ISSN 1907 - 8773
Terbit sekali 2 bulan
Volume 5 Nomor 6. Desember 2010
APLIKASI TEKNIK IRIGASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT
(STUDI KASUS KEBUN SURYA ADI PT BINA SAWIT MAKMUR) PENDAHULUAN Tanaman kelapa sawit ditinjau dari kebutuhan air dapat tumbuh baik pada lahan dengan curah hujan 1750 – 3000 mm per tahun dengan penyebaran hujan yang merata sepanjang tahun dan tidak mempunyai bulan kering (<60 mm) (Darmosakoro, Harahap dan Syamsuddin, 2001). Siregar et al. (1997) berdasarkan pengamatan lapang melaporkan bahwa pertumbuhan kelapa sawit akan terganggu dan mengakibatkan penurunan produksi yang signifikan apabila selama 3 bulan berturut-turut menerima curah hujan < 60 mm/bulan atau dengan defisit air berkisar antara 300500 mm. Kebun bibit (seed garden) kelapa sawit Surya Adi PT. Bina Sawit Makmur yang terletak di Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir mempunyai curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2755 mm, namun demikian apabila diperhatikan distribusi hujan bulanan menunjukkan bahwa paling tidak terdapat 2 bulan dengan curah hujan < 100 mm/bulan, bahkan pada beberapa tahun tertentu selama periode 1996-2008 tercatat ada 4 bulan mempunyai curah hujan < 100 mm/ bulan. Kondisi tersebut seringkali menimbulkan disparitas produksi tandan buah segar yang sangat tinggi, seperti yang diungkapkan oleh staf pemulia tanaman Kebun Surya Adi, produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) pohon seleksi hasil pembungaan (polinasi) yang dilakukan pada bulan Juli menghasilkan 400 TBS sedangkan hasil pembungaan yang dilakukan pada bulan Desember mencapai 7500 TBS (Maruli, 2009). Hasil penelusuran data produksi menunjukkan bahwa produktivitas TBS pohon seleksi selama musim kemarau (Juli-September) menurun, hanya mencapai 17 – 19 ton/ha dibandingkan dengan rata-rata produktivitas di musim hujan 25 ton/ha. Berdasarkan hipotesis bahwa pemberian irigasi selama musim kemarau diprediksi dapat meningkatkan produktivitas TBS secara signifikan, maka diperlukan rancangan percobaan pengaruh suatu teknik irigasi terhadap produktivitas TBS dalam sekala plot. Hasil yang diperoleh ditunjang dengan analisis kelayakan ekonomi, dapat memberikan informasi yang sangat penting untuk dijadikan acuan rekomendasi pengelolaan air di kebun bibit Surya Adi pada masa yang akan datang. PENGUKURAN DEBIT SUMUR BOR DI KEBUN SURYA ADI Pengukuran debit sumur bor eksisting yang berada di Blok 084 Kebun Surya Adi dilakukan untuk mengetahui potensi ketersediaan air sebelum dilakukan eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan irigasi kelapa sawit. Pengukuran dilakukan berdasarkan teknik uji pompa (pumping test) menggunakan pompa irigasi berkekuatan 6 PK, alat pengukur kedalaman muka air tanah (contack gauge) serta stopwatch. Pengukuran dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2009. Hasil Pengukuran disajikan pada Tabel 1.
Gambar 1.
Pengukuran debit sumur bor berdasarkan Uji pompa: (a) pemasangan pipa PVC kedalam sumur, (b) pengukuran debit
Tabel 1.
Data pengukuran Uji Pompa (pumping test) sumur bor di blok 084 Kebun Surya Adi UJI POMPA PERTAMA Kedalaman Permukaan Air Sumur Menit Detik (m) 2 35 4.10 5 26 4.50 9 54 4.85 14 59 5.05 20 5 5.20 25 12 5.55 32 16 5.48 40 27 5.60 45 58 5.65 50 10 5.70 55 21 5.75 0 29 5.80 20 28 5.94 30 14 5.94 40 25 5.94 50 8 5.94 0 52 5.94 20 29 5.95 40 24 5.95 0 0 6.30 16 30 6.38 Waktu
Jam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3
Debit Pompa (lt/det) 2.56
1.88
1.74
UJI POMPA KEDUA Kedalaman Debit Permukaan Pompa Air Sumur Menit Detik (lt/det) (m) 25 5 5.40 40 29 6.30 50 50 6.30 0 20 6.30 16 5 6.42 20 40 6.42 30 50 6.50 40 52 6.50 0 50 6.52 1.68 15 1 6.55 30 17 6.58 40 27 6.59 55 18 6.59 10 6 6.61 30 0 6.61 50 0 6.63 0 0 6.64 1.64 Pengisian Kembali Debit Pengisian Kembali Sumur Sumur Waktu
Jam 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 4 Waktu
4 menit 4.44 detik
247.01 ml/detik
Tabel 1 menunjukkan bahwa pada awal pengukuran saat kedalaman permukaan air sumur 4.10 m, debit sumur mencapai 2.56 liter/detik. Setelah pemompaan selama lebih dari 1 jam dan kedalaman air permukaan sumur mencapai 5.94 m, terjadi penurunan debit hingga menjadi 1.88 liter/detik. Penurunan debit yang cukup drastis terjadi karena peningkatan beda potensial antara pompa dengan permukaan air sumur hampir 2 meter, sehingga berakibat daya hisap pompa menurun. Setelah pemompaan selama lebih dari 3 jam, kedalaman muka air sumur mulai stabil, berada pada kedalaman 6.38 m dan debit pompa 1.74 liter/detik. Uji pompa pertama dihentikan sementara waktu setelah pemompaan terus menerus selama lebih dari 3 jam, dan dilakukan pengukuran debit pengisian sumur ( recharge). Pengukuran menunjukkan bahwa untuk diameter sumur berukuran 6 inci dan beda kedalaman muka air antara 6.38 m dan 3.07 m, dibutuhkan waktu pengisian kembali sumur selama 4 menit 4.44 detik. Hal ini setara dengan debit sebesar 271.01 ml/detik
INSTALASI JARINGAN IRIGASI Desain sistem irigasi disusun dengan mempertimbangkan karakteristik debit minimum sumber air, topografi lahan, kondisi iklim serta kebutuhan kebutuhan air tanaman. Teknik irigasi yang dipilih adalah irigasi curah menggunakan fan spray jet. Plot percobaan yang dipilih adalah blok 084 dengan jumlah tanaman pokok seleksi 640 pohon. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan pemberian irigasi yaitu :0%; 75%, 100%, 125%, dan 150% dari perhitungan kebutuhan air tanaman. Setiap perlakuan dilakukan dengan 4 kali ulangan. Setiap unit percobaan terdiri dari 32 pokok, sehingga terdapat 640
2
Gambar 2.
Desain plot percobaan irigasi curah di kebun bibit Surya Adi
Instalasi mencakup pemasangan pipa PVC di dalam sumur bor sebagai pipa penyedotan, pembuatan dudukan dan pemasangan pompa, pembuatan dudukan dan pemasangan filter irigasi, penggalian saluran dan pemasangan pipa pendistribusian, pembuatan dudukan dan pemasangan tangki penyimpanan air berukuran 5000 liter, pemasangan katup saluran pendistribusian dan katup selang irigai, penggalian saluran dan pemasangan selang irigasi, pemasangan emiter irigasi, serta pemasangan tensiometer.
(a)
(c)
(b)
(d)
Gambar 3. Instalasi irigasi fan jet spray: (a) pemasangan pipa PVC, (b) pemasangan tangki penyimpanan air 5000 liter; (c) pemasangan tensiometer; (d) pengujian irigasi ANALISIS KEBUTUHAN IRIGASI Kebutuhan irigasi pohon sawit untuk sementara dihitung berdasarkan kebutuhan evapotranspirasi tanaman sawit sebesar 4.65 mm/hari/pohon. Dari asumsi tersebut, maka kebutuhan irigasi tiap pohon sawit selama 1 hari adalah sebesar 100 liter/hari/pohon.
3
Dengan mempertimbangkan kebutuhan irigasi untuk setiap pohon serta potensi debit minimum sumur sebesar 1.64 lt/det, maka potensi air yang tersedia dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan irigasi 64 pohon kelapa sawit atau setara dengan 2 blok perlakuan yang masing-masing terdiri dari 32 pohon. Untuk Perlakuan 2 atau pemberian irigasi 75% dari kebutuhan tanaman, maka untuk 1 kali ulangan dibutuhkan pemberian irigasi selama 45 atau selama 90 menit untuk 2 kali ulangan. Perlakuan 3 atau pemberian irigasi 100% butuh waktu total 2 jam irigasi, Perlakuan 4 atau pemberian irigasi 125% butuh waktu total 2.5 jam irigasi, sedangkan Perlakuan 5 atau pemberian irigasi 150% butuh waktu total 3 jam. Dengan demikian untuk memenuhi kebutuhan air sawit sebanyak 512 pohon pada kawasan seluas lebih kurang 4 ha, diperlukan waktu pemberian irigasi total selama 9 jam. Tabel 2. Data kebutuhan irigasi tanaman dan lama pemberian irigasi Debit Pompa
1.64
liter/detik
ETP Sawit (mm)
4.65
mm
Kebutuhan Irigasi
liter/hari/pohon
Perlakuan Irigasi
Ulangan
75%
I II
100.0 Jumlah Blok Perlakuan 2 2
100% 125% 150%
Lama Irigasi
Jumlah Pohon
Kebutuhan Total Irigasi (liter/hari)
Jam
Menit
64 64
4,800 4,800
0 0
45 45 0
I
2
64
6,400
1
II
2
64
6,400
1
0
I
2
64
8,000
1
15
II
2
64
8,000
1
15
I
2
64
9,600
1
30
II
2
64
9,600
1
30
512
57,600
9
0
Total
KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil uji pompa (pumping test), diketahui bahwa debit minimal sumur bor di blok 084 Kebun Surya Adi, Mesuji, Ogan Komering Ilir adalah sebesar 1.64 liter/detik. 2. Untuk memenuhi kebutuhan irigasi sesuai perlakuan yang diusulkan dalam penelitian ini, dibutuhkan waktu irigasi selama 9 jam setiap hari. Budi Kartiwa dan Hendri Sosiawan
Info Agroklimat dan Hidrologi memuat informasi aktual dan inovasi teknologi hasil-hasil penelitian bidang agroklimat, hidrologi, dan pengelolaan air Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Alamat Penyunting: Jl. Tentara Pelajar No 1A, Bogor 16111 Telp/fax : (0251) 8312760 E-mail :
[email protected] http://www.balitklimat.litbang.deptan.go.id
Penanggung jawab Penyunting Penyunting Pelaksana
: Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi : Istiqlal Amien, Aris Pramudia, Budi Kartiwa dan Astu Unadi : Ganjar Jayanto, Eko Prasetyo
4
5