ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADANY.E G1P0A0 UMUR 24 TAHUN HAMIL 24 MINGGUDENGAN ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH DiajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratTugasAkhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
DisusunOleh :
Wahyuni NIM : B11118
PRODI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.E G1P0A0 Umur 24 Tahun Hamil 24 Minggu Dengan Anemia Sedang Di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta Tahun 2014”. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Eni Rumiyati,S.ST, selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis. 4. Ibu dr. Nur Hastuti, M.Kes., selaku Pimpinan Puskesmas Sibela Mojosongo, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan studi kasus di tempat praktek. 5. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Ny. E dan keluarga yang telah bersedia membantu penulis dalam kelancaran penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Kedua orang tua saya yang telah memberikan doa dan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Kedua saudara saya yang selalu memberikan semangat, motivasi dan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 9. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 10. Bagi teman-teman dan kekasih saya yang telah membantu dan memberi semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. iv
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Februari 2014 Wahyuni B11118 ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. E G1P0A0 UMUR 24 TAHUN HAMIL 24 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA TAHUN 2014 (xiii + 93 halaman + 1 tabel + 1 gambar + 9 lampiran) INTISARI Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 32 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 40-60%, dan perdarahan bisa terjadi karena anemia dalam kehamilan. Data di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta didapat jumlah ibu hamil trimester II dengan anemia sedang yaitu 35 orang (43,75%). Karena masih banyak terdapat ibu hamil dengan anemia sedang maka penulis tertarik untuk mengambil kasus ini dan menerapkan asuhan kebidanan menurut Hellen Varney. Tujuan Studi Kasus : Menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester II dengan anemia sedang secara menyeluruh dengan penggunakan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney dan diteruskan dengan data perkembangan SOAP. Metode Studi Kasus : Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, lokasi pengambilan kasus di Puskesmas Sibela Mojosongo, Subyek studi kasus adalah Ny. E GIP0A0 hamil trimester II dengan anemia sedang yang dilakukan pada tanggal 12 Februari – 12 Maret 2014. Tehnik penggumpulan data meliputi data primer terdiri dari pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi), wawancara, observasi dan data sekunder meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil Studi Kasus : setelah diberikan asuhan selama 29 hari didapatkan hasil ibu sudah tidak merasakan pusing lagi, konjungtiva sudah tidak pucat, Hb naik 1,4 gr% dari 8,6 gr% menjadi 10 gr% dan tidak terjadi diagnosa potensial. Kesimpulan : penatalaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil trimester II pada Ny. E GIP0A0 dengan anemia sedang dengan menerapkan manajemen kebidanan 7 langkah menurut Hellen Varney yang semula keadaan ibu anemia sedang menjadi anemia ringan. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Trimester II, Anemia sedang Kepustakaan : 29 buku (2004 - 2013) vi
MOTTO Prestasi bukanlah suatu kebetulan, dan impian tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa kerja keras. Jangan takut untuk mengambil satu langkah besar bila itu memang diperlukan, anda takkan bisa meloncati sebuah jurang dengan lompatan kecil. Banyak orang gagal karena terlalu percaya kepada sukses usahanya yang pertama. Jadilah yang terbaik diatara yang terbaik
PERSEMBAHAN Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada : 1.
Ayah dan bunda ku tercinta yang tiada henti-hentinya memberi doa restu, kasih saying, perhatian dan dukungan untuk menjadikanku orang yang sukses.
2.
Kedua saudaraku mbak Yanti dan mas Budi tercinta yang selalu memberikan motivasi dan support setiap langkahku.
3.
Terimakasih buat mas Irwan prasetio budi yang selalu memberi semangat dan membantu disetiap kesulitanku.
4.
Sahabatku tercinta “putry, yenni, ipin (fitria), eppil (evi)’’, semoga perjalanan yang kita tempuh selama ini mampu menjadikan kita lebih baik, bijak dan dewasa.
5.
Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 terutama kelas B.
6.
Bu Eni Rumiyati dan bu Rahajeng Putri Ningrum terimakasih atas bimbingannya selama ini.
7.
Almamaterku tercinta
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA Nama
: Wahyuni
Tempat / Tanggal Lahir
: Sragen, 31 Desember 1990
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat Rumah
: Dusun Rukun Mulyo RT 009 / RW 006, Piansak, Sungai Melayu Rayak, Ketapang (KAL-BAR)
PENDIDIKAN 1.
SD Negeri 31 Sungai Miyang
Lulus tahun 2004
2.
SMP Negeri 5 Ketapang
Lulus tahun 2007
3.
SMA Negeri 2 Ketapang
Lulus tahun 2010
4.
Prodi DIII Kebidanan STIkes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2011
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
iii
KATA PENGANTAR....................................................................................
iv
INTISARI . .....................................................................................................
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................
vii
CURICULUM VITAE ..................................................................................
viii
DAFTAR ISI...................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
xii
DAFTRA LAMPIRAN ..................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ...............................................................................
1
B. Perumusan masalah .......................................................................
3
C. Manfaat studi kasus .......................................................................
4
D. Tujuan studi kasus .........................................................................
5
E. Keaslian studi kasus ......................................................................
6
F. Sistematika penulisan ....................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori medis ....................................................................................
10
1. Konsep dasar kehamilan fisiologis ..........................................
10
2. Anemia dalam kehamilan ........................................................
15
3. Anemia sedang ........................................................................
22
B. Teori manajemen kebidanan .........................................................
25
C. Landasan hukum ...........................................................................
46
D. Informed concent ...........................................................................
46
E. Kerangka konsep ...........................................................................
47
BAB III METODOLOGI A. Jenis studi kasus ............................................................................ ix
48
B. Lokasi studi kasus .........................................................................
48
C. Subyek studi kasus ........................................................................
48
D. Waktu studi kasus .........................................................................
49
E. Instrument studi kasus ...................................................................
49
F. Teknik pengumpulan data .............................................................
49
G. Alat-alat dan bahan .......................................................................
52
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAAN A. Tinjauan Kasus . .............................................................................
54
B. Pembahasan . ..................................................................................
84
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................
91
B. Saran . .............................................................................................
93
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman Table 2.1. Kebutuhan Mineral dan Vitamin ....................................................
xi
15
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kerangka Konsep .......................................................................
xii
47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 4. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 5. Surat Persetujuan Responden Lampiran 6. Lembar Observasi Lampiran 7. SAP Gizi Ibu Hamil Lampiran 8. SAP Suplementasi Besi (Tablet Fe) Ibu Hamil Lampiran 9. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan bahwa (AKI) di Indonesia naik yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 32 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Faktor penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 40-60%, pre-eklamsi dan eklamsi 20-30%, serta infeksi 20-30%.Penyebab tidak langsung yang mendasar adalah faktor lingkungan, perilaku dan genetik. Salah satu penyebab langsung kematian ibu terbesar adalah perdarahan, dan perdarahan biasanya terjadi karena anemia dalam kehamilan (Dinkes Jabar,2005). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr % pada Trimester I dan III atau kadar <10,5 gr % pada Trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan, gangguan penyerapan dan peningkatan kebutuhan zat besi yang keluar dari tubuh misalnya karena perdarahan.Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai adalah defisiensi besi, hal ini disebabkan kurangnya asupan zat besi (Wiknjosastro, 2007). 1
2
Anemia dalam kehamilan sangat berpengaruh buruk pada kehamilan, persalinan dan nifas.Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berakibat abortus,
persalinan
kurang
bulan,
ketuban
pecah
sebelum
waktunya.Pengaruh anemia saat persalinan dapat berakibat partus lama, gangguan his saat mengejan serta kala uri memanjang dapat terjadi retensio plasenta. Pengaruh anemia saat masa nifas adalah sub involusio uteri, perdarahan post partum,infeksi masa nifas dan penyembuhan luka perineum menjadi lama (Manuaba, 2007). Kasus anemia ini perlu mendapatkan perhatian khusus baik dari individu yang bersangkutan, keluarga, masyarakat, tenaga kesehatan bahkan pemerintah. Karena anemia ini merupakan suatu hal yang serius yang dapat menyebabkan tingginya kasus kematian pada ibu hamil.Peran bidan dalam menangani kasus anemia yaitu melaksanakan upaya promotif dan preventif. Upaya promotif yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada setiap ibu hamil atau seluruh wanita usia subur untuk untuk mengkonsumsi tablet Fe dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yaitu karbohidrat, protein, zat besi, vitamin dan mineral. Upaya preventif diantaranya dengan memberikan terapi lebih lanjut, yaitu dengan menaikkan dosis tablet Fe yang diberikan. Apabila kasus tersebut semakin parah hingga ke anemia berat, bidan dianjurkan untuk melakukan rujukan kerumah sakit (Anonymous, 2005).
3
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tanggal 9 November 2013 yang dilakukan penulis bahwa pada bulan Januari sampai Oktober 2013 jumlah ibu hamil di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta ada 625 ibu hamil.Untuk primigravida 227 ibu hamil dan multigravida 398 ibu hamil.Hamil normal 507 orang (81,12%), dan hamil potologi 118 orang (18,88%). Dari data ibu hamil patologi tersebut ibu hamil yang menderita anemia sebanyak 80 orang (67,80%), yang terdiri dari anemia ringan 42 orang (52,5%), anemia sedang 35 orang (43,75%), anemia berat 3 orang (3,75%), hipertensi 25 orang (21,19%), pre eklamsi 10 orang (8,47%), dan eklamsi 3 orang (2,54%). Menurut umur kehamilannya, angka kejadian ibu hamil dengan anemia sedang trimester I yaitu 3 orang (8,57%), trimester II yaitu 26orang (74,29%) dan trimester III yaitu 6 orang (17.14%).Ibuhamil dengan anemia sedang yang terbanyak pada umur kehamilan trimester II. Berdasarkan ulasan di atas maka penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus
yang berjudul “Asuhan Kebidanan
Ibu HamilPada Ny.E
GIP0A0dengan Anemia Sedangdi Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta” dengan pendekatan manajemen 7 langkah Varney. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,”Bagaimanakah penatalaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. E GIP0A0umur 24 tahun hamil 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta dengan menggunakan manajemen 7 langkah Varney?”
4
C. Manfaat Studi Kasus 1. Bagi Diri Sendiri Kasus ini diharapkan dapat menambah keterampilan dan pengetahuan dalam mengatasi masalah pada ibu hamil dengan anemia sedang dengan menerapkan manajeman kebidanan menurut Varney. 2. Bagi Profesi Dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pelayananantenatal care sehubungan dengan asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia sedang. 3. Bagi Institusi a. Puskesmas Dapat
menjadi
masukan
bagi
penentu
kebijakan
untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan khususnya antenatal. b. Pendidikan Dapat digunakan sebagai sumber bacaan atau referensi dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan khususnya pada ibu hamil dengan anemia sedang D. Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan Umum Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
sedang
dengan
kebidanan 7 langkah Varney.
menggunakan
pendekatan
manajemen
5
2. Tujuan Khusus a. Penulis mampu 1) Melaksanakan pengkajian data subyektif dan objektif pada ibu hamil dengan anemia sedang. 2) Menginterpretasikan data dengan merumuskan diagnosa kebidanan, masalah, dan kebutuhan pada ibu hamil dengan anemia sedang. 3) Merumuskan diagnosaatau masalah potensial pada ibu hamil dengan anemia sedang. 4) Mengidentifikasi tindakan segera atau antisipasi pada ibu hamil dengan anemia sedang. 5) Menyusun
rencana
tindakan
asuhan
kebidanan
yang
menyeluruh pada ibu hamil dengan anemia sedang. 6) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan dengan aman pada ibu hamil dengan anemia sedang. 7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang. b. Penulis mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek dilahan dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang. c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah pada asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang.
