EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN PENJUALAN KREDIT PADA DEALER HONDA ADI JAYA MOTOR SAMARINDA
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Antanti Arumdani NIM 14 621 093
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI SAMARINDA 2017
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN PENJUALAN KREDIT PADA DEALER HONDA ADI JAYA MOTOR SAMARINDA
Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat Ahli Madya (A.Md. Akun.) Pada Program Studi Diploma III (D3) Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda
Disusun Oleh :
Antanti Arumdani NIM 14 621 093
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI SAMARINDA 2017 ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertandatangan dibawah ini : NAMA
: ANTANTI ARUMDANI
NIM
: 14 621 093
JURUSAN
: AKUNTANSI
PROGRAM STUDI
: D3 AKUNTANSI
JENJANG PENDIDIKAN
: DIPLOMA III (D3)
JUDUL TUGAS AKHIR
: EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN PENJUALAN KREDIT PADA DEALER HONDA ADI JAYA MOTOR SAMARINDA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam Laporan Tugas Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Samarinda,
2017
Antanti Arumdani NIM. 14 621 093
iii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN PENJUALAN KREDIT PADA DEALER HONDA ADI JAYA MOTOR SAMARINDA NAMA
: ANTANTI ARUMDANI
NIM
: 14 621 093
JURUSAN
: AKUNTANSI
PROGRAM STUDI
: D3 AKUNTANSI
JENJANG PENDIDIKAN
: DIPLOMA III (D3)
Tugas Akhir ini telah di uji dan disahkan Pada Tanggal,………………………......2017 Menyetujui : Pembimbing I,
Pembimbing II,
Zulfikar, SE, M.SA (Humbis) NIP. 19811102 200912 1 003
Drs. Suminto, M.Hum.,M.Pd.,BI NIP. 19671212 199403 1 001
Mengesahkan : Direktur Politeknik Negeri Samarinda,
Ir. H. Ibayasid, M.Sc NIP. 19590303 198903 1 002 Lulus Ujian Tanggal : …………….
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN PENJUALAN KREDIT PADA DEALER HONDA ADI JAYA MOTOR SAMARINDA NAMA
: ANTANTI ARUMDANI
NIM
: 14 621 093
JURUSAN
: AKUNTANSI
PROGRAM STUDI
: D3 AKUNTANSI
JENJANG PENDIDIKAN
: DIPLOMA III (D3)
Laporan Tugas Akhir ini telah diujikan dan disetujui Pada Tanggal,.......................................2017 Dewan Penguji: Penguji I, Nama
: Yulius Gessong Sampeallo, S.E., M.M
NIP
: 19640715 199303 1 002
Penguji II, Nama
: Achmad Rudzali, S.Si., M.Si
NIP
: 19620212 198803 1 002
Penguji III, Nama
: Nyoria Anggraeni Mersa, S.E., M.Si
NIP
: 19831026 200912 2 003
______
Mengetahui : Ketua Jurusan Akuntansi,
Ketua Progam Studi D3 Akuntansi,
Rifadin Noor, SE.,M.Si NIP. 19581005 199003 1 001
Eko Adi Widyanto, SE., M.SA NIP. 19791024 200801 1 005
v
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Evaluasi Sistem Pengendalian Penjualan Kredit Pada Dealer Honda Adi Jaya Motor Samarinda”. Penyusunan laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk persyaratan menyelesaikan jenjang pendidikan Diploma III (D3) Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat saran dan bimbingan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Bapak Ir. H. Ibayasid, M.S.c selaku Direktur Politeknik Negeri Samarinda
2.
Bapak Rifadin Noor, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda.
3.
Ibu Ratna Wulaningrum, SE., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda.
4.
Bapak Eko Adi Widyanto, SE., M.SA selaku Ketua Prodi Diploma III (D3) Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda.
5.
Bapak Zulfikar, SE, M.SA (Humbis) selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Suminto, M.Hum.,M.Pd.,BI selaku pembimbing II yang telah membantu,
ix
membimbing, memberikan semangat dan sumbangan pemikiran kepada penulis dengan sabar dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. 6.
Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh staf Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala ilmu, didikan, serta suri tauladan yang telah diajarkan kepada penulis.
7.
Pimpinan dan seluruh karyawan/karyawati perusahaan Adi Jaya Motor yang berkenaan memberikan data penelitian dan mengajarkan hal-hal baru yang belum Penulis ketahui sebelumnya.
8.
Kedua orang tua dan adik saya, beserta keluarga yang lainnya yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat serta motivasi yang begitu besar.
9.
Semua teman-teman akuntansi angkatan tahun 2014, khususnya teman-teman sekelas mulai dari semester 1 sampai dengan semester 6, terima kasih atas dukungan dan semangatnya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Sahabat baik saya yang telah membantu dan memberi dukungan kepada saya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. 11. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah terlibat banyak membantu sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak
x
menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan dan masyarakat luas. Wassalamu „alaikum Wr. Wb.
Samarinda,…………………….2017 Penulis,
Antanti Arumdani 14 621 093
xi
RIWAYAT HIDUP Antanti Arumdani dilahirkan pada tanggal 26 Maret 1996 di Samarinda, Kalimantan Timur. Biasanya saya dipanggil dengan nama Arum. Anak pertama dari dua bersaudara yaitu saya dan adik saya yang bernama Eprilia Anantatia, anak dari pasangan Bapak Girun dan Ibu Katini. Saya memulai pendidikan pada tahun 2001 di TK Putra 1 Loa Janan Ulu, lulus pada tahun 2002. Dilanjutkan pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) 026 Loa Janan Ulu pada tahun 2002, lulus pada tahun 2008. Dilanjutkan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 15 Samarinda pada tahun 2008, lulus pada tahun 2011. Dilanjutkan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Samarinda mengambil jurusan Akuntansi pada tahun 2011, lulus pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan ke Perguruan Tinggi dengan mengambil Progam Studi Diploma III (D3) jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Samarinda tahun 2014. Pada saat saya bersekolah di SMK Negeri 8 Samarinda, saya melakukan Praktek Kerja Industri di PT. Pegadaian Cab. Loa Janan selama 2 bulan, dari tanggal 17 Juni 2013
sampai
17 Agustus 2013. Melakukan Praktek Kerja
Lapangan di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Loa Janan selama 1 bulan, dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2016.
