ARTIKEL HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN ETOS KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA
OLEH
SITI MARDIA PONTOH Email:
[email protected]
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015
1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Etos Kerja Pegawai Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Oleh : Siti Mardia Pontoh1, Fadliah, dan Arwildayanto2
Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) gambaran etos kerja pegawai (2) gambaran lingkungan kerja pegawai (3) hubungan lingkungan kerja dengan etos kerja pegawai kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survey, jenis korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan karakteristik yang berkaitan dengan subyek penelitian, populasi pegawai berjumlah 69 orang. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik kuesioner yang berisi aspek-aspek kedua variabel tersebut, dari data yang telah dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang sangat sinifikan. Data hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) etos kerja pegawai Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berada pada ketegori baik, 2) lingkungan kerja pegawai kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berada pada kategori baik, 3) terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan etos kerja pegawai kantor Dinas Pendaptan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,786, maka nilai koefisien determinasi r² = 0,6193 hal ini menunjukkan bahwa 61,93% etos kerja pegawai dipengaruhi oleh lingkungan kerja sedangkan 38,07% dipengaruhi oleh factor-faktor lain yang tidak berkaitan atau diluar dari penelitian ini. Kata kunci : Lingkungan Kerja, Etos Kerja Pegawai
1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
PENDAHULUAN Secara umum, sebuah organisasi pada hakekatnya merupakan sekelompok manusia yang saling bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dan dapat bekerja dengan baik apabila dilandasi oleh etos kerja yang tinggi. Menurut Tasmara (2004:24), etos kerja merupakan suatu totalitas kepribadian dari individu serta cara individu mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna terhadap suatu yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih hasil yang optimal. Menyadari arti penting dari etos kerja, suatu organisasi dalam menjalankan kegiatanya selain memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik yang ada di dalam organisasi maupun yang ada di luar organisasi yang disebut dengan lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar sering juga disebut lingkungan kerja. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya etos kerja yang baik antara lain yaitu hubungan yang terjalin dengan baik antar pegawai (human relation), lingkungan kerja yang menyenangkan terlebih lagi bagi semasa jam-jam kerja berlangsung akan menigkatkan keseriusan kerja pegawai, perhatian pada kebutuhan rohani dan jasmani,serta kepemimpinan (Petty,2003:29). Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (BOLMUT) merupakan
sebuah instansi pemerintah daerah yang menangani penyelenggaraan pemerintah bagian keuangan, pendapatan dan aset daerah. Instansi ini memiliki lima bidang yakni: Sekertariat, Pendapatan, Akuntansi dan pelaporan, Anggaran dan perbendaharaan, Aset, dengan tupoksi masing-masing. Hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan pada kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, ditemukan gejala-gejala berikut, adanya pegawai yang tidak disiplin waktu, banyaknya pegawai yang mengabaikan tugas, pembagian tugas yang tidak merata, tidak adanya kemandirian dalam bekerja, penerangan dan penataan ruangan yang masih belum memadai, suasan lingkungan yang belum 1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
kondusif, kurangnya komunikasi dan kerja sama antar para pegawai, maupun dengan pimpinan. Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut, mendorong peneliti untuk melakukan kajian mendalam tentang etos kerja pegawai dalam kaitannya dengan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran etos kerja pegawai kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, gambaran lingkungan kerja pegawai kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, hubungan antara lingkungan kerja dengan etos kerja pegawai kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. KAJIAN PUSTAKA A. Etos Kerja Asifudin (2004:26), mengemukakan pengertian tentang etos kerja yaitu sifat khusus tentang seorang individu atau sekelompok manusia yang memiliki sikap dan karakter, kebiasaan serta kepercayaan. Dari kata etos ini dikenal pula kata etika, etiket yang hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk (moral), sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal, lebih baik dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin. Anoraga (2001:21), yang menyatakan etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau suatu umat terhadap kerja. Jika pandangan dan sikap itu melihat kerja sebagai suatu hal yang luhur untuk eksistensi manusia, maka etos kerja akan tinggi. Sebaliknya, jika melihat kerja sebagai suatu hal yang tidak berarti untuk kehidupan manusia, apalagi kalau sama sekali tidak ada pandangan dan sikap terhadap kerja, maka etos kerja itu dengan sendirinya akan rendah. Senada dengan pendapat tersebut Sukriyanto (2000:22), yang menyatakan bahwa 1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
etos kerja adalah suatu semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup mereka Selanjutnya Petty (2003:27), menyatakan etos kerja sebagai karakteristik yang harus dimiliki pekerja untuk dapat menghasilkan pekerjaan yang maksimal yang terdiri dari keahlian interpersonal, inisiatif, dan dapat diandalkan. Senada dengan pendapat tersebut Chaplin (2001:20),mengemukakan bahwa etos kerja adalah watak atau karakter suatu kelompok nasional atau kelompok rasial tertentu. Seseorang yang berhasil harus memiliki pandangan dan sikap yang menghargai kerja sebagai sesuatu yang luhur untuk eksistensi manusia. Suatu pandangan dan sikap terhadap kerja dikenal dengan istilah etos kerja. (Anoraga, 2001:23). Menurut Subekti yang dikutip Kusnan (2004:38), bahwa suatu individu atau kelompok masyarakat dapat dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut (a) mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja manusia; (b) menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia; (c) kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manusia; (d) kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita; (e) kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.
1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
Masalah tinggi rendahnya etos kerja pada diri seseorang akan diketahui melalui sikap yang terpancar dalam kehidupan sehari-hari. Ada tiga belas sikap yang menandai etos kerja tinggi seseorang, yaitu : (1) efisien, (2) rajin, (3) teratur, (4) disiplin/tepat waktu, (5) hemat, (6) jujur, (7) rasional dalam mengambil keputusan, (8) bersedia menerima keputusan, (9) bersedia menerima perubahan, (10) energik, (11) ketulusan dan percaya diri, (12) mampu bekerjasama, (13) mempunyai visi yang jauh kedepan (Myrdal dalam Asyifudin, 2004:35). Mengacu pada berbagai pendapat dan teori yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa etos kerja adalah perbuatan yang berdasarkan totalitas kepribadiaan diri/ watak atau karakter sikap individu yang dimiliki seseorang yang menjadi ciri khas untuk bertindak serta meyakini pekerjaan sehingga menjadi suatu kebiasaan dan meraih hasil kerja yang optimal yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Indikator etos kerja meliputi efisien,rajin, teratur, disiplin/tepat waktu, jujur, rasional dalam mengambil keputusan, bersedia menerima keputusan, bersedia menerima perubahan, energik, ketulusan dan percaya diri, mampu bekerjasama, mempunyai visi yang jauh kedepan. B. Lingkungan Kerja Setiap hari manusia terlibat pada suatu kondisi lingkungan kerja yang berbeda-beda dimana perbedaan kondisi tersebut sangat mempengaruhi terhadap kemampuan manusia. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan mencapai hasil yang optimal apabila lingkungan kerjanya mendukung.
Menurut Thoha (2002:152), lingkungan kerja adalah lingkungan manusia di mana para pegawai dalam organisasi melakukan pekerjaan mereka. Pendapat lain yang dikemukakan Sulistiyani dan Rosidah (2003:77), menyatakan lingkungan kerja yakni lingkungan internal atau pisikologi organisasi. Semua organisasi yang memiliki lingkungan kerja yang manusiawi dan partisipatif menerima dan memerlukan praktik manajemen sumber daya manusia. 1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
Lingkungan kerja mempengaruhi praktik dan kebijakan sumber daya manusia yang diterima oleh organisasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survey, jenis korelasianal yakni menjelaskan hubungan antara variabel bebas (lingkungan kerja) dengan Variabel terikat (etos kerja). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket). kuesioner (angket) merupakan teknik utama yang digunakan untuk menjaring tentang hubungan lingkungan kerja dengan etos kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas , pengujian normalitas, dan pengujian hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data 1.
