1
Cilacap Berpotensi Menjadi ”Kota Destinasi” Wisata Oleh: Puji Dwi Maryanti, S.Pd.
Akhir-akhir ini bisnis pariwisata telah menunjukkan tanda sebagai salah satu industri andalan. Tatkala ekonomi kreatif makin diperhitungkan, nilai penting sektor pariwisata pun meningkat. Apalagi industri kreatif saat ini sedang mendapat perhatian khusus oleh pemerintah Joko Wi – JK. Masyarakat antusias, semangat, dan berlomba-lomba meningkatkan daya saing untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam dan luar negeri. Termasuk pengembangan industri pariwisata. Masyarakat Indonesia kini telah semakin cerdas dalam menentukan referensi tempat-tempat wisata yang mereka tentukan jauh-jauh hari untuk dikunjungi. Tidak hanya masyarakat Indonesia, masyarakat asing pun tertarik dengan sektor pariwisata Indonesia karena menyuguhkan paket yang terbilang murah dengan kualitas objek wisata yang tak kalah dengan paket wisata di belahan bumi lainnya. Misalnya, pesona Pulau Dewata Bali, Bunaken dengan taman lautnya, kota kesenian Jogjakarta, dan Candi Borobudur yang sudah terkenal seantero negeri. Sebenarnya tidak hanya Pulau Bali, Bunaken, Jogjakarta, dan Borobudur saja yang mampu menduduki tangga atas referensi pariwisata masyarakat yang ingin memanjakan diri. Banyak destinasi lain di Indonesia yang sebetulnya mampu menjadi pilihan masyarakat untuk dikunjungi. Termasuk di dalamnya adalah Kabupaten Cilacap yang mempunyai kurang lebih 30 objek wisata. Dari beberpa objek wisata di Kabupaten Cilacap yang berpotensi menarik perhatian wisatawan adalah objek wisata Benteng Pendem Cilacap. Selain letaknya di kota Cilacap dan tak jauh dari keramain kota, Benteng Pendem bernilai sejarah nasional. Objek wisata ini merupakan aset daerah yang sangat
menjanjikan.
Jika
pemerintah
daerah
mampu
menggandeng
pengembang untuk mengembangkan objek wisata Benteng Pendem Cilacap menjadi objek wisata yang mendekati Dufan, maka Benteng Pendem menjadi
2
objek wisata yang tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga menjadi objek wisata yang benar-benar fantastis. Lebih-lebih Benteng Pendem Cilacap dikelilingi objek wisata yang tidak kalah menariknya, yaitu pantai Teluk Penyu, wisata bahari, Pulau Nusakambangan, Srandil, gunung Selok, hutan Payau, dll. Orang tidak akan rugi jauh-jauh datang ke Cilacap karena banyak pilihan destinasi wisata yang menarik dan edukatif. Dan para pelajar pun dapat memanfaatkan objek wisata Benteng Pendem Cilacap dan sekitarnya menjadi tempat studi tour sebagai program tahunan. Jika hal tersebut menjadi kenyataan, Cilacap menjadi wow…”Kota Destinasi”. Benteng peninggalan
Pendem
Belanda di
Cilacap , pesisir
dibangun
pantai
Teluk
1861, Penyu,
adalah
benteng
Cilacap,
Jawa
Tengah. Menurut sejarah, bangunan ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun di area seluas 6,5 hektar secara bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861 – 1879. Benteng pendem sempat tertutup tanah pesisir pantai dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan dan mulai digali pemerintah Cilacap tahun 1986 (sumber : wikipedia). Kawasan ini dapat berkembang atas kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda. Secara geogrfis, pantai selatan Jawa ini memang cenderung terisolasi dibanding pelabuhan-pelabuhan lain di pantai utara Jawa. Namun, peraturan Culthuur stelsel atau tanam paksa yang telah diterapkan oleh pemerintah kolonial di pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Barat, telah menjadikan pelabuhan ini berkembang bahkan berdaya guna bagi umat manusia. Selain untuk keperluan ekonomi perdagangan, pelabuhan Cilacap dan kawasan di sekitarnya juga memiliki karakteristik sebagai pertahanan militer. Pembuatan benteng di ujung timur jalan masuk ke kawasan perairan Cilacap kemudian dikenal dengan “Benteng Pendem”, menunjukan pentingnya letak pantai selatan Jawa ini dalam strategi pertahanan negara Kolonial Hindia Belanda dari musuh-musuhnya. Namun, karena antara pelaksanaan rencana pertahanan militer di Cilacap dan kenyataan sangat jauh realisasinya, maka ketika daerah ini dibutuhkan untuk evakuasi orang-orang Belanda ke Australia dan India, tidak berhasil sepenuhnya. Memasuki tahun 1942, Cilacap yang dipersiapkan sebagai pintu
3
belakkang untuk evakuasi, terkesan dipersiapan dengan tergesa-gesa, misalnys landasan pacu pesawat terbang, jalur kereta api dan tambahan kapal-kapal di pelabuhan, hasilnya benar-benar terkesan kacau balau, justru pada waktu sangat dibutuhkan, sehingga pelabuhan dan kota ini tidak memungkinkan dapat memainkan peran sebagaimana yang direncanakan dan diharapkan. Situasi tersebut, terjadi pada awal perang pasifik, antara sekutu dengan Jepang, yang berakhir dengan daerah-daerah koloni Negara sekutu jatuh ke tangan bangsa Fasis yang punya semangat ekspansi Hako Ichiu itu. Kekaguman akan Benteng Pendem sebagai objek wisata bernilai sejarah, manakala kita datang langsung ke lokasi yang tidak jauh dari keramaian kota Cilacap. Di sana
dapat dilihat secara langsung tempat-
tempat yang dulu digunakan Belanda sebagai pertahanan militer. Beberapa tempat bisa kita lihat, seperti: barak yang dibangun pada tahun 1877 dan terdiri dari 14 ruang. Tiap ruang bisa menampung sekitar 30 prajurit. Dua ruang terakhir yang lebih luas digunakan sebagai ruang untuk para komandan. Ruang klinik yang dibangun tahun 1879 oleh Belanda dan difungsikan juga oleh tentara Jepang saat menduduki Indonesia. Bangunan ini terdiri dari ruang tindakan dan perawatan pasien. Ruang akomodasi yang berupa tempat penyimpanan arsip. Ada juga ruang penjara I seluas 6 m2 yang dibangun pada 1869. Difungsikan sebagai tempat penahanan pertama atau ruang interogasi. Selain itu ada terowongan sepanjang 50 m yang dibangun tahun 1869. Fungsinya sebagai tempat pengiriman senjata dan penyelamatan tentara Belanda melalui bawah tanah menuju laut. Lubang sniper dibangun pada tahun 1873. Di dalam terowongan terdapat ruang penjara untuk mengeksekusi tahanan dengan menggunakan senjata laras pendek. Ruang tersebut berukuran 1,5 x 2,5 m. Sungguh pemandangan yang sekarang ini tak pernah ada dalam bayangan kita. Padahal hal seperti ini perlu dilakukan agar kita selalu bersyukur dan ingat bahwa apa yang kita nikmati sekarang adalah hasil perjuangan para pahlawan bangsa. Benteng Pendem yang kental dengan nilai sejarah itu akan lebih menarik jika dikembangkan menjadi objek wisata yang mirip Dufan – Ancol –
4
Jakarta. Dilengkapi dengan permainan-permainan yang edukatif dan fantastis dengan sentuhan yang artistik dan estetik. Permainan-permainan itu diatur, dibagi dalam beberapa kawasan dengan tema yang berbeda sesuai dengan ciri khas wilayah masing-masing. Misalnya, Cilacap pada zaman Belanda, Cilacap pada zaman Inggris, Cilacap pada zaman Jepang, daerah Banyumasan, dll. Pembagian kawasan ini dimaksud untuk membangkitkan imajinasi sehingga pengunjung merasakan sensasi berjalan-jalan di daerah Cilacap zaman dahulu dengan
Seni Banyumasan, Fantasi Hikayat atau
dongeng tempo dulu. Dilengkapi pula dengan atraksi permainan yang atraktif edukatif dan sejumlah restoran serta toko-toko souvenir. Kalau di Purbalingga tepatnya di desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari terdapat objek wisata air Bojongsari atau lebih dikenal sebagai Owabong adalah tempat wisata keluarga yang memiliki wahana permainan berupa kolam renang, arena gokart, waterboom dan wahana air lainnya. Begitu pula di desa Pancasan Kecamatan Ajibarang, Purwokerto Kabupaten (sebelah barat Wangon) memiliki objek wisata Dreamland. Dreamland merupakan objek wisata kolam renang (waterboom) terbesar di kota Purwokerto. Pesona alamnya yang indah dan menawan mampu menyedot banyak pengunjung dari berbagai belahan kota. Letak kolam renang yang dibuat dengan konsep terasering (bertingkat) menambah keindahan yang tersaji di tempat wisata air tersebut. Terdapat juga taman reptil dan unggas yang terletak di susunan terasering bagian paling atas. Bagaimana dengan Kabupaten Cilacap? Kabupaten Cilacap berpontensi untuk bisa lebih berkembang lagi terutama
sektor
pariwisatanya.
Jika
Benteng
Pendem
benar-benar
dikembangkan menjadi mendekati dufan, dan didukung dengan objek wisata sekitarnya, seperti:
Pantai Teluk Penyu dengan wisata baharinya dan
permainan airnya yang ditata rapi dan dijaga ketertiban dan kebersihannya; Gunung Selok dan Srandil dengan perbukitannya yang masih terjaga kelestariannya
sekaligus
menyuguhkan
pemandangan
alam
yang
memanjakan mata; Pulau Nusa Kambangan pulau yang eksotik dengan pantai pasir putihnya dan kejernihan airnya; hutan payau yang unik akan
5
mengubah Cilacap menjadi “Kota Destinasi”. Cilacap menjadi kota tempat tujuan wisata yang favorit dan memuaskan. Dan mampu menandingi wisata Dreamland Ajibarang-Purwokerto dan Owabong Purbalingga. Dalam waktu tujuh hingga sepuluh tahun ke depan Cilacap mampu menjadi pilihan destinasi wisata favorit. Dampak positif bagi masyarakat Cilacap, yaitu: lapangan pekerjaan bertambah, hotel-hotel, pengrajin souvenir dan pembuat jajan oleh-oleh berkembang maju. Ekonomi masyarakat pun terangkat. Tentu saja hal tersebut membutuhkan perencanaan yang matang, dana yang tidak sedikit, dan kesiapan mental masyarakat Cilacap. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Cilacap berpotensi menjadi “Kota Destinasi” wisata favorit dengan mengembangkan objek wisata Benteng Pendem tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga bernilai edukatif,fantastis, dan penuh imajinatif. Semoga artikel ini menjadi inspirasi bagi pembaca.***