ASUPAN CAIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA PRIA USIA PRODUKTIF di YAYASAN KASIH KELUARGA, PEJATEN, JAKARTA SELATAN TAHUN 2012 Amalia Shadrinaa dan Inge A. Permadhib a
Program Studi Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan bDepartemen Ilmu Gizi
[email protected]
Abstrak Berbagai penelitian menunjukkan tingginya angka prevalensi dehidrasi ringan di Indonesia. Pria usia produktif merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki kecenderungan tinggi mengalami dehidrasi dikarenakan aktivitas fisik yang berat dalam kesehariannya. Dehidrasi pada derajat ringan dapat menyebabkan gangguan mood dan penurunan daya konsentrasi. Dehidrasi dapat dicegah dengan kebiasaan mengonsumsi cairan, adapun kebiasaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah satunya adalah pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat pengetahuan adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada asupan cairan harian pria usia produktif. Penggunaan studi cross sectional ini dilakukan kepada 40 pria yang merupakan orang tua dari anak yang terdata sebagai siswa di Yayasan Kasih Keluarga, Pejaten, Jakarta Selatan. Seluruh subyek mendapatkan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan mengenai pengetahuan asupan cairan dan Catatan Asupan Cairan Harian yang harus diisi selama dua hari. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji chi square untuk variabel tingkat pengetahuan dan asupan cairan, serta uji alternatif Fischer untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan asupan cairan. Hasil yang diperoleh yaitu 46,2% subyek memiliki tingkat pengetahuan cukup mengenai asupan cairan, terdapat 7,7% subyek dengan pengetahuan baik mengonsumsi cairan secara tidak adekuat, sedangkan subyek dengan pengetahuan kurang terdapat 50% dengan asupan cairan tidak adekuat, maka tingkat pengetahuan memengaruhi asupan cairan seseorang (p<0,05). Kata Kunci: asupan cairan harian; dehidrasi; pengetahuan; pria usia produktif
Abstract Some studies show a high prevalence of mild dehydration in Indonesia. Men of productive age is highly prone to get dehydration due to their physical activities everyday. Dehydration, even in the mild form, lead to mood disorders and decrease in power of concentration. Dehydration can be prevented by making a good drinking habit. While one of factors that takes effect of habit is knowledge. This research has a purpose that to know if knowledge is one of factors that influence daily water intake in men of productive age. Cross sectional study was conducted to 42 men whose children were students in Yayasan Kasih Keluarga, Pejaten, South Jakarta. All participants got questionnaire consists of ten questions about hydration knowledge and a note of daily water intake that should be filled within two days. The data was analyzed by using chi-square test for hydration knowledge and water intake variable, and fischer test was used to know the correlation between hydration knowledge and daily water intake. The result was, among the participants there were 46,2% had enough hydration knowledge, 7,7% participant with good knowledge consumed water inadequately, whereas among participants with poor hydration knowledge there were 50% participants had poor daily water intake, so hydration knowlegde significantly influences daily water intake (p<0,05).
1
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
Keywords: men of productive age, dehydration, daily water intake, knowledge
tubuh, serta penurunan fungsi kognitif.
PENDAHULUAN
Dampak yang sering muncul pada keadaan The Indonesia Regional Hydration Study
(THIRST)
melakukan
pada
penelitian
tahun
2009
terhadap
1200
dehidrasi ringan adalah adanya perubahan mood dan susahnya berkonsentrasi.3,4,5 Keadaan dehidrasi ringan dapat
subyek. Dari hasil penelitian tersebut
diatasi
dilaporkan bahwa sebesar 46,1% subyek
mengembalikan cairan tubuh yang hilang
mengalami dehidrasi ringan. Sedangkan
dengan
pada usia dewasa subyek yang mengalami
Sedangkan
dehidrasi
dibutuhkan
ringan
berkisar
42,5%.
secara cara
efektif
yaitu
mengonsumsi pada
dengan minuman.
dehidrasi
penanganan
berat
rehidrasi
lain
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
bahkan sampai melalui intravena. Upaya
oleh mereka diketahui pula bahwa salah
lain
satu penyebab dehidrasi ringan adalah
pencegahan dehidrasi.6,7
karena rendahnya tingkat pengetahuan
memiliki
1,2
tanda dan akibat kekurangan cairan.
