82
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Daftar Isi Content
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
KILAS KINERJA 2013 PERFORMANCE REVIEW OF 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Kinerja Saham Stock Highlights
Management Discussion and Analysis
4 7
Laporan Direksi Board of Director’s Report
Prospek Usaha 2014 Business Opportunity in 2014
10 14
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
20 Visi, Misi dan Strategi Vision, Mission and Strategy 21 Jejak Langkah Perusahaan Company Milestone 22 Sekilas Perusahaan Company at a Glance 23 Struktur Kepemilikan Perseroan Corporate Structure 26 Struktur Organisasi Perseroan Company Organization Structure 27 Entitas Anak Subsidiaries 28 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner Profile 30 Profil Direksi Board of Director Profile 32 Sumber Daya Manusia Human Resource 34 Peta Operasional Company Network Coverage 36 Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Stock Listing 38 Institusi Pendukung Perseroan Supporting Institution 39 Penghargaan Perseroan Awards 40 Peristiwa Penting 2013 2013 Event Highlight 42 Informasi Perusahaan Corporate Information
Tinjauan Industri Industrial Overview Analisis Kinerja Finansial Financial Performance Analysis
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Board of Commissioner and Board of Director’s Report
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Report
Tinjauan Umum Overview
46 48 52 57
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE
RUPS General Meeting of Shareholders (GMS) Dewan Komisaris Board of Commissioner Dewan Direksi Board of Director Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Directors and Board of Commissioners Remuneration
Komite Audit Audit Committee Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Unit Audit Internal Internal Audit Unit Manajemen Risiko Risk Management
60 62 62 63 64 64 65 67
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Pemberdayaan Usaha Kecil Small Business Empowerment Lingkungan Hidup Environment Pembangunan Infrastruktur Pasca Bencana Infrastructure Development of Post-Disaster
Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Statement of Members of Board of Commissioners and Directors
72 73 74 75
1
2
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Kilas Kinerja 2013
Performance Review of 2013
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
3
4
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
In millions of Rupiah, unless otherwise stated
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2013 2012 2011
HASIL OPERASIONAL
OPERATIONAL RESULT
Pendapatan Bersih
10.484.625
8.194.499
6.988.245
Net Revenues
Beban Pokok Pendapatan
9.856.140
7.742.184
6.581.776
Cost of Revenues
Laba Bruto
628.485
452.315
406.469
Gross Profit
Laba Usaha
448,452
298,286
242.891
Income from Operations
Penghasilan (Beban) Lain-lain
-55.022
-26.195
-36.299
Other Income (Charges)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
393.430
272.091
206.592
Income Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan
-98,524
-68,467
-53.717
Income Tax Expenses
Laba Bersih Tahun Berjalan
294.906
203.624
146.817
Net Income for The Year
Laba Bersih Tahun Berjalan yang
Net Incomer for Current
Dapat Diatribusikan Kepada:
Attributable to
Pemilik Entitas Induk
294.901
203.602
152.855
Owners of the parent
Kepentingan Non-Pengendali
5
22
20
Non-controlling Interest
54
38
42
Laba Per Saham (Rupiah Penuh)
Earning per Share
POSISI KEUANGAN
FINANCIAL POSITION
Aset Lancar
2.836.009
1.202.440
1.061.775
Current Asset
Aset Tidak Lancar
619.330
156.177
127.662
Non-Current Asset
Total Aset
3.455.339
1.358.617
1.189.437
Total Asset
Liabilitas Jangka Pendek
2.020.951
216.441
629.777
Short Term Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
47.676
34.430
67.804
Long Term Liabilities
Total Liabilitas
2.068.627
250.871
697.581
Total Liabilities
Total Ekuitas
1.386.712
1.107.746
491.856
Total Equity
Total Liabilitas dan Ekuitas
3.455.339
1.358.617
1.189.437
Total Liabilities and Equity
RASIO KEUANGAN Laba Kotor terhadap Penjualan Bersih
FINANCIAL RATIO
6,0% 5,5% 5,8% Gross Profit Margin
Laba (Rugi) Bersih terhadap Penjualan Bersih 2,8% 2,5% 2,2% Net (Loss) Profit Margin Tingkat Pengembalian Aset
8,5%
15,0%
12,3%
Return on Asset
Tingkat Pengembalian terhadap Ekuitas
21,3% 18,4% 29,8% Return on Equity
Rasio Lancar (x)
1,4
5,6
1,7
Current Ratio (x)
Liabilitas/Aset (x)
0,6
0,2
0,6
Asset Solvability (x)
Liabilitas/Ekuitas (x)
1,5
0,2
1,4
Equity Solvability (x)
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Grafik Kinerja Perseroan Performance Graphs Kinerja Penjualan Sales Performance
Kontribusi Pendapatan Revenue Contribution
(Dalam Juta Rupiah/in Million Rupiah)
• Voucher dan kartu perdana Voucher and prepaid card 77,4% • Telepon selular Cellular Phone 20,7% • Lainnya Others 1,9%
8.115.995
7.628.817 5.993.492
2.171.273
919.704 477.538 2011
2012
2013
• Voucher dan kartu perdana • Voucher and prepaid card
• Telepon selular • Cellphone
Pendapatan Bersih Net Revenue
Laba Kotor Gross Profit
(Dalam Juta Rupiah/in Million Rupiah)
(Dalam Juta Rupiah/in Million Rupiah)
628.485
10.484.625
8.194.499
452.315
6.988.245
2011
406.469
2012
2013
2011
2012
2013
5
6
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Laba Usaha Income from Operation
Laba Bersih Comprehensive Income
(Dalam Juta Rupiah/in Million Rupiah)
(Dalam Juta Rupiah/in Million Rupiah) 448.452
298.286
294.906
242.891 203.624 146.817
2011
2012
2013
2011
2012
2013
Financial Position
(Dalam Juta Rupiah/in Million Rupiah)
Liabilitas Liabilities
Ekuitas Equity
(Dalam Juta Rupiah/in Million Rupiah)
(Dalam Juta Rupiah/in Million Rupiah)
3.455.339 1.386.712 2.068.627 1.107.746
1.358.617 1.189.437
697.581 491.856
250.871
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Kinerja Saham Stock Performance
Sepanjang tahun 2013 lalu, kinerja saham TELE terus megalami fluktuasi. Pada awal 2013, harga saham sempat mengalami kenaikan meskipun turun menjelang kuartal II. Pada kuartal II, saham masih turun naik. Harga saham mengalami penurunan signifikan pada kuartal III dan kembali membaik pada kuartal IV. Pada 2 Januari 2013, harga saham TELE dibuka pada harga Rp 540, dan pada 31 Desember 2013, TELE ditutup pada harga Rp 620 atau memberikan keuntungan sebesar 14,8%.
During 2013, TELE’s stock performance continued to fluctuate. In early 2013, the stock price had increased slightly, but decreased when approaching the second quarter. In the second quarter, the stock price was still fluctuating. The stock price had decreased significantly in the third quarter but its performance improved in the fourth quarter. On January 2, 2013 TELE stock price opened at Rp 540, and on December 31, 2013, the stock price closed at Rp 620 which provided a 14.8% gain.
Stock Performance 2012 Periode Period
Harga Tertinggi Highest Price
Harga Terendah Lowest Price
Harga Penutupan Closing Price
Volume Perdagangan Trading Volume
Quarter I
380
315
345
954.571.630
Quarter II
450
340
440
485.794.170
Quarter III
445
355
380
336.980.000
Quarter IV
570
375
540
451.650.000
Stock Performance 2013 Periode Period
Harga Tertinggi Highest Price
Harga Terendah Lowest Price
Harga Penutupan Closing Price
Volume Perdagangan Trading Volume
Quarter I
760
520
730
2.420.807.174
Quarter II
730
590
610
677.955.016
Quarter III
640
385
500
628.119.000
Quarter IV
710
475
620
960.245.000
7
8
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioner and Board of Director’s Report
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
9
10
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Report
Hengky Setiawan
Presiden Komisaris President Commissioner
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Pemegang saham yang terhormat,
Honorable Shareholders,
Industri seluler mengalami tantangan yang cukup berat pada tahun 2013. Pertumbuhan pelanggan yang melambat dan kompetisi yang makin ketat pada pasar smartphone di Indonesia menjadikan sektor distribusi seluler yang digarap Perseroan berpotensi terkena dampak yang cukup signifikan. Selama 2013 ini, Perseroan terus berupaya mempertahankan kinerja dengan berbagai program yang telah disusun pada tahun sebelumnya.
The cellular industry faced a tough challenge in 2013. The decline of customers’ growth and the rigorous competition of the smartphones market in Indonesia potentially affected the cellular distribution sector that was handled by the Company in a significant way. During 2013, the Company attempted to maintain its performance through various programs that had been planned in the previous year.
Namun di balik tantangan selalu tercipta peluang. Meskipun kompetisi mulai ketat, pasar smartphone masih cukup luas di Indonesia. Harga yang makin murah menjadikan produk ini lebih terjangkau sampai ke masyarakat di daerah, sehingga distribusi akan memainkan peran kunci.
Nevertheless, behind every challenge there is always opportunity. Despite the fierce competition, the smartphones market in Indonesia remains a promising prospect. Declining selling price of the products allows it to reach people in rural areas, and therefore makes distribution plays an important role.
Di sisi lain, meningkatnya layanan mobile data yang ditawarkan operator justru bersinergi secara positif dengan maraknya pasar smartphone murah. Layanan data tumbuh signifikan, mobile Internet menjangkau semua lapisan masyarakat. Hal ini memberikan peluang bagi Perseroan untuk menggarap pasarpasar yang menjadi lini usaha.
On the other hand, improvement of mobile data services offered by the operators created a positive synergy with the rise of low-cost smartphones market. Data services have been growing significantly, while mobile internet reaches all level of society. This provides opportunities for the Company to cultivate the markets through its business lines.
KINERJA USAHA
BUSINESS PERFORMANCE
Kami menilai Direksi telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini terbukti dengan peningkatan kinerja Perseroan dalam setahun terakhir ini. Pada tahun 2013, penjualan bersih Perseroan naik sebesar 27,9% menjadi Rp 10,49 triliun dibandingkan tahun 2012 yang hanya Rp Rp 8,20 triliun. dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih Perseroan juga naik sebesar 44,8% menjadi Rp 294,91 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 203,6 miliar. Hal ini menunjukkan Direksi masih mampu menjaga kinerja yang positif di tengah tantangan-tantangan yang cukup berat pada industri seluler di tanah air.
We appraised the Directors for executing their duties well. This was proved by the inclining performance of the Company during the recent year. In 2013, the Company’s net sales increased by 27.9% to Rp 10.49 trillion compared to Rp 8.20 trillion in 2012. Whereas, the Company’s net profit had also increased by 44.8% to Rp 294.91 billion compared to Rp 203.6 billion in the previous year. This shows that the Directors had indeed been maintaining favorable performance despite facing tough challenges in the cellular industry.
Rencana Perseroan untuk fokus memperluas jaringan distribusi seperti yangdijanjikan juga telah dijalankan dengan baik. Sampai akhir Desember 2013, Perseroan telah berhasil membangun sebanyak 94 cabang , 146 outlet, 92 service center dan menambah jumlah reseller hingga 180.000 reseller. Hal ini menjadikan Perseroan sebagai distributor produk seluler terbesar dan terlengkap saat ini.
We believe that the Company’s plan to focus on expanding its distribution network has been executed properly. As of December 2013, the Company had successfully developed 94 branches, 146 outlets, 92 service centers and increased the number of resellers up to 180,000. As a result, the Company has become the largest and most comprehensive mobile distributor today.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Selama tahun 2013, Perseroan terus berkomitmen menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Direksi mampu me-manage resiko-resiko yang timbul akibat tingginya kompetisi pada industri seluler di Indonesia. Meskipun pada tahun 2013 terjadi kenaikan kurs dolar terhadap rupiah, namun Direksi berhasil memanage resiko yang muncul dari kerugian selisih kurs.
During 2013, the Company continued to implement Good Corporate Governance. The Directors was able to manage the risks due to high competition in the cellular industry in Indonesia. Despite the weakening Rupiah against the US dollar in 2013, the Directors successfully managed the risks from foreign exchange losses.
11
12
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Komite Audit juga telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dalam membantu kami melakukan pengawasan terhadap kinerja keuangan Perseroan. Selain itu, kami terus berupaya untuk menjaga komitmen kepada para mitra usaha, baik operator, vendor maupun institusi pemerintah, dan menyesuaikan usaha kami agar tetap comply dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Audit Committee has also been performing very well in helping us to supervise the Company’s financial performance. In addition, we continually strive to maintain a commitment to our business partners, operators, vendors and government institutions, and adjust our efforts to keep complying with the legislation.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Dari sisi tanggung jawab sosial perusahaan, kami juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya-upaya Perseroan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Kami percaya bahwa tanggung jawab sosial perusahaan tidak melulu soal sumbangan dana kepada masyarakat. Pemberdayaan ekonomi yang dilakukan Perseroan untuk meningkatkan usaha kecil yang bergerak dalam distribusi seluler hingga ke pelosok tanah air merupakan bukti nyata tanggung jawab sosial yang telah dilakukan Perseroan.
In terms of corporate social responsibility, we also appreciate the efforts of the Company in conducting community development activities. We believe that the corporate social responsibility is not only about giving donation to the community. Economic empowerment made by the Company to increase small business in the distribution sector was a landmark that social responsibility has been developed by the Company.
Perseroan juga masih aktif membantu kegiatan-kegiatan sosial, di bidang pendidikan maupun sosial kemasyarakatan, baik yang di wilayah operasi atau di luar wilayah operasi. Kami percaya apa yang dilakukan Direksi untuk mendekatkan diri kepada masyarakat akan memberikan keuntungan dan citra yang positif bagi Perseroan, mengingat bisnis Perseroan bersentuhan langsung dengan segala lapisan masyarakat.
The company was also active in helping many social activities, both in education sector and social sector, in the operating regions as well as those outside the operating regions. The Directors’ approach to bring the Company closer to the people will benefit and develop a positive image, bearing in mind that the Company’s business will involve all levels of society.
PELUANG USAHA
BUSINESS OPPORTUNITIES
Tantangan yang dihadapi Perseroan pada tahun 2014 akan makin berat. Industri seluler memasuki babak baru kompetisi layanan data kecepatan tinggi, yang menyajikan tak hanya data yang makin cepat tapi juga tarif yang makin murah. Selain itu, para vendor juga terus berlomba memproduksi smartphone dengan harga yang makin murah. Namun tantangan ini harus kita hadapi serta kita jadikan kesempatan dan peluang bagi Perseroan.
The Company will face more challenging year in 2014. The cellular industry is entering a new round of competition, especially on high-speed data services which provide not only faster data services but also cheaper rates. Besides that, the vendors will continue to compete in producing cheaper smartphones. Nevertheless, we have to face these challenges by creating opportunities for the Company.
Kami percaya pada tahun 2014 industri seluler masih akan berkembang, meskipun tak seagresif tahun-tahun sebelumnya. Tantangannya ada pada layanan data yang terus menunjukkan peningkatan. Kami percaya Direksi akan mampu mengambil peluang yang ada dari tumbuhnya layanan data dan penjualan smartphone dengan harga kompetitif. Kami juga mendukung strategi akuisisi yang akan tetap diambil Perseroan pada tahun 2014 ini.
The mobile industry in 2014 will still be growing, even though it will not be as aggressive as in the previous years. The challenge will be in the data services that continue to improve. We believe that the Directors will be able to take the opportunities to increase the sales of smartphones and data services at competitive prices. We also support the acquisition strategies that will continue to be implemented by the company in 2014.
PENUTUP
CONCLUSION
Kami percaya, satu per satu tantangan akan dapat kami hadapi. Yang diperlukan adalah sikap optimistis dan percaya diri bahwa semua tantangan dapat berubah menjadi peluang. Kami percaya Direksi akan mampu mengatasi tantangan yang ada.
We believe that gradually we can solve all the challenges and problems. All that is needed is to keep optimistic and confident that all challenges have the potential to become opportunities. Subsequently, the Directors will be able to overcome the upcoming challenges.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Akhir kata, kami mengucapkan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih atas kinerja yang telah dicapai Direksi Perseroan selama tahun 2013. Kami berharap kinerja yang positif tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.
Last but not least, we would like to express our high appreciation and gratitude for the performance that had been achieved by the Company’s Directors during 2013. We hope that the performance can be maintained and enhanced in the years to come.
Hengky Setiawan Komisaris Utama/President Commissioner
Dari Kiri ke Kanan Ferry Setiawan (Komisaris) Hengky Setiawan (Komisaris Utama), Lukman Hadikusumo (Komisaris Independen) From Left to Right Ferry Setiawan (Commissioner), Hengky Setiawan (President Commissioner), Lukman Hadikusumo (Independent Commissioner)
13
14
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Tan Lie Pin
Direktur Utama President Director
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Dewan Komisaris dan Pemegang Saham yang Terhormat,
Honorable Board of Commissioners and Shareholders,
Pada awal tahun 2013, manajemen Perseroan telah menetapkan strategi dalam pengembangan jaringan distribusi melalui proses akuisisi perusahaan-perusahaan yang inline dengan bisnis Perseroan sebagai satu langkah untuk mempercepat perluasan jaringan distribusi. Khususnya pada sektor-sektor distribusi yang berkembang luas belakangan ini, seperti distribusi ponsel pintar (smartphone).
At the beginning of 2013, the Company’s management has projectd the development strategy of the distribution network through the acquisition of companies that were in line with the Company’s business as a strategy to accelerate the expansion of the distribution network, particularly in the distribution sectors that are growing significantly such as the smartphones distribution.
Pada tahun 2013, ada tiga proses akuisisi besar yang telah dilakukan Perseroan terhadap perusahaan yang bergerak di bidang distribusi ponsel pintar, sebagai salah satu upaya untuk memperbesar pasar distribusi ponsel pintar di Jabodetabek dan Jawa Barat. Langkah ini tak hanya memiliki arti strategis, tetapi juga terbukti mampu meningkatkan kinerja Perseroan ke arah yang makin baik.
In 2013, there were three major acquisitions of smartphones distribution companies that had been completed by the Company, as an effort to expand the distribution of the smartphones market in Jabodetabek and West Java. This step held not only a strategic significance, but also showed that it could improve the performance of the Company in the future.
KINERJA 2013
PERFORMANCE IN 2013
Pendapatan bersih mencapai Rp 10,49 triliun, naik sebesar 27,9% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,20 triliun. Hal ini menunjukkan langkah-langkah yang diambil manajemen Perseroan selama tahun 2013 lalu sesuai dengan arahan dan program perencanaan yang telah ditetapkan manajemen.
The Company’s net income reached Rp 10.49 trillion, increased by 27.9% compared to the previous year amounted to Rp 8.20 trillion. This showed that the plans that were taken by the Company’s management for the year 2013 were on track with the directions and programs which had been designated by the management.
Dampak dari hasil akuisisi tersebut, Perseroan mencatat penjualan telepon selular naik pesat sebesar 354,7% menjadi Rp 2,17 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 477,54 miliar. Kontribusi telepon selular naik dari 5,8% di 2012 menjadi 20,7% di 2013.
As the impact of these acquisitions, the Company’s recorded an impressive increase of mobile phones sales by 354.7% to Rp 2.17 trillion compared to the previous year which only amounted to Rp 477.54 billion. Contribution from mobile phones sales rose from 5.8% in 2012 to 20.7% in 2013.
Sedangkan kontribusi voucher dan kartu perdana turun dari 93,1% di 2012 menjadi 77,4% di 2013. Meskipun demikian, Perseroan masih mampu meningkatkan penjualan voucher sebesar 6,4% menjadi Rp 8,12 triliun pada tahun 2013 lalu dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,63 triliun.
In the meantime, contribution from the sales of vouchers and prepaid SIM cards decreased from 93.1% in 2012 to 77.4% in 2013. Nonetheless, the Company was able to increase vouchers sales by 6.4% to Rp 8.12 trillion in 2013 compared to the previous year which amounted to Rp 7.63 trillion.
Pada tahun 2013, Perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp 448,45 miliar, atau naik 50,3% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 298,29 miliar. Sedangkan laba bersih naik 44,8% menjadi Rp 294,91 miliar. Hal ini menunjukkan langkah-langkah yang telah dilakukan Perseroan selama tahun 2013 lalu telah sejalan dengan perencanaan.
In 2013, the Company booked an operating profit of Rp 448.45 billion, which translated to an increase of 50.3% comparing to the previous year amounted to Rp 298.29 billion. Meanwhile, the net profit rose by 44.8 % to Rp 294.91 billion. This shows that the measures that was taken by the Company during 2013 had been implemented according to the Company’s plans.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Direksi menyadari bahwa salah satu kunci keberhasilan yang dicapai dalam peningkatan kinerja tersebut karena Direksi tetap memegang teguh pada tata kelola perusahaan yang baik. Salah satunya dengan tetap memegang teguh sistem manajemen risiko. Beberapa strategi yang kami jalankan tersebut tetap mempertimbangkan aspek-aspek bisnis yang berpegang teguh pada kehati-hatian dan pertimbangan-pertimbangan yang tidak keluar dari perencanaan yang telah dicanangkan sebelumnya.
The Directors realized that one of the key to success achieved in the improvement of the Company’s performance was due to the Directors’ persistence to uphold Good Corporate Governance. One of the practices is to firmly implementing the risk management system. Some of the strategies that we executed were still considering the business aspects of prudence and consideration according to the plan that has been initiated.
15
16
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Selain itu, pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris terhadap Direksi juga berjalan sangat baik. Setiap bulan, Direksi dan Dewan Komisaris selalu melaksanakan Rapat Gabungan untuk mengevaluasi pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan Direksi sehingga program kerja tidak melenceng dari apa yang telah disepakati. Direksi juga memegang teguh transparansi dalam mengelola Perseroan sehingga hasil yang dicapai
In addition, the Board of Commissioners has been playing an excellent role to help monitor/supervise the Directors. Monthly meeting between the Directors and Board of Commissioners facilitates the evaluation of achievements made by the Directors in order to ensure that the working progress is according to the Company’s plan. The Directors also uphold transparency in managing the Company so that the results can be achieved.
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI
CHANGES IN COMPOSITION OF THE DIRECTORS
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang telah dilakukan Perseroan pada tanggal 30 Mei 2013 lalu, komposisi Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan. RUPS telah mengangkat dan menetapkan kembali susunan anggota Direksi untuk masa jabatan dua tahun berikutnya sampai 2015. Dengan demikian, susunan Direksi Perseroan adalah Tan Lie Pin sebagai Direktur Utama, Andry Ryanto sebagai Direktur dan Meijaty Jawidjaja sebagai Direktur Tidak Terafiliasi, yang kini diganti namanya menjadi Direktur Independen. Diangkatnya kembali Direksi yang lama ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari Pemegang Saham terhadap apa yang telah kami lakukan selama ini.
In accordance with the results of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) of the Company on May 30, 2013, the composition of the Directors remained unchanged. The AGM decided to appoint and retain the composition of the Directors for the following two years until 2015. The Directors of the Company consists of Mrs. Tan Lie Pin as President Diretor, Mr. Andry Ryanto as Director and Mrs. Meijaty Jawidjaja as Unaffiliated Director, which is now known as Independent Director. The reappointment of the previous Directors in the last AGM showed a high level of confidence from the Shareholders towards the Company’s achievements.
RENCANA 2014
2014 PROJECTION
Pada tahun 2014, Perseroan optimistis industri seluler masih akan berkembang. Perseroan sebagai mitra distribusi operator juga akan memperluas jaringan distribusi sehingga layanan data tersebut dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat pedesaan.
In 2014, the Company is optimistic that the cellular industry will continue to evolve. As the distribution partner of operators, the Company will continue to expand its distribution networks so that the data services are accessible to all levels of society, including those in rural communities.
Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan yang moderat dengan kontribusi terbesarnya tetap disumbangkan dari bisnis voucher. Namun demikian, kontribusi pendapatan dari telepon seluler diharapkan meningkat.
The company targeted a moderate growth in sales with voucher business as its major contribution. However, revenue contribution from mobile phones sales is expected to increase.
Untuk memperkuat pangsa pasar penjualan smartphone di Indonesia, Perseroan juga masih akan meneruskan rencana akuisisi distributor sejenis di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga akan konsisten membangun brand sendiri dengan fokus utama pada pengembangan smartphone lokal berharga murah.
In order to strengthen the market share of smartphone sales in Indonesia, the Company will still go through with the acquisition of similiar distributor in Indonesia. In addition, the company will continue to develop our own brand, Tiphone, with the main focus on the development of local low-priced smartphones.
APRESIASI
ACKNOWLEDGEMENT
Mewakili Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pemegang saham, Dewan Komisaris, pelanggan, mitra usaha, dan para pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada manajemen selama ini. Tak lupa juga saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan yang telah menunjukkan dedikasi dan profesionalisme dalam bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilainilai perusahaan. Kami yakin dengan dukungan semua
Representing the Directors, I would like to thank the shareholders, the Board of Commissioners, customers, business partners, and other stakeholders for their continuous supports and confidence in the management. We also like to offer our highest appreciation to all employees who have shown their dedication and professionalism at work by maintaining the Company’s values. We believe with the support of all parties, the Company will continue to strive in contributing to the public, as well as to achieve
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
pihak, di masa mendatang Perseroan semakin memberi manfaat bagi masyarakat, serta dapat mencapai visi yaitu menjadi penyedia jasa, produk, konten, dan multimedia telekomunikasi selular yang terkemuka dan terutama di Indonesia.
its vision to provide prominent services, products, contents, and multimedia cellular communication especially in Indonesia.
Tan Lie Pin Direktur Utama
Dari Kiri ke Kanan Meijati Jawidjaja (Direktur Independen), Tan Lie Pin (Direktur Utama), Andry Ryanto (Direktur) From Left to Right Meijati Jawidjaja (Independent Director), Tan Lie Pin (President Director), Andry Ryanto (Director)
17
18
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Profil Perusahaan
Company Profile
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
19
20
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Informasi Perusahaan Corporate Information NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk
TAHUN BERDIRI
ESTABLISHMENT YEAR
25 Juni 2008
KODE SAHAM
STOCK CODE
TELE
ALAMAT ADDRESS Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 2-A Kebon Kelapa, Gambir Jakarta 10120 Tel. (62-21) 386.7888 Fax. (62-21) 386.7887
AKta pendirian
Deed of establishment
Perseroan didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris David, S.H., No. 62 tanggal 25 Juni 2008. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-41619.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 77, tanggal 23 September 2008. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 161 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, pada tanggal 18 Agustus 2011. The Company) was established in Jakarta based on Notarial Deed No.62 by David, S.H., dated June 25, 2008. The deed of the Company’s establishment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-41619.AH.01.01 Tahun 2008, dated July 16, 2008, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 77, dated September 23, 2008. The Articles of Association have been amended for several times, most recently by Deed No. 161, dated August 18, 2011 of Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.
KEGIATAN USAHA
Company Activities
Kegiatan usaha utama Perseroan dan anak perusahaannya adalah menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon selular berikut suku cadang, asesoris, pulsa serta jasa perbaikan dan penyedia konten melalui Anak Perusahaan. The activities of the Company and its Subsidiaries are trading of telecommunications and services, such as trading mobile phone voucher, prepaid and postpaid card, reparation services and content provider.
PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDERS
PT Upaya Cipta Sejahtera: 45,68% PT Esa Utama Inti Persada: 18,27% Masyarakat: 36,05%
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Visi, Misi, Strategi Vision, Mission, Strateg y
Menjadi penyedia jasa, produk, konten, dan multimedia telekomunikasi selular yang terkemuka dan terutama di Indonesia.
Visi Vision
To become the leading and prime service, product, content, and cellular telecommunication media provider in Indonesia.
• Menyukseskan peran kemitraan yang terpercaya. • Berperan aktif dalam pembangunan masyarakat teknologi informasi di Indonesia.
• Promoting the role of a trusted partnership.
Misi Mission
• Playing an active role in the development of Indonesian information technology community.
• Pengembangan sumber daya. • Membangun kesisteman dan ketatalaksanaan. • Penerapan sistem informasi untuk menunjang bisnis secara menyeluruh.
Strategi Strategy
• Resources development. • System and management building. • Implementation of information systems to support the overall business.
21
22
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Jejak Langkah Perusahaan Company Milestone
2013 2012 2011
Mengakuisisi PT Mitra Telekomunikasi Seluler Indonesia , PT Poin Multi Media Nusantara, PT Perdana Mulia Makmur Acquired PT Mitra Telekomunikasi Seluler Indonesia, PT Poin Multi Media Nusantara, PT Perdana Mulia Makmur
Tercatat di Bursa Efek Indonesia Listed on Indonesia Stock Exchange Mengakuisisi 99,90% saham PT Excel Utama Indonesia dan 99,95% saham PT Telesindo Shop Acquired 99,90% PT Excel Utama Indonesia and 99,95% PT Telesindo Shop
2010
PT Setia Utama Service dan PT Setia Utama Media Aplikasi didirikan
2008
Merek Tiphone pertama kali diperkenalkan pada pasar Indonesia
2006
PT Excel Utama Indonesia didirikan
2001
1997
1992
PT Setia Utama Service dan PT Setia Utama Media Aplikasi was established
Tiphone brand was first introduced into the Indonesian market
PT Excel Utama Indonesia was incorporated
Singtel mengakuisisi saham di telkomsel, dan memicu ekspansi yang agresif ke pasar telepon seluler. PT Telesindo Shop didirikan Singtel acquired a stake in telkomsel, and sparked an aggressive expansion into cellular phone market. PT Telesindo shop was incorporated
Telesindo Shop pertama berdiri berkolaborasi dengan Telkomsel First Telesindo Shop was established in collaboration with Telkomsel
Sang pendiri, Hengky Setiawan memulai bisnis telepon seluler dengan didirikannya toko pertama Founder, Hengky Setiawan started in the cellular phone business, established first shop
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Sekilas Perusahaan Company at A Glance
Pada tanggal 25 Juni 2008, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk didirikan untuk menjawab kebutuhan industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Bidang usaha Perseroan adalah perdagangan perangkat telekomunikasi, yaitu telepon seluler beserta suku cadang, aksesoris, pulsa, dan jasa perbaikan (reparasi).
On June 25, 2008 , PT Tiphone Mobile Indonesia,Tbk was incorporated to meet the needs of the cellular telecommunications industry in Indonesia. The Company’s business is trading of telecommunications devices, namely mobile phones and their parts, accessories, prepaid vouchers, and service centers for mobile phones (reparation).
Sebagai perusahaan yang terus berkembang dan menjadi yang terdepan, Perseroan memiliki cakupan layanan yang luas serta mengusung prinsip bisnis one stop solution. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk dikenal luas dalam bidang telekomunikasi sebagai Perseroan yang menyuguhkan layanan penjualan pulsa isi ulang dan kartu perdana, penjualan telepon seluler dan perangkat komunikasi, layanan purna jual, serta layanan penyedia konten.
As a company that continues to grow and become the market leader, the Company acquires a wide scope of services as well as carries the concept of business principle as a one stop solution. PT Tiphone Mobile Indonesia, Tbk widely known in the telecommunication sector, as a Company that provides trading services such as prepaid vouchers and SIM cards, mobile phones and other communication devices, after-sales services as well as content services provider.
Perseroan memulai usahanya di industri telekomunikasi seluler dengan meluncurkan produk ponsel bermerek Tiphone. Ponsel Tiphone hadir dengan desain modern dan menarik, serta dilengkapi fitur-fitur terbaru yang ditawarkan dengan harga terjangkau jika dibandingkan dengan produk-produk sekelasnya.
The Company started its business in the cellular telecommunication industry by launching its own brand mobile products called Tiphone. Tiphone mobile phones introduced with a modern and attractive design, and equipped with the latest features offered at an affordable price when compared with products in its class.
hPada tahun 2010, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk melakukan perluasan bidang usahanya ke bidang jasa perbaikan (reparasi) telepon seluler dan penyediaan aplikasi dan konten telepon seluler dengan mendirikan dua anak perusahaan, yaitu PT Setia Utama Service (SUS) dan PT Setia Utama Media Aplikasi (SUMA).
In 2010, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk expanded its business unit to cellular services center (reparation) and provider of cellular phone applications and content by establishing two subsidiaries, namely PT SetiaUtama Service (SUS) and PT SetiaUtama Media Aplikasi (SUMA).
Di awal tahun 2011, Perseroan kembali melakukan akuisisi pada dua perusahaan, yaitu Telesindo Shop (TS) yang bergerak pada bidang retail dan outlet, serta PT Excel Utama Indonesia (EUI) yang merupakan dealer nasional dan distributor XL Axiata. Dengan pengembangan ini, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk meyakini bahwa hubungan kerjasama dan kontribusi positif antara Perseroan dan Anak Perusahaan dapat meningkatkan kinerja Perseroan.
In early 2011, the Company continued to acquire two companies, namely PT Telesindo Shop (TS) operated in the field of retail and outlets, as well as PT Excel Utama Indonesia (EUI), a national dealer and distributor for XL Axiata. With this development, PT Tiphone Mobile Indonesia,Tbk believed that the positive relationship between cooperation and contribution of the Company and its subsidiaries can improve the performance of the Company.
Sebagai perusahaan yang terus berkembang dan menjadi yang terbaik, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk tak hanya fokus dalam menggelar bisnis utamanya, Perseroan juga memerhatikan pentingnya layanan tambahan bagi kemudahan dan kenyamanan konsumen. Untuk itu Perseroan melengkapi layanannya dengan menyediakan produk telepon seluler merek internasional, disamping merek Tiphone, berserta aksesorisnya. Tak ketinggalan, Perseroan juga menawarkan jasa perbaikan perangkat keras dan lunak, penjualan suku cadang, serta galeri produk yang didukung dengan konsep toko retail terbaru.
As a leading company that continues to grow, PT Tiphone Mobile Indonesia, Tbk focuses not only on its core business line, but also develops additional services to meet consumers’ satisfaction. Therefore, the Company complements its services by providing cellular phone products with international brands, besides Tiphone brand, as well as its accessories. The Company also offers repair services for hardware and software, sales of spare parts, as well as a gallery of products that are supported by the latest retail store concept.
23
24
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Hingga bulan November tahun 2013, Perseroan telah menjadi distributor untuk sejumlah merek ponsel ternama, seperti Samsung, LG, HTC, Apple. Keseriusan Perseroan untuk menjadi distributor terdepan ditunjukkan dengan melakukan sejumlah langkah strategis, seperti menjalin kerjasama distribusi produk ponsel LG dengan cakupan nasional, serta melakukan akuisisi pada sejumlah distributor besar, seperti mengakuisisi PT Mitra Telekomunikasi Selular yang merupakan importir dan distributor produk Apple, serta mengakuisisi PT Poin Multimedia Nusantara sebagai distributor Samsung di wilayah Bandung.
Until November 2013, the Company has been a distributor for a number of well-known brands of mobile phones, such as Samsung, LG, HTC and Apple. The determination of the Company to become the leading distributor in Indonesia is showed by performing a number of strategic moves, such as establishing a distribution channel with LG Mobile by providing national coverage as well as acquiring of a number of major distributors. Examples of major distributors that were acquired are PT Mitra Telekomunikasi Selular, an importer and distributor of Apple products, and PT Poin Multimedia Nusantara, a distributor of Samsung Mobile in Bandung, West Java.
Dalam penjualan kartu perdana prabayar dan voucher isi ulang, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk menjalin kerjasama dengan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dan Telkom Flexi yang merupakan grup PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, serta PT XL Axiata Tbk dengan cakupan sebesar 68 persen dari seluruh Industri yang terdaftar. Keberhasilan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk dalam melakukan penjualan kartu perdana prabayar dan voucher isi ulang telah diakui oleh sejumlah operator yang menjadi rekanan. Hal tersebut tercermin dengan diraihnya sejumlah penghargaan bagi Perseroan, beberapa diantaranya adalah menjadi Distributor Telkomsel Terbaik untuk 9 tahun secara beruntun, dan Distributor XL Axiata Terbaik untuk 5 tahun berturut-turut.
In the case of prepaid SIM cards and vouchers trading, PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. established a cooperation with PT Telkomunikasi Seluler (Telkomsel) and Telkom Flexi, both are part of Telekomunikasi Indonesia, Tbk Group companies, as well as PT XL Axiata Tbk, with a scope of 68 percent of the whole listed Industry. The success of PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk in selling prepaid SIM card and voucher has been recognized by a number of operator partners. This is reflected by the numerous awards achieved by the Company, including Telkomsel Best Distributor for 9 years in a row, and XL Axiata Best Distributor for 5 years in a row.
Perseroan menjalankan kegiatan usahanya melalui dua jalur, yaitu distribusi dan ritel. Mengingat Indonesia memiliki wilayah yang luas, maka Perseroan menyediakan layanan distribusi yang kuat dan infrastruktur yang terus berkembang bagi produsen perangkat telekomunikasi seluler dan operator seluler. Hingga kini Perseroan memiliki jangkauan yang paling luas di Indonesia mencakup Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Batam, Kalimantan, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Ambon, hingga Papua.
The Company operates its business activities through two business line, distribution and retail. Since Indonesia has large areas, the Company has to provide a strong distribution and service infrastructure that is sustaining for the growth of cellular telecommunication device manufacturers and operators. Until now the company has the most extensive coverage in Indonesia including North Sumatra, Central Sumatra, South Sumatra, Batam, Kalimantan, Jakarta, Central Java, West Java, East Java, Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, Sulawesi, Ambon, and also as far as Papua.
Untuk jalur distribusi di bidang bisnis voucher, Perseroan menggunakan konsep jalur distribusi modern untuk memastikan produk dapat sampai ke tangan pengguna. Distribusi dimulai dari Dealer Resmi yang mendistribusikan barang ke dua pihak, yaitu Sub Dealer pihak ketiga dan Sub Dealer Perseroan. Reseller akan mendapat distribusi dari Sub Dealer pihak ketiga dan Sub Dealer Perseoran. Sedangkan pengguna akan mendapatkan produk Perseroan melalui Toko Ritel Perseroan dan Reseller.
In term of the voucher distribution business line, the Company created modern distribution channels concept to ensure that the products can directly reach the customers. Distribution starts from Authorized Dealers who distribute products to two parties, namely the Sub-Dealer and Sub-Dealer from third-party companies. Resellers will receive distributions from the both Sub-Dealers and third party Sub-Dealers. Finally, the customers will get the products through the Company’s Retail Stores and Resellers.
Sedangkan untuk pendistribusian telepon seluler, produk akan diteruskan langsung oleh Vendor ke Perseroan. Kemudian Perseroan akan mendistribusikan produk ke Master Dealer dan Kantor Cabang. Master Dealer akan meneruskan produk ke Dealer yang kemudian memasarkannya langsung ke Pengguna. Sedangkan produk dari Kantor Cabang akan diteruskan ke Toko Ritel milik Perseroan yang langsung memasarkan ke Pengguna.
On the other hand, in term of the cellular phone distribution business line, the product will be forwarded directly from vendor to the Company. Then the Company will distribute the products to the Master Dealers and Branch Offices. Master Dealers will forward the products to the Dealers who will ultimately sell the products to the customers. In the meantime, products from the Branch Offices will be forwarded to the Company’s Retail Stores and from then they will market the products directly to the customers.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Sejak tahun 1992, pada saat pendiri Perseroan yaitu Bapak Hengky Setiawan memulai binis telepon seluler, hingga bulan November 2013 Perseroan telah memiliki 94 cabang, 146 outlet, 92 service center, dan 180 ribu reseller aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan kini Perseroan melirik pasar luar negeri. Dalam upayanya ini Perseroan pada tahun 2013 lalu telah menjalin kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), yang merupakan grup PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, untuk mendistribusikan voucher ke Hong Kong dan Malaysia.
Since 1992, when the founder of the Company, Mr. Hengky Setiawan started the cellular phone business, the Company has 94 branches, 146 outlets, 92 service centers, and 180 thousand active resellers throughout Indonesia as of the end of 2013. The Company is now confidence to look into overseas market. In 2013, the Company had established cooperation with PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), part of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk group based in Malaysia, to distribute vouchers to Hong Kong and Malaysia.
Strategi lain yang dilakukan Perseroan dalam pendistribusian produk adalah dengan melakukan promosi produk melalui katalog bank nasional dan juga internasional yang dibagikan kepada nasabah kartu kredit dan perbankan dari sejumlah bank yang bekerjasama dengan Perseroan.
Another strategy implemented by the Company in product distribution was to promote through catalogs of national and international banks that were distributed to credit card and banking customers of a number of banks that collaborated with the Company.
Untuk mendukung semua usaha yang dijalankan dan mempercepat pertumbuhan Perseroan, maka pada Januari tahun 2012 Perseroan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (IDX) dengan kode perdangan saham TELE. Hingga 31 Desember 2013, saham Perseroan telah berjumlah 5.472.508.880 Perseroan yakin dan percaya diri bahwa pencapaian Perseroan akan terus berkembang dan meningkat dari tahun ke tahun.
In order to support all businesses and to accelerate the growth of the Company, in January 2012 the Company began listing its shares in the Indonesia Stock Exchange (IDX) with stock trading code TELE. As of December 31, 2013, the Company has issued 5,472,508,880 shares. The Company is assured and confident that its achievement will continue to evolve and improve from year to year.
Kemajuan Perseroan tidak terlepas dari beberapa faktor yang memberi kontribusi positif, yaitu kondisi perekonomian Indonesia yang kondusif dan stabil, perkembangan dan ketersediaan akses teknologi seluler, penetrasi pengguna telepon seluler yang semakin meningkat, berkembangnya fitur dan fungsi telepon seluler, dan banyaknya operator jaringan seluler yang kini bersaing ketat dalam iklim industri yang positif.
The progress of the Company depends on many factors that have positive contributions, such as the conduciveness and stability of Indonesian economy, the development and availability of cellular technology access, penetration of cellular phone users, the development of cellular phone features and functions, as well as the tight competitions between network cellular operators which create a positive climate for the Industry.
25
26
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Struktur Kepemilikan Perseroan Corporate Structure
PT Upaya Cipta Sejahtera
PT Esa Utama Inti Persada
Public
45.68%
18.27%
36.05%
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk
PT Telesindo Shop
PT Excel Utama Indonesia
PT Setia Utama Services
PT Setia Utama Media Aplikasi
Distribution & Retail
Distribution
Service Center
Content Provider
PT Mitra Telekomunikasi Selular iPhone Importir & Distributor
PT. Poin Multi Media Nusantara Samsung Distributor for Bandung Area
PT. Perdana Mulia Makmur Samsung Distributor for Greater Jakarta Area
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Struktur Organisasi Perseroan Company Organizational Structures Dewan Komisaris Board of Commissioner Direktur Utama President Director
Marketing & Sales Director
SVP Internal Audit
SVP Corporate Secretary
SVP Business Development
Finance Director
SVP Product Development
SVP Budgeting & Controling
SVP Marketing
SVP Accounting
SVP Information Technology
SVP Human Resources
SVP General Affairs SVP Channel Management
SVP Treasury &Tax SVP Logistics
27
28
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Entitas Anak Subsidiaries
Entitas Anak
Lokasi
Bidang Usaha
Tahun Beroperasi
Kepemilikan
Komersial Subsidiaries
Location
Line of Business
Commercial Date
Ownership
PT Telesindo Shop
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No.3-3A
Perdagangan
2001
99.95%
Jakarta 11160
PT Excel Utama Indonesia (EUI)
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 2D
Perdagangan
Jakarta 11160
Trading
PT Setia Utama Services
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 1C
Jasa Service
Jakarta 11160
Service Center
PT Setia Utama Media Aplikasi
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 1B
Jasa Konten
Jakarta 11160
Content Provider
PT Mitra Telekomunikasi Selular
Thamrin Residences Offices Park
Perdagangan
BlokR/C No.2, Jakarta
Trading
PT Poin Multi Media Nusantara
Istana Pasteur Regency CRA No. 33 Perdagangan
Bandung
Trading
PT Perdana Mulia Makmur
Mangga Dua Square Blok D No. 29
Perdagangan
GunungSahari, Jakarta
Trading
PT SUMA Aplikasi Market *
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 2A
Jasa Konten
Jakarta 11160
Content Provider
* Dimiliki Secara Tidak Langsung (Indirect Ownership)
2008 2010 2011 2009 2013 2010 2011
99.90% 99.00% 99.90% 99.99% 99.99% 99.99% 51%
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Budaya Perseroan Corporate Culture
Trust Innovative Proud Harmony Optimistic Nice Energetic
Saling Percaya Saling percaya merupakan kunci utama dalam membina kerjasama di dalam tim. Trust Mutual trust is the key in fostering cooperation within the team. Inovasi tiada henti Inovasi secara berkesinambungan mutlak dilakukan demi keberlangsungan Perseroan di masa depan Innovative The continuous innovation is a must for the continuation of the Company in the future Kebanggaan sebagai karyawan Mempertebal kesetiaan karyawan terhadap Perseroan Pride As an employee strengthens the loyalty to the Company Serasi, rukun dan damai Menciptakan keharmonisan hubungan antarkaryawan dan lingkungan Harmony Is the basis for the creation of ideal living among employees and the environment Optimis dalam bekerja Optimisme adalah langkah pertama untuk menggapai prestasi Optimistic Is the initial assets to obtain achievements Baik hati dan menyenangkan Meningkatkan suasana bekerja yang kondusif Nice Represents a manner that improves favourable working atmospheres Bekerja penuh semangat Karakter yang dapat menciptakan produktifitas dalam bekerja Energetic Belong to characters that can create work productivity
29
30
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner Profile Hengky Setiawan Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak Agustus 2011. Beliau pernah menjabat Direktur Utama Perseroan sejak 25 Agustus 2010 hingga Juni 2011. Selain sebagai Komisaris Utama Perseroan, beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Telesindo Shop (2001-sekarang), Direktur PT Setia Utama Investama (2008-sekarang), Direktur PT Setia Utama Towerindo (2008-sekarang), dan Direktur PT Akses Makmur Bersama (2010-sekarang). Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara jurusan Akuntansi pada tahun 1993.
Hengky Setiawan Commissioner Indonesian citizen, 44 years. He served as a Commissioner of the Company since August 2011. He was formerly Director of the Company since August 25, 2010 until June 2011. He currently also serves as Director of PT Telesindo Shop (2001-present), Director of PT Setia Utama Investama (2008-present), Director of PT Setia Utama Towerindo (2008-present), and Director of PT Akses Makmur Bersama (2010-present). He completed his education from the Faculty of Economics, University of Tarumanagara majoring in Accounting in 1993.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Ferry Setiawan Komisaris Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Agustus 2011. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Perseroan tahun 2009. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Setia Utama Telecom sejak 2002, sebagai Komisaris PT Setia Utama Telestar sejak 2002, sebagai Direktur Utama PT Excel Utama Indonesia sejak 2006, sebagai Komisaris PT Solusi Marketing Advertising sejak 2008, sebagai Direktur PT Esa Utama Inti Persada sejak 2008, sebagai Direktur PT Pulsa Inti Nasional sejak 2008, sebagai Direktur PT Universal Service Center sejak 2010, sebagai Direktur PT Multi Pulsa Nusantara sejak 2010 dan sebagai Direktur PT Setia Utama Media Aplikasi sejak 2011. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara jurusan Manajemen pada tahun 1996,
Lukman Hadikusumo Komisaris Independen Warganegara Indonesia, 66. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen sejak 2011. Karirnya diawali sebagai Money Market Officer di Bank Dagang Negara (19681978), kemudian menjadi Money Market Manager PT Indovest (1978-1982). Setelah itu beliau berkarir di Citibank, NA sebagai Money Market Group Head. Jabatan Director hingga menjadi President Director disandangnya saat bergabung ke Bank Bumiputera (19891994). Kemudian beliau menjabat President Director di PT Perkasa Finance (1994-2000) lalu menjadi Financial Consultant di PT Global Teleshop (2000-2006) dan sebagai Advisor di Telesindo Shop (2006-2011). Beliau lulus dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta pada tahun 1977 dengan memperoleh gelar Sarjana Bisnis Administrasi.
Ferry Setiawan commissioner
Indonesian citizen, 39 years. He served as Commissioner since August 2011. Previously he worked as a Director of the Company in 2009. Currently he also serves as Director of PT Setia Utama Telecom since 2002, as a Commissioner of PT Setia Utama Telestar since 2002, as a Director of PT Excel Utama Indonesia since 2006 , as Commissioner of PT Solusi Marketing Advertising since 2008, as Director of PT Esa Utama Inti Persada since 2008, as Director of the PT Pulsa Inti Nasional since 2008, as Director of PT Universal Service Center since 2010, as Director of PT Multi Pulsa Nusantara since 2010 and as a Director of PT Setia Utama Media Aplikasi since 2011. He obtained a degree in Economics from Management Department, University of Tarumanagara in 1996,
Lukman Hadikusumo Independent Commissioner Indonesian citizen, 66. He was appointed as an Independent Commissioner since 2011. He began his career as a Money Market Officer at Bank Dagang Negara ( 1968-1978 ), and then became Money Market Manager of PT Indovest ( 19781982 ). After that he continued his career at Citibank, NA as Money Market Group Head. He held several positions in Bank Bumiputera, from Director to President Director ( 1989 to 1994 ). He served as President Director at PT Perkasa Finance (1994-2000) and then became Financial Consultant at PT Global Teleshop (2000-2006) and as an Advisor in Telesindo Shop ( 2006-2011 ). He graduated from the University of 17 Agustus 1945 Jakarta in 1977 with a Bachelor’s degree in Business Administration.
31
32
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Profil Direksi
Board of Director Profile Tan Lie Pin Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama sejak 2011. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Deputy Direktur Pengembangan Bisnis pada PT Telesindo Shop sejak April 2008. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Deputy Direktur Pengembangan Bisnis Perseroan (20092011), sebagai Country Manager (Koordinator Wilayah) PT Telechoice Indonesia (2005-2008), Direktur Penjualan PT Teletama Artha Mandiri (2004-2005), Direktur Pemasaran Selular Group (2000-2004), Kepala Pengembangan Bisnis, Manajer Pemasaran dan Manajer Ritel, sebagai Manajer Pemasaran PT Bima Sakti Usindo Perkasa (1999), sebagai Manajer Penjualan pada PT Bahagia Pratama Utama (19951997) serta sebagai Customer Service Manager (1993-1994). Beliau menyelesaikan pendidikan Diploma 3 dari Universitas Jayabaya tahun 1983 jurusan Akuntansi.
Tan Lie Pin President Director
Indonesian citizen, 49 years. She served as a Director since 2011. Previously, she served as Deputy Director of the Company. Currently he also serves as Deputy Director of Business Development at PT Telesindo Shop since April 2008. Previously, she served as Deputy Director of the Business Development Company (2009-2011), as Country Manager (Regional Coordinator) PT Tele Choice Indonesia (2005-2008), Sales Director of PT Teletama Artha Mandiri (2004-2005), Director of Marketing Selular Group (2000-2004), Head of Business Development, Marketing Manager and Retail Manager, the Marketing Manager of PT Bima Sakti Usindo Perkasa (1999), as a Sales Manager at PT Bahagia Pratama Utama (1995-1997) as well as the Customer Service Manager (1993-1994). She graduated from the Diploma Program of University Jayabaya majoring in Accounting in 1983.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Andry Ryanto Direktur Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Beliau menjabat sebagai Wakil Direktur Utama sejak tahun 2012. Mengawali karirnya pertama kali sebagai staf pemasaran di PT Bank Dagang Nasional Indonesia Surakarta (1993-1994). Karirnya berlanjut sebagai Sales Eksekutif hingga Koordinator Sales di PT Auto Cipta Karya Isuzu (1995-2000). Selanjutnya beliau menjadi Sales Manager di PT Cahaya Hyundai (2001 2002). Posisi Branch Manager ditapakinya di Telesindo Shop Bandung (2002-2003) hingga menduduki jabatan General Manager Kalimantan di PT Telesindo Shop Balikpapan (2004-2012). Beliau memperoleh gelar S1 Ekonomi dari STIE Malangkucecwara Malang (1993),
Meijaty Jawidjaja Direktur Independen
Andry Ryanto Director
Indonesian citizen, 44 years. He served as Deputy Director since 2012.
He began his career first as a marketing staff in PT Bank Dagang Nasional Indonesia Surakarta (1993-1994). Continued his career as a Sales Executive to Sales Coordinator at PT Cipta Karya Auto Isuzu (1995-2000). Subsequently he became Sales Manager at PT Cahaya Hyundai (2001 2002). As a Branch Manager in Telesindo Shop Bandung (2002-2003) to occupy the post of Kalimantan General Manager at PT Telesindo Shop Balikpapan (2004-2012). He earned a degree in Economics from STIE Malangkucecwara S1 Malang (1993),
Meijaty Jawidjaja Independent Director
Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak Juni 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Manajer Senior Keuangan di PT Telesindo Shop Group sejak Januari 2008. Karirnya diawali sebagai Kepala Divisi pada PT Maju Persada Triguna dan Bina Karya Trijasa (1993 1996), perusahaan bergerak di bidang konsultan manajemen, akunting dan pajak. Pernah menjabat sebagai Manajer Akunting pada PT Gapura Kriya Lestari (1996), Manajer Keuangan pada PT Rasa Indoselera (1997), Kepala Audit Internal pada PT Primaswadana Perkasa Finance (1997-2000), Manajer Audit pada PT Paragon (2000-2001), Manajer Audit pada PT Naramitra Tarra.
Indonesian citizen, 42 years. She served as Chief Financial Officer since June 2011. Currently she also serves as Senior Manager Finance at PT Telesindo Shop Group since January 2008. Her career began as Head of Division at PT Maju Bina Karya Persada Triguna and Bina Karya Trijasa (19931996), a company engaged in the management consulting, accounting and tax. Has served as Accounting Manager at PT Gapura Kriya Lestari (1996), Finance Manager at PT Rasa Indoselera (1997), Head of Internal Audit at PT Primaswadana Perkasa Finance (1997-2000), Audit Manager at PT Paragon (2000-2001), Manager audit at PT Naramitra Tarra.
Beliau merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1994.
She obtained his Degree in Faculty of Economics Department of Accounting of the University Tarumanagara in 1994.
33
34
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Sumber Daya Manusia Human Resources
Dalam perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan retail, sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting. Mereka menjadi ujung tombak dalam mencapai visi dan misi Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan menilai keberadaan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan Perseroan sebagai perusahaan distribusi yang berkelas dunia.
In a company that engaged in distribution and retail sectors, human resources are the most important asset. Human resources are the key success in achieving the vision and mission of the Company. Therefore, to employ reliable and quality employees is necessary to achieve our goal as a worldclass distribution company.
Sebagian besar sumber daya manusia yang ada di Perseroan sudah bergabung beberapa tahun dengan Perseroan. Ada yang memulai karirnya dari bawah dan ada juga yang bergabung ketika Perseroan membutuhkan posisi-posisi tertentu yang mengharuskan rekrutmen dari luar. Banyak dari mereka memiliki pengalaman di usaha sejenis.
Most of the employees have joined the Company over the years. Many of them started their career from the bottom. The Company also recruits managers and executives through professional recruitment process. Many of them have experiences in retail industry, similar with the Company line of business.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
TRAINING AND DEVELOPMENT
Sebagai aset yang penting, Perseroan secara rutin selalu memberikan program pelatihan dan pengembangan bagi sumber daya manusia, sehingga mereka bisa terus meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya. Hal ini mengingat industri seluler merupakan industri yang berkembang sangat cepat, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang terus belajar dan menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan industri dan keinginan pelanggan.
As a valuable asset, the Company always provides training and development programs routinely for the employees, so that they can develop their knowledge and skills. Bearing in mind that the cellular industry is growing rapidly, it is important to have human capital that able to continuously learning and adapt. with the industry developments and customer expectations.
Semua sumber daya manusia yang ada di Perseroan memperoleh kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai prestasi setinggi-tingginya serta menunjukkan potensi yang dimilikinya sebagai aset perusahaan melalui kompetisi yang sehat.
Everyone in the Company has equal development opportunities in order to perform their best and demonstrate their potential as the company assets through fair competition.
Adapun beberapa pelatihan yang telah diberikan Perseroan kepada sumber daya manusia selama tahun 2013 antara lain pelatihan manajemen retail, pelatihan teknisi service center, pelatihan customer service, pelatihan teknologi informasi, pelatihan ketentuan regulasi bursa dan pelatihan manajemen lainnya.
Some of the training that had been given to the employees during 2013 included retail management training, service center technician training, customer service training, information technology training, stock exchange regulatory training and other management training.
PENGHARGAAN
REWARD
Untuk menghargai kontribusi yang diberikan oleh sumber daya manusia, Perseroan memberikan penghargaan bagi mereka. Selain gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya, Perseroan juga memberikan penghargaan kepada sumber daya manusia yang berprestasi dan telah menunjukkan loyalitas yang tinggi kepada Perseroan, seperti bonus, pendidikan dan pelatihan serta fasilitas lainnya yangdisesuaikan dengan kinerja karyawan.
In order to appreciate the employees’ contribution, the Company compensates them with rewards. In addition to the salaries, allowances and other facilities that are paid to the employees, the Company also rewards those with exceptional achievement and loyalty with bonuses, training and education as well as other facilities according to their performance.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
KOMPOSISI KARYAWAN PERSEROAN/COMPANY EMPLOYEE COMPOSITION
Jabatan Position
2013 2012 Perseroan Entitas Anak Total Perseroan Entitas Total Company Subsidiaries Total Company Subsidiaries Total
Direksi/Director
5
15
20
6
12
18
Manager
25
82
107
31
87
118
Supervisor
9
218
227
9
230
239
Staff
75
2.491
2.566
65
2.688
2.753
Non Staff
12
550
562
17
310
327
Jumlah/Total
126
3.356
3.482
128
3.327
3.455
Pendidikan Education Pasca Sarjana/Post Graduate
2013 2012 Perseroan Entitas Anak Total Perseroan Entitas Total Company Subsidiaries Total Company Subsidiaries Total 3
6
9
3
6
9
Sarjana/University
84
686
770
83
468
551
Diploma/Vocational
13
1.266
1.279
18
1.379
1.397
Non Akademi/Non Academy
26
1.398
1.424
24
1.474
1.498
3.482
128
3.327
3.455
Jumlah/Total 126 3.356
Umur (Tahun) Age (year)
2013 2012 Perseroan Entitas Anak Total Perseroan Company Subsidiaries Total Company
Entitas Subsidiaries
Total Total
<= 20
8
403
411
1
370
371
21-30
60
2.197
2.257
46
2.227
2.273
31-40
44
672
716
63
658
721
41-50
12
79
91
14
66
80
>=51
2
5
7
4
6
10
Jumlah/Total
126
3.356
3.482
128
3.327
3.455
Status Status
2013 Perseroan Entitas Anak Company Subsidiaries
2012 Total Perseroan Entitas Total Total Company Subsidiaries Total
Pegawai Tetap/Permanent
94
2.142
2.236
79
2.187
2.266
Pegawai Kontrak/Contract
32
1.214
1.246
49
1.140
1.189
Jumlah/Total
126
3.356
3.482
128
3.327
3.455
35
36
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Jaringan Perusahaan Company Network Coverage
North Sumatera
Central Sumatera
South Sumatera
West Java Central Java East Java Bali
Jaringan nasional, dari Aceh hingga Papua
Nationwide coverage
network, from Aceh to Papua
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
146 Gerai outlets
92
Ambon
Pusat Layanan
Sulawesi
service centers
Papua
NTT NTB
94
180.000
Kantor Cabang
Penjual Aktif
branches
active resellers
37
38
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Kronologi Pencatatan Saham Chronolog y of Stock Listing Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Januari 2012, setelah mendapatkan pernyataan efektif Bapepam LK pada tanggal 29 Desember 2011 . Perseroan menawarkan sekitar 1,35 miliar saham atau sekitar 25,23 persen dengan harga Rp 310 per saham, dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Total uang yang berhasil dihimpun mencapai Rp 418,5 miliar. Perseroan menunjuk Sinar Mas sekuritas sebagai penjamin emisi. Perseroan menjadi emiten kedua yang listing pada tahun 2012. Kode saham Perseroan adalah TELE. Selain saham, perseroan menawarkan waran seri I yang menyertai seluruh saham biasa atas nama sebanyak 1,33 miliar saham yang diberikan secara gratis sebagai insentif dari pemegang saham baru. Sepanjang 2013 lalu, terjadi beberapa kali penambahan saham baru akibat adanya konversi Waran menjadi saham. Total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2013 adalah sebanyak 5.472.508.880 saham dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 3.392,956 miliar.
The Company listed its shares with the Indonesia Stock Exchange (IDX) on January 12, 2012, after obtaining an effective statement from Bapepam LK on December 29, 2011. The Company offers approximately 1.35 billion shares which equal to 25.23 percent of ownership. The stock price was initiated at Rp. 310 per share, with a nominal value of Rp. 100 per share. The total money proceeded from the initial public offerings reached Rp. 418.5 billion. Company appointed Sinar Mas securities as the underwriters. The Company became the second stock emitter that was listed in 2012 with stock code TELE. Besides offering stocks, the company also offered Series I Warrants which attached to all ordinary shares with a total of 1.33 billion shares that were given away for free as an incentive to the new shareholders. During 2013, there were many warrants being exercised which caused an increase in the number of new stocks issued. The total number of shares issued and fully paid as of 31 December 2013 was amounting to 5.472.508.880 shares with market capitalization value of Rp 3,392.956 billion.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Institusi Pendukung Supporting Institutions Akuntan Publik
(Public Accountant)
Penilai Independen
(Independent Appraiser)
KAP ANWAR DAN REKAN
KJPP JIMMY PRASETYO & REKAN
(Member of DFK International)
Jl. Batu Ceper IV No. 6A
Permata Kuningan Building Lantai 5
Jakarta 10120 - Indonesia
Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C
Telepon: 62-21-3507030
Jakarta 12980 - Indonesia
Fax: 62-21-3845749
Telepon: 62-21-83780750
Fax: 62-21-83780735
Konsultan Hukum
(Corporate Lawyer)
Biro Administrasi Efek
SSU & PARTNERS
PT. SINARTAMA GUNITA
Gedung Sequis Cemter Lt.1
BII Plaza Tower III, 12th Floor
Jl. Jendral Sudirman No.71
Jl. M.H. Thamrin No.51
Jakarta 12190 - Indonesia
Jakarta 10350 - Indonesia
Telepon: 62-21-52903957
Telepon: 62-21-3922332
Fax: 62-21-52903958
Fax: 62-21-3923003
(Share Registrar)
39
40
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Penghargaan Awards
The Best Telkomsel Distributor for 9 years in a row
Prestasi PT Telesindo Shop The Best Reseller Data The Best Effective Sales The Best Reseller Data The Best Effective Distribution The Best Effective Sales 2nd Best Recharge Data 3nd Best Recharge Lead 1st Best Reseller Produktif 3rd Best Telkomsel Distribution Centre Region Sumbagsel 3nd Best TDC 2nd Best TDC Jateng 1st Best Reseller Produktif Jawa Bali 3nd Recharge Lead Jawa Bali 3nd TDC Kalimantan 1st Reseller Produktif Pamasuka 1st Best Recharge Lead Pamasuka 1st Best Contributor Mitra Distributor Telkomsel 1st Best Of The Best Mitra Distributor Telkomsel
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Prestasi PT Excel Utama Indonesia 2013 THE BEST DEALER Cluster Attacker IMS (Jan - Jun) North : Pontianak 2013 3rd THE BEST DEALER Nasional (Jan - Jun) North : Pontianak 2013 2nd WINNER BEST KPI PERFORMANCE TRADITIONAL DEALER West : Lampung Barat
The Best XL Axiata Distributor for 4 years in a row
41
42
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Peristiwa Penting 2013 2013 Event Highlights
14 Februari 2013 Perseroan melalui anak perusahaannya PT Telesindo Shop, meresmikan gerai Samsung Experential Shop (SES) di Mall Central Park, Jakarta Barat. Gerai ini merupakan brand shop yang kedua dikembangkan Telesindo Shop bekerja sama dengan Samsung.
The Company through its subsidiary PT Telesindo Shop, inaugurated the Samsung Experential Shop (SES) booth in Central Park Mall, West Jakarta. This is the second brand shop outlets developed by Telesindo Shop in collaboration with Samsung.
3 Juni 2013 Perseroan melalui anak perusahaan PT Telesindo Shop, mengembangkan Telkomsel Shop pertama di Indonesia, sebuah konsep retail terpadu yang menggabungkan pusat layanan GraPARI dari Telkomsel dengan outlet penjualan handset dari Perseroan.
The Company through its subsidiary PT Telesindo Shop, developed the first Telkomsel Shop in Indonesia, a retail concept that combines integrated service center GraPARI of Telkomsel with handset sales outlets of the Company.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
28 Juni 2013 Perseroan membeli 99,99% saham PT Mitra Telekomunikasi Selular Indonesia,sebuah perusahaan importir resmi iPhone.
The Company acquired 99.99% of PT Indonesian Cellular Telecommunications Partner, a company official importer iPhone.
5 Agustus 2013 Perseroan membeli 99,99% saham PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN),sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi smartphone merek Samsung, yang berlokasi di Bandung. The Company acquired 99.99% stake in PT Multi Media Nusantara points (PMMN), a distribution company of Samsung smartphone, located in Bandung.
November 2013
2 Oktober 2013 Perseroan membeli 99,99% saham PT Perdana Mulia Makmur, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi smartphone merek Samsung yang berlokasi di Jabodetabek. The Company acquired 99.99% stake in PT Prime Majesty Makmur, a distribution company of Samsung smartphone located in Jabodetabek.
Perseroan ditunjuk oleh Telkom International (Sdn Bhd) atau Telin Malaysia sebagai mitra distributor untuk memasarkan produk dan layanannya di negeri jiran tersebut.
The Company appointed by Telkom International (Sdn Bhd) or Telin Malaysia as distributor partners to market its products and services in the neighboring country.
43
44
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
45
46
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Tinjauan Umum Overview
Salah satu kawasan paling solid dan mampu membuktikan kesuksesannya dalam menumbuhkan ekonomi nasional di tengahkondisi perekonomian global yang menantang adalah negara-negaraAsia Tenggara, China, dan India. Negara kawasan Asia tersebut menunjukkan tingkat resiliensi yang kuat dengan pertumbuhan permintaan domestik stabil sebesar 6,9%. Direktur Development Prospects Group Bank Dunia bahkan mengeluarkan hasil analisis yang menyatakan kawasan Asia akan menjadi negara paling prospektif seiring kesuksesannya dalam memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi global selama dua tahun berturut-turut.
One of the most solid regions which had successfully maintained national economic growth in the mist of global economic conditions was the countries in Southeast Asia, China, and India. Asian countries showed a strong degree of resilience with steady domestic demand growth of 6.9%. This was confirmed when the World Bank Director of Development Prospects Group issued an analysis stating that Asian region was the most prospective following its success in contributing to the global economic growth in the past two consecutive years.
Ke depan, prospek pertumbuhan ekonomi Asia diproyeksikan tetap stabil pada angka 6,9%. Pertumbuhan ekonomi Malaysia dan Thailand pada periode yang sama akan terus meningkat mencapai 5,1% dan 4,9%, Singapura tumbuh hingga 3,3%, demikian juga dengan negara-negara anggota ASEAN lain seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam diperkirakan tumbuh kokoh dalam jangka menengah pada kisaran 6-7%.
Looking ahead, the outlook for economic growth in Asia is projected to remain stable at 6.9%. Malaysia and Thailand’s economic growth over the same period will continue to increase to 5.1% and 4.9% respectively, Singapore will grow by 3.3%, as well as other ASEAN countries such as Cambodia, Laos, Myanmar, and Vietnam is expected to grow substantially with a medium rate within 6 to 7%.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3%. Namun, sebagai dampak dari ketidakstabilan ekonomi dunia, pencapaian target PDB tersebut memerlukan kerja lebih keras. Sementara Bank Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2014 meningkat dibandingkan di 2013 menjadi 6,4% sampai 6,8%.
In the Government Budget Statement (APBN-P), the government expected the economic growth will reach 6.3%. However, as an impact of global economic instability, to achieve the targeted GDP will require more hard work. In the meantime, Bank Indonesia is optimistic that Indonesia’s economic growth in 2014 will increase from 2013 within 6.4% to 6.8%.
Hal ini ditopang oleh semakin membaiknya kinerja ekonomi global dan domestik. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimal tersebut, maka perlu adanya dorongan yang lebih kuat untuk meningkatkan kinerja ekspor sehingga kita mampu memperluas pasar. Selain itu tingkat inflasi juga diperkirakan mencapai 4,5%. Sementara pertumbuhan ekonomi global pada 2014 akan naik jadi 4% dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 3,3%.
This is supported by the improving performance of the global and domestic economy. To achieve the maximum economic growth, it is necessary to attain more support to improve export market expansion. Besides that, the rate of inflation is expected to reach 4.5% while global economic growth in 2014 will rise to 4% from the previous year which was only about 3.3%.
PROSPEK TELEKOMUNIKASI 2014
TELECOMMUNICATIONS OUTLOOK 2014
Pertumbuhan pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia pada 2014 masih akan tumbuh, namun diperkirakan tidak akan lebih dari 7%. Hal ini disebabkan penetrasi seluler sudah di atas 100%. Jumlah pelanggan seluler saat ini tercatat 270 juta pengguna, lebih besar dari populasi Indonesia yang berkisar 250 juta jiwa.
In 2014, the growth of cellular telecommunication subscribers in Indonesia will still be increasing, but is not expected to be more than 7%. This is due to the fact that cellular penetration has reached above 100%. The current number of cellular subscribers is recorded at 270 million registered users, bigger than the size of population in Indonesia which is approximately at 250 million people.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Posisi pasar antar operator nampaknya tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2013, namun aksi tarik-menarik pelanggan baru dan perang inovasi akan membuat industri ini semakin menarik. Tiga besar operator selular, Telkom Group, Indosat dan XL Axiata masih akan menjadi pemain kunci. Namun Telkom Group sebagai pemegang pangsa pasar terbesar saat ini mulai dihadapkan pada kompetisi yang lebih ketat dengan XL setelah operator itu diberi izin mengakuisisi Axis.
Market shares composition among operators is likely to remain the same compared to 2013. However, the competition to attract new customers and the innovation war will make this industry more exciting. The three major mobile operators, Telkom Group, Indosat and XL Axiata will still be the key players. However, Telkom Group as the largest market shareholder now starting to face tougher competition with XL, after the operator was given permission to acquire Axis.
Telkom melalui Telkomsel diprediksi akan menguasai pangsa pasar dalam rentang 37 – 42 % sampai akhir tahun 2014. Sementara pangsa pasar Indosat dan XL Axiata diperkirakan masih akan seimbang di kisaran 20% pada akhir 2014. Sisanya sekitar 15% diperebutkan oleh empat pemain lainnya, yaitu Smartfren, Axis, Bakrie Telecom, dan Hutchinson.
Telkom thorugh Telkomsel is expected to dominate the market share in the range of 37-42% until the end of 2014. In the meantime, the market share of Indosat and XL Axiata predicted to stabilize in the range of 20% at the end of 2014. The proximate remaining of 15% is contested by four other players, namely Smartfren, Axis, Bakrie Telecom, and Hutchinson.
Pada 2014 ini, operator telekomunikasi diperkirakan akan terus menambah komitmen mereka pada jasa layanan pita lebar bergerak dan value added services untuk menarik pelanggan baru, di mana dua jenis layanan tersebut diperkirakan tumbuh sebesar 35% tahun ini.
In 2014, the telecommunication operators are expected to continue to increase their commitment in broadband services and value added services to attract new customers. These two types of services are expected to grow by 35% this year.
Tahun ini juga akan ditandai oleh meningkatnya inovasi yang ditawarkan oleh industri telekomunikasi guna menghasilkan lebih banyak pendapatan dari tren penggunaan data dari piranti bergerak (mobile monetization). Hal ini terutama dilakukan dalam bentuk utilisasi fitur-fitur ponsel cerdas dan piranti lunak untuk melakukan mobile payment, mobile e-commerce, dan mobile advertising.
This year will also be marked by increasing number of innovation that offered by the telecommunications industry in order to generate more revenue from data usage trends of mobile devices (mobile monetization). This is mainly done in the form of utilization of smartphones features and software to allow mobile payment, mobile e-commerce, and mobile advertising.
Dari sisi produk telepon seluler, kompetisi akan makin ketat pada smartphone layar sentuh segmen menengah ke bawah, dengan harga di bawah Rp 1 juta. Makin agresifnya vendor lokal dalam menggarap pasar smartphone menengah ke bawah ini ikut mempengaruhi bisnis Perseroan.
In terms of cellular phone products, competition will be more severe in the lower and middle segment of touch-screen smartphones, with prices under Rp 1 million. The aggressiveness of local vendors in capturing the smartphones market of these segments has influenced the Company’s business.
Perseroan melihat bahwa prospek penjualan perangkat telekomunikasi pada 2014 masih sangat menjanjikan, baik untuk segmen mobile phone maupun smartphone. Distribusi voucher dan kartu perdana juga memiliki prospek yang menjanjikan juga seiring dengan peningkatan populasi penduduk Indonesia.
The company saw that the sales prospect of telecommunication devices in 2014 remains profitable, in both mobile phone and smartphone segments. Distribution of vouchers and SIM cards will sustain its promising prospect in line with the increasing population of Indonesia.
47
48
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Tinjauan Industri Industry Overview
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia menjadi salah satu pasar yang sangat menjanjikan bagi industri seluler. Menurut data terakhir dari sejumlah operator seluler dalam negeri, di tahun 2013 jumlah pengguna seluler di Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai 290 juta pelanggan. Meskipun demikian, penambahan pelanggan baru pada 2013 lalu relatif kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana diperkirakan hanya 5 juta pelanggan seluler baru yang berhasil direngkuh operator.
As a country with a large population, Indonesia has become very lucrative for the cellular industry. According to recent data from a number of cellular operators in the country, in year 2013 the number of cellular users in Indonesia was relatively high, reaching 290 million subscribers. Nonetheless, the addition of new subscribers in 2013 was comparatively small with only an estimated 5 million new cellular subscribers who successfully captured by the operator.
Di tengah ketatnya persaingan tersebut, Telkom Group yang menjadi mitra utama Perseroan, berhasil menunjukkan kemampuannya untuk terus berkembang. Telkom Group berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 14,2 triliun atau naik 10,5% dari tahun sebelumnya.
In the middle of the fierce competition, Telkom Group which became a major partner of the Company successfully demonstrated its ability to grow. Telkom Group had a net profit of Rp 14.2 trillion which equal to 10.5% increase from the previous year.
Kenaikan laba didukung oleh meningkatnya pendapatan usaha Telkom Group terutama dari anak perusahaannya yaitu Telkomsel. Pendapatan usaha Telkom Group pada tahun 2013 mengalami kenaikan 7,5% menjadi Rp 83 triliun. EBITDA tumbuh 5,1% menjadi Rp 41,8 triliun.
The increase in earnings is supported by Telkom Group’s increased operating revenues, primarily from its subsidiary, Telkomsel. Telkom Group’s operating revenues in 2013 increased by7.5% to Rp 83 trillion. EBITDA grew by 5.1% to Rp 41.8 trillion.
Sementara itu anak perusahaannya, Telkomsel, berhasil mencatat kenaikan pendapat sebanyak dua digit yakni 10,1%. Bisnis voice selular dan layanan data memang mendominasi pendapatan usaha Telkom Group dengan kontribusi masingmasing sebesar 38,7% dan 38,2%. Pendapatan voice seluler naik 4,6% dibandingkan tahun lalu. Sementara pendapatan dari data, internet serta layanan IT meningkat 14,8%.
Meanwhile the Telkom Group’s subsidiary, Telkomsel, managed to record double-digit increase for its revenue of 10.1%. The cellular voice and data services business indeed dominated the Telkom Group’s operating revenue with contribution of 38.7% and 38.2% respectively. Cellular voice revenue rose by 4.6% compared to last year. While revenue from the data, internet and IT services increased by 14.8%.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Dari sisi pelanggan, Telkomsel mencatat jumlah pelanggan seluler sebesar 131,5 juta pengguna pada 2013. Jumlah tersebut hanya naik 5,2% dari 2012, sekaligus masih sebagai operator seluler terbesar di Indonesia. Namun Telkomsel berhasil menorehkan peningkatan pendapatan di sepanjang tahun 2013. Peningkatan pendatan terbesar datang dari layanan data yang mencapai Rp 10,5 triliun atau naik 35,6 persen dari tahun 2012. Pendapatan layanan mobile data dan fixed broadband naik 25,6 persen menjadi Rp 15,1 triliun.
In terms of subscribers, Telkomsel cellular user was recorded at 131.5 million users in 2013. This was equal to a mere increase of 5.2% from 2012. However, it was still the largest cellular operator in Indonesia. Telkomsel managed to carve an increase in revenue during the year 2013. The biggest contribution of the increased revenue was coming from data services that reached Rp. 10.5 trillion, an increase of 35.6 percent from 2012. Revenue from mobile data services and fixed broadband was increased by 25.6 percent to Rp 15.1 trillion.
Hal yang serupa juga dialami PT XL Axiata yang berhasil mendongkrak jumlah pelanggannya menjadi 60,5 pengguna di sepanjang 2013. XL mencatat kinerja yang stabil selama tahun 2013 sebesar Rp 21,4 triliun yang didorong oleh penetrasi data yang kuat dengan kenaikan pendapatan layanan Data sebesar 16% dari tahun lalu. Pendapatan nonpercakapan memberikan kontribusi sebesar 54% dari total penggunaan pendapatan, meningkat dari 50% tahun lalu.
PT XL Axiata was facing similar condition and managed to boost its subscriber base to 60.5 users throughout 2013. XL recorded a stable performance during the year 2013 amounted to Rp 21.4 trillion, driven by strong data penetration with the increase in data service revenues by 16 % from the previous year. Non-voice revenue accounted for 54% of the total use of revenues, increased from last year which was at 50%.
Tak ketinggalan PT Indosat Tbk (ISAT) juga berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 6,4 persen menjadi 23,85 triliun di sepanjang tahun 2013. Tahun 2012, Persereoan ini mencatat laba sebesar 22,41 triliun. Kontribusi pertumbuhan pendapatan Indosat terbesar datang dari non seluler yang tumbuh 14% menjadi Rp 4,48 triliun pada 2013 dari tahun 2012 sebesar Rp 3,92 triliun. Lalu kontribusi pendapatan seluler naik 4,8% menjadi Rp 19,37 triliun pada 2013. Sementara jumlah pelanggan seluler Indosat naik 1,9% dari 58,5 juta pada 2012 menjadi 59,6 juta sepanjang 2013.
PT Indosat, Tbk. (ISAT) was also managed to record an increase in revenue of 6.4 percent to 23.85 trillion in 2013. Indosat recorded a profit of 22.41 trillion in 2012. Indosat’s biggest revenue growth contribution came from the non-cellular that grew by 14% to Rp 4.48 trillion in 2013 compared to Rp 3.92 trillion in 2012. Furthermore, the contribution of mobile revenue rose by 4.8% to Rp 19.37 trillion in 2013. In the meantime, Indosat’s cellular subscribers increased by 1.9% from 58.5 million in 2012 to 59.6 million in 2013.
49
50
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
TREN LAYANAN DATA
DATA SERVICES TREND
Melihat kondisi pada tahun 2013, ada benang merah yang menunjukkan bahwa tren penggunaan seluler di Indonesia telah bergeser, dari voice dan SMS ke layanan data. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya pendapatan sejumlah operator seluler di sektor layanan data. Malahan beberapa operator diselamatkan oleh melonjaknya tren penggunaan layanan data ini. Tren ini juga sebagai imbas dari meningkatnya penggunaan smartphone di kalangan masyarakat.
Based on the condition in 2013, there was a common thread showing that the trend of mobile usage in Indonesia has shifted, from voice and SMS to data services. It can be seen from the increasing number of mobile operators’ revenue in data service sector. In fact, some operators were rescued by the soaring trend of the use of these data services. This trend was also viewed as the impact of the increasing use of smartphones in the community.
Pengguna layanan mobile data Telkom Group naik 10,8% menjadi 60,5 juta pengguna menyumbang Rp 10,5 triliun ke pendapatan Telkom Group atau naik 35,6%. Total pendapatan dari fixed broadband dan mobile data sendiri mencapai Rp 15,1 triliun. Jumlah pelanggan Telkomsel pun mengalami peningkatan sebanyak 6,4 juta pelanggan menjadi 131,5 juta pelanggan. Layanan data khususnya mobile data merupakan growth driver Telkom Group pada tahun 2013 dengan pertumbuhan sebesar 35,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Telkom Group’s users of mobile data services increased by 10.8% to 60.5 million users, contributing Rp 10.5 trillion to Telkom Group’s revenues, which equal to an increase of 35.6%. Total revenue from fixed broadband and mobile data alone had reached Rp 15.1 trillion. Telkomsel subscribers were also increased by 6.4 million to 131.5 million. Data services, particularly mobile data, were the growth driver for the Telkom Group in 2013 with a growth of 35.6% compared to the previous year.
Sedangkan untuk XL, layanan data juga menjadi layanan dengan tingkat pertumbuhan tercepat dan menjadi kunci kontributor dengan kontribusi sebesar 23% dari total pemakaian pendapatan XL dibandingkan 20% dari tahun lalu. Selain itu, Traffic Data juga tumbuh 142%, dengan total pelanggan data mencapai 33 juta pelanggan atau sekitar 54% dari total pelanggan XL.
As for XL Axiata, data services were also its fastest growth service and became a key contributor with a contribution of 23% of the total usage of XL compared to 20% from last year. In addition, Data Traffic also grew by 142%, with total data subscribers reached 33 million or about 54% of total XL Axiata subscribers.
TREN SMARTPHONE
Smartphone Trend
Mengutip data Ericsson Mobility Report yang diterbitkan November 2013, secara global terdapat 6,6 miliar pengguna seluler secara global dimana 113 juta diantaranya pengguna baru. sekira 25%-30% merupakan pengguna berbasis smartphone. Tiongkok memimpin penambahan pelanggan baru sebanyak 30 juta nomor. Disusul India 10 juta, Bangladesh 6 juta, dan Mesir 4 juta. Diperkirakan pada 2019 akan ada sekira 9,3 miliar pengguna seluler, dengan sekira 5,6 miliar atau sekira 60 persen pelanggan seluler mengandalkan smartphone.
Citing from Ericsson Mobility Report data which was published in November 2013, there are 6.6 billion cellular users globally in which 113 million were new users. Approximately 25% -30% of users are smartphone users. China leads the addition of new customers with as much as 30 million users, followed by India with 10 million users, Bangladesh with 6 million users, and Egypt with 4 million users. It is estimated that by 2019 there will be approximately 9.3 billion mobile customers, with an estimate of 5.6 billion or 60 percent of mobile customers rely on smartphones.
Untuk mendukung penggunaan smartphone yang haus data, jaringan berbasis 3G WCDMA/HSPA disebut Ericsson akan menjangkau 90% populasi pada 2019. Sementara 65% dari populasi dunia nantinya akan dilayani 4G/LTE.
To support the use of data-hunger smartphones, Ericsson claim that 3G networks based on WCDMA / HSPA will reach 90% of the population in 2019 while 65% of the world population will be served by 4G/LTE.
Di Indonesia, tren ini sudah terlihat sejak periode 2010-2011 yang mengalami peningkatan jumlah pengguna smartphone hingga lebih dari 177 persen. Hal ini juga memengaruhi peningkatan penggunaan internet via layanan mobile data yang tercatat meningkat hingga 77 juta pengguna pada tahun 2013, menurut data Frost and Sullivan. Semakin terjangkaunya perangkat komunikasi dan penetrasi kartu SIM di masyarakat, berpotensi mengubah Indonesia menjadi negara digital.
In Indonesia, this trend has been seen since the period of 2010-2011 in which the number of smartphone users had increased by more than 177 percent. It also affected the increased use of the internet via mobile data services which recorded at 77 million users in 2013, according to the data from Frost and Sullivan. More affordable communication devices and SIM card penetration to the community, has the potential to transform Indonesia into a digital country.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
51
52
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Analisis Kinerja Finansial Financial Performance Analysis Analisis kinerja keuangan ini dibuat berdasarkan Laporan Keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Anwar, Sugiharto dan Rekan” dengan opini wajar tanpa pengecualian.
This financial performance is based on the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013, audited by “Anwar, Sugiharto and Partners” Independent Public Accountant with unqualified opinion.
PENDAPATAN
NET REVENUE
Perseroan membukukan total pendapatan bersih sebesar Rp 10,49 triliun pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 27,9% dibandingkan tahun 2012 yang hanya 8,2 triliun. Laju pertumbuhan pendapatan Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan total pendapatan bersih ini meningkat bila dibandingkan periode 2011 ke 2012 yang hanya 17,3%. Peningkatan pendapatan bersih ini disumbangkan dari dua unit bisnis Perseroan, yakni bisnis voucher dan bisnis telepon seluler.
The Company booked net revenues of to Rp 10.49 trillion in 2013, an increase of 27.9% compared to 2012 which was at Rp 8.2 trillion. The growth rate of the Company’s total net revenues increased significantly compared to the previous years. This growth rate has inclined compared to the growth from 2011 to 2012 which was at 17.3%. The Company’s net revenues was contributed from two business units, prepaid vouchers and cellular phones sales.
Voucher
Vouchers
Bisnis voucher masih menjadi kontributor utama pendapatan Perseroan sepanjang tahun 2013 lalu. Meskipun Average Revenue Per User (ARPU) operator cenderung mengalami penurunan, tapi meningkatnya layanan data sepanjang tahun lalu ikut mendorong peningkatan penjualan voucher. Pendapatan Perseroan dari bisnis voucher dan kartu prabayar pada tahun 2013 mencapai Rp 8,12 triliun atau meningkat sebesar 6,4% dibandingkan tahun 2012.
Prepaid voucher was still a major contributor to the Company’s revenues during 2013. Although the operator’s ARPU (Average Revenue per User) tend to decrease, but the increased of data service over the years has contributed to elevate the prepaid voucher sales. Revenue from vouchers and prepaid cards in 2013 reached Rp 8.12 trillion, an increase of 6.4% compared to 2012.
Kontribusi voucher untuk pendapatan Perseroan pada 2013 mencapai 77,4%. Meskipun demikian, kontribusi voucher tersebut mengalami penurunan dari 93,1% pada tahun 2012. Hal ini disebabkan mulai meningkatkan porsi pendapatan dari bisnis telepon seluler.
The contribution of vouchers for the Company’s revenues in 2013 reached 77.4%. However, the contribution of these vouchers had decreased from 93.1% in 2012 due to the increase of the company’s mobile phone business contribution.
Telepon Selular
Cellular Phone
Sementara untuk pendapatan dari telepon selular, terjadi peningkatan yang cukup signifikan sebesar 354,7% menjadi sebesar Rp 2,171 triliun pada 2013 lalu dibandingkan pada tahun 2012 yang hanya Rp 477,54 miliar. Peningkatan pendapatan dari telepon seluler ini merupakan bagian dari program akuisisi Perseroan terhadap tiga distributor Smartphone yang telah dilakukan selama tahun 2013 lalu.
Meanwhile, the revenue from cellular phones increased significantly by 354.7% to Rp 2.171 trillion in 2013 compared to Rp 477.54 billion in 2012. This improvement was part of the Company’s acquisition program towards three smartphone distributors during 2013.
Pendapatan Lainnya
Other Income
Selain pendapatan dari voucher dan telepon seluler, Perseroan juga meningkatkan pendapatan lainnya yang berasal dari jasa service center dan komisi, yang mencapai Rp 197,357 miliar atau naik sebesar 123,9% dibandingkan pada tahun 2012.
In addition to the revenue from vouchers and mobile phones, the Company also increased its other revenues derived from services center and commission which amounted to Rp 197,357 billion, an increase of 123.9% compared to 2012.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
BEBAN POKOK PENDAPATAN
COST OF REVENUES
Beban pokok penjualan pada tahun 2013 mencapai Rp 9,86 triliun atau naik sebesar 27,3% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 7,74 triliun. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan Perseroan dan anak Perusahaan pada tahun 2013, terutama disebabkan oleh naiknya beban pembelian dari operator dan pemasok dan adanya penyesuaian dampak akuisisi entitas anak.
Cost of revenue in 2013 reached Rp 9.86 trillion, an increase of 27.3% over the previous year which equal to Rp 7.74 trillion. This was driven by the increased of revenues of the Company and its subsidiaries in 2013, primarily due to the increase in the operator and supplier purchases and adjustments impact from the acquisition of subsidiaries.
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Beban usaha Perseroan untuk tahun 2013 mencapai Rp 191,46 miliar naik sebesar 16,1% dibandingkan pada tahun 2012 yang hanya Rp 164,87 miliar. Hal ini disebabkan terutama oleh naiknya beban administrasi, khususnya diakibatkan oleh peningkatan jumlah tenaga penjualan, beban iklan dan promosi yang dilakukan Perseroan. Selain iklan untuk mengangkat brand image, Perseroan juga melakukan kegiatan pemasaran below the line (berhubungan langsung dengan konsumen) berupa pameran dan promosi.
Operating expenses in 2013 reached Rp 191.46 billion, an increase of 16.1% compared to 2012 to Rp 164.87 billion in 2012. This was primarily due to the increase of administrative cost, which was particularly driven by the number of sales personnel, advertising and promotion expenses of the Company. Besides promoting the brand image through advertisement, the Company also implement below the line marketing activities such as exhibition and specific promotions programs.
BEBAN BUNGA DAN PINJAMAN
INTEREST EXPENSES
Beban bunga dan pinjaman Perseroan untuk tahun 2013 mencapai Rp 71,36 miliar atau naik sebesar 148,3% dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya Rp 28,74 miliar. Hal ini disebabkan oleh kenaikan beban bunga pinjaman dan provisi. Beban bunga pinjaman Perseroan naik dari Rp Rp 27,83 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 69.79 miliar di tahun 2013.
Interest expense of the Company for 2013 reached Rp 71.36 billion, an increase of 148.3% compared to Rp 28.74 billion in 2012. This was due to an increase in interest expense and provision of loans. Interest expense of the Company increased from Rp. 27.83 billion in 2012 to Rp 69.79 billion in 2013.
53
54
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
LABA USAHA
OPERATING PROFIT
Laba usaha Perseroan pada tahun 2013 mencapai Rp 448,45 miliar, naik 50,3% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 298,29 miliar. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya pendapatan Perseroan seiring dengan peningkatan penjualanPerseroan.
The Company booked an operating profit of Rp 448.45 billion in 2013, increased of 50.3% compared to Rp 298.29 billion in 2012. This was primarily due to the increased of revenues of the Company which was in line with the increase of sales.
LABA BERSIH
NET INCOME
Laba bersih Perseroan pada tahun 2013 mencapai Rp 294,91 miliar naik 44,8% dibandingkan sebelumnya Rp 203,62 miliar. Hal ini disebabkan meningkatnya pendapatan Perseroan seiring dengan naiknya penjualan telepon selular Perseroan yang mengalami peningkatan 354,7% dibandingkan penjualan telepon selular pada tahun 2012. Dengan demikian, jumlah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk meningkat menjadi Rp 294.901 miliar dibandingkan pada tahun 2012 yang hanya Rp 203.602 miliar.
The Company’s total net income in 2013 amounted to Rp 294.91 billion rose by 44.8% compared to Rp 203.62 billion in 2012. This was due to the increased of the Company’s revenue, especially in the cellular phone business which increased by 354.7% compared to the previous year. Thus, the amount of net income attributable to the parent entity increased to Rp 294.901 billion compared to 2012 which was only equal to Rp 203.602 billion.
ASET
ASSETS
Aset Perseroan pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 154,3% menjadi Rp 3,46 triliun dibandingkan posisi pada 31 Desember 2012 yang mencapai Rp 1,36 triliun. Dari jumlah itu, total aset lancar pada 31 Desember 2013 mencapai Rp 2,836 triliun atau naik sebesar 135,9% dibandingkan pada posisi pada 31 Desember 2012 sebesar Rp 1,202 triliun. Hal ini disebabkan naiknya piutang usaha pihak ketiga, meningkatnya persediaan dan uang muka dari pihak ketiga. Sedangkan jumlah aset tidak lancar pada 31 Desember 2013 menapai Rp 619,33 miliar atau meningkat 296,6% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2012 yang mencapai Rp 156,178 miliar. Hal ini disebabkan peningkatan pada goodwill dan aset lain-lain.
As of December 31, 2013, the Company booked total asset of Rp 3.46 trillion an increase of 154.3% from Rp 1.36 trillion as of December 31, 2012. From that amount, the total current assets as of December 31, 2013 reached Rp 2,836 trillion, an increase of 135.9% compared to the position on December 31, 2012 at Rp 1,202 trillion. This was due to the increase of third party trade receivables, inventories and prepaid expenses and third party advances. Meanwhile, non-current assets as of December 31, 2013 reached Rp 619.33 billion, an increase of 296.6% compared to the position on December 31, 2012 at Rp 156.178 billion. This was due to an increase of goodwill and other assets.
LIABILITAS
LIABILITIES
Total liabilitas Perseroan pada 31 Desember 2013 mencapai Rp 2,069 triliun atau meningkat sebesar 724,6% dibandingkan pada 31 Desember 2012 yang hanya Rp 250,87 miliar. Dari jumlah itu, liabilitas jangka pendek Perseroan pada 31 Desember 2013 mencapai Rp 2,021 triliun atau naik sebesar 833,7% dibandingkan pada 31 Desember 2012 yang mencapai Rp 216,44 miliar. Hal ini sebagianbesar disebabkan oleh meningkatnya hutang bank jangka pendek yang mencapai Rp 1,432 triliun dan hutang usaha pada pihak ketiga yang mencapai Rp 533,06 miliar pada 31 Desember 2013. Sementara hutang jangka panjang Perseroan pada 31 Desember 2013 mencapai Rp 47,68 miliar atau naik 38,5% dibandingkan pada 31 Desember 2012 yang mencapai Rp 34,43 miliar. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hutang jangka panjang dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan.
Total liabilities of the Company as of December 31, 2013 reached Rp 2.069 trillion, an increase of 724.6% compared to December 31, 2012 position which was only Rp 250.87 billion. From that amount, short -term liabilities of the Company as of December 31, 2013 reached Rp 2.021 trillion, an increase of 833.7% compared to December 31, 2012 at Rp 216.44 billion. This was due to the increase of short- term loans at Rp 1.432 trillion and third party accounts payable which was equal to Rp 533.06 billion as of December 31, 2013. Meanwhile, long- term debt of the Company as of December 31, 2013 reached Rp 47.68 billion, rose by 38.5% compared to December 31, 2012 at Rp 34.43 billion. This was due to the increase of long-term debt and estimated liabilities for employee benefits.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2013 naik 25,2% jadi Rp 1,39 triliun dibandingkan 31 Desember 2012 yang mencapai Rp 1,12 triliun. Hal ini terutama dikarenakan adanya setoran modal dan meningkatnya laba bersih.
The Company’s equity as of December 31, 2013 rose by 25.2% to Rp 1.39 trillion compared to December 31, 2012 position which was Rp 1.12 trillion due to the payment of capital and the increase of net income.
LIKUIDITAS
LIQUIDITY
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan rasio lancar (current ratio) yaitu perbandingan aset lancar terhadap kewajiban lancarnya pada waktu tertentu. Rasio lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah 1,4 kali dibandingkan posisi 31 Desember 2012 yang mencapai 5,6 kali.
The level of liquidity reflects the Company’s ability to pay shortterm obligations using its current assets. This is measured by the current ratio which is the ratio of current assets to current liabilities in a certain period. Current ratio as of 31 December 2013 was 1.4 times compared to 5.6 times as of December 31, 2012.
SOLVABILITAS
SOLVABILITY
Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban dengan menggunakan aset atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas (solvabilitas ekuitas) dan dengan membandingkan jumlah jumlah kewajiban dengan jumlah aset (solvabilitas aset). Perseroan memiliki solvabilitas ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 adalah 1,5 kali dibandingkan pada 31 Desember 2012 yang hanya 0,2 kali. Sedangkan solvabilitas aset Perseroan pada 31 Desember 2013 mencapai 0,6 kali dibandingkan posisi 31 Desember 2012 yang mencapai 0,2 kali.
Solvability is the ability to pay liabilities using assets or equity. Solvability was measured by comparing total liabilities to total equity (equity solvability) and by comparing the amount of total liabilities to total assets (assets solvability). As of 31 December 2013, equity solvability was 1.5 times compared to 0,2 times as of December 31, 2012 while assets solvability as of December 31, 2013 reached 0.6 times compared to 0,2 times as of December 31, 2012.
PROFITABILITAS
PROFITABILITY
Profitabilitas adalah kemampuan untuk mendapatkan keuntungan. Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio marjin laba bersih (net profit margin), imbal hasil aset (return on assets) dan imbal hasil ekuitas (return on equity).
Profitability is the ability to earn a profit. Profitability was measured by the ratios of net profit margin, return on assets and return on equity.
Marjin laba bersih adalah rasio dari laba bersih terhadap pendapatan Perseroan, rasio pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar 2,8% dibandingkan pada 31Desember 2012 yang mencapai 2,5%.
Net profit margin is the ratio of net income to net revenue. As of December 2013, the ratio was 2.8% compared to December 31, 2012 which was at 2.5%.
Imbal hasil aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki, rasio pada tanggal 31 Desember 2013 adalah 8,5% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2012 yang mencapai 15%.
Return on assets is the Company’s ability to generate net income from assets. The ratio as of 31 December 2013 was 8.5 % compared to 15% as of December 31, 2012.
Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang dimiliki, rasio pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar 21,3% dibandingkan posisi 31 Desember 2012 yang mencapai 18,4%.
Return on equity is our ability to generate net income of equity. The ratio as of December 31, 2013 amounted to 21.3 % compared to 18.4% as of December 31, 2012.
55
56
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Perseroan akan mengusulkan pada RUPS Tahunan untuk dilakukan pembayaran dividen kas dan pelaksanaannya akan dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sesuai dengan Kebijakan Dividen Perseroan, manajemen Perseroan merencanakan pembagian dividen kas sebanyak-banyaknya 25% (dua puluh lima persen) dari laba bersih setelah pajak pada tahun buku bersangkutan.
The Company will propose to the Annual General Meeting to distribute cash dividends and it should be done with attention and consideration to the Company’s financial position, capital adequacy, funding needs by the Company in accordance to the Articles of Association of the Company. According to the Dividend Policy of the Company’s, the management plans to distribute cash dividend up to 25% (twenty five percent) of the after tax net profit of the related year.
Berdasarkan hasil RUPS Tahunan Perseroan pada tanggal 30 Mei 2013, Perseroan setuju untuk mendistribusikan dividen untuk 2012 sebesar Rp 9 (nilai penuh) untuk 1 saham. Dividen yang dibayarkan pada 2013 adalah sebesar Rp 48,645 miliar. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 1 Agustus 2013.
Based on the results of the Annual General Meeting on May 30, 2013, the Company agreed to distribute a dividend of Rp 9 per share for 2012. Dividends paid in 2013 equal to Rp 48.645 billion which was paid on August 1, 2013.
PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
USAGE OF IPO FUND PROCEED
Jumlah dana perolehan hasil penawaran umum pada 12 Januari 2012 sebesar Rp 418.500.000.000. Setelah dipotong biaya penawaran umum, total dana yang diperoleh sebesar Rp 406.431.900.000. Sesuai dengan prospektus Perseroan, sekitar 88,58% dana akan digunakan untuk melunasi utang anak perusahaan PT Telesindo Shop kepada Bank DBS Indonesia sebesar Rp 360 miliar dan sisanya sekitar 11,42% akan digunakan untuk modal Perseroan. Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I yang mencapai Rp 37.977.752.800 akan digunakan untuk membiayai modal kerja Perseroan dan/atau Anak Perusahaan.
The amount of funding from the public offering on January 12, 2012 was equal to Rp 418,500,000,000. After deducting expenses, the total funds raised equal to Rp 406,431,900,000. According to the prospectus of the Company, approximately 88.58 % of funds will be used to pay off subsidiary’s debt of Telesindo Shop to PT. Bank DBS Indonesia which equal to Rp. 360 billion, and the remaining 11.42 % will be used to inject the Company’s capital. Meanwhile, the funds raised from the implementation of the Company Series I Warrants which was equal to Rp 37,977,752,800, were used to finance the working capital of the Company and / or its Subsidiaries.
Sampai dengan 31 Desember 2013, Perseroan telah menggunakan dana dari hasil penawaran umum sebanyak Rp 406.425.481.043. Dari jumlah itu, sebesar Rp 360 miliar atau 88,58% sudah digunakan untuk pelunasan pinjaman ke Bank DBS, sedangkan sisanya sebesar Rp 46.431.900.000 untuk modal kerja Perseroan. Dengan demikian, jumlah sisa dana sekitar Rp 6.418.957. Sedangkan realisasi penggunaan dana konversi Waran sudah mencapai Rp 37.762.443.698, sehingga sisa dana mencapai Rp 215.309.102.
As of December 31, 2013, the Company had used the proceeds from the public offering of as much as Rp 406,425,481,043. Of that amount, Rp. 360 billion or 88.58 % had been used for the repayment of the loan to DBS Bank while the remaining Rp 46,431,900,000 were used for the Company’s working capital. Therefore, the remaining funds were around Rp 6,418,957. Meanwhile, the actual use of funds from Warrant conversion had reached Rp 37,762,443,698, so the total remaining funds are at Rp 215,309,102.
INFORMASI MATERIAL
MATERIAL INFORMATION
Sepanjang tahun 2013, Perseroan beberapa kali melakukan transaksi material yang sudah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 28 Juni 2013, Perseroan membeli 99,99% saham PT Mitra Telekomunikasi Selular Indonesia, sebuah perusahaan importir resmi iPhone.
Throughout the year 2013, the Company made several material transactions that had been reported to the Financial Services Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange (BEI). On June 28, 2013, the Company purchased 99.99% stake of PT. Indonesian Cellular Telecommunications Partner, an official importer of iPhone. Moreover, on August 5, 2013, the Company purchased 99.99% stake in PT. Multi Media Nusantara points (PMMN), a company engaged in the distribution of branded smartphone, Samsung, which is located in Bandung. Finally, on October 2, 2013, the Company purchased 99.99% stake in PT. Prime Majesty Makmur, a company engaged in the distribution of branded smartphone Samsung with location around Greater Jakarta.
Kemudian pada 5 Agustus 2013, Perseroan membeli 99,99% saham PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN),sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi smartphone merek Samsung, yang berlokasi di Bandung. Terakhir pada 2 Oktober 2013, Perseroan membeli 99,99% saham PT Perdana Mulia Makmur, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi smartphone merek Samsung yang berlokasi di Jabodetabek.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Prospek Usaha 2014 Business Opportunity in 2014 Pertumbuhan pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia pada 2014 masih akan tumbuh, namun diperkirakan tidak akan lebih dari 7%. Hal ini disebabkan penetrasi seluler sudah di atas 100%. Jumlah pelanggan seluler saat ini tercatat 270 juta pengguna, lebih besar dari populasi Indonesia yang berkisar 250 juta jiwa.
The growth of cellular telecommunication subscribers in Indonesia in 2014 will still be growing, but is not expected to be more than 7%. This is due to the fact that cellular penetration is already above 100%. The number of cellular subscribers currently 270 million registered users, more than the population of Indonesia which is around 250 million people.
Posisi pasar antar operator nampaknya tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2013, namun aksi tarik-menarik pelanggan baru dan perang inovasi akan membuat industri ini semakin menarik. Tiga besar operator selular, Telkom Group, Indosat dan XL Axiata masih akan menjadi pemain kunci. Namun Telkom Group sebagai pemegang pangsa pasar terbesar saat ini mulai dihadapkan pada kompetisi yang lebih ketat dengan XL setelah operator itu diberi izin mengakuisisi Axis.
The market position among operators is unlikely to change compared to in 2013. Nevertheless, the war the competition to attract new customers and innovation war will make it more interesting. The three major mobile operators, Telkom Group, Indosat and XL Axiata will still be the key players. However, Telkom Group as the largest market shareholder is now starting to face a tough competition from XL after the operator was given permission to acquire Axis.
Telkom melalui Telkomsel diprediksi akan menguasai pangsa pasar dalam rentang 37 – 42 % sampai akhir tahun 2014. Sementara pangsa pasar Indosat dan XL Axiata diperkirakan masih akan seimbang di kisaran 20% pada akhir 2014. Sisanya sekitar 15% diperebutkan oleh empat pemain lainnya, yaitu Smartfren, Axis, Bakrie Telecom, dan Hutchinson. Pada 2014 ini, operator telekomunikasi diperkirakan akan terus menambah komitmen mereka pada jasa layanan pita lebar bergerak dan value added services untuk menarik pelanggan baru, di mana dua jenis layanan tersebut diperkirakan tumbuh sebesar 35% tahun ini. Tahun ini juga akan ditandai oleh meningkatnya inovasi yang ditawarkan oleh industri telekomunikasi guna menghasilkan lebih banyak pendapatan dari tren penggunaan data dari piranti bergerak (mobile monetization). Hal ini terutama dilakukan dalam bentuk utilisasi fitur-fitur ponsel cerdas dan piranti lunak untuk melakukan mobile payment, mobile e-commerce, dan mobile advertising. Dari sisi produk telepon seluler, kompetisi akan makin ketat pada smartphone layar sentuh segmen menengah ke bawah, dengan harga di bawah Rp 1 juta. Makin agresifnya vendor lokal dalam menggarap pasar smartphone menengah ke bawah ini ikut mempengaruhi bisnis Perseroan. Perseroan melihat bahwa prospek penjualan perangkat telekomunikasi pada 2014 masih sangat menjanjikan, baik untuk segmen mobile phone maupun smartphone. Distribusi voucher dan kartu perdana juga memiliki prospek yang menjanjikan juga seiring dengan peningkatan populasi penduduk Indonesia.
Telkomsel by Telkom is predicted to dominate the market share in the range of 37-42% until the end of 2014. Meanwhile, the market share of Indosat and XL Axiata are estimated to stable in the range of 20% at the end of 2014. The approximately remaining of 15% is contested by four other players, namely Smartfren, Axis, Bakrie Telecom, and Hutchinson. In 2014, the telecom operators are expected to continue to increase their commitment to broadband services and value added services to attract new customers, in which the two types of services are expected to grow by 35 % this year. This year will also be marked by the increase of innovation offered by telecommunications industry in order to generate more revenue from data usage trends of mobile devices (mobile monetization). This is mainly done in the form of utilization of smartphones features and software to make mobile payment, mobile e - commerce, and mobile advertising. In terms of mobile phone products, competition will be more severe among the touch-screen smartphones of lower and middle segment with prices under Rp 1 million. The aggressiveness of local vendors in capturing the smartphone market in the lower and middle segment has influenced the Company’s business. The company saw that the sales prospect of telecommunications devices in 2014 is still profitable, from both segments of mobile phones as well as smartphones. Distribution of prepaid vouchers and SIM cards will still have a promising prospect which is in line with the increasing population of Indonesia.
57
58
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
59
60
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, akuntabilitas, independensi, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan.
Good Corporate Governance in the Company’s organization is based on the Company’s commitment to create a transparent, accountability, independence, and reliable through accountable business management.
Perusahaan menyadari bahwa Penerapan GCG secara sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang harus dilaksanakan. Penerapan GCG pada Perusahaan diharapkan akan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan Stakeholders lainnya.
The company realized that it is necessary to implement GCG in a systematic and consistent manner. GCG implementation in the Company is expected to spur business development, accountability and to realize the value of the shareholders in the long term without ignoring the interests of other stakeholders.
COCG yang diterapkan Perseroan merupakan pengejawantahan dari kaidah-kaidah GCG, peraturan perundang-undangan yang berlaku, nilai-nilai budaya yang dianut, visi dan misi serta praktekpraktek terbaik (best practices) GCG. COCG yang telah disusun menjadi acuan bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan serta menjadi acuan bagi Stakeholder lainnya dalam berhubungan dengan Perusahaan.
The Code of Corporate Governance (CoCG) implemented by the Company was an embodiment of the principles of good corporate governance, regulations, the business values of the Company, vision and mission and the best practice management. The compiled COCG had been used as a reference by the Shareholders, the Directors, employees and other stakeholders related to the Company.
Mengingat lingkungan bisnis yang bersifat dinamis dan berkembang, maka COCG yang disusun oleh Perusahaan juga selalu disesuaikan dengan kondisi internal maupun eksternal yang ada. Pengkajian secara berkesinambungan selalu dilakukan sebagai upaya mencapai standar kerja yang terbaik bagi Perusahaan.
COCG was created by adapting to the internal and external conditions of the company due to its growing business environment. The Company has always conducted a continuous assessment as an effort to achieve the optimized business standards for the Company.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perseroan tertinggi yang wewenangnya diatur oleh undangundang dan Anggaran Dasar. RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, menyetujui laporan keuangan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest rank of an organization in the Company where its authority was regulated by the Company’s Article of Association. GMS has the authority to appoint and dismiss members of the Board of Commissioners and Directors as well as to evaluate the performance of the Board of Commissioners and the Directors. Besides that, GSM has the authority to approve the amendments of the Company’s Article of Association, to approve the financial statements, and to determine the remuneration for the members of the Board of Commissioners and Directors.
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPS atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
The decisions of GMS were based on the interests of the Company. GMS or shareholders should not intervene against the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and Directors, without being prejudice to the authority of the GMS to exercise its right in accordance with the Article of Association and legislation.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Selama tahun 2013 Perseroan melaksanakan satu kali RUPS Tahunan. RUPS Tahunan dilakukan Perseroan pada tanggal 30 Mei 2013. Adapun beberapa keputusan penting yang dihasilkan dalam RUPS Tahunan tersebut adalah:
GMS consisted of the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting. During 2013, the Company had held one Annual General Meeting of Shareholders on May 30, 2013. The following are few important decisions made in the Annual General Meeting:
1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengurusan Direksi, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Pelseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20l2 sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin daiam Laporan Tahunan tersebut.
1. To approve and authorize the Company’s Annual Report for fiscal year ended December 31, 2012 including the Company’s report of Activity, the Management of the Directors Report, the Supervisory Report of Board of Commissioners and the Financial Statements year ended December 31, 2012, as well as providing a full release and discharge responsibilities (acquit et decharge) to Board of Commissioners and Directors for all supervisory and management duties during the financial year ended December 31.
2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2012 sebagai berikut:
2. To approve the utilization of net profit for the fiscal year 2012 as follows:
(i) sebesar Bp 9,00 (sembilan Rupiah) per saham dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham;
(i) Rp 9.00 (nine Rupiah) per share, distributed as cash dividends to shareholders;
(ii) sebesar Rp 500.000.000.00 (lima ratus juta Rupiah) dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan;
(ii) Rp 500,000,000 (five hundred million rupiah) allocated and recorded as a reserve fund;
(iii) sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan.
(iii) The rest is booked as retained earnings to increase working capital of the Company.
3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut dicatat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menerima baik laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum;
3. To authorize the Directors for taking all duties according to the decisions recorded in accordance with the regulations; to receive the report of the use of proceeds from the public offering.
4. Memberikan wewenang kepada Direki Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik terdaftar yang akan mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2013 dan menetapkan honorarium berikut syarat-syarat penunjukannya.
4. To authorize the Directors to appoint a registered Public Accounting Firm to audit the financial statements of the company for the fiscal year of 2013 and determine the fee following the terms of the appointment.
(i) Memberikan wewenang kepada Perseroan Terbatas PT Upaya Cipta Sejahtera pemegang saham mayoritas Perseroan saat ini dengan memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, untuk menetapkan honorarium dan atau tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris;
(i) To authorize PT. Upaya Cipta Sejahtera as current majority shareholder with regard to the recommendation of the Board of Commissioner and the Nomination and Remuneration Committee of the Company, to set the honorarium and other allowances for the Board of Commissioners;
(ii) Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi perseroan, untuk menetapkan gaji dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi;
(ii) To authorize the Board of Commissioners with regard to the recommendation of the Nomination and Remuneration Committee of the company, to set the salary and / or other allowance for the Directors;
61
62
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
5. Memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang akan berakhir masa jabatannya segera setelah ditutupnya Rapat ini atas tindakan pengurusan dan pengawaran yang mereka lakukan selama mereka menjabat sebagal anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sepanjang tindakan mereka tersebut tercermin dalam bukubuku atau catatan-catatan Perseroan
5. To provide a full release and discharge of responsibility (acquit et decharge) to members of the Directors and the Board of Commissioners whose ending their serving time right after the end of GMS of their duties, responsibilities and supervisory actions as part of management during their employment in 2012, as long as their actions were recorded and filed with the Company.
6. Mengangkat dan menetapkan kembali susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk masa jabatan (dua) tahun berikutnya efektif terhitung seiak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015.
6. To appoint and re-establish the composition of the Directors and Board of Commissioners for the next two years effectively right after the end of GMS until the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) in 2015.
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Anggaran Dasar Perseroan telah menetapkan tugas dan wewenang Dewan Komisaris secara rinci. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi jalannya kepengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat serta masukan-masukan kepada Direksi. Dewan Komisaris memiliki masa jabatan selama dua tahun dan dapat dipilih kembali.
The Company’s Article of Association has appointed the duty and authority of the Board of Commissioners in detail. The duties of Board of Commissioners are to supervise the Company’s management conducted by the Directors and to provide advices and input to the Directors. The Board of Commissioners has an initial term of two years and can be re-elected.
Saat ini, Perseroan memiliki 3 orang Komisaris, yang terdiri dari 1 Komisaris Utama, 1 Komisaris dan 1 Komisaris Independen. Adapun susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Currently, the Company has three Commissioners, consisting of one President Commissioner, one Commissioner and one Independent Commissioner. The composition of the Board of Commissioners is as follows:
Nama
Jabatan Tanggal Pengangkatan
Position
Date of Appointment
Hengky Setiawan
Komisaris Utama/President Commissioner
30 Mei 2013
Ferry Setiawan
Komisaris/ Commissioner
30 Mei 2013
Lukman Hadikusumo
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
30 Mei 2013
Sebagaimana yang dituangkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris bertugas mengawasi jalannya kepengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Dewan Direksi serta memberikan nasihat kepada Dewan Direksi Perseroan. Dewan Komisaris melakukan rapat Dewan Komisaris maupun rapat gabungan dengan Direksi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan.
As written in the Company’s Article of Association, the Board of Commissioners tasks are to supervise the management of the Company run by the Directors as well as providing advices to them. The Board of Commissioners set their own meetings and joint meetings with the Directors by considering the provisions of the the Company’s Article of Association.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah melakukan 12 kali rapat dengan tingkat kehadiran rata-rata 100%. Sedangkan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi telah dilakukan sebanyak 4 kali selama tahun 2013.
During 2013, the Board of Commissioners held 12 meetings with an average attendance of 100%, and four Joint Meetings with the Directors.
DIREKSI
Directors
Secara garis besar, tugas dan wewenang Direksi adalah bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan
In general, the duties and authority of the Directors are to be fully responsible for the implementation of the
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Perseroan, mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku, menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan. Dewan Direksi Perseroan saat ini terdiri dari 1(satu) orang Direktur Utama, dan 2 (dua) orang Direktur dimana satu orang diantaranya merupakan Direktur Independen. Adapun susunan Direksi Perseroan saat ini adalah:
Company’s management. They managed the Company in accordance with the authority and responsibilities as regulated in the Company’s Article of Association and the applicable regulations, implementing risk management and the principles of good corporate governance in every level of business activities. The Directors currently consisted of one President Director and two Directors, one of them was an Independent Director. The composition of the current Directors is as follows:
Nama
Jabatan Tanggal Pengangkatan
Position
Date of Appointment
Tan Lie Pin
Direktur Utama/ President Director
30 Mei 2013
Andry Ryanto
Direktur/ Director
30 Mei 2013
Meijaty Jawidjaja
Direktur Independen/ Independent Director
30 Mei 2013
Penyelenggaraan rapat direksi dapat dilakukan setiap waktu, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan, dan pada tahun 2013 telah diadakan 12 kali rapat Direksi dengan tingkat kehadiran ratarata 100%.
The arrangement of the Directors meeting can be held at any time, by taking into account the terms and condition of the Company’s Article of Association. During 2013, the Directors has held numerous times of meetings with average attendance of 100%.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS REMUNERATION
Dalam RUPS Tahunan yang diselenggarakan Perseroan pada tanggal 30 Mei 2013 telah diputuskan bahwa RUPS memberikan wewenang kepada PT Upaya Cipta Sejahtera selaku pemegang saham mayoritas Perseroan untuk menetapkan honorarium dan atau tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris, dengan memperhatikan rekomendasi dari Rapat Dewan Komisaris dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Selain itu, RUPS juga telah memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi, dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi perseroan
During the Company’s Annual General Meeting of Shareholders (AGM) which was held on May 30, 2013, it had been decided that the AGM authorized PT. Upaya Cipta Sejahtera as the majority shareholder of the Company to set the honorarium and other allowances for members of the Board of Commissioners, with regard to the recommendation of the Board of Commissioners Meeting and the Nomination and Remuneration Committee. In addition, the AGM also authorized the Board of Commissioners to determine the salary and/or other benefits for the Directors, taking into account the recommendations from the Nomination and Remuneration Committee of the company.
Adapun besarannya didasarkan pada hasil kinerja individu, orientasi kerja, kondisi pasar dan juga disesuaikan dengan kemampuan keuangan Perseroan. Besaran perhitungan remunerasi yang telah dievaluasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut kemudian dikaji oleh Dewan Komisaris. Setelah itu, besaran remunerasi ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
The amount of the executive packages is determined by condsidering the performance of the individual, work orientation, market conditions as well as the Company’s financial capability. The amount of remuneration calculation that has been evaluated by the Nomination and Remuneration Committee are then reviewed by the Board of Commissioners. In addition, the remuneration packages are determined in the Annual General Meeting of Shareholders.
Pada tahun 2013, besaran remunerasi yang dibagikan kepada Dewan Komisaris adalah sebesar Rp12,57 miliar, yang dibagikan kepada tiga orang anggota Dewan Komisaris. Sedangkan besaran remunerasi Direksi pada tahun 2013 adalah Rp 9,41
In 2013, the remuneration of the Board of Commissioners was equal to Rp 12.57 billion, which was paid to the three members of the Board of Commissioners. Meanwhile, the remuneration of Directors in 2013 was at Rp 9.41 billion,
63
64
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
miliar, yang diberikan kepada Direksi perusahaan dan entitas anak. Remunerasi tersebut sudah termasuk gaji, tunjangan, honorarium, bonus dan lainnya.
KOMITE AUDIT
which was paid to the Directors of the Company and its entitles. The Remuneration includes salary, allowances, honorarium and other bonuses.
Audit Committee
Untuk mendukung tugas Dewan Komisaris, telah dibentuk Komite Audit Perseroan yang terdiri dari 3 (tiga) orang yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen.Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dengan memberikan pendapat profesional kepada Dewan Komisaris terhadap laporanlaporan yang disampaikan Dewan Direksi kepada Dewan Komisaris.
Audit Committee has been established to support the duties of the Board of Commissioners. The committee consisted of three persons and chaired by the Independent Commissioner. The duties of Audit Committee are to assist the Commissioner in carrying out their professional opinion to the Directors in managing the company.
Tugas-tugas tersebut antara lain melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan agar standar dan kebijaksanaan keuangan/prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku telah terpenuhi, Penelaahan efektifitas pelaksanaan audit yang dilakukan oleh akuntan publik, menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundangan di bidang Pasar Modal maupun peraturan perundangan lainnya.
These tasks include reviewing the financial statements and making sure that they are in line with the generally accepted financial and accounting principles, to examine the effectiveness of the audit process done by independent public accountants, reviewing the Company’s level of compliance with the rules and regulations in the capital market and other regulatory.
Komite Audit Perseroan dibentuk pada tanggal 29 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor 002/ KEP/BOC/V/2012. Adapun Komite Audit Perseroan saat ini adalah Lukman Hadikusumo (Komisaris Independen) sebagai Ketua, Erry Firmansyah sebagai anggota dan Drs. Muhammad Noer Qomari sebagai anggota.
The Audit Committee was established on May 29, 2012 in accordance to the Decree of the Board of Commissioner no. 002/KEP/BOC/V/2012. The Audit Committee is currently chaired by Mr. Lukman Hadikusumo (Independent Commissioner) with both Mr. Erry Firmansyah and Mr. Muhammad Noer Qomari as members of the Committee.
Dalam tahun buku 2013, Komite Audit telah mengadakan 4 kali rapat yang dihadiri seluruh anggotanya. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, Komite Audit menilai bahwa manajemen Perseroan secara kontinu telah menerapkan tata kelola perusahaan yang akuntable, transparan dan bertanggung jawab serta laporan keuangan yang disajikan telah mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku.
During fiscal year of 2013, the Audit Committee had held 4 meetings which were attended by all members. Based on the evaluation, the Audit Committee concluded that the Company’s management had performed transparent, accountable and responsible Good Corporate Governance in continuity as well as reported the financial statements in accordance to the generally accepted accounting principles.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan bertugas antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan yang berlaku di Pasar Modal dan memberi masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Pasar Modal yang berlaku, memberikan pelayanan informasi yang berkaitan tentang kondisi Perseroan kepada publik/pemegang saham dan sebagai jembatan antara Emiten dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masyarakat.
The duties and responsibilities of Corporate Secretary are to ensure that the Company follows the updates in Capital Market, especially in compliance with the regulation of capital market as well as giving input to the Directors to comply the rules in the Capital Markets. The Corporate Secretary also provides information about the condition of the Company to the public / shareholders and as a bridge between the Emitter, the Financial Services Authority (OJK) and the public.
Sekretaris Perusahaan merupakan elemen yang memastikan bahwa penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik dapat terlaksana di Perseroan. Melalui Surat Penunjukkan tanggal 24 Juni 2011, Perseroan telah menunjuk Semuel Kurniawan sebagaiSekretaris Perusahaan.
The Corporate Secretary is an element to ensure that good corporate governance is implemented readily in the Company. Through the appointment letter dated June 24, 2011, the Company has appointed Mr. Semuel Kurniawan as Corporate Secretary.
Profil Semuel Kurniawan
Mr. Semuel Kurniawan Profile
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Warganegara Indonesia, 43 tahun Beliau memperoleh gelar S1 dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Tarumanagara pada tahun 1993. Beliau mulai berkarir pada tahun 1992-1993 sebagai Tax Manager di PT. Universal Centraltronik. Kemudian bekerja sebagai Auditor di Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen (1993-1995). Karirnya berlanjut di PT Mustika Ratu Tbk sebagai Corporate Planning & Development Manager, Finance Controller, General Manager Planning & Development (1995-2001) juga sebagai General Manager di PT Mustika Princess Hotel (1998-2001).
Indonesian citizen, 43 years old, he graduated from the Faculty of Economics, majoring in Accounting of Tarumanagara University in 1993. He began his career in 1992-1993 as Tax Manager at PT Universal Centraltronik. He then worked as an auditor at Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen (19931995). His career continued in PT Mustika Ratu, Tbk. as the Corporate Planning & Development Manager, Finance Controller, General Manager of Planning & Development (1995-2001) as well as General Manager at PT Mustika Princess Hotel (1998-2001).
Setelah itu beliau menjabat sebagai Division Head of Finance and Accounting di PT Toko Gunung Agung Tbk (2001) sebelum menjabat sebagai General Manager Finance and Accounting di PT Bimasakti Usindo Persada (2001 – 2004), dan sebagai VP Finance and Accounting di PT Telesindo Shop (2004 – 2011). Beliau menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan mulai tahun 2011 hingga sekarang.
In 2001, he served as Division Head of Finance and Accounting at PT Toko Gunung Agung Tbk before serving as General Manager of Finance and Accounting at PT Bimasakti Usindo Persada (2001-2004), and as VP of Finance and Accounting at PT Telesindo Shop (2004-2011). He served as Corporate Secretary of the Company from 2011 until present.
UNIT AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT UNIT
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberia(assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas menjadi manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
Internal audit is an activity to deliver assurance and to consult with independency and objectiveness, in order to improve the value and the operational activities of the company, through a systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness into risk management, control and good corporate governance process.
Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan program kerja Audit Internal Tahunan, menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan, melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,operasional, sumber daya manusia, pemasaran, telekomunikasi dan kegiatan lainnya, memberikan saran
The duties and responsibilities of Internal Audit Unit are to formulate and implement the Annual Internal Audit program, testing and evaluating the implementation of the internal control and risk management systems in accordance with the company’s policy, conducting inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, telecommunications industry and other activities, to suggest improvements and
65
66
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen, membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. Unit Audit Internal Perseroan sampai dengan 31 Desember 2013 diketuai oleh Rosalia Mulyanti.
objective information regarding the activities examined at all levels of management, preparing the audit report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners, monitoring, analyzing and report on implementation of the improvements that have been suggested. Until December 31, 2013, Internal Audit Unit of the Company was chaired by Mrs. Rosalia Mulyanti.
Profil Rosalia Mulyanti
Mrs. Rosalia Mulyanti Profile
Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Beliau meraih gelar S1 di bidang Akuntansi dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1999. Karirnya diawali sebagai akuntan di Forwarding Trans Hokomega. Freight Forwarding (1999). Kemudian beliau menjabat sebagai Accountant hingga Finance Manager di OgilvyOne Worldwide (1999-2004), sebelum menjabat sebagai Planning and Reporting Manager di Lowe Worldwide (2004-2006). Karier beliau berlanjut sebagai Kepala Internal Audit PT Smart Telecom (2006-2008). Lalu beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan Oerlikon Balzers Indonesia (20082010) sebelum bergabung dengan Perseroan sebagai General Manager Audit pada tahun 2011. Pada tahun yang sama ia diangkat sebagai Ketua Internal Audit Perseroan.
Indonesian citizen, 39 years, she holds a bachelor’s degree in Accounting from Trisakti University in 1999. She began her career as an accountant at Trans Forwarding Hokomega Freight Forwarding (1999). Later, she served as an Accountant and promoted until Finance Manager level at OgilvyOne Worldwide (1999-2004) before serving as Planning and Reporting Manager at Lowe Worldwide (2004-2006). Her career continued as Head of Internal Audit at PT Smart Telecom (2006-2008). She served then as Finance Director at Oerlikon Balzers Indonesia (2008-2010) before joining the Company as General Manager Audit in 2011. At the same year she was appointed as the Chairman of the Internal Audit.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Internal Control System
Sistem pengendalian interen merupakan suatu proses manajemen yang memungkinkan bekerjanya suatu organisasi dikelola secara baik karena didalamnya terbangun suatu sistem, prosedur dan tata cara dimana satu sama lain atau sendirisendiri dapat saling berhubungan. Fungsi-fungsi organisasi harus bekerja secara optimal dimana tujuan akhirnya adalah tercapainya efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pokok, serta pelaporan dan pertanggungjawaban hasil-hasil yang dicapai memenuhi kriteria akuntabilitas dan transparansi.
Internal control system is a management process that allows an organization to be well-managed because there are integrated systems, procedures and customs that can work well individually or interconnected. The organizational functions must work optimally in which the ultimate goal is to achieve efficiency and effectiveness of basic tasks, as well as reporting and accountability in order for the results to meet the criteria of accountability and transparency.
Perseroan memberlakukan sistem pengendalian internal untuk memberikan jaminan kebenaran informasi baik informasi keuangan, operasional, efektivitas dan efisiensi proses pengelolaan Perseroan serta kepatuhan kepada perundangundangan yang berlaku. Perseroan memelihara sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan.
The company enforces an internal control system to guarantee reliable information which includes financial information, operational effectiveness and efficiency of the Company’s management as well as compliance with the legislation. The Company maintained the effectiveness of internal control system to protect its investments and assets security.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Manajemen Risiko Risk Management
Perseroan telah membentuk Sistem Manajemen Risiko untuk mengidentifikasi, mengkaji, memantau dan menindaklanjuti faktor-faktor risiko yang kemungkinan dapat mempengaruhi bisnis yang dikelola Perseroan, baik yang terkait dengan kebijakan strategis maupun operasional. Sistem Manajemen Risiko ini berkoordinasi dengan Direksi dan akan menyampaikan penilaiannya sebagai bahan pertimbangan dalam membuat rencana bisnis Perusahaan.
The Company has established a Risk Management System to identify, assess, monitor and follow up on risk factors that could potentially affect the Company’s business, both associated with the strategic policies and operational. The Risk Management System is in coordination with the Directors and delivers the valuation as consideration in making business plans.
Selanjutnya, Direksi memeriksa dan menyetujui penyampaian berbagai risiko ke semua Unit Usaha Perseroan. Risiko-risiko tersebut kemudian diprioritaskan dan dibuatkan rencana penanganan risiko untuk pengelolaannya sehingga paparan terhadap berbagai risiko tersebut tetap berada dalam batas toleransi sesuai dengan ketentuan. Setiap kuartal, semua risiko diperiksa dan risiko-risiko yang penting disampaikan dan didiskusikan oleh Direksi dan Komite Audit.
Furthermore, the Directors reviewed and approved the submission of variable risks to all business units of the Company. These risks are then prioritized into plan to mitigate the risk, and therefore the exposure of these risks remains tolerable in accordance with the regulation. Each quarter, all risks are examined and significant risks are then presented and discussed by the Directors and Audit Committee.
FAKTOR RISIKO
Risk Factor
Di industri telekomunikasi seluler, Perseroan juga berhadapan dengan berbagai risiko baru terus bermunculan. Risiko-risiko tersebut berpotensi mempengaruhi pencapaian sasaran bisnis Perseroan dan karena itu harus dikelola bersamaan dengan sejumlah risiko yang melekat pada industri telekomunikasi.
In the cellular telecommunication industry, the Company is exposed to a number of new risks. These risks could potentially affect the achievement of the Company’s business objectives and therefore they should be managed in conjunction with a number of inherent risks in the telecommunications industry.
Berikut adalah beberapa risiko penting yang terus-menerus dikelola Perseroan:
Here are some important risks that the Company continuously maintained:
Risiko Pasar dan Persaingan
Market and Competition Risk
Tingkat pertumbuhan pendapatan dari layanan komunikasi suara terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir ini. Di sisi lain, layanan data terus mengalami peningkatan yang kini juga menjangkau semua segmen masyarakat di daerah. Di sisi produk ponsel, makin banyak produk-produk seluler yang memiliki harga murah dan terjangkau. Termasuk produk smartphone yang kini harganya berada di bawah Rp 1 juta dengan fitur yang sudah canggih.
The revenue growth rates of voice communication services continue to decline in recent years. On the other hand, data services continue to increase, reaching all segments in the rural area. On the mobile phone sector, more mobile phone products are selling at affordable prices, including some smartphones that are selling under Rp 1 million with the moderate features.
Mengantisipasi hal ini, Perseroan telah mengambil langkah komprehensif di semua lini, dengan terus memperkuat distribusi di daerah-daerah dan menambah jumlah reseller bekerja sama dengan operator sehingga tersedia voucher layanan, baik suara maupun data, sehingga layanan tersebut dengan mudah diperoleh. Untuk produk ponsel, Perseroan menggandeng merek-merek smartphone global, dengan memperkuat basis distribusi di daerah. Di sisi lain, Perseroan juga tetap mengembangkan merek lokal untuk masuk ke segmen smartphone murah.
In anticipation to this condition, the Company has taken comprehensive steps on all fronts, and continues to strengthen in distribution to rural areas and increasing the number of resellers that work together with the operators to provide voucher services, both voice and data, in order for easy access. For mobile products, the Company collaborates with global smartphone brands, by strengthening the distribution base in the rural areas. On the other hand, the Company continues to develop its local brand to enter the low-cost smartphones segment.
67
68
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Risiko Selisih Kurs
Foreign Exchange Risk
Impor produk ponsel yang dikelola Perseroan dalam bentuk mata uang asing. Hal ini berpengaruh pada harga jual produk di pasaran. Bila dolar Amerika Serikat mengalami kenaikan, secara otomatis maka harga di pasaran akan meningkat. Untuk mengantisipasi hal ini, Perseroan mengikat kontrak jangka panjang dengan para vendor dan hanya memilih sedikit vendor dalam pengadaan produk, khususnya untuk merek lokal yang dikembangkan Perseroan. Sedangkan untuk merek global, Perseroan terus berupaya untuk menjadi authorized dealer dari vendor-vendor global tersebut, sehingga pasok produk tetap tidak terpengaruh dengan adanya fluktuasi kurs.
The import of phone products by the Company is paid in foreign currency. This affects the selling price of the products in the market. If the U.S. dollar increases, automatically the price in the market will increase. In anticipation of this, the Company established a long-term contract with vendors and selected only a few vendors for products procurement, especially for the local brand which is developed by the Company. As for global brands, the Company strives to continue as the authorized dealer of these global brands, so that the supply products remain unaffected by exchange rate fluctuations.
Risiko Pihak Ketiga/ Mitra Bisnis
Third Party/Business Partner Risk
Perseroan bergerak dalam bidang distribusi dengan mengembangkan gerai-gerai sendiri maupun bekerja sama dengan para mitra. Manajemen Perseroan percaya bahwa model bisnis ini merupakan cara terbaik dalam bisnis retail dan memberikan layanan lebih cepat dan lebih baik kepada pelanggan. Selain itu, hal ini juga mengoptimalkan biaya operasi Perusahaan. Namun demikian, model semacam ini berpotensi menciptakan ketergantungan kepada pihak lain sebagai mitra distribusi. Untuk mengantisipasi hal ini, Perseroan memilih mitra bisnis yang tepat dengan melihat pengalaman dan kelayanan mitra tersebut. Mitra diikat dengan sebuah Perjanjian yang disepakati kedua belah pihak. Untuk voucher, sistem pembayaran dilakukan di muka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan untuk produk ponsel, mitra merupakan dealer-dealer yang sudah dikenal reputasinya dalam distribusi ponsel di seluruh Indonesia. Perseroran secara rutin terus memantau kinerja mitra sehingga tetap memenuhi standar yang ditetapkan.
The Company business line in distribution is grown by developing our own outlets or in cooperated with third parties. The Company’s management believed that this business model is the best way in the retail business which allows delivering faster and better services to the customers. In addition, this will also help to optimize the Company’s cost of operations. Nevertheless, this type of business model created dependency to another party as a distribution partner. In anticipation of this, the Company chose the right business partners by considering their experiences and service performances. Business partners were bound by an agreement that agreed by both parties. For vouchers, the payment method is made in advance to avoid unpredictable matters. As for mobile products, we partnered with good reputation dealers in the mobile phone distribution business. The Company regularly monitors and evaluates the performance of its business partners, so they still meet the expected standard.
Risiko Indonesia
Indonesia Risk
Perseroan beroperasi di Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki faktor-faktor ekonomi dan politik yang berpotensi mengalami gejolak. Dari sisi ekonomi, usaha Perseroan sangat tergantung dengan daya beli masyarakat. Di sisi politik, terdapat risiko pada ketakstabilan politik di dalam negeri sehingga memiliki dampak buruk terhadap Perseroan. Untuk mengantisipasi hal ini, Perseroan berupaya untuk menyesuaikan produk dan layanannya sesuai dengan daya beli masyarakat. Perseroan juga senantiasa menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan telah melaksanakan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan dan berbagai kegiatan lainnya demi kebaikan bangsa-bangsa dan mendorong hubungan yang lebih baik dengan masyarakat.
As a developing country, companies that operate in Indonesia face economic factors and potential political upheaval. From an economic point of view, the Company’s business depends heavily on the customers’ purchasing power. On the political factor, there is always the risk of political instability in the country that has a potential unfavorable effect on the Company. In anticipation of these risks, the Company adjusted its products and services in accordance with the purchasing power of its customers. The Company also continues to apply the principles of good corporate governance (GCG) and has implemented various corporate social responsibility programs and other activities to encourage a better relationship with the community.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Risiko Peraturan
Regulatory Risks
Persaingan sektor telekomunikasi seluler yang ketat dan teknologi yang terus berkembang, membuat Peraturan di bisnis ini menjadi sangat penting. Munculnya peraturan yang baru maupun revisi terhadap peraturan yang berlaku, seperti regulasi layanan operator, regulasi menyangkut impor ponsel, pengenaan pajak dan bea masuk, dan lain-lain,terus terjadi seiring dengan makin berkembangnya industri telekomunikasi. Dalam menghadapi hal ini, Perseroan senantiasa memantau undang-undang, peraturan, kebijakan yang berlaku, dan senantiasa berkomunikasi dengan pemangku kepentingan utama, para pembuat kebijakan, asosiasi telekomunikasi, dan masyarakat luas.
The fierce competition in cellular telecommunication sector and the evolution of technology, bring attention to the regulations in the business sector. New regulations or revision on existing regulations always affected to the Company, such as the regulation of content services provider, regulations regarding to import of mobile phones, taxation and customs duties, etc. These regulation updates follow the trend in the telecommunication industry. In facing these risks, the Company is continuously monitoring the laws, regulations, policies, and regularly communicating with key stakeholders, policy regulators, telecommunication associations, and the community in the telecommunication industry.
Risiko Sistem dan Teknologi
System and Technology Risk
Meningkatnya layanan data berkecepatan tinggi (broadband services) dan jumlah smartphone di pasaran belakangan ini membutuhkan dukungan yang kuat dari para operator sebagai mitra utama Perseroan. Untuk mengantisipasi hal itu, Perseroan meminta operator agar terus berupaya meningkatkan kapasitas layanan, khususnya layanan data, sehingga usaha Perseroan dapat terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi yaang digarap operator.
The increase of high-speed data services (broadband services) and the number of smartphones on the market in present time required a strong support from the operators as main partners of the Company. To manage these risks, the Company requested the operators to continue in improving the capacity of services, particularly data services, in order for the Company to continue growing the business in order to follow the technology trends which being developed by the operators.
69
70
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
71
72
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Hal terpenting yang senantiasa menjadi perhatian Perseroan sejak didirikan adalah menjaga hubungan baik dengan para stakeholder. Terus berinteraksi dan tumbuh bersama para pelanggan, pemegang saham, investor, karyawan, pemasok, pemerintah, serta komponenkomponen masyarakat dan warga di sekitar perusahaan, sudah menjadi tekad Perseroan.
The most important thing that became the Company’s concern since its establishment is to maintain a good relationship with all stakeholders. The Company continued to interact and grow together with the customers, shareholders, investors, employees, suppliers, the government, as well as the components of society and community around the company. These relationships have been the strong focus of the Company.
Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian, Perseroan selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitarnya dan telah mengimplementasikan tanggung jawab sosial -perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) secara nyata untuk tumbuh-kembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat dan berpartisipasi secara aktif dalam percepatan pembangunan masyarakat melalui kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka, pengembangan pendidikan dan pemberdayaan pemberdayaan ekonomi usaha kecil.
The Company has always tried to provide the best effort to the environment and continues to implement a Corporate Social Responsibility (CSR) program, in order to grow and develop a harmonious relationship with the community. The Company also actively participates to accelerate the development of the community through programs that will allow to generate higher income for the communities, education development program and to empower small businesses enterprise.
PEMBERDAYAAN USAHA KECIL
SMALL BUSINESS EMPOWEREMENT
Pada tahun 2013, Perseroan mulai memfokuskan upaya tanggung jawab sosialnya melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat, khususnya pemberdayaan usaha kecil dan retailer, sehingga mereka dapat mengembangkan usahanya dengan baik. Melalui entitas anak, Telesindo Shop, Perseroan menggalakkan progam retailer yang mengajak toko perseorangan untuk mengembangkan outlet inovatif yang dapat mendorong iklim berwiraswasta di Indonesia. Program ini tak hanya menguntungkan Perseroan namun juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru di masyarakat serta mendorong tren ekonomi kreatif.
In 2013, the Company began to focus its social responsibility program through community empowerment activities, particularly the empowerment of small businesses and retailers, so that they can improve their businesses. Through its subsidiaries, Telesindo Shop, the Company tried to promote store retailers to develop their own stores to be more innovative and modern. The Company hoped that this program will encourage the entrepreneurial climate in Indonesia. This program not only giving benefits for the company but also creating new job opportunities in the community and encourage creative economic trends.
Perseroan juga membantu outlet-outlet kecil mengembangkan diri menjadi outlet yang lebih profesional, baik melalui program pelatihan maupun program pinjaman dana untuk membantu mereka dalam mengembangkan outletnya menjadi besar, meskipun mereka juga mendistribusikan produk lain di luar milik Perseroan. Nantinya mereka bisa membayar melalui cicilan dari hasil penjualan produk Perseroan.
The company also helped small outlets to become more professional, through training programs as well as loan program, to assist them developing into major outlets even though these small outlets distribute other company’s products. They can pay the loan later by installments from the sale of the Company’s products.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
LINGKUNGAN HIDUP
ENVIRONMENT
Di bidang lingkungan hidup, Perseroan bekerja sama dengan Forum Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 73 (Fortuga) melakukan kegiatan menanam mangrove dan restrukturisasi terumbu karang di kepulauan Seribu. Pada bulan 2013 lalu, Perseroan menjadi salah satu perusahaan yang mendukung Ekspedisi Fortuga yang dipusatkan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, dan sekitarnya. Acara penanaman Mangrove dan restrukturisasi terumbu karang di kepulauan Seribu tersebut berlangsung pada 25 Mei 2013, dilakukan oleh Preskom TMI Hengky Setiawan, didampingi oleh Kelana Budi Mulia, Ketua Fortuga.
In the environmental field, the Company worked together with the Forum of Institut Teknologi Bandung (ITB) Alumi Angkatan 73 (Fortuga) in mangrove planting activities and the restructuring of the coral reefs in KepulauanSeribu. In 2013, the Company became one of the companies that support the Fortuga expedition centered in Pari Island, Kepulauan Seribu, and surrounding areas. The mangrove planting event and the restructuring of the coral reefs in the Kepulauan Seribu took place on May 25, 2013, and were conducted by the Chairman of the Company Mr. Hengky Setiawan, and Mr. Kelana Budi Mulia, Chairman of Fortuga.
Selain restrukturisasi terumbu karang di Kepulauan Seribu tersebut, Perseroan juga melakukan Bakti Sosial di Pulau Pramuka berupa pembagian alat-alat tulis untuk anak sekolah serta pemeriksaan kesehatan gratis yang merupakan kerjasama TMI dengan Fortuga dan team Jaringan Monitoring (Jarmon) Kepulauan Seribu melalui serangkaian kegiatan yang dikemas dalam Ekspedisi Fortuga tersebut.
In addition to the restructuring of the coral reefs in Kepulauan Seribu, the Company organized a social working activity in Pramuka Island, by donating stationery to the schools and free health check which were join collaboration with the Company, Fortuga and Jaringan Monitoring (Jarmon) in Kepualuan Seribu through a series of Fortuga Expedition activities.
73
74
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PASCA BENCANA
INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT OF POST- DISASTER
Setiap tahun Perseroan selalu berupaya membantu masyarakat yang tertimpa bencana. Pada tahun 2013 lalu, saat banjir menerpa ibukota Jakarta, Perseroan telah memberikan bantuan kepada korban banjir, baik yang berlokasi di sekitar Perseroan maupun di tempat lainnya. Misalnya dengan menyediakan speedboat bagi evakuasi korban-korban banjir di daerah Jakarta Utara dan membangun kembali fasilitas-fasilitas publik pasca bencana.
Each year the Company always helps disaster affected communities. In 2013, when floods hit the capital of Jakarta, the Company provided assistances to the flood victims, both located in the surrounding areas of the Company as well as in other places, by providing speedboats to evacuate flood victims in North Jakarta and rebuild public facilities after the disaster.
Sudah menjadi tradisi Perseroan untuk terus berpartisipasi dalam program pembangunan kembali infrastruktur pasca bencana. Seperti yang pernah dilakukan Perseroan pada tahun 2009 lalu, saat membangun kembali fasilitas pendidikan pasca bencana gempa di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Perseroan juga pernah menyerahkan bantuan pembangunan sebuah sekolah di lereng Gunung Merapi pada tahun 2010 dan membantu korban puting beliung di Kepulauan Seribu Jakarta Utara pada tahun 2011.
It was a tradition for the Company to continuously participate in the post-disaster program, such as rebuilding of infrastructure. In 2009, the Company experienced the rebuilding of educational facilities as an aftermath of the earthquake in West Sumatra and West Java. The Company had also helped the construction of a school on the slopes of Mount Merapi in 2010 and helped the tornado victims in North Jakarta, Kepulauan Seribu, in 2011.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the 2013 Annual Report of PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan.
We, the undersigned, testify that all information in the Annual Report of PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. for 2013 is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the annual report and financial report of the Company.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Dewan Komisaris Board of Commissioner
Hengky Setiawan Komisaris Utama/President Commissioner
Ferry Setiawan Komisaris/Commissioner
Lukman Hadikusumo Komisaris Independen/Independent Commissioner Direksi Board of Director
Tan Lie Pin Direktur Utama/President Director
Andry Ryanto Direktur/Director
Meijaty Jawidjaja Direktur Independen/Independent Director
75
76
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
Annual Report 2013
77
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Laporan Keuangan Konsolidasi 2013 Consolidated Financial Report 2013
78
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
79
80
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
Annual Report 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan / Notes
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS 2f,2g,2h,2t,
Kas dan bank Piutang usaha Pihak berelasi
3,4,31,33,34c
Pihak berelasi
394.847
2e,30
86.963
170.070
1.213.996
250.024
Related party Third parties Other receivables
2f,2g,3,6,33,34c 2e,30
Pihak ketiga
Cash and banks Trade receivables
2f,2g,3,5,33,34c
Pihak ketiga Piutang lain-lain
492.915
-
1.100
212.258
16
Related party Third parties
Biaya dibayar di muka
2k,7
13.626
6.342
Prepaid expenses
Persediaan
2i,8
661.328
277.069
Inventories
2p,16a
15.305
-
Prepaid tax
Pajak dibayar di muka Uang muka Pihak berelasi
9
Advances
2e,30
Pihak ketiga Jumlah Aset Lancar
15.000
Related party
139.618
87.972
Third parties
2.836.009
1.202.440
-
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap – bersih Goodwill Aset lain-lain
Total Current Assets
NON-CURRENT ASSETS 2p,3,16c
5.007
4.362
Deferred tax assets
2j,2m,3,10
156.187
105.284
Fixed assets – net
2m,3,38
202.880
-
Goodwill
2f,2g,11,33,34c
255.256
46.531
Other assets
619.330
156.177
Total Non-Current Assets
3.455.339
1.358.617
TOTAL ASSETS
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan / Notes
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK
SHORT-TERM LIABILITIES
Hutang bank jangka pendek Hutang usaha
2f,3,12,33,34d
Hutang pajak Hutang lain-lain
105.000
2f,2t,3,13,31,33,34d
Pihak ketiga Beban masih harus dibayar
1.432.391
Short-term bank loans Trade payables
533.062
263
2p,3,16b
33.844
59.571
Third parties Taxes payable
2f,3,14,33,34d
2.727
1.899
Accrued expenses
2f,33,34d
1.993
-
Other payables
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu
Current maturities
satu tahun: Hutang bank
of long–term liabilities: 2f,3,17,33,34d
7.380
39.980
Hutang angsuran pembelian aset tetap
Bank loans Installment payable for
2f,3,15,33,34d
9.554
9.728
Jumlah Liabilitas
purchase of fixed assets Total Short–Term
Jangka Pendek
2.020.951
216.441
LIABILITAS JANGKA
Liabilities LONG–TERM
PANJANG
LIABILITIES
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
Long-term liabilities –
waktu satu tahun:
net of current maturities:
Hutang bank
2f,3,17,33,34d
Hutang angsuran
2f,3,15,33,34d
14.995
Bank loans
4.045
7.336
Installment payable for purchase of fixed assets
20.689
12.099
47.676
34.430
2.068.627
250.871
22.942
pembelian aset tetap Liabilitas diestimasi atas
2o,3,18
Estimated liability for
imbalan kerja karyawan Jumlah Liabilitas
Total Long–Term
Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
employee benefits
2
Liabilities TOTAL LIABILITIES
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan / Notes
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012 EQUITY
EKUITAS
Equity Attributable To
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada
Owners Of The
Pemilik Entitas Induk
Parent
Modal saham Nilai nominal
Share capital of Par value
Rp 100 (nilai penuh) per saham
Rp 100 per share (full amount)
pada tanggal 31 Desember 2013
as of December 31, 2013 and 2012
dan 2012 Modal dasar – 16.000.000.000
Authorized capital –
saham pada tanggal
16,000,000,000 shares as of December 31, 2013 and 2012
31 Desember 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan
Issued and fully paid –
disetor penuh – 5.472.505.880
5,472,505,880
saham pada
shares as of
tanggal 31 Desember 2013
December 31, 2013
dan 5.367.015.400
and 5,367,015,400
saham pada tanggal 31 Desember 2012 Agio saham - bersih
shares as of 19
547.251
536.702
20
297.679
275.525
Additional paid in capital - net Retained earnings Appropriated
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya
21
Belum ditentukan penggunaanya Sub-jumlah
600
100
540.971
295.215
1.386.501
1.107.542
211
204
1.386.712
1.107.746
3.455.339
1.358.617
non-pengendali
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS BERSIH
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Unappropriated Sub-total Non-controlling
Kepentingan
Jumlah Ekuitas – Bersih
December 31, 2012
Interest Total Equity – Net TOTAL LIABILITIES
3
AND EQUITY – NET
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
2013
2012
PENDAPATAN BERSIH
2n,23
10.484.625
8.194.499
NET REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2n,24
9.856.140
7.742.184
COST OF REVENUES
628.485
452.315
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
General and administrative expense
Beban umum dan administrasi
2n,25
162.283
141.885
Beban penjualan
2n,25
29.179
22.983
Selling expense
(11.429)
(10.839)
Other operating income
448.452
298.286
INCOME FROM OPERATIONS
Pendapatan usaha lainnya
2n,26
LABA USAHA
OTHER INCOME (CHARGES)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Finance income
Penghasilan bunga
2n,27
16.335
2.541
Beban keuangan
2n,28
(71.357)
(28.736)
Total Other
Jumlah Beban Lain-lain – Bersih
(55.022)
(26.195)
393.430
272.091
charges – net INCOME BEFORE
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
INCOME TAX INCOME TAX BENEFIT
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Finance costs
2p,16c
Kini
(EXPENSE)
(98.949)
Tangguhan
425
(70.392)
Current
1.925
Deferred TOTAL INCOME TAX
JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
(98.524)
(68.467)
NET INCOME FOR
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
294.906
203.624
-
-
LAINNYA
INCOME TOTAL COMPREHENSIVE
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
EXPENSE - NET
294.906
4
203.624
INCOME FOR THE YEAR
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
2013
2012 NET INCOME FOR CURRENT
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN -
ATTRIBUTABLE TO
DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk
294.901
Kepentingan non-pengendali
5
JUMLAH
LABA BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
294.906
203.602
Owners of the parent
22
Non–controlling interest
203.624
TOTAL
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT
2r,29
Saham dasar
54
38
Share basic
Saham dilusian
49
37
Share diluted
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Saldo Laba / Retained Earnings
Agio Modal
Saldo 1 Januari 2012
Entitas Induk /
Saham /
Telah
Belum
Equity
Kepentingan
Jumlah
Additional
Ditentukan
Ditentukan
Attributable To
Nonpengendali /
Ekuitas /
Catatan /
Saham /
Paid in
Penggunaannya /
Penggunaannya /
The Owners of
Non-controlling
Total
Notes
Share Capital
Capital
Appropriated
Unappropriated
The Parent
Interest
Equity
19
400.000
(39)
100
91.613
Tambahan modal saham melalui penawaran saham umum perdana
182
20
135.000
271.991
-
-
Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran seri I
491.674
406.991
Laba komprehensif 2012 Saldo 31 Desember 2012
-
406.991
Dampak Entitas Anak baru
through initial public offering
-
Increase in paid in Capital
3.573
-
-
-
-
203.602
203.602
22
203.624
Total Comprehensive Income in 2012
100
295.215
1.107.542
204
1.107.746
Balance as of December 31, 2012
2
2
Effect from acquisition of subsidiaries
275.525
5.275
Increase in paid in Capital
1.702
536.702
-
Balance as of Janurary 1, 2012
-
20
491.856
5.275
through exercise of series I warrants
-
-
-
-
-
20
10.549
22.154
-
-
32.703
-
32.703
through exercise of series I warrants
22
-
-
-
(48.645)
(48.645)
-
(48.645)
Cash Dividend
-
294.901
294.901
21
-
-
500
(500)
600
540.971
Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran seri I Dividen Tunai
Increase in paid in Capital
Laba komprehensif 2013 Cadangan umum Saldo 31 Desember 2013
-
547.251
297.679
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
1.386.501
5 211
294.906
Total Comprehensive Income in 2013
1.386.712
General reserves Balance as of December 31, 2013
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012 CASH FLOWS FROM (FOR)
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan
9.603.760
8.181.620
Pembayaran kas kepada pemasok
Receipts from customers
(9.744.246)
(7.751.261)
Payments for suppliers
Pembayaran kas untuk beban usaha
(342.184)
(164.548)
Payments for operating expenses
Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan kas operasi lainnya
(140.201) 14.494
(143.867) 30.957
Payment for corporate income tax
Penerimaan bunga
16.335
2.540
Pembayaran untuk beban keuangan
(71.357)
(28.736)
(663.399)
CASH FLOWS FROM (FOR) INVESTING ACTIVITIES
AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aset tetap
15.489
1.956
Perolehan aset tetap
(63.663)
(20.964)
(208.291)
(15) -
(266.498)
(522.963)
(19.023)
FINANCING ACTIVITIES
AKTIVITAS PENDANAAN 9.407.699
1.156.000
22.153
3.573
Penambahan modal saham
Penurunan piutang kepada pihak berelasi
10.549
1.702
through warrant exercise
1.100
6.471
Decrease in due from related parties
-
271.991
Additional paid-in capital
penawaran umum perdana
-
melalui penawaran umum perdana
135.000
Pembayaran hutang angsuran
Pembayaran hutang bank
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
(16.150) -
(48.645) (8.104.961)
(1.534.746)
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
purchase of fixed assets acquisition Payment of dividend Payment of bank loans Net Cash Flows Provided by
1.284.430
23.841
98.068
131.523
394.847
263.324
492.915
394.847
Financing Activities NET INCREASE IN CASH AND BANKS CASH AND BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
through intial public offering Payment of installment payable for
(3.465)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
from public offering Additional paid-up capital
Penambahan modal saham
Pembayaran dividen
from warrant exercise Additional paid-up capital
Penambahan agio saham dari
pembelian aset tetap
Receipts from bank loans Additional paid-in capital
Penambahan agio saham dari
melalui pelaksanaan waran
Investing Activities CASH FLOW FROM (FOR)
ARUS KAS DARI (UNTUK)
pelaksanaan waran
of Subsidiaries Net Cash Flows Used in
Kas Bersih Digunakan untuk
Perolehan hutang bank
and bank guarantee Payments for acquisition
Pembayaran atas pembelian
Aktivitas Investasi
Sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Placement in time deposit
Penempatan pada deposito
saham Entitas Anak
Payment for financial expenses
(Used in) Operating Activities
126.705
ARUS KAS DARI (UNTUK)
dan bank garansi
Receipts from interest income
Net Cash Flows Provided from
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
Receipts from others operating
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
AT BEGINNING OF YEAR CASH AND BANKS AT END OF THE YEAR
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
a. The Company’s Information
Establishment
and
General
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris David, S.H., No. 62 tanggal 25 Juni 2008. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-41619.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 77, tanggal 23 September 2008. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 161 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, pada tanggal 18 Agustus 2011, mengenai:
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (the Company) was established in Jakarta based on Notarial Deed No.62 by David, S.H., dated June 25, 2008. The deed of the Company’s establishment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-41619.AH.01.01 Tahun 2008, dated July 16, 2008, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 77, dated September 23, 2008. The Articles of Association have been amended for several times, most recently by Deed No. 161, dated August 18, 2011 of Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., concerning:
-
Pemberian persetujuan terhadap rencana Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana saham-saham Perusahaan kepada Masyarakat.
-
Approval of the Company’s plan to conduct its Initial Public Offering.
-
Perubahan nama Perusahaan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
menjadi
-
Change of the Company’s name to PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
-
Pengeluaran dan penjualan saham dalam portofolio Perusahaan melalui penawaran umum kepada masyarakat dengan jumlah maksimum sebanyak 2.675.000.000 saham baru.
-
Issuance and sell of stock in the Company's portfolio through a public offering with a maximum total of 2,675,000,000 new shares.
-
Pemberian persetujuan terhadap pencatatan saham Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing).
-
Approval of the Company’s listing in Indonesia Stock Exchange.
-
Pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan semua tindakan yang dianggap perlu sehubungan dengan Penawaran Umum Saham kepada masyarakat.
-
Delegation of authority to the Directors of the Company to perform all actions it deems necessary in connection with Initial Public Offering.
-
Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris mengenai kepastian jumlah saham yang ditempatkan dan disetor, termasuk menyatakan susunan pemegang saham Perusahaan setelah Penawaran Umum Saham kepada masyarakat.
-
Delegation of authority to the Board of Commissioners regarding the exact amount of shares issued and outstanding, including shareholder structure after Initial Public Offering.
-
Persetujuan pengubahan seluruh anggaran dasar dalam rangka Penawaran Umum saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal sesuai perundang-undangan yang dan peraturan yang berlaku di pasar modal.
-
Approval to change all of the Articles of Association in purpose to conduct Initial Public Offering in Capital Market in accordance with applicable laws and regulations in the capital market.
-
Perubahan susunan Direksi dan Komisaris Perusahaan.
-
Change the members of the Company’s Directors and Commissioners.
Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat persetujuan No. AHU 43171.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 25 Agustus 2011.
This amendment has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU 43171.AH.01.02 Tahun 2011 dated August 25, 2011. 8
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)
a. The Company’s Establishment Information (continued)
and
General
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Based on the Article 3 in Articles of Association, the scope of activities of the Company and its Subsidiaries are as follows:
1. Perdagangan telepon selular dan aksesoris.
1. Trading of mobile phone and accessories.
2. Perdagangan voucher isi ulang pulsa telepon selular.
2. Trading of mobile phone voucher.
3. Perdagangan kartu telepon prabayar dan pasca bayar.
3. Trading of prepaid and postpaid card.
4. Pengadaan jasa konten telepon selular.
4. Providing mobile phone content provider.
5. Pengadaan jasa reparasi telepon selular
5. Providing mobile phone reparation service.
Kantor Pusat Perusahaan terletak di Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 2A, Jakarta Pusat. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada Januari 2009.
The Company’s head office is currently located at Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 2A, Central Jakarta. The Company started its commercial operations in January 2009.
Entitas Induk Perusahaan adalah PT Upaya Cipta Sejahtera. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Tiphone Mobile Indonesia (TMI).
PT Upaya Cipta Sejahtera is the immediate and ultimate parent company. The Company is one of the companies under Tiphone Mobile Indonesia (TMI) Group.
b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
b. Boards of Commissioners, Commitee and Employees
Berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 305 tanggal 30 Mei 2013, Perusahaan mengangkat dan menetapkan kembali susunan pengurus untuk masa jabatan 2 tahun berikutnya, akta ini telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-34604 tanggal 23 Agustus 2013 dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Directors,
Audit
Based on Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 305 dated May 30, 2013, the Company reappointed the Boards of Commissioners and Directors mentioned below for the next 2 years. The deed has been reported to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on its Letter No.AHU-AH.01.10-3460 dated August 23, 2013. Hence the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as at December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Hengky Setiawan Ferry Setiawan Lukman Hadikusumo
: : :
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
: : :
President Director Director
Direksi / Directors Direktur Utama Direktur
: : :
Tan Lie Pin Meijaty Jawidjaja Andry Ryanto
9
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
b. Boards of Commissioners, Directors, Commitee and Employees (continued)
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: : :
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
Lukman Hadikusumo Erry Firmansyah Muhammad Noer Qomari
Adapun susunan unit audit internal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Audit
: : :
Chairman Members
The members of internal audit unit as December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Rosalia Mulyanti Jonatan
: :
of
Head Member
Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (namun tidak termasuk Komisaris Independen). Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan aktivitas Perusahaan.
Boards of Commissioners and Directors are the Company’s key management personnel (excluding Independent Commissioners). This key management has the authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company.
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Total salaries and benefits of the Company and Subsidiaries’ Board of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Dewan Komisaris Direksi Jumlah
2013 12.573 9.414 21.987
2012 7.595 9.784 17.379
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan tetap pada Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, total permanent employees in the Company and Subsidiaries are as follows:
2013 Perusahaan Entitas Anak Jumlah
Board of Commissioners Directors Total
2012 90 2.951 3.041
73 2.163 2.236
c. Struktur Entitas Anak
Company Subsidiaries Total
c. The Structure of Subsidiaries
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Entitas Anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the details of subsidiaries which were consolidated into the Company’s financial statements are as follows:
10
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
c. Struktur Entitas Anak (lanjutan)
Entitas Anak / Subsidiaries
Tempat Kedudukan / Location
c. The Structure of Subsidiaries (continued)
Bidang Usaha / Business Activities
Persentase Kepemilikan Efektif/ Percentage of Effective Ownership
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination
Tahun Beropersi Komersial / Commercial Operating Year
2013
2012
2013
2012
Dimiliki secara langsung / Direct ownership PT Telesindo Shop
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 3-3A, Jakarta, 11160
Perdagangan / Trading
2001
99,95%
99,95%
1.406.858
835.101
PT Excel Utama Indonesia
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 2D, Jakarta, 10120
Perdagangan / Trading
2008
99,90%
99,90%
288.974
192.460
PT Setia Utama Services
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 1C, Jakarta, 10120
Jasa service / Service center
2010
99,00%
99,00%
965
2.672
PT Setia Utama Media Aplikasi
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 1B, Jakarta, 10120
Jasa Konten / Content provider
2011
99,90%
99,90%
1.676
925
PT Mitra Telekomunikasi Selular*)
Thamrin Residences Office Park Blok R/C No. 2, Jakarta
Perdagangan / Trading
2009
99,99%
-
492.964
-
PT Poin Multi Media Nusantara
Istana Pasteur Regency CRA No. 33, Bandung
Perdagangan / Trading
2013
99,99%
-
256.720
-
Mangga Dua Square Blok. D. No. 29, Gunung Sahari Jakarta
Perdagangan / Trading
2010
99,99%
-
496.178
-
Jasa Konten/ Content provider
Belum beroperasi
51%
51%
2.500
2.500
PT Perdana Mulia Makmur
Dimiliki secara tidak langsung / Indirect ownership PT SUMA Aplikasi Market
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 2A, Jakarta, 10120
*) Pada tahun 2012 merupakan perusahaan berelasi.
*) In the year 2012 was related party
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS)
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS)
Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. No. 23 tanggal 9 Juli 2013, para pemegang saham MTS menyetujui penjualan 1.499 lembar saham, mewakili 99,93% pemilikan saham, yang dimiliki oleh PT Gemilang Selular Multimedia, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga transaksi yang disetujui adalah Rp 1.499.
Based on the Shareholders’s Meeting of PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), as covered by Notarial Deed No. 23 of Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. dated July 9, 2013, the shareholders of MTS approved the sale of 1,499 shares, representing 99.93% ownership owned by PT Gemilang Selular Multimedia, third party, to the Company. The transaction price agreed was Rp 1,499.
Akta ini menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10.30191 tanggal 22 Juli 2013. Pembelian saham MTS dari PT Gemilang Selular Multimedia dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 3.738.
The said Notarial Deed was received and noted by the Minister of Laws and Humans Rights of Republic of Indonesia through the letter No. AHUAH.01.10.30191 dated July 22, 2013. The purchase of shares in MTS from PT Gemilang Selular Multimedia was accounted for using acquisition method which resulted to goodwill amounting to Rp 3,738.
11
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
c. Struktur Entitas Anak (lanjutan) PT Mitra (lanjutan)
Telekomunikasi
c. The Structure of Subsidiaries (continued) Selular
(MTS)
PT Mitra (continued)
Telekomunikasi
Selular
(MTS)
Berdasarkan Akta Notaris Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 55 tanggal 23 Juli 2013, MTS mengubah anggaran dasarnya, salah satu isinya peningkatan modal disetor, sehingga perusahaan memiliki pernyertaan sebesar 99,9%. Akta ini sudah di setujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU45811.AH.01.02 tahun 2013 pada tanggal 30 Agustus 2013
Based on Notarial Deed of Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 55 dated July 23, 2013, MTS amended its Article of Association, one of the relates to the increase in share capital, so that the company's ownership should become 99.9%. This deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-45811.AH.01.02 Year 2013 dated August 30, 2013.
PT Poin Multi Media Nusantara
PT Poin Multi Media Nusantara
Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), Entitas Anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn. No. 30 tanggal 5 Agustus 2013, para pemegang saham PMMN menyetujui penjualan 199.998 lembar saham mewakili 99,99% pemilikan saham, yang dimiliki oleh PT Cakrawala Bintang Negara, Tn Kurnia Jaya dan Tn Charli Nagar, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga transaksi yang disetujui adalah Rp 45.000. Akta ini telah menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10.39809 tanggal 25 September 2013. Pembelian saham PMMN dari PT Cakrawala Bintang Negara, Tn Kurnia Jaya dan Tn Charli Nagar dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 22.989.
Based on the Shareholders’s Meeting of PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), as covered by Notarial Deed No. 30 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn. dated August 5, 2013, the shareholders of PMMN approved the sale of 199,998 shares representing 99.99% ownership owned by PT Cakrawala Bintang Negara, Mr. Kurnia Jaya and Mr. Charli Nagar, third parties, to the Company. The purchase price agreed was Rp 45,000. The Notarial Deed was received and noted by the Minister of Laws and Humans Rights of Republic of Indonesia through his letter No. AHU-AH.01.10.39809 dated September 25, 2013. The purchase of shares in PMMN from PT Cakrawala Bintang Negara, Mr. Kurnia Jaya and Mr. Charli Nagar was accounted for using acquisition method which resulted to goodwill amounting to Rp 22,989.
PT Perdana Mulia Makmur
PT Perdana Mulia Makmur
Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn. No. 7 tanggal 2 Oktober 2013, para pemegang saham PMM menyetujui penjualan 35.999 lembar saham mewakili 99,99% pemilikan saham yang dimiliki oleh PT Aneka Jaya Kencana, Tn Ardiansyah dan Tn Hian Tian Alias Sofian, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga beli yang disetujui adalah Rp 219.999.
Based on the Shareholders’s Meeting of PT Perdana Mulia Makmur (PMM), as covered by Notarial Deed No. 7 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn. dated October 2, 2013, the shareholders of PMMN approved the sales of 35,999 shares representing 99.99% ownership owned by PT Aneka Jaya Kencana, Mr. Ardiansyah and Mr. Hian Tian aka Sofian, third parties, to the Company. The purchase price agreed was Rp 219,999.
Akta ini telah menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1043593 tanggal 23 Oktober 2013. Pembelian saham PMM dari PT Aneka Jaya Kencana, Tn Ardiansyah dan Tn Hian Tian Alias Sofian dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 176.153.
The Notarial Deed was received and noted by the Minister of Laws and Humans Rights of Republic of Indonesia through his letter No. AHU-AH.01.1043593, dated October 23, 2013. The purchase of shares in PMM from PT Aneka Jaya Kencana, Mr. Ardiansyah and Mr. Hian Tian aka Sofian was accounted for using acquisition method which resulted to goodwill amounting to Rp 176,153.
12
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
d. Faktor Musiman dalam Operasi
d. Seasonal Factors of Operation
Perusahaan dan Entitas Anak mengalami lonjakan permintaan pada bulan tertentu seperti menjelang perayaan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Imlek.
The Company and Subsidiaries faced increasing demand on certain months such as before celebration of Eid, Christmas and Chinese New Year.
e. Penerbitan Laporan Keuangan
e. Issuance of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 21 Maret 2014.
These consolidated financial statements have been authorized to be published by the Board of Directors, who are responsible in the preparation and completion of the consolidated financial statements, on March 21, 2014.
f. Penawaran Umum Saham Perusahaan
f. Initial Public Offering
Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui surat No. S-13982/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 1.350.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham serta harga penawaran Rp 310 (nilai penuh) per saham dan waran seri I sejumlah 1.323.000.0000.
On December 29, 2011, the Company obtained an approval from Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through its letter No. S-13982/BL/2011 to conduct an initial public offering of 1,350,000,000 shares at par value of Rp 100 (full amount) per share with the offering price of Rp 310 (full amount) per share and Series I Warrant of 1,323,000,0000 warrants.
Penawaran Umum Efek Perusahaan dimulai pada tanggal 2 Januari 2012 dan ditutup pada tanggal 5 Januari 2012, dengan struktur penawaran umum sebagai berikut:
The public offering started on January 2, 2012 and ended on January 5, 2012, with the structure of public offering as follows:
Jumlah saham yang ditawarkan: Sebanyak 1.350.000.000 Saham Biasa Atas Nama.
Amount of shares offered: Total of 1,350,000,000 Common Shares
Jumlah waran yang diterbitkan: 1.323.000.000 Waran Seri I.
The number of warrants issued: 1,323,000,000 of Series I Warrants.
Sebanyak
total
of
Rasio saham dibandingkan waran: 50 : 49.
Ratio of share compare to warrants: 50 : 49.
Persentase Penawaran Umum: 25,23% dari Modal Disetor setelah Penawaran Umum.
Percentage of Public Offering: 25.23% from the paid up capital after the Public Offering.
Nilai Nominal: Rp 100 (nilai penuh)
Par value: Rp 100 (full amount)
Harga Penawaran: Rp 310 (nilai penuh)
Offering Price: Rp 310 (full amount)
Jumlah Penawaran Umum: Rp 418.500.000.000 (nilai penuh)
Amount of Public Offering: Rp 418,500,000,000 (full amount)
13
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Kepatuhan Terhadap Keuangan (SAK)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES Akuntansi
a. Compliance with Financial Accounting Standards (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak (bersama-sama disebut sebagai “Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The consolidated financial statements of the Company and Subsidiaries (together as "Group") have been prepared and presented in accordance with SAK in Indonesia which comprise of the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by Indonesian Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK - IAI) and the related BAPEPAMLK regulation particularly Rules No. VIII.G.7, Appendix of the Decision Decree of the Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 dated June 25, 2012 on “Guidelines for Financial Statements Reporting and Disclosures for Public Companies”.
b. Dasar Penyajian Konsolidasian
Standar
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Laporan
Keuangan
b. Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012, except for the adoption of several amended PSAK effective January 1, 2013 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun atas basis akrual. Laporan keuangan konsolidasian tersebut diukur berdasarkan biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis for the consolidated financial statements is historical cost, except for certain accounts which are measured on other bases as described in the respective accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung di mana penerimaan serta pengeluaran arus kas diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang fungsional Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the functional currency of the Company and its Subsidiaries.
Perlu dicatat bahwa estimasi akuntansi dan asumsi digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Estimasi dibuat berdasarkan pengetahuan dan pertimbangan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan yang terjadi, hasil akhir mungkin berbeda dengan estimasi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
It should be noted that accounting estimates and assumptions are used in preparation of the consolidated financial statements. Although these estimates are based on management’s best knowledge and judgment of current events and actions, actual results may ultimately differ from those estimates. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3. 14
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
c. Principles of Consolidation (continued)
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan, selaku entitas induk, dan seluruh Entitas Anak (lihat Catatan 1c) sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan.
The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company, as parent entity, and all subsidiaries (see Note 1c) as single economic entity. Subsidiaries are entities which are controlled by the Company.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memilki, baik secara langsung atapun tidak langsung, lebih dari setengah (50%) kekuasaan suara pada Entitas Anak.
Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly, more than 50% of the voting power of Subsidiaries.
Entitas Anak dikonsolidasian sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk tiap transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa, kecuali dinyatakan lain.
Subsidiaries are consolidated from the acquisition date, being the date when the Company obtains control, until the date when the Company’s control ceases. The consolidated financial statements are prepared using the same accounting policies for each transaction and other events in similar circumstances, unless otherwise stated.
Seluruh saldo penghasilan dan beban intra Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari transaksi intra Perusahaan dan dividen, dieliminasi secara penuh. Kebijakan akuntansi entitas anak telah diubah untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
All material intra company balances, revenues and expenses including unrealized gain or losses resulting from intra company transaction and dividend are fully eliminated. Accounting policies of Subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Kepentingan Nonpengendali (KNP) adalah bagian dari ekuitas Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada Perusahaan. KNP disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan, selaku entitas induk. Laba atau rugi komprehensif dan setiap komponen dari pendapatan komprehensif lainnya diatribusikan kepada Perusahaan dan KNP, bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Non-Controlling Interests (NCI) are portion of subsidiaries’ equity which are not directly or indirectly attributable to the Company. NCI is presented in the equity section of the consolidated statement of financial position, separately from the equity section attributable to the Company, as the parent entity. Profit or loss and each component of other comprehensive income are allocated to the Company and NCI, even if would this result to a deficit balance in NCI.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas Entitas Anak namun tanpa kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak maka Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut:
Changes in the Company's ownership interest on Subsidiaries without losing of control, are accounted for as an equity transactions. If the Company loss control over Subsidiaries, on the date the loss of control ceases the Company shall:
-
-
derecognize the assets (include goodwill) and liabilities of Subsidiaries at their carrying amount;
-
derecognize the carrying amount of any NCI;
-
recognize the fair value of the consideration received (if any); recognize the fair value of any investment retained;
-
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak pada jumlah tercatatnya; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada); mengakui setiap sisa investasi pada Entitas Anak pada nilai wajarnya;
-
15
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) -
-
c. Principles of Consolidation (continued)
mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba dan; mengakui setiap kelebihan dan kekurangan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
d. Penerapan SAK Baru dan Revisi
-
reclassify the Company’s share of components previously recognized in other comprehensive income to the consolidated statements of comprehensive income or retained earnings, as appropriate and;
-
recognize any surplus or deficit as gain or loss in the consolidated statements of comprehensive income.
d. Adoption of New and Revised SAK
Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010) ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK No. 38 “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Perseroan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian sedangkan perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat sesuai dengan peraturan transisi dari revisi PSAK 38.
New accounting standards or improvement on accounting standard which are relevant to the Group and mandatory for the first time for the financial period beginning January 1, 2013 are the improvement on PSAK No. 60 (Revised 2010) “Financial Instrument Disclosures” and PSAK No. 38 “Business Combination Under Common Control Entities”. The Company has evaluated the impact of the improvement on PSAK No. 60 to be immaterial to the consolidated financial statements while changes to the Group’s accounting policy has been made as required in accordance with the transitional provision of revised PSAK No. 38.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e. Transactions with Related Parties
Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan, secara langsung atau tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam keuangan dan kebijakan operasi) atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional.
In accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, parties are considered to be related if one party has the ability to control (by way of ownership, directly or indirectly) or exercise significant influence (by way of participation in the financial and operating policies) over the other party in making financial and operating decisions.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in the Notes to the Consolidated Financial Statements.
f. Instrumen Keuangan
f. Financial Instruments
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Measurement
Aset keuangan diakui apabila Grup memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui pada tanggal transaksi. Tanggal transaksi adalah tanggal ketika Grup berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.
Financial assets are recognized when Group has a contractual right to receive cash or other financial assets from another entity. All purchases or sale of financial assets in regular way are recognized using trade date accounting. Trade date is the date when Group has a commitment to purchase or sell a financial asset. 16
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan)
f. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengukuran pada Saat Pengakuan Awal
Measurement on Initial Recognition
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL). Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya langsung dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At initial, financial assets are recognized at fair value plus transaction costs that are directly attributable, except for financial assets which are measured at fair value through profit or loss (FVTPL). FVTPL financial assets are also initially measured at fair value, however its transaction costs are directly charged into consolidated statement of comprehensive income.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada bagaimana aset keuangan dikelompokkan yaitu:
Subsequent measurement of financial assets depends on the following classification of the financial assets:
(i) Aset keuangan FVTPL ketika aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini.
(i) Financial assets at FVTPL whenever assets classified as held for trading or upon their initial recognition are designated by management (if certain criteria are met) to be measured at this category.
Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan. Seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar, termasuk selisih kurs, bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial assets in this clasification are measured at fair value without deducting transaction costs that might occur during a sale or disposal. Any gains or losses arising from changes in fair value, including foreign exchange, interest and dividends, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Grup tidak memiliki aset keuangan dikelompokkan dalam kategori ini.
yang
The Group doesn’t have financial assets classified under this category.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang di mana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).
(ii) Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. This asset category is subsequently measured at amortized cost using the effective interest method less impairment (if any).
Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain.
This category of financial assets includes cash and banks, trade receivable, other receivables and other assets.
17
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan)
f. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)
Subsequent Measurement (continued)
(iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).
(iii) Held-to-maturity financial assets is non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and its maturities have been established and also the Group has the positive intention and ability to hold the asset to maturity. These financial assets categories are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment (if any).
Grup tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokkan dalam kategori ini.
The Group doesn’t have classified under this category.
financial
assets
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga (3) kategori di atas. Aset keuangan tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain.
(iv) Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets which are not assigned to any of the above three (3) categories. Financial assets available for sale are stated at fair value without deducting transaction costs that might occur during a sale or disposal.
Perubahan nilai wajar dari aset keuangan diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya (kecuali untuk kerugian penurunan nilai, laba (rugi) selisih kurs dan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif) sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Changes in the fair value of these financial assets are recognized in other comprehensive income (except for losses from impairment, foreign exchange gains or losses and interest calculated using effective interest method) until the financial asset is derecognized.
(iv) Pada saat penghentian pengakuan, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
(iv) At derecognition, the cumulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income is reclassified from equity to the consolidated statement of comprehensive income as a reclassification adjustment.
Grup juga tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokkan dalam kategori ini.
The Group doesn’t have classified under this category.
financial
assets
Penghentian Pengakuan
Derecognition of Financial Assets
Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Grup telah, secara substansial, mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut telah memenuhi kriteria penghentian pengakuan.
Financial assets are derecognized, when and only when, the contractual rights to receive cash flows from the financial assets has expired or Group has substantially transferred all risks and rewards of ownership.
18
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan)
f. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition of Financial Assets (continued)
Pada saat penghentian aset keuangan, selisih antara jumlah tercatat dan jumlah dari 1) pembayaran yang diterima (termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi liabilitas baru yang ditanggung) dan 2) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui sebagai laba atau rugi.
On derecognition of financial asset, the difference between the carrying amount and the sum of 1) consideration received (including new assets acquired less new liabilities assumed) and 2) any cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Grup mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain.
Financial liabilities are recognized when the Group has a contractual obligation to transfer cash or other financial assets to another entity.
Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas tersebut.
Financial liabilities, which are not measured at fair value through profit or loss, are initially recognized at fair value less transaction costs that are directly attributable to the liabilities.
Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh akun liabilitas keuangan, yang meliputi akun-akun hutang bank, hutang usaha, beban masih harus dibayar, hutang lain-lain dan hutang angsuran pembelian aset tetap, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequently, the Group measures all financial liabilities, comprising of bank loans, trade payables, accrued expenses, other payables and installment payable for purchase of fixed assets at amortized cost using the effective interest method.
Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL
The Group doesn’t have financial liabilities measured at FVTPL.
Penghentian Pengakuan
Derecognition of Financial Liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas tersebut berakhir di mana kewajiban yang ditetapkan di dalam kontrak telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Financial liabilities are derecognized when, and only when, the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada saat ini ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang secara substansial berbeda, atau apabila persyaratan dari liabilitas keuangan yang ada tersebut dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih di antara jumlah tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
19
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan)
f. Financial Instruments (continued)
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan
Offsetting Financial Instruments
Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian”, aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum dengan entitas lain untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
In accordance with PSAK No. 50 (Revised 2010) on "Financial Instruments: Presentation", assets and financial liabilities are offset and the net amount is presented in the consolidated statement of financial position, when and only when, 1) Group currently has rights that can be enforced by law with another entity to offset the recognized amounts and 2) there is an intention to settle on a net basis or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.
Estimasi Nilai Wajar
Estimation of Fair Value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penutupan di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Fair value for financial instruments traded in active market is determined based on quoted price in active market at the consolidated statement of financial position date.
Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Grup dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang memiliki pengetahuan memadai dan berkeinginan, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto atau model penetapan harga opsi.
If the market for a financial instrument is not active, the Group establishes fair value by using a valuation technique which include using recent arm’s length market transactions between knowledgeable willing parties, reference to the current fair value of another instrument that is substantially similar, discounted cash flow analysis and option pricing models.
g. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan
g. Impairment and Uncollectible Financial Assets
Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, seluruh aset keuangan atau kelompok aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Setiap tanggal laporan keuangan manajemen menilai apakah terdapat bukti yang objektif pada satu aset keuangan atau sekelompok aset keuangan harus dilakukan penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai berikut:
In accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011) on “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, all financial instruments, except those measured at fair value through profit or loss, are subject to review for impairment. At each statement of financial position date, management assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred, if and only if, there is an objective evidence of impairment where:
20
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan)
g. Impairment and Uncollectible Financial Assets (lanjutan)
(i). Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan akun cadangan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
(i). For financial assets carried at amortized cost, loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at original effective interest rate of the financial assets. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.
Management initially assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
(ii). Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.
(ii). For financial assets carried at cost (which are investments in equity instruments that have no quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured) the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss shall not be reversed.
(iii). Untuk kelompok aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian merupakan selisih antara biaya perolehan (dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
(iii). For available-for-sale financial assets, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income is reclassified from equity to consolidated statement of comprehensive income as a reclassification adjustment even though the financial asset has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified from equity to consolidated statement of comprehensive income is the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortization) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
h. Kas dan Bank
h. Cash and Banks
Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and banks consist of cash and bank which are not restricted.
21
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
j.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
Persediaan
i.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost is determined by the weighted average method.
Ketika persediaan dijual, nilai perolehan dari persediaan tersebut dicatat sebagai beban pada periode yang sama saat penjualan diakui. Jumlah penurunan nilai persediaan menggunakan nilai realisasi bersih dan semua kerugian persediaan dicatat sebagai beban pada saat hal tersebut terjadi.
When inventories are sold, the carrying amount of those inventories is recognized as an expense in the period in which the related revenue is recognized. The amount of any allowance for write-down of inventories to net realizable value and all losses of inventories are recognized as an expense in the period the write-down or loss occurs.
Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi bersih, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut
The amount of any reversal of any allowance for write-down of inventories, arising from an increase in net realizable value, is recognized as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the period in which the reversal occurs.
Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolescence and impairment of inventories are provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year.
Aset Tetap
j.
Fixed assets
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian, biaya pinjaman dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Biaya perolehan juga termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Setelah pengakuan awal, Grup menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada). Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
At initial recognition, fixed assets are recorded at cost which includes the purchase price, borrowing costs and other costs directly attributable of bringing the assets to the present location and condition. Cost also includes the cost of replacing part of fixed assets if the recognition criteria are met. Subsequent to recognition, Group uses cost model whereby fixed assets are measured at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses (if any). All costs of maintenance and repairs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Penyusutan dihitung sejak aset siap untuk digunakan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut:
Depreciation begins when the assets are ready for use. Depreciation is calculated using straight-line method to write of the depreciable amount over the estimated useful lives of the assets as follows:
Aset Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor
Tahun / Years 20 8 4
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut (jika ada) berlaku prospektif.
Assets Buildings Vehicles Office equipment
The estimated useful lives, residual value and depreciation method of fixed assets are reviewed at each year end with the effect of any changes in estimation accounted for on a prospective basis. 22
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset Tetap (lanjutan)
j.
Fixed assets (continued)
Jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya jika jumlah tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali.
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Fixed assets are derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (accounted as the difference between the net proceeds from disposal and the carrying amount of fixed assets) are recognized in the consolidated statement of comprehensive income in the year of derecognition.
Bangunan dalam penyelesaian dicatat berdasarkan biaya perolehan dikurangi bila terdapat penurunan nilai. Bangunan dalam penyelesaian direklasifikasi ke akun bangunan pada saat bangunan tersebut telah selesai seluruhnya dan siap digunakan. Depresiasi dibebankan mulai dari tanggal aset tersebut siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost less any impairment losses. Construction in progress is reclassified to related fixed assets account when completed and ready for use. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use.
Sebagaimana diatur di dalam ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah”, biaya hak legal atas tanah ketika tanah pertama kali diperoleh, baik dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Bangunan dan Hak Pakai, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
According to ISAK No. 25 on “Land Rights”, the initial legal cost for land rights, regardless the type of land rights, is accounted for as part of the acquisition cost of land and not amortized, except if there is an indicative evidence that the extension or the renewal of land rights is most likely or is certainly unable to be obtained. Cost for the extension or renewal of land rights is recognized as part of intangible assets and amortized over the legal period or the economic life of land rights, which ever is shorter.
k. Sewa
k. Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan sewa atau mengandung sewa dilakukan berdasarkan substansi dari perjanjian pada tanggal awal sewa dan hasil evaluasi apakah 1) pemenuhan perjanjian tersebut bergantung pada penggunaan suatu aset atau sekelompok aset dan 2) perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the lease agreement at the inception date and the evaluation results whether 1) the fulfillment of the arrangement depends on the use of a specific asset or group of assets and 2) the arrangement conveys a right to use the assets.
23
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
Sewa Pembiayaan
l.
Finance Lease
Suatu sewa diklasifikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Pada awal masa sewa, Grup (sebagai lessee) mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Leases are classified as finance leases if the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the lease items. At the inception of the lease, the Group (as lessee) recognizes assets and liabilities in the consolidated statement of financial position at the lower of fair value of the leased assets or the present value of the minimum lease payments.
Selanjutnya, pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan liabilitas. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Furthermore, the minimum lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of liabilities. Finance charges are allocated to each period during the lease term so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liabilities.
Aset sewaan disusutkan sesuai dengan kebijakan yang diterapkan untuk aset tetap yang dimiliki sendiri. Namun demikian apabila tidak terdapat kepastian bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset pada akhir masa sewa, maka aset sewaan tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa atau umur manfaat aset sewaan.
Leased assets are depreciated using the same policies as applied to fixed assets under direct ownership. However, when there is no reasonable certainty that Group will obtain ownership by the end of the lease term, then the leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets or the lease term.
m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
m. Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s Cash Generating Units (CGU’s) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the function of the impaired asset.
24
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan)
m. Impairment of Non-Financial Assets (continued)
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by multiples valuation or other available fair value indicators.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut
An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa jumlah tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait.
Goodwill is tested for impairment in each reporting period and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates.
Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
If the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
25
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan)
m. Impairment of Non-Financial Assets (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment in its value of its non-financial assets as of December 31, 2013 and 2012.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
n. Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan komisi diakui pada saat jasa telah diberikan.
Revenue is recognized when the risk and rewards of the ownership have been transferred to the customer. Revenue from commission is recognized when the services are performed.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
o. Liabilitas Diestimasi Karyawan
atas
Imbalan
Kerja
o. Estimated Liability For Post Employees’ Benefits
PSAK No. 24 (Revisi 2010) tentang "Imbalan Kerja" ini mengharuskan Grup untuk mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan dan imbalan berbasis ekuitas.
PSAK No. 24 (Revised 2010) on "Employee Benefits" requires the Group to recognize all employee benefits provided through the formal and informal agreements, industry regulations, which include postemployment benefits, short-term employee benefits and other long-term, severance and termination benefits of equity-based.
Perhitungan imbalan pasca kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di dalam Undangundang No. 13 Tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan” dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi neto dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program (jika ada) pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini dibagi selama rata-rata sisa masa kerja ekspektasian dari para karyawan.
The calculation of long-term post employee benefits are based on the requirements in the Labor Law No. 13 Year 2003 using projected unit credit actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when if the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses are at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation or 10% of the fair value of plan assets (if any) on that date. Actuarial gains or losses are divided by the expected average remaining expectation working lives of the employees.
Selanjutnya, biaya jasa lalu dibebankan pada saat imbalan tersebut telah menjadi hak (vested) dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vest. Jika imbalan tersebut menjadi vest segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, biaya jasa lalu segera diakui.
Past service costs are expensed on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. To the extent that the benefits are already vested immediately following the introduction of, or changes to, a defined benefit plan, the Company shall recognize past service cost immediately.
26
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Liabilitas Diestimasi Karyawan (lanjutan)
atas
Imbalan
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued) Kerja
o. Estimated Liability For Post Employee Benefits (continued)
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan jumlah neto dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan (yang didiskontokan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah pada pasar aktif) ditambah keuntungan (dikurangi kerugian) yang belum diakui, dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui serta dikurangi nilai wajar aset program yang akan digunakan untuk penyelesaian liabilitas secara langsung (jika ada).
The amount recognized as a defined benefit liability in the consolidated statement of financial position is the net total of present value of the defined benefit obligation at end of reporting period (which is discounted using market yield of government bonds) plus any unrecognized actuarial gains (less any actuarial losses), minus any past service cost not yet recognized and minus the fair value of plan assets out of which the obligations are to be settled directly (if any).
p. Pajak Penghasilan
p. Income Tax
Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Revisi PSAK No. 46 tersebut menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian.
The Group applies PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. The revised PSAK No. 46 prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements.
Pajak Kini
Current Tax
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in the consolidated statement of comprehensive income because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are neither taxable nor deductible.
PT Setia Utama Services, Entitas Anak, telah mengaplikasikan Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 Tahun 2013, mengenai pajak badan final 1% untuk perusahaan dengan omset dibawah Rp 4.800.
PT Setia Utama Services, Subsidiary, has applied the Government Regulation No. 46 year 2013, about 1% final corporate tax for companies that have total revenue below Rp 4,800.
27
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Pajak Penghasilan (lanjutan)
p. Income Tax (continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, serta atas kredit pajak dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang masih dapat dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, carry forward of unused tax credits and unused tax losses, to the extent that can be utilized. The carrying amount of deferred tax assets are reviewed at each end of the reporting date and reduced to the extend that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari:
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except for the deferred tax liability arising from:
-
-
pengakuan awal goodwill; atau pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang: (1) bukan transaksi kombinasi bisnis; dan (2) pada waktu transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak.
the initial recognition of goodwill; or an asset or liability in a transaction that is: (1) not a business combination; and (2) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang:
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is:
-
-
bukan transaksi kombinasi bisnis; dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak.
Liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
not a business combination; and at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.
Deferred tax liabilities are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.
28
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Pajak Penghasilan (lanjutan)
p. Income Tax (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan jumlah tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
q. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
q. Business Combination Common Control
of
Entities
Under
Sesuai dengan revisi PSAK No. 38: "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Revisi 2012) yang dimulai untuk tahun keuangan yang dimulai 1 Januari 2013, hanya transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali akan diperhitungkan oleh PSAK No. 38 (Revisi 2012). Pelaporan Grup harus menentukan apakah subtansi transaksi benarbenar kombinasi bisnis entitas sepengendali.
In accordance with the revised PSAK No. 38: “Business Combination of Entities Under Common Control (Revised 2012) which become effective for the financial year beginning January 1, 2013, only business combination transaction between entities under common control would be accounted for PSAK No. 38 (Revised 2012). The reporting entity should determine whether the transaction subtance is really the combination of a business between entities under common control.
Aset dan liabilitas dari perusahaan yang diakuisisi tidak disajikan kembali berdasarkan nilai wajar, melainkan Perusahaan yang mengakuisisi terus menganggap jumlah tercatat yang diakuisisi aset dan kewajiban ini menggunakan metode penyatuan kepentingan.
Assets and liabilities of the acquired are not restated to fair value instead the acquisition continues to assume the acquiree’s carrying amount of these assets and liabilities using pooling of interest method.
Pada revisi PSAK No. 38, dengan metode penyatuan kepemilikan harus diterapkan dimulai dari awal jika dalam periode pelaporan atas kedua Entitas (akuisisi dan pengakuisisi) adalah entitas sepengendali.
The revised PSAK No. 38, the pooling of interest method should be applied starting from the beginning of the period in the year of the two entities (acquired and acquiree) first came under common control.
Selisih antara harga pengalihan yang dibayar adalah jumlah tercatat aset bersih yang diperoleh akan disajikan sebagai bagian dari pengakuisisi tambahan modal disetor dalam modal usaha.
The difference between the transfer price paid and carrying amount of net assets acquired will be presented as part of the acquirer’s additional paid in capital amount in equity.
Saldo "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" dalam PSAK No. 38 (revisi 2004) akan direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada tambahan modal disetor pada awal penerapan standar ini dan tidak boleh direklasifikasi dari saldo ekuitas ke laporan laba rugi di masa depan.
The balance of the “Difference Arising From Restructuring Transaction of Entities Under Common Control” under PSAK No. 38 (revised 2004) will be reclassified and presented in equity on additional paid in capital on the initial application of this standard and it should not be reclassified such equity balance to profit and loss in the future.
29
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Kombinasi (lanjutan)
r.
Bisnis
Entitas
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
Sepengendali
q. Business Combination of Common Control (continued)
Entities
Under
Sebelum 1 Januari 2013, akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali". Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004), pengalihan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya dari entitas sepengendali tidak akan menghasilkan laba atau rugi bagi perusahaan atau entitas individual dalam kelompok yang sama.
Prior to January 1, 2013, acquisition or transfer of shares among entities under common control, is accounted in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”. Under PSAK No. 38 (Revised 2004), transfer of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership of entities under common control would not result in a gain or loss to the company or to the individual entity within the same group.
Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of interests).
Since the restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan konsolidasian untuk periode di mana terjadi restrukturisasi dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara jumlah tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam akun "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" yang disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor.
In applying the pooling-of-interests method, the components of the consolidated financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the earliest period presented. The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized under the account “Difference in Value of Restructuring Transaction of Entities under Common Control” as part of equity.
Laba Bersih per Saham Dasar
r.
Earning per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba bersih per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba bersih selama periode dengan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
In accordance with PSAK No. 56, "Earnings per Share", basic earnings per share are computed by dividing net income for the year attributable to owners of the parent by the weighted average number of shares outstanding at the reporting date.
Jika jumlah saham biasa atau efek berpotensi saham biasa naik dengan adanya penerbitan saham bonus (kapitalisasi agio saham), dividen saham (kapitalisasi laba) atau pemecahan saham, atau turun karena penggabungan saham (reverse stock split), maka penghitungan LPS dasar untuk seluruh periode sajian harus disesuaikan secara retrospektif.
If total ordinary share increase or the potential effect of increase in ordinary share caused by the issuance of bonus shares or stock split, reverse stock split, the calculation of basic earnings per share for all presented period has to be adjusted retrospectively.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung manakala Perusahaan memiliki instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
Diluted loss per share is calculated when Group has instrument which potentially dilutive ordinary shares.
30
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Agio Saham – Bersih
s. Additional Paid-in Capital - Net
Agio saham merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi efek ekuitas dan perbedaan yang muncul atas transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali. Biaya emisi efek ekuitas merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan efek ekuitas sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK. Biaya-biaya seperti biaya pencatatan saham di bursa atas saham yang sudah beredar, biaya yang berkaitan dengan dividen saham atau pemecahan saham dan biaya lain yang tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan efek ekuitas, dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. t.
Additional paid-in capital represents the excess of equity issuance over its par value less equity issuance costs and the difference arising from business combination transaction of entities under common control. Equity issuance cost comprises all costs pertain with the issuance of equity as stipulated in BAPEPAM-LK regulations. Listing cost for outstanding shares, cost related with stock dividend or stock splits and other costs which are not directly attributable to the issuance of equity is recognized directly in the consolidated statement of comprehensive income.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
t.
Transactions Currencies
and
Balances
in
Foreign
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Item-item non-moneter yang diukur berdasarkan nilai historis dalam mata uang asing tidak dijabarkan kembali.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated statement of comprehensive income of the current year. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs dolar Amerika Serikat yang digunakan per satuan mata uang asing terhadap Rupiah masing-masing sebesar Rp 12.189 dan Rp 9.670.
As of December 31, 2013 and 2012, exchange rate for Unites States dollar used were Rp 12,189 and Rp 9,670 for one dollar respectively.
u. Informasi Segmen
u. Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk akun-akun yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. Segments are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated as part of consolidation process.
31
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
v. Kombinasi Bisnis
v. Business Combination
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Jumlah yang diberikan untuk akuisisi Entitas Anak adalah nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas ditanggung dan ekuitas yang dibuat oleh Grup. Jumlah yang diberikan meliputi nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari pengaturan imbalan kontijensi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dimasukkan dalam beban adminlstrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date and the amount of any NCI in the acquiree. The consideration transferred for the acquisition of Subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities carried and the equity interest issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from contingent consideration arrangement. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree's identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivative melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized in the profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas ("UPK") dari Grup yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash Generating Units ("CGU') that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those units.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a cash generating unit and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained. 32
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING
DAN
ASUMSI
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. JUDGMENT, ESTIMATES ACCOUNTING ASSUMPTIONS
AND
CRITICAL
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Adanya ketidakpastian terkait dengan asumsi dan estimasi dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of income, expenses, assets and liabilities and disclosure of contingent liabilities at the end of reporting period. The uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcome that required a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities affected in the future period.
Pertimbangan Akuntansi
Kebijakan
Judgments Made in the Application of Accounting Policies
Pertimbangan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup:
The following judgements are made by management in the process of applying Group’s accounting policies which have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.
Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by considering whether it meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies of the Group as explained in Note 2.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan yang signifikan yang digunakan dalam menentukan penyisihan pajak penghasilan. Terdapat transaksi tertentu dan perhitungan yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui kewajiban untuk masalah pajak yang diharapkan berdasarkan perkiraan apakah pajak tambahan akan jatuh tempo. Di mana hasil pajak terhadap hal-hal berbeda dari jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pendapatan pajak dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dibuat.
Significant judgment is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made.
Saldo hutang pajak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 33.844 dan Rp 59.571. Saldo aset pajak tangguhan – bersih pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp 5.007 dan Rp 4.362 (lihat Catatan 16).
The balance of taxes payable as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 33,844 and Rp 59,571, respectively. The balance of deferred tax assets - net as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 5,007. dan Rp 4,362, respectively (see Note 16).
dalam
Penerapan
33
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Pertimbangan dalam Akuntansi (lanjutan)
Penerapan
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASUMSI
3. JUDGMENT, ESTIMATES AND CRITICAL ACCOUNTING ASSUMPTIONS (continued)
Kebijakan
Judgments Made in the Application of Accounting Policies (continued)
Pajak Penghasilan (lanjutan)
Income Tax (lanjutan)
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua saldo rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk dikompensasi dan saldo rugi dapat dimanfaatkan. Penentuan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan waktu dan kemungkinan tingkat laba fiskal pada masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan yang membutuhkan pertimbangan manajemen yang signifikan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. The determination of the amount of deferred tax assets that can be recognized based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies required significant management judgment.
Alokasi harga beli dan penurunan nilai goodwill
Purchase price allocation and goodwill impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilainya setiap tahun.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing.
Jumlah tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2013 diungkapkan dalam Catatan 37.
The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2013 is disclosed in Note 37.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada tolak ukur yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Keadaan dan asumsi mengenai perkembangan masa depan yang ada saat ini dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
34
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
ASUMSI
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. JUDGMENT, ESTIMATES AND CRITICAL ACCOUNTING ASSUMPTIONS (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employees' Benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Jumlah tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 20.689 dan Rp 12.099. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.
The determination of the Groups pension fund and estimated liability for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuary and the Groups management in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized directly to profit or loss when incurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’ actual result or significant changes in the Group assumptions may materially affect its estimated liability for employee benefits and employee benefits expenses of Rp 20,689 as of December 31, 2013 and Rp 12,099 as of December 31, 2012. Further details are disclosed in Note 18.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The acquisition costs of fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of fixed assets between 4 to 20 years. These are the common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments may affect the economic useful lives and residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Jumlah tercatat bersih atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing adalah sebesar Rp 156.187 dan Rp 105.284. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
The carrying amount of fixed assets of the Group as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 156,187 and Rp 105,284, respectively. The details are disclosed in Note 10 to consolidated financial statements.
Pajak Penghasilan
Income Taxes
Perusahaan selaku wajib pajak menghitung liabilitas perpajakannya secara self assessment berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Perhitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jenderal Pajak atas jumlah pajak yang terhutang atau ketika sampai dengan jangka waktu lima (5) tahun (masa daluwarsa pajak) tidak terdapat ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak penghasilan yang terhutang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pemeriksaan pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu. Perbedaan hasil aktual dan jumlah tercatat tersebut dapat mempengaruhi jumlah tagihan pajak, hutang pajak, beban pajak dan aset pajak tangguhan.
The Company as a tax payers calculate its tax obligation by self-assessment refers to current tax regulations. The calculation is considered correct to the extent there is no tax assessment letter from the Director General of Tax for the tax reported amount or within five (5) years (maximum elapse tax period) there is tax assessment letter issued. The difference in the income tax liabilities might arise from tax audit, new tax evidences and different interpretation on certain tax regulations between management and the tax officer. Any differences between the actual result and the carrying amount could affect the amount of tax claim, tax obligation, tax expense and deferred tax assets.
35
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN BANK
4. CASH AND BANKS
2013 Kas
2012
333.638
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank N.A Standard Chartered Bank PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sinar Mas Tbk Lainnya (di bawah Rp 100 Juta)
165.686
Cash
60.181
195.144
Bank Rupiah PT Bank Central Indonesia Tbk
47.359
15.482
15.041
10.655
12.674 10.610
237 318
9.311 2.445 771 342 260 71
3.290 360
Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk Lainnya (di bawah Rp 100 Juta)
‐ 608 2.823 124
107 105
77 43
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank N.A Standard Chartered Bank PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sinar Mas Tbk Others (below Rp 100 million) United States Dollar PT Bank Central Asia Tbk Others (below Rp 100 million)
Sub-jumlah
159.277
229.161
Sub-total
Jumlah Kas dan Bank
492.915
394.847
Total Cash and Banks
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat saldo kas dan bank yang ditempatkan kepada pihak berelasi.
As December 31, 2013 and 2012, there is no cash and banks placed with related parties.
Berikut adalah tingkat bunga bank untuk Rupiah dan Dolar:
The interest rates of bank for Rupiah and Dollar are as follows:
2013 Rupiah Dolar
2012
1,75 - 6% 0,5 - 1%
5. PIUTANG USAHA
2,5 - 5% 0,5 - 1%
Rupiah Dollar
5. TRADE RECEIVABLES
Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
The detail of trade receivable based on customers is as follows:
2013
2012
Pihak Berelasi (lihat Catatan 30) PT Setia Utama Towerindo Pihak Ketiga
86.963 1.213.996
170.070 250.024
Related Party (see Note 30) PT Setia Utama Towerindo Third Parties
Jumlah
1.300.959
420.094
Total
36
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
5. TRADE RECEIVABLES (continued)
Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo Kurang dari 30 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
The detail of trade receivables based on the age of receivables are as follows:
2013 534.601
2012 176.322
432.236 172.638 37.249 124.235
121.274 49.990 51.368 21.140
Current Overdue Less than 30 days Between 30-60 days Between 60-90 days More than 90 days
420.094
Sub-total
1.300.959
Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah dan Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas akun piutang usaha dari pihak ketiga.
All trade receivables are in Rupiah currency and Management believes that there is no objective evidence of impairment therefore no impairment is needed. Management also believes that there is no significant concentrated risk on trade receivables account from third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Standard Chartered Bank (lihat Catatan 12 dan 17).
As of December 31, 2013 and 2012, trade receivables are pledged as collateral on bank loans from PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk and Standard Chartered Bank (see Notes 12 and 17).
6. PIUTANG LAIN-LAIN
6. OTHER RECEIVABLES 2013
2012
Pihak Berelasi: (lihat Catatan 30) PT Mitra Telekomunikasi Selular
Related Party: (see Note 30) 1.100
-
Pihak Ketiga PT Gemilang Selular Multimedia
PT Mitra Telekomunikasi Selular Third Parties
129.090
-
PT Gemilang Selular Multimedia
PT Mitra Elga Prima
51.733
-
PT Mitra Elga Prima
Lain-lain
31.435
16
Others
Jumlah
212.258
1.116
Total
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi merupakan piutang atas pemberian pinjaman yang tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan.
Other receivables to related parties were non interest bearing loans and unsecured.
Seluruh piutang lain-lain adalah dalam mata uang Rupiah. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas piutang.
All other receivables are in Rupiah currency. The Group management believes there is no objective evidence of impairment therefore no impairment is needed.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas akun piutang lain-lain. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat piutang lain-lain yang dijaminkan.
Management also believes that there is no significant concentrated risk on other receivables account. As of December 31, 2013 and 2012, other receivables were not pledged as collateral on loans. 37
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
7. PREPAID EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013 Sewa dibayar di muka
2012 11.601
5.587
Prepaid rent
Iklan dibayar di muka
947
455
Prepaid advertising
Asuransi dibayar di muka
472
222
Prepaid insurance
Lain-lain
606
78
Others
Jumlah
13.626
6.342
Total
8. PERSEDIAAN
8. INVENTORIES 2013
Telepon selular
2012
447.638
92.549
Kartu perdana dan voucher isi ulang Suku cadang Jumlah
Handphones Starter packs and
213.504
184.289
186
231
prepaid vouchers Spare parts
661.328
277.069
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan telah diasuransikan terhadap seluruh risiko yang menyebabkan kerusakan kepada PT Asuransi Wahana Tata Maparia, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, dengan nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp 661.100 dan Rp 230.100. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin timbul.
As of December 31, 2013 and 2012, inventories are covered by insurance against all risks by PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia and PT Asuransi Sinar Mas, third parties, with total insurance amount of Rp 661,100 and Rp 230,100. The Group management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from possible risk.
Berdasarkan penelaahan manajemen Grup, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sehingga tidak diperlukan adanya penyisihan atas penurunan nilai persediaan.
Based on the review of the Group management, there is no events or changes of condition that indicate impairment of inventories as of December 31, 2013 and 2012 therefore no impairment is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Standard Chartered Bank, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (lihat Catatan 12 dan 17).
As of December 31, 2013 and 2012, inventories are pledged as collateral for bank loan facilities from PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Standard Chartered Bank and PT Bank CIMB Niaga Tbk (see Notes 12 and 17).
38
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9. UANG MUKA
9. ADVANCES
Akun ini sebagian besar merupakan uang muka atas pembelian telepon selular dan pulsa kepada pemasok yang dengan rincian sebagai berikut:
This account represents advances for purchases of mobile phone and vouchers from suppliers with the following details:
2013
2012 Related Parties (see Note 30)
Pihak Berelasi (lihat Catatan 30) PT Mitra Telekomunikasi Selular
-
15.000
PT Mitra Telekomunikasi Selular Third Parties
Pihak Ketiga PT Telekomunikasi Selular
102.090 13.900
33.622
PT Telekomunikasi Selular Shenzen Esure Technology
2.095 -
505 40.669
PT XL Axiata Tbk Shenzen Kenxinda Technology Co. Ltd
-
4.590
Winme International Co. Ltd.
-
2.918
ZTE Corporation
21.533
5.668
Others
Sub-jumlah
139.618
87.972
Sub-total
Jumlah
139.618
102.972
Total
Shenzen Esure Technology PT XL Axiata Tbk Shenzen Kenxinda Technology Co. Ltd. Winme International Co. Ltd. ZTE Corporation Lain-lain
10. ASET TETAP
‐
10. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
The detail and movement of fixed assets are as follows: 2013
Saldo Awal / Beginning Balance Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Peralatan kantor Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian Bangunan Sub–jumlah Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan / Additions
Reklasifikasi / Reclassification*
Pengurangan / Deductions
Saldo Akhir / Ending Balance
7.701 48.073 49.757 657 28.444 134.632
619 33.681 5.819 9.442 49.561
8.264 6.562 1.605 25 16.456
9.613 17.973 1.147 1.735 30.468
9.669 93.165 55.118 657 39.596 198.205
7.200 7.200
9.100 9.100
-
(7.200) (7.200)
9.100 9.100
141.832
58.661
16.456
23.268
207.305
39
Acquisition Cost Land Building Vehicles Equipment Office equipment Sub-total Construction in progress Building Sub-total Total Acquisition Cost
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) 2013 Saldo Awal / Beginning Balance
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan Peralatan kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Penambahan / Additions
Saldo Akhir / Ending Balance
Reklasifikasi / Reclassification*
Pengurangan / Deductions
5.206 13.904 614 16.824
3.533 6.835 43 4.604
516 811 12
464 135 295
8.687 20.063 657 21.711
36.548
15.015
1.339
894
51.118
Accumulated Depreciation Building Vehicles Equipment Office equipment Total Accumulated Depreciation
156.187
Book Value
105.284 2012 Saldo Awal / Beginning Balance
Penambahan / Additions
Saldo Akhir / Ending Balance
Reklasifikasi / Reclassification
Pengurangan / Deductions
Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Peralatan kantor Sub-jumlah
7.701 28.109 32.514 657 22.663 91.644
7.250 20.011 5.728 32.989
2.768 2.768
Aset dalam penyelesaian Piranti Lunak Bangunan Sub-jumlah
53 12.714 12.767
7.200 7.200
-
Jumlah Biaya Perolehan
104.411
12.714 53 12.767
(53 ) (12.714 ) (12.767 )
7.701 48.073 49.757 657 28.444 134.632
7.200 7.200 141.832
Acquisition Cost Land Building Vehicles Equipment Office equipment Sub-total Construction in progress Software Building Sub-total Total Acquisition Cost
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan Peralatan kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan
3.333 10.236 520 12.779
1.873 5.457 94 4.045
1.789 -
-
5.206 13.904 614 16.824
26.868
11.469
1.789
-
36.548
Accumulated Depreciation Direct ownership Building Vehicles Equipment Office equipment Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
77.543
105.284
Book Value
* termasuk didalamnya dampak akuisisi entitas anak
*including acquisition effect of subsidiaries
Beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dialokasikan pada beban umum dan administrasi di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (lihat Catatan 25).
For the years ended December 31, 2013 and 2012, depreciation expense was charged to general and administration expenses in the consolidated comprehensive income (see Note 25).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 aset tetap berupa kendaraan dan bangunan telah diasuransikan melalui PT Central Sejahtera Insurance, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, terhadap seluruh risiko dengan total pertanggungan masing-masing sebesar Rp 92.105 dan Rp 43.809. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2013 and 2012, vehicles and building were insured by PT Central Sejahtera Insurance, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi Central Asia and PT Asuransi Sinar Mas, third parties, against all risks with total sum insured amounting to Rp 92,105 and Rp 43,809, respectively. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible loss arising from such risks.
40
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Detail of gain on sale of fixed assets is as follows:
2013 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap Jumlah
2012
15.489 (15.117 )
1.956 (979 )
372
Proceeds from sale of fixed assets Book value of fixed assets
977
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sebagian tanah dan bangunan tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk, dan sebagian aset tetap kendaraan dijaminkan ke hutang angsuran pembelian aset tetap (lihat Catatan 15 dan 17).
As of December 31, 2013 and 2012, certain land and buildings are pledged as collateral on bank loans obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk and PT Bank Central Asia Tbk and certain vehicles as collateral for installment payable for purchase of fixed assets (see Notes 15 and 17).
Pada tanggal 31 Desember 2013 akun aset dalam penyelesaian merupakan bangunan yang masih dalam tahap penyelesaian dengan persentase sebesar 60%. Menurut estimasi manajemen, akun ini dapat diselesaikan maksimum pada tahun 2014. Manajemen berpendapat tidak ada hambatan dalam kelanjutan penyelesaian proyek ini.
As of December 31, 2013, construction of building with has a percentage of completion of 60%. Based on management estimate construction would be finished at the latest in 2014. Management believes that there is no obstacle in completing the project.
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS 2013
Deposito
2012
253.976
46.000
Restricted time deposit
Bank garansi
846
531
Bank guarantee
Aset lainnya
434
-
Other asset
255.256
46.531
Total
Jumlah
Deposito merupakan milik Perusahaan, PT Telesindo Shop, PT Excel Utama Indonesia, PT Mitra Telekomunikasi Selular, PT Poin Multi Media Nusantara dan PT Perdana Mulia Makmur, Entitas Anak, yang ditempatkan pada PT Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak. Rekening ini ditujukan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian pinjaman antara Entitas Anak dan Bank (lihat Catatan 12 dan 17).
This account represents time deposit of the Company, PT Telesindo Shop, PT Excel Utama Indonesia, PT Mitra Telekomunikasi Selular, PT Poin Multi Media Nusantara and PT Perdana Mulia Makmur, Subsidiaries, which were placed at PT Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk and PT Bank Internasional Indonesia Tbk pertinent with loans of the Company and Subsidiaries. These retricted time deposits are in accordance weth the terms of loan agreements between those Subsidiaries and Banks (see Notes 12 and 17).
Bank garansi merupakan jaminan kepada beberapa pemasok antara lain PT XL Axiata Tbk (d/h PT Excelcomindo Tbk), PT Telekomunikasi Seluler dan PT Sony Indonesia Selular (lihat catatan 32).
Bank guarantee represents a guarantee to some suppliers, such as PT XL Axiata Tbk (formerly PT Excelcomindo Tbk), PT Telekomunikasi Seluler and PT Sony Indonesia Selular (see Note 32) .
41
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
12. SHORT-TERM BANK LOANS
2013
2012
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Uncommitment Revolving
642.994
60.000
Uncommitment Revolving
Credit Facility
Credit Facility
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Promes berulang
490.000
-
200.000
-
Recurring promissory note
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
Annual Renewable Revolving
Annual Renewable Revolving
Credit Facility
Credit Facility
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Demand loan
99.397
-
Demand loan
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
Demand loan Jumlah
Perusahaan dan Entitas Anak
PT
Telesindo
Shop
-
45.000
Demand loan
1.432.391
105.000
Total
(TS),
Company and the Subsidiary
PT
Telesindo
Shop
(TS),
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 094/III/DBSI IBG-JKT/2011 tanggal 16 Maret 2011 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 40 tanggal 23 Maret 2011 dari Notaris Veronica Nataadmadja S.H., M.Corp. Admin., M.Com., Perusahaan dan TS memperoleh fasilitas kredit Revolving Credit Facility (RCF) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 360.000 dengan jatuh tempo selama 1 tahun serta tingkat suku bunga 9,50%, 9,75% dan 10,00% per tahun masing-masing untuk jangka waktu pembayaran 1 minggu, 2 minggu dan 1 bulan.
Based on the Facility Offering Letter No. 094/III/DBSI IBG-JKT/2011 dated March 16, 2011 as notarized by Credit Agreement Deed No. 40 dated March 23, 2011 of Veronica Nataadmadja S.H., M.Corp., Admin., M.Com., Company and TS obtained a Revolving Credit Facility (RCF) with total financing of Rp 360,000, maturing in 1 year and with interest rates of 9.50%, 9.75% and 10.00% per annum, for payment period of 1 week, 2 weeks and 1 month, respectively.
Fasilitas ini digunakan oleh TS untuk pembiayaan modal kerja dan dijamin dengan:
This facility is used by TS for funding its working capital and secured by:
-
Gadai atas deposito milik TS yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp 36.000 (lihat Catatan 11).
-
Pledged over the time deposit of TS with guaranteed value of at least Rp 36,000 (see Note 11).
-
Fidusia atas persediaan milik TS yang terletak dikantor pusat, kantor cabang, gudang dan tokotoko dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 200.000 (lihat Catatan 8).
-
Fiduciary of inventory of TS located in head office, branches, warehouses and stores with guaranteed value of least Rp 200,000 (see Note 8).
-
Fidusia atas persediaan milik Perusahaan, yang terletak dikantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-toko dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya Rp 30.000 (lihat Catatan 8).
-
Fiduciary of inventory of the Company located in head office, branches, and stores with guaranteed value of at least Rp 30,000 (see Note 8).
42
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan dan Entitas Anak
PT
Telesindo
Shop
(TS),
Company and the Subsidiary
PT
Telesindo
Shop
(TS),
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (continued)
-
Fidusia atas piutang milik TS dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 110.000 (lihat Catatan 5).
-
Fiduciary of receivables of TS with guaranteed value at least Rp 110,000 (see Note 5).
-
Fidusia atas piutang milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 20.000 (lihat Catatan 5).
-
Fiduciary of receivables of Company with guaranteed value of at least Rp 20,000 (see Note 5).
-
Gadai atas 99,9% saham TS yang diakuisisi oleh Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya Rp 100.000.
-
Fiduciary of 99.9% shares of TS which acquired by the Company with guaranteed value of at least Rp 100,000
-
Cessie atas rekening-rekening bank milik Perusahaan yang dibuka di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah pokok fasilitas, bunga biasa dan bunga tunggakan, denda dan biaya-biaya lainnya.
-
Cessie of the Company bank accounts with guaranteed value of at least as the principal amount, regular and delinquency interest, penalty and other expenses.
Perjanjian pinjaman antara TS dengan DBS memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan TS memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, di antaranya adalah sebagai berikut:
The loan agreement between TS and DBS include some restriction which requires TS to obtain prior written approval from DBS, as follows:
-
Meminjamkan aset apapun ke pihak lain, kecuali aset yang sudah dijaminkan pada saat pemberian fasilitas (negative pledge).
-
Lending any assets to other party, unless the assets were already pledged at the time of facility (negative pledge).
-
Pari-passu terhadap kreditur lain dari debitur.
-
Pari-passu to other creditor from the debtor.
-
Cross default antara debitur, Entitas Anak (jika ada) dan Perusahaan berelasinya.
-
Cross default between debtor, Subsidiary (if any) and its related entity.
-
Melakukan transaksi secara aktif di rekening debitur di DBS, dan secara rutin melakukan pemindahan saldo dari rekening TS dan Perusahaan di PT Bank Central Asia Tbk ke rekening TS dan Perusahaan di DBS.
-
Conduct transaction actively in debtor’s account in DBS and routinely transfer balance from account TS and the Company in PT Bank Central Asia Tbk to account of TS and the Company in Bank DBS
-
Melakukan penambahan/penerimaan fasilitas perbankan atau penerbitan jaminan kepada pihak ketiga.
-
Obtained facility from Bank or issuance guaranteed to the third party.
-
Melakukan perubahan jenis usaha.
-
Change type of the business.
-
Melakukan perubahan bentuk dan/atau status hukum debitur, melikuidasi, meleburkan, menggabungkan dan/atau membubarkan dan/atau melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya (selain bank) termasuk mengeluarkan sahamsaham baru dan/atau menjual saham-saham yang telah ada, hak opsi, waran atau instrumeninstrumen sejenis lainnya dengan pengecualian terhadap akuisisi yang akan dilakukan oleh Perusahaan terhadap TS.
-
Change of form and/ or legal status, liquidate, merged and/ or dissolve and/or conduct another thing for the interest of creditor (besides bank) include issue new shares and/ or sale of exisiting shares, option rights, warrants or similar instruments except of acquired that perfomed by the Company to TS.
43
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan dan Entitas Anak
PT
Telesindo
Shop
(TS),
Company and the Subsidiary
PT
Telesindo
Shop
(TS),
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (continued)
-
Memindahtangankan sebagian besar aset (major asset) atau aset penting (material asset) atau TS dalam bentuk atau dengan nama apapun juga dan dengan maksud apapun kepada pihak ketiga.
-
Assign major assets or material assets or TS in any forms or names and in any purposes to third parties.
-
Melakukan pembayaran dividen. Setelah go public (IPO), pembayaran dividen diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis kepada DBS mengacu pada tidak terjadinya Cidera Janji (Event of Default) debitur.
-
Dividend distribution. After Initial Public Offering, distribution of dividend is allowed with written notice to DBS referreing that it will not result to the Event of Default with Debtor.
-
Debitur akan menjaga dan mempertahankan pada setiap saat, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahwa pemilik saham mayoritas debitur dan pengawasan pengurus debitur dilakukan oleh Hengky Setiawan dan Welly Setiawan, pihak berelasi, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri.
-
Debtor will maintain either directly or indirect that the majority shareholders and supervisory board will be Hengky Setiawan and Welly Setiawan, related parties, jointly or individually.
-
Debitur akan mensubordinasikan pinjaman dan/atau fasilitas keuangan dalam bentuk apapun yang diperoleh debitur dari direktur, komisaris, pemegang saham dan/atau induk dan Entitas Anak debitur terhadap fasilitas perbankan apabila terjadi peristiwa Cidera Janji (Event of Default).
-
Debtor will subordinates the loans and/ or financial facility in any forms from director, commissioner, shareholder and/ or parent Company and Subsidiary of the debtor in respect of Banking facility if Event of Default occurred.
-
Tidak terjadi penurunan kondisi keuangan yang material/signifikan dari debitur.
-
Debtor’s financial condition materially / significantly.
-
Menyampaikan surat pemberitahuan kepada DBS dalam waktu 30 hari, untuk perubahan komposisi, Dewan Komisaris, Direksi atau perubahan atas Anggaran Dasar TS.
-
Submit announcement letter to DBS within 30 days, for the changes in members of the Boards of Commissioners, Director or changes in TS’s Articles of Association.
-
Menyerahkan kepada DBS fotocopy mutasi rekening operasional TS di PT Bank Central Asia Tbk setiap bulan, segera tetapi tidak lama dari 14 hari setelah akhir bulan.
-
Submit to DBS the copy of movement of operational account of TS at PT Bank Central Asia Tbk every month, not more than 14 days of the following month.
-
Menyerahkan laporan piutang dan persediaan setiap akhir triwulan, tidak lebih lama dari 90 hari setelah berakhirnya triwulan berjalan, kecuali pada triwulan keempat.
-
Submit receivables and inventories report every 3 months, not more than 90 days after end of every quarter, except the fourth quarter.
-
Menyerahkan kepada DBS laporan keuangan audit debitur tetapi tidak lama dari 180 hari setelah berakhirnya tahun buku berjalan.
-
Submit to DBS the audited financial statements not more than 180 days after the financial year report.
-
DBS akan diberikan kesempatan pertama untuk berpartisipasi/tidak tergantung kepada penawaran harga yang bisa diterima, dalam membantu aktivitas korporasi debitur termasuk dan tidak terbatas pada Entitas Anak dan Perusahaan afiliasi debitur.
-
DBS will be given priority first opportunity to participate/not depend on offering acceptable price, to help the activity of corporate debtor included and not limited to Subsidiaries and Debtor’s affiliated entity.
44
will
not
decrease/
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan dan Entitas Anak
PT
Telesindo
Shop
(TS),
Company and the Subsidiary
PT
Telesindo
Shop
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (continued)
-
-
Menjaga rasio-rasio keuangan namun tidak terbatas kepada Perusahaan dan TS, antara lain:
(TS),
Maintain financial ratios but not limited to the Company and TS, among others:
a. Debt Service Coverage Ratio (EBITDA / (Biaya bunga + Current Portion of Long Term Debt)): minimum 1.00x
a. Debt Service Coverage Ratio (EBITDA / (Interest expense + Current Portion of Long Term Debt)): Minimum of 1.00x
b. Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / Biaya bunga): minimum 1.50x
b. Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / Interest expense) : Minimum of 1.50x
c. Jumlah hutang bank bersih (Net Debt)* / Jumlah Ekuitas : maksimum 2.
c. Net Bank Debt * / Total Equity: Maximum of 2.
*
Jumlah hutang bank bersih (Net Debt) = Jumlah hutang bank – kas dan bank.
. *
Net Bank Debt = Total Bank Debt – Cash and bank.
Berdasarkan Surat Perubahan pertama atas perjanjian fasilitas perbankan No. 151/PFPA-DBSI/IV/2013 tanggal 2 April 2012, TS Memperoleh fasilitas kredit URCF dengan jumlah fasilitas tersebut maksimum hingga sebesar Rp 360.000 yang akan berakhir pada tanggal 26 Maret 2013.
Based on the first amendment No. 151/PFPADBSI/IV/2012 dated April 2, 2012 of the credit facility, TS was granted URCF with maximum amount of Rp 360,000, which expired on March 26, 2013
Berdasarkan Surat Perubahan Kedua atas perjanjian fasilitas perbankan No. 249/PFPADBSI/IV/2013 tanggal 19 April 2013, TS menerima fasilitas perbankan dalam bentuk Uncommitted Revolving Credit Facility (URCF) dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum hingga sebesar Rp 360.000 yang akan berakhir pada tanggal 23 Maret 2014. Terdapat penambahan ketentuan baru sebagai syarat penarikan yang adalah sebagai berikut: clean up period dilakukan setiap triwulan, di mana pada clean up periode tersebut TS tidak diperkenankan untuk melakukan penarikan atas fasilitas URCF dan TS diwajibkan untuk melunasi jumlah terhutang atas fasilitas URCF sehingga jumlah terhutang atas fasilitas URCF menjadi maksimum sebesar 30% dari jumlah limit fasilitas URCF selama 1 hari.
Based on the second amendment No. 249/PFPADBSI/IV/2013 dated April 19, 2013, TS was granted Uncommitted Revolving Credit Facility (URCF) with maximum amount of Rp 360,000, which will expired on March 23, 2014. additional as requirements on the withdrawal are as follows: clean up period will be performed every quarter, within the clean-up the period, TS is not permitted to withdraw URCF and TS is required to repay the amount outstanding under URCF so that the amount outstanding of URCF facility should only maximum of 30% of the total facility limit URCF for in a day.
PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak
PT Telesindo Shop (TS), the Subsidiary
Standard Chartered Bank (SC)
Standard Chartered Bank (SC)
Berdasarkan Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) dengan referensi JKT/APC/3907 tanggal 24 Juni 2013, TS memperoleh fasilitas kredit Rp 400.000 yang terdiri dari Import Invoice Financing Facility Rp 200.000 dan Annual Renewable Revolving Facility Rp 200.000 dengan periode jatuh tempo sampai dengan 30 Juni 2014 serta tingkat suku bunga Import Invoice Financing Facility dan Annual Renewable Revolving Facility adalah cost of fund dari bank ditambah 2,5% dan 2,75% pertahun.
Based on Facility Letter - Uncommitted with reference JKT/APC/3907 dated June 24, 2013, TS obtained a credit facility of Rp 400,000 consisting of Import Invoice Financing Facility amounting to Rp 200,000 and Annual Renewable Revolving Facility amouting to Rp 200,000 with maturity period of up to June 30 2014 and the interest rates of Import Invoice Financing Facility and the Renewable Annual Revolving Facility is cost of funds of banks plus 2.5% and 2.75% per annum.respectively
45
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan)
PT Telesindo Shop (TS), the Subsidiary (continued)
Standard Chartered Bank (SC) (lanjutan)
Standard Chartered Bank (SC) (continued)
Fasilitas ini dijamin dengan:
This facility is secured by:
-
Jaminan fidusia atas persediaan Rp 223.600 (lihat Catatan 8).
TS
senilai
-
Fiduciary of inventory of TS with guaranteed value of at least Rp 223,600 (see Note 8).
-
Jaminan fidusia atas piutang TS senilai Rp 120.400 (lihat Catatan 5).
-
Fiduciary of receivables of TS with guaranteed value at least Rp 120,400 (see Note 5).
-
Jaminan fidusia atas persediaan senilai Rp 33.600 (lihat Catatan 8).
Perusahaan
-
Fiduciary of inventory of the Company with guaranteed value of at least Rp 33,600 (see Note 8).
-
Jaminan fidusia atas piutang Perusahaan senilai Rp 22.400 (lihat Catatan 5).
-
Fiduciary of receivables of TS with guaranteed value at least Rp 22,400 (see Note 5).
-
Gadai atas deposito senilai Rp 40.000 (lihat Catatan 11).
-
lien on deposits amounting to Rp 40,000 (see Note 11).
Perjanjian pinjaman antara TS dengan SC memuat beberapa ketentuan-ketentuan tambahan sebagai berikut:
The loan agreement between TS and SC contains some addition conditions, as follows:
-
Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / biaya bunga): minimum 1,5.
-
Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / interest expense): minimum 1.5.
-
Debt to Equity Ratio: maksimum 2.
-
Debt to Equity Ratio: maximum 2.
-
Menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam waktu 180 hari setelah tanggal laporan.
-
Submit the audited financial statements not more than 180 days after the financial date report.
-
Menyerahkan laporan keuangan interim (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit.
-
Submit interim financial statements (from the first quarter to the third quarter) within 90 days after the financial date report. The report for the fourth quarter will be submitted along with the submission of audited financial statements.
-
Hengky Setiawan, Welly Setiawan, Ferry Setiawan dan pasangannya masing-masing, pihak berelasi, menjaga kepemilikan saham langsung dan/atau tidak langsung sebesar tidak kurang dari 50,1% pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman.
-
Hengky Setiawan, Welly Setiawan, Ferry Setiawan and their respective spouses, related parties, maintain direct ownership / or indirectly by not less than 50.1% in the Company and in the Borrower.
-
Hengky Setiawan, pihak berelasi menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman.
-
Hengky Setiawan, related party, served as a member of the Board of Directors and / or Board of Commissioners, on the Company and the Borrower.
-
Welly Setiawan pihak berelasi menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Penerima Pinjaman.
-
Welly Setiawan, related party, served as a member of the Board of Directors and / or Board of Commissioners on the Company and the Borrower.
46
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan)
PT Telesindo Shop (TS), the Subsidiary (continued)
Standard Chartered Bank (SC) (lanjutan)
Standard Chartered Bank (SC) (continued)
-
Menyerahkan daftar piutang (termasuk periode jatuh tempo) dan barang persediaan per kwartal (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit.
-
Submit the list of receivables (including the maturities) and inventories per quarter (from the first quarter to the third quarter) within 90 days after the date of the report. The report for the fourth quarter will be submitted along with the submission of audited financial statements.
-
Subordinasi pinjaman dari pemegang saham dan manajemen (apabila ada).
-
Subordinates the loans management (if any).
-
Bank memiliki hak untuk ditawarkan terlebih dahulu dalam hal transaksi debt capital market (termasuk bond/syndication/club loan) termasuk juga transaksi hedging yang melibatkan Perusahaan dan/atau Penerima Pinjaman.
-
Bank has the right to be offered firstly in the case of debt capital market transactions (including bond/syndication/ club loan) including hedging transactions involving the Company and/or the Borrower.
-
Penerima pinjaman harus mengkreditkan secara langsung/tidak langsung sebesar Rp 50.000 per kwartal pada revenue collection account.
-
The borrower should credit directly/indirectly,the amount of Rp 50,000 per quarter on revenue collection account.
from
shareholder
and
PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak
PT Excel Utama Indonesia (EUI), the Subsidiary
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 14 Februari 2011 dari Notaris Lieyono, S.H., EUI memperoleh fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dari BII dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 70.000, dengan penarikan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 50.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. S.2013.0257/ DIR WHOLESALE - Corporate Banking tanggal 22 Mei 2013. EUI memperoleh persetujuan atas pendanaan dari BII, berupa:
Based on deed of loan agreement No. 10 dated February 14, 2011 by Lieyono, S.H., EUI obtained promissory note recurring facility from BII with total maximum loan of Rp 70,000, with maximun withdraw loan facility of Rp 50,000. This credit facility has been amended several times, most recently by the Offering Letter No. S.2013.0257 / DIR WHOLESALE - Corporate Banking dated May 22, 2013. EUI obtained approval for the funding of the BII, such as:
-
Fasilitas kredit Demand loan (PPB) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 50.000. Jangka waktu 31 Mei 2013 sampai dengan 31 Mei 2014, dengan tingkat bunga 11% per tahun.
-
Demand loan credit facility (PPB) with a total funding of Rp 50,000, for the period of May 31, 2013 until May 31, 2014, with interest rate bears 11% per annum.
-
Fasilitas Pinjaman Promes Langsung (PPL) dengan jumlah pembiayaan Rp 75.000. Jatuh tempo tiga bulan setelah tanggal pencairan kredit, dengan tingkat bunga 11% per tahun.
-
Direct Loan Promissory Notes Facilities (PPL) with a total funding of Rp 75,000 with maturity of three months after the date of disbursement of the loan, with interest rate of 11% per annum.
-
Gadai atas deposito milik EUI yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sebesar Rp 10.000. (lihat Catatan 11)
-
Lien over the EUI's deposits with bank guarantee value of Rp 10,000 (see Note 11).
-
Fidusia atas persediaan (lihat Catatan 8) dan piutang usaha (lihat Catatan 5) milik EUI dengan nilai penjaminan bernilai Rp 50.000 untuk fasilitas PPB dan Rp 75.000 untuk fasilitas PPL.
-
Fiduciary of inventory (see Note 8) and receivables (see Note 5) of EUI with the value of the guarantee facility amounting to Rp 50,000 for PPB and Rp 75,000, for PPL facilities.
47
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak
PT Excel Utama Indonesia (EUI), the Subsidiary
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) lanjutan
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) continued
-
Personal Guarantee atas nama Hengky Setiawan dan Ferry Setiawan, pihak berelasi.
-
Personal Guarantee of Hengki Setiwan and Ferry Setiawan, related parties.
-
Pemberian Akta-akta perjanjian hutang subordinasi dari PT Esa Utama Inti Persada, Ferry Setiawan dan Josephine Muliadi Lie, pihak berelasi.
-
Submit deed of subordinated loan from PT Esa Utama Inti Persada, Ferry Setiawan and Josephine Muliadi Lie, related parties.
Tidak ada rasio keuangan yang harus dipenuhi oleh EUI.
There is no financial ratio that needs to be complied by EUI.
PT Bank Sinarmas Tbk (Sinarmas)
PT Bank Sinarmas Tbk (Sinarmas)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 12 Januari 2011 dari Notaris Dahlia, S.H., EUI memperoleh fasilitas kredit Demand Loan (Revolving) dari Sinarmas dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 45.000 dan jangka waktu selama 12 bulan serta tingkat suku bunga 14% per tahun. Fasilitas kredit ini telah mengalami perubahan berdasarkan perubahan perjanjian kredit No. OL.103/2011/CM.CR-AO/TA tanggal 30 Desember 2011 mengenai perubahan jangka waktu menjadi sampai dengan tanggal 12 Januari 2013 dan tingkat suku bunga menjadi 13% per tahun. Saldo hutang bank kepada Sinarmas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar nihil dan Rp 45.000.
Based on Credit Offering Letter No. OL.03/2011/CM/CRAO/TA dated January 12, 2011 as notarized by Credit Agreement No. 14 dated January 12, 2011 of Dahlia, S.H., EUI obtained Demand Loan credit facility (Revolving) from Sinarmas with total loan of Rp 45,000 and with the period of 12 months and interest rate of 14% per annum. This credit facility has been amended, based on the credit agreement No. OL.103/2011/CM.CRAO/TA dated December 30, 2011 regarding the change in the expiration of this credit facility until January 12, 2013 and the change of interest rate to 13% per annum. As of December 31, 2013 and 2012, bank loans to Sinarmas amounted to nil and Rp 45,000.
Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja dan dijamin dengan:
This facility is used for working capital of EUI and secured with:
-
Stock barang berupa pulsa (baik elektronik maupun voucher fisik) dan kartu perdana minimum sebesar Rp 46.000 (lihat Catatan 8).
-
Stock in the form of voucher inventories (both electronic and physical voucher) and starter packs with minimum amount of Rp 46,000 (see Note 8).
-
Personal Guarantee atas nama Ferry Setiawan pihak berelasi.
-
Personal Guarantee of Ferry Setiawan related party.
-
Gadai saham atas nama PT Excel Utama Indonesia sebesar 100%.
-
Fiduciary of share under the name of PT Excel Utama Indonesia of 100%.
Perjanjian pinjaman antara EUI dengan Sinarmas memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan EUI memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Sinarmas, di antaranya adalah sebagai berikut:
Loan Agreement between EUI with Bank Sinarmas include some restrictions which require EUI to obtain prior written approval from Sinarmas, among others on the following:
-
Penambahan hutang/pinjaman kepada kreditur lain.
-
Additional loan to other creditors.
-
Pinjaman kepada pemegang saham.
-
Loan to shareholders.
-
Pelunasan hutang/pinjaman pemegang saham.
-
Payment of shareholders loan.
-
Pembayaran bunga atas pinjaman pemegang saham.
-
Payment of interest on shareholders loan.
-
Melakukan perubahan atas susunan pemegang saham.
-
Change in composition of shareholders.
48
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak (lanjutan)
PT Excel Utama Indonesia (EUI), the Subsidiary (continued)
PT Bank Sinarmas Tbk (Sinarmas) (lanjutan)
PT Bank Sinarmas Tbk (Sinarmas) (continued)
-
-
Melakukan penarikan atas modal yang sudah disetor penuh.
Withdrawal of paid-in capital.
Sinarmas telah memberikan persetujuan kepada EUI melalui Surat No. SKL.938/2011/CM/CR-AO/TA tertanggal 12 Agustus 2011, antara lain:
Sinarmas has given approved to the EUI through letter No. SKL.938/2011/CM/CR-AO/TA dated August 12, 2011, as the following:
-
Rencana penawaran umum kepada masyarakat (Initial Perusahaan.
-
Plan on initial public offering of the Company.
-
Penghapusan sebagian negative covenant.
-
Waive half of negative covenant.
-
Perubahan susunan pemegang saham EUI.
-
Change in the composition of the Company’s shareholders.
-
Pembagian dividen.
-
Distribution of dividend.
perdana saham Public Offering)
Tidak ada rasio keuangan yang harus dipenuhi oleh EUI.
There is no financial ratio that needs to be complied by EUI.
Pada tanggal 10 Januari 2013, EUI melakukan pelunasan atas hutang kepada Sinarmas.
On January 10, 2013, EUI repaid the loan from Sinarmas.
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Subsidiary
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.16 tanggal 21 Desember 2012 dari Notaris Lieyono, S.H., MTS memperoleh fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dari BII dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 500.000. MTS memperoleh fasilitas atas pendanaan dari BII, berupa:
Based on Credit Agreement Agreement No. 16 dated December 21, 2012 of Notary Lieyono, S.H., MTS obtained Recurring Promessory Loan Facility (PPB) from BII with a maximum amount of Rp 500,000. MTS obtained over the facilities from BII, in the form of:
-
Fasilitas kredit Demand Loan 1 (PPB) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 370.000 atau setara dengan nilai USD 40. Jangka waktu 21 Desember 2012 sampai dengan 21 Desember 2013, dengan tingkat bunga 11% per tahun dan maksimum tenor 90 hari.
-
Demand Loan Credit Facility 1 (PPB) with a total funding of Rp 370,000 or equivalent to the value of USD 40, for the period from December 21, 2012 until December 21, 2013, with interest rate of 11% per annum and a maximum term of 90 days.
-
Fasilitas kredit Demand Loan 2 (PPB) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 125.000. Jangka waktu 21 Desember 2012 sampai dengan 21 Desember 2013, dengan tingkat bunga 11% per tahun dan maksimum tenor 90 hari.
-
Demand Loan Credit Facility 2 (PPB) with a total funding of Rp 125,000, for the period from December 21, 2012 until December 21, 2013, with interest rate of 11% per annum and a maximum term of 90 days.
-
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (overdraft) dengan jumlah pembiayaan Rp 5.000. Jangka waktu 21 Desember 2012 sampai dengan 21 Desember 2013, dengan tingkat bunga 11,5% per tahun.
-
Overdraft Loan Facility with total funding of Rp 5,000, from the period from December 21, 2012 until December 21, 2013, with an interest rate of 11.5% per annum.
49
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak (lanjutan)
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Subsidiary (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) (lanjutan)
PT Bank (continued)
Pada tanggal 22 Mei 2013, berdasarkan Surat Penegasan Kredit No S.2013.0259 /DIR WHOLESALE, MTS telah melakukan perpanjangan atas pendanaan dari BII, berupa:
On May 22, 2013, based on the Credit Confirmation Letter No. S.2013.0259 /DIR WHOLESALE, MTS has extended the facilities for funding from BII,in the fromn of:
-
Fasilitas kredit Demand Loan 1 (PPB) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 370.000 atau setara dengan nilai USD 40. Jangka waktu sampai dengan 31 Mei 2014, dengan tingkat bunga 11% per tahun dan maksimum tenor 90 hari.
-
Demand Loan Credit Facility 1 (PPB) with a total funding of Rp 370,000, or equivalent to the value of USD 40, for the period of May 31, 2014, with interest rate of 11% per annum and a maximum term of 90 days.
-
Fasilitas Letter of Credit (Sub limit LC sight), dengan pembiayaan sebesar Rp 40.000.
-
Letter of Credit Facility (Sub-limit Facility sight), with funding amounting to Rp 40,000.
-
Fasilitas kredit Demand Loan 2 (PPB) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 125.000. Jangka waktu sampai dengan 31 Mei 2014, dengan tingkat bunga 11% per tahun dan maksimum tenor 90 hari.
-
Demand Loan Credit Facility 2 (PPB) with a total funding of Rp 125,000, for the period of May 31, 2014, with interest rate of 11% per annum and a maximum term of 90 days.
-
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (Overdraft) dengan jumlah pembiayaan Rp 5.000. Jangka waktu sampai dengan 31 Mei 2014, dengan tingkat bunga 11% per tahun.
-
Overdraft Loan Facility with total funding of Rp 5,000, for the period of May 31, 2014, with interest rate of 11% per year.
-
Fasilitas FX Line untuk TOM/SPOT/FORWARD 90 hari dengan nominal USD 5.000, Risk Factor 6%, pembiayaan sebesar Rp 300.000 jangka waktu sampai dengan 31 Mei 2014.
-
FX Line Facilities for TOM/SPOT/FORWARD 90 days with a nominal amount of USD 5.000, Risk Factor 6%, the financing of Rp 300,000 period up to May 31, 2014.
Internasional
Indonesia
Tbk
(BII)
Hutang ini dijaminkan dengan:
The above facilities were secured by:
Jaminan Eksisting (untuk seluruh fasilitas kecuali fasilitas FX Line):
Existing Securities (for all facilities except the FX Line facilities):
a. Deposito berjangka sebesar Rp 125.000 di BII (lihat Catatan 11);
a. Time deposits of Rp 125,000 in BII (see Note 11);
b. Seluruh piutang usaha (lihat Catatan 5) persediaan MTS (lihat Catatan 8);
dan
b. All trade receivables (see Note 5) and inventories (see Note 8) of MTS;
c. Personal Guarantee dari Hengky Setiawan ,pihak berelasi dan
c. Personal Guarantee of Hengky Setiawan, related party and
d. Perjanjian dengan Perusahaan dan Hengky Setiawan, pihak berelasi, untuk membayar kekurangan dalam pembayaran pokok, bunga, biaya administrasi dalam bentuk pinjaman pemegang saham.
d. Agreement with the Company and Hengky Setiawan, related party, to pay the shortfall in the repayment of principal, interest, administrative costs in the form of shareholder loans.
Jaminan yang akan ditarik (untuk seluruh fasilitas kecuali fasilitas FX Line):
Securities to be withdrawn (except facilities for the entire FX Line facility):
-
-
100% saham debitur yang dimiliki oleh PT Setia Utama Towerindo, pihak berelasi.
Jaminan yang akan dibatalkan (untuk seluruh fasilitas kecuali fasilitas FX Line):
100% of the shares of debtor owned by PT Setia Utama Towerindo, related party.
Securities to be canceled (for all facilities except the FX Line facilities): 50
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak (lanjutan)
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Subsidiary (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) (lanjutan)
PT Bank (continued)
-
-
100% saham debitur yang dimiliki oleh Perusahaan.
Internasional
Indonesia
Tbk
(BII)
100% of the shares of debtor owned by the Company.
Jaminan baru (untuk seluruh fasilitas kecuali fasilitas FX Line):
New securities (for all facilities except the facilities FX Line):
Saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Upaya Cipta Sejahtera sebesar Rp 105.000 dengan Top Up Guarantee jika total nilai saham 10% di bawah nilai tersebut, maka perusahaan harus melakukan Top Up saham agar setara dengan Rp 105.000 dalam waktu maksimal 3 hari kerja.
Shares of the Company owned by PT Upaya Cipta Sejahtera amounting to Rp 105,000 with Top Up Guarantee of the total value of share is 10% below Rp 105,000, company must top up its share to be equal Rp 105,000 within 3 working days maximum.
Jaminan yang sudah ada saat ini fasilitas FX Line: clean basis
Existing securities is FX Line facility: clean basis
Berikut pemenuhan rasio (financial covenants) yang dipersyaratkan oleh BII:
The following ratios (financial covenants) to be complied which are required by BII:
-
-
Current ratio minimal 1,0 x Debt to equity ratio maksimal 4,0 x Debt service coverage ratio minimal 1,25 x
Current ratio minimal 1.0 x Debt to equity ratio maximal 4.0 x Debt service coverage ratio minimal 1.25 x
PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak
PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Subsidiary
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 11 Juni 2012 dari Dewi Ramasari, S.H., Notaris di Tangerang, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman rekening koran dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan maksimal kredit sebesar Rp 64.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 10% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2013.
Based on the Credit Agreement Letter No. 01 dated June 11, 2012 of Dewi Ramasari, S.H. in Tangerang, PMM obtained Over Draft Loan Facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of Rp 64,000. This loan is used to finance the purchase of PMM and/or ordering products. The loan bears an interest rate of 10.00% per annum. The loan has a term of twelve (12) months and will expired on June 11,2014.
Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2844 atas nama PPM,terletak di Ruko Mangga Dua Square blok D29, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. b. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 639 atas nama Ibu Fonaria Wijaya, terletak di Jl. Anjasmoro Raya No. 28, Karangayu, Semarang Barat, Semarang. c. Personal Guarantee atas nama pemegang saham. d. Deposito yang ditempatkan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk senilai Rp 7.515 atas nama Perusahaan.
Guarantees on this loan are the followings : a. Land and building right title (SHGB) No. 2844 of PMM, located in Ruko Mangga Dua Square blok D29, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. b. Freehold title of land and building (SHM) No. 639 of Mrs Fonaria Wijaya, located in Jl. Anjasmoro Raya No. 28, Karangayu, Semarang Barat, Semarang. c. Personal Guarantee of shareholders. d. Guarantee Deposit in PT Bank CIMB Niaga Tbk amounting to Rp 7,515 owned by PMM.
51
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan)
PT Perdana (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) Pinjaman tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 3 Oktober 2013 berdasarkan Akta Perubahan ke-4 Perjanjian Kredit No. 14 dari Dewi Ramasari,S.H.,Notaris di Tangerang, Perusahaan mendapatkan perpanjangan dan pembaruan fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimal kredit menjadi sebesar Rp 100.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk membiayai operasional harian perusahaan. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 11% per tahun dan jangka waktu pinjaman adalah selama 8 (delapan) bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2014.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued) The loan facility has extended several times and the last amendment on October 3, 2013, based on the Credit Agreement Letter 4th No. 14, from Dewi Ramasari,S.H., Notary in Tangerang, PMM obtained an extension and renewal of the credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum credit of Rp 100,000. This loan is used to finance PMM's daily operations. The loan bears an interest rate of 11.00% per annum and the loan has a term of eight (8) months and will expire on June 11, 2014.
Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2844 atas nama Perusahaan, terletak di Ruko Mangga Dua Square blok D-29, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. b. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 639 atas nama Ibu Fonaria Wijaya, terletak di Jl. Anjasmoro Raya No. 28, Karangayu, Semarang Barat, Semarang. c. Deposito yang ditempatkan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk atas nama PMM sebesar Rp 16.515. d. Persediaan barang dagang perusahaan senilai Rp 75.000. e. Penanggungan perorangan (Personal Guarantee) dari Tn. Ardiansyah dan Tn. Hian Tian alias Sofian selaku pemegang saham dan/atau pengurus PMM sebesar Rp 100.000.
Guarantees on this loan are the followings : a. Land and building right title (SHGB) No. 2844 of PMM, located in Ruko Mangga Dua Square blok D29, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Mulia
Makmur
(PMM),
Subsidiary
b. Freehold title of land and building (SHM) No. 639 of Mrs Fonaria Wijaya, located in Jl. Anjasmoro Raya No. 28, Karangayu, Semarang Barat, Semarang. c. PMM’s guarantee deposit in PT Bank CIMB Niaga Tbk amounting to Rp 16,515. d. PMM’s inventories amounting to Rp 75,000 g. Personal Guarantee of Mr. Ardiansyah and Mr. Hian Tian aka Sofian as of shareholders and/or Director and Commissioner amounting to Rp 100,000.
PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), Entitas Anak
PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), Subsidiary
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 012/SK/SME-BDG/XI/2013 pada tanggal 25 Nopember 2013, PMMN mendapatkan fasilitas kredit dari CIMB dengan maksimal kredit sebesar Rp 60.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga yang diberikan adalah 13,00% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan dan akan berakhir pada tanggal 30 November 2014.
Based on the Credit Facility Agreement Letter No. 012/SK/SME-BDG/XI/2013 on December 25, 2013, PMMN obtained a credit facility from CIMB Niaga with a maximum credit of Rp 60,000. This loan is used to finance the purchase and/or ordering products. The loan beras an interest rate of 13.00% per annum. The loan has a term of twelve (12) months and will expire on November 30, 2014.
Jaminan atas pinjaman ini antara lain: - Gadai deposito sebesar Rp 15.000 (lihat Catatan 11). - Fidusia atas persediaan (lihat Catatan 8) PMMN berupa handphone Samsung beserta aksesoris senilai Rp 45.000, terletak di Istana Dakota Pasteur CRA 33, Bandung.
Guarantee on this loan include: - Liens on deposit amounting to Rp 15,000 (see Note 11). - Fiduciary of PMMN’s inventories (see Note 8) in the form of Samsung mobile phone and its accessories valued at Rp 45,000, located at Istana Dakota Pasteur, CRA 33, Bandung.
Seluruh saldo hutang bank jangka pendek adalah dalam mata uang Rupiah.
All short-term bank loans are in Rupiah. 52
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES
Hutang usaha terdiri dari:
Trade payables consist of: 2013
2012 Third Parties
Pihak Ketiga 486.052
-
PT Samsung Electronic Indonesia
PT LG Electronics Indonesia
24.729
-
PT LG Electronics Indonesia
Apple South Asia Ltd.
17.323
-
Apple South Asia Ltd.
4.274
-
PT Indo Pacific Cemerlang
PT Samsung Electronic Indonesia
PT Indo Pacific Cemerlang
684
-
PT Cahaya Megah Pradana
Lainnya
-
263
Others
Jumlah
533.062
263
Total
PT Cahaya Megah Pradana
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Detail of trade payables per currencies is as follows:
2013 Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
2012
515.739
263
Rupiah
17.323
-
United States Dollar
533.062
263
Total
14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES
Beban masih harus dibayar terdiri dari:
Accrued expenses consist of: 2013
2012 1.136
477
Salary
855
570
Professional fees
31
410
Utility
-
179
Interest expense
Lain-lain
705
263
Others
Jumlah
2.727
1.899
Total
Gaji Honorarium jasa professional Utilitas Biaya bunga pinjaman
Seluruh saldo beban masih harus dibayar adalah dalam mata uang Rupiah.
All accrued expenses are in Rupiah.
53
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG ANGSURAN PEMBELIAN ASET TETAP
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. INSTALLMENT PAYABLE FOR PURCHASE FIXED ASSETS
Perusahaan dan Entitas Anak mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen untuk pembelian aset tetap berupa kendaraan (lihat Catatan 10) dengan PT BCA Finance, PT BII Finance Center, PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan PT Bank Index Selindo, pihak ketiga. Jangka waktu pembiayaan konsumen tersebut selama 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga sebesar 7% sampai 11% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian pembayaran minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen tersebut adalah sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries entered into several consumer financing agreements for purchase of fixed assets in the form of vehicles (see Note10) with PT BCA Finance, PT BII Finance Center, PT Bank Internasional Indonesia Tbk and PT Bank Index Selindo, third parties. The consumer financing will mature in 3 (three) years with interest rates ranging from 7% to 11% per year. As at December 31, 2013 and 2012, the detail of the minimum payment on the financing is as follows:
2013 Hutang angsuran
2012
14.678
18.702
(1.079)
(1.638)
Dikurangi bagian bunga Nilai kini pembayaran minimum
Installment payables Less amount applicable to interest Present value of minimum payment
13.599
17.064
Dikurangi bagian lancar
9.554
9.728
Less current portion
Bagian jangka panjang
4.045
7.336
Long-term portion
16. PERPAJAKAN
16. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka
a. Prepaid tax
Akun ini seluruhnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang berasal dari Entitas Anak yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.
This account entirely represents Value Added Tax are from Subsidiaries to be compensated to which future tax period.
b. Hutang Pajak
b. Taxes payable
2013
2012
Perusahaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
690 113 1.209 11.698 3.270
576 263 1.380 44 11.575
Company Income Tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Value Added Tax (VAT)
Sub-jumlah
16.980
13.838
Sub-total
54
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
b. Hutang Pajak (lanjutan)
b. Taxes payable (continued) 2013
2012
448 1.292 621 4.373 7.172 2.958 -
39 778 876 2.989 19.605 19.729 1.717
Subsidiaries Income Tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Value Added Tax (VAT) Tax penalty
Sub-Jumlah
16.864
45.733
Sub- total
Jumlah
33.844
59.571
Total
Entitas Anak Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Denda Pajak
c. Pajak Penghasilan Badan
c. Corporate Income Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before income tax as shown in the consolidated statement of comprehensive income and the taxable income of the Company for the years ended December 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013 Laba sebelum pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Entitas Anak
2012 Income before income tax per consolidated statement of comprehensive income Income before income tax benefit (expense) of Subsidiaries
393.430 (281.887)
272.091 (206.823)
111.543
65.268
Income before income tax benefit (expense) the Company
618
606
Temporary difference Employee benefits
Beda permanen Jamuan dan sumbangan Beban perijinan Beban pajak Penghasilan jasa giro Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak
333 260 54 (57) (1.223)
211 1.199 (122) (1.034)
Permanent differences Representation and donation Legal expenses Tax expense Interest income subject to final tax Others
Perusahaan – tahun berjalan
111.528
66.128
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan- Perusahaan Beda temporer Imbalan kerja karyawan
Estimated taxable income
55
of the Company – current year
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
c. Corporate Income Tax (continued)
Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan taksiran hutang pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The computation of current income tax expense and estimated income tax payable for the years ended December 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013
2012 Current income tax expense
Beban pajak penghasilan kini
for the current year:
tahun berjalan: Perusahaan
27.882
16.532
Company
Entitas Anak
71.067
53.860
Subsidiaries Current income tax expense
Beban pajak penghasilan kini
consolidated statement
berdasarkan laporan laba rugi
of comprehensive income -
komprehensif konsolidasian tahun berjalan
current year
98.949
70.392
dibayar di muka: Perusahaan
16.184
16.488
Company
Entitas Anak
63.895
34.255
Subsidiaries
80.079
50.743
Dikurangi pajak penghasilan Less prepaid income taxes:
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
Total prepaid income taxes Estimated income tax payable
Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 29:
Article 29:
Perusahaan
11.698
44
Company
Entitas Anak
7.172
19.605
Subsidiaries
18.870
19.649
Jumlah
Perhitungan manfaat pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The computation of deferred income tax benefit for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013
2012 The Company:
Perusahaan: Imbalan kerja karyawan
154
152
Employee benefits The Subsidiaries:
Entitas Anak Imbalan kerja karyawan
Total
1.677
1.246
Employee benefits
Rugi fiskal
(1.406)
527
Fiscal losses
Sub-jumlah
271
1.773
Total deferred income
Jumlah manfaat pajak penghasilan tangguhan
Sub-total
425
56
1.925
tax benefit
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
c. Corporate Income Tax (continued)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, laba kena pajak dari hasil rekonsiliasi menjadi dasar bagi manajemen Grup dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan.
For the years ended December 31, 2013 and 2013, reconciliation of income after tax become the basis of the Groups management in filing the Annual Tax Return (SPT) Corporate tax.
Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets are as follows:
2013
2012 Deferred Tax Assets
Aset Pajak Tangguhan
The Company :
Perusahaan: Liabilitas diestimasi atas imbalan
Estimated liabilities for
kerja karyawan
494
340
employee’s benefits
Entitas Anak
The Subsidiaries:
Liabilitas diestimasi atas imbalan
Estimated liabilities
kerja karyawan
4.513
2.685
-
1.337
Accumulated fiscal loss
4.362
Total deferred tax assets
Akumulasi rugi fiskal 5.007
Jumlah aset pajak tangguhan
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan dan Entitas Anak (PT Telesindo Shop dan PT Excel Utama Indonesia) memperoleh Surat Tagihan Pajak (STP) untuk tahun pajak 2013, 2012, 2011, 2010 dan 2009 antara lain sebagai berikut:
for employee’s benefits
In year of 2013 and 2012, the Company and Subsidiaries (PT Telesindo Shop and PT Excel Utama Indonesia) received Tax Collection Notice (STP) for tax periods 2013, 2012, 2011, 2010 and 2009 listed as follows:
2013 No. Surat / No. Letter
Keterangan / Description
Tahun Pajak / Fiscal Year
Tanggal Terbit / Date Issued
Tanggal Jatuh Tempo / Maturity Date
Jumlah (Nilai Penuh) / Total (Full Amount)
Tanggal Pembayaran / Payment Date
PT Telesindo Shop, Entitas Anak / PT Telesindo Shop, Subsidiary 00077/107/13/038/13
PPN / VAT
April 2013 / April 2013
23 September 2013 / September 23, 2013
22 Oktober 2013 / October 22, 2013
6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013 6 Desember 2013 / December 6, 2013
05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014 05 Januari 2014 / January 5, 2014
84.564
10 Oktober 2013 / October 10, 2013
PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak / PT Excel Utama Indonesia, Subsidiary January 2012 / January 2012 Februari 2012 / February 2012
00174/107/12/073/13
PPN / VAT
00175/107/12/073/13
PPN / VAT
00176/107/12/073/13
PPN / VAT
Maret 2012 / March 2012
00177/107/12/073/13
PPN / VAT
April 2012 / April 2012
00178/107/12/073/13
PPN / VAT
Mei 2012 / May 2012
00179/107/12/073/13
PPN / VAT
Juni 2012 / June 2012
00180/107/12/073/13
PPN / VAT
Juli 2012 / July 2012
00181/107/12/073/13
PPN / VAT
00182/107/12/073/13
PPN / VAT
00183/107/12/073/13
PPN / VAT
00012/140/12/073/13 00011/140/12/073/13 00010/140/12/073/13 00009/140/12/073/13
PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4
Agustus 2012 / August 2012 September 2012 / September 2012 Desember 2012 / December 2012 Oktober - Desember 2012 / October - December 2012 Agustus 2012 / August 2012 Mei - Juni 2012 / May – June 2012 Maret 2012 / March 2012
57
146.120.000 132.000.000 149.906.989 39.846.000 30.600.000 20.576.735 100.344.590 84.000.000 85.781.839 2.747.274 6.941.684 2.483.333 6.790.091 1.244.444
30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013 30 Desember 2013 / December 30, 2013
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued) 2012
No. Surat / No. Letter
Keterangan / Description
Tahun Pajak / Fiscal Year
Tanggal Terbit / Date Issued
Tanggal Jatuh Tempo / Maturity Date
Jumlah (Nilai Penuh) / Total (Full Amount)
Tanggal Pembayaran / Payment Date
PT Tiphone Mobile Indonesia, Perusahaan / PT Tiphone Mobile Indonesia, Company 00092/106/12/073/12 00093/106/12/073/12 00094/106/12/073/12 00091/106/12/073/12 00084/106/11/073/12 00007/106/11/074/12 00001/122/10/074/12 00005/106/10/074/12 00001/127/10/074/12 00015/107/10/074/12 00019/106/11/038/12 00018/106/11/038/12 00025/106/11/038/12 00024/106/11/038/12 00028/106/11/038/12 00033/106/11/038/12 00027/106/11/038/12 00034/106/11/038/12
PPH 25 / Income Tax Art. 25 PPH 25 / Income Tax Art. 25 PPH 25 / Income Tax Art. 25 PPH 25 / Income Tax Art. 25 PPH 25 / Income Tax Art. 25 PPH 25/29 / Income Tax Art. 25/29 PPH 22 / Income Tax Art. 22 PPH 25/29 / Income Tax Art. 25/29 PPN (IMPOR) / VAT (IMPORT) PPN / VAT Pajak Penghasilan / Income Tax Pajak Penghasilan / Income Tax Pajak Penghasilan / Income Tax Pajak Penghasilan / Income Tax Pajak Penghasilan / Income Tax Pajak Penghasilan / Income Tax Pajak Penghasilan / Income Tax Pajak Penghasilan / Income Tax
Mei 2012 / May 2012 Juni 2012 / June 2012 Juli 2012 / July 2012 April 2012 / April 2012 2011 / 2011 Januari – Desember 2011 / January – December 2011 Januari – Desember 2010 / January – December 2010 2010 / 2010 2010 / 2010 2010 / 2010 April 2011 / April 2011 Mei 2011 / May 2011 Juni 2011 / June 2011 Juli 2011 / July 2011 Agustus 2011 / August 2011 September 2011 / September 2011 Oktober 2011 / October 2011 November 2011 / November 2011 Januari 2010 / January 2010 Februari 2010 / February 2010
00013/107/10/038/12
PPN / VAT
00010/107/10/038/12
PPN / VAT
00059/107/10/038/12
PPN / VAT
Maret 2010 / March 2010
00058/107/10/038/12
PPN / VAT
April 2010 / April 2010
00075/107/10/038/12
PPN / VAT
Mei 2010 / May 2010
00076/107/10/038/12
PPN / VAT
Juni 2010 / June 2010
00074/107/10/038/12
PPN / VAT
Juli 2010 / July 2010
00086/107/10/038/12
PPN / VAT
00087/107/10/038/12
PPN / VAT
00088/107/10/038/12
PPN / VAT
00011/103/09/038/12 00012/103/09/038/12 00013/103/09/038/12 00018/103/09/038/12 00017/103/09/038/12 00014/103/09/038/12 00016/103/09/038/12
PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23
Agustus 2010 / August 2010 September 2010 / September 2010 Oktober 2010 / October 2010 Januari 2009 / January 2009 Februari 2009 / February 2009 Maret 2009 / March 2009 April 2009 / April 2009 Mei 2009 / May 2009 Juni 2009 / June 2009 Juli 2009 / July 2009
22 November 2012 / November 22, 2012 22 November 2012 / November 22, 2012 22 November 2012 / November 22, 2012 22 November 2012 / November 22, 2012 22 November 2012 / November 22, 2012 19 Januari 2012 / January 19, 2012 19 Januari 2012 / January 19, 2012 19 Januari 2012 / January 19, 2012 19 Januari 2012 / January 19, 2012 12 Maret 2012 / March 12 ,2012 29 Februari 2012 / February 29, 2012 27 Februari 2012 / February 27, 2012 14 Maret 2012 / March 14, 2012 14 Maret 2012 / March 14, 2012 26 April 2012 / April 26, 2012 01 Mei 2012 / May 1, 2012 26 April 2012 / April 26, 2012 28 Mei 2012 / May 28, 2012 20 Januari 2012 / January 20, 2012 19 Januari 2012 / January 19, 2012 28 Mei 2012 / May 28, 2012 28 Mei 2012 / May 28, 2012 27 Juni 2012 / June 27, 2012 28 Juni 2012 / June 28, 2012 27 Juni 2012 / June 27, 2012 18 Juli 2012 / July 18, 2012 18 Juli 2012 / July 18, 2012 18 Juli 2012 / July 18, 2012 28 Mei 2012 / May 28, 2012 28 Mei 2012 / May 28, 2012 28 Mei 2012 / May 28, 2012 29 Juni 2012 / June 29, 2012 28 Juni 2012 / June 28, 2012 27 Juni 2012 / June 27, 2012 27 Juni 2012 / June 27 2012
58
21 Desember 2012 / December 21, 2012 21 Desember 2012 / December 21, 2012 21 Desember 2012 / December 21, 2012 21 Desember 2012 / December 21, 2012 21 Desember 2012 / December 21, 2012 18 Februari 2012 / February 28, 2012 18 Februari 2012 / February 28, 2012 18 Februari 2012 / February 28, 2012 18 Februari 2012 / February 28, 2012 11 April 2012 / April 11 2012 30 Maret 2012 / March 30, 2012 26 Maret 2012 / March 26, 2012 13 April 2012 / April 13, 2012 13 April 2012 / April 13, 2012 25 Mei 2012 / May 25, 2012 31 Mei 2012 / May 31, 2012 25 Mei 2012 / May 25, 2012 27 Juni 2012 / June 27, 2012 19 Februari 2012 / February 19, 2012 18 Februari 2012 / February 18, 2012 27 Juni 2012 / June 27, 2012 27 Juni 2012 / June 27, 2012 26 Juli 2012 / July 26, 2012 27 Juli 2012 / July 27, 2012 26 Juli 2012 / July 27, 2012 17 Agustus 2012 / August 17, 2012 17 Agustus 2012 / August 17, 2012 17 Agustus 2012 / August 17, 2012 27 Juni 2012 / June 27, 2012 27 Juni 2012 / June 27, 2012 27 Juni 2012 / June 27, 2012 28 Juli 2012 / July 28, 2012 27 Juli 2012 / July 27, 2012 26 Juli 2012 / July 26, 2012 26 Juli 2012 / July 26, 2012
781.215.140 767.264.869 753.314.599 795.165.410 1.423.763.550 3.750.346.936 883.601.250 643.916.574 3.534.404.298 1.104.180.520 171.428.404 151.162.326 130.284.886 109.407.445 88.530.005 67.652.565 46.775.124 25.897.684 590.845.852 376.715.212 333.154.400 539.839.667 469.328.163 477.914.887 279.970.391 398.859.863 262.398.284 242.911.925 6.403.200 4.285.291 1.554.342 1.386.714 106.800 1.008.467 112.520
21 Desember 2012 / December 21, 2012 21 Desember 2012 / December 21, 2012 21 Desember 2012 / December 21, 2012 21 Desember 2012 / December 21, 2012 21 Desember 2012 / December 21, 2012 20 Februari 2012 / February 20, 2012 20 Februari 2012 / February 20, 2012 20 Februari 2012 / February 20, 2012 20 Februari 2012 / February 20, 2012 11 April 2012 / April 11, 2012 26 Maret 2012 / March 26, 2012 26 Maret 2012 / March 26, 2012 11 April 2012 / April 11, 2012 11 April 2012 / April 11, 2012 25 Mei 2012 / May 25, 2012 25 Mei 2012 / May 25, 2012 25 Mei 2012 / May 25, 2012 10 Juli 2012 / July 10, 2012 31 Januari 2012 / January 31, 2012 31 Januari 2012 / January 31, 2012 10 Juli 2012 / July 10, 2012 9 Agustus 2012 / August 9, 2012 25 Juli 2012 / July 25, 2012 25 Juli 2012 / July 25, 2012 25 Juli 2012 / July 25, 2012 9 Agustus 2012 / August 9, 2012 9 Agustus 2012 / August 9, 2012 9 Agustus 2012 / August 9, 2012 18 Juli 2012 / July 18, 2012 18 Juli 2012 / July 18, 2012 18 Juli 2012 / July 18, 2012 13 Juli 2012 / July 13, 2012 06 Juli 2012 / July 6, 2012 06 Juli 2012 / July 6, 2012 06 Juli 2012 / July 6, 2012
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
No. Surat / No. Letter
Keterangan / Description
Tahun Pajak / Fiscal Year
2012 (lanjutan / continued) Tanggal Terbit / Tanggal Jatuh Tempo / Date Issued Maturity Date
Jumlah (Nilai Penuh) / Total (Full Amount)
Tanggal Pembayaran / Payment Date
PT Telesindo Shop, Entitas Anak / PT Telesindo Shop, Subsidiary 00015/103/09/038/12 00019/103/09/038/12 00020/103/09/038/12 00021/103/09/038/12 00117/107/10/038/12 00012/140/09/038/12 00014/140/09/038/12 00015/140/09/038/12 00013/140/09/038/12 00009/140/09/038/12 00010/140/09/038/12 00011/140/09/038/12 00008/140/09/038/12 00016/140/09/038/12 00009/103/10/038/12 00107/106/11/038/12
PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 PPN / VAT PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 23 / Income Tax Art. 23 Pajak Penghasilan / Income Tax
Agustus 2009 / August 2009 September 2009 / September 2009 Oktober 2009 / October 2009 Desember 2009 / December 2009 November - Desember 2010 / November – December 2010 November 2009 / November 2009 Oktober 2009 / October 2009 September 2009 / September 2009 Agustus 2009 / August 2009 April 2009 / April 2009 Mei 2009 / May 2009 Juni 2009 / June 2009 Juli 2009 / July 2009 Desember 2009 / December 2009 Maret 2010 / March 2010 2011 / 2011
00033/107/09/038/12
PPN / VAT
September 2009 / September 2009
00031/107/09/038/12
PPN / VAT
Mei 2009 / May 2009
00032/107/09/038/12
PPN / VAT
April 2009 / April 2009
00029/107/09/038/12
PPN / VAT
00028/107/09/038/12
PPN / VAT
00030/107/09/038/12
PPN / VAT
00037/107/09/038/12
PPN / VAT
00038/107/09/038/12
PPN / VAT
00036/107/09/038/12
PPN / VAT
00021/140/10/038/12 00023/140/10/038/12 00020/140/10/038/12 00022/140/10/038/12
PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2) PPH Pasal 4 ayat 2 / Income Tax Art. 4 (2)
00232/107/11/038/12
PPN / VAT
00234/107/11/038/12
PPN / VAT
00233/107/11/038/12
PPN / VAT
00236/107/11/038/12
PPN / VAT
00084/106/12/038/12 00114/106/12/038/12
Pajak Penghasilan / Income Tax Pajak Penghasilan / Income Tax
Februari 2009 / February 2009 November 2009 / November 2009 Desember 2009 / December 2009 Oktober 2009 / October 2009 Juni - Agustus 2009 / June – August 2009 Maret 2009 / March 2009 Oktober 2010 / October 2010 Juli - September 2010 / July – September 2010 April - Juni 2010 / April – June 2010 Januari - Maret 2010 / January – March 2010 Oktober - Desember 2011 / October – December 2011 Juli - September 2011 / July – September 2011 Januari - Maret 2011 / January – March 2011 April - Juni 2011 / April - June 2011 Juni - Juli 2012 / June - July 2012 April - Mei 2012 / April - May 2012
27 Juni 2012 / June 27 2012 18 Juli 2012 / July 18, 2012 18 Juli 2012 / July 18, 2012 30 Agustus 2012 / August 30, 2012 13 November 2012 / November 13, 2012 25 September 2012 / September 25, 2012 25 September 2012 / September 25, 2012 25 September 2012 / September 25, 2012 25 September 2012 / September 25, 2012 30 Agustus 2012 / August 30, 2012 31 Agustus 2012 / August 31, 2012 31 Agustus 2012 / August 31, 2012 30 Agustus 2012 / August 30, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 30 Agustus 2012 / August 30, 2012 26 September 2012 / September 26, 2012 25 September 2012 / September 25, 2012 25 September 2012 / September 25, 2012 25 September 2012 / September 25, 2012 30 Agustus 2012 / August 30, 2012 30 Agustus 2012 / August 30, 2012 30 Agustus 2012 / August 30, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 13 November 2012 / November 12, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 12 November 2012 / November 12, 2012 29 November 2012 / November 29, 2012 18 Desember 2012 / December 18, 2012
59
26 Juli 2012 / July 26, 2012 17 Agustus 2012 / August 17, 2012 17 Agustus 2012 / August 17, 2012 29 September 2012 / September 29, 2012 12 Desember 2012 / December 12, 2012 24 Oktober 2012 / October 24, 2012 24 Oktober 2012 / October 24, 2012 24 Oktober 2012 / October 24, 2012 24 Oktober 2012 / October 24, 2012 29 September 2012 / September 29, 2012 29 September 2012 / September 29, 2012 29 September 2012 / September 29, 2012 29 September 2012 / September 29, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 29 September 2012 / September 29, 2012 25 Oktober 2012 / October 25, 2012 24 Oktober 2012 / October 24, 2012 24 Oktober 2012 / October 24, 2012 24 Oktober 2012 / October 24, 2012 29 September 2012 / September 29, 2012 29 September 2012 / September 29, 2012 29 September 2012 / September 29, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 11 Desember 2012 / December 11, 2012 28 Desember 2012 / December 28, 2012 17 Januari 2013 / January 17, 2013
636.132 1.669.384 179.044 1.637.920 530.311.532 31.180.800 29.524.046 10.262.864 7.296.000 9.370.000 10.325.000 12.342.000 16.480.200 18.558.400 2.076.535 2.459.581.808 494.594.264 184.011.471 82.237.737 142.627.991 1.186.896.580 600.505.681 394.261.850 883.821.940 127.820.782 3.384.000 13.899.920 25.222.000 9.368.000 1.170.065.712 409.676.661 345.751.447 448.626.452 195.172.823 281.916.299
06 Juli 2012 / July 6, 2012 25 Juli 2012 / July 25, 2012 25 Juli 2012 / July 25, 2012 14 September 2012 / September 14, 2012 10 Desember 2012 / December 10, 2012 18 Oktober 2012 / October 18, 2012 12 Oktober 2012 / October 12, 2012 12 Oktober 2012 / October 12, 2012 12 Oktober 2012 / October 12, 2012 14 September 2012 / September 14, 2012 14 September 2012 / September 14, 2012 14 September 2012 / September 14, 2012 14 September 2012 / September 14, 2012 07 Desember 2012 / December 7, 2012 14 September 2012 / September 14, 2012 18 Oktober 2012 / October 18, 2012 18 Oktober 2012 / October 18, 2012 18 Oktober 2012 / October 18, 2012 18 Oktober 2012 / October 18, 2012 24 September 2012 / September 24, 2012 24 September 2012 / September 24, 2012 24 September 2012 / September 24, 2012 10 Desember 2012 / December 10, 2012 10 Desember 2012 / December 10, 2012 10 Desember 2012 / December 10, 2012 07 Desember 2012 / December 7, 2012 07 Desember 2012 / December 7, 2012 07 Desember 2012 / December 7, 2012 07 Desember 2012 / December 7, 2012 10 Desember 2012 / December 10, 2012 10 Desember 2012 / December 10, 2012 10 Desember 2012 / December 10, 2012 10 Desember 2012 / December 10, 2012 19 Desember 2012 / December 19, 2012 09 Januari 2013 / January 9, 2013
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
Keterangan / Description
No. Surat / No. Letter
2012 (lanjutan / continued) Tanggal Terbit / Tanggal Jatuh Tempo / Date Issued Maturity Date
Tahun Pajak / Fiscal Year
Jumlah (Nilai Penuh) / Total (Full Amount)
Tanggal Pembayaran / Payment Date
PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak / PT Excel Utama Indonesia, Subsidiary Januari 2011 / January 2011 Februari 2011 / February 2011 Maret 2011 / March 2011
00224/107/11/073/12
PPN / VAT
00221/107/11/073/12
PPN / VAT
00220/107/11/073/12
PPN / VAT
00225/107/11/073/12
PPN / VAT
April 2011 / April 2011
00219/107/11/073/12
PPN / VAT
Mei 2011 / May 2011
00216/107/11/073/12
PPN / VAT
Juni 2011 / June 2011
00217/107/11/073/12
PPN / VAT
Juli 2011 / July 2011
00226/107/11/073/12
PPN / VAT
00218/107/11/073/12
PPN / VAT
00222/107/11/073/12
PPN / VAT
00215/107/11/073/12
PPN / VAT
00227/107/11/073/12
PPN / VAT
00013/106/10/074/12 00051/106/11/074/11
PPH 25 / Income Tax Art. 25 PPH 25 / Income Tax Art. 25
00014/107/10/074/12
PPN / VAT
00008/107/10/074/12
PPN / VAT
Agustus 2011 / August 2011 September 2011 / September 2011 Oktober 2011 / October 2011 November 2011 / November 2011 Desember 2011 / December 2011 2010 / 2010 April - September 2011 / April-September 2011 Januari - Desember 2010 / January - December 2010 Januari - Desember 2010 / January - December 2010
07 Desember 2012 / December 7, 2012 06 Desember 2012 / December 6, 2012 06 Desember 2012 / December 6, 2012 07 Desember 2012 / December 7, 2012 06 Desember 2012 / December 6, 2012 06 Desember 2012 / December 6, 2012 06 Desember 2012 / December 6, 2012 07 Desember 2012 / December 7, 2012 06 Desember 2012 / December 6, 2012 06 Desember 2012 / December 6, 2012 06 Desember 2012 / December 6, 2012 07 Desember 2012 / December 7, 2012 14 Februari 2012 / February 14, 2012 28 Desember 2011 / December 28, 2011 22 Februari 2012 / February 22, 2012 08 Februari 2012 / February 8, 2012
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
PT Bank Central Asia Tbk
119.661.089 201.437.099 90.387.815 168.738.619 98.666.956 123.625.291 146.307.652 99.547.561 108.492.412 59.843.145 88.393.918 410.315.646 1.893.084.858 1.619.480.134 264.493.949
02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 02 Januari 2013 / January 2, 2013 14 Maret 2012 / March 14, 2012 01 Februari 2012 / February 1, 2012 21 Maret 2012 / March 21, 2012 05 Maret 2012 / March 5, 2012
2012 -
PT CIMB Niaga Tbk
7.523
-
PT Bank Central Asia Tbk
-
54.975
PT Bank DBS Indonesia
30.322
54.975
Total
(7.380)
(39.980)
Less current maturities
22.942
14.995
Long-term portion
22.799
PT Bank DBS Indonesia Jumlah
130.116.549
17. LONG-TERM BANK LOAN 2013
PT CIMB Niaga Tbk
06 Januari 2013 / January 6, 2013 05 Januari 2013 / January 5, 2013 05 Januari 2013 / January 5, 2013 06 Januari 2013 / January 6, 2013 05 Januari 2013 / January 5, 2013 05 Januari 2013 / January 6, 2013 05 Januari 2013 / January 6, 2013 06 Januari 2013 / January 6, 2013 05 Januari 2013 / January 5, 2013 05 Januari 2013 / January 5, 2013 05 Januari 2013 / January 5, 2013 06 Januari 2013 / January 6, 2013 13 Maret 2012 / March 13, 2012 27 Januari 2012 / January 27, 2012 21 Maret 2012 / March 21, 2012 07 Maret 2012 / March 7, 2012
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
Perusahaan
The Company
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 097/OL/HECB-JKTIV/149/XII/13 tanggal 20 Desember 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi 1 dan 2 dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan jumlah plafon masing-masing sebesar Rp 22.800 dan Rp 4.500. Pinjaman ini digunakan untuk pembelian dan/atau renovasi gudang dengan periode jatuh tempo sampai bulan Desember 2018 dan dikenakan bunga 13% pertahun. Fasilitas ini dijamin dengan:
Based on the Facility Offering Letter No. 097/OL/HECBJKTIV/149/XII/13 dated December 20, 2013, the Company obtained a facility on Investment loans 1 and 2 from PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) with ceiling amounting to Rp 22,800 and Rp 4,500, respectively. These loans were used to purchase and/or renovate the warehouse and will be due on December 2018 and bear an interest of 13% per annum. This facility is secured by:
60
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM BANK LOAN (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
-
Hak tanggungan peringkat 1 sebesar Rp 28.500 atas gudang (lihat Catatan 10).
-
Mortgage level 1 on warehouse amounting to Rp 28,500 (see Note 10).
-
Hak tanggungan peringkat 2 sebesar Rp 5.700 atas gudang setelah renovasi selesai.
-
Mortgage level 2 on warehouse amounting to Rp 5,700 (after renovation is done)
-
Personal guarantee atas nama Hengky Setiawan, pihak berelasi.
-
Personal Guarantee of Hengky Setiawan, related party.
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 094/III/DBSIIBG-JKT/2011 tanggal 16 Maret 2011 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 40 tanggal 23 Maret 2011 dari Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., M.Corp., Admin., M.Com., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Term Loan (TL) dari PT Bank DBS Indonesia (DBS) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 100.000 dan jangka waktu 3 tahun serta tingkat suku bunga 10% per tahun. Fasilitas ini digunakan oleh Perusahaan untuk mengakuisisi dan penambahan modal PT Telesindo Shop (TS) - Entitas Anak.
Based on the facility offering letter No. 094/III/DBSIIBGJKT/2011 dated March 16, 2011 as notarized by Notarial deed credit agreement No. 40 dated March 23, 2011 by Veronica Nataadmadja, S.H., M.Corp., Admin., M. Com., the Company obtained Term Loan Credit (TL) from PT Bank DBS Indonesia (DBS) with total financing of Rp 100,000, the facility will be due in 3 years and with interest rate of 10% per annum. This facility was used by the Company to acquire and increase the capital of PT Telesindo Shop (TS) - Subsidiary.
Hutang bank ini dijamin dengan jaminan yang sama yang digunakan dalam mendapatkan hutang bank jangka pendek berupa fasilitas kredit fasilitas kredit Revolving Credit Facility (RCF) yang diperoleh TS dari DBS (lihat Catatan 12).
This bank loan is secured by the same collateral used to obtain short term bank loan in the form of credit facility Revolving Credit Facility (RCF) obtained by TS from DBS (see Note 12).
Perjanjian pinjaman antara Perusahaan dengan DBS juga memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS seperti yang diungkapkan pada perjanjian pinjaman antara TS dengan DBS (lihat Catatan 12).
Loan agreement between the Company and DBS also includes some restrictions which require the Company to obtain prior written approval from DBS as stated in loan agreement between TS and DBS (see Note 12).
Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari DBS melalui Surat No. Ref. 424/VII/DBSI IBG JKT/2011 tertanggal 21 Juli 2011, antara lain:
The Company has obtained approval from DBS through letter No. Ref. 424/VII/DBSI IBG JKT/2011 dated July 21, 2011, as follows:
-
Melakukan pengeluaran saham baru Perusahaan yang akan ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat.
-
Issue new shares through Initial Public Offering.
-
Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan pasar modal.
-
The changes of Company’s Articles of Association to adjust with the capital market regulation.
-
Melakukan perubahan struktur permodalan Perusahaan (khususnya perubahan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan) dan susunan pemegang saham Perusahaan dengan masuknya pemegang saham publik melalui Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat.
-
Changes in the equity structure (especially changes in issued and fully paid of the Company) and the Company’s shareholders by the entry of public as shareholders through Initial Public Offering.
61
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM BANK LOAN (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (continued)
-
-
Melakukan perubahan susunan dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan.
Changes in the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Selain itu, setelah Perusahaan melakukan IPO maka berdasarkan perjanjian fasilitas No. 40 tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada DBS atas rencana pembagian dividen kepada pemegang saham.
Furthermore, after the Company conducted IPO, based on facility agreement No. 40 dated March 23, 2011, the Company is obliged to notify DBS regarding the plan on dividend distribution to shareholders.
PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak
PT Telesindo Shop (TS), Subsidiary
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Berdasarkan Surat Perjanjian kredit No. 01194 tanggal 3 Mei 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 5.000, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 2 Mei 2016 setara bunga 11% pertahun. Fasilitas ini dijamin Sebidang tanah dan bangunan diuraikan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 853 terletak dalam Provinsi Kalimatan Timur, Kota Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kelurahan Klandasa Ilir, di Jln. Jendral Sudirman No. 17 RT 036 RW 10, seluas 2 391 m (lihat Catatan 10).
Based on the Credit Agreement Letter No. 01194 dated May 3, 2013, TS obtained credit facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with total financing of Rp 5,000, with a maturity period up to May 2, 2016 equal 11% interest per annum. The facility is secured by land and building described in HGB Certificate No. 853 located in East Kalimantan province, Balikpapan, District of South Balikpapan, Klandasa Ilir Village, at Jln. Sudirman No. 036 RT 17 RW 10, covering an area of 391 m square meters (see Note 10).
Berdasarkan Surat Perjanjian kredit No. 02825 tanggal 23 Oktober 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi Rp 3.700, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 23 Oktober 2016 setara bunga 12% pertahun. Fasilitas ini dijamin dengan sebidang tanah dan bangunan sebagaimana diuraikan dalam SHGB No. 110, terletak di Provinsi Jawa Tengah, Kota Pekalongan, Kecamatan Pekalongan Barat, Kelurahan 2 Kramatsari, Jln. Gajah Mada No 19 seluas 540 m (lihat Catatan 10).
Based on the Credit Agreement Letter No. 02825 dated October 23, 2013, TS obtained an investment credit facility of Rp 3,700, with maturity period off up to October 23, 2016 with 12% interest per annum. The facility is secured by land and buildings as described in HGB Certificate No. 110, located in Central Java Province, City of Pekalongan, Pekalongan West, Kramatsari Village, Jln. Gajah Mada No. 19 covering an area of 2 540 m (see Note 10).
18. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
18. ESTIMATED LIABILITY FOR EMPLOYEES’ BENEFITS
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yaitu PT Sakura Aktualita Indonesia dengan laporannya masing-masing bertanggal 26 Februari 2014 dan 15 Maret 2013, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the Group recognized estimated liability for employees benefits in accordance with the calculation of independent actuary, PT Sakura Aktualita Indonesia, with valuation report dated February 26, 2014 and March 15, 2013, respectively, by using “Projected Unit Credit” method. The key assumptions are as follows:
2013 Umur pensiun normal (tahun) Kenaikan gaji (per tahun) Tingkat bunga diskonto (per tahun) Tingkat mortalitas
55 tahun / 55 years 9% 9% 100% TMI II - 2011
2012 55 tahun / 55 years 9-10% 6% 100% TMI II - 2011 62
Retirement age (year) Annual salary increase (per year) Annual discount rate (per year) Mortality rate
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
18. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Sensitivitas dari keseluruhan kewajiban pensiun terhadap perubahan asumsi dasar tertimbang pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The sensitivity of the overall pension liability to changes in the weighted principal assumptions as of December 31, 2013 is as follows: 2013 Dampak pada keseluruhan kewajiban / Impact on overall liability
Perubahan Asumsi / Change in assumption Tingkat bunga diskonto
Kenaikan sebesar 8% / Increase by 8% Kenaikan sebesar 10% / Increase by 10% Kenaikan sebesar 8% / Increase by 8% Kenaikan sebesar 10% / Increase by 10%
Tingkat kenaikan gaji
Kenaikan sebesar Rp 15.858 / Increase by Rp 15,858 Kenaikan sebesar Rp 10.051 / Increase by Rp 10,051 Kenaikan sebesar Rp 12.690 / Increase by Rp 12,690 Kenaikan sebesar Rp 17.759 / Increase by Rp 17,759
Discount rate
Salary growth rate
2012 Perubahan Asumsi / Change in assumption Tingkat bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Kenaikan sebesar 5% / Increase by 5% Kenaikan sebesar 7% / Increase by 7% Kenaikan sebesar 8% / Increase by 8% Kenaikan sebesar 10% / Increase by 10%
Dampak pada keseluruhan kewajiban / Impact on overall liability Kenaikan sebesar Rp 19.397 / Increase by Rp 19,397 Kenaikan sebesar Rp 13.804 / Increase by Rp 13,804 Kenaikan sebesar Rp 13.809 / Increase by Rp 13,809 Kenaikan sebesar Rp 19.320 / Increase by Rp 19,320
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Discount rate
Salary growth rate
The employees benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income is as follows:
2013
2012
Biaya jasa kini
6.455
4.840
Current service cost
Biaya bunga
1.386
851
Interest expense Amortization of actuarial
Amortisasi (keuntungan) kerugian aktuaria
146
Jumlah
(5)
7.987
5.686
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Total
Estimated liability for employees benefits as shown in the consolidated statement of financial position is as follows:
2013 Nilai kini liabilitas imbalan pasti
(gains) / loss
2012
15.574
16.297
Present value of benefit obligations
5.115
(4.198)
Unrecognized actuarial loss (gains)
20.689
12.099
Total
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Jumlah
63
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
18. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movement of net liabilities in consolidated statement of financial position is as follows:
2013
2012
Saldo awal Beban selama tahun berjalan (lihat Catatan 25) Penyesuaian saldo awal tahun
12.099
6.413
7.987 603
5.686 -
Beginning balance Expense in current year (see Note 25) Adjustment in the beginning of the year
Jumlah
20.689
12.099
Total
Rincian liabilitas imbalan pasti, defisit dan penyesuaian yang timbul atas liabilitas program adalah sebagai berikut: 2013
Details of defined benefit obligation, deficit and experience adjustment arising on plan liabilities are as follows: 2012
2010
2009
2008
Liabilitas imbalan pasti / Defined benefit obligation Aset program / Plan assets
13.322 -
16.297 -
17.263 -
4.062 -
1.071 -
Defisit / Deficit
13.322
16.297
17.263
4.062
1.071
2.243
(568)
(329)
(112)
(14)
-
-
-
-
-
Penyesuaian pengalaman liabilitas program / Experience adjustments on plan liabilities Penyesuaian pengalaman aset program / Experience adjustments on plan assets
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, sebagai berikut:
The structure of the Company’s shareholders as of December 31, 2013 and 2012 is based on shareholders’ list published by PT Sinartama Gunita, Administration Agency of Securities, as follows:
2013 (Dalam Nilai Penuh / In Full Amount) Jumlah saham / Number of shares
Persentase kepemilikan / Percentage of ownership
Jumlah modal saham / Total share capital
Shareholders
PT Upaya Cipta Sejahtera PT Esa Utama Inti Persada Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
2.500.000.000 1.000.000.000
45,68% 18,27%
250.000.000.000 100.000.000.000
PT Upaya Cipta Sejahtera PT Esa Utama Inti Persada
1.972.508.880
36,05%
197.250.888.000
Public (each below 5%)
Jumlah
5.472.508.880
100,00%
547.250.888.000
Total
Pemegang saham
64
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
MODAL SAHAM (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19.
SHARE CAPITAL (continued)
2012 (Dalam Nilai Penuh / In Full Amount) Jumlah saham / Number of shares
Persentase kepemilikan / Percentage of ownership
Jumlah modal saham / Total share capital
PT Upaya Cipta Sejahtera PT Esa Utama Inti Persada Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
3.000.000.000 1.000.000.000
55,90% 18,63%
300.000.000.000 100.000.000.000
PT Upaya Cipta Sejahtera PT Esa Utama Inti Persada
1.367.015.400
25,47%
136.701.540.000
Public (each below 5%)
Jumlah
5.367.015.400
100,00%
536.701.540.000
Total
Pemegang saham
Shareholders
PT Upaya Cipta Sejahtera pada tanggal 5 Februari 2013 melakukan penjualan saham Perusahaan sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan tujuan transaksi likuiditas saham di pasar modal.
PT Upaya Cipta Sejahtera on February 5, 2013 to sell the Company's shares of 500,000,000 shares of stock with the purpose of transactions in the capital market liquidity.
Berdasarkan Akta No. 190 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, pada tanggal 17 Mei 2013, yang telah dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AHA.01.10-20735 tanggal 28 Mei 2013, para pemegang saham:
Based on Deed No. 190 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notary in Jakarta, on May 17, 2013, which has been reported to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AHA.01.10-20735 dated May 28, 2013 the shareholders:
-
Menyetujui untuk mengeluarkan dan menjual saham dalam portofolio Perusahaan melalui penawaran umum kepada masyarakat dengan jumlah maksimum sebanyak 2.675.000.000 saham baru dan penerbitan waran seri I dengan jumlah maksimum 1.337.500.000 waran yang diberikan kepada masyarakat yang membeli saham baru dalam penawaran umum.
-
Approved to issue and sell shares in the Company's portfolio through public offering with a maximum of 2,675,000,000 new shares and the issuance of Series I warrants of 1,337,500,000 warrants given to public who purchase new shares in a public offering .
-
Menyetujui dan menyatakan melepaskan haknya untuk membeli terlebih dahulu atas penawaran atau penjualan saham baru dalam rangka Penawaran Umum kepada masyarakat melalui Pasar Modal.
-
Approved and waived their right to purchase in advance on new shares in Public Offering through the Capital Market.
-
Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris mengenai kepastian jumlah saham yang ditempatkan dan disetor, termasuk menyatakan susunan pemegang saham Perusahaan setelah Penawaran Umum saham kepada masyarakat.
-
Gave the authorization to the board of commissioners regarding the amount of shares issued and outstanding, including the shareholders structure of the Company after the Public Offering.
-
Menerangkan jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dalam Penawaran Umum Saham Perusahaan kepada masyarakat adalah sebanyak 30.887.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 3.089, sehingga jumlah seluruh saham yang dikeluarkan sebanyak 5.380.887.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 538.089, dengan rincian sebagai berikut:
-
Described the number of shares issued by the Company in the Public Offering totaling 30,887,350 shares with a nominal value of Rp 3,089, so all outstanding shares will be 5,380,887,350 shares with total nominal value of Rp 538,089, with the following details:
a. Sebanyak 5.350.000.000 saham atau sebesar Rp 535.000 merupakan modal yang telah ditempatkan dan disetor.
-
65
A total of 5,350,000,000 shares or Rp 535,000 issued and paid up capital.
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
MODAL SAHAM (lanjutan)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19.
SHARE CAPITAL (continued)
b. Sebanyak 30.887.350 saham atau sebesar Rp 3.089 merupakan saham yang telah dikeluarkan Perusahaan pada saat Penawaran Umum saham Perusahaan kepada masyarakat.
-
A total of 30,887,350 or Rp 3,089 shares have been issued at the Company's public offering.
Sehingga modal ditempatkan yang telah diambil bagian dan disetor penuh adalah sebagai berikut:
Thus the issued capital which was subscribed and fully paid is as follows:
-
PT Upaya Cipta Sejahtera sejumlah 2.500.000.000 saham atau sebesar Rp 250.000.
-
PT Upaya Cipta Sejahtera with a total 2,500,000,000 of shares or Rp 250,000.
-
PT Esa Utama Inti Persada sejumlah 1.000.000.000 saham atau sebesar Rp 100.000.
-
PT Esa Utama Inti Persada with 1,000,000,000 of shares or Rp 100,000.
-
Masyarakat sejumlah 1.880.887.350 saham atau sebesar Rp 188.089
-
Public with a total of 1,880,887,350 shares or Rp 188,089.
a
total
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah memastikan bahwa manajemen mempertahankan peringkat kredit yang baik dan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders value.
Rasio hutang terhadap modal dihitung berdasarkan pembagian antara liabilitas bersih dengan jumlah modal. Liabilitas bersih antara lain meliputi hutang bank, hutang usaha, hutang angsuran pembelian aset tetap dan beban yang masih harus dibayar dikurangi dengan kas dan bank. Jumlah modal meliputi seluruh ekuitas seperti yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The gearing ratio is calculated as net debt divided by total capital. Net debt is calculated as bank loans, trade payables, borrowing for fixed assets purchases and accrued expenses less cash and banks. Total capital is calculated as equity as shown in the consolidated statements of financial position.
Jumlah liabilitas Dikurangi kas dan bank
2013 2.068.627 492.915
Liabilitas bersih
1.575.712
Jumlah ekuitas Rasio hutang terhadap modal
1.386.712 113,63%
20. AGIO SAHAM – BERSIH
2012 250.871 394.847
Total debt Less cash on hand and in banks
(143.976)
Net debts
1.107.746 -12,99%
Total equity Gearing ratio
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, akun ini terdiri dari:
As of December 31, 2013 and 2012, this account consists of:
2013
2012
Agio saham atas: Penawaran umum perdana Pelaksanaan waran seri I Beban emisi saham
283.500 25.727 (11.509)
283.500 3.573 (11.509)
Selisih restrukturisasi kombinasi bisnis entitas sepengendali Jumlah
(39) 297.679
(39) 275.525
66
Share Premium from: Initial public offering Exercise of Series I warrants Share issuance costs Difference arising from business combination transactions of securities under common control Total
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. AGIO SAHAM – BERSIH (lanjutan)
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET (lanjutan)
Pada tanggal 5 Januari 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri I sebanyak 1.323.000.000 yang dapat ditukarkan dengan saham Perusahaan dengan harga Rp 310 per saham (nilai penuh).
On January 5, 2012, the Company issued Series I Warrant of 1,323,000,000 which can be exercise to share capital for a price of Rp 310 per share (full amount).
Selama tahun 2013 dan 2012, Waran Seri I yang dikonversi menjadi saham masing-masing berjumlah 105.493.480 dan 17.015.400. Pada 31 Desember 2013 dan 2012 terdapat 1.200.491.120 dan 1.305.984.600 Waran Seri I yang belum dikonversi.
In 2013 and 2012, Series I Warrant which had been converted to share capital was 105,493,480 and 17,015,400, respectively. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding Series I Warrant was 1,200,491,120 and 1,305,984,600, respectively.
Jangka waktu Waran Seri I sampai dengan 11 Januari 2017.
The period of Series I Warrant will be expired on January 11, 2017.
21. SALDO LABA YANG PENGGUNAANNYA
TELAH
DITENTUKAN
21. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan akta No. 304 tanggal 30 Mei 2013 Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., yang pemberitahuannya telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AHA.01.1034604 tanggal 23 Agustus 2013, para pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan persetujuan atas penggunaan keuntungan yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2012, yaitu sebesar Rp 500 ditetapkan sebagai dana cadangan.
22. DIVIDEN
Based on the Notarial Deed No. 304 dated May 30, 2013 of Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., of which the notification has been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Letter No. AHU-AHA.01.10-34604 dated August 23, 2013, the shareholders have approved the determination and the approval for use of the Company’s profit for the year 2012, wherein the amount of Rp 500 is determined as reserve fund.
22. DIVIDEND
Berdasarkan Akta Notaris No. 304 tanggal 30 Mei 2013 dari Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., para pemegang saham setuju untuk mendistribusikan dividen untuk 2012 sebesar Rp 9 (nilai penuh) untuk 1 saham. Dividen yang dibayarkan pada 2013 adalah sebesar Rp 48.645.
23. PENDAPATAN BERSIH
Voucher dan kartu perdana Telepon selular Komisi Jasa perbaikan Jumlah
Based on the Notarial Deed No. 304 dated May 30, 2013 of Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., the Shareholder agreed to distribute dividend for 2012 amounting to Rp 9 (full amount) for 1 share. Dividend paid in 2013 amounted to Rp 48,645.
23. NET REVENUES 2013
2012
8.115.995 2.171.273 196.044 1.313
7.628.817 477.538 87.132 1.012
Voucher and starter packs Cellular phones Commission Repairment service
10.484.625
8.194.499
Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan melakukan transaksi penjualan dengan PT Setia Utama Towerindo, pihak berelasi, sebagaimana diungkapkan pada Catatan 30.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, the Company engaged in sales transaction with PT Setia Utama Towerindo, related party, as disclosed in Note 30.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat pendapatan dari pelanggan yang jumlahnya di atas 10% dari jumlah pendapatan bersih.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, there are no revenues from any customers which is above 10% of the total net revenue. 67
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN
24. COST OF REVENUES
Persediaan awal Pembelian Penyesuaian dampak akuisisi entitas anak Barang tersedia untuk dijual Persediaan akhir (lihat Catatan 8) Jumlah
2013 277.069 9.544.219
2012 275.182 7.744.071
696.180
-
10.517.468 (661.328 )
8.019.253 (277.069 )
9.856.140
7.742.184
Beginning inventories Purchases Adjustment regarding acquisition of Subsidiaries Goods available for sale Ending inventories (see Note 8) Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat pembelian kepada pihak berelasi.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, there is no purchases from related parties.
Rincian nama pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif pembelian bersih selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The detail of suppliers with transaction more than 10% of accumulated net purchases for the year is as follows:
PT Telekomunikasi Seluler PT XL Axiata Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah 10%) Jumlah
2013 6.244.388 1.435.450 1.864.381 9.544.219
25. BEBAN USAHA
2012 4.561.459 1.432.208 1.750.404 7.744.071
25. OPERATING EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2013
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (lihat Catatan 10) Sewa Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 18) Internet, telepon, air dan listrik Perlengkapan Pemeliharaan dan perawatan Beban pajak Jamuan dan sumbangan Jasa profesional Alat tulis dan cetakan Transportasi dan perjalanan dinas Asuransi Perizinan Lain-lain Sub-jumlah
PT Telekomunikasi Seluler PT XL Axiata Tbk Others (each less than 10%) Total
2012
105.588 15.015 8.440
91.454 11.469 6.990
7.987
5.686
5.528 3.876 3.067 2.319 2.107 1.888 1.683 1.205 1.065 912 1.603 162.283
4.261 1.832 3.339 2.186 2.351 1.857 494 4.901 718 703 3.644 141.885
68
General and Administrative Expenses Salary and employee welfare Depreciation (see Note 10) Rent Employee benefits (see Note 18) Internet, telephone, water and electricity Office supplies Repair and maintenance Tax expenses Entertainment and donation Professional fee Stationery and printing Transportation Insurance Licenses Others Sub-total
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN USAHA (lanjutan)
25. OPERATING EXPENSES (continued)
Beban Penjualan Promosi Pengiriman Komisi Perbaikan Pameran Brosur dan leaflet Sponsorship Lain-lain Sub-jumlah Jumlah
2013
2012
19.573 3.537 1.779 1.039 984 461 457 1.349 29.179 191.462
5.695 1.190 6.151 7.381 2.566 22.983 164.868
26. PENDAPATAN (BEBAN) USAHA LAINNYA
26. OTHER OPERATING INCOME (EXPENSES)
Rincian pendapatan (beban) usaha lainnya adalah sebagai berikut:
The details of other operating income (expenses) are as follows:
2013 Jasa manajemen
Selling Expense Promotion Delivery Commission Services Exhibition Brochures and leaflets Sponsorship Others Sub-total Total
2012
10.987
7.474
Gain on sale fixed
Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 10)
977
70
2.388
Others – net
11.429
10.839
Total
Perusahaan mempunyai perjanjian jasa manajemen dengan PT Telekomunikasi Selular (lihat Catatan 32).
27. PENDAPATAN BUNGA
The Company entered into management services agreement with PT Telekomunikasi Selular (see Note 32).
27. INTEREST INCOME
Penghasilan bunga diperoleh dan dihasilkan dari pendapatan bunga dan jasa giro.
28. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Interest income was derived and earned from interest bank and bank deposits.
28. INTEREST EXPENSE AND FINANCE CHARGES
Rincian beban bunga dan keuangan adalah sebagai berikut:
Beban bunga pinjaman Beban provisi Beban administrasi bank Jumlah
assets (see Note 10)
372
Lain-lain - bersih Jumlah
Management fee
The detail of interest expense and finance charges is as follows:
2013 69.790 1.333 234
2012
71.357
69
27.825 911
Interest on loans Provison Administration expenses
28.736
Total
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. LABA BERSIH PER SAHAM
29. EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Earning per share as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
2013 Laba bersih tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang: Saham dasar Saham dilusian
2012
294.901
203.602
5.398.711.457 6.055.701.549
5.317.603.956 5.577.687.542
Net income for the year Weighted average number of shares Share basic Share diluted
54 49
38 37
Earnings per share Share basic Share diluted
Laba bersih per saham Saham dasar Saham dilusian
Sesuai dengan PSAK No. 56 “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung setelah memperhitungkan dampak retrospektif dari penambahan saham baru yang berasal dari kapitalisasi saldo laba sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 19 atas laporan keuangan konsolidasian.
Based on PSAK No. 56, “Earnings per Share”, earnings per share is computed after considering the retrospective effect of additional capital through capitalization of retained earnings as explained in Note 19 to consolidated financial statements.
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
30. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi.
In the course of the Group’s business activity, the Group has transactions with related parties.
Rincian saldo akun yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
The detail of related party transactions is as follows:
2013
2012
Piutang usaha PT Setia Utama Towerindo
86.963
170.070
Persentase dari jumlah aset
2,51%
12,52%
-
1.100
-
0,08%
-
15.000
-
1,10%
Percentage of total assets
-
13,70%
Total percentage of total assets
Piutang lain-lain PT Mitra Telekomunikasi Selular Persentase dari jumlah aset Uang muka PT Mitra Telekomunikasi Selular Persentase dari jumlah aset Jumlah persentase dari jumlah aset
Trade receivables PT Setia Utama Towerindo Percentage to total assets Other receivables PT Mitra Telekomunikasi Selular Percentage to total assets Advances PT Mitra Telekomunikasi Selular
Piutang kepada pihak berelasi tersebut tidak dikenakan bunga, tanpa jangka waktu tertentu dan tanpa jaminan.
The payables and receivables to related parties have no interest, no fixed repayment schedule and no collateral.
Rincian pendapatan sebagai berikut:
The detail of revenue generated from related parties is as follows:
dengan
pihak-pihak
berelasi 2013
Pendapatan PT Setia Utama Towerindo Persentase dari jumlah pendapatan bersih
2012
505.832
340.702
Revenues PT Setia Utama Towerindo
4,82%
4,16%
Percentage to total revenues
70
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutkan)
30. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi / Related Parties
Nature of transaction and relationship with related parties are as follows:
Sifat Hubungan / Nature of Relation
Transaksi / Transactions
PT Mitra Telekomunikasi Selular
Memiliki beberapa Direktur dan Komisaris yang sama / has similar Director and Commissioner
Pembelian dan pinjaman kepada pihak pihak berelasi / purchase and loans to related parties
PT Setia Utama Towerindo
Memiliki beberapa Direktur dan Komisaris yang sama / has similar Director and Commissioner
Penjualan kepada pihak berelasi / sales to related parties
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, di mana persyaratan tersebut tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
These transactions are done based on terms agreed by both parties, which is not the same term with other transaction with third parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All material transactions and balances with related parties are disclosed in relevant Notes to consolidated financial statements.
Kompensasi untuk manajemen kunci yang meliputi anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013
The benefits for key management which include the Boards of Comissioners and Directors are as follows: 2012
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja
21.987 2.984
17.379 2.482
Short-term employee benefits Post employment benefit liabilities
Jumlah Persentase dari jumlah pendapatan bersih
24.971
19.861
Total
0,24%
0,24%
Percentage to total net revenue
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing serta dikonversi ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada masing-masing tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut.
The balance of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted using the Bank Indonesia’s middle rates of exchange prevailing at the date of consolidated statement of financial position as follows:
2013 $AS / US$ (nilai penuh / full amount) Kas dan bank Hutang usaha
Setara Rp / Rp Equivalent
17.393 1.421.225
212 17.323
71
Cash and banks Trade payables
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
31. MONETARY ASSETS DENOMINATED IN (continued)
AND FOREIGN
LIABILITIES CURRENCY
2012 $AS / US$ (nilai penuh / full amount) Kas dan bank
Setara Rp / Rp Equivalent
12.342
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING
120
Cash and Bank
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
Perusahaan
The Company
a. Berdasarkan Perjanjian Penunjukan antara Perusahaan dengan PT Karya Anugerah Pertiwi (KAP) selanjutnya berubah menjadi PT Setia Utama Services (SUS), Entitas Anak, tanggal 24 September 2010 diterangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Based on Appointment Agreement between the Company and PT Karya Anugerah Pertiwi (KAP), which subsequently changed to PT Setia Utama Services (SUS), the Subsidiary, dated September 24, 2010, the parties agreed as follows:
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
-
Perusahaan adalah vendor telepon selular yang menjual dan mendistribusikan telepon selular dengan tipe dan merek tertentu dan SUS merupakan suatu perusahaan yang bergerak pada bidang pelayanan jasa service center.
-
The Company is a mobile phone vendor who sells and distributes mobile phone with certain brand and type and SUS is a company which engaged in providing of service center.
-
Perusahaan ingin menunjuk SUS sebagai pihak yang menyediakan layanan jasa service center bagi Perusahaan.
-
The Company would appoint SUS as a party who provides repair services to the Company.
-
Perjanjian mulai berlaku antara para pihak sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan dievaluasi oleh para pihak tiap tahun.
-
The agreement will be valid from the signingof the agrrement and will be valid for 5 (five) years and then will be evaluated by the parties every year.
-
Perusahaan berhak mendapatkan layanan jasa service dari SUS.
-
The Company has the might to obtain repair services from SUS.
-
Perusahaan berkewajiban memberikan fee/komisi sebesar Rp 50.000 (nilai penuh) per handset yang rusak.
-
The Company shall provide a fee/ commission in the amount of Rp 50,000 (full amount) for each damaged handset.
-
Perusahaan berkewajiban menyediakan suku cadang untuk handset yang rusak.
-
The Company shall damaged handset.
b. Berdasarkan perjanjian Penunjukan Distributor No. 033/LGL-PKS/TMI/VI/2011 tanggal 22 Juni 2011 antara Perusahaan dengan PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak, disepakati bahwa Perusahaan akan menunjuk EUI sebagai distributor dan memberi wewenang kepada distributor untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian.
provide
spareparts
of
b. Based on Agreement of Distributor Appointment No. 033/LGL-PKS/TMI/VI/2011 dated June 22, 2011, the Company and PT Excel Utama Indonesia (EUI), Subsidiary, have agreed that the Company would appoint PT Excel Utama Indonesia as a distributor and authorized to marketing, distributing and selling the goods in the outlet in accordance with the terms on the agreement.
72
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Penunjukan distributor oleh Perusahaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian bersifat noneksklusif, di mana Perusahaan berhak menunjuk distributor atau pihak ketiga lain untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet-outlet distributor atau pihak ketiga tersebut yang berada dalam wilayah penjualan yang sama dengan outlet, baik sebelum maupun sesudah perjanjian ditandatangani maupun dalam hal perjanjian telah berakhir. c. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama 17 April 2013 yang dibuat oleh dan Electronics Indonesia dengan Perusahaan penunjukan nasional distributor, dengan waktu sampai 11 April 2015.
The appointment of distributor is based on a nonexclusive agreement, which the Company is entitled to appoint other distributors or third parties for marketing, distributing and selling the goods in the distributors outlets before or after the agreement is signed or after the end of agreement.
tanggal PT LG tentang jangka
c. Based on agreement dated April 17, 2013 entered into by PT LG Electronics Indonesia and the Company in relation to the appointment of national distributor for period up to April 11, 2015.
d. Berdasarkan perjanjian Penunjukan Distributor No. 0131/LGL-PKS/TMI/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013 antara Perusahaan dengan PT Setia Utama Towerindo, pihak berelasi, disepakati bahwa Perusahaan akan menunjuk PT Setia Utama Towerindo sebagai distributor dan memberi wewenang kepada distributor untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian. Penunjukan distributor oleh perusahaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian bersifat noneksklusif, di mana Perusahaan berhak menunjuk distributor atau pihak ketiga lain untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet-outlet distributor atau pihak ketiga tersebut yang berada dalam wilayah penjualan yang sama dengan outlet, baik sebelum maupun sesudah perjanjian ditandatangani maupun dalam hal perjanjian telah berakhir.
d. Based on the Distributor Appointment Agreement No. 0131/LGL-PKS/TMI/VI/2013 dated June 24, 2013, the Company and PT Setia Utama Towerindo, related party, have agreed that the Company would appoint PT Setia Utama Towerindo as a distributor and authorized to market, distribute and sell the goods in outlets in accordance with the terms on the agreement. The appointment of distributor is based on a non-exclusive agreement, which the Company is entitled to appoint other distributors or third parties for marketing, distributing and selling the goods in the distributors outlets before or after the agreement is signed or after the end of this agreement.
Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini dan akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
This agreement is valid for 2 years from the date of signing and still valid untill both parties agree to end the agreement in writing.
e. Berdasarkan perjanjian Penunjukan Distributor No. 0132/LGL-PKS/TMI/VI/2013 tanggal 19 Juni 2013 antara Perusahaan dengan PT Telesindo Shop (TS), pihak berelasi, disepakati bahwa Perusahaan akan menunjuk TS sebagai distributor dan memberi wewenang kepada distributor untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian.
e. Based on Distributor Appointment Agreement No. 0132/LGL-PKS/TMI/VI/2013 dated June 19, 2013, the Company and PT Telesindo Shop (TS), related party, have agreed that the Company would appoint TS as a distributor and authorized to market, distribute and sell the goods in outlets in accordance with the terms on the agreement.
73
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
f
The Company (continued)
Penunjukan distributor oleh perusahaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian bersifat noneksklusif, di mana Perusahaan berhak menunjuk distributor atau pihak ketiga lain untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet-outlet distributor atau pihak ketiga tersebut yang berada dalam wilayah penjualan yang sama dengan outlet, baik sebelum maupun sesudah perjanjian ditandatangani maupun dalam hal perjanjian telah berakhir.
The appointment of distributor is based on a nonexclusive agreement, which the Company is entitled to appoint other distributors or third parties for marketing, distributing and selling the goods in the distributors outlets before or after the agreement is signed or after the end of this agreement.
Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini dan akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
This agreement is valid for 2 years from the date of signing and still valid untill both parties agree to end the agreement in writing.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. C13 0327 Asia ver. 1 tanggal 24 April 2013 yang dibuat oleh Perusahaan dan HTC Corporation mengenai hak non-transferable dan non-exclusive untuk mengimpor produk dan menjual dan mendistribusikan produk. Perjanjian ini berlangsung selama satu tahun, kemudian akan diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun jika tidak ada keberatan dari para pihak.
f
Based on Agreement No. C13 0327 Asia ver. 1 dated June 19, 2013, the Company and HTC Corporation on the rights of non-transferable and non-exclusive for importing products and selling and distributing the product. This agreement lasts for one year, then will be extended for a period of one year if there is no objection from the parties.
PT Telesindo Shop (TS)
PT Telesindo Shop (TS)
a. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. TEL.131/HK810/DTFA1026000/2011 tanggal 1 April 2011 yang dibuat oleh dan antara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan TS tentang penjualan produk flexi melalui Autorized Dealer (AD), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Based on cooperation agreement No. TEL.131/HK810/DTF-A1026000/2011 dated April 1, 2011 entered into by PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) and TS regarding flexi products sales through Autorized Dealer (AD), explaining:
-
Telkom menyerahkan pekerjaan Distribusi dan Penjualan Produk Flexi Trendy serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Telkom transfered the task of distribution and selling product of Flexi Trendy also Spreading and Canvasing activity;
-
AD menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi Mitra AD serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
AD received that tasks from Telkom and promise to do distribution and selling through the distribution linkage of Mitra AD and Spreading and Canvasing activity;
-
Telkom dan AD sepakat sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian ini;
-
Telkom and AD agreed to do this task based on stated requirement and have agree in this agreement.
-
Telkom dan AD sepakat bahwa Mitra AD diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan penjualan produk flexi di wilayah operasi regional commerce IV yang meliputi representative office Semarang, Yogyakarta dan Solo.
-
Telkom and AD agreed that Mitra AD obligated to do distribution and selling flexi products at commerce operation regional area IV including representative offices in Semarang, Yogyakarta and Solo.
74
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)
PT Telesindo Shop (TS) (continued)
b. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. TEL.011AD/HK-810/DTF-A1024000/2011 tanggal 1 April 2011 yang dibuat oleh dan antara Telkom dengan TS tentang penjualan produk flexi melalui Autorized Dealer (AD), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
b. Based on Agreement No. TEL.011-AD/HK810/DTFA1024000/2011 dated April 1, 2011 made by Telkom and TS about sales of flexi product through Authorized Dealer that explaining:
-
Telkom menyerahkan pekerjaan distribusi dan penjualan produk Flexi Trendy serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Telkom transfered the task of distribution and selling Flexi Trendy product also Spreading and Canvassing activity;
-
Mitra AD menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi mitra AD serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Mitra AD received the task transfer from Telkom and promise to do distribution and selling through mitra AD distribution linkage also Spreading and Canvassing activity.
-
Telkom dan Mitra AD sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian ini.
-
Telkom and Mitra AD agreed to do this task based on stated requirement in this agreement.
-
Telkom dan Mitra AD sepakat bahwa Mitra AD diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan penjualan produk flexi di wilayah operasi regional commerce 2 Jakarta yang meliputi empat sub representative office.
-
Telkom and Mitra AD agreed that distribution and selling of flexi trendy product at commerce operation regional area 2 Jakarta that consist 4 sub representative offices.
-
Dalam rangka focus area operasi Mitra AD, Telkom menetapkan area cluster yang ditetapkan dalam nota kesepakatan terpisah.
-
According to area of Mitra AD focus operational, Telkom determined cluster area that in the separated agreement.
c. Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 15 Oktober 2010 yang dibuat oleh dan antara PT Mitra Karsa Utama dengan TS, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
c. Based on agreement dated October 15, 2010, made by PT Mitra Karsa Utama and TS, that explaining:
-
PT Mitra Karsa Utama (Pihak Kedua) akan menyediakan tenaga kerja untuk TS (pihak pertama) yang akan menjadi tenaga Canvasser, Supervisor Sales, Administrasi, IT Support, Finance, Accounting dan Staf HRD yang melayani pekerjaan yang sudah ditentukan Pihak Pertama dengan mengindahkan Standard Operating Procedures (SOP) yang berlaku.
-
PT Mitra Karsa Utama (second party) will provide human resources for TS (first party) that will be Canvasser, Supervisor Sales, Administrator, IT Support, Finance, Accounting and HRD staff to do the stated jobs by first party according to existing Standard Operating Procedures (SOP).
-
Perjanjian kerjasama “pengkaryaaan dan pengunaan jasa” terakhir kali diperpanjang, pada tanggal 14 November 2012 dengan nomor perjanjian No. PKS/MKU-TMI/III/11/2012.
-
Cooperation agreement “Employement and Rendering Services”, was extended, dated November 14, 2012 with agreement No. PKS/MKU-TMI/III/11/2012.
d. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. TEL. 411/HK-810/DTF-A1053000/2011 tanggal 1 April 2011 yang dibuat oleh dan antara Telkom dengan TS tentang distribusi dan penjualan produk flexi melalui Authorized Dealer (Mitra), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
d. Based on agreement No. TEL.411/HK-810/DTFA1053000/2011 dated April 1, 2011 made by Telkom and TS about distribution and selling product of flexi through Authorized Dealer (Mitra), explaining: 75
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)
PT Telesindo Shop (TS) (continued)
-
Telkom menyerahkan pekerjaan distribusi dan penjualan Produk Flexi Trendy serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Telkom transfered the task of distribution and selling product of flexi trendy and Spreading and Canvasing activity;
-
Mitra menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi Mitra serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Mitra received task transfer from Telkom and promise to do task of distribution and selling through Mitra distribution linkage and Spreading and Canvasing activity;
-
Telkom dan Mitra sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian ini;
-
Telkom and Mitra agreed to do the task according stated requirement agreed in the agreement;
-
Telkom dan Mitra sepakat bahwa Mitra diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan penjualan produk flexi di wilayah operasi regional commerce I untuk area Se-Sumatra, yang meliputi Commerce Area; Medan (termasuk Aceh dan Sumut), Pekanbaru (termasuk Padang), Batam, Palembang dan Bandar Lampung.
-
Telkom and Mitra agreed that Mitra obligated to do the distribution and selling product of flexi commerce operation regional area I all sumatra that consist Medan (included Aceh and Sumut), Pekanbaru (include Padang), Batam, Palembang and Bandar Lampung.
e. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. K.Tel.46/ HK-820/DTF-A1029000/2011 tanggal 11 April 2011 yang dibuat oleh dan antara Telkom dengan TS tentang penjualan produk flexi melalui Authorized Dealer (Mitra AD), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
f.
h. Based on agreement No. K.Tel.46/HK-820/DTFA1029000/2011 dated April 11, 2011 made by Telkom and TS about selling product of flexi through Authorized Dealer (Mitra AD), explaining:
-
Telkom menyerahkan pekerjaan distribusi dan penjualan Produk Flexi Trendy serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Telkom transfered the task of distribution and selling the flexi trendy product and Spreading and Canvasing;
-
Mitra AD menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi Mitra AD serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Mitra AD received the task from Telkom and promise to do the task of distribution and selling through Mitra distribution linkage and Spreading and Canvasing;
-
Telkom dan Mitra AD sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian kerjasama PKS ini;
-
Telkom and Mitra AD agreed to do this task based on agreement and already agreed in PKS agreement.
-
Telkom dan Mitra AD sepakat bahwa Mitra AD diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan penjualan Produk Flexi di wilayah operasi commerce regional VII yang meliputi commerce area Makassar, Manado, Maluku dan Papua.
-
Telkom and Mitra AD agreed that Mitra AD obligate to do distribution and selling of flexi product at commerce operation regional area VII that consist of Makassar, Manado, Maluku and Papua.
Berdasarkan perjanjian kerjasama No. Tel. 346/HK840/DTF-A10204000/2010 tanggal 28 April 2010 yang dibuat oleh dan antara PT Aplikanusa Lintasarta dengan Telkom Divisi Telkom Flexi dan TS (AD) tentang layanan flexi komunitas, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
f.
76
Based on agreement No. Tel.346/HK840/DTFA10204000/2010 dated April 28, 2010 made by PT Aplikanusa Lintasarta and Telkom Telkom Flexi Division and TS (AD) about flexi community services, explaining:
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)
PT Telesindo Shop (TS) (continued)
-
Layanan Flexi Akuisisi Komunitas adalah program layanan flexi yang diperuntukkan akuisisi komunitas sesuai dengan program regional commerce 2 Jakarta yang ditetapkan dengan nota Dinas GM Telkom Flexi Reg. 2 Jakarta No. C. Tel.74/YN 000/DTFA1024000/2010 tentang Program Akuisisi Komunitas dalam Sukses Jari 2010.
-
Service Community service is a program dedicated flexi community acquisition in accordance with the program regional commerce 2 Jakarta set by the Office Memorandum GM Telkom Flexi Reg. 2 Jakarta No. C. Tel.74/YN 000/DTF-A1024000/2010 on Acquisition Program Success Community in the Finger 2010.
-
Program Flexi Komunitas hanya diberlakukan untuk pelanggan korporasi atau komunitas, dengan jaminan berupa PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang ditandatangani oleh pejabat/penanggung jawab komunitas.
-
Flexi Community Program is only applied to corporate customers or the community, with a guarantee of PKS (Cooperation Agreement) signed by the official / person in charge of the community.
-
AD akan menyediakan handset bundling Flexi yang akan digunakan untuk komunitas Lintasarta.
-
AD will provide Flexi bundling handsets to be used for community of Lintasarta.
-
AD akan memberikan jaminan purna jual selama masa garansi 1 tahun.
-
AD will provide after-sales guarantee for a period of 1 year warranty.
g. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. Tel. 679/HK840/DTF-A10204000/2010 tanggal 28 Juni 2010 yang dibuat oleh dan antara Telkom Divisi Telkom Flexi dengan TS (AD) tentang layanan flexi komunitas, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
g. Based on agreement No. Tel.679/HK840/DTFA10204000/2010 dated June 28, 2010 made by Telkom devision Telkom Flexi with TS (AD) about flexi community, explaining:
-
Layanan Flexi Akuisisi Komunitas adalah program layanan flexi yang diperuntukkan akuisisi komunitas sesuai dengan program Regional Commerce 2 yang ditetapkan dengan nota Dinas GM Telkom Flexi Reg. 2 Jakarta No. C.Tel. 74/YN 000/DTF-A1024000/2010 tentang Program Akuisisi Komunitas dalam Sukses Jari 2010.
-
Flexi Acquisition Community service is flexi service program for acquisition community based on Regional Commerce 2 program stated in note Dinas GM Telkom Fleci Reg. 2 Jakarta No. C.Tel. about 74/YN 000/DTF-A1024000/2010 Community acquisition program in Sukses Jari 2010.
-
Layanan Flexi komunitas akan digunakan oleh Coca Cola Jakarta.
-
Community Flexi services will be used by Coca Cola Jakarta.
-
Program Flexi komunitas hanya diberlakukan untuk pelanggan korporasi atau komunitas, dengan jaminan berupa PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang ditandatangani oleh pejabat/penanggung jawab komunitas.
-
Community flexi program only for corporate or community customer, with collateral of Collaboration Agreement that signed by community responsible staff.
-
AD akan menyediakan handset bundling Flexi yang akan digunakan untuk komunitas Coca Cola Jakarta sebanyak minimal 500 unit dengan merek ZTE Type GC 990 (hight end) dan Type ZTE S 130 (low end).
-
AD will provide flexi handset bundling that will be used to communicate to Coca Cola Jakarta as minimal 500 units with brand of ZTE Type GC 990 (high end) and Type ZTE S 130 (low end).
-
AD akan memberikan jaminan purna jual selama masa garansi 1 tahun.
-
AD will give 1 year guarantee after sales.
77
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)
PT Telesindo Shop (TS) (continued)
h. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 0035/LGL/PKS/TS/II/2012 tanggal 2 Januari 2012 yang dibuat oleh dan PT Samsung Electronics Indonesia dengan TS tentang hak distribusi dan penjualan produk Samsung melalui Authorized Dealer (Mitra) dengan jangka angka waktu sampai 31 Desember 2012. Perjanjian ini akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
h. Based on agreement No. 0035/LGL/PKS/TS/II/2012 dated January 2, 2012 made by PT Samsung Electronics Indonesia and TS related to the right of distribution and selling product of Samsung through Authorized Dealer (Mitra). This agreement still valid untill December 31, 2012, except both parties agree to end the agreement in written.
i.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 20 Desember 2012 yang dibuat oleh dan PT Mitra Telekomunikasi Selular dengan TS tentang kerjasama distribusi dan penjualan produk Apple Iphone melalui Authorized Dealer (Mitra). Perjanjian akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
i.
Based on agreement dated January 2, 2012 made by PT MitraTelekomunikasi Selular and TS related to cooperative distribution and selling product of Apple Iphone through Authorized Dealer (Mitra). This agreement still valid untill both parties agree to end the agreement in written.
j.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Kemitraan “GraPARI” yang dibuat oleh dan antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan TS, dengan perjanjian sebagai berikut:
j.
Based on Partnership Cooperation Agreement "GraPARI" made by and between PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) with TS, with the agreement as follows:
No. Perjanjian / Agreement No.
Tanggal / Date
Nama Gerai / Shop Name
Tipe / Type
Lokasi / Location
PKS.371/LG.05/RS.01/XII/2013
3 Desember 2013 / December 3, 2013
GraPARI Perawang
Tipe T-20 / Type T-20
PKS.372/LG.05/RS.01/XII/2013
3 Desember 2013 / December 3, 2013
GraPARI Panam
Tipe T-40 / Type T-40
PKS.384/LG.05/AR.001/XI/2013
3 Desember 2013 / December 3, 2013
GraPARI Sutomo
Tipe T-20 / Type T-20
PKS.385/LG.05/AR.001/XI/2013
3 Desember 2013 / December 3, 2013
GraPARI Tarutung
Tipe T-20 / Type T-20
Jln. Raya Perawang No. 79, Km. 6 Kec. Tualang Perawang 28772. Jln. HR. Soebrantas KM. 10.5 Komp. MTC Giant Blok A18 Panam - Pekanbaru 28293. Jln. Sutomo No. 7-9 Gaharu Medan Timur, Kotamadya Medan 20235. Jln. Mayjend DI. Panjaitan No. 143, Taput, Tarutung.
PKS,386/LG.05/AR.001/XI/2013
3 Desember 2013 / December 3, 2013
GraPARI Gunung Sitoli
Tipe T-9 / Type T-9
Jln. Diponegoro No. 113 Kelurahan Ilir Kota Gunung Sitoli.
PKS.097/LG.05/RS-01/XII/2013
3 Desember 2013 / December 3, 2013
GraPARI Palembang
Tipe T-20 / Type T-20
PKS.098/LG.05/RS-01/XII/2013
3 Desember 2013 / December 3, 2013
GraPARI Inner Jambi
Tipe T-40 / Type T-40
PKS.100/LG.05/RS-01/XII/2013
3 Desember 2013 / December 3, 2013
GraPARI Manggar
Tipe T-9 / Type T-9
Jln. Basuki Rahmat No 48K Ario Kemuning Palembang. Jln. Hayam Wuruk No. 109/19 RT. 09 Kel. Talang Jauh Depan Menara Air Kec. Jelutung Jambi 36133. Jln .Jend. Sudirman No.414 Manggar Belitung Timur 33472.
PKS.542/LG.05/AR.004/XI/2013
25 November 2013 / November 25, 2013
GraPARIkios Balikpapan Inner
Tipe T-40 / Type T-40
PKS.547/LG.05/AR.004/XI/2013
25 November 2013 / November 25, 2013
GraPARI Ketapang
Tipe T-40 / Type T-40
PKS.573/LG.05/AR.004/XI/2013
25 November 2013 / November 25, 2013
GraPARI Tenggarong
Tipe T-40 / Type T-40
Ruko Puri Blok-A7, Mall Balikpapan Baru Jln. Pangeran Diponegoro No. 22A Kel. Tengah, Ketapang 78812. Jln. Patin No. 80, Rt. 06, Kel. Timbau Tenggarong.
PKS.541/LG.05/AR.004/XI/2013
25 November 2013 / November 25, 2013
GraPARI Handil
Tipe T-40 / Type T-40
Jln. M. Hatta Rt.004 Handil 3 75261
PKS.548/LG.05/AR.004/XI/2013
25 November 2013 / November 25, 2013
GraPARI Kota Bangun
Tipe T-20 / Type T-20
Jln. Sri Bangun Rt. 19 Depan Terminal Baru Kota Bangun.
PKS.506/LG.05/AR.004/XI/2013
4 November 2013 / November 4, 2013
GraPARI Toli-toli
Tipe T-20 / Type T-40
Jln. Usman Binol No. 25
78
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) No. Perjanjian / Agreement No.
PT Telesindo Shop (TS) (continued) Tanggal / Date
Nama Gerai / Shop Name
Tipe / Type
PKS.504/LG.05/AR.004/XI/2013
4 November 2013 / November 4, 2013
GraPARI Parigi
Tipe T-9 / Type T-9
Jln. Transsulawesi Parigi
PKS.505/LG.05/AR.004/XI/2013
4 November 2013 / November 4, 2013
GraPARI Poso
Tipe T-20 / Type T-40
Jln. Pulau Sumatera Poso
PKS.503/LG.05/AR.004/XI/2013
4 November 2013 / November 4, 2013
GraPARI Abepura
Tipe T-40 / Type T-40
Jln. Raya Sentani - Padang Bulan Jayapura - Papua 99351.
PKS.219/LG.05/AR.003/XII/2013
12 Desember 2013 / December 12, 2013
GraPARI Bima
Tipe T-9 / Type T-9
Jln. Soekarno hatta 171 Bima – NTB.
PKS.096/LG.05/AR/003/X/2013
1 Oktober 2013 / October 1, 2013
GraPARI Bangkalan
Tipe T-20 / Type T-20
Jln Trunojoyo no 39C, Bangkalan.
PKS.113/LG.05/AR.003/X/2013
1 Oktober 2013 / October 1, 2013
GraPARI Plasa Marina
Tipe T-40 / Type T-40
Plaza Marina Lt.1/F-1, Jln. Raya Margorejo Surabaya.
PKS.130/LG.05/AR.003/X?2013
1 Oktober 2013 / October 1, 2013
GraPARI Pamekasan
Tipe T-20 / Type T-20
Jln. Masigit No.3, Pamekasan
PKS.125/LG.05/RG-360/XII/2013
12 Desember 2013 / December 12, 2013
GraPARI Pemalang
Tipe T-20 / Type T-20
PKS.129/LG.05/RG-360/XII/2013
12 Desember 2013 / December 12, 2013
GraPARI Batang
Tipe T-9 / Type T-9
Lokasi / Location
Jln. Jend. Sudirman Komp. Ruko Swalayan Pemalang Permai Blok F, Pemalang. Jln. Cokronegoro No. 17, Limpung – Batang.
PKS. 132/LG.05/RG-360/XII/2013
12 Desember 2013 / December 12, 2013
GraPARI Pekalongan
Tipe T-40 / Type T-40
Jln. Merdeka No.3 D Pekalongan.
PKS. 383/LG.05/AR.001/XI/2013
3 Desember 2013 / December 12, 2013
GraPARI Sigli
Tipe T-40 / Type T-40
Jln Iskandar Muda No 32 Blok Bengkel (samping Satlantas) Kota Sigli Kab. Pidie- Sigli Aceh
Menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
Explained the following:
Telkomsel sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi selular digital dengan Global System for Mobile Communications (GSM) bermaksud untuk mengoptimalkan pelayanan dan potensi pelanggan di arena tertentu dan Telkomsel mengadakan kerjasama dengan TS untuk membentuk saluran distribusi langsung yang berfungsi juga sebagai Kantor Pelayanan, yang disebut dengan GraPARI. Perjanjian tersebut mengatur mengenai hal-hal sebagai berikut:
Telkomsel as celullar telecommunications provider with Global System for Mobile Communications (GSM) intend to optimize the service and customer potential in certain area and Telkomsel entered into cooperation with TS to make direct distribution channel that serves also as an Office Service, that called GraPARI. The agreement regulates matters as follows:
-
Telkomsel dan TS sepakat untuk bekerjasama dalam mengelola GraPARI yang meliputi kegiatan penjualan dan melakukan pendistribusian kembali.
-
Telkomsel and TS agreed to cooperate in managing GraPARI covering sales activities and perform the redistribution.
-
Kewajiban Telkomsel adalah memberikan dukungan kepada Perusahaan berupa dukungan investasi dan dukungan operasional.
-
The Telkomsel’s obligation is giving support to TS such as investment support and operational support.
-
TS berkewajiban untuk melakukan investasi awal, kewajiban operasional, kewajiban Pemenuhan dan Maintain SDM GraPARIkios.
-
TS is obligated to do the initial investment, operating liabilities, and obligations of compliance and maintain Human Resources GraPARIkios.
79
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)
PT Telesindo Shop (TS) (continued)
-
Para pihak sepakat dalam melakukan kerjasama GraPARI akan berfokus pada lokasi yang telah ditentukan dan Perusahaan menjamin bahwa lokasi tersebut adalah benar merupakan milik yang sah atau berada dibawah penguasaan Perusahaan secara sah menurut hukum dan menjamin mampu menguasai lokasi tersebut dalam periode waktu minimal 2 tahun.
-
The parties agreed to cooperate GraPARI will focus on predetermined locations and the Company ensure that the location is correct belong to legitimate or are under the control of the Company lawfully able to control the location and ensure that the period of time of at least 2 years.
-
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
-
This agreement is valid for 2 (two) years.
-
TS wajib mengambil produk Telkomsel, apabila diwajibkan produk penjualan lainnya dengan ketentuan yang telah diatur.
-
TS shall take Vodacom products, selling other products as required by the regulation set.
-
Penerimaan pembayaran tagihan kartuHalo, service charging dari pelanggan maupun pembayaran lain hanya dapat dilakukan jika menggunakan aplikasi layanan Telkomsel.
-
KartuHALO bill payment, customer service or the charging of other payments can only be made if the application uses Telkomsel.
-
Fee operasional akan diberikan oleh Telkomsel kepada TS dalam hal adanya Fee Manajemen, Fee penjualan, Fee pelayanan dan Fee kinerja Triwulan.
-
Operational fee will be provided by Telkomsel to TS in the case of a Management Fee, Fee sales, service Fees and ee Quarterly performance.
-
Telkomsel menunjuk Service Management atau manager sebagai penanggungjawab kegiatan layanan dan penjualan GraPARI, General Manager Sales and Customer Care Regional sebagai Pembina dan Pengawas Operasional GraPARI yang dikelola TS.
-
Telkomsel pointed Service Management or as a manager in charge of sales and service activities GraPARI, General Manager of Sales and Customer Care as Trustees and Supervisory Regional Operational GraPARI in TS.
-
Selama berlangsungnya perjanjian ini Telkomsel berhak untuk menempatkan material promosi guna kepentingan promosi di GraPARI, Perusahaan diperkenakan untuk melakukan promosi sendiri jika Telkomsel telah memberikan izin secara tertulis terlebih dahulu.
-
During the course of this agreement Telkomsel has the right to place promotional material for the purpose of promotion in GraPARI, allowed for companies to promote themselves if Telkomsel has given permission in advance.
-
TS dilarang melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: (i) Memberi dan menjanjikan sesuatu kepada karyawan, Direksi dan Komisaris Telkomsel sehingga Perusahaan dapat memperoleh keuntungan tertentu dari karyawan dan Direksi atau jabatan karyawan dan Direksi tersebut. (ii) Meniru, mengubah dan memalsukan Produk Telkomsel. (iii) Mengalihkan hak dan/atau kewajiban menurut perjanjian ini kepada pihak lain baik sebagian maupun seluruhnya tampa persetujuan Telkomsel.
-
TS prohibited from engaging in the following actions: (I) Giving and promises to employees, Directors and Commissioners Telkomsel so that the Company can take advantage of certain employees and Directors or office employees and the Board of Directors
80
(ii)
Imitate, alter and falsify Products Telkomsel.
(iii)
Assign its rights and / or obligations under this Agreement to another party either in part or in whole without the consent of Telkomsel.
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)
PT Telesindo Shop (TS) (continued)
(iv) Memberikan data pelanggan dan rencana program bersama kepada pihak lain tanpa kecuali, terutama kepada kompetitor Telkomsel. (v) Melakukan penjualan dan distribusi Produk Telkomsel secara bundling dengan produk operator telekomunikasi lain yang menyebakan terjadinya kerugian material maupun immaterial bagi Telkomsel. (vi) Melakukan perubahan ganti nama dan/atau perubahan badan usaha Perusahaan dan/atau perubahan kepemilikan dengan alasan apapun.
(iii) Providing customer data and program plans along to others without exception, especially to competitors Telkomsel (iv) Conduct sales and product distribution with product bundling Telkomsel other telecom operators that caused the loss both material and immaterial for Telkomsel. (vi) Conduct the name change and / or changes in the Company's business entity and / or a change of ownership for any reason.
(vii) Melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dalam perjanjian (viii) Melakukan kegiatan apapun yang tidak berkaitan dengan pelayanan dan penjualan Produk Telkomsel di GraPARI yang dikelolanya, kecuali kegiatan sehubungan dengan bisnis telepon seluler, merchandise dan perlengkapannya.
(vii) Violation of the terms of the agreement.
(ix) Mengubah, menabah atau mengurangi semua hal yang berkaitan dengan database Pelanggan tanpa melewati prosedur yang telah ditempatkan oleh Telkomsel atau tanpa seijing Telkomsel terlebih dahulu (x) Memberikan, menyalahgunakan atau menginformasikan data pelanggan Telkomsel atau yang berkaitan dengan pelanggan kepada pihak yang tidak berhak mendapatkannya. (xi) Menutup operasional harian GRaPARI tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Telkomsel. (xii) Memindahkan lokasi GraPARI sebagaimana dalam perjanjian. (xiii) Menempatkan material promosi operator telekomunikasi lain selain Telkomsel.
(ix) Change all the matters related to customer database without passing through the procedures that have been placed by Telkomsel or without any permission.
(viii) Engaging in any activity that is not related to the sale of products and services in GraPARI Telkomsel manages, unless the activities in connection with the mobile phone business, merchandise and equipment.
(x)
Giving, misuse or inform customers of Telkomsel or the data associated with the customer to get unauthorized parties.
(xi) Close the GraPARI’s daily operational without the written consent from Telkomsel. (xii) Moving the GraPARI’s location as in the agreement. (xii) Promotional material puts other telecommunication operators than Telkomsel. (xiv) Provide to anyone to access the Telkomsel application other than authorized employees.
(xiv) Memberikan data dan informasi internal Telkomsel kepada pihak lain tanpa persetujuan Telkomsel (xv) Memberikan wewenang akses aplikasi Telkomsel kepada pihak lain selain karyawan yang memiliki wewenang. (xvi) Melakukan eksekusi lain yang bukan merupakan otoritas GraPARI (xvii)Melakukan kegiatan apapun yang tidak berkaitan dengan pelayanan dan penjualan produk Telkomsel
(xv) Perform execution which is not an authority GraPARI. (xv) Perform execution which is not an authority GraPARI (xvi) Perform any activity that is not related to the sales and service of Telkomsel
81
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) -
PT Telesindo Shop (TS) (continued)
Bila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan ditempuh jalur musyawarah. Jika para pihak tidak dapat menyelesaikan secara musyawarah, maka para pihak sepakat untuk membawa sengketa tersebut ke Pengadilan Negeri Setempat.
-
If dispute occurred between two parties, it will be taken the path of deliberation. If the parties cannot resolve by deliberation, then the parties agree to bring the dispute to the Office of local District Court Clerk office.
k. Berdasarkan perjanjian Penunjukan Distributor No. 0132/LGL-PKS/TMI/VI/2013 tanggal 19 Juni 2013 antara TS dengan Perusahaan disepakati bahwa Perusahaan akan menunjuk TS sebagai distributor dan memberi wewenang kepada distributor untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian.
k. Based on Agreement of Distributor Appointment No. 0132/LGL-PKS/TMI/VI/2013 dated June 19, 2013, TS, the Company have agreed that the Company would appoint TS as a distributor and authorized to marketing, distributing and selling the goods in the outlet in accordance with the terms on the agreement.
Penunjukan distributor oleh Perusahaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian bersifat noneksklusif, di mana Perusahaan berhak menunjuk distributor atau pihak ketiga lain untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet-outlet distributor atau pihak ketiga tersebut yang berada dalam wilayah penjualan yang sama dengan outlet, baik sebelum maupun sesudah perjanjian ditandatangani maupun dalam hal perjanjian telah berakhir.
The appointment of distributor is based on a nonexclusive agreement, which the Company is entitled to appoint other distributors or third parties for marketing, distributing and selling the goods in the distributors outlets before or after the agreement is signed or after the end of agreement.
Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini dan akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
This agreement is valid for 2 years from the date of signing and still valid untill both parties agree to end the agreement in written.
l.
Pada tanggal 11 Juni 2013, TS menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan Telkomsel sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk Telkomsel. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 (“Masa Percobaan”). Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan ketentuan TS telah memenuhi persyaratan dan kinerja berdasarkan hasil evaluasi Telkomsel. Dalam hal TS tidak dapat memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Telkomsel berhak secara mutlak untuk tidak memperpanjang Perjanjian ini dengan surat pemberitahuan dari Vice President dan Marketing Area Telkomsel dimana Perusahaan tidak dapat mempermasalahkan putusan Telkomsel tersebut atas dasar apapun. Dalam hal Perusahaan memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Perjanjian ini dapat diperpanjang sampai tanggal 30 September 2015 dengan surat pemberitahuan dari Vice President dan Marketing Area Telkomsel.
l.
Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh Perusahaan dan Telkomsel adalah sebagai berikut:
On June 11, 2013, TS signed several cooperation agreements with Telkomsel in connection with the sale and distribution of products Telkomsel. This agreement is valid for a period of 6 (six) months from the date of July 1, 2013 through December 31, 2013 ("Trial Period"). This Agreement may be extended by the provisions if TS has met the requirements and performance based on the evaluation of Telkomsel In the event TS can not meet the requirements and performance during the probationary period , the absolute Telkomsel has the right not to extend this Agreement by written notification from the Vice President and Marketing Area Telkomsel which TS can not question the decision of the Telkom on any basis . In the event that the Company meets the requirements and performance during the probationary period, then this Agreement may be extended until September 30, 2015 with a letter of notification from the Vice President and Marketing Area Telkomsel.
Based on that agreement, the partnership pattern which were regulated are as follows: 82
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) No.
PT Telesindo Shop (TS) (continued)
No. Perjanjian / Agreement No.
Cluster
1
PKS.167/LG.05/AR.001/VI/2013
Batam 3
2
PKS.166/LG.05/AR.001/VI/2013
Pekanbaru Outer
3
PKS.0394/LG.05/RS-02/VI/2013
Tanggerang Selatan
4
PKS.406/LG.05/RS.02/V/2013
Pandeglang
5
PKS.317/LG.05/AR.04/VI/2013
Balikpapan
6
PKS.318/LG.05/AR.04/VI/2013
Ketapang
7
PKS.319/LG.05/AR.04/VI/2013
Kutai Kertanegara
8
PKS.091/LG.05/AR.001/VI/2013
Medan 3
9
PKS.090/LG.05/AR.001/VI/2013
Sibolga
10
PKS.0377/LG.05/RS-02/VI/2013
Cileunyi
11
PKS.0376/LG.05/RS-02/VI/2013
Garut Utara
12
PKS.051/LG.05/AR.001/VI/2013
Palembang 2
13
PKS.050/LG.05/AR.001/VI/2013
Jambi 1
14
PKS.293/LG.05/AR.004/VI/2013
Palu
15
PKS.310/LG.05/AR.004/V/2013
Jayapura Inner
16
PKS.292/LG.05/AR.004/VI/2013
Kotamobagu
17
PKS.015/LG.05/AR.003/VI/2013
Madura (Bangkalan Sampang, Pemekasan, Sumenep)
18
PKS.049/LG.05/RG-360/VI/2013
Tegal
19
PKS.169/LG.05/AR.003/VI/2013
Kupang
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: − Telkomsel akan menjual kartu prabayar dan pulsa prabayar kepada Perusahaan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tangung jawab Perusahaan di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi.
Based on that agreement, the partnership pattern which were regulated are as follows: − Telkomsel will sell prepaid cards and prepaid voucher to TS according to needs of user and market that become TS’s responsibility where the product allocation will be notified periodically or at any time if required through correspondence
83
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)
PT Telesindo Shop (TS) (continued)
− Telkomsel akan menetapkan target penjualan untuk produk telkomsel termasuk namun tidak terbatas kepada kartu prabayar dan pulsa prabayar serta pendistribusiannya yang akan ditetapkan dari waktu ke waktu. − Untuk pendistribusian, penjualan kartu prabayar serta penjualan pulsa prabayar, Perusahaan harus tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini serta aturan lain yang akan ditentukan kemudian. − Para Pihak sepakat untuk saling kerjasama dalam melakukan pendistribusian dan penjualan produk Telkomsel sebagaimana yang diatur dalam perjanjian ini serta menjalankan program promosi, edukasi dan sosialisasi produk Telkomsel ke Outlet dan pengguna yang telah dan/ atau akan menggunakan produk dan/ atau layanan Telkomsel yang berada diwilayah operasional kerja Perusahaan. Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 26 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal 1 Juli 2013 dan berakhir pada 30 September 2015.
− Telkomsel will determine sales targets for telkomsel products but not limited to prepaid cards and prepaid voucher and the distribution that will be determined from time to time. − For the distribution, sales of prepaid cards and prepaid voucher, TS should obey to the taking and sale procedures which have been determined in the terms and condition related to the sale of prepaid cards. - The Parties agree to cooperate with each other in doing the distribution and sale of products Telkomsel as set forth in this agreement and execute promotional programs, education and socialization Outlet and Telkomsel products to users that have been and / or will use the products and / or services that are in the territory Telkomsel operational Corporate work. All arrangements apply for a period of 26 months commencing from the effective date of July 1, 2013 and ending on September 30, 2015.
m. Perjanjian kerjasama No. 051-CAM/PKPSM/II/13 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat Perusahaan dengan PT Sony Indonesia Selular tentang kerjasama penjualan untuk mobile phone merek dagang Sony dengan segala macam tipe. Perusahaan setuju memberikan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan/atau jaminan tunai (cash deposit) kepada Pihak pertama. Perjanjian berlaku satu tahun dan akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
m. Based on Agreement No. 051-CAM/PKPSM/II/13 dated February 1, 2013, the Company and PT Sony Indonesia. on the cooperation of mobile phone sales for the Sony brand with all kinds of types. The Company agreed to provide a guarantee of payment in the form of bank guarantees and / or collateral cash to the first party. This agreement is valid for 1 years from the date of signing and still valid untill both parties agree to end the agreement in written.
PT Excel Utama Indonesia (EUI)
PT Excel Utama Indonesia (EUI)
a. Berdasarkan perjanjian No. 1248.A/XVI.L3. 4446/XL/I/2008 tanggal 25 Januari 2008 dan perpanjangannya No. 1500.A/XVI.L3.4701/ XL/III/2010 tanggal 5 Maret 2008, PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak, mengadakan kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk (XL) (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), pihak ketiga, dalam rangka penjualan produk XL dan atas penjualan tersebut, EUI akan memperoleh diskon dan komisi. Perjanjian tersebut berlaku pada tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dan dapat diperpanjang.
a. Based on the agreement No. 1248.A/XVI.L3. 4446/XL/I/2008 dated January 25, 2008 and its extension No. 1500.A/XVI.L3.4701 / XL/III/2010 dated March 5, 2008, PT Excel Utama Indonesia (EUI), the Subsidiary, entered into a cooperation agreement PT XL Axiata Tbk (XL) (previously PT Excelcomindo Pratama Tbk), a third party, to sale XL product and related to the sale, EUI will get discounts and commissions. The agreement is valid from on July 1, 2008 until June 30, 2010 and can be extended.
b. EUI menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan XL sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk XL. Berdasarkan perjanjian kersebut, EUI dan XL sepakat untuk melakukan kerjasama dan distribusi produk XL berdasarkan wilayah kerja yang disepakati (cluster).
b. EUI signed a cooperation agreement with XL in connection with the sale and distribution of XL product. Under the agreement, EUI and XL agreed to cooperate and XL product distribution based on the agreed work area (cluster). 84
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Excel Utama Indonesia (EUI) (lanjutan)
PT Excel Utama Indonesia (EUI) (continued)
Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh EUI dan XL adalah sebagai berkut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Some of the agreements made by the EUI and XL as follows:
No. Perjanjian / Agreement No.
Tanggal / Date
Cluster
01 Januari 2012 / January 1, 2012 01 Januari 2012 / January 1, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012 02 Januari 2012 / January 2, 2012
Bangkalan/Madura Singaraja Magelang Semarang Pontianak Siantar Padang Jambi Muaro Bungo Sekayu Palembang Bengkulu Kotabumi
02 Januari 2012 / January 2, 2012
Cianjur
16
007/XL-EUI/MDR1/I/2012 024/XL-EUI/SRJ/I/2012 014/PKS-EUI MGLG/CENTRAL REGION/DIY/2012 023/PKS-EUI SMG/CENTRAL REGION/CJ/2012 019/XL-PT EUI/PONTIANAK/2012 010/XL WEST/RSON-PKS.SMO/VI/2012 021/XL WEST/RSON-PKS.PDS/VI/2012 026/XL WEST/RSON-PKS.JMB/VI/2012 027/XL WEST/RSON-PKS.JMB/VI/2012 033/XL WEST/RSON-PKS.PLB/VI/2012 036/XL WEST/RSON-PKS.PLB/VI/2012 037/XL WEST/RSON-PKS.LPG/VI/2012 039/XL WEST/RSON-PKS.LPG/VI/2012 006/XL WEST/PKS-EUI CNJ/CENTRAL REGIONWJ1/2012 026/XL-PT Excel Utama Indonesia Karawang/J2-BCKKRWG-01/XII/2012 004/XL-EUI/JAKARTA PUSAT/J1-CJK-JKTP-02/XII/2012
01 Desember 2012 / December 1, 2012 01 Desember 2012 / December 1, 2012
17
015/XL-EUI –TANGGERANG/J1-BTN-TANG-01/XII/2012
01 Desember 2012 / December 1, 2012
14 15
Karawang Jakarta Pusat Karawaci / Balaraja
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut:
Based on the agreement, partnership arranged are as follows:
-
-
XL akan menjual kartu prabayar, kartu pasca bayar, pulsa isi ulang elektronik, dan pulsa isi ulang fisik kepada EUI sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tangung jawab EUI di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi. XL akan menetapkan target penjualan untuk produk XL termasuk namun tidak terbatas kepada kartu prabayar dan pulsa prabayar serta pendistribusiannya yang akan ditetapkan dari waktu ke waktu.
-
XL will sell prepaid cards, post-paid cards, electronic reload voucher, and physical voucher reload to EUI according to user and market’s needs which became the responsibility of EUI where product allocation will be notified periodically or at any time if required by correspondence. XL will determine the sales target for XL products including but not limited to prepaid calling cards, prepaid voucher and the distribution to be determined from time to time.
Untuk pendistribusian, penjualan kartu prabayar serta penjualan pulsa prabayar, EUI harus tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan serta aturan lain yang berhubungan dengan penjualan kartu prabayar.
-
Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. Jangka waktu tersebut dapat otomatis diperpanjang untuk 12 (dua belas) bulan berikutnya dan seterusnya selama tidak ada permohonan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
The distribution, sale of prepaid cards and prepaid voucher, EUI should follow to the procedures that set in the terms and conditions and other rules that relate to the sale of prepaid cards.
All of the agreements above applies for a period of 12 months commencing from the effective date of the signing of the agreement. The period can be automatically renewed for 12 (twelve) months and so long as there is no written request from one party to terminate the agreement. 85
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Excel Utama Indonesia (EUI) (lanjutan)
PT Excel Utama Indonesia (EUI) (continued)
c. EUI menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan XL sehubungan dengan promosi produk XL. Berdasarkan perjanjian kersebut, EUI dan XL sepakat untuk melakukan kerjasama program edukasi dan sosialisasi produk XL berdasarkan wilayah kerja yang disepakati (cluster).
c. EUI signed a cooperation agreement with XL in connection with the promotion of XL product. Under the agreement, EUI and XL agreed to cooperate and in education program and socialization of XL product based on the agreed work area (cluster).
Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh EUI dan XL adalah sebagai berkut:
Some of the agreements made by the EUI and XL as follows:
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No. Perjanjian / Agreement No. 023/JABO1/MDS STORE/7/2012 017/JABO1/MDS STORE/7/2012 038/NORTH2/MDS STORE/7/2012 001/CENTRAL/MDS STORE/7/2012 003/CENTRAL/MDS STORE/7/2012 042/CENTRAL WEST/MDS STORE/7/2012 044/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012 046/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012 047/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012
Tanggal / Date 25 Juli 2012/ July 25, 2012 25 Juli 2012/ July 25, 2012 26 Juli 2012/ July 26, 2012 25 Juli 2012/ July 25, 2012 25 Juli 2012/ July 25, 2012 25 Juli 2012/ July 25, 2012 25 Juli 2012/ July 25, 2012 25 Juli 2012/ July 25, 2012 25 Juli 2012/ July 25, 2012
Cluster Jakarta Pusat Karawaci Pontianak Semarang Magelang Padang Jambi Palembang Palembang
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut:
Based on the agreement, partnership arranged are as follows:
-
XL dan EUI sepakat untuk saling bekerjasama dalam program edukasi dan sosialisasi produk XL langsung kepada konsumen serta promosi produk XL kepada konsumen yang telah dan/atau akan menggunakan layanan XL (“Pelanggan”) yang ditawarkan dan dijual melalui outlet dealer yang berada dilokasi sebagaimana disebutkan.
-
XL and EUI agreed to cooperate in direct education programs and socialzation of XL product to consumer and to promotes XL product to potential consumer and/or that would be XL services user as offered or sale from outlet dealer in the location as mentioned.
-
Bahwa dalam pelaksanaan program promosi tersebut XL memberikan 3 pilihan paket program promosi yang dapat dipilih oleh Dealer, yang terdiri dari:
-
In implentation of promotion programs, XL given 3 package promotion programs option that will be chosen by Dealer, which are:
a) Paket Ultima b) Paket Optima c) Paket Minima. -
a) Ultima Package b) Optima Package c) Minima Package
Untuk program edukasi dan sosialisasi produk XL, EUI harus tunduk pada tata cara edukasi dan sosialisasi yang ditetapkan dalam syaratsyarat dan ketentuan serta aturan lain yang berhubungan dengan promosi produk XL.
-
Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. XL dapat memperpanjang jangka waktu perjanjian dengan persetujuan tertulis antara XL dan EUI.
The education programs and socialization of XL product, EUI should follow to the procedures that set in the terms and conditions and other rules that relate to the promotion of XL product.
All of the agreements above applies for a period of 12 months commencing from the effective date of the signing of the agreement XL can apply for an extention of agreements periode by written mutual consent from XL and EUI.
86
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS)
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS)
a
MTS dan PT Setia Utama Distrindo melakukan perjanjian kerjasama pada tanggal 15 Maret 2013, yaitu perjanjian kerjasama tersebut dibuat atas dasar penunjukan kepada pihak kedua sebagai distribution center untuk mobile phone dengan merek dagang Apple iPhone dengan segala tipe dengan area distribusi yang masuk dalam wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama dua tahun dari tanggal 15 April 2013 hingga 15 April 2015, perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya jika salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya.
a
b
Berdasarkan perjanjian PKS.016./LG.05/PD00/1/2013 tertanggal 7 Januari 2013, MTS dengan Telkomsel mengadakan Perjanjian Kerjasama Impor, Distribusi, dan Penjualan Produk Apple iPhone di Indonesia, yaitu program bundle penjualan handphone yang telah dilengkapi dengan kartu SimPATI yang disediakan oleh Telkomsel dan didistribusikan oleh Perusahaan, Telkomsel akan melakukan pembelian Apple iPhone dari Perusahaan untuk keperluan Loyalty Program Telkomsel, dengan harga dasar sebagaimana tercantum dalam perjanjian Apple.
b. Based on agreement PKS.016./LG.05/PD-00/1/2013 dated January 7, 2013, the Company entered into the Cooperation Agreement with Telkomsel Import, Distribution, and Product Sales Apple iPhone in Indonesia, namely the sale of bundled programs that have been equipped with mobile phones SimPATI card provided by Telkomsel and distributed by the Company, Telkomsel Apple iPhone will make a purchase from the Company for the purposes of Loyalty Program Telkomsel, with a base price of Apple's as specified in the agreement.
Jangka waktu perjanjian ini adalah selama Perjanjian Apple berlangsung dan akan tetap berlaku hingga hak dan kewajiban dari para pihak telah selesai dilaksanakan.
Term of this agreement is taking place during the Apple Agreement and will remain in effect until the rights and obligations of the parties have been completed.
Pada tanggal 20 Desember 2012, Perusahaan menunjuk tiga pihak sebagai distributor produk Apple iPhone di Indonesia, yaitu:
d. On December 20, 2012, the Company appointed three parties as the Apple iPhone distributor in Indonesia:
d
-
e
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perusahaan) PT Telesindo Shop, Entitas Anak PT Simpatindo Multi Media
MTS and PT Setia Utama Distrindo perform a cooperation agreement on March 15, 2013, that an agreement was made on the basis of the appointment to the second party as a distribution center to a mobile phone with a trademark of Apple iPhone with any type of the distribution area included in the territory of Indonesia. This agreement is valid for two years from the date of April 15, 2013 until April 15, 2015, the agreement will be automatically terminated if one party does not perform its obligations
-
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Company) PT Telesindo Shop, Subsidiary PT Simpatindo Multi Media
Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun dari tanggal 20 Desember 2012 hingga 20 Desember 2014 dan akan berakhir dengan sendirinya jika salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya.
This agreement is valid for 2 years from date of December 20, 2012 until December 20, 2014 and will end in itself if one party does not fulfill their obligations.
Apple South Asia Pte. Ltd. dan Telkomsel melakukan perjanjian pada tanggal 17 Agustus 2012. Telkomsel melakukan penunjukan MTS sebagai Authorized Carrier Affliate untuk membeli, mengimpor Authorized Products dari Apple ke dalam Authorized Country (Indonesia) dan didistribusikan ke Pelanggan. Apple dan Telkomsel telah menyetujui Perusahaan sebagai Carrier Affilate berdasarkan perjanjian ini.
e. Apple South Asia Pte. Ltd. and Telkomsel entered into an agreement on August 17, 2012. Telkomsel appointment as an Authorized Carrier Company Affliate to purchase, import of Apple Authorized Products to the Authorized Country (Indonesia) and distributed to customers. Apple and SingTel has approved the Company as Affilate Carrier hereunder
Representasi Umum dari Contract of Adherence (CoA), Perusahaan:
General representation of Contract of Adherence (CoA), the Company:
87
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) (lanjutan) -
-
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) (continued)
mempunyai hak penuh dan autorisasi untuk melaksanakan kewajiban sesuai dengan syaratsyarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam CoA. harus mendapatkan semua perizinan dari Pemerintah dan lembaga non Pemerintah untuk melaksanakan kewajiban CoA. dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan CoA, tidak atau tidak akan, bertentangan dengan atau melanggar kewajiban lain dari Carrier Affliate, kontratual atau sebaliknya, atau dibutuhkan pengungkapan dari CoA. Nondisclosure Agreements (NDA), atau perjanjian ke pihak ketiga, termasuk badanbadan pemerintah atau regulator autoritas.
-
have the full right and authorization to carry out the obligations in accordance with syaratsyarat and conditions stipulated in the CoA
-
must obtain all permits from government and nongovernment agencies to carry out the obligations CoA in the implementation and operation of CoA, not or will not, conflict with or violate other obligations of the Carrier Affliate, contract or otherwise, or required disclosure of CoA. Nondisclosure Agreements (NDA), or agreements to third parties, including government agencies or regulatory authorities.
-
PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN)
PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN)
Pada tanggal 4 Februari 2013 terjadi kesepakatan antara CV Point Multi Media, pihak berelasi, dengan PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 2 Januari 2013 sampai dengan tanggal 1 Januari 2014. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
On February 4, 2013 an agreement between CV Point Multi Media, related party, with PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) in connection with the sale and distribution of products SEIN. Period of this agreement valid for a period of 1 (one) year from the date and effective as of January 2, 2013 until January 1, 2014. This agreement describes the following matters:
-
-
-
-
SEIN memberikan hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk handphone, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan resiko kegiatan usaha. Dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN.
-
-
SEIN gives non-exclusive rights to distribute the products of mobile phones, tablets and handhelds in the territory of the Republic of Indonesia in accordance with the terms and conditions set forth in the agreement PMM agreed to market the product, on behalf of themselves and dependents, to promote sales and adapting functions and operations risks. PMM are prohibited from selling products other than the product purchased from SEIN.
Pada tanggal 24 Mei 2013, PMMN telah mengajukan permohonan kepada SEIN tentang penagihan dari yang sebelumnya kepada CV Point Multi Media menjadi kepada PMMN.
On May 24, 2013, PMMN has submitted an application to SEIN on the previous billing from the CV Point Multi Media into PMMN.
PT Perdana Mulia Makmur (PMM)
PT Perdana Mulia Makmur (PMM)
Pada tanggal 7 Januari 2013 terjadi kesepakatan antara PMM dengan PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 2 Januari 2013 sampai dengan tanggal 1 Januari 2014. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
On January 7, 2013 an agreement between PMM and PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) in connection with the sale and distribution of products SEIN. Period of this agreement valid for a period of 1 (one) year from the date and effective as of January 2, 2013 until January 1, 2014. This agreement describes the following matters:
88
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
32. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
PT Perdana Mulia Makmur (PMM) (lanjutan)
PT Perdana Mulia Makmur (PMM) (continued)
-
-
-
-
SEIN memberikan kepada PMM hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk handphone, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. PMM sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan resiko kegiatan usaha. PMM dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN.
-
-
Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perjanjian dengan SEIN masih dalam proses perpanjangan.
33. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Sein gives PMM non-exclusive rights to distribute the products of mobile phones, tablets and handhelds in the territory of the Republic of Indonesia in accordance with the terms and conditions set forth in the agreement PMM agreed to market the product, on behalf of themselves and dependents, to promote sales and adapting functions and operations risks. PMM are prohibited from selling products other than the product purchased from SEIN.
Up to the date of independent auditors’ report, the extension of agreement with SEIN is still in progress.
33. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Kecuali hutang pembelian aset tetap dan hutang bank, Manajemen menganggap bahwa jumlah tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu yang singkat atas instrumen tersebut.
Except for payable for purchase of fixed assets and bank loan, the management considers that the carrying amounts of the financial assets and financial liabilities recognized in the consolidated statement of financial position approximate their fair values due to short-term maturities of these financial instruments.
Jumlah tercatat hutang pembelian aset tetap dan hutang bank telah diukur sebesar nilai wajarnya karena aset keuangan tersebut dikenakan tingkat bunga mengambang dengan frekuensi repricing secara teratur.
The carrying amount of payable for purchase of fixed assets and bank loans approximate its fair value since they bear floating interest rate, with repricing frequencies on a regular basis.
Hirarki Nilai Wajar
Fair Value Hierarchy
Grup tidak memiliki aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Group has no financial assets and financial liabilities which are measured at fair value as at December 31, 2013 and 2012.
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO USAHA
34. POLICIES, FINANCIAL RISK OBJECTIVES AND BUSINESS RISK
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun Internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko keuangan yang dirangkum di bawah ini, dengan rincian sebagai berikut:
MANAGEMENT
The main risks arising from the Group’ financial instruments are interest rate risk, currency risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased by considering the changes and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Directors review and approve the policies for managing these financial risks with detail as follows:
89
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO USAHA (lanjutan)
34. POLICIES, FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND BUSINESS RISK (continued)
a. Risiko Suku Bunga
a. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga karena seluruh pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang dimiliki dikenai suku bunga tetap (fixed rate).
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of financial instrument will fluctuate due to the changes in market interest rate. The Group has no interest rate risk, because all of long term and short debts have a fixed rate.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, manajeman menelaah berbagai suku bunga yang ditawarkan kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum melakukan perikatan hutang.
To minimize the interest rate risk, the management reviews all interest rate offered by creditors to obtain the most profitable interest rate before obtaining the loans.
b. Risiko Mata Uang
b. Foreign Currency Risk
Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pembelian produk kepada pemasok yang dilakukan dalam mata uang asing.
Foreign exchange risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The exposure faced by the Group as a result of fluctuations in exchange rates derived from the purchase transaction from supplier in foreign currency.
c. Risiko Kredit
c. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak lain tidak dapat memenuhi kewajiban atas suatu instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Tujuan Grup adalah untuk mencapai pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan seraya meminimalkan kerugian yang timbul atas eksposur peningkatan risiko kredit. Grup melakukan transaksi penjualan hanya dengan pihak ketiga yang memiliki nama baik dan terpercaya.
Credit risk is the risk that counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Group’s objective is to seek continual revenue growth while minimizing losses incurred due to increased credit risk exposure. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties.
Kebijakan Grup mengatur bahwa seluruh pelanggan yang akan melakukan transaksi penjualan secara kredit harus melalui proses verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus dengan tujuan untuk memastikan bahwa eksposur Grup terhadap risiko kredit macet tidak signifikan.
It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis with the objective that the Group’s exposure to bad debts is not significant.
Saldo kas, setara kas dan deposito berjangka ditempatkan pada lembaga keuangan yang resmi dan memiliki reputasi baik.
Cash, cash equivalents and time deposit are placed with financial institutions which are regulated and reputable.
Eksposur maksimum untuk risiko kredit adalah sebesar jumlah tercatat dari setiap jenis aset keuangan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Grup tidak memiliki jaminan secara khusus atas aset keuangan tersebut.
The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets in the consolidated statement of financial position. The Group does not hold any collateral as security.
90
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO USAHA (lanjutan)
34. POLICIES, FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND BUSINESS RISK (continued)
c. Risiko Kredit (lanjutan)
c. Credit Risk (continued)
Pada tanggal 31 Desember, 2013 dan 2012, kualitas kredit per kelas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak terdapat penurunan nilai berdasarkan rating Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired based on the Group’s rating is as follows: 2013
Belum Jatuh Tempo ataupun penurunan nilai / Neither past due nor impaired
Tingkat Tinggi / High Grade
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai / Past due but not impaired
Tingkat Sub Standar / Substandard Grade
Tingkat Standar / Standard Grade
Kas dan bank
492.915
-
-
Piutang usaha
1.300.959
-
-
-
Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah
212.258 255.256 2.261.388
-
-
-
Penurunan nilai / Impaired
-
Cadangan / Allowance -
Jumlah / Total -
492.915
-
-
1.300.959
-
-
212.258 255.256 2.261.388
Cash and banks Trade receivables Other receivables Other assets Total
2012 Belum Jatuh Tempo ataupun penurunan nilai / Neither past due nor impaired
Tingkatan Tinggi / High Grade
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai / Past due but not impaired
Tingkat Sub Standar / Substandard Grade
Tingkat Standar / Standard Grade
Kas dan bank
394.847
-
-
-
Piutang usaha
420.094
-
-
-
Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah
1.116 46.531 862.588
-
-
-
Penurunan nilai / Impaired
Cadangan / Allowance -
Jumlah / Total -
394.847
-
-
420.094
-
-
1.116 46.531 862.588
Cash and banks Trade receivables Other receivables Other assets Total
Aset keuangan Grup dikategorikan berdasarkan pengalaman tertagihnya aset keuangan tersebut dengan pihak berelasi dan pihak ketiga sebagai berikut:
The Group financial assets are categorized based on the Group’ collection experience with the related and third parties as follows:
-
Aset tingkat tinggi termasuk deposit kepada pihak atau bank dengan rating yang baik. Untuk piutang, pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, rekening dari pelanggan yang membayar yang baik, dengan posisi kredit yang baik dan yang tidak memiliki riwayat penanganan akun untuk periode tertentu. Penyelesaiannya diperoleh dari pihak tertagih sesuai kontrak tanpa banyak usaha penagihan.
-
High grade assets include deposits to counterparties with good rating or bank standing. For receivables, this covers, as of report date, accounts of good paying customers, with good credit standing and with no history of account treatment for a defined period. Settlements are obtained from counterparties following the terms of the contracts without much collection effort.
-
Piutang tingkat standar termasuk akun pelanggan yang membayar secara standar, yang berada dalam pembayaran jangka waktu kredit, dan pelanggan baru dan pihak lain yang sejarah kreditnya yang memadai belum ditetapkan. Beberapa pengingat dilakukan untuk memperoleh penyelesaian dari pihak tertagih.
-
Standard grade receivables include accounts of standard paying customers, those whose payments are within the credit term, and new customers for which sufficient credit history has not been established. Some reminder follow-ups are performed to obtain settlements from counterparties.
91
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO USAHA (lanjutan)
34. POLICIES, FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND BUSINESS RISK (continued)
c. Risiko Kredit (lanjutan)
c. Credit Risk (continued)
-
Tingkat sub-standar piutang meliputi piutang dengan pembayaran lambat dan pihak-pihak yang melakukan pembayaran pada tanggal laporan. Ada upaya gigih dari Grup untuk menagih. Akan tetapi, Grup tetap yakin akan tertagih
-
Sub-standard grade receivables include accounts of slow paying customers and those whose payments are received upon demand at report date. There is a persistent effort from the Group to collect the balances.
-
Piutang telah jatuh tempo namun tidak diturunkan nilainya muncul pada saat counterparty gagal untuk melakukan pembayaran saat kontrak jatuh tempo. Namun, Grup yakin bahwa ini masih ditagih.
-
Past due but not impaired receivables arise when the counterparties failed to make payment when contractually due. However, the Group believes that these are still collectible.
-
Penurunan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk item dengan bukti objektif dari penurunan nilai, tunjangan sehingga sesuai telah disediakan oleh Grup.
-
Impaired receivables and available-for-sale financial assets include items with objective evidence of impairment in value, therefore appropriate allowances have been provided by the Group.
Tabel di bawah menunjukkan analisis umur aset keuangan yang jatuh tempo tetapi tidak dilakukan penurunan nilai aset keuangan yang Perusahaan miliki pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The table below shows the aging analysis of past due but not impaired financial assets that the Company held as of December 31, 2013 and 2012: 2013
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai / Past due but not impaired Belum Jatuh Tempo ataupun penurunan nilai / Neither past due nor impaired
< 3 Bulan / < 3 Months
> 3 Bulan dan < 1 Tahun / > 3 Months and < 1 Year
-
-
Penurunan nilai / Impaired
> 1 Tahun / > 1 Year
Kas dan bank
492.915
-
Piutang usaha
1.300.959
-
-
-
Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah
212.258 255.256 2.261.388
-
-
-
Cadangan / Allowance -
Jumlah / Total -
492.915
-
-
1.300.959
-
-
212.258 255.256 2.261.388
Cash and banks Trade receivables Other receivables Other assets Total
2012 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai / Past due but not impaired Belum Jatuh Tempo ataupun penurunan nilai / Neither past due nor impaired
< 3 Bulan / < 3 Months
> 3 Bulan dan < 1 Tahun / > 3 Months and < 1 Year
Penurunan nilai / Impaired
> 1 Tahun / > 1 Year
Cadangan / Allowance
Jumlah / Total
Kas dan bank
394.847
-
-
-
-
-
394.847
Piutang usaha
420.094
-
-
-
-
-
420.094
Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah
1.116 46.531 862.588
-
-
-
-
-
1.116 46.531 862.588
92
Cash and banks Trade receivables Other receivables Other assets Total
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO USAHA (lanjutan)
34. POLICIES, FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND BUSINESS RISK (continued)
d. Risiko Likuiditas
d. Liquidity Risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is define as the risk when the cash flow of the Group shows difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds.
Manajemen risiko yang telah diterapkan Grup adalah sebagai berikut:
The risk management that has been applied by Group are as follows:
1) Secara periodik melakukan penagihan kepada pelanggan agar melakukan pembayaran tepat waktu. 2) Mengusahakan pembelian secara kredit dan mengurangi pembelian secara tunai.
1) Periodically collect payment from customers so that collection will be on time.
the
2) Purchase on credits and reduce cash purchases.
Tabel di bawah merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual undiscounted cash flows as of December 31, 2013 and 2012. 2013
Hutang bank Hutang usaha Beban masih harus dibayar Hutang lain-lain Hutang angsuran pembelian aset tetap Jumlah
Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month 267 533.062
1 sampai 3 bulan / 1 to 3 months 635.725 -
3 sampai 12 bulan / 3 to 12 months 803.779 -
1 sampai 5 tahun / 1 to 5 years 22.942
2.727 1.993
-
-
-
859 538.908
1.718 638.673
7.735 811.514
4.366 27.308
Jumlah / Total 1.462.713 533.062 2.727 1.993
Biaya transaksi / Transaction Dilaporkan / cost As reported 1.462.713 533.062 -
2.727 1.993
14.678 2.015.173
(1.079) (1.079)
13.599 2.014.094
Dilaporkan / As reported 159.975 263
Bank loans Trade payables Accrued expenses Installment payable for purchase of fixed assets Total
2012
Hutang bank Hutang usaha Beban masih harus dibayar Hutang angsuran pembelian aset tetap Jumlah
Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month 45.000 263
1 sampai 3 bulan / 1 to 3 months 9.995 -
3 sampai 12 bulan / 3 to 12 months 89.985 -
1 sampai 5 tahun / 1 to 5 years 14.995 -
Jumlah / Total 159.975 263
Biaya transaksi / Transaction cost -
1.899
-
-
-
1.899
-
1.899
888 48.050
1.776 11.771
7.998 97.983
8.040 23.035
18.702 180.839
(1.638) (1.638)
17.064 179.201
Selain risiko-risiko keuangan, Direksi Grup juga telah menelaah risiko-risiko usaha yang dirangkum di bawah ini.
Bank loans Trade payable Accrued expenses Installment payable for purchase of fixed assets Total
Aside from financial risks, the Group’s Directors also reviewed business risks summarized below.
93
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO USAHA (lanjutan)
34. POLICIES, FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND BUSINESS RISK (continued)
a. Risiko Perubahan Teknologi Telepon Seluler
a. Risk of Changes in Mobile Phone Technology
Telepon selular merupakan salah satu perangkat elektronik yang mengalami perkembangan sangat pesat. Perubahan dengan teknologi yang lebih maju dan berbeda dengan produk-produk yang dijual oleh Perusahaan saat ini, dapat berdampak secara material dan negatif dan secara langsung mempengaruhi penjualan produk Perusahaan dan mengakibatkan persediaan yang tidak dapat dijual. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.
Mobile phone is one of the electronic devices that has developed very rapidly. Changes with more advanced technology and different products sold compare to what Company sell at this time, could materially and negatively impact and directly affect the sale of the Company's products and would result for the inventories can not be sold. These risks could affect the financial performance, operations and prospects of the Company.
b. Risiko Perubahan Selera Konsumen
b. Risk of Changes in Consumer’s Taste
Dengan adanya berbagai macam merek dan fitur telepon selular yang terus bertambah dapat mempengaruhi selera konsumen Perusahaan untuk pindah ke merek lain jika Perusahaan tidak secara aktif memperbaharui produknya. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.
With a wide range of brands and growing mobile phone features may effects the consumer taste to move to another brand if the Company will not actively develope their products. This risk could materially and negatively affect the financial performance, operations and prospects of the Company.
c. Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah di Bidang Telekomunikasi dan Perdagangan Telepon Selular
c. Risk of Changes in Government Regulation in Telecommunications Industry and Trading of Mobile Phone.
Bidang telekomunikasi merupakan salah satu bidang yang banyak diatur oleh peraturan Pemerintah. Saat ini, Perusahaan melakukan kegiatan utama di bidang perdagangan alat-alat telekomunikasi yaitu telepon selular. Jika terjadi perubahan peraturan Pemerintah di bidang telekomunikasi yang berhubungan dengan telepon selular, kemungkinan berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.
Telecommunications is one of sector which is highly regulated by the Government. Currently, the Company's main activity is in the sector of telecommunication equipment trade which is mobile phone. Changes in government regulations in the sector of telecommunications that relates with mobile phone, might result in material and negative impact on the financial performance, operations and prospects of the Company.
d. Risiko Persaingan Usaha di Bidang Penjualan Telepon Seluler
d. Risk of Competition in the Sale of Mobile Phone
Persaingan usaha di bidang penjualan telepon selular sangat tinggi. Berbagai merek telepon selular secara bebas sudah dijual di pasar termasuk telepon selular milik Perusahaan. Dengan semakin banyaknya merek yang ditawarkan secara bebas di masyarakat dapat mempengaruhi besarnya pangsa pasar Perusahaan. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.
Competition in the sale of mobile phones is very high. Various brands of mobile phones including the Company's mobile phone are sold freely in the market. The increase in brands provided in the public can affect the Company's market share. This risk could materially and negatively affect the financial performance, operations and prospects of the Company.
94
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO USAHA (lanjutan)
34. POLICIES, FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND BUSINESS RISK (continued)
e. Risiko Pola Musiman
Pembelian
Konsumen
yang
e. Risk of a Purchases
Seasonal
Pattern
of Consumer
Permintaan terhadap telepon selular memiliki pola pembelian musiman seperti hari libur/hari raya, teknologi baru yang diperkenalkan oleh produsen maupun pesaing, kondisi perekonomian dan ketersediaan produk dengan harga wajar. Pola pembelian musiman tersebut dapat berdampak secara material dan negatif terhadap arus kas Perusahaan.
The demand for mobile phones has seasonal buying patterns such as holidays/new year, new technology being introduced by producers or competitors, economic conditions and availability of products with reasonable price. Seasonal buying patterns could materially and negatively impact on the Company's cash flow.
f. Risiko Ketidakmampuan Memasarkan Inovasi Produk dan Layanan Baru
f. Risk of Inability to Market New Innovative Products and Services.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian penjualan Perusahaan adalah kemampuan Perusahaan mengembangkan dan memasarkan produk serta layanan baru sesuai trend yang berlaku. Jika Perusahaan tidak mampu menyediakan produk tersebut, hal ini dapat menimbulkan risiko kehilangan pangsa pasar dan daya saing sehingga mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan menimbulkan dampak secara material dan negatif terhadap pendapatan dan prospek Perusahaan.
One factor that may affect the achievement of the Company's sales is the Company's ability to develop and market new products and services according to the prevailing trend. If the Company is not able to provide such products, this could pose a risk of losing market share and competitiveness thus affecting the growth rate and material and negative impact to earnings and prospects of the Company.
g. Risiko Penurunan Kualitas Produk Perusahaan
g. Risk of Reduction in the Quality of Company Products
Perusahaan tidak memproduksi sendiri produk telepon selularnya, sehingga terdapat kemungkinan terjadinya penurunan kualitas produk. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya pangsa pasar dan daya saing Perusahaan, sehingga dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.
The Company does not produce its own products, since there is a possibility of a decline in product quality. This can lead to reduce market share and competitiveness of the Company, which would materially and negatively impact on financial performance, operations and prospects of the Company.
h. Risiko Menjaga Tingkat Pertumbuhan yang Wajar Kinerja Perusahaan sampai saat ini telah mencatatkan laju pertumbuhan yang pesat sejalan dengan perkembangan di industri telekomunikasi. Kemampuan Perusahaan untuk menjaga tingkat pertumbuhan yang wajar di masa mendatang dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perubahan kondisi dan trend yang tidak diantisipasi maupun internal seperti kesalahan dan/atau keterlambatan manajemen dalam mengambil keputusan penting serta ketidakcukupan modal kerja. Hal ini dapat berdampak secara material dan negatif terhadap tingkat pertumbuhan, kinerja keuangan dan prospek Perusahaan.
h. Risk of Maintaining a Reasonable Growth Rate The Company's performance up to now has a rapidly growth rate in line with the telecommunications industry. The Company's ability to maintain a reasonable growth rate in the future can be influenced by external factors such as changes in conditions and trends that were not anticipated or internal such as errors and/or delay in making management decisions as well as insufficient working capital. This could materially and negatively impact on the level of growth, financial performance and prospects of the Company.
95
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO USAHA (lanjutan)
34. POLICIES, FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND BUSINESS RISK (continued)
Risiko Kegagalan Pengembangan Unit Usaha Baru, yaitu PT Setia Utama Media Aplikasi
g. Risk of Failure of the New Business Units Development, which is PT Setia Utama Media Aplikasi
Perusahaan berencana mengembangkan unit usaha konten melalui salah satu Entitas Anak, yaitu PT Setia Utama Media Aplikasi. Konten yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada ponsel merek Tiphone, namun tidak ada jaminan bahwa konten baru tersebut akan selalu diterima dengan baik mengingat cepatnya perubahan selera pasar dan meningkatnya persaingan dalam bisnis penyediaan konten. Kegagalan ini dapat mengakibatkan penurunan nilai investasi, berkurangnya daya saing Perusahaan serta hilangnya peluang bisnis sehingga dapat mempengaruhi secara material dan negatif terhadap tingkat pertumbuhan, kinerja keuangan dan prospek Perusahaan.
The Company plans to develop the content business unit through one of the entities of the subsidiaries, namely PT Setia Utama Media Aplikasi. The content that is developed is expected to provide value added to the Tiphone, but there is no guarantee that the new content will always be well received while the rapidly changing market tastes and increasing competition in the business of providing content. This failure could lead to lower investment, reduced the competitiveness of the Company as well as loss of business opportunities that could materially and negatively affect the level of growth, financial performance and prospects of the company.
i.
j.
Risiko Ketergantungan pada Pengecer / Agen Penjual Sebagai distributor telepon seluler, Perusahaan sangat tergantung pada keaktifan dan hasil pengecer/agen penjual dalam menjual produk Perusahaan. Penurunan hasil penjualan produk Perusahaan pada pengecer/agen penjualan dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.
j.
As a distributor of mobile phones, the Company is highly dependent on the activity and the retailer/dealers in selling the Company’s products. Decrease in the Company's product sales in the retailer/dealer could materially and negatively impact on financial performance, operations and prospects of the Company.
k. Risiko Perubahan Manajemen dan Karyawan Inti Perusahaan
k. Risk of Changes in the Company’s Management and Employees
Kinerja Perusahaan saat ini tidak terlepas dari prestasi kerja yang telah dilakukan oleh manajemen dan karyawan inti Perusahaan. Jika terjadi perubahan kendali atau perubahan manajemen dan karyawan inti Perusahaan, maka terdapat kemungkinan terjadinya perubahan secara material dan negatif pada kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan. l.
Risk of Dependence on the Retailer / Dealer
Key
The Company's current performance is inseparable from the achievement has been done by key management and employees of the Company. If there is a change of control or change in key management and employees of the Company, there is possibility of a material and negative changes in financial performance, operations and prospects of the Company.
Risiko Perubahan Keadaan Ekonomi Indonesia
l.
Penurunan keadaan perekonomian Indonesia dapat berdampak pula terhadap kelangsungan usaha Perusahaan. Jika perekonomian Indonesia menjadi lemah dapat berdampak pada daya beli konsumen. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.
Risk of Indonesia
Changes in Economic Condition of
Decline in economic situation of Indonesia may impact the Company's efforts towards sustainability. If Indonesia’s economic getting worse could affect consumer purchasing power. These risks could materially and negatively affect financial performance, operations and prospects of the Company.
96
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa pelaporan segmen adalah segmen usaha berdasarkan jenis kegiatan usaha.
Based on the financial information used by management in evaluating performance of segment and determining the allocation of its resources, management believe that the Company's segment reporting is based on the type of business.
Informasi menurut segmen produk adalah sebagai berikut:
Information based on product segment is as follows:
2013 Telepon Selular / Mobile phone
Voucher
Jasa Perbaikan / Repairment Service
Media Aplikasi / Media Application -
(112.986)
10.484.625
Net Revenues
Eliminasi / Elimination
Jumlah / Total
Pendapatan - Bersih
2.394.536
8.201.986
1.089
Beban pokok pendapatan
2.176.153
7.792.794
179
-
(112.986)
9.856.140
Cost of Revenues
218.383
409.192
910
-
-
628.485
Gross profit
usaha
23.714
158.689
2.995
1.001
(6.366)
180.033
Operating expense
Laba usaha
194.669
250.503
(2.086)
(1.001)
6.366
448.452
Income from Operations
Laba kotor Beban (pendapatan)
Aset Aset segmen
Assets 2.765.093
1.695.832
965
1.726
(1.008.277)
3.455.339
Liabilitas
Segment assets
Liabilities
Liabilitas segmen
1.636.926
736.412
6.106
3.506
(314.323)
2.068.627
Informasi segmen
Other Segment
lainnya Penyusutan
Segment Liabilities
Information 2.896
11.635
218
266
97
-
15.015
Depreciation
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
35. SEGMENT INFORMATION (Continued) 2012
Telepon Selular / Mobile phone Pendapatan - Bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor
Voucher
Jasa Perbaikan / Repairment Service
Media Aplikasi / Media Application
1.011
-
(52.343)
8.194.499
(52.343)
Eliminasi / Elimination
Jumlah / Total
400.892
7.844.939
343.706
7.450.790
31
-
7.742.184
Revenues
57.186
394.149
980
-
-
452.315
Gross profit
(170.729)
109.787
2.452
784
211.735
154.029
Operating expense
227.915
284.362
(1.472)
(784)
(211.735)
298.286
Income from Oprations
Net Revenues
Beban (pendapatan) usaha
Laba usaha Aset Aset segmen
Assets 1.228.393
1.033.470
2.672
926
(906.844)
1.358.617
Liabilitas
Segment assets Liabilities
Liabilitas segmen
120.853
226.441
4.703
1.252
(102.378)
250.871
Informasi segmen
Other Segment
lainnya Penyusutan
Segment Liabilities
Information 990
10.061
189
36. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS
229
11.469
Depreciation
36. SUPPLEMENTARY CASH FLOWS INFORMATION
Informasi Tambahan Arus Kas terdiri dari:
Supplementary Cash Flows Information consist of: 2013
2012
Aktivitas Yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Reklasifikasi aset dalam penyelesaian (lihat Catatan 10) Perolehan aset tetap melalui hutang angsuran pembelian aset tetap (lihat Catatan 10)
-
Not Affecting Cash Flows Activities 7.200
12.767
(5.200)
(19.226)
37. KOMBINASI BISNIS
Reclassification of contruction in progress (see Note 10) Acquisition of fixed assets by installment payable for purchase of fixed assets (see Note 10)
37. BUSINESS COMBINATION
Untuk mengembangkan portofolio produk, selama tahun 2013, Perusahaan telah mengakuisisi 99,99% kepemilikan saham PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM) (lihat Catatan 1c).
In order to expand its products portfolio, in 2013, the Company acquired 99.99% share ownership in PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) and PT Perdana Mulia Makmur (PMM) (see Note 1c).
98
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. KOMBINASI BISNIS (lanjutan)
37. BUSINESS COMBINATION (continued)
Nilai wajar dari aset dan liabilitas MTS, PMMN dan PMM yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The fair value of MTS, PMMN and PMM’s identifiable assets and liabilities as of the acquisition date is as follows:
Nilai Wajar pada Tanggal Akuisisi / Fair Value at Acquisition Date MTS Kas dan bank
PMMN
PMM
Jumlah/ Total
4.341
2.737
10.380
17.458
Cash and banks
Piutang usaha
144.094
87.820
284.827
516.741
Trade receivables
Piutang lain-lain
Other receivables
338.577
4.849
502
343.928
Persediaan
30.360
73.883
146.637
250.880
Inventories
Pajak dibayar di muka
37.573
7.071
7.486
52.130
Prepaid tax
Biaya dibayar di muka
399
54
3.141
3.594
Prepaid expenses
Aset pajak tangguhan
152
‐
152
Deferred tax assets
Aset tetap - bersih
192
32
16.786
17.010
Fixed assets – net
555.688
176.446
469.759
1.201.893
Total Trade payables
Jumlah Hutang usaha
‐
3.073
153.409
367.988
524.470
Hutang bank
495.000
-
55.809
550.809
Bank loans
Hutang pajak
29.010
658
192
29.860
Taxes payable
-
37
1.924
1.961
Other payables
30.236
331
-
30.567
-
-
608
557.927
154.435
425.913
1.138.275
(2.239)
22.011
43.846
63.618
Hutang lain-lain Uang muka penjualan Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Liabilitas Aset (liabilitas) neto
Estimated liabilities for 608
3.738
22.989
176.153
202.880
1.499
45.000
219.999
266.498
Net assets (liabilities)
acquisition Total consideration
Jumlah imbalan yang dibayarkan
Total
Goodwill arising from
Goodwill yang timbul dari akuisisi
employee benefits
paid
Sejak tanggal akuisisi, MTS, PMMN dan PMM telah berkontribusi masing-masing sebesar Rp 43.151, Rp 9.466 dan Rp 10.047 terhadap jumlah laba komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Jika akuisisi dilakukan pada awal tahun 2013, penjualan neto konsolidasian dan total laba komprehensif konsolidasian untuk tahun 2013 masing-masing menjadi Rp 11.935.295 dan Rp 290.301.
From the date of acquisition, MTS, PMMN dan PMM has contributed Rp 43,151, Rp 9,466 and Rp 10,047, respectively to consolidated comprehensive income for the year ended December 31, 2013. If the acquisition had taken place at the beginning of the year 2013, the consolidated net sales and consolidated total comprehensive income for the year ended December 31, 2013 would have become Rp 11,935,295 and Rp 290,301, respectively.
Goodwill sebesar Rp 202.880 mencerminkan nilai sinergi yang diharapkan timbul dari akuisisi tersebut dan daftar pelanggan, yang tidak diakui secara terpisah.
Goodwill of Rp 202,880 comprises the value expected from the synergies arising from the acquisition and customer list, which is not separately recognized.
99
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
38. SUBSEQUENT EVENT
PT Perdana Entitas Anak
Mulia
Makmur
(PMM),
PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Subsidiary
Berdasarkan perjanjian kredit perubahan ke-5 antara PMM dengan PT CIMB Niaga Tbk tanggal 6 Januari 2014, PMM melepas jaminan berupa Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2844 atas nama PMM, terletak di Ruko Mangga Dua Square blok D-29, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara dan mengikat jaminan baru berupa deposito berjangka sebesar Rp 8.485.
Based on addendum of the credit agreement 5th between PMM and PT CIMB Niaga Tbk, dated January 6, 2014, PMM disposed of collateral such as land and buildings Certificates of Building Rights on Land (HGB) No.. 2844 on behalf of PMM, located in the Mangga Dua Square commercial block D-29, Ancol, Pademangan, North Jakarta and binding guarantee of a new form of time deposits of Rp 8.485.
PT Excel Entitas Anak
PT Excel Utama Indonesia (EUI), Subsidiary
Utama
Indonesia
(EUI),
Pada tanggal 21 Februari 2014, EUI, Entitas Anak telah melakukan pelunasan atas hutang bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk atas fasilitas PPL senilai Rp 75.000.
On February 21, 2014, EUI, Subsidiary has repaid the bank loans obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk amounting to Rp 75,000.
Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak
The Company Subsidiary
Pada tanggal 19 Maret 2014, Perusahaan dan TS mendapatkan persetujuan perpanjangan tanggal jatuh tempo atas fasilitas perbankan yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia hingga tanggal 23 Mei 2014.
On March 19, 2014, the Company and TS acquire extension approval of maturity date on banking facility obtain from PT Bank DBS Indonesia until May 23, 2014.
39. REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
PT
Telesindo
Shop
Accounts in the statement of cash flow for the year ended December 31, 2012 have been reclassified to conform with the presentation of the statement of cash flow for the year ended December 31, 2013. The objective of this reclassification also in order to present more relevant information. The detail of the accounts reclassification are as follows:
Dari Akun / From Account
Ke Akun / To Account
Jumlah / Total
Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensive Income Beban promosi lainnya / Other promotion expenses
(TS),
39. FINANCIAL STATEMENT RECLASSIFICATION
Akun pada laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Reklasifikasi akun ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih jelas dan relevan. Rincian reklasifikasi akun tersebut adalah sebagai berikut: Keterangan / Description
and
Pendapatan usaha lainnya - bersih / Beban penjualan / Selling expenses
Other operating income
Penerimaan kas operasi lainnya / Receipt form other operating
Aktivitas Investasi / Investing Activities
Aktivitas Operasi / Operating Activities
1.135
Penempatan pada deposito dan bank garansi / placement in time deposits and bank guarantee
Aktivitas Investasi / Investing Activities
Aktivitas Investasi / Investing Activities
(15)
(18.505)
Laporan Arus Kas/ Statements of Cash Flows
100
The consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
40. PENERBITAN KEUANGAN
40. REVISED FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
REVISI
STANDAR
AKUNTANSI
Standar dan Interpretasi Akuntansi Keuangan baru ataupun revisi yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI yang akan berlaku atas laporan keuangan dengan laporan tahunan yang dimulai dari atau setelah tanggal 1 January 2014 adalah sebagai berikut:
Revised and new Financial Accounting Standards and Interpretations issued by DSAK-IAI which will be applicable to financial statements with annual period beginning on or after January 1, 2014 are summarized as follows:
Berlaku efektif 1 Januari 2014:
Effective January 1, 2014:
-
Pengalihan Aset dari Pelanggan.
:
ISAK No. 27
:
-
Transfer of Assets from Customers.
-
Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas.
:
ISAK No. 28
:
-
Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments.
-
Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Dalam Tahap Produksi Pada Tambang Terbuka.
:
ISAK No. 29
:
-
Striping Cost In The Production Phase Of Surface Mine.
Berlaku efektif 1 Januari 2015:
Effective January 1, 2015:
-
Penyajian Laporan Keuangan
:
PSAK No. 1 (Revisi / Revised 2013)
:
-
Presentation of Financial Statements
-
Laporan Keuangan Tersendiri
:
PSAK No. 4 (Revisi / Revised 2013)
:
-
Separated Financial Statements
-
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
:
PSAK No. 15 (Revisi / Revised 2013)
:
-
Investment Ventures
-
Imbalan Kerja
:
PSAK No. 24 (Revisi / Revised 2013)
:
-
Employee Benefits
-
Laporan Keuangan Konsolidasian
:
PSAK No. 65
:
-
Consolidated Financial Statements
-
Pengaturan Bersama
:
PSAK No. 66
:
-
Joint Arrangements
-
Pengungkapan dalam Entitas Lain
:
PSAK No. 67
:
-
Disclosure of Interest in Other Entities
-
Pengukuran Nilai Wajar
:
PSAK No. 68
:
-
Fair Value Measurement
-
Pencabutan PSAK No. 33
:
PPSAK No. 12
:
-
Withdrawal PSAK No. 33
Kepentingan
Manajemen sedang mengevaluasi Standar dan Interpretasi yang direvisi serta yang baru tersebut dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terhadap laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
in
Associates
and
Joint
Management is currently evaluating the revised and new standards and interpretations and has not yet determined the effects on the Company and Subsidiary’s financial statements.
101