authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan Senin, 31 Oktober 2016
T1
Dwi Kewarganegaraan Kepada apakah kita harus lebih berfokus menurut MS hari ini?
Hari-hari ini, kita mendengar dari berita berbagai media, bahwa bilamana seseorang mempunyai dwi kewarganegaraan, status seperti itu sebenarnya melanggar hukum. Karena itu, hak atas negaranya hilang, ketika orang seperti itu menginginkan hak kembali, ia seharusnya menempuh pemulihan kewarganegaraannya terlebih dahulu bukan haknya yang menjadi isu, kewajibannya yang menjadi isu. Keluar dari pemikiran seperti ini, sebaiknya berfokus pada kerajaan dari pada mengejar keinginan, manakala seseorang kehilangan kerajaan dengan sendirinya kehilangan jaminannya. Firman Tuhan dalam Matius 6:33 berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Seharusnya, sebagai orang yang dapat memikirkan keadaan hari esok, dapat memikirkan keadaan hari ini, apakah sudah mewarisi pikiran dan perasan KRISTUS yang adalah sumber kehidupan. Sebab, bukan pikiran kita yang dapat menyelesaikan masalah kita hari ini atau esok, justru sebaliknya terkadang memperburuk keadaan. Pikiran manusia cenderung timbul dari rasa takut oleh suatu keadaan.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki pikiran dan perasaan Kristus.
T3
Sahabat, karena itu, miliki pikiran dan perasaan KRISTUS yang menjadi warganegara KERAJAAN ALLAH, sehingga mewarisi otoritas untuk eksekusi kehidupan bumi seperti di SORGA. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Pikiran & Perasaan Kristus Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 1
Makmur Sepekan Selasa, 01 November 2016
T1
Jehovah Jireh
Apa yang harus kita miliki untuk memperoleh kekayaan? Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu. Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?” Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Keluar dari pemikiran seperti ini, kali pertama kata “JEHOVA JIREH” diucapkan dalam Alkitab, tujuannya bukan untuk menyediakan berkat bagi orang percaya, melainkan menumbuhkan iman bagi orang percaya dalam mengelola aset Bapa Sorgawi. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 9:10-11 berkata, “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.” Kekayaan seseorang sudah tersedia sebelum ia ada dibumi ini. Untuk itu ia memerlukan benih iman yang disediakan Allah untuk mengeluarkan kekayaannya tersebut. Karena itu, saat seseorang memberi, seharusnya dia tahu bahwa pemberiannya bukan untuk menerima kekayaan berikut, walaupun ia pasti akan diperkaya, tetapi sebagai alat untuk menumbuhkan iman yang suci, mengembalikan status diri sebagai anak Bapa dalam mewarisi perjanjian abadi-Nya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki benih iman untuk memperoleh kekayaan yang sudah disediakan Tuhan. Sahabat, milikilah benih iman untuk memperoleh kekayaan yang sudah disediakan Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Iman Untuk Memperoleh Kekayaan 2 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Rabu, 02 November 2016
T1
Keseimbangan
Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap panggilan Tuhan atas kita? Berita dari media bahwa pemerintah menyiapkan rencana memprioritaskan produksi gas untuk kebutuhan domestik, menarik buat saya jadikan bahan renungan. Konon katanya: “Kita ekspor terus banyak, sehingga melupakan kebutuhan domestik kita. Mungkin kita dulu menghitungnya tidak pas, sehingga kita harus melakukan evaluasi lagi mengenai itu.” Karena itu, pemerintah telah menyiapkan rencana untuk mengurangi ekspor gas, dan memprioritaskan penggunaannya untuk kebutuhan dalam negeri demi mendorong pengembangan industri. Kontrak penjualan gas misalnya yang akan jatuh tempo akan dinegosiasi ulang untuk memperbesar pasokan dalam negeri. Keluar dari pemikiran seperti ini, terkadang dengan keasyikan mengelola kemampuan untuk keluar melupakan kebutuhan didalam. Firman Tuhan dalam 1 Korintus 10:12 berkata, “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” Firman Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa kecenderungan manusia ketika berhasil dalam hidup merasa dirinya suda kuat. Hati-hati justru firman Tuhan mengingatkan adanya jebakan supaya tidak memperdulikan keadaan diri. Berapa banyak kita jumpai meraka yang merasa dirinya berhasil, terus mengejar keberhasilannya, sehingga melupakan kebutuhan dirinya akan kekuatan iman. Ketika keadaan sulit datang saat itu baru menyadari bahwa ia terlalu jauh ketinggalan dari semestinya. Karena itu, bangunlah dirimu diatas dasar iman yang suci sebagai kekuatan diri yang teguh.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang membangun diri di atas dasar iman yang suci, sebagai kekuatan yang teguh.
T3
Sahabat, Marilah kita menjadi orang yang membangun diri di atas dasar iman yang suci, sebagai kekuatan yang teguh. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Bangun Diri Kita Di Atas Iman yang Suci Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 3
Makmur Sepekan Kamis, 03 November 2016
T1
Bendera Merah Putih Apa yang harus kita hormati, menurut MS hari ini?
