authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan Senin, 02 Mei 2016
T1
Dari Aroma Dasar Apa maksudnya “minum dari air kehidupan”?
Sebagian kita mungkin pernah mencium suatu aroma ketika berada ruang-ruang tertentu, seperti ruang aroma terapi. Seperti itu terkadang terjadi dari rekayasa aroma sehingga suasana ruang seolah-olah berada di suatu taman, sekalipun jelas-jelas itu bukan taman. Berbeda manakala aroma yang timbul bukan bersifat rekayasa, melainkan tumbuh dari bahan dasar material yang berada dalam ruang tersebut. Ketika seseorang masuk dalam ruang seperti itu, ia sungguh-sungguh akan merasakan berada dalam taman dengan aroma khas merebak diruang tersebut. Keluar dari pemikiran seperti itu, aroma yang berkualitas dapat mempengaruhi mental, meningkatkan kinerja kerja tubuh. Yohanes 4:13-14 Firman Tuhan berkata, “Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terusmenerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Penyembahan diibaratkan seseorang sedang minum air, dari dua jenis sumber yang memancarkan air tersebut, AIR KEHIDUPAN dan AIR REKAYASA. AIR REKAYASA hanya memenuhi hidup bersifat sementara, sedangkan AIR KEHIDUPAN memberi perubahan nilai hidup sampai kepada kekekalan. Artinya, menyembah dengan akal budi adalah suatu rekayasa kemampuan jiwa, sedangkan menyembah dalam roh merupakan penyerahan jiwa dan tubuh kepada Roh Kudus.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa anda adalah orang yang lapar dan haus akan air kehidupan dari Tuhan Yesus. Sahabat, marilah terus menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Ketika kita melakukannya, berarti kita sedang minum air kehidupan dari Tuhan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Menyembah dalam Roh Merupakan Penyerahan Jiwa Dan Tubuh Pada Roh Kudus
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 1
Makmur Sepekan Selasa, 03 Mei 2016
T1
Aturan
Apakah anda tetap menaati aturan, sekalipun merugikan? Mendapatkan penghargaan atau hadiah atas prestasi yang dilakukan adalah hal yang membanggakan. Seorang sahabat menjadi pemimpin disuatu bank sangat bergembira karena mendapatkan hadiah untuk keliling Eropa dari perusahaan tempat dia bekerja. Permasalahannya adalah aturan diperusahaannya tidak mengijinkan seorang pemimpin pergi apabila wakilnya juga pergi. Nah, kebetulan wakilnya sudah merencanakan untuk bepergian terlebih dahulu sehingga sahabat saya harus merelakan hadiahnya tersebut hangus. Keluar dari pemikiran seperti itu, sebagai seorang pemimpin dia berkata bahwa aturan tetaplah aturan yang harus dipegang dan dilaksanakan walaupun terkesan bahwa hal tersebut merugikan dirinya. Mazmur 25:9 Firman Tuhan berkata, “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.” Mazmur 26:6, “Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN,” Matius 7:14, “Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Seringkali dalam hidup, aturan “bertubrukan” dengan kepentingan, bukan? Betapa menggiurkan jalur busway yang kosong untuk diterobos karena waktu sudah mepet. Atau menerobos lampu merah karena jalanan sepi. Pembenaran-pembenaran diri untuk melanggar aturan dilakukan karena merasa hal tersebut tidak menjadi masalah. Bukankah Tuhan memperhitungkan itu semua, guys? Menaati aturan bukan hal yang mudah. Akan tetapi hal tersebut membuat diri kita menjadi pribadi yang rendah hati. Pribadi yang menyenangkan hati Tuhan.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang hidupnya selalu menaati aturan, sekalipun tidak menguntungkan. Sahabat, mari kita untuk menaati aturan, sekalipun itu merugikan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Menaati Aturan, Membuktikan Kerendahan Hati 2 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Rabu, 04 Mei 2016
T1
Dahulukan Pekerjaan Allah Dalam hal apa saja kita bisa mendahulukan pekerjaan Allah?
Peser lepton adalah koin tembaga yang bentuknya kurus dan tipis. Di antara mata uang yang berlaku saat itu. Peser merupakan satuan mata uang yang nilainya paling kecil di antara kalangan Yahudi. Di antara orang banyak, mata Yesus tertuju kepada persembahan janda miskin itu. Wanita ini hanya memberi dua peser kepada Allah, sedangkan yang lain memberi uang dalam jumlah yang besar (41-42). Di zaman itu, 1 dinar = 128 peser. Jika upah kerja 1 hari minimal Rp. 50.000, maka 1 peser = Rp. 400 (50.000 dibagi 128). Berarti, janda itu memberi persembahan Rp. 800. Persembahan wanita itu tergolong sangat kecil. Tetapi Yesus secara spontan memuji persembahan wanita tersebut. Bukan persembahannya yang penting, tetapi ketulusan hatinya untuk berkontribusi dalam pekerjaan Allah. Keluar dari pemikiran seperti itu, dahulukan kepentingan Allah daripada diri sendiri. Markus 12:41-44 Firman Tuhan berkata, ”Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggilNya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.’” Dengan kondisi yang miskin dan hidup sebatang kara, uang sekecil apa pun sangat berarti bagi wanita itu untuk bertahan hidup. Di sini ia mendahulukan kepentingan Allah daripada dirinya. Sebab dua peser itulah satu-satunya harta yang dimilikinya.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang mendahulukan kepentingan Allah. Mari kita periksa diri kita. Apakah kita lebih mendahulukan kepentingan Allah daripada kepentingan pribadi? Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Jika Kita Mendahulukan Allah, Maka Allah Pasti Mendahulukan Kita Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 3
Makmur Sepekan Kamis, 05 Mei 2016
T1
Barang Murahan
Mengapa ikita harus mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya? Kalau kita berjalan di shopping mal Mangga Dua, disitu terdapat begitu banyak barang yang murah-murah, bahkan yang bermerk terkenal juga murah. Seorang sahabat membeli jam tangan merk terkenal, sepintas lalu tidak terdapat perbedaan dengan yang asli, bahkan modelnya lebih keren dan murah. Apa yang terjadi dengan jam tangan seperti itu, ketika dipakai belum berapa lama sudah rusak, itulah sebabnya dikatakan barang murahan. Keluar dari pemikiran seperti itu, keaslian merupakan identitas yang menunjukan nilainya, harga menunjukan keadaannya. Yosua 1:8 Firman Tuhan berkata, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Barang siapa yang hidupnya dipimpin oleh Roh Kebenaran, pekerjaannya mendatang kesuksesan yang sejati, alam maut tidak dapat menguasainya. Karena itu, carilah dahulu Kerajaan Allah, dan Kebenaran-Nya, semua itu akan dikaruniakannya. Sebaliknya, mencari karunia-karunia kecenderungannya akan kehilangan Kerajaan Allah.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang bijak yang mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.
