Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 NGANTRU KAB. TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI
Oleh :
BINTI MUKAROMAH NPM: 12.1.01.01.0310
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2014
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 NGANTRU KAB. TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BINTI MUKAROMAH NPM: 12.1.01.01.0310 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
[email protected] Dra. Endang Ragil WP. M.Pd. dan Vivi Ratnawati S.Pd., M.Psi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Perilaku merokok merupakan salah satu penyebab utama gangguan kesehatan, gangguan kesehatan yang ditimbulkan bermacam-macam, mulai dari yang ringan seperti batuk hingga yang berat seperti jantung, stroke bahkan berujung kematian. Permasalahan pada penelitian ini Adakah pengaruh pemberian layanan informasi terhadap pencegahan bahaya merokok pada siswa kelas VIII SMPN 2 Ngantru Tulungagung Tahun Pelajaran 2015/2016 “? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tehnik penelitian eksperimen dengan menerapkan One-Group Pretest-Posttest Design. Dalam desain ini terdapat Pretest sebelum di berikan layanan informasi. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui, karena dapat membandingkan keadaan sebelum di berikan layananan informasi. Subyek penelitian ialah peserta didik kelas VIII SMPN 2 Ngantru. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 dari total populasi sebanyak 75. Pengambilan sampel dengan cara Cluster Random Sampling dan teknik analisis data yang digunakan adalah uji paired sample T test dengan menggunakan bantuan SPSS v 20.0 for windows. Dari perhitungan dengan analisis t test didapat t hitung = 12,874 sedangkan kriteria pengujian dengan df = 24 pada tabel taraf signifikansi 5% = 2,064 atau dapat ditulis 12,874 > 2,064 Sehingga t hitung > t tabel , hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak, dengan demikian variabel bebas (Layanan Informasi) berpengaruh untuk meningkatkan variabel terikat ( pencegahan bahaya merokok di sekolah) pada peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Ngantru Kabupaten Tulungagung Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Layanan Informasi berpengaruh secara signifikan terhadap pencegahan bahaya merokok di sekolah peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Ngantru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2015 / 2016. Kata kunci: Layanan Informasi, Pencegahan Bahaya Merokok
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
remaja berada pada masa labil, artinya pada
LATAR BELAKANG Fenomena
merokok
di
Indonesia
masa ini mereka mudah terpengaruh oleh
memang sudah sangat memprihatinkan dan
pergaulan luar dan penuh dengan rasa
kini sudah merambah ke remaja sekolah.
penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi
Perilaku merokok tidak pernah surut kendati
dengan hal-hal yang baru.
banyak bahaya yang ditimbulkan akibat
Berdasarkan
penelitian
Widiatmoko
merokok. Dampak buruk dari perilaku
(2007) terhadap 13 orang pelajar SMP PGRI
merokok tidak hanya dialami oleh perokok
Kesamben Malang, 8 orang diantaranya
itu sendiri, tetapi juga oleh orang lain di
(65,7%) merokok, dan 6 orang (34,3%)
sekitarnya. Hal ini menandakan bahwa
tidak merokok. Dari 8 orang yang suka
perilaku merokok sudah sangat berdampak
merokok, 5 orang diantaranya (62,5%)
buruk
remaja
mengatakan menghabiskan rokok sekitar 10-
merupakan masa peralihan dari masa kanak-
19 batang per hari, 3 orang (37,5%)
kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
merokok 1-9 batang per hari. Sebanyak 4
mengalami masa pertumbuhan dan masa
orang (50%) dari remaja ini menganggap
perkembangan, baik perkembangan fisik
merokok sebagai kebutuhan, 6 orang (75%)
maupun perkembangan psikisnya.
tahu
bagi
kesehatan.
