APLIKASI PENGENALAN ALAT MUSIK KENTHONGAN NEW BANESA MALIOBORO YOGYAKARTA BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Dwi Ajeng Sasmitha 12.01.3092
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
APLIKASI PENGENALAN ALAT MUSIK KENTHONGAN NEW BANESA MALIOBORO YOGYAKARTA BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID Dwi Ajeng Sasmitha1), Hanif Al Fatta2) 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
[email protected])
ABSTRACT - Making this kentongan Android-based application starts with a musical instrument simulation, then the mini encyclopedia of knowledge and history that is gong that initially only for the communications of the community to become a modern yet percussion musical instruments are in use can’t be separated from the traditional Indonesian side, and can attract users to learn the instrument. In this application there are several instruments that are made. The design of these applications use multiple applications, namely Corel Draw to create images of the musical instrument with a design similar to the original, and Adobe Flash to compile the application, so the application provided can emit a tone as the original musical instruments and can be used according to the usability and functionality of the instrument. Keywords: Kenthongan , Android, Musical instrument ,Simulation. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Musik tradisional di daerah Malioboro Yogyakarta merupakan objek wisata yang menarik untuk di dengar dan di lihat, permainan musik kentongan yang di mainkan oleh beberapa perkusi menjadi salah satu hiburan bagi pengunjung salah satunya kelompok perkusi New Banesa Malioboro. Pada malam hari para perkusi berjejer dengan tempat dan alat masing-masing yang akan di mainkan. Kentongan adalah alat musik yang berinstrumen pukul, para pemain biasa menyebutnya kentongan karena semua alat musik yang
di mainkan berupa alat musik pukul, namun kentongan yang di maksudkan bukanlah kentongan yang biasa di pakai sebagai alat komunikasi maupun tanda bahaya pada masyarakat pedesaan. Seiring dengan pesatnya perkembangan smartphone berbasis android yang merupakan sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile. Maka dari itu, Pengenalan Aplikasi Alat Musik Kentongan New Banesa Malioboro di kemas dalam tekhnologi smartphone yang menggunakan sistem operasi android. Aplikasi ini merupakan sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan alat musik tradisional kentongan kepada masyarakat. Aplikasi ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa ingin mengenal dan mempelajari alat-alat musik tradisional. Di dalam aplikasi ini terdapat informasi ringkas tentang asal usul dari alat musik yang akan di sajikan dan penekanan simulasi alat musik kentongan ini adalah membuat pengguna aplikasi seakan-akan benarbenar memainkan instrument kentongan tersebut walaupun hanya melalui aplikasi mobile. 1.2
Rumusan Masalah Beberapa rumusan masalah yang terdapat dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut; Bagaimana membangun sebuah aplikasi simulasi instrument Kentongan New Banesa agar lebih di kenal dan dapat memberikan wawasan pengenalan alat musik melalui bunyi dan bentuk instrument kentongan dengan menggunakan smartphone yang berbasis sistem operasi Android?
1.3
Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah yang terdapat dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut; 1. 2. 3. 4.
Menjelaskan tentang nama-nama dan asal usul dari alat musik tradisional kentongan. Menampilkan simulasi alat-alat musik yang di pakai seperti : calung, angklung, tam-tam,bas. Aplikasi ini hanya menampilkan instrumen pukul. Digunakan dalam smartphone berbasis Android .
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang di lakukan adalah sebagai berikut: 1. Membangun aplikasi Kentongan berikut dengan simulasi penggunaan alat musik berbasis sistem operasi Android. 2. Memperkenalkan kesenian dari alat musik Kentongan kepada masyarakat. 3. Menjadikan aplikasi sebagai media pembelajaran yang menarik dan sesuai pada kebutuhan penggunaan. 4. Memenuhi syarat kelulusan pada jurusan D3 Tekhnik Informatika di STMIK AMIKOM Yogyakarta. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian sebagai berikut : 1.