T3
Sahabat, mari kita mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Cari Dahulu Kerajaan-Nya 4 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Jumat, 06 Mei 2016
T1
Beraktivitas Dalam Kasih Hal apa yang bisa menjadi kekuiatan untuk menjalani kehidupan?
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah dombadomba-Ku.” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Keluar dari pemikiran seperti itu, kasih merupakan kekuatan untuk menghadapi setiap situasi dalam perjalanan hidup. 1 Yohanes 4:8 Firman Tuhan berkata, “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” Kasih merupakan manifestasi Allah, dalam kasih terdapat kuasa supranatural. Karena itu, dalam segala aktifitas hendaklah dilakukan dengan penuh kasih untuk menyatu dengan kasih Tuhan, sehingga menyalurkan kuasa-Nya untuk menjawab setiap kebutuhan.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dipenuhi dan menyatu dengan kasih Tuhan.
T3
Sahabat, ijinkan hati kita oleh kasih-Nya. Kasih merupakan kekuatan bagi kita untuk menjalani kehidupan, karena kasih merupakan manifestadi Allah sendiri. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Kasih Merupakan Manifestasi Allah Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 5
Makmur Sepekan Sabtu, 07 Mei 2016
T1
Bagianku
“Siapakah” sesungguhnya hak kita?
Ketika ibu menyediakan makanan di meja makan, biasanya secara otomatis kita tahu bagian kita. Mengapa? Karena kita merasa bahwa makanan tersebut adalah hak kita. Beberapa kejadian malahan menimbulkan amarah ketika makanan tersebut habis dan tidak disisihkan bagiannya. Manusia sangat peka terhadap haknya walaupun seringkali bukan dia yang mengusahakan atau membuatnya. Kebanyakan dari kita selalu menuntut bagian dan hak yang sifatnya sementara. Keluar dari pemikiran seperti itu, di dalam rumah sebagai anak-anak apakah sudah melakukan aturan yang orang tua buat? Dan apakah sebagai orang tua juga sudah memberikan bagiannya untuk anak-anaknya? Untuk saling menopang, melayani, menolong dan memperhatikan. Bukankah hal-hal kebenaran tersebut semakin diabaikan? Ratapan 3:22-24 Firman Tuhan berkata, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! “TUHAN adalah bagianku,’ kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.” Lukas 15:12, “Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.” Ketika menuntut hak bagian yang sifatnya sementara (duniawi) maka hati kita akan mulai diserongkan kepada kedagingan. Akan tetapi sewaktu kita “menuntut” kepada Tuhan untuk menjadi penguasa hidup kita, maka kebenaran akan menguasai hidup kita. Tuhan sudah memberikan banyak hal kepada hidup kita. Terutama adalah keselamatan hidup melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Adalah bagian kita untuk melayani-Nya dalam kebenaran.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menjadikan Tuhan sebagai bagian kehidupan. Sahabat, mari kita belajar untuk menjadikan Tuhan sebagai bagian kehidupan kita. Jika demikian, kita tidak perlu lagi menuntut hak kita, karena itu sudah menyatu dengan kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Tuhan Adalah Hak Kita 6 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Minggu, 08 Mei 2016
T1
Dapat Dipercaya Hal apa yang pengharapan?
menjadi
“sauh”
bagi
Masih ingatkah beberapa waktu yang lalu DKI timbul masalah dengan tempat pembuangan sampah? Biasanya pembuangannya di Pulo Gebang, Bekasi. Berhubung alat pengangkutnya kurang memenuhi syarat, mengotori jalan yang dilintasi sehingga mengganggu masyarakat setempat. Kejadian seperti itu membuat warga keberatan kendaraan pengangkut sampah melintasi wilayah tersebut, sehingga setiap truk sampah yang lewat, dicegat. Keadaan seperti itu membuat Pemda menghentikan kontraknya dengan pengusaha pengangkut sampah tersebut, karena hanya mengangkut sekedar berbisnis, sehingga truk yang sudah tidak layak, masih dipergunakan. Keluar dari pemikiran seperti itu, kepercayaan merupakan sauh yang berlabuh pada pengharapan untuk mencapai janji. Yohanes 2:24-25 Firman Tuhan berkata, “Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.” Tuhan melihat hati, bukan melihat apa yang tersedia. Sebab yang tersedia bisa berubah, sedangkan kepercayaan di hati menjadikan Tuhan mempercayakan kuasa-Nya. Kalau Tuhan sudah mempercayai apa yang menjadi pengharapan pasti dicapainya, apa yang dikerjakan pasti beruntung.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menjadi kepercayaan Tuhan.
T3
Sahabat, mari kita belajar dan menjadi dewasa dalam iman kepada Kristus. Jadilah orang yang dapat dipercaya Tuhan. Bagikan hal ini klepada setiap orang yang membutuhkannya, terutama kawan-kawan di kamit Anda.
Menjadi Orang Kepercayaan Tuhan Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 7
Makmur Sepekan Senin, 09 Mei 2016
T1
Keberanian
Hal apa yang seringkali membuat kita takut dahulu?