Suatu malam saya dan anak laki-laki saya, menyiapkan tiang bendera untuk dapat mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Ketika memasang bendera tersebut, saya memberitahukan kepada anak saya, jangan sampai bendera tersebut menyentuh tanah karena bagaimanapun bendera merah putih tersebut didapat dengan pengorbanan, harga, dan nyawa para pahlawan pejuang kemerdekaan. Keluar dari pemikiran seperti ini, sikap hormat akan sebuah pengorbanan harus dilakukan anak-anak Tuhan yang menjalankan kebenaran. Firman Tuhan dalam 2 Samuel 23:15-17 berkata, “Lalu timbullah keinginan pada Daud, dan ia berkata: ‘Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang!’ Lalu ketiga pahlawan itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN, katanya: ‘Jauhlah dari padaku, ya TUHAN, untuk berbuat demikian! Bukankah ini darah orang-orang yang telah pergi dengan mempertaruhkan nyawanya?” Dan tidak mau ia meminumnya. Itulah yang dilakukan ketiga pahlawan itu.’” Sikap hormat akan sebuah pengorbanan harus dilakukan anak-anak Tuhan yang menjalankan kebenaran. Hormat terhadap pengorbanan Tuhan Yesus diatas kayu salib, hormat terhadap perjuangan orang tua dan rasa hormat terhadap kebaikankebaikan lainnya. Janganlah mengabaikan, cuek dan hilang respek akan pengorbanan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menaruh hormat akan sebuah pengorbanan yang telah dilakukan sendiri, maupun orang lain, terutama pengorbanan Tuhan. Sahabat, jadilah orang yang menaruh hormat akan sebuah pengorbanan yang telah dilakukan sendiri, maupun orang lain, terutama pengorbanan Tuhan . Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Hormati Sebuah Pengorbanan 4 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Jumat, 04 November 2016
T1
Garuda Pancasila
Apa lambang kehidupan yang harus kita patrikan dalam hati kita? Ada beberapa video yang menyajikan seseorang atau kelompok yang menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Ada saudara kita yang dari Indonesia bagian timur, ada pula seorang anak kecil yang sedang menyanyikan lagu tersebut didepan kelas dan ada juga koor yang luar biasa indahnya. Kesemuanya itu menunjukkan keantusiasan dan kebanggaan terhadap lambang negara kita. Seekor burung garuda emas yang dengan kuat digantungi perisai lambang masingmasing sila dalam Pancasila. Mencengkeram sebuah pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika, kepala yang menoleh ke kanan (kebenaran), bulu sayap, leher, ekor yang melambangkan tanggal 17-8-1945, tanggal di mana Indonesia diproklamirkan menjadi negara merdeka dan berdaulat. Keluar dari pemikiran seperti ini, lambang negara adalah lambang otoritas dan kedaulatan sebuah negara. Firman Tuhan dalam Kejadian 49:9-12 berkata, “Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur. Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu,” dan Wahyu 5:10, “Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.” Lambang negara harus bersemayam dalam diri kita sebagai tanda status kewarganegaraan. Apabila salib Kristus sebagai lambang dalam hidup, bukankah kasih itu juga harus tersalur dari dalam diri kita?
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjadikan salib Kristus, sebagai lambang kehidupan yang menyalurkan kasih. Sahabat, Ingatlah, bahwa kita adalah orang yang menjadikan salib Kristus, sebagai lambang kehidupan yang menyalurkan kasih. . Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Salib Kristus adalah Lambang Kasih Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 5
Makmur Sepekan Sabtu, 05 November 2016
T1
Gaya Hidup Manusia Unggul Bagaimana memiliki gaya hidup manusia unggul?
Manusia unggul lebih dari sekadar kualitas pekerjaan, tetapi merupakan sebuah gaya hidup. Bagaimana membangun gaya hidup unggul? Keluar dari pemikiran seperti ini, gaya hidup unggul bukan cuma sesekali, tetapi harus diperlihatkan dan dihidupi dalam segala bidang kehidupan, termasuk pemikiran-pemikiran kita. Firman Tuhan dalam Daniel 6:4 berkata, “Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.” Daniel adalah contoh yang tepat sebagai manusia unggul, dikarenakan dia memiliki gaya hidup yang unggul pula. Apa saja yang harus dikembangkan untuk bisa menjadi sebuah gaya hidup unggul? 1. Karakter. Apa yang direnungkan, yang dipikirkan, yang ada di dalam pertimbanganpertimbangan dan tendensi-tendensi di dalam hati akan menunjukkan apakah seseorang adalah manusia unggul atau bukan. David Star Jordan berkata, “Tidak ada keunggulan sejati di dunia ini yang dapat dipisahkan dari hidup benar atau hidup akurat.” Berarti bagaimana kita hidup pada akhirnya akan menunjukkan keunggulan yang akan kita tampilkan. 2. Komitmen. Tidak cukup hanya sekadar berkeinginan menjadi unggul, tetapi perlu memiliki komitmen dan harus mencari jalan bagaimana agar bisa membangun gaya hidup unggul. Tanpa komitmen, gaya hidup unggul tidak akan terjadi. 3. Sikap. Ketika melihat ada produk unggul, proses kerja unggul, cara berpikir unggul, maka seharusnya kita tertarik dengan hal-hal. Kita selalu tertarik dengan hal-hal yang unggul, dan tidak tertarik dengan hal yang asal-asalan (namun tidak harus mewah). Sikap seperti inilah yang akan membuat kita siap untuk memiliki gaya hidup unggul.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang melakukan ketiga poin di atas, sampai memiliki gaya hidup manusia unggul. Sahabat, Mari kita melakukan ketiga poin di atas, sampai memiliki gaya hidup manusia unggul. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Miliki Gaya Hidup Manusia Unggul 6 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Minggu, 06 November 2016
T1
Vaksinasi
Bagaimana kita dapat menjadi kuat di dalam Tuhan? Kata diatas berasal dari kata latin “vacca” yang artinya sapi. Diberi nama sapi karena vaksin pertama kalinya berasal dari virus cacar sapi. Kegunaannya adalah agar tubuh manusia kebal terhadap sebuah penyakit dengan cara memberikan vaksin ke dalam tubuhnya. Ketika penyakit tersebut masuk ke tubuh seseorang, antibodi (imun) langsung bereaksi dan membentuk pertahanan sehingga “penyakit” yang sengaja dimasukkan tadi menjadi kalah hingga akhirnya tubuh kuat kebal terhadap penyakit tersebut. Keluar dari pemikiran seperti ini, seperti vaksinasi yang membangkitkan antibodi dalam tubuh, demikian juga Tuhan ijinkan masalah datang dalam hidup kita untuk membangkitkan ketergantungan kita padaNya dan menjadi kuat. Firman Tuhan dalam 1 Korintus 10:13 berkata, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya, “ dan 2 Korintus 7:9-10, “Namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami. Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.”
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjadi kuat karena Tuhan dan tetap bersukacita sekalipun menghadapi masalah. Sahabat Mari hadapi masalah dengan tetap bersukacita dalam Tuhan Yesus. Sadarilah bahwa Dia memberikan kekuatan baru dan didikan dalam kebenaranNya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jadilah Kuat Oleh Kuat Kuasa-Nya Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 7
Makmur Sepekan Senin, 07 November 2016
T1
Tulisan
Apa apa tulisan kehidupan anda?