dilakukan
berupa
sejumlah
menggunakan
kegiatan
yang
besar
yang
energi
hilangnya
memungkinkan tingginya cairan tubuh
kandungan air dan ion yang dibutuhkan
yang hilang terutama melalui keringat,
dalam fungsi tubuh normal. Dehidrasi
sehingga resiko terjadinya dehidrasipun
memiliki sejumlah akibat buruk bagi
menjadi cukup tinggi. Melihat besarnya
kesehatan.
menyebabkan
dampak dehidrasi pada pria usia produktif
penurunan kadar air pada tubuh yang
maka peneliti ingin melakukan penelitian
berakibat pada turunnya volume darah,
tentang jumlah asupan cairan pada pria
sehingga proses distribusi nutrisi dan
usia produktif dan hubungannya dengan
oksigen ke seluruh tubuh terganggu.
tingkat pengetahuan mereka.
Dehidrasi
Keadaan
dehidrasi
berbagai
dampak
seperti
kelelahan
penurunan
adalah
perlu
Pria usia produktif pada umumnya
masyarakat mengenai fungsi air beserta Dehidrasi
yang
fungsi
ini
menyebabkan
terhadap dan
kesehatan,
kebingungan,
fisiologis
tubuh,
TINJAUAN TEORITIS
penurunan performa fisik dan daya tahan
2
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
Air dan Kebutuhan Cairan dalam Tubuh
harus dikeluarkan dari tubuh.
Air adalah komponen penyusun
keringat yang akan membantu
Tubuh
utama cairan tubuh dan memiliki sejumlah
akan
menghasilkan
untuk menurunkan suhu.13
peran penting pada fungsi tubuh manusia.
3. Pelarut
Total cairan tubuh jumlahnya bervariasi
Air berperan dalam melarutkan
bergantung pada usia. Pada kelompok usia
sejumlah zat gizi, produksi air
dewasa komposisi air di tubuh sekitar
liur,
60%. Cairan bagi tubuh memiliki sejumlah
sehingga dapat membantu proses
10
peran penting, antara lain :
melumasi
makanan
pencernaan. Selain itu air juga
1. Komponen pembentuk cairan dan
dibutuhkan dalam sejumlah reaksi
sel tubuh
pemecahan molekul besar menjadi
Air adalah komponen penyusun
kecil
terbesar dari sel dan cairan tubuh.
tubuh.14
Total kandungan air mencapai 70-
sehingga
dapat
diserap
4. Pelumas dan bantalan
85% pada satu sel. Sementara
Air
pada sel otot, air yang berfungsi
penyusun cairan sendi dan sel
menjaga
untuk
tulang rawan pada persendian.
ditemukan
Kandungan air di dalam cairan
tonus
kontraktilitas
otot,
otot
11,12
dalam jumlah mencapai 75%. Di
dalam
memiliki
sendi
2. Termoregulator
dan
tersebut
tubuh
air
peran
sel
sebagai
tulang
dapat
rawan
mendukung
dapat
pergerakan sendi serta meredam
berfungsi untuk menghantarkan
gesekan yang terjadi. Oleh karena
sekaligus
itu
melepaskan
panas.
air
juga
dikenal
dengan
Dengan bantuan darah dan cairan
fungsinya sebagai pelumas. Selain
limfa, energi panas hasil proses
itu, air juga berperan sebagai
metabolisme
ke
bantalan dalam fungsinya untuk
seluruh tubuh. Proses ini tentu
menahan getaran pada beberapa
menyebabkan panas tubuh merata
bagian
sehingga suhu tubuh tetap pada
amnion dan serebrospinal.15
kisaran normal. Apabila energi
5. Air untuk media transportasi
dihantarkan
panas yang dihasilkan berlebih,
tubuh,
seperti
cairan
maka tentunya panas tersebut
dan
3
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
Kandungan air pada darah (83%)
yaitu makanan dan minuman.11,20 Selain
membantu fungsi darah untuk
dua hal tersebut cairan bisa didapat dari
mengantarkan
sumber lainnya yang berupa air metabolit
oksigen,
nutrisi,
dan kebutuhan lainnya ke seluruh
hasil proses metabolisme tubuh.20
sel dan jaringan tubuh sehingga
metabolit tersebut merupakan hasil dari
sejumlah proses fisiologis dapat
oksidasi karbohidrat, protein, dan lemak.
