authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan Senin, 29 Agustus 2016
T1
Kerajaan Allah Ada Antara Kita Perubahan apa yang Yesus lakukan ketika kita bertobat?
kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” Markus 1:15 Atas pertanyaan orang-orang Farisi tentang Kerajaan Allah yang akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”Lukas 17:20-21 Keluar dari pemikiran seperti ini, konon, katanya setelah Tiongkok melepaskan diri dari penjajahan, masih sulit menjadi suatu negara yang berdaulat dalam kehidupannya. Karena itu, proses menjadi negara merdeka seutuhnya harus diadakan revolusi mental yang membawa transformasi budaya, sehingga perubahannya saat ini diperhitungkan bangsabangsa. Demikian juga ketika Adam gagal mentaati hukum Allah, pikiran dan perasaan-Nya sempat terhilang dari kehidupan manusia. Yesus datang mengembalikan pikiran dan perasaan Allah supaya manusia dapat mengeksekusi kehidupan bumi seperti di SORGA. Firman Tuhan dalam Kejadian 2:7 dan Roma 12:2, berkata: “Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Manusia tercipta oleh Tuhan, menerima NAFAS HIDUP (Pnoi Zois) artinya: jiwa yang hidup untuk mengeksekusi (Exousias) ciptaan Allah yang terkandung dibumi. Karena dosa, hilanglah jiwa yang hidup (Pnoi Bios). Karena itu Yesus datang membawa perubahan pikiran dan perasaan, sehingga kehidupan manusia boleh mengenal kehendak Allah yang sempurna.
T2 T3
Bayangkan anda adalah ciptaan Allah, yang hidup, yang pikiran.dan perasaannya telah dibaharui. Sobat, mari kita mempersilahkan Yesus membaharui pikiran dan perasaan kita, sehingga kita mengenal kehendak Allah yang sempurna. Bagikan kebenaran ini kepada semua orang.
Kenakan Pikiran dan Perasaan Kristus Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 1
Makmur Sepekan Selasa, 30 Agustus 2016
T1
Konstitusi Telah Mengukuhkannya Mengapa kita harus menyatukan pikiran dan perasaan kita dengan Tuhan?
Menarik menjadi bahan inspirasi; kisah hidup Bapak Jokowi, sebagai anak bangsa yang berlatar belakang rakyat biasa, oleh konstitusi menjadi Presiden Republik Indonesia. Ketika beliau dilantik sebagai Presiden, maka seluruh kekuatan konstitusi melekat padanya. Setiap perkataan yang keluar darinya, manakala tidak keluar dari nilai-nilai konstitusi semua itu akan dilaksanakan oleh setiap aparaturnya dan seluruh rakyat Indonesia. Keluar dari pemikiran seperti ini, setiap orang dapat menjalankan mandat kehidupan, manakala hidup tidak keluar dari nilai-nilai konstitusi kehidupannya. Presiden Turki, Erdogan, ia didukung oleh rakyatnya sehingga dapat menggagalkan aksi kudeta, karena ia menjalankan roda pemerintahan tidak keluar dari konstitusi negaranya. Firman Tuhan dalam Matius 6:9-10 berkata, “Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” Pengajaran tentang doa yang dikenal “DOA BAPA KAMI” sesungguhnya doa seperti itu merupakan peneguhan konstitusi SORGA bagi bumi, yaitu: menyatunya anak dengan Bapa. Artinya, tersatunya firmanNya, sehingga menghasilkan konstitusi Sorga yang berupa pikiran, perasaan dan tindakan Bapa dalam anak dibumi menjadi kata “kITA” Seperti itulah disebut KERAJAAN ALLAH yang memerintah, mengkondisikan bumi seperti di SORGA.
T2 T3
Bayangkan anda adalah orang yang menyatukan pikiran dan perasaan anda dengan pikiran dan perasaan Bapa. Sobat, mari kita menyatukan pikiran dan perasaan kita dengan pikiran dan perasaan Kristus. Bagikan kebenaran ini kepada semua orang.
Bersatu Dengan Tuhan 2 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Rabu, 31 Agustus 2016
T1
Iman Yang Menyembuhkan Bagaimanakah mujizat dinyatakan?
Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Keluar dari pemikiran seperti ini, bukan betapa pandainya seseorang berdoa dapat menyatakan mujizat, melainkan ketaatan akan kebenaran yang mendatangkan mujizat. Firman Tuhan dalam Yohanes 5:14 berkata, “Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: ‘Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.’”. Kesambuhan adalah pekerjaan Tuhan, sedangkan hidup dalam berkat kesembuhan adalah ketaatan. Karana itu, menjadi fokus bukan sekedar soal berdoa mendatangkan berkat Tuhan, melainkan hidup ketaatan pada kebenaran yang menumbuhkan iman menyatakan mujizat.
T2
Bayangkan anda adalah orang yang taat akan kebenaran, yang menumbuhkan iman yang menyatakan mujizat.
T3
Sobat, mari kita taat akan kebenaran yang menumbuhkan iman yang menyatakan mujizat. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Taat Akan Kebenaran Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 3
Makmur Sepekan Kamis, 01 September 2016
T1
Selalu Ada Untuk Berkomentar Mengapa kita harus menghilangkan kebencian dalam hati?
Di sebuah ibukota negara akan diadakan pemilihan kepala daerah. Salah satu calonnya adalah petahana atau kepala daerah yang sedang menjabat dan berkeinginan mencalonkan diri kembali. Karena tidak mempunyai partai politik pendukung maka para pendukungnya mengumpulkan KTP dengan jumlah yang disyaratkan sebagai persyaratan pendaftaran menjadi calon kepala daerah. Banyak sekali orang yang mencemooh dan mencibirnya. Alhasil terkumpullah jumlah KTP sesuai ketentuan. Mengejutkan memang. Tetap saja masih banyak sekali orang yang merespon negatif tentang itu. Ditengah keadaan tersebut muncul beberapa partai politik besar yang mendukungnya. Semakin banyak pendukungnya semakin banyak juga yang mengomentari jelek terhadapnya. Berita terakhir sang calon ini mengambil keputusan untuk maju pemilihan kepala daerah dengan partai politik pendukungnya. Keluar dari pemikiran seperti ini, kebencian adalah akar segala kejahatan dan hal-hal negatif. Firman Tuhan dalam 2 Timotius 3:1-4 berkata, “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.” Kebencian menimbulkan sikap ingin menyerang dan menghancurkan. Apapun yang dikerjakan oleh orang yang mereka benci selalu dikomentari dengan negatif. Jadi apabila kita melakukan suatu hal, selalu akan ada komentar dari orang lain. Abaikan cemooh-cemooh yang datang, bersikaplah dalam kedewasaan ilahi.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup dengan kebenaran Firman tuhan dan aturanaturan dengan taat. Sahabat, marilah kita tetap hidup dalam kebenaran Firman Tuhan dan aturan-aturan dengan taat. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Selalu Hidup Dalam Kebenaran Firman Tuhan 4 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Jumat, 02 September 2016
T1
Berpegang Pada Pengertian Sendiri Apa akibatnya jika kita selalu berpegang pada pengertian sendiri?
Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah literatur yang isinya sebuah lelucon konyol tentang seseorang yang mengumpulkan uang berbulan-bulan untuk membeli AC (air conditioner) alias pendingin ruangan. Setelah dapat membeli AC tersebut, maka dipanggilnyalah tukang pasang AC. Dicerita tersebut si pemilik AC berkomentar, “Ini si tukang AC mau menipu saya dengan memasang alat pendinginnya didalam dan mesin kipasnya diluar. Saya tetap berkeras untuk memasang dua-duanya didalam. Saya curiga nanti dia suruh orang lain curi mesin itu kalau satu dipasang diluar. Mentang-mentang saya orang kampung mau ditipunya.” #sangatcerdas.com Keluar dari pemikiran seperti ini, berpegang pada pengertian sendiri belum tentu selalu menguntungkan. Firman Tuhan dalam Amsal 3:5-8 berkata, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulangtulangmu.” Kisah diatas sangat menggelikan, bukan? Akan tetapi hal ini banyak terjadi dalam hidup kita. Ya banyak dari kita berpegang pada pengertian sendiri tanpa mau mempelajari atau menyelidiki kebenaran yang sejati. Jadi marilah kita belajar kepada Tuhan dengan kerendahan hati, jangan “ngeyel” dan “sotoy” (sok tahu) hingga akhirnya menimbulkan banyak kerugian dalam hidup kita.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang selalu belajar kepada Tuhan dengan kerendahan hati. Sahabat, mari kita selalu belajar kepada Tuhan dengan kerendahan hati.Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Belajar Kepada Tuhan Dengan Rendah Hati Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 5
Makmur Sepekan Sabtu, 03 September 2016
T1
Tidak Melupakan Masa Lalu Apa gunanya mengingat masa lalu kita?
Orang Israel dilarang membuat saudaranya menderita, meskipun itu karena gadaian. Apabila mengambil gadaian, jangan mengambil barang yang menjadi mata pencaharian utama orang tersebut, karena itu sama saja seperti membunuhnya (6). Kalaupun datang ke rumahnya harus menunggu orang itu sendiri membawa barang gadaiannya. Jangan masuk apalagi menyita dari rumahnya. Apabila saudaranya itu miskin, hingga menggadaikan pakaian yang dikenakannya, pakaian itu harus dikembalikan sore harinya (10-13). Keluar dari pemikiran seperti ini, kita harus ingat kondisi kita sebelum mengalami berkat. Baca seluruh Firman Tuhan dalam Ulangan 24:6-22. Orang Israel harus terus ingat kondisi mereka dahulu sebagai budak di Mesir (18, 22). Mereka berada dalam tekanan bangsa asing. Karena itu mereka tidak boleh menekan sesamanya apalagi menculik dan menjual saudaranya. Kejahatan seperti ini mendatangkan hukuman mati (7). Mereka harus berhatihati dalam sikap dan perkataan terhadap sesamanya, dan mengingat penyakit kusta yang ditimpakan TUHAN atas Miryam (8-9). Ingatan sebagai budak juga mewajibkan mereka untuk tidak memeras pekerja harian yang miskin. Mereka harus segera membayar upahnya hari itu juga (14-15). Demikian juga mereka dilarang berbuat jahat terhadap orang asing, anak yatim dan janda; bahkan harus meninggalkan hasil ladang atau panennya bagi mereka (17, 19-21). Setiap orang percaya diingatkan untuk tidak melupakan masa lalunya, yang menderita bukan hanya dalam hal fisik, tetapi terbelenggu dalam dosa. Kehidupan nyaman yang diperoleh saat ini dalam kasih karunia TUHAN seharusnya menjadi kesempatan untuk menyatakan kasih kepada sesama yang menderita dengan tidak menekan apalagi menyiksa mereka. Mencukupkan diri terhadap apa yang sudah dimiliki dan rela berbagi akan menjadi suatu kesempatan untuk memelihara dan mengangkat kehidupan saudara kita yang berkekurangan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memelihara dan mengangkat kehidupan saudara seiman lainnya yang berkekurangan. Mari kita periksa diri kita, bahwa kita memelihara dan mengangkat kehidupan saudara seiman lainnya yang berkekurangan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Gunakan Masa Lalu Sebagai Pembelajaran 6 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Minggu, 04 September 2016
T1
Botol Anggur Dalam Tas, Pecah Apa pentingnya kesatuan dengan Tuhan?
Waktu kami pulang dari Israel, sebagian peserta membawa botol yang berisikan minuman anggur dimasukannya ke dalam tas. Ketika tas tersebut dimasukan ke dalam bagasi, dalam penerbangan terkena goncangan kuat, botolnya pecah sehingga anggurnya tertumpah. Berhubung tas yang terisi dengan anggur masih terdapat ruang yang kosong, maka ketika terjadi benturan, botol tersebut pecah. Krluar dari pemikiran seperti ini, karena itulah arti dari kalimat, “Bersatu kita kuat, bercerai kita runtuh.” Hidup tidak boleh terdapat jarak yang menimbulkan kekosongan. Firman Tuhan dalam Efesus 5:29-32 berkata, “Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.” Rahasia kehidupan dimanifestasikan oleh kehidupan KRISTUS dengan JEMAAT-NYA, yaitu: menyatu dalam tubuh-Nya, artinya: SORGA DAN JEMAAT-NYA ADALAH SATU, sehingga disebut BUMI seperti SORGA. Karena itu, hubungan suami istri yang adalah bagian dari pembapaan, adalah kata “KITA” dan kata itu pertama kali diucapkan oleh BAPA DI SORGA ketika menciptakan manusia. Artinya: hidup dalam kehidupan apapun sebaiknya jangan mengabaikan kata “KITA” supaya tidak terjadi kekosongan yang menimbulkan benturan yang mengakibatkan pepecahan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup dalam kesatuan dengan Tuhan, yang diwujudkan dalam segala aspek kehidupan, seperti hubungan suami-istri yang harmonis. Sahabat, kita adalah orang yang hidup dalam kesatuan dengan Tuhan, yang diwujudkan dalam segala aspek kehidupan, seperti hubungan suami-istri yang harmonis. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Hidup Dalam Kesatuan Dengan Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 7
Makmur Sepekan Senin, 05 September 2016
T1
Dibunuh Kerena Warisan Mengapa kita harus hidup dalam pembapaan yang benar?
Tentu belum lupa dari ingatan kita, dibunuhnya seorang anak dan kejadian tersebut sempat membuat heboh kota Denpasar, Bali. Setalah sekian lama, kejadian tersebut semuanya tersingkap di pengadilan, bahwa anak tersebut dibunuh karena memiliki hak atas warisan dari ayahnya. Keadaan itu yang menimbulkan rasa cemburu dari ibu tirinya, sehingga niat jahatnya menghabisi nyawa anak tersebut. Keluar dari pemikiran seperti ini, kepercayaan seseorang atas keselamatan dalam Yesus, sekaligus menerima pewarisan Bapa Sorgawi. Firman Tuhan dalam 1 Samuel 4:22 dan Yohanes 10:10 berkata: “Katanya: ‘Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas.’” “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Dalam Perjanjian lama tertulis: tabut perjanjian adalah isi perjanjian Allah, iblis tahu bahwa itu adalah harta kehidupan bagi orang percaya, ia berusaha merampasnya. Ketika orang percaya kehilangan perjanjian Allah yang adalah hukum kehidupan, sesungguhnya telah kehilangan hak pewarisannya. Karena itu, waspadailah mereka yang seakan-akan menawarkan pembapaan yang tidak benar. Tidak bedanya mereka itu seperti orang tua tiri yang berusaha membunuh dan merampas hak pewarisannya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup dalam pembapaan yang benar, yang memelihara hak pewarisan Tuhan. Sahabat, mari kita selalu belajar kepada Tuhan untuk hidup dalam pembapaan yang benar, yang memelihara hak pewarisan Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Hidup Dalam Pembapaan yang Benar 8 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Selasa, 06 September 2016
T1
Memahat Di Atas Butiran Pasir Mengapa kita harus hidup sesuai panggilan Allah atas kita?
