Awal Persahabatan-Kerjasama Kota Kabupaten Malang Dan Nan An (Laporan Zeng Ruo Qing, wartawan Harian Qian Dao Ri Bao di Hongkong)
Pada 28 Maret 2012, Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Malang, Dr. Abdul Malik, dan Ketua DPRD Kab. Malang Hari Sasongko, membawa 30 peserta rombongan menuju kota Nan An, Propinsi Fujian, Tiongkok. Perjalanan yang melalui kota Hongkong dan Xia Men ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan dari Walikota kota Nan An, Wang Chun Jin beserta rombongan, pada bulan September tahun lalu. Pada kunjungan ke Nan An kali ini diikuti oleh para pejabat pemerintah Kabupaten Malang antara lain Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Djaka Ritamtama, Kepala Dinas Bina Marga Ir. Mochamad Anwar, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Ir. Romdhoni, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Dr. Harry Hartanto, Kepala Dinas Bidang Kesejahteraan Masyarakat Budiar. Selain itu juga diikuti oleh Ketua Perhimpunan Nan An Malang yang merupakan salah satu pendiri Universitas Machung Huang Zan Xu, Ketua Perhimpunan Nan An Surabaya Li Cheng Ran, Pemimpin Umum Harian Qian Dao Ri Bao Daniel Halim, penerjemah Elisa Christiana, para pengusaha keturunan Tionghoa, beserta keturunan Tionghoa yang berasal dari kota Nan An yang berdomisili di Malang dan Surabaya. Perjalanan kali ini bertujuan untuk menjalin hubungan baik kedua negara antara Indonesia dengan Tiongkok yang sangat diyakini para rombongan merupakan tugas negara yang harus diemban. Pada tanggal 28 Maret ini rombongan dari Indonesia transit melalui Hongkong, kemudian terbang menuju Xiamen. Karena delay pesawat di Hongkong, maka rombongan baru tiba di Xiamen pada pukul 20:15. Setelah itu dijemput oleh 3 orang utusan dari pemkot Nan An dan harus melakukan perjalanan darat salama 2 jam 20 menit menuju kota Nan An. Setibanya di kota Nan An, mereka disambut meriah oleh para pejabat pemkot Nan An dengan ucapan dalam bahasa mandarin yang bertuliskan “Selamat Datang rombongan dari Pemkab Malang dan sanak-saudara dari Surabaya”.
Para peserta yang mengerti aksara mandarin melihat ucapan itu merasa sangat terharu atas hangatnya sambutan yang diberikan. Selain itu pemkot Nan An juga telah menyediakan hidangan khas yang memberi kesan yang mendalam pada peserta rombongan. Kota Nan An Salah Satu Kota Yang Membangun Kekuatan Tiongkok Mengetahui pentingnya pertemuan kali ini, pemkot Nan An mengumpulkan berbagai perwakilan yang berhubungan antaralain Dinas Pembangunan dan Reformasi, Dinas Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat, Dinas Perencanaan Kota dan Pedesaan, Dinas Perkebunan dan Perikanan, Dinas Perdagangan Luar Negri, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perantauan, Dinas Pariwisata, Rumah Sakit Kota, Universitas Teknologi Min Nan untuk berpartisipasi pada acara yang diadakan pada tanggal 29 Maret pukul 10 pagi. Pertemuan ini diawali dengan sambutan hangat dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Nan An, Huang Yong Jin. Beliau menyampaikan bahwa pada pertemuan ini beliau diberi kesempatan oleh Walikota kota Nan An, untuk mewakili DPRD kota Nan An, Pemerintah Kota Nan An, dan 1,48 juta warga kota Nan An untuk menyambut dengan gembira serta menyampaikan doa dan harapan indah bagi para peserta rombongan. Beliau juga menjelaskan secara gamblang mengenai kota Nan An. Nan An merupakan pusat segitiga emas daerah Min Nan yang berhadapan langsung dengan kota Jin Men,Taiwan, dan juga merupakan kampung halaman pahlawan Zheng Cheng Gong. Kota