1 2 UPAVA PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO BERSUBSIDI DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEMISKINAN 01 KABUPATEN KULON PROGO TESIS Diajuka11 untuk memenuh...
UPAVA PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO BERSUBSIDI DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEMISKINAN 01 KABUPATEN KULON PROGO
TESIS
Diajuka11 untuk memenuhl sebagian persveratan ddlarn rnenvelesarkan studi pada Magister Perencar.aan den Keb1JakanPubllk Un rversites Indonesia
Oleh:
Arbingah Kartiningrum NPM: 660522008X
MAGISTER PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN PIJBLII< PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2007
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Tempat/tanggal
: Arbingah lahir
Kartiningrum
20 Mei 1971
: Manokwari,
NPM
: 660522008X
Judul Tesis
: Upaya
Pengembangan Dalam
Bersubsidi Kemiskinan
Depok,
Lembaga
Keuangan
Rangka
Penanggu1angan
Di Kabupaten Kulon Progo
J
2- Januari 2007
Menyetujui Pembimbing
(Dr.
Nining I. Soesilo)
Mengetahui : Magister
Perencanaan
Fakultas Ekonomi
Dan Kebijakan
Universitas Indonesia Ketua,
~~-~~ ~PKP.. .-'<,
,........__ J=EUI ·
(Dr.-B~aksaka NIP.
Publik
Mahi)
131.923.199
Mikro
STATEMENT OF AUTHORSHIP
''Saya yang bert;indatangan
d1
bawah im menyat:ak<Jn bahwa tests
tenempr adalah murni hasil pekeryaan saya serxun.
T1di1k iJda pekerjaan
orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutka11 sombemve. ~ Maten ini tidak/belum pernah d1sa]ikan/d1gunak<m seb
savr.i memsnstm
bahwa
teSJs
uu
dapat
a1perbanyak
d1kcmumkasikan untuk tuJu11n meodeteks; adanya plagiansme.
dan
atau
N
Nama
Artingah Kartiningrum
NPM
6605220008)(
J Lid ul Tc sis
Upaya Pengembangan Lembaga Keuangan Dal am
M1kro
Penanggulan9<1n
K5k1nan
Rangka
Ci Kab1..paten
Kulon Progo Oosen Pernblrnbiap
Ur. N1n1ng L soesito
:>epok,
Jar.uan 2007
•
ABSTRAKSI
Kemiskman
rncrupakan
masatah
klise karena
dralarnl
oleh
banyal< neqara dan rnermlikl kecenderungan yan-;i sernakm meningkat dari waktu ke wektu walaupun berbagai upeva teloh duakukan untuk mengatasi kondisi tersebut. Salah satu upaya yang telah dicoba oteh bsberapa negara adalah rnenqatasi kemiskman dengan pernberdavaan masyarakat
metatul
T11S
keuanqan
rmkro dengan
wadahnve
bernarna Lemt:aga Keuangan Mikro (LKM}. Kondis:
geografis yang tidak mendukung,
rendahrya kuantas
SD1'1 dan tcngkat pendapatan masyarakat yang masih rer.dah karena
bermuara pada problem kekunmgan mod.;l telah rnenciptexen ranter kermskman
di
p:ngembangan memo:ong
Kabupaten
Kulon
Progo.
Dan selanjutnyd
LKM, Pemenntah Kabupaten
rnelalut
Kulon Progo mencoba
rantai kemrskinan tersebUt dengan sasaran utama pada
usaba mlkro yang aca dalam masvarakat namun eksrstenslnya betum optimal. LKM
tersebut
melakukan keqtatan
dimaknai
sebagai
lembaga
keuangan
yang
penyediaan [ass keuenqan - krcdit dan tsbunqen
- untuk usaha mikro ya:ig dimilikl oleh Penerintah Oesa.
LKM yang
terbentuk rnerupakan LKM Bersubsid1 kerena dana pengelolaan lKM tersebut diperoleh dan alokasi APBD sebesar Rp. 44 M1lyar. Kebijakan yang ditempuh oleh l'emennrah
Kabupaten Kulon
Progo ini ttdek lepas kaitan denqan Vis1, MiS1, Tujuan dan Sasarcn yang tertuang lebih
lanjut dalam Rencanc. Strateqis Daerah dirnana pacl;i
pnnsipnva ilrl
untuk
rneningkatkan kesejahteraa,
masyarakat.
Oleh karena itu, permlinan pada upaya pengembangan LKM bersubstdi untuk rnena,9gula,9i
kemiskinan
rnerupakan
langkah
yar.9 tepat
narnun agar dalern rrnptementesinye dapat berjatan secera efekt f perlu
tetap mempertunbarqkan antara lam profesionensrne pengurus Li<M, LKM yang transparan dan akuntabel, serta pa1tl.;1pas1 masyarakat yang cukup ti:igg1.
'Ya Rabbi, rnasukkanlah aku dengan cara yang baik Dan keluarkanlah dengan cara yang baik pula Dan berikanlah padaku dari sisi-Mu kekuatan yang menolong" (OS. Bani Israel: 80)
Tesis ini rnerupakan "masterpiece· bagiku karena kurajut dengan benang kesabaran dan jarum ketegaran hingga hanya rasa syukur tiada putus mengaliri jalan darah dan detak jantung ketika datam langkahku yang tertatih kutemukan hikmah tiada ternilai
Untuk orang-orang tercinta kupersembahkan masterpiece ini: Bunda tercinta yang tiada pemah lelah melantunkan doe di setiap helaan nafasnya bagi keberhasilan ananda (Alm} Ayahanda yang tiada pemah sempat menyaksikan kebanggaan demi kebanggaan yang dapat kuraih Kakak-kakakku dengan selaksa sayang dan cinta berkorban moril maupun materiil uotuk kepentingan si"ragil"
KATA PENGANTAR
Alnamdulillaahirabbil'aalamin,
akh1mya tu;ias berat yang benar-
benar menyne encrgi dan pikir<Jn im dapat penuhs setesetken tiada l111n karena berl
52 cada orocrarn ·"1ag1ster PP.rmcanaan dan Kebijakan Publtk fakultas F.konom1
Unlversitas
Indonesia.
Tesis
cengan
judi..1
"Upaya
PE?ngembangan
Lembaga Keuengan Mikro scrsubstdt Oalam Rangka
Pcnanggulangan
kerruskmen Di K!lbupaten '
serah
setu
Kabv~ten
bentuk
!.uinbang
pemtkirao
penulis
bagi
Pemenntah
Kulon Progo dalam menjalankari kebtJakan yang me:nlhak
kepentlngan
"wo119 cihk# dan Juga sebagai wanana rnempraktekken
pengetahuan
dan
wawasan
yang telah
merurnba ilmu d1 proc;;ram pascasanane
eenuus dapatkan
selama
Magister Perencanea n dan
Keb1jakan Publik. Kelencaran den keberhastten dalam penyusunan tes.s 1n1 noek pernsh
lepes dan support, bantuan dan kesempatan den berbaga1
plhak.
untuk rtu ucapan tenma kasih dan penghargaan yang setin991-
tirgg1nya penulis sarnpaikan kepada:
•
Yang pertame dan terutama: Ibu Dr. Nining t. Soesuo. y; -g dengan kesungguha:i
"tab
te!ah
nembenkan
bcmbingan,
archan
dan
dorongan untuk melahirkan tesrs yang berbeda dan torbcik ba91 penulis.
•
Bapak Dr. Raksaka Mahi, Ketua Program Magister Perencenaen dan Keb1Jakan Put:lik, atas seqata dukunqanova.
•
Ibu
Hera
Perencanaan bantuannva.
susann, dan
SE,
MSc.,
Kebijakan
Sekretarjs
Public,
Pr09ra11
atas
Mag1ster
arahan
dan
•
Seluruh dosen pengajar pada program Magister Perencanaan dan Kebijakan
Publik,
yang telah
membagil
wawasan dan pengalaman mereka ba
Bapak Ii. sumanvo, SH, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, sebagai narasumber pada penelitian in 1.
•
Bapak tlr.<. Surnarsena, MSi, Ka.Sub Bid Litbang BPKD Kabupa:en Kulon Progo, sebagai narasumber sekahqus ternpat konsuhcst dan dlskusi dalam pencutlan ini.
•
Bapak Suyoto PA, turah Desa Pengasih, seb11gai narasumber dan tempat konsuttast cetarn penehtran hi.
•
B
Program
Yayasan "Damar",
sebagai narasumber dan tempat konsuitas: se-ta drskusl dalam penelittan 1ni. •
Bapak R. Pvrw;intoro, Marketing BMT "Amratarn Sentosa" Wates, seba gai
narasurn ber,
temp at
konsurtesi
da n
diskusi
da I am
penehban ml. •
Ibu Sri Harmmtartr, sebagai narasurn ber dalam penelitia n m 1.
•
Bapak
Puji Hartono,
Pengawas Koperasi Sumber Rejeki Wates,
seba y<1i narasum ber den ternpat diskus: a ala m peneuna n nu. •
Jbu Surnrleh, lbu Suyanti, yang bergerak pada usaha mrkro, atas kesediaannva
menjad,
narasumber
dan memperkaya
wawasan
penults. •
Bapak Ma'sum,
B:idan
Pemberdayaan
Masyar;il
Jakarta sebaga1 narasumbcr dan tempat diskus] dalarn pene.rtlan ini. •
Bapak Ors. Sar)ana, Kepala Bag1an Pemenntenan sexra Kab. Kulon Proyo, ate s pernbertan kesempatan untuk rnelanjutkan stuoi bagi penulis.
•
Ternan-ternan
di Bagian Pemer1ntah;in
sebaoar teman
d1skusi
seka ligus temp at rnelepas kepenatan. •
Sa:iab
rnont dan materiilnya, mbak
Soesi yang membagikan
energinya
dan rnenoptakan
kenangan
tennden, Sri sang supporter dan teman seperjuangan, Annisa yang membuatku
menjadi lehih arif clan sabar, dan Lani "the wonder
Mom•. •
Teman-teman
Angkat
• Pagi Salemba
yang
membuatku
merasa memihki keluarga dr perantauan den menvisakan kenangan terindah yang tak terlupekan. •
d' K.1lon Progo:
Teman-teman
·r,
Ary, rsna, f'lr.
yang dengan
sekuat tenaga dan sumbang pemikirannya s1ap membantuku setiap saat: Mbak Mujinem
8.?g. Pembangunan;
Mbak He.~ti dan Mhak
Novie Bappeda untuk dukungan data-datanya;
Pak Budi dan Mbak
Rita BPKD untuk makatab-makalah penelmannva. •
•sorr.eone
Speci<1l"
mengembarkan
yang selalu
menghadrrkan
kesejukan dan
kepercayall"l din den;;iar. dul
~~•nang~l
clan
doanya ketlka rasa bosan, penat, maran, kecewa dan putus asa mewamal penyusunan tests lni..
"Dang sin eut bogo
seeovo ..... Kot
toraosh1psh.o". •
Para staf akadermk:
Mbak Aminah,
Dedy,
Mas
Mas
Warto,
kereporan-kerepoten •
Hans,
Mbak Sanu, yang
selalu
Mbak Sib, Mas
srap
rncrnbontu
,,enuhs deng11n seovum den kesaoeren.
Ternen-ternan d1 IPB: Mas Arif, B~ng M1·zd, Tubagus can Teter, tek kan tertupaken 'asreme c.i tengah nmba lPB'nya.
•
Keluarga Mas Zaenal - Mb. Dina di Tebet. Mas Yud1 - Mb. lndn d1 Kompleks Poltek, cart Mas Hary - Mb. Frda di Permata·DP.pok. tempat-tempat persmggahanku ketika ak.1 jenuh,
•
Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per setu. Akl;1rnya
penuhs
berharap,
semoga
karva
luhs
1ni
dapat
rnemberikan manfaat ba91 yang membttuhkannya.
Jakarta,
Januari 2.007
Penuhs
DAFTAR ISI
iialaman
Judul ..
.
Lernbar Pengesahan Abstraksi
.
.
.
.. .
Persembahan
..
II
.
II I
..
IV
\J
Daftar Isl
Ill
.
Jaftar Tabel Oaftar Bagan
..... ..
)aftar Diagram BAB
r
.
x
. ..
..
)(I
PENDAHULUAN
1.1. t.etar Belakan9 Permasalahan 1.2. Perumusan Masalah l.3. Batasan Masalah
1 8
......
.
9
1.4. Tujuan Penelltlan
11
1.5. Manfaat Peneltnen
11
1.6. Hlpotes·s Penelltian 1.7. Metodologi
12
.
Penelltlan
....
12
1.8. Ruang Lfngkup Pcnclltian
13
l. 9. Sisternettka PeneJltlan
..
4
1.10. Kerangka P1k1r Peneht1an
BAB II
l!TERATURE REV[EW McNGEN/\I 2.1. Konsep Strategr 2.2. Konsep Keuangan 2.3. Konsep
usana
15 LKM
Pengembangan Mikro,
LKM
Kreclit Mikro Dan Lembaga
M1kro . ... ..... Kerruskinan
16
Dan Penangguli:mgan Kemiskinan
21 30
'·I
2.1. Lembaga Keuangan M1kro Dan Penanggulangan Kerruskmen BAB
n:
Bab IV
.
35
GAMBARAN UMUM LKM BERSUBSIDI 3.1.
La~ar Be!akang
3.2.
Takrus Pelaksanaan Pendinan LKM
3.3.
Tekrus Operaslona' Pengelolaan LKM..
3.4.
Potensi Lembaga Keuangan Mikro
. .. .
.
..
42
45 .._..
50 .
53
BEST P~CTISE PENGALAMAN PEMDA DKI JA'
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KELURAHPN (PPMK)
BABV
4.1.
La:ar Belakang Program ?PMK
62
4.2.
Pelaksanaan Program PPMK
4.3.
Permasalahan Dalam Pelaksanean PPMK ...
64 69
UPAYA PENGEMBANGAN LKM BE"lSUBSIDI DALAM RAl\GKA PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DI KABUPATEN KUl ON
PROGO
S .1.
Konsep Strateteg i
5.2.
Konsep Upaya Pengembangan LKM ala Kulon Progo
5.3.
DesxnpslStakeholder Dan Kepentingannya Terhacap Upaya Pengembangan Penanggulangan
5.4.
..
.
.
71 72
LKM Bersubsid1 Dalam Rangka
Kerrusktnan
..
.
. ..... ...
77
.. ... ..
Identmcasi Masalah oeram Pengembangan LKM D1 Kab.rpaten Kulon Progo
5.S.
79
Ana lsis St•ategi Pengembangan LKM D1 Kabupaten Kulon Progo
8:
\l
BAS VI
PENUTUP 6.1.
Keslrnpulen
..
91
6.2.
St1ranKd.1ijakan
,.
92
Daftar Bacaan Lampi ra n-l ampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Jumlah KK Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun
2000 - 2.004
_.........
.
"
5
Tabel 1.2
Jumlah KK Miskin Per Kecamatan Tahun 2004
5
Tabel 3.1
Penduduk Berdasark.an Mata Psncahanan .. ....
54
Tabcl 3. 2
Penduduk aerdasarkan Pend1dik2r
55
Tabel 3.3
Daca Industn can Tenaga Kel)a Pe.- xecamatan
T<'lhel ~.4
Dar;i lndustri nan Tenaga Kerja T1ngkat Kabupaten ... ..
rebet 4.1
Jenls-Jenis
Tabel 4.2
Alckasl Dana PPMK Tahun 2001 - 2.005
67
Tabel 5.1
Analisis Komparasi LKM Kabupater. Kulon Progo Dengan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)
76
Tabel S. 2
....
56
Keglatan Program Tnb1r:c. PPl".K
60 66
Anahs s Stakeholder dan Kepent1nQan terhada:> Keb1Jakan Pengembangan LKM dalam Upay3 l'cr.:inggul<'.lng;m Kerruskjnan ..... .. ....... ....... . ......
. .. ...
18
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1
Bagan Organisasi LKM Pola Minimal
..
Bagan 3.2
Bagan Orgarisasi LKM Pota Maksirn21I ..
49
Bagan 4. l
Alokas1 Dana Tribina Tahun 2.001 - 2005
67
Bagan 4.2
Struktur Ur9anisas1 PPMK .....
68
48
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 5.1
Landasan Berpikir S~rategl Pertgemoangan Ll<M
Dia~ram 5.2
A-1alisis Strategl 6erdasarkart SWOT
Diagram 5.3
Por,on Permasetenen Kemiskir.an Dalam Ka1tan,ya Dengan LI<M
Diagram 5.4
Diagram 5.5
. ..•.•.
.
Pohon Solusl Penanggula.;gan Ki.titannya Deng2n LKM
.
.
82
83 . ..
84
Kemiskinan Dalam
Dampak Dari Upaya Pengembangan LKM Bersubs1di
85 86
BAB!
PENDAHULUAN
1.1.
Latat Belakang Permasalahan Berbicara tentang
kemisklnari
menjadl suatu hal yang biasa
karena demikian lekat dan akrab bukan saja karena masih banyak orang miskin di sckitar kita namun juga adanya fenomena kernlsklnan yang c:enderung rnenl ng kat dart waktu ke waktu. in i tidak
Kt:!ld.si kcrrnskrnen
ha nya dialami oleh sueeu negara tertentu sebaga1 akibat
lfr.gkungan
dan
fisik·yeogr11fis
sumberdaya
alam
yang
tidak
mendul
perang dan l
adanva
mengakibatkan rnenmqkatnva
penga run terjadinya
jumlah
perekonomian
global
yan!<
sennqkau
pada
krisis ekonomi sehingga berujung
penduduk
miskin
apabila
pemenntah
tidak
segera mampu mengatasi dan menuntaskan masalah tersebut. Bcrb~gai kemiskinan
u pay a
telah
dilakukan
u ntu k
men a nggulang1
ba1k melahJI pembangunan ekonomi maupun program-
program pengt!ntcisan kemtskinan yan!I peda umumnva dalam bentuk program
pemberdayaan
rnasverekat.
Masalah
kemislnnan
ini,
meskipun telah menjadi fokus perhatian sejak dekade 1960·an, hingga saat ini belum juga dapat diatasi secera komprehensif karena sifatnya yang kompleks dan rnuttkiimerv+, bukan
hanya
kerentanan
durkur
dari
dan kerawanan
Artinya, bahwa masalah kemiskinan
psndapatan
namun
juga
orang atau seke/ompok
mencakup
crang
untuk
menjaai mrskrn, dan keterbatesan akses d<Jlam penentuan kcbijak.:in pubtik yang berdampak pada kehidupan mereka.(Sappenas; 2005) Berdasarkan stausnk Btink Duma tahun 2002., dari 6,23 miliar penduduk dunia masih terdapat 1,2 miliar yang hidup di bawah gans kemiskinan (berpenchasilan d1 baw11h AS$ 1 per hari). Sebagian besar penduduk rnisktn tersebut ada di Negara-negara berkembang.
Oleh
karena itu, paoa sldan9 tanunan
1990, PBS merumuskan
kebljakan
The Millenium Development Goals yang bertujuan untuk menguran9i separuh jumtah penduduk miskin
sampal
dengan
tahun 2015.
Selanjutnva untuk mendukung tercapainya The Millen/um Development Goals· tersebut,
PBB mendeklarasikan
tahun
2005
Internationol Year of Microcredit" dengan tema Financial
Service
to
Achieve
the
sebagai 'The
"Building Inclusive
Millenium
Development
Goals".(Makalah Gema PKM;2002) Salah satu pendekatan yang dinilai efektif untuk meningl
masyara kat miskln adalah
penyediad n jaSi:l
keuanqan
mil
rmkro
yang umu-nnva dianggap tidak bankable (layak
kredlt) jika diukur
dengan persyaratan
Tersedianya
tsknrs bank konvenstonat.
akses
pembiavaan, termasuk juga jasa keuangan lainnya sepertl slmpanan, transf~r
dana
dan
i;:iln-laln,
teioh
memungklnkan
penducuk
berpenyl'.asUan rendah tersebut meliikukan berba9a 1 kegiatan ekonoml produl
dan
berkeslnambungan
mengembangkan sehmgQa
pada
usehenva
kllpasitas glllrannya
dapat
secare
meningkatkan
pendapatan can kesejemeraen hidup mereka dalam artl yang le':)1h hH1$.
6a91 Indonesia, peran keuangan mlkro juga tidal< terlepas dari upave pengentas;:in kemiskman ateu istrrah
ooouternve
melalui pengembangan useha mikro
adelah pemberdayaan eko-icrm rakvet.
Pada
tanun 2002, jumran pend=duk Indonesia yang rndup di bawah y
rnencapat
:Jf->, 1
angka tersebut
lebih slstemaus.
juta
jiwa.
Walaupun
rnenqataml
relatif tinggi dan pertu ditangan1 dengan
Sementara itu, unit usaha rnlkro dan kecil jurnlahnva
mencapai 41,3 juta ata1.1 sekrtar 99,8% dari total unit usaha Indonesia. Mesklpun nanva rnenvurnbanq 39,4% terhadap GOP, usaha rnikro dan kecil tersebut menyerap terseuut,
66,2 juta teneqe kerja.
Meiihat statistlk
t1daklah berletnhen bUa pendekatan keuanga11
mikro
dijadikan saiah satu strategi untuk menanggulangi masatan kemlskinan dan pemberdayaan sektor usaha mil
l997/1998
telah
kesadaran baru bahwa sistem
membuka
keuangan konvensional - utamanya slstem perbankan nasional - yang didominasl bank-bank swasta skala besar ternyata rapuh karena tidal< tumbuh sec:ara sehat dan terfokus hanya untuk melayani pengusaha skate besar (konglomerat) berli ndung
di
balik
dimana
fasilitas
dalam
dan
rea\itanya
kemudahan
Pengusaha sk<:1le1 besar dengan perusehaen dlterpa
krisis ternveta
gelombany
sebagian
ba ngkrut
perusahaan
melalui
tenaaa kenenve. inflas1
yan!]
ditambah
dan
Pemutusan Akibatnya,
tinggi
de'lgan
clan
harus
Pemerintah.
skala besarnye ketiko berbuat
metakukan
banyak,
rasionalisasi
Hubungan Kerja (PHK) terneueo
timbul
fenomena
kondlsi
darl
tldak mampu
sebagian
lebih banyak
politik
pengangguran kemlskinan yang
besar-besaran,
yang
tidak
meningkat,
stabll
semakin
menggerogot1sendi-sendi perekonom!an Negara. Namun di sisi laln ada fenomena
menarik
drmana ekonomi
rakvat- atau ·Jsaha kecil justru tetap eksls, bankan dapat berkembang pesat ketika terjadi krisis. Usaha kecil yang sebelum knsrs notabene dalam posisi dianaktlrlkan
untuk
ternvata
di
kesadaran
dapat
bertanan
perlunva suatu
memperoleh
kns.s,
tenga h
fas1lltas permodalan sehingga
kebijaxan yanQ lebih
mem buka
memberdayakan
vseba-usaha kP.r.il yang blasanva juga dimmki oleh pengusaha dengan keterbatesan modal. mcmberikan peran
Selanjutnya berkembang pemikiran untuk lebih dan kesenpatan
kepa::la usaha
kecil
melalu1
pre ktek keuanga n mikro. Keucing;m mikro sebenarnya telah memiliki akar sejarah yon£ cuxup panjang di Indonesia. (strnpan pinjam)
Beragam model perkumpulan
di desa-desa memberi
artseo
contoh
bahw<1 mesvarakat
dernlkran leket denqan tradis1 keuangan mlkro.
LJi sektor formal,
kredit skala kecrl (kredit usaha perdesaan) dan BRI juga merupakan sa ah satu bentuk keuanqan rnrkro yang populer dar mendapat banvak
.l
puJlan. Keuangan mtkro telah lama cllkembangkan melalul penggullran dana dalam
skema program-program
penanggu1angan kemiskinan
seperti IDT yang dilaksanakan mulai tahun 1993/1994 setama 3 (tiga) tahun, program Takesra/Kukesra dilaksanakan pada tahun berikutnva di de~a-desa
non IDT.
Dan sampai saat ini program-program
penanggulangan kemiskinan seperti PPK, P2KP, dan program-proaram lalnrwa
tetap dlkembar>gkan melalui pendekatan keuangan mikro.
Keuangan mikro dianggap sebagal jawaban atas ketidakmampuan perbankan
konvensional dalam menjangkau usaha mikro ekonomi
rakyat, dan usaha kec1l-kedlan yang dilakukan olch penduduk mi:ol
sebcah
komltmen
untuk
mergembangkan
ternbaqa
keuangan mikro - yang selanjutnya d1singkat LKM - sebagai wujud da ri "pengakua n" terhedap kekuatan. peran dan potensi ekonomi ra kvat, di mana berdasarkan kara kteristik dan perbedaa n pol a sosral
masvara kat, secara umu r.i masyarakat di Kulon Progo leb1h ba nyak pada usaha kecll atau rnikro yang masih sangat memprihatinkan. Kebijakan ini merupakan langkah awal permhakan terhadap pelal
pokok bertani. Oleh karena itu, investasi
el
melalui
penguatan modal dari berbagai surnber keuanqan rrnkro. Secara umum, kondis1 tersebut juga didukung oleh adanya kenyataan banwa prosentase jurntah penduduk miskin d1 Kabupaten Kulon Progo dari waktu
ke waktu masih cukup tmggi dan ada
kecenderungan lamban dalam proses pengurargan jumlah penduduk misl
4
Tabel 1.1
Jumlah KK Miskin di Kabupaten Kulon Progo, Th .• 2000-2004 No. --·-,
tinggr, selarne 1ni masih terdapat pula beberape kendata yang dlhadap1 oleh rnasveraket usena rnikro di Kabupaten Kulon Progo, antara lain: a. M_oda : usaha der<
keluarga
rnlkro bras anya meruoaken sehingga jarang sebuah
warisan
turun temurun
usaha rnikro melibatkan
oronq letn untuk mempcrkuat permodalannya.
Dengan sifatnya
yang sebagian beser informal, usehe mikro sangat jauh darl ekses
5
oeroankan
karena
ada
beberapa
persyaratan
dari
lembaga
perbankan dimana sebagian besar menuntut adanya suatu eentuk usaha bagi pemohon modal.
Dengan skala produksi yang kscll
membuat
enggan menjangkau
lembaga perbankan
usaha mikro
karena rnasalah eflsiensi.
b. Produktivitas Kecll: dengan kecilnya skala usaha yang dlkelola akan pada kecilnya hasil produkst serta adanya suplai banan
berirnbas
beku yang diperoteh denqen harga eceran yang umumnya lebih rnahat.
nerus menghltung taktor tenaga kerja sebagai bagian dari faktor pro_duksi sehingga tidak dunasukkan datam pemltunqan produkst. c. AK.ses,_p.afil!r.: karena setiap pelaku usana sendlrl-sendlrl
maka akan
sutlt untuk
melakukan
mernperolen
produksl sehln-;iga paser hesar enggan menampuna dar1 usaha rr iKro.
produkst
standarisasl has1t producs]
Mak<> hasll produksi darl usaha mlkro blasanya
hilnyo rnarnpu bcrs;::iing ci tlngk.Jt lokal.
d. &l!.lang Penm::ml;!ongao Usaha: dengen sulftnya mempero'en s.sa usana seteleh p~n9elua rin de n
:saving
make kemu119klnan u ntu <
menqembancxan usana balk nan stsl kulmtltas maupun kualttes
nencan
menjadl sangat suht. kood1sl
dermklan usaha mlkro mengalaml
sti'lgnasr di'ln daram kurun waktu tertentu pasar mengali!lmi
kejen uhan. ( Mubyarto; 2004) Berpijak
pada
dikemuenqkan
suetu
pengembangao
dan
memberikan
beberapa Lernbaga pendlrian
kondtsl Keuangan
dlatas Mlkro
LKM tersebut
maka
perlu
dlmana
metelul
dltrarepken
mampu
beberapa kontnbust, antara iain:
a. Memberikan akses yang semakin luas kepada penduduk rnlskln K11lon '='rogo. b. Member
kepercayaan
kepada
penduduk
rniskln
untuk
memenractkan surnoer-sumbcr kcuanqan rmkro yang terscdia. c. Memberi ruang «.epada mesyarakat untuk melakukan pengawasan ternadap peogelolaan dan pencapaian tujuan
tembaga dlmana
6
pengelolaan
lnl harus dljlwa1 semangat
pemerataan, Sebagai dalam
keaotlan wujud
pemberdayaan
untuk tujuan
dan sekallgus etisienst.
keseriusan
menglmplementasikan
mikro di Kabupaten Kulon
Pemerintah kebijakan
1'ro90 maka
Kaoupaten
Kulon
pengembanoan
Progo
keuangan
telah dib:Jat seperangkat atur;m
huxum s"'hagai support tools, yaitl.i antara lain dengan dfterbitkannya Peraturan Daerah tentang Dana
Kabupaten
Cadangan
Kulon
Progo Nomor 8 Tahun 2003
Pem'Jerday:ian
Des;i, Peraturan
Deerah
Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2003 tentanq Dhap Kedua,
Pereturen
Bupati
Kulon Progo
Nomor 2 Tahun 2004 tentang Alokasi, Peoya1uran dan Penggunaan Dana Pernberdevaen Oesa, can PeratlJran Bupati Kulon Progo Nornor
mikro drperuleh dan APBD Kulon Progo yang kemudian dialokasikan dalam bentuk Dana Cadangari Pemberdavoan Desa dimana hal ini juga seja!an dengan amanat Pasal 172 ayat (1) UnGang-undang
Nomor 32
Tanun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dar> merupakan ernbrio bagl terbentuknva Sadan usahe Milik Desa. Alokasi dana APBD edaleh sebeser Rp. 44 Mi!yar selanjutnya rnerupakan modal
disetor
Kcibupaten Kulon Progo. eersubsio: karena
bagi pernbentukan U<M di 88 Dese se Sehingga U<M yang terbentuk adalah LKM
seturun
modal ya-ig akan diperqunaker,
dalam
ooerastonat LKM croeroleh dari APBD. Na mun
oertu
men:iimplementasikan
diperhatikan ket:ijakan
di
pula
atas yang
bahwa
untuk
pada hakekatnya
rnerupakan suatu upaya pemberdayaan usaha ekonorr-i rakyat rnaka perlu
pula
dipe;timbangklln
bcbcrape
hal
yang
depet
menjadi
pendukur.g maupun kendala, ar.tara lain: SC:M dari sis1 berfungsinya kelembagaar LJ<M mc;upun SOM dari sisi masyarakat pemanfaat LKM, kont nvuteas atau keberlanjutan dana bagi operastonausast LKM, aspek manajerial,
potensi dan ouxuncan wilayah usata.
peran Pemerintah
Kabupaten kebljakan
Kulon Progo dalam yang
menetapkan
memiflki
daya
clan menerapkan
dukung
strategi
tumbuh
bagi
dan
berkembangnya LKM serta aspek-aspek lain yang pe.-lu diperhatikan bagi eksistensi
dan
efektivitas
pengembangan
keuangan
mikro
tersebut. 1.2.
Perumusan Masalah Akhir-akh1r lnl kcuangan mikro telah menjadi suatu wacana
global yang diyakini olen banyak pihak menjad1 metode efektlf untuk mengatasi
kemiskinan.
menqernbanqkan sama.
8erbagai lembaga rnututateral dan bilate·al
keuangan
Pernenntah
mikro
dalarn
berbagai
kene
program
di berbagai Negara 6er\Cembang juga tetan
mencoba mengembangkan
keuangan mikro pada berbagai program
pemo11ngunan,
pula
demikian
lembaga swadaya keuangan
rnasyarakar
berbagai
lembaga
keuangan
turut berparttstpast
datarn
dan
ep'lkesr
r-ukro.
Berkaltan
dengen
up11ya·upaya
penanggulanga,
kerr-iskmen,
usaha rukro mernlhkl makna yang strareqts dan dengan vvadahnya bernama LKM akan berpersn da1am 2 (dua) saturen, yaitu: oertsme, usaha mikro deoat rnendptakan kesempatan kef)a, hal lnl disebabkan usaha rnlkro relat1r bersifat paoar karya den')an
nodal yang kecil;
kedue,
melalui
pengembangan usana mikro vang secara langsung
terka1t
dengan
pendudul<
Dengan
dernlkran
miskin
seticaknya
f.'en;:mgyuf<mgan kernlsklnan,
yang memrhkl
terdapat
2 (duo)
vattu memperk··'lt
usaha produktrf, etternanr
dalam
Lembaga Keuangan
Mikro dan memperkuat usaha mil(ro vang pac'a umumnya dijalankan ole'l penduduk m1skin.(8<1mbang Bintoro; 2002) Baberepa ulasan d1 atas rnernadikan suatu rnenartk
balk
sebagai
pengembangan kebijakan penonggulangan pcngembangan political
wacana
ataupun
lcmbago keuangan
kerniskinan.
Namun
perlu
hal yang sangat
langkah
maju
bag1
mikro dalam
upaya
diingat
bahwa
;JU iii,
lembaga keuanqan m•kn; tidak akan terlepas dari
w1/.I atau strategi kebiJakan yan;i duakukan oleh Pemerlntah
8
maupun pemerlntan
caeran serta l:onclisi yang mendukung
kebijakan
misalnya
tersebut,
ekslstenst
physical endowment. scstat-ekonomt-
buday9 masyarakat, sumberdaya rnanusia, partisipasi masyarakat dan lain-lain. Sehingga ai.an berbeda pula dalam aplikasi dan trnpfernentast pengembangan usana mlkro di masing-maslng daerah. Berto1ak dari kondisl di etas, dlmana kebijakan pcngembangan Jembaga keuangan mikro di Kabul)ilten Kulon Progo pada dasarnya belum dllaksanakan
nernun telati tersedia seperanglcat aturan yang
digunakan cntuk mendukung l<ebljakan terseeut, sehin99a perumusan masetan yang aapat dikemukalcan ad11lah: "'Bagaimonakah upaya pengembangan lembaga keuangan mikro bersubsidi
dalam
nmgkiJ
penanggtJ/angan
kemlsklnan
di
Kahupaten Kulon Progor 1.3.
Batasan Sepertl
Masalah telan dikemulcalc:an di awal pemb;ihasan bahwa dana
bag, pengembangan
Lemt:aga Keuangan Mikro (LKM) di KaJupaten
Kulon Progo dlperoleh d<>ri D;,na Cild.,ngan Pcmbcrdaya
oese,
yang
.seletnJulnya c)I sebut Dana Pemberdayaan oesa (DPD), dtrnena maksud pen99unaan DPD aceian merupakan bantaan keoade Pemermtah oese yang diperQunakan
sebagai modal olsetor caram renqka menctrtkan
lembaga keuangan
rmkro dengan tujuan mewujudkan
kesejahteraan
rakyat can menanggulangi
menumbuhl<embar.gkan
penlnqkatan
kemiskinan melalui upava
ekonomi rakyat menjad1 tangguh dan mandiri
serta menmqketkan per.dapatan Ocsa. Lembaga Keuangan
Mikro "(ang dikembangkan
di Kabupaten
Kulon Progo merupaken lernbeqa keuangan yang melakukan kegiatan penvedtean oemanntah
jasa keuangan desa.
untuk usaha
Dengan
demikian
Pemerintah desa dan kepen(J1Jrusannya nama . LKM tersebut diawali rncrupakon
slogan
dengan
Kabupaten
Kulon
mikro,
yang dimiliki
kepemilikan
LKM
diwakil. oleh Lurah.
oleh adalah
Adapun
LKl-t 'Binangun"
- Binangun
Progo -
nemo
diikuti
dcsa
bersangkutan.
Wilayah
usana
U<M Bimmgun adalah wilayah desa yang
bersangkutan. LKM
Binangun
dernokrasl
ekonoml
datern dengan
rnelakukan
usananva
menggunakan
prinsip
berasaskan kenati-hatian.
Sedanqkan fungsi LKM Blnangun adatah menvaturkan dana murah, prosedur sederhana dan persyaratan mudah berbentuk kredit kepada usaha mikro serta besamva
menghimpun
suku bunga
kredit
dana dari masyarakat.
Adapun
yang diberikan antara 9% - 12% per
tahun dengan sistem pembayaron angsuran secare bulanan dan plafon kredit sesual kebutuhan sampai dengan Rp. 5 juta.
Sedangkan untuk
tfngkat suku bunga tabu119an sebesar 3% - 6% per tahun.
secara leblh nnci us aha yang dijalankan LKM Binangun aoaran: a. Memberlkan
kredlt keoaoa masyarakat yang menjalankan usaha
rr.ikro dengan tingkat suktJ bunga berdasarl
dari masvarakat dengan tingkat suku bunga
bereasarkan kebij~kan Dewan Pembina.
c. Melakuken
kerjaseme cengan
lembega
perbenkan,
lembaga
keuengen mlkro dan lembaga keuangan h1i11nya. d. Menempatkan