PARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALANLAUT KABUPATEN BANGKA
ARTIKEL JURNAL
Oleh Pika Yunianti NIM 11102241043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKART OKTOBER 2015
Partisipasi kelompok belajar....(Pika Yunianti) 3
PARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR SORE HARI GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALAN LAUT KABUPATEN BANGKA Oleh: Pika Yunianti, Pendidikan Luar Sekolah
[email protected] PARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR SORE HARI GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALAN LAUT KABUPATEN BANGKA
Oleh Pika Yunianti NIM. 1110224043 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Partisipasi program kelompok belajar yang diberikan pendidik pada anak putus sekolah, (2) Bentuk partisipasi pendidikan nonformal yang bermanfaat bagi anak putus sekolah di desa Jalan Laut, dan (3) Faktor pendukung dan faktor penghambat dari partisipasi program pendidikan nonformal pada anak putus sekolah di Desa Jalan Laut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak putus sekolah, pendidik dan orang tua di Desa Jalan Laut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) partisipasi program kelompok belajar yang diberikan pendidik pada anak putus sekolah meliputi (a) partisipasi secara formal yaitu mengajar dan mendidik, membina dan membimbing, member motivasi, pemberi tanggung jawab yang nyata, (b) partisipasi secara nonformal dan informal yaitu membina dan mengarahkan, pemberi tanggung jawab, membimbing dan mengajar, penggerak dan pemberi pengaruh terhadap peserta didik. 2) bentuk program kelompok belajar yang diberikan bagi anak putus sekolah di Desa Jalan Laut meliputi (a) ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, (b) memberikan pembinaan dan bimbingan, (c) membantu memfasilitiasi peserta didik, (d) bermusyawarah kepada orang tua untuk memperkecil masalah, (e) mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi peserta didik. Kata Kunci: partisipasi, pendidikan nonformal, kelompok belajar, anak putus sekolah.
Abstract This research aim to describe (1) program participations given study group of educators to children dropping out of school, (2) form of participation of non formal education that benefit children out of school in Desa Jalan Laut and (3) supporting factors and obstacles factor to the participation of non formal education program on school dropouts in Desa Jalan Laut. This research is a descriptive study with qualitative approach. This research subject is school children, educators, and parents in Desa Jalan Laut. Data collections is done by observation, interview, and documentation. Techniques used in data analysis is a data reduction, data display, and conclusions. Triangulation us done to explain the validity of the data by triangulation source. The results showed that:1) program participation given study group of educators to school dropout include: (a) formal participation that is teaching and educating, fostering and guiding, motivating, giving real responsibility, (b) participation in non formal and informal namely fostering and directing, giving responsibility, guiding and teaching, driving and giving effect to the learners.2) given the form of group programs for school dropouts in Desa Jalan Laut include: (a) participate in learning, (b) provide coaching and guidance, (c) help facilitate learners, d) deliberation to parents to minimize the problem, e) directing, guiding, and influencing learners. Kewords : participation, nonformal education, study groups, school droopouts
Partisipasi kelompok belajar....(Pika Yunianti) 5
PENDAHULUAN
yang mengutamakan kemandirian dan
Indonesia satu
merupakan
Negara
salah
yang
mengutamakan
masa
pendidikan
anak.
sangat
depan
dan
Dengan
mengutamakan pendidikan Indonesia telah
mengalami
kemajuan
yang
sangat besar dalam memastikan anakanak yang duduk di bangku sekolah dasar mendapatkan pendidikan, sekitar 97 persen dari anak-anak berusia 7 sampai 12 tahun di seluruh negeri dapat bersekolah. Namun, masih ada sebagian besar anak Indonesia yang seharusnya bersekolah tidak dapat menikmati pendidikan. Pendidikan seharusnya tidak hanya
ditetapkan
dalam
dunia
kehidupan dan pengalaman, tetapi juga
keunggulan
menyatu
dalam
dunia
tersebut.
Pendidikan seharusnya dapat membuat anak menjadi lebih aktif dan anak lebih mengerti tentang arti pentingnya pribadi dari hal yang anak pelajari. Menurut Fasli Jalal (2005) visi pendidikan nasional adalah pendidikan
menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan
yang
berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Semua penduduk Indonesia wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun
dan
memiliki
penduduk hak
pendidikan.