Nan An yang mempunyai luas 2036 kilometer persegi, dengan 1,48 juta penduduk, penduduk yang merantau lebih dari 3 juta orang merupakan kampung halaman para perantau yang ternama di Tiongkok. Selain itu kota Nan An adalah daerah pengembangan sekitar pantai propinsi Fujian. Kota Nan An dikelilingi oleh pegunungan dan laut memiliki berbagai pemandangan yang indah dan tempat wisata antara lain gunung Jiu Ri yang seperti gunung pahatan, Jembatan Lima Li yang merupakan kota tua, taman makam Zheng Cheng Gong, peninggalan rumah kuno marga Cai. Selain itu juga terdapat 4 tempat wisata peninggalan budaya utama yang dilindungi negara seperti puncak gunung pahatan Teratai, Kuil Xue Feng, 5 batu pagoda. Kemudian ada juga 75 wisata peninggalan budaya utama yang dilindungi pada
tingkat propinsi. Hasil bumi antara lain granit dengan pendapatan per tahun mencapai sepuluh juta meter kubik, yang digunakan di museum peringatan Mao Ze Dong dan gedung Kongres Rakyat di Beijing; makam Sun Yat Sen di Nanjing, patung Zheng Cheng Gong di tebing Fu Ding kota Xiamen dan berbagai bangunan penting lainnya. Beberapa tahun ini, kota Nan An mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dengan sistem kewirausahaan dan pengembangan inovasi modern, keberhasilan dalam berbagai usaha kemasyarakatan, membangun kekuatan yang utuh di berbagai bidang dalam persaingan antar kabupaten,kota, potensi investasi, masuk di urutan ke 23 majalah Forbes China sebagai ibukota kabupaten terbaik diantara 25 kota yang lainnya. Kota Nan An dengan 5 keunggulan yaitu kerajinan keramik, produksi pipa saluran air, tekstil pakaian dan sepatu, mesin-mesin,dan informatika. Selain itu juga menjadi daerah terbesar di dunia yang memproduksi hasil batu alam, basis produksi pipa terbesar di Tiongkok, sebagai salah satu basis teknologi informatika dengan teknologi modern di Tiongkok, pusat industri mesin di tingkat propinsi Fujian. Dalam hal ini untuk mendukung industri-industri di atas, kota Nan An member fasilitas energi, sehingga menjadi tempat bagi investor baik dari dalam maupun luar negri untuk berinvestasi. Nan An juga sebagai pusat pengolahan minyak kelapa di daerah Hua Dong, ibukota dari sepatu anak-anak, furniture, pusat industri bagian Hai Xi, dan merupakan kota kabupaten di propinsi Fujian yang maju ekonominya. Pada tahun 2011, berkat usaha keras warga Nan An untuk mencapai kemajuan pesat, untuk pertama kali pendapatan daerah mencapai 5 milyar RMB, pendapatan industri mencapai 100 milyar RMB, Nan An menjadi kota kedua di Propinsi Fujian yang pendapatan melebihi 5 milyar RMB. Kota Nan An hari ini berkembang dengan kemajuan kota yang semakin baik, kesejahteraan masyarakat yang semakin terjamin, keadaan sosial yang aman tentram menjadi kesatuan dengan aspek industri. Terima kasih Kepada “Mak Comblang” untuk Mendorong Pertemuan Ini
Dalam sambutannya Huang Yong Jin juga berterimakasih kepada Sekertaris Asosiasi hubungan ekonomi sosial dan budaya Indonesia-Tiongkok daerah Jawa Timur yang juga redaktur utama harian Qian Dao Ri Bao, Lin Hao. Beliau menyebutkan kontribusi dari Lin Hao dalam kemajuan hubungan antara kedua kota yang dalam setahun ini telah diminta oleh Bupati Malang, H. Rendra Kresna, untuk mengunjungi kota Nan An, memberi ppenjelasan tentang kabupaten Malang, menyampaikan keinginan dari Bupati Malang, H. Rendra Kresna yang ingin menjalin hubungan kerjasama dengan kota Nan An. Pada bulan September tahun lalu, H. Rendra Kresna telah mengundang Walikota kota Nan An, Wang Chun Jin beserta rombongan untuk melakukan