Ayo!!!Kita Wujudkan Cilacap Menjadi Daerah Pariwisata yang Menakjubkan Mewujudkan “daerah pariwisata yang menakjubkan” maka kita akan berbicara mengenai pengembangan lokasi tempat wisata. Menurut website Pemerintah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 kecamatan. Merupakan daerah terluas di Jawa Tengah, dengan batas wilayah sebelah selatan Samudra Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Propinsi Jawa Barat. Uniknya, ibukota Kabupaten Cilacap berada di kawasan garis pantai. Artinya, pusat kota berada sangat dekat dengan pantai, itulah yang menjadi keunggulan kabupaten Cilacap untuk
mengembangkan
pariwisatanya,
terutama pantai, disamping mengembangkan pariwisata sektor lainnya yang tidak kalah menarik. Pantai Teluk Penyu (Sumber Foto : www.1001malam.com)
Pemkab
Untuk Cilacap
itu
diperlukan
dalam
keseriusan
mengembangkan
pariwisata (ekowisata maupun wisata bahari) di Kabupaten Cilacap. Tentunya harus ada sinergi, kerjasama dan saling mendukung antara Pemerintah Kabupaten Cilacap beserta SKPD nya, masyarakat, dan pelaku Industri yang menjalankan usahanya di wilayah kabupaten Cilacap, serta dukungan dari Pemerintah Pusat. Pengertian Ekowisata dan Wisata Bahari Menurut
The
Ecotourism Society
(1990)
ekowisata
adalah
perjalanan wisata ke area alami dengan tujuan mengkonservasi
lingkungan,
melestarikan
kehidupan
dan
kesejahteraan
penduduk
setempat. Wisata Bahari adalah sebuah kegiatan wisata yang berkaitan dengan laut, pantai dan danau atau wisata yang obyek dan daya tariknya bersumber dari potensi bentang laut (seascape) maupun bentang darat pantai (coastal landscape). Untuk mengembangkan pariwisata (ekowisata maupun wisata bahari) di Kabupaten Cilacap diperlukan program dan langkah-langkah yang konkret untuk mencapai tujuan. Produk Hukum dan Pengawasan Adanya produk hukum berupa Perda (Peraturan Daerah) dan Perbup (Peraturan Bupati) tentang perlindungan dan konservasi alam, serta tindakan tegas bagi siapapun pelanggarnya. Hal ini mutlak untuk melindungi ekosistem yang mendukung berkembangnya pariwisata (ekowisata&wisata bahari) di kabupaten Cilacap. Revitalisasi&Perbaikan Potensi Tempat Wisata yang Kritis Potensi
tempat
wisata
yang
kritis
harus
segera
di
revitalisasi&diperbaiki untuk mendukung berkembangnya pariwisata di Kabupaten Cilacap. Sebagai contoh kawasan Segara Anakan yang menurut data Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pengelola Sumber Daya Kawasan Segara Anakan kabupaten Cilacap tahun 2013, Segara Anakan mengalami penyempitan. Luas Segara Anakan tahun 1980 an sekitar 6500 hektar dan saat ini menjadi 400 hektar diakibatkan oleh pendangkalan lumpur dari Sungai Citanduy, Cimeneng, Cikonde, dan Cibereum yang volumenya mencapai 1 juta meter kubik per tahun. Hal ini harus segera diperbaiki dengan penyedotan lumpur tersebut. Karena memerlukan biaya yang besar harus ada sinergi dan kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemkab Cilacap, dan masyarakat, serta Industri yang menjalankan usahanya di wilayah kabupaten Cilacap sebagai
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan hidup. Disamping itu, perlu juga revitalisasi kecil-kecilan dengan menjaga kebersihan pantai dan tempat wisata lainnya dari sampah-sampah yang berserakan atau dengan menyelenggarakan kegiatan rutin “bersih-bersih” bekerjasama dengan masyarakat dan komunitas-komunitas yang ada di Kabupaten Cilacap. Alokasi Anggaran Untuk Pariwisata Perlu menambah persentase dari APBD untuk alokasi anggaran pariwisata di kabupaten Cilacap. Dalam hal ini masyarakat & Pemkab Cilacap bisa bekerjasama, dengan cara Pemkab menyalurkan anggaran itu untuk program masyarakat sekitar. Artinya masyarakat sendirilah yang akan mengelola anggaran tersebut untuk membangun infrastruktur di kawasan wisata sekitar mereka,dibantu dan didukung oleh Pemkab, tanpa mengabaikan tugas Pemkab dalam membangun infrastruktur daerah pariwisata, seperti jalan dan penerangan. Tentunya dengan pengawasan yang ketat dari berbagai pihak. Melalui
anggaran
tersebut,
masyarakat
bisa
mendapatkan
tambahan modal, misalnya untuk berdagang, membangun villa disekitar tempat wisata, dan memperindah tempat wisata. Banyak kunjungan wisatawan, kesejahteraan masyarakat sekitar juga akan ikut naik. Pihak swasta pun diberi kesempatan untuk membangun infrastruktur di kawasan wisata, tetapi masyarakat di sekitar yang menjadi prioritas. Eksplorasi Wilayah Potensi Pariwisata Eksplorasi wilayah di seluruh kecamatan kabupaten Cilacap yang bisa berpotensi menjadi tempat wisata merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan pariwisatanya. Dalam hal ini perlu keterlibatan masyarakat dan dinas-dinas terkait di Pemkab Cilacap.
