authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan Senin, 03 Oktober 2016
T1
Runtutan Sorga di Bumi Mengapa kita harus terikat dengan Keluarga Illahi?
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” - Matius 18:18-20 Keluar dari pemikiran seperti ini, keterikatan hidup dalam suatu komunitas merupakan runtutan kehidupan SORGA di Bumi, sebagaimana kejadian manusia pertama menerima NAFAS kehidupan ALLAH. Firman Tuhan dalam Kejadian 1:26 berkata, “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi,’” dan Kejadian 2:7, “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” NAFAS HIDUP (JIWA ROH) yang menghidupkan manusia, menjadi serupa dengan ALLAH. Nafas itu keluar dari kata “KITA”, sehingga menjadi permulaan kehidupan di Bumi merupakan runtutan kehidupan SORGA. Ketika masuknya jebakan iblis, sehingga mereka berpaling dari kata KITA menjadi kata “kamu dan aku” sejak saat itu Bumi mengalami pencemaran. Artinya, ketika kehidupan keluarga tidak mengikatkan diri dengan kata “KITA” jangan berharap SORGA ada dalam hidupnya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang hidup dalam keluarga yang terikatkat kepada keluarga Illahi. Sahabat, hiduplah dalam keluarga yang terikat dengan keluarga Illahi. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Terikat Dengan Keluarga Illahi Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 1
Makmur Sepekan Selasa, 04 Oktober 2016
T1
Tersandera Dengan Orang yang Disandera Mengapa kita harus memperhatikan kesehatan jiwa kita?
Terdapat sebuah film yang mengisahkan: seseorang yang tersandera oleh seorang dokter yang sedang mengalami gangguan jiwanya. Yang menjadi masalah, orang tersebut tidak mengerti bahwa sesungguhnya dirinya telah tersandera oleh praktek dokter yang mengalami gangguan jiwa dan dijadikan alat mainan bagi jiwanya. Apa yang diajarkan oleh dokter tersebut, suka tidak suka harus diturutinya. Akibatnya menimbulkan konflik sosial. Konon katanya, film tersebut merupakan kisah nyata yang pernah terjadi, akhirnya kasus tersebut terbongkar oleh yang berwajib, sehingga menghambat penyerongan yang lebih luas. Keluar dari pemikiran seperti ini, bukankah hari-hari ini ada begitu banyak orang yang mengejar keinginannya? Tidak jarang, akibat dari keinginannya menimbulkan gangguan kejiwaan. Firman Tuhan berkata dalam Matius 16:11-12 berkata, “Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki. Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.” Kesadaran jiwa dalam kehidupan yang beralaskan kebenaran itu penting. Sebab akhir-akhir ini, terdapat begitu banyak pengajaran yang cenderung menyimpang dari iman kebenaran. Mereka yang telah terserongkan imannya, seringkali memakai konsep spiritual yang diramu sesuai dengan pola keinginannya, seakan-akan itu adalah kebenaran, bahkan seolah-olah dari Tuhan. Kita mudah melihat kehidupan mereka yang menerapkan konsep hidup seperti itu, mudah menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya, keluar dari persekutuan yang benar.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang kesadaran jiwa dalam kehidupan, beralaskan kebenaran. Sahabat, pastikan kita adalah orang yang kesadaran jiwa dalam kehidupan, beralaskan kebenaran. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Jiwa yang Beralaskan Kebenaran 2 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Rabu, 05 Oktober 2016
T1
Tidak Ada yang Kebetulan Bagaimana bisa memiliki hati yang menyatu dengan Tuhan?
Waktu kapal pesiar yang kami tumpangi merapat di Phuket, Thailand, semua penumpang ambil kesempatan berkunjung di sana. Kami juga tidak membiarkan kesempatan itu berlalu ikut sambil lihat-lihat. Saking asiknya melihatlihat, begitu keluar dari tempat pembelanjaan, teman-teman seperjalanan sudah hilang semuanya. Kami coba menghubungi kawan lainnya, ternyata mereka sudah kembali ke Kapal, jalan kaki balik ke kapal memerlukan waktu 45 menit. Karena itu, kami disarankan naik taksi saja. Sambil menunggu taksi, datang seorang ibu menawarkan untuk mengantar kami kembali ke kapal, dengan mobilnya. Tentu seperti itu bukan kebetulan melainkan kasih karunia Tuhan. Keluar dari pemikiran seperti ini, janganlah bimbang, tatkala hadapi keadaan tidak nyaman. Pastikan selalu berjalan dengan Tuhan. Firman Tuhan dalam Mazmur 91:14-16 berkata, “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.” Masalah dalam kehidupan, sebenarnya bukanlah terletak pada keadaannya, melainkan keberadaan hati orang yang bersangkutan. Keadaan selalu berubah, baik buruk datang silih berganti. Milikilah hati yang menyatu dengan Tuhan, sehingga segala hal yang buruk dapat berubah menjadi baik adanya.
T2
Bayangkan Anda adalah orang memiliki hati yang menyatu dengan Tuhan..
T3
Sahabat, milikilah hati yang selalu menyatu dengan Tuhan, sehingga seghala yang buruk dapat berubah menjadi baik dan menguntungkan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Miliki Hati yang Menyatu dengan Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 3
Makmur Sepekan Kamis, 06 Oktober 2016
T1
Hai Sahabatku
Bagaimana seharusnya status kita saat ini?
Siapa yang menyangka bahwa nelayan yang kurang berpendidikan seperti Petrus dan Yakobus menjadi murid terpilih Tuhan Yesus. Apalagi Rasul Yohanes, konon beliau adalah murid yang mempunyai pendidikan paling rendah dibanding murid-murid yang lainnya. Dari empat penulis Injil Matius, Markus dan Lukas, Yohanes menulisnya dalam bahasa Grika atau Yunani yang dianggap sebagai bahasa intelek pada jaman itu (penulis lainnya menulis dalam bahasa Aram). Mengapa demikian? Karena sebuah anugerah “level” yang dinaikkan statusnya oleh Tuhan Yesus. Level dimana keintiman dan hubungan yang erat sebagai sahabat. Tingkatan yang dihasilkan atas sikap melakukan kehendakNya. Keluar dari pemikiran seperti ini, keintiman dan kedekatan kita dengan Tuhan dan melakukan kehendakNya, meningkatkan level kehidupan seseorang. Firman Tuhan dalam Yohanes 15:14-15 berkata, “Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” Ketika manusia jatuh dalam dosa, maka kita menjadi hamba dosa. Berkat Kasih Allah, melalui PutraNya Yesus Kristus, maka Dia memilih kita dari hamba dosa ini menjadi sahabatNya. Karena itulah, kita harus tetap setia melakukan apa yang menjadi kehendakNya. Merupakan anugerah yang seharusnya menjadi ucapan syukur yang tiada hentinya dimana Sang Raja memanggil kita, hai sahabatku...
