Kultura Volume: 13 No. 1 Desember 2012
HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM DAN KAITANNYA DENGAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA Nelvitia Purba1 Abstract Commonly, the statement of Human’s right is ,” Basic rights owned by human, which is appropriate with his God’s will” According to Baharuddin Lopa asserted that “Human’s Right is the Right that adhere to everybody without it person is impossible to belief as human”. Kind of this research is Doctrinal law research in term of law history. As method so that law history attempt to conduct identification to ward steps of law development. Basically, Human’s right in Islam appeared firstly, Precisely the creation of Magna Charta for 600 years after arrival of Islam continued with birth phase of Human Right namely Universal Declaration of Human Right exactly on December 10 th 1948 that is universal and effective in international space. The principles of Human’s Right in Islam have resources from Koran and Hadist that is exist in practical Islamic life. The History about the side charter resumed with Kairo Declaration. In Principle, Islam guide us that in a view of Allah, all human is akin. They are created to do all instructions of him in this world and of course it strengthens the application and the Human Right Supremacy in Indonesia In order to be better the realization of Human Right enforcement it needs socialization for society because Human’s right is exist in Islamic concept in which has resources from Koran and Hadist. Some Academics give information to society about Human’s right really have special position in Islamic view, actually the development of democratic discourse in Islam has supported the existence of Human rights itself. Keyword: Human’s Right, Islam, supremacy, Law. 1. Pendahuluan Kini hak asasi manusia diperbincangkan dengan intens seiring dengan intensnya kesadaran manusia atas hak yang dimilikinya. Gerakan dan diseminasi hak asasi manusia terus berlangsung bahkan dengan menembus batas-batas teritorial sebuah negara. Karena begitu derasnya kemauan dan daya desak hak asasi manusia, maka jika ada sebuah negara diidentifikasi telah melanggar hak asasi manusia, dengan sekejap mata nation-state di belahan bumi ini memberikan respon baik dalam bentuk kritik, tudingan bahkan kecaman keras. Islam sebagai agama bagi pengikutnya menyakini bahwa konsep Islam adalah merupakan way of life yang bermakna pandangan hidup, Islam merupakan konsep yang lengkap mengatur segala asfek kehidupan manusia. Didalam Islam konsep mengenai hak asasi manusia sebenarnya telah mempunyai tempat tersendiri dalam pemikiran Islam, hal ini dibuktikan dengan sebuah seminar bertema Hak Asasi Manusia di Kuwait pada tahun 1980 diselenggarakan sebagai upaya menyangkal pemikiran yang menyatakan bahwa muncul dan berkembangnya konsep hak asasi manusia sepenuhnya datang dari kebudayaan barat .Islam yang pertamakali memperkenalkan konsep hak asasi manusia dan memberikan jaminan terhadapnya,sejak empat belas abad silam, jaminan hak asasi manusia ini kemudian diadopsi oleh butir-butir Deklarasi Universal.(1)bagir afif. 1
Fakultas Hukum UMN Al Washliyah Medan E-Mail :
[email protected]
Kultura Volume: 13 No. 1 Desember 2012
Istilah hak asasi manusia bermula dari barat yang dikenal dengan “ Right of Man “ menggantikan istilah natural man. Karena istilah right of man dipandang tidak mencakup right of women, maka Eleanor Roosvelt menggantinya dengan istilah human right, yang dipandang netral dan universal.Sedangkan dalam Islam dikenal dengan istilah Huquq al-Insan al-Daruriyyah dan Huquq Allah. Kedua istilah ini tidak dapat dipisahkan ,ada keterkaitan satu dengan lainnya.inilah yang membedakan konsep Barat tentang hak asasi manusia dengan konsep Islam .