PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Mata Uang Indonesia)
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 30 Juni 2015 Dan 2014 (Mata uang Indonesia)
DAFTAR ISI Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8 - 89
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
30 Juni 2015
31 Desember 2014
ASET ASET LANCAR 2g,2h,2i,3, Kas dan bank
4,33,35,36b
949.397
637.739
103.022 1.716.451
160.508 1.481.873
137.421
383.197
1.707.508
948.683
2g,2h,3, Piutang usaha
5,33,35,36b
Pihak berelasi Pihak ketiga
2f,32 2g,2h,3,6
Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan
35,36b 2j,8
Pajak dibayar di muka
2q,18a
95.620
4.067
Biaya dibayar di muka
7
132.458
31.788
Uang muka
9 -
21.664
624.576
771.358
5.466.453
4.440.877
2q,3,18c
10.250
8.815
2l,2m,3,11
164.463
144.647
2d,3,12
566.278
202.880
1.750
1.750
141.224
218.575
883.965
576.667
6.350.418
5.017.544
Pihak berelasi
2f,32
Pihak ketiga Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Goodwill Investasi pada entitas asosiasi Aset lain-lain
2k,10 2g,2h,13,35,36b
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
30 Juni 2015
31 Desember 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek
2g,3,14,35,36c
614.740
1.724.433
-
78.250
394.248
594.745
-
15.400
35.966
10.194
2q,3,18b
78.413
28.524
2g,3,16,35,36c
15.515
2.228
2g,3,19,35,36c
5.553
7.460
2g,3,17,35,36c
3.284
4.356
1.147.719
2.465.590
2g,3,19,35,36c
2.523.222
15.782
2g,3,17,35,36c
2.217
808
2o,3,20
41.930
36.193
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.567.369
52.783
JUMLAH LIABILITAS
3.715.088
2.518.373
2g,3, Utang usaha
15,33,35,36c
Pihak berelasi
2f,32
Pihak ketiga Utang lain-lain
2g,3,33,35,36c
Pihak berelasi
2f,32
Pihak ketiga Utang pajak Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Utang angsuran pembelian aset tetap
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Utang angsuran pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
30 Juni 2015
31 Desember 2014
EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Modal dasar – 16.000.000.000 saham pada pada tanggal 30 Juni 2015 31 Desember 2014 Modal ditempatkan dan disetor penuh – 7.120.095.917 saham pada pada tanggal 30 Juni 2015 dan 7.042.052.117 saham pada tanggal 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor – bersih
21
712.010
704.205
2s,22
964.114
947.725
26
40
5.600
1.600
952.172
844.846
2.633.922
2.498.416
1.408
755
2.635.330
2.499.171
6.350.418
5.017.544
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya
23
Belum ditentukan pengunaannya Sub-jumlah Kepentingan Non-pengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2015
2014
PENDAPATAN BERSIH
2p,25
9.071.386
6.313.433
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2p,26
(8.550.413)
(5.957.125)
520.973
356.308
LABA KOTOR Beban umum dan administrasi
2p,27
(158.955)
(106.040)
Beban penjualan
2p,27
(36.923)
(27.964)
Pendapatan usaha lainnya - bersih
2p,28
21.785
27.102
346.880
249.406
LABA USAHA
Penghasilan keuangan
2p,29
6.620
13.467
Beban keuangan
2p,30
(108.368)
(58.237)
245.132
204.636
(62.401)
(51.780)
-
-
(62.401)
(51.780)
182.731
152.856
(23)
-
182.708
152.856
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
2q,18c
Kini Tangguhan JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN – BERSIH LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran laporan keuangan JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2015
2014
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN – DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk
182.522
152.805
209
51
182.731
152.856
182.508
152.805
200
51
182.708
152.856
Saham dasar
26
27
Saham dilusian
25
26
Kepentingan non-pengendali JUMLAH JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN – DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali JUMLAH LABA BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2r,31
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Saldo Laba
Tambahan Modal Disetor
Modal Saham
Saldo 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Kepentingan NonPengendali
Jumlah
Jumlah Ekuitas
547.251
297.679
-
600
540.971
1.386.501
211
1.386.712
90.832
190.707
-
-
-
281.539
-
281.539
Laba komprehensif 2014 (enam bulan)
-
-
-
-
152.805
152.805
51
152.856
Pembentukan cadangan
-
-
-
1.000
(1.000)
-
-
-
Saldo 30 Juni 2014
638.083
488.386
-
1.600
692.776
1.820.845
262
1.821.107
Saldo 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
704.205
947.725
40
1.600
844.846
2.498.416
755
2.499.171
7.805
16.389
-
-
-
24.194
-
24.194
Dividen tunai
-
-
-
-
(71.196)
(71.196)
-
(71.196)
Dampak akuisisi entitas anak
-
-
-
-
-
-
453
453
Pembentukan cadangan
-
-
-
4.000
(4.000)
Laba bersih tahun 2015 (enam bulan)
-
-
-
-
182.522
182.522
209
182.731
Pendapatan komprehensif lainnya tahun berjalan
-
-
(14)
-
-
(14)
(9)
(23)
712.010
964.114
26
5.600
952.172
2.633.922
1.408
2.635.330
Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran
Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran
Saldo 30 Juni 2015
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2015
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas untuk beban usaha Pembayaran pajak penghasilan badan
8.901.427
6.497.297
(9.419.539)
(6.652.066)
(320.248)
(151.633)
(45.826)
(56.896)
Penerimaan kas operasi lainnya
8.845
27.246
Penerimaan penghasilan keuangan
6.620
13.467
Pembayaran beban keuangan
(108.368)
(58.237)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(977.089)
(380.822)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pencairan pada deposito dan bank garansi Penempatan pada deposito dan bank garansi Perolehan investasi entitas anak Penurunan (kenaikan) piutang kepada pihak berelasi Penurunan piutang lain-lain
5.014
-
(9.537)
(11.054)
173.578
-
(96.334) (404.000)
(36.419)
-
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(161.384)
245.776
-
(85.503)
(208.857)
809.370
474.497
1.542.439
-
16.390
190.708
7.804 (71.196)
90.832
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank jangka pendek Penerimaan utang bank jangka panjang Penambahan agio saham dari pelaksanaan waran Penambahan kenaikan modal saham melalui pelaksanaan waran Pembayaran dividen kepada pemegang saham Pembayaran utang angsuran pembelian aset tetap Pembayaran utang bank jangka panjang
(3.302)
(6.017) -
Penerimaan utang lain-lain
(371.188) 3.241
Pembayaran utang bank jangka pendek
(584.782)
(146.363)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
1.348.776
603.657
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
286.184
13.978
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
637.739
492.915
25.474
-
949.397
506.893
Kas Dan Bank Entitas Anak Saat Akuisisi KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
-
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris David, S.H., No. 62 tanggal 25 Juni 2008. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU 41619.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 77, tanggal 23 September 2008. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 199 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., pada tanggal 23 Oktober 2014, antara lain mengenai jumlah, masa jabatan serta tugas dan wewenang Direksi, serta jumlah dan masa jabatan Komisaris. Akta ini telah menerima Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-08699.40.21.2014 tanggal 20 November 2014. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Perdagangan telepon selular dan aksesoris. Perdagangan voucher isi ulang pulsa telepon selular. Perdagangan kartu telepon prabayar dan pasca bayar. Pengadaan jasa konten telepon selular. Pengadaan jasa reparasi telepon selular.
Kantor Pusat Perusahaan terletak di Telesindo Tower, Jln. Gajah Mada No. 27A, Jakarta Barat. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada Januari 2009. Entitas Induk Perusahaan adalah PT Upaya Cipta Sejahtera. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Tiphone Mobile Indonesia (TMI). b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 198 dan 199 tanggal 23 Oktober 2014, akta ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-08699.40.21.2014 tertanggal 20 November 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : :
Hengky Setiawan Ferry Setiawan Mustapa Wangsaatmadja Lukman Hadikusumo Achmad Herlanto Anggono Direksi
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Tan Lie Pin Meijaty Jawidjaja Andry Ryanto Rukmono Cahyadi
8
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan) Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: Lukman Hadikusumo : Erry Firmansyah : Muhammad Noer Qomari
Adapun susunan unit audit internal Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: Erwin Gunawan Tjandra : Susworo
Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (namun tidak termasuk Komisaris Independen). Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 2014 Dewan Komisaris
7.274
Dewan Direksi Jumlah
5.378
5.571
4.940
12.845
10.318
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014, jumlah karyawan tetap pada Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut: 2015 Perusahaan Entitas Anak Jumlah
2014
118 3.642 3.760
146 3.779 3.925
c. Penawaran Umum Saham Perusahaan 1. Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui surat No. S-13982/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 1.350.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham serta harga penawaran Rp 310 (nilai penuh) per saham dan waran seri I sejumlah 1.323.000.000 saham. Penawaran Umum Efek Perusahaan dimulai pada tanggal 2 Januari 2012 dan ditutup pada tanggal 5 Januari 2012, dengan struktur penawaran umum sebagai berikut: Jumlah saham yang ditawarkan: Sebanyak 1.350.000.000 Saham Biasa Atas Nama. Rasio saham dibandingkan waran: 50 : 49.
9
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan) Persentase Penawaran Umum: 25,23% dari Modal Disetor setelah Penawaran Umum. Nilai Nominal: Rp 100 (nilai penuh). Harga Penawaran: Rp 310 (nilai penuh). Jumlah Penawaran Umum: Rp 418.500.000.000 (nilai penuh). 2. Berdasarkan Akta No. 161 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., tanggal 24 Juni 2014, Perusahaan akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT-HMETD) maksimal sebesar 10% dari jumlah saham yang beredar atau 638.051.347 lembar. Pada tanggal 15 September 2014, Perusahaan melalui surat No. 0160/LGL-SX/TMI/IX/2014 melaporkan keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik terkait: -
-
Pada tanggal 11 September 2014, PT PINS Indonesia (PINS) telah melakukan perjanjian jual beli saham Perusahaan dengan pemegang saham berikut: Boquete Group SA, Interventures Capital Pte. Ltd., PT Sinarmas Asset Management dan Top Dollar Investment Ltd. Saham yang diperjualbelikan sejumlah total 1.116.589.900 saham dengan nilai total Rp 876.702. Pada tanggal 18 September 2014, PINS telah melakukan eksekusi atas PMT-HMETD Perusahaan sebanyak 638.051.347 saham dengan nilai pelaksanaan sebesar Rp 812,22 (nilai penuh) per saham dengan total Rp 518.238.
Pada tanggal 18 September 2014, PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek melalui surat No. 463/SG-CA/BEI-TELE/IX/2014 melaporkan kepada PT Bursa Efek Indonesia tentang pelaksanaan PMT-HMETD sebanyak 638.051.347 lembar saham. d. Struktur Entitas Anak Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, entitas anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Tempat Kedudukan
Bidang Usaha
Tahun Beroperasi Komersial
Persentase Kepemilikan Efektif
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
2015
2014
2015
2014
Kepemilikan Langsung PT Telesindo Shop
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 3-3A, Jakarta, 11160
Perdagangan
2001
99,95%
99,95%
2.662.434
1.906.606
PT Excel Utama Indonesia
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 2D, Jakarta, 10120
Perdagangan
2008
99,90%
99,90%
124.155
195.168
PT Setia Utama Services
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 1C, Jakarta, 10120
Jasa service
2010
99,00%
99,00%
1.178
1.346
PT Setia Utama Media Aplikasi
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 1B, Jakarta, 10120
Jasa Konten
2011
99,90%
99,90%
3.582
3.698
10
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak (lanjutan)
Entitas Anak
Tempat Kedudukan
Bidang Usaha
Tahun Beroperasi Komersial
Persentase Kepemilikan Efektif
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
2015
2014
2015
2014
PT Mitra Telekomunikasi Selular
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 1B, Jakarta, 10120
Perdagangan
2009
99,99%
99,99%
158.729
488.314
PT Poin Multi Media Nusantara
Istana Pasteur Regency CRA No. 33, Bandung
Perdagangan
2013
99,99%
99,99%
477.977
361.232
Telesindo Tower, Jln. Gajah Mada No. 27A, Jakarta
Perdagangan
2010
99,99%
99,99%
1.443.331
1.003.810
Pusat Niaga Roxy Mas Blok. B.1 No.9 Jl.KH.Hasyim Ashari 125, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat 10150
Perdagangan
2002
99,50%
-
823.402
-
Jasa Konten
Belum beroperasi
51%
51%
2.500
2.500
Perdagangan
2014
80%
80%
4.457
4.952
PT Perdana Mulia Makmur
PT Simpatindo Multi Media
Kepemilikan Tidak Langsung PT SUMA Aplikasi Market
Telesindo Shop (M) Sdn, Bhd
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 2A, Jakarta, 10120 1/64 D off Jalan Putra 5330, Kuala Lumpur, Malaysia
Pendirian Entitas Anak Telesindo Shop (M) Sdn Bhd (TSM) Berdasarkan Akta Syarikat Malaysia tahun 1965 tanggal 8 Oktober 2013 dengan Pendaftaran No. 1065432-W, PT Telesindo Shop (TS), entitas anak, telah membentuk Telesindo Shop (M) Sdn. Bhd. (TSM) yang beroperasi di Malaysia. Modal saham TSM telah ditempatkan secara penuh pada tanggal 23 Mei 2014. TS memiliki kepemilikan 80% di TSM. Akusisi Entitas Anak PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 23 tanggal 9 Juli 2013, para pemegang saham MTS menyetujui penjualan 1.499 lembar saham, mewakili 99,93% pemilikan saham, yang dimiliki oleh PT Gemilang Selular Multimedia, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga transaksi yang disetujui adalah Rp 1.499.
11
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak (lanjutan) Akusisi Entitas Anak (lanjutan) PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) (lanjutan) Akta ini menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10.30191 tanggal 22 Juli 2013. Pembelian saham MTS dari PT Gemilang Selular Multimedia dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 3.738. Berdasarkan Akta Notaris Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 55 tanggal 23 Juli 2013, MTS mengubah anggaran dasarnya, salah satu isinya peningkatan modal disetor, sehingga Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 99,9%. Akta ini sudah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-45811.AH.01.02 tahun 2013 pada tanggal 30 Agustus 2013. PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 30 tanggal 5 Agustus 2013, para pemegang saham PMMN menyetujui penjualan 199.998 lembar saham mewakili 99,99% pemilikan saham, yang dimiliki oleh PT Cakrawala Bintang Negara, Tn. Kurnia Jaya dan Tn. Charli Nagar, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga transaksi yang disetujui adalah Rp 45.000. Akta ini telah menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10.39809 tanggal 25 September 2013. Pembelian saham PMMN dari PT Cakrawala Bintang Negara, Tn. Kurnia Jaya dan Tn. Charli Nagar dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 22.989. PT Perdana Mulia Makmur (PMM) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Perdana Mulia Makmur (PMM), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 2 Oktober 2013, para pemegang saham PMM menyetujui penjualan 35.999 lembar saham mewakili 99,99% pemilikan saham yang dimiliki oleh PT Aneka Jaya Kencana, Tn. Ardiansyah dan Tn. Hian Tian Alias Sofian, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga beli yang disetujui adalah Rp 219.999. Akta ini telah menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1043593 tanggal 23 Oktober 2013. Pembelian saham PMM dari PT Aneka Jaya Kencana, Tn. Ardiansyah dan Tn. Hian Tian Alias Sofian dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 176.153. PT Excel Utama Indonesia (EUI) Sehubungan dengan pengakhiran kerjasama PT Excel Utama Indonesia, entitas anak, (EUI) dengan PT XL Axiata Tbk (XL) sebagaimana tertuang dalam surat tanggal 23 September 2014 (lihat Catatan 34), EUI yang sebelumnya bergerak dalam bidang perdagangan produk (pulsa) XL akan merubah bidang usahanya. Manajemen berkeyakinan bahwa usaha yang akan dijalankan di masa yang akan datang dapat melanjutkan kelangsungan usaha sehingga tidak terdapat permasalahan atas kelangsungan hidup EUI.
12
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak (lanjutan) Akusisi Entitas Anak (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Simpatindo Multi Media (SMM), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Yuli Kristi, SH., M.Kn., No. 14 tanggal 22 Januari 2015 juncto Akta Notaris Jimmy Tanal SH., M.Kn sebagai pengganti dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid SH., M.Kn., No. 115 tanggal 24 Maret 2015, para pemegang saham SMM menyetujui penerbitan 50.000 lembar saham baru SMM yang mewakili 99,5% pemilikan saham dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam SMM, melalui exercise warrant. Akta ini telah menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-0785749.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 14 April 2015. Akuisisi saham SMM dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 363.398. e. Faktor Musiman dalam Operasi Perusahaan dan entitas anaknya mengalami lonjakan permintaan pada bulan tertentu seperti menjelang perayaan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Imlek. 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama disebut sebagai “Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, kecuali penerapan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
13
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian. c. Pencabutan dan Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Berikut ini adalah ISAK baru dan Pencabutan PSAK (PPSAK) yang wajib berlaku untuk periode pelaporan yang dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014: -
-
ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas ISAK No. 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka PPSAK No. 12: Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
Grup telah mengevaluasi bahwa penerbitan ISAK baru dan PPSAK di atas tidak menimbulkan dampak yang material terhadap laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. d. Dasar Konsolidasi (i) Entitas Anak Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) di mana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode di mana pengendalian masih berlangsung. Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Beban akuisisi terkait dibebankan pada saat terjadinya. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pada pihak yang diakuisisi, Grup mengakui kepentingan nonpengendali sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
14
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Dasar Konsolidasi (lanjutan) (i) Entitas Anak (lanjutan) Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian Grup atas aset bersih yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Transaksi antar Perusahaan, saldo dan keuntungan dan kerugian antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi antar Grup. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup. (ii) Kepentingan Non-pengendali Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki sepenuhnya diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika itu mengakibatkan saldo defisit. Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan non-pengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas Grup. Untuk pembelian dari kepentingan non-pengendali, selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas jumlah tercatat asset bersih entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan atas transaksi dengan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas. Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan jumlah tercatat tersebut diakui dalam laba rugi. Jumlah tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi. e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (i) Mata Uang Fungsional dan Penyajian Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah, sedangkan entitas anak dan entitas lainnya di dalam Grup menentukan mata uang fungsionalnya sendiri, dan pos-pos dalam laporan keuangan masing-masing entitas diukur dengan menggunakan mata uang fungsional tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Laporan keuangan dari operasi luar negeri dijabarkan dari mata uang fungsional ke dalam Rupiah dan perbedaan kurs yang dihasilkan disajikan dalam “pendapatan komprehensif lain – selisih kurs penjabaran laporan keuangan” pada bagian ekuitas sampai pelepasan investasi neto.
15
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) (ii) Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke mata uang mata uang fungsional dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku saat itu. Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur berdasarkan nilai historis tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs yang timbul atas penyelesaian pos-pos moneter dan penjabaran kembali pospos moneter diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan, secara langsung atau tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 32 atas laporan keuangan konsolidasian. g. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, yang sesuai. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan dan jika diperbolehkan dan sesuai, serta mengevaluasinya pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diakui apabila Grup memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal transaksi yaitu tanggal di mana Grup berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (fair value through profit or loss) (FVTPL). Adapun aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya langsung dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
16
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) Setelah pengakuan awal, pengukuran aset keuangan tergantung pada bagaimana aset keuangan tersebut dikelompokkan. Aset keuangan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori sebagai berikut: (i) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti mempertimbangkan bahwa aset keuangan atau liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar sebagaimana didokumentasikan di dalam manajemen risiko atau strategi investasi Grup) untuk diukur pada kelompok ini. Aset keuangan dalam kelompok ini selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut (termasuk bunga dan dividen) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (loans and receivables) merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain. (iii) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telat ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini. (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijuat (available for sale) adalah aset keuangan nonderivatif yang tidak dikelompokkan ke dalam tiga kategori di atas. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual selanjutnya diukur pada nilai wajar. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui sebagai pendapatan komprehensif, kecuali kerugian akibat penurunan nilai atau perubahan nilai tukar dan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus disajikan sebagai penyesuaian reklasifikasi dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini. Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Grup telah, secara substansial, mentransfer aset keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain.
17
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Liabilitas Keuangan Grup mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Ketika liabilitas keuangan yang ada saat ini diganti atau dimodifikasi oleh pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, perubahan atau modifikasi tersebut diakui sebagai penghentian pengakuan liabilitas lama dan pengakuan liabilitas baru di mana selisih yang timbul antara jumlah tercatat dari masing-masing liabilitas diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar dan utang angsuran pembelian aset tetap. Utang bank Utang bank pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi yang terjadi. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selisih antara hasil yang diterima (setelah dikurangi biaya transaksi) dengan nilai penyelesaian pinjaman diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Utang usaha dan lain-lain Utang usaha dan lain-lain pada awalnya diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penawaran pasar untuk aset dan harga yang ditawarkan atas liabilitas yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya tanpa dikurangi biaya transaksi.
18
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Grup dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang memiliki pengetahuan memadai dan berkeinginan, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto atau model penetapan harga opsi. h. Penurunan Nilai Aset Keuangan Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai. (i) Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi,
kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, terlepas aset tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. (ii) Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan, investasi dalam
instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal dicatat pada biaya perolehan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan. (iii) Untuk kelompok aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif atas aset
keuangan yang tersedia untuk dijual yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasikan dari ekuitas ke laba rugi komprehensif konsolidasian merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi komprehensif konsolidasian. i. Kas dan Bank Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya.
19
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini, di mana ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di mana pendapatan terkait diakui. Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masingmasing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi. Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi bersih, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut. k. Investasi Pada Entitas Asosiasi Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan atau entitas anak mempunyai pengaruh signifikan, biasanya mempunyai kepemilikan saham antara 20% sampai dengan 50%. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi termasuk goodwill yang teridentifikasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, penerimaan dividen dari investee dan dikurangi dengan kerugian penurunan nilai sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan jumlah kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi, disesuaikan jika diperlukan, untuk menjamin konsistensi kebijakan akuntansi dengan yang digunakan oleh Grup. l. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset terdiri dari harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Biaya pengurusan legal awal untuk hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya yang berkaitan dengan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau manfaat ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
20
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Aset Tetap (lanjutan) Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Grup dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada tahun di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut : Aset
Tahun 20 8 4
Bangunan Kendaraan Peralatan kantor
Nilai residu, masa manfaat ekonomi dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir tahun keuangan atas pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi yang berlaku prospektif. Jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali jika jumlah tercatat aset lebih besar dari jumlah yang dapat terpulihkan tersebut. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal aset tersebut siap digunakan. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.
21
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa jumlah tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. n. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan sewa atau mengandung sewa dilakukan berdasarkan substansi dari perjanjian pada tanggal awal sewa dan hasil evaluasi apakah 1) pemenuhan perjanjian tersebut bergantung pada penggunaan suatu aset atau sekelompok aset dan 2) perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Ketika sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka suatu sewa diklasifikasi sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan metode garis lurus selama masa sewa. o. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Grup menyediakan liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003. Tidak ada pendanaan yang telah dibuat untuk program imbalan pasti ini. Grup juga mengakui liabilitas dan beban ketika karyawan telah memberikan jasa dan Grup memperoleh manfaat ekonomi yang timbul dari layanan tersebut.
22
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan) Perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui Grup dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diamortisasi sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode ratarata sampai imbalan tersebut menjadi hak. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang atas penjualan barang dari aktivitas normal Grup. Pendapatan disajikan setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon serta setelah eliminasi pendapatan intra Grup. Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tertentu berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui: i. Pendapatan dari penjualan voucher, kartu perdana dan handphone Pendapatan dari penjualan voucher, kartu perdana dan handphone diakui pada saat risiko dan hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Hal ini terjadi pada saat barang dikirimkan dan pelanggan telah menerima barang. ii. Pendapatan komisi dan jasa perbaikan Pendapatan komisi dan jasa perbaikan diakui pada saat jasa telah diberikan. iii. Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
q. Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan terdiri dari jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian yang diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain, diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas.
23
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Pajak Penghasilan (lanjutan) i. Pajak penghasilan kini Pajak terutang kini didasarkan pada laba kena pajak tahun berjalan. Pendapatan kena pajak berbeda dari laba yang dilaporkan dalam masing-masing laporan laba rugi komprehensif perusahaan dalam Grup karena tidak termasuk pos-pos dari pendapatan atau beban yang dapat dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun lainnya dan selanjutnya tidak termasuk pos-pos yang tidak dapat dikenakan pajak atau dikurangkan dari pajak. Liabilitas pajak kini masing-masing entitas di dalam Grup dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul. ii. Pajak penghasilan tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan konsolidasian. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari (a) pengakuan awal goodwill; atau (b) pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang (i) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan (ii) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan, dan rugi fiskal belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang (a) bukan transaksi kombinasi bisnis dan; (b) tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan jumlah tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, (a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan (b) aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan Grup diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/atau, jika Grup mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.
24
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba bersih selama periode dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung manakala Perusahaan memiliki instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. s. Tambahan Modal Disetor – Bersih Tambahan modal disetor merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi efek ekuitas. Biaya emisi efek ekuitas merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan efek ekuitas sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK. Biaya-biaya seperti biaya pencatatan saham di bursa atas saham yang sudah beredar, biaya yang berkaitan dengan dividen saham atau pemecahan saham dan biaya lain yang tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan efek ekuitas, dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kombinasi usaha entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode pooling of interest. Selisih antara harga transfer dengan nilai tercatat aset bersih yang diperoleh dicatat sebagai bagian dari "Tambahan modal disetor". t. Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk akun-akun yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. 3. PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada setiap akhir periode pelaporan. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada tahun berikutnya. Pertimbangan yang Dibuat dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, selain yang telah tercakup dalam estimasi, yang memiliki dampak signifikan atas jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah terpenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g atas laporan keuangan konsolidasian.
25
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Pertimbangan yang Dibuat dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 18b dan 18c laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum dikompensasi sejauh besar kemungkinan bahwa laba fiskal akan tersedia untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Penentuan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari manajemen. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Masa manfaat Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun, suatu kisaran yang umumnya diperkirakan dalam industri sejenis. Perubahan dalam pola pemakaian dan tingkat perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis serta nilai sisa aset dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah/direvisi. Jumlah tercatat aset tetap Grup pada tanggal laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian.
26
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Penilaian penurunan untuk aset non-keuangan, selain goodwill dilakukan ketika indikator penurunan nilai tertentu yang hadir. Sedangkan untuk goodwill, pengujian penurunan nilai wajib dilakukan minimal setiap tahun terlepas dari apakah atau tidak ada indikasi penurunan nilai. Menentukan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut. Setiap perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar material dapat mempengaruhi penilaian nilai dipulihkan dan kerugian penurunan nilai yang dihasilkan bisa memiliki dampak material terhadap hasil usaha. Jumlah tercatat aset tetap dan goodwill pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 diungkapkan di dalam Catatan 11 dan 12 atas laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan jumlah yang diestimasi diperlakukan sesuai dengan kebijakan sebagaimana diatur dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara manajemen Grup berpendapat bahwa asumsi yang digunakan adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dari hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan secara material dapat mempengaruhi perkiraan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan beban imbalan kerja karyawan. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang Grup diungkapkan pada Catatan 20 atas laporan keuangan konsolidasian. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilainya setiap tahun. Jumlah tercatat goodwill Grup pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 diungkapkan di dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian.
4. KAS DAN BANK 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Kas Rupiah Ringgit
305.625 25
302.995 115
Sub-jumlah
305.650
303.110
27
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN BANK (lanjutan) 30 Juni 2015 Bank Rupiah PT Bank Mayapada Internasional, Tbk. The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd, cabang Jakarta PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta BPD Kaltim PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mega Tbk. PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lainnya (dibawah Rp 100)
31 Desember 2014
250.312
-
187.725 61.488 51.590 30.202 27.448 6.480 5.553 5.007 1.854 1.383 1.172 719 694 522 316 306 186 115 114 143
4.861 100.077 53.412 124 82.374 12.604 6.718 9.530 1.154 3.463 34 25.958 186 26.082 287 23
7.783 2.286 138
7.386 89
211
267
Sub-jumlah
643.747
334.629
Jumlah
949.397
637.739
Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank, cabang Jakarta PT Bank Central Asia Tbk Lainnya (dibawah Rp 100) Ringgit Malaysia Malayan Banking Berhad
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat saldo kas dan bank yang ditempatkan kepada pihak berelasi.
28
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Pihak berelasi (lihat Catatan 32) PT Setia Utama Towerindo
103.022
160.508
Pihak ketiga
1.716.451
1.481.873
Jumlah
1.819.473
1.642.381
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Rupiah
1.818.702
1.641.523
Ringgit
771
858
Jumlah
1.819.473
1.642.381
Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Belum jatuh tempo
31 Desember 2014
937.683
843.255
Kurang dari 30 hari
507.992
431.034
31 sampai 60 hari
251.299
207.235
61 sampai 90 hari
88.659
35.627
Lebih dari 90 hari
33.840
125.230
1.819.473
1.642.381
Lewat jatuh tempo
Jumlah
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas akun piutang usaha dari pihak ketiga. Pada tanggal 30 Juni 2015, piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lihat Catatan 14).
29
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA 30 Juni 2015 PT Prima Langgeng Towerindo
31 Desember 2014
109.300
-
Telesindo Shop Pte, Ltd.
1.888
-
PT Unggul Makmur Bersama
1.000
-
Karyawan
971
506
PT Pulsa Inti Nasional
647
1.039
-
334.386
Lain-lain
23.615
47.266
Jumlah
137.421
383.197
PT Gemilang Selular Multimedia
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas piutang. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat piutang lain-lain yang dijaminkan.
7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 30 Juni 2015 Sewa
31 Desember 2014
37.381
23.741
2.142
1.728
402
971
Operasional
34.055
32
Lain-lain
58.478
5.316
Jumlah
132.458
31.788
Asuransi Iklan
8. PERSEDIAAN 30 Juni 2015 Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Suku cadang Jumlah
31 Desember 2014
1.141.800
680.009
565.077
268.039
631
635
1.707.508
948.683
Pada tanggal 30 Juni 2015, persediaan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan PT Bank BCA Syariah (lihat Catatan 14).
30
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PERSEDIAAN (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2015 persediaan telah diasuransikan terhadap seluruh risiko yang menyebabkan kerusakan kepada PT ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Wahana Tata, PT Lippo General Insurance Tbk, PT Asuransi MSIG Indonesia, dan PT Asuransi Astra Buana dengan nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp 1.163.130. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan telah diasuransikan terhadap seluruh risiko yang menyebabkan kerusakan kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Sinar Mas Syariah dan PT Asuransi Mitra Maparya, pihak ketiga, dengan nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp 900.250. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin timbul. Berdasarkan penelaahan manajemen Grup, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 sehingga tidak diperlukan adanya penyisihan atas penurunan nilai persediaan.
9. UANG MUKA Akun ini merupakan uang muka atas pembelian telepon selular dan pulsa kepada pemasok yang dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Pihak berelasi (lihat Catatan 32) PT Setia Utama Towerindo
-
21.664
PT Telekomunikasi Selular
327.674
231.804
Shenzen Esure Technology
59.235
59.235
Shenzen Kenxinda Technology Co. Ltd.
56.022
76.055
Megafone Ltd.
53.461
76.997
Commtiva Technology limited
25.351
192.751
Blaupunkt Communication Ltd.
23.272
-
HTC Corporation Ltd.
12.018
134.516
Pihak ketiga
Kendaraan Lain-lain Jumlah
1.017
-
66.526
-
624.576
793.022
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Akun ini merupakan penyertaan saham pada PT Unggul Makmur Bersama kepemilikan sebesar 25%. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2015, PT Unggul Makmur Bersama belum memulai aktivitas usahanya.
31
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 2015 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Tanah
8.320
49
-
-
8.369
Bangunan
102.501
281
-
-
102.782
Kendaraan
54.863
13.077
5.036
-
62.904
Peralatan kantor
48.925
35.687
5.399
-
79.213
214.609
49.094
10.435
-
253.268
Bangunan
13.502
2.597
-
-
16.099
Kendaraan
25.843
7.056
2.691
-
30.208
Peralatan kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan
30.617
16.264
4.383
-
42.498
69.962
25.917
7.074
-
88.805
Nilai Buku Bersih
144.647
Jumlah Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung
164.463
2014 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Tanah
9.669
-
1.349
-
8.320
Bangunan
93.165
4.447
4.211
9.100
102.501
Kendaraan
55.118
1.734
1.989
-
54.863
Peralatan kantor
40.253
8.672
-
-
48.925
198.205
14.853
7.549
9.100
214.609
9.100
-
-
(9.100)
-
207.305
14.853
7.549
-
214.609
Bangunan
8.687
5.384
569
-
13.502
Kendaraan
20.063
6.694
914
-
25.843
Peralatan kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan
22.368
8.249
-
-
30.617
51.118
20.327
1.483
-
69.962
Nilai Buku Bersih
156.187
Sub-jumlah
Aset dalam penyelesaian Bangunan Jumlah Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung
144.647
* termasuk didalamnya dampak akuisisi entitas anak
32
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan) Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014, jumlah beban depresiasi masing-masing Rp 12.399 dan Rp 9.773 (lihat Catatan 27). Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, aset tetap berupa kendaraan dan bangunan telah diasuransikan melalui PT Central Sejahtera Insurance, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, terhadap seluruh risiko dengan total pertanggungan masing-masing sebesar Rp 97.859. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap
31 Desember 2014
5.014
8.481
(3.444)
(6.066)
1.570
2.415
Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 28)
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, sebagian tanah dan bangunan tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk, dan sebagian aset tetap kendaraan dijaminkan ke utang angsuran pembelian aset tetap (lihat Catatan 17 dan 19).
12. GOODWILL Nama Entitas Anak
Bulan Perolehan
PT Mitra Telekomunikasi Selular
Jul-13
PT Poin Multi Media Nusantara
30 Juni 2015 3.738
31 Desember 2014 3.738
Agust-13
22.989
22.989
PT Perdana Mulia Makmur
Okt-13
176.153
176.153
PT Simpatindo Multi Media
Jan-15
363.398
-
566.278
202.880
Jumlah
Goodwill diuji penurunan nilai setiap tahun dan/ atau ketika keadaan yang menunjukkan nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Uji penurunan nilai untuk goodwill Perusahaan didasarkan pada nilai pakai perhitungan yang menggunakan model arus kas diskonto. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat penurunan goodwill
13. ASET LAIN-LAIN 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Deposito dan bank yang dibatasi penggunaannya – Rupiah Bank garansi Aset lainnya Jumlah
33
139.334
216.403
497
853
1.393
1.319
141.224
218.575
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) Pada tahun 2015 dan 2014, tingkat bunga deposito berkisar antara 7% - 8%. Deposito dan bank yang dibatasi penggunaanya merupakan milik Perusahaan, PT Telesindo Shop, PT Poin Multi Media Nusantara dan PT Perdana Mulia Makmur, entitas anak, yang ditempatkan pada The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank dan PT Bank BCA Syariah sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Grup. Bank garansi merupakan jaminan kepada beberapa pemasok antara lain PT Telekomunikasi Selular dan PT Sony Indonesia Selular (lihat Catatan 34). Tidak ada deposito dan bank yang dibatasi penggunaannya serta bank garansi yang ditempatkan pada pihak berelasi.
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Standard Chartered Bank Annual Renewable Revolving Credit Facility
584.740
400.000
30.000
30.000
-
561.188
Uncommitment Revolving Credit Facility
-
360.000
Term Loan
-
223.332
-
99.913
-
50.000
614.740
1.724.433
PT Bank BCA Syariah Revolving The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd Fasilitas kredit
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk Demand loan PT Bank Internasional Indonesia Tbk Promes berulang Jumlah
Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak PT Bank DBS Indonesia (DBS) Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 094/III/DBSI IBG-JKT/2011 tanggal 16 Maret 2011 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 40 tanggal 23 Maret 2011 dari Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., M.Corp. Admin., M.Com., Perusahaan dan TS memperoleh fasilitas kredit Revolving Credit Facility (RCF) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 360.000 dengan jatuh tempo selama 1 tahun serta tingkat suku bunga 9,50%, 9,75% dan 10,00% per tahun masingmasing untuk jangka waktu pembayaran 1 minggu, 2 minggu dan 1 bulan. Berdasarkan Akta No. 6 Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., tertanggal 1 April 2014 tentang “Perubahan Keempat atas Perjanjian Fasilitas Perbankan”, menerangkan hal-hal sebagai berikut:
34
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan) Fasilitas lama beserta seluruh syarat dan ketentuan yang mengaturnya sudah tidak berlaku. Sehingga fasilitas perbankan yang tersedia adalah sebagai berikut: -
Term Loan Facility (Fasilitas TL 2 atau Fasilitas TL) dengan jumlah maksimum Rp 267.999 untuk mendukung capital expenditure Perusahaan.
-
Uncommitted Revolving Credit Facility (Fasilitas RCF atau Fasilitas Uncommitted) dengan jumlah maksimum Rp 360.000.
Perusahaan dan TS memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas sebagai berikut: -
Fasilitas TL 2 akan berakhir tiga (3) tahun sejak penandatanganan Perjanjian Perubahan ini atau tanggal lain di mana Fasilitas TL 2 diakhiri lebih awal sesuai ketentuan yang telah disepakati.
-
Fasilitas Uncommitted akan berakhir pada tanggal 23 Maret 2015 atau tanggal lain dimana Fasilitas Uncommitted diakhiri lebih awal sesuai ketentuan yang telah disepakati.
Untuk penarikan Fasilitas Perbankan, Nasabah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: -
Perusahaan menjaminkan 68.500 sahamnya di PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas anak.
-
Perusahaan menjaminkan seluruh sahamnya di PT Perdana Mulia Makmur (PMM), entitas anak.
-
Perusahaan menjaminkan seluruh sahamnya di PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), entitas anak.
-
MTS menjaminkan deposito sebesar Rp 1.500 (lihat Catatan 13).
Fasilitas pinjaman kredit digunakan Perusahaan dan TS untuk pembiayaan modal kerja dan dijamin dengan: -
Fidusia atas persediaan milik TS yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-toko dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 200.000 (lihat Catatan 8).
-
Fidusia atas persediaan milik Perusahaan, yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-toko dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 30.000 (lihat Catatan 8).
-
Fidusia atas piutang milik TS dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 110.000 (lihat Catatan 5).
-
Fidusia atas piutang milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 20.000 (lihat Catatan 5).
-
Gadai atas 99.950 saham TS yang dimiliki oleh Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 99.950.
-
Gadai atas saham-saham Perusahaan di MTS, PMM dan PMMN dengan jumlah lembar saham akan ditentukan kemudian dengan nilai penjaminan maksimum Rp 124.499.
35
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan) -
Cessie atas rekening-rekening bank milik Perusahaan yang dibuka di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah pokok fasilitas, bunga biasa dan bunga tunggakan, denda dan biaya-biaya lainnya.
-
Cessie atas rekening-rekening bank milik TS yang dibuka di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah pokok fasilitas, bunga biasa dan bunga tunggakan, denda dan biaya-biaya lainnya.
-
Gadai atas deposito milik TS yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya sebesar Rp 36.000 (lihat Catatan 13).
-
Gadai atas deposito milik Perusahaan yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp 1.500 (lihat Catatan 13).
Perjanjian pinjaman dengan DBS memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan dan TS memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, di antaranya adalah sebagai berikut: Pembatasan positif -
Mempertahankan posisinya sebagai majority shareholder dari MTS, PMM dan PMMN.
-
Mempertahankan 100% dari nilai saham yang digadaikan atas MTS dan/atau PMM dan/atau PMMN, jika modal yang disetor (paid up capital) mengakibatkan tambahan saham untuk diterbitkan.
Pembatasan negatif -
Menambah modal yang disetor (paid up capital) kepada MTS dan/atau PMM dan/atau PMMN.
-
Meminjamkan aset apapun ke pihak lain, kecuali aset yang sudah dijaminkan pada saat pemberian fasilitas (negative pledge).
-
Pari-passu terhadap kreditur lain dari debitur.
-
Cross default antara debitur, entitas anak (jika ada) dan Perusahaan berelasinya.
-
Melakukan transaksi secara aktif di rekening debitur di DBS, dan secara rutin melakukan pemindahan saldo dari rekening TS dan Perusahaan di PT Bank Central Asia Tbk ke rekening TS dan Perusahaan di DBS.
-
Melakukan penambahan/penerimaan fasilitas perbankan atau penerbitan jaminan kepada pihak ketiga.
-
Melakukan perubahan jenis usaha.
-
Melakukan perubahan bentuk dan/atau status hukum debitur, melikuidasi, meleburkan, menggabungkan dan/atau membubarkan dan/atau melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya (selain bank) termasuk mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual saham-saham yang telah ada, hak opsi, waran atau instrumen-instrumen sejenis lainnya dengan pengecualian terhadap akuisisi yang akan dilakukan oleh Perusahaan terhadap TS.
36
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan) Pembatasan negative (lanjutan) -
Memindahtangankan sebagian besar aset (major asset) atau aset penting (material asset) atau TS dalam bentuk atau dengan nama apapun juga dan dengan maksud apapun kepada pihak ketiga.
-
Melakukan pembayaran dividen. Setelah go public (IPO), pembayaran dividen diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis kepada DBS mengacu pada tidak terjadinya Cidera Janji (Event of Default) debitur.
-
Debitur akan menjaga dan mempertahankan pada setiap saat, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahwa pemilik saham mayoritas debitur dan pengawasan pengurus debitur dilakukan oleh Hengky Setiawan dan Welly Setiawan, pihak berelasi, baik secara bersamasama maupun secara sendiri-sendiri.
-
Debitur akan mensubordinasikan pinjaman dan/atau fasilitas keuangan dalam bentuk apapun yang diperoleh debitur dari direktur, komisaris, pemegang saham dan/atau induk dan entitas anak debitur terhadap fasilitas perbankan apabila terjadi peristiwa Cidera Janji (Event of Default).
-
Tidak terjadi penurunan kondisi keuangan yang material/signifikan dari debitur.
-
Menyampaikan surat pemberitahuan kepada DBS dalam waktu 30 hari, untuk perubahan komposisi, Dewan Komisaris, Direksi atau perubahan atas Anggaran Dasar TS.
-
Menyerahkan kepada DBS fotokopi mutasi rekening operasional TS di PT Bank Central Asia Tbk setiap bulan, segera tetapi tidak lama dari 14 hari setelah akhir bulan.
-
Menyerahkan laporan piutang dan persediaan setiap akhir triwulan, tidak lebih lama dari 90 hari setelah berakhirnya triwulan berjalan, kecuali pada triwulan keempat.
-
Menyerahkan kepada DBS laporan keuangan audit debitur tetapi tidak lama dari 180 hari setelah berakhirnya tahun buku berjalan.
-
DBS akan diberikan kesempatan pertama untuk berpartisipasi/tidak tergantung kepada penawaran harga yang bisa diterima, dalam membantu aktivitas korporasi debitur termasuk dan tidak terbatas pada entitas anak dan perusahaan afiliasi debitur.
-
Menjaga rasio-rasio keuangan namun tidak terbatas kepada Perusahaan dan TS, antara lain: a. Debt Service Coverage Ratio (EBITDA / (Biaya bunga + Current Portion of Long Term Debt)): minimum 1,00x b. Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / Biaya bunga): minimum 1,50x c.
Jumlah utang bank bersih (Net Debt)* / Jumlah Ekuitas : maksimum 2. •
Jumlah utang bank bersih (Net Debt) = Jumlah utang bank – kas dan bank.
Berdasarkan Surat keterangan No. 017/SKL-DBSI/II/1-2/2015 menerangkan bahwa terhitung pada tanggal 27 Januari 2015, Perusahaan dan TS tidak lagi berutang dengan DBS atas fasilitas RCF dan pada tanggal 12 Februari 2015 fasilitas term loan di DBS telah dilunasi.
37
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140519/U/140613 pada tanggal12 Juni 2014 dan Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/141000/U/140912 tanggal 15 Oktober 2014, Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM mendapatkan fasilitas kredit dari HSBC dengan ketentuan sebagai berikut: a. Limit Gabungan 1. Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 550.000. Sub limit dalam fasilitas ini adalah: b. Limit Gabungan 2 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 350.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh TMI. 1. Pembiayaan Supplier 1 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 100.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset LG Electronic. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. 2. Pembiayaan Supplier 2 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 100.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset HTC. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.
38
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan) 3. Pembiayaan Supplier 3 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 150.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon seluler Samsung. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. 4. Pembiayaan Supplier 4 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 150.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan PMMN. Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon seluler Samsung. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan.
Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. c. Limit Gabungan 3 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 300.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh MTS. Sub limit dalam fasilitas ini adalah: 1. Pembiayaan Supplier 5 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 120.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Blackberry. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 80% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari.
39
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan) Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. 2. Pembiayaan Supplier 6 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 100.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Apple. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. 3. Fasilitas Kredit Berdokumen/Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda. Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 40.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Huawei. Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. 4. Pinjaman Impor Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 40.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Huawei. Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang setara.
Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 30 hari. Pencairan fasilitas ini akan digunakan untuk membayar setiap jumlah terutang dari Fasilitas Kredit Berdokumen/Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda dengan total jangka waktu tidak melebihi 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun (Rupiah) dan 5,5% per tahun (Dolar Amerika Serikat) dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun (Rupiah) dan 11,10% per tahun (Dolar Amerika Serikat) yang akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. Total penggunaan dalam Fasilitas Limit Gabungan 3 tidak dapat melebihi Rp 300.000.
40
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan) 5. Pembiayaan Supplier 7 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 300.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan PMMN. Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon seluler Samsung. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Jaminan Fidusia atas piutang dari Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM sebesar Rp 275.000. (lihat Catatan 5). b. Jaminan Fidusia atas persediaan dari Perusahaan, PPMN, MTS dan PMM, sebesar Rp 275.000 (lihat Catatan 8). c.
Para debitur setuju bahwa bank dari waktu ke waktu dan sebelum fasilitas pembiayaan diterbitkan, mendebet rekening giro yang ditatausahakan atas nama debitur dengan uang senilai 15% dari nilai fasilitas (lihat Catatan 13).
Perjanjian pinjaman antara Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM dengan HSBC memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HSBC, di antaranya adalah sebagai berikut: Kesepakatan Umum 1. Debitur manapun tidak dapat, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu, persetujuan mana tidak akan diberikan tanpa alasan yang wajar: a. menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau membagikan modal atau kekayaaan kepada pemegang saham dan/atau direksi; b. membuat, menanggung atau mengijinkan adanya suatu penjaminan atas aset tidak bergerak, gadai, hak tanggungan atau hak jaminan apapun juga atas properti, aset atau pendapatannya baik yang saat ini atau yang akan diperoleh di kemudian hari; c. membuat, mengadakan atau mengizinkan/ menyetujui suatu utang atau kewajiban apapun (termasuk kewajiban sewa atau jaminan) kecuali untuk (a) utang yang timbul berdasarkan pada perjanjian ini dan (b) utang dagang yang timbul dalam praktik bisnis sehari-hari; atau
41
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan) Kesepakatan Umum (lanjutan) d. memberikan suatu pinjaman atau kredit kepada perusahaan atau orang lain siapapun juga kecuali untuk kredit yang diberikan secara independen dan lugas dalam praktik bisnis sehari-hari. 2. Para debitur masing-masing setuju untuk mensubordinasi seluruh pinjaman dari pemegang saham mereka masing-masing yang saat ini ada dan yang akan timbul di kemudian hari terhadap fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Bank. 3. Para debitur masing-masing tidak diperbolehkan untuk melakukan perubahan terhadap susunan manajemen perusahaannya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank. 4. Para debitur masing-masing diharuskan untuk mengkreditkan hasil penjualannya kepada Bank minimal 10% dari total penjualan. 5. Para debitur harus memastikan bahwa Hengky Setiawan, pihak berelasi dan pihak terkait lainnya akan secara langsung ataupun tidak langsung menjaga kepemilikan mayoritas sahamnya pada masing-masing debitur tidak kurang dari 50,1%. 6. Para debitur harus memastikan bahwa jaminan dalam Perjanjian ini akan setiap saat berada dalam kedudukan pari passu dengan kreditur modal kerja yang akan ada di masa yang akan datang. 7. Para debitur harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Bank dalam waktu 60 (enam puluh) hari dalam hal adanya pemutusan kontrak dengan para Principals. 8. Para debitur harus memperbaharui kontrak yang berkaitan dengan semua pembiayaan berkaitan dengan sewa pembiayaan dengan para principles. Kesepakatan Finansial Setiap Debitur akan menjaga: a. Rasio lancar pada minimal 1,1 kali. b. “EBITDA” dibagi Bunga pada minimal 1,5 kali. c. Rasio Gearing Eksternal pada maksimal 2 kali. d. Rasio perputaran persediaan barang maksimal 60 hari. Perjanjian ini berlaku satu selama 1 tahun sejak tanggal perjanjian.
42
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 121/MSRH-BCAS/IV/14 yang telah diaktakan dengan Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan No. 600 dari Notaris Siti Nur Isminingsih, S.H., keduanya tertanggal 29 April 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Line PMK Musyarakah dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 30.000 dengan jatuh tempo selama 6 bulan serta Nisbah bagi hasil sebesar 99,02% untuk nasabah dan 0,98% untuk bank. Tujuan fasilitas ini untuk pembelian stock barang dagangan telepon seluler dan dijamin dengan: -
Persediaan barang dagangan (telepon selular merek LG, Samsung, dan Sony) milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 39.000 (lihat Catatan 8).
-
Jaminan tunai milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp 3.000 (lihat Catatan 13).
PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak Standard Chartered Bank (SC) Berdasarkan Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) No. JKT/APC/3907 tanggal 24 Juni 2013, TS memperoleh fasilitas kredit Rp 400.000 yang terdiri dari Import Invoice Financing Facility Rp 200.000 dan Annual Renewable Revolving Facility Rp 200.000 dengan periode jatuh tempo sampai dengan 30 Juni 2014 serta tingkat suku bunga Import Invoice Financing Facility dan Annual Renewable Revolving Facility adalah cost of fund dari bank ditambah 2,5% dan 2,75% pertahun. Fasilitas ini dijamin dengan: - Jaminan fidusia atas persediaan TS senilai Rp 223.600 (lihat Catatan 8). - Jaminan fidusia atas piutang TS senilai Rp 120.400 (lihat Catatan 5). - Jaminan fidusia atas persediaan Perusahaan senilai Rp 33.600 (lihat Catatan 8). - Jaminan fidusia atas piutang Perusahaan senilai Rp 22.400 (lihat Catatan 5). - Gadai atas deposito senilai Rp 40.000 (lihat Catatan 13). Perjanjian pinjaman antara TS dengan SC memuat beberapa ketentuan tambahan sebagai berikut: - Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / biaya bunga): minimum 1,5. - Debt to Equity Ratio: maksimum 2. - Menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam waktu 180 hari setelah tanggal laporan. - Menyerahkan laporan keuangan interim (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit.
43
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) Standard Chartered Bank (SC) (lanjutan) - Hengky Setiawan, Welly Setiawan, Ferry Setiawan dan pasangannya masing-masing, pihak berelasi, menjaga kepemilikan saham langsung dan/atau tidak langsung sebesar tidak kurang dari 50,1% pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman. - Hengky Setiawan, pihak berelasi, menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman. - Welly Setiawan, pihak berelasi, menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Penerima Pinjaman. - Menyerahkan daftar piutang (termasuk periode jatuh tempo) dan barang persediaan per kwartal (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit. - Subordinasi pinjaman dari pemegang saham dan manajemen (apabila ada). - Bank memiliki hak untuk ditawarkan terlebih dahulu dalam hal transaksi debt capital market (termasuk bond/syndication/club loan) termasuk juga transaksi hedging yang melibatkan Perusahaan dan/atau Penerima Pinjaman. - Penerima pinjaman harus mengkreditkan secara langsung/tidak langsung sebesar Rp 50.000 per kwartal pada revenue collection account. Berdasarkan Perubahan atas Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) No. JKT/APC/4204 tanggal 17 Juli 2014, beberapa syarat dan ketentuan dirubah sebagai berikut: fasilitas kredit Import Invoice Financing Facility sebesar Rp 400.000 dan memperpanjang jangka waktu jatuh tempo fasilitas sampai dengan 30 Juni 2015. Pada saat jatuh tempo fasilitas, surat fasilitas ini akan diperpanjang secara otomatis untuk basis periode setiap 12 (dua belas) bulan, kecuali ditentukan lain oleh Bank dari waktu ke waktu. Tujuan fasilitas ini untuk membiayai Purchase Order (PO) ke PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Suku bunga sebesar cost of fund dari bank ditambah 2,75% per tahun. Berdasarkan Surat Standard Chartered Bank tertanggal 25 Juni 2015, diterangkan bahwa Standard Chartered Bank sedang dalam proses untuk memperpanjang fasilitas dengan tambahan debitur yaitu PMM dan PMMN. PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 11 Juni 2012 dari Dewi Ramasari, S.H., Notaris di Tangerang, PMM mendapatkan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dari CIMB dengan maksimal kredit sebesar Rp 64.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 10% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama dua belas (12) bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2013.
44
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2844 atas nama PMM, terletak di Ruko Mangga Dua Square blok D-29, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. b. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 639 atas nama Fonaria Wijaya, terletak di Jl. Anjasmoro Raya No. 28, Karangayu, Semarang Barat, Semarang. c. Personal Guarantee atas nama pemegang saham. d. Deposito yang ditempatkan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk senilai Rp 7.515 atas nama PMM. Pinjaman tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 15 September 2014 berdasarkan Akta Perubahan ke-7 Perjanjian Kredit No. 14 dari Dewi Ramasari, S.H., Notaris di Tangerang, PMM mendapatkan perpanjangan dan pembaruan fasilitas kredit dari CIMB dengan jumlah maksimal kredit menjadi sebesar Rp 100.000. Pinjaman ini digunakan PMM untuk membiayai operasional harian PMM. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 12% per tahun dan jangka waktu pinjaman adalah selama sembilan (9) bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 Februari 2015. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Persediaan barang dagang PMM senilai Rp 75.000 yang diikat dengan fidusia dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur (lihat Catatan 8) b. Piutang dagang milik PMM dengan nilai penjaminan senilai Rp 25.000 yang diikat dengan fidusia dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur (lihat Catatan 5). c. Dana milik debitur yang ditempatkan dalam deposito berjangka sebesar Rp 25.000 yang diikat dengan perjanjian gadai dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur (lihat Catatan 13). Pada tanggal 27 Januari 2015, PMM melakukan pelunasan atas utang kepada CIMB. PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 012/SK/SME-BDG/XI/2013 pada tanggal 25 November 2013, PMMN mendapatkan fasilitas kredit dari CIMB dengan maksimal kredit sebesar Rp 60.000. Pinjaman ini digunakan PMMN untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga yang diberikan adalah 13% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama dua belas (12) bulan dan akan berakhir pada tanggal 30 November 2014. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Gadai deposito CIMB atas nama PMMN sebesar Rp 15.000 (lihat Catatan 13). b. Fidusia atas persediaan PMMN berupa handphone Samsung beserta aksesoris senilai Rp 45.000, terletak di Istana Dakota Pasteur CRA 33, Bandung (lihat Catatan 8). Pada tanggal 7 Januari 2015, PMMN melakukan pelunasan atas utang kepada CIMB.
45
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.10 tanggal 14 Februari 2011 dari Notaris Lieyono, S.H., EUI memperoleh fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dari BII dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 70.000, dengan penarikan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 50.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Surat Penegasan Kredit No. S.2014.0177/Global Banking – Corp. Banking2 tanggal 20 Juni 2014. EUI memperoleh persetujuan atas pendanaan dari BII, berupa: -
Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 50.000. Jangka waktu 31 Mei 2014 sampai dengan 31 Mei 2015, dengan tingkat bunga 12,75% per tahun.
Fasilitas ini dijamin dengan: -
Gadai atas deposito milik EUI yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sebesar Rp 10.000 (lihat Catatan 13).
-
Fidusia atas persediaan dan/atau piutang usaha milik EUI dengan nilai total Rp 125.000 (lihat Catatan 5 dan 8).
-
Personal Guarantee atas nama Hengky Setiawan dan Ferry Setiawan, pihak berelasi.
-
Top Up Guarantee dari pemilik dan pemegang saham untuk top up kekurangan dana dalam kaitannya dengan pembayaran utang termasuk semua pokok, bunga, dan biaya, dalam bentuk injeksi ekuitas atau subordinasi pinjaman pemegang saham.
Tidak ada rasio keuangan yang harus dipenuhi oleh EUI. EUI telah melunasi pinjaman ini pada tanggal 5 Januari 2015. Perusahaan dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Surat Penegasan Kredit No. S.2014.0195/Global Banking tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BII, sebagai berikut: -
Invoice Financing Buyer sebesar Rp 350.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk handset/gadget dari supplier atau principal yang memiliki perjanjian langsung dengan Perusahaan. Tingkat suku bunga yang diberikan adalah 12% per tahun.
-
FX Line sebesar $AS 500.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk memitigasi risiko kurs.
Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan dan akan berakhir pada tanggal 31 Mei 2015. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Deposito sebesar Rp 125.000 (lihat Catatan 13). b. Piutang dagang dan/atau persediaan Perusahaan dan entitas anaknya sebesar Rp 500.000 (lihat Catatan 5 dan 8). c. Personal Guarantee dari Hengky Setiawan, pihak berelasi.
46
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) (lanjutan) d. Perjanjian dari Hengky Setiawan, pihak berelasi, untuk membayar kekurangan dalam pembayaran pokok, bunga dan biaya administrasi dalam bentuk pinjaman pemegang saham. e. Saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Upaya Cipta Sejahtera sebesar Rp 105.000 dengan Top Up Guarantee jika total nilai saham 10% di bawah nilai tersebut. Semua fasilitas yang diperoleh Perusahaan merupakan pemindahan fasilitas dari PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas anak, dengan ketentuan sebagai berikut: -
Setup limit fasilitas Perusahaan
-
Outstanding fasilitas PPB1 dan PPB2 atas nama MTS dipindahkan ke fasilitas Invoice Financing Buyer Perusahaan dan tidak diperlukan underlying document untuk pemindahan tersebut.
-
Penutupan limit fasilitas MTS efektif dilakukan setelah pemindahan outstanding ke Perusahaan.
Perusahaan telah melakukan pelunasan atas utang BII pada akhir Desember 2014. Perusahaan, TS, MTS, PMMN dan PMM Standard Chartered Bank Pada tanggal 18 Desember 2014, Perusahaan, TS, MTS, PMMN dan PMM, mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Standard Chartered Bank Dubai International Financial Center sebesar $ AS 100.000.000 dengan margin 3,9% plus libor yang berlaku dan dicairkan pada tanggal 22 Januari 2015. Pada tanggal 23 Januari 2015, atas fasilitas pinjaman tersebut sudah melakukan pertukaran mata uang secara silang (Cross Currency Swap) dengan suku bunga 11,1% per tahun. Perjanjian fasilitas pinjaman ini berakhir pada tanggal 18 Juni 2015. Perjanjian fasilitas pinjaman ini dibuat antara: 1. 2. 3. 4.
Perusahaan, TS, MTS, PMMN dan PMM sebagai debitur awal dan penjamin awal. Standard Chartered Bank sebagai pengatur pembuka, bermandat dan penata buku. Standard Chartered Bank Hongkong Ltd. Sebagai agen. Standard Chartered Bank cabang Jakarta sebagai agen jaminan.
Jaminan fasilitas pinjaman ini berupa: 1. Gadai atas rekening bank sebesar $ AS 15.000.000, 2. Jaminan fidusia atas piutang dan persediaan sebesar Rp 746.518, 3. Gadai atas saham-saham entitas anak (TS, MTS, PMMN dan PMM) adalah sebagai berikut: - TS sejumlah 459.950 lembar saham, senilai Rp 459.950 ( 99,99%), - MTS sejumlah 69.999 lembar saham, senilai Rp 69.999 (100%), - PMMN sejumlah 199.998 lembar saham, senilai Rp 19.999 (99,99%), - PMM sejumlah 35.999 lembar saham, senilai Rp 35.999 (99,997%), Tujuan penggunaan fasilitas pinjaman adalah untuk melunasi pinjaman di PT Bank DBS Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
47
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM), Entitas Anak PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. 524/BP/CRC-WB/XII/2013 tanggal 3 Desember 2013 yang diaktakan dengan Akta Perubahan Ketiga Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 52 tanggal 18 Desember 2013 dari Notaris Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H., Bank telah setuju untuk memperpanjang jangka waktu Fasilitas Pre Shipment Financing 1 dan 2 sehingga keduanya akan berakhir tanggal 19 September 2014. Berdasarkan Surat Perubahan dan Pernyataan Kembali Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan (SKU) No. SKU/14/2432/AMD/MM tanggal 14 November 2014 yang diaktakan dengan Akta Perubahan Keempat Perjanjian Perubahan Fasilitas Perbankan No. 55 tanggal 14 November 2014 dari Notaris Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H., Bank telah setuju untuk memperpanjang jangka waktu Fasilitas Pre Shipment Financing 1 dan 2 sehingga keduanya akan berakhir tanggal 19 September 2015 dengan tingkat suku bunga 12,75% per tahun dan bersifat floating. Pre Shipment Financing 1 Pre Shipment Financing 1 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000 digunakan untuk keperluan modal kerja terkait dengan pembelian voucher. Fasilitas ini dijamin dengan: a. Piutang dan/atau Persediaan Perusahaan minimum senilai Rp 335.000 akan didaftarkan ke kantor fidusia sebagai jaminan kepada PT Bank Permata Tbk. b. Gadai deposito berjangka atas nama Perusahaan dan/atau pemegang saham dan/atau manajemen Perusahaan senilai Rp 40.000 di PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 13). Pre Shipment Financing 2 Pre Shipment Financing 2 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 85.000 digunakan untuk keperluan modal kerja terkait dengan pembelian voucher dengan jangka waktu fasilitas 3 bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Fasilitas ini dapat digunakan dengan sistem Financing maupun Reimbursement dengan maksimum pembiayaan 100% dari nilai yang tertera di rekap penjualan atau invoice/PO dari supplier dan tenor pembiayaan maksimum 90 hari dari tanggal penarikan fasilitas dan tidak dapat diperpanjang. Fasilitas ini dijamin dengan: a. Piutang dan/atau Persediaan Perusahaan minimum senilai Rp 335.000 akan didaftarkan ke kantor fidusia sebagai jaminan kepada PT Bank Permata Tbk. b. Gadai deposito berjangka atas nama Perusahaan dan/atau pemegang saham dan/atau manajemen Perusahaan senilai Rp 20.000 di PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 13).
48
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, TS, MTS, PMM, PMMN dan SMM Bank Sindikasi Pada tanggal 17 Juni 2015, Perusahaan, TS, MTS, PMM, PMMN dan SMM telah mendapatkan fasilitas pinjaman kredit dari Bank Sindikasi berupa fasilitas revolving loan senilai Rp 1.875.000 dengan margin JIBOR + 4,42% per tahun dan AS$ 47.000.000 dengan margin LIBOR + 2,2% per tahun (Onshore Lender) dan 2% per tahun (Offshore Lender). Bank Sindikasi yang memberikan fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari: Arranger - PT Bank Central Asia, Tbk - PT Bank CIMB Niaga, Tbk - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch - PT HSBC Securities Indonesia - Standard Chartered Bank Agen - PT Bank Central Asia Tbk Agen Jaminan - PT CIMB Niaga, Tbk Kreditur - PT Bank Central Asia, Tbk - PT Bank CIMB Niaga, Tbk - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch - Standard Chartered Bank, Dubai International Financial Centre Tujuan fasilitas pinjaman digunakan untuk: a. membiayai keperluan modal kerja Debitur; dan b. membayar kembali fasilitas-fasilitas sebagai berikut: - Fasilitas yang diterima Perusahaan dari PT Bank Central Asia Syariah dengan total pokok jumlah terutang Rp 30.000. - Fasilitas yang diterima Perusahaan, PMM, PMMN, MTS dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporatiom Limited, Cabang Jakarta dengan total pokok jumlah terutang Rp 550.000. - Fasilitas yang diterima Perusahaan, PMM, PMMN, TS, dan MTS dari Standard Chartered Bank, Dubai International Financial Center dengan total pokok jumlah terutang AS$ 100.000.000. - Fasilitas yang diterima SMM dari PT Bank Permata Tbk dengan jumlah Rp 200.000. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 36 bulan sejak tanggal perjanjian. Pembatasan Tindakan Perusahaan (Negative Covenant): a. menjaminkan keseluruhan atau sebagian asetnya; b. menjual, mengalihkan atau dengan cara lain melepaskan setiap asetnya yang disertai dengan ketentuan bahwa aset-aset tersebut dapat disewa atau diperoleh kembali oleh Debitur; c. menjual, mengalihkan atau dengan cara lain melepaskan setiap hak tagihnya dengan ketentuan regres; d. menimbulkan kewajiban utang selain Permitted Financial Indebtedness yaitu: - Hutang yang timbul dari Perjanjian ini; - Hutang yang timbul dan berasal dari Outgoing Facilities (PT Bank BCA Syariah, HSBC Cabang Jakarta, Standard Chartered Bank Dubai International Financial Centre, dan PT Bank Permata Tbk) dengan ketentuan Outgoing Facilities dilunasi secara penuh oleh Debitur dengan menggunakan Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini.
49
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, TS, MTS, PMM, PMMN dan SMM (lanjutan) Bank Sindikasi (lanjutan) - Hutang yang timbul dari perjanjian dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT CIMB Niaga Autofinance, PT Bank Central Asia Tbk, Standard Chartered Bank (Jakarta Branch) - Hutang yang timbul dari Bilateral Loans (yaitu fasilitas yang didapat berdasarkan Bilateral Facility Agreements sebagai berikut: Facility Letter tertanggal 24 Juni 2013 antara TS dan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch sebesar Rp 400.000 dan AS$ 2.000.000; uncommitted facility letter tertanggal 28 November 2014 antara PMM dan PMMN dan Standard Chartered Bank, Jakarta sebesar Rp 200; Perjanjian Fasilitas Modal Kerja lainnya dibawah perjanjian bilateral yang jumlahnya tidak melebihi dari Rp 600.000), Kredit Modal Kerja Tertentu, Capex loan (Rp 38.000) dengan syarat sebagai berikut : Total Nilai dari hutang dari Bilateral Loans, Kredit Modal Kerja Tertentu dan Capex Loans tidak lebih dari Rp 1.000.000 (satu triliun Rupiah). - Utang yang disubordinasikan - Obligasi yang diterbitkan oleh anggota grup perusahaan Debitur dengan syarat sebagai berikut: (i). total jumlah Obligasi yang diterbitkan oleh anggota grup perusahaan Debitur setelah tanggal Perjanjian tidak lebih dari Rp 500.000 (lima ratus miliar Rupiah) tanpa izin tertulis sebelumnya dari Agen; dan (ii). hasil penerbitan obligasi digunakan untuk pelunasan lebih awal yang diwajibkan secara prorata untuk fasilitas pinjaman senilai Rp 1.875.000 dan fasilitas pinjaman senilai AS$ 47.000.000. Jaminan yang diberikan antara lain: - Jaminan gadai atas Rekening Bank yang dimiliki oleh Perusahaan, TS, MTS, PMM, PMMN, dan SMM; - Jaminan fidusia atas Persediaan barang dan tagihan yang dimiliki oleh Perusahaan, TS, MTS, PMM, PMMN, SMM; - serta gadai atas saham-saham yang dimiliki oleh Perusahaan dalam MTS, PMM, PMMN, dan SMM. Cross Currency Rate Swap Transaction Berdasarkan referensi transaksi No. V2015062413302501 / 40268491, tujuan dari perjanjian (di sebut konfirmasi) adalah untuk mengkonfirmasikan ketentuan dan kondisi Investasi Terstruktur antara Standard Chartered Bank dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk pada tanggal transaksi yaitu tanggal 25 Juni 2015. Ketentuan – ketentuan transaksi dimana konfirmasi ini berhubungan: Pihak A : Standard Chartered Bank (‘SCB’) Pihak B : PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (‘Counterparty’) Tanggal Perdagangan : 24 Juni 2015 Tanggal Efektif : 25 Juni 2015 Jumlah Mengambang I : Pembayar Tingkat Bunga Mengambang 1 Jumlah Mata Uang Pembayar Opsi Tingkat Bunga Mengambang 1 Jatuh Tempo Bunga Sebaran 1
50
: Pihak B : Rp 624.630 : IDR JIBOR : 1 bulan : Plus 4,40% per tahun
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, TS, MTS, PMM, PMMN dan SMM (lanjutan) Bank Sindikasi (lanjutan) Jumlah Mengambang II : Pembayar Tingkat Bunga Mengambang II Jumlah Mata Uang Pembayar Opsi Tingkat Bunga Mengambang II Jatuh Tempo Bunga Sebaran II Penukaran Awal : Tanggal Penukaran Awal Jumlah Penukaran Awal Pihak A Jumlah Penukaran Awal Pihak B Penukaran Akhir : Tanggal Penukaran Akhir Jumlah Penukaran Akhir Pihak A Jumlah Penukaran Akhir Pihak B
: Pihak A : AS$ 47.000.000 : USD LIBOR : 1 bulan : Plus 2,00% per tahun : 25 Juni 2015 : Rp 624.630 : AS$ 47.000.000 : 17 Juni 2018 : AS$ 47.000.000 : Rp 624.630
15 . UTANG USAHA 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Pihak Berelasi (lihat Catatan 32) PT Setia Utama Towerindo
-
78.250
341.953
537.889
PT LG Electronics Indonesia
17.259
54.775
Lainnya
35.036
2.081
Sub-jumlah
394.248
594.745
Jumlah
394.248
672.995
Pihak ketiga PT Samsung Electronics Indonesia
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Rupiah
394.206
672.979
42
16
394.248
672.995
Ringgit Malaysia Jumlah
31 Desember 2014
16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 30 Juni 2015 Gaji
31 Desember 2014
12.539
Utilitas
617
1.024
-
168
1.214
1.784
387
Lainnya
-
10
Jumlah
15.515
2.228
Honorarium jasa profesional Sewa
Seluruh saldo beban masih harus dibayar adalah dalam mata uang Rupiah. 51
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG ANGSURAN PEMBELIAN ASET TETAP Grup mengadakan perjanjian utang angsuran pembelian aset tetap berupa kendaraan (lihat Catatan 11) dengan PT BCA Finance, PT BII Finance Center dan PT Bank Index Selindo, pihak ketiga. Jangka waktu utang angsuran tersebut antara 2-3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 7% sampai 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, rincian pembayaran minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian utang angsuran tersebut adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Utang angsuran
5.854
5.371
Dikurangi bagian bunga
(353)
(207)
Nilai kini pembayaran minimum
5.501
5.164
(3.284)
(4.356)
2.217
808
Dikurangi bagian lancar Bagian jangka panjang
18. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka Akun ini seluruhnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang berasal dari entitas anak yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya. b. Utang Pajak 30 Juni 2015 Perusahaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
31 Desember 2014
120 227 6.630 2.005 1.304 64
52 458 13 4.231 3.510 302
10.350
8.566
Entitas Anak Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
476 472 27 5.787 61.092 209
574 420 16 4.622 7.542 6.784
Sub-jumlah
68.063
19.958
Jumlah
78.413
28.524
Sub-jumlah
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang Pajak (lanjutan)
52
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) c. Pajak Penghasilan Pada tahun 2015 dan 2014, entitas anak (PT Telesindo Shop, PT Setia Utama Services dan PT Excel Utama Indonesia) memperoleh Surat Tagihan Pajak (STP) 2015 No. Surat
Keterangan
Tahun Pajak
Tanggal Terbit
Tanggal Jatuh Tempo
Jumlah (Nilai Penuh)
Tanggal Pembayaran
PT Tiphone Mobile Indonesia, Perusahaan 2013
27-Jan-15
26-Feb15
1.158.819.328
26-Feb-15
PPN
Des-14
24-Mar15
23-Apr-15
25.445.029
21-Apr-15
00091/106/14/054/15
PPN
Des-14
21-Apr-15
20-Feb15
181.353.898
13-Mei-15
00092/106/14/054/15
PPN
Des-14
21-Apr-15
20-Feb15
161.203.465
13-Mei-15
00027/106/13/054/15
PPh Pasal 25
00033/107/14/054/15
PT Telesindo Shop, Entitas Anak 00120/107/14/038/15
PPN
Des-14
12-Mar15
11-Apr-15
35.208.472
20-Mar-15
00025/103/13/038/15
PPh Pasal 23
Des-13
28-Apr-15
27-Mei-15
32.000.000
08-Mei-15
00062/106/13/038/15
PPh Pasal 25
2013
29-Apr-15
28-Mei-15
37.860.680
12-Mei-15
00034/106/12/038/15
PPh Pasal 25
2012
29-Apr-15
28-Mei-15
50.570.390
12-Mei-15
00014/140/15/038/15
PPh Pasal 4 ayat 2
Mar-15
05-Jun-15
04-Jul-15
1.722.381
22-Jun-15
00019/103/15/038/15
PPh Pasal 23
Mar-15
05-Jun-15
04-Jul-15
102.235
22-Jun-15
00091/101/15/038/15
PPh Pasal 21
Jan-15
23-Jun-15
22-Jul-15
2.983.422
10-Jul-15
00329/101/14/038/15
PPh Pasal 21
Sep-14
29-Jun-15
28-Jul-15
12.869.604
14-Jul-15
00309/101/14/038/15
PPh Pasal 21
Okt&Nov 14
23-Jun-15
22-Jul-15
19.633.622
14-Jul-15
Jan-14
20-Mar-15
19-Apr-15
2.313.451
07-Apr-15
PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak 00063/101/14/073/15
PPh 21
PT Setia Utama Services, Entitas Anak 00019/101/14/032/14
PPh 21
Jun-14
11-Des-14
10-Jan-15
163.548
14-Jan-15
00006/101/15/032/15
PPh 21
Jan&Feb 15
12-Mei-15
11-Jun-15
270.360
15-Jun-15
00058/101/14/032/15
PPh 21
Jan-14
12-Mei-15
11-Jun-15
336.549
09-Jun-15
PT Setia Utama Market Aplikasi, Entitas Anak 00053/101/14/032/15
PPh 21
Mar-14
12-Mei-15
11-Jun-15
245.139
01-Jun-15
00054/101/14/032/15
PPh 21
Apr-14
12-Mei-15
11-Jun-15
224.711
01-Jun-15
00055/101/14/032/15
PPh 21
Mei-14
12-Mei-15
11-Jun-15
204.283
01-Jun-15
00056/101/14/032/15
PPh 21
Jun-14
12-Mei-15
11-Jun-15
183.854
01-Jun-15
53
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Pajak Penghasilan (lanjutan) 2014 No. Surat
Keterangan
Tahun Pajak
Tanggal Terbit
Tanggal Jatuh Tempo
10-Apr-14
09-Mei-14
166.624
14-Mei-14
Jumlah (Nilai Penuh)
Tanggal Pembayaran
PT Telesindo Shop, Entitas Anak 00008/140/13/038/14
PPh Pasal 4 ayat 2
00006/103/12/038/14
PPh Pasal 23
Nopember s/d Desember 2012
10-Apr-14
09-Mei-14
45.003.616
16-Mei-14
00007/103/12/038/14
PPh Pasal 23
Januari s/d Oktober 2012
11-Apr-14
10-Mei-14
7.353.682
16-Mei-14
00025/107/12/038/14
PPN
Maret s/d Desember 2012
10-Apr-14
09-Mei-14
25.720.000
14-Mei-14
00033/107/12/038/14
PPN
Mar-12
12-Jun-14
11-Jul-14
707.648.813
10-Jul-14
00134/107/13/038/14
PPN
Mar-13
16-Jun-14
15-Jul-14
7.020.000
10-Jul-14
00127/107/13/038/14
PPN
Mei-13
12-Jun-14
11-Jul-14
8.788.015
10-Jul-14
00128/107/13/038/14
PPN
Jul-13
12-Jun-14
11-Jul-14
2.486.784
10-Jul-14
00132/107/13/038/14
PPN
Agust-13
13-Jun-14
12-Jul-14
9.694.075
10-Jul-14
00133/107/13/038/14
PPN
Sep-13
13-Jun-14
12-Jul-14
1.817.933
10-Jul-14
00131/107/13/038/14
PPN
Okt-13
12-Jun-14
11-Jul-14
568.313
10-Jul-14
00130/107/13/038/14
PPN
Nop-13
12-Jun-14
11-Jul-14
1.736.500
10-Jul-14
00129/107/13/038/14
PPN
Des-13
12-Jun-14
11-Jul-14
24.815.899
10-Jul-14
2012
15-Jan-14
14-Feb-14
1.000.000
11-Feb-14
Des-13
PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak 00002/106/12/074/14
PPh Pasal 25
54
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG 30 Juni 2015 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd, cabang Jakarta Standard Chartered Bank, cabang Jakarta Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
31 Desember 2014
650.973 628.172
18.620 4.622
625.000 624.630
-
2.528.775
23.242
(5.553)
(7.460)
2.523.222
15.782
Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 097/OL/HECB-JKTIV/149/XII/13 tanggal 20 Desember 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi 1 dan 2 dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan jumlah plafon masing-masing sebesar Rp 22.800 dan Rp 4.500. Pinjaman ini digunakan untuk pembelian dan/atau renovasi gudang dengan periode jatuh tempo sampai bulan Desember 2018 dan dikenakan bunga 13% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan:
-
Hak tanggungan peringkat 1 sebesar Rp 28.500 atas gudang (lihat Catatan 11).
-
Hak tanggungan peringkat 2 sebesar Rp 5.700 atas gudang setelah renovasi selesai.
-
Jaminan perorangan atas nama Hengky Setiawan, pihak berelasi.
Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Guna Usaha No. 490201500024 tanggal 30 April 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dalam bentuk penyediaan 3 (tiga) unit server merk Hewlett Packard dengan nilai pokok pembiayaan sebesar Rp 8.358 selama 36 (tiga puluh enam) bulan pembayaran sejak tanggal pencairan fasilitas. Pinjaman ini dikenakan bunga 15% efektif per tahun (fixed) selama perjanjian leasing berlangsung. PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 01194 tanggal 3 Mei 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 5.000, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 2 Mei 2016 dan bunga setara 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin sebidang tanah dan bangunan diuraikan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 853 terletak dalam Provinsi Kalimatan Timur, Kota Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kelurahan Klandasan Ilir, di Jl. Jendral Sudirman No. 17 RT 036 2 RW 10, seluas 391 m (lihat Catatan 11). Berdasarkan Surat Perjanjian kredit No. 02825 tanggal 23 Oktober 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi Rp 3.700, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 23 Oktober 2016 dengan bunga setara 12% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan sebidang tanah dan bangunan sebagaimana diuraikan dalam SHGB No. 110, terletak di Provinsi Jawa Tengah, Kota Pekalongan, Kecamatan Pekalongan Barat, Kelurahan Kramatsari, Jl. Gajah Mada No 19 seluas 2 540 m (lihat Catatan 11).
55
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup mencatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang berdasarkan perhitungan aktuaris independen yaitu PT Sakura Aktualita Indonesia dengan laporannya bertanggal 9 Februari 2015, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut: 30 Juni 2015 Umur pensiun normal Kenaikan gaji Tingkat bunga diskonto Tingkat mortalitas
31 Desember 2014
55 tahun 9% 8,5% 100% TMI II - 2011
55 tahun 9% 8,5% 100% TMI II - 2011
Sensitivitas dari keseluruhan kewajiban pensiun terhadap perubahan asumsi dasar tertimbang pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 2015 dan 2014 Dampak pada
Perubahan Asumsi
Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji
keseluruhan kewajiban
Penurunan menjadi 8% Kenaikan menjadi 10% Penurunan menjadi 8% Kenaikan menjadi 10%
Kenaikan menjadi Rp 17.929 Penurunan menjadi Rp 11.038 Penurunan menjadi Rp 14.325 Kenaikan menjadi Rp 20.331
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Saldo awal Beban selama periode berjalan Penambahan melalui akuisisi entias anak
36.193 5.737
20.689 15.504 -
Saldo akhir
41.930
36.193
Jumlah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya sehubungan dengan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2014
2013
2012
2010
34.047
15.574
16.297
17.263
4.062
-
-
-
-
-
Defisit
34.047
15.574
16.297
17.263
4.062
Penyesuaian pengalaman liabilitas program
(1.611)
2.243
(568)
(329)
(112)
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Aset program
56
2009
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, sebagai berikut: 30 Juni 2015 (Dalam Nilai Penuh) Pemegang saham
Jumlah saham
Persentase kepemilikan
Jumlah modal saham
PT Upaya Cipta Sejahtera
2.728.700.000
38,33%
272.870.000.000
PT PINS Indonesia
1.754.641.247
24,64%
175.464.124.700
PT Esa Utama Inti Persada
1.000.000.000
14,04%
100.000.000.000
438.513.000
6,16%
43.851.300.000
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
1.198.241.670
16,83%
119.824.167.000
Jumlah
7.120.095.917
100,00%
712.009.591.700
PT Prudential Life Assurance
31 Desember 2014 (Dalam Nilai Penuh) Pemegang saham
Jumlah saham
Persentase kepemilikan
Jumlah modal saham
PT Upaya Cipta Sejahtera
2.728.700.000
38,75%
272.870.000.000
PT PINS Indonesia
1.754.641.247
24,92%
175.464.124.700
PT Esa Utama Inti Persada
1.000.000.000
14,20%
100.000.000.000
357.681.300
5,08%
35.768.130.000
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
1.201.029.570
17,05%
120.102.957.000
Jumlah
7.042.052.117
100,00%
704.205.211.700
PT Prudential Life Assurance
Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 125 tertanggal 14 Oktober 2014 dengan pengesahan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-08295.40.21.2014 tertanggal 10 November 2014 menyatakan bahwa: -
-
Perusahaan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan dalam akta tersendiri yang dibuat di hadapan notaris sehubungan dengan pelaksanaan waran sebanyak 17.699.800 menjadi saham dan PMT-HMETD sebanyak 638.051.347. Menyetujui PT PINS Indonesia telah masuk menjadi pemegang saham Perusahaan melalui pasar negosiasi dan pelaksanaan PMT-HMETD dengan komposisi saham sebanyak 1.754.641.247 dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 175.464.
Berdasarkan Akta No. 190 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, pada tanggal 17 Mei 2013, yang telah dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AHA.01.10-20735 tanggal 28 Mei 2013, para pemegang saham: -
Menyetujui untuk mengeluarkan dan menjual saham dalam portofolio Perusahaan melalui penawaran umum kepada masyarakat dengan jumlah maksimum sebanyak 2.675.000.000 saham baru dan penerbitan waran seri I dengan jumlah maksimum 1.337.500.000 waran yang diberikan kepada masyarakat yang membeli saham baru dalam penawaran umum.
57
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. MODAL SAHAM (lanjutan) -
Menyetujui dan menyatakan melepaskan haknya untuk membeli terlebih dahulu atas penawaran atau penjualan saham baru dalam rangka Penawaran Umum kepada masyarakat melalui Pasar Modal.
-
Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris mengenai kepastian jumlah saham yang ditempatkan dan disetor, termasuk menyatakan susunan pemegang saham Perusahaan setelah Penawaran Umum saham kepada masyarakat.
-
Menerangkan jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dalam rangka Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak 30.887.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 3.089, sehingga jumlah seluruh saham yang dikeluarkan sebanyak 5.380.887.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 538.089, dengan rincian sebagai berikut: -
Sebanyak 5.350.000.000 saham atau sebesar Rp 535.000 merupakan modal yang telah ditempatkan dan disetor.
-
Sebanyak 30.887.350 saham atau sebesar Rp 3.089 merupakan saham yang telah dikeluarkan Perusahaan dalam rangka pelaksanaan Waran Seri I yang diterbitkan Perusahaan pada saat Penawaran Umum saham Perusahaan kepada masyarakat.
Sehingga modal ditempatkan yang telah diambil bagian dan disetor penuh adalah sebagai berikut: -
PT Upaya Cipta Sejahtera sejumlah 2.500.000.000 saham atau sebesar Rp 250.000.
-
PT Esa Utama Inti Persada (EUIP) sejumlah 1.000.000.000 saham atau sebesar Rp 100.000.
-
Masyarakat sejumlah 1.880.887.350 saham atau sebesar Rp 188.089.
PT Upaya Cipta Sejahtera (UCS) pada tanggal 5 Februari 2013 melakukan penjualan saham Perusahaan sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan tujuan transaksi likuiditas saham di pasar modal. Pengelolaan Modal Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah memastikan bahwa manajemen mempertahankan peringkat kredit yang baik dan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Rasio utang terhadap modal dihitung berdasarkan pembagian antara liabilitas bersih dengan jumlah modal. Liabilitas bersih antara lain meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, utang pajak, utang angsuran pembelian aset tetap dan beban masih harus dibayar dikurangi dengan kas dan bank. Jumlah modal meliputi seluruh ekuitas seperti yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. 30 Juni 2015 Jumlah liabilitas
31 Desember 2014
3.715.088
2.518.373
949.397
637.739
Liabilitas bersih
2.765.691
1.880.634
Jumlah ekuitas
2.635.330
2.499.171
1,049
0,753
Dikurangi kas dan bank
Rasio utang terhadap modal
58
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH 30 Juni 2015 Agio saham atas: Penawaran umum perdana Pelaksanaan waran seri I 2015 2014 2013 2012 Penambahan setoran modal Beban emisi saham
283.500
283.500
16.389 195.613 21.534 4.193 454.433
195.613 21.534 4.193 454.433
(11.509)
(11.509)
(39)
(39)
964.114
947.725
Selisih restrukturisasi kombinasi bisnis entitas sepengendali Jumlah
31 Desember 2014
Hingga 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Waran Seri I yang telah dikonversi menjadi saham berjumlah 1.132.044.570 dan 1.054.000.770. Pada 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 terdapat 190.955.430 dan 268.999.230 Waran Seri I yang belum dikonversi. Jangka waktu konversi Waran Seri I sampai dengan 11 Januari 2017. Penambahan setoran modal pada tahun 2014 berasal dari transaksi PMT-HMETD sebanyak 638.051.347 lembar saham (lihat Catatan 1c). 23. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Akta No. 128 tanggal 21 Mei 2015 Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., para pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan persetujuan atas penggunaan keuntungan yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2014, yaitu sebesar Rp 4.000 ditetapkan sebagai dana cadangan. Berdasarkan Akta No. 160 tanggal 24 Juni 2014 Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., para pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan persetujuan atas penggunaan keuntungan yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2013, yaitu sebesar Rp 1.000 ditetapkan sebagai dana cadangan. Berdasarkan akta No. 304 tanggal 30 Mei 2013 Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., yang pemberitahuannya telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34604 tanggal 23 Agustus 2013, para pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan persetujuan atas penggunaan keuntungan yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2012, yaitu sebesar Rp 500 ditetapkan sebagai dana cadangan.
24. DIVIDEN Berdasarkan Akta No. 304 tanggal 30 Mei 2013 dari Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., para pemegang saham setuju untuk mendistribusikan dividen tunai untuk keuntungan tahun buku 2012 sebesar Rp 9 (nilai penuh) untuk 1 saham. Dividen yang dibayarkan pada selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 48.645. Berdasarkan Akta No. 128 tanggal 21 Mei 2015 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., para pemegang saham setuju untuk mendistribusikan dividen tunai untuk keuntungan tahun buku 2014 sebesar Rp 10 (nilai penuh) untuk 1 saham. Dividen yang dibayarkan pada selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 71.196.
59
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PENDAPATAN BERSIH 2015
2014
Voucher dan kartu perdana
5.304.506
3.877.261
Telepon selular
3.524.353
2.310.702
241.417
124.931
1.110
539
9.071.386
6.313.433
Komisi Jasa perbaikan Jumlah
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014, Grup melakukan transaksi penjualan dengan PT Setia Utama Towerindo pihak berelasi, sebagaimana diungkapkan pada Catatan 32. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014, tidak terdapat pendapatan dari pelanggan yang jumlahnya di atas 10% dari jumlah pendapatan bersih.
26. BEBAN POKOK PENDAPATAN 2015 Persediaan awal
2014
948.683
661.328
9.309.238
6.576.622
Barang tersedia untuk dijual
10.257.921
7.237.950
Persediaan akhir (lihat Catatan 8)
(1.707.508)
(1.280.825)
8.550.413
5.957.125
Pembelian
Jumlah
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014, Grup melakukan transaksi pembelian dengan PT Setia Utama Towerindo, pihak berelasi, sebagaimana diungkapkan pada Catatan 32. Rincian nama pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif pembelian bersih selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2015
2014
PT Telekomunikasi Selular dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
5.096.907
3.144.768
PT Samsung Electronics Indonesia
3.231.067
2.254.879
-
832.490
981.264
344.485
9.309.238
6.576.622
PT XL Axiata Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah 10%) Jumlah
60
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN USAHA 2015
2014
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa Penyusutan (lihat Catatan 11) Internet, telepon, air dan listrik Transportasi dan perjalanan dinas Pemeliharaan dan perawatan Beban pajak Perlengkapan Jamuan dan sumbangan Asuransi Jasa professional Perizinan Alat tulis dan cetakan
87.830 18.880 12.399 6.878 4.908 5.297 2.555 5.713 2.142 2.811 1.759 1.365 764
63.952 8.789 9.458 4.353 1.506 2.569 3.691 3.365 2.017 1.151 608 730 367
516 5.138
3.484
158.955
106.040
25.755 2.797 20
19.654 538 22
416 304 202 194 84 7.151
1.556 279 873 33 2 5.007
36.923
27.964
195.878
134.004
Pelatihan dan rapat Lain-lain Sub-jumlah Beban Penjualan Promosi Advertensi dan publikasi Komisi Pengiriman Perbaikan Sponsorship Brosur dan leaflet Pameran Lain-lain Sub-jumlah Jumlah
28. PENDAPATAN USAHA LAINNYA – BERSIH Rincian pendapatan usaha lainnya adalah sebagai berikut: 2015
2014
Laba penjualan aset tetap 1.570
-
Jasa manajemen
(lihat Catatan 11)
50
8.787
Lain-lain – bersih
20.165
18.315
Jumlah
21.785
27.102
Perusahaan mempunyai perjanjian jasa manajemen dengan PT Telekomunikasi Selular (lihat Catatan 34). 61
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PENDAPATAN KEUANGAN Penghasilan keuangan diperoleh dan dihasilkan dari jasa giro dan deposito.
30. BEBAN KEUANGAN 2015 Beban bunga pinjaman bank
2014 97.831
52.567
9.184
-
Beban administrasi bank
999
5.670
Beban bunga leasing
354
-
108.368
58.237
Beban provisi
Jumlah
31. LABA BERSIH PER SAHAM Perhitungan laba bersih per saham untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Laba bersih tahun berjalan diatribusikan kepada entitas induk Jumlah rata-rata saham tertimbang: Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dilusian
2014
182.522
152.806
7.109 7.307
5.686 5.861
26 25
27 26
Laba bersih per saham: Dasar Dilusian
32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Rincian saldo akun yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Piutang usaha PT Setia Utama Towerindo
103.022
160.508
-
21.664
103.022
182.172
1,62%
3,63%
Uang muka PT Setia Utama Towerindo Jumlah Jumlah persentase dari jumlah aset
62
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian pendapatan dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut: 30 Juni 2015
30 Juni 2014
Pendapatan PT Setia Utama Towerindo
267.943
116.062
2,95%
1,84%
618.083
335.408
6,64%
5,10%
5.342
4.590
3,40%
3,74%
Persentase dari jumlah pendapatan bersih
Pembelian PT Setia Utama Towerindo Persentase dari jumlah pembelian bersih
Beban Sewa PT Setia Utama Property Persentase dari jumlah beban umum dan administrasi
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi PT Setia Utama Towerindo
Sifat Hubungan Memiliki beberapa Direktur dan Komisaris yang sama
Transaksi Piutang usaha, uang muka, utang usaha, utang lain-lain, penjualan dan pembelian
PT Setia Utama Property
Memiliki beberapa Direktur dan Komisaris yang sama
Beban sewa
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, di mana persyaratan tersebut tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014, kompensasi untuk manajemen kunci yang meliputi anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut: 2015 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Jumlah
2014 12.845
10.318
-
-
12.845
10.318
0,14%
0,16%
Persentase dari jumlah pendapatan Bersih
63
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dikonversi ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada masing-masing tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 $AS (nilai penuh) Kas dan bank Piutang usaha Utang usaha Utang lain-lain
MYR (nilai penuh)
765.573 -
Setara Rp
66.903 218.636 11.842 504.528
10.443 771 42 1.779
31 Desember 2014 $AS (nilai penuh) Kas dan bank Piutang usaha Utang usaha Utang lain-lain
MYR (nilai penuh)
600.819 -
Setara Rp
107.477 240.767 4.432 77.659
7.857 858 16 277
Dalam menjabarkan aset dan liabilitas moneter yang didenominasi dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah, Grup menggunakan kurs sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat Ringgit Malaysia
64
2015
2014
(Rupiah Penuh)
(Rupiah Penuh)
13.332
12.440
3.527
3.562
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING Perusahaan a. Pada tanggal 10 Februari 2014, Perusahaan menandatangani Master Agreement dengan Commtiva Technology Limited. Dalam perjanjian kerjasama tersebut disepakati bahwa Perusahaan akan menjadi distributor Commtiva Technology Limited, dan berdasarkan Perubahan Perjanjian Master Agreement tanggal 28 Februari 2014, antara Perusahaan, PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan Commtiva Technology Limited selanjutnya Commtiva Technology Limited menyetujui Perusahaan dan MTS sebagai importir dari produk yang telah disepakati yaitu mobile phone dengan merk dagang Blackberry dengan tipe tertentu di wilayah Indonesia b. Pada tanggal 17 April 2013, Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT LG Electronics Indonesia dimana Perusahaan telah ditunjuk menjadi distributor nasional produk PT LG Electronics. Perjanjian ini berlaku sampai 11 April 2015. c.
Berdasarkan perjanjian Penunjukan Distributor No. 0131/LGL-PKS/TMI/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013 antara Perusahaan dengan PT Setia Utama Towerindo, pihak berelasi, disepakati bahwa Perusahaan akan menunjuk PT Setia Utama Towerindo sebagai distributor dan memberi wewenang kepada distributor untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian. Penunjukan distributor oleh Perusahaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian bersifat noneksklusif, di mana Perusahaan berhak menunjuk distributor atau pihak ketiga lain untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet-outlet distributor atau pihak ketiga tersebut yang berada dalam wilayah penjualan yang sama dengan outlet, baik sebelum maupun sesudah perjanjian ditandatangani maupun dalam hal perjanjian telah berakhir. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini dan akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
d. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. C13 0327 Asia ver. 1 tanggal 24 Juni 2013 yang dibuat oleh Perusahaan dan HTC Corporation mengenai hak non-transferable dan nonexclusive untuk mengimpor produk dan menjual dan mendistribusikan produk. Perjanjian ini berlangsung selama satu tahun, kemudian akan diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun jika tidak ada keberatan dari para pihak. e. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari 2014 antara Perusahaan dengan PT Setia Utama Property (SUP), Perusahaan menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 2, 3, 5, 7, 9, 12 dan 15 dengan luas 637 m2 dengan biaya sewa sebesar Rp 143.325 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun mulai tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015 dan sudah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Januari 2016.
65
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) f.
Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat tanggal 19 Mei 2014, antara Perusahaan dengan PT PINS Indonesia, PT UCS, PT EUIP dan PT Sinarmas Sekuritas memuat beberapa persyaratan di antaranya adalah rencana penyertaan saham Perusahaan pada PT Simpatindo Multi Media (SMM) dengan estimasi nilai Rp 500.000.
g. Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 198 tertanggal 23 Oktober 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat, menyatakan antara lain: -
Menyetujui penerbitan obligasi, sukuk, dan/atau surat utang lainnya dengan nilai maksimum sebesar Rp 2.000.000 (dua triliun rupiah) atau nilai lain yang setara serta penjaminan atas aset Perusahaan dengan nilai (apabila dipersyaratkan dalam hal tersebut) melebihi 50% (lima puluh persen) dari seluruh harta kekayaan Perusahaan.
-
Menyetujui rencana Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sindikasi (Syndicated Loan) sebesar Rp 2.500.000 (dua triliun lima ratus milyar rupiah) atau nilai lain yang setara serta (apabila dipersyaratkan dalam hal tersebut) penjaminan atas aset Perusahaan dengan nilai melebihi 50% (lima puluh persen) dari seluruh harta kekayaan Perusahaan.
-
Atas penerbitan obligasi, sukuk dan/atau surat utang lainnya serta rencana kredit sindikasi, Perusahaan terlebih dahulu wajib menyampaikan analisa-analisa based-on regulation, business and technology. Perusahaan diharapkan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan menjaga financial rasionya.
h. Pada tanggal 22 Desember 2014, Perusahaan menandatangani ”Memorandum of Understanding” dengan Parragon Paper Limited sehubungan dengan pembelian dan pengalihan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam PT Simpatindo Multi Media (SMM). Harga beli atas transaksi ini sebesar $AS 32.000.000. Perusahaan, TS, MTS, PMMN, dan PMM Entitas Anaknya a. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas tanggal 18 Desember 2014 Perusahan, Telesindo Shop (TS), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), PT Perdana Mulia Makmur (PMM) dan PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) memperoleh fasilitas kredit sebesar $AS 100.000.000 dari Standard Chartered Bank Dubai International Financial Center dengan jangka waktu 6 bulan. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 3,9% ditambah dengan LIBOR. Tujuan fasilitas ini untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan membayar pinjaman yang jatuh tempo. PT Telesindo Shop (TS) a. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. TEL.131/HK810/DTF-A1026000/2011 tanggal 1 April 2011 yang dibuat oleh dan antara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan TS tentang penjualan produk flexi melalui Authorized Dealer (AD), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: -
Telkom menyerahkan pekerjaan Distribusi dan Penjualan Produk Flexi Trendy serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
AD menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi Mitra AD serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Telkom dan AD sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian ini;
66
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) -
Telkom dan AD sepakat bahwa Mitra AD diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan penjualan produk flexi di wilayah operasi regional commerce IV yang meliputi representative office Semarang, Yogyakarta dan Solo.
b. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. TEL.011-AD/HK-810/DTF-A1024000/2011 tanggal 1 April 2011 yang dibuat oleh dan antara Telkom dengan TS tentang penjualan produk flexi melalui Autorized Dealer (AD), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
c.
-
Telkom menyerahkan pekerjaan distribusi dan penjualan produk Flexi Trendy serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Mitra AD menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi mitra AD serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Telkom dan Mitra AD sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian ini;
-
Telkom dan Mitra AD sepakat bahwa Mitra AD diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan penjualan produk flexi di wilayah operasi regional commerce 2 Jakarta yang meliputi empat sub representative office;
-
Dalam rangka focus area operasi Mitra AD, Telkom menetapkan area cluster yang ditetapkan dalam nota kesepakatan terpisah.
Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 15 Oktober 2010 yang dibuat oleh dan antara PT Mitra Karsa Utama dengan TS, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: -
PT Mitra Karsa Utama (pihak kedua) akan menyediakan tenaga kerja untuk TS (pihak pertama) yang akan menjadi tenaga Canvasser, Supervisor Sales, Administrasi, IT Support, Finance, Accounting dan Staf HRD yang melayani pekerjaan yang sudah ditentukan Pihak Pertama dengan mengindahkan Standard Operating Procedures (SOP) yang berlaku.
-
Perjanjian kerjasama “Pengkaryaaan dan Pengunaan Jasa” terakhir kali diperpanjang, pada tanggal 14 November 2012 dengan nomor perjanjian No. PKS/MKUTMI/III/11/2012.
d. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. TEL. 411/HK-810/DTF-A1053000/2011 tanggal 1 April 2011 yang dibuat oleh dan antara Telkom dengan TS tentang distribusi dan penjualan produk flexi melalui Authorized Dealer (Mitra), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: -
Telkom menyerahkan pekerjaan distribusi dan penjualan Produk Flexi Trendy serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Mitra menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi Mitra serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Telkom dan Mitra sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian ini;
67
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) -
Telkom dan Mitra sepakat bahwa Mitra diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan penjualan produk flexi di wilayah operasi regional commerce I untuk area Se-Sumatra, yang meliputi Commerce Area; Medan (termasuk Aceh dan Sumut), Pekanbaru (termasuk Padang), Batam, Palembang dan Bandar Lampung.
e. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. K.Tel.46/ HK-820/DTF-A1029000/2011 tanggal 11 April 2011 yang dibuat oleh dan antara Telkom dengan TS tentang penjualan produk flexi melalui Authorized Dealer (Mitra AD), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
f.
-
Telkom menyerahkan pekerjaan distribusi dan penjualan Produk Flexi Trendy serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Mitra AD menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi Mitra AD serta kegiatan Spreading dan Canvasing;
-
Telkom dan Mitra AD sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian kerjasama PKS ini;
-
Telkom dan Mitra AD sepakat bahwa Mitra AD diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan penjualan Produk Flexi di wilayah operasi commerce regional VII yang meliputi commerce area Makassar, Manado, Maluku dan Papua.
Berdasarkan perjanjian kerjasama No. Tel. 346/HK840/DTF-A10204000/2010 tanggal 28 April 2010 yang dibuat oleh dan antara PT Aplikanusa Lintasarta dengan Telkom Divisi Telkom Flexi dan TS (AD) tentang layanan flexi komunitas, yang menerangkan mengenai halhal sebagai berikut: -
Layanan Flexi Akuisisi Komunitas adalah program layanan flexi yang diperuntukkan akuisisi komunitas sesuai dengan program regional commerce 2 Jakarta yang ditetapkan dengan nota Dinas GM Telkom Flexi Reg. 2 Jakarta No. C. Tel.74/YN 000/DTFA1024000/2010 tentang Program Akuisisi Komunitas dalam Sukses Jari 2010.
-
Program Flexi Komunitas hanya diberlakukan untuk pelanggan korporasi atau komunitas, dengan jaminan berupa PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang ditandatangani oleh pejabat/penanggung jawab komunitas.
-
AD akan menyediakan handset bundling Flexi yang akan digunakan untuk komunitas Lintasarta.
-
AD akan memberikan jaminan purna jual selama masa garansi 1 tahun.
g. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. Tel. 679/HK840/DTF-A10204000/2010 tanggal 28 Juni 2010 yang dibuat oleh dan antara Telkom Divisi Telkom Flexi dengan TS (AD) tentang layanan flexi komunitas, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:. -
Layanan Flexi Akuisisi Komunitas adalah program layanan flexi yang diperuntukkan akuisisi komunitas sesuai dengan program Regional Commerce 2 yang ditetapkan dengan nota Dinas GM Telkom Flexi Reg. 2 Jakarta No. C.Tel. 74/YN 000/DTFA1024000/2010 tentang Program Akuisisi Komunitas dalam Sukses Jari 2010.
-
Layanan Flexi komunitas akan digunakan oleh Coca Cola Jakarta.
68
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) -
Program Flexi komunitas hanya diberlakukan untuk pelanggan korporasi atau komunitas, dengan jaminan berupa PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang ditandatangani oleh pejabat/penanggung jawab komunitas.
-
AD akan menyediakan handset bundling Flexi yang akan digunakan untuk komunitas Coca Cola Jakarta sebanyak minimal 500 unit dengan merek ZTE Type GC 990 (hight end) dan Type ZTE S 130 (low end).
-
AD akan memberikan jaminan purna jual selama masa garansi 1 tahun.
h. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 0035/LGL/PKS/TS/II/2012 tanggal 2 Januari 2012 yang dibuat oleh dan PT Samsung Electronics Indonesia dengan TS tentang hak distribusi dan penjualan produk Samsung melalui Authorized Dealer (Mitra) dengan jangka angka waktu sampai 31 Desember 2012. Perjanjian ini akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak. i.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Kemitraan “GraPARI” yang dibuat oleh dan antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan TS, dengan perjanjian sebagai berikut: No. Perjanjian
PKS.0010/LG.05/RJ-01/I/2014 PKS.0011/LG.05/RJ.01/I/2014 PKS.0033/LG.05/RJ-01/I/2014 PKS.0026/LG.05/RJ-01/I/2014
Tanggal
Nama Gerai
Tipe
28-Jan-14
GraPARI
Tipe T-20
Lembang 28-Jan-14
28-Jan-14
PKS.022/LG.05/RS.01/II/2014 PKS.371/LG.05/RS.01/XII/2013
PKS.372/LG.05/RS.01/XII/2013
GraPARI
Tipe T-20
Sunda 28-Jan-14
GraPARI
28-Jan-14
28-Jan-14
GraPARI Cikupa
Tipe T-20
GraPARI
Tipe T-20
Ruko Belgie Blok B.05 B No. 1 Citra Raya Square II, Perumahan Citra Raya Cikupa, Jl Raya Serang Km 14,7 Tangerang 15710 Jl. Ir. H. Juanda No. 50, Ruko Ciputat Indah Permai Blok A No. 3 Ciputat, Tangerang Selatan
28-Jan-14
GraPARI
28-Jan-14
GraPARI
Jl Tengah 3 Majalaya 60882
Tipe T-20
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 24 C-D
Tipe T-20
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No.3 & 3A,
Labuan
Teluk, Labuan-Banten
Sawah Besar GraPARI
Sawah Besar - Jakarta Barat Tipe T-40
Medan Krakatau 03-Des-13
GraPARI
03-Des-13
GraPARI
03-Des-13
GraPARI Sutomo
69
Jl. Gunung Krakatau No. 191, Medan
Tipe T-20
Jln. Raya Perawang No. 79, Km. 6
Tipe T-40
Kec. Tualang Perawang 28772. Jln. HR. Soebrantas KM. 10.5 Komp. MTC Giant Blok A18 Panam - Pekanbaru.
Perawang
Panam PKS.384/LG.05/AR.001/XI/2013
Jl. Sunda No. 16, Bandung 40112 Ruko Permata Majalaya Blok B No.2
Ciputat
05-Feb-14
Jl. Pramuka Ruko IBC D-19, Garut 44111
Tipe T-20
Majalaya
PKS.0067/LG.05/RJ-01/I/2014
PKS.0050/LG.05/RJ-01/I/2014
Lembang 40391 Tipe T-20
Garut
PKS.0065/LG.05/RJ-01/I/2014
PKS.0066/LG.05/RJ-01/I/2014
GraPARI
Lokasi Jl. Raya Lembang No. 241,
Tipe T-20
Jln. Sutomo No. 7-9 Gaharu Medan Timur, Kotamadya Medan 20235.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) No. Perjanjian PKS.385/LG.05/AR.001/XI/2013 PKS,386/LG.05/AR.001/XI/2013 PKS.097/LG.05/RS-01/XII/2013
Tanggal
Nama Gerai
Tipe
Lokasi
03-Des-13
GraPARI
Tipe T-20
Jln. Mayjend DI. Panjaitan No. 143, Taput, Tarutung.
Tipe T-9
Jln. Diponegoro No. 113 Kelurahan Ilir Kota Gunung Sitoli.
Tipe T-20
Jln. Basuki Rahmat No 48K
Tarutung 03-Des-13
GraPARI Gunung Sitoli
03-Des-13
GraPARI Palembang
03-Des-13
GraPARI
Ario Kemuning Palembang. Tipe T-40
Jln. Hayam Wuruk No. 109/19 - RT. 09 Kel. Talang Jauh Depan Menara Air Kec. Jelutung Jambi 36133.
Tipe T-9
Jln .Jend. Sudirman No.414
PKS.098/LG.05/RS-01/XII/2013 Inner Jambi PKS.100/LG.05/RS-01/XII/2013
03-Des-13
GraPARI Manggar
PKS.542/LG.05/AR.004/XI/2013
25 Nov 2013
PKS.547/LG.05/AR.004/XI/2013
25 Nov 2013
PKS.573/LG.05/AR.004/XI/2013
25 Nov 2013
GraPARIkios
Manggar Belitung Timur 33472. Tipe T-40
Ruko Puri Blok-A7, Mall Balikpapan Baru
Tipe T-40
Jln. Pangeran Diponegoro No. 22A Kel. Tengah, Ketapang 78812.
Tipe T-40
Jln. Patin No. 80, Rt. 06, Kel. Timbau Tenggarong.
Balikpapan Inner GraPARI Ketapang GraPARI Tenggarong PKS.541/LG.05/AR.004/XI/2013
25 Nov 2013
GraPARI
Tipe T-40
Jln. M. Hatta Rt.004 Handil 3 75261
Handil PKS.548/LG.05/AR.004/XI/2013
25 Nov 2013
PKS.506/LG.05/AR.004/XI/2013
4 Nov 2013
GraPARI
Tipe T-20
Kota Bangun GraPARI
Tipe T-20
Jln. Sri Bangun Rt. 19 Depan Terminal Baru Kota Bangun.
Jln. Usman Binol No. 25
Toli-toli PKS.504/LG.05/AR.004/XI/2013
4 Nov 2013
GraPARI
Tipe T-9
Jln. Transsulawesi Parigi
Parigi PKS.505/LG.05/AR.004/XI/2013
4 Nov 2013
GraPARI
Tipe T-20
Jln. Pulau Sumatera Poso
Poso PKS.503/LG.05/AR.004/XI/2013
4 Nov 2013
GraPARI
12-Des-13
GraPARI
Tipe T-40
Abepura PKS.219/LG.05/AR.003/XII/2013 PKS.096/LG.05/AR/003/X/2013 PKS.113/LG.05/AR.003/X/2013
PKS.130/LG.05/AR.003/X/2013
Jayapura - Papua 99351. Tipe T-9
Bima 01-Okt-13
GraPARI
Tipe T-20
Bangkalan 01-Okt-13
GraPARI
Tipe T-40
Plasa Marina 01-Okt-13
GraPARI Pamekasan
70
Jln. Raya Sentani - Padang Bulan
Jln. Soekarno hatta 171 Bima – NTB. Jln Trunojoyo no 39C, Bangkalan. Plaza Marina Lt.1/F-1, Jln. Raya Margorejo Surabaya.
Tipe T-20
Jln. Masigit No.3, Pamekasan
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) No. Perjanjian PKS.125/LG.05/RG-360/XII/2013
Tanggal 12-Des-13
Nama Gerai GraPARI
Tipe Tipe T-20
Pemalang PKS.129/LG.05/RG-360/XII/2013 PKS. 132/LG.05/RG-360/XII/2013
12-Des-13
GraPARI
Tipe T-9
Batang 12-Des-13
GraPARI
Tipe T-40
Pekalongan 02-Des-14
PKS. 1112/LG.05/RJ-01/XII/2014
GraPARI
Tipe T-40
Bintaro 02-Des-14
GraPARI
Tipe T-20
PKS. 1113/LG.05/RJ-01/XII/2014 Rangkasbitung
Lokasi Jln. Jend. Sudirman Komp. Ruko Swalayan Pemalang Permai Blok F, Pemalang. Jln. Cokronegoro No. 17, Limpung – Batang. Jln. Merdeka No.3 D Pekalongan. Ruko Victoria Blok AA No. 6 Jln. Bintaro Utama Sektor Tangerang
3A,
Rangkas Bitung Plaza, Jln. R.T. Hardiwinangun, Ruko Rabinsa Blok A No. 16, Kel. Muara Ciujung Timur, Kec. Rangkas Bitung, Kab. Lebak, 42314
Menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: Telkomsel sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi selular digital dengan Global System for Mobile Communications (GSM) bermaksud untuk mengoptimalkan pelayanan dan potensi pelanggan di arena tertentu dan Telkomsel mengadakan kerjasama dengan TS untuk membentuk saluran distribusi langsung yang berfungsi juga sebagai Kantor Pelayanan, yang disebut dengan GraPARI. Perjanjian tersebut mengatur mengenai hal-hal sebagai berikut: -
Telkomsel dan TS sepakat untuk bekerjasama dalam mengelola GraPARI yang meliputi kegiatan penjualan dan melakukan pendistribusian kembali.
-
Kewajiban Telkomsel adalah memberikan dukungan kepada TS berupa dukungan investasi dan dukungan operasional.
-
TS berkewajiban untuk melakukan investasi awal, kewajiban operasional, kewajiban Pemenuhan dan Maintain SDM GraPARIkios.
-
Para pihak sepakat dalam melakukan kerjasama GraPARI akan berfokus pada lokasi yang telah ditentukan dan Perusahaan menjamin bahwa lokasi tersebut adalah benar merupakan milik yang sah atau berada dibawah penguasaan Perusahaan secara sah menurut hukum dan menjamin mampu menguasai lokasi tersebut dalam periode waktu minimal 2 tahun.
-
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua (2) tahun.
-
TS wajib mengambil produk Telkomsel, apabila diwajibkan produk penjualan lainnya dengan ketentuan yang telah diatur.
-
Penerimaan pembayaran tagihan kartuHalo, service charging dari pelanggan maupun pembayaran lain hanya dapat dilakukan jika menggunakan aplikasi layanan Telkomsel.
-
Fee operasional akan diberikan oleh Telkomsel kepada TS dalam hal adanya Fee Manajemen, Fee penjualan, Fee pelayanan dan Fee kinerja Triwulan.
-
Telkomsel menunjuk Service Management atau manajer sebagai penanggungjawab kegiatan layanan dan penjualan GraPARI, General Manager Sales and Customer Care Regional sebagai Pembina dan Pengawas Operasional GraPARI yang dikelola TS.
71
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) -
j.
Selama berlangsungnya perjanjian ini Telkomsel berhak untuk menempatkan material promosi guna kepentingan promosi di GraPARI, Perusahaan diperkenakan untuk melakukan promosi sendiri jika Telkomsel telah memberikan izin secara tertulis terlebih dahulu.
Pada tanggal 11 Juni 2013, TS menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan Telkomsel sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk Telkomsel. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 (“Masa Percobaan”). Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan ketentuan TS telah memenuhi persyaratan dan kinerja berdasarkan hasil evaluasi Telkomsel. Dalam hal TS tidak dapat memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Telkomsel berhak secara mutlak untuk tidak memperpanjang Perjanjian ini dengan surat pemberitahuan dari Vice President dan Marketing Area Telkomsel dimana Perusahaan tidak dapat mempermasalahkan putusan Telkomsel tersebut atas dasar apapun. Dalam hal Perusahaan memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Perjanjian ini dapat diperpanjang sampai tanggal 30 September 2015 dengan surat pemberitahuan dari Vice President dan Marketing Area Telkomsel. Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh Perusahaan dan Telkomsel adalah sebagai berikut: No . 1
PKS.167/LG.05/AR.001/VI/2013
Batam 3
2
PKS.166/LG.05/AR.001/VI/2013
Pekanbaru Outer
3
PKS.0394/LG.05/RS-02/VI/2013
Tangerang Selatan
4
PKS.406/LG.05/RS.02/V/2013
Pandeglang
5
PKS.317/LG.05/AR.04/VI/2013
Balikpapan
6
PKS.318/LG.05/AR.04/VI/2013
Ketapang
7
PKS.319/LG.05/AR.04/VI/2013
Kutai Kertanegara
8
PKS.091/LG.05/AR.001/VI/2013
Medan 3
No. Perjanjian / Agreement No.
Cluster
9
PKS.090/LG.05/AR.001/VI/2013
Sibolga
10
PKS.0377/LG.05/RS-02/VI/2013
Cileunyi
11
PKS.0376/LG.05/RS-02/VI/2013
Garut Utara
12
PKS.051/LG.05/AR.001/VI/2013
Palembang 2
13
PKS.050/LG.05/AR.001/VI/2013
Jambi 1
14
PKS.293/LG.05/AR.004/VI/2013
Palu
15
PKS.310/LG.05/AR.004/V/2013
Jayapura Inner
16
PKS.292/LG.05/AR.004/VI/2013
17
PKS.015/LG.05/AR.003/VI/2013
18
PKS.049/LG.05/RG-360/VI/2013
19
PKS.169/LG.05/AR.003/VI/2013
Kotamobagu Madura (Bangkalan Sampang, Pemekasan, Sumenep) Tegal Kupang
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: -
Telkomsel akan menjual kartu prabayar dan pulsa prabayar kepada TS sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tangung jawab TS di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi.
72
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) -
Telkomsel akan menetapkan target penjualan untuk produk telkomsel termasuk namun tidak terbatas kepada kartu prabayar dan pulsa prabayar serta pendistribusiannya yang akan ditetapkan dari waktu ke waktu..
-
Untuk pendistribusian, penjualan kartu prabayar serta penjualan pulsa prabayar, TS harus tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syaratsyarat dan ketentuan dalam perjanjian ini serta aturan lain yang akan ditentukan kemudian.
-
Para pihak sepakat untuk saling kerjasama dalam melakukan pendistribusian dan penjualan produk Telkomsel sebagaimana yang diatur dalam perjanjian ini serta menjalankan program promosi, edukasi dan sosialisasi produk Telkomsel ke Outlet dan pengguna yang telah dan/ atau akan menggunakan produk dan/ atau layanan Telkomsel yang berada diwilayah operasional kerja Perusahaan.
Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 26 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal 1 Juli 2013 dan berakhir pada 30 September 2015. k.
Perjanjian kerjasama No. 051-CAM/PKPSM/II/13 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat Perusahaan dengan PT Sony Indonesia tentang kerjasama penjualan untuk mobile phone merek dagang Sony dengan segala macam tipe. Perusahaan setuju memberikan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan/atau jaminan tunai (cash deposit) kepada pihak pertama. Perjanjian berlaku satu tahun dan akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
l.
Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari 2014 antara TS dengan SUP, TS menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 2, 3, 5, 7, 9, 12 dan 15 dengan luas 2.042 m2 dan biaya sewa sebesar Rp 459,450 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun mulai tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015 dan sudah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Januari 2016.
PT Excel Utama Indonesia (EUI) a. Berdasarkan perjanjian No. 1248.A/XVI.L3. 4446/XL/I/2008 tanggal 25 Januari 2008 dan perpanjangannya No. 1500.A/XVI.L3.4701/ XL/III/2010 tanggal 5 Maret 2008, PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak, mengadakan kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk (XL) (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), dalam rangka penjualan produk XL dan atas penjualan tersebut, EUI akan memperoleh diskon dan komisi. Perjanjian tersebut berlaku pada tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dan dapat diperpanjang. b. EUI menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan XL sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk XL. Berdasarkan perjanjian tersebut, EUI dan XL sepakat untuk melakukan kerjasama dan distribusi produk XL berdasarkan wilayah kerja yang disepakati (cluster).
73
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Excel Utama Indonesia (EUI) (lanjutan) Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh EUI dan XL adalah sebagai berikut: No.
No. Perjanjian / Agreement No.
Tanggal / Date
1
021/XL WEST/RSON-PKS.PDG/VI/2012
02-Jan-12
Bangkalan / Madura
2
019/XL-PT EUI/PONTIANAK/2012
02-Jan-12
Pontianak
01-Des-12
Karawang
3
026/XL-PT Excel Utama Indonesia Karawang/J2-BCK-KRWG-01/XII/2012
Cluster
4
008/XL WEST/PKS-AMD.STR/II/2014
27-Feb-14
Siantar
5
021/XL WEST/PKS-AMD.PDG/II/2014
27-Feb-14
Padang
6
026/XL WEST/PKS-AMD.JMB/II/2014
27-Feb-14
Jambi
7
027/XL WEST/PKS-AMD.JMB/II/2014
27-Feb-14
Muaro Bungo
8
033/XL WEST/PKS-AMD.PLB/II/2014
27-Feb-14
Sekayu
9
036/XL WEST/PKS-AMD.PLB/II/2014
27-Feb-14
Palembang
10
037/XL WEST/PKS-AMD.PLG/II/2014
27-Feb-14
Bengkulu
11
039/XL WEST/PKS-AMD.PLG/II/2014
27-Feb-14
Kotabumi
12
038/XL WEST/PKS-AMD.PLG/II/2014
27-Feb-14
Lampung
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: -
XL akan menjual kartu prabayar, kartu pasca bayar, pulsa isi ulang elektronik, dan pulsa isi ulang fisik kepada EUI sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tanggung jawab EUI di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi. XL akan menetapkan target penjualan untuk produk XL termasuk namun tidak terbatas kepada kartu prabayar dan pulsa prabayar serta pendistribusiannya yang akan ditetapkan dari waktu ke waktu.
-
Untuk pendistribusian, penjualan kartu prabayar serta penjualan pulsa prabayar, EUI harus tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syaratsyarat dan ketentuan serta aturan lain yang berhubungan dengan penjualan kartu prabayar.
Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. Jangka waktu tersebut dapat otomatis diperpanjang untuk 12 (dua belas) bulan berikutnya dan seterusnya selama tidak ada permohonan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut. c. EUI menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan XL sehubungan dengan promosi produk XL. Berdasarkan perjanjian tersebut, EUI dan XL sepakat untuk melakukan kerjasama program edukasi dan sosialisasi produk XL berdasarkan wilayah kerja yang disepakati (cluster).
74
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Excel Utama Indonesia (EUI) (lanjutan) Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh EUI dan XL adalah sebagai berkut: No.
No. Perjanjian / Agreement No.
Tanggal / Date
Cluster
1
023/JABO1/MDS STORE/7/2012
25-Jul-12
Jakarta Pusat
2
017/JABO1/MDS STORE/7/2012
25-Jul-12
Karawaci
3
038/NORTH2/MDS STORE/7/2012
26-Jul-12
Pontianak
4
001/CENTRAL/MDS STORE/7/2012
25-Jul-12
Semarang
5
25-Jul-12
Magelang
25-Jul-12
Padang
7
003/CENTRAL/MDS STORE/7/2012 042/CENTRAL WEST/MDS STORE/7/2012 044/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012
25-Jul-12
Jambi
8
046/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012
25-Jul-12
Palembang
9
047/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012
25-Jul-12
Palembang
6
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: -
XL dan EUI sepakat untuk saling bekerjasama dalam program edukasi dan sosialisasi produk XL langsung kepada konsumen serta promosi produk XL kepada konsumen yang telah dan/atau akan menggunakan layanan XL (“Pelanggan”) yang ditawarkan dan dijual melalui outlet dealer yang berada dilokasi sebagaimana disebutkan.
-
Bahwa dalam pelaksanaan program promosi tersebut XL memberikan 3 pilihan paket program promosi yang dapat dipilih oleh Dealer, yang terdiri dari: A) Paket Ultima B) Paket Optima C) Paket Minima
-
Untuk program edukasi dan sosialisasi produk XL, EUI harus tunduk pada tata cara edukasi dan sosialisasi yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan serta aturan lain yang berhubungan dengan promosi produk XL.
Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. XL dapat memperpanjang jangka waktu perjanjian dengan persetujuan tertulis antara XL dan EUI. d. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari 2014 antara EUI dengan SUP, EUI menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 2, 3, 5, 7, 9, 12 dan 15 dengan luas 1.212 m2 dan biaya sewa sebesar Rp 272,7 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun mulai tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015. e. Pada tanggal 23 September 2014, EUI menerima surat tanggapan dari XL atas penegasan mengenai kesediaan pelepasan EUI dan pemutusan hubungan kerjasama berdasarkan Perjanjian Kerjasama Distribusi Produk XL. Terkait beberapa pertimbangan, XL berhak untuk mengakhiri kerjasama dengan EUI untuk 5 cluster: Jakarta Pusat, Karawang, Tangerang, Semarang dan Cianjur. Pengakhiran perjanjian akan berlaku efektif pada tanggal 1 November 2014. Proses pengalih kelolaan seluruh cluster EUI akan dimulai pada awal Oktober 2014. Selama masa alih kelola, Perusahaan masih berkewajiban untuk melaksanakan semua kewajibannya dan berhak untuk menerima haknya sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
75
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) a. MTS dan PT Setia Utama Distrindo melakukan perjanjian kerjasama pada tanggal 15 Maret 2013, yaitu perjanjian kerjasama tersebut dibuat atas dasar penunjukan kepada pihak kedua sebagai distribution center untuk mobile phone dengan merek dagang Apple iPhone dengan segala tipe dengan area distribusi yang masuk dalam wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama dua tahun dari tanggal 15 April 2013 hingga 15 April 2015, perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya jika salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya. b. Berdasarkan perjanjian PKS.016./LG.05/PD-00/1/2013 tertanggal 7 Januari 2013, MTS dengan Telkomsel mengadakan Perjanjian Kerjasama Impor, Distribusi, dan Penjualan Produk Apple iPhone di Indonesia, yaitu program bundle penjualan handphone yang telah dilengkapi dengan kartu SimPATI yang disediakan oleh Telkomsel dan didistribusikan oleh Perusahaan, Telkomsel akan melakukan pembelian Apple iPhone dari MTS untuk keperluan Loyalty Program Telkomsel, dengan harga dasar sebagaimana tercantum dalam perjanjian Apple. Jangka waktu perjanjian ini adalah selama Perjanjian Apple berlangsung dan akan tetap berlaku hingga hak dan kewajiban dari para pihak telah selesai dilaksanakan. c. Pada tanggal 20 Desember 2012, MTS menunjuk tiga pihak sebagai distributor produk Apple iPhone di Indonesia, yaitu: - PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perusahaan) - PT Telesindo Shop - PT Simpatindo Multi Media Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun dari tanggal 20 Desember 2012 hingga 20 Desember 2014 dan akan berakhir dengan sendirinya jika salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya. PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) a. Pada tanggal 4 Februari 2013 terjadi kesepakatan antara CV Point Multi Media (CV PMM), pihak berelasi, dengan PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 2 Januari 2013 sampai dengan tanggal 1 Januari 2014. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: - SEIN memberikan hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk handphone, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. - CV PMM sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha. - CV PMM dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN. Pada tanggal 24 Mei 2013, PMMN telah mengajukan permohonan kepada SEIN tentang penagihan dari yang sebelumnya kepada CV PMM menjadi kepada PMMN. Pada tanggal 1 Juli 2014, terjadi kesepakatan antara PMMN dengan SEIN sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: - SEIN memberikan kepada PMMN hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk handphone, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan kertentuan yang diatur dalam perjanjian.
76
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) (lanjutan) - PMMN sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha. - PMMN dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN. b. Pada tanggal 28 November 2014, PMMN memperoleh fasilitas dari Standard Chartered Bank sesuai dengan surat perjanjian kredit JKT/FCA/4320 dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 95.752 dengan tingkat suku bunga 10,29% yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, PMMN belum menggunakan fasilitas kredit tersebut. PT Perdana Mulia Makmur (PMM) a. Pada tanggal 1 Januari 2014 terjadi kesepakatan antara PMM dengan PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan tanggal 1 Januari 2015. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: - SEIN memberikan kepada PMM hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk handphone, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. - PMM sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha. - PMM dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN. Pada tanggal 1 Juli 2014, perjanjian ini telah diperpanjang sampai 1 Juli 2015. b. Pada tanggal 28 November 2014, PMM memperoleh fasilitas dari Standard Chartered Bank sesuai dengan suratperjanjian kredit No. JKT/FCA/4320 dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 200.000 dengan tingkat suku bunga 10,29% yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, PMM belum menggunakan fasilitas kredit tersebut. c. Pada tanggal 31 Juli 2013, PMM telah menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan dealer dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank), di mana Bank bersedia untuk menyediakan fasilitas perbankan kepada para dealer PMM melalui media transaksi perbankan elektronik. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak telah menyetujui untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Dealer dimana Perusahaan akan mendapatkan sistem aplikasi “BizChannel” dari Bank dan para dealer PMM yang telah disetujui oleh Bank untuk memperoleh fasilitas kredit akan menerima fasilitas e-chain Financing yang merupakan aplikasi tambahan pada “BizChannel” yang dapat menghubungkan rekening PMM dengan rekening dealer dan memungkinkan PMM dapat mendebet dana pada rekening dealer.
77
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Perdana Mulia Makmur (PMM) (lanjutan) Maksimum plafond kredit yang diterima oleh masing-masing dealer adalah sebesar Rp 3.000. Fasilitas tersebut dikenakan bunga 10% per tahun dan memiliki jangka waktu selama 12 bulan dan dapat diperpanjang kembali sesuai hasil evaluasi bank. Pada tanggal 27 Januari 2015, fasilitas tersebut sudah tidak berlaku. PT SIMPATINDO MULTI MEDIA (SMM) a. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penjualan Produk Telkomsel No. 2912/PKSSMM/V/11 tanggal 25 Agustus 2011 antara SMM dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Lion Super Indo (Superindo), Telkomsel sepakat dan bersedia menunjuk Perusahaan sebagai pendukung dana bagi Superindo untuk menjadi mitra penjualan Produk Telkomsel dalam bentuk retail kepada pengguna akhir (end user) di wilayah operasional Telkomsel secara nasional, sebagaimana SMM dan Superindo sepakat dan bersedia menerima pekerjaan tersebut dari Telkomsel. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 25 Agustus 2011 sampai dengan 31 Desember 2012. SMM dan Superindo bersedia untuk mengikuti masa percobaan selama 6 (enam) bulan dengan evaluasi setiap 3 (tiga) bulan sebelum dilaksanakan seluruh ketentuan dari Perjanjian ini berdasarkan tata cara pengukuran dan evaluasi yang telah disepakati. b. Berdasarkan Kontrak Konsinyasi Versi 2012 tanggal 1 Januari 2012 antara SMM dengan PT Carrefour Indonesia dan PT Alfa Retailindo (secara bersama-sama disebut sebagai “Carrefour”), disepakati bahwa SMM akan mengirimkan barang secara konsinyasi dengan cara pemajangan sampel barang-barang oleh SMM di toko-toko Carrefour dan penyerahan barang-barang untuk dijual kepada konsumen langsung dari persediaan SMM. Kontrak ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. Pada tanggal 2 April 2012, telah dilakukan addendum atas Kontrak Konsinyasi Versi 2012 sebagai berikut: -
Addendum bertindak sebagai tambahan atas syarat dan ketentuan di dalam Kontrak Konsinyasi antara SMM dan Carrefour.
-
Carrefour dengan ini menunjuk SMM sebagai pemasok eksklusif atas electronic top up untuk seluruh toko Carrefour di Indonesia untuk periode 3 (tiga) tahun yang dimulai sejak hari dimana electronic top up tersebut siap untuk dijual (“First Deployment”).
-
SMM sepakat untuk membayar kepada Carrefour (termasuk di dalamnya adalah Carrefour Market dan Carrefour Express) (“Toko”) satu kali untuk biaya integrasi sistem sebesar $AS100,000 (seratus ribu Dolar Amerika) tidak termasuk pajak (“Fix Value”) yang akan digunakan oleh Carrefour untuk memperoleh dan mengintegrasikan sistem baru untuk mendukung penjualan electronic top up di toko Carrefour.
-
SMM menjamin bahwa nilai maksimum persentase kegagalan (“Failure Percentage”) akibat dari kekurangan simpanan (“Quota”) dan kegagalan sistem dan jaringan (“System and Network”) adalah 0,001% per bulannya. Perusahaan menjamin bahwa maksimum Failure Percentage akibat dari pihak operator (“Operator Problem”) adalah 0,1% per bulannya. Apabila Failure Percentage dari Quota, System and Network, atau Operator Problem melebihi batas maksimum maka Perusahaan akan memberikan kompensasi 5% dari total Nilai Kegagalan Penjualan. Seluruh transaksi yang gagal dicatat untuk penyelidikan dan kompensasi.
78
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM) (lanjutan) -
Pada tanggal 11 Juni 2013, SMM menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk Telkomsel. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 (“Masa Percobaan”). Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan ketentuan SMM telah memenuhi persyaratan dan kinerja berdasarkan hasil evaluasi Telkomsel. Dalam hal SMM tidak dapat memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Telkomsel berhak secara mutlak untuk tidak memperpanjang Perjanjian ini dengan surat pemberitahuan dari Vice President Sales and Marketing Area/Head of Area Group Telkomsel dimana SMM tidak dapat mempermasalahkan putusan Telkomsel tersebut atas dasar apapun. Dalam hal Perusahaan memenuhi Persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Perjanjian ini dapat diperpanjang sampai tanggal 30 September 2015 dengan surat pemberitahuan dari Vice President Sales and Marketing Area/Head of Area Group Telkomsel. Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh Perusahaan dan Telkomsel adalah sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5
Cluster Gianyar, Bali Jawa Barat Sumatera Bagian Selatan Sampit, Kalimantan Tengah Malang, Jawa Timur
No. Perjanjian PKS.168/LG.05/AR.003/VI/2013 PKS.0367/LG.05/RS-002/VI/2013 PKS.049/LG.05/AR.001/VI/2013 PKS.323/LG.05/AR.04/VI/2013 PKS.006/LG.05/AR.003/VI/2013
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: -
Telkomsel setuju menjual Kartu Prabayar dan Pulsa Prabayar kepada SMM sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tanggung jawab SMM di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi.
-
Telkomsel akan menetapkan target penjualan dan distribusi Produk Telkomsel termasuk namun tidak terbatas kepada Kartu Prabayar dan Pulsa Prabayar.
-
Untuk pendistribusian dan penjualan Kartu Prabayar serta Pulsa Prabayar, SMM harus tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini serta aturan lain yang akan ditentukan kemudian.
-
Para pihak sepakat untuk saling bekerjasama dalam melakukan pendistribusian dan penjualan produk Telkomsel sebagaimana yang diatur dalam perjanjian ini serta menjalankan program promosi, edukasi dan sosialisasi produk Telkomsel ke Outlet dan pengguna yang telah dan/atau akan menggunakan produk dan/atau layanan Telkomsel yang berada di wilayah operasional kerja Perusahaan.
Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 26 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal 1 Juli 2013 dan berakhir pada 30 September 2015. c. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penjualan Produk Telkomsel No. PKS.680/LG.05/SL01/VII/2013-SMM/V/11 tanggal 16 Juli 2013 antara Perusahaan dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Trans Retail Indonesia (Trans Retail), Telkomsel sepakat dan bersedia menunjuk Perusahaan sebagai pendukung dana dan kesisteman bagi Trans Retail untuk menjadi mitra penjualan Produk Telkomsel dalam bentuk retail kepada pengguna akhir (end user) di wilayah operasional Telkomsel secara nasional, sebagaimana Perusahaan dan Trans Retail sepakat dan bersedia menerima pekerjaan tersebut dari Telkomsel.
79
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM) (lanjutan) Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 16 Juli 2013 sampai dengan 30 Juni 2015. Perusahaan dan Trans Retail bersedia untuk mengikuti masa percobaan selama 6 (enam) bulan dan akan di evaluasi berdasarkan tata cara pengukuran dan evaluasi yang telah disepakati. d. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Kemitraan “GraPARI” yang dibuat oleh dan antara Telkomsel dengan Perusahaan, dengan perjanjian sebagai berikut: No. Perjanjian
Tanggal
Nama GraPARI Mitra
Tipe
096/LG.05/RS-01XII/2013
03-Des-13
GraPARI Mitra Sekayu
T20
094/LG.05/RS-01XII/2013
03-Des-13
GraPARI Mitra Alang Alang Lebar
T9
095/LG.05/RS-01XII/2013
03-Des-13
GraPARI Mitra Betung
T20
AMD.0239/LG.05/RJ01/III/2015
04-Mar-15
GraPARI Mitra Cengkareng
T40
AMD.0266/LG.05/RJ01/III/2015
04-Mar-15
GraPARI Mitra Pondok Bambu
T20
0189/LG.05/RJ-01/III/2015
09-Mar-15
GraPARI Mitra BTC
T40
0190/LG.05/RJ-01/III/2015
09-Mar-15
GraPARI Mitra Kopo
T40
103/LG.05/AR.003/X/2013
01-Okt-13
GraPARI Mitra Kepanjen
T9
105/LG.05/AR.003/X/2013
01-Okt-13
GraPARI Mitra Lawang
T9
223/LG.05/AR-003/XII/2013
12-Des-13
GraPARI Mitra Tabanan
T20
220/LG.05/AR-003/XII/2013
12-Des-13
GraPARI Mitra Gianyar
T20
221/LG.05/AR-003/XII/2013
12-Des-13
GraPARI Mitra Atambua
T20
222/LG.05/AR-003/XII/2013
12-Des-13
GraPARI Mitra Soe
T9
556/LG.05/AR.004/XI/2013
25-Nop-13
GraPARI Mitra Pangkalan Bun
T40
572/LG.05/AR.004/XI/2013
25-Nop-13
GraPARI Mitra Tanjung Selor
T20
571/LG.05/AR.004/XI/2013
25-Nop-13
GraPARI Mitra Tanjung Redeb
T40
552/LG.05/AR.004/XI/2013
25-Nop-13
GraPARI Mitra Malinau
T20
555/LG.05/AR.004/XI/2013
25-Nop-13
GraPARI Mitra Nunukan
T20
563/LG.05/AR.004/XI/2013
25-Nop-13
GraPARI Mitra Sampit
T20
80
Lokasi Jl. Kol. Wahid Udin No. 559 D Ruko Sejahtera Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin Sumatera Selatan 30711 JL. Raya Palembang Betung Km 15, Ruko No.10 Kel. Sukajadi Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin Sumatera Selatan Jl. Palembang betung No.76 KM 66 Kel. Betung Kec. Betung Kab. Banyuasin Sumatera Selatan Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 11 Jakarta Barat 11730 JL. Pahlawan Revolusi No.9A, Klender pondok bambu, Jakarta Timur Bandung Trade Center, Jl . Dr. Djundjunan No. 143-149 Lt. GF Blok A1 No. 2-3 Bandung Jawa Barat 40713 Miko Mall Lt 1 B1 No. 20-30 Jl. Kopo No.599 Bandung Jl. Panji 154 Kepanjen Malang Jatim 65163 Jl. Raya Cipto No. 57 Bedali Kec. Lawang Kab. Malang Jl. Ir. Soekarno(By Pass kediri) no.99D Kec.Kediri, Tabanan - Bali JL. Ngurah Rai No. 10 Gianyar, 80511 Bali JL. Adam Malik No.05 Pasar Baru Atambua, Nusa Tenggara Timur JL. Hayam Wuruk No. 16 Kel. Taubneno Kec. Kota Soe JL. Iskandar No.99 B Depan RS Kusuma Kel. Madurejo, Kec. Arut, Kab Kota Waringin Barat JL. Duku Rt 15 Ruko No.02 Tanjung Selor Hilir Bulungan JL. Niaga 1 Rt 1 Kec.Tanjung Redeb, Kec. Berau Kaltim 77331 JL. Raja Pandita Rt06 No.71B, Desa Malinau Hulu, Kec Malinau Kota Kab. Malinau Kalimantan Timur 77554 JL. Pelabuhan Baru Rt. 22 Kel. Nunukan Timur Kab. Nunukan 77482 Kal - Tara Jl. MT Haryono No. 88B Kel. MB Hulu , Kec. MB Ketapang Sampit Kalimantan Tengah 74322
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM) (lanjutan) e. Berdasarkan Issuance and Subscription of Warrant Agreement pada tanggal 12 Nopember 2012 antara Perusahaan dan Top Dollar Investment Ltd. (TDI), Perusahaan menerbitkan Waran dengan nilai Rp 10.000. Waran tersebut memberikan hak kepada pemegang Waran untuk melakukan peningkatan modal saham Perusahaan sebanyak 50.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham. Waran tersebut telah diambil oleh TDI. Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn., No. 115 tanggal 24 Maret 2015, Perusahaan menyetujui pelaksanaan waran oleh PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk atas saham baru dengan mengambil bagian atas saham Perusahaan sebanyak 50.000 saham yang mewakili 99,5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan. 35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Kecuali untuk utang angsuran pembelian aset tetap, manajemen menganggap bahwa jumlah tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya dikarenakan jangka waktu yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, nilai wajar utang angsuran pembelian aset tetap adalah masing-masing sebesar Rp 5.501 dan Rp 3.327. Nilai wajar utang angsuran pembelian aset tetap diestimasikan sebesar nilai kini atas arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga saat ini yang tersedia untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. Jumlah tercatat utang bank telah diukur sebesar nilai wajarnya karena aset keuangan tersebut dikenakan tingkat bunga mengambang dengan frekuensi repricing secara teratur. Grup tidak memiliki aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun Internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risikorisiko keuangan yang dirangkum di bawah ini, dengan rincian sebagai berikut: a. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko ini sebagian besar timbul dari pinjaman bank. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, manajeman menelaah berbagai suku bunga yang ditawarkan kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum melakukan perikatan utang. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, jika suku bunga 50 basis poin lebih rendah/ tinggi dengan semua variabel konstan, laba setelah pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 akan menjadi tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 1.475 dan Rp 3.485.
81
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak lain tidak dapat memenuhi kewajiban atas suatu instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Tujuan Grup adalah untuk mencapai pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan seraya meminimalkan kerugian yang timbul atas eksposur peningkatan risiko kredit. Grup melakukan transaksi penjualan hanya dengan pihak ketiga yang memiliki nama baik dan terpercaya. Kebijakan Grup mengatur bahwa seluruh pelanggan yang akan melakukan transaksi penjualan secara kredit harus melalui proses verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus dengan tujuan untuk memastikan bahwa eksposur Grup terhadap risiko kredit macet tidak signifikan. Tabel di bawah menunjukkan analisis umur aset keuangan yang jatuh tempo tetapi tidak dilakukan penurunan nilai aset keuangan yang Grup miliki pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014: 30 Juni 2015 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai
>3 Bulan dan < 1 Tahun
<3 Bulan
>1 Tahun
Penurunan nilai
Cadangan
Jumlah
Kas dan bank
949.397
-
-
-
-
-
949.397
Piutang usaha Piutang lain-lain – pihak ketiga
937.683
847.950
33.840
-
-
-
1.819.473
137.421
-
-
-
-
-
137.421
Aset lain-lain
141.224
Jumlah
2.165.725
141.224
847.950
33.840
-
-
-
Penurunan nilai
Cadangan
3.047.515
31 Desember 2014 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai
>3 Bulan dan < 1 Tahun
<3 Bulan
>1 Tahun
Jumlah
Kas dan bank
637.739
-
-
-
-
-
637.739
Piutang usaha Piutang lain-lain – pihak ketiga
843.255
673.896
125.230
-
-
-
1.642.381
383.197
-
-
-
-
-
383.197
Aset lain-lain
218.575
-
-
-
-
-
218.575
2.082.766
673.896
125.230
-
-
-
2.881.892
Jumlah
Piutang usaha dan piutang lain-lain yang belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai adalah dengan debitur kredit dengan catatan pembayaran yang baik. Kas dan bank dan aset lain-lain yang belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai ditempatkan pada lembaga keuangan yang resmi dan memiliki reputasi baik.
82
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Manajemen risiko yang telah diterapkan Grup adalah sebagai berikut: 1) Secara periodik melakukan penagihan kepada pelanggan agar melakukan pembayaran tepat waktu. 2) Mengusahakan pembelian secara kredit dan mengurangi pembelian secara tunai. Tabel di bawah merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
2015 1 sampai 3 bulan Utang bank
3 sampai 12 bulan
1 sampai 5 tahun
Jumlah
Biaya transaksi
Dilaporkan
614.740
5.553
2.523.222
3.143.515
394.248
-
-
394.248
-
394.248
35.966
-
-
35.966
-
35.966
15.515
-
15.515
-
3.143.515
Utang usaha Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Beban masih harus dibayar
15.515
-
-
963
2.889
2.002
5.854
(353)
5.501
1.476.226
8.442
2.525.224
4.009.892
(353)
4.009.539
Utang angsuran pembelian aset tetap Jumlah
2014 1 sampai 3 bulan Utang bank
3 sampai 12 bulan
1 sampai 5 tahun
Jumlah
Biaya transaksi
Dilaporkan
685.110
1.046.783
15.782
1.747.675
78.250
-
-
78.250
594.745
-
-
594.745
Pihak berealsi
15.400
-
-
15.400
Pihak ketiga
10.194
-
-
10.194
2.228
-
-
2.228
-
2.228
1.730
2.751
890
5.371
(207)
5.164
1.387.657
1.049.534
16.672
2.453.863
(207)
2.453.656
-
1.747.675
Utang usaha Pihak berealsi Pihak ketiga
-
78.250 594.745
Utang lain-lain -
15.400 10.194
Beban masih harus dibayar Utang angsuran pembelian aset tetap Jumlah
83
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Selain risiko-risiko keuangan, Direksi Grup juga telah menelaah risiko-risiko usaha yang dirangkum di bawah ini. a.
Risiko Perubahan Teknonologi Telepon Seluler Telepon selular merupakan salah satu perangkat elektronik yang mengalami perkembangan sangat pesat. Perubahan dengan teknologi yang lebih maju dan berbeda dengan produkproduk yang dijual oleh Grup saat ini, dapat berdampak secara material dan negatif dan secara langsung mempengaruhi penjualan produk Grup dan mengakibatkan persediaan yang tidak dapat dijual. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup.
b. Risiko Perubahan Selera Konsumen Dengan adanya berbagai macam merek dan fitur telepon selular yang terus bertambah dapat mempengaruhi selera konsumen Grup untuk pindah ke merek lain jika Perusahaan tidak secara aktif memperbaharui produknya. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup. c. Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah di Bidang Telekomunikasi dan Perdagangan Telepon Selular Bidang telekomunikasi merupakan salah satu bidang yang banyak diatur oleh peraturan Pemerintah. Saat ini, Grup melakukan kegiatan utama di bidang perdagangan alat-alat telekomunikasi yaitu telepon selular. Jika terjadi perubahan peraturan Pemerintah di bidang telekomunikasi yang berhubungan dengan telepon selular, kemungkinan berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup. d. Risiko Persaingan Usaha di Bidang Penjualan Telepon Seluler Persaingan usaha di bidang penjualan telepon selular sangat tinggi. Berbagai merek telepon selular secara bebas sudah dijual di pasar termasuk telepon selular milik Grup. Dengan semakin banyaknya merek yang ditawarkan secara bebas di masyarakat dapat mempengaruhi besarnya pangsa pasar Grup. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup. e. Risiko Pola Pembelian Konsumen yang Musiman Permintaan terhadap telepon selular memiliki pola pembelian musiman seperti hari libur/hari raya, teknologi baru yang diperkenalkan oleh produsen maupun pesaing, kondisi perekonomian dan ketersediaan produk dengan harga wajar. Pola pembelian musiman tersebut dapat berdampak secara material dan negatif terhadap arus kas Grup. f. Risiko Ketidakmampuan Memasarkan Inovasi Produk dan Layanan Baru Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian penjualan Grup adalah kemampuan Grup mengembangkan dan memasarkan produk serta layanan baru sesuai trend yang berlaku. Jika Grup tidak mampu menyediakan produk tersebut, hal ini dapat menimbulkan risiko kehilangan pangsa pasar dan daya saing sehingga mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan menimbulkan dampak secara material dan negatif terhadap pendapatan dan prospek Grup.
84
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) g. Risiko Penurunan Kualitas Produk Grup Grup tidak memproduksi sendiri produk telepon selularnya, sehingga terdapat kemungkinan terjadinya penurunan kualitas produk. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya pangsa pasar dan daya saing Grup, sehingga dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup. h. Risiko Menjaga Tingkat Pertumbuhan yang Wajar Kinerja Grup sampai saat ini telah mencatatkan laju pertumbuhan yang pesat sejalan dengan perkembangan di industri telekomunikasi. Kemampuan Perusahaan untuk menjaga tingkat pertumbuhan yang wajar di masa mendatang dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perubahan kondisi dan trend yang tidak diantisipasi maupun internal seperti kesalahan dan/atau keterlambatan manajemen dalam mengambil keputusan penting serta ketidakcukupan modal kerja. Hal ini dapat berdampak secara material dan negatif terhadap tingkat pertumbuhan, kinerja keuangan dan prospek Perusahaan. i. Risiko Kegagalan Pengembangan Unit Usaha Baru, yaitu PT Setia Utama Media Aplikasi Perusahaan berencana mengembangkan unit usaha konten melalui salah satu entitas anak, yaitu PT Setia Utama Media Aplikasi. Konten yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada ponsel merek Tiphone, namun tidak ada jaminan bahwa konten baru tersebut akan selalu diterima dengan baik mengingat cepatnya perubahan selera pasar dan meningkatnya persaingan dalam bisnis penyediaan konten. Kegagalan ini dapat mengakibatkan penurunan nilai investasi, berkurangnya daya saing Perusahaan serta hilangnya peluang bisnis sehingga dapat mempengaruhi secara material dan negatif terhadap tingkat pertumbuhan, kinerja keuangan dan prospek Perusahaan. j. Risiko Ketergantungan pada Pengecer/Agen Penjual Sebagai distributor telepon selular, Perusahaan sangat tergantung pada keaktifan dan hasil pengecer/agen penjual dalam menjual produk Perusahaan. Penurunan hasil penjualan produk Perusahaan pada pengecer/agen penjualan dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan. k. Risiko Perubahan Manajemen dan Karyawan Inti Perusahaan Kinerja Perusahaan saat ini tidak terlepas dari prestasi kerja yang telah dilakukan oleh manajemen dan karyawan inti Perusahaan. Jika terjadi perubahan kendali atau perubahan manajemen dan karyawan inti Perusahaan, maka terdapat kemungkinan terjadinya perubahan secara material dan negatif pada kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan. l. Risiko Perubahan Keadaan Ekonomi Indonesia Penurunan keadaan perekonomian Indonesia dapat berdampak pula terhadap kelangsungan usaha Perusahaan. Jika perekonomian Indonesia menjadi lemah dapat berdampak pada daya beli konsumen. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.
85
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. INFORMASI SEGMEN Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, manajemen Grup berpendapat bahwa pelaporan segmen adalah segmen usaha berdasarkan jenis kegiatan usaha. Informasi menurut segmen produk adalah sebagai berikut: 2015
Pendapatan bersih
Telepon Selular
Voucher
3.906.414
5.353.078
3.722.053 184.361
Jasa Perbaikan
Media Aplikasi
Eliminasi
Jumlah
1.110
-
(189.215)
9.071.387
5.017.570
5
-
(189.215)
8.550.413
335.508
1.105
-
-
520.974
78.518
113.879
2.233
1.248
-
195.878
105.843
221.629
(1.128)
(1.248)
-
325.096
4.781.060
3.614.448
1.178
3.582
(2.049.850)
6.350.418
2.644.032
2.303.124
11.535
8.867
(1.252.470)
3.715.088
3.382
8.930
68
19
-
12.399
Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha - bersih Laba (rugi) usaha Aset Aset segmen
Liabilitas Liabilitas segmen Informasi segmen Lainnya Penyusutan
2014 Telepon Selular
Voucher
2.548.096
3.890.440
2.415.262 132.834
Beban usaha - bersih Laba (rugi) usaha
Pendapatan bersih
Jasa Perbaikan
Media Aplikasi
Eliminasi
Jumlah
539
-
(125.642)
6.313.433
3.667.497
8
-
(125.642)
5.957.125
222.943
531
-
-
356.308
40.192
64.010
1.526
1.174
-
106.902
92.642
158.933
(995)
(1.174)
-
249.406
3.818.155
2.035.679
1.252
795
(1.156.221)
4.699.660
2.356.412
970.071
7.621
3.753
(459.304)
2.878.553
2.707
6.511
110
130
-
9.458
Beban pokok pendapatan Laba kotor
Aset Aset segmen
Liabilitas Liabilitas segmen Informasi segmen Lainnya Penyusutan
86
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 2015
2014
Aktivitas Yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Perolehan aset tetap melalui utang angsuran pembelian aset tetap
11.965
549
39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Perusahaan 1. Penerbitan Obligasi Pada tanggal 10 Juli 2015, Perusahaan mendistribusikan obligasi secara elektronik dengan keterangan sebagai berikut: Obligasi Berkelanjutan ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali sertifikat jumbo obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan pemegang obligasi dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 2.000.000 dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Obligasi yang ditawarkan yaitu Obligasi dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah), yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dengan memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014, dengan nama "Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015”, dan selanjutnya akan dicatatkan pada Bursa Efek, dengan ketentuan sebagai berikut : Nama Obligasi Jumlah Pokok Obligasi Jangka Waktu Tingkat Bunga Peringkat Obligasi
: Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 : Rp 500.000 : 3 (tiga) tahun : 11,0% (sebelas persen) : A-(idn) dari Fitch Ratings Indonesia dan (id)A dari Pefindo
Bunga Obligasi
: Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.
87
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) 1. Penerbitan Obligasi (lanjutan) Jenis Obligasi
: Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perusahaan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
Harga Penawaran Satuan Pemindahbukuan Jumlah Minimum Pemesanan
: 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. : Rp1,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya. : Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar Rp 5.000.000 atau kelipatannya.
Jaminan
: Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaaan Perusahaan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 kitab undang-undang hokum perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perusahaan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perusahaan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perusahaan baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari. Penyisihan Dana Pelunasan Pokok Obligasi (sinking fund) : Perusahaan tidak menyelenggarakan penyisihan dana (sinking fund) untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi. Wali Amanat Agen Pembayaran
: PT Bank Mega Tbk. : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).
2. Kerjasama Pembangunan Pabrik Smartphone Pada tanggal 29 Juli 2015, telah terjadi kesepakatan antara perusahaan dengan Arima Communication Corp. untuk bekerja sama membangun pabrik smartphone di Indonesia. Arima adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pabrik OEM dan ODM industri smartphone. Adapun kesepakatannya adalah sebagai berikut: a. Arima dan perusahaan akan bekerjasama untuk memproduksi smartphone untuk memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
88
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) 2. Kerjasama Pembangunan Pabrik Smartphone (lanjutan) b. Arima: - Bertanggung jawab dalam hal design, pabrik dan manajemennya, pengembangan teknologi smartphone terbaru, perangkat keras teknikal support dan memasukkan sub contractor ODM ke Indonesia. - Menyiapkan rencana kerja pabrik untuk 3 tahun ke depan. c.
Perusahaan: - Bertanggung jawab untuk menyiapkan penjualan dan bekerja sama dengan Telkom, Telkomsel dan distributor lain dan pelayanan purna jual. - Menyiapkan rencana pemasaran untuk 3 tahun ke depan.
Modal saham: Total modal awal : AS$ 5.000.000, dengan pembagian sebagai berikut: -
Perusahaan Arima
: 55% : 45%
Kesepakatan ini berlaku untuk 1(satu) tahun sejak tanggal kesepakatan dan dapat diperpanjang dengan perjanjian tertulis dari kedua belah pihak.
40. PENERBITAN REVISI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan baru ataupun revisi yang akan berlaku efektif atas laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut: -
PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”
-
PSAK No. 4 (Revisi 2013) tentang “Laporan Keuangan Tersendiri”
-
PSAK No. 15 (Revisi 2013) tentang “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
-
PSAK No. 24 (Revisi 2013) tentang “Imbalan Kerja”
-
PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak Penghasilan”
-
PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset”
-
PSAK No. 50 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian”
-
PSAK No. 55 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
-
PSAK No. 60 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
-
PSAK No. 65 tentang “Laporan Keuangan Konsolidasian”
-
PSAK No. 66 tentang “Pengaturan Bersama”
-
PSAK No. 67 tentang “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
-
PSAK No. 68 tentang “Pengukuran Nilai Wajar
-
ISAK No. 26 tentang “Pengukuran Kembali Derivatif Melekat” 89