Sewaktu kita diperguruan tinggi untuk menempuh tugas akhir, ada sebuah kewajiban bagi mahasiswanya yaitu membuat tulisan. Untuk Diploma dan Sarjana namanya adalah skripsi. Untuk Pasca Sarjana disebut tesis. Dan untuk program doktor atau Phd disebut desertasi. Tulisan tersebut bertujuan untuk menganalisa masalah dan membuat solusi berdasarkan data dan teori yang pernah dipelajari sewaktu kuliah. Berbagai macam permasalahan yang dikemukakan dan semuanya itu tidak terlepas dari sikap proaktif mahasiswanya dan juga arahan dari Dosen pembimbingnya. Keluar dari pemikiran seperti ini, sebanarnya dalam kehidupan kita, juga ada sebuah tulisan lain yang disebut “jalan kehidupan”. Firman Tuhan dalam 2 Tesalonika 3:17-18 berkata, “Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!” Setiap saat, ada sebuah “pena kehidupan” yang menulis jalannya hidup kita. Apakah kita menulisnya sebagai sebuah kebodohan atau sebuah cerminan kebenaran Firman Tuhan? Roh Kudus sebagai pembimbing dan kitab suci sebagai dasar dan petunjuk. Sewaktu hari akhir nanti “tulisan” kita akan menjadi sebuah tanggung jawab yang akan dipresentasikan dihadapan Tuhan.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang menulis jalan kehidupan anda yang adalah cerminan kebenaran firman Tuhan.
T3
Sahabat, bahwa kita adalah orang yang menulis jalan kehidupan anda yang adalah cerminan kebenaran firman Tuhan, menjadikan Roh Kudus sebagai pembimbing dan firman Tuhan sebagai dasar dan petunjuk. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Tulis Jalan Kehidupan Sesuai Kebenaran 8 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Selasa, 08 November 2016
T1
Yesus Mati
Bagaimana memiliki gaya hidup manusia unggul?
Markus 15:33-41 menjelaskan saat yang mencekam, di mana Putra Allah harus mati menanggung cawan murka Allah Bapa demi menebus dosa manusia. Bahkan alam pun berduka menyaksikan peristiwa ini (33). Tepat jam tiga merupakan puncak penderitaan Yesus di kayu salib. Di saat itu, Ia mengalami penderitaan yang berat karena Allah Bapa berpaling muka daripada-Nya karena dosa yang ditanggung-Nya. (34). Keluar dari pemikiran seperti ini, pengorbanan Yesus di kayu salib sangat mahal harganya. Firman Tuhan dalam Markus 15:39 berkata, “Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!” Di kayu salib, orang-orang berpikir Yesus meminta tolong pada Elia (35-37), padahal bukan. Ia berseru kepada Bapa Surgawi sebab Yesus harus terpisah sementara waktu karena dosa umat manusia yang ditanggung-Nya. Keterpisahan ini sangat mengerikan sehingga Yesus berseru dengan suara nyaring (34). Tentu saja ini berat bagi-Nya, karena Ia dan Bapa memiliki relasi yang sangat intim, dekat, dan penuh kasih (Mat 11:27). Tetapi semua itu harus Yesus jalani bukan semata-mata demi menggenapi nubuatan Daud (Mzm 22:2), melainkan demi menebus umat yang dikasihi-Nya. Ayat diatas menjelaskan bagaimana seorang kepala pasukan bisa bertobat karena menyaksikan penderitaan Yesus. Semua penderitaan itu Yesus hadapi dalam kesendirian. Meski demikian, Ia tetap menjalani semuanya hingga tiba saatnya Ia menyerahkan nyawa-Nya (37). Tabir Bait Suci pun terbelah menyaksikan kematian sang Putra Allah (38), lambang dipulihkannya keterpisahan antara Allah dan manusia.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang sadar akan siapa Yesus dandiri sendiri. Sahabat, jangan anggap murah karya Kristus dengan terus-menerus hidup dalam dosa. Jangan remehkan penderitaan-Nya di salib dengan terus-menerus mengeraskan hati di hadapanNya. Bahkan kepala pasukan pun bisa tersadar akan siapa Yesus ketika melihat kematian-Nya. Tidakkah kematian-Nya menyadarkan siapa kita dan siapa Dia?. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Kematian-Nya Menyadarkan kita Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 9
Makmur Sepekan Rabu, 09 November 2016
T1
Vaksin Penyesatan
Mana yang lebih peinting dan harus kita utamakan, Iman atau kegiatan spiritual? Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Keluar dari pemikiran seperti ini, Yesus berkata: bahwa kecenderungan kehidupan terbuka bagi penyesatan, menutup pintu bagi kebenaran. Hari-hari ini munculnya berbagai fenomena yang menyesatkan, salah satunya adalah munculnya permainan “POKEMON”. Kalau kita lihat dari penyebarannya, sulit dinalar dengan akal sehat. Dalam waktu begitu singkat, jutaan manusia terinfeksi virus permainan seperti itu. Firmn Tuhan dalam Lukas 11:22-26 berkata, “Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.” Roh jahat cenderung bergerilya mencari pintu masuk untuk menyesatkan para pengikut KRISTUS yang tidak beriman. Manakala ia berhasil masuk dalam kehidupan kita, menimbulkan keadaan yang berbahaya. Karena itu, orang KRISTEN bukan dilihat spiritualnya, melainkan kebenaran yang diajarkannya: menumbuhkan IMAN atau fanatik kepada liturginya. Orang benar hidup oleh IMAN, bukan kegiatan spiritualnya.
T2
Bayangkan Anda adalah orang benar yang hidup oleh iman dan bukan kegiatan spiritual.
T3
Sahabat, orang Kristen dilihat dari imannya, bukan kegiatan spiritualnya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Hidup Oleh Iman 10 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Kamis, 10 November 2016
T1
Transformasi Kehidupan Apa yang harus kita lakukan untuk mengalami transformasi kehidupan?
Beberapa kali kita melihat terjadi relokasi kediaman sebagian warga DKI oleh pemerintah, bahkan tidak jarang terjadi tolak-menolak yang menjadi pemandangan kurang nyaman. Seakan-akan terjadi perlakuan yang tidak berprikemanusiaan. Disela itu, terdapat beberapa pendapat dari mereka yang terkena relokasi, sekarang memperoleh tempat kediaman baru yang jauh lebih baik. Mereka mengakui baru terasa sebagai manusia yang bernilai dengan kediaman yang cukup nyaman seperti itu. Sesungguhnya sangat menyesal dengan persepsi yang selama ini salah terhadap pemerintah DKI. Keluar dari pemikiran seperti ini, jangan mengukur suatu kejadian dengan keadaannya, walaupun sekilas kelihatannya terjadi ketidak adilan. Seharusnya, lihat makna kejadiannya. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 4:16-17, “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.” Ketika pemerintah kebenaran memerintah, cenderung melukai sebagian mereka yang masih menginginkan kehidupan lamanya, walaupun sesungguhnya, kehidupan itu terkadang telah menyengsarakan. Ketika mengalami proses pemindahannya, lama-kelamaan barulah menyadari bahwa sesungguhnya pemerintahan kebenaran itu bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, ataupun dijauhi, melainkan sebagai bingkai kehidupan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menanggalkan kehidupan lama dan mengenakan kehidupan yang baru. Sahabat, mari kita menanggalkan kehidupan lama dan mengenakan kehidupan yang baru. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Tanggalkan yang Lama, Kenakan yang Baru Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 11
Makmur Sepekan Jumat, 11 November 2016
T1
Tirai
Mengapa kita harus menerima pengurapan api Roh Kudus? Kata “tirai” pastilah tidak asing bagi kita. Dari kata itu saja sudah menunjukkan sifatnya sebagai pelindung dari sengatan cahaya. Biasanya terpasang pada gedung-gedung yang bersinggungan dengan cahaya matahari. Bagi kaum Hawa, bahkan kaum Adam juga tidak terlepas yang namanya tirai. Hanya saja tirai yang dimaksudkan adalah sejenis cream yang diformulasi menjadi pelindung muka, bebas dari sengatan cahaya matahari dan pencegahan penuaan dini. Menarik buat saya jadikan renungan, karena tirai penting bagi sebagian kita. Bahkan setiap pagi tidak lepas darinya, supaya muka terlindung dari sengatan cahaya yang berakibat fatal. Keluar dari pemikiran seperti ini, ketika penampilan menjadi prioritas, jangan mengabaikan faktor spiritual yang menjadi prinsip kehidupan. Firman Tuhan dalam Kisah Rasul 10:38 berkata, “Yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.” Sifat dari pengurapan adalah aktif, ciri-ciri bagi yang menerimanya ia akan terstimulasi olehnya. Karena itu, jangan kerajinannya menjadi kendor, kobarkanlah api Roh Kudus, biarlah api-Nya menyala-nyala mengerjakan keselamatan, supaya kehidupannya terlindung dari sengatan si jahat.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang mengobarkan api Roh Kudus yang menyalanyala mengerjakan keselamatan. Sahabat, Marilah kita menjadi orang yang mengobarkan api Roh Kudus yang menyala-nyala mengerjakan keselamatan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Kobarkan Api Roh Kudus 12 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 12 November 2016
T1
Tujuan
Mengapa kita harus memiliki impian?
Sewaktu sepasang kekasih menjalin hubungan yang serius dan melangkah pada langkah pernikahan, tentu saja hampir seluruh konsentrasinya tertuju pada hari yang sudah ditentukan dan disepakati untuk mereka menikah. Hari-H pernikahan akan menguras dan menarik energi serta otak untuk bekerja. Mulai dari tempat pemberkatan, resepsi, undangan makanan dan acara. Keluar dari pemikiran seperti ini, semuanya berfokus pada moment pernikahan tersebut. Ya, karena mereka sudah mempunyai dan menetapkan tujuannya. Maka dengan segala daya, upaya dan kekuatan berjalan menuju titik tersebut. Firman Tuhan dalam Kejadian 37:7, 9 berkata, “Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu. Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: ‘Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku.’” Dan Amsal 29:18, “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.” Impian dan menetapkan tujuan adalah sebuah titik yang menjadi patokan arah dalam kita melangkah untuk meraihnya. Sewaktu kita berfokus pada mimpi tersebut maka energi dan daya kreasi akan mendekati kita. Tetapkan tujuan, raih mimpi, siapkan diri dan selesaikan dengan kuat. Tuhan menyertai jalan kita.
T2
Bayangkan Anda adalah orang benar yang hidup menetapkan tujuan, meraih mimpi, menyiapkan diri dan selesaikan tujuan.
T3
Sahabat, jadilah orang benar yang hidup menetapkan tujuan, meraih mimpi, menyiapkan diri dan selesaikan tujuan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki impian dan Wujudkan Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 13
Makmur Sepekan Minggu, 13 November 2016
T1
Saling Tubrukan
Apa yang harus kita lakukan untuk mengalami transformasi kehidupan? Banyaknya kendaraan dijalan raya menyebabkan tinggi potensi kecelakaan dan tubrukan. Selain karena ramainya kendaraan juga ketika berlalu-lintas yang tidak baik. Saling berebut jalan, melanggar ramburambu dan sikap semena-mena di jalan. Ternyata anggapan tersebut diluruskan oleh papa saya sewaktu kami berkendaraan berdua. Di samping saya, beliau bercerita sambil tertawa,” Papa heran, bagaimana bisa, jaman papa dulu kendaraan di jalan raya sebagian besar masih menggunakan dokar dan sepeda, tapi bisa banyak kecelakaan? Koq bisa banyak pengendara sepeda “dicium” kuda alias ditubruk. Sebenarnya bukan karena banyaknya kendaraan semata, tapi karena para pengguna jalan tersebut tidak paham dan tidak mau mematuhi aturan-aturan lalu lintas.” Keluar dari pemikiran seperti ini, Ketidaksadaran manusia akan kebenaran, akan membuat hidup menjadi tidak benar. Firman Tuhan dalam Yohanes 8:32 berkata, “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Ketika kesadaran kebenaran ada dalam hidup kita, maka dalam keadaan apapun hidup kita akan benar. Walaupun bukan tanpa masalah, akan tetapi kebenaran tersebut yang akan membawa sebuah dampak yang positif dalam hidup kita. Tetaplah berjalan dalam regulasi Kerajaan Allah dan muliakan Tuhan dengan kebenaran Firman yang kita jalankan.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang sadar akan kebenaran dan hidup didalamnya.
T3
Sahabat, jadilah orang yang sadar akan kebenaran dan hidup didalamnya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Sadar Akan Kebenaran 14 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Senin, 14 November 2016
T1
Ular & Tukang Kayu Apakah kemarahan berguna untuk diri sendiri?
Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan & tidak merapikannya. Nah ketika ular itu masuk ke sana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali. Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya. Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit kuat gergaji itu. Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, akhirnya ia pun mati binasa. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tersebut di sebelah gergaji kesayangannya. Keluar dari pemikiran seperti ini, tindakan yang jahat, berasan dari hati dan pikiran yang dipenuhi kejahatan pula. Firman Tuhan dalam Yakobus 2:4 berkata, “Bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?” Sahabat, kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terluka sebenarnya adalah diri kita sendiri. Tidak ada musuh yang tidak dapat di taklukkan oleh cinta kasih, tidak ada penyakit yang tidak dapat di sembuhkan oleh kasih sayang, tidak ada permusuhan yang tidak dapat dimaafkan oleh ketulusan, tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh ketekunan dan tidak ada batu keras yang tidak dapat di pecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari diri kita. KEMARAHAN, PIKIRAN NEGATIF, AKAR PAHIT, KEBENCIAN DAN KECEWA AKAN MENGHAMBAT PERTUMBUHAN ROHANI KITA
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang rela mengampuni dan dengan cepat melepaskan dan membuang sampah pengotor hati dan pikiran. Sahabat, Marilah kita melatih setiap saat untuk mengampuni, memaafkan dengan tulus, mampu dengan cepat membuang sampah pengotor hati dan pikiran kita. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Mengampuni dengan Tulus Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 15
Makmur Sepekan Selasa, 15 November 2016
T1
Truk Sampah
Apa yang harus kita waspadai, menurut MS hari ini?
Adik laki-laki saya tinggal di sebuah perumahan di kota kelahiran kami. Disekitar komplek perumahannya asri dan berhawa sejuk. Ada sebuah sungai yang mengalir di depan rumahnya dan banyak pohon rindang dipelihara oleh pihak pengembang, hingga lingkungan tersebut menjadi hijau dan segar. Suatu malam, entah bagaimana ada sebuah truk pengangkat sampah kosong parkir depan rumahnya. Yang konyol, supirnya kabur entah kemana. Tentu saja aroma busuk dan bau sampah menyebar seantero komplek tersebut. Beberapa penghuni sampai muntah-muntah karena aroma tersebut. Singkat cerita, supir tersebut baru datang keesokan harinya. Pengurus RW menegur keras supir tersebut dan akhirnya truk tersebut dikeluarkan dari areal tersebut. Keluar dari pemikiran seperti ini, kehidupan yang sudah bersih, masih bisa dikotori sampah dosa, seperti perumahan di atas. Firman Tuhan dalam Matius 13:19 berkata, “Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Dan ayat 25, “Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.” Kehidupan yang Tuhan janjikan adalah kehidupan Eden. Kehidupan dalam pemeliharaan, bermartabat, kelimpahan dan asri. Akan tetapi ketika kita menjalani hidup, tanpa sadar kekuatiran dan ketakutan masuk dalam hidup kita. Dan apabila kita terbiasa berjalan dalam janji Tuhan maka kita peka akan “taburan si jahat” masuk dalam hidup kita..
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan terikat dalam pembapaan. Sahabat, mari tetaplah hidup dalam kebenaran Firman Allah. Ikatkan hidup dengan pembapaan, pementoran dan covenant yang benar. Jangan ijinkan ilalang tumbuh dalam hidup kita yang membuat hidup terombang-ambing dan merasa tidak ada kepastian. JanjiNya ya dan amin. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Berjalan Dalam Janji Tuhan 16 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Rabu, 16 November 2016
T1
Menolak Undangan
Apa yang tidak boleh kita lakukan menurut MS hari ini?
Sebuah undangan pesta datang kepada seseorang dari seorang Raja. Tetapi karena sedang kesal hatinya, membuat orang tersebut marah kepada pembawa surat undangan Raja. Bahkan karena kesalnya, sang pembawa undangan tersebut dilukai dan dianiaya. Setelah pembawa undangan tersebut pulang ke kerajaannya dengan luka parah sambil melapor kepada sang Raja, maka murkalah sang Raja yang kemudian memerintahkan pasukannya untuk memyeret orang tersebut ke dalam kegelapan penjara. Keluar dari pemikiran seperti ini, kisah yang tragis dari seorang yang tidak menghargai sebuah anugerah dikarenakan sikap hati yang tidak benar. Firman Tuhan dalam 1 Samuel 8:7 berkata, “TUHAN berfirman kepada Samuel: ‘Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.’” Dan Matius 22:3-7, “Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orangorang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.” Yang ditolak sebenarnya adalah yang mengundang. Tanpa sadar kita menolak banyak sekali anugerah Tuhan karena pemikiran skpetis ataupun karena luka hati. Jadi apabila anugerah menghampiri kita, percayalah bahwa Kerajaan Allah sudah datang dalam kehidupan kita. Jadi apa respon kita?
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang tidak menolak anugrah Tuhan karena alasan apapun. Sahabat, jadilah orang yang sadar dan tidak menolak anugrah Tuhan dengan alasan apapun. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jangan Menolak Anugrah Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 17
Makmur Sepekan Kamis, 17 November 2016
T1
Tetaplah Hatimu
Bagaimaan caranya untuk menghindari kemungkian terjadinya penyerongan? Dalam perjalanan hidup, manusia menghadapi banyak tantangan dan masalah. Menjadi semakin runyam ketika kebanyakan manusia mengandalkan kemampuan berpikir dan kekuatannya sendiri. Ketika “bisikan” lembut Roh Tuhan yang memberi arahan pada kita mulai diabaikan, karena melihat permasalahan terasa super besar. Kita kecapekan dengan hasil yang tidak maksimal sehingga membuat frustasi, hilang harapan dan tidak ada iman. Ujung-ujungnya kita menghalalkan segala cara dan penyerongan. Dan banyak juga yang mengatas namakan berkat dari Tuhan padahal di dapat dari hal yang menyimpang. Keluar dari pemikiran seperti ini, manusia harus memiliki ketetapan hati. Firman Tuhan dalam Mazmur 103:1-2 berkata, “Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” Dan Amsal 3:5-6, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Remukkan jiwa dalam penundukan kebenaranNya. Muliakan namaNya yang Kudus dalam penyembahan dan pujian. Akuilah Dia dalam lakumu yang berarti berlakulah dalam kebenaranNya. Walaupun segala sesuatunya nampak tidak mungkin dalam pencapaian. Tetaplah berjalan dalam jalanNya. Walaupun hal tersebut seakan tidak mendukung rencana-rencana hidup kita. Tapi mari ingat, bahwa Dia lah yang memberikan harapan pada masa depan kita. Jauhi jalan “alternatif” yang tanpa sadar akan menjatuhkan kita. Tetaplah ingat kebaikanNya, tetaplah “Yada” (hubungan yang intim) denganNya, tetaplah berharap, tetaplah beriman dan tetaplah bertindak dalam kebenaranNya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang tetap berjalan dalam jalannya Tuhan, sekalipun sulit. Sahabat, Marilah kita tetap berjalan dalam jalan-Nya Tuhan, sekalipun sulit. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Tetap Berjalan Dalam Jalan Tuhan 18 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Jumat, 18 November 2016
T1
Tinggal Dalam Kehendak Allah Apa yang harus kita bangun dalam Tuhan?
Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya. Keluar dari pemikiran seperti ini, Tuhan tidak berjanji bahwa alam tidak menurunkan hujan dan badai, tetapi Tuhan memberi kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan seperti itu. Firman Tuhan dalam Kejadian 13:11-12 berkata, “Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.” Kita tahu dari kisah keadaan Abraham dan Lot, ketika membaca ayat sebelumnya, dimana keduanya menghadapi keadaan kehidupan yang tidak baik, walaupun mereka diberkati secara finansial luar biasa. Menjawab keadaan seperti itu, Abraham tidak mau keluar dari kehendak Allah, sebab dia tahu bahwa masalah yang dihadapinya adalah lintasan hidup. Bukan hidupnya yang direncanakan Allah seperti itu. Karena itu, ia membangun hidupnya dalam kehendak Allah, bukan keinginannya. Terkadang keadaan yang dihadapi tidak menyenangkan, tetapi Tuhan membuat segalanya indah pada waktunya.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang membangun hidup anda dalam kehendak Tuhan. Sahabat, mari bangulah hidup anda dalam kehendak Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Bangun Hidup Dalam Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 19
Makmur Sepekan Sabtu, 19 November 2016
T1
Tidak Sesuai Panggilan Hati Apa yang tidak boleh kita lakukan menurut MS hari ini?
Seorang ibu mengeluh dengan keadaannya. Muaranya, ia melakukan sesuatu bukan dari keiklasan hati melainkan tekanan dari suaminya. Konon, katanya suaminya mendambakan seorang wanita dengan pakaian “rada seksi”. Mungkin terinspirasi dengan gaya hidupnya yang suka berada didunia malam. Seperti itu ia lakukan untuk suaminya. Namun keluar dari hasrat hati. Lama-kelamaan jiwanya tertekan. Gangguan dalam hal emosi menjadi tidak terkendali, sehingga rumah tangga mereka nyaris hancur, bahkan wanita ini menjadi dua pribadi. Keluar dari pemikiran seperti ini, jangan melakukan sesuatu dalam hidup karena dikendalikan orang, bukan panggilan hati sesuai kebenaran. Firman Tuhan dalam Yesaya 9:15 berkata, ”Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.” Jika seseorang berniat mengendalikan keadaan kota atau bangsa dengan keinginan yang keluar dari kebenaran, sebenarnya ia telah menyesatkan keadaannya, Sebaliknya, jika ia dikendalikan keangkuhannya, ia menciptakan kekacauan bagi diri sendiri.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang melakukan segala sesuatu sesuai panggilan hati.
T3
Sahabat, jadilah orang yang melakukan segala sesuatu sesuai panggilan hati anda. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Harus Sesuai Panggilan Hati 20 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Minggu, 20 November 2016
T1
Takut Menutupi Jalan Hidup Apa yang dalam diri kita harus bertumbuh?
Seorang bapak berkata tidak mau naik pesawat, dan ucapannya memang benar sampai hari ini belum pernah naik pesawat, sepertinya begitu konsisten terhadap ucapannya. Sebenarnya ia bukan konsisten melainkan takut jatuh kalau naik pesawat. Kita harus akui ketakutan merupakan suatu keadaan yang mudah menyerang siapa saja, kapan saja, dimana saja, tapi bukan berarti ketakutan boleh menguasai hidup kita. Sebab dengan ketakutan seseorang mudah dijatuhkan, apalagi suatu ketakutan yang dikarenakan asumsi, bukan kebenaran. Keluar dari pemikiran seperti ini, jangan membiarkan suatu kelemahan dalam diri kita menjadi alasan untuk tidak melakukan perintah kebenaran, sikap seperti itu merupakan musuh perjalanan hidup. Firman Tuhan dalam Lukas 12:22, 25-26 berkata, “Yesus berkata kepada muridmurid-Nya: ‘Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?’” Mimpi buruk masa depan merupakan pengalaman masa lalu yang terkonstruksi dalam memori bawah sadar, ketika dalam suatu keadaan suka tidak suka materi pikiran bawah sadar itu akan bekerja. Keadaan seperti itu cenderung mendatangkan ketakutan yang melemahkan perjalanan hidupnya, sehingga kehilangan jati diri sebagai anak Allah yang mempunyai kepastian panggilan hidup. Karena itu, seharusnya kejiwaan yang bertumbuh sesuai dengan perjalanan waktu, sehingga memberi pertumbuhan keimanan seturut panggilan hidup.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki kejiwaan yang bertumbuh sesuai dengan perjalanan waktu. Sahabat, Marilah kita menjadi orang yang memiliki kejiwaan yang bertumbuh sesuai dengan perjalanan waktu . Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Miliki Jiwa yang Bertumbuh Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 21
Makmur Sepekan Senin, 21 November 2016
T1
Tetap Hormati Sebagai Pemimpin Apa yang anda dapatkan dari renungan MS hari ini?