(2) Munirul abidin. Hak asasi manusia merupakan sebuah hal yang menjadi keharusan dari sebuah negara untuk menjaminnya dalam konstitusinya. Melalui deklarasi universal hak asasi manusia 10 Desember 1948 merupakan tonggak sejarah berlakunya penjaminan hak mengenai manusia sebagai manusia. Sejarah hak asasi manusia dimulai dari Magna Charta di Inggris pada tahun 1252 yang kemudian berlanjut pada Bill Of Rights dan kemudian berpangkal pada DUHAM PBB.Penegakan hak asasi manusia di Indonesia bisa dibilang kurang memuaskan. Banyak faktor yang menyebabkan penegakan hak asasi manusia di Indonesia terhadap seperti problem politik, dualisme peradilan dan prosedural acara (kontras,2004;160). 2. Metode Penelitian Demi terciptanya suatu penelitian yang mempunyai dasar atau landasan dalam penyelesaian serta agar dapat menjawab permasalahan-permasalahan pokok dan dapat dipertanggungjawabkan,maka penting adanya suatu metode sebagai pedoman dalam proses penelitian ini. a. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Hukum Doktrinal dalam bentuk Sejarah Hukum.sebagai metode maka sejarah hukum berusaha untuk mengadakan identifikasi terhadap tahap-tahap perkembangan hukum.(3) Untuk penelitian ini membahas tentang sejarah hak asasi manusia dari Islam dan dikaitkan dengan konsep Hak Asasi manusia dari konsep Barat dalam rangka Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia. b. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data untuk penelitian hukum normatif digunakan dengan metode kajian kepustakaan atau studi dokumenter , mencari data yang terdapat baik dalam peraturan-peraturan maupun dalam literatur-literatur yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti. c. Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif ,maka data yang penulis gunakan adalah data sekunder .Adapun data sekunder yang penulis himpun adalah : 1. Bahan Hukum Primer Adapun bahan hukum primer yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Al-Quran dan Undang-undang Hak Asasi Manusia yang terkait dalam masalah Penegakan Hak Asasi Manusia dari sudut pandang Islam. 2. Bahan Hukum Sekunder Sedangkan bahan hukum sekunder yang penulis kumpulkan yaitu berupa perundang-undangan lain dimana terdapat relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan.
Kultura Volume: 13 No. 1 Desember 2012
3. Bahan Hukum tertier Dalam hal ini penulis menggunakan Kamus sebagai bahan pembantu dalam bahan hukum tertier. d. Analisis Data Data-data yang penulis kumpulkan diatas, kemudian penulis analisa secara kualitatif. Dengan demikian akan dapat ditarik kesimpulan tentang permasalahan yang dikaji yaitu Penegakan Hak Asasi Manusia Dari Sudut Pandang Islam. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hak Asasi Manusia Dalam Islam Perkembangan wacana global tentang Hak Asasi Manusia memberikan penilaian tersendiri bagi posisi Islam. Hubungan antara Hak Asasi Manusia dengan Islam menjadi isu penting mengingat di dalamnya terdapat interprestasi yang beragam yang terkesan mengundang perdebatan yang sengit. Perkembangan politik global memberikan dampak tersendiri antara hubungan Islam dan Barat. Meskipun aspek terakhir ini tidak memberikan konsekuensi yang signifikan bagi munculnya interprestasi terhadap hubungan Islam dan Hak Asasi Manusia , tapi perlu dicatat bahawa faktor tersebut tidaklah dapat dipandang kecil. Islam dan Barat ,menurut A.K. Brohi ,sebenarnya mengupayakan tercapainya pemeliharaan Hak Asasi Manusia dan kemerdekaan fundamental individu dalam masyarakat, namun perbezaan terletak pada pendekatan yang dipergunakan ,sebagaimana yang ditegaskan yaitu : “ Both Islam and the West attach the highest importance to the preservation of human rights and the fundamental freedom of the individual in society.Yet despite their common aim,their approach differs widely.In the West concern for the individual springs from an anthropocentric view of the world in wich man is the measure of all things.In Islam the view is theocentric :God is supreme and man exist solely to serve Him.it may appear from this man has norights, only duties.Since