Ada sebuah kisah tentang butiran biji pasir. Butiran biji pasir ini berkata, “Kalau saja aku dapat dipahat oleh pemahat patung itu menjadi suatu gambar, betapa bahagianya aku. Tetapi apa boleh dikata, keadaanku tidak seperti batu besar itu, yang dapat dipahat. Jangankan dipahat, pegang saja sudah sulit karena kecil.” Karena tiupan angin begitu kencangnya, butiran biji pasir terkumpul. Tidak sengaja, seorang tukang bangunan meletakkan kantong semen atasnya. Ketika embun turun membasahi, sehingga melekat menjadi satu, bagaikan batu yang dapat dipahat, menjadi suatu patung bernilai tinggi! Keluar dari pemikiran seperti ini, kelemahan tidak melemahkan hidup, manakala menemukan panggilan hidupnya. Firman Tuhan dalam Roma 8:28-29 berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Kelemahan muncul dalam kehidupan seseorang, karena berjalan tidak sesuai dengan panggilan hidupnya. Karena itu, yang menjadi masalah disini bukan soal kelemahannya, melainkan apa betul berjalan sesuai dengan panggilan Allah? Hidup ini adalah panggilan Allah, bukan kehendak kita yang memilihnya.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup dan berjalan sesuai panggilan Allah atas anda.
T3
Mari kita periksa diri kita, bahwa kita hidup dan berjalan sesuai panggilan Allah atas kita.. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Hidup Sesuai PanggilanNya Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 9
Makmur Sepekan Rabu, 07 September 2016
T1
Anugerah Atau Menuntut Fasilitas Apa yang Anda dapatkan dalam MS hari ini?
Masih belum hilang diingatan kita ketika bapak Presiden Jokowi dan ibu menghadiri sebuah acara menggunakan pesawat umum dengan kelas ekonomi. Hal yang menunjukkan sebuah kerendah-hantian seorang pemimpin. Dan yang luar biasa, beliau menganggap hal tersebut sebagai hal yang biasa. Demikian juga dengan ibu Iriana Jokowi yang menggunakan pesawat kelas ekonomi ketika bepergian ke suatu kota. Menyiratkan bahwa mereka bersyukur hidup dalam anugerah bukan menuntut fasilitas. Kehidupan yang egaliter atau kesamaan/kesederajatan ditumbuhkan oleh pemimpin kita tersebut. Keluar dari pemikiran seperti ini, kuncinya adalah rendah hati yang mendatangkan anugerah. Firman Tuhan dalam Filipi 2:5-7, berkata, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Teladan Tuhan Yesus tentang kerendah-hatian menjadi sebuah pedoman bagi kita untuk melakukan hal yang sama. Apabila kita mendapatkan sebuah kebaikan, kehormatan, jabatan atau posisi yang baik dalam hidup, semuanya itu harus kita sadari sebagai anugerah bukan karena siapa kita yang harus menuntut fasilitas ini dan itu. Sikap yang penuh kesadaran tentang makna anugerah maka menghasilkan ucapan syukur kepada Tuhan dan membawa kita kepada sikap rendah hati.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup dalam sikap rendah hati. Sahabat, mari kita belajar sikap rendah hati. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Belajar Rendah Hati 10 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Kamis, 08 September 2016
T1
Jambu
Apa yang dimaksudkan dalam MS hari ini?
Kata diatas bukan diartikan nama buah tapi singkatan dari “Janjimu Busuk”. Suatu kali ada seorang atasan, mempercayakan sebuah proyek pelatihan kepada seorang staf yang tinggal di kota A. Karena dijanjikan sebuah jabatan di sebuah kota B di Jawa, maka dia menjual rumah di tempat asalnya dan memindahkan keluarganya ke tempat baru. Akan tetapi karena hanya janji dan surat keputusan mutasi belum ada, setelah proyek tersebut selesai dia harus kembali ke tempat asalnya di kota A kembali, hingga menyebabkan dia menjadi marah dan mengalami kesulitan. Dia merasa diberikan janji-janji palsu atau kena PHP. Dia merasa mendapat “jambu”. Keluar dari pemikiran seperti ini, Jangan terlalu percaya kepada manusia, tetapi Allah. Firman Tuhan dalam Mazmur 37: 5-6 berkata, “‘Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.’ Beginilah firman TUHAN: ‘Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!’” Bukankah gantungan hidup kita harusnya pada Tuhan? JanjiNya ya dan amin untuk masa depan penuh pengharapan serta damai sejahtera. Masih suka di”jambu”in oleh orang lain?
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
T3
Sahabat, mari kita selalu menggantungkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Hanya Bergantung Kepada Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 11
Makmur Sepekan Jumat, 09 September 2016
T1
Dipanggil Untuk Menjadi Berkat Bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi sesama?
Salah satu pengalaman yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah ketika kita dipisahkan dari benda-benda dan orang yang kita cintai. Kerap kali sulit bagi kita untuk meninggalkan rumah yang menyimpan banyak kenangan indah, dan selalu berat bagi kita untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang kita kasihi tatkala harus meninggalkan mereka. Keluar dari pemikiran seperti ini, perpisaqhan kerap kali harus terjadi, untuk mengadakan perubahan hidup yang lebih baik. Firman Tuhan dalam Ibrani 11:8 berkata, “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya.” Dalam ayat di atas dan Kejadian 12:1-9 dikatakan bahwa, demikian pula tidak mudah bagi Abraham untuk menaati permintaan Allah supaya ia meninggalkan negeri, temanteman, dan kerabatnya. Namun, bila ia tidak taat pada perintah Allah, tidak akan ada berkat bagi dia dan keturunannya. Allah memanggil Abraham untuk menjalani kehidupan dengan pengabdian yang khusus ini, karena Dia telah memilihnya menjadi saluran yang melaluinya, Dia akan mengerjakan rencana penebusan. Umat manusia telah memberontak dan menjadi penyembah berhala, sedangkan Abraham harus menyembah satu-satunya Allah yang sejati. Tugas semua orang kristiani adalah memutuskan hubungan dengan segala yang menghalangi kemajuan dan efektivitas kerohanian. Kita harus meninggalkan semua dosa, seluruh kekerasan hati, dan setiap kesenangan duniawi yang dapat menjauhkan hati kita dari Allah. Jika kita melakukan hal ini, saat diuji dan dicobai, maka integritas rohani dalam hidup kita akan tetap bertahan melalui ujian kehidupan itu. Kita dikuatkan dalam proses tersebut, agar pada gilirannya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain yang ada di sekitar kita.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup menjalankan panggilan Tuhan, supaya bisa menjadi berkat. Mari kita periksa diri kita, bahwa kita hidup dan berjalan sesuai panggilan Allah atas kita, supaya kita menjadi berkat bagi banyak orang. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Jalani PanggilanNya & Menjadi Berkat 12 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 10 September 2016
T1
Nafas Yang Menghidupkan Apa pengertian dari “Nafas Allah”, menurut MS hari ini?
Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.” Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.” Keluar dari pemikiran seperti ini, perkataan yang mengandung pikiran dan perasaan Allah akan memberi kekuatan bagi kehidupan baru, sehingga menggambarkan Bapa yang tidak nyata menjadi nyata dalam hidupnya. Firman Tuhan dalam Kejadian 2:7 dan ay.15 berkata, “ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” Nafas Tuhan adalah pikiran dan perasaan yang menjadikan manusia hidup dengan hikmat Allah, sehingga Tuhan mempercayakan segala kekayaan-Nya yang terkandung dialam semesta ini. Karena itu, perintah-Nya, jangan sekali-kali memakan buah terlarang, sebab didalamnya mengandung pengetahuan dunia yang akan membawa dampak buruk dalam pembangunan kehidupan di dunia.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup dengan hikmat Allah. Sahabat, mari kita hidup dengan hikmat Allah, sehingga Tuhan mempercayakan segala kekayaan-Nya yang terkandung dialam semesta ini. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Hidup Dengan Hikmat Allah Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 13
Makmur Sepekan Minggu, 11 September 2016
T1
Perjanjian Baru Bagi UmatNya Apa itu Perjanjian Baru dari Tuhan untuk kita?
Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: “Sesungguhnya, akan datang waktunya,” demikianlah firman Tuhan, “Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda, maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.” Keluar dari pemikiran seperti ini, hukum Tuhan adalah pikiran dan perasaanNya yang mendatangkan hadirat-Nya, sehingga menjadi area penyembahan, bukan keadaan yang mendatangkan hadirat-Nya. Firman Tuhan dalam Filipi 2:5-7 berkata, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Pikiran dan perasaan adalah GAMBAR BAPA dalam YESUS yang menjadi sama seperti manusia, sehingga bagi setiap orang yang percaya kepada nama YESUS akan memperoleh pertukaran pikiran dan perasaan. Pikiran dan perasaan kemanusiaan mati dalam YESUS dan menerima pikiran dan perasaan YESUS hidup dalam kemanusiaan kita menjadi baru, sehingga bukan lagi “aku”-nya yang hidup, melainkan kitanya yang hidup dalam nama YESUS. Sebagai anak dalam nama Yesus menjadikan umat yang memiliki akset penyembahan dihadirat-Nya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki pikiran dan perasaan Bapa dalam Yesus. Sahabat, mari kita memiliki pikiran dan perasaan ysng adalah gsmbsr Bapa dalam Yesus, yang menjadi sama seperti manusia, sehingga bagi setiap kita yang percaya kepada nama Yesus, akan memperoleh pertukaran pikiran dan perasaan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Pikiran & Perasaan Bapa 14 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Senin, 12 September 2016
T1
Realita Politik
2 hal apakah yang akan kita terima, jika kita merenungkan firman Tuhan? Hari-hari ini kita mulai disuguhkan berita tentang parpol dan independen dalam pilkada, secara khusus berkaitan dengan pilkada DKI. Konon katanya, Pak Ahok akhirnya maju melalui jalur parpol, didukung penuh oleh teman ahok, yaitu: independen. Realita politik membuat demokrasi kita tersedia dua jalur bagi seseorang untuk bisa menjadi peserta pilkada, independen dan parpol. Secara hukum kedua jalur tersebut sah, memiliki hukum keterikatan dengan undang-undang pemilu. Secara sosial pemerintahan tentu terdapat perbedaan, independen menjadi kendaraan sampai pada garbang pilkada, sedangkan parpol tidak sekedar sampai gerbang pilkada, melainkan menjadi mitra saat dalam memerintah. Keluar dari pemikiran seperti ini, pengetahuan membawa seseorang sampai gerbang hadirat Allah, sedangkan iman membawa seseorang masuk hadirat Allah. Firman Tuhan dalam Mazmur 62:12 berkata, “Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya,” dan Amsal 2:10, “Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu;” Ketika Tuhan berfirman dua hal yang seharusnya kita terima, yaitu: pikiran dan perasaan-Nya. Kedua hal tersebut akan tertulis dalam akal budi dan hati kita, pikiran-Nya menjadi pengetahuan bagi jiwa dan perasaan menjadi hikmat dalam hati menumbuhkan iman untuk bertindak. Karena itu, seharusnya firman Tuhan menjadi kesukaan kita: mengubah arah hidup, serta menumbuhkan hasrat menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Penyembahan bukan soal tempat dan keadaan, melainkan pikiran dan hati menjadi ruang penyembahan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjadikan firman Tuhan sebagai kesukaan. Sahabat, mari kita menjadikan firman Tuhan sebagai kesukaan kita firman Tuhan menjadi kesukaan kita, yang mengubah arah hidup, serta menumbuhkan hasrat menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Firman Tuhan Menjadi Kesukaan Kita Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 15
Makmur Sepekan Selasa, 13 September 2016
T1
Ketika Kematian Datang Tiba-tiba Apa yang Anda dapatkan dalam MS hari ini?
Dalam sehari ini ketika melihat dua berita kematian yang membuat saya sadar bahwa kejadian tersebut tidak dapat dihindari oleh manusia. Pagi subuh tadi, seorang rekan meninggal di daerah Sumatera dan siang tadi seorang pekerja tertimpa peti kemas sewaktu bekerja. Sewaktu diperlihatkan wajah mereka yang bahagia bersama keluarganya, menjadikan saya sadar bahwa hidup adalah sebuah anugerah dan dalam kendali Tuhan. Ketika kematian datang tiba-tiba, apakah yang bisa kita perbuat? Tidak ada, sahabat. Setiap saat, setiap tarikan nafas, setiap kedipan mata dan setiap aktifitas kita, semua dalam anugerahNya. Dialah yang menggenggam hidup dan mati kita. Keluar dari pemikiran seperti ini, hidup adalah anugrah, gunakan sebakbaiknya. Firman Tuhan dalam Mazmur 144:3-4 berkata, “Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya? Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat,” Matius 25:13, “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya,” dan Kisah Para Rasul 2:28, “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.” Sebuah anugerah dimana Tuhan masih terus memberikan kita kesempatan untuk menjalani kehidupan ini. Kehidupan untuk menjalankan mandatNya sebagai mahluk mulia yang berkarya dibumi. Jadi mari syukuri, berjaga-jagalah dalam kesalehan dan tetap berjalan dalam kebenaran sampai kita kembali kepadaNya serta mendapati kita tetap setia.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjalankan kehidupan dengan mandatNya, sebagai mahluk mulia yang berkarya di Bumi. Sahabat, mari kita menjalankan kehidupan ini dengan mandatNya, sebagai mahluk mulia yang berkarya di bumi, sampai kita dipanggil pulang ke sorga. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jalankan Kehidupan Dengan Bijak 16 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Rabu, 14 September 2016
T1
Kaki Rusa
Siapakah sumber kekuatan kita?
Pernah nonton channel televisi National Geographic yang menayangkan kehidupan predator dan mangsanya? Salah satu contohnya adalah singa dan rusa. Berbagai cara berburu dilakukan singa untuk dapat memangsa rusa sebagai korbannya. Mulai mengendapngendap kemudian menyergap dengan tiba-tiba sampai dengan beradu lari dengan rusa tersebut. Nah kalau kita boleh cermati, rusa memiliki respon dan akselerasi yang sangat cepat. Selain ditunjang oleh penciuman dan daya lihatnya, rusa memiliki kaki yang kuat dan cepat untuk berlari serta melompat. Dengan gaya berlari dan meloncat yang demikian lihay, maka dia dapat lolos dari terkaman para predator. Keluar dari pemikiran seperti ini, dibalik kelemahan, ternyata ada kekuatan terembunyi. Firman Tuhan dalam 2 Samuel 22:33-34 berkata, “Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata; yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit;” dan, Habakuk 3:19, “ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” Bukankah masalah dan tantangan datang silih berganti dalam hidup? Masalah dalam pekerjaan, sosial, keluarga, hubungan, kesehatan, studi dan lainnya. Tapi semuanya itu bukan menjadi hal yang membuat diri kita menjadi lemah, tapi menyadarkan kita untuk semakin percaya dan mengerti bahwa Tuhanlah yang memberikan kekuatan untuk kita sanggup menghadapinya. Dialah yang menguatkan kaki kita untuk kuat melangkah menjalani semuanya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang mengerti bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan manusia dan menguatkan anda untuk menjalani semuanya. Sahabat, mari kita selalu mengerti bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan manusia dan menguatkan kita untuk menjalani semuanya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Tuhan Sumber Kekuatan Kita Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 17
Makmur Sepekan Kamis, 15 September 2016
T1
Melihat Hati
Bagaimana kita bisa memiliki hati yang rindu akan Tuhan? Pernahkah Anda begitu terinspirasi oleh seorang hamba Tuhan sehingga, entah secara sengaja entah tidak, Anda meniru berbagai kebiasaan dan gaya hidupnya? Saya pernah. Begitu terinspirasinya saya oleh hamba Tuhan itu sehingga saya berusaha mengikuti caranya berdoa dan membaca Alkitab, dengan harapan saya akan mendapatkan pengalaman rohani bersama dengan Tuhan seperti dirinya. Nyatanya, semua itu sia-sia belaka. Walaupun sudah mengikuti praktik kerohaniannya semirip mungkin, saya tidak mendapatkan pengalaman yang serupa dengan pengalaman rohaninya. Kenapa? Karena untuk mengalami Tuhan yang dibutuhkan bukanlah metode, melainkan hati. Keluar dari pemikiran seperti ini, metode memang diperlukan, tetapi tidak bisa mengabaikan hati. Firman Tuhan dalam 1 Samuel 16:7 berkata, “Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, ‘Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Sering kali sebagai orang Kristen kita berpikir tentang metode apa yang harus dilakukan supaya kita bisa mengalami Tuhan, atau doa seperti apa yang akan dijawab Tuhan, atau bagaimana caranya membaca Alkitab yang benar. Semua itu memang baik dan layak untuk kita cari jawabannya. Akan tetapi, yang lebih utama adalah bagaimana hati kita di hadapan Tuhan. Kiranya kita tidak berfokus pada hal yang keliru. Tuhan tidak melihat metode atau “pengurbanan” kita (berapa lama kita berdoa atau berapa banyak uang persembahan kita). Dia mencari hati yang lapar dan haus akan Dia. Lakukanlah praktik kerohanian bukan hanya dengan metode yang benar, melainkan terutama dengan sikap hati yang benar.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki hati yang rindu kepada Tuhan dan selalu menjaga hal ini. Sahabat, mari kita menjaga hati kita dan memiliki hati yang rindu akan Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Miliki Hati Yang Rindu PadaNya 18 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Jumat, 16 September 2016
T1
Pastikan Arah Jalan Hidupnya Apa arah jalan hidup anda?
Seorang padagang minyak di pasar ikan yang sering dipanggil mak’nya, mungkin karena sering melihat para nelayan yang ia suplai minyaknya untuk melaut menangkap ikan. Suatu hari, timbul niat pedagang ini untuk mengubah profesinya menjadi nelayan. Hanya bermodalkan “nekat” ia membeli kapal motor untuk melaut, berhubung tidak mengerti jalan ia mengikuti orang lain yang juga sedang melaut. Satu hari ia ingin kembali ke pelabuhan, sedangkan tidak mengerti jalan arah baliknya, karena itu ia mengikuti kapal motor lain yang dikiranya sedang belayar kembali ke pelabuhan. Ternyata kapal tersebut bukannya kembali justru sedang menuju ke tempat lain. Keluar dari pemikiran seperti ini, pengenalan arah jalan hidup itu penting, sebab arahlah yang menentukan seseorang mencapai tujuan hidupnya. Firman Tuhan dalam 2 Petrus 1:3-4 berkata, “Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” Pengenalan Tuhan akan memperjelas pengenalan panggilan hidup, sehingga dengan pasti berjalan terarah pada tujuan panggilan hidupnya. Dengan demikian, memiliki kekuatan Illahi untuk mencapai tujuannya, sehingga kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam kehidupannya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang mengenal panggilan hidup anda, sehingga dengan pasti berjalan terarah pada tujuan panggilan hidup. Sahabat, mari kita Bayangkan Anda adalah orang yang mengenal panggilan hidup kita, sehingga dengan pasti berjalan terarah pada tujuan panggilan hidup. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Kenali Panggilan Hidup Kita Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 19
Makmur Sepekan Sabtu, 17 September 2016
T1
Jaringan Internet Putus Untuk apa kita memiliki hubungan pembapaan?
Ketika tulisan ini dibuat sebagai renungan, mungkin mewakili banyak pihak yang mempunyai kasus yang sama. Konon katanya, ada satu keluarga hidup di era modern serba listrik, sehingga kebergantungan terhadap internet menjadi prioritas utama. Pada suatu hari jaringan internet dirumahnya terputus: seluruh kehidupan keluarganya terganggu, hampir semua bagian tidak beraktivitas. Keadaan seperti itu menimbulkan konflik kehidupan, membawa dampak dalam keluarganya, bahkan nyaris pecah-belah. Keluar dari pemikiran seperti ini, jaringan internet membangun hubungan menambah pengetahuan, tetapi jaringan kasih pembapaan menumbuhkan suasana Sorga, mencerahkan hidup. Firman Tuhan dalam 1 Raja 18:36,39-40 berkata, “Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: ‘Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.’ Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: ‘Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!’ Kata Elia kepada mereka: ‘Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh luput.’ Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.” Kehidupan pembapaan di bumi merupakan jaringan hubungan bumi dengan Sorga, sehingga menyambung penyembahan kepada Bapa di Sorga. Suasana kehidupannya: berkecukupan, kedamaian, keamanan, kelegaan, kemuliaan. Karena itu, pastikakan jaringan kehidupan dengan Bapa Sorgawi tidak terkendala oleh jaringan hidup pembapaan d ibumi.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki jaringan hubungan pembapaan yang baik. Sahabat, mari kita selalu memiliki dan memelihara jaringan hubungan pembapaan yang baik. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Hubungan Pembapaan yang Baik 20 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Minggu, 18 September 2016
T1
Jalan Mengenal Kasih Karunia Bagaimana kita harus mengenal Bapa dengan benar?
“Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu.” Lalu Ia berfirman: “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.” Keluar dari pemikiran seperti ini, Musa menyadari hidupnya dibedakan karena kasih karunia. Karena itu, Musa membutuhkan jalan pengenalan Allah, supaya tetap tinggal dalam kasih karunia-Nya. Firman Tuhan dalam Ayub 42:5 berkata, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” Persoalan yang terjadi dalam hidup bukan menjadi masalah persoalan, melainkan pengenalannya tentang Bapa yang keliru, yang menjadi masalah. Manakala seseorang hidup tanpa pengenalan Bapa dengan benar, hidupnya mudah terserongkan. Karena itu, kekristenan yang benar adalah berusaha mengenal Bapa, sehingga oleh kasih karunia hidupnya dibedakan, menjadi kuat dan dapat bertindak.
T2
Bayangkan Anda adalah orang berusaha mengenal Bapa dengan benar, sehingga hdupnya dibedakan, kuat dan bertindak.
T3
Sahabat, mari kita berusaha mengenal Bapa dengan benar, sehingga hdupnya dibedakan, kuat dan bertindak. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Mengenal Bapa Dengan Benar Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 21
Makmur Sepekan Senin, 19 September 2016
T1
Mengalah
Mengapa kita harus mengalah?
Sebuah pengalaman dari papa saya ketika beliau mengundurkan diri dari perusahaannya dulu menjadi pelajaran buat saya tentang arti menghormati dan mengalah. Bermula dari adanya diskriminasi tingkat ijazah yang mengakibatkan ada keputusan dari atasan beliau untuk menurunkan gaji pendapatannya. Tentu saja hal ini membebani keluarga karena pendapatan selama ini sudah diatur sedemikian rupa untuk keperluan sekolah dan sehari-hari. Dan karena tetap menghormati, tidak mau bersinggungan dan membuat konflik dengan keputusan atasannya, maka papa saya memutuskan untuk mengundurkan diri dengan baik-baik. Sebenarnya keputusan dari atasannya adalah keputusan yang dirasa subyektif dan tidak adil, akan tetapi papa lebih berpikir ke arah yang positif dan mencari pekerjaan yang lain. Dalam waktu singkat, beliau mendapat pekerjaan dengan penghasilan jauh lebih besar dari yang pertama. Keluar dari pemikiran seperti ini, mengalah itu memang menyakitkan, tetapi perlu dilakukan, untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik Firman Tuhan dalam Amsal 17:14 berkata, “Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai,“ dan Amsal 20:3, “Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.” Orang-orang yang kelihatannya menyengsarakan kita, ternyata membuat kita menjadi kuat dalam berjuang. Dan yang harus kita sadari adalah bahwa di setiap kesulitan dan masalah, di situ ada kemenangan dari Tuhan dinyatakan. Jadi mari jaga hati kita dengan kewaspadaan dan ketenangan dalam bersikap. Disitulah kita diproses untuk dewasa dan bijak dalam mengambil keputusan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang diproses menjadi dewasa dan bijak dalam mengambil keputusan dengan menjaga hati dan tenang dalam bersikap. Sahabat, mari jaga hati kita dengan kewaspadaan dan ketenangan dalam bersikap. Disitulah kita diproses untuk dewasa dan bijak dalam mengambil keputusan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jaga Hati Kita 22 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Selasa, 20 September 2016
T1
Memotong Antrian Untuk apa kita berbuat baik?
Di sebuah restoran cepat saji di Pontianak, saya melihat kejadian luar biasa. Di mana kebaikan-kebaikan Tuhan masih banyak dinyatakan di tengah-tengah kita. Pada sebuah antrian menunggu pemesanan makanan, ada seorang ibu yang berpakaian sangat sederhana beserta anaknya masuk ke tempat itu. Dengan cepat dia memotong antrian orang banyak tersebut (dia tidak tahu tentang antrian) dan langsung menanyakan berapa harga ayam goreng dan nasi sambil mengeluarkan uang ribuan kepada petugas layanan tersebut. Tentu saja tidak cukup untuk membeli makanan tersebut. Tiba-tiba ada suara dengan santun sepasang suami istri di antrian tersebut berkata kepada petugas layanan tersebut untuk memberikan porsi makanan yang ibu tadi minta dan mereka berdua yang membayarnya. Dengan berulangkali ibu itu mengucapkan terima kasih sambil hampir menangis. Keluar dari pemikiran seperti ini, sebenarnya perbuatan baik yang dilakukan merupakan penyaluran kasih Tuhan. Firman Tuhan dalam Amsal 11:17 berkata, “Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” Bukankah kalau kita mau menyadari dan melihat dengan hati, banyak sekali kesempatan yang diberikan Tuhan untuk kita dapat menyalurkan kasih dan kebaikan Tuhan kepada orang lain ? Melihat kekurangan dan kelemahan orang lain sebagai ladang kita untuk menanam kemurahan. Mari lakukan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menyadari dan melihat dengan hati untuk menyalurkan kasih Tuhan bagi sesama. Sahabat, mari kita menyadari dan melihat dengan hati untuk menyalurkan kasih Tuhan bagi sesama. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Salurkan Kasih Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 23
Makmur Sepekan Rabu, 21 September 2016
T1
Hidup Dalam Dosa Bagaimana kita bisa lepas dari perbuatan dosa?
Banyak orang Kristen tersesat karena mereka tetap hidup di dalam dosa, di dalam kejahatan, dan di dalam ketidakbenaran atau kepalsuan. Penyesatan pasti akan dialami oleh mereka yang hidup dalam dosa dan menjadi orang fasik; tidak lagi hidup dalam kebenaran. Ketika orang percaya hidup di dalam kepalsuan, maka ketidakjujuran menguasai hidupnya. Jangan heran ia akan tertarik kepada hal-hal yang tidak benar, karena apa yang ada pada diri seseorang, akan mendorongnya untuk mendengarkan seperti apa yang ada di dalam dirinya. Keluar dari pemikiran seperti ini, hiup dalam dosa, mengakibatkan kejahatan, ketidakbenaran dan kepalsuan. Firman Tuhan dalam Amsal 12:26 berkata, “Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.” Dengan demikian, orang percaya bisa tersesat karena ia lupa bahwa ia sudah dilepaskan dari dosa, dan harus meninggalkan dosa, serta berjalan di dalam kebenaran. Mereka yang hidup dalam dosa dan kejahatan, pasti tidak akan suka dengan kebenaran. Dosa dan kejahatan inilah yang membuat seseorang menutup diri dari kebenaran, dan membuatnya membuka diri terhadap kepalsuan. Inilah yang membuatnya tersesat. Jalanilah hidup baru dan benar. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang.
T2
Bayangkan Anda adalah orang hidup dalam kebenaran dan menjauhi kejahatan.
T3
Sahabat, Marilah kita tidak membiasakan diri hidup dalam dosa. Ketika kita tertarik dengan kebenaran, Sang Kebenaran, yaitu Tuhan Yesus akan mendatangi kita dan memberikan kemerdekaan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Hidup dalam Kebenaran 24 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Kamis, 22 September 2016
T1
Hidup Orang Benar Bagaimanakah hidup sebagai orang benar?
Melihat dari judul tentang hidup orang benar, pertanyaan yang sering kita jumpai adalah “apa itu hidup dengan benar?” Berkenaan dengan pertanyaan itu, ada suatu penelitian terhadap 2 tokoh yang hidupnya sangat bertentangan, yaitu Jonathan Edward dan Max Jukes. Jonathan Edward adalah seorang yang takut akan Tuhan dan menjalani hidup dengan benar; sedangkan Max Jukes adalah seorang yang tidak mengenal Tuhan dan selalu melakukan perbuatan jahat. Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa keturunan Jonathan Edward hampir semuanya memiliki posisi yang terhormat, sedangkan keturunan Max Jukes, tidak ditemukan satu pun yang memiliki posisi yang baik dikehidupan sosial. Keluar dari pemikiran seperti ini, orang bijak yang menyukai kebenaran, jalan hidupnya pasti penuh kepastian, sedangkan orang yang menyukai jalan tidak benar adalah jalan kebodohan. Firman Tuhan dalam Mazmur 37:25-26 berkata, “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.” Kebenaran membuktikan bahwa hidup orang benar tidak ditinggalkan Tuhan. Tidak pernah ditemukan hidupnya meminta-minta, bahkan sebaliknya menjadi berkat bagi kehidupan sosial. Karena itu, seharusnya sebagai orang percaya, janganlah konspirasi dengan mental miskin, yang kecenderungannya meminta-minta dengan sembunyi-sembunyi.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang tidak berkonspirasi dengan mental miskin. Sahabat, janganlah konspirasi dengan mental miskin, yang kecenderungannya meminta-minta dengan sembunyi-sembunyi. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jangan Memiliki Mental Miskin Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 25
Makmur Sepekan Jumat, 23 September 2016
T1
Pemulihan Hati Dengan apakah dipulihkan?
hati
seseorang
dapat
Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat. Keluar dari pemikiran seperti ini, tujuan hidup seharusnya menyenangkan. Tapi terkadang menyedihkan manakala tidak mengenal perjalanan hidupnya. Fitman Tuhan dalam Lukas 15:17 berkata, “Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpahlimpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.” Kekaguman terhadap kemampuan diri cenderung menutupi jalan menuju tujuan ILLAHI. Pengalaman pembapaan memulihkan keadaan hati. Karena itu, hanya Firmanlah yang memiliki kemampuan penyembuhan hati dan pikiran yang luka, manakala hati yang terluka tidak tersembuhkan terkadang berakar dan tumbuhnya kepahitan hidup, sehingga menghambat pertumbuhan sIkap dan perilaku hidup.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang pikiran dan hatinya telah dipulihkan melalui firman Tuhan dan pembapaan yang benar.
T3
Sahabat, ingatlah bahwa, hanya Firmanlah yang memiliki kemampuan penyembuhan hati dan pikiran yang luka. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Hanya Firman yang Sanggup Memulihkan 26 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 24 September 2016
T1
Rancangan Masa Depan Bagaimana sifat rancangan masa depan Tuhan bagi manusia?
Sebab Aku ini mengetahui rancanganrancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kucerai-beraikan. Keluar dari pemikiran seperti ini, rancangan masa depan Tuhan bagi kehidupan manusia adalah kepastian, walaupun dalam kehidupan yang tidak pasti. Firman Tuhan dalam Yesaya 59:1-2 berkata, “Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” Rancangan Tuhan bagi kehidupan manusia bukan terkendala, melainkan kehidupan manusianya yang bermasalah. Karena itu, menjadi perhatian hidup bukan janji-Nya, melainkan kehidupan manusianya, apakah berjalan selaras dengan ketentuan-ketentuan yang tertulis dalam perjanjian-Nya?