T2
Bayangkan Anda adalah sahabatnya Tuhan.
T3
Sahabat, sadar dan ketahuilah, bahwa kita telah diangkat dan dianugrahkan Tuhan, sebagai sahabat-Nya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Kita Adalah Sahabat Tuhan 4 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Jumat, 07 Oktober 2016
T1
Menyesuaikan Diri
Apa yang dimaksudkan dengan “beradaptasilah” dalam MS hari ini? Suatu ketika saya melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang ke kota kelahiran saya. Dalam pesawat terbang tersebut ada beberapa penumpang yang merupakan atlit bola basket. Mereka mempunyai tubuh yang tinggi besar. Nah permasalahannya adalah ketika mereka duduk dikursi penumpang. Kebanyakan kaki mereka mentok dengan sandaran kursi didepannya. Mereka cukup kesulitan dan merepotkan dengan hal ini. Akan tetapi mereka beradaptasi dengan melebarkan kakinya. Dan mereka tetap menikmati perjalanannya dengan bersenda gurau dengan rekan-rekannya. Keluar dari pemikiran seperti ini, setiaqp orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita tidak perlu merasa bangga atas kelebihan dan minder atas kekurangan, tapi beradaptasilah. Firman Tuhan dalam 1 Samuel 9:2 berkata, “Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya,” dan 1 Samuel 9:21, “Tetapi jawab Saul: ‘Bukankah aku seorang suku Benyamin, suku yang terkecil di Israel? Dan bukankah kaumku yang paling hina dari segala kaum suku Benyamin? Mengapa bapa berkata demikian kepadaku?’” Juga 1 Samuel 10:22, ”Sebab itu ditanyakan pulalah kepada TUHAN: ‘Apa orang itu juga datang ke mari?’ TUHAN menjawab: ‘Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang.’” Syukuri apa yang ada, tetap percaya diri dan beradaptasilah dengan lingkungan kita. Berikan kebaikan-kebaikan yang menyatakan Kasih Tuhan melalui tindakan kita.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang mensyukuri keberadaan, tetap percaya diri dan beradaptasi dengan lingkungan. Sahabat, ingatlah bahwa kita harus mensyukuri keberadaan kita, tetap percaya diri dan beradaptasi dengan lingkungan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Bersyukur, Percaya Diri & Beradaptasi Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 5
Makmur Sepekan Sabtu, 08 Oktober 2016
T1
Kekuatan Mengikuti Ketaatan Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap panggilan Tuhan atas kita?
Jika Tuhan berkata, “Saya mencari seseorang untuk membantu-Ku mencapai rencana dan memenuhi tujuan-Ku,” apakah Anda merasa memenuhi syarat? Tidak banyak dari kita akan mengangkat tangan. Nyatanya, Allah tidak selalu memanggil orang yang pintar dan berkualitas; Dia juga memanggil orang yang lemah. Keluar dari pemikiran seperti ini, Tuhan memanggil orang yang taat. Firman Tuhan dalam Hakim 6:14, “Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: ‘Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!’” Ketika Malaikat Tuhan datang memanggil Gideon untuk menjadi pemimpin tentara Israel, Gideon sedang bersembunyi di tempat pemerasan anggur untuk mengirik gandum. Ia begitu takut musuh-musuhnya datang merampas makanan dan mungkin bisa membunuhnya. Malaikat Tuhan menyapa dan menyebutnya “Pahlawan yang gagah berani” (ay. 12). Kita bisa membayangkan Gideon menengok ke kiri dan kanan dan bertanya, “Apakah engkau berbicara dengan saya?” Masakan seorang pahlawan gagah perkasa bersembunyi dari musuh. Allah tidak melihat seperti kita. Kita cenderung melihat berdasarkan kekuatan dan kemampuan sendiri, tetapi Allah melihat apa yang bisa kita capai bersama-Nya di dalam kekuatan-Nya. Yakub seorang penipu. Musa gagap. Sarai mandul. Daud seorang gembala. Rahab pelacur. Petrus nelayan. Paulus pembunuh. Meskipun mereka mungkin dipandang sebelah mata oleh dunia, Allah memilih mereka menjalankan misi ilahi. Allah memilih apa yang lemah bagi dunia untuk mempermalukan apa yang kuat bagi dunia. Dia memilih orang yang rendah di mata dunia untuk menjadi orang-orang yang tampil membawa perubahan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang dipilih Allah, tidak perduli dengan kelebihan dan kekurangan anda. Sahabat, Marilah kita sadari bahwa, Tuhan memili kita bukan karena kelebihanatau kekurangan kita, marikita tanggapi panggilan kita dengan taat. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Tanggapi Panggilan Tuhan Dengan Taat 6 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Minggu, 09 Oktober 2016
T1
Fenomena Dukungan KTP Bagaimana hubungan antara iman dan injil, menurut MS hari ini?
Ketika memasuki musim pilkada, fenomena mengumpulkan KTP sebagai dukungan keikutsertaan pilkada perseorangan sangatlah ramai diperbincangkan. Keadaan seperti itu memperlihatkan aktifnya masyarakat dalam menentukan pemimpin daerahnya, bahkan terkadang munculnya orang yang mungkin secara mekanisme partai bukan hitungan, tetapi dengan jalur independen berpeluang mengikuti pilkada. Misalnya menjelang pilkada DKI, sebagian partai sepertinya berbeda haluan dengan petahana, menimbulkan animo sekelompok anak muda (teman AHOK) yang menggalang dukungan KTP, walaupun akhirnya diputuskan tetap maju lewat jalur partai, bukan berarti peran dukungan KTP tidak ada. Sebaliknya justru dengan adanya dukungan KTP lah yang menaikan status pertimbangan partai untuk mendukung petahana. Keluar dari pemikiran seperti ini, dukungan KTP warga DKI menjadikan petahana memiliki modal politik, membuktikan bahwa warga DKI masih membutuhkannya. Firman Tuhan dalam Roma 1:16-17 berkata, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.” Iman adalah kendaraan kehidupan sekarang maupun akan datang, tetapi injil itulah materi yang menumbuhkan iman. Karena itu, orang membutuhkan iman dalam perjalanan hidupnya, tidak ada cara lain selain memenuhi injil dalam hidupnya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang senantiasa membutuhkan iman dalam perjalanan hidup, dengan memenuhi injil.. Sahabat, mari kita menjadi orang yang senantiasa membutuhkan iman dalam perjalanan hidup kita, dengan memenuhi injil. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Injil Adalah Materi Yang Menumbuhkan Iman Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 7
Makmur Sepekan Senin, 10 Oktober 2016
T1
Full Day School
Apa yang dimaksudkan dalam MS hari ini?