berlangsung secara normal.16,17
Makanan dan minuman yang dikonsumsi
Darah
menjalankan
sehari-hari dapat menambah cairan tubuh
fungsinya sebagai pengangkut zat
kurang lebih sekitar 2100 mL/hari. Sintesis
hasil
dalam
juga
metabolisme
yang
tubuh
sebagai
hasil
Air
oksidasi
selanjutnya akan dikeluarkan dari
karbohidrat, protein, dan lemak juga
tubuh. Proses pengangkutan ini
membantu peningkatan sumber asupan
dapat terlaksana dengan adanya
cairan dengan jumlah rata – rata 200
transport dari air.
ml/hari. Namun jumlah tersebut berubah
Kadar cairan ekstrasel dan intrasel
sesuai
umur,
jenis
kelamin,
cuaca,
dalam tubuh harus selalu dijaga agar tetap
kebiasaan, tingkat aktivitas tubuh, dan
berada
lain-lain.11
dalam
Keseimbangan
keseimbangan stabil
yang
stabil.
dimaksud
Berdasarkan
Angka
Kecukupan
adalah kondisi dimana jumlah pemasukan
Gizi yang digunakan di Indonesia, maka
cairan sebanding dengan pengeluarannya
asupan
dari tubuh Tujuan dari keseimbangan
kelompok usia dewasa antara lain ialah:21
cairan
yang
adekuat
untuk
stabil ini adalah menyediakan dan menjaga lingkungan yang optimal bagi aktivitas metabolik
sel.
Keseimbangan
positif
adalah kondisi ketika jumlah pemasukan melebihi pengeluaran, dan sebaliknya keseimbangan negatif terjadi ketika jumlah pengeluaran
lebih
banyak
dibanding
pemasukan.11,18 Pemasukan
cairan
ke
tubuh
manusia diperoleh melalui sumber utama
4
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
Kelompok umur AKG 2004 (Liter per hari) Laki-laki 19-29 tahun 2,5 30-49 tahun 2,4 Perempuan 19-29 tahun 2 30-49 tahun 2 Tabel2. Jumlah asupan cairan yang adekuat pada kelompok usia dewasa Sumber: AKG,2004 Makanan dan minuman yang memerlukan asupan cairan yang dikonsumsi setiap harinya merupakan
lebih banyak demi terjaganya
salah satu sumber asupan cairan. Namun
keseimbangan cairan tubuh.23
pada dasarnya terdapat sejumlah faktor
3. Cuaca
yang berpengaruh pada kandungan cairan
Iklim serta cuaca mengakibatkan
dalam tubuh, antara lain:
perbedaan pada sejumlah kondisi geografis
1. Usia Seiring
dengan
usia,
sejumlah
fisiologis
perubahan
terjadi
manusia.
suhu,
meningkatnya pada
Keadaan
tekanan
kecepatan
tubuh tersebut
kelembaban, udara,
dan
angin.
Rendahnya
dapat
berdampak
kelembaban
pada hilangnya cairan melalui
berpengaruh pada jumlah asupan
pernafasan.
cairan
keseimbangannya
lingkungan dapat menyebabkan
dalam tubuh. Perubahan yang
peningkatan suhu tubuh sehingga
dimaksud
memicu
dan
antara
lain
adanya
Tingginya
tubuh
penurunan massa bebas lemak
berkompensasi
bersama dengan penurunan total
menghasilkan
cairan
Keluarnya
tubuh
dan
penurunan
suhu
untuk dengan keringat.11,15
keringat
dapat
kemampuan sensasi rasa haus
merangsang pusat rasa haus untuk
sehingga konsumsi air menurun.22
menjaga
2. Jenis kelamin
keseimbangan
setelah
adanya keluaran cairan.
Pada dasarnya pria memiliki total
seperti
4. Aktivitas Fisik
lemak tubuh yang lebih sedikit
Tingginya aktivitas fisik yang
dibandingkan wanita. Kondisi ini
dilakukan
menyebabkan pria memiliki total
keras dari otot-otot pada tubuh.24
cairan tubuh yang lebih banyak
Cairan
dari
mengantarkan
wanita,
sehinga
pria 5
menggunakan
tubuh
kerja
bekerja
untuk
nutrisi
yang
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
diperlukan otot. Pada aktivitas
normal hidup manusia. Dampak yang
fisik berat, maka sejumlah besar
paling sering muncul adalah penurunan
cairan tubuh dihantarkan ke otot,
konsentrasi serta daya ingat. Selain itu
sehingga tubuh akan cepat merasa
dehidrasi dapat berakibat pada penurunan
haus. Pergerakan yang muncul
aktivitas
pada
ginjal.15,28,29,30
aktivitas
fisik
juga
fisik
serta
gangguan
menyebabkan peningkatan suhu
Air merupakan penyusun utama
tubuh sehingga berujung pada
bagi tubuh, termasuk pada otak dan otot.