Pasal
Indonesia
mendapatkan 28C
ayat
(1)
menyatakan “Setiap orang berhak mengembangkan pemenuhan berhak
diri
melalui
kenutuhan
dasarnya,
mendapat
pendidikan
memperoleh
manfaat
pengetahuan
dan
dari
dan ilmu
teknologi,
seni
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Anak-anak
mendorong anak agar tetap terbuka dalam beberapa hal dan bersedia
yang
usia
sekolah
merupakan aset yang tak ternilai harganya, kemajuan sebuah bangsa sangat tergantung kepada kemampuan kaum
mudanya
untuk
membuat
perubahan-perubahan yang signifikan. Bisa kita pelajari dari pengalamanpengalaman yang telah terjadi di era sekarang ini, apabila anak-anak usia sekolah
menyelesaikan
pendidikan
mereka sesuai dengan harapan dan
kemiskinan
nantinya akan memiliki kababilitas,
alasan berpartisipasi tersebut saling
visi, dan kinerja yang memuaskan,
terkait antara ekonomi, sosial, budaya
maka sebuah bangsa akan menuai
atau
keberhasilannya. Untuk menghasilkan
Bagaimana
anak-anak
mempengaruhi
bangsa
yang
memiliki
saja
bahkan
misalnya,
karena
mungkin
masalah
politik.
sosial
partisipasi
telah rasanya
kuantitas dan kualitas yang tinggi
tidak sulit untuk diamati. Faktor sosial
partisipasi masyarakat terutama peran
budaya dan pengaruhnya terhadap
orang
tua
sangatlah
diperlukan.
partisipasi
berperan
serta
ikut
pendidikan dasar terlihat nyata. Seperti
mendorong anak agar masuk sekolah
yang dicontohkan di Provinsi Bangka
atau meningkatkan school enrollment.
Belitung, anak-anak sering membolos
Peran
berupa,
sekolah karena sebagian besar anak-
Masyarakat
masyarakat
dapat
masyarakat
dalam
dorongan
tokoh-tokoh
masyarakat
anak telah mengenal uang dan mereka
terhadap
para
tua
lebih
orang
agar
memilih
untuk
bekerja
menyekolahkan anaknya, orang tua
dibandingkan
sebagai
masyarakat
Sejumlah anak sehari masuk dan
mendorong anaknya agar mau dan
sejumlah lainnya tidak masuk sekolah
rajin kesekolah. Kedua, partisipasi
begitu seterusnya. Pengaruh terbesar
masyarakat
membantu
anak-anak di Provinsi Bangka Belitung
kelancaran pelaksanaan berupa upaya
lebih memilih bekerja dibandingkan
melengkapi
prasarana
sekolah adalah penghasilan tambang
sekolah, baik berupa dana maupun
yang begitu menggiurkan, terutama
bentuk natural lainnya seperti lahan,
penghasilan tambang timahnya.
anggota
dalam
sarana
bahan-bahan
dan
bangunan,
atau
perlengkapan yang diperlukan. Motivasi berpartisipasi sebenarnya
dalam tidak
menuntut
Berdasarkan Evaluasi
Kinerja
Laporan
ilmu.
Akhir
Pembangunan
masyarakat
Daerah (EKPD) Babel tahun 2012
pendidikan
yang
tunggal
seperti
disusun
oleh
Bapenas
dan
Universitas Bangka Belitung angka
Partisipasi kelompok belajar....(Pika Yunianti) 7
putus sekolah pada tahun 2012/2013
anak-anak
yang lalu sedikitnya 400 orang pelajar
Wadah pembinaan dan pengembangan
SD,
pendidikan nonformal anak-anak usia
SMP
dan
SMA
sederajat
menjadi
terarah.
meninggalkan bangku sekolah. Dinas
sekolah
Pendidikan Bangka Belitung mencatat
program kelompok belajar sore hari.
dari
jenjang
Dalam wadah ini diperlukannya peran
Bangka
serta orang tua yang begitu besar agar
Belitung yang putus sekolah, angka
dapat memperoleh hasil yang optimal
tertinggi terjadi pada tingkat SMA
yang akan menciptakan generasi muda
sederajat sebanyak 207 orang atau 0,41
yang
persen dari 10.432 siswa. Rendahnya
lingkungannya.