Masa
Yuanita, 2011(dalam Fadjrin: 20.13)
tentang
bahaya
merokok
namun
mengatakan tidak takut merokok.
mengatakan bahwa masa remaja berkisar
Perilaku merokok pada pergaulan remaja
antara usia 11-15 tahun adalah masa
saat ini mempunyai pengaruh yang sangat
pembaharuan
beradaptasi
kuat, walaupun sebenarnya para remaja
manusia
sudah menyadari bahwa perilaku merokok
menghadapi saat-saat kritis mengenali diri
memiliki banyak dampak negatif yaitu,
sesungguhnya.
membahayakan kondisi fisik dan kesehatan
dalam
dikarenakan
bagaimana
masa
dia
Masa
itulah
ini
menghadapi
menentukan kehidupan
selanjutnya yaitu masa awal kedewasaan.
tubuh
seseorang.
Perilaku
merokok
merupakan salah satu penyebab utama
Pada remaja dimasa era globalisasi
gangguan kesehatan, gangguan kesehatan
seperti ini banyak timbulnya pengaruh-
yang ditimbulkan bermacam-macam, mulai
pengaruh dari luar yang diantara ada yang
dari yang ringan seperti batuk hingga yang
membawa dampak positif dan dampak
berat
negatif. Dalam hal ini seorang remaja berada
berujung kematian. Merokok tidak hanya
pada masa coba-coba atau masa dimana
menimbulkan gangguan kesehatan saja,
remaja selalu ingin tahu dengan apa yang
namun juga gangguan ekonomi, contohnya
ada di lingkungan sekitar. Pada masa ini
saja bagi siswa, uang yang seharusnya bisa
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
seperti
jantung,
stroke
bahkan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ditabung tetapi karena mulai mengenal
tinggi hal itu diperoleh dari pemaparan guru
perilaku
lebih
BK saat melaksanakan razia pada jam
memilih untuk dibelikan rokok dari pada
istirahat. Informasi mengenai fenomena
ditabung. Perilaku merokok sama saja
tersebut
dengan orang yang membakar uang yang dia
olahraga ketika jam olahraga dilaksanakan
dapatkan
di luar area sekolah ada
merokok
untuk
akhirnya
dia
memenuhi
kebutuhan
juga
disampaikan
oleh
guru
siswa yang
sehari-harinya. Dampak yang ditimbulkan
merokok di lapangan ketika jam sekolah
oleh remaja yang ketergantungan merokok
masih efektif.
tidak hanya membahayakan dirinya, namun
Berdasarkan
observasi,
peneliti
juga membahayakan orang lain terutama
mendapatkan data riil siswa SMPN 2
orang yang berada di sekitarnya.
Ngantru Tulungagung tahun 2015 yang
Selain itu, fakta yang dikemukakan
terdiri dari 671 siswa terdapat 63 siswa yang
oleh Radar Kabupaten Nganjuk (Agustus:
tercatat di dalam catatan guru bimbingan
2015) memuat berita tentang razia bagi
dan konseling telah merokok, dari hasil
siswa
alun-alun
pengamatan peneliti diantara 15 siswa yang
Kab.Nganjuk oleh satpol PP dinas setempat
sedang duduk-duduk di kantin yang terletak
bekerjasama
Pendidikan
di depan SMPN 2 Ngantru Tulungagung
Kabupaten Nganjuk terjaring belasan remaja
tersebut 7 siswa diantaranya merokok, selain
di salah satu SMP swasta Kabupaten
itu peneliti malakukan wawancara dengan 3
Nganjuk sedang asyik nongkrong dan
siswa yang merokok dalam perjalanan
merokok di waktu kegiatan aktivitas sekolah
pulang mereka mengatakan bahwa merokok
berlangsung, parahnya lagi mereka adalah
adalah hal yang biasa dan dapat menambah
salah satu siswa di SMP
di
teman, kemudian dari hasil wawancara
Kabupaten Nganjuk. Hal ini memunculkan
tentang efek rokok terhadap kesehatan
presepsi negatif bahwa sangsi dan tindakan
dengan sikap tentang merokok, mereka
guru dalam memberikan contoh dan azaz
mengatakan kurang paham tentang efek
pendidikan terutama dilingkungan sekolah
rokok terhadap kesehatan dan tidak peduli
sangat minim mengingat masih ada siswa
jika banyak temen mereka yang merokok di
yang berkeliaran diluar jam sekolah.
sekitar sekolah.
yang
berkeliaran
dengan
Fenomena terjadi
di
Dinas
perilaku
SMPN
di
2
favorit
merokok
juga
Ngantru
Kab.
Untuk mencegah masalah kebiasaan merokok
pada
remaja,
perlu
kiranya
Tulungagung yang menjadi salah satu
dilakukan upaya-upaya edukasi, sosialisasi
tempat
sampel
dan kampanye "anti rokok" yang lebih
penelitian dan ternyata jumlahnya tergolong
kreatif dan inovatif, perlu terus digelorakan,
peneliti
mengambil
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan
melibatkan
Masyarakat
banyak
perlu
pihak.
pemahaman
dan
untuk
diketuk
menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).
kesadarannya bahwa merokok itu sangat
Alternatif metode yang dapat dipergunakan
tidak sehat. Bagi mereka yang belum
pada penyuluhan kesehatan adalah metode
merokok,
ceramah. Metode ceramah, selain sederhana
sebaiknya
terus
mempermudah
jangan
coba-coba
merokok.
juga efektif dalam upaya penyampaian
Menyadari akan bahayanya perilaku
informasi secara cepat kepada kelompok
merokok, maka guru BK atau konselor perlu
sasaran yang cukup besar (Notoatmodjo,
melakukan tindakan pencegahan pada siswa
dalam Purnama: 2012).
salah satunya dengan melakukan layanan
Bimbingan dengan metode ceramah
informasi kesehatan. Winkel dan Hastuti
merupakan cara yang baik dilakukan untuk
(2007: 316) menjelaskan bahwa layanan
menyampaikan pesan kepada sasaran lebih
informasi merupakan suatu layanan yang
dari 30 siswa (kelompok besar). Penyuluhan
berupaya untuk memenuhi kebutuhan siswa
kesehatan
akan informasi yang berkenaan dengan
menyebarkan
pengetahuan
tentang
keyakinan, sehingga siswa tidak saja sadar,
lingkungan dan juga proses perkembangan.
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
Menurut Ifdil, 2008 (dalam Djanah &
melakukan
Wahyuningtyas:
hubungan dengan kesehatan (Notoatmodjo,
serta
pemahaman
2012)
menyatakan
”layanan informasi adalah penyampaian
individu
memanfaatkan
dengan
pesan,
suatu
cara
menambahkan
anjuran
yang
ada
dalam Purnama: 2012).
berbagai informasi kepada sasaran layanan agar
dilakukan
Berdasarkan uraian diatas menarik
dapat
menolah
dan
perhatian peneliti untuk melakukan sebuah
informasi
tersebut
demi
penelitian yang berkaitan dengan pengaruh
kepentingan hidup dan perkembangannya.”
pemberian
Materi atau pesan yang disampaikan kepada
sasaran
hendaknya
dengan
kebutuhan
kesehatan
layanan
informasi
terhadap
pencegahan bahaya merokok pada siswa
disesuaikan
kelas VIII di SMPN 2 Ngantru Kabupaten
individu,
Tulungagung tahun pelajaran 2015 / 2016.
keluarga, kelompok dan masyarkat, materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk untuk dimengerti oleh sasaran, dalam
penyampaian
materi
sebaiknya
menggunakan metode dan media untuk
II.
METODE A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel Menurut Sugiyono (2015: 79) Variabel penelitian pada dasarnya adalah
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
segala
sesuatu
yang
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berbentuk apa saja yang ditetapkan
menjadi variabel terikat adalah
oleh
pencegahan bahaya merokok.
peneliti
untuk
dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut,
kemudian
kesimpulannya. variabel
Dalam
ditarik hal
penelitiannya
berbentuk
tindakan
(y)
ini
Variabel bebas (X) berfungsi
adalah
sebagai stimulus atau penyebab dari
hasil
variabel (Y), sedangkan variabel
dan
tindakan.
terikat (Y) adalah variabel yang
Menurut Sugiyono,
2. Hubungan Antar Variabel (x) dan
Kidder 2011:
(dalam
59)
variabel
penelitian pada dasarnya adalah
tergantung
pada
stimulus
atau
variabel (X). 3. Definisi Operasional Variabel (x)
segala sesuatu yang berbentuk apa
dan (y)
saja yang ditetapkan oleh peneliti
a. Pengertian Layanan Informasi
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang
hal
tersebut,
Menurut Prayitno (2001:83) dalam
bukunya
kemudian ditarik kesimpulannya.
Kegiatan
Pendapat yang lain variabel adalah
Bimbingan dan Konseling di
objek penelitian bervariasi atau apa
Sekolah
yang menjadi titik perhatian suatu
informasi
penelitian (Arikunto, 2010: 161).
bimbingan dan konseling yang
Dalam penelitian ini terdapat 2
memungkinkan
variabel yaitu :
(klien) menerima dan memahami
a. Variabel
Bebas,
merupakan
berbagai
dan
Panduan Pengawasan
bahwa
layanan
adalah
layanan
peserta
informasi
(seperti
variabel yang mempengaruhi atau
informasi
yang
informasi jabatan) yang dapat
menjadi
perubahannya
atau
sebab timbulnya
pendidikan
didik
dipergunakan
sebagai
dan
bahan
variabel. Dalam penelitian ini
pertimbangan dan pengambilan
yang menjadi variabel bebas
keputusan
adalah layanan informasi.
peserta didik (klien).
b. Variabel
Terikat,
merupakan
untuk
kepentingan
b. Bahaya Merokok
variabel yang dipengaruhi atau
Merokok
itu
sendiri
pengertian
suatu
yang menjadi akibat dari variabel
mempunyai
bebas. Dalam penelitian ini yang
aktivitas seseorang menghisap rokok dan
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
menghembuskan
kembali
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
asapnya. Telah banyak penelitian
informasi terhadap upaya pencegahan
yang membuktikan bahwa rokok
bahaya merokok pada peserta didik.
sangat
menyebabkan
ketergantungan,
selain
2. Teknik Penelitian
menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit
jantung,
Teknik penelitian yang digunakan
penyakit
peneliti dalam penelitian ini adalah
pernapasan, penyakit pencemaran,
tehnik penelitian eksperimen dengan
efek buruk bagi kelahiran, dan
menerapkan
emfisema
Posttest Design. Dalam desain ini
serta
menyebabkan
pencemaran udara.
One-Group
Pretest-
terdapat Pretest sebelum di berikan
B. Teknik dan Pendekatan Penelitian
layanan informasi. Dengan demikian
1. Pendekatan Penelitian
hasil perlakuan dapat diketahui, karena
Menurut Sugiyono (2011: 7) metode
penelitian kuantitatif dapat
dapat membandingkan keadaan sebelum di berikan layananan informasi.
diartikan sebagai metode penelitian yang
berdasarkan
pada
filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti
Menurut desain
instrumen bersifat
data
penelitian, kuantitatif,
menggunakan analisis dengan
data
tersebut
dapat
(2006:124), digambarkan
sebagai berikut ini:
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
Arikunto
Gambar 3. 1 Model Penelitian Eksperimen OneGroup Pretest-Posttest Design
tujuan
X
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian kuantitatif banyak di tuntut
Keterangan:
menggunakan angka yang dimulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
= nilai pretest sebelum di berikan layanan informasi.
data tersebut serta hasil yang diperoleh. Hal tersebut senada dengan yang
= nilai posttest setelah di berikan layanan informasi.
diungkapkan oleh Arikunto (2010: 27)
x
bahwa penelitian kuantitatif dituntut
layanan informasi.
= perlakuan dengan memberikan
banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasil yang
diperoleh
pengaruh
layanan
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III.
menjelaskan pentingnya pencegahan
HASIL DAN KESIMPULAN
bahaya merokok di sekolah. Setelah
A. Deskripsi Data Variabel Deskripsi data memaparkan hasil
selesai memberikan materi, siswa
penelitian dari pesera didik kelas VIII
kemudian diberi posttest dengan
SMP Negeri 2 Ngantru Kabupaten
mengisi
skala
Tulungagung. Data dikumpulkan dari
pencegahan
bahaya
hasil pemberian layanan budi pekerti
sekolah yang sama seperti pretest.
pengukuran merokok
di
atau variable (x) serta hasil angket yang
Dari data pretest dan posttest
berjumlah 20 item pernyataan dari hasil
tersebut dibandingkan. Dari data
pretest dan posttest pencegahan bahaya
tersebut
merokok di sekolahatau variabel (y).
terhadap
1. Deskripsi
merokok di sekolah siswa sebelum
Data
Variabel
Pemberian Layanan Informasi Data penelitian ini diambil dari siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Ngantru
Kabupaten
Tulungagung
dan
apakah
ada
perbedaan
pencegahan
setelah
bahaya
diberi
(treatment)
perlakuan
melalui
Layanan
Informasi. 2. Deskripsi
Data
Variabel
Tahun Pelajaran 2015/2016 selama 1
Pencegahan bahaya merokok di
bulan
sekolah
pada
variabel
bulan
bebas
April.
hasil
Data
penelitian
Data
pencegahan
Layanan Informasi diperoleh dengan
merokok
di
menggunakan pemberian perlakuan
melalui
skala
(treatment) terhadap kelas VIII A
berjumlah
yang dijadikan subyek penelitian.
dengan jumlah responden 25 peserta
Pertama
siswa
sekolah
bahaya
20
diperoleh
pengukuran butir
yang
pertanyaan
diberikan
didik yang diambil dari kelas VIII A.
pretest skala pengukuran pencegahan
Untuk mengetahui deskripsi hasil
bahaya merokok di sekolah untuk
penelitian, telebih dahulu dihitung
mengetahui keadaan awal siswa
klasifikasi
sebelum
skala untuk mengetahui seberapa
diberikan
Layanan
skor
pengkategorian
Informasi. Setelah dilakukan pretest
besar tingkat
langkah
yaitu
merokok di sekolah siswa kelas VIII
memberikan perlakuan (treatment)
A SMP Negeri 2 Ngantru Kabupaten
Layanan Informasi kepada dengan
Tulungagung.
materi pencegahan bahaya merokok
digunakan
di
menggunakan 4 tingkatan,
sekolah
selanjutnya
kemudian
peneliti
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
pencegahan bahaya
Kategori adalah
yang dengan yaitu
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah.
VIII A sebanyak 25 peserta didik
Untuk mengetahui panjang kelas
dengan mengisi angket sebanyak
interval
20 butir pernyataan.
dalam
pengkategorian
digunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Pretest Pencegahan bahaya merokok di sekolah
Rentang kelas interval = skor tertinggi – skor terendah
4 Kategori
No
Kategori
Rentang
Jumlah
1.
Sangat
65 – 80
3
Tinggi
= 80 - 20 4 = 15
2.
Tinggi
50 – 64
4
3.
Sedang
35 – 45
11
4.
Rendah
20 – 34
7
Jumlah
Berdasarkan
dari
25
hasil
perhitungan rentang kelas interval
b. Data posttest digunakan sebagai
diatas selanjutnya digunakan untuk
data akhir setelah pemberian
membuat tabel skala interval untuk
treatment
mengetahui
kepada siswa kelas VIII A
tingkat
pencegahan
Layanan Informasi
bahaya merokok di sekolah siswa
sebanyak
kelas VIII A SMP Negeri 2 Ngantru
dengan mengisi angket sebanyak
Kabupaten
20 butir pernyataan, dengan hasil
Tulungagung
sebagai
25
peserta
didik
berikut : Tabel 4. 1 Skala Interval Pencegahan bahaya merokok di sekolah Peserta Didik Kelas VIII- A SMP Negeri 2 Ngantru Kabupaten Tulungagung Interval 65 – 80 50 – 64 35 – 45 20 – 34
Kategori Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah
a. Data pre-test digunakan sebagai data awal sebelum pemberian treatment
berupa
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Posttest Pencegahan bahaya merokok di sekolah No
Kategori
Rentang
Jumlah
1.
Sangat Tinggi
65 – 80
9
2.
Tinggi
50 – 64
12
3.
Sedang
35 – 45
4
4.
Rendah
20 – 34
0
Jumlah
25
Layanan
Informasi kepada siswa kelas
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dari perhitungan dengan analisis t
B. Pembahasan Pemberian bimbingan merupakan hal
didapat harga t
hitung
test
= 12,874 sedangkan
yang sangat penting agar individu mendapat
kriteria pengujian dengan df = 24 pada tabel
pengalaman
taraf signifikansi 5% = 2,064 atau dapat
dari
memungkinkan
pendidikan
yang
berkembangnya
secara
ditulis 12,874 > 2,064 Sehingga t
hitung
> t
penuh semua tenaga , kecakapan dan
tabel
kesanggupan mereka.
(Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho)
Layanan
informasi
bertujuan
, hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif
untuk
ditolak, dengan demikian variabel bebas
membekali
individu dengan berbagai
(Layanan Informasi) berpengaruh untuk
pengetahuan
dan
tentang
meningkatkan variabel terikat ( pencegahan
berbagai hal yang berguna untuk mengenal
bahaya merokok di sekolah) pada peserta
diri, merencanakan dan mengembangkan
didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Ngantru
pola kehidupan sebagai pelajar, anggota
Kabupaten
Tulungagung
Berdasarkan
keluarga dan masyarakat. Melalui layanan
pembahasan
diatas
dapat
disimpulkan
informasi ini konselor ingin menyampaikan
bahwa
Layanan Informasi
berpengaruh
tentang bahaya merokok yang sudah marak
secara
signifikan
pencegahan
dikalangan
upaya
bahaya merokok di sekolah peserta didik
pencegahan bahaya merokok pada peseta
kelas VIII A SMP Negeri 2 Ngantru
didik.
Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran
pemahaman
remaja
sebagai
Pencegahan bahaya merokok di sekolah
terhadap
2015 / 2016.
adalah upaya yang dilakukan konselor untuk menhindarkan peserta didik dari ancaman
Simpulan
bahaya rokok. Pencegahan bahaya merokok
Merokok mempunyai pengertian suatu
di sekolah dilakukan oleh siapapun dimana
aktivitas seseorang menghisap rokok dan
pun dan kapanpun
menghembuskan kembali asapnya. Banyak
Berdasarkan
uraian
diatas
dalam
penelitian yang membuktikan bahwa rokok
penelitian ini mencari pengaruh pemberian
sangat menyebabkan ketergantungan, selain
layanan budi pekerti terhadap pencegahan
menyebabkan
bahaya merokok di sekolah siswa kelas
kesehatan.
VIII- A SMP Negeri 2 Ngantru Kabupaten
kandungan yang sangat membahayakan
Tulungagung
dalam
penelitian
tubuh
menggunakan
rumus
uji
t
ini
dengan
menggunakan SPSS 20 for windows.
Rokok
individu
merokok. Hal
tipe
gangguan
mempunyai
yang
banyak
ketergantungan
ini dikarenakan rokok
mengandung kurang lebih 4000 senyawa kimia,
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
banyak
dan setidaknya
200
diantaranya
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
beracun dan dinyatakan berbahaya bagi
bahaya merokok di sekolah dengan
kesehatan,
adanya Layanan Informasi.
sementara
43
bahan kimia
lainnya dapat memicu kanker. Perilaku
Dengan
demikian
dapat
merokok pada pergaulan remaja saat ini
disimpulkan “Ada Pengaruh Pemberian
mempunyai pengaruh yang sangat kuat,
Layanan
walaupun sebenarnya para remaja sudah
Pencegahan bahaya merokok di sekolah
menyadari
Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2
bahwa
perilaku
merokok
Informasi
Terhadap
Ngantru Kabupaten Tulungagung”.
memiliki banyak dampak negatif yaitu, membahayakan kondisi fisik dan kesehatan tubuh seseorang. Menyadari akan bahayanya
IV.
DAFTAR PUSTAKA
perilaku merokok, maka guru BK perlu
Arikunto (2010). Prosedur Penelitian,
melakukan tindakan pencegahan pada siswa
Suatu
salah satunya dengan melakukan layanan
Rineka Cipta
Pendekatan
Praktek.
Jakarta:
informasi dengan cara menyebarkan pesan, menambahkan keyakinan, sehingga siswa
Djanah, W & Wahyuningtyas I. 2012.
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi
Keefektifan Layanan Informasi Tentang
juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
yang ada hubungan dengan kesehatan.
untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan
Terhadap
cara menyebarkan pesan, menambahkan
Napza (Penelitian Pada Siswa SMA
keyakinan, sehingga siswa tidak saja sadar,
Negeri VIII Surakarta Tahun Pelajaran
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
2011/2012).
melakukan
http://jurnal.fkip.uns.ac.idnapza.pdf.
suatu
anjuran
yang
ada
hubungan dengan kesehatan. Dari
hasil
perhitungan
Bahaya
Penyalahgunaan
Online.
Diunduh: 30 Nopember 2015. uji-t
dengan menggunakan Paired Samples
Clearly, Leventhal. 2007. Preverent of
Test menggunakan taraf signifikan 5%
Smoke
diperoleh t
Debora: New City
hitung
12,874 df 24 dan sig (2-
for
Environtment
Benefit.
tailed) 0,000. Karena t
= 12,874 > 2,064
Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat
maka Ho ditolak, hasil tersebut juga bisa
Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya
dilihat dari nilai sig (2-tailed) 0,000 <
Bakti.
hitung
0,05 maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan signifikan pada pencegahan BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hastuti,
Winkel.
2007.
Information
siswa SMK Batik 1 Surakarta. Surakarta
learning of course. Wordpress: Media
: Universitas Surakarta
Autentic
Smet. 1994. Maintenace of smoker for a
Kumboyono.
2011.
Analisis
Faktor
day. Bruncen: Downhill press
Penghambat Motivasi Berhenti Merokok Berdasarkan Health Belief Model Pada
Sugiyono.
2009.
Metode
Penelitian
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Kuantitatif dan Kualitatif. Vol : 2.
Brawijaya. Skripsi. Malang: Fakultas
CV.Alfabeta:Bandung
Kesehatan Universitas Brawijaya.
Notoadtmojo. 2011. Peranan Kesehatan terhadap
Fungsi
Tubuh.
Semarang:
Tribakti
Prayitno. 2011. Panduan Kegiatan di Sekolah. Bandung : Tri Cipta Tunggal Purnama, J. 2012. http:/// badandiklat. Jateng prov.go.id.
Qasanah. U. 2012. Peran Keharmonisan Keluarga Dan Konsep Diri Terhadap Perilaku
Seksual
Putri.
Skripsi.
Surakarta:
Pranikah
Remaja
Dipublikasikan.
Pascasarjana
Universitas
Muhammadiyah.
Satiti. 2009. Bahaya Merokok dan Zat Beracun
dalam
Rokok.
Bandung:
Mahakam Purnama
Santi, 2013. Dalam skripsi berjudul : hubungan tentang bahaya rokok dengan sikap terhadap bahaya merokok pada
BINTI MUKAROMAH|12.1.01.01.0310 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 14||