Ketika pemerintah mewacanakan full day school, timbulnya pro dan kontra, mengapa seperti itu? Mengubah suatu persepsi tidak semudah membalikkan telapak tangan, walaupun apa yang mau itu dilakukan, mendatangkan kebaikan bagi kehidupan anak bangsa kedepannya. Persoalan disini sebenarnya bukan soal full day school-nya, melainkan tujuannya. Ketika kembali kepada niat baik pemerintah, berangkat dari keberadaan sebagian anak bangsa yang cukup memprihatinkan, integritas anak-anak masih sangat minim, tidak kuat menghadapi kompetisi global dan mudah diserongkan. Karena itu, pendidikan merupakan dasar untuk menumbuhkan mental positif yang mentransformasikan budaya. Keluar dari pemikiran ini, baik-buruk pertumbuhan kebudayaan sepenuhnya bergantung kepada pendidikan yang diberikannya. Firman Tuhan dalam Ulangan 6:7 berkata, “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Sebenarnya pendidikan merupakan cara yang paling efektif mentransferkan nilai-nilai kebenaran, kedewasaan yang dapat berkompetisi dalam kehidupan sosial. Pendidikan seperti itu merupakan pembapaan, tidak sekedar menekankan prinsip kognitif, melainkan secara efektif dan motorik. Dengan ketiga gaya tersebut terciptanya suasana pendidikan, kehidupan yang menyenangkan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup dalam pembapaan yang kognitif, efektif dan motorik. Sahabat, mari kita menjadi orang yang hidup dalam pembapaan yang kognitif, efektif dan motorik. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Menyembah Tuhan dengan Kerinduan 8 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Minggu, 09 Oktober 2016
T1
Panggilan Tertinggi Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap penyembahan kepada Tuhan?
Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil Bumi, dari terbitnya Matahari sampai kepada terbenamnya. Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar. Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di hadapan-Nya api menjilat, sekeliling-Nya bertiup badai yang dahsyat. Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada Bumi untuk mengadili umat-Nya: “Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!” Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim. Keluar dari pemikiran seperti ini, panggilan Tuhan bagi kehidupan adalah menyembah kepada-Nya sebagai empunya kehidupan. Firman Tuhan dalam Yesaya 66:22-23 berkata, “Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman Tuhan.” Segala sesuatu yang bersumber dari bumi akan berlalu. Panggilan Illahi adalah penyembahan kepada Tuhan semesta alam yang kekal. Karena itu, tidak ada yang dapat mengantikan keinginan Bapa selain hati yang menyembah kepada-Nya. Milikilah hati yang rindu untuk menyembah kepada-Nya, bukan hati yang menginginkan berkat-Nya.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki hati yang rindu menyembah Tuhan.
T3
Sahabat, milikilah hati yang rindu untuk menyembah Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Menyembah Tuhan dengan Kerinduan Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 9
Makmur Sepekan Selasa, 11 Oktober 2016
T1
Luka Berdarah
2 hal apakah yang bisa membalut hati kita jika terluka, menurut MS hari ini? Pernah atau sering berenang di laut? Berselancar atau menyelam didasarnya? Sambil melihat keindahan laut, bermain juga bersenangsenang dengan keluarga maupun sahabat. Nah ada salah satu hal yang harus diperhatikan sewaktu berenang atau menyelam yaitu luka dan berdarah karena menginjak duri laut atau batu karang didalam air. Selain perih karena air garam, di beberapa perairan yang terdapat ikan pemangsa dapat memicu dan mengundang ikan-ikan tersebut untuk menyerang. Salah satunya seperti ikan hiu. Ikan ini dapat mengetahui bau darah mangsanya dari jarak 2 km. Sebab, sekitar 2/3 dari otak hiu didedikasikan untuk penciuman. Hal yang mengerikan, bukan? Keluar dari pemikiran seperti ini, luka jamani bisa menjadi parah dan berbahaya, tetapi bisa disembuhkan. Yang lebih berbahaya adalah luka hati. Firman Tuhan dalam Mazmur 112:10 berkata, “Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya, lalu hancur; keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan,” dan Mazmur 147:3, “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut lukaluka mereka;” serta Ayub 21:25, “Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan.” Demikian juga luka dalam hati akan mengundang pemangsa/iblis datang menghampiri. “Penciumannya” sangat tertarik kepada orang yang memelihara hatinya dengan kepahitan, kemarahan, kebencian dan luka hati lainnya. Jadi apabila tidak ingin kejahatan-kejahatan mengoyak hidup, maka sembuhkan luka dengan pengampunan dan rasa syukur kepada Tuhan. Bukankah Dia dekat dengan orang-orang yang remuk dan mau dekat dengan-Nya?
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang senantiasa membalut luka hati dengan pengamunan dan rasa syukur. Sahabat, mari kita menjadi orang yang senantiasa membalut setiap luka hati dengan pengampunan dan raa syukur. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Balut Hati dengan Pengampunan dan Rasa Syukur 10 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Rabu, 12 Oktober 2016
T1
Merampas Kebahagiaan Apa yang dimaksudkan dalam MS hari ini?
Seorang perempuan bernama A mengatakan kepada teman-temannya bahwa dirinya sudah lelah dalam menjalin hubungan dengan lelaki sehingga dia memutuskan untuk mau menjadi pasangan yang kedua dari seorang laki-laki yang telah beristri. Setelah hubungan berlanjut, si laki-laki berniat menikahi si A ini dan berbicara kepada istrinya. Mengetahui hal tersebut, hancur hati sang istri dan ketika dia mengetahui siapa yang berselingkuh dengan suaminya terjadilah sebuah pertikaian antara dirinya dengan perempuan tersebut. Teman-teman si A mengatakan kepadanya, “Apakah kamu tidak kasihan terhadap istri dari selingkuhanmu itu?” Dan jawaban dari si A malah menyudutkan, memaparkan kekurangan dan memandang negatif posisi istri dari laki-laki selingkuhannya. Dan mereka berdua tetap meneruskan hubungan terlarang tersebut. (Sebuah tuturan kisah ketika makan siang bersama sahabatku) Keluar dari pemikiran seperti ini, jangan mengejar kebahagiaan semu dengan menghalalkan segala cara. Firman Tuhan dalam Keluaran 20:17 berkata, “Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu,” dan Yakobus 1:8, “Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya,” juga 1 Korintus 10:6, “Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,” Tanpa sadar banyak dari kita hidup mengejar kebahagiaan semu. Kebanyakan dari kita lebih memilih memuaskan ego dan hasrat sendiri. Bukankah kebahagiaan yang sejati adalah ketika kita bersyukur dengan apa yang ada pada kita dan hal itu merupakan sikap penyerahan diri yang benar dihadapan Tuhan?
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup dalam kebahagian sejati, dengan bersyukur dan penyerahan diri kepada Tuhan. Sahabat, mari kita menjadi orang yang hidup dalam kebahagian sejati, dengan bersyukur dan penyerahan diri kepada Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Kebahagiaan Sejati adalah Bersyukur Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 11
Makmur Sepekan Kamis, 13 Oktober 2016
T1
Pemusnahan Bagi yang Tidak Bertobat Apa yang harus kita lakukan supaya diselamatkan, menurut MS hari ini?
