APLIKASI TES IQ DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINET SIMON BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Ade Budy Prasetia 11.11.4652
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
APLIKASI TES IQ DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINET SIMON BERBASIS ANDROID Ade Budy Prasetia1), Krisnawati2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstract Intelligence intellectual ( IQ ) is size of the intellectual faculties; analysis, logic, and the ratio of a person. IQ is intelligence the brain to receive, store, and cultivate information into the fact. IQ is intelligence the brain to receive, keep, and processes information being fact.Everyone easy to understand the meaning intelegensi as understand the meaning of terms emotion or personality. Unfortunately, although most people would sense intelegensi not much different from understanding experts psychological but not few people put harapan outside the proportion of being supposed at intelegensi high and adapula one who a feeling of inferiority and despair because test results IQ is not conforming to expected. This application made to facilitate the user determine the level IQ its, increasing users smartphone dna-based android is the main reason for this application made, diaplikasi mobile was very helpful for penguna to perform a test iq anywhere by conducting installation this application. Keywords: IQ tests, Android, Smartphone. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi merupakan hal yang patut untuk kita syukuri, sebab dengan hadirnya teknologi berbagai kebutuhan hidup manusia menjadi lebih muda. Pada dasarnya teknologi membawa implikasi positif dalam sejarah manusia, bahkan kemajuan teknologi menjadi bukti perkembangan kemampuan manusia untuk menggunakan nalar dan pikiraanya dalam mengelola alam dan potensi diri manusia itu sendiri. Hadirnya Smartphone dengan kecerdasan yang mempunyai tujuan untuk mengadopsi kemampuan yang mirip dengan manusia dalam bernalar atau berpikir sangat diperlukan untuk kehidupan manusia. Penggunaan sistem informasi dengan kecerdasan buatan diprogram untuk dapat menggantikan peran manusia dalam mencari solusi, memberi keputusan, memberi prediksi, dan hal lainnya yang identik dengan kecerdasan manusia. Dengan demikian dapat memberikan kemudian dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah, karena dalam berbagai aspek peran manusia dapat digantikan oleh program yang ditanamkan pada smartphone. Menurut Miarso (2007 : 62) Android saat ini sudah menjadi istilah yang cukup populer bagi mengguna smartphone. Perkembangan smartphone dan tablet PC berbasis android sangat pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan-perusahaan smartphone yang sudah memproduksi smartphone berbasis android. Alasan perusahan tersebut memproduksi smartphone berbasis android karena android memiliki
operating system yang open platform. Android sendiri adalah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup system operasi, middleware dan aplikasi (Fadjar Efendy Rasjid, 2010). Menurut M Dalyono (2004: 124) intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap sesuatu situasi atau masalah, yang meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti: abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami, mengingat, berbahasa, dan sebagainya. Intelegensi juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu (M Ngalim Purwanto, 2004: 52). Berdasarkan beberapa definisi tentang intelegensi di atas, dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir yang dapat digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan baru dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuanya. Intelegensi seseorang dapat diketahui secara lebih tepat dengan menggunakan tes intelegensi, salah satu bentuk tes intelegensi yang sampai saat ini masih digunakan adalah tes yang diciptakan oleh Alfred Binet dan Theodore Simon pada tahun 1908 di Prancis. Tes ini terkenal dengan sebutan tes Binet-Simon. Oleh karena itu IQ merupakan suatu pemeriksaan psikologi dangan alat-alat ukur tertentu dalam bentuk soal-soal tes yang di ciptakan oleh para pakar psikologi untuk membedakan prilaku seseorang dengan orang lain. 1.2 Rumusan Masalah Adapaun perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menguji IQ dari seorang 2. Bagaimana menggunakan Metode Binet Simon dalam test IQ 3. Bagaimana merancang aplikasi test IQ dengan Metode Binet Simon berbasis Android 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang menjadi pedoman atau panduan dalam penulisan laporan aplikasi tes IQ dengan menggunakan metode Binet Simon berbasis android menjadi 3 hal yaitu: 1. Batasan Data Batasan data yang terdapat pada aplikasi tes IQ dengan menggunakan metode Binet Simon berbasis android sebagai berikut: a. Test IQ dalam aplikasi ini adalah untuk siswa SD, SMP dan SMA b. Dalam perancangan test IQ ini menggunakan 150 soal terdiri dari soal matematikan, logika
1
c. Tes yang digunakan berbentuk Logika dalan waktu 45 menit d. Metode perhitungan IQ menggunakan Binet Simon 2. Batasan Fitur Merupakan batasan fitur-fitur yang ada dalam project aplikasi tes IQ dengan menggunakan metode Binet Simon mempunyai beberapa gambaran yaitu: a. Menampilkan biodata, soal-soal IQ, informasi tingkat IQ dan nilainya 3. Batasan Software Developer Batasan pada dukungan perangkat lunak didalam aplikasi tes IQ dengan menggunakan metode Binet Simon berbasis android adalah sebagai berikut: a. Sistem Operasi Android versi 2.2 (Froyo) b. Ecplise Juno c. SQLite Database d. Android SDK (Software Development Kit) e. ADT (Android Development Tools) 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan penyusunan skripsi ini penulis membuat suatu perancangan yaitu : 1. Untuk menggunakan Metode Binet Simon dalam aplikasi test IQ. 2. Untuk mengetahui tingkat kecerdasan dan kemampuan. 3. Untuk mempermudah test IQ seseorang dalam menggunakan perancangan aplikasi test IQ berbasis Android. 2. Landasan teori 2.1 Intelegensi (IQ) H. Abu Ahmadi : (2003:181). Andai kata pikiran di umpamakan sebagai senjata, bagaimanakah kualitas dari senjata itu, tajam atau tidakkah? Membicarakan tentang tajam atau tidaknya kemampuan berpikir tidak lain dibicarakan inteligensi (kecerdasan). Sehubungan dengan ini perlu diketahui lebih dahulu apakah intelek dan apakah intelegensi itu. Intelek (pikiran), dengan intelek orang dapat menimbang, menguraikan, menghubungkan pengertian satu dengan yang lainnya dan menarik kesimpulan. Inteligensi (kecedasan pikiran), dengan inteligensi fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi/untuk memecahkan suatu masalah. Dengan lain perkataan inteligensi adalah situasi kecerdasan pikir, sifat-sifat perbuatan cerdas (inteligen). Pada umumnya inteligen ini dapat dilihat dari kesanggupannya bersikap dan berbuat cepat dengan situasi yang sedang berubah, dengan keadaan diluar dirinya yang biasa maupun yang baru. Jadi perubahan cerdas dicirikan dengan adanya kesanggupan bereaksi terhadap situasi dengan kelakuan baru yang sesuai dengan keadaan baru. 2.2 Faktor-faktor yang menentukan inteligensi manusia Menurut : Drs. H. Abu Ahmadi : (2003:187).[ ] 1. Pembawaan Inteligensi bekerja dalam suatu yang berlain-lainan tingkat kesukarannya. Sulit tidaknya mengatasi persoalan ditentukan pula oleh pembawaan.
2. Kematangan Kecerdasan tidak tetap statis, tetapi dapat tumbuh dan berkembang. Tumbuh dan berkembangnya intelegensi sedikit banyak sejalan dengan perkembagan jasmani, umur dan kemampuan-kemampuan lain yang telah dicapai. 2.3 Metode Binet Simon Ki Fudyartanta : (2004:139).[ ] Di dalam sejarah perkembangan testologi, Alfed Binet dapat di pandang sebagai ahli yang pertama kali membuat skala psikologis secara ilmiah. Pekerjaan itu diwujudka dalam usaha untuk membedakan perbedaan-perbedaan individual anak-anak perancis yang dapat sekolah biasa. Tahun 1905 dijadikan tahun kelahiran skala tes psikologis pertama yang dimaksud. Dasar pikir dari pembuatan skala tes psikologis yang dilakukan oleh Binet dan kawan- kawannya, bahwa perlu adanya tes kemampuan mental atau tes intelektual yang dapat mengukur fungsi-fungsi mental yagn lebih tinggi dari mengukur kemampuan-kemampuan sensori dan metoris melihat, mendengar, memegang yang telah dirintis pengukurannya oleh Galton. Maka Binet menekankan kepada fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi. 2.4 Perhitungan IQ Ki Fudyartanta : (2004:155).[ ] Skala Binet Simon tahun 1908 dikeluarkan, setelah tes yang kecerdasan yang disusun di standardisasikan denga 203 siswa sekolah di perancis untuk umur 3 – 13 tahun. Jumlah sampel tesebut untuk ukuran sekarang tahun 1999 tentulah dipandang terlalu kecil, tetapi menurut teori statistik telah memenuhi syarat, sebab hasilnya sudah mengikuti kurve normal. Namun demikian, prosedur-prosedur Binet Simon ini diikuti terus dengan teori kurve normal dengan disertai sampel yang lebh besar. Rumus kecerdasan umum, atau IQ yang ditetapkan oleh para ilmuwan adalah : Rumus: IQ = MA/CA X100 MA = Mental AGE CA = Chornological Age Tabel 1 Interpretasi atau penafsiran dari IQ
2.5 Android Android adalah sistem operasi bergerak (mobile operating system) yang mengadopsi sistem operasu Linux, namun telah dimodifikasi. Android diambil alih oleh Google
2
pada tahun 2009 dari Android Inc. Sebagai bagian strategi untuk mengisi pasar sistem operasi bergerak. Google mengambil alih seluruh hasil kerja Android termasuk tim yang mengembangkan Android. 2.6 Metode Analisis Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem merupakan tahap paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi pondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Tahap ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus dibangun. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup pihak luar yang ingin mengetahui detail proses-proses bisnisnya. 2.7 UML (Unified Modeling Language) Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sistem software. UML merupakan bahasa permodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT, and OOSE. UML merupakan kesatuan dari ketiga metode permodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah permodelan yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. 3. Anlisis dan Perancangan 3.1 Analisis Masalah Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem merupakan tahap paling awal dalam pengembangan sistem yang menjadi pondasi menentukan keberhasilan sistem tersebut. 3.1.1 Analisis Peluang Sistem Analisis Peluang sistem adalah kegiatan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pada sistem yang akan dibangun. Penulis menggunakan metode analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threats) pada studi kasus ini. Analisis SWOT memiliki peranan guna menganalisis berbagai permasalahan yang bersinggungan dengan aplikasi yang dibuat. Berikut ini merupakan tabel analisis mengenai aplikasi Tes IQ.
Tabel 2 Matrix SWOT Analisis Tes IQ
3.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi Tes IQ ini adalah dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling language). UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi objek. UML memungkinan developer melakukan pemodelan secara visual, yaitu penekanan pada penggambaran. Pemodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakukan dari objek, mempermudah penggambaran interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan konsistensi antara desain dan implementasi dalam pemrograman. 3.2.1 Use Case Diagram Berikut ini adalah bentuk dari use case diagram Aplikasi Tes IQ yang digambarkan dalam perancangan sistem. Disini akan dijelaskan siapa dan apa saja yang dilakukan ketika aplikasi di jalankan :
Gambar 1 Use Case Diagram Tes IQ
3
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Tahap ini berisi tentang hasil implementasi dari analisis dan perancangan yang sudah dibahas bab sebelumnya, serta hasil pengujian sistem untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan pengguna dan apakah program yang telah dibuat benar-benar dapat menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan yang di inginkan pengguna. 4.2 Implementasi Halaman Pengguna Halaman pengguna adalah tampilan yang dilihat dari sisi pengguna aplikasi tersebut. Pada bagian ini merupakan implementasi dari perancangan yang telah dibahas sebelumnya. Berikut ini merupakan implementasi halaman pengguna : 1. Halaman Menu Utama Pada halaman ini menggunakan Button untuk tampilan pengguna. Halaman ini berfungsi untuk interaksi dengan halaman lainnya.
3.2.2 Activity Diagram Activity Diagram Tes IQ SMP
Gambar 2 Activity Diagram Tes IQ 3.2.3 Class Diagram
Gambar 5 Tampilan Menu Utama 2. Halaman Menu SD Halaman ini merupakan fitur utama dari aplikasi Tes IQ pelajar, berikut ini merupakan tampilan setelah milih menu SD.
Gambar 3 Class Diagram Tes IQ 3.2.4 Sequence Diagram SMP
Gambar 6 Tampilan Menu SD
Gambar 4 Sequence Diagram SMP
4
Gambar dibawah ini merupakan tampilan setelah menekan tombol mulai.
3. Halaman Menu Help Bagi pengguna yang masih merasa bingung dalam mengoperasikan aplikasi Tes IQ pelajar, dapat memilih menu bantuan karena disini cara menggunakan aplikasi ini dibahas secara lengkap dan mudah dipahami pengguna. Mulai dari cara memulai aplikasi sampai mengisi data terlebih dahulu untuk memulai mengisi soal.
Gambar 7 Tampilan Menu ID gambar dibawah ini merupakan tampilan setelah mengisi menu ID.
Gambar 10Tampilan Menu Help 4. Halaman Menu About Pada halaman ini menginformasikan tentang nama aplikasi serta versinya, hal ini sangat dibutuhkan oleh pengguna untuk melihat versi berapakah aplikasi yang dibangun, semakin tinggi versinya maka semakin update fiturnya serta memperbaruhi sistem jika terjadi bug dan error.
Gambar 8 Tampilan Menu Soal gambar dibawah ini merupakan tampilan setelah mengisi semua soal dan menekan tombol selesai.
Gambar 11 Tampilan Menu About 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya hingga akhir dari aplikasi “Tes IQ pelajar” maka dapat disimpulkan : 1. Aplikasi Tes IQ pelajar ini dapat dijalankan dengan baik menggunakan simulator maupun smartphone android dengan minimal versi 2.2.
Gambar 9 Tampilan Menu Hasil
5
2. Aplikasi berdasarkan android ini dibangun melalui tahap analisis yaitu dengan menggunakan analisis kebutuhan dan analisis kelayakan, setelah itu tahap perancangan mulai dari database, dan rancangan antar muka. 3. Dengan menggunakan Binet Simon dan bantuan teknologi handphone yang berbasis android maka kegiatan tes IQ khususnya dapat menjadi lebih mudah efektif, efesiensi dan dapat digunakan oleh semua orang. 5.2 Saran Demikian beberapa satan yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk pengembangan aplikasi pada penelitian selanjutnya. 1. Aplikasi ini seharunya digunakan untuk anak SD umur 6 samapai 13, SMP dan SMA. Karena soal yang di input adalah soal yang ada dipelajaran masing-masing jenjang. 2. Kelemahan aplikasi ini sebaiknya diperbaiki dan dikembangankan pada petelitian selanjutnya yaitu dengan menambahkan hasil tes yang bisa dicetak oleh para pengguna supaya bisa menjadi bukti, dan menambahkan lebih banyak lagi menu-menu tentang tes IQ supaya dapat mencakup semua umum. Demikian beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk pengembangan aplikasi pada penelitian selanjutnya. Daftar Pustaka [1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern.Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET. [2] Bryon, Mike(2010). “Bank Soal Tes Psikometri” Penerbit PT Indeks [3] Carter, Philip(2010), “Tes IQ Tingkat Lanjut” Penerbit PT Indeks [4] Carter, Philip(2010), “Tes IQ Dan Tes Bakat” Penerbit PT Indeks [5] Carter, Philip(2010), “Tes IQ Dan Psikometri” Penerbit PT Indeks [6] Drs. H. Abu Ahmadi (2003), “Psikologi Umum”, Penerbit Rineka Cipta. [7] Hariyanto, B. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. [8] Ir.Yuniar, Supardi. 2012. Sistem Operasi Andal Android. Jakarta: PT Elex Medi Komputindo. [9] Ki Fudyartanta (2004), “Tes Bakat dan Perskalaan Kecerdasaan”, Penerbit Pustaka Pelajar [10] Kusrini. 2006. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta: Andi. [11] Raharjo, B. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika Bandung.
[12] Safaat H, Nazaruddin. 2011. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika Bandung [13] Suhendar, S.Si. dan Hariman Gunadi, S.Si. MT. 2002. Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung: Informatika Bandung. [14] Sunar Prasetyono, Dwi. 2011“Tips dan Trik Menguasai Psikoter unutk SMP dan SMA”, Penerbit DIVA Press [15] Supriyanto, Dodit, dan Ririn Agustina. 2012. Pemrograman Aplikasi Android. Yogyakarta: MediaKom. [16] Tim Psikologi Hariwijaya Grup (2005). “Membangkitkan Motivasi Berprestasi Dengan Tes IQ Untuk Anak 5-12 tahun” Penerbit Andi
Ade Budy Prasetia, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Kisnawati, memperoleh gelar Sarjana ilmu komputer (S.SI), Jurusan Ilmu Komputer UGM Yogyakarta, dan memperoleh gelar Magister Teknik Elektro, Sistem Komputer dan Informatika (MT), Jurusan teknik Elektro UGM Yogyakarta, bekerja menjadi Programmer Freelance 1997-1999 dan sebagai dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta 1998Sekarang.
6