T2
Bayangkan Anda adalah orang hidup selaras dengan ketentuan-ketentuan yang tertulis dalam perjanjian Tuhan.
T3
Sahabat, Marilah kita lebih memperhatikan kehidupan kita, yaitu kehidupan yang selaras dengan ketentuan-ketentuan yang tertulis dalam perjanjian Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Selaras Dengan Perjanjian Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 27
Makmur Sepekan Minggu, 25 September 2016
T1
Menunda Tugas Pekerjaan Apa kerugian jika suka menunda?
Suatu kali dalam perjalanan menuju ke rumah, saya melihat indikator penunjuk bensin mobil sudah menyentuh huruf “E” (Empty). Karena merasa masih cukup untuk bolak-balik ke sekolah anak saya, maka saya menunda untuk mengisi BBM di pom bensin. Karena mencari suatu barang dirumah, tanpa terasa waktu untuk menjemput anak-anak sudah tiba. Sehabis mandi saya buru-buru untuk menjemput si bungsu dan kakaknya untuk diantar ke sekolah mereka. Hal yang membuat panik adalah lampu peringatan bensin akan habis sudah menyala. Walaupun akhirnya sampai juga di pom bensin tapi saya harus mengantri di pom bensin cukup lama dan akhirnya membuat saya ngebut di jalan (bahaya ya) dan si bungsu terlambat masuk kursus menarinya. Keluar dari pemikiran seperti ini, menunda sesuatu mengakibatkan hal yang merugikan. Firman Tuhan dalam Amsal 24:33-34 berkata, “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring, maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” Menunda tugas pekerjaan adalah sebuah sebuah sifat yang menjerumuskan diri sendiri. Mengapa? Karena dengan menunda-nunda tugas pekerjaan akan menimbulkan waktu terbuang, beban kerja dan masalah menumpuk serta semakin menjauhkan target. Penyebab sifat menunda adalah rasa malas, menyepelekan, lelah, tidak punya cukup sumber atau pengetahuan dan mungkin sedang menghadapi persoalan lain. Semakin ditunda, semakin malas mengerjakannya, semakin banyak masalah dan ujung-ujungnya depresi. Apalagi menunda pertobatan...hmm.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang tidak suka menunda suatu pekerjaan. Sahabat, janganlah memiliki kemalasan, menyepelekan sesuatu, selalu merasa lelah, sehingga suka menunda-nunda pekerjaan. Semakin ditunda, akan semakin bermasalah. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jangan Suka Menunda 28 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Senin, 26 September 2016
T1
Mengapa Engkau Menangis Dengan apakah hati seseorang dapat dipulihkan?
Dalam mengatur ketertiban berlalulintas, fungsi “traffic light” sangat berperan dan vital. Lampu berwarna merah, kuning dan hijau tersebut memberi tanda untuk kendaraan dan pejalan kaki saat dimana mereka harus berhenti, hati-hati dan bergerak maju. Begitu padatnya jalanan sehingga fungsi lampu lalu lintas tersebut harus menjadi perhatian. Suatu hari seorang sahabat mengendarai mobil disebuah jalanan di Jakarta. Ketika beliau mengendarai mobilnya di sebuah perempatan jalan dan posisi lampu hijau, tiba-tiba ada seseorang menyeberang jalan dengan seenaknya. Walaupun diklakson berkali-kali, orang yang berpenampilan parlente tersebut tetap nyelonong memotong jalan. Sahabat saya emosi dan berteriak,”Hei, budeg (tuli) !” Sampai akhirnya sahabat saya sadar dan berkata,”Waduh berdosa saya, kenapa harus marah. Mungkin orang tersebut sedang dalam masalah sehingga melamun dan tidak memperhatikan aturan yang berlaku.” Keluaar dari pemikiran ini, kesendirian, masalah, ditinggalkan, diabaikan, kegagalan, kehilangan dan apapun tantangan menimbulkan lara dan kesedihan. Firman Tuhan dalam Ayub 19:25 berkata, “Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu,“ dan Yohanes 20:15, ”Kata Yesus kepadanya: ‘Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?’ Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: ‘Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya.’” Kesedihan menutupi pandangan dan hal yang logis. Kesedihan menyebabkan manusia lupa akan janji Tuhan. Ingatlah kasih dan kebaikanNya. Dan apabila janjiNya bersemayam didalammu, mengapa engkau menangis?
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang dalam pikiran dan hatinya telah bersemayam janji Tuhan. Sahabat, ingatlah akan kasih dan kebaikkanNya. Biarlah dalam hati dan pikiran kita, telah bersemayam janji Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Ingat Kasih & KebaikkanNya Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 29
Makmur Sepekan Selasa, 27 September 2016
T1
Integritas Sejati
Bagaimana bisa mempertahankan integritas?
Ketika integritas dan reputasi seseorang mulai diragukan, ia akan berusaha membangun dan mempertahankan citra dirinya dengan sekuat tenaga agar orang lain tidak meragukannya. Jika terpaksa, ia akan menghalalkan segala cara, asalkan orang lain memercayainya. Namun, benarkah itu cara yang tepat untuk meyakinkan orang lain? Tidakkah mereka justru akan kehilangan kepercayaan terhadapnya ketika mereka melihat hidupnya? Keluar dari pemikiran seperti ini, integritas terpancar keluar dari kehidupan manusia seutuhnya. Yang penting adalah tetap konsisten pada panggilan kita. Firman Tuhan dalam Yohanes 10:40-42 berkata, “Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: ‘Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.’ Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.” Ketika Yohanes Pembaptis dipanggil Allah untuk memberitakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah, banyak orang yang tidak memahami dan menerima beritanya (Yoh. 1:29-34). Lalu, ketika Yesus mulai tampil di tengah bangsa Israel, reputasinya mulai menurun (Yoh. 3:2230). Apakah hal ini menyebabkan dirinya khawatir jika orang lain tidak memercayai integritasnya? Tidak. Ia tetap konsisten dengan panggilannya di hadapan Allah. Yang amat menarik, beberapa waktu setelah ia mati secara tragis, banyak orang mulai memberikan kesaksian bahwa perkataannya memang benar dan integritasnya sungguh-sungguh teruji (ay. 41-42). Banyak orang yang memberitakan tentang Yesus, tetapi acap kali apa yang mereka beritakan tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Bahkan, hidup mereka tidak sesuai dengan Injil Tuhan. Di manakah integritas mereka? Bagaimana dengan kita? Bukan hanya memberitakan kebenaran, tapi juga menghidupinya, itulah arti hidup dalam intergritas.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang hidup selaras dan konsisten dengan panggilan anda dihadapan Allah. Sahabat, Marilah kita hidup konsisten dengan panggilan kita terhadap Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Konsisten Mempertahankan Integritas yang Baik 30 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Rabu, 28 September 2016
T1
Sungai Yang Bergelombang Mengapa kita harus menghargai pelayanan?
Baru-baru ini diberitakan sebuah pesawat misi yang membawa bantuan kemanusiaan gagal mendarat, sehingga misinya membawa bantuan ke satu daerah yang sedang mengalami bencana, memerlukan bantuan makanan dan obat-obatan, terhambat. Kondisi saat itu tidak memungkinkan pesawat tersebut mendarat di sungai, karena arusnya begitu kuat menimbulkan gelombang yang cukup membahayakan. Keluar dari pemikiran seperti itu, bukan tidak cukup kesediaan bantuan, melainkan kesediaan landasan menjadi penentu bantuan. Amsal 16:7 Firman Tuhan berkata, “Jikalau Tuhan berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia.” Memperoleh perkenanan Tuhan oleh karena berdamainya hati, menjadi tempat pendaratan kasih karunia-Nya. Karena itu, orang fasik mempertahankan kuasanya dengan melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya, tetapi orang bijak mempertahankan kasih karunia yang memperdamaikan sesuatu sesuai dengan kehendak Allah.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang bijak yang mempertahankan kasih karunia yang mendamaikan, sesuai kehendakNya.