APK dan APM pada tahun 2012 dan
merupakan salah satu forum atau
2013
tempat
413
siswa
pendidikan
semua
sekolah
ini
di
disebabkan
karena
orang
tua
kecenderungan
yang
lebih
dimaksud
memiliki
untuk
mandiri,
adalah
manfaat
untuk
Kelompok
belajar
melakukan
karena
dalam
belajar
kelompok
mengikutsertakan anak mereka dalam
belajar peserta didik dapat berlatih dan
aktivitas penambangan timah rakyat.
bekerja bersama, saling membantu
Tingginya
APS
dalam belajar dan saling mendorong
diakibatkan
dari
tersebut dampak
juga fasilitas
atau memberi semangat dalam belajar.
kemudahan menghasilkan uang dari
METODE
aktivitas pertambangan rakyat atau TI.
Jenis Penelitian
Berkaitan dengan hal tersebut, agar
pembinaan
anak-anak
usia
Penelitian pendekatan
ini
menggunakan
kualitatif
sekolah dapat tercapai maka dituntut
memberikan
adanya
mengenai hasil penelitian.
keterlibatan
dari
berbagai
unsur, baik dari pemerintah, swasta,
yang
deskripsi
dapat lengkap
Waktu dan Tempat Penelitian
masyarakat, dan orang tua harus saling
Penelitian ini dilakukan di
melakukan kerjasama dalam memberi
Kelompok Belajar Desa Jalan Laut No
bimbingan khusus kepada anak-anak
3,
usia
Provinsi Bangka Belitung. Penelitian
sekolah
sehingga
pembinaan
Sungailiat,
Kabupaten
Bangka,
dilakukan dari bulan Mei sampai Juli
kesimpulan ( Lexy. J. Moleong, 2011:
2015.
248). Pengumpulan data merupakan
Subjek Penelitian Subjek
penelitian
yakni
3
proses pencarian informasi atau data,
pengurus kelompok belajar termasuk
baik melalui observasi, wawancara dan
pendidik, 3 peserta didik, 2 orang tua
dokumentasi
peserta didik dimana kriteria penelitian ini
adalah
mengikuti
kegiatan
kelompok belajar.
Reduksi data berarti memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membusng yang tidak
Data,
Instrumen
dan
Teknik
perlu. Penyajian data ini merupakan
Pengumpulan Data Pada penelitian ini data berupa
kumpulan data dari sumber data dari
deskriptif yang diambil dari hasil
sumber
wawancara
memberikan
kemungkinan
penarikan
kesimpulan
Instrumen
dan utama
dokumentasi. yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
yang
wawancara,
dibantu
data
atau
informan
dan untuk dan
pengambilan keputusan selanjutnya.
pedoman
Penarikan kesimpulan diguna
dan
untuk menjaring data tentang peran
observasi
dokumentasi terstruktur yang dibuat
kelompok
sendiri
pendukung dan penghambat suatu
oleh
peneliti.
Teknik
belajar
serta
pengumpulan data yang digunakan
permasalahan.
yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
observasi,
wawancara
dan
dokumentasi. Teknik Analisis Data Langkah-langkah analisis data
Hasil pembahasan program
penelitian mengenai
faktor
dan
partisipasi
kelompok
belajar
guna
ketidak
pedulian
anak
kualitatif yaitu pengumpulan data,
mengatasi
reduksi data, display data, penarikan
terhadap pendidikan di Desa Jalanlaut Kabupaten Bangka yaitu :
Partisipasi kelompok belajar....(Pika Yunianti) 9
Hasil
anak putus
1. Pendidikan Nonformal merupakan
dijelaskan di atas memiliki banyak
pendidikan yang tidak terkait dengan
peran dalam pengajaran anak usia
pendidikan formal yang dapat diikuti
sekolah yang tidak memperdulikan
oleh siapa pun, dimana pun, dan kapan
pendidikan.
pun.
diwujudkan
Pendidikan
nonformal
sekolah
seperti
Partisipasi baik
telah
tersebut
melalui
materi
dilaksanakan dengan berstruktur dan
maupun tidak nyata, secara fisik
berjenjang
maupun nonfisik. Berbagai macam
sama
halnya
dengan
pendidikan formal. Salah satu contoh
partisipasi
ranah pendidikan nonformal adalah
membantu dalam mengajar, mendidik,
kelompok belajar.
dan
Partisipasi
yang
harus
dilakukan
kelompok
belajar
demi
kemajuan
peserta
didik
yaitu
diantaranya: memberikan perubahan sikap,
menciptakan
insentif,
meningkatkan peran peserta didik,
tersebut
membimbing
sehingga
peserta
mengenyam
telah
sangat
peserta
didik
didik
tetap
pendidikan dan terus
berkembang. Berbagai macam bentuk partisipasi
pendidik
di
Kelompok
Belajar dalam usaha mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan.
memberikan tanggung jawab yang
3. Manfaat yang diperoleh dari adanya
nyata, memberikan pengajaran dan
partisipasi kelompok belajar pada anak
didikan, dan memberi contoh tauladan.
putus sekolah memberikan dampak
Partisipasi kelompok belajar menjadi
positif
pihak
penting
Berbagai manfaat tersebut dirasakan
keberadaannya bagi anak-anak yang
oleh Kelompok Belajar (keberadaan
putus sekolah. Kesuksesan yang diraih
dan perkembangannya), pengurus dan
oleh peserta didik tidak lepas dari
pendidik, peserta didik, dan orang tua
partisipasi Kelompok Belajar.
serta masyarakat secara umum.
2.
yang
Bentuk
sangat
partisipasi
terhadap
berbagai
pihak.
program
Manfaat yang di dapat anak
kelompok belajar yang diberikan bagi
yang putus sekolah di Desa Jalan Laut
setelah mengikuti Kelompok Belajar
anak di suatu wilayah desa. Di wilayah
yaitu menyangkut ilmu pengetahuan
tersebut memiliki perkumpulan atau
dan perkembangan rasa ingin tahu
kelompok atau yang lebih dikenal
anak tentang pendidikan. Bagaimana
dengan
telah dijelaskan sebelumnya bahwa
Hubungan yang harmonis diciptakan
pembinaan
antara pendidik dan peserta didik akan
dan
bimbingan
dari
pendidik membuat peserta didik lebih bersemangat,
menambah
baru, serta menemukan teman-teman baru di Kelompok Belajar.
kelompok
belajar.
berdampak positif bagi keduanya.
ilmu
pengetahuan dan pembelajaran yang
istilah
Menurut Uzer Usman (2008: 94) kelompok belajar merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan beberapa orang dalam interaksi tatap
4. Faktor pendukung dan penghambat
muka yang informal dengan berbagai
dengan adanya partisipasi kelompok
pengalaman atau informasi, dalam
belajar
pemecahan
guna
mengatasi
ketidak
pedulian anak terhadap pendidikan
didik dan orang tua peserta didik secara
positif..
sedangkan
faktor
penghambatnya adalah menyangkut waktu, hasutan dan pertentangan dari orang tua. PEMBAHASAN Kelompok belajar merupakan kegiatan yang dimanfaatkan sebagai alat bertukar pengalaman dan memberi perubahan positif pada tingkah laku
pada
proses
pembelajaran.
adalah melalui efektifitas peran yaitu dengan cara mempengaruhi peserta
masalah
Dewa Ketut Sukardi (2008: 220)
telah
menjelaskan
bahwa
partisipasi kelompok belajar adalah suatu pertemuan antara satu orang atau lebih, yang ditujukan untuk saling bertukar
pengalaman
pengetahuan
serta
dan
pendapat
ilmu dan
biasanya memberi perubahan kepada peserta didik menuju ke arah yang lebih baik. Partisipasi
yang
harus
dilakukan kelompok belajar harus
Partisipasi kelompok belajar....(Pika Yunianti) 11
sesuai dengan tingkatannya, karena hal
didikan, dan memberi contoh tauladan.
ini untuk mempermudah memaknai
Dari beberapa partisipasi yang harus
pentingnya partisipasi guna mengatasi
dilaksanakan oleh kelompok belajar
ketidak
pedulian
pendidikan.
anak
terhadap
terhadap anak putus sekolah seperti
Menurut
Asia
yang disebutkan di atas, maka peneliti
Development Bank (ADB) partisipasi
mencoba
dibagi menjadi 3 tingkatan yakni
partisipasi kelompok belajar yang ada
tingkatan yang rendah, sedang dan
di Desa Jalan Laut dalam mengatasi
tinggi. Tingkatan partisipasi rendah
ketidak
yaitu
pendidikan.
kelompok
belajar
dapat
menggali
pedulian
partisipasi-
anak
Partisipasi
terhadap kelompok
menyebarluaskan informasi tentang
belajar menjadi pihak yang sangat
partisipasi mereka untuk kemajuan
penting keberadaannya bagi anak-anak
anak yang kurang memperdulikan
yang putus sekolah. Kesuksesan yang
pendidikan.
diraih oleh peserta didik tidak lepas
Tingkatan
partisipasi
sedang yakni kelompok belajar dapat merangkul peserta didik untuk tertarik mengikuti
program
pembelajaran.
Sedangkan tingkat partisipasi tinggi kelompok belajar dapat membina dan mendidik anak menjadi lebih baik. Partisipasi
yang
dari partisipasi Kelompok Belajar. 2.
Manfaat
belajar
partisipasi
melalui
kelompok
pembelajaran
pendidikan dasar kepada anak yang kurang
memperdulikan
pendidikan
harus kita mulai kepada diri kita
harus
kemudian kita merangkul anak-anak
dilakukan
kelompok
belajar
demi
yang
kemajuan
peserta
didik
yaitu
pendidikan menjadi anak yang kaya
diantaranya: memberikan perubahan sikap,
menciptakan
memberikan tanggung jawab yang nyata, memberikan pengajaran dan
memperdulikan
akan pengetahuan.
insentif,
meningkatkan peran peserta didik,
kurang
Setelah melakukan wawancara kepada
beberapa
yang terkait
di
partisipasi kelompok belajar manfaat yang didapatkan oleh peserta didik
adalah
mengembangkan
pengetahuan,
membuat
ilmu
Belajar sore hari, 2) pengurus dan
mereka
pendidik di Kelompok Belajar sore
menjadi orang yang lebih terdidik dan
hari
membuat
mereka
Manfaat
yang
sudah
memiliki
panyak
pandai
bergaul.
pengetahuan dan ilmu dalam belajar
diperoleh
dengan
mengajar sehingga peserta didik dapat
adanya partisipasi kelompok belajar
memperoleh
meberikan banyak manfaat positif bagi
mampu meberikan solusi dari berbagai
orang tua peserta didik di desa Jalan
hambatan yang dialami, 3) peserta
Laut diantaranya adalah; 1) orang tua
didik berantusias untuk mengikuti
merasakan
pandai
pembelajaran di Kelompok Belajar,
berkreatifitas di dalam masyarakat, 2)
karena mereka memiliki pemikiran
sedikit meningkatkan derajat orang tua
pendidikan lebih penting dibanding
ketika anak memiliki ilmu lebih, 3)
uang, 4) pendidik dan orang tua sudah
orang tua juga merasakan anaknya
menjalankan kerja sama agar peserta
lebih
didik
anaknya
lebih
memperdulikan
pendidikan
dibandingkan uang.
kelompok
berlangsung mendukung
serta
semangat
untuk
walaupun
tidak
Adapun
faktor
penghambat
belajar
yang sering terjadi pada partisipasi
yang
kelompok belajar terhadap anak usia
kelompok
sekolah yang tidak memperdulikan
faktor-faktor partisipasi
ilmu
positif
mengikuti pendidikan secara formal.
penghambat selama proses partisipasi program
memiliki
menuntut
3. Adapun faktor pendukung dan
manfaat
belajar sore hari di Desa Jalan Laut
pendidikan
terhadap anak usia sekolah yang tidak
diantaranya; 1) Kesibukan, kendala
memperdulikan
waktu yang sering terjadi peserta didik
pendidikan
dapat
di
Desa
Jalan
mementingkan
Laut
diberikan dan diterima baik yaitu; 1)
lebih
adanya kepercayaan orang tua peserta
dibandingkan
didik untuk selalu mendukung anaknya
Hasutan dan isu dari pihak luar yang
mengikuti pembelajaran di Kelompok
dapat menurunkan kepercayaan orang
menuntut
uang ilmu,
2)
Partisipasi kelompok belajar....(Pika Yunianti) 13
tua
anak
terhadap
pengurus
dan
pendidik di kelompok belajar.
mandiri
berdaya
Kesimpulan
pembahasan
yang
dilakukan
tentang partisipasi program kelompok belajar sore hari guna mengatasi pedulian
pendidikan
memiliki
secara
dengan
Berdasarkan hasil penelitian
ketidak
dan
pengetahuan yang tinggi serta
PENUTUP
dan
pendidikan menjadi anak yang
di
anak
Desa
terhadap
Jalan
Laut
Kabupaten Bangka dapat disimpulkan
terkontrol
meningkatkan
kepentingan peserta didik. b. Bentuk dorongan partisipasi kelompok diberikan
belajar dalam
yang
mengatasi
ketidak pedulian anak terhadap pendidikan
yaitu
berupa
tindakan-tindakan
yang
diantaranya ikut berpartisipasi
sebagai berikut: a. Partisipasi kelompok belajar
dalam
proses
pembelajaran,
ikut
berkontribusi
dalam
sore hari di Desa Jalan Laut
pelaksanaan
terhadap anak usia sekolah
memberikan pembinaan dan
yang
bimbingan,
tidak
memperdulikan
pendidikan,
diantaranya,
program,
membantu
memfasilitasi peserta didik dan
membina dan membimbing,
pelaksanaan
berpartisipasi
dalam
kepada orang tua peserta didik.
didik,
c. Manfaat yang diperoleh dengan
mengajar,
adanya partisipasi kelompok
pembelajaran
peserta
mendidik
dan
memberi
motivasi
dan
musyawarah
belajar sore hari dirasakan oleh
memberi tanggung jawab yang
banyak
nyata.
kelompok
terhadap pengurus kelompok
untuk
belajar adalah keberadaannya
belajar
Partisipasi bertujuan
pihak
menciptakan peserta didik yang
tetap
kurang
perkembangannya
memperdulikan
terjaga
misalnya
dan terus
mengalami kemajuan. Manfaat
peneliti
terhadap peserta didik untuk
pendidikan
menambah
dan
mengatasi ketidak pedulian anak
dalam
terhadap pendidikan di Desa Jalan
membentuk
Laut, ada beberapa saran yang
skill
pengetahuan pembelajaran, karakter
dan
mental
partisipasi
nonformal
guna
diharapkan
dapat
meningkatkan rasa percaya diri
partisipasi
kelompok
anak,
menjadi lebih baik lagi, yaitu
berpartisipasi
anak,
mengenai
aktif
membantu masyarakat untuk menjaga
kelestarian
lingkungan. d. Dalam partisipasi kelompok belajar sore hari tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Adapun pendukung
dari
kelompok
belajar
faktor
partisipasi yakni:
adanya kepercayaan orang tua dan pendik memiliki banyak pengalaman yang
serta
bermanfaat.
wawasan Faktor
penghambat dalam partisipasi kelompok belajar yakni: waktu dan kesibukan serta hasutan dari pihak luar. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan
mendorong belajar
sebagai berikut: a. Bagi pengurus dan pendidik dalam
perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan yang melibatkan peserta didik, sebaiknya
lebih
dapat
disesuaikan dengan waktu yang dimiliki
masyarakat
agar
partisipasi tersalurkan secara optimal. b. Bagi peserta didik sebaiknya lebih giat lagi untuk mengikuti pembelajaran dan aktif dalam kegiatan tidak
kelompok
begitu
pekerjaan
belajar,
mementingkan
yang
seharusnya
bukan menjadi tanggung jawab mereka. Hal ini diharapkan dapat menciptakan anak yang
Partisipasi kelompok belajar....(Pika Yunianti) 15
cerdas
dan
memiliki
pengetahuan yang tinggi.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
c. Bagi orang tua peserta didik di
Kualitatif
Desa Jalan Laut lebih giat lagi
Alfabeta.
untuk
mendorong
dalam
hal
anaknya
menuntut
ilmu,
memberikan kesadaran kepada anaknya akan manfaat dari pendidikan untuk masa depan
dan
R&D.
Bandung:
Jalal, Faisal dan Dedi Supriadi. (2005). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Adicita Karya Nusa: Jakarta http://bangka.tribunnews.com/2013/12
mereka kelak.
/16/timah-dan-pendidikan-kita/ Daftar Pustaka Arifin
Maret
Ahmad,
Perencanaan
Zainal.
pembelajaran
(2012). dari
Desain sampai Implementasi. Pusaka Insan Madani: Yogyakarta. Doddington,
Christine
dan
Mary
Hilton. (2010). Asal Mula Pendidikan Berpusat pada Anak. Indeks: Jakarta. Sudjana. (2005). Metode dan Teknik Pembelajaran
Partisipatif
dalam
Pendidikan Non Formal. Bandung: Falah Production. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif
Bandung: Alfabeta.
dan
R&D.
2015,
20:43
18 WIB.