Marketing Selain poin-poin diatas, Marketing atau pemasaran pariwisata yang ada di Kabupaten Cilacap merupakan suatu hal yang sangat penting. 1. Media Di alun-alun Kota Cilacap sudah terpampang layar besar yang menayangkan potensi pariwisata di daerah kabupaten Cilacap. Hal itu sudah bagus, tetapi alangkah baiknya Pemkab Cilacap menambah pemasangan layar yang lebih sederhana di daerah perbatasanperbatasan kabupaten Cilacap sehingga lebih efektif menjaring wisatawan luar daerah. Cara lain adalah dengan beriklan di radio dan televisi. Pemanfaatan media sosial dan blog juga merupakan cara yang efektif untuk “memasarkan” pariwisata di Kabupaten Cilacap, tidak menutup kemungkinan bisa menjaring wisatawan mancanegara. Ada beberapa objek wisata yang ada di kabupaten Cilacap : Hutan Payau Pantai Teluk Penyu Benteng Pendhem Gunung Srandil Pantai Widara Payung Pantai Ketapang Indah Selok Segara Anakan Pantai Karang Pakis kec Nusawungu Pantai Cemara Sewudesa kec.Nusawungu Nusakambangan Pantai Jetis Curug Mandala Lomanis
2. Mengadakan event dan memanfaatkan lokasi pariwisata dengan baik Event
sedekah
laut
dan festival Perahu Naga yang sudah menjadi event rutin harus terus diadakan. Segara Anakan (Sumber Foto : www.indonesiaproud.wordpress.com
Mengembangkan “wisata air”
di pantai dengan menambahkan wahana-wahana yang modern seperti speed boat, banana boat, selancar air, kayak, dll (dengan tidak mengabaikan dan menghilangkan wahana-wahana tradisional, seperti: perahu). Membuat taman laut di sekitar pantai dan segara anakan, serta menjadikan hutan payau sebagai wisata konservasi modern. Selain itu Pemerintah Kabupaten Cilacap bisa mengembangkan pemasaran dengan memanfaatkan Gunung Srandil, Selok, maupun Curug Mandala menjadi lokasi outbound yang dikelola masyarakat dan Pemkab Cilacap, dimana paket acara selain outbound, diisi dengan penanaman pohon dan hal-hal lain yang bisa menjaga ekosistem lingkungan atau konservasi. 3. Kerjasama dengan Biro Perjalanan Kerjasama dengan Biro Perjalanan yang ada di Kabupaten Cilacap dan luar daerah sangat dipandang perlu untuk “memasarkan” pariwisata di Kabupaten
Cilacap.
Biro
perjalanan
bisa
menjadi
ujung
tombak
“pemasaran” pariwisata di Kabupaten Cilacap. Evaluasi dan Perbaikan Hal terakhir yang harus dilakukan adalah evaluasi rutin tentang semua proses yang sudah dilakukan diatas. Evaluasi dilakukan oleh
semua yang terlibat dalam proses mengembangkan pariwisata tersebut (ekowisata dan wisata baharinya) Melalui
evaluasi
inilah
akan
ditemukan
kelebihan
maupun
kekurangan untuk dilakukan perbaikan, sehingga semua proses dapat dinilai untuk tujuan yang ingin dicapai. Langkah-langkah itulah yang bisa mengembangkan ekowisata dan wisata bahari kabupaten Cilacap. Mewujudkan Cilacap menjadi daerah pariwisata yang menakjubkan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi dengan perjuangan, sinergisitas, dan optimisme seluruh masyarakat Kabupaten Cilacap, serta stakeholder yang ada, kita semua yakin hal itu dapat terwujud dan Kabupaten Cilacap bisa disandingkan dengan pulau Dewata, Bali, dalam hal pariwisatanya. (B. Fernando Andri. R)