T3
Sahabat, mari kita menjadi orang bijak, yang mempertahankan kasih karunia yang mendamaikan sesuai kehendak Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Hati Yang Damai Adalah Landasan Kasih Karunia Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 31
Makmur Sepekan Kamis, 29 September 2016
T1
Tarian
Mengapa perlu hidup dalam kebenaran?
Ketika sebuah kapal pesiar Superstar Virgo masuk perdana ke pelabuhan Tanjung Priok, sangat luar biasa sambutannya. Mulai dari nyanyian dan tarian non-stop dilanjut pengalungan bunga serta konfrensi pers. Kenapa demikian? Ya, kapal ini adalah kapal terbesar yang pernah masuk ke pelabuhan kami. Sebuah kapal yang spesial. Diperlakukan khusus dan mendapat fasilitas VIP. Keluar dari pemikiran seperti itu, fasilitas VIP dan perlakuan khusus, hanya diperuntukan bagi sesuatu yang spesial. Jika kita mau mendapatkan fasilitas itu, jadilah spesial. Lukas 15:25, 32 Firman Tuhan berkata, “Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian...Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” Keselamatan jiwa-jiwa adalah hal yang sangat spesial bagi Tuhan. Ketika sorak-sorai tarian dan nyanyian terdengar didalam hati kita, itu pertanda ada sukacita keselamatan dan penyambutan akan pertobatan kita. Ya, karena kita adalah spesial dia mata-Nya.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang spesial di mata Tuhan.
T3
Sahabat, ketahuilah bahwa kita adalah orang yang spesial di mata Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Kita Spesial
32 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Jumat, 30 September 2016
T1
Tuhan Mau Berurusan Dengan Kita Mengapa Tuhan ijinkan masalah terjadi?
Percekcokan dan salah paham didalam hubungan suami istri, anak, orang tua, pertemanan, pekerjaan dan hubungan sosial sering terjadi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pandangan dalam mengatasi masalah. Cara berkomunikasi yang baik dan saling mendengar sudah mulai diabaikan. Setiap pribadi melihat dari sudut pandangnya sendiri dan tidak menghiraukan yang lainnya. Hingga tidak jarang ujung-ujungnya masalah itu menjadi masalah yang semakin besar karena dimulai dari asumsi-asumsi negatif hingga wujudnya saling menyerang, provokatif, merasa paling benar dan menimbulkan cedera di hati (kepahitan) Apabila sudah ego yang dikedepankan maka masalah dilihat secara subyektif bahkan akhirnya melebar sehingga semakin jauh dari kesamaan pandangan untuk mencari solusi. Keluar dari pemikiran seperti ini, masalah diijinkan karena ada “sesuatu” dari Tuhan. Firman Tuhan dalam Kolose 2:6-7 berkata, “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Yang pertama, kalau kita mau menyadari bahwa setiap masalah komunikasi datangnya dari keegoisan maka sebenarnya dengan kerelaan hati kita harus mau berubah untuk melihat cara pandang orang lainnya. Kesadaran kedua adalah kita harus sadar bahwa Tuhan memakai berbagai cara dan keadaan untuk berurusan dengan kita. Tujuan-Nya adalah supaya kita bersandar kepada pengertian-Nya dan mempunyai sikap rendah hati untuk mau lebih mendengar. Masalah ada supaya kita dapat menyelesaikan memakai cara pandang-Nya.
T2 T3
Bayangkan anda adalah orang yang sadar bahwa masalah terjadi karena ego dan Tuhan mau berurusan dengan kita. Sobat, sadarilah bahwa masalah terjadi karena ego dan didikan Tuhan supaya kita bersandar dan rendah hati. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Masalah Untuk Mendidik Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 33
Makmur Sepekan Sabtu, 01 Oktober 2016
T1
Melupakan Firman Tuhan Mengapa orang Kristen dapat disesatkan?
Salah satu tanda yang sangat jelas mengenai kedatangan Tuhan yang kedua kali adalah penyesatan. Setiap orang percaya harus berjaga-jaga terhadap penyesatan yang akan terjadi di waktu-waktu yang akan datang. Keluar dari pemikiran seperti ini, melupakan firman Tuhan adalah penyebab terjadinya pengesatan. Firman Tuhan dalam Matius 24:3-5 berkata, “Ketika Yesus di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: ‘Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?’ Jawab Yesus kepada mereka: ‘Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.’” Kenapa orang bisa tersesat? Salah satu penyebab kita menjadi orang yang tersesat adalah karena kita melupakan firman Tuhan. Orang Kristen yang kurang memperhatikan firman akan menjadi orang yang tidak mengenal kebenaran walaupun sudah sering mendengarkan kebenaran. Bukankah Paulus menulis surat kepada Timotius bahwa ada orang-orang yang mencari kebenaran tetapi tidak pernah sampai kepada kebenaran itu. Oleh karena itu, belajarlah mengingat setiap kebenaran firman yang kita dengar. Bagaimana cara kita mengingat firman? Cara kita mengingat kebenaran firman Tuhan adalah dengan melakukan firman Tuhan, bukan hanya dihafal. Ketika kita membeli handphone, kita diberi buku manual. Untuk bisa mengoperasikan handphone, tsb, kita tidak perlu menghafal apa yang tertulis di dalam buku manual, tetapi hanya perlu mempraktikkan apa yang tertulis di buku itu. Sama halnya dengan firman, cara kita mengingatnya bukan dihafal tetapi dilakukan.
T2 T3
Bayangkan anda adalah orang yang melakukan firman Tuhan. Sobat, mari kita membaca, merenungkan dan melakukan kebenaran firman Tuhan. Bagikan kebenaran ini bagi setiap orang.
Penyebab Orang Kristen Disesatkan Karena Melupakan firman Tuhan 34 | Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016
Makmur Sepekan Minggu, 02 Oktober 2016
T1
Tidak Dapat Melihat Perubahan Mengapa banyak orang tidak dapat mengatasi masalahnya?
Hari-hari ini mulai terjadi hujan deras dimana-mana, bahkan sebagian wilayah terjadi banjir. Bagi sebagian warga DKI boleh merasa lega, ketika menghadapi musim penghujan, sekalipun tergenang air tetapi tidak menimbulkan kebanjiran yang signifikan, karena saluran-saluran pembuangan sudah mengalami pemulihan. Walaupun terkadang sebagian orang tidak dapat melihat perubahannya, hanya terus melihat sisi negatifnya saja, itu tidak menjadi masalah yang jelas fakta mengatakan terjadi perubahan yang cukup signifikan Keluar dari pemikiran seperti ini, manakala mental seseorang terblokir masa lalu, sulit baginya melihat perubahan masa kini, apapun yang terlihat dimatanya seakan-akan tidak ada perubahan. Firman Tuhan dalam 2 Raja 6:17 berkata, “Lalu berdoalah Elisa: ‘Ya Tuhan: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.’ Maka Tuhan membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.” Bujang Elisa ketika melihat masalah yang dihadapi timbul ketakutan, bahkan kepanikan terjadi. Karena itu, Elisa berdoa supaya matanya mengalami pembaharuan, sehingga dapat melihat Tuhan selalu menyertainya, walaupun terdapat tantangan. Artinya, orang yang berdoa mata iman selalu terbuka melihat baik dan buruk, berkuasa menghadapinya, hidup dalam damainya Tuhan.
T2 T3
Bayangkan anda adalah orang yang nemiliki mata iman yang mampu melihat baik buruknya masalah. Sobat, milikilah mata iman yang terbuka, yang mampu melihat baik buruknya suatu masalah yang terjadi. Selalu ada solusi yang disediakan Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Mata Iman Terbuka Makmur Sepekan - Edisi XII, September 2016 | 35