Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMA KATOLIK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI TAHUN 2015
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh : EKO FERI RENDI 11.1.01.09.0158
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2015 Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMA KATOLIK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI TAHUN 2015 Eko Feri Rendi NPM. 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek Dosen Pembimbing 1 : Yulingga Nanda Hanief, M.Or. Dosen Pembimbing 2 : Drs. Sugito, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun pelajaran 2014/2015, 2) Metode latihan manakah yang lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan “Pretest-Posstest Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler bulutangkis yang berjumlah 40 siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel: variabel independen yakni latihan distributed practice dan massed practice, variabel dependent yakni hasil belajar smash bulutangkis. Seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran terhadap kemampuan pukulan smash bulutangkis diperoleh melalui tes pukulan smash bulutangkis dari Frank M. Verducci. Teknik analisis data dengan menggunakan uji perbedaan (t-test) dengan taraf signifikansi . Berdasarkan hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa : 1) Ada perbedaan pengaruh antara metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015 (thitung = 6,27273 > ttabel = 2,262); 2) Metode latihan distributed practice lebih baik pengaruhnya daripada massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015. Peningkatan hasil belajar smash bulutangkis kelompok I (latihan distributed practice) = 698,182% > Kelompok II (latihan massed practice) = 58,974%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: 1) Ada perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015; 2) Metode latihan distributed practice lebih baik pengaruhnya daripada massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015.
Kata Kunci : Latihan distributed practice, Latihan massed practice , Hasil belajar smash bulutangkis I.
LATAR BELAKANG
raket sebagai pemukul dan shuttlecock
Bulutangkis merupakan salah satu
sebagai obyek yang dipukul. Hal yang
cabang olahraga permainan yang dalam
mendasar agar dapat bermain bulutangkis
pelaksanaan permainannya menggunakan
yaitu
Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
menguasai
macam-macam
teknik
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dasar. Dengan menguasai teknik-teknik
maka dalam pelaksanaan latihan harus
dasar
dapa
mampu menerapkan metode latihan yang
mendukung penampilannya menjadi lebih
baik dan tepat. Menurut Andi Suhendro
baik sehingga prestasi yang lebih tinggi
(2004:3.56) bahwa, “Metode latihan yang
dapat
macam-macam
dapat dikembangkan untuk meningkatkan
teknik dasar bulutangkis menurut Sumarno
keterampilan teknik di antaranya dengan
dkk (2002:164) mengklasifikasi teknik dasar
metode massed practice dan distributed
bulutangkis menjadi empat macam, yaitu:
practice”.
“(1) Teknik memegang raket (grips), (2)
merupakan
Teknik mengatur kerja kaki (footwork), (3)
pelaksanaan praktiknya diselingi
Teknik menguasai pukulan (strokes), dan (4)
waktu istirahat diantara waktu latihan.
Teknik menguasai pola-pola pukulan”.
Sedangkan metode massed practice adalah
bulutangkis
dicapai.
Seluruh
maka
akan
Adapun
permainan
bulutangkis
Metode metode
distributed latihan
practice
yang pada dengan
pengaturan giliran latihan yang dilakukan
dilakukan dengan memukul bola. Pukulan-
secara
pukulan dalam permainan bulutangkis di
istirahat. Baik metode distributed practice
antaranya pukulan service, lob, drive,
maupun
dropshot, netting, dan smash. Salah satu
karakteristik yang berbeda dan
pukulan yang penting dalam permainan
masing memiliki kelebihan dan kelemahan,
bulutangkis adalah pukulan smash. Pukulan
sehingga belum diketahui efektifitasnya
smash merupakan pukulan overhead yang
terhadap peningkatan kemampuan pukulan
keras dengan kecepatan tinggi arahnya
smash dalam permainan bulutangkis. Untuk
menukik ke bawah bidang lapangan lawan.
