuk kepala suku yang meninggal. Penguburan dilakukan pada tempat yang dianggap sebagai tempat tinggal nenek moyang atau asal-usul anggota masyarakat. 4. Jaman Batu Besar (Megalithikum) Megalitikum bangunan
merupakan
monumental
kebudayaan
yang
terbuat
yang
dari
menghasilkan
batu-batu
besar.
bangunanBangunan
megalitikum ini dipergunakan sebagai sarana untuk menghormati dan pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang. Kebudayaan megalitikum muncul pada jaman neolitikum dan berkembang luas pada zaman logam. Hasil-hasil kebudayaan jaman megalithikum adalah sebagai berikut : Menhir Menhir ialah tiang atau tugu yang terbuat dari batu yang didiikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang, sehingga menjadi benda pujaan dan ditempatkan pada suatu tempat. Fungsi menhir adalah sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang, sebagai tempat memperingati seseorang (kepala suku) yang telah meninggal, dan sebagai tempat menampung kedatangan roh. Menhir banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah. Dalam upacara pemujaan, menhir juga berfungsi sebagai tempat untuk menambahkan hewan kurban. Tempat-tempat temuan menhir di Indonesia antara lain di : Pasemah (Sumatra Selatan), Pugungharjo (Lampung), Kosala dan Lebak Sibedug, Leles, Karang Muara, Cisolok (Jawa Barat), Pekauman Bondowoso (Jawa Timur), Trunyan dan Sembiran (Bali), Belu (Timor), Bada-Besoha, dan Toraja, Sulawesi. Punden Berundak Punden berundak adalah bangunan pemujaan para leluhur berupa bangunan bertingkat dengan bahan dari batu, di atasnya biasa didirikan menhir. Bangunan ini banyak dijumpai di Kosala dan Arca Domas Banten, Cisolok Sukabumi, serta Pugungharjo di Lampung. Dalam perkembangan selanjutnya, punden berundak merupaan dasar pembuatan candi, keratin atau bangunan keagamaan lainnya. Punden Berundak
Dolmen Dolmen adalah meja batu besar dengan permukaan rata sebagai tempat meletakkan sesaji, sebagai tempat meletakkan roh, dan menjadi tempat duduk ketua suku agar mendapat berkat magis dari leluhurnya. Dolmen ada yang berkakikan menhir seperti yang ditemukan di Pasemah, Sumatra Selatan, ada juga yang digunakan sebagai kubur batu seperti yang ditemukan di Bondowoso dan di Merawan, Jember, Jawa Timur. Dolmen
Kubur peti batu Kubur peti batu adalah peti jenazah yang terpendam di dalam tanah yang berbentuk persegi panjang, sisi, alas, dan tutupnya terbuat dari papan batu. Benda ini banyak ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat. Kubur peti batu
Sarkofagus Sarkofagus atau keranda adalah peti jenazah yang bentuknya seperti lesung, tetapi mempunyai tutup. Pembuatannya seperti lesung batu, tetapi bentuknya seperti keranda. Salah satu tempat penemuan sarkofagus adalah di Bali. Isinya tulang-belulang manusia, barang-barang perunggu dan besi, serta manik-manik. Sarkofagus juga ditemukan di Bondowoso, Jawa Timur. Untuk melindungi roh jasad yang sudah mati dari gangguan gaib, pada sarkofagus sering dipahatkan motif kedok/topeng dengan berbagai ekspresi. Sarkofagus dapat juga diartikan sebagai "perahu roh" untuk membawa roh berlayar ke dunia roh. Sarkofagus
Waruga Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat dengan tutup berbentuk atap rumah. Bentuk dan fungsi waruga seperti sarkofagus, tetapi dengan penempatan posisi mayat jongkok terlipat. Waruga banyak ditemukan di Minahasa.
Arca Arca atau patung adalah bangunan yang terbuat dari batu berbentuk binatang atau manusia yang melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan. Peninggalan megalitik ini banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah, yaitu pegunungan antara wilayah Palembang dan Bengkulu. Penyelidikan di Pasemah ini dilakukan oleh Dr. Van der Hoop dan Van Heine Geldern. Di lembah Bada, Sulawesi Tengah ditemukan juga du abuah arca yang melambangkan sosok lelaki dan perempuan. Van Heine Geldern membagi penyebaran kebudayaan megalitikum ke Indonesia menjadi dua gelombang, antara lain sebagai berikut : Megalitikum tua, yang menghasilkan menhir, punden berundak, dan arcaarca statis menyebar ke Indonesia pada zaman neolitikum tahun 2500 - 1500 sebelum Masehi, dibawa oleh pendukung kebudayaan kapak persegi (ProtoMelayu). Megalitikum muda, yang menghasilkan kubur peti batu, dolmen, waruga, sarkofagus, dan arca-arca menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu tahun 1000 - 100 sebelum Masehi, dibawa oleh pendukung kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Zaman Logam Zaman digunakannya alat-alat yang terbuat dari logam secara dominan dalam kehidupan
masyarakat pra aksara setelah selama ribuan tahun
menggunakan batu disebut zaman logam (Nana Supriatna , 2006:68). Alatalat
yang
dibuatnya
kehalusannya.
terdiri
atas
bermacam-macamukuran,
jenis
dan
Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam
bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Kepandaian mengolah logam
ini diperoleh setelah mereka menerima pengaruh dari kebudayaan
Dongson (Vietnam).
Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu
dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut acire perdue. Cara Teknik Bivalve Teknik Bivalve atau disebut teknik setangkup. Yaitu teknik pembuatan perunggu dengan cara menangkupkan 2 bagian batu kemudian diisi cairan logam.Inilah Kronologisnya : yaitu cetakan terdiri dari dua bagian dan
biasanya terbuat dari batu, kemudian diikat dan ke dalam rongga cetakan itu dituangkan perunggu cair. Setelah
menunggu
beberapa
saat
cetakan
dingin
dan
membeku
maka cetakan tersebut kemudian dilepas dan jadilah barang yang dicetak Teknik ini bisa dipakai berkali-kali. Dan teknik ini adalah teknik pembuatan perunggu yang paling mudah. Perhatikan gambar berikut :
Teknik Bivalve Teknik A Cire Perdue Teknik A
Cire Perdue disebut
juga
teknik cetak lilin.
Teknik ini
menggunakan lilin sebagai bahannya, sedangkan bahan dasarnya adalah tanah liat. Benda yg dicetak terbuat dari lilin atau sejenisnya, kemudian dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang. Setelah itu dibakar maka lilin akan meleleh. Rongga bekas lilin tersebut diisi dengan cairan perunggu, sesudah dingin perunggu membeku dan tanah liat dibuang maka jadilah barang yang dicetak.
Tenik a cire perdue Peralatan dan teknologi Zaman Logam dapat dibagi menjadi 3 jaman sebagai berikut : Zaman tembaga Zaman Tembaga merupakan zaman paling awal dimana manusia sudah mengenal logam terutama yang terbuat dari tembaga. Di Indonesia sendiri tidak terpengaruh oleh jaman tembaga. Hal ini dikarenakan ketika nenek moyang datang ke Indonesia mereka sudah meninggalkan budaya tembaga. Selain itu juga di Indonesia tidak diketemukan hasil-hasil budaya yang berasal dari tembaga. Sehingga para Ahli berkesimpulan kalau negara Indonesia tidak terpengaruh atau tidak mengalami zaman tembaga dan yang terpengaruh zaman tembaga hanya negara di luar Indonesia, seperti Semenanjung Malaka (Malaysia), Muang Thai (Thailand), Vietnam serta Kamboja. Zaman Perunggu Disebut zaman perunggu karena pada zaman ini dihasilkan perlatan kehidupan yang dibuat dari perunggu. Peralatan kehidupan yang dibuat dari bahan perunggu ini meliputi: Nekara Nekara adalah genderang besar yang terbuat dari perunggu. Biasanya digunakan sebagai alat upacara untuk mengundang hujan. Nekara terbesar ditemukan di Bali. Sekarang nekara tersebut disimpan di Pura Besakih. Nekara ini disebut “The Moon of Pejeng”.
Nekara Moko Moko merupakan genderang kecil terbuat dari perunggu. Biasanya digunakan sebagai alat upacara keagamaan atau sebagai mas kawin.
Moko
Kapak corong Kapak corong disebut juga kapak sepatu. Kapak itu terdiri dari berbagai ukuran. Ada yang bertangkai panjang, ada yang melengkung ke dalam, dan ada yang cekung di pangkalnya.
Kapak corong Candrasa Kapak jenis ini ditemukan di Bandung,Jabar. Kapak ini menyerupai senjata namun tidak begitu kokoh dan kuat utk digunakan sbg alat perang/pertanian. Para ahli sejarah meyakini kapak perunggu ini digunakan utk keperluan upacara ritual.
Candrasa Arca perunggu Arca perunggu adalah arca yang terbuat dari perunggu. Bentuknya beraneka ragam seperti bentuk orang atau binatang. Bejana perunggu Bejana perunggu mirip gitar Spanyol, tetapi tanpa tangkai. Pola hiasannya menggunakan hiasan anyaman dan huruf J. Di Indonesia bejana perunggu ditemukan oleh para ahli di daerah Madura dan Sumatra. Bejana
juga
ditemukan
di Pnom Penh
(Kamboja), maka
tidak dapat
disanksikan lagi bahwa kebudayaan logam di Indonesia memang termasuk satu golongan dengan kebudayaan logam Asia yang berpusat di Dongson itu
Bejana perunggu Perhiasan
Bentuk perhiasan ini berupa gelang tangan, gelang kaki, cincin dan kalung. Sebagian besar perhiasan ditemukan sebagai bekal kubur. Zaman Besi Kebudayaan besi banyak menghasilkan benda berupa peralatan hidup dan senjata. Senjata-senjata yang dihasilkan pada zaman besi ini adalah tombak, mata panah, cangkul, sabit dan mata bajak. Benda peninggalan zaman besi ini diperkirakan cukup banyak, tetapi tidak banyak ditemukan, karena sifat benda ini yang mudah berkarat. Banyaknya benda peninggalan sejarah di atas menunjukkan bahwa nenek moyang kita sebagai bangsa yang memiliki daya kreativitas tinggi. Kehidupan Sosial Budaya Pada zaman logam manusia di Indonesia hidup di desa-desa di daerah pegunungan, dataran rendah, dan di tepi pantai. Mereka hidup dalam sistem kemasyarakatan yang telah teratur. Mereka tinggal di rumah panggung yang panjang dengan beberapa keluarga di dalamnya. Hal ini dapat diketahui dari ragam hias pada nekara perunggu yang berhasil ditemukan. Bukti-bukti sisa tempat kediaman mereka di temukan di Sumatra, Jawa Sulawesi, Bali, Sumbawa, Sumba, dan di beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Tata susunan masyarakat pada zaman logam semakin kompleks, sejalan dengan kemajuan yang dicapai manusia pada saat itu pembuatan alat-alat dari logam mendorong adanya pembagian kerja berdasarkan keahlian. Hal ini dikarenakan pembuatan alat-alat dari logam hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian khusus. Perkembangan perkampungan dan pertanian meningkatkan kesadaran akan pentingnya kepemilikan tanah. Perburuan masih dilakukan secara perorangan atau secara beramai-ramai dengan menggunakan tombak, panah, dan jerat. Manusia Pendukung Manusia pendukung kebudayaan perunggu di Indonesia adalah pendatang baru dari Asia Tanggara Daratan. Mereka merupakan penduduk Deutro Melayu (Melayu Muda) dengan membawa kebudayaan Dongson (Vietnam), yaitu kebudayaan perunggu Asia Tenggara. Deutro Melayu merupakan nenek moyang suku bangsa Jawa, Bali, Bugis, Madura, dan sebagainya.
C. Rangkuman
Perkembangan
hasil
budaya
masyarakat
awal
Indonesia
dapat
dikelompokkan dalam pembabakan zaman sebagai berikut: zaman paleolithikum, zaman mesolithikum, zaman megalithikum, dan zaman logam.
Kebudayaan-kebudayaan yang mempengaruhi teknologi peralatan yang digunakan pada zaman paleolithikum adalah kebudayaan Pacitan dan kebudyaan Ngandong.
Manusia pendukung zaman batu tua hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering) serta belum mengenal kepercayaan.
Kebudayaan-kebudayaan yang mempengaruhi teknologi peralatan yang digunakan pada zaman Mesolithikum adalah Kebudayaan Tulang Sampung, Kebudayan Toala (Flake Culture) dan Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra (Pebble Culture).
Pada zaman batu muda terjadi perubahan besar dalam bidang sosial budaya yang disebut dengan Revolusi Neolitikum. Revolusi Neolitikum yaitu perubahan dari mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi menghasilkan makanan (food producing).
Hasil-hasil kebudayaan jaman megalithikum adalah menhir, punden berundak, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, arca.
Terdapat dua teknik pengolahan logam, yaitu Cara Teknik Bivalve atau teknik dua setangkup dan Teknik A Cire Perdue atau teknik cetak tuang.
Jaman Logam dapat dibagi menjadi 3 jaman, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, zaman besi
Ketika mulai mengenal cara bercocok tanam dan mulai bertempat tingga secara menetap di suatu tempat, manusia juga mulai mengenal dan percaya terhadap adanya kekuataan gaib yang berada di luar kekuatan manusia, termasuk roh-roh nenek moyang. Oleh karena itu mereka
membangun
kepercayaan
dan
merasa
perlu
melakukan
upacara-upacara untuk memohon keselamatan dan terhindar dari marabahaya. Sistem kepercayaan masyarakat yang berkembang pada masyarakat bercocok tanam dibedakan menjadi dua, yaitu animisme dan dinamisme.
D. Penguasaan kompetensi melalui tes pilihan jamak Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Perhatikan data di bawah ini! 1. Beternak 3. Bercocok tanam 2. Berburu dan mengumpulkan 4. Berladang makanan 5. Perundagian Dari data di atas, yang merupakan zaman prasejarah berdasarkan ciri kehidupan masyarakatnya meliputi ... a. 1, 2, 3 c. 1, 3, 4 e. 1, 3, 5 b. 2, 3, 5 d. 2, 4, 5 2. Zaman logam di Indonesia diawali dengan logam yang terbuat dari ... a. perunggu c. tembaga e. besi b. perak d. emas 3. Kjokkenmodinger adalah …. a. rumah tinggal yang berupa celah-celah batu karang b. sampah-sampah dapur yang terdiri dari kulit kerang c. bukit batu karang di sepanjang pantai Sumatera Timur d. sisa-sisa makanan yang terdiri dari tylang belulang ikan e. gua-gua tempat tinggal manusia purba Zaman Mesolitikum 4. Abris Sous Rouche adalah …. a. sampah-sampah dapur yang terdiri dari kulit kerang b. gua-gua tempat tinggal manusia purba Zaman Mesolitikum c. sisa-sisa makanan yang terdiri dari tylang belulang ikan d. ceruk batu karang sebagai tempat tinggal pada Zaman Paleolitikum e. Gua tempat tinggal zaman Mesolitikum berupa ceruk-ceruk batu karang 5. Sistem kepercayaan animisme mempunyai keyakinan …. a. semua benda mempunyai kekuatan b. orang yang meninggal akan hidup di alam lain c. semua kekuatan alam dapat mempengaruhi jiwa manusia d. orang yang telah meninggal akan melindungi keluarga yang hidup e. roh nenek moyang selalu dapat dipanggil untuk diminta nasehatnya 6. Hasil kebudayaan Zaman paleolitikum adalah …. a. nekara dan moko d. chopper dan flakes b. candrasa dan moko e. kapak lonjong dan kapak c. pebble dan flakes persegi 7. Perbedaan teknik Bivalve dengan A Cire Perdue dalam pembuatan alat logam adalah …. Teknik Bivalve Teknik A Cire Perdue a. disediakan cetakan Disediakan model b. hasil sangat bervariasi Hasil monoton c. hasil cetakan sangat indah Hasil cetakan sederhana d. hasil cetakan berukuran Hasil cetakan berukuran besar kecil e. untuk keperluan upacara Membuat alat-alat pertanian 8. Perhatikan data dibawah ini : 1. hidup berkelompok 2. berpindah satu daerah ke daerah lain 3. bertempat tinggal sementara dalam gua 4. alat batu disebut pebble 5. membangun tempat pemujaan “menhir” Ciri-ciri kehidupan tersebut yang merupakan cirri kehidupan manusia purba pada masa Food Gathering adalah ….
a. 1, 2, dan 3 c. 2, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5 b. 1, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5 9. Pembagian kerja di kalangan manusia purba pada masa berburu didasarkan pada …. a. umur b. jenis kelamin c. kekuasaan d. kedudukan e. besar kecilnya tubuh
10. Perhatikan pernyataan berikut ini ! 1. kelompok masyarakat berkembang dengan pesat 2. hasil budayanya telah dihaluskan 3. hidup berkelompok 3 sampai 10 orang 4. belum bertempat tinggal tetap 5. hasil budayanya terbuat dari batu kasar ciri-ciri masyarakat berburu adalah …. a. 1, 2, dan 3 c. 1, 2, dan 5 e. 1, 3, dan 5 b. 2, 3, dan 4 d. 3, 4, dan 5 11. Masa perundagian mempunyai ciri khas yang menonjol yaitu masyarakatnya telah mengenal adanya …. a. uang d. pertukangan b. pelayaran e. perdagangan c. kepercayaan 12. Kebiasaan beternak dan memelihara hewan dilakukan pada masa …. a. awal prasejarah d. bercocok tanam b. zaman batu tua e. berburu dan meramu c. awal peradaban 13. Di bawah ini yang termasuk alat-alat budaya food gathering adalah a. chooper, menhir b. kapak corong dan alat serpih c. pandusa dan alat tulang d. kapak perimbas dan dolmen e. kapak sumatera dan alat dari tulang 14. Gambar di samping ini berfungsi sebagai .... a. Alat upacara b. Tempat menyimpan air c. Tempat menyimpan abu jenazah d. Simbol status e. Mas kawin/jujur 15. Perhatikan gambar di bawah ini!
Dari gambar-gambar tersebut yang merupakan hasil budaya Neolithikum adalah .... a. 1 & 2 d. 2 & 4 b. 1 & 3 e. 3 & 5 c. 1 & 4 16. Kebudayaan kapak persegi adalah merupakan kebudayaan zaman Neolitikum yang mendapat pengaruh Bacsonh - Hoabin dan Masuk ke Indonesia melalui Jalur …. a. Utara. d. Tengah b. Timur e. Barat c. Selatan 17. Sistem masyarakat yang sudah Teratur dengan adanya kepala suku yang dihormati dan disegani merupakan peran dari …. a. Primus Interpares
b. c. d. e.
Abris sous roche Slash and burn Hache courte Hand axe tool 18. Perdagangan sudah mulai dikenal pada zaman Megalitikum secara sederhana, perdagangan pada masa itu dikenal dengan istilah…. a. Food Gathering b. Food Producing c. Barter Innatura d. Changer e. Hunting 19. Perhatikan nama-nama daerah di bawah ini! 1. Sampung 4. Besuki 2. Lamoncong 5. Bondowoso 3. Pacitan Dari nama-nama daerah tersebut di atas, yang merupakan daerah tempat ditemukannya Abris Sous Roche adalah .... a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4 b. 1, 2, 4 e. 3, 4, 5 c. 1, 2, 5 20. Artefak terbuat dari perunggu yang dipergunakan sebagai mas kawin adalah ….
a. Moko b. Nekara c. Dolmen d. Menhir e. sarkofagus E. Kunci jawaban 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
B A B B E D A A E D C D B A E ? A D B A
KEGIATAN BELAJAR 11 PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIA Kompetensi Dasar 3.11 Menganalisis keterkaitan peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial 4.11
Menyajikan hasil analisis peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial, dalam berbagai bentuk
PERADABAN AWAL INDONESIA A. Pendahuluan Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi kegiatan belajar yang telah tersaji di bawah; 2. Jawablah setiap pelatihan soal penguasaan kompetensi; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda.
Tujuan Mempelajari Modul: Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam ahal: 1. Mengamati melalui membaca materi kegiatan belajar tentang peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan,
pertanian
dan
budaya
serta
pengaruhnya
terhadap
kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini.
3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan
hasil
analisis
melalui
bentuk
tulisan
berupa
kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini B. Kegiatan Belajar Hasil budaya, bahasa, dan fosil manusia merupakan petunjuk yang dapat mengantarkan kepada pengetahuan mengenai peradaban awal Indonesia. Hasil-hasil budaya memberi petunjuk bahwa suatu benda dengan ciri-ciri tertentu pasti dibuat dan dipergunakan oleh kelompok masyarakat tertentu yang berpusat pada daerah tertentu. Oleh karena itu, persebaran suatu benda budaya pada daerah lain yang berbeda dan jauh dari pusat atau asal tempat benda tersebut dibuat dapat memastikan persebaran pembuatnya. Sementara itu, kesamaan-kesamaan tertentu dalam bahasa serta fosil pemakainya dapat memperkuat dugaan-dugaan tadi. Brandes, H. Kern, dan Von Heine Geldren adalah beberapa ilmuwan yang melakukan penelitian mengenai hal tersebut guna mendukung dugaan-dugaan adanya persebaran komunitas manusia dari pusat budaya asalnya ke Indonesia.
Perhatikan peta di bawah ini!
Peta tersebut menggambarkan situasi Kepulauan Indonesia sebelum terbentuk seperti saat ini. Tampak Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sebagai satu kesatuan yang tak terpisah dengan Asia daratan, demikian juga Sulawesi yang masih menyatu dengan Filipina, Taiwan, dan Vietnam di utaranya. Sementara, Papua dan kepulauan di sekitarnya menyatu dengan Australia. Bangsa Negrito atau Papua Melanesoid dengan ciri kulit hitam dan rambut keriting yang tinggal di antara India dan Asia Tenggara adalah bangsa pertama yang melakukan migrasi ke Indonesia melalui arah barat dan timur. Migrasi itu oleh sebagian ahli ditaksir kira-kira berlangsung pada 7.000-8.000 tahun yang lalu. Mereka yang datang dari arah barat menelusuri kawasan Birma, Thailand, Malaysia, selanjutnya ke Jawa dan Sumatera. Dari arah timur kawasan yang ditelusurinya, antara lain Tonkin (Vietnam), Filipina, terus
menuju Sulawesi. Bangsa tersebut membawa serta budaya flakes dan alat-alat dari tulang selain kapak genggam (chopper) yang lebih maju berupa pebble (kapak Sumatera) dan hache courte (kapak pendek). Juga diduga sebagai hasil budaya peninggalannya adalah pipisan atau batu-batu penggiling beserta landasannya yang menurut perkiraan difungsikan untuk menggiling makanan. Sebagian dari hasil budaya itu ditemukan di gua-gua daerah pedalaman (abris souche rouche) atau di gua-gua tepi pantai (rock shelter). Hal itu menggambarkan tempat tinggal mereka. Sebagian lainnya ditemukan dalam onggokan sisa-sisa sampah
dapur
yang
berupa
bukit
kerang
yang
sudah
memfosil
(Kjokenmoddinger). Amati pula peta berikut ini!
Sumatera,
Jawa,
Kalimantan, Sulawesi,
dan
Flores
adalah
tempat
penemuan hasil-hasil budaya tersebut. Secara khusus, Kjokenmoddinger
terdapat di sepanjang pantai Sumatera Timur dan di antara Langsa di Aceh dan Medan, sedangkan Abris Souche Roche dan Rock Shelter ditemukan di Gua Lawa dekat Sampung (Ponorogo, Madiun), Bojonegoro, Lamoncong (Sulawesi Selatan). Para ilmuwan yang melakukan penelitian mengenai hasil-hasil budaya tersebut, antara lain Vonstein Callenfels (1925, 1928, 1931, 1933, 1954), Fritz Salasin dan Paul Sarasin (1893-1896) dan Van Heekern (1937). Pelajari Gambar berikut ini!
Pada Gambar di atas tampak Peta Kepulauan Indonesia sudah terbentuk seperti adanya sekarang. Sumatera, Jawa, Kalimantan, tak lagi menyatu dengan daratan Asia, demikian pula Sulawesi. Hal yang sama juga terjadi pada Papua terpisah dari Australia. Peristiwa ini terjadi karena gumpalan es di Kutub Utara mencair. Akibatnya air laut menjadi bertambah dan menggenangi serta menutup daratan-daratan rendah yang ada waktu itu. Terpisahlah Kepulauan Indonesia dari daratan Asia. Setelah Kepulauan Indonesia terbentuk seperti itu tibalah kaum migran gelombang kedua ke Indonesia. Menurut dugaan migrasi itu terjadi pada 4000 tahun yang lalu. Mereka membawa serta hasil budayanya dalam jenis dan
bentuk
yang
sama
dengan
sebelumnya,
hanya
sudah
lebih
spesifik
kegunaannya serta lebih halus tampilan bendanya karena diasah. Benda budaya yang ditemukan itu disebut sebagai Budaya Bachson-Hoabinh sesuai dengan tempat asal dan pusat benda itu dibuat, yaitu di daerah sekitar Tonkin, tepatnya di dekat Pegunungan Bachson dan Hoabinh. Alat-alat pebble, flake, dan alat-alat tulang serta alat batu jenis beliung persegi, kapak lonjong, alat obsidian, mata panah, dan benda megalitik adalah hasil budaya termaksud. Amati tempat penemuan alat-alat tersebut pada peta berikut ini! Perhatikan dan pelajari kembali gambar berikut ini!
Peta tersebut menggambarkan persebaran hasil budaya dari para migran yang datang pada gelombang ketiga ke wilayah Indonesia. Mereka sering disebut sebagai orang Deutero Melayu atau Melayu Muda. Ada juga yang menyebutnya sebagai orang Dongson. Sebutan terakhir pada kaum pendatang itu mengingatkan pada daerah Dongson di Vietnam Utara yang merupakan penghasil budaya jenis alat batu baru dan logam. Jenis alat batu baru itu
berupa kapak persegi, kapak bahu, kapak lonjong yang sudah betul-betul menampakkan fungsinya dan sangat halus tampilannya. Kapak corong, candrasa, nekara, moko, aneka perhiasan, bejana perunggu merupakan jenis benda dari logam. Selain itu, ditemukan juga ragam alat tembikar dan manikmanik perhiasan yang indah dan bernilai seni. Rasa seni mereka juga tampak pada lukisan-lukisan berupa cap-cap tangan dan binatang sejenis babi hutan dalam gua-gua yang diduga sebagai bekas tempat tinggalnya. Kaum migran ini juga diduga telah menghayati kepercayan yang kita sebut animisme dan dinamisme. Kepercayaan ini merupakan pengembangan dari adanya keyakinan bahwa ada kehidupan lain setelah kehidupan dunia nyata, yaitu kehidupan yang tak tampak yang ada di luar batas kemampuan pancaindra dan di luar batas pemikiran. Keyakinan itu kemudian melahirkan keyakinan baru seperti adanya roh, kesaktian, upacara-upacara magis beserta peralatannya, tempat-tempat upacara, waktu upacara, orang-orang yang melakukan upacara, serta larangan lainnya yang berupa jampi-jampi atau doa. Kemampuan lain yang dikuasai para migran itu adalah kemampuan mengolah tanah dengan irigasi yang teratur. Mengusahakan perikanan laut serta pelayaran adalah aktivitas yang dikerjakannya selain mengolah tanah atau bersawah. Berikut ini adalah Peta Wilayah Indonesia yang Mendapat Pengaruh Budaya Dongson.
Kajian tentang peradaban
awal Indonesia selain dilakukan dengan
pendekatan arkeologis dan fisik biologis seperti dikemukakan terdahulu ada pula yang melakukannya dengan pendekatan yang lain, yakni dengan pendekatan linguistik atau kebahasaan. Artinya, aspek bahasa digunakan untuk menelusuri asal-usul bangsa Indonesia. Tokoh ahli bahasa yang pernah melakukan penelitian dengan pendekatan bahasa, antara lain Kern. Pada tahun 1889, Kern menulis sebuah artikel dengan judul, “Beberapa Petunjuk Menurut Ilmu Bahasa untuk Menentukan Tanah Asal Bangsa-Bangsa MelayuPolinesia” (Taalkundige gegevens ter bepaling van het stamland der MaleischPolynesische volken). Tulisan Kern itu kemudian dijadikan salah satu landasan penelitian bahasa-bahasa di kawasan Indonesia sekaligus dijadikan dasar bagi penelitian tentang daerah asal bangsa Indonesia.
Menurut pemikiran Kern, asal-usul bangsa Indonesia dapat ditelusuri dari segi bahasa dengan cara meneliti kata-kata yang digunakan masyarakat pemakai bahasa, terutama kata-kata yang berhubungan dengan makanan pokok. Pemikiran itu bertitik tolak dari suatu pendapat bahwa kebutuhan utama di negeri asal bangsa Indonesia tentu akan sama dengan kebutuhan utama di wilayah yang mereka datangi. Padi (beras) adalah makanan pokok yang jadi kebutuhan utama bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kata padi menjadi
objek
bahasa
yang
diteliti
guna
menentukan
asal-usul
dan
penyebaran bangsa induk yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Hasil penelitian mengenai hal tersebut ternyata mendukung kesimpulan pendapat di atas. Kata padi dalam berbagai variasinya menunjukkan arti suatu kata yang sama untuk menyebut makanan pokok. Misalnya, kata padi disebut pari (Jawa), padi (Bali), pade (Aceh), page (Batak), faghe (Nias), pare (Sunda), pala (Buru), hala (Seram), ai (Letti), ane (Timor), hade (Roti), dan are (Sawu). Semua variasi kata padi tersebut menunjuk pada makanan pokok yang sama yang digunakan oleh masyarakat di daerah Cina Selatan, terutama Vietnam dan Kamboja sekarang. Oleh sebab itu, Kern berkesimpulan bahwa negeri asal
nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Vietnam dan Kamboja. Sesungguhnya bukan hanya kata padi saja yang dijadikan objek penelitian Kern itu, melainkan juga jenis tumbuhan lain, seperti tebu, kelapa, pisang, bambu, dan rotan. Namun, yang paling utama adalah padi. Selain itu, penelitian kesamaan kata atau istilah antara penduduk daerah induk dan daerah yang didatangi (Nusantara) diperluas pada istilah-istilah dalam pelayaran dan bagian-bagian dari kapal (perahu) serta binatang-binatang laut, seperti penyu, ikan, hiu, kepiting, dan udang. Kata dan istilah lain yang menguatkan kesimpulan Kern di atas adalah penggunaan kata selatan yang berasal dari kata selat. Kata selat yang secara geografis berarti laut di antara dua pulau kemudian berubah menjadi arah mata angin. Dengan perubahan itu dapat ditafsirkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia itu berasal dari sebelah utara selat itu (maksudnya Selat Malaka), yakni dari Vietnam dan Kamboja sekarang. Teori Kern di atas ditunjang dan dikuatkan kebenarannya oleh penelitian yang dilakukan Van Stein Callenfels dan Von Heine Geldern tentang persebaran artefak berupa persebaran jenis kapak persegi. Berdasarkan buktibukti yang ditemukan oleh kedua peneliti di atas, disimpulkan bahwa kebudayaan kapak persegi berasal dari daerah-daerah sungai besar di Asia Timur dan Asia Tenggara, seperti Sungai Si-Kang (Kanton), Yan Tse Kiang dan Song Khoi (Hanoi-Vietnam). Daerah-daerah itu lazim disebut Yunan atau disebut juga daerah Cina Selatan. Dari daerah itu kebudayaan kapak persegi menyebar melalui laut dan sungai ke Asia Tenggara serta pulau-pulau di Lautan Teduh. Mengingat
kembali
penelitian
Kern,
ternyata
bahasa-bahasa
yang
digunakan di Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya berasal dari satu induk bahasa yang oleh ahli etnografi disebut rumpun bahasa Austronesia yang berarti Kepulauan Selatan (austro = selatan; nesos = pulau). Selain bahasa-bahasa yang dipergunakan di Indonesia, bahasa-bahasa bangsa lain yang termasuk rumpun bahasa Austronesia ini adalah bahasa orang Melayu Melanesia,
Melayu
Mikronesia,
dan
Melayu
Polinesia.
Yang
termasuk
pengguna rumpun bahasa Melayu Indonesia adalah orang-orang yang tinggal di Pulau Malagasi, Filipina, Taiwan, atau Formosa, sedangkan yang termasuk pengguna rumpun bahasa Melayu Melanesia adalah orang-orang yang tinggal di New Britania, New Ireland, New Hebrides, dan Pulau Fiji. Sementara yang termasuk pengguna rumpun bahasa Melayu Polinesia meliputi orang-orang yang tinggal di Pulau Hawaii, Marquesas, Rapanui, Maori, Tonga, dan Samoa. Rumpun bahasa Austronesia tersebut meliputi lebih kurang 400 bahasa. Dua ratus bahasa di antaranya terdapat di wilayah Republik Indonesia. Dengan demikian, bahasa-bahasa yang terdapat di Indonesia sebagai wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah dari Sabang sampai Merauke yang juga dinamakan Nusantara, akan lebih banyak lagi jumlahnya (Agraha S.S, 1997: 146). Dari penjelasan mengenai kajian tentang peradaban
awal Indonesia
menarik untuk diajukan pertanyaan seperti berikut ini. Siapa sesungguhnya nenek moyang bangsa Indonesia sekarang? Apakah manusia pra-aksara seperti yang telah diuraikan terdahulu? Ataukah bangsa Indonesia itu merupakan bangsa keturunan dari bangsa (ras) tertentu? Bagian berikut ini akan mencoba menjawab pertanyaan di atas. Ada ahli yang berkesimpulan bahwa terdapat hubungan antara fosil-fosil manusia pra-aksara sejak fosil yang paling primitif hingga fosil Homo Sapiens. Artinya, penghuni Kepulauan Nusantara yang paling tua adalah makhluk dari jenis Pithecanthropus. Makhluk ini berkembang menjadi makhluk-makhluk yang meninggalkan bekas-bekas berupa tengkorak Pithecanthropus Erectus dalam proses waktu yang sangat lama, kemudian berevolusi menjadi fosil manusia yang selanjutnya kita sebut sebagai Homo Soloensis. Dari jenis Homo Soloensis inilah kemudian terjadi lagi evolusi yang menurunkan jenis makhluk baru yang fosilnya disebut Homo Wajakensis. Homo Wajakensis, menurut para ahli
memiliki
banyak
sekali
persamaan
dengan
tengkorak-tengkorak
penduduk asli Australia sekarang. Karena itu, timbul dugaan bahwa telah terjadi migrasi makhluk jenis Homo Wajakensis dari Nusantara ke daerah sebelah timur (Papua dan sekitarnya) termasuk Australia.
Sebelum 2000 SM telah terjadi perpindahan bangsa-bangsa secara besarbesaran dari daerah antara India dan Asia Tenggara ke arah barat-timur maupun utara-selatannya. Tidak jelas dan pasti mengapa perpindahan itu terjadi. Menurut dugaan, kejadian alam dan kekacauan adalah penyebabnya. Perpindahan itu telah menimbulkan antara lain hibridisasi antarkaum migran dengan penduduk asli (autochton) atau terdesaknya penduduk asli hingga berpindah ke daerah lain menjadi migran baru. Dengan demikian, gelombang perpindahan penduduk baru ke daerah lain apabila tidak terjadi hibridisasi di antara kaum migran dengan autochton. Dalam kaitan dengan hal itulah timbulnya kedatangan komunitas manusia pra-aksara dari luar Nusantara (Indonesia) dan berpindahnya penduduk Nusantara (jenis Homo Wajakensis) ke sebelah timur Nusantara dan Australia. Tentu saja peristiwa itu tidak otomatis, tetapi dalam proses waktu yang sangat lama. Perhatikan lagi gambar berikut ini!
Peta persebaran manusia dan hominid (sekitar 100.000 hingga 1500 tahun yang lalu). Homo sapiens (sejak 195.000 tahun lalu) Neanderthal (600.000–30.000 tahun lalu) Hominid purba (2,5–0,6 juta tahun lalu Dari peta itu dapatlah dibaca dinamika gerakan awal penduduk di Asia Tenggara sebagai mata rantai dari gelombang besar gerakan perpindahan
penduduk pada sebelum 2000 SM. Dengan pengamatan terhadap dua peta itu dapat diuraikan hal sebagai berikut: “daerah antara India dan Asia Tenggara dahulu kala didiami oleh bangsa-bangsa yang berkulit hitam dan berambut keriting. Lalu pada kurang lebih dua ribuan tahun Sebelum Masehi daerah itu didatangi oleh dua jenis ras, yaitu ras Aria dari sebelah Barat dan ras Mongoloid dari sebelah Timur. Terjadilah hibridisasi pada kawasan itu. Bukti hibridisasi adalah adanya aneka warna kulit, seperti warna kulit kuning langsat, kulit sawo matang, kecokelat-cokelatan sampai warna kulit cokelat tua pada penduduk sekitar kawasan Asia Tenggara daratan sekarang ini”. Menurut penelitian para ahli, penduduk Indonesia sekarang ini adalah keturunan dari penduduk Asia Tenggara daratan yang datang ke Indonesia dalam beberapa gelombang. Gelombang migran pertama berasal dari Yunan di Cina bagian selatan. Daerah itu merupakan daerah hulu sungai dari sungaisungai besar yang ada di Cina Selatan, seperti Yang Tse Kiang dan Mekong yang mengalir ke Laut Cina, Vietnam, dan Birma. Dari sana kemudian mereka menyebar ke hilir mengikuti arus sungai hingga sampai pada daerah Tonkin (Teluk Tonkin di Vietnam). Di Tonkin, mereka beradaptasi dengan alam pantai dan laut. Timbullah kepandaian membuat perahu dengan model khusus yang disebut perahu bercadik sebagai sarana transportasi utama mereka di kemudian hari. Wilayah laut yang terbuka mendorong mereka melakukan pelayaran yang sangat jauh. Diduga mereka menemukan pantai Malaka. Dari Malaka lambat laun sampai di Sumatera, Jawa, Bali, bahkan ada tanda-tanda sampai ke Timor. Kehadiran mereka mempengaruhi penduduk asli pulau-pulau tersebut karena banyak di antaranya yang singgah dan menetap. Migrasi gelombang pertama ini datang ke Indonesia pada masa bermukim dan merupakan penghasil alat atau perkakas batu yang sudah diasah (diupam). Gelombang migran kedua datang dari tempat yang sama, yaitu Yunan di Cina Selatan. Dari Yunan menuju Birma, Malaka Barat, Pantai Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat. Yang lain ada yang ke Pulau Jawa dan Nusa Tenggara. Selain itu, kelompok migran kedua ini ada yang
melalui jalur laut seperti halnya kelompok migran yang pertama. Mereka yang datang pada gelombang kedua ke Nusantara ini disebut orang Proto Melayu atau Melayu Tua. Suku-suku bangsa yang diduga sebagai keturunan dari Proto Melayu ini, antara lain, Batak (Sumatera Utara), Dayak (Kalimantan Barat), dan Toraja (Sulawesi Barat). Dugaan adanya migran kedua ini diperkuat dengan adanya kemiripan geografis tempat asal kelompok Melayu Tua dengan daerah di Nusantara yang dipilihnya sebagai tujuan perpindahan. Ternyata bahwa alam di sekitar Danau Toba, di pedalaman Kalimantan dan pedalaman Sulawesi Tengah mirip dengan kondisi geografis di Yunan. Berbeda dengan sebelumnya, kelompok migran ketiga berasal dari daerah Dongson di Vietnam Utara. Mereka menempuh jalur laut, menuju Malaka, kemudian ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Madura. Kelompok ini disebut sebagai kelompok Deutero Melayu atau Melayu Muda. Mereka ini telah pandai mengolah logam dan membuat perkakas terutama perkakas dari perunggu. Kemudian mereka telah mengenal pertanian dengan sistem irigasi serta mengenal perikanan laut dan pelayaran. Masuk ke Indonesia pada masa kehidupan menetap dan budaya bersawah. Demikianlah gambaran mengenai penyebaran komunitas manusia praaksara dari pangkal penyebarannya hingga memasuki wilayah Indonesia ini. Dari uraian yang dikemukakan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa peradaban awal Indonesia itu dikembangkan oleh dua jenis komunitas , yaitu: a. Komunitas masyarakat pra-aksara asli Indonesia, seperti jenis manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, dan Homo Sapiens. b. Komunitas masyarakat pra-aksara yang berasal dari luar Indonesia (Yunan) yang kemudian menyebar, masuk, dan tinggal di Indonesia. C. Rangkuman Peradaban awal Indonesia dibangun oleh dua komunitas masyarakat praaksara yakni komunitas masyarakat yang terdahulu ada dan yang kemudian
datang ke Indonesia. Kedua komunitas masyarakat tersebut memiliki budaya yang berbeda yang kemudian saling melengkapi dan menyempurnakan baik bentuk maupun fungsi serta ragamnya. Hal tersebut karena masing-masing komunitas memiliki respon yang berbeda dalam cara berhubungan dengan lingkungan. Peradaban
awal
Indonesia
menunjukkan
keragaman
sebagaimana
kemudian terlihat dalam cikal bakal perkembangan hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial
D. Pelatihan penguasaan kompetensi Diskusikan dengan teman Anda dan guru sejarah Anda tentang siapa sesungguhnya nenek moyang bangsa Indonesia. Buatlah kesimpulan hasil diskusi
tersebut
pada
buku
catatan
Anda.
Selanjutnya
bandingkan
kesimpulan Anda tersebut dengan kesimpulan yang menyatakan bahwa masyarakat awal yang tinggal di Kepulauan Indonesia itu terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Komunitas masyarakat pra-aksara asli Indonesia, seperti jenis manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, dan Homo Sapiens. b. Komunitas masyarakat pra-aksara yang berasal dari luar Indonesia (Yunan) yang kemudian menyebar, masuk, dan tinggal di Indonesia. Mintalah guru Anda menilai hasil kerja Anda itu untuk memperoleh penilaian bahwa Anda telah mampu menyelesaikan kompetensi 4.11. E. Jawaban Penilaian dilakukan dengan kriteria adanya kesedian menerima fakta bahwa ada dua komunitas masyarakat praaksara yang mengembangkan kebudayaan awal Indonesia.
PERADABAN AWAL DUNIA PERADABAN AWAL DI ASIA 1. PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS DAN GANGGA A. Pendahuluan Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi kegiatan belajar yang telah tersedia; 2. Jawablah pelatihan soal penguasaan kompetensi tanpa melihat kembali materi kegiatan belajar; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda.
Tujuan Mempelajari Modul: Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban Lembah Sungai In dalam
pencapaian
ilmu
dan
teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan
pendalaman
tentang
peradaban
Lembah
Sungai
Indus
dalam
pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban Lembah Sungai Indus dalam
pencapaian
ilmu
dan
teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara peradaban Lembah Sungai Indus dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan
budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan
hasil
analisis
melalui
bentuk
tulisan
berupa
kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban Lembah Sungai Indus dalam
pencapaian
ilmu
dan
teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini
B. Kegiatan Belajar Letak Geografis Pusat peradaban India Kuno terletak di Daerah Aliran Sungai Indus. Sungai Indus disebut juga Shindu terletak di India bagian tengah (sekarang wilayah Pakistan). Hulu sungainya berada di India Utara di mana terdapat Pegunungan Himalaya. Daerah itu merupakan daerah tersubur di India. Oleh karena itu, berbagai bangsa berusaha merebut dan menguasai daerah tersebut. Masyarakat Pendukung Kebudayaan atau Peradaban Lembah Sungai Indus Pada daerah Lembah Sungai Indus tinggallah penduduk asli India, yaitu bangsa Dravida. Di dalam naskah-naskah kuno disebutkan bahwa ciri-ciri fisik bangsa Dravida, yaitu berhidung pipih atau pesek (anasah), badannya kecil, kulitnya kehitam-hitaman dan rambutnya ikal. Sisa keturunannya yang relatif masih asli adalah orang Tamil sekarang. Berdasarkan hasil penelitian yang dipimpin oleh Sir John Marshall dan R.D. Banerji pada tahun 1922, disimpulkan bahwa bangsa Dravida telah berhasil mencapai tingkat pertumbuhan peradaban yang tinggi. Mereka telah memiliki beraneka ragam kreasi budaya yang terpelihara dan melekat dalam kehidupannya sehari-hari. Daerah Mohenjo Daro dan Harappa di sekitar Lembah Sungai Indus merupakan pusat pengembangan budayanya. Antara tahun 2000 - 1000 SM, bangsa Arya datang ke daerah Lembah
Sungai Indus. Bangsa ini tergolong ke dalam ras Indo Eropa. Mereka diduga datang dari arah Iran dan masuk ke India melalui Celah Khaibar. Bangsa tersebut memiliki ciri fisik yang berbeda dengan bangsa Dravida, yaitu berkulit putih, berhidung mancung, dan berbadan tinggi. Kebudayaan bangsa Arya lebih rendah jika dibandingkan dengan bangsa Dravida. Mengembara, berperang, dan memelihara binatang ternak seperti kuda dan lembu merupakan
kebiasaan
bangsa
Arya.
Meskipun
begitu,
bangsa
Arya
menganggap dirinya lebih tinggi dari penduduk asli. Mereka menyebut bangsa Dravida sebagai dasa yang berarti hamba sahaya atau musuh. Di dalam perkembangan selanjutnya, bangsa Arya menaklukkan dan mendesak kedudukan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus. Sebagian besar orang Dravida berpindah ke bagian selatan India, sementara yang tetap tinggal diperlakukan sebagai budak. Selain itu, terjadi percampuran darah antara keduanya yang kemudian menumbuhkan budaya baru yang disebut kebudayaan India sekarang. Hasil-Hasil Budaya Masyarakat Lembah Sungai Indus Bangsa Dravida sebagai pendukung budaya Mohenjo Daro dan Harappa di daerah sekitar Lembah Sungai Indus telah mencapai kreasi budaya yang tinggi sebagai berikut. 1) Kepercayaan Bangsa Dravida percaya akan adanya dewa-dewi yang sangat menentukan kehidupan mereka. Di antara dewa-dewi itu yang paling dihormati adalah Dewi Kesuburan. Arca dewa-dewi dibuat sebagai simbol perwujudan dewadewi yang mereka hormati dan dipuja dengan cara memercikan air, memberi minyak wangi, dan menghiasinya dengan bunga-bungaan. Kepercayaan itu merupakan cikal bakal bagi sistem kepercayaan Hindu yang belakangan lebih berkembang. Selain itu, mereka juga memuja dan mempercayai beberapa jenis binatang sebagai perlambang kekuatan di lingkungan hidupnya yang bisa mencelakakannya seperti ular. 2) Perkotaan dan Bangunan
Bangsa Dravida juga telah mengenal tata kota dengan bangunan yang sangat baik. Hasil ekskavasi di Mohenjo Daro dan Harappa berupa jalan-jalan yang dibuat lurus dan teratur, pada tepian jalan nampak saluran pembuangan air atau got yang tertata rapi. Demikian pula bangunan rumah yang mereka buat tertata rapi pada sepanjang jalan. Di dalam rumah terlihat bekas kamar mandi serta ventilasi yang juga menghadap ke jalan. Selain itu, mereka telah memiliki tempat pemandian umum yang dilengkapi dengan tangga untuk turun naik serta saluran untuk pembuangan air. 3) Kerajinan atau Teknologi Barang hasil kerajinan yang telah dihasilkan oleh bangsa Dravida antara lain: a) piala-piala yang terbuat dari emas, perak, ataupun timah; b) gelang tangan dan patung-patung kecil; c) materai yang terbuat dari tanah liat yang memuat inskripsi pendek dalam huruf Pictograph. Materai itu ada yang bergambar harimau, badak, lembu jantan, gajah, kerbau, dan buaya. Pada materai terdapat pula gambar seorang wanita (lambang Dewi Kesuburan) serta sebatang pohon. 4) Pertanian dan Pelayaran Kegiatan pertanian dan pelayaran merupakan mata pencaharian bangsa Dravida. Hal itu berkaitan dengan pemanfaatan air Sungai Indus sebagai sumber aktivitas pertanian yang teratur. Demikian pula pelayaran dilakukan dengan cara mengikuti arus air Sungai Indus yang bermuara di Laut India sebelah barat. Temuan sejumlah materai di Mesopatamia menunjukkan telah terjadi
hubungan
antara
orang
Mesopotamia
dengan
Dravida
melalui
pelayaran seperti tersebut. 5) Sistem Sosial Sistem sosial yang murni mengenai bangsa Dravida tidak banyak diketahui. Sistem kasta yang kemudian dikenal timbul setelah bangsa Arya berhasil
menguasai
bangsa
Dravida
sekaligus
menjadi
pengembang
budayanya. Semua sistem sosial itu dikembangkan untuk menjaga kemurnian ras Arya dari bangsa Dravida. Bangsa Dravida yang ditaklukkan digolongkan
ke dalam kasta paling rendah, sementara bangsa Arya berada pada posisi kasta yang paling tinggi. Sistem sosial berdasarkan kasta itu adalah sebagai berikut: a) kasta Brahmana, b) kasta Ksatria, c) kasta Waisya, d) kasta Sudra, e) kasta Paria. 6) Sistem Kepercayaan Sistem kepercayaan yang paling banyak dianut bangsa Dravida adalah sebagai berikut. a) Hindu Penganut Hindu wajib percaya dan memuja tiga dewa (Trimurti), yaitu Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Segala makhluk hidup diciptakan oleh Brahma, ditumbuhkan dan dibesarkan oleh Wisnu, dan bila sampai waktunya dimatikan oleh Syiwa. Segala aturan dan ketentuan tentang agama Hindu terdapat dalam kitab suci Weda. Kitab itu terdiri dari: (1) Regweda,
berisi
syair
pujian
terhadap
dewa-dewa
serta
susunan
masyarakat; (2) Yajarweda, berisi doa-doa yang dipakai oleh pendeta ketika diadakan selamatan dan korban-korban; (3) Samaweda, berisi lagu-lagu yang dipakai para pendeta untuk menyanyikan syair-syair dalam Regweda; (4) Atharwaweda, berisi beberapa hymne yang indah untuk mencapai hal yang bersifat keduniawian, mantera, dan rumus magi. Kitab lain yang menjadi landasan pemikiran keagamaan dan kehidupan penganut Hindu ialah kitab Brahmana, Aranyaka, dan Upanishad. Beberapa tempat suci penganut agama Hindu adalah: (1) Mathura, kota di tepi Sungai Jamuna; (2) Sungai Gangga;
(3) Benares; (4) Orissa.
b) Buddha Ajaran agama Buddha diperkenalkan oleh Sidharta Gautama, seorang putra
raja
dari
Kapilawastu.
Menurut
Buddha,
setiap
orang
harus
menjalankan Astavidha (jalan delapan), yaitu: (1) niat yang benar; (2) ajaran yang benar; (3) perbuatan yang benar; (4) perkataan yang benar; (5) mata pencarian yang benar; (6) usaha yang benar; (7) perhatian yang benar; (8) semedi yang benar. Untuk
menjaga
kelangsungan
ajaran
Sang
Buddha
dilangsungkan
beberapa kali konsili. Pada Konsili IV di Jalandara India ± abad I Masehi ditetapkan kitab tafsir Tripitaka sebagai kitab suci pemeluk Buddha. Pemeluk Buddha memiliki tempat-tempat suci sebagai berikut: (1) Kapilawastu, tempat kelahiran Sang Buddha; (2) Bodh Gaya, tempat Sidharta mencapai bodhi; (3) Kaci (Benares), tempat ia mengajarkan pahamnya untuk pertama kali; (4) Kucinagara, tempat ia meninggal. 7) Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan yang dipakai oleh masyarakat Sungai Indus adalah kerajaan atau kemaharajaan apabila wilayahnya luas sehingga membawahi sejumlah raja dengan daerah kekuasaan sendiri-sendiri. Seorang maharaja dibantu oleh para menteri, pegawai biasa, serta pegawai rahasia yang memberi
laporan tentang situasi negara. Penghasilan kerajaan berasal dari pajak dan cukai yang diatur oleh jawatan
khusus.
Barang
khusus
untuk
raja,
keagamaan,
keperluan
perkawinan, dan perempuan yang melahirkan dibebaskan dari cukai. Dalam menjalankan roda pemerintahannya, raja sangat dipengaruhi oleh kaum Brahmana. Kaum Brahmana membuat dan menafsirkan aturan-aturan yang harus dijalankan raja. Raja dalam pandangan kaum Brahmana adalah orang yang memegang kekuasaan duniawi belaka guna melindungi mereka. Kaum Brahmana dapat melantik dan menurunkan raja. Negara bisa hidup tanpa raja, petani, dan prajurit, tetapi akan hancur bila tanpa kaum Brahmana (pendeta). Kerajaan yang pernah berkembang di India adalah: a) Kerajaan Chandragupta Maurya (332 - 298 SM); b) Kerajaan Bindusara (298 - 273 SM); c) Kerajaan Asyoka (273 - 232 SM); d) Kerajaan Samudragupta (330 - 375); e) Kerajaan Harsya (606 - 647); f)
Kerajaan atau Dinasti Moghul.
Kontribusi Peradaban India Kuno terhadap Peradaban Indonesia Apa kontribusi peradaban India Kuno terhadap peradaban Indonesia? Indonesia adalah salah satu wilayah yang banyak memperoleh pengaruh peradaban India Kuno. Fakta-fakta sejarah berupa peninggalan-peninggalan budaya yang sampai kini didapati di Indonesia menunjukkan hubungan erat dengan kepercayaan yang berkembang di India. Aneka candi kuno yang ditemukan, baik di Pulau Jawa ataupun luar Pulau Jawa merupakan peninggalan dari pengaruh Hindu-Buddha. Bukankah agama Hindu-Buddha berkembang di India? Agama Hindu-Buddha menjadi bagian dari agama yang dianut oleh sebagian masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan dianutnya kedua agama tersebut oleh sebagian penduduk Indonesia maka telah banyak kreasi budaya Indonesia yang mencerminkan
semangat
keagamaan
Hindu-Buddha. Aneka
ritual dan
kesenian yang bercorak Hinduisme-Buddhisme berkembang di Indonesia. Sesuatu yang mengendap dan tanpa terasa menjadi milik diri dan telah menginternalisasi dari pengaruh peradaban India Kuno dalam peradaban Indonesia
adalah
mempengaruhi
bahasa
bahasa
Sansekerta.
Indonesia.
Bahasa
Perbendaharaan
itu kata
cukup dalam
banyak bahasa
Indonesia tidak sedikit yang berasal dari bahasa Sansekerta. Bahkan, bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa telah menurunkan aneka aksara kuno di Nusantara, seperti aksara Sunda Kuno dan Jawa Kuno yang telah dilupakan dan ditinggalkan. Produk peradaban India Kuno lainnya yang menjadi bagian dari peradaban Indonesia dan juga menjadi milik dunia yang paling popular, di antaranya pengetahuan tentang permainan catur dan memanah. C. Rangkuman
Peradaban Sungai Indus atau Sindhu berada di wilayah Pakistan.
Peradaban Lembah Sungai Indus merupakan peradaban bangsa Dravida dengan pusatnya di kota Mahenjodaro dan Harappa.
Masyarakatnya telah mempercayai dewa-dewi yang paling umum dipuja pada masa ini adalah tokoh “Mother Goddess”, yaitu tokoh semacam Ibu Pertiwi.
Peradaban Lembah Sungai Indus memiliki pusat administrasi yaitu terdapat dikota Mahenjodaro dan Harappa.
Masyarakat Mahenjodaro maupun Harappa telah memiliki perdaban yang tinggi, yang dapat kita lihat dari bangunan kotanya yang memiliki tata kota yang baik seperti memiliki saluran air dll.
D. Pelatihan penguasaan kompetensi Pilihlah salah satu jawaban yang benar! 1. Kota Mohenjo Daro dan Harappa terletak di . . . . A. Lembah Sungai Gangga D. Lembah Sungai Yamuna B. Lembah Sungai Benares E. Lembah Sungai Kucinagara C. Lembah Sungai Indus
2. Masyarakat pendukung budaya Lembah Sungai Indus adalah . . . . A. Arya D. Aborigin B. Dravida E. Aeta C. Ainu 3. Temuan tentang kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa menunjukkan . . . . A. 3000 tahun SM termasuk masa prasejarah B. telah terdapat kehidupan modern saat itu C. sarana transportasi bermesin sudah dikenal D. kebudayaan yang masih rendah E. sisa pertempuran yang hebat waktu itu 4. Kebudayaan Hindu merupakan percampuran (sinkretisme) antara . . . . A. kebudayaan Yunani dan Timur B. kebudayaan Ksatria dan Brahmana C. kebudayaan Arya dan Dravida D. kebudayaan Sudra dengan Waisya E. kebudayaan antarkasta di India 5. Tujuan pembagian kasta sebenarnya untuk . . . . A. mencegah perkawinan ras Arya dengan Indo-German B. menjaga kemurnian ras bangsa Dravida C. agar ras Dravida tidak terkotori D. pembagian tugas sosial di masyarakat E. menjaga kemurnian ras Arya 6. Yang dimaksud Caturkasta dalam Hindu adalah, kecuali . . . . A. Brahmana D. Paria B. Waisya E. Ksatria C. Sudra 7. Kasta di dalam agama Hindu terdiri atas . . . . A. satu kasta D. empat kasta B. dua kasta E. lima kasta C. tiga kasta 8. Pembagian kasta didasarkan pada . . . . A. status perkawinan D. kelahiran B. pekerjaan E. ciri-ciri fisik C. jenis kelamin 9. Kasta yang memiliki kedudukan tertinggi, yaitu . . . . A. Brahmana D. Sudra B. Ksatria E. Paria
C. Waisya 10. Sisa keturunan bangsa Dravida di India sekarang, yaitu . . . . A. orang Tamil D. orang Srilanka B. orang Sikh E. orang Bombay C. orang Katmandu 11. Bangsa Arya termasuk ke dalam . . . . A. ras Indo-Asia D. ras Kaukasoid B. ras Indo-Eropa E. ras Europeid C. ras Melanesoid 12. Bangsa Arya masuk ke India melalui . . . . A. Pegunungan Tibet D. Hulu Sungai Indus B. Gunung Himalaya E. daerah Punjab C. Celah Khaibar 13. Jika dibandingkan, budaya bangsa Arya dengan Dravida, maka . . . . A. bangsa Dravida lebih rendah budayanya B. bangsa Arya lebih rendah budayanya C. bangsa Arya lebih tinggi budayanya D. bangsa Dravida belum berbudaya E. bangsa Dravida dan Arya sama tinggi budayanya 14. Kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus, yaitu . . . . A. monotheisme D. polytheisme B. deisme E. animisme C. pantheisme 15. Selain kepada dewa-dewi, masyarakat Lembah Sungai Indus percaya pula pada . . . . A. hal yang gaib D. sihir B. kekuatan alam E. kekuatan binatang C. aneka roh 16. Tata kota yang modern telah dikenal masyarakat Lembah Sungai Indus, berikut ini ciri-ciri kota modern yang dimaksud, kecuali . . . . A. jalan-jalan lurus B. saluran air tertata C. rumah-rumah berbaris rapi menghadap ke jalan D. ventilasi rumah sangat baik E. tak ada tempat pembuangan sampah 17. Selain agama Hindu, di India lahir pula agama besar lainnya, yaitu . . . .
A. Protestan B. Katolik C. Islam
D. Hindu E. Buddha
18. Kitab Weda merupakan kitab suci pemeluk agama . . . . A. Islam D. Hindu B. Buddha E. Protestan C. Katolik 19. Ajaran agama Buddha diperkenalkan oleh . . . . A. Ahuramazda D. Sidharta Gautama B. Ahriman E. Raja Kapilawastu C. Zend Avesta 20. Trimurti adalah . . . . A. nama kitab suci agama Hindu B. dewa utama bagi pemeluk agama Hindu C. tempat suci orang Hindu D. bangunan peribadatan Hindu E. ajaran mencapai surga E. Jawaban No
Jawaban No
Jawaban No
Jawaban No
1
6
11
16
2
7
12
17
3
8
13
18
4
9
14
19
5
10
15
20
Jawabab
2. PERADABAN CINA KUNO A. Pendahuluan Petunjuk Belajar
:
1. Baca materi kegiatan belajar yang telah tersedia; 2. Jawab soal tanpa melihat kembali materi kegiatan belajar; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda.