TUHAN menyerukan dan memanggil orangorang yang akan melakukan penghukuman atas Israel. Dari antara pemusnah ini, ada seseorang yang bertugas untuk memberi tanda T pada dahi orang-orang yang tidak ikut dalam segala perbuatan keji yang dilakukan oleh orang-orang Israel lainnya (1-4). Mereka adalah para malaikat yang merupakan bala tentara (bdk. Kel 12:23-30; 1Taw 21:15-20) yang dipersiapkan untuk mengeksekusi para penyembah berhala. Alat penulis yang digunakan terlihat dihubungkan dengan pencatatan sorgawi (Kel 32:32-33; Mzm 69:28; 139:16; Dan 12:1; dll.). Penglihatan Yehezkiel merupakan peringatan akan penyembahan berhala yang tidak memiliki tempat di kota Allah (1Kor 5:11; 6:9; Ef 5:5; Kol 3:5; Why 21:8; 22:15; dll.). Awan kemuliaan melambangkan kehadiran ilahi atas tempat yang Maha Tinggi di Bait-Nya. Awan itu memulai sebuah perjalanan yang secara visual menggambarkan bahwa Allah akan meninggalkan Yerusalem (10:18-19; 11:22-23). Penandaan dahi dengan huruf T menjadi simbol atas kelepasan atau keselamatan dari orang yang ditandai sebagaimana kelepasan anak-anak sulung Israel dari kematian (6; bdk. Kel 12:12-13; Why 7:3; 14:9). Keluar dari pemikiran seperti ini, kalau kita masih bisa hidup sampai saat ini, hargailah, karena kesempatan dan anugrah masih dinyatakan kepada kita. Firman Tuhan dalam Yehezkiel 9:1 berkata, “Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring: ‘Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masingmasing dengan alat pemusnah di tangannya!’” TUHAN selalu memberi kesempatan dan anugerah kepada umat-Nya. Penolakan dari umat sendiri terhadap-Nya membuat TUHAN murka dan menghukum umat-Nya. Bagaimanapun, tetap ada sisa umat yang diselamatkan. Mereka adalah orang-orang yang mempertahankan kehidupan yang kudus, tidak menyembah berhala, dan berduka karena dosa bangsanya. Ingin selamat dari murka TUHAN? Jaga kekudusan, hiduplah seturut kehendak dan Firman-Nya!
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjaga kekudusan, hidup seturut kehendak dan firman-Nya. Sahabat, jadilah orang yang menjaga kekudusan, hidup seturut kehendak dan firman-Nya. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Jaga Kekudusan Sesuai Kehendak dan FirmanNya 12 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Jumat, 14 Oktober 2016
T1
Tidak Tergoncang Gelombang Bagaimana supaya kita tidak tergoncangkan?
Perjalanan kami dari Singapura sampai Thailand pulang pergi melintasi gelombang cukup besar di laut lepas. Tetapi seakan-akan kami berada di daratan saja tidak terasa goncangan yang berarti, sehingga perjalanan cukup menyenangkan. Menarik saya jadikan bahan renungan bukan perjalanannya yang menyenangkan, melainkan kesediaan kapal seperti itu yang menjadi penentu keadaannya. Besaran dan kekuatan keberadaan kapal tersebut menjadi perhitungan, sehingga suasana tenang itulah keadaannya. Keluar dari pemikiran seperti ini, keberadaan jiwa menentukan hati seseorang, manifestasi dari hati itulah gambaran hidupnya. Firman Tuhan dalam Ibrani 12:28 berkata, “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” Kegoncangan zaman sedang dan akan terjadi lebih dahsyat, Tuhan menyediakan tempat yang tidak tergoncangkan, yaitu KERAJAAN-NYA. Pastikan jiwa berpaut pada kebenaran-Nya, sehingga hati terkondisi suasana kerajaan yang tidak tergoncangkan, apa yang dikerjakan menghasilkan yang baik dan kuat adanya.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang hatinya sudah terkondisi suasana kerajaan yang tidak tergoncangkan.
T3
Sahabat, mari kita miliki hati yang sudah terkondisi suasana kerajaan yang tidak tergoncangkan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Kondisikan Hati Kita Dengan KerajaanNya Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 13
Makmur Sepekan Sabtu, 15 Oktober 2016
T1
Tidak Patut Diikuti Apa yang dimaksudkan dalam MS hari ini?
Seorang sahabat membagi pengalamannya yang lucu, menarik buat saya jadikan bahan renungan. Konon katanya: sewaktu ia berada di sebuah shopping mall, berhubung ia baru tiba di kota itu, ingin mencari sesuatu ditengah mall tersebut. Sebenarnya kasus seperti itu tidak terlalu sulit, tinggal tekan tombol kaca TV informasi yang tersedia setiap sudut lantai sudah dapatkan info yang akurat. Tetapi tidak demikian dengan sahabat saya itu, ia bertanya dengan seseorang yang berpakaian mirip dengan security, dengan sigapnya orang tersebut membawanya berkeliling di mall itu, tapi sekian lama tidak kunjung temu. Sebenarnya sudah curiga dari awal tentang orang tersebut, dan benar orang itu sedang stress berat baru keluar dari rumah sakit jiwa. Keluar dari pemikiran ini, terlalu mudah percaya kepada seseorang yang tidak mempunyai dasar sangat membahayakan jalan hidup. Firman Tuhan dalam Amsal 16:24-26 berkata, “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulangtulang. Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.” Bagi orang yang lapar cenderung mulutnya mudah menyantap segala sesuatu yang ditawarkan, tetapi ingat bukan berarti semua yang manis bagaikan madu boleh diterima. Sebab terkadang kelihatannya jalan itu lurus sesuai keinginan, ujung-ujung menuju maut.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang tidak terlalu mudah percaya dengan sesuatu yang tidak berdasar.
T3
Sahabat, mari kita menjadi orang yang tidak terlalu mudah percaya dengan sesuatu yang tidak berdasar. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jangan Terlalu Mudah Percaya 14 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Minggu, 16 Oktober 2016
T1
Tiket Parkir Otomatis Mengapa kita harus diurapi?