15, 22
produksi keringat.
Fungsi cairan pada organ-organ tubuh
5. Tingkat Pengetahuan
tentunya untuk memberikan nutrisi yang
Tingkat pengetahuan terkait cairan
diperlukan agar fungsinya tetap terjaga.
mencakup pengetahuan mengenai
Kekurangan
manfaat cairan bagi tubuh, jumlah
menyebabkan gangguan pada fungsi kerja
asupan cairan, tanda dan gejala
otak. Rendahnya kadar cairan pada otot
dehidrasi, dampak dehidrasi, serta
dapat
pencegahan
dan
pergerakan otot sehingga berakibat pada
dehidrasi.
Adanya
penanganan
cairan
pada
menyebabkan
otak
dapat
gangguan
pada
aktivitas fisik yang tidak optimal.14,17
tingkat
pengetahuan yang baik mengenai
Permasalahan asupan cairan pria usia
asupan cairan dapat meningkatkan
produktif
menjaga
Pada umumnya pria usia produktif
asupan cairan agar terhidar dari
adalah individu yang berada pada jenjang
dehidrasi.1
pendidikan
kewaspadaan
dalam
Keadaan ketika tubuh kekurangan
sebagai
perguruan pencari
tinggi
maupun
nafkah.
Dalam
cairan dapat menyebabkan hipohidrasi.
kesehariannya asupan cairan berasal paling
Hipohidrasi didefinisikan dengan keadaan
banyak dari makanan dan minuman yang
tubuh ketika pengeluaran cairan lebih
dikonsumsi. Namun, tingginya aktivitas
besar
dibandingkan
Salah
satu
pemasukannya. yang
fisik
yang
dilakukan
menyebabkan
menyebabkan
perlunya diperhatikan bahwa terdapat
antara
lain
pengeluaran cairan tubuh yang besar
dehidrasi, yaitu hilangnya air dalam tubuh
melalui pernafasan dan keringat sehingga
melalui keringat, respirasi, urin, serta
dibutuhkan asupan cairan yang lebih
feses. Kandungan cairan tubuh yang
banyak.
terjadinya
hal
25,26
hipohidrasi
kurang tentunya dapat mengganggu fungsi
6
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
Yayasan Kasih Keluarga dan berdomisili
Keadaan kekurangan cairan pada pria
usia
produktif
dapat
di daerah Pejaten, Jakarta Selatan pada
berbahaya
mengingat manfaat air yang sangat besar
bulan
Januari
2012
dan berperan penting dalam kehidupan
kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria
sehari-hari.
eksklusi.
Pengetahuan
diharapkan dapat mewakili populasi target,
Pemilihan
serta
memenuhi
sampel
tersebut
yakni pria usia produktif di Jakarta, serta
Pengetahuan merupakan suatu hal berperan penting dalam mempengaruhi
populasi
perilaku
produktif yang merupakan orang tua dari
dan
Pengetahuan penting
kebiasaan
individu
dalam
individu.
individu,
pria
usia
siswa di Yayasan Kasih Keluarga dan
sesuatu.
berdomisili di daerah Pejaten, Jakarta Selatan pada bulan Januari 2012.
Sejumlah faktor berpengaruh pada tingkat pengetahuan
yakni
hal
merupakan
melakukan
terjangkau,
antara
Populasi
lain
terjangkau
pada
pengalaman, usia, tingkat pendidikan, dan
penelitian ini mencakup 42 pria usia
lain-lain.
produktif di tempat tersebut. Sampel penelitian didapatkan dengan perhitungan desain cross sectional sehingga diperoleh
METODE PENELITIAN
jumlah sampel adalah 32 sampel. Dengan Penelitian ini menggunakan desain
metode
pengambilan
sampel
total
cross-sectional dengan kajian analitik
population,
digunakan untuk mengetahui hubungan
diambil menjadi subyek penelitiann.
sehingga
seluruh
sampel
antara tingkat pengetahuan dengan asupan
Kriteria inklusi yang digunakan
cairan pada pria usia produktif. Data yang
pada penelitian ini adalah pria usia
digunakan pada penelitian ini merupakan
produktif
data primer berupa hasil kuesioner yang
merupakan orang tua dari siswa di
sudah
Yayasan Kasih Keluarga, Pejaten, Jakarta
divalidasi.
Penelitian
ini
yang
berbadan
sehat
dan
dilaksanakan sejak Juli 2011 hingga Juli
Selatan,
2013.
data
penelitian dan menandatangani informed
Kedokteran
consent, serta sehat jasmani dan rohani.
Manajemen
dilakukan
di
dan
Fakultas
analisis
bersedia
ikut
serta
dalam
Universitas Indonesia.
Kriteria eksklusi yang digunakan pada
Sampel yang digunakan pada penelitian
penelitian ini adalah subyek menderita
ini merupakan pria usia produktif yang
keterbelakangan
merupakan orang tua dari siswa di
menimbulkan hambatan komunikasi.
7
mental
sehingga
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
Klasifikasi sampel berdasarkan faktor HASIL
tersebut terpapar pada tabel 1 hingga 3. Selain itu, pada penelitian ini dianalisis
Berdasarkan penelitian,
hasil
data
berdasarkan
faktor
pendidikan,
kelompok
usia,
hubungan antara tingkat pengetahuan dan
dapat
asupan cairan. Hasil analisis tersebut
subyek
diklasifikasikan seperti
analisis
dan
beberapa
terpapar pada tabel 4.
pekerjaan,
asupan
cairan.
Tabel 1. Gambaran karakteristik demografi subyek penelitian berdasarkan pendidikan dan pekerjaan n (%)
Karakteristik Pendidikan -
Tidak Bersekolah
-
SD
-
SMP
-
SMA / SMK
4 (10) 11 (27,5) 10 (25) 15 (37,5)
Pekerjaan -
Buruh
11 (27,5)
-
Swasta
19 (47,5)
-
Wiraswasta
10 (25)
Tabel 2. Sebaran tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok usia Tingkat pengetahuan Karakteristik
Baik
Cukup
Kurang
n (%)
n (%)
n (%)
p
Kelompok usia
-
19 – 29 tahun
1 (100)
0 (0)
0 (0)
-
30 – 49 tahun
13 (33,3)
18 (46,2)
8 (20,5)
8
0,360
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
Tabel 3. Sebaran asupan cairan Asupan Cairan Karakteristik
Adekuat
Tidak adekuat
n (%)
n (%)
Kelompok usia -
19 – 29 tahun
0 (0)
1 (100)
-
30 – 49 tahun
27 (69,2)
12 (30,8)
Tabel 4 Hubungan antara tingkat pengetahuan dan asupan cairan Asupan cairan Variabel
adekuat
Tidak adekuat
n (%)
n (%)
p
Tingkat pengetahuan -
Baik
12 (92,3)
1 (7,7)
-
Cukup
10 (55,6)
8 (44,4)
-
Kurang
4 (50)
4 (50)
0,003
Penilaian asupan cairan subyek yang DISKUSI
dilakukan dengan menggunakan catatan asupan cairan harian dinilai memiliki
Pada penelitian ini, didapatkan keterbatasan pengetahuan Beberapa
penelitian subyek subyek
bersungguh-sungguh
beberapa keterbatasan, salah satunya yaitu
berupa
adanya kemungkinan subyek kesulitan
tentang
cairan.
dalam memperkirakan jumlah minuman
tampak
tidak
yang dikonsumsi karena subyek kurang
dan
terburu-buru
mengetahui
volume
yang
diminum.
dalam menjawab pertanyaan kuesioner.
Keterbatasan lainnya adalah kemungkinan
Selain itu ada juga subyek yang tidak
subyek lupa untuk mencatat minuman
mengerti inti atau tujuan dari pertanyaan
yang dikonsumsi. Dalam penelitian ini,
kuesioner
tampaknya subyek cenderung menulis
karena
menurut
mereka
pertanyaan tersebut sulit untuk dipahami.
minuman dalam jumlah yang besar. 9
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
Penelitian ini dilakukan terhadap
dengan total 4 dimiliki oleh dua orang
40 pria usia produktif berusia 19 – 49
subyek. Pada analisis kuesioner, terdapat
tahun. Dalam penelitian ini usia subyek
dua pertanyaan yang paling banyak (95%)
dibagi menurut AKG menjadi dua kategori
dapat dijawab dengan benar oleh subyek,
yaitu usia 19 – 29 tahun dan 30 – 49 tahun
yaitu pada pertanyaan mengenai jumlah
karena menurut AKG terdapat perbedaan
asupan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah asupan cairan yang adekuat
untuk
sesuai dengan kelompok usia. Rentang
dengan frekuensi waktu minum dan
usia pada penelitian ini agak berbeda
pertanyaan tentang sumber asupan cairan
dengan subyek pada penelitian tentang
dengan total skor sebesar 95%. Sedangkan
asupan air yang dilakukan oleh THIRST,
pertanyaan yang
Sutiari, Nurjannah, dan Putri (2011) yang
dijawab benar oleh 20% adalah pertanyaan
masing-masing berusia 25 – 55 tahun, 21 –
mengenai fungsi cairan bagi tubuh.
subyek
dehidrasi
dikaitkan
paling sukar hanya
Pada penelitian ini diperoleh hasil
49 tahun, 19 – 22 tahun dan 24 – 46 tahun. Pengetahuan
mencegah
sebagian besar subyek (46,2%) memiliki
mengenai
dinilai
menggunakan
tingkat
terdiri
dari
sepuluh
sedangkan 33,3% subyek berpengetahuan
pertanyaan dengan jawaban berupa pilihan
baik, sedangkan jumlah subyek yang
ganda. Pertanyaan tersebut mencakup
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang
sumber, jumlah, fungsi, tanda dan gejala
adalah 20,5%. Hasil penelitian ini serupa
apabila kekurangan, serta dampak apabila
dengan penelitian oleh Hardinsyah dkk
kekurangan cairan yang masing-masing
(2009) pada orang dewasa di dataran
diwakili oleh dua pertanyaan. Sebelumnya,
tinggi dan dataran rendah, di mana
kuesioner
sebagian
asupan
cairan
kuesioner
yang
tersebut
telah
divalidasi
pengetahuan
besar
yang
cukup,
menunjukkan
terhadap 30 pria usia produktif di Jakarta.
pengetahuan
Jawaban pada kuesioner ini dinilai dengan
Sementara penelitian oleh Sutiari (2008)
skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk
menunjukkan
jawaban yang salah.
berpengetahuan
Berdasarkan hasil kuesioner, tidak ada
subyek
yang
mampu
cukup
(58,8%).
bahwa cukup
subyek dan
kurang
memiliki jumlah presentase yang sama yaitu 36,8%. Terdapat sejumlah faktor
menjawab
seluruh pertanyaan dengan skor maksimal.
yang
Nilai tertinggi diraih oleh seorang subyek
pengetahuan
dengan total 9, sedangkan nilai terendah
pendidikan
yang
tingkat
10
berpengaruh
terhadap
subyek, serta
tingkat
antara usia.
lain
Menurut
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
dengan
usia dewasa mengalami dehidrasi ringan,
bertambahnya usia seseorang maka tingkat
namun penelitian ini menujukkan hasil
pengetahuan yang dimiliki akan bertambah
yang berbeda. Asupan cairan subyek
karena
yang
dalam penelitian ini tergolong adekuat, hal
diperoleh. Pada penelitian ini sebagian
ini mungkin disebabkan karena aktivitas
besar subyek (30,7%) memiliki pendidikan
fisik dan lingkungan di sekitar subyek
terakhir
penelitian.
Notoatmodjo
(2007)
banyaknya
pada
Pendidikan
seiring
informasi
jenjang
formal
SMA/
SMK.
seseorang
turut
sebagian
Dalam besar
hal
subyek
ini
pekerjaan
adalah
supir
berpengaruh dalam tingkat pengetahuan
angkutan umum dan buruh. Selain itu,
yang dimiliki. Berbagai ilmu pengetahuan
suhu dan iklim juga menjadi faktor yang
diajarkan
pendidikan
mempengaruhi asupan cairan. Daerah
formal. Semakin tinggi tingkat pendidikan
Pejaten, Jakarta Selatan, memiliki suhu
yang dimiliki seseorang, maka semakin
lingkungan yang panas sehingga subyek
banyak ilmu dan informasi yang didapat
lebih
oleh individu.
menyebabkan kehilangan cairan. Keadaan
melalui
Asupan
jenjang
cairan
subyek
mudah
tersebut
dinilai
berkeringat
membuat
subyek
yang
cenderung
melalui pencatatan asupan cairan 2 x 24
sering merasa haus sehingga mengonsumsi
jam yang dilakukan pada hari Jumat dan
minuman lebih banyak. Pada
Sabtu dalam lembar asupan cairan harian.
penelitian bermakna
ini
terdapat
antara
tingkat
Dua hari ini dipilih dengan pertimbangan
hubungan
agar penelitian ini mencakup hari kerja
pengetahuan dengan asupan cairan pada
yaitu Jumat dan hari libur yaitu Sabtu.
pria usia produktif (p = 0,003). Penelitian
Pada penelitian ini didapatkan sebagian
ini berbeda dengan hasil pada penelitian
besar subyek memiliki asupan cairan yang
sebelumnya yang telah dilakukan oleh
adekuat, dengan rerata volume yang
Putri
dikonsumsi oleh subyek sebesar 1,307 (1 –
hubungan
2) mL. Penilaian tersebut berdasarkan
pengetahuan
AKG 2004 tergolong kurang dimana untuk
dengan asupan gizi yang termasuk di
kategori usia 29-49 tahun, asupan cairan
dalamnya mengenai air.
(2011)
bahwa
tidak
terdapat
bermakna
antara
tingkat
tentang
konsumsi
cairan
Sebagian besar subyek memiliki
yang adekuat adalah kurang lebih sebesar ≥ 2,5 L per hari.
tingkat pengetahuan yang baik disertai yang
asupan cairan yang adekuat. Menurut
dilakukan oleh THIRST, 42,5% subyek
Cutler dan Maurer (2006), pengetahuan
Berdasarkan
penelitian
11
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
merupakan
salah
mempengaruhi
satu
perilaku
faktor
mengaplikasikannya
yang
seseorang
dalam
kehidupan
sehari-hari.
di
bidang kesehatan.35 Hal ini disebabkan karena
seseorang
akan
menggunakan
KESIMPULAN
pengetahuan dan informasi yang didapat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-
Berdasarkan
hari, salah satunya adalah pada asupan gizi
ditetapkan beberapa kesimpulan: •
dan cairan. Sementara pada penelitian ini
hasil
penelitian,
dapat
Subyek penelitian terdiri dari 10%
juga menunjukkan 50% dari subyek
tidak
berpengetahuan kurang memiliki asupan
berpendidikan terakhir SD, 25%
cairan yang adekuat. Hal ini dapat
berpendidikan terakhir SMP, dan
disebabkan karena kurangnya pengetahuan
37,5%
subyek terhadap cairan tidak terjadi pada
SMA/SMK.
seluruh aspek. Seperti yang dijelaskan
pekerjaannya subyek penelitian
bahwa
terdiri dari 27,5% buruh, 47,5%
pertanyaan
mengenai
jumlah
bersekolah,
berpendidikan
asupan cairan yang adekuat, dijawab
•
Berdasarkan
Sebagian besar pria usia produktif
dengan benar oleh 95% subyek. Maka
di
terdapat
Pejaten,
bahwa
terakhir
swasta, dan 25% wiraswasta.
minuman yang dikonsumsi agar diperoleh
kemungkinan
27,5%
subyek
Yayasan
Kasih
Keluarga,
memiliki
tingkat
memiliki pengetahuan yang kurang pada
pengetahuan
tentang
asupan
aspek-aspek
cairan
cukup.
Tingkat
seputar
cairan
selain
yang
mengenai jumlah cairan yang dikonsumsi,
pengetahuan baik dimiliki oleh
yaitu misalnya pada fungsi cairan bagi
33,3% subyek, sementara 20,5%
tubuh, tanda, gejala, dan dampak apabila
subyek
kekurangan cairan. Hal ini mengakibatkan
pengetahuan kurang.
subyek memiliki asupan cairan yang •
adekuat walaupun berdasarkan total nilai
Yayasan
Kasih
Keluarga,
Pejaten, memiliki asupan cairan
pengetahuan kurang. Penyebab lainnya
yang adekuat. Sebanyak 12 dari
yaitu subyek memiliki tingkat pengetahuan
39
yang baik mengenai jumlah cairan yang
(30,8%)
subyek
memiliki
asupan cairan yang tidak adekuat.
dikonsumsi, namun subyek tidak dapat
tingkat
Sebagian besar pria usia produktif di
pada kuesioner termasuk dalam kategori
memiliki
12
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
•
Terdapat
hubungan
Treatment of High Blood Pressure.
bermakna
NIH Publication: August 2004.
antara tingkat pengetahuan dan
2. Rahajeng H, Tuminah S. Prevalensi
asupan cairan (p = 0,003).
hipertensi dan determinannya di Indonesia.
SARAN
Majalah
Kedokteran
Indonesia. 2009; 59 (12):580-7. • Meningkatkan pengetahuan pria
3. Kementrian Kesehatan Republik
usia produktif di Yayasan Kasih
Indonesia. Masalah Hipertensi di
Keluarga
Indonesia [Internet] 2012 Mei 6.
dengan
memberikan
informasi mengenai asupan cairan
[cited
agar memiliki tingkat pengetahuan
Available
yang baik
http://www.depkes.go.id/index.php
• Meningkatkan mengenai
fisik
di
Yayasan
4.
dilakukan
pengetahuan dengan
atau
petugas
Hypertension
[Internet]
2012 Nov 23]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm
dapat
edhealth/PMH0001502/
pemberian
5. Ma D, Feitosa MF, Wilk JB,
edukasi yang dapat dilakukan oleh dokter
from:
2011[updated 2011 June 6; cited
Kasih
Keluarga • Peningkatan
23];
hipertensidi-indonesia.html
serta
dampak dehidrasi kepada pria usia produktif
November
/berita/press-release/1909-masalah-
pengetahuan
aktivitas
2012
Laramie JM, Yu K, Leiendecker-
kesehatan
Foster C. Leptin is Associated with
kepada pria usia produktif.
Blood Pressure and Hypertension in Women from The National Heart, Lung, and Blood Institute Family Heart Study. Hypertension.
DAFTAR PUSTAKA
2009 March; 53(3):473-9. 1. U.S Department of Health and
6. Reckelhoff JF. Gender Differences
Human Services. The Seventh
in
Report of The Joint
Pressure.
Committee Detection,
on
National Prevention,
Evaluation,
The
Regulation
Blood
Hypertension.
2001;
37:1199-208.
and
7. Blüher S, Mantzoros CS. Leptin in Humans:
of
13
Lessons
from
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014
Translational Research. American
http://emedicine.medscape.com/arti
Journal of Clinical Nutrition. 2009
cle/118810-clinical 12. Rohleder N, Kirschbaum C. The
March; 89(3):991S-7S. 8. Couse JF, Yates MM, Walker VR,
Hypothalamic-Pituitary-Adrenal
Korach KS. Characterization of the
(HPA) Axis in Habitual Smokers.
Hypothalamic-Pituitary-Gonadal
International
Axis in Estrogen Receptor (ER)
Psychophysiology.
Null Mice Reveals Hypergonadism
59(3):236-43.
of
2006
Mar;
13. Breigeiron MK, Lucion AB,
and Endocrine Sex Reversal in Females Lacking ERa
Journal
Sanvitto
But Not
GL.
Effects
ERß. Molecular Endocrinology.
Renovascular
2003 June 1; 17(6):1039-53.
Reproductive Function in Male 80(17):162734.
Y, Schaetz T, Brandstetter A, D.
Age-specific
on
Rats. Life Sciences. 2007 Apr 3;
9. Weghofer A, Margreiter M, Fauster Boehm
Hypertension
of
14. Agata J, Masuda A, Takada M,
FSH
Levels as A Tool for Appropriate
Higashiura
Patient Counseling in Assisted
Miyazaki
Reproduction.
Immunoreactive Leptin Level in
Reproduction.
Human 2005
May
Essential
19;
High
Hypertension.
H,
Plasma The
1997; 10:1171-4.
10. Gueorguiev M, Prendergast K,
15. Caprio M, Fabbrini E, Isidori AM,
Heras-Herzig A, Dalkin A. GNRH Pathology.
Y.
Murakami
American Journal of Hypertension.
20(9):2448-52.
Gonadotropin
K,
Physiology [Internet]
Aversa A, Fabbri A. Leptin in
and 2008
Reproduction.
Trends
[updated 2008 August 1; cited
Endocrinology
2012 August 26]. Available from:
2001 March; 12(2):65-72.
&
in
Metabolism.
http://www.endotext.org/neuroend o/neuroendo8/ne uroendo8.htm. 11. Jabbour SA. Follicle-Stimulating Hormone Abnormalities Clinical Presentation [Internet] 2012 Jan 3. [cited
2012
Available
November
23]. from: 14
UNIVERSITAS INDONESIA
Asupan Cairan..., Amalia Shadrina, FK UI, 2014