Tujuan Mempelajari Modul: Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban Cina Kuno Indonesia
dalam
pemerintahan,
pencapaian
pertanian
dan
ilmu
dan
budaya
serta
teknologi,
kepercayaan,
pengaruhnya
terhadap
kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban ina Kuno dalam pencapaian ilmu dan teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian
dan
budaya
serta
Kuno
dalam
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan
informasi
tentang
peradaban
Cina
pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara peradaban Cina Kuno dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan
hasil
analisis
melalui
bentuk
tulisan
berupa
kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban Cina Kuno dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini B. Kegiatan Belajar Letak Geografis Sebagian besar wilayah Cina berupa pegunungan, dataran tinggi dan gurun pasir tandus. Daerah subur hanya berada di lembah sungai Huang Ho, lembah Sungai Yang Tse Kiang
dan dataran pantai timur. Sungai Kuning
(Sungai Hoang Ho) sering banjir besar sehingga menimbulkan banyak korban. Pada saat terjadi banjir sungai Huang Ho membawa endapan lumpur kuning sehingga
disebut
Sungai
Kuning,
sedangkan
laut
sebagai
muaranya
dinamakan Laut Kuning. Lembah sungai Huang Ho, lembah Sungai Yang Tse Kiang
dan dataran pantai timur merupakan daerah pemusatan penduduk
karena daerah itu paling potensial untuk kegiatan pertanian. Sebaliknya, daerah bagian tengah Negeri Cina terdapat gurun gobi yang tandus dan jarang penduduknya. Daerah Lembah Sungai Kuning yang merupakan daerah pemusatan penduduk melahirkan peradaban yang bernilai tinggi dibanding daerah lain. Peradaban Cina Kuno berpusat di daerah sekitar aliran Sungai Kuning (Hwang Ho). Sungai Kuning (Hwang Ho) terletak di Dataran Tinggi Cina Utara yang berhulu di Pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermuara di Laut Kuning. Pada bagian hilir sungai ini terdapat dataran rendah yang sangat subur yang merupakan urat nadi kehidupan bangsa Cina.
https://riskykusuma.files.wordpress.com/2012/10/peta2bcina.jpg
Masyarakat Pendukung Kebudayaan Sungai Kuning Penelitian Prof.Davidson Black memastikan kebudayaan kuno Cina di Lembah Sungai Hoang Ho manusia pendukungnya ditemukan di Gua Chau Kuo Tien, yakni Sinathropus Pekinensis artinya manusia Cina dari Peking. Jenis manusia ini setingkat dengan Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di Indonesia pendukung kebudayaan Palaeolitikum. Kebudayaan Lembah Sungai Hoang-Ho ditemukan sekitar 3000 SM. Orang Cina menyebut negerinya sebagai Chung Kuo artinya negeri tengah karena terletak di tengahtengah dunia. Rakyatnya disebut Hoang-Chung Hua atau Cina, yang umumnya berada di Lembah Sungai Hoang Ho dan Sungai Yang Tse Kiang. Di sinilah pusat peradaban Cina banyak ditemukan. Mata Pencaharian Kedua sungai besar, yakni Sungai Hoang-Ho dan Sungai Yang Tse Kiang merupakan daerah yang subur sehingga menjadi urat nadi kehidupan bangsa Cina. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman Neolitikum, yakni sekitar
tahun 5000 SM. Tanaman pangan utama yang diusahakan adalah
padi, buah-buahan, kacang-kacangan, sayur mayur, dan lain-lain. Pada zaman perunggu lahan padi, teh, kacang kedelai, dan rami menjadi prioritas pokok dalam pertanian. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin
(
221-226 SM ) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa ini telah menerapkan sistem pertanian yang intensif dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan. Selain bertani, mereka mampu menghasilkan barang-barang keramik dan sutera yang diperdagangkan sampai ke luar wilayah Cina.
Kepercayaan Kepercayaan bangsa Cina adalah polytheisme atau menyembah banyak dewa sebagai kekuatan alam, seperti Dewa Feng-Pa sebagai dewa angin dan Lei-Shih sebagai dewa taufan yang digambarkan berupa
naga besar.
Masyarakat Cina kuno juga mengenal upacara korban manusia (gadis cantik) untuk persembahan dewa tertinggi Ho-Po yang bertahta di Hwang-Ho. Hasil Kebudayaan Seni Bangunan 1. Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) The Great Wall atau tembok raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Tembok raksasa Cina ini dibangun dalam waktu 18 abad dari masa kekuasaan Dinasti Chin dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming.
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Lembah_Sungai_Kuning 2. Bangunan Kuil Bangunan kuil adalah bangunan suci tempat pemujaan para dewa, dan kuil yang terkenal di Cina adalah Kuil Dewa Beijing. Kuil ini terbuat dari batu pualam yang dikelilingi oleh tiga pelataran yang indah dan dibagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan dengan atap bangunan dibuat berlapis tiga. Menurut kepercayaan masyarakat Cina, tangga ini merupakan tangga untuk roh-roh leluhur. Atap bangunan berlapis tiga terbuat dari ubin kaca berwarna biru keungu-unguan.
http://1.bp.blogspot.com/56UB1xdNtlI/VBZtzmkX7TI/AAAAAAAAWH8/nTFV URCVqSs/s1600/guci-keramik 3. Istana Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah dengan tujuan sebagai tanda penghormatan terhadap kaisar atau raja. Rakyat Cina sangat menghormati kaisar, karena kaisar dipandang sebagai penjelmaan para dewa, sehingga kemegahan istana tidak jauh berbeda dengan kemegahan kuil tempat pemujaan para dewa.
http://1.bp.blogspot.com/56UB1xdNtlI/VBZtzmkX7TI/AAAAAAAAWH8/nTFV URCVqSs/s1600/guci-keramik
Teknologi a) Pembuatan Keramik Keramik
merupakan
ciri
khas
dari
hasil
karya
masyarakat
Cina.
Pembuatan keramik mengandung jiwa seni, karena pada benda-benda keramik terdapat berbagai macam bentuk hiasan. Seperti guci keramik yang dihiasi dengan gambar seekor naga atau dihiasai dengan gambar-gambar hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
http://1.bp.blogspot.com/56UB1xdNtlI/VBZtzmkX7TI/AAAAAAAAWH8/nTFV URCVqSs/s1600/guci-keramik b) Penemuan Mesiu Bangsa Cina menemukan mesiu pada mulanya digunakan untuk mengusir roh-roh jahat. Dalam pandangan mereka, roh jahat akan takut terhadap suara ledakan baik yang diluncurkan ke udara ( kembang api) maupun di daratan ( petasan ). c) Penemuan Kertas Pembuatan kertas pertama kali dilakukan pada tahun 105 SM oleh Tsa’I Lun. Bahan yang digunakan untuk membuat kertas adalah bambu yang diolah menjadi bubur kayu. Pada masa dinasti Han, teknik pembuatan kertas dikembangkan lagi dan kemudian ditemukan teknik mencetak. Pada masa Dinasti Tang, teknik mencetak digunakan untuk membuat kalender atau buku dengan menggunakan teknik cetak blok. d) Pembuatan Kain sutera
Pada masa Dinasti Shang di Cina sudah dikenal cara pemeliharaan ulat sutera dan menenun benang sutera yang terbuat dari kepompong ulat sutera.
Tulisan Huruf Cina kuno, yaitu huruf Pictograph, merupakan huruf berupa gambar. Tiap huruf atau gambar tertentu melambangkan sebuah arti tertentu atau sebuah kata yang lengkap. sehingga komunikasi antar daerah bisa terwujud apalagi daerah yang ditempati oleh kelompok-kelompok terpisahpisah. Pada awalnya tulisan-tulisan ditulis di kayu, kulit, bambu, dan bahkan tulang binatang. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu. lmu Astronomi Ilmu astronomi, yaitu ilmu yang dimanfaatkan untuk penanggalan berdasarkan pada peredaran bulan dan matahari. Penanggalan dipakai untuk keperluan pola tanam pertanian, perdagangan dan pelayaran. Selain itu orang Cina memanfaatkan ilmu ini untuk kepentingan peruntungan, misalnya nasib dengan cara ramalan dan nujum. Filsafat Etika kehidupan bermasyarakat orang Cina sangat kuat dipengaruhi oleh pemikiran para ahli filsafat sebagai berikut: Lao Tse Lao Tse merupakan pencetus dasar-dasar Tao (Tao artinya jalan) dalam buku yang berjudul Tao Tse Ting. Oleh karena itu, ajaran Lao Tse dikenal dengan nama Taoisme, yang berintikan : 1) Pertama, tentang kerajaan langit. Di alam atas terdapat kerajaan langit dengan rajanya yang bernama Ho Tsien yang menguasai langit maupun bumi dan mengangkat kaisar Cina sebagai wakil dewa di dunia;
2) Kedua, tentang kerajaan dunia. Kerajaan dunia dengan rajanya yang bergelar Huang Ti, memerintah dunia atas nama Ho Tsien dan menerima perintahnya. Ia dianggap juga sebagai keturunan dewa karena sifat-sifatnya yang unggul dan memerintah dengan tindakan yang tepat (li) dan keadilan (i). Apabila seorang raja dalam memerintah kurang baik, Hootsien akan memberikan tanda-tanda yang tidak baik berupa bencana, seperti wabah penyakit dan banjir; 3) Ketiga, temtang kewajiban manusia untuk memberikan penghormatan kepada kekuasaan langit dan kekuasaan raja, karena telah diberi kesejahteraan. Kong Hu Cu atau Kung Fu Tze atau Kong Tzu Ajaran Kong Fu Tse mengacu pada ajaran Taoisme yang mengharuskan adanya
keselarasan
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
Kong
Fu
Tse
memusatkan ajarannya pada kehidupan sehari-hari, dan keluarga adalah inti dari masyarakat. Keselarasan hidup dalam keluarga bisa dirasakan saat orang tua menyayangi anak, anak menghormati orang tua, laki-laki sebagai kepala keluarga, diterapkan
perempuan pada
sebagai
pengurus
sistem pemerintahan
rumah
tangga.
Pemikiran
ini
dimana raja harus menyayangi
rakyatnya begitu pula rakyat harus taat kepada raja. Menurutnya, negara yang baik adalah jika raja menjadi raja, menteri menjadi menteri, anak menjadi anak. Mereka harus menjalankan tugas masing-masing sehingga pemerintahan berjalan baik. Jika perbuatan manusia disertai kebajikan (te), akan menimbulkan susunan teratur (li), baik masyarakat negara maupun agama. Meng Tse Meng Fu Tse mengikuti ajaran gurunya, Kong Fu Tse. Ia mengajarkan bahwa rakyat boleh mengingatkan raja dan memberontak apabila haknya diabaikan, begitu pula rakyat harus tunduk, taat dan melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh raja. Timbal balik antara raja dan rakyat merupakan dasar-dasar kehidupan dalam negara demokrasi, sama seperti
yang pernah dilontarkan pula oleh Plato.
Sistem Pemerintahan Dalam perjalan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu: 1) Sistem Pemerintahan Feodal Dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis. 2) Sistem Pemerintahan Unitaris Kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis. Sejarah pemerintahan negeri Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian dan masing-masing dinasti memiliki ciri tersendiri. Dinasti Shang (1766 –1122 SM) Dinasti Shang merupakan dinasti tertua di negeri Cina, namun tidak adanya bukti tertulis maka pada zaman itu bisa dikategorikan sebagai masa prasejarah. Setelah dinasti Hsia runtuh, muncul Dinasti Shang dengan ibukota Anyang (sebelah Utara Lembah Sungai Hwang Ho). Posisi wilayah kerajaan ini sangat aman, terutama ditunjang oleh kondisi geografi yang tidak mendukung adanya serbuan dari luar, sebelah barat sampai barat daya dikelilingi oleh pegunungan, sebelah Utara adalah padang gurun Gobi dan sebelah timur dan selatan adalah Laut Pasifik. Pada zaman Dinasti Shang muncul kepercayaan menyembah banyak dewa, sebagai dewa tertinggi adalah dewa langit Shang Ti, tetapi bangsa Cina tidak meninggalkan kepercayaan kepada roh nenek moyang. Mereka sudah mengenal tulisan kuno piktograf yang aksaranya disebut Honji, dan sudah mengenal ilmu astronomi (ilmu
perbintangan) yaitu
sistem penanggalan
yang penting untuk kegiatan
pertanian dan pelayaran.
Dinasti Chou (1122 – 255 SM) Pendiri Dinasti ini adalah Wu Wang, ibu kota kerajaannya di Chang An. Hasil kebudayaan dinasti Chou antara lain: a. Membagi tanah dalam sistem sembilan kotak b. Masyarakat dibagi dalam empat golongan: Shih (terpelajar), Nung (Petani), Kung (pertukangan), dan Shang (Saudagar) c. Menghasilkan karya sastra seperti : Shu Ching (kitab sejarah), Shih Ching (kitab syair), I Ching (kitab perubahan), Li Chi (kitab adat), Ch’un ch’I (catatan musim semi dan musim rontok) Sistem pemerintahan pada Dinasti Chou dikuasai secara terpusat di bawah kekuasaan kaisar, dan daerah-daerah yang dikuasai raja dipimpin oleh raja bawahan (raja vazal) sebagai pembantu. Sistem pemerintahan seperti ini melahirkan para tokoh filsafat, di antaranya Lao Tse, Kong Fu Tse, Meng Tse, dan lain-lain. Dinasti Chin (221 – 206 SM) Dinasti Chin memerintah Cina mencapai kejayaan, yakni pada masa Chin Shih Huang Ti. Pada masa pemerintahannya, dinasti ini berhasil menguasai Kerajaan Chou, Wei, dan Han sehingga Cina dipersatukan di bawah kekuasaannya. Kebijakan-kebijakan yang pernah dikeluarkan oleh Shih Huang Ti selama berkuasa, yaitu: 1) Penghapusan sistem feodalisme dan raja vazal. 2) Sistem birokrasi terpusat, dengan seorang gubernur untuk mengatur provinsi. 3) Menyusun tulisan yang seragam. 4) Memperluas wilayah Cina, bahkan hingga Korea.
5) Membangun The Great Wall atau Tembok Raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya
8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk
menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Sampai sekarang tembok ini masih berdiri megah dan merupakan salah satu keajaiban dunia. 6) Wilayah Cina dibagi menjadi 36 provinsi 7) Pengaturan takaran dalam perdagangan. 8) Petani dan masyarakat golongan biasa dikenai wajib militer, pajak tinggi dan kerja paksa. 9) Untuk
mengamankan
kekuasaannya
dari
rongrongan
yang
kurang
menyetujui pemerintahannya, Kaisar Shih Huang Ti mengeluarkan dekrit untuk membakar dan memusnahkan buku-buku ajaran guru besar Kung Fu Tse, kecuali buku pertanian, pengobatan dan ramalan. Shih Huang Ti wafat tahun 210 SM, terjadi kekacauan di provinsi yang diakibatkan oleh keserakahan para gubernur dan bangsawan yang ingin mengambil kekuasaan di Cina, dan timbulnya pemberontakan rakyat terhadap sistem yang diterapkan oleh Shih Huang Ti. Salah seorang petani bernama Liu Pang berhasil mengatasi kekacauan dan menduduki tahta kerajaan dengan mendirikan Dinasti Han.
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Lembah_Sungai_Kuning
Dinasti Han (206 SM – 221 M) Kedekatan Liu Pang kepada rakyat dan pendidikan, ajaran Kong Fu Tse dihidupkan kembali bahkan ajarannya dipakai sebagai seleksi calon pegawai negara dan kenaikan jabatan, sistem feodalisme dikekang, penghapusan pajak, dan pembangunan irigasi dan jalan yang baru. Dinasti Han, tetap mempertahankan
tradisi
dinasti-dinasti
sebelumnya
untuk
memperluas
wilayah Cina, bahkan pada saat kekuasaan kaisar Wu Ti menghasilkan sebuah imperium yang luas hingga ke Korea, Turkestan, sebagian India dan Indo Cina. Berkat imperium ini, terjadi hubungan perdagangan antara Cina dan India sehingga terjadi percampuran kebudayaan dan dimulainya masuk ajaran agama Buddha. Jalur perdagangan Cina dengan Asia Tengah menggunakan jalur sutera, yaitu jalur perjalanan dari Cina ke Asia Tengah melalui India Utara. Dinasti Sui (589 - 618 M) Dinasti Sui dengan ibukotanya di Chang-an. Kaisar terbesar dari Dinasti Sui adalah Sui Yang Ti (605-618) dengan menundukkan dinasti Han serta menaklukan Syiung Nu, yakni suku liar dari Utara yang selalu mengganggu Cina. Kaisar ini terkenal karena membangun istana yang mewah, membuat Saluran Kaisar dengan panjang 1.800 km guna memperlancar perdagangan, meluaskan wilayah Cina, dan mengadakan ujian penyaringan bagi pegawai. Dinasti T’ang (618 – 906 M) Dinasti Tang didirikan oleh Li Yuan, setelah naik tahta bergelar Tang Kao Tsu. Pada zaman Dinasti T’ang bangsa Cina mengalami kejayaan kembali yang sebelumnya telah hancur dan terpecah-pecah menjadi negara kecil. Kemajuan Dinasti T’ang ditunjang kedekatannya kepada para petani dan kaum bangsawan dengan diberlakukannya Undang-undang tentang pembagian tanah dan perpajakan. Kaisar terbesar dari Dinasti Tang adalah Tang Tai
Tsung, wilayah Cina diperluas sampai ke Persia dan Laut Kaspia sehingga terjalin hubungan perdagangan dengan Asia Tengah. . Dinasti Sung (906 - 1127 M) Pusat pemerintahan Sung Utara berada di Chang-an, tetapi masa Sung Selatan pusat pemerintahannya berada di Nanking. Kaisar terbesar adalah Sung Jen Tsung (1023-1063). Untuk menjaga perdamaian, maka kaisar Sung mengadakan perbaikan dalam pemerintahan dan mengadakan perdamaian dengan bangsa Hsia Hsia yang sebelumnya mengganggu keamanan. Dinasti Mongol atau Yuan (1260 - 1398 M) Pembentuk imperium Mongol adalah Genghis Khan, kemudian diteruskan oleh Kublai Khan. Dinasti Yuan didirikan oleh Kublai Khan, yang berasal dari Mongolia. Oleh karena itu, dinasti ini dianggap sebagai pemerintahan asing (dinasti asing). Kaisar yang terkenal ialah Kublai Khan (1260-1294). Ibukota pemerintahannya berada di Peking.
Kublai Khan pernah mengadakan
serangan ke Pulau Jawa khususnya ke Kerajaan Singasari di masa pemerintahan Kertanegara. Ia mengadakan Pax Mongolia sebagai gabungan pemerintahan raja-raja Mongol di Asia. Di masa pemerintahannya, seorang musafir barat yang bernama Marco Polo datang ke negeri Cina. Dinasti Ming (1398 - 1644 M) Masa ini Cina diperintah bangsa sendiri dengan ibukota di Nanking. Dinasti Ming merupakan pemerintahan nasional yang timbul sebagai reaksi atas pemerintahan asing Mongol. Dinasti Ming didirikan oleh Chu Yuan Chang dengan gelar Ming Tai Tsu (lebih dikenal dengan Hung Wu), yang berkuasa memulihkan
kehidupan
Cina,
memperluas
ajaran
Kung
Fu
Tse
dan
mempersatukan Cina. Kaisar terkenal dari Dinasti Ming adalah Ming Ch'eng Tsu, yang lebih dikenal dengan nama Yung Lo (1403-1424). Pada masa pemerintahannya, ibukota kerajaan di pindahkan dari Nanking ke Peking. Di masa pemerintahannya dikirimlah ekpedisi-ekspedisi ke seberang lautan di
bawah pimpinan Laksamana Cheng Ho. Pada masa kaisar Yung Lo ini, Cheng Ho pernah mengadakan pelayaran ekspedisi diplomatik sebanyak enam kali. Dinasti Ming mengalami keruntuhan disebabkan oleh serangan bangsa Manchu yang akhirnya berkuasa di Cina.
Dinasti Manchu (1644 - 1912 M) Dinasti Manchu merupakan dinasti terakhir di Cina, dan merupakan dinasti asing karena berasal dari Manchuria. Pusat pemerintahannya ada di Peking.Dinasti Manchu mencapai masa kejayaaan pada masa pemerintahan Kaisar K'ang Hsi (1662-1722) dan Kaisar Ch'ien Lung (1736-1795). Kebesaran kedua
kaisar
tersebut,
meliputi
bidang
politik,
ekonomi
dan
budaya
khususnya sastra. Golongan nasionalisme Cina bangkit untuk melepaskan diri dari pengaruh pemerintahan asing (Manchu). Pada tahun 10 Oktober 1911 terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen, dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu kemudian berdiri Republik Cina dengan Sun Yat Sen sebagai presidennya. Pengaruh Peradaban Lembah Sungai Huang Ho ( Cina ) terhadap Peradaban Indonesia Apakah pengaruh peradaban Cina terhadap peradaban Indonesia? Hubungan antara Cina dan Indonesia telah terbangun sejak masa yang sangat lampau, lebih tua atau sama tuanya dengan hubungan antara Indonesia dengan India. Apabila ditelusuri lebih jauh dan diyakini bahwa migrasi orang-orang Proto Melayu dan Deutero Melayu dari utara Indonesia (Cina Selatan) yang berlangsung antara 2000-1000 Sebelum Masehi sebagai catatan yang menjelaskan hubungan itu, maka hubungan Indonesia-Cina akan lebih tua daripada hubungan Indonesia dengan India. Berikut ini beberapa
catatan
yang
diperoleh
dari
Denys
Lombard
(2000:254-337)
mengenai kontribusi peradaban Cina terhadap peradaban Indonesia.