2. 3. 4. 5. 6. 1.6
ini
memiliki
beberapa
manfaat
Masyarakat dapat mengetahui dan mempelajari cara menggunakan alat musik tradisional kentongan. Ikut melestarikan kesenian dari permainan musik tradisional kentongan. Dapat menambah serta memeperdalam pengetahuan tentang alat musik kentongan. Memberikan kemudahan bagi pengguna untuk belajar memainkan alat musik kentongan. Menciptakan suasana permainan alat musik dengan konsep yang modern. Membuat hiburan musik baru dengan simple dan efisien. Metodologi Penelitian
Penelitian yang di lakukan oleh penulis melalui beberapa aturan perancangan dan tahapan yang berurutan. 1.6.1
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang di gunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi, merupakan proses pengumpulan data dengan cara datang langsung ke lokasi penelitian untuk
mendapatkan data dan informasi mengenai Alat Musik Tradisional Kentongan di New Banesa Malioboro. 2. Wawancara, yauitu metode pengumpulan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada narasumber yang mengetahui informasi alat musik kentongan dan yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi ini. 3. Studi Objek dari berbagai sumber informasi yang berhubungan dengan penelitian. 2. Pembahasan 2.1 Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian. Metode ini meliputi pengumpulan data dari buku-buku referensi yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, wawancara dengan narasumber yang berhubungan dengan penelitian, mempelajari cara penggunaan alat musik yang ada di New Banesa. Perkusi didaerah Malioboro Yogyakarta yang setiap malamnya menghibur dan memberikan tontonan bagi para pengunjung Malioboro, alunan musik tradisional yang membuat banyak wisatawan tertarik untuk melihat. 2.2 Kebutuhan Input Aplikasi ini didalamnya memberikan informasi kepada user tentang alat musik tradisional dan terdapat simulasi interaksi memainkan instrument kenthongan perkusi New Banesa. Oleh karna itu sistem memerlukan input sebagai sumber informasi sehingga sistem dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Input yang dibutuhkan oleh sistem adalah sebagai berikut: a. Teks yang digunakan untuk memberi penjelasan atau menamai judul dan objek. b. Gambar yang menunjukan instrument Kenthongan. c. Suara pada menu simulasi interaksi instrumen kenthongan dalam sistem. 2.3 Kebutuhan Proses Aplikasi yang berbentuk file .apk ini memuat menu yang akan ditampilkan sesuai rancangan yang telah dibuat. Aplikasi ini menitik beratkan pada pengenalan alat musik dan mengenalkan bunyi kenthongan dari perkusi New Banesa. Secara perancangan yang akan ditampilkan dalam aplikasi terdiri dari: 1.
Menu Utama
Tampilan menu-menu yang disajikan dalam aplikasi yang digunakan user untuk melanjutkan ke halaman berikutnya. Text akan yang tertampil akan disentuh (touch) agar dapat melanjutkan ke menu berikutnya. 2.
Menu Lets Play
Isi dari menu lets play yaitu pengenalan bunyi dari alat musik yang ditampilkan berupa gambar alat musik, untuk
mengeluarkan bunyi dari alat musik user harus menyentuh gambar pada masing-masing area. 3.
Menu Mini Ensiklopedia
Informasi dan nama dari masing-masing alat musik terdapat pada menu ini. Gambar kenthongan pada menu ini adalah gambar asli dari alat musik yang digunakan para perkusi New Banesa Malioboro. 4.
yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut :
1.
Piranti Input berupa keyboard dan speaker.
2.
Piranti Output berupa monitor dan speaker.
3.
DirectX 11, 2048 MB RAM.
4.
Processor Intel (R) Core(TM) i3 CPU @2.53GHz (4 CPUs), ~2.5GHz
5.
Display 14.0” (1366x768) Generic PnP Monitor
Menu Bantuan
Terdapat text yang didalamnya adalah informasi tentang cara bagaimana memainkan alat musik yang ada pada aplikasi ini. 2.4 Kebutuhan Output Kebutuhan output dari sistem adalah berupa gambar alat musik, teks untuk penjelasan nama dan informasi tentang kenthongan, suara atau bunyi-bunyi instrument untuk memberikan informasi nada-nada yang dikeluarkan dari masing alat musik.
Spesifikasi komponen perangkat keras yang diperlukan oleh pengguna yang mengakses aplikasi pengenalan alat musik dan simulasi instrument Kenthongan ini adalah minimal sebagai berikut:
1.
Piranti output berupa screen dengan resolusi minimal 480x800, dan speaker
2.