mengetahui dan menjawab permasalahan
Upaya menguasai teknik dasar pukulan
yang muncul, maka perlu dikaji dan diteliti
smash
lebih
harus
dilakukan
latihan
secara
terus-menerus
massed
mendalam
tanpa
diselingi
practice
melalui
memiliki masing-
penelitian
sistematis dan kontinyu. Untuk mencapai
eksperimen di ekstrakurikuler SMA Katolik
hasil latihan yang optimal dibutuhkan
Santo Augustinus Kediri. Sisi menarik untuk
metode latihan yang baik dan tepat. Metode
melakukan penelitian pada ekstrakurikuler
latihan merupakan suatu cara yang bertujuan
SMA Katolik Santo Augustinus Kediri
untuk
bagi
yaitu, ekstrakurikuler tersebut cukup eksis
siswa yang dilatih. Tuntutan terhadap
dan latihan dilaksanakan dengan baik.
metode latihan yang efektif dan efisien
Ekstrakurikuler
didorong oleh kenyataan-kenyataan atau
Augustinus Kediri juga telah beberapa kali
gejala-gejala yang timbul dalam pelatihan.
mengikuti tournamen atau pertandingan di
Banyaknya macam-macam metode latihan,
berbagai daerah. Dari hasil pertandingan
meningkatkan
keterampilan
Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
SMA
Katolik
Santo
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sesuai dengan judul “Perbedaan
yang telah diikuti prestasi yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh
Pengaruh
Metode
Latihan
Distributed
beberapa permasalahan, antara lain: (1)
Practice dan Massed Practice terhadap
Kemampuan
pukulan
smash
siswa
Hasil
SMA
Katolik
Santo
Ekstrakurikuler Bulutangkis SMA Katolik
Augustinus Kediri masih rendah dan perlu
Santo Augustinus Kediri Tahun 2015”.
ditingkatkan. Pukulan smash yang dilakukan
Peneliti menggunakan 2 jenis variabel, yaitu
sering
harapan,
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
misalnya bola yang dipukul sering keluar
Variabel bebas merupakan variabel yang
lapangan, menyangkut net, bahkan pukulan
memepengaruhi
smash tidak tajam sehingga lawan justru
terjadinya
mudah mengembalikannya. (2) Pelaksanaan
variabel terikat. Sedangkan variabel terikat
latihan di ekstrakurikuler SMA Katolik
merupakan variabel yang dipengaruhi atau
Santo Augustinus Kediri kurang maksimal.
yang menjadi akibat karenaadanya variabel
Waktu yang tersedia tidak dimanfaatkan
bebas.
untuk
penelitian ini terdapat 3 variabel, yaitu:
ekstrakurikuler
tidak
sesuai
melakukan
dengan
pengulangan
pukulan
secara maksimal. Siswa hanya melakukan pengulangan
beberapa
kali,
kemudian
berhenti dan kelihatan lelah. Selain itu, pengaturan antara waktu
latihan dan
istirahat kurang diperhatikan. Jika ambang rangsang telah dicapai dan waktu istirahat
Belajar Smash Bulutangkis
atau
perubahan
Dengan
1. Variabel
menjadi atau
demikian,
bebas
Siswa
sebab
timbulnya
di
(X1)
dalam
adalah
latihan distributed practice . 2. Variabel bebas (X2) adalah latihan massed practice . 3. Variabel
terikat
(Y)
adalah
hasil
belajar smash bulutangkis.
terlalu lama, maka kondisi tersebut akan
Metode penelitian yang digunakan
pulih kembali dan keterampilan akan lambat
adalah eksperimen. Penelitian eksperimen
dicapai.
adalah kegiatan percobaan yang diawali
Permasalahan
yang
telah
dikemukakan di atas yang melatar belakangi
dengan
judul
subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk
penelitian,“Perbedaan
Latihan
dengan
Metode
Pengaruh Disrtributed
memberikan
perlakuan
tes guna mengetahui pengaruh
kepada
perlakuan
Practice dan Massed practice terhadap
yang telah diberikan. Adapun rancangan
Kemampuan Smash Bulutangkis Pada Siswa
penelitian yaitu: “Pretest –Posstest Design“.
Ekstrakurikuler
SMA
Katolik
Augustinus Kediri Tahun 2015”.
Santo
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri berjumlah
II.
METODE
Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
40 orang. simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Teknik pengambilan sampel yang
1) Pengamatan
,
,
dijadikan ,…….
digunakan adalah total sampling. Yaitu
bilangan baku
keseluruhan
menggunakan rumus :
populasi
dijadikan
sampel
penelitian, sehingga disebut sebagai sampel populasi.
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(1998: 120) bahwa “Untuk sekedar ancerancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian
ini
merupakan
penelitian
populasi”.
zi = Keterangan : = Dari variabel masing-masing sampel X = Rata-rata S = Simpangan Baku 2) Untuk
1. Mencari Reliabilitas
tiap
menggunakan
Tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan dalam penelitian, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi interklas, dengan rumus sebagai berikut:
dengan
bilangan daftar
baku distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang F
=P
.
3) Selanjutnya dihitung proporsi ……
,
,
yang lebih kecil atau sama
R=
dengan
. Jika proporsi dinyatakan
Keterangan :
oleh S
.
R
Maka
= Koefisien reliabilitas
S
=
= Jumlah rata-rata dalam kelompok = Jumlah rata-rata antar kelompok 2. Uji Prasyarat Analisis Uji
prasyarat
kemudian analisis
yang
digunakan dalam kelompok ini meliputi normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah uji prasyarat penelitian sebagai berikut :
- S
ditentukan
harga
mutlaknya. 5) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo.
a. Uji Normalitas Uji
4) Hitung selisih F
prasyarat
b. Uji Homogenitas analisis
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors dari Sudjana (2002: 466).
Dalam
uji
homogenitas
dilakukan dengan cara membagi varians yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Sutrisno Hadi (1982: 386) rumusnya adalah :
Prosedur pengujian normalitas tersebut sebagai berikut : Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mean different = Mean posttest – mean
=
pretest. Keterangan : = Derajat kebebasan KE1 dan KE2
III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil
= Standart deviasi KE1
1. Mencari Reliabilitas
= Standart deviasi KE2
Adapun hasil perhitungan reliabilitas
c. Uji Perbedaan
tes kemampuan teknik dasar lay up shoot
Analisis data dalam penelitian ini
dapat dilihat dalam tabel berikut.
dilakukan dengan uji perbedaan dari
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Tes kemampuan
Sutrisno Hadi (1995 : 457) sebagai
teknik dasar lay up shoot
berikut :
Tes Tes Awal Smash Bulutangkis Tes Akhir Smash Bulutangkis
t=
Reliabilitas
Kategori
0,799
Tinggi
0,752
Tinggi
Keterangan : t
= Nilai uji perbedaan
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Md
= Mean perbedaan dari pasangan
a. Uji Normalitas
= Jumlah deviasi kuadrat tiap
Berdasarkan hasil uji normalitas
sampel dari mean perbedaan
yang
N
diperoleh hilai Lhitung = 0,1709. Nilai
= Jumlah pasangan
dilakukan
pada
kelompok
1
Untuk mencari mean deviasi digunakan
tersebut
rumus sebagai berikut :
penerimaan hipotesis nol pada taraf
lebih
kecil
dari
angka
signifikansi 5% yaitu 0,258. Dengan
= Keterangan :
demikian dapat disimpulkan bahwa data
D = Perbedaan masing-masing subjek
pada kelompok 1 termasuk berdistribusi
N = Jumlah pasangan
normal.
Prosentase
peningkatan
Sedangkan
normalitas
yang
dari
hasil
dilakukan
uji pada
kemampuan pukulan smash bulutangkis
kelompok 2 diperoleh hilai Lhitung = 2,42.
antara
distributed
Nilai tersebut lebih kecil dari angka
practice
penerimaan hipotesis nol pada taraf
metode
practice
dan
latihan massed
signifikansi 5% yaitu 0,258. Dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : Prosentase
peningkatan
=
demikian dapat disimpulkan bahwa data pada kelompok 2 termasuk berdistribusi normal.
Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hal ini menunjukkkan bahwa thitung >
b. Uji Homogenitas Berdasarkan
hasil
uji
ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa
homogenitas yang dilakukan diperoleh
antara hipotesis nol ditolak. Berdasarkan
nilai Fhitung= 0,8477564. Sedangkan db=
hasil tersebut menunjukkan bahwa tes
9 lawan 9, angka Ftabel= 3,179, ternyata
awal dan tes akhir pada kelompok 1
nilai Fhitung= 0,8477564 lebih kecil dari
terdapat perbedaan yang signifikan.
Ftabel5%= 3,179. Karena Fhitung < Ftabel5%,
Berdasarkan
hasil
pengujian
maka hipotesis nol diterima. Dengan
perbedaan dengan analisis statistik t-test
demikian
bahwa
kelompok 2 antara tes awal dan tes akhir
kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki
diperoleh nilai sebesar 6,27273 dan ttabel
varians yang homogen.
dengan N=10, db=10-1 = 9 dengan taraf
dapat
disimpulkan
3. Uji Hipotesis
signifikansi 5% adalah sebesar 2,262.
a. Uji Sebelum Perlakuan
Hal ini menunjukkkan bahwa thitung >
Berdasarkan
hasil
pengujian
ttabel,
sehingga
dapat
disimpulkan
perbedaan tes awal dengan t-test antara
hipotesis nol ditolak. Berdasarkan hasil
kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh
tersebut menunjukkan bahwa antara tes
nilai sebesar 1,86052 dan t tabel 5% dengan
awal dan tes akhir pada kelompok 2
N= 10, db =10-1 = 9 pada taraf
terdapat perbedaan yang signifikan.
signifikansi 5% sebesar 2,262. Hal ini menunjukkan
Dengan demikian dapat disimpulkan
antara kelompok 1 dan kelompok 2
bahwa hipotesis nol diterima. Hal ini
diperoleh nilai sebesar 2,88231 dan ttabel
artinya antara kelompok 1 dan kelompok
dengan N=10, db=10-1 = 9 dengan taraf
2
tidak
signifikansi 5% adalah sebesar 2,262.
signifikan
Hal ini menunjukkkan bahwa thitung >
terdapat
perbedaan
<
pengujian
perbedaan dengan analisis statistik t-test
diberi
thitung
hasil
ttabel.
sebelum
bahwa
Berdasarkan
perlakuan yang
antara hasil belajar smash bulutangkis
ttabel,
pada awalnya.
hipotesis nol ditolak. Berdasarkan hasil
b. Uji Perbedaan Sesudah Perlakuan Berdasarkan
hasil
pengujian
perbedaan dengan analisis statistik t-test
sehingga
dapat
disimpulkan
tersebut bahwa hasil tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan.
kelompok 1 antara tes awal dan tes akhir
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai sebesar 9 dan ttabel dengan
persentase peningkatan hasil belajar
N=10, db=10-1 = 9 dengan taraf
smash Bulutangkis diketahui bahwa
signifikansi 5% adalah sebesar 2,262.
kelompok
Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
1
memilki
peningkatan
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sebesar 68,182%. Sedangkan kelompok
metode latihan distributed practice dan
2
sebesar
massed practice terhadap kemampuan
dapat
pukulan smash siswa ekstrakurikuler
memiliki
58,974%.
peningkatan
Dengan
disimpulkan
demikian
bahwa
kelompok
1
bulutangkis
SMA
Katolik
Santo
memiliki persentase peningkatan hasil
Augustinus Kediri tahun 2015, dapat
belajar Smash Bulutangkis yang lebih
diterima kebenarannya.
baik daripada kelompok 2.
b. Latihan Distributed Practiced Lebih
4. Pembahasan
Baik Pengaruhnya terhadap Hasil
a. Perbedaan
Pengaruh
Distributed Practiced Massed
Practiced
Latihan
dan Latihan
Terhadap
Hasil
Berdasarkan hasil penghitungan persentase peningkatan hasil belajar smash bulutangkis diketahui bahwa,
Belajar Smash Bulutangkis Berdasarkan
Belajar Smash Bulutangkis.
hasil
pengujian
kelompok 1 memiliki nilai persentasi
perbedaan yang dilakukan pada data tes
peningkatan smash bulutangkis sebesar
akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2
68,182%.
diperoleh hasil thitung sebesar 6,27273,
memiliki peningkatan smash bulutangkis
sedangkan ttabel pada taraf signifikansi
sebesar 58,974%.