Sebuah pengalaman yang lucu sempat menegangkan. Kejadiannya, ketika kami masuk ke sebuah gedung parkir, seperti biasanya kami mengambil tiket yang tersedia di loket pengambilan tiket electrik. Seharusnya tiket tersebut dibayar terlebih dahulu di mesin pembayaran yang mirip ATM ketika mau keluar. Karena kurang mengerti, sewaktu kami keluar tiket belum dibayar, langsung keluar menuju pintu parkir, ketika tiket dimasukkan ke box elektrik kontrol pembuka pintu, pintu tersebut tidak mau terbuka. Keadaan seperti itu dapat dibayangkan apa jadinya, mau mundur dibelakang sudah banyak mobil anteri. Keluar dari pemikiran seperti ini, perjalanan hidup begitu banyak hambatan, bagaikan pintu elektrik yang perlu akses untuk membukanya. Firman Tuhan dalam Matius 25:11-12 berkata, “Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.” Perumpamaan sepuluh wanita, lima yang bodoh memiliki pelita, tetapi tidak memiliki minyak, saat menyongsong kehadiran Tuhan, pintu tertutup. Artinya: memiliki firman sebagai pengetahuan bagi pikiran, tetapi tidak memiliki urapan mengaktifkan kuasa Roh Kudus untuk menyatakan firman-Nya dalam perjalanan hidup.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki urapan untuk mengaktifkan kuasa Roh Kudus yang menyatakan firman-Nya. Sahabat, jadilah orang yang memiliki urapan untuk mengaktifkan kuasa Roh Kudus yang menyatakan firman-Nya. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Diurapi Untuk Mengaktifkan Kuasa Roh Kudus Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 15
Makmur Sepekan Senin, 17 Oktober 2016
T1
Merana Dalam Kesedihan Apa yang menentukan kehidupan kita, menurut MS hari ini?
Beberapa waktu yang lalu saya sempat mendengar sebuah lagu yang sangat memilukan dan kelam ketika dinyanyikan oleh seorang anak perempuan kecil dan juga seorang lelaki muda di televisi. Ketika membaca lirik lagu, terdapat kata-kata yang seakan-akan mengajak untuk masuk ke dalam kematian. Lagu tersebut membuat hati dan tidak tenang seperti berkecamuk dalam kesedihan dan merana. Bahkan di berita, konon beberapa lagu yang diciptakan oleh band-band, ketika lagu dan liriknya dinyanyikan dapat memicu beberapa remaja yang sedang bermasalah kemudian melakukan bunuh diri. Keluar dari pemikiran seperti ini, hidup ditentukan oleh ucapan kita. Firman Tuhan dalam 1 Tawarikh 25:3 berkata, “Dari Yedutun ialah anak-anak Yedutun: Gedalya, Zeri, Yesaya, Simei, Hasabya dan Matica, enam orang, di bawah pimpinan ayah mereka, Yedutun, yang bernubuat dengan diiringi kecapi pada waktu menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi TUHAN,” dan Lukas 9:25, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” Juga Yohanes 10:10, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Ketika hati dan ucapan syukur hilang maka iblis merampas sukacita dan damai sejahtera dari hidup kita. Dia menggantinya dengan kekuatiran, ketakutan, kesedihan, putus asa dan rasa ketidak pastian (hilang pengharapan dan iman). Mari tetap ucapkan syukur, berseru kepada Tuhan dengan puji-pujian dan tersenyumlah. Karena Dialah sang empunya hidup dan Dialah yang sanggup memberikan jalan keluar dari segala permasalahan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hatinya ucapan syukur, sukacita dan damai sejahtera. Sahabat, mari tetap ucapkan syukur, berseru kepada Tuhan dengan puji-pujian dan tersenyumlah. Karena Dialah sang empunya hidup dan Dialah yang sanggup memberikan jalan keluar dari segala permasalahan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Ucap Syukur Senantiasa 16 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Selasa, 18 Oktober 2016
T1
Kejar Mimpimu
Apa yang dimaksudkan dalam MS hari ini?
Suatu ketika ketua yayasan sekolah tempat anak kami belajar menyampaikan ulasan yang menarik. Beliau berbicara tentang bagaimana seorang anak yang mengejar mimpinya bermain piano, tapi bermasalah dengan absensi disekolahnya. Satu sisi, dia mengejar mimpi dan cita-citanya, tapi dilain sisi ada kewajiban sekolah yang mengikat dirinya. Mungkin karena pendidikan di tanah air kita masih berfokus untuk mengejar nilai yang tinggi dan cenderung mengabaikan potensi-potensi lain di dalam diri anakanak tersebut. Sehingga malahan potensi yang hebat menjadi terpendam dikarenakan sibuk mengejar “angka-angka” yang dianggap sebagai “prestasi”. Apabila tidak dapat mencapainya, para guru dan orang tua menganggap anak-anak tersebut tidak berprestasi. Keluar dari pemikiran seperti ini, tidak cukup metode atau keahlian saja yang diperlukan untuk mengejar mimpi, tapi juga dukungan keluarga. Firman Tuhan dalam Kejadian 37:5 berkata, “Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya,” dan 1 Samuel 17:28 “Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: ‘Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran.’” Tidak sedikit tantangan yang dihadapi sewaktu seseorang mengejar mimpinya. Bukan saja masalah metode atau keahlian saja, tapi dukungan dari orang-orang dekatnya. Mungkin orang tua, saudara, pemimpin, guru dan sahabatnya. Semakin positif dukungannya, maka akan semakin maksimal hasilnya. Selamat mengejar mimpi dan selamat mendukung.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang mendukung dan didukung, sehingga mencapai kemaksimalan. Sahabat, mari kita menerima dukungan dan mendukung orang sekitar kita untuk mencapai kemaksimalan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Mendukung dan Didukung Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 17
Makmur Sepekan Rabu, 19 Oktober 2016
T1
Kehendak Terbaik
Apa syaratnyta untuk memperoleh kehendak yang terbaik? Getsemani berarti “tempat pemerasan minyak”. Di taman itu Yesus menghadapi tantangan paling sulit dalam hidup-Nya; seolah-olah diperas habis untuk mendapatkan minyak yang murni. Dia merasa “sangat takut dan gentar” (ay. 33), menyiratkan kepedihan yang teramat menyakitkan. Di tengah kesesakan itu, Yesus merebahkan diri-Nya ke tanah. Yang dimaksud dengan “merebahkan diri” adalah seakan-akan terjatuh dengan kedua lutut terhempas lebih dahulu ke tanah. Ralph Earle, dalam Beacon Bible Commentary, mengartikan kalimat ini dengan, “berjalan seperti terhuyunghuyung, tersandung, dan terjatuh, kemudian larut dalam kesedihan dan ketakutan jiwa-Nya.” Keluar dari pemikiran seperti ini, untuk mendapatkan kehendak yang terbaik, diperlukan ketaatan. Firman Tuhan dalam Mrkus 14:32-36 berkata, “Lalu sampailah Yesus dan muridmurid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: ‘Duduklah di sini, sementara Aku berdoa.’ Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: ‘Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.’ Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya: ‘Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.’” Langkah selanjutnya yang Yesus lakukan adalah berdoa. Yesus tahu kepada siapa Dia patut berdoa, yaitu kepada Bapa-Nya. Dia sangat mengenal dan percaya bahwa kuasa Bapa-Nya akan sanggup menolong-Nya. Iman-Nya tidaklah tergantung pada hasil doa-Nya. Iman-Nya diwujudkan melalui ketaatan dan penyerahan total-Nya pada kehendak Bapa-Nya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang taat melakukan kehendak Bapa sebagai kehendak terbaik Sahabat, Yesus taat agar kehendak Bapalah yang dimuliakan atas hidup-Nya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga mau taat melakukan kehendak Bapa meskipun kehendak-Nya kadang-kadang tidak sama dengan kehendak kita? Apakah kita akan tetap taat pada kehendakNya walaupun kehendak-Nya membawa kita pada suatu ujian iman? Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Wujudkan Iman Kita Melalui Ketaatan Total 18 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Kamis, 20 Oktober 2016
T1
Mulailah
Bagaimana cara mulai melakukan hal besar, menurut MS hari ini? Beberapa tahun yang lalu saya dan istri mengunjungi situs purbakala bernama Petra. Letaknya 200 km selatan dari Amman ibukota negara Yordania. Petra diperkirakan dibangun pada awal tahun 312 sebelum masehi, sebagai ibu kota dari Nabath yang sekarang menjadi simbol dari Yordania. Pahatan pada tebing cadas yang membentuk bangunan seperti istana. Dan dibuat oleh suku Nabatean yang merupakan suku pengelana dan pedagang yang ulung. Mereka juga arsitek-arsitek hebat yang membuat saluran-saluran air yang rumit dan sistem hidrolik untuk mengangkat air yang dipergunakan sebagai persediaan air bersih. Ketika melihat pahatan-pahatan yang luar biasa rumit tersebut, saya membayangkan bagaimana teknologi yang belum secanggih sekarang dapat menjadikan bangunan sedemikian indah. Pahatan demi pahatan yang didasari oleh kreasi, ketekunan, ketelitian dan kesabaran menjadikan hasil yang menakjubkan. Keluar dari pemikiran seperti ini, sebuah hal yang luar biasa, selalu dimulai dengan hal-hal yang sederhana. Firman Tuhan dalam Mazmur 139:13 berkata, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku,” dan Matius 13:32, “Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.” Menyelesaikan jarak berkilo-kilo meter, dimulai dengan sebuah langkah. Menyelesaikan sebuah bangunan, dimulai dengan sebuah batu. Selalu dimulai dengan hal yang kecil dan sederhana. Mulailah dengan impian dan pengharapan. Mulailah dengan percaya kepada-Nya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang melakukan sesuatu yang hebat, dan dimulai dengan hal-hal yang sederhana. Sahabat, mulailah dengan langkah pertama dalam kebenaran. Mulailah dengan hal yang kecil dan sederhana. Mulailah dengan apa yang ada ditanganmu. Dan lakukan semuanya dengan tekun dan bersemangat. Tuhan yang menjadikannya indah. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Sesuatu yang Besar, Dimulai Dari Hal Sederhana Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 19
Makmur Sepekan Jumat, 21 Oktober 2016
T1
Dikira Ojek Online
Mengapa firman Tuhan harus tertanam dalam hati kita? Suatu kali saya menunggu seorang rekan di depan hotel tempat dia menginap dengan menggunakan sepeda motor. Ada juga seorang pengendara motor yang kelihatannya juga menunggu seseorang dan berada di belakang saya. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh seorang perempuan muda yang bertanya kepada saya, “Uber?” (maksudnya adalah menanyakan apakah saya adalah pengendara ojek online yang dia pesan). Seketika saya menggeleng dan ternyata orang yang menunggu dibelakang sayalah pengendara ojek yang dimaksud. Rekan saya berkata, “Pantes juga kamu jadi tukang ojek, Roy.” Sambil nyengir saya berkata, “Kapankapan saya coba ngojek deh.” Keluar dari pemikiran seperti ini, sesuatu hal, dapat kita tahu kebenarannya, jika kita terhubung dengan “aplikasinya”. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 11:14 berkata, “Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.” Peristiwa diatas dapat memberi pelajaran kepada kita bahwa penumpang ojek bisa terhubung dengan penjemputnya melalui aplikasi ojek online-nya. Demikian juga kita dapat mengetahui kebenaran atau kejahatan dengan kebenaran Firman Tuhan melalui bimbingan dari Roh Kudus. Jadi apakah “aplikasi kebenaran” Firman Tuhan sudah tertanam dalam hidup kita ? Jangan salah ikut.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang hatinya sudah ditanam firman Tuhan.
T3
Sahabat, mari kita menjadi orang yang hatinya sudah ditanam firman Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Tanamkan Firman Tuhan Dalam Hati 20 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 22 Oktober 2016
T1
Otak
Apa syaratnya untuk memperoleh kehendak yang terbaik? Sekilas tentang otak kita. Tahukah kita bahwa kalau otak kita menggunakan 20 persen dari total oksigen dalam darah dan tubuh kita hingga apabila seseorang kekurangan oksigen di otak selama 5 sampai 10 menit mengakibatkan kerusakan otak yang permanen? Dan hebatnya, listrik yang dihasilkan oleh otak bisa menghidupkan sebuah bola lampu kecil sewaktu kondisi terjaga. Kecepatan mengingat atau mengambil data untuk pindah dari satu topik ke topik lain diproses dengan sangat cepat. Dibalik fungsi otak yang luar biasa, kebanyakan manusia hanya memakai dua persen dari total kapasitasnya. Salah satu fisikawan jenius terkenal bernama Albert Einstein “hanya” memakai 17 persen dari total kapasitas kemampuan otaknya. Hmm, otak kita berapa persen ya yang dipakai? Keluar dari pemikiran seperti ini, manusia diciptakan dengan otak berkapasitas besar, untuk melakukan sesuatu yang besar pula. Firman Tuhan dalam Amsal 1:7 berkata, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan,“ dan Amsal 9:10, “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” Membaca dan merenungkan Firman Tuhan dalam Alkitab adalah langkah yang sangat tepat untuk mengaktifkan kemampuan otak. Dimana didalam Firman Tuhan tersebut selain mengajarkan kebenaran juga mengajak kita berpikir untuk menganalisa, menghitung, merumuskan dan menyimpulkan sebuah peristiwa-peristiwa hebat yang terjadi didalamnya. Dan ketika yang logos tersebut menjadi rhema maka hal itu akan mengaktifkan kemampuan dan kapasitas kita dalam menjalani hidup. Sudahkah membaca FirmanNya hari ini?