6
E. Keaslian Studi Kasus Kehamilan dengan anemia memang menarik untuk dikaji, hal ini dapat dilihat darilaporan kasus yang telah dilakukan oleh berbagai penulis terdahulu,yaitu: 1. Roy Nurmalitasari (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny.H G2P1A0 dengan Anemia Sedang di BPS Kartika Sidoharjo Sragen”. Intervensi yang diberikan adalah pemeriksaan Hb sahli secara berkala setiap 2 minggu sekali, ANC teratur, pemberian tablet Fe, dan Vitamin C secara teratur dan pemenuhan kalori dan protein dalam menu sehari-hari. Hasil setelah 30 hari didapatkan ibu sudah tidak pusing, conjungtiva merah muda, pusing berkurang, hasil Hb meningkat sebanyak 1,6 gr% yaitu dari 8 gr% menjadi 9,6 gr%. 2. Winarti (2010), dengan judul “ Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. H G1P0A0 Umur Kehamilan 32 Minggu Dengan Anemia Sedang di BPS Ulik Budiarti Sukoharjo”. Intervensi yang diberikan adalah pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil dan pemberian suplemen besi yang dengan pemberian tablet Fe dan Vitamin C. Hasil setelah 29 hari didapatkan keadaan umum ibu baik, conjungtiva merah muda, pusing berkurang hasil Hb meningkat sejumlah 1,9 gr %. Dari tanggal 15 Juni 2010 7,8 gr % sampai tanggal 13 juli 2010 Hb menjadi 9,7 gr%. 3. Eka Nurhidayati (2013), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.S dengan Anemia Sedang di BPS Siti Mursidah
7
Sumberlawang Sragen”. Intervensi yang yang diberikan adalah pemeriksaan Hb Sahli secara berkala dilakukan setiap 2 minggu sekali, ANC teratur, pemberian tablet Fe, dan Vitamin C secara teratur serta penambahan kalori dan protein dalam menu sehari-hari. Hasil selama 22 hari didapatkan ibu sudah tidak pusing lagi, cojungtiva merah muda, Hb meningkat sebanyak 2 gr % yaitu dari 7,8 gr % menjadi 9,8gr%. Perbedaan studi kasus terdahulu dengan yang sekarang yaitu terletak pada lokasi studi kasus, sebyek studi kasus, waktu studi kasus, sedangkan persamaan terletak pada jenis studi kasus, instrumen studi kasus, tehnik pengumpulan data, alat-alat dan bahan. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisankarya tulis ilmiah ini terdiri dari : BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, manfaat, tujuan penulisan yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus, keaslian laporan kasus dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini terdiri dari tinjauan teori yang berisi tentang konsep
dasar
kehamilan
fisiologis,
anemia
dalam
kehamilan yaitu tentang pengertian, batasan, klasifikasi, patofisiologi, gejala, penyebab, pengaruh, penatalaksanaan.
8
anemia
sedang
(pengertian,
gejala,
prognosis,
penatalaksanaan), pengertian teori manajemen kebidanan, langkah-langkah asuhan kebidanan yaitu terdiri dari pengkajian,
interprestasi
data,
diagnosa
potensial,
antisipasi, rencana tindakaan, tindakan, evluasi. Data perkembangan, landasan hukum, informend consent dan kerangka konsep. BAB III
METODOLOGI Pada bab ini terdiri dari jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subyek kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik pengumpulan data serta alat-alat dan bahan.
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN Bab ini menggambarkan asuhan kebidanan terhadap ibu hamil
dengan
anemia
sedang
secara
nyata
sesuai
manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan data perkembangan sedangkan dalam pembahasan penulis menjelaskan tentang masalah-masalah atau kesenjangan antara teori dengan praktek yang penulis temukan di lapangan.
9
BAB V
PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.Kesimpulan merupakan inti dari pembahasan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang dan saran untuk pemecahan masalah sesuai realita operasional artinya saran yang dikemukakan dapat di terima secara wajar dan dapat dilaksanakan oleh yang berkaitan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis 1.
Konsep Dasar Kehamilan Fisiologis a.
Definisi Kehamilan adalah suatu periode dimana seorang wanita membawa embrio (fetus) di dalam rahimnya. Kehamilan wanita terjadi selama 40 minggu mulai waktu menstruasi terakhir dan
kehamilan (38
minggu dari pembuahan) (Pieter dan Lubis, 2013 ). Wanita hamil adalah gravid, dan manusia di dalam rahimnya disebut embrio (minggu-minggu awal), janin hingga kelahiran.Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida (gravid 1) dan wanita yang belum pernah hamil disebut gravid 0 (Jahja, 2011). b.
Proses terjadinya kehamilan Proses terjadinya kehamilan menurut Manuaba (2007), adalah : 1) Pelepasan ovulasi ovum 2) Terjadinya migrasi sperma dan ovum 3) Kapitasi dan konsepsi 4) Proses implantasi 5) Pembentukan plasenta 6) Tumbuh kembang janin sampai aterm
10
11
c.
Klasifikasi kehamilan ditinjau dari bulannya kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan menurut Wiknjosastro (2007) : 1) Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu) 2) Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu) 3) Kehamilan triwulan ketiga (antara 28 sampai 40 minggu)
d.
Tanda – tanda kehamilan Menurut Wiknjosastro (2007), tanda-tanda terjadinya kehamilan terdiri dari : 1) Tanda kemungkinan hamil, yaitu : a) Tes kehamilan positif b) Perut membesar c) Uterus membesar yaitu terjadinya perubahan bentuk, besar dan konsitensi dari rahim d) Teraba balotemen e) Adanya gerakan janin f)
Tanda Chadwick yaitu warna selaput lender vulva dan vagina menjadi unggu
g) Tanda goodell yaitu perlukaan serviks h) Tanda hegar yaitu konsitensi rahim menjadi lunakterutama daerah isthmus uteri i)
Tanda piscasek yaitu uterus membesar kesalah satu jurusan sehingga menonjol jelas
12
j)
Terpalpasi kontraksi uterus Brazton-Hicks yaitu bila uterus dirangsang mudah berkontraksi, tanda ini khas untuk uterus dalam masa nifas
2) Tanda-tanda tidak pasti kehamilan a) Amenore (tidak dapat haid), gejala ini penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi b) Nausea (enek) dan emisis (muntah), sering terjadi pada pagi hari, tetapi pada ibu tidak selalu terjadi c) Mengidam, sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan d) Mammae menjadi tegang dan membesar e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan) terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya pola makan dijaga jangan sampai tidak sesuai dengan tuanya kehamilan f)
Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulanbulan pertama kehamilan terkena oleh uterus yang mulai membesar
g) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh mengubah hormone steroid
yang
13
3) Tanda pasti kehamilan a) Ada gerakan janin (pada primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida pada usia 16 minggu) b) Palpasi atau perabaan, teraba bagian-bagian janin (20 minggu) c) Adanya ballotemen (lentingan dari bagian bawah janin) d) Rontgen (adanya kerangka gambaran janin) e) Dengan memakai alat sistem Doppler dan stetoskop Laennec terdengar denyut jantung janin (DJJ), dapat didengar pada kehamilan mulai dari 18-20 minggu f)
Dengan pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjangnya janin, dan diameter diparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin
e.
Kebutuhan Gizi ibu hamil Pada saat hamil ibu harus makan-makanan yang mengandung nilai gizi yang bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada ibu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang) (Kusmiyati, 2008).
14
Menurut Kusmiyati (2008), kebutuhan kalori, protein dan mineral pada ibu hamil adalah sebagai berikut : 1) Kalori Kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 kkl, sedang untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 kkl. Kalori diperlukan untuk produksi energi. 2) Protein Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasenta, hemoglobin, dan lain-lain). Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari, tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. 3) Mineral Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua kehamilan kirakira 17 gram/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau feroglukonat perhari.
15
Untuk tetap sehat ibu dianjurkan makan-makanan yang mengandung zat-zat berikut : Tabel 2.1 Kebutuhan mineral dan vitamin untuk ibu tidak hamil, ibu hamil dan menyusui. Mineral dan vitamin Tidak hamil Hamil menyusui Kalori Protein Kalsium Besi Vitamin A sebagai karotin Thiamin Riboflavin Niasin Vitamin C
2000 55 g 0,5 g 12 g 4000 mcg 0,8 mg 1,1 mg 13 mg 60 mg
2300 65 g 1g 17 g 4500 mcg 1 mg 1,3 mg 15 mg 90 mg
2800 80 g 1g 17 g 6500 mcg 1,2 mg 1,5 mg 18 mg 90 mg
Sumber : Wiknjosasro (2007) 2.
Anemia dalam kehamilan a.
Pengertian anemia Menurut Rukiyah dan Yulianti (2011), anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal, hemoglobin kurang dari 11 gr%. Menurut Tarwoto dan Wasnidar (2007), anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau masa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan, dan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr%. Menurut Manuaba (2007), anemia ibu hamil adalah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr%.
16
b.
Batasan anemia Menurut Manuaba (2007), pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
c.
1) Tidak anemia
Hb 11 gr%
2) Anemia ringan
Hb 9-10 gr%
3) Anemia sedang
Hb 7-8 gr%
4) Anemia berat
Hb <7 gr%
Klasifikasi anemia 1) Anemia defisensi besi Anemia defisiensi besi adalah penurunan sel darah merah dalam darah
yang
disebabkan
oleh
zat
besi
yang
terlalu
sedikit.Biasanya disebabkan kurangnya asupan makanan dan gangguan penyerapan (Proverawati, 2011). 2) Anemia megaloblastik Anemia megaloblastik adalah gangguan darah dimana ukuran sel lebih besar dari sel darah merah normal.Biasanya disebabkan oleh
kekurangan
asam
folat
atau
vitamin
B12
(Proverawati, 2011). 3) Anemia hemolitik Anemia hemolitik adalah suatu kondisi dimana tidak ada cukup sel darah merah dalam darah, karena kerusakan dini sel-sel darah merah.Biasanya disebabkan karena sumsung tulang belakang tidak mampu meningkatkan produksi untuk mengganti kerusakan sel-sel darah merah (Proverawati, 2011).
17
4) Anemia hipoplastik Anemia hipoplastik yang disebabkan karena sumsum tulang kurang
mampu
membuat
sel-sel
darah
baru
(Wiknjosastro, 2007). d.
Patofisiologi anemia Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara. Volume plasenta meningkat 4565% dimulai pada trimester II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasenta seperti laktogen plasenta,
yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron
(Rukiyah dan Yulianti, 2011). Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasenta sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut : plasenta darah 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Pengenceran darah ini di anggap penyesuaian secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu hamil.Pertama-tama pengenceran ini meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa kehamilan karena sebagai akibat hidremia meningkat.Kerja
18
jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah.Resitensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik.Kedua, pada pendarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental (Wiknjosastro, 2007). e.
Gejala anemia Menurut Proverawati (2011), gejala anemia yang biasa dialami oleh ibu hamil antara lain adalah : 1) Kelelahan 2) Penurunan energi 3) Kelemahan 4) Sesak nafas 5) Palpitasi (denyut jantung tidak teratur) 6) Tampak pucat 7) Sembelit 8) Daya konsentrasi rendah 9) Kesemutan 10) Rambut rontok 11) Malaise (rasa umum merasa tidak sehat), dan 12) Memburuknya masalah jantung
f.
Penyebab anemia Menurut Manuaba (2007), diantara penyebab anemia yang paling tinggi adalah anemia defisiensi besi, dan erat kaitanya dengan
19
masalah gizi. Sehingga anemia defisiensi besi mencerminkan kemampuan sosial-ekonomi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhannya dalam jumlah dan kualitas gizi. Dari penyebab anemia antara lain anemia defisensi besi, karena infeksi, megalosblastik dan kelainan hemoglobin yang paling banyak terkena pada ibu hamil adalah anemia defisensi besi. Anemia defisiensi besi erat kaitanya dengan kekurangan nutrisi dan bahan esensial untuk eritropoiesis sehingga defisiensi besi erat hubungannya dengan kalori dan gizi yang dikonsumsi oleh ibu tersebut. Penyebab anemia disebabkan oleh : 1) Kekurangan komponen (bahan) yang berasal dari makanan Zat besi, Vitamin B6, Vitamin B12, asam folat, dan Vitamin C. 2) Kekurangan sumber pembentukan darah (sumsum tulang) 3) Gangguan penyerapan nutrisi di usus halus (malabsorbsi) 4) Penghancuran sel darah merah 5) Pendarahan kronis : a) Gangguan menstruasi b) Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada perempuan, seperti mioma uteri, polip servik dan penyakit darah. c) Parasit dalam usus, seperti askariasis, ankilostomiasis, dan taenia
20
g.