Bidang Pertanian a) Orang Cina memperkenalkan hewan serta alat-alat pertanian dalam bersawah. Contoh menggunakan sapi atau kerbau dalam membajak sawah. Bajaknya sendiri diperkenalkan secara luas oleh orang-orang Cina. b) Orang Cina memperkenalkan model alat pengosoh padi yang digerakkan dengan tenaga dua atau tiga ekor lembu. c) Orang Cina memasukkan jenis tanaman baru, seperti terung, labu, kapas, beras, adas, buluh, gadung, kacang tanah, lada, pacar, rami, dan ubi. Aneka sayuran, seperti kucai, lokio, lobak, pecai, caisim, kalian (sejenis bayam). Jenis buah-buahan seperti lengkeng dan leci (banyak terdapat di Bali). Ada juga tanaman merambat yang daunnya digunakan untuk membuat semacam agar-agar yang disebut cincau. Termasuk juga kacang hijau dan semua produk olahannya, seperti tauge (kecambah), tahu, taoci atau tauco, dan tanaman teh. Bidang Pertambangan Dalam hal pertambangan, orang Cina memperkenalkan kepandaian mengolah logam. Orang Cina tertentu adalah pandai besi yang sangat terampil yang kemudian banyak ditiru oleh orang Indonesia. Sektor Kelautan Dalam sektor kelautan banyak temuan teknologi maritim merupakan jasa bangsa Cina. Contoh, kemudi linggi buritan dan perahu mayang. Selain itu, orang Cina berkontribusi dalam segala usaha pengolahan laut. Budidaya tiram, ikan, dan pembuatan garam diperkenalkan oleh orang Cina. Beberapa kosa kata Cina pada nama binatang masih dikenal hingga saat ini, seperti mua (belut), ebi (udang kering), pauhi (abalone), dan isit (sirip hiu). Orang Cina juga memperkenalkan perayaan pecun atau pesta perahu atau lomba perahu. Teknik Bangunan dan Tata Perkotaan Teknik bangunan yang menonjol adalah teknik yang merujuk pada kekhasan daerah pecinan (Cina Town) yang berarsitektur Cina. Mengiringi hal itu adalah pemanfaatan ruang Cina (fengshui) dan pembagian ruang perkotaan
ke dalam sistem Rukun Keluarga (RK) atau Rukun Warga (RW) serta Rukun Tetangga (RT) yang kini menyeluruh di Indonesia. Persekutuan dan Penggunaan Uang Orang Cina telah memperkenalkan model persekutuan berdasarkan kelompok Klen (Zongci) dan Kedaerahan (Huiguan) yang kemudian diadopsi oleh orang Indonesia. Penggunaan uang yang meluas juga melibatkan orang Cina. Kata celengan yang berarti tabungan merupakan kata dalam bahasa Indonesia untuk binatang celeng sebagai binatang pembawa rejeki dalam mitologi Cina. Makanan Kontribusi dalam bidang makanan paling popular. Dari jenis makanan mie (mian) terkenal bihun (mifen), misoa (mianxian), lomi (lumian), dan kuetiao (guotiau). Kemudian dikenal pula pangsit (asal kata bianshi, artinya makanan lonjong). Dari jenis timsum ada bentuk makanan bapao (roubao), bacang (rouzong), lumpia (numbing). Terakhir ada makanan baso (rouso). Tambahan, ada jenis makanan lain yang berfungsi sebagai makanan pokok atau campuran, seperti tahu dan tempe, oncom, maupun sebagai pelezat masakan dengan berbagai rasa tauci, tauco, dan kecap. Semua jenis makanan itu umumnya dimasak dalam tiga cara dari bahasa Cina, seperti ca, tim, dan kuah. Penyajian makanan Cina berkembang seiring perkembangan restoran yang dikelola oleh orang Cina. Jenis makanan lain yang juga popular adalah kue (berasal dari bahasa Hokkien, ge dan Mandarin, guo). Tukang kue Cina menyumbang banyak dalam mengembangkan variasi kue. Sebagai contoh, hunkue (fenguo), muaci (moci), kiambue, kuaci (guazi), cendol, dan dodol. Farmakologi Ilmu pengobatan (farmakologi) Cina juga sangat popular dalam kehidupan orang Indonesia. Ahli pengobatan Cina dikenal dengan nama sinse atau singshe. Obat-obatan jenis jamu yang memperkenalkannya adalah orang Cina. Demikian pula perusahaan-perusahaan jamu yang ada di Indonesia.
Hiburan dan Pemanfaatan Waktu Senggang Orang Cina juga menyumbang dalam tradisi hiburan, seperti adu jangkrik, memelihara perkutut, dan menerbangkan layang-layang. Opera Cina dan bioskop serta taman hiburan diperkenalkan oleh orang Cina. Busana Di bidang busana, pengaruh Cina tidak terlalu besar. Beberapa istilah seperti celana, seluar, baju, kebaya, dan baju tanpa krah adalah sumbangan dari orang Cina. Kemudian istilah akrab lainnya dari bahasa Cina adalah kancing dan bakiak (sepatu kayu). C. Rangkuman
Peradaban Cina Kuno berpusat di daerah sekitar aliran Sungai Kuning (Hwang Ho).
Orang Cina menyebut negerinya sebagai Chung Kuo artinya negeri tengah karena terletak di tengah-tengah dunia. Rakyatnya disebut Hoang-Chung Hua atau Cina.
Mata pencaharian penduduk Cina adalah bertani
Kepercayaan bangsa Cina adalah polytheisme atau menyembah banyak dewa sebagai kekuatan alam.
Masyarakat Cina kuno sudah mengenal tulisan yaitu huruf Pictograph dan bahasa persatuan Kuo Yu.
Etika kehidupan bermasyarakat orang Cina sangat kuat dipengaruhi oleh pemikiran para ahli filsafat Lao Tse, Kong Fu Tse, Meng Tse.
Salah satu peninggalan dari kebudayaan Cina yang terkenal adalah The Great Wall atau tembok raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Tembok raksasa Cina ini dibangun dalam waktu 18 abad dari masa kekuasaan Dinasti Chin dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming.
Sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno ada dua macam sistem pemerintahan Feodal dan unitarisme.
Sejarah pemerintahan negeri Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian dan masing-masing dinasti memiliki ciri tersendiri.
D. Soal Jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Jelaskan kondisi geografis pusat peradaban lembah Sungai Huang Ho! 2. Bandingkan system pemerintahan feodalisme dan unitarisme! 3. Jelaskan keberhasilan Shih Huang Tie dalam memerintah Cina kuno! 4. Jelaskan tentang hasil kebudayaan Cina kuno yang pernah menjadi tujuh keajaiban dunia! 5. Mengapa Dinasti Manchu mengalami kehancuran? E. Jawaban 1. Peradaban Cina Kuno berpusat di daerah sekitar aliran Sungai Kuning (Hwang Ho). Sungai Kuning (Hwang Ho) terletak di Dataran Tinggi Cina Utara yang berhulu di Pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermuara di Laut Kuning. Pada bagian hilir sungai ini terdapat dataran rendah yang sangat subur yang merupakan urat nadi kehidupan bangsa Cina 2. a. Sistem Pemerintahan Feodal Dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis. b. Sistem Pemerintahan Unitaris Kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis.
3. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Shih Huang Tie: a) Penghapusan sistem feodalisme dan raja vazal. b) Sistem birokrasi terpusat, dengan seorang gubernur untuk mengatur provinsi. c) Menyusun tulisan yang seragam. d) Memperluas wilayah Cina, bahkan hingga Korea. e) Membangun The Great Wall atau Tembok Raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya
8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk
menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Sampai sekarang tembok ini masih berdiri megah dan merupakan salah satu keajaiban dunia. f) Wilayah Cina dibagi menjadi 36 provinsi 4. The Great Wall atau tembok raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Tembok raksasa Cina ini dibangun dalam waktu 18 abad dari masa kekuasaan Dinasti Chin dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming. 5. Pada tahun 10 Oktober 1911 terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen, dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu kemudian berdiri Republik Cina dengan Sun Yat Sen sebagai presidennya
3. PERADABAN MESOPOTAMIA A. Pendahuluan Petunjuk Belajar
:
4. Pelajari ringkasan materi 5. Pahami penyelesaian latihan soal langkah demi langkah 6. Kerjakan tes formatif tanpa melihat kembali ringkasan materi 7. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan materi anda
Tujuan mempelajari modul Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan memiliki kemampuan dalam: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban Mesopotamia (5000-330 SM) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan,
pertanian
dan
budaya
serta
pengaruhnya
terhadap
kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban Mesopotamia (5000-330 SM) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban Mesopotamia (5000-330 SM) dalam
pencapaian
ilmu
dan
teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini
4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara peradaban Mesopotamia (5000-330 SM) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan
hasil
analisis
melalui
bentuk
tulisan
berupa
kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban Mesopotamia (5000-330 SM) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. B. Kegiatan Belajar
Amati gambar di atas. Ajukan pertanyaan yang relevan. Diskusikan kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan dengan teman sebangku Anda Kondisi Geografis dan Lingkungan Alam Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia berada di wilayah perlembahan yang terletak di antara dua sungai Eufrat dan Tigris, di wilayah Asia Barat, atau di daerah yang kini menjadi Republik Irak (dan sebagian menyentuh wilayah Suriah dan Iran). Dalam bahasa Yunani, kata mesopotamia berasal dari kata mesos yang artinya tengah atau diantara dan potamos yang artinya sungai. Dengan demikian, secara harfiah mesopotamia berarti di antara sungai-sungai.
Mesopotamia diyakini sebagai pusat peradaban kuno tertua di dunia. Bangsa
Sumeria,
merupakan
bangsa
yang
pertama
kali
mendiami
mesopotamia. Sekitar tahun 3000 SM mereka telah berhasil membangun 12 kota utama, di antaranya : Ur, Uruk, Kish, Lagash, dan Nippur. Sungai Tigris yang panjangnya mencapai 2.045 km dan sungai Eufrat dengan panjang 2.815 km ini membentuk daerah pertanian yang subur, membentang dari Laut Tengah sampai ke Teluk Persia. Oleh karena itu, daerah ini sering dijuluki dengan istilah daerah bulan sabit yang subur (the fertile crescent).
Selain subur, secara geografis daerah Mesopotamia merupakan wilayah terbuka. Oleh karena itu, untuk melindungi diri dari serbuan bangsa lain penduduk awal Mesopotamia membuat benteng yang diluarnya diberi paritparit lebar yang dialiri air. Namun pertahanan ini ternyata tak mampu mencegah invasi berbagai bangsa asing yang silih berganti menguasai wilayah ini. Perkembangan di bidang Ekonomi Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian karena sebagian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa lain
yang datang hanyalah melanjutkan dan mengembangkan peradaban yang telah dicapai oleh bangsa Sumeria. Pola ekonomi bangsa Sumeria lebih sederhana. Negara memberikan kesempatan yang lebih luas kepada usaha yang bersifat individual. Kekayaan tidak secara eksklusif menjadi milik penguasa baik dalam praktek maupun teori. Dengan demikian dalam bidang perdagangan maupun industri tidak dimonopoli oleh pemerintah. Hanya saja karena sebagian rakyat berstatus sebagai budak mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan ekonomi atas nama mereka sendiri. Aktivitas ekonomi sebagian besar bertumpu pada produksi pertanian. Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan yang sangat baik serta tersedianya tenaga kerja terampil dan ahli membuat pertanian menjadi sektor utama devisa negara. Hasil
pertanian
diangkut
dengan
kendaraan
beroda
sehingga
memungkinkan mobilisasi yang cepat terhadap hasil pertanian. Dengan kendaraan beroda yang berhasil diciptakan mereka dengan mudah mengimpor bahan baku yang didatangkan dari negara tetangga sebelah utara, teritama bahan manufaktur, untuk diubah menjadi produk siap pakai dan lalu mengekspor ke daerah-daerah lain yang luas. Barang-barang kerajinan yang terbuat dari logam mulia diciptakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dan ahli. Para pedagang dan wisatawan yang datang dari arah utara dan barat melalui daerah bulan sabit subur menuju ke timur Mediterania dan Mesir, singgah di Mesopotamia untuk membawa produk-produk industri maupun pertanian bangsa Sumeria. Selain itu, bangsa Sumeria adalah masyarakat bisnis yang pragmatis. Kredit dan pinjaman diatur secara hati-hatri. Segala perjanjian ditulis dan ditanda tangani oleh saksi. Alat tukar perdagangan yang sudah digunakan adalah logam mulia seperti emas dan perak. Perkembangan di Bidang Sosial Organisasi sosial masyarakat Mesopotamia terbagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Golongan Pemerintah Terdiri dari Raja, Kepala pendeta, Kepala Angkatan dan orang bangsawan. 2. Rakyat Terdiri dari rakyat bebas, petani, artisan, pedagang, serta budak dari tawanan perang.
Raja dalam sistem pemerintahan Mesopotamia berperan sebagai : 1. Kepala negara/pemerintahan dan dianggap sebagaia Tuhan atau wakil Tuhan dan pemilik negara kota, dikenal teokrasi. 2. Kepala Tentara. 3. Kepala pendeta/agama
Berwenang menunjuk pembesar terutama anggota keluarga dalam jabatan di Zigurat.
Berwenang
dalam
bidang
ekonomi,
pengutipan
pajak
tanah,
hasil
pertanian, dan bisnis.
Kepala
pemerintahan
dan
dibantu
bangsawan
yang
ada
ikatan
kekeluargaan.
Masyarakatnya tidak menyembah Raja sebagai Tuhan kecuali dalam zaman Raja Naramsin di Akkadyang bergelar diri Raja Empat Penjuru Alam. Daerah-daerah di sekitar daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa-bangsa
yang termasuk rumpun bangsa Semit. Kehidupannya bersifat seminomaden. Aktivitas perdagangan melalui Sungai Eufrat dan Tigris. Sekitar tahun 3000 SM,
daerah
Mesopotamia
didiami
oleh
bangsa
Sumeria.
Orang-orang
Mesopotamia lebih banyak bertempat tinggal pada kota-kota besar dan juga pada ibu kotanya yang bernama Uruk (Ur). Pada musim hujan (dari bulan Oktober-April) di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai itu. Air menggenangi daerah di sepanjang aliran sungai dan setelah surut meninggalkan Iapisan lumpur yang sangat subur. Di daerah-daerah itulah masyarakat hidup dengan bercocok tanam atau bertani.
Bangsa-bangsa di Mesopotamia sudah mampu menanggulangi masalah banjir, dan
memanfaatkan
airnya
untuk
keperluan
pertanian.
Caranya
ialah
membuat sistem pengairan yang baik. Bendungan dibangun dan telaga buatan digali untuk menyalurkan dan menyimpan air yang berlebihan di masa banjir Perkembangan di bidang Politik Bangsa Sumeria (3500 SM) Bangsa Sumeria adalah bangsa yang merintis peradaban Mesopotamia. Bangsa ini berkuasa sekitar tahun 3500 SM. Mereka berasal dari daerah di sekitar Teluk Persia. Bangsa ini menganut kepercayaan politeisme atau mempercayai adanya banyak dewa. Dewa-dewa tersebut, antara lain, Uruk (Dewa Langit), Nippur (Dewa Bumi), dan Eridu (Dewa Air). Tempat untuk memuja para dewa tersebut adalah ziggurat. Bangsa Sumeria juga sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan paku. Kebudayaan bangsa Sumeria akhirnya berakhir setelah pada tahun 2350 SM diserang oleh bangsa Akkad di bawah pimpinanSargon. Bangsa Akkad adalah rumpun bangsa Semit. Bangsa Akkad (± 2350 SM) Bangsa Akkad termasuk rumpun bangsa Semit yang berasal dari daerah padang pasir. Mereka bergerak dari daerah yang terletak di sebelah utara daerah Mesopotamia. Di bawah pimpinan Sargon, pasukan bangsa Akkad semakin bertambah kuat dan melakukan serangan serta berhasil menduduki daerah Mesopotamia dengan mengalahkan Kerajaan Sumeria Dengan kemenangan tersebut bangsa Akkad tidak lagi menjadi bangsa pengembara. Mereka mulai hidup menetap di daerah Mesopotamia. Walaupun bangsa
Akkad
berhasil
memenangkan
perang
tersebut,
tetapi
mereka
mengambil dan meniru kebudayaan bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkannya. Bangsa Babylonia (± 1900 SM) Kota Babylonia dibangun oleh bangsa Amori di bawah pimpinan Sumuabum. Letak Kota Babylonia dekat dengan Kota Kish. Bangsa Amori tampil sebagai penguasa baru di Mesopotamia. Raja yang terkenal dari Kerajaan Babylonia
(Lama) ini adalahHammurabi (1750 SM). Raja Hammurabi terkenal dengan hukumnya, yaitu Hukum Hammurabi Pada masa pemerintahan Hammurabi, kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai seberang wilayah Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur di Siria. Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan akhirnya Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit)
Bangsa Assyria (± 1200 SM) Bangsa Assyria memenangkan peperangan atas bangsa-bangsa tersebut di atas dan menguasai daerah Mesopotamia. Bangsa Assyria juga ingin menguasai laut untuk melindungi perdagangan. lJpaya tersebut baru berhasil sekitar tahun 750 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Assyria, dan antaranya Raja Sargon I I, Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal Lambat laun Kerajaan Assyria semakin lemah. Hal ini diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah Mesopotamia Selatan (bekas kekuasaan Kerajaan Babylonia Lama). Bangsa ini menyerang Kerajaan Assyria. Pada tahun 612 SM, Ibu Kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Assyria Bangsa Babylonia Baru Setelah berhasil merebut bangsa Assyria pada tahun 612 SM, bangsa Chaldea di bawah pimpinan Raja Nabopalassar membangun kembali Kerajaan Babylonia (atau disebut juga dengan Babylonia Baru). Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Babylonia Baru di antaranya Raja Nabopalassar, Raja Nebokadnezar, Raja Nebonidas, dan Raja Belshazzar. Kerajaan Babylonia Baru runtuh akibat serangan dari bangsa Persia pada tahun 539 SM. Bangsa Persia Di bawah pimpinan Cyrus berdirilah Kerajaan Persia, berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan Babylonia Baru dan daerah Asia
Kecil. Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah India bagian barat. Namun dalam pertempuran melawan bangsa Tura, Raja Cyrus terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Cambysses. Raja Cambysses berhasii mengembalikan ketentraman dalam negeri Persia. Bahkan pada tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir. Setelah Raja Cambysses meninggal ia digantikan oleh Raja Darius. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Persia mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu dibangun istana yang megah dan indah di Kota Suza. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa untuk memasuki istana tersebut. Kerajaan Persia hancur ketika mendapat serangan dari Iskandar Zulkarnaen Hasil Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peradaban Mesopotamia telah memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sejak didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 3000 SM). Keunggulan-keunggulan tersebut tampak dalam bidang-bidang berikut : Bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat. Kemampuan mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas Bidang ilmu pengetahuan, Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakaan tertua di dunia. Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan "taman gantung", yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia.
Aksara Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan UndangUndang Hammurabi (Codex Hammurabi) Penanggalan/Kalender Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender, yang dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan
tentang
perputaran
waktu
dan
musim
berguna
untuk
menentukan saat yang tepat dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya, baik
untuk
bercocok
tanam,
perdagangan,
dan
sebagainya.
Untuk
mempermudah memahami pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim,, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik. ~embagian waktu terus dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih khusus melalui sistem penanggalan atau sistem kalender, yaitu 24 jam menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun.
Hukum Sejak awal pemerintahannya, Raja Hammurabi telah memperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat yang peraturannya didasarkan atas nilai-nilai tradisional. Dengan peraturan hukum seperti itu, masyarakat akan dapat hidup dengan hidup yang tertib dan menjadikan Raja Hammurabi sebagai raja yang besar, bijaksana, dan termasyhur namanya. Hukum tersebut berupa prasasti batu yang tingginya delapan kaki atau sekitar 2,5 meter dan ditempatkan di tengah-tengah ibu kota Kerajaan Babylonia. Prasasti itu ditemukan kembali oleh pada ahli Prancis di Kota Susa (Persia) pada abad ke-20. Hukum itu dikenal dengan Hukum atau UndangUndang Hammurabi (CodexHammurabi) dan merupakan hukum atau undangundang tertulis pertama di dunia. Dalam kitab hukum atau undang-undang itu ditulis tentang peraturanperaturan yang menyangkut bidang pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Hukum itu terdiri dari 300 pokok undang-undang. Pada setiap bagian dengan jelas tercantum jenisjenis pelanggaran dan hukumannya. Dalam menjalankan undang-undang itu, Raja Hammurabi bertindak dengan keras dan tegas, sehingga terwujud ketertiban dan keamanan Sistem Kepercayaan Bangsa Sumereia memuja dewa-dewa yang menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (dewa Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas (Dewa Matahari), Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara), Dewa Tammuz (Dewa Tanaman). Dewa yang memiliki peranan penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria adalah Dewa Marduk yang dianggap pencipta dunia. Dewa Marduk adalah lambang usaha bnagsa Sumeria dalam menciptakan daerah pertanian. Aspek keagamaan dan kepercayaan masyarakat Mesopotamia dapat dilihat berdasarkan hal berikut : 1. Mengadopsi kepercayaan banyak tuhan atau politeisme.