Sistem operasi berbasis Android 4.0 (ICS/Ice Cream Sandwich)
2.5 Kebutuhan Antarmuka Antarmuka yang dibutuhkan dalam aplikasi ini adalah sebuah antarmuka yang bersifat user friendly, artinya mudah dimengerti oleh pengguna tanpa harus ada petunjuk lebih lanjut dalam menggunakan aplikasi ini. Antarmuka yang digunakan berbasis menu. Selain itu, antarmuka aplikasi juga harus menarik sehingga user merasa nyaman dalam menggunakan aplikasi. Dengan adanya antarmuka yang bersifat user friendly dan menarik, maka akan lebih mudah dalam memahami informasi yang ada dalam aplikasi pengenalan alat musik tradisional Kenthongan ini. Berikut adalah antarmuka yang diperlukan dalam aplikasi ini: 1.
2.
3.
4.
Antarmuka Home Antarmuka halaman home ini berisi tampilan judul dan menu yang ada pada aplikasi. Antarmuka Simulasi Antarmuka Simulasi berisi tentang virtual memainkan beberapa instrumen Kenthongan. Antarmuka Mini Ensiklopedia Halaman ini terdapat beberapa informasi nama dan uraian tentang Kenthongan. Antarmuka Bantuan Antarmuka bantuan berisi cara bagaimana memainkan alat musik yang ada pada aplikasi ini.
2.6 Kebutuhan Perangkat Keras Diperlukan komponen komputer yang memiliki kemampuan pengolahan data yang cukup baik dalam segi grafis. Perangkat keras tersebut sebagai alat pengolah data yang berbentuk teks, gambar, dan audio. Spesifikasi
M 380
2.7 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut :
untuk
1.
Sistem Operasi, sistem operasi yang digunakan adalah Windows 7 Ultimate 64-bit.
2.
CorelDRAW X5 dan Adobe Photoshop CS4, digunakan untuk design perancangan gambar, background, icon, frame, logo.
3.
Adobe Soundbooth, digunakan untuk pengolahaan suara instrument alat musik Kenthongan
4.
Adobe Flash CS 5.5 digunakan untuk pembuatan aplikasi.
2.8 Perancangan Aplikasi 2.8.1 Metode Perancangan Perancangan aplikasi menggunakan diagram HIPO (Hiearchy Plus Input Process Output), yang menunjukkan hubungan antara modul dengan fungsi pada suatu sistem. HIPO (Hiearchy Plus Input Process Output) merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. (Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. : 2005) 2.8.2 Perancangan Diagram HIPO Berikut adalah diagram HIPO yang menunjukan menu apa saja yang dipanggil.
3. Menyusun file gambar, suara, pada Adobe Flash Professional CS5.5 yang kemudian diolah menjadi aplikasi. 4. Aplikasi yang telah dibuat di export menjadi Android app berekstensi .apk. 2.10 Rencana Pengujian
Gambar 1. Diagram HIPO Aplikasi Kenthongan Penjelasan masing-masing menu utama dan sub menu utama adalah sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
2.9
Skenario 0.0 Halaman Home Halaman ini menampilkan judul aplikasi serta menu Simulasi (simulasi instrumen kenthongan) , Bantuan (cara menggunakan alat musik pada aplikasi ini) , Keluar. Skenario 1.0 Halaman Simulasi Pada halaman ini menampilkan interaksi simulasi instrumen gamelan dengan suara. Skenario 2.0 Halaman Mini Ensiklopedia Penjelasan tentang nama dan sedikit pengetahuan tentang masing- masing alat musik Skenario 3.0 Halaman Bantuan Cara menggunakan aplikasi ini dan bagaimana cara memainkannya ada dalam menu bantuan ini.
Uji coba ini dilakukan pada perangkat dan sistem operasi yang telah disediakan untuk pengujian. Perangkat dan sistem operasi untuk pengujian antara lain: 1. Sistem Operasi Windows 7 Aplikasi ini akan diuji pada PC yang terinstal Windows 7 dan spesifikasinya adalah sebagai berikut : a. Windows 7 Ultimate 64-bit b. Layar : 1366 x 738 c. RAM : 2GB 2. Processor : Intel (R) Core(TM) i3 CPU M 380 @2.53GHz (4 CPUs), ~2.5GHz 3. Samsung Galaxy Grand Duos bersistem operasi android 4.2 (Jelly Bean). Berikut spesifikasi: a. Display : 5.0-inch Multi-Touch display b. Layar : 480x800 pixel c. Processor : 1,2 GHz d. RAM : 1 Gb e. Sistem Operasi : Android 4.2 (Jelly Bean). 2.11 Hasil Rancangan Aplikasi
Mekanisme Perancangan Aplikasi
Dalam Pembangunan aplikasi ini, ada beberapa tahap pelaksanaan sehingga aplikasi ini dapat digunakan. Langkah-langkah yang digunakan antara lain : 2.9.1 Perancangan Tampilan Aplikasi dan Gambar Simulasi Instrumen Pengolahan gambar yang ditampilkan pada menu simulasi dirancang menggunakan CorelDRAW X5. 2.9.2 Perancangan Suara 1. Data suara instrument kenthongan didapat dari perekaman suara dari alat musik satu persatu. 2. Alat perekam suara tersebut menggunakan microphone dan handphone. 3. Hasil rekaman berformat “.MP3”. 2.9.3 Pengolahan Aplikasi 1. Membuat tampilan yang sesuai dengan kebutuhan. 2. Menyiapkan aplikasi Adobe Flash Professional CS5.5.