Pengaruh anemia Menurut Manuaba (2007), anemia mempunyai pengaruh buruk terhadap kehamilan, persalinan, nifas dan janin serta masa selanjutnya. Berbagai dampak yang timbul akibat dari anemia adalah sebagai berikut: 1) Pengaruh anemia terhadap bahaya kehamilan adalah sebagai berikut : a) Dapat terjadi abortus b) Persalinan prematur c) Hambatan untuk kembang janin dalam rahim d) Mudah terjadi infeksi e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr%) f)
Mola hidatidosa
g) Hiperemesis gravidarum h) Perdarahan anterpartum i)
Ketuban pecah dini (KPD)
2) Pengaruh anemia terhadap bahaya persalinan adalah sebagai berikut : a) Gangguan His-kekuatan mengejan b) Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan
21
d) Kala tiga dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum akibat Antonia uteri e) Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan Antonia uteri 3) Pengaruh anemia terhadap kala nifas adalah sebagai berikut : a) Terjadi sub involusio uteri yang menimbulkan perdarahan post partum b) Memudahkan infeksi perinium c) Pengeluaran ASI berkurang d) Dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan e) Anemia kala nifas f)
Mudah terjadi infeksi mammae
4) Pengaruh anemia terhadap janin adalah sebagai berikut : a) Abortus b) Kematian intra uteri c) Persalinan prematuritas tinggi d) Berat badan lahir rendah e) Kelahiran dengan anemia f)
Dapat terjadi cacat bawaan
Sekalipun nampaknya janin mampu menyerap berbagai nutrisi dari ibunya, dengan adanya anemia kemampuan metabolisme tubuh akan berkurang sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim akan terganggu.
22
h.
Penatalaksanaan anemia 1) Menurut Depkes RI (2005), Penatalaksanaan anemia antara lain: a) Mengobservsi keadaan umum dan tanda-tanda vital klien b) Memberikan obat per oral (Fe, asam folat, vitamin C) c) Pemeriksaan hemoglobin (Hb) d) Memberikan konseling tentang anemia 2) Penatalaksanaan anemia menurut Manuaba (2007) : Melakukan pemeriksaan darah minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan
trimester II. Dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemeriksaan preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu hamil. Bila perlu dilakukan transfusi darah jika kadar Hb kurang dari 6 gr% atau jika terjadi perdarahan. 3.
Anemia sedang a.
Pengertian Anemia sedang adalah kondisi pada ibu hamil dengan kadar hemoglobin berkisar antara 7-8 gr% (Manuaba, 2007).
b.
Gejala anemia sedang Menurut Manuaba (2007), pada anamnesa akan didapatkan keluhan sebagai berikut : 1) Cepat lelah 2) Sering pusing 3) Mata berkunang-kunang
23
4) Badan lemas c.
Prognosis anemia sedang Prognosis anemia kekurangan zat besi dalam kehamilan umumnya bagi ibu dan anak. Persalinan dapat berlangsung seperti biasanya tanpa perdarahan banyak / komplikasi lain, anemia sedang yang tidak terobati dalam kehamilan muda dapat menyebabkan abortus dan kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama, perdarahan post partum dan infeksi (Wiknjosastro, 2007).
d.
Penatalaksanaan anemia sedang 1) Menurut saifudin (2008), adalah sebagai berikut : a) Pantau kadar Hb b) Beri trasfusi darah bila perlu c) Pantau keseimbangan cairan d) Beri furosemid 20 mg IV atau per oral e) Beri sulfat ferosus 60 mg per oral ditambah asam folat 400 mg per oral sekali sehari 2) Menurut Wiknjosastro (2007), adalah sebagai berikut : a) Pengobatan dapat dimulai dengan pemberian preparat besi sebanyak 600-1000 mg perhari, seperti sulfat-ferosus atau glukonas ferosus sampai Hb naik menjadi 10 g/ 100 ml atau mungkin lebih bila waktu masih cukup sampai dengan janin lahir.
24
b) Pemberian vitamin C menjadi lebih efisien karena vitamin C mempunyai manfaat dalam penyerapan Fe oleh selaput usus, anjurkan ibu untuk : (1) Minum tablet zat besi dan makan buah-buahan yang kaya akan vitamin C (tomat, jeruk, air jeruk nipis). (2) Makan sayuran berwarna hijau setiap hari (bayam, sawi). (3) Menghindari minuman teh dan kopi karena dapat menghambat penyerapan zat besi. Bila ibu tidak mendapat cukup asupan vitamin C dalam makanan sehari-harinya dapat diberikan tablet vitamin C 500 mg perhari. c) Bila ada pemeriksaan tinja bila ditemukan cacing berikan obat cacing yang sesuai. 3) Pencegahan anemia Diet pada semua
orang harus mencakup zat besi yang
cukup. Daging merah, hati, kuning telur, merupakan sumber penting zat besi.Tepung, roti, dan beberapa sereal yang diperkaya dengan zat besi untuk pencegahan.Jika tidak mendapatkan cukup zat besi dalam diet, maka dapat dilakukan suplementasi
zat
besi.Selama
periode
tertentu
yang
membutuhkan zat besi tambahan seperti kehamilan dan
25
menyusui, maka jumlah zat besi dalam diet harus ditingkatkan atau dengan suplementasi zat besi (Proverawati, 2011). e.
Evaluasi Asuhan pada anemia sedang Evaluasi akhir yang diterapkan pada ibu hamil dengan anemia sedang menurut Saifudin (2008), adalah : 1) Keadaan umum ibu baik 2) Terpenuhi kebutuhan istirahat siang 1-2 jam, malam 8 jam 3) Ibu mau minum obat secara teratur 4) Pengetahuan ibu bertambah tentang pengaruh anemia pada kehamilan 5) Ibu bersedia untuk ANC secara teratur 6) Ibu bersedia makan teratur dan makan makanan yang bergizi 7) Hb meningkat menjadi 10 gr% 8) Tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter dikarenakan Hb ibu sudah meningkat dan tidak terjadi perdarahan 9) Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda kehamilan dengan anemia bertambah 10) Tidak terjadi Anemia Berat
B. Teori Manajemen Kebidanan 1. Pengertian Manajemen kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak secara sistematis dan logis dalam memberikan asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi
26
asuhan.Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian / tahapan yang logis untuk pengambilan suatu kebutuhan yang berfokus pada klien (Varney, 2007). 2.
Langkah-langkah Asuhan Kebidanan Manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan evaluasi.Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi.Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah ke dalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien (Soepardan, 2006). a.
Langkah 1 : Pengkajian Data Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi (data) yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien.Untuk
memperoleh
data
dilakukan
anamnesa
(Soepardan, 2006). Proses pengumpilan data mencakup data subyektif dan data objektif adalah sebagai berikut : 1) Data Subyektif Definisi data subyektif adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap data situasi dan kejadian,
27
informasi
tersebut
dapat
ditentuan
dari
komunikasi
(Nursalam, 2007). a) Biodata yang mencakup identitas pasien Menurut Ambarwati (2010), identitas pasien mencakup : (1) Nama
: Nama jelas dan lengkaap
(2) Umur
: Untuk mengetahui faktor resiko
(3) Agama
: Untuk mengetahui keyakinan pasien
(4) Pendidikan
: Berpengaruh
dalam
tindakan
kebidanan (5) Suku bangsa
: Berpengaruh pada adat istiadat atau keluarga
(6) Alamat
: Untuk
mempermudah
kunjungan
rumah bila diperlukan b) Keluhan utama Keluhan utama adalah keluhan yang harus dinyatakan dengan singkat menggunakan bahasa yang dipakai oleh pemberi keterangan (Varney, 2007). Keluhan utama pada kasus ibu hamil dengan anemia yaitu kelelahan, kelemahan, sesak nafas, kesemutan, rambut rontok (Proverawati, 2011).
28
c) Riwayat menstruasi Dikaji untuk mengetahui tentang menarche, siklus berapa lama nenstruasi, banyaknya menstruasi dan teratur atau tidak tiap bulannya, sifat darah, dismenorhoe ada atau tidak (Lawinoto, 2005). d) Riwayat kehamilan sekarang Dikaji untuk mengetahui tanggal hari pertama haid, umur kehamilan, perkiraan lahir, masalah atau kelainan pada kehamilan sekarang, keluhan selama hamil, ANC teratur atau tidak, sejak lahir berapa minggu, tempat ANC, dan untuk mengetahui riwayat kehamilannya, sudah mendapat imunisasi TT (Tetanus Toxsoid) atau belum, kapan dan berapa kali (Prawiroharjo, 2010). e) Riwayat penyakit (1) Riwayat kesehatan sekarang Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini dan mengetahui
adakah
penyakit
lain
yang
dapat
memperberat keadaan pasien (Nursalam, 2007). (2) Riwayat penyakit sistemik Untuk mengetahui apakah ibu mengalami penyakit jantung, ginjal, asma atau TBC, hepatitis, DM, hipertensi, epilepsi dan lain-lain (Nursalam, 2007).
29
(3) Riwayat kesehatan keluarga Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menurun seperti hipertensi, DM, jantung, hepatitis, dan TBC. (4) Riwayat keturunan kembar Untuk menggetahui apakah dalam keluarga mempunyai riwayat keturunan kembar atau tidak. (5) Riwayat operasi Untuk mengetahui apakah ibu sudah pernah melakukan operasi atau belum. f)
Riwayat perkawinan Untuk mengetahui status perkawinan, lama perkawinan, sah atau tidak, sudah berapa kali menikah, pada umur berapa menikah, berapa jumlah anaknya (Prawiroharjo, 2010).
g) Riwayat keluarga berencana Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB, dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama penggunakan kontrasepsi (Ambarwati, 2010). h) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan nifas yang lalu (Ambarwati, 2010).
30
i)
Pola kebiasaan sehari-hari Dikaji untuk mengetahui apakah ada pola kebiasaan seharihari ibu selama hamil menurut Ambarwati (2010), adalah : (1) Personal Hygiene Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia. (2) Pola nutrisi Menggambarkan tentang pola makan dan minum, frekuensi,
banyaknya
jenis
makanan,
makanan
pantangan. (3) Pola aktifitas dan istirahat Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien tidur, kebiasaan sebelum tidur. (4) Pola eliminasi Menggambarkan pada fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsitensi dan bau, serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi, warna, jumlah. (5) Pola seksual Untuk
mengetahui
berapa
kali
ibu
melakukan
hubungan suami istri dan kapan boleh melakukannya.
31
j)
Psikososial budaya Dikaji untuk mengetahui apakah pasien dan keluarga menganut
adat
istiadat
yang
menguntungkan
atau
merugikan pasien, misalnya kebiasaan pantang makanan atau kebiasaan yang tidak diperbolehkan selama hamil dalam adat masyarakat setempat (Ambarwati, 2010). k) Penggunaan obat-obatan atau rokok Untuk mengetahui apakah ibu merokok dan mengkonsumsi obat-obatan selama hamil (Alimul, 2007). 2) Data Objektif Data yang bisa diobservasi dan diukur oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2009). a) Status generalis (1) Keadaan umum Untuk
mengetahui
(Wiknjosastro,
keadaan
2007).Pada
kasus
umum anemia
ibu sedang
keadaan umum ibu baik (Rukiyah, 2011). (2) Kesadaran Untuk mengetahui ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan.Pada kasus anemia sedang kesadarannya composmentis (Wiknjosastro, 2007).