2. Raja sebagai wakil tuhan. 3. Pendeta memimpin upacara agama di Zigurat. 4. Tidak percaya kehidupan setelah mati tetapi hanya jatuh ke dalam gua yang penuh debu. 5. Pemerintahan oleh tuhan atau wakil tuhan berbasis hukum agama dan bersifat ketuhanan/teokrasi. Pengaruh Peradaban Mesopotamia terhadap Indonesia Masuknya peradaban dunia ke Indonesia terjadi sejak abad pertama masehi, suatu masa ketika bangsa Indonesia mulai berinteraksi dengan bangsa asing. Bangsa asing dating ke Indonesia melalui pelayaran. Peradaban dunia
yang
berkembang
memberikan
pengaruh
terhadap
kehidupan
masyarakat Indonesia. Penyebaran pengaruh tersebut dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung yaitu dengan cara bangsa-bangsa asing tersebut datang ke Indonesia dan berinteraksi dengan bangsa Indonesia. Adapun pengaruh tidak langsung yaitu aspek-aspek kehidupan dari peradaban bangsa asing dibawa oleh bangsa lain yang datang ke Indonesia, artinya datang ke Indonesia melalui perantara bangsa lain. Pengaruh peradaban Mesopotamia terhadap kebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut.
Upacara baptis dan menyalakan lilin masuk ke dalam ajaran Nasrani dan digunakan oleh umat Kristen Indonesia.
Kepercayaan pada singa jadi-jadian dan serigala jadi-jadian berasal dari kepercayaan bangsa Assyria.
Kepercayaan pada angka 17 dan 13 berasal dari ajaran agama Phunisia sebagai angka keburuntungan dan angka sial.
B. Rangkuman Masyarakat pendukung
peradaban awal Mesopotamia telah memeroleh
pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya yang tinggi.
Pencapaian sebagaimana dijelaskan di atas memiliki pengaruh terhadap perkembangan peradaban dunia saat ini termasuk peradaban bangsa Indonesia saat ini. C. Soal Jawablah pertanyaan berikut sesuai kotak yang disediakan 1. Asal kata Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani yaitu ...dan ...
2. Bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia yaitu ...
3. Peradaban Mesopotamia diapit oleh dua sungai yaitu ...dan ...
4. Arti dari istilah the fertile crescent yaitu ...
5. Aktivitas ekonomi masyarakat sebagian besar berasal dari ...
6. Organisasi sosial masyarakat Mesopotamia terbagi dalam 2 golongan yaitu ...dan ...
7. Taman gantung Babilonia di bangun pada masa Mesopotamia dikuasai oleh bagsa ...
8. Perpustakaan tertua didunia dibangun oleh ...
9. Tiga Dewa yang mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria adalah ...
10. Di Indonesia berkembang paham Islam Syiah pengaruh dari bangsa ...
yang merupakan
D. Jawaban 1. Mesos dan Potamos 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Sumeria Eufrat dan Tigris Bulan sabit yang subur Pertanian Pemerintahan dan rakyat Babilonia Baru Ashurbanipal Anu, Enlil dan Ea Persia
PERADABAN AWAL AFRIKA PERADABAN MESIR KUNO A. Pendahuluan Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi bacaan dalam kegiatan belajar; 2. Jawab soal tanpa melihat kembali materi dalam kegitan belajar’ 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban Lembah Sungai Nil
dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan,
pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban Lembah Sungai Nil dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya
serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban Lembah Sungai Nil dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara peradaban Lembah Sunai Nil dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di
masa kini.
5. Mengkomunikasikan hasil analisis melalui bentuk tulisan berupa kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban Lembah Sungai Nil
dalam
pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. B. Kegiatan Belajar Tahun 1789 pada saat tentara Perancis mengadakan ekspedisi ke Wilayah Mesir dibawah pimpinan Napoleon Bonaparte, prajuritnya menemukan batu bertulis yang disebut Batu Roseta. Tetapi baru pada tahun 1822 seorang ahli purbakala
bernama
J.F.
Champollion
berhasil
menerjemahkan
tulisan
Hyerogliph pada batu Rosseta, dengan membandingkannya dengan tulisan hieratis dan demotis, yaitu huruf campuran antara hieroglyph dan huruf Yunani Kuno. Sejak saat itulah misteri sejarah Mesir Kuno terungkap. Letak Geografis. Mesir terletak di bagian utara Benua Afrika. Daerah Mesir dilalui oleh aliran Sungai Nil yang berhulu di Pegunungan Kilimanjaro di Afrika Timur dan bermuara didaerah utara Mesir. Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia, panjangnya 6650 km, lebarnya 15 – 50 km Setiap tahun Sungai Nil meluap sampai ke bantaran dampaknya gurun-gurun disekitar Sungai Nil menjadi daerah yang subur. . Daerah yang dialiri Sungai Nil antara lain Ethiopia, Zaire, Kenya,
Sudan, Uganda, dan Mesir. Tetapi Sungai Nil lebih identik dengan Mesir, karena dibandingkan dengan daerah lain yang sama-sama dialiri Sungai Nil daerah Mesir lebih subur. Sungai Nil merupakan faktor pendukung lahirnya peradaban di Mesir, sehingga Herodotus mengatakan Egypt is the gift of the Nile (Mesir adalah hadiah Sungai Nil) Mata Pencaharian Di muara Sungai Nil terdapat delta yang sangat luas yang berujung
ke
Laut Tengah. Delta ini menjadi daerah yang subur sebagai hasil sedimentasi sehingga mendorong Bangsa Mesir melakukan pertanian. Air dari delta Sungai Nil dialirkan mengisi irigasi dan waduk-waduk sehingga sepanjang tahun Bangsa Mesir Kuno tidak pernah kekeringan. Hasil pertaniannya adalah gandum,
sekoi,
jamawut,
dan
jelai.
Bangsa
Mesir
Kuno
juga
bermatapencaharian sebagai pedagang, karena Delta Sungai Nil berada dekat Laut Tengah yang merupakan lalu lintas perdagangan antara Eropa, Afrika, dan Asia.Daerah pertanian di Delta Sungai Nil berkembang menjadi kota-kota besar seperti Iskandariah, Kairo, Rosetta, dan Abusir. Kepercayaan. Bangsa Mesir menyembah banyak dewa (politheisme), dewa yang paling banyak disembah adalah Dewa Ra (Dewa Matahari), Dewa Amon (dewa
bulan),
Amon-Ra
kemudian
menjadi
Dewa
(Dewa Bulan Matahari), Dewa
Osiris (Dewa Tertinggi), Dewa Isis (istri Dewa Osiris) Dewa Seth (dewa penguasa gelap dan kejahatan), Dewa Toth (dewa pengetahuan), Dewa Anubis (dewa kematian), Dewa Apis berwujud sapi. Bangsa Mesir Kuno percaya bahwa manusia setelah meninggal rohnya akan tetap hidup selama jasadnya tidak hancur.
Itulah
sebabnya
orang
yang
meninggal mayatnya diawetkan dengan cara diberi ramuan dan kemudian dibalsem, disebut mummi. Mummi orang kaya disimpan dalam kubur di batubatu karang yang dihiasi dengan lukisan-lukisan pahat, sedangkan mummi para raja disimpan dalam bangunan kubur pengawet yang sangat megah (piramida). Bangsa Mesir Kuno juga percaya kepada binatang tertentu yang mempunyai
kekuatan
(totemisme)
itulah
sebabnya
beberapa
binatang
dianggap suci dan dipuja-puja seperti singa, anjing, dan sapi. Hasil Budaya. Abjad merupakan sumbangan Bangsa Mesir yang tak ternilai bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Bangsa Mesir Kuno memahat tulisan pada dinding-dinding batu yang terdiri dari jenis hieroglyph yang berbentuk gambar. Bentuk gambar ini adalah tulisan yang paling tua, tulisan ini berkembang menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu tulisan hieratis dan demotis. Bentuk hieratis digunakan oleh pendeta, sedangkan demotis digunakan rakyat. Masyarakat Mesir kuno sudah dapat mempelajari dan mengenal tata alam lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat Mesir kuno yang hidup dari pertanian mempunyai banyak waktu untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan, baik yang bersifat material maupun spiritual. Ilmu Astronomi, berhitung sistem
penanggalan, ilmu
ukur,
arsitektur,
ilmu
pertanian,
peternakan, dan pelayaran telah dimiliki Bangsa Mesir kuno sejak abad ke-3 SM. Mereka juga telah mengenal penanggalan berdasarkan sistem peredaran matahari, dimana satu tahun dibagi menjadi 12 bulan dan tiap bulan terdiri dari 30 hari. Seni bangun di Mesir kuno erat kaitannya dengan kepercayaan atau agama yang dianutnya. Bangunan peninggalan Mesir kuno diantaranya :
Mastaba Merupakan
bangunan yang terbuat dari tanah liat, beratap datar,
berbentuk balok dengan sisi-sisi yang miring. Bangunan ini adalah cikal bakal pembuatan piramida. Fungsinya untuk menyimpan jenasah Piramida Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan jenasah raja-raja. Piramida yang paling besar adalah piramida Raja Chufu (Cheops) yang tingginya mencapai 137 meter. Menengenai teknik pembuatannya tidak dapat diketahui, tetapi ada kemukninan pembuatannya dilaksanakan dengan kerja paksa. Sphinx Adalah patung seekor singa yang berkepala manusia yang didirikan didepan bangunan piramida. Sphinx merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida itu. Kepala sphinx lambang kebijaksanaan dan badan sphinx merupakan lambang kekuatan dari raja yang memerintah Obelisk Adalah tugu batu yang didirikan untuk memuja Dewa Amon-Ra Kuil
Di kota Abusimbel, Memphis, Thebe, dan Deir El Bahri dibangun kuil-kuai untuk memmuja dewa-dewa bangsa Mesir kuno Pemerintahan Mesir Kuno diperintah oleh seorang raja yang bergelar Pharao atau Firaun. Dalam memegang pemerintahan Firaun mempunyai kekuasaan yang mutlak. Sejarah kerajaan Mesir kuno dimulai sekitar tahun 3500 SM yang terbagi dalam tiga periode : Kerajaan Mesir Tua (3400 – 2160 SM) Pada awalnya kerajaan Mesir tua terdiri dari dua kerajaan yaitu Kerajaan Mesir Hulu dan Kerajaan Mesir Hilir. Kedua kerajaan ini dipersatukan oleh Firaun Menes. Oleh karena itu raja Mesir juga disebut Nesutbiti artinya raja Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Raja raja zaman Mesir tua bertahta di Thinis. Berdasarkan bukti-bukti peninggalan berupa makam-makam piramida ada beberapa
raja
yang
mempunyai
kekuasaan
yang
besar
dalam
pemerintahannya. Raja-raja itu adalah Raja Chufu (Cheops), Chefren, dan Menkaure, mereka memerintah antara tahun 2800 – 2700 SM Pada masa pemerintahan Firaun Pepi I (2500 SM) kerajaan Mesir memperluas wilayahnya sampai ke Nubia Selatan dan Abessynia. Tetapi setelah pemerintahan Raja Pepi II, kerajaan Mesir dengan pusatnya Memphis semakin lemah dan musuh-musuh dari luar mendapat kesempatan untuk memecahbelah kerajaan Mesir menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Kerajaan Mesir Pertengahan (2160 – 1788 SM) Pada masa pemerintahan Sesotris III dari
Thebe,
dipersatukan
Mesir
berhasil
kembali. Ia berhasil
membangun kembali kerajaan Mesir pada tahun 1880 SM dan meluaskan daerah
kekuasaannya
sampai
ke
Sudan dan Palestina. Firaun Sesotris
II berhasil memerintah dengan baik. Perdagangan Mesir dengan daerahdaerah di sekitar Laut Merah berkembang dan bertambah ramai, sehingga kesejahteraan rakyat meningkat. Kerajaan
Mesir
pertengahan
semasa
pemerintahan
Firaun
Amenemhet III mengalami kemajuan dalam bidang pertanian. Namun setelah
Firaun
Amenemhet
III
meninggal,
Mesir
mengalami
kemunduran. Tahun 1750 SM Kerajaan Mesir pertengahan mengalami kehancuran karena serangan Bangsa Hyksos yang berhasil menduduki daerah timur Sungai Nil dan membangun pusat pemerintahan di Awaris. Selain itu Bangsa Hyksos berhasil merebut daerah Mesir dan Palestina. Bangsa Hyksos peradabannya masih rendah dibandingkan dengan Bangsa Mesir, tetapi mereka mempunyai keahlian dalam berperang. Kerajaan Mesir Baru (1500 - 1100 SM) Dibawah pimpinan Firaun Ahmosis I dari kerajaan Thebe, Bangsa Hyksos berhasil diusir dan ibukota Awaris direbut kembali. Berdirilah Kerajaan Mesir Baru dengan Firaun Ahmosis I sebagai penguasa Mesir. Setelah meninggal ia digantikan Thutmosis I yang berhasil meluaskan wilayah kekuasaannya ke Asia Barat. Politik ekspansi ini diteruskan oleh penggantinya yang
bernama
Firaun
Tuthmosis
III
(1500
–
1477
SM).
Dibawah
pemerintahannya Babylonia, Assyria, Cicilia, dan Cyprus tunduk dibawah kekuasaan Mesir. Setelah Tuthmosis III meninggal, maka Kerajaan Mesir Baru diperintah oleh : 1) Amenhotep II (1447 – 1420 SM) menggantikan Thutmosis III 2) Firaun Thutmosis IV, ia menjalin persahabatan dengan Firaun Mitanni dan Babylonia untuk mempertahankan wilayah Mesir yang luas. 3) Amenhotep IV, ia membawa kepercayaan yang bersifat monotheis sehingga ditentang oleh para pendeta agama Amon yang bersifat polytheis. Untuk menghindari pertentangan dia memindahkan ibukota dari Thebe ke Al Amarna.
4) Firaun Tuth-Ankh-Amon, pada masa pemerintahannya Mesir mengalami kemunduran dan terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil 5) Firaun Haremheb, ia berhasil mempersatukan kembali kerajaan-kerajaan Mesir yang telah terpecah belah 6) Firaun Ramses II, ia memperluas Kerajaan Mesir hingga ke wilayah Palestina. Ia juga mengalahkan Bangsa Hittit yang mengacau di Asia Barat 7) Firaun Ramses III. Raja terakhir dari Kerajaan Mesir. Setelah Firaun Ramses III wafat, kerajaan Mesir menjadi rebutan bangsabangsa lain. Secara bergantian Bangsa Lybia, Abbesynia, Assyria dan Persia berkuasa di Mesir. Mesir menjadi terkenal ketika Ptolomeus memerintah (332 – 300 SM) dengan seorang ratu bernama Cleopatra. Terakhir Mesir kemudian jatuh ke tangan kekuasaan Romawi. Pengaruh Peradaban Mesir Kuno bagi Bangsa Indonesia. Beberapa pengaruh peradaban Mesir terhadap kebudayaan dan kehidupan Bangsa Indonesia antara lain : 1) Tulisan Mesir Kuno berkembang keluar dan disederhanakan oleh Bangsa Funisia.
Tulisan ini kemudian diajarkan kepada orang Yunani dan
menyebar ke Romawi. Setelah itu berkembang menjadi tulisan latin yang digunakan oleh Bangsa Indonesia 2) Upacara menghadirkan roh (misalnya jelangkung di Indonesia) dan hipnotis, pada mulanya berkembang di Mesir 3) Menurut teori difusi kebudayaan, teknologi bangunan-bangunan besar seperti piramid, menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Indonesia dengan dibangunnya Candi Borobudur C. Rangkuman 1. Sungai Nil merupakan faktor pendukung lahirnya peradaban di Mesir. Herodotus mengatakan Egypt is the gift of the Nile (Mesir adalah hadiah Sungai Nil)
2. Bangsa Mesir Kuno percaya bahwa manusia setelah meninggal rohnya akan tetap hidup selama jasadnya tidak hancur. Itulah sebabnya orang yang meninggal mayatnya diawetkan dengan cara diberi ramuan dan kemudian dibalsem, disebut mummi. 3. Abjad merupakan sumbangan Bangsa Mesir yang tak ternilai bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Bangsa Mesir Kuno memahat tulisan pada dinding-dinding batu yang terdiri dari jenis hieroglyph yang berbentuk gambar. 4. Amenhotep IV membawa kepercayaan yang bersifat monotheis sehingga ditentang oleh para pendeta agama Amon yang bersifat polytheis. Untuk menghindari pertentangan dia memindahkan ibukota dari Thebe ke Al Amarna
D. Pelatihan soal untuk penguasaan kompetensi 1. Mengapa peradaban Mesir Kuno terbentuk dilembah sungai yang besar ? 2. Bagaimanakah misteri Peradaban Mesir Kuno dapat terungkap ? 3. Berikan contoh bahwa seni bangun di Mesir erat kaitannya dengan agama atau kepercayaan yang dianut ! 4. Apa sebabnya setelah Firaun Amenemhet III meninggal, Mesir mengalami kemunduran ? 5. Pelajaran apa yang dapat kamu ambil dari Peradaban Mesir Kuno. Hubungkan dengan keadaan negara Indonesia saat ini ! E. Jawaban 1. Peradaban Mesir tumbuh di lembah sungai yang besar. Sejarawan Arnold Joseph Toynbee dengan
melalui teori Challence and Response menyatakan
bahwa masyarakat yang tinggal didekat sungai selalu dihadapkan pada tantangan alam (challenge). Tantangan tersebut mendorong mereka untuk
terus hidup (survive) sehingga munculah pemikiran untuk menghadapi (response) tantangan tersebut. 2. Pada tahun 1822 seorang ahli purbakala bernama J.F. Champollion berhasil menerjemahkan
tulisan
Hyerogliph
pada
batu
Rosseta,
ia
membandingkannya dengan tulisan hieratis dan demotis, yaitu huruf campuran antara hieroglyph dan huruf Yunani Kuno. Sejak saat itulah misteri sejarah Mesir Kuno terungkap. 3. Mastaba Bangunan yang terbuat dari tanah liat, beratap datar, berbentuk
balok
dengan sisi-sisi yang miring. Bangunan ini adalah cikal bakal pembuatan piramida. Fungsinya untuk menyimpan jenazah Piramida Bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan jenasah rajaraja. Piramida yang paling besar adalah piramida Raja Chufu (Cheops) yang tingginya mencapai 137 meter. Menengenai teknik pembuatannya tidak dapat diketahui, tetapi ada kemukninan pembuatannya dilaksanakan dengan kerja paksa. Sphinx Patung seekor singa yang berkepala manusia yang ditempatkan di depan bangunan
piramida.
Sphinx
merupakan
lambang
kekuasaan
dan
pemerintahan seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida itu. Kepala sphinx lambang kebijaksanaan dan badan sphinx merupakan lambang kekuatan dari raja yang memerintah Obelisk Tugu batu yang didirikan untuk memuja Dewa Amon-Ra Kuil Di kota Abusimbel, Memphis, Thebe, dan Deir El Bahri dibangun kuil-kuii untuk memmuja dewa-dewa bangsa Mesir kuno 4. Tahun 1750 SM Kerajaan Mesir pertengahan mengalami kehancuran karena serangan Bangsa Hyksos yang berhasil menduduki daerah timur Sungai Nil dan membangun pusat pemerintahan di Awaris. Selain itu Bangsa Hyksos
berhasil merebut daerah Mesir dan Palestina. Bangsa Hyksos peradabannya masih
rendah
dibandingkan
dengan
Bangsa
Mesir,
tetapi
mereka
mempunyai keahlian dalam berperang. 5. Belajar dari masyarakat kuno tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan saat ini lebih banyak dan lebih kompleks jika dibandingkan dengan masyarakat zaman kuno. Setiap zaman memiliki tantangan yang berbedabeda. Dengan demikian harus ditanggapi dengan cara yang berbeda pula. Tetapi tidak ada salahnya apabila kita belajar dari pengalaman masyarakat zaman kuno dalam menghadapi tantangan sehingga mereka bisa menjadi bangsa yang maju
PERADABAN AWAL EROPA A. Pendahuluan Petunjuk Belajar
:
1. Bacalah materi kegiatan belajar; 2. Jawab soal tes formatif tanpa melihat kembali materi kegiatan belajar; 3. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan kompetensi Anda
Tujuan mempelajari modul Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam hal: 1. Mengamati melalui membaca modul tentang peradaban awal Eropa (Yunani dan Romawi) dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan,
pertanian
dan
budaya
serta
pengaruhnya
terhadap
kehidupan manusia di masa kini. 2. Menanya melalui diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang peradaban awal Eropa (Yunani dan Romawi)
dalam
pencapaian
ilmu
dan
teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang peradaban awal Eropa (Yunani dan Romawi)
dalam
pemerintahan,
pencapaian
pertanian
dan
ilmu
dan
budaya
teknologi,
serta
kepercayaan,
pengaruhnya
terhadap
kehidupan manusia di masa kini. 4. Menalar dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara peradaban awal Eropa (Yunani dan Romawi) dalam
pencapaian
ilmu
dan
teknologi,
kepercayaan,
pemerintahan,
pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 5. Mengkomunikasikan
hasil
analisis
melalui
bentuk
tulisan
berupa
kesimpulan maupun presentasi tentang peradaban awal Indonesia dalam pencapaian ilmu dan teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian dan budaya serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini B. Kegiatan Belajar 1. PERADABAN YUNANI KUNO Letak Geografis Yunani Pusat peradaban kuno di Eropa terletak di daerah Yunani. Daerah tersebut tepatnya
terletak
di
Eropa
bagian
timur
laut.