Ada tiga orang yang bersahabat (A, B dan C) dengan akrab dan baik semasa mereka menjadi staf. Mereka dapat saling mengemukakan pendapat dengan ringan dan tanpa beban karena kedekatan mereka. Nah permasalahannya adalah dua diantara mereka (A dan B) diangkat dan dipromosi sebagai pemimpin diperusahaan yang sama. Mereka bertiga masih sering bertemu dalam rapat dan membahas masalah dengan staf-staf yang lainnya. Permasalahannya adalah si C masih memakai gaya lamanya dalam berkomunikasi. Dengan blak-blakan dan cenderung menyerang serta mempermalukan dua rekannya yang menjadi atasannya. Berulangkali si A dan B yang menjadi pemimpinnya selalu mengingatkan si C agar menjaga sikap dan berkomunikasi dengan santun. Karena masih belum ada kesadaran dari si C, maka sampai sekarang pun sikapnya belum berubah. Keluar dari pemikiran seperti ini, hormatilah pemimpin, walaupun usianya lebih muda, sahabat kita, atau teman main kita. Firman Tuhan dalam Bilangan 12:1-2, 9-10 berkata, “Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Kata mereka: ‘Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?’ Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN...Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia. Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!” Hormatilah pemimpin kita walaupun beliau adalah teman main atau sahabat kita sekalipun. Jangan memandang sebelah mata atas kedudukannya karena Tuhan sendiri yang memilihnya menjadi pemimpin. Berikan ketundukan kepadanya yang menghasilkan kehormatan buat hidup kita.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang membangun ketundukan kepada pemimpin anda. Sahabat, mari hormati pemimpin kita. Tunduklah padanya, yang akan menghasilkan kehormatan bagi kita. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Hormati Pemimpin Kita 22 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Selasa, 22 November 2016
T1
Terpisah Dari Kelompok Apa yang tidak boleh kita lakukan menurut MS hari ini?
Suatu siang kami bersama-sama teman-teman kuliah pergi ke sebuah pasar di Shanghai. Beberapa rekan saya berasal dari Swiss, Jerman, Amerika Serikat, Argentina dan tentu saja dari Indonesia. Entah karena terpukau dengan barang-barang di pasar tersebut, salah satu rekan saya terpisah. Dia seorang perempuan dari Amerika Serikat. Akhirnya dia panik dan menangis. Dalam kebingungan di tengah keramaian pasar tersebut, bertemulah dia dengan dua rekan saya dari Indonesia. Karena merupakan teman satu universitas, maka timbul sebuah respon kebahagiaan dari wajahnya dan katanya, “Don’t leave me alone, walk with me, guys.” Keluar dari pemikiran seperti ini, jangan sampai kita terpisah dari kasih Kristus. Firman Tuhan dalam Mazmur 119:176 berkata, “Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan.” Terpisah dari kelompok (persekutuan) Kasih Kristus merupakan hal yang menyedihkan. Mungkin pertama kali terasa bebas, karena banyak iming-iming dunia yang membuat kita lupa diri. Akan tetapi, sewaktu kita sadar bahwa diluar ikatan kasih itu akan membuat kita tersesat, kita menjadi panik dan bingung. Jadi, tetap bangun dan kuatlah dalam ikatan tali keluarga Allah. Dan jangan lupa, cari yang hilang dan tersesat.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang bangun dan kuat dalam ikatan tali keluarga Allah.
T3
Sahabat, jadilah orang yang bangun dan kuat dalam ikatan tali keluarga Allah. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Kuat Dalam Ikatan Tali Keluarga Allah Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 23
Makmur Sepekan Rabu, 23 November 2016
T1
Sumber Keunggulan
Sudahkah Anda terhubung dengan Allah, sumber keunggulan? Keunggulan adalah sebuah pilihan, keputusan, dan hal itu tidak terjadi begitu saja ataupun terjadi melalui doa. Walaupun doa penting, keputusan kitalah yang pada akhirnya menentukan apakah kita akan menjadi manusia unggul atau tidak. Keluar dari pemikiran seperti ini, keputusan menentukan kehidupan kita. Firman Tuhan dalam Amsal 22:29 berkata, “Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.” Ayat diatas mengatakan orang yang terampil, orang yang excellent (unggul); orang yang cakap di dalam pekerjaannya akan berdiri di hadapan raja-raja, pemimpin dunia, orang-orang yang berpengaruh. Keunggulan selalu dimulai dari orangnya. Ini berbicara soal karakter, kepribadian, mental, keterampilan, kapasitas, dan seterusnya. Yang kemudian diperlihatkan melalui suatu proses dan hasil kerja yang unggul. Keunggulan bukan hanya sekedar kualitas kerja, kualitas produk, kualitas kepemimpinan ataupun kualitas pelayanan, tetapi keunggulan lebih menyangkut sebuah gaya hidup. Manusia diciptakan secara luar biasa, begitu banyak sel, betapa rumit sarafsarafnya, organ-organ penting seperti jantung, ginjal, dan paru-paru, memperlihatkan betapa hebat dan unggul Tuhan, Sang Pencipta. Perhatikan bagaimana alam semesta terus bergerak tanpa saling bertabrakan satu dengan yang lain sejak awal penciptaan sampai sekarang. Itu sebabnya, sebagai umat-Nya kita perlu terhubung dengan Allah yang unggul seperti ini, sehingga kita pun pada akhirnya akan menjadi unggul. Sama seperti halnya dengan peralatan elektronik, harus terhubung dengan sumber listrik, baru dapat berfungsi secara baik.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki hubungan yang intim dengan Allah, Sang Sumber Keunggulan. Sahabat, Marilah kita menjadi orang yang memiliki hubungan yang intim dengan Sang Sumber Keunggulan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Keunggulan Menyangkut Gaya Hidup 24 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Kamis, 24 November 2016
T1
Helm Anti Ngantuk Apa yang anda dapatkan dari renungan MS hari ini?
Baru-baru ini dua anak muda dari salah satu universitas di Surabaya menemukan alat anti ngantuk. Alat tersebut dikeluarkan dari hasrat hati anak Tuhan yang bermuara dari keprihatinannya atas kecelakaan di saat mudik lebaran. Konon katanya, kebanyakan dari kecelakan yang terjadi tersebut diakibatkan dari pengendara bermotor yang mengantuk. Oleh karena itu sekelompok anak muda tersebut meriset untuk membuat alat anti ngantuk. Ketika penemuan itu diumumkan, mengundang ketertarikan panitia perlombaan karya ilmiah untuk diikut sertakan dalam ajang kompetisi di Malaysia. Penemuan sejenis itu dianggap relevan bagi keperluan masa kini dan berhasil memperoleh penghargaan medali emas dari panitia. Keluar dari pemikiran seperti ini, suatu keadaan membahayakan kehidupan manusia menarik keprihatinan dari anak-anak Tuhan untuk menghadirkan pengamanannya, apalagi keprihatinan Tuhan atas keselamatan manusia. Firman Tuhan dalam Yohanes 3:16 berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Suatu perhatian yang besar dari Bapa, yang empunya kehidupan, atas manusia yang telah terjual ke dalam hukuman dosa, kematian kekal. Karena itu, kasih Bapa merupakan kekuatan yang menghasilkan keselamatan dan perlindungan perjalanan hidup.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang hatinya dipenuhi kasih Bapa yang adalah kekuatan yang menghasilkan keselamatan dan perlindungan. Sahabat, penuhilah hati anda dengan kasih Bapa yang adalah kekuatan yang menghasilkan keselamatan dan perlindungan perjalanan hidup. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Penuhi Hati dengan Kasih Bapa Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 25
Makmur Sepekan Jumat, 25 November 2016
T1
Kisah Lucu Bermakna Bagaimana mengatasi hati yang terluka?
Dalam sebuah acara talk show, diundang orang-orang dekat Presiden Sukarno untuk membagikan kisah berbagai kejadian yang cukup menjadi inspiratif bagi generasi sekarang. Mungkin tidak banyak orang tahu tentang kejadian-kejadian seperti itu. Ada satu kisah yang menarik bagi saya untuk dijadikan bahan renungan. Di suatu kesempatan, bapak Presiden dijadwalkan bertemu dengan pembesar dari negara sahabat. Di waktu yang sama, jempol kaki sang Presiden mengalami pembengkakan. Keadaan seperti itu tentu tidak memungkinkan bagi beliau untuk dapat memakai sepatu, sedangkan kita tahu Presiden Sukarno adalah orang yang paling rapi dalam hal berpakaian. Karena itu, tidak mungkin beliau berpakaian rapi dengan sendal jepit. Sebagai jalan keluarnya, sepatu dibagian jempolnya dilobangi sehingga jempol yang bengkak bebas dari hempitan sepatu! Keluar dari pemikiran seperti ini, sekecil apapun luka berakibat pembengkakan, akan menghambat ruang lingkup kehidupannya. Firman Tuhan dalam Mazmur 109:22-23 berkata, “Sebab sengsara dan miskin aku, dan hatiku terluka dalam diriku; aku menghilang seperti bayang-bayang pada waktu memanjang, aku dikebutkan seperti belalang.” Sebagai orang yang berakal tentu tidak membiarkan hatinya yang terluka berlanjut, sebab dengan keadaan seperti itu, dapat menyebabkan hilangnya janji-janji mulia Tuhan. Karena itu, kesembuhan bukan dari luar melainkan tersedia dari dalam diri sendiri. Ketika seseorang menyadari bahwa dirinya bukan hidup dari bagian itu, mengapa kita harus kalah karena sebagian yang melukainya itu.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang tidak membiarkan hatinya terluka lebih lanjut. Sahabat, jangan membiarkan hati anda terluka lebih lanjut, segera serahkan kepada Tuhan untuk dipilihkan kembali. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jangan Biarkan Hati Terluka 26 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 26 November 2016
T1
Merdeka Seutuhnya
Sudahkah Anda terhubung dengan Allah, sumber keunggulan? Setiap 17 Agustus kita merayakan kemerdekaan INDONESIA. Disaat itu juga, setiap presiden akan memberi pidato kenegaraan sehubungan dengan kemerdekaan. Sering kita mendengar pidato dari presiden-presiden sebelumnya yang memerintah di Indonesia, bahwa kita seharusnya merdeka seutuhnya. Manakala pernyataan tersebut dilaksanakan, sesungguhnya Indonesia bukan saja menjadi negara yang diistilahkan macan asia, melainkan macan dunia. Keluar dari pemikiran seperti ini, pernyataan itu dimungkinkan terjadi manakala pesan Presiden Jokowi tentang revolusi mental dilakukan. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 3:17-18 berkata, “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” Kemerdekaan fisik, cenderung tidak membawa seseorang menjadi sempurna, seperti yang difirmankan manakala tidak merdeka seutuhnya, roh, jiwa dan tubuh. Kemerdekaan itu seharusnya dimulai dengan kemerdekaan yang dikerjakan oleh Roh Allah, sehingga membawa manusia kepada kemerdekaan kembali kepada khaliknya.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang mengalami kemerdekaan yang dikerjakan Roh Kudus, yaitu kemerdekaan kembali kepada khaliknya.
T3
Sahabat, Marilah kita menjadi orang yang mengalami kemerdekaan yang dikerjakan Roh Kudus, yaitu kemerdekaan kembali kepada khaliknya. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Jadilah Merdeka Dalam Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016 | 27
Makmur Sepekan Minggu, 27 November 2016
T1
Menghadapi Masalah Dengan Tekun & Sabar Apa yang anda dapatkan dari renungan MS hari ini?
Seringkali orang Kristen tidak tekun dan sabar dalam menghadapi tantangan. Keluar dari pemikiran seperti ini, segala sesuatu yang kita alami, seperti masalah, tantangan, kesulitan, dan penderitaan, harus dihadapi dengan sabar dan tekun. Firman Tuhan dalam Kolose 1:9-12 berkata, “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.” Bagaimana agar dapat mengahadapi masalah, tantangan, dengan sabar dan dengan tekun? Kolose 1:9-12 menjelaskan sebagai berikut: 1. Diperlukan dukungan doa dari saudara seiman, terutama dari pemimpin rohani yang menjadi tudung rohani kita. 2. Dibutuhkan hikmat dan pengertian yang benar yang berasal dari Tuhan, bukan dari manusia atau dari diri sendiri. 3. Mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Kita bisa mengetahui kehendak Tuhan melalui pembaruan pikiran. Kadang kala yang menjadi masalah bukanlah masalahnya, melainkan cara berpikir dan pemikiran. 4. Hidup layak dan berkenan di hadapan Tuhan. Banyak orang Kristen lupa membawa diri untuk bisa berkenan di hadapan Tuhan. Mereka memohon agar Tuhan menolong mereka, tetapi lupa menjadikan diri mereka layak di hadapan Tuhan. 5. Harus menghasilkan buah-buah dan membawa dampak bagi orang lain. Kita perlu belajar, bukan hanya sekedar menghadapi masalah, tetapi menghasilkan buah dan berikutnya menerima kekuatan dan kuasa kemuliaan Tuhan.
T2 T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki sifat ketekunan dan kesabaran. Sahabat, lakukanlah kelima hal di atas. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Ketekunan & Kesabaran
28 | Makmur Sepekan - Edisi XVI, November 2016
authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org