within the totality of Islam man,s duty to God embraces both his duty to society and to every other invidual, paradoxically the rights of each are protected by the obligations of all under Divine law : Menurut Supriyanto Abdi terdapat tiga varian pandangan tentang hubungan Islam dengan Hak Asasi Manusia iaitu : pertama menegaskan bahawa Islam tidak sesuai dengan gagasan dan konsepsi Hak Asasi Manusia modern.Kedua menyatakan bahawa Islam menerima semangat kemanusiaan Hak Asasi Manusia modern ,tetapi pada saat yang sama , menolak landasan sekulernya dan menggantinya dengan landasan Islami.Ketiga menegaskan bahawa Hak Asasi Manusia modern adalah khazanah kemanusiaan universal dan Islam memberikan landasan normative yang sangat kuat terhadapnya. Dalam perkembangan signifikan berhasil dirumuskan Piagam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dalam perspektif Islam.Diantara pemikir Muslim yang termasuk dalam pandangan tersebut diantaranya Abul A’la al-Maududi.Pernyataan Deklarasi Kairo terlihat dari mukaddimahnya yang berbunyi : “ Islam gave humanity an ideal code of human rights 1400 years ago.The purpose of these rights is to confer honor and dignity on humanity and to eliminate exploitation, oppression, and injustice.Human rights in Islam are deeply rooted in the conviction that God, and God alone, is the author of Law and the source of all human rights
Kultura Volume: 13 No. 1 Desember 2012
.Given this divine origin , no leader , no government , no assembly or any other authority can restrict,abrogate or violate in any manner the rights conferred God.” Hak Asasi Manusia modern adalah khazanah kemanusiaaan universal dan Islam yang memberikan landasan normatif yang sangat kuat terhadapnya. Orang Islam secara umum menganggap serius setiap persoalan yang actual , mereka tak mengabaikannya, hanya saja secara khusus isu Hak Asasi Manusia sangat menyita perhatian kaum muslimin.” Seminar bertema Hak Asasi Manusia di Kuwait pada tahun 1980 yang diselenggarakan sebagai upaya menyangkal pemikiran yang menyatakan bahawa muncul dan berkembangnya konsep Hak Asasi Manusia sepenuhnya datang dari kebudayaan Barat “ Seluruh peserta seminar sepakat bahwa Islamlah yang pertama kali memperkenalkan konsep Hak Asasi Manusia dan memberikan jaminan terhadapnya, sejak empat belas abad yang silam, jaminan atas hak asasi manusia ini kemudian diadopsi oleh butir-butir Deklarasi Universal, namun tak ada defenisi yang baku tentang istilah Hak Asasi Manusia dalam Islam.Jaminan dapat berjalan efektif melindungi Hak Asasi Manusia dalam masyarakat Islam sebagaimana yang pernah ditunjukkan dalam sejarah. 2. Penegakan Hak Asasi Manusia Dari Sudut Pandang Islam Secara umum yang dikatakan hak asasi manusia adalah :” Hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia ,sesuai dengan kodratnya ” Menurut Baharuddin Lopa menegaskan bahwa : ” Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia .” Dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa : ” Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang maha Esa dan merupakan anugrahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara ,hukum .,pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia ”. Adapun pembagian berdasarkan bidang,jenis dan macam hak asasi manusia sebagaimana yang diatur dalam Deklarasi Universal HAM 10 Desember 1948 secara umum antara lain ; -
Hak asasi persamaan (Pasal 1 dan 2) .Pasal ini menyatakan bahwa semua orang dilahirkan merdeka dan sama kedudukan dan hak-haknya .Setiap orang memiliki hak dan kebebasan, tanpa perbedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, paham, asal usul sosial, hak milik, kelahiran atau status apapun.
-
Hak hidup bebas merdeka (Pasal 3,4, dan 5).Pasal-pasal ini menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak hidup, bebas, merdeka, dan keamanan pribadi .Tidak seorangpun boleh diperbudak, dianiaya atau dihukum secara tidak berperikemanusiaan.
-
Hak asasi hukum (Pasal 6,7 dan 8), Pasal ini menyatakan bahwa setiap orang dimanapun berhak untuk diakui pribadinya sebagai manusia, dan berhak mendapatkan perlindungan yang sama didepan hokum ,serta berhak memperoleh ganti rugi yang efektif atas tindakan-tindakan melanggar HAM yang diberikan kepadanya oleh konstitusi atau oleh hukum.
Kultura Volume: 13 No. 1 Desember 2012
-
Hak tidak ditangkap ,ditahan atau dibuang secara sewenang-wenang , dan diperlakukan sama untuk didengar keterangannya didepan umum oleh Pengadilan yang bebas dan tidak memihak (Pasal 9 dan 10).
-
Hak dianggap tidak bersalah sampai terbukti kesalahannya menurut hukum oleh suatu sidang pengadilan terbuka disertai jaminan yang diperlukan bagi pembelaannya dan tidak di jatuhi hukuman yang lebih berat dari pada ketentuan pidana yang telah ada pada saat perbuatan tersebut dilakukan (pasal !11)
-
Hak privasi (pasal2).setiap orang berhak mendapatkan perlindungan hukum atas gangguan dan perlindungan hukum atas gangguan dan perlanggaran terhadap urusan pribadi , keluarga ,rumah tangga atau hubungan surat menyuratnya , juga atas pelanggaran terhadap kehormatan dan nama baiknya.
-
Hak atas kebabasan bergerak (pasal 13 dan 14) . setiap orang berhak untuk bergerak dan bertempat tinggal di dalam perbatasan setiap negara , meninggalkan suatu negerinya sendiri dan kembali ke negeri tersebut . mereka juga berhak mendapat tempat perlarian di negeri tersebut penggerjaan atas kasus yang sesuai dengan tujuan dan dasar – dasar PBB
-
Hak kewerganegaraan (pasal 15 ). setiap orang berhak mendapat kewarnegaraan dan mengganti dengan kewarnegaraan di tempat lain.
-
Hak mencari jodoh dan membentuk keluarga (pasal 16) . setiap orang dewasa , baik laki-laki maupun perempuan berhak mendapatkan jodoh dan membentuk keluarga sesuai dengan pilihannya ,dengan tidak dibatasi kebangsaan , kewarnegaraan dan agamanya, dan hak yang sama di dalam perkawinan maupun penceraian.
-
Hak atas harta benda (pasal 17 ) pasal ini menyatakan bahwa setiap orang berhak atas hak milik , baik sendiri maupun sama- sama dengan orang lain dan tidak boleh di cabut hak miliknya secara sewenangwenang .
-
Hak atas kebebasaan berpikir (pasal 18). Setiap orang berhak untuk bebas berpikir, bertobat dan beraqama, termasuk berganti agama atau kepercayaannya itu dalam ibadah dan menaati ajarannya , baik sendirian maupun tersendiri.
-
Hak berpendapat dan berkumpul ( pasal 19 dan 20 ). Setiap orang berhak untuk bebas berpendapat dan menyatakan pendapatnya, berkumpul secara damai dan berorganisasi atau tidak berorganisasi.
-
Hak turut serta dalam pemerintahaan ( pasal 21) . setiap orang berhak ikut ambil bagian dalam pemerintahan negerinya, secara bebas . mereka juga mempunyai hak dan dan kewajiban menduduki jabatan pemerintahan negarannya
-
Hak atas jaminan sosial ( pasal 22). Sebagai anggota masyrakat, setiap orang berhak atas jaminan nasosial sekaligus mewujudkannya dalam usaha- usaha nasional maupun kerja sama internasional sesuai dengan organisasi dan sumber kekayaan negarannya dan melaksanakan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya yang di perlukan bagi keluruhan martabatnya.