Orang
lebih
sering
mengelompokkan Yunani ke dalam negara-negara Balkan. Wilayah Yunani berbentuk seperti jari-jari tangan yang menjorok ke laut sejauh 480 km ke arah tenggara. Lerengnya penuh lekukan berupa pegunungan kapur yang keras dan masing-masing dipisahkan oleh lembah yang curam. Keadaan demikian sangat menyulitkan orang-orang yang tinggal di sana untuk berhubungan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat di sana terkenal dengan pengelompokkan-pengelompokkan yang disebut sebagai
polis atau negara kota. Masyarakat Pendukung Kebudayaan Yunani Kuno Tanah Yunani sesungguhnya bukan tempat asal bangsa Yunani. Bangsa Yunani adalah bangsa pendatang dari utara yang datang secara bergelombang sejak 1400 SM. Mereka menamakan dirinya sebagai bangsa Hellen atau Hellas. Bangsa itu terdiri dari aneka suku bangsa seperti Doria, Aeolia, dan Ionia (kata Yunani berasal dari kata ionia). Setibanya di Yunani, orang Hellas ini kemudian menaklukkan bangsa yang sudah berkebudayaan tinggi, yaitu bangsa Minos. Pusat kebudayaan Minos terletak di Pulau Kreta. Di sana mereka memiliki istana yang bernama Knosus. Selain Kerajaan Minos, di daerah sekitar Yunani terdapat juga Kerajaan Mikena. Kerajaan ini menguasai Laut Aegia. Bangsa Doria kemudian menaklukkannya. Runtuhnya Kerajaan Minos dan Mikena mengakibatkan lenyapnya kekuatan masyarakat asli daerah Yunani, lalu berkuasalah orangorang Hellen seperti disebutkan di atas. Hasil-Hasil Budaya Masyarakat Yunani Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan yang berkembang di Yunani disebut polis atau negara kota (city state). Di dalam sistem pemerintahan ini sebuah negara kota atau polis merupakan sebuah negara yang merdeka, dalam arti tidak berada di bawah kekuasaan suatu kerajaan. Pendukung polis tersebut adalah penduduk kota itu sendiri, bukan kelompok atau golongan yang dilindungi oleh seorang raja. Ada dua polis terkenal di sana, yaitu sebagai berikut. (1) Spartha Polis Spartha terdapat di Jazirah Peloponesos. Masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani (agraris). Polis ini didirikan oleh suku Doria yang datang dari utara. Watak polis ini konservatif di bidang politik dan sangat militeristis. Watak semacam itu terbangun karena pengalaman yang pernah
dialaminya
pada
awal
abad
ke-7.
Pengalaman
itu,
yaitu
terjadinya
pemberontakan Peloponesos yang dilakukan oleh para helot (budak) dengan para pemberontak. Dengan susah payah bangsa Spartha menumpas pemberontakan. Agar tidak terjadi lagi pemberontakan, seorang negarawan bernama Lycurgus pada tahun 625 SM mengusulkan agar mengatur perikehidupan masyarakat Spartha secara ketat seperti berikut: (a) anak yang berusia 7 - 18 tahun harus masuk asrama; (b) di asrama mereka belajar latihan perang (dididik jadi tentara); (c) jika usia anak sudah mencapai 30 tahun baru diperkenankan menikah dan tinggal di rumah. Dengan pengaturan yang ketat seperti tersebut, Spartha menjadi polis yang kuat dan berpengaruh secara militer, tetapi lemah dalam pengembangan ilmu pengetahuan. (2) Athena Polis Athena adalah polis yang terletak di Jazirah Attica. Di polis ini, setiap individu dihormati haknya dan dihargai segala kreativitasnya. Menurut mereka, hidup yang ideal adalah hidup yang penuh dengan ikhtiar, dalam arti dapat unggul di segala bidang. Agar tidak terjadi kekerasan (tyran) oleh penguasa kepada warga negara, dibuatlah sebuah aturan yang disebut Ostracon. Setiap keputusan yang diambil pemerintah terlebih dahulu mendapat persetujuan warga negara (demokrasi). Dengan perkembangan sistem pemerintahan di Athena seperti itu, maka ilmu pengetahuan dan filsafat berkembang di sana. Kejayaan Athena akhirnya membuat iri Polis Spartha yang mengakibatkan pecah perang saudara antara tahun 431 SM - 404 SM. Perang ini membuat lemah kedudukan, baik Polis Spartha maupun Athena hingga secara berturutturut Yunani ditaklukkan bangsa Persia dan Romawi. Kepercayaan Bangsa Yunani percaya pada banyak dewa (polytheisme). Di antara
dewa-dewa itu adalah: (1) Dewa Zeus, dewa tertinggi yang dipuja bangsa Yunani; (2) Dewi Hera, istri Dewa Zeus; (3) Dewi Pallas Athena, dewi kebijaksanaan; (4) Dewi Poseidon, dewi laut; (5) Dewa Apollo, dewa ilmu pengetahuan; (6) Dewa Ares, dewa perang; (7) Dewa Hermes, dewa pedagang; (8) Dewa Artemis, dewa kesuburan; (9) Dewa Approdite, dewa cinta; (10)
Dewa Hepaestos, dewa api.
Untuk menghormati dewa-dewa itu (terutama Dewa Zeus), setiap empat tahun sekali diadakan pekan olahraga di Pegunungan Olympus. Sekarang pekan olahraga itu menjadi tradisi dunia yang disebut Olympiade. Pemujaan terhadap dewa juga dilakukan di kuil-kuil. Kuil yang paling terkenal adalah kuil Parthenon. Filsafat, Seni, dan Ilmu Kebebasan berkreasi di Athena telah melahirkan pemikiran-pemikiran filsafat, ilmu, dan seni. Di antara tokoh filsafat, seni, dan ilmu itu adalah sebagai berikut. (1) Socrates Socrates diperkirakan hidup pada 470 - 399 SM. Pada usia 71 tahun, ia dijatuhi hukuman mati dengan cara meminum racun. Inti ajaran Socrates, yaitu bahwa jiwa adalah intisari manusia maka manusia wajib mengutamakan kebahagiaan jiwanya, lebih dari kebahagiaan jasmaninya. Untuk mencapai kebahagiaan itu dapat dilakukan dengan cara berbuat kebajikan. (2) Plato Plato hidup antara 427 – 348 SM. Ia adalah murid Socrates. Inti ajaran Plato adalah mengenai dunia gagasan (ide). Menurutnya, gagasan yang berdiri sendiri kedudukannya lebih tinggi dari dunia nyata. Dunia ide adalah sesuatu
yang sangat sempurna. Ajaran-ajaran Plato dibukukan dalam sebuah judul Republica dan Nomoi. (3) Aristoteles Aristoteles hidup pada 384 – 322 SM. Aristoteles adalah murid Plato. Karya-karyanya berisikan tentang logika, astronomi, dan metafisika. Salah satu bukunya yang khusus mengupas pemerintahan, berjudul Politica. Di bidang seni, selain seni bangunan yang amat terkenal dengan gaya Doria, Ionia, dan Corinthia juga terdapat sejumlah patung yang sangat naturalis. Pematung terkenal Yunani bernama Pidias. Seni sastra juga berkembang. Homerus dengan karyanya Illiad dan Odyssea juga sangat terkenal. Selain itu, ilmu pengetahuan juga berkembang pesat di Yunani. Di antara tokoh ilmuwan tersebut antara lain: (1) Thales, ahli di bidang astronomi; (2) Pythagoras, ahli matematika; (3) Hippocrates, ahli kedokteran; (4) Anaximandros, ahli biologi; (5) Herodotus, ahli sejarah; (6) Archimides, ahli matematika. 2. Peradaban Romawi Kuno Letak Geografis Romawi Kuno Kebudayaan Romawi Kuno berkembang di Jazirah Italia sekarang. Italia seperti juga Yunani merupakan suatu jazirah yang menjorok ke Laut Tengah, panjangnya kurang lebih 1000 km lebih panjang dari Pulau Jawa. Bila dibandingkan dengan alam Yunani, teluk-teluk di Italia lebih sedikit dengan laut yang dangkal sehingga pelayaran tidak begitu berkembang seperti di Yunani. Perhatikan Peta Romawi Kuno di samping ini! Masyarakat Pendukung Kebudayaan Romawi Kuno Kebudayaan Romawi kuno dibangun oleh suku-suku pengembara yang
berasal dari arah utara Kota Roma. Suku yang paling awal datang diperkirakan adalah suku Liguris, setelah itu datang suku Umbris, Latin, dan Samnite. Sekitar abad ke-9 SM, tibalah suku Etruska di Italia. Suku ini kemudian berkuasa di Italia selama empat abad yang berpusat di daerah Latium Toscana dan Campania. Hasil-Hasil Budaya Masyarakat Romawi Kuno Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan di Romawi Kuno berganti-ganti. Semula, mereka menerapkan sistem kerajaan, lalu berganti dengan sistem republik, dan terakhir dikembangkan model kekaisaran. (1) Zaman Kerajaan (750-510 SM) Zaman kerajaan berlangsung semasa Italia dikuasai oleh bangsa Etrusca. Raja Roma merangkap sebagai pendeta, hakim, dan panglima perang. Raja dipilih oleh kaum tertua (Senes) dari suku-suku keluarga Rum. Untuk memutuskan sesuatu perkara, raja harus minta pertimbangan Senes. Pada tahun 510, Raja Roma diusir karena dituduh memperkosa Lucretia, anak seorang pemuka masyarakat Roma. (2) Zaman Republik (510-31 SM) Setelah pemerintahan raja berakhir, kekuasaan di Roma dijalankan oleh senat. Para anggota senat merupakan pemuka-pemuka masyarakat. Senat ini semacam dewan penasehat sebab kekuasaan eksekutif dijalankan oleh konsul yang dipilih untuk masa satu tahun. Orang biasa (kaum Plebeia) tidak dapat menjadi anggota senat dan tidak punya hak apa-apa di dalam masyarakat. Oleh karena itu, mereka menuntut terhadap kaum Patricia yang menjadi anggota senat sehingga timbullah permusuhan sosial selama dua abad lamanya (sampai ± 300 SM). Permusuhan berakhir dengan dibentuknya Comitia Curata, semacam parlemen (DPR) yang beranggotakan para wakil rakyat. Comitia Curata ini sering disebut juga Tribun
Rakyat
yang
mempunyai
hak
veto
(=
aku
melarang)
untuk
membatalkan
suatu
keputusan.
Dengan
terbentuknya
Tribun
Rakyat,
masyarakat Roma menjadi masyarakat yang kuat dan bersatu. Kemudian, terjadi perluasan wilayah ke bagian Afrika Utara dan wilayah Asia seperti ke Syria. Perluasan wilayah dan bertambah makmurnya sebagian masyarakat Roma menimbulkan persoalan sosial baru, seperti lahirnya golongan kaya (optimat) dan golongan miskin (proletar). Mereka yang kaya terutama bekas panglima perang yang memiliki harta rampasan perang, sementara yang miskin adalah para petani yang kemudian menjadi prajurit. Kekacauan timbul karena senat dan konsul tidak bisa menyelesaikan masalah sehingga pemerintahan dipegang oleh tiga serangkai (Triumvirat I) yang terdiri dari Pompejus, Crassus, dan Julius Caesar. Tiga serangkai itu akhirnya pecah, kekuasaan jatuh ke tangan Julius Caesar. Pada tahun 44 SM, Julius Caesar dibunuh. Selanjutnya yang memegang kekuasaan atas Romawi adalah tiga serangkai baru (Triumvirat II) yang terdiri dari Octavianus, Antonius, dan Marcus Livedus. Triumvirat II ini terbentuk pada 43-31 SM. Perpecahan terjadi lagi sehingga Octavianus berkuasa seorang diri sejak tahun 27 SM. Sejak Octavianus berkuasa, berakhirlah masa republik dan dimulailah masa kekaisaran. (3) Zaman Kekaisaran (27 SM-395) Zaman kekaisaran sering juga disebut Zaman Pax Romana. Zaman ini merupakan masa keemasan Romawi Kuno yang dipimpin oleh 13 kaisar, mulai dari Kaisar Octavianus sampai Marcus Aurelius. Kaisar bersifat turuntemurun. Berikut ini adalah beberapa nama Kaisar Romawi Kuno. (a) Octavianus Augustus Ia merupakan kaisar pendiri gedung Pantheon (pan = semua; theos = dewa) dan gedung Forum Romanum. Pada masanya, hidup penyair Vergilius dan Horatius. (b) Tiberius Pada masa pemerintahannya, Yesus disalibkan.
(c) Claudius Pada masa pemerintahannya, Inggris menjadi bagian Provinsi Romawi. (d) Nero dan Caligula Kaisar ini mempunyai penyakit jiwa yang menyuruh membunuh ibu, istri, dan saudara-saudaranya. Ia juga terkenal sebagai pembakar Kota Roma dan mempersalahkan orang Kristen hingga dikejar-kejar. (e) Vespasianus Kaisar ini merupakan penindas kaum Yahudi yang menghancurkan kuil Yahudi di Bukit Sion dan Yerusalem. (f) Titus Pada masa Titus, Gunung Vesuvius meletus dan memendam Kota Herculaneum dan Pompeye. (g) Trajanus Pada masa pemerintahannya, Romawi Kuno mengalami perluasan wilayah yang luar biasa, meliputi seluruh Eropa Barat, Inggris, Eropa Tengah, Balkan, Asia Kecil, Asia Depan, Eufrat dan Tigris, Afrika Utara hingga Gurun Sahara. (h) Diocletianus Diocletianus merupakan kaisar yang menegakkan Sistem Monarki Absolut. (i) Marcus Aurelius Kaisar ini terkenal juga sebagai seorang filsuf. (j) Antonius Pius Kaisar Antonius Pius terkenal sebagai kaisar yang bijaksana. (k) Hadrianus (l) Konstantinus Kaisar Konstantinus merupakan pelindung agama Kristen. (m) Theodosius Kaisar Theodosius membagi Kerajaan Romawi menjadi dua bagian, yaitu Romawi Barat dan Romawi Timur. Sistem Kepercayaan
Kepercayaan yang dipeluk bangsa Romawi Kuno selalu berubah-ubah. Pada masa kerajaan diyakini bahwa kekuatan alam adalah dewa yang patut dipuja. Kemudian, kepercayaan itu berubah mengikuti apa yang dipercaya oleh orang Yunani. Oleh karena itu, mereka mengenal nama-nama dewa yang mirip seperti dewanya orang Yunani, seperti (1) Dewa Yupiter, (2) Dewa Juno, (3) Dewa Mars, (4) Dewi Venus, (5) Dewa Mercurius, (6) Dewa Diona, (7) Dewa Apollo, dll. Ketika agama Kristen berkembang mereka kemudian memeluk agama baru itu. Bahkan, kaisar mereka dianggapnya sebagai Ponifex Maximus (kaisar sebagai kepala agama). Seni Bangunan Bangsa Romawi terkenal sebagai penemu beton. Bangunan beton yang dihasilkannya, antara lain: (1) Coloseum dan Amphiteater, semacam stadion tempat pertunjukan; (2) Phantheon, semacam rumah peribadatan; (3) Viaduct dan Aquaduct, jembatan yang dapat digunakan sebagai saluran air; (4) Limes, rangkaian benteng yang sangat panjang. Seni Sastra Sastrawan Romawi yang terkenal, antara lain (1) Virgilius (70 – 19 SM), karyanya Aeneas; (2) Horacius (65 – 8 SM), karyanya syair pujian; (3) Livius (59 SM – 17 M), karyanya sejarah Kota Roma; (4) Tacitus (55 M – 117 M), karyanya Germania; (5) Ovidius, karyanya Metamorphose;
(6) Yulius Caesar, karyanya De Bello Gallico. Organisasi dan Hukum Bangsa Romawi adalah organisator yang ulung. Pengorganisasian tentara dan pemerintahan merupakan buktinya. Di samping itu, penegakkan hukum yang baik menjadi dasar bagi penegakkan hukum di dunia saat ini. Kontribusi Peradaban Yunani dan Romawi terhadap Peradaban Indonesia Apa kontribusi peradaban Yunani dan Romawi terhadap peradaban Indonesia? Peradaban Yunani dan Romawi ibarat mata air bagi peradaban Eropa dan juga dunia. Artinya, peradaban Eropa dan dunia yang berkembang saat ini bersumber antara lain dari kedua peradaban tersebut. Yang sangat menonjol ialah abjad. Bangsa Yunani telah mengenal abjad sejak abad ke-8 yang diambil dari tulisan bangsa Funisia. Tulisan itu semula adalah tulisan yang dipergunakan penduduk Ionia timur yang menjadi baku sejak abad ke-5 setelah Athena resmi menerimanya. Dibawah ini adalah contoh-contoh bahasa Eropa yang berasal dari bahasa Yunani dan menjadi kata internasional yang dapat ditemukan dalam bahasa Indonesia. ABJAD YUNANI NAMA HURUF DALAM EJAAN INDONESIA
A
B
Γ
Δ
Ε
Ζ
Η
Θ
Ι
alfa
beta
gamma
delta
epsilon
zeta
eta
theta
iota
a
b
g
d
e
z
e
th
i
Cermati pula kata-kata Yunani di bawah ini yang bentuknya mirip dalam bahasa Indonesia. Kata Yunani (Dieja dalam bahasa Indonesia ) AKAΔHMI (akademeia)
Arti Kuno dalam Bahasa Yunani AKADEMI (PLATO)
Bentuk Mirip dalam Bahasa Indonesia AKADEMI
AΘEOΣ (atheos)
Tanpa Tuhan
Ateis
ATOMOΣ (atomos)
Tak terbagi, tak terpotong
Atom
BAPBAPOΣ (barbaros)
Barbar, orang asing
Barbar
ΔTNAMIKOΣ (dunamikos)
Penuh kuasa
Dinamika
TΓIENH (hygiene)
Higiene, kebersihan
Higiene
XAPAKTHP (kharakter)
Tanda, cap
Karakter
KPITIKOΣ (kritikos)
Pertimbangan
Kritik
TIPAKTIKH (praktike)
Usaha, pengetahuan praktis
Praktik
TIOIHTHΣ (poetes)
Pencipta, pujangga
Puisi
ΣXOAH (skhole)
Waktu bebas, senggang, diskusi
Sekolah
ΘΕΩPIA (theoria)
Pandangan, pemandangan
Teori
TYPANNOΣ (turanos)
Tiran, diktator
Tiran
Kontribusi peradaban lainnya dari bangsa Yunani terhadap peradaban dunia termasuk Indonesia yang secara fisik dapat dilihat dengan mudah ialah berupa seni bangunan. Seni bangunanYunani yang memiliki ciri
polos,
anggun dan fungsional dengan pilar-pilarnya yang khas sangat terkenal. Untuk pilarnya dikenal tiga gaya, yaitu, gaya Doria yang berkesan paling sederhana, gaya Ionia dengan kesan sedang, dan gaya Korinthia yang berkesan mewah dapat ditemui pada bangunan-bangunan kuno peninggalan zaman kolonial. Tidak sedikit gaya bangunan kontemporer pun yang menggunakan pilar-pilar seperti tersebut. Masih banyak pengaruh peradabanYunani lainnya seperti dalam bidang olahraga (olimpide),
pemikiran (filsafat), kesenian (terutama teater) namun
tidak sedemikian popular seperti hal yang telah disebutkan di atas. Adapun kontribusi peradaban Romawi terhadap peradaban dunia dan Indonesia ialah berupa bangunan fisik yang berhubungan dengan kepentingan umum dan yang bersifat praktis. Di antara bangunan itu adalah Basilika Theater, Aquaduc, Circus, Amphitheater, dan gapura kemenangan. C. Rangkuman Pendukung
peradaban
awal
Eropa
menunjukkan
pencapaian
ilmu,
teknologi,
(Yunani
dan
kepercayaan,
Romawi)
telah
pemerintahan,
pertanian, dan budaya yang tinggi. Peradaban tersebut seperti mata air bagi bangsa Eropa pada khususnya dan bagi dunia pada umumnya. D. Pelatihan penguasaan kompetensi melalui penugasan 1. Berilah penjelasan mengenai konsep-konsep di bawah ini! (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Politica Tucydides Herodotus Republica Hellen/Hellas Suku Doria Suku Ionia Suku Aeolia Polis (City State) Polis Spartha Polis Athena Polis Thebe Lycurgus Solon Homerus
(16) Illiad dan Odyessa (17) Olympiade (18) Marathon (19) Ostracon (20) Parthenon (21) Acropolis (22) Socrates (23) Plato (24) Aristoteles (25) Bangunan gaya Doria (26) Bangunan gaya Corinthia (27) Bangunan gaya Ionia (28) Phidias (29) Thales (30) Pythagoras
2. Buatlah Peta Yunani. Tugas Anda adalah menyalin ke dalam buku tugas Anda dan menentukan dengan tepat letak: a. Pulau Kreta b. Polis Spartha c. Polis Athena 3. Gambarkan pilar bangunan Yunani yang bercorak Ionia, Corinthia, dan Doria pada ruang gambar di buku tugas Anda! E. Jawaban Jawaban tentative, tergantung pada penjelasan konsep atau gambar/photo yang diperoleh oleh peserta didik
PERADABAN AWAL AMERIKA A. Pendahuluan Petunjuk Belajar
:
1. Pelajari ringkasan materi 2. Pahami penyelesaian latihan soal langkah demi langkah 3. Kerjakan tes formatif tanpa melihat kembali ringkasan materi 4. Lihat kunci jawaban dan ukur tingkat penguasaan materi anda
Tujuan mempelajari modul Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kemampuan : 1. Mengamati melalui membaca buku teks tentang peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia masa kini. 2. Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman tentang Peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia masa kini. 3. Mengumpulkan informasi tentang Peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini. 4. Mengasosiasi dengan menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara Peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini.
