authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan Senin, 29 Februari 2016
T1
Seorang Pembalap Pacu Mobilnya Mengapa manusia mudah terjebak dalam bahaya?
Kejadian yang memilukan menimpa seorang pembalap yang memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi dijalan raya melintasi pegunungan. Dengan mobil sportnya yang canggih, dia melintasi terowongan gunung. Momen seperti itu memang cukup memacu adrenalin, apalagi ditambah dengan suara knalpot yang nyaring dipantulkan dari terowongan. Tidak tersadari begitu keluar dari terowongan dengan kecepatan tinggi, didepannya terdapat tikungan tajam persis tepi jurang, mobilnya tidak terkendalikan sehingga terjadi kecelakaan maut. Keluar dari pemikiran seperti itu, kenikmatan kecenderungan menimbulkan ketidaksadaran seseorang, sehingga mudah terjebak ke dalam bahaya. Amsal 14:12 Firman Tuhan berkata, “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Jalan kehidupan sosial penuh dengan dinamika, jangan mengharapkan jalannya selalu lurus, kalau pun ada seharusnya menjadi tanda tanya besar.Luruskanlah hati selaras dengan kebenaran, walaupun dunia tidak berpihak padanya, Tuhan melindungi jalannya.
T2
Bayangkanlah bahwa anda adalah orang yang meluruskan hati selaras dengan kebenaran, sehingga Tuhan melindunginya.
T3
Sahabat, marilah kita menjaga hati kita dengan kelurusan yang selaras dengan kebenaran, sehingga ada perlindungan Tuhan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Luruskan Hati Selaras Kebenaran Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 1
Makmur Sepekan Selasa, 01 Maret 2016
T1
Terkekang
Mengapa terkadang kehidupan manusia terkekang dan tidak bisa bergerak maju? Seorang ibu berkisah tentang kumpulan ibu-ibu yang sering menunggu anak-anaknya di sekolah. Karena hampir setiap hari berkumpul bersama-sama, seringkali terjadi perselisihan antar mereka sendiri. Hingga akhirnya tidak ada kemerdekaan dalam bersosialisasi. Ketika datang ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang berselisih dengannya mengakibatkan dia malas ke tempat tersebut. Sehingga membawa ketidaknyamaan, hilang damai sejahtera dan tidak ada kemerdekaan. Keluar dari pemikiran seperti itu, ketika didalam hati membawa kedengkian, kemarahan, iri, gosip dan dendam maka hidup terkekang sehingga tidak adakemerdekaan untuk bergerak maju. 2 Korintus 3:17 Firman Tuhan berkata, “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” Galatia 5:1, “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita.Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” Ibrani 12:29, “Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.” Berhubungan intim dengan Roh Kudus membuat kita terlepas dari keterikatan. Disitu ada kemerdekaan. Ketika Roh Kudus memenuhi hidup kita tiap saat, maka kuasa-Nya membakar segala keterikatan dan kelemahan hidup kita. Minta pada-Nya untuk dipenuhi Roh Kudus setiap saat.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang selalu membangun hubungan intim dengan Roh Kudus Sahabat, mari kita selalu bangun hubungan yang inti dengan Roh Kudus. Dia akan memerdekakan kita. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Bangun Hubungan Intim Dengan Roh Kudus 2 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Rabu, 02 Maret 2016
T1
Penjala Manusia Apa panggilan hidup Murid Kristus?
Sahabat, Bill Bright pernah menulis, “Dunia dilanda oleh berbagai krisis seperti; kemiskinan, penyakit, perang, buta huruf, korupsi, dll. Di tengah krisis yang dialami oleh dunia, banyak orang Kristen bukannya hadir menjadi pemecah masalah melainkan menjadi penyebab persoalan.” “Ada perbedaan yang mencolok antara orang Kristen abad pertama dengan orang Kristen masa kini. Orang-orang Kristen abad pertama ‘mengacaukan’ dunia dengan berita Injil, tetapi sekarang banyak orang Kristen menjadi agen rahasia dengan mulut beku,” lanjut Bill. Sedangkan Rick Warren menyindir, “Banyak orang Kristen ingin ke surga sembunyisembunyi.” Keluar dari pemikiran seperti itu, kedua tokoh itu sebenarnya hendak menegaskan bahwa panggilan murid Kristus adalah menjadi penjala manusia. Markus 1:17 Firman Tuhan berkata, “Yesus berkata kepada mereka, ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.’” Panggilan terhadap murid-murid untuk mengikut Yesus sangat jelas, yaitu menjadi penjala manusia. Yesus berkata, “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. ”Panggilan itu direspon dengan baik. Pada akhirnya mereka menjadi penjala manusia yang efektif. Bahkan rela menderita dan mati untuk panggilan itu. Mereka tak hidup lagi sesuka hati, melainkan untuk Tuhan. Mereka melakukannya bukan dengan ketakutan akan hukuman, melainkan karena kasih. Panggilan yang sama juga ditujukan kepada saya dan Anda. Begitu kita menjadi orang percaya, tugas utama kita adalah menjadi penjala manusia. Janganlah khawatir karena tanggung jawab kita adalah mengikuti Dia dan tanggung jawab Dia menjadikan kita penjala manusia dan memelihara hidup kita.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah murid Kristus yang memenuhi panggilan-Nya, yaitu menjadi penjala manusia. Sahabat, sudahkah kita meresponi dengan benar panggilan kita sebagai murid Kristus? Sudahkah kita berlaku sebagai penjala manusia? Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Panggilan Kita Adalah Menjadi Penjala Manusia Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 3
Makmur Sepekan Kamis, 03 Maret 2016
T1
Terobsesi Dengan Kisah Mark Bagaimana caranya kita dapat berdamai dengan diri sendiri?
Mark adalah seorang pakar computer. Dalam sebuah acara talk show, dia membagi kisah hidupnya, bahwa apa yang dicapai hari ini dimulai dengan hobbynya membaca buku-buku. Konon katanya, hampir setiap buku yang beredar dipasaran selalu dibacanya, sampai dia dijuluki kutu buku. Kisah tersebut menarik seorang nenek yang menginginkan cucunya, pacaran dengan orang yang kutu buku, dan hasrat tersebut disampaikan kepada Mark. Respon Mark terhadap nenek tersebut adalah meminta nenek itu untuk mendorong cucunya untuk menjadi kutu buku, daripada pacaran dengan seorang kutu buku. Keluar dari pemikiran seperti itu, mulai menanam ladang sendiri jauh lebih baik dari pada menimbun hasil ladang orang lain. Yakobus 1:22-23 Firman Tuhan berkata, “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.” Ketertarikan dengan hal-hal yang bersifat spektakuler itu baik, tetapi menjadi tidak benar manakala melupakan bahwa dirinya memiliki potensi yang dahsyat!Kedahsyatan yang Tuhan ciptakan tertimbun dalam dirinya, melebihi yang tersedia diluar.Karena itu kembalilah berdamai pada diri sendiri. Gali dalam-dalam, temukan potensinya untuk bersinar bagi dunia.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang bijak yang berdamai dengan diri sendiri dan menggali dalam-dalam, semua potensi yang ada. Sahabat,marikita berdamai dengan diri sendiri dan menggali dalam-dalam, semua potensi dalam diri kita.Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Berdamai Dengan Diri Sendiri 4 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Jumat, 04 Maret 2016
T1
Metro Mini Tertabrak Kereta Bagaimana kita bisa memusatkan semua aktivitas pada Kerajaan Allah?