32
(3) Tanda-tanda vital meliputi (a) Tensi Untuk mengetahui faktor risiko hipertensi atau hipotensi (Saifudin, 2008).Batas normal 110/60 – 140/90 mmHg (Wiknjosastro, 2007).Untuk ibu hamil
dengan
anemia
100/60
mmHg
(Prawirohardjo, 2005). (b) Suhu Untuk
mengetahui
suhu badan
apakah
ada
peningkatan atau tidak (Manuaba, 2007). Batas normal 35,6 – 37,60C (Wiknjosastro, 2007).Pada kasus anemia sedang suhu dalam batas normal. (c) Nadi Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam menit (Saifudin, 2008). Batas normal 60-100 kali per menit (Wiknjosastro, 2007).Pada kasus anemia sedang nadi dalam batas normal. (d) Respirasi Untuk mengetahui frekuensi pernafasan pasien yang dihitung dalam menit (saifudin, 2008). Batas normal 18-24 kali per menit (Nursalam, 2007). Pada kasus anemia sedang respirasi kurang dari normal (Proverawati, 2011).
33
(e) Tinggi badan Untuk
mengetahui
tinggi
badan
ibu
dan
mengetahui resiko tinggi pada ibu dan normal tinggi badan ibu hamil >145 cm (Nursalam, 2007). (f) Berat badan Untuk mengetahui berat badan ibu, kenaikan berat badan normal selama hamil sekitar 6,5 sampai 15 kg (Wiknjosastro, 2007). (g) LLA Untuk mengetahui tingkat pemenuhan gizi pada ibu. Normal lingkar lengan atas pada ibu hamil adalah 23,5 cm (Alimul, 2007). b) Pemeriksaan sistematis (1) Kepala (a) Rambut : untuk mengetahui rambut rontok atau tidak, bersih atau kotor dan berketombe atau tidak (Nursalam, 2007). (b) Muka : apakah terdapat oedema atau tidak, terdapat cloasma gravidarum atau tidak (Manuaba, 2007). (c) Mata : untuk mengetahui oedema atau tidak, warna konjungtiva merah muda atau tidak, warna sklera putih atau tidak, pada kasus anemia sedang konjungtiva terlihat pucat (Nursalam, 2007).
34
(d) Hidung : untuk mengetahui adanya benjolan atau tidak (Nursalam, 2007). (e) Telinga : untuk mengetahui keadaan telinga ada serum atau tidak (Alimul, 2006). (f) Mulut : untuk mengetahui ada stomatitis atau tidak (Wiknjosastro, 2007). (g) Gigi : untuk mengetahui ada karies atau tidak (Wiknjosastro, 2007). (h) Gusi : untuk mengetahui apakah gusi berdarah atau tidak (Winkjosastro, 2007) (2) Leher Untuk mengetahui adakah pembesaran kelenjer gondok atau tidak, ada tumor atau tidak, ada pembesaran kelenjer limfe atau tidak (Nursalam, 2007). (3) Dada dan axilla (a) Mammae Untuk mengetahui adalah pembesaran atau tidak, ada tumor atau tidak, simetris atau tidak, areola hiperpigmentasi atau tidak, puting susu menonjol atau tidak, kolostrum sudah keluar atau belum (Ferrer, 2007).
35
(b) Axilla Untuk mengetahui adanya benjolan atau tidak dan apakah ada nyeri tekan atau tidak (Ferrer, 2007). (4) Ekstermitas Untuk mengetahui adakah varises atau tidak, oedema atau tidak, reflek patella positif atau negatif dan betis merah atau lembek atau keras (Saifudin, 2008). c) Pemeriksaan khusus obstetri (lokalis) (1) Abdomen (a) Suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sistematis,
observasi
dilaksanakan
dengan
menggunakan indra penglihatan untuk mengetahui pembesaran perut, bentuk perut, adanya linea alba atau nigra, ada strie albicon atau livide, kelainan dan pergerakan janin (Nursalam, 2007). (b) Palpasi Suatu teknik yang menggunakan indra peraba, tangan dan jari-jari adalah suatu instrumen yang sensitif dan digunakan untuk mengumpulkan data tentang temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi dan ukuran (Nursalam, 2007), palpasi yang dilakukan untuk menilai :
36
1. Kontraksi Untuk mengetahui ada kontraksi atau tidak, frekuensi,
lama
dan
kekuatan
kontraksi
(Alimul, 2007). 2. Leopold Untuk
mengetahui
posisi
janin
dengan
pemeriksaan palpasi. Menurut Wiknjosastro (2007), Leopold dibagi menjadi 4 yaitu : a. Leopold I Untuk mengetahui tinggi fundus uteri, bagian janin yang berada difundus. b. Leopold II Untuk mengetahui batas samping kanan dan kiri uterus. c. Leopold III Untuk mengetahui bagian bawah janin. d. Leopold IV Untuk mengetahui bagian terbawah dari janin sudah masuk panggul atau belum. 3. TBJ (Taksiran Berat Badan Janin) dilakukan untuk mengetahui berat badan janin sementara dengan menghitung menggunakan rumus :
37
TBJ = (TFU - 12) x 155 gram Keterangan : TBJ = Taksiran Berat Badan Janin dalam gram TFU = Tinggi Fundus Uteri menurut Mc Donald. Yaitu mengukur TFU dalam cm dari pinggir atas simpisis sampai tinggi fundus uteri, dengan ketentuan jika
kepala janin belum
masuk panggul (TFU - 12), kepala janin sudah masuk panggul (TFU - 11) (Julianty, 2009). (c) Auskultasi Pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop
(Nursalam,
2007).Pemeriksaan
ini
dilakukan untuk mengetahui denyut jantung janin (DJJ) yang meliputi puntum maximum, tempat, frekuensi
dan
teratur
atau
tidak
(Varney,
2007).Denyut jantung janin normal adalah 120 – 160 kali per menit (Manuaba, 2007). (2) Pemeriksaan panggul Untuk mengetahui kesan panggul, distansia spinarum (normal 23 – 26 cm), distansia kristarum (normal 26 – 29 cm), konjugata eksterna (normal 18 – 20 cm) dan
38
lingkaran
panggul
(normal
80
cm)
(Wiknjosastro, 2007). (3) Anogenetal Untuk mengetahui vulva vagina apakah terdapat varices, luka, kemerahan, nyeri, kelenjer bartolini terdapat radang atau tidak dan pengeluaran pervaginam, perinium apakah terdapat bekas luka dan lain-lain.Anus apakah terdapat haemorhoid (Saifudin, 2008). d) Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan yang dilakukan untuk menetapkan diagnosa secara tepat dan tepat. Pemeriksaan penunjang bisa dilakukan melalui : laboratorium (urine, darah, fases) dan pemeriksaan penunjang lain USG (Mufdlilah, 2009). Pada ibu dengan anemia sedang pemeriksaan laboratorium digunakan untuk mengkaji kadar Hb ibu hamil. Pada kasus anemia sedang kadar Hb 7-8 gr % (Manuaba, 2007). b. Langkah II : Interprestasi Data Interpretasi data mencakup diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan.Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosa masalah yang spesifik (Varney, 2007).
39
1) Diagnosa kebidanan Diagnosa yang ditegakkan dalam ruang lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan. Diagnosa yang ditegakkan pada anemia sedang adalah NY X G….P….A…. umur….tahun hamil….minggu, janin tunggal atau ganda, hidup atau mati, intrauterine atau ekstrauterine, letak memanjang atau melintang, punggung kanan atau kiri, persentasi kepala atau bokong dengan anemia sedang. Data Dasar : Data subyektif : a) Ibu mengatakan haid terakhit pada tanggal…. b) Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke…. c) Ibu mengatakan pernah keguguran / tidak d) Ibu mengatakan badannya terasa lemah e) Ibu mengatakan sering lelah f)
Ibu mengatakan kepalanya terasa sakit
g) Ibu mengatakan lidahnya terasa kaku h) Ibu mengatakan nafsu makannya berkurang i)
Ibu mengatakan terkadang sering mual muntah
j)
Ibu mengatakan sering pusing
k) Ibu mengatakan mata berkunang-kunang l)
Ibu mengatakan mudah mengantuk
40
Data objektif a) Keadaan umum dan vital sign TTV : TD :
mmHg
N:
R :
x/menit
S:
Hb :
x/menit O
C
gr%
b) Conjungtiva pucat atau tidak c) HPL…… d) Ekstermitas ada oedema atau tidak e) Leopold Leopold I : Untuk mengetahui TFU (tinggi fundus uteri) dan bagian apa yang berada di fundus. Leopold II : Untuk mengetahui bagian punggung janin berada di sebelah kanan atau kiri ibu. Leopold III : Untuk mengetahui bagian terbawah janin, bokong atau kepala. Leopold IV : Untuk menetahui apakah bagian terbawah janin sudah masuk PAP atau belum, berapa bagian. f)
Hasil
pemeriksaan
penunjang
dengan
pemeriksaan
laboratorium kadar Hb ibu 7 – 8 gr%. g) DJJ (Denyut jantung janin) Untuk mengetahui denyut jantung janin normal atau tidak.Batas normal DJJ 140 – 160 x/menit.
41
2) Masalah Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa (Varney, 2007). Masalah yang sering muncul dari kasus anemia sedang adalah ibu cemas dengan keadaannya (Manuaba, 2007). 3) Kebutuhan Hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam
diagnosa
dan
masalah
yang
didapatkan
dengan
melakukan analisis data (Varney, 2007). Kebutuhan untuk ibu hamil dengan anemia sedang adalah pemberian konseling tentang anemia dan pengaruhnya terhadap kehamilan (Manuaba, 2007). c.
Langkah III : Diagnosa Potensial Langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasikan
oleh
karena
itu
membutuhkan
antisipasi
pencegahan serta pengawasan pada ibu hamil dengan anemia terhadap kehamilan (Varney, 2007). Pada kasus ibu hamil dengan anemia sedang diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah anemia berat, abortus,
partus
prematurus dan hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim (Manuaba, 2007).
42
d. Langkah IV : Tindakan Segera Menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas masalah atau kebutuhan yang dihadapi kliennya, setelah bidan
merumuskan
tindakan
yang
dilakukan
untuk
mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial yang sebelumnya (Varney, 2007). Pada
kasus
anemia
sedang
tindakan
segeranya
yaitu
penanganannya beri terapi tablet Fe 60 mg dan Vitamin C 250 gr (Manuaba, 2007). e.
Langkah V : Rencana Asuhan Ditentukan
oleh
langkah-langkah
sebelumnya,
langkah
ini
merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diantisipasi pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi (Varney, 2007). Rencana asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan anemia sedang menurut Saifudin (2008), adalah : 1)Lakukan pemeriksaan pada ibu TTV dan pemeriksaan fisik kehamilan 2) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup 3) Berikan tablet tambah darah 60 mg 2x1 sehari dan Vitamin C 250 gr 4) Berikan penjelasan tentang pengaruh anemia terhadap kehamilan 5) Motivasi ibu untuk ANC teratur
43
6) Motivasi ibu untuk makan teratur dan makan makanan yang bergizi 7) Lakukan pemeriksaan hemoglobin (Hb) secara berkala tiap dua minggu sekali 8) Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter 9) Beri tahu tanda-tanda kehamilan dengan anemia f.
Langkah VI : Implementasi dan Pelaksanaan Langkah
ini
merupakan
pelaksanaan
rencana
asuhan
yang
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan secara efisien dan aman.Perencanaan ini dapat dilakukan oleh bidan atau sebagaian dilakukan oleh klien atau tenaga lainnya (Varney, 2007). Menurut Saifudin (2008), implementasi atau pelaksanaan meliputi : 1) Melakukan pemeriksaan secara intensif pada ibu a.Keadaan umum : b. Kesadaran
:
c. TTV
TD
:
mmHg
R:
N
:
x/menit
S:
d. Inspeksi
:
e. Palpasi
:
f. Auskultasi
:
g. Perkusi
:
x/menit o
C
44
h. Pemeriksaan Penunjang/ Pemeriksaan Laboratorium 2) Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup 3) Memberikan terapi pada ibu tablet Fe 60 mg 2x1 sehari, Asam folat 50 mg, Vitamin C 250 gr 4) Memberikan penjelasan pada ibu dampak anemia pada kehamilan 5) Memotivasi ibu untuk ANC secara teratur 6) Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang teratur dan bergizi 7) Melakukan pemeriksaan Hb secara berkala 8) Bila perlu kolaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan transfusi 9) Beritahu tanda-tanda kehamilan dengan anemia g.