5% sebesar 2,262. Berdasarkan hasil tersebut
dapat
disimpulkan
terdapat
perbedaan
kelompok
2
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa,
kelompok
1
signifikan
memiliki persentase peningkatan hasil
antara tes kelompok 1 dan kelompok 2.
belajar smash bulutangkis yang lebih
Perbedaan hasil tersebut karena kedua
besar daripada kelompok 2. Latihan
metode
memilki
pukulan
Latihan
distributed practice memiliki pengaruh
distributed practiced menekankan waktu
yang baik antara lain: penguasaan
istirahat pada saat latihan. Pemberian
terhadap teknik gerakan akan lebih baik,
waktu istirahat ini dimaksudkan untuk
perbaikan terhadap kesalahan tehnik
menghindari
overtraining,
dasar dapat dilakukan lebih dini, akan
memberikan kesempatan organisme atlet
terhindar dari kelelahan yang berlebihan,
untuk beradaptasi terhadap beban latihan
penampilan kondisinya akan selalu stabil
dan pemulihan tenaga kembali bagi atlet
karena adanya istirahat yang cukup.
latihan
karakteristik
yang
yang
bahwa,
Sedangkan
tersebut berbeda.
terjadinya
dalam proses latihan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
smash
dengan
metode
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan metode latihan distributed practice
lebih
baik
pengaruhnya
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terhadap kemampuan pukulan smash siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015, dapat diterima kebenarannya. B. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis data yang telah dilakukan ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh
Dalimin & M. Furqon H. 1994. Teori dan Praktek Permainan Bulutangkis. Surakarta: UNS Press. Donald A. Chu. 1992. Jumping Into Plyometrics. Illinois. Leisure Press Champaign. Herman Subardjah. 2000. Bulutangkis. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
distributed practice dan massed practice
Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT UNS Press.
terhadap kemampuan pukulan smash
James,
simpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pengaruh metode latihan
siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun
Poole. 1986. Pembelajaran Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya. 2005. Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya.
2015. 2. Metode latihan distributed practice lebih baik pengaruhnya terhadap kemampuan pukulan smash siswa ekstrakurikuler bulutangkis
SMA
Katolik
Santo
Augustinus Kediri tahun 2015.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
John, N. Drowatzky. 1981. Motor Learning Principles and Practice. Minnesota: Burgess Publishing Company. Moekarto Mirman. 1996/1997. Pembelajaran Bulutangkis. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Bagian Proyek Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Umum.
A.Hamidsyah Noer. 1996. Materi Pokok Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Guru dan TenagaTeknis Bagian Proyek Peningkatan Mutu Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara DII.
Pate R. R,. Mc. Clenaghan B & Rotella R. 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan. Alih bahasa Kasip Dwijowinoto. Semarang: IKIP Semarang Press.
Andi
Sadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga. Jakarta: PT.Gramedia.
Suhendro. 2004. Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti.
Schmidt, Richard A. 1988. Motor Learning and Control : A Behavioral Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Emphasis Champaign. Human Kinetics
Illionis:
Soemarno dkk. 2004. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyanto dan Agus Kristiyanto. 1998. Belajar Gerak II. Surakarta: UNS Press. Suharno HP. 1992. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Sutrisno Hadi. 1982. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. 1995. Metodologi Research Jilid IV. Yogyakarta: Andi Offset. Verducci F. M . 1980. Measurement Concept in Physical Education. St. Louis : The C. V. Mosby Company. Yusuf Adisasmita & Aip Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud.
Eko Feri Rendi| 11.1.01.09.0158 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 12||