Suatu ketika, sebuah bus metro mini menerobos rel kereta api. Saat yang bersamaan, sebuah kereta api sedang melintasi rel tersebut, sehingga kecelakaan tidak terhindarkan lagi. Konon, sebenarnya bel peringatan sudah berbunyi dan pintu penghalang sedang menutup.Tetapi yang namanya pengemudi bus itu, nekat dan tanpa berpikir panjang langsung terobos. Kejadian seperti itulah menyebabkan kecelakaan maut yang memakan korban jiwa. Menurut yang berwenang berpendapat, seharusnya kecelakaan seperti itu tidak perlu terjadi, manakala perusahaan dan pengemudi memiliki tanggung jawab pelayanan, bukan sekedar lahan bisnis semata. Keluar dari pemikiran seperti itu, sebagai pengguna layanan public, seharusnya mewaspadai keberadaan karakternya. Matius 6:33 Firman Tuhan berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Setiap aktivitas yang diluar dari kerajaan Allah, sesungguhnya rawan dengan kecelakaan sosial. Karena itu, waspadailah kemunculannya yang cenderung berpusatkan keuntungan pribadi.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memusatkan semua aktivitasnya, berada di dalam koridor Kerajaan Allah.
T3
Sahabat, mari kita terus memusatkan semua aktivitas kita berada di dalam Kerajaan Allah dan bukan untuk keuntungan pribadi, sekalipun bias mendatangkan keuntungan.Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Semua Aktivitas Berpusat Pada Dia Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 5
Makmur Sepekan Sabtu, 05 Maret 2016
T1
Keselamatan Atau Kesengsaraan Bagaimanakah supaya kita keselamatan dalam hidup kita?
mengalami
Ada yang menarik pada tanggal 10 bulan Abib. Pada tanggal dan bulan itu, Nebukadnezar menguasai dan menghancurkan Yerusalem, kemudian ditanggal dan bulan itu juga Yosua masuk Kanaan. Beberapa ratus tahun kemudian pada tanggal dan bulan yang sama Tuhan Yesus memasuki kota Yerusalem dengan keledai betina. Beberapa puluh tahun setelah itu, pada tanggal dan bulan yang sama juga, Jendral Titus mengakhiri pengepungan dan memasuki kota Yerusalem setelah mengalahkan bangsa Yahudi. Ada dua pilihan dalam hidup kita. Yang pertama adalah Tuhan yang hadir dalam hidupmu membawa kemenangan dan keselamatan atau yang kedua adalah musuh yang membawa kekalahan dan kebinasaan hidupmu. Keluar dari pemikiran seperti itu, kehadiran Yesus, pasti membawa kemenangan dan keselamatan. Kehadiran Iblis, pasti membawa kekalahan dan kebinasaan. Yohanes 10:10 Firman Tuhan berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Keselamatan atau kesengsaraan? Manusia sering menyambut dan membuka hidupnya terhadap hal yang salah karena pengenalan yang keliru dan kejahatan menguasai hidup mereka. Apabila kita membawa hidup kita kepada kebenaran maka keselamatanlah yang masuk dalam hidup kita. Akan tetapi apabila kita memelihara kejahatan maka kesengsaraanlah yang akan menghampiri kita.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang membawa hidupnya kepada kebenaran dan keselamatan yang masuk dalam hidup anda. Sahabat, mari kita membawa kehidupan kita, kepada kebenaran, sehingga keselamatan terjadi dalam hidup kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kebenaran Pasti Mendatangkan Keselamatan 6 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Minggu, 06 Maret 2016
T1
Mobil Canggih Jadi Tidak Canggih Bagaimana kita bisa peka terhadap kebenaran?
Hari-hari ini para produsen automotif berlomba-lomba menampilkan mobil berteknologi canggih, bahkan dengan pengendali satelit. Konon katanya mobil seperti itu dapat berjalan tanpa pengemudinya, dilengkapi dengan auto pilot, sehingga pengemudi dapat melepaskan setirnya dan dikendalikan auto pilot serta parking control. Sebuah kisah dari seseorang yang memiliki kendaraan seperti itu, ketika dipergunakan ternyata tidak semua jalan yang tersedia mendukung sistem mobil tersebut. Sehingga mobil yang canggih menjadi tidak canggih lantaran tidak didukung oleh standar jalan-jalan yang ada. Keluar dari pemikiran seperti itu, setiap kemampuan akan menjadi maksimal manakala kelengkapan penunjang tersedia. Yosua 1:8 Firman Tuhan berkata, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Firman Tuhan yang adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan. Seharusnya menjadikan seseorang peka, sehingga dalam perjalanannya terjadi percepatan dan tujuannya menjadi kepastian. Semua itu akan terjadi manakala ada kerendahan hati menerima urapan Roh Kudus.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang rendah hati menerima urapan Roh Kudus. Sahabat, mari kita dengan rendah hati, menerima urapan Roh Kudus, yang akan menjdaikan kita peka terhadap kebenaran. Bagikan hal ini kepada setiap orang yang membutuhkannya, terutama kawan-kawan di kamit Anda.
Urapan Roh Kudus Membuat Kita Menjadi Peka Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 7
Makmur Sepekan Senin, 07 Maret 2016
T1
Kompetisi
Bagaimana kita menjauhkan hati kita dari sikap persaingan yang tidak sehat? Di beberapa Kementerian mempunyai beberapa Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) yang mendidik dan melatih siswanya sesuai dengan jurusan yang dikelola oleh masing-masing Kementerian tersebut. Saya sendiri adalah lulusan dari Akademi Pelayaran yang dibawahi oleh Kementerian Perhubungan. Didalam kehidupan kami semasa pendidikan, dikenal ada istilah senior dan junior. Ada aturan tidak tertulis yang dikumandangkan selalu yaitu : Aturan satu bahwa senior selalu benar. Aturan dua, apabila senior salah, kembali ke aturan satu. Aturan tidak tertulis tersebut ini disalahgunakan oleh beberapa taruna senior untuk “menindas junior”nya. Dan hal-hal ini terjadi juga di dunia pekerjaan, pelayanan dan lingkungan sosial. Banyak sekali “senior-senior” membekukan dan mematikan sisi kreatif para “junior-junior”nya. Mulai dari merendahkan, memandang enteng, membatasi sampai menyingkirkannya. Para senior melihat para junior ini sebagai ancaman dan ajang kompetisi atau persaingan. Ujung-ujungnya bukan hasil baik yang dihasilkan tapi perpecahan dan persengketaan. Keluar dari pemikiran seperti itu, apabila di hati kita ada sikap persaingan yang tidak benar maka kita akan diintai oleh dosa. Kejadian 4:3-8 Firman Tuhan berkata, “Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.“ Sikap hati seorang senior adalah sebagai pembimbing, mentor dan pengajar bagi juniornya. Dan para junior harus menunjukkan rasa hormat dan sikap mau diarahkan. Semuanya akan menjadi sinergi. Dan apabila para junior ini mempunyai sisi yang lebih kreatif dan handal, maka para senior harus dengan rendah hati mendorong mereka untuk lebih dapat maksimal lagi.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang menjaga hati, sehingga tercermin sikap kebenaran. Sahabat, Jauhilah sikap hati yang penguh dengan persaingan yang tidak sehat. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Miliki Sikap Hati Yang Benar 8 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Selasa, 08 Maret 2016
T1
Kesetiaan
Mengapa kita harus belajar kesetiaan?
Kesetiaan adalah salah satu dari buah Roh (Galatia 5: 22). Tuhan menuntut agar kita setia sebab Dia setia (Ulangan 7: 9). Kesetiaan sudah merupakan kepribadian-Nya. Itulah sebabnya Ia tidak mungkin tidak setia sekalipun kita tidak setia (2 Timiotius 2: 13). Kata SETIA (FAITHFUL) berasal dari kata IMAN (FAITH). Keluar dari pemikiran seperti itu, kita tidak mungkin dapat menjadi setia tanpa memiliki iman, karena memang tanpa iman tidak mungkin berkenan kepada Allah (Ibrani 11: 6). Matius 25:21 Firman Tuhan berkata, “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Wahyu 2:10, “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” Ulangan 7:9, “Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,” Yosua 24:14 , “Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepadaNya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.” Kesetiaan berkembang dari perkara-perkara kecil (Matius 25: 21). Jadi kita harus belajar setia dalam melakukan hal-hal kecil sebelum dapat setia di dalam hal-hal besar. Dalam hal apa saja kita harus setia? Pertama, kita harus setia kepada Tuhan dan seluruh kebenaran-Nya (Kisah 11: 23). Kedua, kita harus setia kepada pasangan hidup kita (suami atau istri). Ketiga, kita harus setia kepada pekerjaan kita (Matius 24: 45-47). Keempat, setia di dalam tugas pelayanan dan panggilan kita (Efesus. 6: 21).