Ketika seseorang menghadapi sebuah pertandingan, biasanya terbayang akan siapa yang menjadi lawannya. Nah, ketika kita tahu bahwa rekor prestasi lawan kita lebih tinggi, seringkali membuat ciut nyali kita. Semuanya diukur dengan keberadaan dan kemampuan kita sendiri sehingga akhirnya hilang keberanian kita. Seperti ketika bangsa Israel dibawah pimpinan Raja Saul melawan bangsa Filistin. Melihat Goliath sang raksasa yang perkasa dan kuat, maka jatuhlah mental bangsa Israel. Dan kemudian datanglah Daud dengan berani menyatakan bahwa dia berperang atas nama Tuhan semesta alam. Dia menyuarakan bahwa Tuhan mempunyai ketetapan dengan bangsa Israel. Maka majulah dia melawan raksasa tersebut dan akhirnya Daud dapat mengalahkan Goliath. Keluar dari pemikiran seperti itu, seringkali manusia tidak menaruh kepercayaannya kepada Tuhan tetapi malahan melihat kemampuan dan “kebesaran” musuh. 1 Korintus 15:3-4 Firman Tuhan berkata, “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;” Mengapa kita kehilangan keberanian kita? Karena kita tidak melihat ketetapan Tuhan yang indah dalam hidup kita. Seharusnya ketika kita memahami bahwa Kristus telah mati, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga maka itulah kemenangan. Peristiwa itu harusnya membuat keberanian kita menghadapi masalah dan tantangan. Percayalah bahwa Tuhan memberikan kemenangan-kemenangan yang luar biasa apabila kita berani berani bertindak atas dasar iman dalam kebenaran-Nya.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang percaya dan hanya melihat pada kebesaran Tuhan. Sahabat, mari kita rendah hati dan selalu melihat kepada kebesaran-Nya . Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Pandanglah Kebesaran-Nya 8 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Selasa, 10 Mei 2016
T1
Ekspresi Hati
Bagaimana kita dapat memperoleh kebahagiaan sejati? Istilah “hati” mendapat tempat yang utama dalam Alkitab sebab kata ini dipakai ribuan kali. Hati menunjukkan pusat dari segala aktivitas manusia, baik secara emosi, intelektual, maupun moral. Pengamsal sendiri mengatakan bahwa hati merupakan pusat kehidupan manusia. Dengan demikian, segala hal yang baik maupun buruk bersumber pada hati (Mat 15:1820; Mrk 7:20-23). Keluar dari pemikiran seperti itu, ekspresi hati manusia, tercermin dari tindakkannya. Pertama, hati yang penuh kebencian. Mereka merancang plot pembunuhan Yesus dengan cara licik. Para imam kepala dan ahli Taurat tidak berani menangkap Yesus di depan publik sebab mereka takut kepada reaksi masyarakat yang tidak menguntungkan posisi mereka. Kedua, hati yang tulus. Minyak ini dipersembahkan seorang wanita tidak dikenal kepada Yesus. Karena kasihnya kepada Yesus, ia rela memberikan benda yang paling berharga yang dimilikinya. Perbuatannya itu akan dikenang di sepanjang masa. Ketiga, hati yang bodoh. Tindakan wanita tersebut menyulut kemarahan orang di sekitar Yesus. Mereka hanya memikirkan pekerjaan Allah, tetapi lupa memprioritaskan Yesus. Orang-orang tersebut lupa bahwa orang miskin selalu ada dalam dunia, tetapi Yesus tidak selalu ada bersama mereka. Keempat, hati yang tamak dan egois. Di kalangan dua belas murid Yesus, tugas Yudas Iskariot adalah bendahara. Ia dituduh menggelapkan uang yang dipercaya kepadanya. Ia tidak pernah memikirkan orang lain, kecuali dirinya. Melihat tawaran yang menggiurkan dari para agamawan Yahudi, ia menjadi gelap mata dan bersekongkol dengan mereka. Ia rela melakukan apa pun demi materi meski harus menjual dan mengkhianati guru-Nya.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Sahabat, hsti adalah pusat kehidupan kita.Jagalah hati kita, karena jika hati kita penuh kebenaran, maka benarlah seluruh hidup kita. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Sikap Hati Tercermin Dalam Perbuatan
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 9
Makmur Sepekan Rabu, 11 Mei 2016
T1
Dituntun Leader Bagaimana Tuhan menuntun kita?
Bagi yang pernah traveling mengerti yang namanya dituntun oleh tour leader. Bagaimana kalau tiba-tiba keluar dari tuntunan? Pastilah akan timbul kebingungan. Biasanya kalau dituntun seperti itu dalam jangka panjang, pasti ada masalah. Kecenderungan timbul rasa bosan, karena banyak aturan-aturan yang harus diikuti, bahkan sedikit saja melanggar pasti akan “disemprit”. Sebenarnya itu diberikan supaya semuanya teratur baik waktu dan tujuan tercapai dengan maksimal. Keluar dari pemikiran seperti itu, penuntunan kecenderungan menimbulkan suasana tidak nyaman, tetapi hasil akhirnya akan maksimal. Ulangan 32:11-12 Firman Tuhan berkata, “Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah Tuhan sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.” Musa berkata Tuhan jikalau aku mengalami kasih karunia-Mu, beritahukan jalan-Mu supaya aku mengenal Engkau, tetap tinggal dalam kasih karunia-Mu untuk menyatakan kemuliaan-Mu. Tuhan menjawab bahwa Dia sendiri yang akan membimbing Musa, supaya tetap tinggal dalam kasih karuniaNya. Seperti itulah Tuhan menuntun orang percaya laksana rajawali menuntun anaknya.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dituntun Tuhan setiap saat. Mari kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan mengikuti tuntunan-Nya setiap saat. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Saya Mengikuti Arahan Roh Tuhan 10 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Kamis, 12 Mei 2016
T1
Hubungan Anak & Bapa Dari hal apakah kita bisa melihat kualitas hubungan antara seseorang dengan Tuhan??
Menarik bagi saya ketika menyaksikan tayangan wawancara Mata Najwa dengan putra Presiden Jokowi. Saat ditanya oleh Najwa kepada anak-anak Presiden, jawabannya simple saja, seakan-akan tidak ada bahan-nya. Sebenarnya bukan seperti itu, persoalannya terletak pada pertanyaannya. Ketika ditanya tentang kebiasaan Presiden, anak yang bungsu secara refleks menyampaikan tentang kebiasaan Presiden secara detil tersusun baik. Seperti itu menandakan ia mempunyai hubungan keakraban dengan ayahnya, sehingga hafal semua kegiatan sekecil apapun. Keluar dari pemikiran seperti itu, membangun hubungan menghasilkan pengenalan yang akan menumbuhkan kasih. Lukas 15:11-12 Firman Tuhan berkata, “Yesus berkata lagi: ‘Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.’” Suatu perumpamaan Tuhan Yesus tentang hubungan anak dan ayah, sebagai anak harus mengenal siapa dirinya, sehingga tahu memiliki harta kekayaan yang menjadi haknya. Karena itu membuatnya tidak canggung-canggung meminta haknya, walaupun ia gagal dalam mengelola kekayaan tersebut, itu hal yang lain.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang mengenal Tuhan melalui hubungan berkualitas yang terbangun, dengan Tuhan.