kunjungan ke kabupaten Malang dan melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan kerjasama. Pada hari ini, kedua belah pihak mengerti bahwa kedatangan para pejabat pemkab Malang ke Nan An untuk menindaklanjuti kesempatan kerjasama yang akan terjalin, dengan semangat dan usaha bersama pasti mendapatkan hasil yang baik. (Menyingung tentang “Mak Comblang” lain yang berperan penting adalah mantan Ketua Asosiasi Perantauan kota Quan Zhou, Guo Jing Ren, dan pengusaha asal Surabaya Irawan Tjandra (Zeng Yuan Yi) yang proaktif dalam membantu Lin Hao sebagai “Mak Comblang”.) Huang Yong Jun yakin bahwa 500.000 lebih warga keturunan Nan An yang tinggal di Indonesia mempunyai semangat Fujian yaitu “Mencintai negara dan kampung halaman, toleransi terhadap keragaman, amal, berani berjuang merebut memenangan”. Meskipun tinggal di tanah asing tetapi tetap peduli pada kampung halaman. Memberi beasiswa, sumbangan amal, berinvestasi dalam berbagai cara demi pembangunan dan kemajuan kampung halaman, semuanya menorehkan sejarah yang mengharukan. Ditambahkan juga bahwa para sanak-saudara yang merantau untuk tetap menjaga dan menyebarkan semangat Fujian, demi membangun kekuatan kontribusi yang indah bagi Nan An baru. Malang Kota Wisata Alam
Selanjutnya, Sekretaris Daerah Pemkab Malang, Abdul Malik mewakili Bupati Malang, H.Rendra Kresna menyampaikan salam kepada seluruh pejabat kota Nan An dan meminta maaf karena beliau tidak dapat datang bersama rombongan disebabkan oleh keadaan dalam negri yang kurang kondusif karena rencana kenaikan harga BBM. Selain itu Abdul Malik juga mewakili para rombongan berterimakasih kepada seluruh pejabat pemerintah kota Nan An atas sambutan yang hangat. Pada kesempatan ini Abdul Malik memaparkan keadaan geografis, iklim, sumber daya manusia dan perekonomian makro kabupaten Malang. Di sini dijelaskan bahwa kabupaten Malang terletak di selatan Jawa Timur, dengan luas 3534,86 kilometer persegi yang dikelilingi oleh 6 kabupaten dan Samudera Hindia. Kabupaten terbesar kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi. Jumlah penduduk 2,8 juta, dengan kepadatan penduduk 810 orang/km². Terbagi dalam 33 kotamadya, 378 kelurahan dan 12 desa. Terletak di dataran tinggi dan dikelilingi pegunungan serta hawa sejuk menjadikan Singosari, Gunung Bromo, Gunung Kawi, Pantai Selatan Malang, Kanjuruhan dan Wendit sebagai daerah tujuan wisata ternama. Tahun 2006 pertumbuhan ekonomi kabupaten Malang mencapai 6%, dengan 4 bidang utama dengan persentase 85,4% antara lain: petanian sebesar 29,6%; industri pengolahan
18,8%;
perdagangan
24,1%;
pariwisata
12.9%;
sisanya
adalah
pertambangan dan properti. Kabupaten Malang juga kaya akan hasil tambang dan perikanan. Batas pantai kabupaten Malang adalah 102,62 km, dengan hasil perikanan mencapai 400.000 ton per tahun. Meskipun perekonomian pemkab Malang menitik beratkan pada bidang pertanian, perdagangan dan pariwisata, tetapi disadari juga bahwa bidang perikanan memiliki potensi dan masa depan yang cerah. Kabupaten Malang selain sebagai tujuan wisata alam ternama di Jawa Timur, keadaan sosial dan politik yang aman, serta diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang baik akan menjadi tempat tujuan investasi yang berarti bagi investor Tiongkok. Pada masa mendatang kami akan bekerjasama dalam bidang perikanan, perdagangan, pendidikan dan budaya, jaminan kesehatan tenaga kerja,
pariwisata dan lain-lain. Negara kami berharap setiap daerah dapat mengembangkan hasil
daerahnya
masing-masing
dan
menyejahterakan
masyarakat.