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang setia. Sahabat, mari kita sadari bahwa harus belajar berlaku setia. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Setia Dari Perkara Kecil Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 9
Makmur Sepekan Rabu, 09 Maret 2016
T1
Monyet Gigit Tuannya Bagaimana kita bisa memiliki kedewasaan yang terlatih?
Seorang sahabat sedang menjalani phisiotherapy tangannya, saya bertanya apa yang terjadi dengan tangannya itu. Dia bilang, “Digigit monyet peliharaannya.” Saya terheran-heran saat mendengarkan itu. Lho koq digigit monyet peliharaan sendiri? Konon katanya, selama ini monyet tersebut hanya dikandang, tidak dilatih. Satu hari monyet tersebut terlepas, ketika mau ditangkap berbalik menyerang dan menggigit, sehingga gigitannya memutuskan beberapa saraf tangan pemiliknya. Keluar dari pemikiran seperti itu, aturan menjadikan terikat, sedangkan pelatihan menjadikan bijak. Ibrani5:14 Firman Tuhan berkata, “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” Hari-hari yang dilalui penuh dengan jebakan kejahatan, tidak jarang orang percaya terkena jebakan tersebut, sehingga meninbulkan perselihan, pepecahan yang berakibat mempermalukan Tuhan. Karena itu, kedewasaan yang terlatih itu penting, tidak sekedar hanya dewasa karena waktu.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki kedewasaan rohani yang terlatih dalam kerohanian
T3
Mari kita belajar untuk memiliki kerohanian yang dewasa, dewasa karena terlatih membedakan mana yang baik dan jahat. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Miliki Kedewasaan Yang Terlatih 10 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Kamis, 10 Maret 2016
T1
Mulut Membuka Jalan Jalan apakah yang akan “terbuka” melalui ucapan kita?
Peribahasa Tiong-Hua “LOU TOH CHUI” (jalan dimulut), biasanya diartikan “malu bertanya sesat di jalan”. Segala sesuatu dalam hidup kecenderungan berhubungan dengan mulut, Yang dimaksud adalah komunikasi. Satu hari kami datang di satu daerah yang asing bagi kami, mau kemanamana tidak tahu jalannya.Keadaan seperti itu terasa membosankan. Tidak demikian ketika kami mulai berkomunikasi dengan orang disekitarnya, semula kami terasa asing, lama-kelamaan mulai cair. Apa yang menjadi kebutuhan mudah terjawab, terasa nyaman berkomunitas disitu. Keluar dari pemikiran seperti itu, komunikasi merupakan konstruksi sosial, dengan komunikasi yang benar mudah terbentuk komunitas yang kuat. Amsal 11:11 Firman Tuhan berkata, “Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.” Perkataan yang keluar dari mulut orang benar akan mengembangkan kehidupan, sebalik-nya perkataan yang keluar dari mulut orang fasik akan meruntuhkan-nya. Karena itu berkomunikasilah dengan hati yang benar untuk mengkonstruksi kembali hubungan sosial yang rusak, disitulah terbentuk komunitas keluarga Allah.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang perkataannya dapat mengembangkan kehidupan, karena memiliki hati yang benar.
T3
Sahabat, marikita memiliki hati yang benar, supaya setiap perkataan yang kita ucapkan adalah perkataan yang dapat mengembangkan kehidupan. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Perkembangan Hidup Tergantung Dari Ucapan Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 11
Makmur Sepekan Jumat, 11 Maret 2016
T1
Kuasa Firman Tuhan Mengapa kita harus memperhatikan Firman Tuhan?
Firman itu identik dengan Allah sendiri. Kalau kita mau mengalami perjumpaan dengan Tuhan maka kita perlu mengalami perjumpaan dengan Firman. Pada saat Firman menginspirasi dan mencengkeram kita sampai kita diubahkan, demikianlah kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Saat beribadah marilah kita mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh hamba-Nya. Seperti ada tertulis dalam Firman Tuhan, “Manusia hidup bukan oleh roti saja, tetapi oleh setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Ini berarti kita tidak hanya cukup mengkonsumsi makanan jasmani, tetapi kita juga perlu mengkonsumsi makanan yang sifatnya kekal dan berkuasa yaitu Firman Tuhan. Keluar dari pemikiran seperti itu, ketika Tuhan berfirman di mata Tuhan hal itu sudah terjadi, tidak ada yang bisa menghalangi dan perkataan-Nya itu tidak mungkin gagal. Yohanes 1:1-3 Firman Tuhan berkata, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang dijadikan.” Mengapa Firman Tuhan Berkuasa? Berikut adalah beberapa karakteristiknya: 1. Firman Tuhan tidak pernah gagal. Yesaya 55:10-11 2. Firman Tuhan akan memenuhi tujuan Tuhan. 3. Firman Tuhan memiliki daya cipta.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang yakin bahwa Firman Tuhan berkuasa dan membangun hubungan yang intim dengan-Nya Sahabat, mari kita membangun hubungan yang intim denganNya, melalui perenungan akan Firman-Nya. Firman adalah Allah sendiri. Bagikan ini kepada orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Semakin Mencintai Firman-Nya, Semakin Intim Dengan-Nya 12 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 12 Maret 2016
T1
Setiap Orang Ada Masanya Mengapa kita harus komponen kehidupan?
memperhatikan
setiap
Suatu ketika, rombongan kami mengadakan perjalanan ke Yerusalem, sebelum berangkat peserta mendapatkan arahan perjalanan, bahwa kami akan dipimpin oleh tour leader dari Indonesia. Ketika tiba disetiap Negara, kami akan dipimpin oleh tour leader lokal sesuai tempat tujuannya. Ketika pergantian tour leader terjadi, bukan berarti kami dilepas atau melepaskan diri dari tour leader yang membawa kami dari Indonesia. Sekalipun kelihatannya kami berjalan dengan tour leader lokal, sesungguhnya kami tetap dalam pimpinan tour leader Indonesia sebagai bagian dari pimpinan perjalanan. Keluar dari pemikiran seperti itu, dalam perjalanan hidup, setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya. Ibrani 12:5-6 Firman Tuhan berkata, “Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: ‘Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.’” Tuhan selalu menasehatkan kita melalui setiap komponen kehidupan, tujuannya adalah untuk mendewasakan kita dan mengalami perjanjian-Nya. Misalnya, peran orangtua kita. Mereka yang mendapatkan mandat menjadi alat dalam pendewasaan kita. Ketika kita sudah dewasa, bukan berarti melupakan mereka sebagai bagian dari hubungan keluarga yang tidak terputuskan.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang memperhatikan setiap komponen kehidupan, yang dipakai Tuhan untuk mendewasakan kita. Sahabat, mari kita memperhatikan setiap komponen kehidupan, yang dipakai Tuhan, untuk mendewasakan kita, sehingga kita mengalami perjanjian-Nya. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Tuhan Menasehatkan Kita Melalui Setiap Komponen Kehidupan Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 13
Makmur Sepekan Minggu, 13 Maret 2016
T1
Makanan Membawa Petaka Bagaimana kita bisa tetap waspada terhadap pengajaran sesat?