Langkah VII : Evaluasi Pada langkah ini di lakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhaan akan bantuan apakah benar telah dipenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana rencana tersebut dapat dianggap efektif dalam pelaksanaannya (Varney, 2007). Evaluasi akhir yang diterapkan pada ibu hamil dengan anemia sedang menurut Saifudin (2008), adalah : 1) Keadaan umum ibu baik 2) Terpenuhi kebutuhan istirahat siang 1-2 jam, malam 8 jam
45
3) Ibu mau minum obat secara teratur 4) Pengetahuan ibu bertambah tentang pengaruh anemia pada kehamilan 5) Ibu bersedai untuk ANC secara teratur 6) Ibu bersedia makan teratur dan makan makanan yang bergizi 7) Hb meningkat menjadi 10 gr% 8) Tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter dikarenakan Hb ibu sudah meningkat dan tidak terjadi perdarahan 9) Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda kehamilan dengan anemia bertambah 10) Tidak terjadi Anemia Berat 3.
Data Perkembangan Didalam pemberian asuhan digunakan tujuh langkah manajemen Varney, sebagai catatan perkembangan dilakukan asuhan kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Menurut Varney (2007), sistem pendokumentasian asuhan kebidanann dengan menggunakaan SOAP yaitu : a.
S (Subyektif) Menggambarkan pendokumentasian, hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah satu Varney.
b.
O (Objektif) Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan labolatorium dan tes diagnostik lain yang di
46
rumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan langkah satu Varney. c.
A (Assesment) Menggambarkan
hasil
pendokumentasian
hasil
analisa
dan
interprestasi data subyektif dan objektif suatu identifikasi. d.
P (Planning) Menggunakan pendokumentasian dari perencanaan, tindakan dan evaluasi berdasarkan assesment sebagai langkah V, VI, VII Varney.
C. LANDASAN HUKUM Berdasarkan PERMENKES RI No HK.02.02/MENKES/149/2010 Pasal 11 f bidan dalam memberikan layanan kebidanan pada ibu hamil mempunyai wewenang untuk pencegahan anemia. Berdasarkan PERMENKES RI No 1464/MENKES/PER/X/2010 Pasal 10 ayat 3 d bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan mempunyai wewenang untuk memberikan tablet Fe pada ibu hamil. Penanganan Bidan pada anemia sedang yaitu memberikan asuhan dan perencanaan dengan seksama agar bisa menaikkan Hb yang kurang. Jika dalam memberikan asuhan belum ada kenaikan kadar hemoglobin, maka bidan sebaiknya melakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn. D. INFORMED CONSENT Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau walinya yang berhak terhadap bidan untuk melakukan sesuatu tindakan kebidanan terhadap pasien sesudah memperoleh informasi lengkap dan yang
dipahaminya mengenai tindakan itu.Informed consent merupakan butir yang paling penting dalam pencegahan konflik etik yang sangat besar. Walaupun demikian bukan berarti informed consent dapat mengatasi permasalahan, karena itu kita melihat yang terjadi selanjutnya diluar dugaan. Oleh karena itu, bidan selalu dituntut untuk berbuat yang terbaik untuk pasiennya sesuai kondisi (Mustika, 2006). E. KERANGKA KONSEP Input Ibu dengan sedang
hamil anemia
Proses Tindakan manajemen kebidanan dengan 7 langkah Varney : 1. Pengkajian 2. Interpretasi data 3. Diagnosa potensial 4. Antisipasi tindakan 5. Perencanaan 6. Pelaksanaan 7. evaluasi
Output Hasil asuhan kebidanan diharapkan : 1. Keadaan ibu baik 2. Terpenuhi kebutuhan istirahat 3. Ibu mau minum obat secara teratur 4. Pengetahuan ibu bertambah tentang pengaruh anemia dalam kehamilan 5. Ibu bersedia ANC teratur 6. Ibu bersedia makan makanan yang bergizi 7. Hb ibu meningkat menjadi 10 gr% 8. Tidak dilakukan kalaborasi dengan dokter 9. Pengetahuan ibu bertambah tentang tanda-tanda kehamilan dengan anemia 10. Tidak terjadi anemia berat
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Sumber : Varney (2004) dan Saifudin (2008)
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus Jenis Karya Tulis Ilmiah ini adalah laporan kasus dengan penggunaan asuhan kebidanan, yang terdiri dari tujuh langkah Varney pada ibu hamil dengan anemia sedang. Studi kasus adalah mengkaji suatu permasalahan melalui suatu yang terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2012). Metode studi kasus ini menggunakan metode Deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual dari pada penyimpulan (Notoatmodjo, 2012). B. Lokasi Studi Kasus Merupakan tempat atau lokasi pengambilan studi kasus (Arikunto, 2007). Studi kasus ini dilaksanakan di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta. C. Subyek Studi Kasus Dalam penulisan laporan studi kasus ini subyek merupakan orang yang dijadikan
sebagai
responden
untuk
pengambilan
studi
kasus
(Notoatmodjo, 2012). Subyek studi kasus yang digunakan oleh penulis adalah ibu hamil trimester II pada Ny. E G1P0A0 umur 24 tahun dengan anemia sedang.
48
49
D. Waktu Studi Kasus Waktu studi kasus adalah kapan pelaksanaan pengambilan studi kasus akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2014 – 12 Maret 2014. E. Instrument Studi Kasus Merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti kata lain lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini penulis menggunakan instrumen berupa format asuhan kebidanan 7 langkah Varney pada ibu hamil untuk pengumpulan data, dan data perkembangan menggunakan SOAP. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan atau karakteristik sebagaian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung (Hasan, 2007). Adapun teknik pengumpulan data pada ibu hamil Trimester II dengan anemia sedang adalah sebagai berikut : 1.
Data Primer Data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis pada saat melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang (Nursalam, 2007).
51
Data primer meliputi : a.
Pemeriksaan Fisik 1) Inspeksi Inspeksi merupakan pemeriksaan menggunakan penglihatan untuk mendeteksi normal atau adanya tanda fisik tertentu dari bagian dan fungsi tubuh. Pada kasus anemia sedang dilakukan pemeriksaan mulai dari kepala, leher, dada, dan axilla, abdomen, genetalia, anus, ekstermitas, kulit dan mammae. Pada anemia sedang akan dilakukan pemeriksaan konjungtiva apakah berwarna merah muda atau pucat (Nursalam, 2007). 2) Palpasi Palpasi merupakan
pemeriksaan menggunakan indra peraba
tangan dan jari. Dalam hal ini palpasi dilakukan untuk memeriksa keadaan fundus uteri dan kontraksi uterus. Pada kasus anemia sedang dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen mulai dari Leopold I, Leopold II, Leopold III, sampai Leopold IV (Nursalam, 2007). 3) Auskultasi Auskultasi merupakan pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop (Nursalam, 2007). Pada kasus anemia sedang dilakukan pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara
52
denyut jantung janin yang bertujuan untuk memastikan adanya tanda pasti kehamilan. 4) Perkusi Perkusi merupakan suatu pemeriksaan dengan cara mengetuk untuk membandingkan kiri dan kanan pada setiap daerah permukaan tubuh. Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan didaerah patella (Nursalam, 2007). Pada kasus anemia sedang dilakukan pemeriksaan fisik reflek patella kanan dan kiri negatif atau positif (Wiknjosastro, 2007). b.
Wawancara Wawancara merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk mendapat keterangan secara lisan dari seseorang atau sasaran (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus anemia sedang penulis melakukan wawancara secara lisan dengan responden. Dalam wawancara ini ditujukan pada ibu hamil terutama pada ibu hamil trimester II dengan anemia sedang.
c.
Pengamatan (observasi) Pengamatan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamati objek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan yang berhubungan dengan kasus yang diambil. Observasi dapat berupa pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus anemia sedang observasi yang
53
dilakukan adalah keadaan umum, TTV, leopold dan pemeriksaan Hb. 2.
Data Sekunder Data skunder merupakan data yang diperoleh selain dari terapi juga diperoleh dari keterangan keluarga, lingkungan, mempelajari kasus dan dokumentasi
pasien,
catatan
dalam
kebidanan
dan
studi
(Notoatmodjo, 2012). Data sekunder diperoleh dari : a.
Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik dokumen-dokumen resmi maupun tidak resmi. Diantaranya biografi dan catatan harian (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus kehamilan dengan anemia sedang diambil dari catatan medik di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta.
b.
Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan bahan-bahan pustaka yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teori dari studi kasus (Notoatmodjo,
2012).
Pada
kasus
anemia
sedang
penulis
menggunakan bahan referensi dari tahun 2004 sampai 2012. G. Alat –alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain : 1.
Alat dan bahan untuk wawancara meliputi : a.
Format pengkajian ibu hamil
54
2.
b.
Buku tulis
c.
Bolpoin + penghapus
Alat dan bahan untuk observasi meliputi : a.
Tensimeter
b.
Stetoskop
c.
Thermometer
d.
Timbangan berat badan
e.
Alat pengukur tinggi badan
f.
Pita pengukur lingkar lengan atas
g.
Leanec
h.
Jam tangan dalam penunjuk detik
i.
Reflek hammer
j.
Metlin
k.
Alat pengukur Hb Sahli : 1) Set Hb Sahli 2) Kapas kering + kapas alcohol 3) HCL 0,1 % + Aguadest 4) Sarung tangan 5) Pipa + lanset
3.
Alat dan bahan untuk dokumentasi meliputi : a.
Status atau catatan pasien
b.
Alat tulis
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS 1.
Pengkajian Tanggal :12Februari 2014
pukul : 09.00 WIB
Tempat :Puskesmas Sibela Mojosongo, Surakarta a.
Identitas Pasien
Identitas Suami
Nama
: Ny. E
Nama
: Tn. S
Umur
: 24 Tahun
Umur
: 26Tahun
Agama
: Islam
Agama
b.
: Islam
Suku Bangsa : Jawa
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Debegan Rt 01 Rw 32 Mojosongo
Anamnesa (data subyektif) 1) Keluhan utama Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu mengeluh mudah lelah, sering pusing, badan lemas dan mata berkunang-kunang. 2) Riwayat menstruasi a) Menarche
: Ibu mengatakan menstruasi pertama saat usia 13 tahun 55
56
b) Siklus
: Ibu mengatakan jarak menstruasinya ± 28 hari
c) Lama
: Ibu mengatakan lama menstruasi ± 6 hari
d) Banyaknya
: Ibu mengatakan 2-3 kali ganti pembalut dalam sehari
e) Teratur / tidak
: Ibu mengatakan menstruasinya teratur
f)
: Ibu mengatakan darah menstruasinya
Sifat darah
encer, berwarna merah dan tidak ada gumpalan g) Dismenorhea
: Ibu mengatakan tidak pernah nyeri tekan pada perut bagian bawah sampai mengganggu aktifitas
3) Riwayat Hamil Ini a) HPHT
: Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 28 Agustus 2013
b) HPL
: Ibu mengatakan perkiraan lahir tanggal 04 Juni 2014
c) Gerakan janin Ibu mengatakan gerakan janin mulai dirasakan pada usia kehamilan 5 bulan dan gerakannya lebih dari 5 kali dalam sehari.
57
d) Obat yang dikonsumsi Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan seperti tablet tambah darah dan vitamin tetapi belum teratur. e) Keluhan – keluhan pada Trimester I
: Ibu mengatakan mual muntah pada pagi hari.
Trimester II
: Ibu mengatakan mudah lelah, sering pusing, badan lemas dan mata berkunang-kunang.
f)
ANC
: Ibu
mengatakan
memeriksakan
kehamilannya 2 kali di bidan dan 3 kali di Puskesmas secara teratur Trimester I
: 3 kali, saat usia kehamilan 4,8 dan 12 minggu
Trimester II
: 2 kali, saat usia kehamilan 15 dan 18 minggu
g) Penyuluhan yang pernah didapat Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil saat umur kehamilan 2 bulan h) Imunisasi TT
: Ibu
mengatakan
pernah
imunisasi TT 2 kali TT 1
: Saat mau menikah (capeng)
mendapat
58
TT 2 i)
: Saat hamil umur 3 bulan
Kekhawatiran khusus Ibu mengatakan merasa cemas terhadap kehamilannya karena mengeluh sering pusing, mudah lelah, badan lemas dan mata berkunang-kunang.
4) Riwayat penyakit a) Riwayat Penyakit Sekarang Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit seperti demam, flu, batuk dan pilek. b) Riwayat penyakit sistemik (1) Jantung
: Ibu mengatakan tidak pernah nyeri tekan pada dada bagian kiri dan dada tidak berdebar-debar.
(2) Ginjal
: Ibu mengatakan tidak pernah nyeri tekan pada pinggang dan tidak pernah sakit saat BAK.
(3) Asma
: Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.
(4) TBC
: Ibu mengatakan tidak pernah batuk dalam waktu yang lama (lebih dari 2 minggu).
(5) Hepatitis
: Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning pada mata, kuku dan kulit.
59
(6) DM
: Ibu mengatakan tidak mudah lapar, haus dan tidak sering BAK pada malam hari (frekuensi lebih dari 5 kali).
(7) Hipertensi
: Ibu mengatakan hasil tekanan darahnya tidak pernah lebih dari 140/90 mmHg.
(8) Epilepsi
: Ibu mengatakan tidak pernah menderita kejang yang disertai keluar busa dari mulut.
(9) Lain-lain
: Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit lainnya seperti kanker, PMS dan HIV/AIDS.
c) Riwayat Penyakit Keluarga (1) Penyakit menular Ibu mengatakan didalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan epilepsi. (2) Penyakit menurun Ibu mengatakan didalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti jantung, DM dan hipertensi. d) Riwayat Keturunan Kembar Ibu mengatakan didalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada riwayat keturunan kembar
60
e) Riwayat Operasi. Ibu mengatakan belum pernah melakukan tidakan operasi apapun. 5) Riwayat Perkawinan Status perkawinan
: Syah, kawin : 1 kali
Menikah umur
: 23 tahun dengan suami umur 25 tahun, lamanya 1 tahun, belum punya anak
6) Riwayat Keluarga Berencana Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun. 7) Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu Anak No
tgl/thn Tempat
umur
Jenis
partus
khmln
partus
Partus
Nifas
anak
Penolong Jns
BB
PB Ked
Lktsi
Hamil ini
8) Pola kebiasaan sehari – hari a) Nutrisi (1) Sebelum hamil
: Ibu mengatakan makan 2 kali sehari porsi sedang,jenis nasi, sayur, lauk dan minum air putih dan teh.
(2) Selama hamil
Keadaan
: Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, jenis nasi,
sekarang
61
sayur, lauk pauk dan minum air putih, teh dan susu. b) Eliminasi (1) sebelum hamil
: Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, warna kuning, konsistensi lunak. Dan BAK 5 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas.
(2) Selama hamil
: Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, warna
kuning
kecoklatan,
konsistensi lunak. Dan BAK 6-7 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas. c) Aktifitas (1) Sebelum hamil
: Ibu
mengatakan
mengerjakan
pekerjaan rumah tangga sendiri seperti
memasak,
mencuci
dan
menyapu. (2) Selama hamil
: Ibu
mengatakan
mengerjakan
pekerjaan rumah tangga dibantu oleh suami. d) Istirahat / tidur (1) Sebelum hamil
: Ibu mengatakan tidur siang ±1 jam dan tidur malam ± 8 jam
62
(2) Selama hamil
: Ibu mengatakan tidur siang ±1 jam dan tidur malam ± 8 jam
e) Seksualitas (1) Sebelum hamil
: Ibu
mengatakan
melakukan
berhubungan seksual 3 kali dalam seminggu dan tidak ada keluhan (2) Selama hamil
: Ibu
mengatakan
melakukan
hubungan seksual 1 kali dalam seminggu dan tidak ada keluhan f)
Personal hygiene (1) Sebelum hamil
: Ibu mengatakan
mandi 2 kali
sehari,gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2-3 kali dalam seminggu, ganti baju 2 kali dalam sehari. (2) Selama hamil
: Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2 kali dalam seminggu, ganti baju 2 kali dalam sehari.
g) Psikososial budaya (1) Perasaan tentang kehamilan ini Ibu mengatakan merasa senang atas kehamilan ini (2) Kehamilan ini direncanakan atau tidak Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan
63
(3) Jenis kelamin yang diharapkan Ibu mengatakan baik laki-laki maupun perempuan tidak masalah (4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini Ibu mengatakan keluarga mendukung kehamilan ini terutama suami (5) Keluarga lain yang tinggal serumah Ibu mengatakan hanya tinggal serumah dengan suami (6) Pantangan makanan Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun (7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan Ibu mengatakan didalam keluarganya ada acara mitoni saat usia kehamilan 7 bulan h) Penggunaan obat – obatan / rokok Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan lain selain yang diberikan oleh bidan. Ibu tidak pernah merokok dan suami tidak merokok c.
Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif) 1) Status generalis a) Keadaan Umum
: Baik
b) Kesadaran
: Composmentis
c) TTV
TD
: 100/60 mmhg
S : 36o C
64
N
: 82 x/menit
R
: 22 x/menit
d) TB
: 155 cm
e) BB sebelum hamil : 51 kg f)
BB selama hamil : 56 kg
g) LLA
:25 cm
2) Pemeriksaan Sistemik a) Kepala (1) Rambut
: Bersih, warna hitam, tidak mudah rontok, tidak berketombe.
(2) Muka
: Bersih, tidak oedema, pucat
(3) Mata (a) Conjungtiva
: Pucat
(b) Sclera
: Putih
(4) Hidung
: Bersih, simetris, tidak ada benjolan
(5) Telinga
: Bersih, simetris, tidak ada serumen
(6) Mulut
: Bersih, tidak ada stomatitis
(7) Gigi
: Tidak ada caries
(8) Gusi
: Tidak berdarah
b) Leher (1) Kelenjer gondok
: Tidak ada pembesaran kelenjer gondok
(2) Tumor
: Tidak ada benjolan
65
(3) Pembesaran kelenjer limfe
: Tidak ada pembesaran kelenjer limfe
c) Dada dan Axilla (1) Mammae (a) Membesar
: Membesar normal
(b) Tumor
: Tidak ada benjolan
(c) Simetris
: Simetris kanan dan kiri
(d) Areola
: Hiperpigmentasi
(e) Puting susu
: Menonjol
(f) Kolostrum
: Belum keluar
(2) Axilla (a) Benjolan
: Tidak ada benjolan
(b) Nyeri
: Tidak ada nyeri
d) Ekstremitas (1) Varices
: Tidak adavarices
(2) Oedema
: Tidak ada oedema
(3) Reflek patella
: Positif kanan dan kiri
3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis) a) Abdomen (1) Inspeksi (a) Pembesaran perut :Sesuai dengan umur kehamilan (b) Bentuk perut
: Memanjang
(c) Linea Alba / Nigra : Linea nigra
66
(d) Strie Albican / Livide : Strie albican (e) Kelainan
: Tidak ada kelainan
(f) Pergerakan anak
: Saat
dilakukan
pemeriksaan
tidak ada pergerakan janin. (2) Palpasi (a) Kontraksi
: Saat pemeriksaan tidak ada kontraksi
(b) Leopold I
: TFU FU
: Setinggi pusat : Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
(c) Leopold II
: Kanan : Terababagian-bagian
janin
(ekstermitas) Kiri
: Teraba keras, memanjang, datar seperti papan (punggung)
(d) Leopold III :Teraba bulat, keras, melenting (kepala) (e) Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) (f) TFU Mc Donald
: 22 cm
(g) TBJ
: (22– 12) x 155 = 1550 gram
(3) Auskultasi DJJ : Puntum maximum : Di bawah pusat sebelah kiri Frekuensi
: 142x/ menit
Teratur / tidak
: Teratur
67
b) Pemeriksaan Panggul (1) Kesan Panggul
: Gynecoid
(2) Distantia Spinarum
: 26 cm
(3) Distantian Kristarum
: 29 cm
(4) Konjugata Eksterna (Boudeloque): 20 cm (5) Lingkar Panggul
: 85 cm
c) Anogenetal (1) Vulva Vagina
: Tidak dilakukan
(a) Varices
: Tidak dilakukan
(b) Luka
: Tidak dilakukan
(c) Kemerahan
: Tidak dilakukan
(d) Nyeri
: Tidak dilakukan
(e) Kelenjer Bartolini
: Tidak dilakukan
(f) Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan (2) Perinium (a) Bekas Luka
: Tidak dilakukan
(b) Lain – lain
: Tidak dilakukan
(3) Anus (a) Haemorhoid
: Tidak dilakukan
(b) Lain – lain
: Tidak dilakukan
4) Pemeriksaan penunjang a) Pemeriksaan laboratorium
:Hb = 8,6 gr%
b) Pemeriksaan penunjang lain
: tidak dilakukan
68
2.
Interpretasi Data Tanggal :12 Februari 2014 a.
Pukul : 09.30 WIB
Diagnosa Kebidanan Ny. E G1P0A0 umur 24 tahun hamil 24 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, persentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) dengan anemia sedang. Data Dasar 1) Ibu mengatakan umurnya 24 tahun 2) Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 28 Agustus 2013 3) Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama 4) Ibu mengatakan belum pernah keguguran 5) Ibu mengatakan mudah lelah, sering pusing, badan lemas, dan mata berkunang-kunang. Data Obyektif 1) Keadaan umum
: Baik
2) Kesadaran
: Composmentis
3) TTV
TD : 100/60 mmHg S
: 360C
N
: 82 x/menit
R
: 22 x/menit
4) Conjungtiva
: Pucat
5) Sklera
: Putih
69
6) Ekstermitas
: Tidak ada oedema
7) HPL
: 04 Juni 2014
8) Leopold I
: TFU FU
: Setinggi pusat : Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II
: Kanan : Teraba bagian - bagian terkecil janin (ekstermitas) Kiri
: Teraba bulat, keras, memanjang, datar seperti papan (punggung)
Leopold III
: Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen)
9) DJJ
: 136 x/menit
10) Pemeriksaan laboratorium : 8,6 gr% b.
Masalah 1) Ibu cemas terhadap kehamilannya 2) Ibu kurang mendapat informasi tentang anemia
c.
Kebutuhan 1) Beri support mental terhadap ibu 2) Beri konseling tentang anemia
70
3.
Diagnosa Potensial Anemia berat
4.
Tindakan Segera Mandiri bidan : a.
Beri konseling tentang anemia
b.
Beri konseling tentang gizi ibu hamil
c.
Beri tablet Fe 200 mg dosis 3x1 hari
d.
Beri Vitamin C 50 mg dosis 3x1 hari
e.
Beri Asam folat 400 mcg dosis 3x1 hari
f.
Lakukan Kolaborasi dengan dr. SPOG
5.
Rencana Tindakan Tanggal : 12 Februari 2014
Pukul : 09.35 WIB
a.
Beri tahu ibu hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
b.
Jelaskan pada ibu tentang keadaannya sekarang
c.
Beri konseling tentang gizi ibu hamil
d.
Beri informasi pada ibu tentang tablet Fe
e.
Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
f.
Beri : Ferrolat 60 mg dosis 2x1 hari (14 tablet) Vitamin C 50 mg dosis 2x1 hari (14 tablet) Kalk 500 mg dosis 1x1 hari (7 tablet)
g.
Beritahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi
71
6.
Pelaksanaan Tanggal : 12 Februari 2014
Pukul : 09.40 WIB
a.
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
b.
Menjelaskan pada ibu tentang keadaannya sekarang bahwa ibu mengalami anemia yaitu kurang darah setelah dilakukan pemeriksaan Hb
c.
Memberi konseling tentang gizi ibu hamil
d.
Memberi informasi pada ibu tentang tablet Fe
e.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
f.
Memberi ibu : Ferrolat 60 mg dosis 2x1 hari (14 tablet) Vitamin C 50 mg dosis 2x1 hari (14 tablet) Kalk 500 mg dosis 1x1 hari (7 tablet)
g.
Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi
7.
Evaluasi Tanggal : 12 Februari 2014 a.
pukul :10.00 WIB
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaannya yaitu ibu mengalami anemia sedang dan janin dalam keadaan baik.
b.
Ibu sudah mengerti tentang keadaannya bahwa ibu mengalami anemia sedang
c.
Ibu sudah mengerti tentang gizi ibu hamil
d.
Ibu sudah mengerti tentang tablet Fe
72
e.
Ibu bersedia istirahat yang cukup 1) Tidur malam
: ± 8 jam per hari
2) Tidur siang
: ± 1 jam per hari
f.
Ibu bersedia minum obat secara teratur
g.
Ibu bersedia dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi
73
DATA PERKEMBANGAN I (Kunjungan Rumah)
Tanggal 19 Februari 2014
Pukul 10.00 WIB
Subyektif 1.
Ibu mengatakan obatnya sudah diminum
2.
Ibu mengatakan sudah lebih banyak istirahat
3.
Ibu mengatakan sudah tahu tentang gizi pada ibu hamil dan mau mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi
4.
Ibu mengatakan masih merasa agak pusing
Obyektif 1.
2.
Pemeriksaan umum a.
Keadaan umum
: Baik
b.
Kesadaran
: Composmentis
c.
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
d.
Suhu
: 36,30C
e.
Nadi
: 82 x/menit
f.
Respirasi
: 22 x/menit
g.
Mata
: Conjungtiva pucat, sklera warna putih
Status Obstetri a.
Palpasi Leopold I
: TFU : Setinggi pusat FU
: Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
74
Leopold II
: Kanan : Teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstermitas) Kiri
: Teraba keras, memanjang, datar seperti papan (punggung)
Leopold III
: Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) TBJ
: TFU Mc. Donald : 22 cm TBJ
b.
Auskultasi DJJ : Puntum Maximum
3.
: (22 -12) x 155 = 1550 gram
: Dibawah pusat sebelah kiri
Frekunsi
: 142 x/menit
Teratur / tidak teratur
: Teratur
Pemeriksaan Laboratorium Hb
: 8,8 gr%
Assessment Ny. E GIP0A0 umur 24 tahun umur kehamilan 25 minggu, janin tunggal, hidup, intera uteri, letak memanjang, punggung kiri, persentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) dengan anemia sedang Plening Tanggal 19 Februari 2014 1.
Pukul : 10.15 WIB
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
75
2.
Menganjurkan ibu untuk terus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
3.
Menganjurkan ibu untuk tetap minum Ferrolat 60 mg dosis 2x1 hari Vitamin C 50 mg dosis 2x1 hari Kalk 500 mg dosis 1x1 hari
4.
Memberitahu ibu jika obat habis melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas.
5.
Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi
Evaluasi Tanggal 19 Februari 2014 1.
Pukul : 10.20 WIB
Ibu mengetahui hasil pemeriksaan yaitu ibu mengalami anemia sedang dan janin dalam keadaan baik
2.
Ibu bersedia untuk terus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
3.
Ibu bersedia menjutkan minum obat sesuai anjuran
4.
Ibu bersedia dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi
76
DATA PERKEMBANGAN II (Kunjungan Rumah)
Tanggal : 26 Februari 2014
Pukul 10.30 WIB
Subyektif 1.
Ibu mengatakan kadang-kadang masih pusing
2.
Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
3.
Ibu mengatakan sudah minum obat sesuai anjuran
4.
Ibu mengatakan sudah istirahat yang cukup
Obyektif 1.
2.
Pemeriksaan umum a.
Keadaan umum
: Baik
b.
Kesadaran
: Composmentis
c.
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
d.
Suhu
: 36,20C
e.
Nadi
: 80 x/menit
f.
Respirasi
: 22 x/menit
g.
Mata
: Conjungtiva agak pucat, sclera warna putih
Status Obstetri a.
palpasi Leopold I
: TFU : 1 jari diatas pusat
77
FU : Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong) Leopold II
: Kanan : Teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstermitas) Kiri
: Teraba kera, memanjang, datar seperti papan (punggung)
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala) Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) TBJ : TFU Mc. Donald : 23 cm TBJ : ( 23-12)x155= 1705 gram b.
auskultasi DJJ : Puntum Maximum
3.
: Dibawah pusat sebelah kiri
Frekuensi
: 146 x/menit
Teratur/tidak teratur
: Teratur
Pemeriksaan Laboratorium Hb
: 9,2 gr%
Assesment Ny. E G1P0A0 umur 24 tahun hamil 26 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, persentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) dengan anemia ringan. Plening Tanggal 26 Februari 2014 1.
Pukul 10.50 WIB
Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
78
2.
Menganjurkan ibu untuk terus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
3.
Menganjurkan ibu untuk tetap minum Ferrolat 60 mg dosis 1x1 hari Vitamin C 50 mg dosis 1x1 hari Kalk 500 mg dosis 1x1 hari
4.
Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungaan rumah satu minggu lagi
Evaluasi Tanggal 26 Februari 2014 1.
Pukul 10.55 WIB
Ibu mengetahui hasil pemeriksaan yaitu ibu mengalami anemia ringan dan janin dalam keadaan baik
2.
Ibu bersedia untuk terus menerus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
3.
Ibu bersedia melanjutkan minum obat sesuai anjuran
4.
Ibu bersedia dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi
79
DATA PERKEMBANGAN III (Kunjungan Rumah)
Tanggal : 5 Maret 2014
Pukul : 09.30 WIB
Subyek 1.
Ibu mengatakan sudah cukup istirahat
2.
Ibu mengatakan badannya merasa enak tapi kepala kadang-kadang masih pusing
3.
Ibu mengatakan sudah banyak makan makanan yang mengandung zat besi
4.
Ibu mengatakan selalu minum obat sesuai anjuran
Obyektif 1.
2.
Pemeriksaan Umum Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Suhu
: 360C
Nadi
: 84 x/menit
Respirasi
: 24/menit
Mata
: Conjungtiva warna merah muda, sklera warna putih
Status Obstetri a.
Palpasi Leopold I : TFU FU
: 1 jari diatas pusat : Teraba bulat, lunak, tidak melentinting (bokong)
80
Leopold II : Kanan : Teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstermitas) Kiri
: Teraba keras, memanjang, datar seperti papan (punggung)
Leopold III
: Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) TBJ : TFU Mc. Donald : 23 cm TBJ : (23 -12) x 155= 1705 gram b.
Auskultasi DJJ : Puntum Maximum
c.
: Dibawah pusat sebelah kiri
Frekuensi
: 144 x/menit
Teratur /tidak teratur
: Teratur
Pemeriksaan Laboratorium Hb
: 9,6 gr%
Assesmen Ny. E G1P0A0 umur 24 tahun hamil 27 minggu, janin tunggal, hidup, intautrin, letak memanjang, punggung kiri, persentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) dengan anemia ringan. Plening Tanggal : 5 Maret 2014 1.
Pukul : 09.50 WIB
Memberitaahu ibu hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
81
2.
Menganjurkan ibu untuk terus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
3.
Menganjurkan ibu untuk tetap minum Ferrolat 60 mg dosis 1x1 hari Vitamin C 50 mg dosis 1x1 hari Kalk 500 mg dosis 1x1 hari
4.
Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi
Evaluasi Tanggal : 5 Maret 2014 1.
Pukul : 10.00 WIB
Ibu mengetahui hasil pemeriksaan yaituibu masih mengalami anemia ringan dan janin dalam keadaan baik.
2.
Ibu bersedia untuk terus menerus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
3.
Ibu bersedia melanjutkan minum obat sesuai anjuran
4.
Ibu bersedia dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi
82
DATA PERKEMBANGAN IV (Kunjungan Rumah)
Tanggal : 12 Maret 2014
Pukul : 10.10 WIB
Subyektif 1.
Ibu mengatakan sudah banyak istirahat
2.
Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas dan kepalanya sudah tidak pusing
3.
Ibu mengatakan sudah banyal makan makanan yang mengandung zat besi
4.
Ibu mengatakan selalu minum obat sesuai anjuran
Obyektif 1.
2.
Pemeriksaan Umum Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Suhu
: 36,20C
Nadi
: 82 x/menit
Respirasi
: 24 x/menit
Mata
: Conjungtiva warna merah muda, sklera warna putih
Status Obstetri a.
Palpasi Leopold I : TFU : 2 jari diatas pusat FU
: Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
83
Leopold II
: Kanan : Teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstermitas) Kiri
: Teraba keras, memanjang, datar seperti papan (punggung)
Leopol III
: Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) TBJ : TFU Mc. Donald : 24 cm TBJ : ( 24 -12) x 155= 1860 gram b.
Auskultasi DJJ : Puntum maximum
3.
: Dibawah pusat sebelah kiri
Frekuensi
: 146 x/menit
Teratur/tidak teratur
: Teratur
Pemeriksaan Laboratorium Hb
: 10 gr%
Assessment Ny.E G1P0A0 umur 24 tahun hamil 28 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang, punggung kiri, persentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) dengan anemia ringan Plening Tanggal : 12 Maret 2014 1.
Pukul : 10.30 WIB
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
84
2.
Menganjurkan ibu untuk terus menerus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
3.
Menganjurka ibu untuk tetap minum Ferrolat 60 mg dosis 1x1 hari Vitamin C 50 mg dosis 1x1 hari Kalk 500 mg dosis 1x1 hari
4.
Menganjurkan ibu untuk periksa kebidan atau puskesmas satu bulan lagi atau jika ada keluhan
Evaluasi Tanggal ; 12 Maret 2014 1.
Pukul : 10 35 WIB
Ibu mengetahui hasil pemeriksaanyaitu ibu masih mengalami anemia ringan dan janin dalam keadaan baik.
2.
Ibu bersedia untuk terus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
3.
Ibu bersedia melanjutkan minum obat sesuai anjuran
4.
Ibu bersedia untuk periksa kebidan atau puskesmas satu bulan lagi atau jika ada keluhan.
85
B. PEMBAHASAN Pembahasan merupakan bagian dari Karya Tulis yang akan membahas kesenjangan antara teori yang didapat dengan praktek langsung dilapangan selama melaksanakan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester II pada Ny. E dengan Anemia sedang. Kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan juga memerlukan pemecahan masalah, adapun pemecahan masalahnya dilakukan dengan melaksanakan asuhan kebidanan sebagai salah satu cara yang dilakukan oleh bidan dalam menangani masalah kebidanan, sehingga dapat di uraikan pembahasan dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah Varney yang dirumuskan sebagai berikut: 1.
Pengkajian Tahap ini merupakan awal sebagai penentu langkah berikutnya. Karena kelengkapan data sesui dengan kasus yang dihadapi akan menentukan ketepatan dalam proses interpretasi dan tahap-tahap selanjutnya. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara atau anamnesa untuk mengetahui data-data subyektif dari klien, dan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh serta melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh serta melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mendapatkan data obyektif. Menurut Manuaba (2007), pada ibu hamil dengan anemia sedang akan ditemukan adanya tanda-tanda penderita cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, badan lemas dan pemeriksaan Hb didapatkan
86
hasil 7-8 gr%. Sedangkan pada kasus Ny. E ditemukan keluhan mudah lelah, sering pusing, badan lemas, mata berkunang-kunang dan dalam pemeriksaan Hb didapatkan 8,6 gr%. Dari pengkajian ini menunjukkan bahwa dalam pengkajian dan ibu penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan dilahan praktek. 2.
Interpretasi Data Interpretasi
data
terdiri
dari
penentuan
diagnosa
kebidanan
menentukan masalah dan kebutuhan ibu hamil dengan anemia sedang. Pada kasus ini penulis mendapatkan diagnosa kebidanan Ny. E G1P0A0 umur 24 tahun hamil 24 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang, punggung kiri, persentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) dengan anemia sedang. Adapun yang mendasari diagnosa tersebut adalah adanya keluhan mudah lelah, sering pusing, badan lemas dan mata berkunangkunang serta pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,6 gr%. Masalah yang didapatkan pada ibu hamil Ny. E dengan anemia sedang yaitu cemas.Data yang menunjang ditegakkan masalah ini ibu mengatakan cemas dengan keadaanya karena mudah lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan badan lemas. Kebutuhannya adalah memberikan informasi tentang keadaannya sekarang dan memberikan support mental pada ibu.
87
Sedangkan pada teori menurut Manuaba (2007), masalah yang muncul pada kasus ibu hamil dengan anemia sedang yaitu ibu cemas terhadap kehamilannya dan kurang mendapat informasi tentang anemia serta informasi gizi ibu hamil dengan anemia.Kebutuhan untuk ibu hamil dengan anemia sedang adalah pemberian konseling tentang anemia dan pengaruhnya terhadap kehamilan.Jadi pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan. 3.
Diagnosa Potensial Menurut Manuaba (2007),pada kasus ibu hamil dengan anemia sedang diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah anemia berat, abortus, partus prematurus dan hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim. Diagnosa potensial terjadi jika keadaan ibu tidak tertangani dan tidak mendapatkan pengawasan yang baik selama masa kehamilan maka akan memperburuk keadaannya, sehingga dengan lanjutnya umur kehamilan maka terjadi pengenceran darah yang mungkin nyata terutama pada trimester II, ini disebabkan karena janin sudah mulai berkembang, sehingga janin cukup banyak membutuhkan darah ibu sebagai transport nutrisi dan oksigen dalam perkembangannya, begitupun dengan ibu (Wiknjosastro,2007). Pada kenyataannya kasus pada Ny. E dengan kehamilan disertai anemia sedang, tidak terjadi diagnosa potensial.Dalam langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.
88
4.
Tindakan Segera Tindakan segera pada ibu hamil Ny. E dengan anemia sedang adalah member konseling tentang anemia dan tentang gizi ibu hamil serta pemberian tablet Fe dan Vitamin C. Sedangkan tindakan segera pada teori menurut Manuaba (2007), adalah KIE tentang anemia dan tentang gizi ibu hamil serta pemberian terapi tablet Fe dan Vitamin C. Tindakan segera pada kondisi ini sudah dilakukan sehingga kondisi ibu membaik tanpa ada komplikasi dan tidak terjadi anemia berat.Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.
5.
Perencanaan Pada kasus Ny. E hamil dengan anemia sedang penulis dapat membuat perencanaan yaitu periksa keadaan umum ibu, periksa kehamilan ibu, periksa Hb sahli, beritahu hasil pemeriksaan, anjurkan ibu untuk istirahat cukup, beri informasi nutrisi untuk ibu hamil, beri informasi tentang anemia dan pengaruhnya terhadap kehamilan, beri informasi tentang tablet Fe, beri ferrolat 60 mg dosis 2x1 hari, Vitamin C 50 mg dosis 2x1 hari dan kalk 500 mg dosis 1x1 hari. Sedangkan menurut Saifuddin (2008), yaitu lakukan pemeriksaan yang intensif, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, berikan tablet tambah darah dan Vitamin C, berikan penjelasan tentang pengaruh anemia dalam kehamilan, motivasi ibu untuk ANC teratur, motivasi ibu untuk makan makanan yang bergizi, lakukan pemeriksaan Hb, bila
89
diperlukan kolaborasi dengan dokter dan beritahu tanda-tanda kehamilan dengan anemia. Perencanaan pada Ny. E hamil dengan anemia sedang yang penulis buat tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan. 6.
Pelaksanaan Pelaksanaan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh penulis. Dalam teori menurut Saifuddin (2008), anemia sedang perlu penanganan dengan pemberian tablet tambah darah dan Vitamin C. Pelaksanaan dilahan praktek diberi ferrolat 60 mg dosis 2x1 hari, Vitamin C 50 mg dosis 2x1 hari dan kalk 50 mg dosis 1x1 hari. Dari tindakan yang telah dilaksanakan tidak terdapat kesenjangan atara teori dan praktek dilapangan.
7.
Evaluasi Pada kasus Ny. E hamil Trimester II dengan anemia sedang telah dilakukan perawatan selama 29 hari dari tanggal 12 Februari 2014 sampai 12 Maret 2014 dengan kunjungan rumah 4 kali, kunjungan pertama ibu masih merasa pusing, conjungtiva masih agak pucat sudah lebih banyak istirahat dan mau mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi. Kunjungan kedua ibu kadang-kadang masih pusing dan konjungtiva masih agak pucat.Kunjungan ketiga kadang-kadang masih sedikit pusing, badan sudah tidak lemas, conjungtiva sudah tidak pucat dan ibu sudah banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Kunjungan keempat keadaan ibu sudah membaik, Hb naik
90
1,4 gr% dari 8,6 gr% menjadi 10 gr%, ibu sudah tidak merasakan pusing lagi dan badan sudah tidak lemas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi dan asuhan kebidanan telah dilakukan dengan efektif, efisien dan aman, maka Hb bisa meningkat dan tidak terjadi diagnosa potensial.
BAB V PENUTUP
Pada tahap akhir pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester II pada Ny. E dengan Anemia Sedang
di
Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta, penulis dapat menuliskan kesimpulan dan beberapa saran untuk lebih meningkatkan Asuhan Kebidanan khususnya pada ibu hamil trimester II dengan anemia sedang yang penulis ambil khususnya di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta. A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney pada ibu hamil trimester II dengan anemia sedang maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dalam melakukan pengkajian terhadap ibu hamil dengan anemia sedang dilaksanakkan dengan pengumpulan data subyektif yang diperoleh dari hasil wawancara dari pasien dengan keluhan mudah lelah, sering pusing, badan lemas dan mata berkunang-kunang, data obyektif diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan Hb dengan hasil 8,6 gr%.
2.
Interpretasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan akurat sehingga didapatkan diagnosa yaitu Ny. E G1P0A0 umur 24 tahun hamil 24 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin, punggung kiri, persentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul (convergen) dengan anemia sedang yang disertai masalah yaitu rasa 91
92
cemas ibu terhadap kehamilannya sehingga membutuhkan dukungan mental dan informasi tentang anemia. 3.
Diagnosa potensial pada kasus Ny. E hamil trimester II dengan anemia sedang tidak muncul.
4.
Tindakan segera pada ibu hamil trimester II dengan anemia sedang agar tidak terjadi diagnosa potensial yaitu memberi konseling tentang anemia dan tentang gizi ibu hamil serta pemberian tablet Fe dan Vitamin C.
5.
Rencana tindakan pada ibu hamil trimester II dengan anemia sedang yaitu dengan menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, memberikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi, informasi tentang tablet Fe, informasi tentang anemia dan pengaruhnya terhadap kehamilan serta member Ferrolat 60 mg dosis 2 x 1 hari, Vitamin C 50 mg dosis 2 x 1 hari dan Kalk 500 mg dosis 1 x 1 hari.
6.
Pelaksanaan pada ibu hamil trimester II dengan anemia sedang sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.
7.
Evaluasi pada ibu hamil trimester II dengan anemia sedang dengan pemberian asuhan kebidanan selama 28 hari dan hasilnya keadaan umum ibu baik, conjungtiva sudah berwarna merah muda, ibu sudah tidak pusing lagi dan Hb meningkat.
8.
Dalam kasus Ny.E hamil trimester II dengan anemia sedang penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.
93
B. Saran 1.
Bidan Diharapkan bidan dapat lebih meningkatkan pengetahuaan dan skill dalam menangani kasus atau melaksanakan asuhan kebidanan khususnya pada ibu hamil trimester II dengan anemia sedang. Sehingga kasus anemia dapat cepat tertangani.
2.
Instansi a.
Puskesmas Disarankan agar Puskesmas lebih meningkatkan pemberian asuhan secara komprehensif, tepat dan professional untuk meningkatkan mutu pelayanan sehingga pasien merasa aman dan nyaman.
b.
Bagi Pendidikan Disarankan agar pendidikan lebih meningkatkan pengetahuan tentang
anemia
dengan
menambah
sumber
bacaan
diperpustakaan kususnya tentang anemia pada ibu hamil dan skill tentang cara menangani anemia. 3.
Bagi Ibu Hamil. a.
Ibu diharapkan untuk minum obat sesuai dengan anjuran yang diberikan petugas pada saat pemeriksaan kehamilan.
b.
Diharapkan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan atau nutrisi yang baik pada saat hamil, persalinan maupun nifas membutuhkan kondisi tubuh yang baik dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Hidayat. 2007. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : salemba Medika Ambarwati, 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jagyakarta. Nuha Medika Anonymouse. 2005. Evidence base Epidemologi Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Ibu Hamil di Indonesia. http://www.evidencebaseepidemologi.com.htm. Diaksestanggal 7 November 2013 Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Depkes, RI. 2005. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta : EGC Dinkes
Jabar.
2005.
Angka
Kematian
Ibu
dan
Bayi
di
Indonesia.
http://www.dinkes.aki.akb.com. Diaksestanggal 7 November 2013 Eka, N. 2013.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.S dengan Anemia Sedang di BPS Siti Mursidah Sumberlawang Sragen. KTI. Tidak Dipublikasikan Farrer, H. 2007. Perawatan Marternitas. Jakarta : EGC Hasan, Iqbal. 2007. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitiandan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia Julianty.2009. Perbandingan Akurasi Taksiran Berat Badan Janin Menggunakan Rumus Johnson Tonsach dengan Modifikasi Rumus Johnson menurut Syahrir. http://www.akurasi-taksiran-berat-badan-janin.com. Diakses tanggal 10 November 2013 Kusmiyati, Y, dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta ; Fitramaya Lawinoto. 2005. Kumpulan Materi Ajar Dokumentasi Kebidanan Akademi Kebidanan. Jakarta : EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Konsep Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC Mufdillah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jogyakarta : Nuha Medika Press Mustika, Sofyan, 2006. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta
Nursalam. 2007. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika . 2009. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika Piter dan Lubis.2013. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta : Kencana Pranada Media Proverawati, Atikah. 2011. Anemia dan Aemiake hamilan. Jogyakarta : Nuha Meika Roy, N. 2009, Asuhan Kebidanan Pada Ny.H G2P1A0 dengan Anemia Sedang di BPS Kartika Sidoharjo Sragen. KTI. Tidak Dipublikasikan Rukiyah, A,Y dan Yulianti, L. 2011. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta : Trans Info Media Saifudin, Abdul Bari. 2008. Buku Panduan Praktek Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo SDKI. 2012. Angka KematianI budan Bayi di Indonesia .http://www.surveyakinasional.com. Diaksestanggal 26 September 2013 Soepardan, Suryani. 2006. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Tarwoto dan Wasnidar. 2007. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil dan Penatalaksanaan. Jakarta : Trans Info Media Varney, Hellen. 2007.Varney Midwifery. Bandung :Sekeloa Publisher Prawirohardjo Wiknjosastro, S.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Winarti.2010. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. H G1P0A0 Umur Kehamilan 32 Minggu Dengan Anemia Sedang di BPS Ulik Budiarti Sukoharjo.KTI. Tidak Dipublikasikan