T3
Sahabat, sudahkah kita mengenal Tuhan kita? Pengenalan akan Bapa tercermin dari kualita hubungan kita dengan-Nya. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Hubungan Memperlihatkan Pengenalan, Demikian Sebaliknya Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 11
Makmur Sepekan Jumat, 13 Mei 2016
T1
Kegagalan Petrus Dalam bentuk apakah kegagalan Peturs?
Memang lidah tak bertulang, demikianlah yang diungkapkan orang ketika mengetahui apa yang dikatakan seseorang tidak sesuai dengan apa yang diperbuatnya. Tindakan ini yang diperlihatkan oleh Petrus. Petrus yang sebelumnya berjanji tidak akan meninggalkan guru-Nya, justru melarikan diri ketika Yesus ditangkap dan dibawa untuk diadili di hadapan Imam Besar orang Yahudi (Mrk 14:50). Petrus hanya mengikuti Yesus dari kejauhan, ia tidak berani mendekat (Mrk 14:54). Petrus pernah berjanji sungguh-sungguh bahwa ia rela mati demi Yesus dan tidak akan menyangkal guru-Nya (Mrk 14:31). Yang terjadi adalah ia menyangkal Yesus sebanyak tiga kali (68, 70, 71) dan disertai kutukan dan sumpah (71). Keluar dari pemikiran seperti itu, manusia sangat mudah berjanji, tetapi belum tentu dapat menepatinya. 2 Petrus 3:9 Firman Tuhan berkata, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Kita dapat menjanjikan sesuatu dengan mudah, tetapi belum tentu bisa membuktikannya. Petrus gagal menepati janji dan komitmen setianya kepada Yesus. Bagaimana dengan kita? Ada berapa banyak janji setia yang telah kita ucapkan kepada Tuhan dan berapa banyak yang telah kita tepati? Tuhan sendiri sudah memberi contoh yang baik dalam hal menepati janji seperti yang ditulis dalam ayat diatas. Janganlah berjanji jika kita tidak sanggup melakukannya. Apabila janji telah terucap di mulut, sudah menjadi suatu keharusan bagi kita mewujudkannya dalam tindakan konkret.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu menepati janji dan komitman Anda. Sahabat, mari kita menepati semua janji dan komitmen yang pernah kita ucapkan, baik terhadap Tuhan maupun sesama. Bagikan ini kepada orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Janganlah Berjanji (Berkomitmen), Jika Kita Tidak Sanggup Melakukannya 12 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 14 Mei 2016
T1
Pemulihan Kali Jodoh Mengapa kita harus memperhatikan melakukan perintah kebenaran?
dan
Maksud dan tujuan pemerintah DKI menyelesaikan masalah kali jodoh adalah mengembalikan fungsi wilayah tersebut kepada posisi sebenarnya. Menurut para pengamat, pertumbuhan kali jodoh menghasilkan kegiatan-kegiatan yang cukup mempengaruhi kehidupan lingkungan sosial, walaupun terkadang terlihat seakan-akan masalah lokal, sesungguhnya tanpa disadari berdampak secara menyeluruh warga DKI. Karena itu, seakan-akan maksud dan tujuan pemerintah mengembalikan fungsi lahan tersebut merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi. Argumenargumen seperti itu cenderung membuat penyelesaian semakin terjepit, nilai negatif semakin melebar. Keluar dari pemikiran seperti itu, terkadang keadilan justru tidak menyelesaikan permasalahan sosial, sebaliknya semakin tergeser dari kebenaran hidup. Kisah Para Rasul 3:21 Firman Tuhan berkata, “Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.” Perintah kebenaran adalah pemulihan kehidupan secara utuh, sehingga menjadi cermin kehidupan sosial yang berdaulat dan bermartabat. Kebenaran tidak mendukung suatu kegiatan yang mengarah kepada kehancuran masa depan, sekalipun kebenaran kelihatannya menekan kehidupan dalam hal pemulihan, sebenarnya sedang memerdekakan kehidupan sosial dari penyanderaan yang beralaskan keadilan.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang memperhatikan dan mengutamakan perintah kebenaran, sekalipun kelihatannya kurang menguntungkan. Sahabat, mari kita memperhatikan perintah kebenaran, walaupun sepertinya kurang menguntungkan kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Perintah Kebenaran Adalah Pemulihan Kehidupan Secara Utuh Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 13
Makmur Sepekan Minggu, 15 Mei 2016
T1
Yang Bernilai
Mengapa kita lebih sering mengabaikan hal-hal yang bernilai cendrung yang kurang bernilai? Seorang hamba Tuhan dari luar kota berkotbah di gereja kami. Jemaat yang hadir sekitar dua ribu orang dan Tuhan mengadakan kegerakan rohani yang luar biasa. Beberapa jemaat mengabadikan dengan handphone acara ibadah tersebut. Nah, tapi ada juga seorang dengan rekannya sibuk sekali mengabadikan momen tersebut dan meng”upload” dimedia sosial tanpa memperhatikan kotbah yang disampaikan hamba Tuhan tersebut. Dan sebuah hal yang mengejutkan ketika hari Minggu yang lalu, hamba Tuhan tersebut dipanggil Bapa kembali ke Surga. Dan tentu saja sewaktu beliau kotbah ditempat kami merupakan kotbah terakhir dan itu tidak kami sadari. Bagi beberapa orang melewatkan hal yang bernilai tersebut. Keluar dari pemikiran seperti itu, jangan pernah mengabaikan hal-hal yang bernilai dan mengejar hal-hal lain yang sebenarnya kurang bernilai. Lukas 10:39-42 Firman Tuhan berkata, “Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: ‘Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.’ Tetapi Tuhan menjawabnya: ‘Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.’” Seringkali kita sibuk dengan urusan kita sendiri sehingga kita mengabaikan yang bernilai seperti keluarga, ibadah dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Kita sibuk bermedia sosial tapi hubungan sosial secara nyata sudah mulai terabaikan. Kita sibuk dengan pekerjaan kantor kita sampai “lupa” kalau ada keluarga yang menanti kita dirumah.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu memperhatikan hal-hal yang lebih bernilai dalam kehidupan. Sahabat, mari kita belajar untuk lebih memperhatikan hal-hal yang lebih bernilai. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kehidupan Lebih Bernilai Dengan Memperhatikan Hal-Hal Yang Bernilai 14 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Senin, 16 Mei 2016
T1
Instruksi & Implementasi Mana yang lebih implementasi?
penting?