Suatu pagi seorang sahabat saya menceritakan tentang kematian seekor burung yang dia pelihara. Semalam sebelum kejadian itu, sahabat saya menyemprot kecoak yang ada dirumahnya dengan semprotan racun nyamuk. Entah masih setengah teler, seekor kecoak kabur entah kemana. Keesokan paginya, sahabat saya ini menemukan burung yang dia pelihara, mati karena makan kecoak yang habis terkena emprotan racun tersebut. Sungguh, makanan yang membawa petaka. Keluar dari pemikiran seperti itu, segala sesuatu yang terlihat enak dikonsumsi tubuh, jiwa dan roh kita, belum tentu berguna, bahkan bisa mencelakakan. Amsal 16:24-26 Firman Tuhan berkata, “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.” Banyak pengajaran-pengajaran pada akhir jaman ini yang menyimpangkan kita dari kebenaran. Terlihat nyaman bagi daging dan menyenangkan jiwa, akan tetapi karena dibalik itu ada kuasa gelap yang mendalanginya. Sehingga sewaktu mengkonsumsinya, membawa manusia kedalam petaka. Banyak orang mudah terjebak oleh tawaran-tawaran manis yang terlihat baik tapi pada kenyataannya membawa kepada penyimpangan akan kebenaran. Mari tetap waspada dengan melekat pada kebenaran Firman Tuhan, karena disitulah letak kekuatan kita.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tidak mudah terjebak oleh pengajaranpengajaran yang menyimpang dari kebenaran. Sahabat, mari kita terus berusaha mengenal Allah dengan benar melalui firman-Nya, sehingga kita tidak mudah terjebak oleh pengajaran yang menyimpang. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Melekat Pada Kebenaran Firman-Nya 14 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Senin, 14 Maret 2016
T1
Melatih Telinga
Bagaimana caranya kita melatih pendengaran kita?
Hidup adalah serangkaian latihan: berjalan, berlari, bekerja, dll. Latihan selalu dimulai dengan rasa tidak nyaman, namun apabila sudah selesai, membuahkan hasil yang baik. Paulus melatih tubuh dan menguasai seluruhnya. Seluruh anggota tubuh harus dilatih agar menjadi harta yang berharga bagi kemuliaan-Nya. Keluar dari pemikiran seperti itu, telinga (dan juga mata) adalah pintu masuk “benih” ke dalam hati dan pikiran. Apabila kita tidak melatih telinga kita, maka kita akan menerima berbagai macam benih yang bisa membahayakan kerohanian. Ibrani 5:11-14 Firman Tuhan berkata, “Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat. Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” Yesaya 42:20, Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar. Kita harus memilih dan menetapkan apa saja yang akan kita dengarkan. Cepat mendengarkan yang berguna, membangun iman (Roma. 10:17) dan kebenaran pewahyuanNya (Yakobus 1:19). Namun, seringkali kita justru lebih cepat mendengarkan hal-hal yang dapat melemahkan iman kita, seperti gosip, kelemahan pemimpin, keluhan dan kekecewaan orang, kritik, kepahitan, atau kebencian, yang dapat mencemari hati dan pikiran. Pendengaran yang tidak terlatih akan membatasi kita dalam menerima pewahyuan-Nya, sehingga kita tidak dapat bertumbuh dewasa.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang terlatih mendengarkan hal yang berguna dan membangun. Sahabat, marilah kita melatih diri kita terus- mendengarkan hal yang berguna dan membangun. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Pilih Dan Tetapkan Apa Yang Akan Didengarkan Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 15
Makmur Sepekan Selasa, 15 Maret 2016
T1
Perlu Penerjemah
Dengan menggunakan sarana apa kita dapat berkomunikasi dengan Tuhan? Pengalaman saya berjalan dengan kakak ipar, sama-sama tidak memahami bahasa masing-masing, berjalan berjam-jam keliling kota mengandalkan senyum-senyum saja. Ketika dia berbicara aku yang senyum, sebaliknya aku yang bicara dia yang senyum, seperti itulah kejadiannya kami berdua. Ketika tiba di rumah, kakak saya bertanya bagimana kalian sepanjang hari jalan-jalan, asikkan? Jawabku lumayan, lumayan capek senyumnya. Sepanjang hari jalan tidak mengerti bahasa satu sama lain, apa tidak capek keadaan seperti itu senyum-senyum terus? Keluar dari pemikiran seperti itu, komunikasi itu penting, baik-buruk keadaan semua bergantung pada nilai komunikasinya. 1 Korintus 14:14 Firman Tuhan berkata, “Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.” 1 Korintus 14:2, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.” 2 Korintus 14:17, “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” Tuhan itu Roh, seharusnya berkomunikasi dengan-Nya dalam bahasa roh, Roh Kudus dalam batin akan menterjemahkan setiap doa kepada Bapa.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang berkomunikasi dengan Tuhan melalui bahasa roh. Sahabat, mari kita terus membangun hubugan intim dengan Tuhan, melalui berbahasa roh. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Bangun Hubungan dengan Tuhan Melalui Bahasa Roh 16 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Rabu, 16 Maret 2016
T1
Philo Seorang Pembalap Apa yang terjadi, jika kita hidup dalam komunitas yang benar?
Seorang pembalap berasal dari Indonesia dalam kejuaraan GP di Abu Dhabi, diwawancarai reporter TV, sepertinya dia bukan orang Indonesia asli, sebab saat diwawancara menggunakan bahasa Inggris. Wartawan TV menanyakan, mengapa seorang philo, lebih fasih berbahasa Asing dibandingkan bahasa Indonesia? Konon katanya, aku adalah orang Indonesia asli, hanya sejak kanak-kanak telah disekolahkan dalam komunitas bahasa Asing, sekalipun keberadaan-nya diIndonesia, karena tumbuh dikomunitas orang asing, seakan-akan keturunan orang asing. Keluar dari pemikiran seperti itu, komunitas merupakan wadah membentuk seseorang pada tujuannya. Mazmur 1:1-3 Firman Tuhan berkata, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Komunitas membentuk perjalanan hidup seseorang, salah dalam berkomunitas bermasalah tujuan hidupnya. Manakala hidup dalam komunitas Allah yang benar, sesungguhnya hidup bagaikan pohon yang tertanam ditepi sungai, dan akan berbuah pada musimnya.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang hidup dalam sebuah komunitas yang benar, yaitu komunitas dari Allah. Sahabat, mati kita hidup dalam sebuah komunitas yang benar, yaitu komunitas keluarga Allah. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Hidup Dalam Komunitas Yang Benar Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 17
Makmur Sepekan Kamis, 17 Maret 2016
T1
Mana Yang Lebih Mudah Pelajaran apa yang anda dapatkan dari MS hari ini?
Sebuah kejadian beberapa waktu yang lalu, seorang sahabat bercerita ketika ia melayani seorang pria muda yang terkena penyakit berat. Sewaktu pelayanan, sahabat saya menceritakan bahwa pria muda tersebut sangat mengharapkan kesembuhan. Dan yang luar biasa kemudian Tuhan menyembuhkan dan memulihkannya. Sebuah kesempatan Tuhan berikan untuk dia bertobat dan sadar akan dosanya. Akan tetapi bukannya berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan, dia malahan meneruskan kehidupan dosanya yang lama. Hingga dengan tiba-tiba maut menjemputnya tanpa diiringi pertobatan. Keluar dari pemikiran seperti itu, jika kita menerima mukjizat dari Tuhan, itu berarti Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dari dosa yang kita telah buat sebelumnya. Tuhban rindu akan kesadaran kita untuk bertobat. Markus 2:9 Firman Tuhan berkata, “Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?” Kesulitan dan tekanan yang mendera manusia seringkali terjadi karena kesalahannya sendiri. Kompromi dengan dosa, jalan hidup yang terserongkan dan memanjakan ego (kepentingan sendiri). Dan sesungguhnya bagi Tuhan sangat mudah untuk membalikkan keadaan. Dari hal yang terpuruk kemudian terjadi pemulihan. Akan tetapi Tuhan rindu akan kesadaran kita untuk melakukan pertobatan dan berbalik pada terang-Nya yang ajaib. Dia rindu kita berbalik kepada-Nya. Dia rindu bahwa kita sadar kalau Dia mengasihi kita dan mengampuni dosa yang kita perbuat.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang segera bertobat, ketika dipulihkan kembali dan diberikan kesempatan untuk bertobat. Sahabat, bagaimana dengan kita? Mari kita segera bertobat dari segala dosa kita, ketika diberikan pemulihan dan kesempatan untuk bertobat. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Dipulihkan Berarti Kesempatan Untuk Bertobat 18 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Jumat, 18 Maret 2016
T1
Physioterapy Mengapa kita harus dimentor?
Physiotherapy merupakan ilmu melatih tubuh, dimana tubuh mengalami penyimpangan dari normal. Cara melatihnya, bagian tubuh yang terganggu ditekan dengan tekanan yang lebih keras, tekanan tersebut terkadang menimbulkan rasa sakit, bahkan bagi anak-anak ia akan menangis. Seperti itulah cara kerja physiotherapy untuk memulihkan tubuh yang terganggu, pada umumnya mereka yang telah di therapy akan mengalami perubahan menjadi normal kembali. Sebenarnya peran physiotherapy merupakan tindakan awal pelatihan, manakala peran diri sendiri tidak meresponi tentu hasilnya kurang maksimal. Keluar dari pemikiran seperti itu, pementoran merupakan pelatihan pola pembapaan, membangun nilai-nilai dasar kehidupan. Amsal 8:33 Firman Tuhan berkata, “Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.” Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar kebenaran, seseorang akan mudah mengalami penyerongan manakala pendidikan keluarga terabaikan. Karena itu, relakanlah diri untuk mengalami pementoran disetiap sendi kehidupan, walaupun terkadang sepertinya dikekang. Sesungguhnya itu yang disebut pembentukan dasar kehidupan, menjadi serupa dengan maksud abadi.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang merelakan diri untuk dimentor dalam sebuah keluarga Allah dalam setiap sendi kehidupan. Sahabat, relakan diri kita dimentor dalam sebuah keluarga Allah, di dalam setiau sendi kehidupan. Pendidikan dalam keluarga Allah merupakan pendidikan dasar kebenaran. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Relakan Diri Dimentor Dalam Keluarga Allah Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 19
Makmur Sepekan Sabtu, 19 Maret 2016
T1
Matematika
Apa makna menjadi garam dunia bagi anda?
Ada sebuah cerita tentang seorang anak yang mengatakan membenci matematika. Dia mengatakan kepada orang tuanya bahwa gurunya plin plan dan tidak berkata jujur. Hari ini bilang 5+5=10, besoknya mengajar 7+3=10, dan hari ini 8+2=10. Yang benar darimana sih angka 10 dihasilkan? Keluar dari pemikiran seperti itu, selalu ada maksud Tuhan dibalik setiap situasi yang terjadi dalam kehidupan kita. Amsal 9:16 Firman Tuhan berkata, “Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian.” Amsal 15:14, “Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.” Bukankah seringkali kita mengkritik kebenaran karena tidak sesuai dengan jalan pikiran kita? Malahan kita menyuarakan kebodohan demi kebodohan untuk membela kebebalan hati kita? Kita kehilangan hati murid yang tunduk, taat dan setia dalam pengajaran kebenaran. Banyak dari kita berdiri dan bertahan dalam kebebalan sendiri. Mari kita lakukan intropeksi kedalam kebenaran Tuhan.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki hati murid yang tunduk, taat, dan setia dalam pengajaran kebenaran.
T3
Sahabat, mari kita memiliki hati murid yang taat, tunduk dan setia dalam pengajaran kebenaran. Jangan menyuarakan kebodohan untuk membela kebebalan hati kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Miliki Hati Murid 20 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Minggu, 20 Maret 2016
T1
Melatih Sikap Dan Reaksi Bagaimana kita bisa melatih sikap dan reaksi kita terhadap berbagai hal?
Sikap dan reaksi kita adalah ekspresi lahiriah yang bersumber dari batiniah. Sikap dan reaksi kita berbicara lebih keras daripada kata-kata, dan terbaca lebih jelas daripada tulisan! Semakin jelas ekspresi lahiriah yang negatif dalam menghadapi situasi dan kejadian, semakin jelas kelemahan batiniah kita Kita tidak dapat memilih kapan kita dilahirkan dan kapan kita meninggal dunia, tetapi kita dapat memilih sikap dan reaksi kita! Hal-hal eksternal yang menekan kita (persoalan, situasi, atau sikap orang lain) sebenarnya hanyalah “batu penguji” dalam menguji kualitas batin kita, yaitu padang gurun dipakai oleh Tuhan untuk menguji sikap hati dan reaksi bangsa Israel dan keputusan dan tindakan ayah si bungsu “memicu” kondisi hati si sulung, sehingga ia pun bersikap dan bereaksi negatif (Lukas 15: 28-32). Keluar dari pemikiran seperti itu, sikap dan reaksi kita menentukan “siapa kita sesungguhnya”, yaitu karakter kita (Amsal 19:12). Kejadian 39:6, Firman Tuhan berkata, “Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.” Kejadian 50:20, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” Bagaimana kita melihat kondisi kita akan menentukan bagaimana kita bereaksi! Yang paling utama bukanlah apa yang terjadi atas kita, tetapi bagaimana sikap dan reaksi kita atas apa yang kita alami (Kejadian 5: 20; Efesus 6: 5-8). Kita tidak dapat mencegah orang bersikap dan bereaksi negatif terhadap kita. Namun kita dapat memilih bagaimana kita memberikan respons (bersikap dan bereaksi) terhadap sikap dan reaksi orang lain (Pengkhotbah 10: 4).
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yangmenerima dapat memberikan sikap dan reaksi yang benar dan positif terhadap apapun yang kita alami. Sahabat, matri kita mulai melatih sikap dan reaksi kita, terhadap berbagai hal yang kita alami. Kita berlatih memberikan sikap dan reaksi positif, sesuai kebenaran. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Tuhan menetapkan APA yang harus kita lalui, tetapi kita menentukan BAGAIMANA melaluinya! Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 21
Makmur Sepekan Senin, 21 Maret 2016
T1
Pikirnya Masih Asap Bagaimana kita dapat memiliki pikiran dengan dasar yang benar?
Selama beberapa bulan di tahun 2015 lalu, asap sempat menutupi kota Pontianak. Hal itu menyulitkan kita melakukan berbagai aktivitas ketika itu. Waktu itu, seorang sahabat berpikir masih ada asap, sebenarnya asap sudah mulai berkurang, bahkan sebagian kita kembali beraktivitas senam oksigen. Tapi hari itu dipikirnya tidak ada asap ternyata justru hanya embun tebal. Seperti itulah sering kali menjadi permasalahan hidup sebagian manusia, terkadang terlalu cepat berpikir tanpa diukur dengan dasar yang benar, sehingga menimbulkan keraguan-raguan dalam hal mengambil keputusan. Keluar dari pemikiran seperti itu, berpikirlah dengan dasar yang benar, sehingga pikiran itu akan mendatangkan kemerdekaan hidup. Kejadian 20:11 Firman Tuhan berkata, “Lalu Abraham berkata: “Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku.” Orang yang beriman dapat berpikir salah manakala pengenalan akan ALLAH terkendala. Karena itu kenalilah ALLAHnya dengan benar, sehingga setiap janji-Nya menjadikan hatinya tenang. Manakala ia terus berpikir akan janji-Nya hatinya semakin tenang, jalan kebenaran terbuka yang sulit menjadi semakin mudah.
T2
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang mengenali Allah dengan benar, setiap janjiNya menjadikan hati kita tenang.
T3
Sahabat, marilah kita mengenal Allah dengan benar sehingga setiap janjiNya menjadikan hati kita tenang dan mendatangkan kemerdekaan hidup. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kenali Allah Dengan Benar 22 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Selasa, 22 Maret 2016
T1
Kerusakan Tertutup
Mengapa kita harus terbuka dan berdamai dengan Tuhan? Ketika rumah kami baru selesai di bangun, lis penghias yang terbuat dari kayu, yang dipasang menutupi antara kaki tembok dan lantai. Lis penghias itu tidak menjadi masalah, bahkan cukup indah terlihat kesannya. Namun dengan berjalannya waktu, lis tersebut akhirnya menjadi berbeda kesannya. Seakan-akan lis kayu tersebut termakan oleh waktu, sehingga menjadi rapuh. Setelah dibongkar baru ketahuan jika lis itu sudah termakan oleh rayap. Seharusnya tidak rusak secepat itu. Tetapi karena lis itu terpasang pada dinding dan lantai yang belum rapat, akbatnya terdapat celah dan rayap masuk merusaknya. Keluar dari pemikiran seperti itu, sekecil apapun celah kehidupan berpotensi menjadi pintu masuknya dosa, menghancurkan masa depan. Mazmur 90:8 Firman Tuhan berkata, “Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.” Manakala dosa, secara sadar atau tidak sadar disembunyikan, tidak akan ada tempat untuk menutupinya dihadapan Tuhan, bahkan dihadapkan murka-Nya yang menyala-nyala. Karena itu, terbukalah dan berdamailah dengan Tuhan, mohon pengampunan-Nya, sehingga memperoleh kehidupan oleh kemurahan-Nya.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang tidak menyembunyikan dosa sekecil apapun dihadapan Tuhan. Sahabat janganlah kita menyembunyikan dosa sekecil apapun dihadapan Tuhan. Terbukalah dan berdamailah dengan-Nya. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Terbuka Dan Berdamai Dengan Tuhan Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 23
Makmur Sepekan Rabu, 23 Maret 2016
T1
Melayani Sampai Tuntas Mengapa kita diberikan karunia dan potensi?
Paul Gunadi, pengajar konseling, menekankan, mengkonseling itu memberi diri untuk orang lain. Membuka hati, mungkin pula mengurbankan energi, waktu, dan dana. Namun, mahasiswa cenderung lebih menyukai teknik berbicara efektif. Mereka mengutamakan penguasaan metode memengaruhi dan memperbaiki orang lain. Saya sendiri merasa puas jika konseli menganggap saya mampu menolong mereka dan menyelesaikan masalah mereka. Keluar dari pemikiran seperti itu, segala potensi dan karunia yang diberikan kepada kita, bertujuan untuk melayani dan memperlengkapi, sehingga kita bisa melayani sampai tuntas dan menjawab kebutuhan banyak orang. Efesus 4:11-12 Firman Tuhan berkata, “Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajarpengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.” Kecenderungan untuk bangga kepada diri sendiri juga ada pada jemaat di Efesus yang memperoleh karunia-karunia Roh. Rasul Paulus mengingatkan jemaat, bahwa karunia itu diberikan oleh Yesus Kristus demi pembangunan tubuh Kristus. Anggota jemaat yang merasa mendapat karunia melayani memang cenderung merasa diri penting. Akibatnya, ada kemungkinan mereka justru mengabaikan kebutuhan sesungguhnya dari orang yang dilayani. Itu sebabnya sebelum memaparkan tentang kemampuan khusus yang diberikan Tuhan kepada para rasul, nabi, penginjil, gembala, dan pengajar, Paulus menganggap perlu untuk mengutip nas tentang Kristus. Yaitu bahwa Kristus turun dari tempat tinggi ke tempat terbawah, dan sekarang naik kembali ke tempat yang tertinggi (ay. 8-10). Kutipan nas itu ingin menekankan kasih Kristus yang member kasih dan pelayanan yang tuntas menjawab kebutuhan kita
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang diberikan potensi dan karunia khjusus untuk melayani sampai tuntas. Sahabat, ingatlah bahwa segala karunia dan potensi yang diberikan digunakan untuk memperlengkapi dan melayani sampai tuntas.Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Karunia Dan Potensi Untuk Melayani 24 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Kamis, 24 Maret 2016
T1
Seat Belt
Apakah yang pengajaran yang anda peroleh dalam MS hari ini? Saat penerbangan para penumpang biasanya kita diminta mengenakan seat belt. Terkadang sebagian orang yang kurang mengerti maksud dari seat belt tersebut, enggan mengenakannya. Sebenarnya tindakan seperti itu cukup membahayakan diri penumpang, manakala terjadi gangguan cuaca secara tiba-tiba. Pengenaan seat belt sebenarnya untuk keamanan diri dalam penerbangan, memang kalau diukur dengan kenyamanan pasti tidak nyaman. Bukankah yang diperlukan adalah keamanan tidak sekedar kenyamanan, walaupun itu diperlukan? Keluar dari pemikiran seperti itu. perjalanan hidup selalu dihadapkan pilihan, tentulah keputusan yang di ambil seharusnya didasari kebenaran, bukan sekedar memenuhi kebutuhan. 1 Petrus 5:8-9 Firman Tuhan berkata, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” Menyadari keadaan dalam perjalanan hidup merupakan pintu kebenaran, sebab iman tumbuh olehnya. Karena itu, lakukanlah kebenaran walaupun terkadang tidak menguntungkan. Keputusan seperti itu merupakan tindakan untuk menaikan standar iman.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang mampu mengambil keputusan yang berdasarkan kebenaran dan bukan kebutuhan. Sahabat, mari belajar untuk mengambil keputusan berdasarkan kebenaran dan bukan kebutuhan. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Ambil Keputusan Berdasarkan Kebenaran Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 25
Makmur Sepekan Jumat, 25 Maret 2016
T1
Memotong Antrian
Dimana kita bisa mendapatkan kedamaian sejati?
Disebuah restoran cepat saji di Pontianak, saya melihat kejadian luar biasa. Dimana kebaikan-kebaikan Tuhan masih banyak dinyatakan di tengah-tengah kita. Pada sebuah antrian menunggu pemesanan makanan, ada seorang ibu yang berpakaian sangat sederhana beserta anaknya masuk ke tempat itu. Dengan cepat dia memotong antrian orang banyak tersebut (dia tidak tahu tentang antrian) dan langsung menanyakan berapa harga ayam goreng dan nasi sambil mengeluarkan uang ribuan kepada petugas layanan tersebut. Tentu saja tidak cukup untuk membeli makanan tersebut. Tiba-tiba ada suara dengan santun sepasang suami istri di antrian tersebut berkata kepada petugas layanan tersebut untuk memberikan porsi makanan yang ibu tadi minta dan mereka berdua yang membayarnya. Dengan berulangkali ibu itu mengucapkan terima kasih sambil hampir menangis. Keluar dari pemikiran seperti itu, kita harus menyadari bahwa Tuhan sering memberikan kesempatan kepada kita untuk menyalurkan kasih. Amsal 11:17 Firman Tuhan berkata, “Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” Bukankah kalau kita mau menyadari dan melihat dengan hati, banyak sekali kesempatan yang diberikan Tuhan untuk kita dapat menyalurkan kasih dan kebaikan Tuhan kepada orang lain? Melihat kekurangan dan kelemahan orang lain sebagai ladang kita untuk menanam kemurahan. Mari lakukan!
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menyadari dan melihat bahwa Tuhan memberikan kesempatan umtuk menyalurkan kasih dan kebaikan. Sahabat, mari kita belajar untuk mempergunakan segala kesempatan yang ada untuk menyalurkan kasih dan kebaikan kepada sesama.Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Gunakan Setiap Kesempatan Untuk Menyaluran Kasih 26 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 26 Maret 2016
T1
Mendidik Dengan Keteladanan Melalui apakah kita bisa menjadi teladan yang baik?
Jarkoni, bisa ngajar ora bisa nglakoni. Istilah bahasa Jawa ini merupakan ejekan untuk para pendidik yang hanya bisa mengajar, tetapi tidak bisa melakukan ajarannya. Yang benar seharusnya positif, bisa mengajar ya bisa melakukan. Itulah pendidikan keteladanan. Ki Hajar Dewantoro telah meninggalkan warisan filsafat kepemimpinan pendidikan, “Ing Ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” Artinya, di depan memberi teladan, di tengah membangkitkan semangat, dan di belakang memberikan dorongan atau motivasi. Keluar dari pemikiran seperti itu, ini berarti, pendidikan yang benar dan paling efektif adalah keteladanan. 2 Timotius 3:10 Firman Tuhan berkata, “Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.” Paulus berani berkata kepada anak rohaninya, Timotius, “Hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.” Itu berarti sama dengan berkata, “Teladanilah atau ikutilah ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku, dan ketekunanku.” Bukan untuk menyombongkan diri, tetapi untuk mendidik melalui contoh atau keteladanan. Beranikah kita, baik selaku orangtua kepada anaknya, sebagai guru kepada muridnya, selaku pejabat kepada rakyat atau bawahannya, maupun sebagai pemimpin agama kepada umatnya bersikap demikian? Berkata, “Ikutilah teladan Bapak dan Ibumu”; “Contohlah Bapak dan Ibu gurumu ini”; “Teladanilah para pemimpinmu ini”; “Ikutilah ajaranku! Lihatlah kehidupanku. Ingatlah, segala keberadaan kita, bisa menjadi teladan terhadap sesama.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang bisamenjadi teladan kehidupan. Sahabat, ingatlah bahwa kita harus bisa menjadi teladan melalui segala kelakuan, sikap dan karakter kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Jadilah Teladan! Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 27
Makmur Sepekan Minggu, 27 Maret 2016
T1
Surat Kabar
Apa bacaan kesukaan anda setiap hari?
Manakala kita berpergian menggunakan pesawat tertentu, saat on board, di pintu tersedia surat kabar dari berbagai media. Sebagai penumpang bebas mengambilnya untuk dibaca. Menarik buat saya jadikan bahan renungan, dimana ketika on board, para penumpang mengambil surat kabar seperti itu, jadi masalah ketika tiba giliran, saya kehabisan surat kabarnya. Maka banyak penumpang yang lain mulai mencari kesana-sini, seakan-akan terjadi kehilangan sesuatu, bahkan tidak jarang ada yang menggerutu seperti hak-nya tersita. Keluar dari pemikiran seperti itu, surat kabar menjadi kebiasaan mendapatkan tempat dihati pembaca, sedangkan kabar baik (injil), terkadang terabaikan untuk dibaca. 2 Timotius 3:15-16 Firman Tuhan berkata, “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Manakala kabar baik dari Sorga menjadi bacaan wajib sejak kecil, akan memberi hikmat dan menumbuhkan iman kepada Yesus Kristus yang membawa keselamatan dan memperbaiki kelakuan menjadi serupa dengan Bapa Sorgawi. Seharusnya kabar baik itu menjadi buruan setiap orang percaya, yang mengaku Kristen untuk dibaca!
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menyukai injil dan menjadikannya bacaan wajib setiap hari. Sahabat, kita harus menjadikan injil sebagai kesukaan kita dan menjadi bacaan wajib setiap hari. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Jadikan Injil Sebagai Bacaan Wajib Setiap Hari 28 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Senin, 28 Maret 2016
T1
Sapi Kurban Tidak Sehat Mengapa kita harus memperhatikan tubuh, jiwa dan roh kita?
Ketika menjelang hari raya Idul Adha, bagi masyarakat pemeluk agama Islam merayakan hari raya tersebut dengan mengadakan kurban. Sebuah berita di TV menarik bagi saya jadikan bahan renungan, sapi-sapi yang sedianya sebagai kurban, melalui proses pengecekan dari dinas kesehatan yang terkait, dinyatakan tidak layak untuk dikurbankan karena tidak sehat. Sapi-sapi tersebut diternak dengan liar, sehingga makanan yang seharusnya menjadi penentu pertumbuhan dan kesehatan sapi, ternyata terkontaminasi bahan yang berbahaya. Keluar dari pemikiran seperti itu, makanan memang kebutuhan hidup, bukan berarti untuk hidup boleh sembarangan makan. Membaca dan belajar memang kebutuhan kecerdasan hidup, bukan berarti untuk cerdas boleh sembarangan membaca dan belajar. Roma 12:1 Firman Tuhan berkata, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Hidup sehat roh, jiwa dan tubuh merupakan ibadah yang sejati. Karena itu, persembahkanlah roh, jiwa dan tubuh yang sehat dan kudus sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada-Nya. Untuk itu, tubuh tidak tidak sembarangan makan, jiwa tidak sembarangan belajar, roh tidak sembarangan menyembah. Walaupun hari-hari ini terdapat begitu banyak tempat menyediakan hal tersebut, bukan berarti semuanya boleh diterima.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu mempersembahkan tubuh, jiwa dan roh kepada Tuhan. Sahabat, mari kita belajar untuk selalu mempersembahkan tubuh, jiwa dan roh kita, sebagai persembahan yang sempurna untuk Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Peliharalah Tubuh, Jiwa dan Roh Kita Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 29
Makmur Sepekan Selasa, 29 Maret 2016
T1
Motor Matic
Apa bacaan kesukaan anda setiap hari?
Setelah berlibur selama dua minggu lebih bersama keluarga, maka saya harus kembali ke tempat kerja. Dan untuk melakukan aktivitas ke kantor, saya menggunakan sebuah sepeda motor matic. Suatu pagi setelah liburan tersebut, saya bersiap-siap untuk berangkat ke kantor dan mencoba menghidupkan mesin sepeda motor saya. Entah kenapa berulang kali saya mencobanya tapi tidak berhasil dan ternyata “accu”nya bermasalah. Hal tersebut karena sudah sekian lama kendaraan tersebut tidak dihidupkan. Sumber listrik sepeda motor tersebut menjadi kosong dan tidak bereaksi sehingga menyebabkan kendaraan tersebut tidak dapat dipakai. Ujung-ujungnya saya harus membawanya ke bengkel untuk diperbaiki. Keluar dari pemikiran seperti itu, surat kabar menjadi kebiasaan mendapatkan tempat dihati pembaca, sedangkan kabar baik (injil), terkadang terabaikan untuk dibaca. Efesus 5:14 Firman Tuhan berkata, “Itulah sebabnya dikatakan: ‘Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.’” Roma 12:11, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” Apabila hati menjadi “mati” karena manusia tidak mau menerima kehadiran Roh Kebenaran dalam hidupnya maka sebenarnya kehidupannya binasa. Karena dapat dipastikan bahwa manusia tersebut terserongkan. Bangunlah dan tetaplah setia dalam membangun keintiman dengan Roh Kebenaran. Semangat menyala kembali dan cahaya kemuliaan dari Tuhan terpancar dari hidup kita.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang membangun dan tetap setia membangun keintiman dengan Roh Kudus.. Sahabat, kita harus membanghun dan tetap setia membangun keintiman dengan Tuhan setiap saat. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Setia Membangun Keintiman Dengan Tuhan 30 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Rabu, 30 Maret 2016
T1
Suara Kebenaran
Mengapa kita harus selalu berjalan dalam hadirat-Nya? Dalam sebuah perenungan saya atas kebenaran, tiba-tiba terdengar suara berkata: jangan kamu merekam berbagai gambar peristiwa kehidupan seakan-akan itu gambar-Ku, sekalipun dalam gambar itu, seakan-akan langit dan bumi menceritakan kemuliaan-Ku. Sesungguhnya gambaran kebenaran-Ku adalah Aku, bukanlah gambaran peristiwa yang sempat datang padamu. Misalnya hari-hari ini begitu banyak peran dalam bentuk berbagai gambar, baik gambar kertas, maupun video visual, tokohtokoh yang memiliki kharisma dalam hal vokal maupun pengajaran, semua itu dapat mempengaruhi imajinasi dalam batin. Karena itu, suara kebenaran memberi peringatan, manakala menginginkan penyembahannya dikenan Tuhan, seharusnya tidak terjebak ke dalam peringatan tersebut. Keluar dari pemikiran seperti itu, penyembahan merupakan hubungan batin, bukan hubungan visual, penyatu adalah iman bukan keadaan. Lukas 16:15 Firman Tuhan berkata, “Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.’” Ketika membawa persembahan sebagai korban penyembahan, manakala timbul ketidakikhlasan hati, penyembahan itu tidak berkenan kepada Tuhan. Demikian juga ibadah: manakala penyembahannya terpengaruh oleh figur pelayan maupun suasana yang terkondisi keadaan, sesungguhnya itu menjadi kebencian Tuhan.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu menyembah Tuhan dengan keikhlasan hati. Sahabat, mari kita belajar untuk selalu menyembah Tuhan dengan penuh Keikhlasan hati, sehingga penyembahan kita berkenan kepada-Nya. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan
Menyembah Dengan Ikhlas Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 31
Makmur Sepekan Kamis, 31 Maret 2016
T1
Kasus Pembunuhan Anak-Anak Mengapa kita tidak boleh menunda untuk menolong sesama?
Kasus seperti ini hampir setiap hari menghiasi berbagai media sosial. Berita tentang pembunuhan sadis terhadap anak-anak yang dilakukan para piromania. Konon mereka yang mengidap penyakit seperti itu, sebenarnya cukup menyakitkan dirinya sendiri, sebab ia tidak menyadari keadaan dirinya seperti itu. Para ahli jiwa kesulitan mendeteksi darimana sumber penyebabnya, berdasar beberapa narasumber yang berpengalaman menyimpulkan, pada umumnya keadaan itu terjadi karena konspirasi pekerjaan roh jahat dan pemahaman yang bersifat ego sentris. Kedua hal itu, cenderung mendorongnya bersikap buruk terhadap pihak lain yang tidak sejalan dengannya, bahkan dianggap lawan. Keluar dari pemikiran seperti itu, hidup tanpa impian cenderung perjalanan tanpa tujuan, hasilnya menjadi liar. Amsal 22:24-26, Firman Tuhan berkata, “Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri. Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang.” Perjalanan hidup tidak lepas dari proses kehidupan, yang disebut dinamika hidup. Artinya: proses pergeseran waktu. Sejalan dengan itu menimbulkan dari satu keadaan kepada keadaan lain. Manakala itu terjadi, jika kurang pengenalan kebenaran, hal itu menjadi persoalan bagi hidup. Sebab akan mudah meniru dan menaruh pengharapan terhadap sesuatu yang keliru yang ditularkan.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tidak egosentris dan tidak bergaul dengan orang yang tidak benar. Sahabat, mari kita belajar untuk menjaga pergaulan kita. Jangan sampai kita menjadi sama tingkah lakunya dengan orang yang tidak hidup dalam kebenaran. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan
Jagalah Pergaulan Kita 32 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Jumat, 01 April 2016
T1
Ikut Merasakan
Bagaimana kita pandangan anda tentang berkat Tuhan? Kejadian bencana asap dibeberapa kota di Indonesia membuat banyak kesengsaraan dan kesedihan. Mulai dari kemerosotan kesehatan, tersendatnya ekonomi dan berbagai kesusahan lainnya. Banyak orang yang berpendapat dan berkomentar tentang bencana asap itu tapi tidak merasakan kejadian tersebut. Dan tentunya kejadian itu akan sulit dipahami oleh orang-orang yang tidak mengalaminya. Firman Tuhan berkata dalam Ibrani 4:15, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahankelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Sebuah kamus mendefinisikan empati sebagai ”pengenalan dan pemahaman akan keadaan, perasaan, dan motif orang lain”. Apabila kita dapat berbuat untuk mengurangi kesusahan orang lain, maka kehidupan kita akan mempunyai nilai dan tidak sia-sia. Walaupun sebuah tindakan yang sederhana sekalipun, akan mempunyai dampak yang luar biasa. Kebenaran Tuhan biarlah dinyatakan dengan utuh bagi dunia melalui belas kasihan dan tindakan kasih kita. Ini yang membuat hidup kita semakin bernilai.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki hati yang penuh empati terhadap masalah yang dialami sesama.
T3
Sahabat, memiliki hati yang penuh rasa empati terhadap permasalahan yang dialami orang lain. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Empati Terhadap Sesama, Membuat Hidup Semakin Bernilai Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 33
Makmur Sepekan Sabtu, 02 April 2016
T1
Jambu Berbuah Lagi Bagaimana kita pandangan anda tentang berkat Tuhan?
Selang beberapa waktu kami berpergian, ketika balik ke rumah, pohon jambu di depan teras sudah berbuah lagi, bahkan lebih lebat dari yang sudah-sudah. Karena begitu menggiurkan keadaan buahnya, saya langsung memetik untuk mencobanya, apakah manis atau tidak? Ternyata begitu dibuka, bukan soal manis atau tidak-nya, melainkan berulat dan dalamnya busuk. Seperti itulah keadaan jambu yang tidak terawat dan tidak dibungkus dengan benar, akibatnya tercemar oleh ulat-ulat pemakan buah. Keluar dari pemikiran seperti itu, bernilai dalam kehidupan lebih baik dibandingkan berpenampilan indah. 1 Timotius 4:8 Firman Tuhan berkata, “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” Sesuatu yang berhubung dengan penampilan, terbatas gunanya. Sedangkan ibadah merupakan prinsip membangun nilai dalam keluarga Allah. Karena itu, sulit menjadikan ibadah itu mengandung janji, manakala ibadahnya kehilangan hubungan keluarga Allah.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang memperhatikan penampilan indah dan juga bernilai dalam kehidupan.
T3
Sahabat, mari kita lebiuh memperhatikan nilai-nilai kehidupan, daripada berpenampilan yang indah. Sekalipun penampilan indah juga diperlukan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Bernilailah dalam Kehidupan 34 | Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016
Makmur Sepekan Minggu, 03 April 2016
T1
Luput Dari Dahan Pohon Mengapa kita harus selalu berjalan dalam hadiratNya?
Suatu hari, ketika kami sedang melakukan senam oksigen (chi kung), tibatiba terdengar bunyi kreeek...salah satu rekan senam saat itu berada pada posisi siap melakukan gerakan senam, secara reflek ketika mendengar suara tersebut, langsung lari keluar dan terluput dari dahan pohon yang patah, yang persis jatuh diatas kepalanya. Mungkin kejadian seperti tidak terlalu menarik buat sebagian orang, terkadang beranggapan hal seperti itu biasa cuma kebetulan. Pandangan seperti itu sah-sah saja, tetapi bagi saya kejadian seperti itu merupakan perlindungan Tuhan. Keluar dari pemikiran seperti itu, manakala berjalan dalam hadirat Tuhan, dipastikan kita hidup dalam kasih karuniaNya. Amsal 10:29 Firman Tuhan berkata, “Jalan Tuhan adalah perlindungan bagi orang yang tulus, tetapi kebinasaan bagi orang yang berbuat jahat.” Kepintaran tidak menjadi jaminan bagi seseorang dapat hidup damai sejahtera, melainkan hidup dalam hadirat Tuhan yang memberi perlindungan dalam segala keadaan, itu yang memberi damai sejahtera. Pertolongan Tuhan melebihi kemampuan daya pikir manusia, ketakutan melemahkan iman percayanya.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu berjalan dalam hadiratNya.
T3
Sahabat, mari kita belajar untuk selalu berjalan dan hidup dalam hadiratNya. Hadirat Tuhan akan memberi perlindungan dan damai sejahtera. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Senantiasa Berjalan Dalam Hadirat-Nya Makmur Sepekan - Edisi VI, Maret 2016 | 35