Data Variabel Etos Kerja Data hasil penelitian variabel terikat yaitu etos kerja pegawai (Y) dijaring
melalui penyebaran angket, dengan jumlah pernyatan sebanyak 38 butir instrumen dengan penggunaan skala pilihan jawaban skala lima (5 opsion), , dengan skor total yaitu 8452, rata-rata (X) 117.97, simpangan baku (SD) 11.13, modus (Mo) 119.25, median (Me) 118.97. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh nilai etos kerja pegawai sebesar 64.46%. Penilaian ini memberikan gambaran secara deskriptif bahwa etos kerja pegawai kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berada pada kategori baik. 1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
2.
Data Lingkungan Kerja Data hasil penelitian variabel bebas yaitu lingkungan kerja pegawai (X)
dijaring melalui penyebaran angket, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 30 butir instrumen dengan penggunaan skala pilihan jawaban skala lima (5 opsion), , dengan skor total yaitu 4168, rata-rata (X) 104.8, simpangan baku (SD) 11.81, modus (Mo) 109.95, median (Me) 114.14. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh nilai lingkungan kerja pegawai sebesar 69,46 %. Penilaian ini memberikan gambaran secara deskriptif bahwa lingkungan kerja pegawai kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berada pada kategori baik. B. Analisi Data 1.
Uji Validitas dan Reliabilitas Data Etos Kerja dan Lingkungan Kerja Istrumen yang diedarkan kepada pegawai dimaksudkan untuk mengetahui
gambaran lingkungan kerja pegawai yang ada pada kantor DPPKAD Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan jumlah butir soal untuk variabel etos kerja (Y) 38 dan lingkungan kerja (X) 30 butir dan 40 orang pegawai sebagai responden. Uji validitas variabel X dan Y ini menggunakan korelasi Product Moment di dapat semua instrumen adalah valid. Sedangkan uji. Uji reliabilitas data Y didapat rhitung ≥ rdaftar atau 0,91 ≥ 0,312. Oleh karena itu, instrumen variabel Y dinyatakan Reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.uji reliabilitas data X di dapat rhitung ≥ rdaftar atau 0,95 ≥ 0,312. Oleh karena itu, instrumen variabel X dinyatakan Reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. 1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
2.
Uji Normalitas data X dan Y Berdasarkan perhitungan data etos kerja (Y) menggunakan rumus Chi-
Kuadrat diperoleh harga X²hitung 5,012
sedangkan untuk X²tabel = 11,070,
sehingga X²hitung ≤ X²tabel atau 5,012 ≤
11,070, maka hipotesis berdistribusi
normal dan diterima pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = 6. Sehingga diperoleh data bahwa Etos kerja pegawai kantor DPPKAD Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berada pada taraf nyatan. Dan perhitungan data lingkungan kerja menggunakan rumus Chi-Kuadrat (lampiran 12) diperoleh harga X²hitung 7,493 sedangkan untuk X²tabel = 11,070, sehingga X²hitung ≤ X²tabel atau 7,493≤ 11,070, maka hipotesis berdistribusi normal dan diterima pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = 5. Sehingga diperoleh data bahwa lingkungan kerja pegawai kantor DPPKAD Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berada pada taraf nyata. 3.
Pengujian Hipotesis Dari perhitungan Koefisien Korelasi diperoleh r = 0,787 dan koefisien
determinasi r² = 0,6193 atau 61,93%. Berdasarkan interprestasi koefisien korelasi nilai r =0,787 berada pada tingkat pengaruh baik . Jadi dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dengan etos kerja pegawai sebesar 61,93%, sedangkan sisanya 38,07% dipengaruhi oleh faktor lain.
1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
SIMPULAN KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data sebelumnya terhadap variabel lingkungan kerja (X), dan etos kerja (Y), maka dapat diterik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Etos kerja pegawai kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berada pada ketegori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
2.
Lingkungan kerja pegawai kantor Dinas Pendaoatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berada pada kategori baik.
3.
Terdapat hubungan positif dan signifikan lingkungan kerja dengan etos Kerja pegawai kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Koefisien korelasi menunjukkan bahwa peningkatan lingkungan kerja pegawai kearah yang kondusif berhubungan dengan peningkatan etos kerja pegawai, artinya semakin kondusif lingkungan kerja semakin tinggi etos kerja pegawai.