Instruksi
atau
Ada asumsi yang berpendapat bahwa semakin seseorang memiliki pengetahuan yang banyak, semakin dirinya bernilai dan berhikmat. Hal ini terlihat dari sistem pendidikan kita yang cenderung menekankan transfer informasi. Si anak disebut pintar apabila ia dapat menghafalkan dan melafalkan sejumlah besar informasi. Keluar dari pemikiran seperti itu, informasi memang penting, tetapi itu hanya akan menjadikan seseorang berpengetahuan. Implementasi (menerapkan apa yang dipahami) jauh lebih penting. Ulangan 6:3 Firman Tuhan berkata, “Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” Musa memberikan instruksi kepada bangsa Israel bukan untuk menambah informasi dan wawasan mereka. Pesan yang Musa sampaikan “untuk dilakukan” secara praktis dan nyata (ay. 1). Hal itu tercermin dari kata “dengarlah” dan “lakukanlah”. “Dengarlah” menyatakan tentang TUHAN yang sejati, yang adalah “Allah kita”—yang berdaulat atas kita (ay. 4). Namun bangsa Israel tidak cukup hanya menjadikan hal ini sebagai informasi semata. Mereka dituntut untuk (“lakukanlah”) mengasihi Dia dengan segenap totalitas hidup mereka (ay. 5). Pengakuan akan keesaan Allah dan respons berupa kasih harus diajarkan kepada keturunan mereka di mana saja dan kapan saja (ay. 6-7). Kita dapat mengamini doktrin-doktrin yang sehat tetapi punya hidup yang sesat. Kita dapat mengakui bahwa ada Allah yang esa dan berdaulat, tetapi ternyata tidak mengasihi atau pun menaati-Nya (Yak 2:19).
T2
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang berimplementasi (melakukan) setiap informasi (pengetahuan) kebenaran.
T3
Sahabat, Sudahkah Anda menjadi orang yang berimplementasi atas setiap informasi kebenaran? Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Setelah Mendapatkan Informasi, Harus Segera Diimplementasikan Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 15
Makmur Sepekan Selasa, 17 Mei 2016
T1
Naik Kapal Pesiar
Mengapa kita harus mengenal arah tujuan hidup kita? Kami memperoleh kesempatan oleh anugerah Tuhan naik kapal pesiar dari Singapura keliling Malaysia dan Thailand, kapal pesiar tersebut seakan-akan sebuah Mal yang sedang bergerak dari satu negara ke negara lain. Start dari Singapura sore, ketika bangun pagi sudah berada di Kuala lumpur (Malaysia). Demikian selanjutnya sampai Thailand seperti mimpi saja. Manakala kita berada di kapal tersebut suka tidak suka akan terbawa dari satu daerah ke daerah lain sesuai tujuan kapal tersebut, tidak dapat berbuat apa-apa. Keluar dari pemikiran seperti itu, keadaan sering kali menggeser kesadaran, ketika goncangan datang tidak kuat menghadapinya. Mazmur 90:10 Firman Tuhan berkata, “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” Perjalanan hidup ada waktunya, sedangkan hidup adalah kekal, suka tidak suka hidup ini melintasi perjalanan hidup yang ada waktu. Begitu cepat waktunya berlalu, seakan-akan sedang bermimpi dari satu keadaan kepada keadaan lain. Karena itu, lihatlah kemana arah jalan hidupnya, baik-buruk ditentukan arahnya, bukan hidupnya.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang percaya arah tujuan hidup yang benar. Sahabat, mari kita belajar untuk semakin mengenal arah tujuan hidup kita, yaitu arah yang benar sesuai kehendak Tuhan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Miliki Arah Hidup yang Benar 16 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Rabu, 18 Mei 2016
T1
Kasih Karunia Yang Menyelamatkan Kekuatan apa yang mampu menggerakkan kuasa Sorga?
Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi: “Lihatlah, betapa kasihNya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?” Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah? Keluar dari pemikiran seperti itu, kasih merupakan kekuatan Ilahi yang menggerakkan Kuasa Sorga untuk menyatakan kerajaan-Nya. Yohanes 3:16 Firman Tuhan berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yesus merupakan manifestasi kasih Bapa yang begitu besar, barang siapa yang percaya pastilah diselamatkan. Sebab itu, jangan khawatir terhadap apapun yang menimpa kita, sebab Dia yang telah menggenapinya dan Ia akan menyelamatkannya. Pastikanlah anda percaya kepada Yesus, sehingga kasih Bapa memenuhi dan mendatangkan berkat dalam segala hal.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang percaya kepada Yesus, sehingga kita diselamatkan. Sahabat, kita adalah anak Allah yang hidup, yang percaya akan Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkanNya. Biarkan kasih-Nya memenuhi kita. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Kasih Dapat Menggerakan Kuasa Sorga Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 17
Makmur Sepekan Kamis, 19 Mei 2016
T1
Bersama-sama Dalam Keadaan Apapun
Apa yang dimaksud dengan kebersamaan yang sejati?
Entah disebut sarapan atau makan siang, pukul 10 pagi saya mampir untuk “brunch” (breakfast and lunch) di sebuah warteg. Sewaktu menikmati makanan, sayup-sayup terdengar sebuah lagu dangdut. Kalau tidak salah syairnya seperti ini : “Apabila kuingat dirimu, disaat pertama, hidup sengsara, makan sepiring, kita berdua, tidurpun setikar bersama.” Sambil mendengarkan, saya merenung. Apakah kebersamaan ditentukan oleh sebuah keadaan? Apakah kebersamaan timbul hanya karena sebuah kesusahan? Bagaimana sewaktu ada kebahagiaan atau keuntungan, apakah salah satu pihak akan berpaling? Keluar dari pemikiran seperti itu, kebersamaan belum tentu tergantung pada keadaan, tetapi lebih kepada kesepakatan atau perjanjian. Matius 18:19-20 Firman Tuhan berkata, “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Matius 26:23, “Ia menjawab: ‘Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.’” Kebersamaan yang sejati adalah ketika ada kesepakatan dan perjanjian. Baik dalam hubungan suami istri, keluarga, persahabatan, penggembalaan maupun dalam Tuhan. Untuk mengikatkan satu sama lain harus dilandasi sikap saling menjaga, saling setia dan saling melindungi. Ketika keadaan berat, sama-sama dijinjing. Apabila dalam keadaan kelimpahan, nikmatilah bersama. Dalam pergumulan, berjuanglah bersama.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tetap teguh mengikatkan diri dalam kesepakatan dan perjanjian bersama Tuhan. Sahabat, mari tetap teguh mengikatkan diri dalam kesepakatan dan perjanjian kepada Tuhan, melalui gereja-Nya. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kebersamaan Sejati Adalah Ketika Ada Kesepakatan Dan Perjanjian 18 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Jumat, 20 Mei 2016
T1
Kasih Bapa Kepada Anak Bagaimana caranya menyatakan kasih?