-
Hak mendapat pekerjaan ( pasal 23 dan 24) setiap orang berhak memperoleh pekerjaan , kebebasaan memiliki pekerjaan dan mendapat upah atau pekerjaan imbalan jasa yang adil dan menyenangkan , yang menjamin diri dan keluargannya untuk hidup bermasyrakat bermatabat sebagai manusia serta bebas
Kultura Volume: 13 No. 1 Desember 2012
membentuk dan bergabung dalam serikat- serikat kerja untuk melindungi hak dan kepentingannya . Mereka juga mempunyai hak beristirahat dan berlibur dengan mendapat gaji . -
Hak mendapat taraf hidup layak ( pasal 25) . setiap orang berhak atas taraf hidup yang memadai bagi kesehatan dan kesejahteraan diri dan keluargannya , termasuk sandang pangan, perawatan kesehatan , serta layanan dan jaminan sosial saat menggagur , sakit , kemampuannya .ibu- ibu dan anak- anak berhak memperoleh perawatan dan bantuan khusus semua anak, baik yang lahir di dalam maupun di luar perkawinan harus mendapat perlindunggan sosial sama.
-
Hak atas pendidikan ( pasal 26) . setiap orang berhak memperoleh pendidikan dengan Cuma- Cuma , setidaknya tingkat pendidikan dasar . pendidikan harus di arahkan kepada perkembangan kepribadian manusia dan untuk memperkuat penghormatan atas HAM dan kebebasan – kebebasan dasar, harus meningkatkan aktivitas pemeliharaan pendidikan.
-
Hak atas kebudayaan ( pasal 27 ) . setiap orang berhak untuk bebas berpartisipasi dalam kehidupan kebudayaan bermasyrakat ,menikmati kesenian dan berperan serta dalam memajukan ilmu penggetahuan dan menikmati manfaatnya . setiap orang berhak akan ketertiban perlindunggan moral maupun material yang di peroleh hasil usahanya dalam keilmuan , kesustraan dan kesenian yang diciptakannya.
-
Hak atas ketertiban ( pasal 28 ) setiap orang berhak akan ketertiban sosial dan internasional yang memungkinkan semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam deklarasi ini dapat di laksanakan sepenuhnya. Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa hak asasi manusia tidak dapat dicabut oleh
suatu kekuasaan tanpa alas an dan sebab – sebab yang tidak dibenarkan oleh undang-undang, jika hal itu terjadi maka manusia kehilangan martabat yang sebenarnya menjadi inti dari nilai kemanusiaan.Walaupun demikian bukan berarti bahwa perwujudan dari hak asasi manusia dapat dilaksanakan secara mutlak karena dapat melanggar hak asasi orang lain.dan hal ini merupakan tindakan yang tidak manusiawi , oleh karena itu kita wajib menyadari bahwa hak –hak asasi kita selalu berbatasan dengan hak-hak asasi orang lain sehingga tidak akan melakukan pelanggaran terhadap hak asasi orang lain. Didunia Barat , penegakan hak asasi manusia dimulai sekitar abad XII, dimana pada waktu itu Raja John dari Inggris mengeluarkan sebuah piagam yang dikenal dengan nama Magna Charta atau Piagam agung.Piagam ini memuat beberapa hak yang diberikan kepada kaum bangsawan sebagai sebuah hasil tuntutan mereka,sekaligus membuat pembatasan kekuasaan raja .Isinya berhubungan dengan konsep manusia tentang hak-hak asasi dan hak-hak warga Negara.Piagam ini pada abad ke-18 diadopsi dalam proklamasi dan konstitusi Amerika Serikat dan Perancis.(7).Puncak perkembangan hak asasi manusia terjadi pada tanggal 10 Desember 1948 .Ketika disahkannya hak-hak asasi manusia sedunia ( Universal Declaration Of Human Right) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.Setelah selama dua tahun dibahas oleh suatu panitia komisi hak-hak asasi yang dibentuk PBB.Komisi ini merumuskan hak politik, hak ekonomi, hak social dan sebagainya yang terdiri dari 30 Pasal.Majelis umum PBB menyatakan bahwa deklarasi ini merupakan suatu pelaksanaan umum yang baku bagi semua bangsa dan Negara, yang kemudian diumumkan dan disetujui oleh Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 217 A.(8)
Kultura Volume: 13 No. 1 Desember 2012
Sesungguhnya semua Rasul dan Nabi Allah merupakan pejuang-pejuang penegakan HAM yang paling gigih dan kuat.mereka tidak hanya sekedar membawa konsep teologi ,tetapi mereka berjuang dan berkorban untuk seluruh asfek kehidupan manusia.sebagaimana yangdinyatakan oleh V.N. Dean bahwa :” Islam adalah perpaduan yang sangat sempurna antara agama, system politik, pandangan hidup, dan penafsiran sejarah“. Hal ini diperkuat dengan pendapat Gibb yang menyatakan bahwa : “Sungguh ajaran Islam jauh lebih banyak dari sebuah sistem teologi, Islam adalah peradaban yang sangat sempurna”.(11). Konsep Islam tentang hak asasi manusia berpijak pada tauhid ,yang pada dasarnya didalamnya mengandung ide persamaan dan persaudaraan manusia yang oleh Harun Nasution disebut sebagai ide perikemakhlukan.Ide perikemaklukan mengandung makna bahwa manusia tidak boleh sewenang-wenang terhadap sesame makhluk, termasuk juga pada binatang dan alam sekitar (12) Dengan demikian HAM dalam Islam lebih dulu muncul .Tepatnya Magna Charta tercipta 600 tahun setelah kedatangan Islam.Disamping nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip HAM itu ada dalam sumber ajaran Islam ,yakni Al-Quran dan Al-Hadist, juga terdapat dalam praktek-praktek kehidupan Islam. Tonggak sejarah keperpihakan Islam terhadap HAM yaitu: “ pendeklarasian Piagam Madinah yang dilanjutkan dengan Deklarasi Kairo.” (13) Dalam Piagam Madinah yang terdiri dari 47 Pasal ,ada dua ajaran pokok yang berhubugan dengan HAM, yaitu semua pemeluk Islam adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku bangsa (Pasal 1), dan hubungan antara komunitas muslim dengan non muslim didasarkan pada prinsip-prinsip yaitu ; (14) a. Berinteraksi secara baik dengan tetangga. b.saling membantu dalam menghadapi musuh bersama. c.Saling menasehati d. Membela yang teraniaya e. Persamaan dan keadilan terhadap hak dan kewajiban social f. Menghormati kebebasan beragama .(15) Adapun ketentuan HAM yang terdapat dalam Deklarasi Kairo adalah .(17) a. Hak Persamaan dan kebebasan b. Hak Hidup c. Hak perlindungan diri. d. Hak kehormatan pribadi e. Hak berkeluarga. f.
Hak kesetaraan Wanita dan Pria
g. Hak anak dari orangtua. h. Hak mendapatkan pendidikan. i.
Hak kebebasan beragama.
j.
Hak kebebasan mencari suaka.
k. Hak memperoleh pekerjaan. l.
Hak memperoleh perlakuan sama.
m. Hak kepemilikan. n. Hak tahanan.