Ini
akan
berhubungan dengan kota-kota di dalam maupun luar negri. Cara terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menjalin persahabatan antar kota untuk lebih mengenal, membuka kesempatan dan mempererat kerjasama untuk keberhasilan bersama. Pemkab Malang berharap dapat menjalin hubungan baik yang demikian dengan kota Nan An yang akan mempercepat kemajuan ekonomi dan pembangunan. Dengan banyaknya masyarakat keturunan Tionghoa berasal dari Nan An yang berdomisili di Malang diharapkan dapat mempererat kerjasama. Selain itu disampaikan juga bahwa kunjungan ini jangan berhenti sampai disini dan dapat merealisasikan kerjasama yang akan terjalin. Selain itu Abdul Malik memuji masakan kota Nan An, mebuktikan warga Nan An sangat sehat, yang kemudian diiringi tawa oleh para hadirin. Kemudian beliau mengundang para pejabat kota Nan An yang belum pernah berkunjung ke Malang untuk melihat pemandangan indah dan tentunya warga yang baik dan langsung disambut tepuk tangan tanda setuju dari para hadirin. Ketua Perhimpunan Nan An Malang yang juga direksi Universitas Machung, Huang Zan Xu, pada sambutannya menyampaikan kebanggaannya bahwa kota tempat tinggal sekarang dan kampung halamannya mempunyai keinginan untuk menjalin kerjasama. Sebagai warga keturunan Nan An yang berada di Malang wajib untuk memberi kontribusi dan kemajuan kepada kedua kota dan kabupaten. Pertemuan selama satu setengah jam ini berlangsung dengan harmonis, tulus dan diakhiri dengan penukaran cinderamata. Kunjungan Lapangan Setelah santap siang, pejabat kota Nan An mengajak para rombongan mengunjungi beberapa perusahaan besar. Walaupun jadwal padat, namun telah membuka pandangan baru. Dalam perjalanan dengan bus pariwisata, saat melewati patung besar Zheng Cheng Gong, pemandu wisata menjelaskan bahwa Zheng Cheng Gong ini yang menjaga keamanan dan kelancaran usaha masyarakat Nan An. Dengan
adanya perlindungan dari Zheng Cheng Gong ini tidak heran perkembangan ekonomi Nan An sangat pesat. Saat mengunjungi perusahaan besar produsen kamar mandi, JoMoo, terdapat kantor, pabrik, asrama untuk pekerja, kantin, sekolah TK dan fasilitas lainnya yang disediakan demi kenyamanan pekerja. Dibangun seperti suatu kawasan kecil, dan kami harus menggunakan mobil listrik untuk mengelilinginya. Setelah itu dilanjutkan dengan mengunjungi Rumah Sakit Pusat Kota Nan An yang berdiri pdaa tahun 1988 diatas 50 hektar tanah. Kepala rumah sakit, Chen Cun Lei, menjelaskan bahwa dalam menonjolkan pengobatan tradisional Tiongkok juga terus meningkatkan pelayanan. Sekarang klinik yang ada adalah UGD, klinik internis, klinik bedah, klinik bersalin, klinik anak, klinik ortopedi, klinik pencernaan, klinik tusuk jarum, klink THT, klinik kulit, klinik kecantikan medis, klinik perawatan gigi, klinik mata dan lainlain. Tiap tahun hampir 50.000 pasien yang datang. Merupakan contoh salah satu rumah sakit pemerintah yang sukses. Chen Cun Lei juga membawa kami melihat pusat pengobatan tulang dengan cara urut dan tusuk jarum yang ada di lantai dua. Harry Hartono yang menjabat Kepala Rumah Sakit Kanjuruhan, untuk keperluan pekerjaan juga menanyakan secara langsung mengenai tusuk jarum kepada Chen Cun Lei. Mereka berdua membahas secara serius, sementara rombongan lain yang awam hanya bisa di samping mendengarkan. Selanjutnya kami mengunjungi Fujian Normal University Minnan Science and Technology Institute yang berdiri pada tahun 2001. Di Institut ini menerapkan sistem manajemen “Dewan direksi memutuskan, dekan bertanggung jawab melaksanakan”. Ketua Direksi institut ini adalah warga Filipina keturunan Tionghoa dan ketua perkumpulan warga Filipina keturunan Tionghoa seluruh dunia dan juga pengusaha bernama Dai Hong Da. Institut ini memiliki 22 jurusan, yang bertujuan mendidik mahasiswa yang giat belar. Kebersihan lingkungan universitas menjadi tanggung jawab para mahasiswa dengan cara bergiliran piket. Pertemuan yang Tidak Disengaja dengan Warga Keturunan Tionghoa Asal Indonesia di Gunung Xue Feng
Pada perjalanan ini kami juga mengunjungi kuil Xue Feng (berarti Puncak Salju) yang telah bersejarah 769 tahun di gunung Yang Mei. Dikelilingi pepohonan hijau, udara yang sejuk seolah-olah kuil ini luas. Meskipun terletak di gunung Yang Mei (berarti bayberry atau waxberry), namun tidak terdapat pohon bayberry. Malah dipenuhi oleh pohon leci dan lengkeng. Saat turun gunung, kami melewati perkebunan yang ditempati warga keturunan Tionghoa asal Indonesia di kota Nan An Xue Feng. Terlihat barisan vila berlantai dua, yang melihat merasa tidak yakin apa mungkin rumah sebagus ini adalah perkebunan warga keturunan Tionghoa asal Indonesia. Karena ingin memastikannya, kami turun mendekati beberapa orang yang sedang mengobrol disana. Ternyata tempat ini benar-benar merupakan tempat tinggal dan perkebunan para keluarga keturunan Tionghoa dari Indonesia yang kembali ke Tiongkok pada tahun 60an. Kami bertanya pada 2 wanita lanjut-usia yang berasal dari Bali dan Banyuwangi, yang membawa orang tua dan muda saat kembali pulang ke Tiongkok. Kehidupan mereka sekarang sangat tenang, tentram, biaya pensiun mencukupi kebutuhan hari tua mereka. Setiap hari mereka olahraga mendaki gunung agar sehat, paras dan semangat mereka terlihat sepuluh tahun lebih muda. Mereka juga tidak lupa bahasa Indonesia dan masih bisa berinteraksi dengan rombongan pejabat tanpa hambatan. Pejabat kami dari Malang bisa menggunakan bahasa daerah Indonesia di tanah Nan An berinteraksi dengan mereka, selain merasa sesuatu yang baru tetapi juga sangat gembira dan bersemangat. Telah puluhan tahun tidak bertemu sanak saudara, kedua belah pihak terdapat kegembiraan yang terpancar dari wajah mereka. Makam Suci Agama Islam Tertua yang Masih Utuh Pemandu wisata mengatakan, menurut legenda makam suci agama Islam yang terletak di selatan Gunung Ling di timur kota Quanzhou, pada jaman Tang Wu De (618-626), 4 murid Nabi Muhammad datang untuk menyebarkan agama Islam.Yang kesatu ke Guang Zhou, kedua ke Yang Zhou, ketiga dan empat ke Quan Zhou. Keempatnya dimakamkan di gunung ini. Karena sering terlihat hal gaib di sini, maka disebut sebagai “Makam orang suci”. Dalam penganut agama Islam, makam tersebut merupakan salah satu tempat suci yang tertua dan utuh di dunia, dan sebagai peninggalan budaya penting yang dilindingi. Para pejabat pemkab Malang yang sangat
kagum melihat makam suci ini pun berlutut dan berdoa di sana. Mereka sangat berterimakasih kepada pemerintah Tiongkok karena dapat melindungi dan merawat makam suci agama Islam ini begitu baiknya. Setelah itu kami melihat makam-makam penerus dari penyebar agama Islam lainnya yang sangat megah, dan ada penerus untuk mengelolanya. Menunjukkan rasa hormat dan perlindungan pemerintah Tiongkok terhadap agama Islam. Sebelum meninggalkan kota Nan An, kami mengunjungi daerah produsen batu alam terbesar di dunia yang terletak di Shui Tou. Di dalam museumnya dipamerkan berbagai batu dari seluruh dunia dengan jenis yang beragam. Ada sebongkah batu berkilau yang mengandung emas sebanyak 17%, ada pula batu yang terlihat seperti model hewan, ada lagi sebongkah batu yang berbentuk seperti daging perut babi. Para pengunjung pun tak berhenti mengaguminya. Terima Kasih Nan An, Sampai Berjumpa Lagi Nan An Dengan waktu yang singkat, kunjungan 2 hari ini harus diakhiri. Dari kunjungan singkat 2 hari ini, para pejabat pemkab Malang disamping merasakan sambutan hangat masyarakat Nan An, juga merasakan hanya dengan kemampuan memimpin pemerintah kota, baru dapat secara nyata peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Semangat dan kepercayaan diri masyarakat Nan An dalam membangun Koata Nan An adalah sebuah cermin dan juga teladan. Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan kota Nan An merupakan pilihan yang tepat demi meningkatkan kemajuan ekonomi dan pembangunan kabupaten Malang. Pejabat kota Nan An mengutus 3 orang untuk mengantar rombongan kembali ke Xiamen dengan selamat. Tentu tidak akan terlupakan sambutan dan penerimaan dari mereka yang begitu hangat dan bersahabat. Terhadap supir yang secara profesional mambawa perjalanan kami hingga aman sampai tujuan kami juga ucapkan banyak terima kasih. Terima kasih Nan An! Sampai bertemu lagi.