Suatu ketika, terjadi bencana longsor di sebuah wilayah. Saat longsor menimpa hotel, reruntuhan tembok bangunan tersebut tumbang menimpa seorang anak. Secara refleks, bapanya langsung menopang anak tersebut, sehingga anaknya selamat dari reruntuhan, sedangkan bapa tersebut meninggal akibat tergencet tembok bangunan. Kejadian tersebut sempat tersiar diberbagai media sosial, setiap pembaca yang sempat membacanya merenung sejenak terhadap peristiwa tersebut, sambil menundukan kepala sebagai tanda hormat kepada bapa yang rela mengorbankan diri bagi anak yang dikasihinya. Keluar dari pemikiran seperti itu, kasih melepaskan diri dari keegoisan hidup, bahkan rela mengorbankan diri dan tidak merasa sudah berkorban. 1 Yohanes 3:16 Firman Tuhan berkata, “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” Keselamatan memerlukan pengorbanan, terkadang bagitu banyak hal yang dialami, seakan-akan datang begitu saja. Sesungguhnya, ketika semua itu terjadi, ada pengorbanan yang dilakukan oleh orang lain, baik secara pertukaran fisik, maupun mengorbankan waktu berdoa. Karena itu, wajiblah bagi kita selalu bersyukur atas anugerah-Nya. Kalau memiliki kesempatan, berkorbanlah dengan memberi persembahan syukur.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menyatakan kasih dengan melakukan pengorbanan.
T3
Sahabat, mari kita menyatakan kasih, melalui pengorbanan Setelah melakukannya, jangan merasa sudah berkorban. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Kasih Diwujudkan Melalui Pengorbanan Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 19
Makmur Sepekan Sabtu, 21 Mei 2016
T1
Jalur Bus Way
Apa saja yang harus kita pelajari dari seorang prajurit?
Suatu siang setelah selesai makan siang disebuah tempat makan, bersama-sama dengan rekan-rekan, kami kembali lagi ke kantor. Dan seperti biasa kemacetan terjadi di jalan menuju kantor. Nah, permasalahannya ada yang menggiurkan untuk dilewati yaitu jalur busway. Beberapa bus umum, mobil dan motor dengan “gembira” melewati jalur tersebut dikarenakan jalur tersebut kosong. Rekan sekantor saya sudah akan mengarahkan mobilnya ke jalur tersebut akan tetapi saya melarangnya. Kata saya selanjutnya, “Ikuti saja jalur kita. Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan kalau kita melanggar jalur busway.” Namun, kami sudah melanggar, kemudian terjadi “sesuatu”. Sewaktu kemacetan sudah terurai, nampak sebuah mobil di depan kami, yang memakai jalur busway, diberhentikan oleh petugas kepolisian. Ingin cepat tapi melanggar aturan dan akhirnya terkena hukuman. Keluar dari pemikiran seperti itu, hargailah waktu, proses dan sesama. Yosua 1:7-8 Firman Tuhan berkata, “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Menghargai proses, waktu dan sesama adalah sikap yang mendidik kita untuk berjalan dalam kebenaran dengan ketekunan. Mari tetap muliakan Tuhan dengan ketaatan dan kepatuhan. Hargailah anugerah.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menghargai waktu, proses dan sesama dengan tekun. Sahabat, mari kita menjauhi sikap tidak sabardan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Hargai Proses, Waktu & Sesama 20 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Minggu, 22 Mei 2016
T1
Menelusuri Lorong Waktu Dimanakah tempat perteduhan terbaik?
Kalau dimasa lalu kita belajar WAKTU adalah UANG, maka hari ini yang kita harus pelajari adalah “WAKTU itu adalah NAFAS “. Keluar dari pemikiran seperti itu, waktu adalah nafas yang setelah terlewat tidak akan bisa kembali. Kejadian 6:3 Firman Tuhan berkata, “Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.” Manusia sesungguhnya hanya pengendara di atas punggung usianya. Digulung hari demi hari, bulan & tahun tanpa terasa. Nafas kita terus berjalan seiring jalannya waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian. Sesungguhnya DUNIA lah yang semakin kita JAUHI & LIANG KUBUR lah yang semakin kita DEKATI. Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang usia kita. Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita. Karena itu, “Jangan biarkan hari ini berlalu tanpa KEBAIKAN yang bisa kita LAKUKAN, sebab hal tersebut lah yang membuat “HARI kita TERLEWATI dengan ARTI “. JANGAN tertipu dengan USIA MUDA, karena SYARAT untuk MATI tidaklah harus TUA. JANGAN terperdaya dengan badan sehat, Karena SYARAT untuk MATI tidak pula harus SAKIT. Tetapi TERUSLAH berbuat baik…berkata baik…kritisi semua yang tidak baik. Jadilah seperti AKAR yang TIDAK TERLIHAT, tapi tetap MENYOKONG KEHIDUPAN. Jadilah seperti JANTUNG yang TIDAK TERLIHAT, tapi terus BERDENYUT setiap saat TANPA HENTI. Hingga membuat kita TERUS HIDUP, sampai BATAS WAKTUNYA untuk BERHENTI.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu bersyukur dan menggunakan waktu dengan benar. Sahabat, Mari kita belajar untuk bersyukur atas segalanya dan menggunakan waktu dengan benar. Waktu tidak akan pernah kembali. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Isilah Kehidupan Kita Dengan Kebaikkan Di Sisa Waktu Kehidupan Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 21
Makmur Sepekan Senin, 23 Mei 2016
T1
Berada Dalam Wilayah WIFI Mengapa terkadang kekuatan kita terkuras? Sekalipun rasanya tidak ada penyebabnya?
Hampir setiap handset sekarang ini memiliki fasilitas untuk sambungan internet. Untuk mengoperasikan ketersediaan fasilitas tersebut diperlukan simcard atau wifi sebagai repeater provider. Karena itu, pastikanlah handsetnya selalu aktif tersambung dengan wifi, ketika berada di wilayah yang menyediakan fasilitas seperti itu. Saya ada pengalaman ketika berada di wilayah yang tersedia fasilitas internet gratis dengan daya tinggi, namun saya lupa mengaktifkan wifi handsetnya. Sehingga walaupun ketersediaan fasilitas tersebut yang seharusnya memudahkan, karena kelalaian saya tetap mengunakan internet sendiri yang tentu dengan biaya sendiri dan keadaan daya lebih lemah. Keluar dari pemikiran seperti itu, ketika putusnya hubungan dengan ketersediaan, berakibat terkurasnya kekuatan pribadi. Roma 8:28 Firman Tuhan berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Kasih karunia merupakan kekuatan supranatural yang tersedia dari Tuhan, untuk memperlengkapi orang percaya melakukan setiap aktivitasnya, untuk memuliakan Tuhan. Karena itu, ketika seseorang ingin bergerak dalam kasih karunia tersebut, seharusnya masuk dalam jaringan kasih-Nya, artinya mengakses jaringan kasih karunia dengan standar mengasihi Tuhan dalam segala aktivitas hidupnya.
T2 T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang diperlengkapi dengan kasih karunia Tuhan dan masuk ke dalam jaringan kasih-Nya. Sahabat, marilah kita selalu menjaga akses kita dengan Bapa Sorgawi, karena itu adalah jaringan kasih karunia Tuhan. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Masuklah Dalam Jaringan Kasih-Nya 22 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Selasa, 24 Mei 2016
T1
Kasino Dalam Kapal Apa yang harus kita waspadai, menurut renungan MS hari ini?
Ketika berwisata dengan sebuah kapal pesiar, dalam kapal itu terdapat kasino. Banyak peserta menjadikan itu suatu kesempatan mengadu keberuntungan. Sesungguhnya itu adalah jebakan dari si jahat, supaya melalui pemahaman seperti itu diperbolehkan berjudi, walaupun terkadang tahu, judi itu tidak berguna baginya. Pengalaman kami di Macau bersama keluarga, kami sempat menginap di sebuah hotel yang didalamnya terdapat kasino, seorang wanita setelah berjudi dan mungkin kalah, sehingga kelihatannya berusaha merayu pria-pria hidung belang di sana, untuk mendapatkan uangnya, lalu berjudi lagi. Keluar dari pemikiran seperti itu, berbagai kejadian dunia ini cenderung merupakan jebakan si jahat yang menjerat mereka yang lemah imannya. Yohanes 10:10 Firman Tuhan berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Iblis datang menjebak Adam & Hawa. Keduanya terjebak sehingga keluar dari rencana Allah. Namun, Yesus datang mengalahkan pekerjaan penyesat yang membinasaka dan memberi hidup bagi yang percaya dan kelimpahan bagi kemuliaan-Nya. Barang siapa hidup bersama Yesus, sesungguhnya hidup lebih dari pemenang.
T2
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang percaya tidak terjebak oleh godaan iblis.
T3
Sahabat, mari kita berhati-hati dan waspada terhadap segala jebakan iblis yang terkasang sulit untuk disadari.. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Waspada Terhadap Jebakan Iblis Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 23
Makmur Sepekan Rabu, 25 Mei 2016
T1
Masuk Ke Dalam Hidup Konsep apakah yang harus kita miliki?
Ada banyak orang memiliki pemahaman seperti orang muda yang kaya dalam Matius 19, yang menghubungkan “perbuatan baik” dengan “memperoleh” hidup yang kekal. Pola pikir seperti ini lazim ada di dalam diri orang Kristen yang mengikuti “agama,” bukan mengikuti Kristus. Banyak orang Kristen yang datang kepada Tuhan dengan konsep ingin “memperoleh” hidup. Jadi konsepnya adalah “diberi” atau “menerima.” Inilah mental “menerima”. Konsep menerima hidup kekal seperti ini, akan mendorong manusia menukarnya dengan “perbuatan baik” tanpa perlu menjalani (masuk ke dalam) hidup itu sendiri. Keluar dari pemikiran seperti itu, kita tidak bisa menghasilkan kehidupan dan memperoleh hidup kekal dengan berbuat baik. Sebaliknya, kita justru menghasilkan perbuatan baik dan memperoleh hidup yang kekal dengan menjalani kehidupan yang sesuai perintah-Nya. Matius 19:16-17 Firman Tuhan berkata, “Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: ‘Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?’ Jawab Yesus: ‘Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.’” Tuhan Yesus menjelaskan bahwa orang harus “masuk ke dalam hidup” dengan cara menuruti segala perintah-Nya. Ini berarti kita harus menjalani (melakoni) hidup. Manusia yang telah menjadi serupa Kristus inilah yang akan memperoleh hidup yang kekal. Bagaimana caranya agar kita dapat “masuk ke dalam hidup?” Yesus mengajarkan agar kita “melepaskan” pegangan hidup yang selama ini kita andalkan (ay. 21-22), dan mulai masuk ke dalam hidup (menjalani kehidupan) yang sesuai dengan firman-Nya.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang hanya mengandalkan Yesus sebagai pegangan hidup dan masuk ke dalam hidup. Sahabat, mari kita hanya mengandalkan Yesus sebagai pegangan hidup. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Hanya Mengandalkan Yesus 24 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Kamis, 26 Mei 2016
T1
Terkontaminasi Keadaan Apakah yang dimaksud dalam MS hari ini?
Waktu menginap disalah satu hotel, persis bersebelahan dengan sebuah ruang pertemuan. Malam itu sedang diadakan acara dinner party, sehingga beberapa jenis makanan harus dimasak langsung saat penyajian. Tentu keadaan seperti itu membuat aroma masakan masuk ke dalam ruang kamar tidur kami, sehingga suasana menjadi kurang nyaman. Ketika disampaikan ke pengurus hotel, mereka langsung ambil tindakan mengatasi masalah tersebut. Setelah diarahkan acara masak dinner partynya ke ruangan lain, dengan sendirinya keadaan ruang tidur kami berubah, tetapi bagian dalam kamar masih tersisa aroma yang sudah mengkondisi keadaan, sehingga masih terasa aroma tidak sedap. Keluar dari pemikiran seperti itu, kejadian baik-buruk datang silih berganti, setiap kejadian menimbulkan keadaan tersendiri yang terutama mengerti makna dari keadaan tersebut. Yohanes 2:5-7 Firman Tuhan berkata, “‘Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!’ Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: ‘Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.’ Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Kehabisan anggur merupakan suatu kejadian yang sangat memalukan dalam pernikahan di kana. Kepercayaan terhadap Tuhan Yesus bukan syarat keagamaan, melainkan kekuatan mendatangkan mujizat untuk mewujudkan harapan. Percayalah Yesus telah bangkit. Itu merupakan mujizat kehidupan yang kekal. Apa yang diperbuatNya dahulu, hari ini akan diperbuat-Nya juga bagi orang percaya!
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang percaya kepada Yesus, bukan secara agamawi saja. Sahabat, jangan kita percaya kepada Yesus hanya sebatas syarat keagamaan saja, tetapi benar-benar percaya kepada-Nya, tanpa syarat. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Percaya Akan Kebangkitan Yesus Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 25
Makmur Sepekan Jumat, 27 Mei 2016
T1
Gegana
Mengapa orang seringkali kehilangan kekuatan dan pengharapan? Seorang ibu duduk dengan tatapan kosong ke arah mimbar gereja. Tak lama kemudian seorang hamba Tuhan yang menjadi Gembala di gereja tersebut datang mendekat dan mengucapkan salam kepada ibu itu hingga beberapa kali, akan tetapi salam tersebut tidak dijawabnya. Setelah agak dekat dan sekali lagi bapak Gembala tersebut mengucapkan salam, barulah ibu tersebut menoleh dan terkejut sambil meminta maaf. Kemudian ibu itu memulai ceritanya bahwa dia sedang “gegana”. Bapak Gembala kaget dan bertanya apakah ada relevansinya dengan pasukan penjinak bom. Ooo ternyata “gegana” adalah singkatan gelisah, galau dan merana. Ibu itu menceritakan bahwa suaminya adalah seorang pengusaha. Dan sekarang sedang mempunyai masalah dalam bisnis. Hingga menyeret suaminya ke ranah hukum dan mengakibatkannya masuk penjara. Hal tersebut yang membuat ibu itu merasa kehilangan harapan dan putus asa. Keluar dari pemikiran seperti itu, masalah sering membuat manusia hilang kekuatan dan pengharapan, seolah-olah tidak ada lagi jalan keluar. Matius 6:33 Firman Tuhan berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” 1 Korintus 14:1, “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.” Masalah dan tantangan yang datang seringkali membuat manusia hilang kekuatan dan pengharapan. Kenapa? Karena kebanyakan manusia fokus terhadap masalah dan menyelesaikan dengan kekuatan serta pengertiannya sendiri tanpa melibatkan Tuhan. Kejar Kasih-Nya dengan berserah dan meletakkan pengharapan serta kekuatan kita dihadapan-Nya. Arahkan dan fokus kepada-Nya. Menyerahlah dan bawa hidup kita dalam tangan-Nya.
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang datang kepada Tuhan, berserah dan berharap pada-Nya. Sahabat, mari kita berfokus kepada Tuhan, mencariNya, mengejar kasih-Nya dan hanya berharap kepada-Nya. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Jangan Berfokus Kepada Masalah 26 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan Sabtu, 28 Mei 2016
T1
Menakjubkan!
Mengapa kita tidak boleh membenarkan diri sendiri? Ketika Yesus menyembuhkan seseorang yang lumpuh sebagai bukti kuasa-Nya untuk mengampuni dosa manusia, takjublah orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu. Lalu mereka “memuliakan Allah, katanya, ‘Yang begini belum pernah kita lihat’” (Markus 2:12). Lebih dari dua belas kali dalam injil Markus, kita membaca tentang orang-orang yang memberi reaksi serupa terhadap perkataan dan pelayanan Yesus. Kata yang diterjemahkan sebagai “takjub” atau “heran”, dalam bahasa aslinya mengandung suatu makna “terperosok dalam kondisi terkejut atau takut, atau keduanya”. Terkadang kita mungkin merasakan hal yang sama ketika berjumpa dengan Yesus Kristus melalui pembacaan firman Allah. Seperti murid-murid-Nya, kita mungkin heran saat membaca perkataan Yesus, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Markus 10:23). Kerap kali kita berpikir bahwa dengan memiliki uang banyak, selesailah semua masalah kita. Mengapa mereka heran? Apakah mereka berpikir bahwa pria itu tidak terjangkau oleh kuasa Allah yang menyelamatkan? Apakah kita memiliki pikiran yang sama saat Allah menyelamatkan orang tertentu? Keluar dari pemikiran seperti itu, Yesus tidak terikat oleh batasan atau harapan kita. Dia berbicara dan bertindak dengan kuasa dan hikmat yang jauh melampaui akal kita. Markus 2:12 Firman Tuhan berkata, “Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah.” Dengan rasa hormat dan kekaguman, marilah kita mendengar perkataan Yesus dan mencari jamahan tangan-Nya yang berkuasa untuk mengubahkan. di salin dari tenungan harian : David McCasland
T2 T3
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang berhasil tidak membenarkan diri sendiri. Sahabat, mari kita belajar akan Firman-Nya dan mencari jamahan tangan-Nya yang memiliki kuasa yang menakjubkan. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Jangan Mengkukur Kuasa Allah Yang Tak Terbatas Dengan Pikiran Anda Yang Terbatas Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 27
Makmur Sepekan Minggu, 29 Mei 2016
T1
Mata Adalah Pintu Hati Mengapa kita tidak boleh berjalan berdasarkan pengalaman, sekalipun terlihat benar?
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Keluar dari pemikiran seperti itu, dimana mata memandang disitulah hati berada, bagaikan sauh yang berlabuh dengan kuat. Tidak seorang-pun dapat berlabuh pada dua pelabuhan dalam waktu yang sama. Karena itu, arahkanlah pandangan mata kepada janji Tuhan, disitulah sumber kehidupan yang kekal. Amsal 20:27 Firman Tuhan berkata, “Roh manusia adalah pelita Tuhan, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.” Barang siapa berjalan dalam pimpinan Roh Kudus, rohnya menjadi pelita Tuhan. Dan apa yang dikerjakannya, Tuhan turut bekerja mendatangkan keberhasilan yang maksimal. Karena itu, biarlah roh kita menyala-nyala dalam persekutuan dengan Roh Kudus untuk mengerjakan keselamatannya, dari sanalah sumber pengharapan bagaikan sauh yang kuat berlabuh pada janji-Nya.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memandang kepada janji Tuhan
T3
Sahabat, mari kita bejalan dalam pimpinan Roh Kudus dan mengarahkan pandangan kita terhadap janji-Nya. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Arahkanlah Pandangan Mata Kepada Janji Tuhan 28 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016