5. Mengkomunikasikan
hasil
analisis
melalui
bentuk
tulisan
berupa
kesimpulan maupun persentasi tentang Peradaban Bangsa Maya, Aztec dan Inca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia masa kini. B. Kegiatan Belajar Kiamat akan terjadi pada tahun 2012 ? Di penghujung tahun 2012, masyarakat dunia pernah dihebohkan dengan adanya sebuah ramalan yang menyatakan kiamat akan terjadi pada akhir Desember 2012. Hal ini berdasarkan dari berakhirnya penanggalan kalender yang dibuat oleh sebuah bangsa atau suku. Tahukah anda bangsa atau suku apa yang meramalkan kiamat akan terjadi pada tahun 2012 ? Ya benar yaitu bangsa Maya. Pembahasan modul kali ini adalah mengenal lebih jauh mengenai Peradaban Bangsa Maya, Aztek dan Inca. 1. Peradaban Bangsa Maya (300 M-1500 M) Anda tahu dimana letak Bangsa Maya berada? Coba anda amati letak geografis wilayah bangsa Maya dibawah ini !
Peta wilayah kekuasaan Bangsa Maya
Suku
bangsa
Maya
terletak
di
Meksiko
Selatan
dan
Amerika
Tengah.Wilayah kerajaan Maya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko), Honduras, dan Guatemala. Wilayah suku Maya berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat dan Laut Karibia di sebelah timur. Pusat peradaban Maya terletak di Semenanjung Yukatan. Selanjutnya coba anda perhatikan gambar dibawah ini !
Dari pengamatan Anda, mungkin yang terbayang dalam pikiran anda mengenai gambar di atas adalah kolam alam dengan airnya yang jernih. Tapi tahukah Anda bahwa bangsa Maya melemparkan anak-anak ke dalam gua tanah yang banyak
berisi air. Mengapa demikian? Karena kepercayaan suku Maya
menyembah
dewa-dewa
(politheisme),
seperti
dewa
laut,dewa
matahari,dewa hujan, dan dewa musim semi. Mereka juga mengenal upacara pemujaan yang mengorbankan nyawa manusia. Karena mereka percaya bahwa matahari harus memakan jantung dan darah manusia untuk menentukan kelangsungan hidup di dunia. Selain itu mereka menganggap raja mereka sebagai “ Kuhul Ajaw” yang artinya raja suci. Raja suci ini menjadi
penghubung dengan dewa dan menjadi mediator antara para dewa dengan manusia. Untuk berkomunikasi dengan dewa, mereka melakukan ritual dengan cara melemparkan anak-anak ke dalam gua bawah tanah yang berisi air yang sering disebut dengan cenaotos (sumur alami). Gua tersebut dikeramatkan dan diyakini sebagai sumber air bagi bangsa Maya dan sekaligus gerbang menuju dunia gaib. Selain
dalam
hal
kepercayaan,
bangsa
Maya
juga
telah
memiliki
kemampuan dalam bidang astronomi. Mereka menciptakan dua sistem penanggalan. Yaitu kalender tahunan dengan jumlah 365 hari per tahun yang dihitung berdasarkan revolusi, dan penanggalan yang hanya berjumlah 260 hari yang mereka gunakan sebagai kalender suci. Disebut kalender suci karena ditujukan secara khusus untuk meramal. Seperti menentukan hari yang tepat untuk sebuah upacara penting, seperti pernikahan dan kelahiran. Kalau anak dilahirkan pada hari yang dianggap sial, upacara pemberian nama akan ditunda kehari yang dianggap baik. Hanya para pendeta yang dianggap memiliki kemampuan untuk menggunakan kalender ramalan itu.
Kalender bangsa Maya Peninggalan
arsitektur
Bangsa
Maya
membangun
monumen
dan
mendirikan kota batu yang megah dengan tujuan untuk memuja para dewa. Situs peninggalan bangsa Maya paling banyak ditemukan di Amerika Tengah.
Salah satu kota besar yang dibangun adalah kota Calakmul yang merupakan salah satu kota terkuat yang ada di peradaban Maya. Sedangkan salah satu piramida suku Maya adalah Chichen Itza.
Calakmul
Chichén Itzá
Penyebab kemunduran Bangsa Maya adalah ditinggalkannya Kota dan seluruh peradabannya sekitar tahun 900 Masehi. Penyebabnya adalah kekeringan yang melanda seiring dengan penebangan pohon secara besarbesaran untuk membuka lahan pertanian yang baru. Perang saudara dan wabah penyakit yang melanda Bangsa Maya. Selain tiga hal tersebut, bangsa Maya mengalami keruntuhan karena penaklukan yang dilakukan oleh Hernando Cortez pada tahun 1521. 2. PERADABAN BANGSA AZTEC (1298-1521 M)
Coba anda amati gambar diatas! Menunjukkan gambar apakah ini? Ya benar ! ini merupakan salah satu ritual keagamaan Bangsa Aztec. Sama halnya dengan kepercayaan bangsa Maya, bangsa Aztec menyembah banyak dewa. Dewa tertinggi bangsa Aztec adalah dewa perang dan dewa matahari. Bangsa Aztec percaya bahwa dewa matahari akan selalu memberikan kemakmuran bagi mereka asalkan dewa matahari diberikan pengorbanan
manusia. Upacara pengorbanan dilakukan diatas altar dipuncak piramid dengan cara mengambil jantung korban untuk pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara masal dengan cara membunuh banyak orang. Bangsa Aztec adalah bangsa pengembara yang tiba di lembah Meksiko pada abad ke-3. Mereka kemudian sampai di danau berawa yang terletak di sebelah selatan Texcoco. Bangsa Aztek berasal dari suku Toltek (Indian Toltek) yang datang dari sebelah utara kemudian mendiami dataran tinggi Meksiko, dengan ibukota Tenochtilan. Kekuasaan bangsa Aztek membentang dari bagian Tengah Meksiko hingga Samudera Pasifik, dengan koloni-koloni di bagian Amerika Tengah. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar peta dihalaman selanjutnya.
Peta wilayah kekuasaan Bangsa Aztec Suku bangsa Aztec sangat terampil dalam bidang Arsitektur, kerajinan emas dan perak, keramik dan tenun.Kerajaan merangkai bulu burung sangat maju. Mantel dan hasil tenunan dari bulu burung sangat artistik. Emas dan perak berlimpah ruah, tetapi tidak berharga bagi mereka.Sedangkan yang berharga adalah kuda.
Bangsa Aztec membangun piramida matahari dengan ketinggian 64 meter. Piramida ini dibangun sekitar tahun 31 Sebelum Masehi selain piramida Matahari bangsa Aztec juga telah meninggalkan warisan budaya yang bermutu tinggi seperti :Piramida Bulan, Kuil Quetzalkoatl. Hasil Kebudayaan suku Aztec adalah : 1. Kuil berbentuk piramida yang tengahnya berlubang untuk memasukan kurban (emas dan perak) 2. Konsep kepercayaannya menyembah dewa-dewa 3. Ditemukan patung di kota Vera Cruz, yang beratnya 30 ton sebagai perwujudan dewa utama yang disucikan 4. Mampu mengusahakan tambang emas dan perak 5. Suku Aztec tiap 52 tahun sekali mengadakan upacara besar-besaran yang dipusatkan di Hall of the Star, ibukota kerajaan Aztec. Bangsa Aztec telah mengenal tulisan piktograf yang mirip dengan huruf hieroglif, yang disebut n’ahuatl. Alfabet untuk bahasa ini berbentuk gambar. Soal tulis menulis hanya dilakukan oleh ahli dan imam terpelajar yang telah mendapatkan pelatihan. Mereka menyimpan catatan diatas kertas yang terbuat dari kulit kayu atau kulit rusa. Mereka biasanya menulis dengan menggunakan arang yang kemudian diwarnai dengan sayuran dan zat-zat lainnya.
Sistem penulisan Bangsa Aztec Pada tahun 1519 M, armada Spanyol mendarat di pesisir timur Meksiko. Panglima armada Spanyol, Kapten Hernan Cortes, dianggap sebagai
Dewa
Quetzalcoatl. Badan Hernan Cortes besar, berkulit putih dan berjanggut. Karena itu Cortes diterima dengan penuh hormat. Cortes tidak membalas baik penerimaan luar biasa itu. Tetapi Cortes justru meringkus raja Aztec. Walaupun rakyat Aztec melawan, mereka dikalahkan oleh pasukan Cortes, senjata buatan kayu dan batu dikalahkan oleh senjata senapan dan pedangpedang besi. Penyakit seperti cacar dan campak mengurangi jumlah penduduk Aztec (dari 10 juta orang pada tahun 1500 M menjadi 1 juta pada tahun 1525 M). 3. PERADABAN BANGSA INCA (500-1532 M)
Machu Picchu Coba Anda perhatikan gambar di atas ! gambar di atas merupakan salah satu peninggalan Bangsa Inca yang hingga kini masih ada. Machu Picchu terletak di Pegunungan Peru. Dari tata letak dan arsitekturnya, Machu Picchu diperkirakan merupakan sebuah kompleks hunian suku Inca. Suku Inca diduga membangun
Machu Picchu pada 1430 dan selesai 30 tahun
kemudian.
kurang
Namun,
dari
seratus
tahun
kemudian
mereka
meninggalkan kompleks itu. Menurut hipotesa para peneliti pengungsian masal dari Machu Picchu disebabkan adanya wabah cacar sebelum datangnya penjajah Spanyol. Untuk mengetahui letak geografis Bangsa Inca, perhatikan gambar peta dibawah ini !
Wilayah kekuasaan bangsa Inca Suku Inca adalah bangsa kuno yang tinggal di Amerika Selatan. Budaya mereka yang unik mulai menyebar selama abad ke-12, dan selama 400 tahun mereka mengontrol wilayah yang lebih besar daripada Amerika Selatan lainnya. Inca sendiri adalah sebuah kerajaan kuno yang dahulu terletak di wilayah Peru. Kerajaan ini ada pada tahun 1438 dan berakhir sampai tahun 1533 Masehi. Sukunya disebut dengan suku Inca. Kerajaan Inca terletak di sekitar danau Titicaca dekat Pegunungan Andes. Pendirinya adalah MancoCopac tahun 500 M. Bangsa Inca adalah bangsa yang menyembah Dewa Matahari dan mereka sendiri menanamkan dirinya sebagai “anak-anak matahari”. Orangorang Inca menghormati kepada Kaisar karena ia bukan seeorang penguasa biasa, melainkan Kaisar dipandang sebagai dewa. Selain Dewa Matahari yang
dianggap sebagai Dewa lainnya, seperti Dewa yang tertinggi, orang-orang Inca juga menyembah dewa lainnnya, seperti dewa Virakocha sebagai Dewa Pencipta, Dewa Bulan, Dewa Bintang, Dewa Halilintar, Dewa Kesuburan yang paling besar pengaruhnya diantara kelompok dewa praktis ini ialah Dewa Matahari, karena menurut kepercayaan orang-orang Inca bahwa Dewa Mataharilah yang hanya menurunkan keluarga Inca. Oleh sebab itu Kaisar dianggap sebagai Dewa Matahari itu sendiri. Kaisar sebagai dewa, ia tidak dapat berbuat salah dan semua kehendaknya adalah undang-undang.
Dewa Virakocha Sistem religi orang-orang Inca melaksanakan upacara kurban manusia jika negara dalam kena bencana seperti : bahaya kelaparan, raja jatuh sakit hati, atau bencana lainnya. Wanita kurban biasanya terpilih secara khusus dan dapat dipersembahkan kepada para dewa orang-orang Inca. Sedangkan mengenai yang mengelola sistem religi orang-orang Inca diserahkan kepada lembaga Agama yang berpusat di Kuzko.
Selain pemujaan terhadap dewa-dewi, khusunya dewa Matahari, orangorang Inca juga memuja para leluhur yang sudah mati.Orang-orang Inca juga memuja para leluhur yang sudah mati.Orang-orang Inca juga telah mampu mengawetkan
jenazah (mumi). Di Kuil Kuzco banyak terdapat Mumi dari
keluarga raja-raja Inca,demikian juga pada masyarakat Inca juga mempunyai tradisi membuat mumi pada jasad leluhurnya yang telah mati, karena mereka mempunyai keyakinan bahwa selama jasadnya masih tetap utuh, maka leluhur mereka belum mati.Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar dibawah ini !
Mumi yang diawetkan Dalam kegiatan pertanian, mereka telah mengembangkan semacam sebuah
laobratorium yang disebut
Moray
mengembangkan varietas yang cocok di tanam
yang dimaksudkan
untuk
di dataran tinggi Andes.
Mereka juga mengembangkan persawahan dengan 93ystem terasering, yaitu sistem persawahan yang disusun bertingkat-tingkat untuk menahan banjir.
Moray dan Terasering Penyebab kemunduran Bangsa Inca dikarenakan raja terakhir Inca bernama Sapa Inca Huayna Capac meninggal dunia karena terkena wabah cacar. Dengan tidak adanya pengganti penguasa, yang mengarah ke perang saudara, dan menyebabkan melemahnya kerajaan. Selain itu pada tahun 1531 Spanyol yang dipimpin Francisco Pizzaro menyerang dan menguasai Kerajaan Inca.
C. Rangkuman Suku bangsa
Maya
terletak
di
Meksiko
Selatan
dan
Amerika
Tengah.Wilayah kerajaan Maya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko), Honduras, dan Guatemala. Wilayah suku Maya berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat dan Laut Karibia di sebelah timur. Pusat peradaban Maya terletak di Semenanjung Yukatan.
Kepercayaan suku Maya banyak menyembah dewa-dewa {politheisme}, seperti dewa laut,dewa matahari,dewa hujan, dan dewa musim semi. Mereka juga mengenal upacara pemujaan yang mengorbankan nyawa manusia.Mereka percaya bahwa matahari harus memakan jantung dan darah manusia untuk menentukan kelangsungan hidup di dunia. Peninggalan arsitektur bangsa Maya antara lain kota Calakmul dan piramida Chichen Itza. Bangsa Aztec adalah bangsa pengembara yang tiba di lembah Meksiko pada abad ke-3. Mereka kemudian sampai di danau berawa yang terletak di sebelah selatan Texcoco. Bangsa Aztek berasal dari suku Toltek (Indian Toltek) yang datang dari sebelah utara kemudian mendiami dataran tinggi Meksiko, dengan ibukota Tenochtilan. Kekuasaan bangsa Aztek membentang dari bagian Tengah Meksiko hingga Samudera Pasifik, dengan koloni-koloni di bagian Amerika Tengah. Suku bangsa Aztec sangat terampil dalam bidang Arsitektur, kerajinan emas dan perak, keramik dan tenun.Kerajaan merangkai bulu burung sangat maju. Mantel dan hasil tenunan dari bulu burung sangat artistik. Emas dan perak berlimpah ruah, tetapi tidak berharga bagi mereka.Sedangkan yang berharga adalah kuda. Bangsa Aztec telah mengenal tulisan piktograf yang mirip dengan huruf hieroglif, yang disebut n’ahuatl. Alfabet untuk bahasa ini berbentuk gambar. Bangsa Inca adalah bangsa kuno yang tinggal di Amerika Selatan yang dahulu terletak di wilayah Peru. Kerajaan ini ada pada tahun 1438 dan berakhir sampai tahun 1533 Masehi. Sukunya disebut dengan suku Inca. Kerajaan Inca terletak di sekitar danau Titicaca dekat Pegunungan Andes. Dalam kegiatan pertanian,mereka telah mengembangkan semacam sebuah laboratorium yang disebut Moray. Peninggalan Bangsa Inca yang terkenal adalah Machu Picchu yakni kompleks tempat tinggal Bangsa Inca. D. Soal 1. Perhatikan keterangan-keterangan berikut! 1) Terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah.
2) Wilayahnya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko), Honduras, dan Guatemala. 3) Pada tahun 750 M muncul masalah yang memicu runtuhnya peradaban. 4) Sekitar abad ke-13 terjadi perang saudara. Berdasarkan keterangan tersebut, kerajaan yang dimaksud adalah . . . . . A. Kerajaan Aztec B. Kerajaan Persia C. Kerajaan Assyria D. Kerajaan Maya E. Kerajaan Inca 2. Pusat Kerajaan Aztec berada di daerah Semenanjung Yukatan, Meksiko. Suku Aztec dikenal sebagai bangsa yang . . . . . A. Senang berlayar B. Senang membuat kuil-kuil C. Membuat patung D. Suka bertani E. Suka berperang 3. Perhatikan keterangan-keterangan berikut! 1) Pusat Kerajaan di daerah Semenanjung Yukatan, Meksiko. 2) Berdiri sekitar tahun 1298 M. 3) Kebudayaannya berkembang di daerah Meksiko Tengah dan Selatan, terutama di sekitar Danau Tezuko, Zumpangochalko, dann Xaltokan. 4) Pengaruh kebudayaan meluas dari Pantai Pasifik sampai Teluk Meksiko. Berdasarkan keterangan tersebut, kerajaan yang dimaksud adalah . . . . . A. Kerajaan Inca B. Kerajaan Aztec C. Kerajaan Maya D. Kerajaan Harsha E. Kerajaan Persia
4. Perhatikan gambar dibawah ini !
5.
6.
7.
8.
9.
Bangunan ini dahulu digunakan sebagai kota tempat tinggal dari Bangsa Maya. Nama kota ini adalah........... A. Machu Picchu B. Piramida Giza C. Chichén Itzá D. N’ahuatl E. Calakmul Salah satu penyebab kemunduran dari Bangsa Maya adalah.................... A. Kekeringan yang melanda seiring dengan penebangan pohon secara besar-besaran untuk membuka lahan pertanian yang baru B. Terjadinya banjir besar yang mengakibatkan hancurnya pusat-pusat kebudayaan C. Serangan dari Bangsa Toltec D. Gempa bumi E. Meletusnya gunung Vesivius Dewa Virakocha dalam kepercayaan Bangsa Inca merupakan dewa.............. A. Dewa Kematian B. Dewa ilmu pengetahuan C. Dewa keberuntungan D. Dewa kelahiran E. Dewa penghancur Tujuan dibuatnya Moray oleh Bangsa Inca adalah......... A. Sebagai tempat berlindung dari serangan bangsa lain B. Tempat pemujaan para dewa C. Tempat menguburkan raja-raja Bangsa Inca D. Tempat mengembangkan varietas yang cocok di tanam di dataran tinggi Andes E. Tempat mengembangkan hewan ternak Bangsa Inca Bangsa aztek telah mengenal tulisan piktograf yang mirip dengan huruf hieroglif, yang disebut.................... A. Tulisan Paku B. Toltek C. N’ahuatl D. Tenochtilan E. Kuzko Pemimpin Spanyol yang dianggap sebagai Dewa Quetzalcoatl oleh Bangsa Aztec adalah............. A. Fransisco Pizzaro
B. Hernan Cortes C. James Cook D. Vasco da Gama E. Alfonso d Alberque 10. Dalam kepercayaan Bangsa Maya, pemimpin dianggap sebagai raja suci yang memiliki keahlian berkomunikasi dengan dewa. Sebutan untuk raja suci ini adalah..... A. Amaterasu B. Dewa kematian C. Kuhul Ajaw D. Quetzalcoatl E. Calakmul
E. Jawaban 1.D
6.D
2.E
7.D
3.B
8.C
4.E
9.B
5.A
10.C