Gambar 2. Hasil Rancangan Aplikasi 3.
Kesimpulan
Kenthongan merupakan aplikasi pengenalan alat musik berbasis android yang dibangun melalui beberapa tahap mulai dari perancangan, analisis kebutuhan sistem, pengujian sampai implementasi dari aplikasi. Setelah melalui berbagai tahapan-tahapan pembuatan dan pengujian guna mengetahui apakah aplikasi berjalan sesuai dengan perancangan atau tidak serta mengimplementasikan dengan melakukan instalasi pada sistem yang dituju. Berikut dapat diambil beberapa kesimpulan dari Pengenalan Alat Musik Kenthongan New Banesa Malioboro Yogyakarta Berbasis Sistem Operasi Android: 1.
Aplikasi Pengenalan Alat Musik Kenthongan New Banesa Malioboro Yogyakarta Berbasis Sistem Operasi Android, dapat memberikan informasi
tentang musik tradisional dapat mengeluarkan nada dengan ciri dari masing-masing instrument. 2.
Dengan adanya aplikasi yang didalamnya berisi teks, gambar, dan suara tentang informasi Kenthongan , masyakarakat umum dapat memahami informasi Kenthongan dengan mudah .
3.
Fitur simulasi pada Kenthongan, dapat memberikan wawasan informasi dalam bentuk bunyi dan bentuk gambaran instrumen saat dimainkan. 4. Dengan adanya aplikasi mobile pengguna smartphone berbasis android dapat mempelajari dan bermain musik Kenthongan tanpa batasan waktu. 5. Aplikasi Pengenalan Alat Musik Kenthongan New Banesa Malioboro Yogyakarta Berbasis Sistem Operasi telah disetujui dan diketahui oleh pihak pemilik New Banesa Malioboro Yogyakarta bahwa aplikasi ini sudah cukup dalam memberikan sarana informasi tentang Kenthongan. 3.1 Saran Pada penulisan Tugas Akhir ini tentu masih banyak kekeurangan, dan amsih di perlukan pengembangan lebih lanjut baik dari sisi laporan maupun aplikasi. Ada beberapa saran yang perlu disampaikan untuk pengembangan aplikasi ini kedepannya, yaitu: 1. 2. 3.
4.
Mengembangkan aplikasi ini agar dapat membantu dalam mempelajari cara bermain musik tradisional. Mengembangkan informasi yang disampaikan dalam aplikasi ini lebih jelas dan lengkap. Fitur aplikasi lebih dikembangkan dengan menyesuaiakan fitur-fitur smartphone saat ini dan kedepannya. Mengembangkan tombol back dan exit menggunakan fitur pada perangkat android.
DAFTAR PUSTAKA [1].
Suyanto,M. 2003 Multimedia meningkatkan keunggulan Yogyakarta:Andi offset.
Alat untuk bersaing.
[2]. Ir. Supardi,Yuniar. 2012 Sistem Operasi Andal Android. PT Elex Media Komputindo: Jakarta. [3]. Chandra. 2007 Flash CS3 untuk orang awam. Maxikom: Palembang. [4]. Abrori, Muchammad. 2009. Solusi instan animasi karakter dengan adobe flash. Yogyakarta: Andi offset. [5]. Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2005 Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi [6]. Mc Leod, Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen II.Jakarta:PT.Prenhallindo,Jakarta,hal40,http://reposi tory.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_07.12.2566.pdf, diakes tanggal 7 Januari 2015 Biodata Penulis Dwi Ajeng Sasmitha, memperoleh gelar Ahli Madya Komputer( A.md), Jurusan Tekhnik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Hanif Al Fatta, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Ilmu Komputer Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (M.Kom) , Ilmu Komputer Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta.