SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA UPACARA HARI ULANG TAHUN KE-66 REPUBLIK INDONESIA RABU, 17 AGUSTUS 2011
Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua. Saudara-saudara Para Pejabat Struktural dan Fungsional, Pengurus Dharma Wanita dan Unit KORPRI Perpustakaan Nasional serta segenap peserta upacara yang berbahagia. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kita masih diberi nikmat sehat sehingga dalam suasana aman dan damai kita dapat hadir pada Upacara Bendera memperingati Hari Ulang Tahun ke-66 Republik Indonesia pada pagi ini. Pada kesempatan yang baik ini, dalam suasana bulan suci ramadhan saya menyampaikan ucapan selamat 1
menunaikan ibadah puasa, kepada seluruh umat muslim jajaran Perpustakaan Nasional RI. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Saudara-saudara sekaliyan yang saya muliakan, Pagi ini kembali kita bersama sama memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke 66, ini merupakan karunia Allah SWT dan kita masih diberi kesempatan untuk merayakannya. Tema peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tahun ini adalah : “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam Ke-Bhineka-an untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan Kepemimpinan dalam Forum ASEAN untuk Kokohkan Solidaritas ASEAN.” Saudara-saudara sekaliyan yang berbahagia, Marilah kita menyadari bahwa perbedaan adalah suatu keniscayaan yang dapat menambah keindahan hidup ini. Ibarat simponi musik, masing-masing instrumen saling 2
bersinergi menyajikan satu harmoni. Kebhinekaan juga suatu kenyataan bagi bangsa Indonesia, tidak ada yang bisa memungkirinya, dan bisa dijadikan modal dasar dalam pembangunan bangsa dan negara. Bukanlah bermaksud mengungkap memori sentimental tentang epos perjuangan kemerdekan yang disemangati jiwa persatuan dan kegotongroyongan para pejuang kemerdekaan dari Sabang sampai Merauke sejak jaman nenek moyang kita. Kita semua tahu, istilah Bhineka Tunggal Ika telah ada sejak abad ke-14 atau jaman Majapahit. Kalimat itu merupakan kutipan dari sebuah Kakawin Jawa Kuno yaitu Kakawin Sutasoma. Semboyan Bhineka Tunggal Ika tersebut terus dipakai oleh bangsa Indonesia selama berabad-abad hingga kini. Saudara-saudara sekaliyan yang berbahagia, Kebhinekaan dalam dunia kepustakawanan bukan merupakan sesuatu hal yang baru karena prinsip pelayanan perpustakaan adalah demokratis tanpa melihat perbedaan usia, suku, agama, ras dan antar golongan. Oleh sebab itu perpustakaan mempunyai peran penting untuk mewujudkan peningkatan kesadaran hidup di dalam kebhinekaan seperti yang dituangkan dalam tema tersebut 3
di atas, sepanjang perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu perpustakaan usaha mewujudkan penyelenggaraan perpustakaan yang baik tentu memerlukan perjuangan kerja keras dan pengorbanan kita semua. Saudara-saudara selakiyan yang saya banggakan, Pada kesempatan ini, saya tidak kembali menyampaikan dan mengingatkan pada kita semua tentang peran dan tanggungjawab Perpustakaan Nasional dalam penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan perpustakaan seperti diamanatkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Kinerja Perpustakaan sangat berpengaruh terhadap pelestarian dan pendayagunaan pustaka budaya bangsa serta berkembangnya perpustakaan wahana pembelajaran sepnajnag hayat bagi masyarakat melalui pembudayaan gemar membaca, yang akan mengantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, religius, sejahtera sebagaimana cita-cita kemerdekaan
4
Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945. Sebagai pegawai Perpustakaan Nasional hendaknya kita bangga mengemban tugas mulia bagi kepentingan masyarakat, untuk itu mari kita tekuni tugas dan pekerjaan serta tanggungjawab yang diamanatkan kepada kita, dengan selalu berusaha dan berorientasi pada hasil (out put), out come yang terbaik serta optimal, di unit kerja maupun masing-masing dan di semua lini kita semua sama penting, tidak ada unit kerja yang tidak penting. Pada kesempatan yang baik ini saya menyampaikan terimakasih yang tulus kepada saudara-saudara semua atas prestasi , kerja keras dan pengabdian selama ini, dengan harapan di masa mendatang terus dapat kita tingkatkan. Hal lain yang tidak boleh kita abaikan ialah kerja sama, persatuan, kesatuan kekompakan serta jiwa korps, karena dalam satu organisasi kebersamaan dan kekompakan sangat berpengaruh terhadap kinerja. Kebhinekaan, keanekaragaman dan perbedaan janganlah membuat kita pecah, sebaliknya merupakan kekuatan dan anugrah yang harus disyukuri dan diterima didayagunakan sebagai potensi yang berguna bagi kemaslahatan Indonesia.
5
Saudara-saudara Sekaliyan yang berbahagia, Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Republik Indonesia hari ini, Perpustakaan Nasional menyampaikan penghargaan dari pemerintah RI kepada pegawai berupa Satyalancana Karya Satya sebanyak 56 orang pegawai mendapat penghargaan dengan perincian: 13 orang menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 30 tahun, 33 orang menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 20 tahun, dan 10 orang menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 10 tahun. Kepada Saudara-saudara yang memperoleh Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya, saya ucapkan selamat sekaligus pesan agar tanda kehormatan ini secara moral dapat Saudara pertanggungjawabkan. Saudarasaudara telah terpilih dan diharapkan dapat menjadi tauladan bagi pegawai lainnya, dan bagi yang belum menerima tidak perlu berkecil hati, teruslah bekerja dengan tekun, semangat tingkatkan prestasi dan kinerja.
6
Demikian sambutan saya akhiri. Dirgahayu Republik Indonesia, negeri tercinta. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayahnya kepada kita masyarakat, Bangsa dan Negara Indonesia. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Kepala Perpustakaan Nasional RI,
Dra. Hj. Sri Sularsih, M.Si.
7