Kultura Volume: 13 No. 1 Desember 2012
Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dkenal.Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh diabaikan Rasulullah bersabda : ” Sesungguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu (HR. Bukhari dan Muslim) ,dalamhal ini bahwa negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini. Ketentuan pengaturan Hak Asasi Manusia dalam Al-Quran antara lain : a. Hak Kebebasan Beragama dan Kebebasan Pribadi Kebebasan pribadi adalah hak paling asasi bagi manusia, dan kebebasan paling suci adalah kebebasan beragama dan menjalankan agamanya, selama tidak menganggu hak-hak orang lain. Firman Allah : ” Dan seandainya Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman orang di muka bumi seluruhnya.Apakah kamu memaksa manusia supaya mereka menjadi orang beriman semuanya (QS. Yunus , (10-99). b. Hak Bekerja Islam tidak hanya menempatkan bekerja sebagai hak tetapi juga kewajiban .Bekerja merupakan kehormatan yang perlu dijamin, Nabi Saw bersabda : ” Tidak ada makanan yang lebih baik yang dimakan seseorang daripada makanan yang dihasilkan dari usaha tangannya sendiri (HR.Bukhari). c. Hak Hidup Islam melindungi segala hak yang diperleh manusia yang disyariatkan oleh Allah ; diantara hak-hak ini adalah : 1.Hak kepemilikan (QS. Al-Baqarah, 2:188) 2.Hak Berkeluarga (QS. An-Nisa , 4:34) dan (QS. Al-Baqarah 2:228) 3. Hak Keamanan (QS. Quraisy, 106: 3-4). 4.Hak keadilan (QS. An-Nisa , 4:48). 5. Hak Saling Membela dan Mendukung (HR. Bukhari). 6. Hak Keadilan dan Persamaan ( QS. Al-Hadid, 57:25, Al-A’raf , 7:157 dan An-Nisa , 4:5 ). Atas dasar itu, Islam sejak dahulu mengajarkan bahwa pandangan Allah semua manusia sama ,yang membedakannya adalah tingkat kesadaran moralitasnya.Dalam perspektif Islam disebut dengan ” nilai ketakwaannya ” . Manusia itu diciptakan untuk mempresentasikan dan melaksanakan ajaran Allah dimuka bumi ,dengan demikian sudahlah tentu semakin memperkuat pelaksanaan HAM di Indonesia.(18) 4. Kesimpulan 1. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya HAM dalam Islam lebih dulu muncul ,tepatnya Magna Charta tercipta 600 Tahun setelah kedatangan Islam yang dilanjutkan dengan fase kelahiran HAM yaitu Universal Declaration of Human Rights tepatnya 10 Desember 1948 yang bersifat universal dan dinyatakan berlaku secara internasional.,dimana prinsip-prinsip HAM itu dalam ajaran Islam bersumber dari Al-Quran dan Hadist.yang terdapat dalam praktek-praktek kehidupan Islam.Tonggak sejarah
Kultura Volume: 13 No. 1 Desember 2012
keberpihakan Islam terhadap HAM dengan adanya Deklarasi Piagam Madinah yang dilanjutkan dengan Deklarasi Kairo. 2. Islam pada prinsipnya mengajarkan bahwa dalam pandangan Allah semua manusia adalah sama .Manusia diciptakan untuk melaksanakan ajaran Allah di muka bumi sudah tentu akan semakin memperkuat pelaksanaan dan penegakan HAM tersebut di Indonesia. 5. Saran-saran 1. Diharapkan agar penegakan HAM di Indonesia dapat terlaksana dengan baik perlunya sosialisasi kepada masyarakat bahwa HAM itu ada dalam konsep Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist yang terdapat dalam praktek-praktek kehidupan sehari-hari hal ini perlu adanya.kerjasama antara para penegak hukum,tokoh agama, akademisi,tokoh masyarakat dengan cara melakukan penyuluhan hukum ke masyarakat , seminar maupun diskusi-diskusi . 2. Diharapkan agar penegakan hak asasi manusia di Indonesia dapat berjalan dengan baik hendaknya para akademisi memberikan informasi kepada masyarakat bahwa HAM itu sesungguhnya telah mempunyai tempat tersendiri dalam pemikiran Islam,perkembangan wacana demokrasi dengan Islam sebenarnya yang telah mendorong adanya wacana HAM dalam Islam, dengan media tulisan dikoran maupun majalah – majalah yang terjangkau untuk dibeli masyarakat.
Daftar Pustaka Baqir Al-Afif.(2000).Mencari HAM Dalam Islam. Mesir: Markaz al-Qahirah Huquq al-Insan. Adeng Muchtar Ghazali,(2004). Pendidikan Kewarganegaraan Perspektif Islam. Bandung : Bandung. Benang Merah Press.. Bambang Sunggono.(1998). Metode Penelitian Hukum. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Mustafa Kamal . (2002). Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta : Citra Karsa Mandiri. Lexy J.Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Thaha, Idris. (2004). Demokrasi Religius Pemikiran Politik Nurcholish Madjid dan M. Amien Rais. Jakarta :Penerbit Teraju.