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang taat membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap waktu. Sahabat, marilah kita taat membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap waktu. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Taat Membaca & Merenungkan FirmanNya Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 21
Makmur Sepekan Minggu, 23 Oktober 2016
T1
Pamer
Bagaimana cara mulai melakukan hal besar, menurut MS hari ini? Sebuah cerita fiksi dan konyol, dimana suatu hari seorang bapak mendapat promosi dari kantor tempat dia bekerja. Kabar gembira ini disambut antusias oleh anggota keluarganya. Anak laki-lakinya bertanya, “Berarti kalau dipromosi, ayah dapat mobil dinas dong?” Ayahnya tersenyum sambil mengangguk. Sambil berteriak girang, sang anak berkata, “Nanti saya pinjam mobilnya buat apel pacar saya.” Sahut sang ibu, “Lho, itu kan mobil dinas, tidak boleh dipakai sembarangan.” Tapi sang anak berkeras dan akhirnya sang ayah memperbolehkannya. Suatu sore sang anak pulang dari kuliah dan bertanya kepada ibunya, “Lho bu, kok ada mobil sedot tinja parkir depan rumah?” Jawab sang ibu dengan santai, “Iya nak, itu mobil dinas ayahmu yang baru. Ayahmu pesan, kalau kamu mau pinjam untuk jemput pacarmu, jangan ngebut-ngebut, tangkinya lagi penuh, takutnya nanti tumpah-tumpah. Enggak enak dengan tetangga. Kunci mobilnya ada dimeja depan.” Keluar dari pemikiran seperti ini, singkatnya, jangan memegahkan diri kita. Firman Tuhan dalam Mazmur 49:6 (TB 49:7) berkata, “Mereka yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan mereka?” Dan Amsal 22:4, “Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” Jangan memegahkan diri dengan kepandaian, kekayaan, apa yang dipunya agar dihormati banyak orang. Rendah hati dan takut akan Tuhan yang akan mendatangkan kehormatan dalam hidup. Jadi buat apa pamer.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memegahkan diri dengan apapun yang anda miliki. Sahabat, rendah hati dan takut akan Tuhan yang akan mendatangkan kehormatan dalam hidup. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Mari Kita Rendah Hati 22 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Senin, 24 Oktober 2016
T1
Pancasila
Apa yang menjadi dasar kebenaran anda?
PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila merupakan dasar negara bangsa Indonesia. Ditulis pada pembukaan Undang-undang dasar 1945 yang merupakan kekuatan kesatuan dan persatuan buat kita. Merenungkan dan melakukan sila-sila dari Pancasila dengan benar, menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang takut akan Tuhan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, unity, sikap adil, bermartabat dan mengutamakan kepentingan bersama yang benar. Tapi banyak lho yang tidak hafal isi Pancasila. Kalau tidak hafal, bagaimana kita dapat mengerti dan menjalankannya, bukan? Keluar dari pemikiran seperti ini, kekuatan seseorang atau sebuah bangsa, adalah memiliki sebuah dasar kebenaran. Firman Tuhan dalam Yosua 1:8 berkata, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Dan Mazmur 11:3, “Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?” Kekuatan suatu negara adalah ketika negara tersebut mempunyai dasar kebenaran. Karena dasar negara merupakan sumber pegangan dari semua sumber hukum dan tata tertib hukum yang berlaku dalam negara tersebut. Juga hal yang terutama bagi orang percaya yang hidup dalam Kerajaan Allah adalah Firman Tuhan yang menjadi dasar untuk kita berjalan dalam kebenaran. Sudah seharusnya menjadi sebuah gaya hidup untuk merenungkan dasar kebenaran tersebut setiap saat.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjadikan firman Tuhan sebagai dasar kebenaran. Sahabat, mari kita menjadi orang yang menjadikan firman Tuhan sebagai dasar kebenaran. Tanamkan firman Tuhan dalam hati. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Firman Tuhan Adalah Dasar Kebenaran Kita Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 23
Makmur Sepekan Selasa, 25 Oktober 2016
T1
Panu
Apa syaratnyta untuk memperoleh kehendak yang terbaik? Sewaktu di sekolah dasar, saya sangat malas menjaga kebersihan. Terkadang dengan tubuh kotor berkeringat, saya tidak mandi dan langsung tidur. Walau mandi pun, saya tidak mandi dengan bersih hingga menyebabkan tubuh bau dan akhirnya timbul penyakit kulit (panu). Saya sendiri tidak sadar kalau terkena penyakit kulit hingga suatu sore ketika sedang membaca buku dengan posisi tengkurap, adik dari ibu saya melihat panu tersebut di pundak dan punggung saya. Dengan segera beliau mengambil obat sakit kulit yang berbentuk cair dan kemudian dioleskan pada panu tersebut. Perihnya bukan main dan menimbulkan seperti luka bakar. Setelah seminggu, permukaan kulit mulai mengering dan sembuh. Walaupun terkelupas tapi berganti dengan kulit yang baru dan bersih. Keluar dari pemikiran seperti ini, panu terjadi kerena tidak menjaga kebersihan kulit, sedangkan dosa terjadi karena tidak menjaga kebersihan hati. Firman Tuhan dalam Mazmur 51:2 (51-4), berkata, “Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!” Dan Mazmur 51:7, 10 (51-9), “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!” Juga Mazmur 51:12, “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” Demikian juga dengan dosa, diakibatkan karena kita tidak mau menjaga hati untuk berjalan dalam kebenaran. Ketika dosa sudah mulai menggerogoti kehidupan kita maka menimbulkan penyakit kehidupan seperti kemelaratan, perpecahan, sengketa, kesengsaraan dan kebodohan. Ketika kita tetap rela dan bersandar pada pemulihan itu maka yang baru akan muncul dalam hidup kita. Dari kesemuanya itu, kesadaran dan pertobatan adalah tindakan yang baik dan tepat, tapi bukankah lebih baik lagi bagi kita untuk meminta kekuatan dari Tuhan agar tetap teguh berjalan dalam kebenaran?
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang tetap rela bersandar pada pemulihan dan minta kekuatan Tuhan agar teguh berjalan dalam kebenaran. Sahabat, marilah kita menjadi orang yang tetap rela bersandar pada pemulihan dan minta kekuatan Tuhan agar teguh berjalan dalam kebenaran. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Teguh Berjalan Dalam Kebenaran 24 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Rabu, 26 Oktober 2016
T1
Para Sahabat Meninggalkanku? Apakah Anda sudah menjadi sahabat Yesus?
Dua belas murid Tuhan Yesus melakukan pelayanan bersama-sama selama tiga tahun. Apa yang sudah dilakukan oleh mereka selama itu? Mereka sudah melihat banyak pekerjaan Tuhan, mereka sudah diutus, mereka sudah melayani, mereka sudah melihat dan melakukan mujizat. Yah, mereka seakan telah sejalan dan seirama dengan Tuhan. Akan tetapi malam itu ketika di Getsemani, mereka melarikan diri meninggalkan Tuhan Yesus sendirian. Mereka melihat seakan Tuhan tidak berdaya. Mereka kehilangan iman mereka dalam sesaat. Hal yang paradoks ketika Tuhan Yesus disalib. Seorang penjahat disampingnya malah mempunyai iman ketika dia melihat seakan Tuhan Yesus tidak berdaya. Tapi hatinya menaruh pengharapan kepada-Nya. Keluar dari pemikiran ini, persahabatan adalah hubungan yang saling mempercayai dan menghormati. Firman Tuhan dalam Mazmur 55:12-14 (13-15) berkata, “Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengahtengah keramaian.” Sahabat adalah hubungan antar pribadi yang saling mempercayai dan menghormati. Persahabatan juga berbicara saling menjaga hubungan dan menaruh pengharapan. Dan Yesus Kristus adalah sahabat kita. Apabila Allah Pencipta Alam Semesta ini menjadi sahabat kita, bukankah tidak ada hilang iman dan pengharapan dalam hidup kita terhadap-Nya?
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjadi sahabat Tuhan Yesus. Sahabat, mari kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai sahabat sejati kita. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Yesus Sahabat Sejati Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 25
Makmur Sepekan Kamis, 27 Oktober 2016
T1
Partner In Crime
Apa yang menjadi dasar kebenaran anda dalam bekerjasama? Dibeberapa instansi ada ketentuan dan aturan yang menerapkan bahwa apabila seorang pria menjalin hubungan dengan seorang wanita dan akhirnya mereka memutuskan menikah, maka salah satunya harus mengundurkan diri dari kantor tersebut. Dikarenakan apabila mereka ada dalam satu instansi dikuatirkan dapat “bekerjasama” dalam melakukan tindakan penyimpangan. Seperti yang terjadi disebuah instansi perbankan, dimana sepasang kekasih bekerjasama melakukan tindakan manipulasi atau pertanggung jawaban keuangan. Penyimpangan tersebut akhirnya diketahui oleh pihak manajemen mereka. Dan pada akhirnya mereka berdua harus menanggung akibatnya dengan harus keluar dari instansi tersebut. Keluar dari pemikiran seperti ini, kerjasama dilakukan bukan untuk kejahatan, melainkan kebenaran. Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 5:9 berkata, “Kata Petrus: ‘Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.’” Kerjasama dengan orang yang terdekat adalah untuk memperkuat posisi kita. Akan tetapi apabila kerjasama tersebut untuk membangun kejahatan atau “partner in crime” (kerjasama dalam melakukan kejahatan) menimbulkan kehancuran yang parah juga. Kekuatan persatuan adalah kekuatan yang luar biasa, tapi pergunakanlah dengan dasar kebenaran Firman Tuhan. Dan kita akan melihat hasilnya sebagai hal yang memuliakan nama Tuhan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang bekerjasama dan menyatu dengan pasangan anda (suami/istri) dengan dasar kebenaran firman Tuhan. Sahabat, mari kita menjadi orang yang bekerjasama dan menyatu dengan pasangan anda (suami/istri) dengan dasar kebenaran firman Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Kerjasama Dalam Kebenaran 26 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 29 Oktober 2016
T1
Pemimpin Yang Menjadi Teladan Apa syaratnya untuk memperoleh kehendak yang terbaik?
Pada sekitar tahun 1965, kemiskinan dan kesulitan melanda negara Singapura. Kemiskinan dimana-mana, kesusahan, dan kehidupan tanpa masa depan. Hingga akhirnya seorang laki-laki bernama Lee Kwan Yew yang saat itu menjadi Perdana Menteri Singapura meneriakkan semangat kepada rakyat Singapura untuk bekerja keras bersama-sama dan membangun negara tersebut dengan komitmen penuh. Lembaran-lembaran kartu pos disebarkan dan berisi gambar-gambar indah seperti taman yang hijau, sungai yang bersih, makanan yang lezat, orang-orang yang berbaju rapi serta anak-anak yang bergembira ria. Semua itu adalah gambar mengenai kehidupan di Swiss. Beliau memberikan energi yang positif kepada rakyatnya hingga mereka termotivasi dan sampai rela tidak menerima imbalan apapun demi pembangunan-pembangunan awal di negeri itu. Integritas, loyality, disiplin “ditularkan” oleh beliau kepada rakyatnya dengan kuat dan konsisten. Keluar dari pemikiran seperti ini, seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan, disiplin, komitmen dan konsisten. Firman Tuhan dalam Nehemia 3:4-5 berkata, “Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin Mesezabeel. Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia orang-orang Tekoa. Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka.” Motivasi, inspirasi, hasrat, cita-cita, konsisten dan mau bekerja keras adalah penggerak dalam melaksanakan sebuah mimpi. Ketika seorang pemimpin menempatkan dirinya sebagai bagian dari kelompok kerja itu, maka hasil yang didapatkan maksimal. Mari bergerak, sediakan bahu kita. Bekerja dengan semangat.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah seorang pemimpin yang menjadi teladan, disiplin, komitmen dan konsisten pada kebenaran. Sahabat, marilah kita menjadi seorang pemimpin yang menjadi teladan, disiplin, komitmen dan konsisten pada kebenaran. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Jadilah Pemimpin yang Memberi Teladan, Disiplin, Komitmen dan Konsisten Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016 | 27
Makmur Sepekan Minggu, 30 Oktober 2016
T1
Wunderland
Apa yang harus kita lakukan supaya kehidupan ini lebih bermakna? Sewaktu meneruskan pasca sarjana di Hamburg, Jerman, ada sebuah tempat yang menjadi salah satu tempat favorit saya yaitu Wunderland (negeri ajaib). Letaknya di Speicherstadt pinggir sungai Elbe, dekat daerah HafenCity. Bentuk bangunannya mirip museum dan bertingkat serta didalamnya terdapat miniatur-miniatur cantik yang dikerjakan sangat teliti oleh ahliahlinya yang bekerja didalam tempat tersebut. Mulai dari bangunan-bangunan, mobil, manusia, hewan, pesawat terbang, kota-kota terkenal didunia seperti Hamburg, Alpen, America, Perancis dan juga miniatur kereta api, stasiun dan banyak lagi yang ditampilkan. Ada juga bandar udara yang dibuat sedemikian detail dengan segala kegiatannya (digerakkan oleh listrik dan alat mekanik). Walaupun disebut negeri ajaib dan semuanya nampak luar biasa hebat serta seakan-akan ada aktifitas, nyatanya bukan kehidupan sesungguhnya. Keluar dari pemikiran seperti ini, dalam hidup, harus ada Tuhan didalamnya. Jika tidak, maka itu adalah hidup, tapi sesungguhnya mati. Firman Tuhan dalam Kejadian 2:7 berkata, “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Dan Mazmur 139:14, “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” Kehidupan adalah inti dari karya Allah. Karena Dia adalah kehidupan itu sendiri. TanpaNya kita adalah segumpal tanah yang tidak berdaya. TanpaNya kita bukan siapa-siapa. TanpaNya semuanya sia-sia. Mari syukuri kehidupan yang Dia berikan dan anugerahkan. Jadikan kehidupan untuk menjalankan mandat-Nya dan berkarya untuk kemuliaan-Nya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan anugerahkan dan menjadikannya kehidupan untuk menjalankan mandat-Nya. Sahabat, mari kita mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan anugerahkan dan menjadikannya kehidupan untuk menjalankan mandat-Nya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Tuhan Adalah Kehidupan 28 | Makmur Sepekan - Edisi XIII, Oktober 2016
authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org