vi
ABSTRAK Antanti Arumdani “Evaluasi Sistem Pengendalian Penjualan Kredit Pada Dealer Honda Adi Jaya Motor Samarinda” Dipandu oleh Bapak Zulfikar, SE, M.SA (Humbis) sebagai penasehat pertama dan Bapak Drs. Suminto, M.Hum., M.Pd., BI selaku penasehat kedua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur yang digunakan dalam sistem pengendalian kredit pada penjualan sepeda motor honda. Metode penelitian yang digunakan adalah deskiptif kualitatif, yaitu analisis yang berwujud keterangan uraian yang menggambarkan objek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang ada, yang di gambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis, sistem pengendalian kredit pada penjualan sepeda motor pada Adi Jaya Motor sebagian besar telah dilaksanakan sesuai dengan sistem yang berlaku, mulai dari unsur-unsur pokok penjualan, dokumen yang digunakan, fungsi-fungsi yang terkait, prosedur-prosedur yang digunakan, dan pengendalian intern terhadap kredit. Sistem penjualan kredit sepeda motor pada Adi Jaya Motor juga telah berjalan berdasarkan pengawasan internal yang baik, karena adanya struktur organisasi perusahaan yang dapat memisahkan pekerjaan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
Kata Kunci: Sistem Pengendalian Kredit, Sistem Pengendalian Internal, Penjualan Kredit
vii
ABSTRACT Antanti Arumdani "Evaluation of Credit Sales Control System At Honda Dealer Adi Jaya Motor Samarinda" Guided by Mr. Zulfikar, SE, M.SA (Humbis) as the first advisor and Mr. Drs. Suminto, M.Hum.,M.Pd.,BI as second advisor. The purpose of this study is to know the procedures used in the credit control system on honda motorcycle sales. The research method used is descriptive qualitative, that is tangible analysis description describing the object of research at present based on existing facts, which is described with words or sentences separated by category to obtain conclusion. While the technique of data collection is done by observation, interview and documentation. Based on the analysis, the credit control system on motorcycle sales at Adi Jaya Motor has been implemented in accordance with the applicable system, starting from the principal elements of sales, the documents used, the related functions, the procedures used, and internal control against credit. Motorcycle sales credit system in Adi Jaya Motor has also been run based on good internal supervision, because of the organizational structure of the company that can separate the work of one employee with another employee, so that the work done can run effectively and efficiently.
Keywords: Credit Control System, Internal Control System, Credit Sales
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... v RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 3 1.4 Sistematika Penulisan ............................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ......................................................................... 6 2.1.1
Pengertian Akuntansi .................................................... 6
2.1.2
Pengertian Sistem ......................................................... 7
xii
2.1.3
Pengertian Sistem Akuntansi ........................................ 7
2.1.4
Tujuan Sistem Akuntansi ............................................. 8
2.1.5
Unsur-Unsur Sistem Akuntansi Pokok ......................... 10
2.1.6
Pengertian Sistem Pengendalian Intern ........................ 11
2.1.7
Tujuan Pokok Sistem Pengendalian Intern ................... 12
2.1.8
Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern .................... 12
2.1.9
Unsur-unsur Kredit ....................................................... 15
2.1.10 Fungsi Sistem Penjualan Kredit ................................... 16 2.2 Definisi Konsepsional .............................................................. 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 19 3.2 Rincian Data yang Diperlukan ................................................... 19 3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 20 3.4 Alat Analisis ............................................................................... 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasill Penelitian ......................................................................... 35 4.2 Pembahasan ................................................................................ 42 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan .................................................................................... 56 5.2 Saran .......................................................................................... 57 DAFTAR RUJUKAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Katerangan
Halaman
Gambar 3.1 Flowchart sistem penjualan kredit menurut Mulyadi
32
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
36
xiv
DAFTAR TABEL Tabel
Katerangan
Halaman
Tabel 3.1 Unsur-unsur sistem pengendalian intern penjualan kredit
29
Tabel 4.1 Perbandingan unsur-unsur pengendalian intern yang ada di perusahaan dengan menurut Mulyadi
xv
50
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat. Persaingan tidak hanya dalam lingkup jenis bisnis itu sendiri, namun juga antar anak cabang perusahaan yang berlomba-lomba untuk memperoleh hasil yang terbaik. Melihat tujuan utama berdirinya perusahaan yaitu memperoleh laba yang maksimal, maka pihak manajemen pun memutar otak dengan merencanakan berbagai cara untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Peningkatan volume penjualan pun dilakukan, mengingat bahwa penjualan merupakan salah satu unsur utama dalam memperbesar laba disamping unsur-unsur lain seperti pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan lain sebagainya. Semakin tinggi volume penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh. Tidak sampai disitu saja, pihak manajemen juga melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Salah satunya dengan memberlakukan penjualan secara kredit dengan bunga tertentu. Dengan maraknya pemberian kredit, konsumen semakin mudah untuk memperoleh barang yang diinginkan. Pemberian kredit juga bervariasi yang kadang kala mendatangkan keuntungan kepada konsumen akibat persaingan ketat antar pemberi kredit. Dalam pemberian kredit juga tidak menutup kemungkinan muncul masalah baru. Salah satunya adalah kredit macet. Kredit macet selalu dijumpai oleh perusahaan yang
2
memberlakukan pemberian kredit. Banyak faktor yang mendukung adanya kredit macet, namun hal ini tidak membuat perusahaan jera untuk memberlakukan pemberian kredit. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit dengan jangka waktu pembayaran dan validasi yang kurang dalam proses penagihan adalah dengan menggunakan penerapan sistem pengendalian kredit pada penjualan motor secara tepat. Hal tersebut diperlukan agar pengedalian kredit yang selama ini telah dijalankan oleh perusahaan
dapat
ditingkatkan
dengan
baik,
sehingga
menekan
penyimpangan dan penyelewengan yang bisa merugikan perusahaan. Dengan
adanya
sistem
pengendalian
kredit
akan
mempermudah
perusahaan dalam mengawasi jalannya prosedur pemberian kredit kepada para konsumennya. Sehingga penulis melakukan penelitian di Dealer Honda dan penulis mengemukakan judul dalam laporan tugas akhir ini ialah “Evaluasi Sistem Pengendalian Penjualan Kredit Pada Dealer Honda Adi Jaya Motor Samarinda”. 1.2
Rumusan Masalah Dengan
adanya
latar
belakang
diatas,
sehingga
penulis
mengutarakan tentang perumusan masalah, yaitu : ”Apakah sistem pengendalian kredit pada penjualan di dealer Honda Adi Jaya Motor telah sesuai dengan unsur-unsur pengendalian intern dalam teori Mulyadi.
3
1.3
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1
Tujuan Penelitian Untuk memahami lebih rinci tentang penerapan evaluasi sistem pengendalian kredit yang diterapkan pada perusahaan.
1.3.2
Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis: Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan sistem pengendalian kredit pada penjualan motor. 2. Bagi Perusahaan Agar perusahaan bisa mengetahui perbandingan sistem yang telah perusahaan terapkan selama ini dengan sistem yang telah penulis buat dengan melihat referensi dari berbagai sumber buku maupun internet. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan dapat menjadi pedoman bagi pihak lain yang tertarik untuk melakukan
penelitian
penjualan motor.
sistem
pengendalian
kredit
pada
4
1.4
Sistematika Penulisan Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi laporan tugas akhir ini, maka penulis menyusun suatu sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri sub bab yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainya. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah: BAB I
Pendahuluan Bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan, serta Sistematika Penulisan.
BAB II
Tinjauan Pustaka Bab ini berisi tentang Landasan Teori yang terdiri dari Pengertian Akuntansi, Pengertian Sistem, Pengertian Sistem Akuntansi, Tujuan Sistem Akuntansi, Unsur-unsur Sistem Akuntansi Pokok, Pengertian Sistem Pengendalian Intern, Tujuan Pokok Sistem Pengendalian Intern, Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern, Unsur-unsur Kredit, Fungsi sistem penjualan kredit.
BAB III
Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang Definisi Operasional, Objek Penelitian,
Metode
Pengumpulan
Data,
Diperlukan, serta Alat Analisis yang digunakan.
Data
Yang
5
BAB IV
Hasil dan Pembahasan Bab ini berisikan tentang hasil penelitian berupa data perusahaan yang diperlukan serta pembahasan data dari hasil penelitian.
BAB V
Simpulan dan Saran Bab ini berisikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran-saran kepada perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Landasan Teori Mendasari penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mengutip beberapa definisi-definisi atau pengertian tentang teori dari berbagai sumber pustaka, yang akan menunjang dan memberikan tuntunan dalam pembahasan selanjutnya. Adapun landasan teori tersebut antara lain sebagai berikut :
2.1.1
Pengertian Akuntansi Menurut Ismail (2010) akuntansi adalah “Seni dalam melakukan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran, yang mana hasil akhirnya tercipta sebuah informasi seluruh aktivitas keuangan perusahaan”. Menurut Warren, dkk (2010 : 9) akuntansi adalah “Sistem informasi yang menghasilakan
laporan
kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”. Menurut Rudianto (2012 : 4) akuntansi adalah “Aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasi, mencatat, meringkas, dan melaporkan aktivitas/transaksi suatu badan usaha dalam bentuk informasi keuangan,” Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi menghasilkan dan mengkomunikasikan data supaya dapat digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan, serta dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi keuangan perusahaan.
7
2.1.2
Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Pihak-pihak tersebut memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui informasi keuangan, mengawasi perusahaan dan mengambil keputusan dan kebijakan bagi perusahaan. Untuk lebih memahami mengenai sistem, maka kita harus mengetahui definisi sistem dari pendapat para ahli. Menurut Edhy Sutanta (2009 : 4), sistem adalah “Kumpulan hal atau elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara
tertentu
sehingga
membentuk
satu
kesatuan
untuk
melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”. Menurut Mulyadi (2010 : 2), sistem adalah “Sekelompok unsur yang erat berhubungan antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersamasama untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau bagian atau komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama atau untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. 2.1.3
Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan informasi akuntansi. Sejak data direkam dalam dokumen melalui berbagai sistem pengolahan informasi akuntansi, melalui berbagai sistem pembagian
8
kekuasaan dalam organisasi perusahaan, data keuangan diproses dalam berbagai catatan akuntansi, sampai dengan informasi disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Untuk lebih memahami mengenai sistem akuntansi, maka kita harus mengetahui definisi sistem akuntansi dari pendapat para ahli. Menurut Rudianto (2009), sistem akuntansi adalah “Bidang akuntansi
yang
terfokus
mengimplementasikan
prosedur
pada dan
aktifitas pengamanan
mendesain data
dan
keuangan
perusahaan”. Menurut Mulyadi (2010 : 3) sistem akuntansi adalah “Organisasi formulir, catatan dan laporan keungan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan”. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang terfokus pada aktifitas mendesain dan mengimplementasikan prosedur sehingga proses pencatatan akuntansi dapat berjalan secara efektif dan efisien. 2.1.4
Tujuan Sistem Akuntansi Tujuan umum penyusunan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2010:19) dalam bukunya yang berjudul sistem akuntansi adalah sebagai berikut : 1.
Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. Maksudnya, dalam perusahaan yang baru berjalan sangat dibutuhkan pengembangan sistem akuntansi. Pada perusahaan dibidang dagang, jasa,
manufaktur
sangat
memerlukan
pengembangan
sistem
9
akuntansi lengkap, hal ini berguna agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar. 2.
Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya. Maksudnya, seringkali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga dengan sendirinya menuntut sistem akuntansi untuk bisa menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat dalam penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan perusahaan.
3.
Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibity) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4.
Untuk melengkapi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Maksudnya, informasi dapat disajikan sebagai barang ekonomi
yang
mempuyai
banyak
manfaat,
karena
untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lainnya. Jika pengorbanan lebih besar dari manfaatnya, maka sistem yang sudah dirancang kembali guna untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyedia informasi tersebut.
10
Dari tujuan sistem akuntansi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada apakah sesuai atau belum dengan sistem pengendalian intern yang baik. 2.1.5
Unsur-Unsur Sistem Akuntansi Pokok Unsur-unsur sistem akuntansi pokok adalah formulir dan catatancatatan yang terdiri dari jurnal dan buku besar serta laporan. Untuk lebih memahami unsur-unsur sistem akuntansi, terdapat penjelasan menurut Mulyadi (2010 : 3) ada lima unsur pokok dalam sistem akuntansi, yaitu : 1. Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas kertas. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar, cek, dan lain-lain. 2. Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklarifikasi, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan lain-lain.
11
3. Buku Besar Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening tersebut disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. 4. Buku Pembantu Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Sebagai contoh buku pembantu yang merinci semua data tentang debitur. 5. Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi, dan lain-lain. 2.1.6
Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut
Krismiaji
(2010:218),
mengatakan
bahwa
sistem
pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya
kebijakan
manajemen”.
Menurut
Mulyadi
(2010:163),
mengatakan bahwa sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi. Mengecek ketelitian dan keandalan data
12
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern adalah suatu sistem yang dirancang untuk memudahkan manajemen dalam mengawasi perusahaan, dengan menempatkan karyawan yang sesuai dengan bidang dan kemampuannya agar tercipta data akuntansi yang dapat dipertanggungjawabkan. 2.1.7
Tujuan Pokok Sistem Pengendalian Intern a. Menjaga kekayaan organisasi b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi c. Mendorong efisiensi d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
2.1.8
Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern Suatu pengendalian intern yang baik perlu adanya unsur-unsur yang berhubungan langsung dengan pengendalian, sehingga tujuan dari pengendalian
intern
dapat
tercapai.
Untuk
menciptakan
sistem
pengendalian intern yang baik dalam perusahaan maka ada empat unsur antara lain : 1.
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Sturktur organisasi merupakan kerangka ( frame work ) pembagian tanggung jawab funsional kepada unit-unit organisasi yang
dibentuk
untuk
melaksanakan
kegiatan-kegiatan
pokok
perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:
13
a.
Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan (misalnya pembelian). Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki wewengan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.
b.
Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, hutang , pendapatan, dan biaya. Dalam organisasi setiap transaksi hanya terdiri atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksanannya setiap transaksi.
3.
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan funsi unit organisasi Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam praktik yang sehat antara lain : a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak b. Pemeriksaan mendadak ( surpriced audit )
14
c. Setiap trnsaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang. d. Perputaran jabatan ( job rotation). e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. f. Secara periodik diadakan pencocokkan fisik kekayaan dengan catatannya. g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efekyivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. 4.
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat semuanya sangat tergantung kepada manusia
yang
melaksanakan.
Diantara
empat
unsur
pokok
pengendalian intern tersebut diatas, unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern yang paling penting, karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannnya dengan efisien dan efektif, meskipun hanya sedikit unsur sistem pengendalian intern yang mendukungnya.
Dilain
pihak,
meskipun
tiga
unsur
sistem
pengendalian intern yang lain cukup kuat, namun jika dilaksanakan oleh karyawan yang tidak kompeten dan tidak jujur, empat tujuan sistem pengendalian intern seperti yang telah diuraikan diatas tidak akan tercapai. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, bebagai cara berikut ini dapat ditempuh :
15
a.
Seleksi calon karyawan berdasarkan persayaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya.
Untuk
memperoleh
karyawan
yang
mempunyai kecakapan yang sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syaratsyarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut. b.
Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaaan,
sesuai
dengan
tuntutan
perkembangan
pekerjaannnya. 2.1.9
Unsur-unsur Kredit. Arti kredit pada dasarnya adalah suatu pinjaman berupa barang atau uang yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya dengan syarat yang telah disepakati bersama. Bahwa pinjaman tersebut akan dibayar atau dilunasi dikemudian hari. Dilihat dari hal ibi maka mengandung beberapa unsur, yaitu : a. Kepercayaan Seseorang baru dapat memberikan jasa atau prestasi kepada pihak lain, dimana jasa tersebut akan dibayar suatu waktu tertentu atau dikemudiaan hari, maka yang memberi jasa tersebut kepada pihak lain ialah adanya kepercayaan, bahwa jasa tersebut tepat dibayar pada waktunya. Sebagai kontra prestasi dibeikan kepad pihak pemberi jasa, diberikan
suatu
jumlah
prestasi
yang
pernah
diberikannya.
16
Kepercayaan merupakan faktor yang paling penting dalam bisnis apapun. b. Waktu Adanya perbedaan tenggang waktu antara saat prestasi itu diberikan dan pada saat pembayaran kembali prestasi tersebut. Panjang pendeknya tenggang waktu, biasanya menentukan besarnya kontra prestasi yang harus dibayar oleh pihak penerima. c. Resiko Karena antara prestasi yang diberikan dan diterimanya kembali prestasi tersebut terdapat unsur waktu, maka timbullah suatu resiko yang ditanggung oleh pihak pemberi jasa. Resiko ini sudah tentu harus diperhatikan besar kecilnya, apabila resiko tersebut cukup besar maka kontra prestasi yang harus diberikan oleh si penerima jasa harus lebih tinggi dibandingkan dengan penerima jasa lain yang mempunyai resiko lebih rendah. 2.1.10 Fungsi Sistem Penjulan Kredit Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit yaitu: 1. Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pelanggan, mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat back order pada saat tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.
17
2.
Fungsi Kredit Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
3.
Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke bagian pengiriman.
4.
Fungsi Pengiriman Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan.
5.
Fungsi Penagihan Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan.
6.
Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksi penjualan kredit, membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur, dan membuat laporan penjualan, serta mencatat harga pokok persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan.
2.2 Definisi Konsepsional Untuk lebih memperjelas dan mempermudah pembaca dalam memahami tentang isi laporan tugas akhir ini, penulis akan menjelaskan beberapa pengertian-pengertian seperti yang diuraikan dibawah ini :
18
1. Evaluasi adalah proses menilai sesuatu yang didasarkan pada kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi. 2. Sistem adalah Sekelompok unsur yang erat berhubungan antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Mulyadi, 2010 : 2) 3. Sistem akuntansi adalah Organisasi formulir, catatan dan laporan keuangan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan. (Mulyadi, 2010 : 3) 4. Sistem penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. (Mulyadi, 2010) 5. Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama dengan bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. (Hasibuan, 2001:87) 6. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi
dan
mendorong
manajemen. (Mulyadi, 2010:163).
dipatuhinya
kebijakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Definisi Operasional Sebelum menganalisis dan membahas lebih lanjut laporan ini, maka penulis menyajikan definisi operasioanal terhadap aspek yang akan ditinjau atau dicermati dalam penulisan laporan ini. Adapun definisi operasioanal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sistem akuntansi penjualan kredit adalah sistem penjualan yang dilakukan perusahaan guna mengatur jalannya prosedur penjualan kredit, agar tidak terjadinya kesalahan pada saat transaksi jual beli motor terjadi. 2. Dealer Honda Adi Jaya Motor adalah perusahaan yang kegiatan operasionalnya menyediakan jasa penjualan motor, pemeliharaan motor, dan menyediakan suku cadang untuk motor yang mengalami masalah pada mesinnya.
2.2
Rincian Data yang Diperlukan Adapun data yang diperlukan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini sehubungan dengan permasalahan yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu adalah sebagai berikut : 1. Gambaran umum perusahaan 2. Struktur organisasi perusahaan 3. Fungsi yang tekait dalam sistem pengendalian kredit pada penjualan 4. Catatan akuntansi yang digunakan
20
5. Dokumen pendukung 2.3
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang penulis gunakan untuk memperoleh data yang dapat membantu penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: 1. Teknik Wawancara Teknik ini digunakan untuk mendapatkan / memperoleh keterangan secara langsung dengan cara mewawancarai langsung pihak yang berhubungan dengan data yang akan penulis teliti. 2. Teknik Observasi Meneliti dan mengamati langsung secara sistematik data-data dan hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengendalian kredit. 3. Dokumentasi Pengumpulan data diperoleh dari catatan yang dimiliki perusahaan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam proses pembuatan tugas akhir ini. 4. Studi Buku Penulis mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang diteliti sebagai dasar untuk mengerjakan tugas akhir ini.
21
2.4
Alat Analisis Untuk menganalisis sistem pengendalian intern terhadap sistem pengendalian kredit ini, maka penulis dalam hal ini menggunakan teknik analisis deskriftif kualitatif yaitu dengan membandingkan antara sistem yang diterapkan dalam perusahaan dengan sistem yang sebenarnya dalam teori. Untuk menganalisis data, diperlukan alat analisa berupa unsurunsur yang digunakan dalam pembuatan bagan alir dokumen (Flowchart) dan unsur-unsur sistem pengendalian intern penjualan kredit menurut Mulyadi. 1. Unsur-unsur sistem yang digunakan dalam pembuatan bagan alir dokumen (Flowchart) Dokumen.
Simbol
menggambarkan merupakan
ini
semua
formulir
digunakan
jenis yang
dokumen, digunakan
untuk yang untuk
merekam data terjadinya suatu transaksi.
Dokumen dan tembusannya. Simbol ini digunakan 2 1 Faktur
untuk
menggambarkan
dokumen
asli
dan
tembusannya. Nomor lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan atas.
22
Surat muat SOP Faktur penjualan
2 1
3
Berbagai dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama didalam satu paket.
Catatan.
Simbol
ini
digunakan
untuk
menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya didalam dokumen atau formulir. Nama catatan akuntansi dicantumkan didalam simbol ini.
Penghubung pada halaman yang sama. Dalam menggambarkan bagan alir, arus dokumen dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kirike kanan. Karena keterbatasan ruang halaman kertas untuk menggambar, maka diperlukan simbol penghubung untuk memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman yang sama.
Akhir arus dokumen dan mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama yang bernomor, seperti yang tercantum di dalam simbol 1
tersebut.
23
1
Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol.
Penghubung pada halaman yang berbeda. Jika menggambarkan bagan alir suatu sistem akuntansi diperlukan lebih dari satu halaman. Simbol ini digunakan
untuk
menunjukkan
kemana
dan
bagaimana bagan alir terkait satu dengan yang lainnya. Nomor yang tercantum didalam simbol penghubung
menunjukkan
bagan
alir
yang
tercantum pada halaman tertentu yang terkait denagn bagian alir yang tercantum pada halaman ini.
Kegiatan manual. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
kegiatan
manual
seperti
:
menerima order dari pembelian, mengisi formulir, membandingkan, memeriksa dan berbagai jenis kegiatan klerikal yang lain. Uraian kegiatan manual dicantumkan didalam symbol ini.
Keterangan, komentar. Simbol ini memungkinkan ahli
sistem
menambahkan
keterangan
untuk
24
memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.
Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan
tempat
penyimpanan
dokumen,
seperti almari arsip dan kotak arsip. Terdapat dua tipe arsip dokumen: arsip sementara dan arsip permanen.
Arsip
sementara
adalah
tempat
penyimpanan dokumen yang dokumennya akan diambil kembali dari arsip tersebut dimasa yang akan datang untuk keperluan pengolahan lebih lanjut
terhadap
menunjukkan
dukumen
urutan
tersebut.
pengarsipan
Untuk dokumen
digunakan simbol berikut ini: A = Menurut abjad N = Menurut nomor urut T = Kronologis, menurut tanggal
Arsip permanen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpangan dokumen yang tidak akan diproses
lagi
bersangkutan.
dalam
sistem
akuntansi
yang
25
On-line
computer
process.
Simbol
ini
menggambarkan pengolahan data computer secara on-line. Nama program ditulis didalam simbol. Keying
(typing,
menggambarkan
verifying), pemasukan
data
simbol ke
ini dalam
komputer melalui on-line terminal. Ya Tidak
Keputusan. Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dbuat ditulis didalam simbol. Garis alir (flowline). Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah ke bawah dan ke kanan. Jika arus dokumen mengalir ke atas atau ke kiri, anak panah perlu dicantumkan. Persimpangan garis alir. Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masingmasing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan ke dua garis tersebut.
26
Pertemuan garis alir. Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya.
Mulai / berakhir (terminal). Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.
Masuk ke sistem. Karena kegiatan diluar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan symbol untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir. Keluar ke sistem. Tidak perlu digambarkan dalam bagan
alir,
maka
diperlukan
simbol
untuk
menggambarkan keluar sistem lain.
Sumber Data :Modul Akuntansi Polnes, Sistem Akuntansi, Hal 26-29
2. Unsur-unsur sistem pengendalian intern penjualan kredit Untuk merancang unsur-unsur pengendalian intern yang diterapkan dalam sistem penjualan kredit, unsur pokok pengendalian intern yang terdiri dari organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta praktik yang sehat dapat dibahas sebagai berikut :
27
Tabel 3.1 Unsur-unsur sistem pengendalian intern penjualan kredit No
1
Sistem pengendalian intern Teori Acuan penjualan kredit menurut teori Organisasi 1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit. 2. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit. 3. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas. 4. Transaksi
penjualan
kredit
harus
dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut. 2
Sistem otorisasi dan prosedur 1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi pencatatan.
oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir surat order pengiriman. 2. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang merupakan tembusan surat order pengiriman) 3. Pengiriman barang kepada pelanggan
28
diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada copy surat order pengiriman. 4. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan poongan penjualan
berada
Pemasaran
di
dengan
tangan
Direktur
penerbitan
surat
keputusan mengenai hal tersebut. 5. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan. 6. Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen
sumber (faktur
penjualan, bukti kas masuk, dan memo kredit). 7. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada
faktur
penjualan
yang
didukung
dengan surat order pengiriman dan surat muat.
29
3
Praktik yang sehat
1. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak
dan
dipertanggungjawabkan
pemakaiannya oleh
fungsi
penjualan. 2. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan. 3. Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan (account receivable statement) kepada ketelitian
setiap
debitur
catatan
untuk
menguji
piutang
yang
diselenggarakan oleh fungsi tersebut. 4. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar.
30
3. Flowchart sistem penjulan kredit menurut Mulyadi Order Penjualan
Gudang
Mulai
2
Menerima order pelanggan
Order pembelian
1
Konfirmasi penjualan
2 Menyiapkan barang
1
Membuat surat konfimasi penjualan
Menyerahkan barang
Konfirmasi penjualan
3 2 Konfirmasi penjualan
2
2
1
Ke pelanggan
Kartu gudang
2 N
Gambar 3.1 Flowchart sistem penjualan kredit menurut Mulyadi
3
31
Pengiriman
Penagihan
3
4
1 Bersama dengan
barang Order pembelian Konfirmasi penjualan
Konfirmasi penjualan
2
2 3
2 2 1
SPB N Membuat SPB
4 3 2 1
SPB N
Membuat Faktur
Menyerahkan barang 3 2 Konfirmasi penjualan
1
2
Faktur 3
5
2 1
SPB 4
Dikirim ke pelanggan
32
Akuntansi 5
3
Faktur
1
SPB
2
Membuat surat penagihan
Surat penagihan
1 2
N
Dikirim ke pelanggan
SPB : Surat Pengiriman Barang
Sumber Data : Mulyadi, Sistem Akuntansi, Jakarta 2010
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Gambaran Umum Perusahaan Dengan perkembangan zaman maka berkembang pula kebutuhan manusia. Pada saat itu kebutuhan manusia makin meningkat yaitu tidak hanya kebutuhan primer saja tapi kebutuhan lainnya, salah satunya adalah kebutuhan akan sarana transportasi kususnya transportasi darat, seperti mobil dan sepeda motor. Dealer Honda Adi Jaya Motor terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo, Simpang tiga, Kec. Loa Janan Ilir. Perusahaan ini melayani penjualan, pemeliharaan motor, dan menyediakan suku cadang untuk motor yang mengalami masalah pada mesin setiap harinya. Dalam menjalankan aktivitas Dealer Honda Adi Jaya Motor memiliki beberapa karyawan yang terdiri dari tingkat pendidikan yang bersedia untuk memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap jumlah tenaga kerja. Untuk meningkatkan kemampuan karyawannya sebelum menjadi karyawan tetap, Dealer Honda Adi Jaya Motor akan melatih karyawannya terlebih dahulu agar mereka lebih terampil lagi dalam menjalankan pekerjaannya disetiap bagiannya. Sehingga karyawan dapat melayani konsumen dengan baik dan penjualan di dealer honda tersebut dapat berjalan lancar.
36
4.1.2
Struktur Organisasi
Pimpinan Dealaer Administration & Finance Chief (AFC)
Bagian Service Counter Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Bagian Penjualan
Bagian Mekanik
Administrasi Penjualan
Kasir
37
Struktur organisasi dibuat untuk mendefinisikan bagaimana pembagian wewenang dan tanggung jawab setiap karyawan didalam sebuah organisasi guna mencapai tujuan organisasi. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan maka dibawah ini dijelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan, yaitu sebagai berikut : 1. Pimpinan Dealer a. Berperan sebagai penanggung jawab terhadap segala keperluan di dealer, terutama dalam urusan penjualan dan operasionalnya sesuai dengan wilayah kerja masing-masing. b. Mengkoordinir karyawan untuk melaksanakan program perusahaan. c. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan dan hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh para karyawan. d. Menerima dan meneliti kebenaran laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas yang dibuat oleh masing-masing kepala bagian setiap bulannya. e. Memberi izin atas order dan pengeluaran uang. 2. Administration & Finance Chief (AFC) a. Bertanggung jawab mengenai berkas-berkas penjualan. b. Melakukan pengawasan terhadap disiplin karyawan dan melaporkan kepada pimpinan setiap bulannya dalam bentuk laporan. c. Melakukan pencatatan setiap transaksi yang berhubungan dengan keuangan. d. Menyusun anggaran perusahaan.
38
e. Melakukan pembayaran dengan persetujuan pimpinan. f. Mengurus surat-surat kendaraan kepada pihak yang berwenang untuk dibuatkan STNK dan BPKB dan setelah jadi menyerahkan kepada bagian penjualan untuk diserahkan kepada konsumen. 3. Bagian Service Counter a. Mencatat sepeda motor yang akan melakukan service baik perawatan berkala maupun service besar. b. Membuat surat perintah kerja untuk ditanda tangani mekanik untuk mengerjakan sepeda motor. c. Mencatat dan membuat laporan mengenai jumlah kendaraan yang diperbaiki dan melaporkan kepada bagian keuangan setiap bulannya. d. Menerima pembayaran dari konsumen yang melakukan perbaikan dan kemudian secara berkala melaporkan kepada bagian keuangan . e. Melakukan pencatatan terhadap pelanggan yang melakukan service gratis dan mengadministrasikan bukti service gratis tersebut yang nantinya akan dilaporkan kepada pimpinan dealer. 4. Bagian Penjualan a. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penjualan sepeda motor. b. Memberikan
ide
kepada
pimpinan
mengenai
berbagai
cara
mempromosikan sepeda motor. c. Membuat laporan penjualan dan faktur pajak sederhana untuk masingmasing pembeli yang akan digunakan untuk laporan masalah perpajakan
39
setiap bulannya dan melaporkan kepada pimpinan melalui bagian keuangan. d. Bertanggung jawab terhadap pengeluaran surat-surat kendaraan bermotor yang telah selesai diurus yang telah diterima dari bagian administrasi. 5. Bagian Mekanik a. Bertugas bertanggung jawab terhadap perbaikan kendaraan bermotor sesuai dengan surat perintah kerja yang dibuat. b. Menandatangani surat perintah kerja sebelum menyerahkan ke service counter sebagai bukti bahwa mekanik tersebut telah melakukan perbaikan sepeda motor konsumen. 4.1.3
Penyajian Data Sistem pengedalian kredit pada penjualan motor di dealer honda Adi Jaya Motor dibuat untuk mengatur agar setiap transaksi penjualan kredit yang terjadi sudah berdasarkan peraturan yang telah ditentukan sebelumnya dan menjamin bahwa sistem penjualan kredit yang telah dibuat dapat berjalan dengan semestinya dan dapat di terima oleh pihakpihak yang terkait. Berikut ini adalah penyajian data untuk sistem pengendalian kredit pada penjualan : 1. Pengendalian kredit pada penjualan di dealer motor honda. Penjualan kredit di dealer honda Adi Jaya Motor diberlakukan perusahaan untuk bisa mendapat keuntungan bagi perusahaan dan mempermudah konsumen dalam memperoleh barang yang diinginkan,
40
dengan tetap mengikuti prosedur pembayaran cicilan motor tiap bulannya. 2. Catatan Akuntansi yang digunakan adalah:
a. Jurnal Penjualan Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit. b. Kartu Piutang Catatan akuntansi merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya. c. Kartu Gudang Catatan ini sebenarnya bukan termasuk dalam penggolongan catatan akuntansi. Catatan ini deiselenggarakan oleh fungsi gudang dan hanya berisi data kuantitas barang yang disimpan di gudang beserta mutasinya. 3. Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit. Dalam sistem penjualan kredit, dokumen yang digunakan oleh perusahaan biasanya terdiri sebagai berikut : a. Fotocopy kartu tanda penduduk (KTP) b. Fotocopy kartu keluarga c. Fotocopy slip gaji d. Purchase order (PO) adalah dokumen-dokumen yang terlibat dalam transaksi penjualan kredit, dimana terdapat spesifikasi sepeda motor yang di kredit oleh pelanggan.
41
e. Kwitansi adalah sebuah bukti atas penerimaan uang yang didalamnya terdapat tanda tangan dari yang menerima uang tersebut dan kuitansi itu akan diserahkan kembali kepada yang membayar uang tersebut. f. Surat jalan dapat diartikan sebagi sebuah dokumen yang berupa surat dan memiliki fungsi sebagai surat pengantar terhadap barang yang telah dicantumkan di dalamnya. g. Tanda terima uang muka h. Kertas nomor rangka dan nomor mesin i. Surat order pengiriman barang merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirim jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera diatas dokumen. j. Surat terima barang adalah surat bukti bahwa barang yang dipesan sudah diterima. k. Surat tagihan adalah surat yang dibuat oleh penjual kepada pembeli berisi peringatan agar pembeli membayar utangnya yang sudah lewat dari tanggal jatuh tempo atau tidak sesuai dengan perjanjian.
3.2 Pembahasan 3.2.1
Prosedur penjualan kredit pada dealer honda Adi Jaya Motor. Dealer honda Adi Jaya Motor mempunyai berbagai ketentuan yang harus di penuhi oleh konsumen berdasarkan data atau sistem yang ada di
42
perusahaan ini, seperti konsumen sebelumnya tidak ada masalah kredit pada pihak leasing manapun dan konsumen berniat baik untuk membayar angsuran sepeda motor. Prosedur yang di gunakan atau di jalankan pada dealer honda Adi Jaya Motor ini dalam penjualan kredit melalui proses yang cukup panjang, dimana: 1. Pihak leasing menerima order dari pelanggan yang akan membeli sepeda motor secara kredit. 2. Pelanggan memberikan berkas pengajuan kredit, seperti: fotocopy KTP dan aslinya, fotocopy kartu keluarga, dan fotocopy slip gaji. 3. Credit Marketing Officier (CMO) mendata pelanggan dengan melakukan kunjungan kerumah atau ke tempat kerja pelanggan apabila di perlukan. 4. Credit Marketing Officier (CMO) membuat surat konfirmasi kepada bagian kredit untuk mengajukan permohonan kredit pelanggan. 5. Bagian kredit memeriksa status kredit pelanggan dan memberikan persetuan kredit. 6. Bagian kredit membuat purchase order (PO). 3.2.2
Pelaksanaan Prosedur Penjualan Kredit Sepeda Motor Pelaksanaan prosedur penjualan kredit sepeda motor pada Dealer honda Adi Jaya Motor sudah cukup baik, tetapi ada beberapa hal yang harus didahulukan kepada konsumen, agar konsumen mengerti syarat dan prosedur yang ada dan adanya keterbukaan diantara kedua belah pihak.
43
a. Pihak leasing menerima order penjualan b. Mendata konsumen dan mengisi buku data konsumen ke dalam buku harian surveyor (CMO). c. Memberikan informasi yang jelas kepada konsumen atau pelanggan tentang syarat-syarat kredit sepeda motor dan sanksi-sanksi yang terjadi apabila tidak dapat membayar angsuran tersebut, sesuai dengan yang dijanjikan. d. Credit marketing officier (CMO) menghubungi bagian kredit bahwa konsumen setuju dengan masa pembayaran dan jumlah angsuran yang diajukan oleh perusahaan. e. Konsumen menyerahkan berkas-berkas sebagai persyaratan kredit kepada CMO, seperti : fotocopy KTP dan aslinya, fotocopy kartu keluarga, fotocopy slip gaji. f. Bagian kredit menghubungi kembali konsumen untuk mensurvey ulang apakah data-data yang diberikan oleh CMO sesuai dan sepeda motor yang diberikan sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Membuat purchase order (PO) untuk dikirim ke masing-masing bagian kredit. 3.2.3
Unsur Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Kredit Untuk merancang unsur-unsur pengendalian intern yang diterapkan dalam sistem penjualan kredit, unsur pokok pengendalian intern yang terdiri dari organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta praktik yang sehat dapat dibahas sebagai berikut :
44
a. Organisasi. 1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit. Dalam
transaksi
penjualan,
fungsi
penjualan
mempunyai
kecenderungan untuk menjual barang sebanyak-banyaknya, yang sering kali mengabaikan dapat ditagih atau tidaknya piutang yang timbul dari transaksi tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengecekan intern terhadap status kredit pembeli sebelum transaksi penjualan kredit dilaksanakan. Fungsi kredit diberi wewenang untuk menolak pemberian kredit kepada seorang pembeli berdasarkan analisis terhadap riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh pembeli piutang tersebut dimasa yang lalu. Dengan dipisahkannya fungsi penjualan dengan fungsi kredit, resiko tidak tertagihnya piutang dapat dikurangi. 2. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit. Dengan dipisahkannya tiga fungsi pokok tersebut, catatan piutang dapat dijamin ketelitian dan dan keandalannya serta kekayaan perusahaan (piutang) dapat dijamin keamanannya (piutang dapat ditagih). 3. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas. Pemisahan kedua fungsi pokok ini akan mencegah terjadinya manipulasi catatan piutang yang dikenal dengan julukan lapping. Lapping merupakan bentuk kecurangan penerimaan kas dari
45
piutang yang terjadi jika fungsi pencatatan piutang dan fungsi penerimaan kas dari piutang yang berada ditangan satu karyawan. Karyawan tersebut mempunyai kesempatan melakukan kecurangan yang disebut lapping dengan cara menunda pencatatan penerimaan kas dari seorang debitur, menggunakan kas yang diterima dari debitur
untuk
kepentingan
pribadinya,
dan
menutupi
kecurangannya dengan cara mencatat kedalam kartu piutang debitur tersebut dari penerimaan kas dari debitur lainnya. 4. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut. Dengan menggunakan unsur pengendalian intern tersebut, setiap pelaksanaan transaksi selalu akan tercipta internal check yang mengakibatkan pekerjaan karyawan yang satu dicek ketelitian dan keandalannya oleh karyawan lain. b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. Setiap transaksi terjadi dengan otorisasi dari karyawan yang berwenang dan dicatat melalui prosedur pencatatan tertentu, maka kekayaan perusahaan akan terjamin keamanannya dan data akuntansi yang dicatat terjamin ketelitian dan keandalannya.
46
1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir surat order pengiriman. Persetujuan dimulainya kegiatan penjualan diwujudkan dalam bentuk tanda tangn otorisasi dari fungsi penjualan pada formulir surat order pengiriman. Dengan demikian fungsi penjualan ini bertanggung jawab atas perintah pengiriman yang ditujukan kepada fungsi pengiriman dalam pemenuhan order yang diterimanya dari pembeli. 2. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang merupakan tembusan surat order pengiriman). Untuk mengurangi resiko tidak tertagihnya piutang, tansaksi penjualan kredit harus mendapatkan otorisasi dari fungsi kredit, sebelum barang dikembalikan kepada pembeli. 3. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada copy surat order pengiriman. Dokumen yang dikirimkan oleh fungsi pengiriman ke fungsi penagihan sebagai bukti telah dilaksanakan pengiriman barang sesuai dengan perintah pengiriman barang yang diterbitkan oleh fungsi penjualan, sehingga fungsi penagihan dapat segera melaksanakan pengiriman faktur penjualan sebagai dokumen penagihan piutang.
47
4. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut. Dengan demikian pengisian informasi ke dalam surat order pengiriman dan faktur penjualan harus didasarkan pada informasi harga jual, syarat penjualan, potongan penjualan yang ditetapkan oleh direktur pemasaran. 5. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan. Dengan dibubuhkannya tanda tangan otorisasi oleh fungsi penagihan pada faktur penjualan berarti bahwa: 1. Fungsi
penagihan
telah
memeriksa
kelengkapan
bukti
pendukung copy surat order pengiriman yang ditandatangani oleh
fungsi
pengiriman
dan
copy
surat
muat
yang
ditandatangani oleh perusahaan angkutan umum. 2. Fungsi penagihan telah mencantumkan harga satuan barang yang dijual berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam suat keputusan direktur pemasaran. 3. Fungsi penagihan telah mendasarkan pencatuman informasi kuantitas barang yang dikirim dalam faktur penjualan berdasarkan kuantitas barang yang tercantum dalam copy surat pengiriman barang dan surat muat of lading.
48
6. Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan, bukti kas masuk, dan memo kredit). Catatan akuntansi diisi informasi yang bersal dari dokumen sumber yang sah (valid). Kesahan dokumen sumber dibuktikan dengan dilampirkannya dokumen pandukung yang lengkap yang telah diotorisasi oleh pejabat berwenang. 7. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat. Dengan cara ini tanggung jawab atas pengubahan catatan akuntansi dapat dibebankan kepada karyawan tertentu, sehingga tidak ada satupun perubahan data yang dicantumkan dalam catatan akuntansi yang tidak dipertanggungjawabkan. c.
Praktik yang sehat. 1.
Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. Untuk menciptakan praktik yang sehat formulir penting yang digunakan
dan
pengguanaan
nomor
urut
tersebut
dipertanggungjawabkan oleh yang memiliki wewenang untuk menggunakan. 2. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan.
49
3. Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan (account receivable statement) kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut. Praktik yang sehat dapat diciptakan dengan adanya pengecekan secara periodik ketelitian catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh perusahaan dengan catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh pihak luar yang bebas. Dengan cara ini data yang dicatat dalam kartu piutang dicek ketelitiannya oleh debitur yang bersangkutan, sehingga pengiriman secaera periodik pernyataan piutang ini akan menjamin ketelitian data akuntansi yang dicatat oleh perusahaan. 4. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar. Rekonsiliasi merupakan cara pencocokan dua data yang dicatat dalam catatan akuntansi yang berbeda namun berasal dari sumber yang sama. Dalam pencatatan piutang, dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan piutang adalah faktur penjualan.
50
Perbedaaan sistem pengendalian kredit penjualan menurut teori dengan sitem pemberian kredit menurut perusahaan Tabel 4.1 Perbandingan unsur-unsur pengendalian intern yang ada di perusahaan dengan menurut Mulyadi. No
1
2
Sistem pengendalian kredit penjualan menurut teori Organisasi
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
Teori Acuan
Sistem pengendalian kredit penjualan di perusahaan
Keterangan
Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas.
Fungsi penjualan telah Sesuai terpisah dari fungsi kredit
Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir surat order pengiriman.
Transaksi penjualan Sesuai kredit telah dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut.
Fungsi akuntansi telah terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit. Fungsi akuntansi belum terpisah dari fungsi kas.
Penerimaan order dari pembeli telah diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir surat order pengiriman.
Sesuai
Belum sesuai
Sesuai
51
Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang merupakan tembusan surat order pengiriman). Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada copy surat order pengiriman. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan. Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan, bukti kas masuk, dan memo kredit).
Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang merupakan tembusan surat order pengiriman). Pengiriman barang kepada pelanggan telah diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada copy surat order pengiriman. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut. Terjadinya piutang telah diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan. Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum telah diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan, bukti kas masuk, dan memo kredit).
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
52
3
Praktik yang sehat
Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
Pencatatan terjadinya piutang telah didasarkan pada faktur penjualan yang didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya sudah dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
Sesuai
Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan.
Faktur penjualan telah bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan.
Sesuai
Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan (account receivable statement) kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar.
fungsi akuntansi sudah mengirim pernyataan kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut.
Sesuai
Secara periodik telah diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar.
Sesuai
Sehingga sebagian besar perusahaan telah menyesuaikan sistem pengendalian kreditnya dengan yang ada di dalam teori.
Sesuai
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan Berdasarkan dari uraian yang dibahas pada bab diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sistem pengendalian kredit pada penjualan sepeda motor honda pada Adi Jaya Motor telah dilaksanakan sesuai dengan sistem yang berlaku, mulai dari unsur-unsur pokok penjualan, dokumen yang digunakan, fungsi-fungsi yang terkait, prosedur-prosedur yang digunakan, dan pengendalian intern terhadap kredit. 2. Sistem pengendalian kredit pada penjualan sepeda motor honda pada Adi Jaya Motor telah berjalan berdasarkan pengawasan internal yang baik, karena Adanya struktur organisasi perusahaan yang dapat memisahkan pekerjaan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
5.2
Saran Adapun saran-saran penulis kepada pihak perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan yang lebih baik lagi untuk konsumen, agar konsumen merasa lebih nyaman saat melakukan transaksi pembelian sepeda motor.
57
2. Memberikan informasi yang lebih jelas kepada konsumen tentang tatacara, ketentuan-ketentuan dan prosedur dalam penjualan kredit motor.
DAFTAR RUJUKAN Hasibuan. (2001). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara. Ismail. (2010). Akuntansi Bank. Jakarta : Kencana. Krismiaji. (2010). Sistem Informasi Akuntansi.Yogyakarta : UPP-STIM YKPN Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Modul Akuntansi Polnes. Sistem Akuntansi. Hal 26-29 Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi IFRS. Jakarta : Erlangga. Sutanta, Edhy. (2009). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Warren. (2010). Pengantar Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Http//www.Google.com//