1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji.2001.Psikologi Kerja. Rineka Cipta. Jakarta Asifudin, Ahmad Janan. 2004. Etos Kerja Islam. Muhamadiyah University Press. Surakarta Basuki, dan Indah Susilowati. 2005. Dampak Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja. Jurnal JBRI. Vol No 1. Hal : 31-47 Chaplin, J.P. 2001. Kamus Psikologis. (Terjemahan Kartono, K). CV. Pionir Jaya. Bandung Drever, Jems. 2006. Sikap Mausia Teori dan Pengukurannya. Terjemahan. Archa Luthans. Jakarta Harsono, J., Santoso S. 2006. Psikologi Kerja. Kencana Pernada Media Group. Jakarta Hani, Handoko. 1993-2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE-yogyakarta. Yogyakarta Hill Cochran. 2009. Etos Kerja. Http.www.edubenchpmark. diaskes 10 mei 201408-20 Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia, Cara Praktis Mendeteksi Dimensidimensi Kerja Karyawan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Iga manuati dewi. 2002. Makalah. Mengapa dan Untuk Apa Orang Bekerja. Universitas Udayana. Bali Ishak, Arep dan H. Tanjung. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Universita Trisakti. 2003. Manajemen Motivasi. Grasindo. Jakarta Jansen. 2005. Etos 21.Delapan Etos Kerja Profesional. Istitut Mahardika. Jakarta Kusnan, Akhmad. 2004. Delapan Etos Kerja Profesional. Balai Pustaka. Jakarta Mangkunegara. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Refika Aditama. Bandung Mubarok. 1988-1989. Agama dan Etos Kerja Generasi Muda. Proyek Pembinaan Generasi Muda Departemen Agama RI Nitismito, Alex S. 1992. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia. Jakarta 1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
................, Alex S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Galia Indonesia. Jakarta Poniman, F. Nugroho, I dan Azzaini. 2006. Kubik Leadership, Solusi Esensi Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup. Mizan Publik. Jakarta Petty. Gregory. 2003. Etos Kerja Profesional. Terjemahan. Institut Darma Mahardika. Jakarta Ridwan.2003. Dasar-dasar Statistika. Alfabet. Bandung Rosmiami. 2006. Hubungan Antara Kualitas Keagamaan Dengan Etos Kerja . Tesis. Kerja sama Program Pascasarjana Institut Agama Islam Jakarta dan Pascasarjana UI Jakarta Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Setia. Bandung Sedaimayanti. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Refika Adiatama. Bandung Siagian, Sondang. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Siregar. 2000. Etos Kerja-Definisi-Fungsi-dan sdm.blogspot.com. diaskes 18 Agustus 2014
Cara.html
http:///Journal-
Sinamo, Jansen H. 2002. Etos Kerja Profesional di Era Digital Global. Edisi 1. Institut Darma Mardika Sofo. Jakarta Sinamo, Jansen. 2009. 8 Etos kerja Profesional. PT. Spirit Mahardika. Jakarta Siswanto, H.B. 2001. Pengantar Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia : Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Sukriyanto. 2010. Etos Kerja. Alfabeta.Bandung Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Cetakan Kedua . Kencana. Jakarta Sudjatmiko. 2009. Mengapa Departemen SDM dibenci ?. Cetakan Pertama. PT Gramedia. Jakarta Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Cetakan keenam. Tarsito. Bandung Tasmara, toto.2004. Etos Kerja Islam. Gema Insani Press. Jakarta 1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
Vemmylia. 2009. Pengaruh Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. PLN Cabang Binjai. Skripsi. Universitas Sumatra Utara. Wursanto. 2003. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Andi Yogyakarta. Yogyakarta Webster. 2007. Kamus. WebsternWorld Unversity. Pustaka Book Publiser Zainun, Buchari. 2006. Manajemen dan Motivasi. Balai Aksara. Jakart
1
Siti Mardia Pontoh, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 2 Fadliah, dan Arwildayanto Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo