PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Mata uang Indonesia)
DAFTAR ISI Halaman Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian
1-3
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Interim Konsolidasian
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian
6-7
Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian
Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian
8
9 - 81
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Maret 2016
31 Desember 2015
ASET ASET LANCAR 2g,2h,2i,3, 4,36,38,39b 2g,2h,3, 5,36,38,39b 2f,31,35
Kas dan bank Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga
2g,2h,3, 36,39b 2f,35 6 2j,8 20a 7 9 2g,2h,3,14, 36,39b
Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Uang muka Aset lain-lain Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tetap - neto Goodwill Investasi pada entitas asosiasi Aset derivatif Aset lain-lain
2q,3,20c 2l,2m,3,11 2d,3,12 2k,10 2g,2h,3,14,39b
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
1.092.529
1.172.828
53.602 2.096.604
53.602 2.219.920
327.738 2.087.991 47.164 127.850 342.323
886 154.078 1.893.708 19.512 118.508 666.858
54.048
64.211
6.229.849
6.364.111
11.181 25.032 161.606 551.302 1.750 1.956
11.181 25.032 163.629 551.302 1.750 9.828 1.884
752.827
764.606
6.982.676
7.128.717
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Maret 2016
31 Desember 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek
71.000
424.178
7.971 747.557
670.874
2g,3,18,38,39c
44.000 88.533 6.602 31.479
44.000 11.657 56.857 8.050 27.763
2g,3,21,38,39c
997
6.282
8.811
7.173
1.006.950
1.256.834
493.809
493.179
2.498.972
2.516.862
3.305 17.949
8.307 -
38.087
38.094
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
3.052.122
3.056.442
JUMLAH LIABILITAS
4.059.072
4.313.276
Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Uang muka penjualan Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Utang angsuran pembelian saset tetap
2g,3,15,38,39c 2g,3, 16,36,38,39c 2f,35 2g,3,36,38,39c 2f,35 17 2q,3,20b
2g,3,19,38,39c
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang obligasi - neto Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Utang angsuran pembelian aset tetap Liabilitas derivative Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
2g,22,38,39c
2g,3,21,36, 38,39c 2g,3,19,38,39c
2o,3,23
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Maret 2016
31 Desember 2015
EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 Modal dasar – 16.000.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 Modal ditempatkan dan disetor penuh – 7.123.188.517 saham pada tanggal 31 Maret 2016 dan 7.120.948.517 saham pada tanggal 31 Desember 2015
24
712.319
712.095
964.763
964.293
(67)
72
(17.291)
(13.907)
5.600
5.600
1.256.601
1.145.707
2.921.925
2.813.860
1.679
1.581
JUMLAH EKUITAS
2.923.604
2.815.441
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6.982.676
7.128.717
Tambahan modal disetor - bersih Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Nilai wajar kerugian dari lindung nilai arus kas Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan pengunaannya
2s,25
26
Sub-jumlah Kepentingan Nonpengendali
2d
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Maret 2016
31 Maret 2015
PENDAPATAN NETO
2p,28
6.271.133
4.057.843
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2p,29
(5.924.881)
(3.816.719)
346.252
241.124
(119.499) (27.976) 34.313
(76.607) (26.252) 24.562
233.090
162.827
2.998 (87.428)
3.509 (51.199)
148.660
115.137
(37.668) -
(29.680) -
JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN – NETO
(37.668)
(29.680)
LABA NETO TAHUN BERJALAN
110.992
85.457
(3.384)
-
LABA KOTOR Beban umum dan administrasi Beban penjualan Pendapatan usaha lainnya - neto
2p,30 2p,30 2p,31
LABA USAHA Penghasilan keuangan Beban keuangan
2p,32 2p,33
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2q,3,20c
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - NETO Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Nilai wajar kerugian dari lindung nilai arus kas Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
(139)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
107.469
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
(96)
85.361
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Maret 2016
31 Maret 2015
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN – DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
110.894 98
85.375 82
JUMLAH
110.992
85.457
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN – DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
107.371 98
85.295 66
JUMLAH
107.469
85.361
16 15
12 12
LABA BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Saham dasar Saham dilusian
2r,34
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Saldo Laba
Modal Saham Saldo 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014 Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran Dampak akuisisi entitas anak Laba bersih 2015 (tiga bulan) Beban komprehensif lain, setelah dikurangi pajak Saldo 31 Maret 2015
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
Tambahan Modal Disetor
Nilai Wajar Kerugian Dari Lindung Nilai Arus Kas
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah
Jumlah Ekuitas
704.205
947.725
40
-
1.600
844.846
2.498.416
755
2.499.171
7.710
16.190
-
-
-
-
23.900
-
23.900
-
-
-
-
-
-
709
709
-
-
-
-
85.375
85.375
82
85.457
-
(80)
-
-
-
(80)
(16)
(96)
963.915
(40)
-
1.600
930.221
2.607.611
1.530
2.609.141
-
711.915
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
-
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Saldo Laba
Modal Saham Saldo 1 Januari 2016/ 31 Desember 2015
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
Tambahan Modal Disetor
Nilai Wajar Kerugian Dari Lindung Nilai Arus Kas
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
712.095
964.293
72
(13.907)
5.600
1.145.707
2.813.860
1.581
2.815.441
224
470
-
-
-
-
694
-
694
Laba bersih 2016 (tiga bulan)
-
-
-
-
-
110.894
110.894
98
110.992
Penghasilan (beban) komprehensif lain, setelah dikurangi pajak
-
-
(139)
(3.384)
-
-
(3.523)
-
(3.523)
712.319
964.763
(67)
(17.291)
5.600
1.256.601
2.921.925
1.679
2.923.604
Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran
Saldo 31 Maret 2016
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas untuk beban usaha Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan kas operasi lainnya Penerimaan penghasilan keuangan Pembayaran beban keuangan
6.393.001 (5.709.975) (152.233) (27.469) 35.556 2.992 (85.861)
3.946.477 (4.566.285) (112.644) (21.416) (341.623) 3.508 (51.398)
456.011
(1.143.381)
526 (5.429) 10.163 (172.145)
4.009 (2.616) (8.317) 291.615
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pencairan (penempatan) pada deposito dan bank garansi Penurunan piutang lain-lain Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi
31 Maret 2015
(166.885)
284.691
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank jangka panjang Setoran modal saham melalui pelaksanaan waran Penerimaan utang lain-lain Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran hutang angsuran pembelian aset tetap
488.538 694 (11.657) (200.000) (647.000) -
1.550.079 23.900 77.044 (962.613) (2.191) (309)
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(369.425)
685.910
(80.299)
(172.780)
1.172.828
637.739
-
24.981
1.092.529
489.940
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN Kas dan Bank Entitas Anak Saat Diakuisisi KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
8
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris David, S.H., No. 62 tanggal 25 Juni 2008. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU 41619.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 77, tanggal 23 September 2008. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 130 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., pada tanggal 21 Mei 2015, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan (pasal 11 sampai 16 dan pasal 21 sampai 23) untuk menyesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014. Akta ini telah menerima Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0938796 tanggal 9 Juni 2015. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Perdagangan telepon selular dan aksesoris. Perdagangan voucher isi ulang pulsa telepon selular. Perdagangan kartu telepon prabayar dan pasca bayar. Pengadaan jasa konten telepon selular. Pengadaan jasa reparasi telepon selular.
Kantor Pusat Perusahaan terletak di Telesindo Tower, Jln. Gajah Mada No. 27A, Jakarta Barat. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada Januari 2009. Pemegang saham terbesar Perusahaan adalah PT Upaya Cipta Sejahtera. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Tiphone Mobile Indonesia (TMI) Grup. b.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : :
Hengky Setiawan Ferry Setiawan Mustapa Wangsaatmadja Lukman Hadikusumo Achmad Herlanto Anggono Direksi
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Tan Lie Pin Meijaty Jawidjaja Andry Ryanto Rukmono Cahyadi
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
9
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan) Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: Lukman Hadikusumo : Erry Firmansyah : Muhammad Noer Qomari
Adapun susunan unit audit internal Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Ketua Anggota
Susworo Sri Setya
Erwin Gunawan Tjandra Susworo
Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (namun tidak termasuk Komisaris Independen). Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan entitas anak untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016
2015
Dewan Komisaris Dewan Direksi
4.160 3.379
2.665 3.506
Jumlah
7.539
6.171
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah karyawan tetap pada Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut: 2016
2015
Perusahaan Entitas Anak
122 2.911
119 3.717
Jumlah
3.033
3.836
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan 1.
Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui surat No. S-13982/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 1.350.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham serta harga penawaran Rp 310 (nilai penuh) per saham dan waran seri I sejumlah 1.323.000.000. Penawaran Umum Efek Perusahaan dimulai pada tanggal 2 Januari 2012 dan ditutup pada tanggal 5 Januari 2012, dengan struktur penawaran umum sebagai berikut: Jumlah saham yang ditawarkan: Sebanyak 1.350.000.000 Saham Biasa Atas Nama. Rasio saham dibandingkan waran: 50 : 49. Persentase Penawaran Umum: 25,23% dari Modal Disetor setelah Penawaran Umum. Nilai Nominal: Rp 100 (nilai penuh). Harga Penawaran: Rp 310 (nilai penuh). Jumlah Penawaran Umum: Rp 418.500.000.000 (nilai penuh). Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
9
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) 2.
Berdasarkan Akta No. 161 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., tanggal 24 Juni 2014, Perusahaan akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) maksimal sebesar 10% dari jumlah saham yang beredar atau 638.051.347 lembar. Pada tanggal 15 September 2014, Perusahaan melalui surat No. 0160/LGL-SX/TMI/IX/2014 melaporkan keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik terkait: -
Pada tanggal 11 September 2014, PT PINS Indonesia (PINS) telah melakukan perjanjian jual beli saham Perusahaan dengan pemegang saham berikut: Boquete Group SA, Interventures Capital Pte. Ltd., PT Sinarmas Asset Management dan Top Dollar Investment Ltd. Saham yang diperjualbelikan sejumlah total 1.116.589.900 saham dengan nilai total Rp 876.702.
-
Pada tanggal 18 September 2014, PINS telah melakukan eksekusi atas PMT-HMETD Perusahaan sebanyak 638.051.347 saham dengan nilai pelaksanaan sebesar Rp 812,22 (nilai penuh) per saham dengan total Rp 518.238.
Pada tanggal 18 September 2014, PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek melalui surat No. 463/SG-CA/BEI-TELE/IX/2014 melaporkan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang pelaksanaan PMT-HMETD sebanyak 638.051.347 lembar saham. 3.
d.
Pada tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif mengenai Penawaran Umum “Obligasi Tiphone tahap I tahun 2015” sebesar Rp 500.000 untuk periode 3 tahun dengan suku bunga tetap dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) (lihat Catatan 22).
Struktur Entitas Anak Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, entitas anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut: Persentase Kepemilikan Efektif
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
2016
2015
2016
2015
Tempat Kedudukan
Bidang Usaha
Tahun Beroperasi Komersial
PT Telesindo Shop (TS)
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 3-3A, Jakarta, 11160
Perdagangan
2001
99,95%
99,95%
3.325.272
3.351.653
PT Excel Utama Indonesia (EUI)
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 2D, Jakarta, 10120
Perdagangan
2008
99,90%
99,90%
122.567
121.926
PT Setia Utama Services (SUS)
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 1C, Jakarta, 10120
Jasa service
2010
99,00%
99,00%
1.536
2.542
PT Setia Utama Media Aplikasi (SUMA)
Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 1B, Jakarta, 10120
Jasa Konten
2011
99,90%
99,90%
2.665
3.171
PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS)
Thamrin Residences Office Park Blok R/C No. 2, Jakarta
Perdagangan
2009
99,99%
99,99%
148.920
179.462
Entitas Anak Kepemilikan Langsung
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
10
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) d.
Struktur Entitas Anak (lanjutan) Persentase Kepemilikan Efektif
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
2016
2015
2016
2015
Bidang Usaha
Tahun Beroperasi Komersial
Kepemilikan Langsung (lanjutan) PT Poin Multi Media Istana Pasteur Nusantara Regency CRA No. (PMMN) 33, Bandung
Perdagangan
2013
99,99%
99,99%
504.500
493.328
PT Perdana Mulia Makmur (PMM)
Telesindo Tower, Jln. Gajah Mada No. 27A, Jakarta
Perdagangan
2010
99,99%
99,99%
1.179.103
1.343.391
PT Simpatindo Multi Media (SMM)
Telesindo Tower, Jln. Gajah Mada No. 27A, Jakarta
99,50%
99,50%
945.005
952.970
Entitas Anak
Tempat Kedudukan
Perdagangan
2002
Kepemilikan Tidak Langsung PT SUMA Aplikasi Jln. Sukarjo Market Wiryopranoto No. (SAM) 2A, Jakarta, 10120
Jasa Konten
Belum beroperasi
51%
51%
2.500
2.501
Telesindo Shop (M) Sdn. Bhd. (TSM)
58-A, Jalan Cantonment 10250, Penang
Perdagangan
2014
80%
80%
6.391
2.928
Telesindo Shop Pte. Ltd. (TSS)
29 Mayo Street, #01-02, Singapore 208315
Perdagangan
2015
99%
99%
10.812
11.140
Pendirian Entitas Anak Telesindo Shop (M) Sdn. Bhd. (TSM) Berdasarkan Akta Syarikat Malaysia tahun 1965 tanggal 8 Oktober 2013 dengan Pendaftaran No. 1065432W, PT Telesindo Shop (TS), entitas anak, telah membentuk Telesindo Shop (M) Sdn. Bhd. (TSM) yang beroperasi di Malaysia. Modal saham TSM telah ditempatkan secara penuh pada tanggal 23 Mei 2014. TS memiliki kepemilikan 80% di TSM. Akusisi Entitas Anak PT Simpatindo Multi Media (SMM) Berdasarkan Sale, Purchase And Assignment of Warrant Agreement tanggal 22 Januari 2015, Perusahaan dan Parragon Paper Limited sepakat atas pembelian dan pengalihan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam SMM. Harga pembelian waran ini sebesar $AS 32.000.000. Berdasarkan Notice of Exercise of Warrant tanggal 22 Januari 2015, Perusahaan menyatakan niatnya untuk melaksanakan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam SMM. Berdasarkan Akta Notaris Yuli Kristi, S.H., M.Kn, No. 114 tanggal 22 Januari 2015, yang telah ditegaskan dan dinyatakan kembali pada Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No.115 tanggal 24 Maret 2015: -
-
Menyetujui pelaksanaan waran oleh Perusahaan atas saham baru dengan mengambil bagian atas saham SMM sebanyak 50.000 saham SMM yang mewakili 99,5% dari jumlah sama yang ditempatkan dan disetor penuh dalam SMM. Menyetujui dan mengesahkan peningkatan modal dasar SMM, yang awalnya berjumlah 1.000 lembar menjadi 200.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1. Menyetujui dan mengesahkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor pada SMM, yang awalnya berjumlah 250 lembar menjadi 50.250 lembar. Menegaskan persetujuan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali dari pemegang saham lama (PT Gemilang Selular Multimedia dan Susanty) untuk tidak mengambil bagian dan berpartisipasi dalam peningkatan modal ditempatkan dan disetor dan bahwa peningkatan modal ditempatkan dan disetor akan diambil seluruhnya dan secara penuh oleh Perusahaan.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
11
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) d.
Struktur Entitas Anak (lanjutan) Akusisi Entitas Anak (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM) (lanjutan) Akta ini telah mendapat persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0785749.AH.01.02 tanggal 14 April 2015. Transaksi ini dibukukan dengan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 348.422. Telesindo Shop Pte. Ltd. (TSS) Berdasarkan perjanjian jual beli saham tertanggal 26 Juni 2015, PT Telesindo Shop (TS), entitas anak, melakukan pembelian saham Telesindo Shop Pte. Ltd. (TSS) dari Kartika Tjitra Salim dan Leong Shin Loong dengan jumlah nilai akuisisi sebesar SGD 99.000, yang terdiri dari 495 lembar saham atau ekuivalen dengan 99% kepemilikan. Tidak terdapat goodwill yang dihasilkan dari transaksi ini dikarenakan TSS masih belum beroperasi. Nilai wajar aset teridentifikasi neto TSS dan kepentingan non sepengendali pada tanggal akuisisi adalah masing-masing sebesar Rp 984 dan Rp 9. PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 23 tanggal 9 Juli 2013, para pemegang saham MTS menyetujui penjualan 1.499 lembar saham, mewakili 99,93% pemilikan saham, yang dimiliki oleh PT Gemilang Selular Multimedia, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga transaksi yang disetujui adalah Rp 1.499. Akta ini menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10.30191 tanggal 22 Juli 2013. Pembelian saham MTS dari PT Gemilang Selular Multimedia dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 3.738. Berdasarkan Akta Notaris Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 55 tanggal 23 Juli 2013, MTS mengubah anggaran dasarnya, salah satu isinya peningkatan modal disetor, sehingga Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 99,9%. Akta ini sudah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-45811.AH.01.02 tahun 2013 pada tanggal 30 Agustus 2013. PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 30 tanggal 5 Agustus 2013, para pemegang saham PMMN menyetujui penjualan 199.998 lembar saham mewakili 99,99% pemilikan saham, yang dimiliki oleh PT Cakrawala Bintang Negara, Tn. Kurnia Jaya dan Tn. Charli Nagar, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga transaksi yang disetujui adalah Rp 45.000. Akta ini telah menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10.39809 tanggal 25 September 2013. Pembelian saham PMMN dari PT Cakrawala Bintang Negara, Tn. Kurnia Jaya dan Tn. Charli Nagar dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 22.989. PT Perdana Mulia Makmur (PMM) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Perdana Mulia Makmur (PMM), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 2 Oktober 2013, para pemegang saham PMM menyetujui penjualan 35.999 lembar saham mewakili 99,99% pemilikan saham yang dimiliki oleh PT Aneka Jaya Kencana, Tn. Ardiansyah dan Tn. Hian Tian Alias Sofian, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga beli yang disetujui adalah Rp 219.999.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
12
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) d.
Struktur Entitas Anak (lanjutan) Akusisi Entitas Anak (lanjutan) PT Perdana Mulia Makmur (PMM) (lanjutan) Akta ini telah menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1043593 tanggal 23 Oktober 2013. Pembelian saham PMM dari PT Aneka Jaya Kencana, Tn. Ardiansyah dan Tn. Hian Tian Alias Sofian dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 176.153. PT Excel Utama Indonesia (EUI) Sehubungan dengan pengakhiran kerjasama PT Excel Utama Indonesia, entitas anak, (EUI) dengan PT XL Axiata Tbk (XL) sebagaimana tertuang dalam surat tanggal 23 September 2014 dan perjanjian tanggal 18 November 2014 (lihat Catatan 37), EUI yang sebelumnya bergerak dalam bidang perdagangan produk (pulsa) XL akan merubah bidang usahanya. Manajemen berkeyakinan bahwa usaha yang akan dijalankan di masa yang akan datang dapat melanjutkan kelangsungan usaha sehingga tidak terdapat permasalahan atas kelangsungan hidup EUI.
e.
Faktor Musiman dalam Operasi Perusahaan dan entitas anaknya mengalami lonjakan permintaan pada bulan tertentu seperti menjelang perayaan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Imlek.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama disebut sebagai “Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
b.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru ataupun revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian karena penerapan retrospektif kebijakan akuntansi tertentu. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
13
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Penerapan Standar dan Interpretasi Baru dan Revisi Grup telah menerapkan pertama kali atas PSAK dan ISAK, baik baru ataupun revisi, yang berlaku efektif 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar dan interpretasi masing-masing. Grup telah menerapkan perubahan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2013) menjelaskan pengelompokan pos-pos yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi pada titik masa depan harus disajikan secara terpisah dari pospos yang tidak direklasifikasi. Perubahan mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan dan kinerja konsolidasian Grup. Diantara PSAK dan ISAK terbaru dan yang telah di revisi, PSAK No. 24 (Revisi 2013) untuk “Imbalan Kerja” memiliki pengaruh yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian Grup terkait dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan dari imbalan pasca kerja. Perubahan pada kebijakan akuntansi Grup diantaranya sebagai berikut: (1) Semua keuntungan dan kerugian aktuaria segera diakui melalui pendapatan komprehensif lainnya, maka menghilangkan "pendekatan koridor" yang diizinkan di versi PSAK No. 24 sebelumnya. (2) Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi. (3) Biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung dengan menggunakan tarif diskon pada liabilitas/aset imbalan pasti. Grup telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) secara retrospektif pada periode berjalan sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi. PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian” menggantikan PSAK No.4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” dan ISAK No. 7, “Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus”. PSAK No. 65 merubah definisi pengendalian tersebut sehingga investor memiliki kontrol atas investee, (a) kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Panduan tambahan telah dimasukkan dalam PSAK No. 65 menjelaskan ketika seorang investor memiliki kontrol atas investee. Perubahan tersebut mempengaruhi kebijakan akuntansi Grup dalam kaitannya dengan definisi kontrol dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan konsolidasian Grup atau kinerja. PSAK No. 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrument keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Grup. Grup telah memasukkan pengungkapan baru yang diperlukan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait. Selain itu, penerapan standar dan interpretasi baru dan revisi berikut tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan berjalan atau sebelumnya: • • • • • • • • • • •
PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri" PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama" PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” ISAK No. 26, “Pengukuran Kembali Derivatif Melekat” Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
14
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
Dasar Konsolidasi Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan investee ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Grup menilai kembali apakah Grup mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan non-pengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan Entitas Anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Grup. Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Grup terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup. Perubahan dalam bagian kepemilikan atas Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada Entitas Anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan non-pengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk. Jika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar terkait. Kombinasi Bisnis Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan kontinjensi. Beban akuisisi terkait dibebankan pada saat terjadinya. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pada akuisisi bertahap, Grup mengakui kepentingan nonpengendali sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian Grup atas aset bersih yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
15
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (i)
Mata Uang Fungsional dan Penyajian Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah, sedangkan entitas anak menentukan mata uang fungsionalnya sendiri, dan pos-pos dalam laporan keuangan masing-masing entitas diukur dengan menggunakan mata uang fungsional tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Laporan keuangan dari operasi luar negeri dijabarkan dari mata uang fungsional ke dalam Rupiah dan perbedaan kurs yang dihasilkan disajikan dalam “pendapatan komprehensif lain – selisih kurs penjabaran laporan keuangan” pada bagian ekuitas sampai pelepasan investasi neto.
(ii)
Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke mata uang mata uang fungsional dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku saat itu. Pos nonmoneter dalam mata uang asing yang diukur berdasarkan nilai historis tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs yang timbul atas penyelesaian pos-pos moneter dan penjabaran kembali pos-pos moneter diakui pada laporan laba rugi.
f.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan, secara langsung atau tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 35 atas laporan keuangan konsolidasian.
g.
Instrumen Keuangan Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan di mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan. Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut: (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Grup hanya memiliki aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Aset tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo kurang dari dua belas bulan, jika tidak, maka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari kas, bank dan bank yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tersebut telah berakhir atau telah ditransfer dan Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat kepemilikannya.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
16
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Liabilitas Keuangan Grup mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Ketika liabilitas keuangan yang ada saat ini diganti atau dimodifikasi oleh pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, perubahan atau modifikasi tersebut diakui sebagai penghentian pengakuan liabilitas lama dan pengakuan liabilitas baru di mana selisih yang timbul antara jumlah tercatat dari masing-masing liabilitas diakui di dalam laporan laba rugi. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang angsuran pembelian aset tetap dan utang obligasi. Utang bank Utang bank pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi yang terjadi. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selisih antara hasil yang diterima (setelah dikurangi biaya transaksi) dengan nilai penyelesaian pinjaman diakui dalam laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Utang usaha dan lain-lain Utang usaha dan lain-lain pada awalnya diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lindung Nilai PSAK No. 55 mensyaratkan seluruh kondisi berikut harus dipenuhi agar hubungan lindung nilai dapat memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai: 1. 2. 3.
4. 5.
Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko Grup serta strategi pelaksanaan lindung nilai; Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindungi nilai; Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subyek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat mempengaruhi laporan laba atau rugi; Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara handal, dan Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan selama lindung nilai tersebut ditetapkan.
Lindung Nilai Arus Kas Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, derivatif dapat ditetapkan sebagai lindung nilai arus kas atau lindung nilai nilai tergantung dari risiko lindung nilai itu sendiri. Perjanjian pertukaran mata uang dan suku bunga (crosscurrency interest rate swap) ditetapkan oleh Grup sebagai lindung nilai arus kas. Lindung nilai arus kas adalah suatu lindung nilai eksposur variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas yang diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan dapat mempengaruhi laba rugi. Perubahan atas nilai wajar lindung nilai yang memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas yang efektivitasnya sangat tinggi diakui dalam pendapatan komprehensif lain sementara lindung nilai yang tidak efektif diakui langsung dalam laporan laba rugi. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
17
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Lindung Nilai (lanjutan) Jumlah yang dicatat dalam pendapatan komprehensif lainnya dipindahkan dalam laporan laba rugi ketika transaksi lindung nilai mempengaruhi laba rugi, yaitu ketika pendapatan keuangan atau beban keuangan diakui atau ketika prakiraan penjualan atau pembelian terjadi. Jika item yang dilindung nilai adalah biaya perolehan non keuangan atau liabilitas non keuangan, jumlah yang dicatat dalam pendapatan komprehensif lainnya dipindahkan ke nilai tercatat awal aset non keuangan atau liabilitas non keuangan. Jika suatu transaksi prakiraan tidak lagi diperkirakan akan terjadi, jumlah yang telah diakui sebelumnya dalam pendapatan komprehesif lainnya dipindahkan dalam laba rugi. Jika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, dihentikan atau dilaksanakan tanpa penggantian atau perpanjangan, atau jika penetapannya sebagai lindung nilai dibatalkan, jumlah yang telah diakui sebelumnya sebagai pendapatan komprehensif lainnya tetap dicatat dalam pendapatan komprehensif lainnya sampai transaksi prakiraan tersebut terjadi. Jika transaksi terkait tidak lagi diperkirakan akan terjadi, jumlah lindung nilai akan dipindahkan ke laba rugi. Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak yang berkekuatan hukum tidak harus bergantung pada kejadian masa depan dan harus dilaksanakan dalam kegiatan usaha normal dan dalam hal default, insolvency, atau kebangkrutan dari perusahaan atau counterparty. Penentuan Nilai Wajar Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan di mana Grup memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Jika tersedia, Grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Grup menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penawaran pasar untuk aset dan harga yang ditawarkan atas liabilitas yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya tanpa dikurangi biaya transaksi. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Grup dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang memiliki pengetahuan memadai dan berkeinginan, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto atau model penetapan harga opsi. h.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai. (i)
Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
18
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, terlepas aset tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
i.
(ii)
Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan, investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal dicatat pada biaya perolehan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
(iii)
Untuk kelompok aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui ke laporan laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
Kas dan Bank Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya.
j.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini, di mana ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di mana pendapatan terkait diakui. Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi. Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi bersih, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
k.
Investasi Pada Entitas Asosiasi Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan, biasanya mempunyai kepemilikan saham 20% atau lebih dari hak suara dari entitas tersebut. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi termasuk goodwill yang teridentifikasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, penerimaan dividen dari investee dan dikurangi dengan kerugian penurunan nilai sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan jumlah kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi, disesuaikan jika diperlukan, untuk menjamin konsistensi kebijakan akuntansi dengan yang digunakan oleh Grup.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
19
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Aset Tetap Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset terdiri dari harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Biaya pengurusan legal awal untuk hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya yang berkaitan dengan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau manfaat ekonomi tanah, mana yang lebih pendek. Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Grup dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada tahun di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut: Aset
Tahun 20 8 4-8
Bangunan Kendaraan Peralatan kantor
Nilai residu, masa manfaat ekonomi dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir tahun keuangan atas pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi yang berlaku prospektif. Jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali jika jumlah tercatat aset lebih besar dari jumlah yang dapat terpulihkan tersebut. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal aset tersebut siap digunakan. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
20
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa jumlah tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
n.
Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan sewa atau mengandung sewa dilakukan berdasarkan substansi dari perjanjian pada tanggal awal sewa dan hasil evaluasi apakah 1) pemenuhan perjanjian tersebut bergantung pada penggunaan suatu aset atau sekelompok aset dan 2) perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Ketika sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka suatu sewa diklasifikasi sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa.
o.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Grup menyediakan liabilitas imbalan kerja jangka panjang kepada karyawannya sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003. Tidak ada pendanaan yang telah dibuat untuk program imbalan pasti ini. Liabilitas neto Grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
21
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan) Grup menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan kerja jangka panjang neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama periode berjalan. Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan jangka panjang pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan jangka pajang yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Grup sehubungan dengan penyelesaian tersebut. Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang atas penjualan barang dari aktivitas normal Grup. Pendapatan disajikan setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon serta setelah eliminasi pendapatan intra Grup. Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tertentu berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui: i.
Pendapatan dari penjualan voucher, kartu perdana dan telepon selular. Pendapatan dari penjualan voucher, kartu perdana dan telepon selular diakui pada saat risiko dan hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Hal ini terjadi pada saat barang dikirimkan dan pelanggan telah menerima barang.
ii. Pendapatan komisi dan jasa perbaikan Pendapatan komisi dan jasa perbaikan diakui pada saat jasa telah diberikan. iii. Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). q.
Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan terdiri dari jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian yang diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain, diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas. i.
Pajak penghasilan kini Pajak terutang kini didasarkan pada laba kena pajak tahun berjalan. Pendapatan kena pajak berbeda dari laba yang dilaporkan dalam masing-masing laba rugi perusahaan dalam Grup karena tidak termasuk pospos dari pendapatan atau beban yang dapat dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun lainnya dan selanjutnya tidak termasuk pos-pos yang tidak dapat dikenakan pajak atau dikurangkan dari pajak. Liabilitas pajak kini masing-masing entitas di dalam Grup dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
22
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
Pajak Penghasilan (lanjutan) ii.
Pajak penghasilan tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan konsolidasian. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari (a) pengakuan awal goodwill; atau (b) pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang (i) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan (ii) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan, dan rugi fiskal belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang (a) bukan transaksi kombinasi bisnis dan; (b) tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan jumlah tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, (a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan (b) aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan Grup diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/atau, jika Grup mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan. r.
Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba bersih selama periode dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung manakala Perusahaan memiliki instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
s.
Tambahan Modal Disetor – Neto Tambahan modal disetor merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi efek ekuitas. Biaya emisi efek ekuitas merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan efek ekuitas sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK. Biaya-biaya seperti biaya pencatatan saham di bursa atas saham yang sudah beredar, biaya yang berkaitan dengan dividen saham atau pemecahan saham dan biaya lain yang tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan efek ekuitas, dibebankan langsung pada laba rugi. Kombinasi usaha entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode pooling of interest. Selisih antara harga transfer dengan nilai tercatat aset bersih yang diperoleh dicatat sebagai bagian dari "Tambahan modal disetor".
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
23
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk akun-akun yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
3.
PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada setiap akhir periode pelaporan. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada tahun berikutnya. Pertimbangan yang Dibuat dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, selain yang telah tercakup dalam estimasi, yang memiliki dampak signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) telah terpenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g atas laporan keuangan konsolidasian. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 20b dan 20c laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum dikompensasi sejauh besar kemungkinan bahwa laba fiskal akan tersedia untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Penentuan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari manajemen.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
24
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Masa Manfaat Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun, suatu kisaran yang umumnya diperkirakan dalam industri sejenis. Perubahan dalam pola pemakaian dan tingkat perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis serta nilai sisa aset dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah/direvisi. Jumlah tercatat aset tetap Grup pada tanggal laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Penilaian penurunan untuk aset non-keuangan, selain goodwill dilakukan ketika indikator penurunan nilai tertentu yang hadir. Sedangkan untuk goodwill, pengujian penurunan nilai wajib dilakukan minimal setiap tahun terlepas dari apakah atau tidak ada indikasi penurunan nilai. Menentukan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut. Setiap perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar material dapat mempengaruhi penilaian nilai dipulihkan dan kerugian penurunan nilai yang dihasilkan bisa memiliki dampak material terhadap hasil usaha. Jumlah tercatat aset tetap dan goodwill pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 diungkapkan di dalam masing-masing Catatan 11 dan 12 atas laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan beban imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan jumlah yang diestimasi diperlakukan sesuai dengan kebijakan sebagaimana diatur dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara manajemen Grup berpendapat bahwa asumsi yang digunakan adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dari hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan secara material dapat mempengaruhi perkiraan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan beban imbalan kerja karyawan. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang Grup diungkapkan pada Catatan 23 atas laporan keuangan konsolidasian. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Penerapan dari metode akuisisi untuk kombinasi bisnis mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilainya setiap tahun. Jumlah tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 diungkapkan di dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
25
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN BANK 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Kas Rupiah Ringgit
731.767 118
491.594 96
Sub-jumlah
731.885
491.690
175.301 90.435 43.111 12.971 6.102
94.462 86.461 356.218 32.151 13.762
3.824
15.469
3.700
1.367
2.284
2.572
1.447 1.332 1.322 839 768
1.762 17.446 714 435 559
660
8.594
611 475 461 252 218 198 183 178 113 60 9 3 470
738 1.660 8 340 550 796 2.830 114 612 9 1.666 354
Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta Lainnya (dibawah Rp 100)
2.929 269 81
29.716 292 88
Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Cabang Singapura
9.194
9.123
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd, cabang Jakarta PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Sinarmas Tbk Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mayora PT Bank Central Asia Syariah PT Bank Perkreditan Rakyat Karyajatnika Sadaya Lainnya (dibawah Rp 100)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
26
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN BANK (lanjutan) 31 Maret 2016 Bank (lanjutan) Ringgit Malaysia Malayan Banking Berhad
844
270
360.644
681.138
1.092.529
1.172.828
Sub-jumlah Jumlah
31 Desember 2015
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo kas dan bank yang ditempatkan kepada pihak berelasi. 5.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Pihak berelasi (lihat Catatan 35) PT Setia Utama Towerindo Pihak ketiga
53.602 2.096.604
53.602 2.219.920
Jumlah
2.150.206
2.273.522
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rupiah Dolar Singapura Ringgit Malaysia
2.149.346 860
2.272.672 830 20
Jumlah
2.150.206
2.273.522
Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo Kurang dari 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
1.032.259
1.075.951
458.247 321.551 242.726 95.423
659.809 304.619 176.815 56.328
Jumlah
2.150.206
2.273.522
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas akun piutang usaha dari pihak ketiga. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari bank sindikasi, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 15 dan 21).
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
27
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 31 Maret 2016
31 Desember 2015
PT Setia Utama Distrindo PT Samsung Elektronics Indonesia PT Modern Mitra PT Sarana Inti Selular PT Pulsa Inti Nasional PT Deltacomsel Distrindo PT Adi Reka Mandiri Karyawan PT Gemilang Selular Multimedia Lain-lain
130.207 57.952 34.650 28.777 25.647 25.250 21.911 496 6 2.842
120.351 8.647 446 6 24.628
Jumlah
327.738
154.078
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas piutang. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat piutang lain-lain yang dijaminkan. 7.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA 31 Maret 2016 Sewa Operasional Asuransi Iklan Lain-lain Jumlah
8.
31 Desember 2015
64.902 59.887 1.406 81 1.574
53.932 59.036 2.258 748 2.534
127.850
118.508
PERSEDIAAN 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Kartu perdana dan voucher isi ulang Telepon selular Suku cadang
1.140.165 947.191 635
973.489 919.284 935
Jumlah
2.087.991
1.893.708
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, persediaan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari bank sindikasi, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. (lihat Catatan 15 dan 21). Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, persediaan telah diasuransikan terhadap seluruh risiko yang menyebabkan kerusakan kepada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT ACE Jaya Proteksi dan PT Marsh Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp 2.590.302. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin timbul. Berdasarkan penelaahan manajemen Grup, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 sehingga tidak diperlukan adanya penyisihan atas penurunan nilai persediaan.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
28
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
UANG MUKA Akun ini merupakan uang muka atas pembelian telepon selular dan pulsa kepada para pemasok yang dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Pihak ketiga PT Telekomunikasi Selular HTC Corporation Ltd. PT ZTE Indonesia PT Huawei Tech. Investment Shenzen Esure Technology Megafone Ltd. Shenzen Kenxinda Technology Co. Ltd. Lain-lain
206.189 53.615 48.165 24.999 4.154 5.201
455.888 94.385 44.834 42.489 19.589 9.673
Jumlah
342.323
666.858
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Akun ini merupakan penyertaan saham pada PT Unggul Makmur Bersama kepemilikan sebesar 25%. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2016, PT Unggul Makmur Bersama belum memulai aktivitas usahanya. 11. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 2016 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Tanah
8.369
-
-
8.369
Bangunan
103.290
-
-
103.290
Kendaraan
63.363
1.211
831
63.743
Peralatan kantor
89.928
4.218
65
264.950
5.429
896
Bangunan
18.936
1.420
-
20.356
Kendaraan
31.373
2.605
558
33.420
Peralatan kantor
51.012
3.093
4
54.101
Jumlah Akumulasi Penyusutan
101.321
7.118
562
Nilai Buku Bersih
163.629
Jumlah Biaya Perolehan
94.081 269.483
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung
107.877 161.606
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
29
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.
ASET TETAP (lanjutan) 2015
Saldo Awal
Penambahan melalui kombinasi bisnis
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Jumlah Biaya Perolehan
8.320
49
-
-
8.369
102.501
281
508
-
103.290
54.863
9.086
8.728
9.314
63.363
48.925
22.444
23.974
5.415
89.928
214.609
31.860
33.210
14.729
264.950
13.502
29
5.405
-
18.936
25.843
3.483
7.209
5.162
31.373
30.617
11.046
13.945
4.596
51.012
69.962
14.558
26.559
9.758
101.321
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Bersih
144.647
163.629
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, jumlah beban penyusutan masingmasing Rp 7.118 dan Rp 5.986 (lihat Catatan 30). Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, aset tetap berupa kendaraan, peralatan kantor dan bangunan telah diasuransikan melalui PT ACE Jaya Proteksi, PT AIG Insurance Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, PT Astra Sedaya Finance, PT Asuransi Central Asia, PT Allianz Utama Indonesia, PT Central Sejahtera Insurance, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, terhadap seluruh risiko dengan total pertanggungan sebesar Rp 280.816. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 31)
31 Desember 2015
526 (334)
7.277 (4.971)
192
2.306
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, sebagian tanah dan bangunan tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk, dan sebagian aset tetap kendaraan dan peralatan kantor dijaminkan ke utang angsuran pembelian aset tetap (lihat Catatan 19 dan 21).
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
30
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. GOODWILL Nama Entitas Anak
Bulan Perolehan
PT Mitra Telekomunikasi Selular
Jul-13
PT Poin Multi Media Nusantara
31 Maret 2016
31 Desember 2015
3.738
3.738
Agust-13
22.989
22.989
PT Perdana Mulia Makmur
Okt-13
176.153
176.153
PT Simpatindo Multi Media
Jan-15
348.422
348.422
551.302
551.302
Jumlah
Goodwill pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp 551.302 mencerminkan nilai sinergi yang diharapkan timbul dari akuisisi tersebut dan daftar pelanggan, yang tidak diakui secara terpisah. Goodwill diuji penurunan nilai setiap tahun dan/ atau ketika keadaan yang menunjukkan nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Uji penurunan nilai untuk goodwill Perusahaan didasarkan pada nilai pakai perhitungan yang menggunakan model arus kas diskonto. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat penurunan goodwill.
13. ASET DERIVATIF Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan transaksi atas cross currency rate swap (CCRS) selama 3 tahun dengan Standard Chartered Bank atas komitmen kredit Tranche B dari bank sindikasi sebesar USD 47.000.000 (lihat Catatan 21). Berdasarkan transaksi ini, Perusahaan membayar bunga mengambang sebesar JIBOR IDR ditambah 4,40% per tahun. Dan Perusahaan menerima bunga mengambang sebesar USD LIBOR BBA ditambah 2% (lihat Catatan 37). 14. ASET LAIN-LAIN 31 Maret 2016 Aset lancar: Bank yang dibatasi penggunaannya Dolar AS Rupiah Jumlah porsi lancar Aset tidak lancar: Bank garansi Aset lainnya Jumlah porsi tidak lancar Jumlah
31 Desember 2015
3.880 50.168 54.048
3.680 60.531 64.211
197 1759 1.956
197 1.687 1.884
56.004
66.095
Pada tahun 2016, tingkat bunga deposito berkisar antara 7% - 8%. Pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Bank yang dibatasi penggunaannya merupakan dana yang berkaitan dengan utang bank jangka panjang - bank sindikasi (lihat Catatan 21). Deposito dan bank yang dibatasi penggunaanya merupakan milik Perusahaan, PT Telesindo Shop, PT Excel Utama Indonesia, PT Poin Multi Media Nusantara, PT Perdana Mulia Makmur, dan PT Simpatindo Multi Media, entitas anak, yang ditempatkan pada Bank Sindikasi, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT dan PT Bank Central Asia Tbk. sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Grup.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
31
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) Bank garansi merupakan jaminan kepada beberapa pemasok antara lain PT Telekomunikasi Selular, PT XL Axiata Tbk dan PT Sony Indonesia Selular (lihat Catatan 37). Tidak ada deposito dan bank yang dibatasi penggunaannya serta bank garansi yang ditempatkan pada pihak berelasi. 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK 31 Maret 2016 Standard Chartered Bank Annual Renewable Revolving Credit Facility PT Bank CIMB Niaga Tbk Revolving dan demand loan Jumlah
31 Desember 2015
71.000
224.178
-
200.000
71.000
424.178
PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak Standard Chartered Bank (SC) Berdasarkan Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) No. JKT/APC/3907 tanggal 24 Juni 2013, TS memperoleh fasilitas kredit Rp 400.000 yang terdiri dari Import Invoice Financing Facility Rp 200.000 dan Annual Renewable Revolving Facility Rp 200.000 dengan periode jatuh tempo sampai dengan 30 Juni 2014 serta tingkat suku bunga Import Invoice Financing Facility dan Annual Renewable Revolving Facility adalah cost of fund dari bank ditambah 2,5% dan 2,75% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan: -
Jaminan fidusia atas Jaminan fidusia atas Jaminan fidusia atas Jaminan fidusia atas
persediaan TS senilai Rp 111.800 (lihat Catatan 8). piutang TS senilai Rp 60.200 (lihat Catatan 5). persediaan Perusahaan senilai Rp 110.200 (lihat Catatan 8). piutang Perusahaan senilai Rp 11.200 (lihat Catatan 5).
Perjanjian pinjaman antara TS dengan SC memuat beberapa ketentuan tambahan sebagai berikut: -
-
-
Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / biaya bunga): minimum 1,5. Debt to Equity Ratio: maksimum 2. Menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam waktu 180 hari setelah tanggal laporan. Menyerahkan laporan keuangan interim (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit. Hengky Setiawan, Welly Setiawan, Ferry Setiawan dan pasangannya masing-masing, pihak berelasi, menjaga kepemilikan saham langsung dan/atau tidak langsung sebesar tidak kurang dari 50,1% pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman. Hengky Setiawan, pihak berelasi, menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman. Welly Setiawan, pihak berelasi, menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Penerima Pinjaman. Menyerahkan daftar piutang (termasuk periode jatuh tempo) dan barang persediaan per kwartal (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
32
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) Standard Chartered Bank (SC) (lanjutan) -
-
Bank memiliki hak untuk ditawarkan terlebih dahulu dalam hal transaksi debt capital market (termasuk bond/syndication/club loan) termasuk juga transaksi hedging yang melibatkan Perusahaan dan/atau Penerima Pinjaman. Penerima pinjaman harus mengkreditkan secara langsung/tidak langsung sebesar Rp 50.000 per kwartal pada revenue collection account.
Berdasarkan Perubahan atas Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) No. JKT/APC/4204 tanggal 17 Juli 2014, beberapa syarat dan ketentuan dirubah sebagai berikut: fasilitas kredit Import Invoice Financing Facility sebesar Rp 400.000 dan memperpanjang jangka waktu jatuh tempo fasilitas sampai dengan 30 Juni 2015. Tujuan fasilitas ini untuk membiayai Purchase Order (PO) ke PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Suku bunga sebesar cost of fund dari bank ditambah 2,75% per tahun. Berdasarkan Perubahan atas Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) No. JKT/APC/4573 tanggal 10 Desember 2015, dengan limit sebesar Rp 300.000 dan memperpanjang jangka waktu jatuh tempo fasilitas sampai dengan 10 Desember 2016. Suku bunga sebesar cost of fund dari bank ditambah 2,75% per tahun. Import Invoice Financing Facility 1 Mata Uang Tujuan Jangka waktu Suku Bunga
: Rupiah. : Hanya untuk membiayai Purchase Order Telkomsel atau Telkom dalam kegiatan usaha sehari-hari untuk penggunaan oleh penerima pinjaman. : Maksimum 60 hari. : Cost of fund dari bank ditambah 2,5% per tahun.
Import Letter of Credit Facility Mata Uang Tujuan
: Rupiah dan USD. : Penerbitan dokumen Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan baik yang dijamin ataupun tidak dijamin dengan barang-barang, dengan tujuan jual beli telepon selular terkait dengan kegiatan usaha penerima pinjaman. Jangka waktu : Periode ketersediaan maksimal sampai dengan 180 hari. Biaya pembukaan dan perubahan : 0,125% per kwartal dengan biaya minimal USD 75. Commercial Standby Letter of Credit Facility Mata Uang Tujuan
: Rupiah dan USD. : untuk menyediakan garansi yang mendukung kegiatan usaha sehari-hari penerima pinjaman. Jangka waktu : Maksimal sampai dengan 12 bulan tidak termasuk periode klaim selama maksimal 30 hari. Biaya pembukaan dan perubahan : 0,75% per tahun dengan biaya minimal USD 200. Import Invoice Financing Facility 2 Mata Uang Tujuan Jangka waktu Suku Bunga Kondisi
: Rupiah. : Untuk pembiayaan kembali Purchase Order dalam kegiatan usaha normal. : Maksimum 60 hari. : Cost of fund dari bank ditambah 2,5% per tahun. : Hanya dapat digunakan pada periode musim tertentu, yang didefinisikan sebagai periode yang dimulai 2 minggu sebelum Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru dan berakhir tidak lebih dari 6 minggu setelah tanggal penarikan pertama dari fasilitas ini.
Short Term Loan Facility Tujuan : Membiayai kebutuhan modal kerja. Jangka waktu : Maksimum 60 hari. Suku Bunga : Cost of fund dari bank ditambah 2,5% per tahun. Biaya strukturisasi: 0,5% per tahun dari nilai fasilitas. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
33
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) Standard Chartered Bank (SC) (lanjutan) Kondisi
: Hanya dapat digunakan pada periode musim tertentu, yang didefinisikan sebagai periode yang dimulai 2 minggu sebelum Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru dan berakhir tidak lebih dari 6 minggu setelah tanggal penarikan pertama dari fasilitas ini.
Jaminan a. Persediaan senilai Rp 111.800 milik TS (lihat Catatan 8) untuk menjamin Fasilitas Import Invoice Financing 2 dan Fasilitas Short Term Loan. b. Piutang senilai Rp 60.200 milik TS (lihat Catatan 5) untuk menjamin fasilitas Import Invoice Financing 2 dan fasilitas Short Term Loan. c. Persediaan senilai Rp 16.800 milik Perusahaan (lihat Catatan 8) untuk menjamin fasilitas Import Invoice Financing 2 dan fasilitas Short Term Loan. d. Piutang senilai Rp 11.200 milik Perusahaan (lihat Catatan 5) untuk menjamin fasilitas Import Invoice Financing 2 dan fasilitas Short Term Loan. e. Persediaan senilai Rp 50.000 milik TS (lihat Catatan 8) untuk menjamin Fasilitas Import Invoice Financing 1, Fasilitas Import Letter of Credit, Fasilitas Import Loan dan Fasilitas Commercial Stand By Letter of Credit. f. Piutang senilai Rp 50.000 milik TS (lihat Catatan 5) untuk menjamin Fasilitas Import Invoice Financing 2 dan Fasilitas Short Term Loan. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan Offer Letter of Bilateral Seasonal Facility - No. 287/RR/CBG II/124/XII/2015 tanggal 11 Desember 2015, Perusahaan, TS dan SMM memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus - 2 (revolving) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 200.000 dan akan jatuh tempo tanggal 10 Juli 2016 serta tingkat bunga mengambang sebesar 11,25% p.a. Tujuan dari fasilitas ini adalah membiayai tambahan modal kerja untuk memenuhi kebutuhan musiman seperti: Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. Pinjaman ini dijaminkan oleh piutang dan persediaan (lihat Catatan 5 dan 8) dengan minimum jumlah Rp 240.000 (collateral coverage 120%). Financial Covenant a. b. c. d.
Interest Service Coverage Ratio Minimum 2,25x. Gross Debt/Equity Maksimum1,5x. Current Ratio Minimum 1,20x. Net Debt/EBITDA Maksimum 3,50x (started testing period 31 Desember 2015).
PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 11 Juni 2012 dari Dewi Ramasari, S.H., Notaris di Tangerang, PMM mendapatkan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dari CIMB dengan maksimal kredit sebesar Rp 64.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 10% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama dua belas (12) bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2013. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a.
Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2844 atas nama PMM, terletak di Ruko Mangga Dua Square blok D-29, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
b.
Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 639 atas nama Fonaria Wijaya, terletak di Jl. Anjasmoro Raya No. 28, Karangayu, Semarang Barat, Semarang.
c.
Personal Guarantee atas nama pemegang saham.
d.
Deposito yang ditempatkan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk senilai Rp 7.515 atas nama PMM. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
34
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Pinjaman tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 15 September 2014 berdasarkan Akta Perubahan ke-7 Perjanjian Kredit No. 14 dari Dewi Ramasari, S.H., Notaris di Tangerang, PMM mendapatkan perpanjangan dan pembaruan fasilitas kredit dari CIMB dengan jumlah maksimal kredit menjadi sebesar Rp 100.000. Pinjaman ini digunakan PMM untuk membiayai operasional harian PMM. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 12% per tahun dan jangka waktu pinjaman adalah selama sembilan (9) bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 Februari 2015. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Persediaan barang dagang PMM senilai Rp 75.000 yang diikat dengan fidusia dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur (lihat Catatan 8). b.
Piutang dagang milik PMM dengan nilai penjaminan senilai Rp 25.000 yang diikat dengan fidusia dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur (lihat Catatan 5).
c.
Dana milik debitur yang ditempatkan dalam deposito berjangka sebesar Rp 25.000 yang diikat dengan perjanjian gadai dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur (lihat Catatan 14).
Pada tanggal 27 Januari 2015, PMM melakukan pelunasan atas utang kepada CIMB. PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 012/SK/SME-BDG/XI/2013 pada tanggal 25 November 2013, PMMN mendapatkan fasilitas kredit dari CIMB dengan maksimal kredit sebesar Rp 60.000. Pinjaman ini digunakan PMMN untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga yang diberikan adalah 13% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama dua belas (12) bulan dan akan berakhir pada tanggal 30 November 2014. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. b.
Gadai deposito CIMB atas nama PMMN sebesar Rp 15.000 (lihat Catatan 14). Fidusia atas persediaan PMMN berupa handphone Samsung beserta aksesoris senilai Rp 45.000, terletak di Istana Dakota Pasteur CRA 33, Bandung (lihat Catatan 8).
Pada tanggal 7 Januari 2015, PMMN melakukan pelunasan atas utang kepada CIMB. Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak PT Bank DBS Indonesia (DBS) Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 094/III/DBSI IBG-JKT/2011 tanggal 16 Maret 2011 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 40 tanggal 23 Maret 2011 dari Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., M.Corp. Admin., M.Com., Perusahaan dan TS memperoleh fasilitas kredit Revolving Credit Facility (RCF) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 360.000 dengan jatuh tempo selama 1 tahun serta tingkat suku bunga 9,50%, 9,75% dan 10,00% per tahun masing-masing untuk jangka waktu pembayaran 1 minggu, 2 minggu dan 1 bulan. Berdasarkan Akta No. 6 Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., tertanggal 1 April 2014 tentang “Perubahan Keempat atas Perjanjian Fasilitas Perbankan”, menerangkan hal-hal sebagai berikut: Fasilitas lama beserta seluruh syarat dan ketentuan yang mengaturnya sudah tidak berlaku. Sehingga fasilitas perbankan yang tersedia adalah sebagai berikut: -
Term Loan Facility (Fasilitas TL 2 atau Fasilitas TL) dengan jumlah maksimum Rp 267.999 untuk mendukung capital expenditure Perusahaan.
-
Uncommitted Revolving Credit Facility (Fasilitas RCF atau Fasilitas Uncommitted) dengan jumlah maksimum Rp 360.000. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
35
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan) Perusahaan dan TS memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas sebagai berikut: -
Fasilitas TL 2 akan berakhir tiga (3) tahun sejak penandatanganan Perjanjian Perubahan ini atau tanggal lain di mana Fasilitas TL 2 diakhiri lebih awal sesuai ketentuan yang telah disepakati.
-
Fasilitas Uncommitted akan berakhir pada tanggal 23 Maret 2015 atau tanggal lain dimana Fasilitas Uncommitted diakhiri lebih awal sesuai ketentuan yang telah disepakati.
Untuk penarikan Fasilitas Perbankan, Nasabah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: -
Perusahaan menjaminkan 68.500 sahamnya di PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas anak.
-
Perusahaan menjaminkan seluruh sahamnya di PT Perdana Mulia Makmur (PMM), entitas anak.
-
Perusahaan menjaminkan seluruh sahamnya di PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), entitas anak.
-
MTS menjaminkan deposito sebesar Rp 1.500 (lihat Catatan 14).
Fasilitas pinjaman kredit digunakan Perusahaan dan TS untuk pembiayaan modal kerja dan dijamin dengan: -
Fidusia atas persediaan milik TS yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-toko dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 200.000 (lihat Catatan 8).
-
Fidusia atas persediaan milik Perusahaan, yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-toko dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 30.000 (lihat Catatan 8).
-
Fidusia atas piutang milik TS dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 110.000 (lihat Catatan 5).
-
Fidusia atas piutang milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 20.000 (lihat Catatan 5).
-
Gadai atas 99.950 saham TS yang dimiliki oleh Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 99.950.
-
Gadai atas saham-saham Perusahaan di MTS, PMM dan PMMN dengan jumlah lembar saham akan ditentukan kemudian dengan nilai penjaminan maksimum Rp 124.499.
-
Cessie atas rekening-rekening bank milik Perusahaan yang dibuka di bank dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya sejumlah pokok fasilitas, bunga biasa dan bunga tunggakan, denda dan biaya-biaya lainnya.
-
Cessie atas rekening-rekening bank milik TS yang dibuka di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah pokok fasilitas, bunga biasa dan bunga tunggakan, denda dan biaya-biaya lainnya.
-
Gadai atas deposito milik TS yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp 36.000 (lihat Catatan 14).
-
Gadai atas deposito milik Perusahaan yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp 1.500 (lihat Catatan 14).
Perjanjian pinjaman dengan DBS memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan dan TS memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, di antaranya adalah sebagai berikut: Pembatasan positif -
Mempertahankan posisinya sebagai majority shareholder dari MTS, PMM dan PMMN.
-
Mempertahankan 100% dari nilai saham yang digadaikan atas MTS dan/atau PMM dan/atau PMMN, jika modal yang disetor (paid up capital) mengakibatkan tambahan saham untuk diterbitkan. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
36
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan) Pembatasan negative -
Menambah PMMN.
modal
yang
disetor
(paid
up
capital)
kepada
MTS
-
Meminjamkan aset apapun ke pihak lain, kecuali aset yang sudah dijaminkan pada saat pemberian fasilitas (negative pledge).
-
Pari-passu terhadap kreditur lain dari debitur.
-
Cross default antara debitur, entitas anak (jika ada) dan Perusahaan berelasinya.
-
Melakukan transaksi secara aktif di rekening debitur di DBS, dan secara rutin melakukan pemindahan saldo dari rekening TS dan Perusahaan di PT Bank Central Asia Tbk ke rekening TS dan Perusahaan di DBS.
-
Melakukan penambahan/penerimaan fasilitas perbankan atau penerbitan jaminan kepada pihak ketiga.
-
Melakukan perubahan jenis usaha.
-
Melakukan perubahan bentuk dan/atau status hukum debitur, melikuidasi, meleburkan, menggabungkan dan/atau membubarkan dan/atau melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya (selain bank) termasuk mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual saham-saham yang telah ada, hak opsi, waran atau instrumen-instrumen sejenis lainnya dengan pengecualian terhadap akuisisi yang akan dilakukan oleh Perusahaan terhadap TS.
-
Memindahtangankan sebagian besar aset (major asset) atau aset penting (material asset) atau TS dalam bentuk atau dengan nama apapun juga dan dengan maksud apapun kepada pihak ketiga.
-
Melakukan pembayaran dividen. Setelah go public (IPO), pembayaran dividen diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis kepada DBS mengacu pada tidak terjadinya Cidera Janji (Event of Default) debitur.
-
Debitur akan menjaga dan mempertahankan pada setiap saat, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahwa pemilik saham mayoritas debitur dan pengawasan pengurus debitur dilakukan oleh Hengky Setiawan dan Welly Setiawan, pihak berelasi, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri.
-
Debitur akan mensubordinasikan pinjaman dan/atau fasilitas keuangan dalam bentuk apapun yang diperoleh debitur dari direktur, komisaris, pemegang saham dan/atau induk dan entitas anak debitur terhadap fasilitas perbankan apabila terjadi peristiwa Cidera Janji (Event of Default).
-
Tidak terjadi penurunan kondisi keuangan yang material/signifikan dari debitur.
-
Menyampaikan surat pemberitahuan kepada DBS dalam waktu 30 hari, untuk perubahan komposisi, Dewan Komisaris, Direksi atau perubahan atas Anggaran Dasar TS.
-
Menyerahkan kepada DBS fotokopi mutasi rekening operasional TS di PT Bank Central Asia Tbk setiap bulan, segera tetapi tidak lama dari 14 hari setelah akhir bulan.
-
Menyerahkan laporan piutang dan persediaan setiap akhir triwulan, tidak lebih lama dari 90 hari setelah berakhirnya triwulan berjalan, kecuali pada triwulan keempat.
-
Menyerahkan kepada DBS laporan keuangan audit debitur tetapi tidak lama dari 180 hari setelah berakhirnya tahun buku berjalan.
-
DBS akan diberikan kesempatan pertama untuk berpartisipasi/tidak tergantung kepada penawaran harga yang bisa diterima, dalam membantu aktivitas korporasi debitur termasuk dan tidak terbatas pada entitas anak dan perusahaan afiliasi debitur.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
37
dan/atau
PMM
dan/atau
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan) -
Menjaga rasio-rasio keuangan namun tidak terbatas kepada Perusahaan dan TS, antara lain: a.
Debt Service Coverage Ratio (EBITDA / (Biaya bunga + Current Portion of Long Term Debt)): minimum 1,00x
b.
Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / Biaya bunga): minimum 1,50x
c.
Jumlah utang bank bersih (Net Debt)* / Jumlah Ekuitas : maksimum 2. •
Jumlah utang bank bersih (Net Debt) = Jumlah utang bank – kas dan bank.
Berdasarkan Surat keterangan No. 017/SKL-DBSI/II/1-2/2015 menerangkan bahwa terhitung pada tanggal 27 Januari 2015, Perusahaan dan TS tidak lagi berutang dengan DBS atas fasilitas RCF dan pada tanggal 12 Februari 2015 fasilitas term loan di DBS telah dilunasi. Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140519/U/140613 pada tanggal 12 Juni 2014 dan Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/141000/U/140912 tanggal 15 Oktober 2014, Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM mendapatkan fasilitas kredit dari HSBC dengan ketentuan sebagai berikut: Limit Gabungan 1. Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 550.000. Sub limit dalam fasilitas ini adalah: a.
Limit Gabungan 2 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 350.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh TMI. 1.
Pembiayaan Supplier 1 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 100.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset LG Electronic. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.
2.
Pembiayaan Supplier 2 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 100.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset HTC. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
38
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan) Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. 3.
Pembiayaan Supplier 3 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 150.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon seluler Samsung. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.
b.
Pembiayaan Supplier 4 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 150.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan PMMN. Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon seluler Samsung. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 300.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh MTS. Sub limit dalam fasilitas ini adalah: 1.
Pembiayaan Supplier 5 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 120.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Blackberry. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 80% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.
2.
Pembiayaan Supplier 6 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 100.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Apple. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
39
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan) b. Pembiayaan Supplier 4 (lanjutan) Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. 3.
Fasilitas Kredit Berdokumen/Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda. Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 40.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Huawei. Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
4.
Pinjaman Impor Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 40.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Huawei. Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang setara. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 30 hari. Pencairan fasilitas ini akan digunakan untuk membayar setiap jumlah terutang dari Fasilitas Kredit Berdokumen/Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda dengan total jangka waktu tidak melebihi 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun (Rupiah) dan 5,5% per tahun (Dolar Amerika Serikat) dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun (Rupiah) dan 11,10% per tahun (Dolar Amerika Serikat) yang akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan. Total penggunaan dalam Fasilitas Limit Gabungan 3 tidak dapat melebihi Rp 300.000. Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 300.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan PMMN. Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon seluler Samsung. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.
Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a.
Jaminan Fidusia atas piutang dari Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM sebesar Rp 275.000. (lihat Catatan 5).
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
40
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan) b.
Jaminan Fidusia atas persediaan dari Perusahaan, PPMN, MTS dan PMM, sebesar Rp 275.000 (lihat Catatan 8).
c.
Para debitur setuju bahwa bank dari waktu ke waktu dan sebelum fasilitas pembiayaan diterbitkan, mendebet rekening giro yang ditatausahakan atas nama debitur dengan uang senilai 15% dari nilai fasilitas (lihat Catatan 14).
Perjanjian pinjaman antara Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM dengan HSBC memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HSBC, di antaranya adalah sebagai berikut: Kesepakatan Umum 1.
Debitur manapun tidak dapat, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu, persetujuan mana tidak akan diberikan tanpa alasan yang wajar: a.
menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau membagikan modal atau kekayaaan kepada pemegang saham dan/atau direksi;
b.
membuat, menanggung atau mengijinkan adanya suatu penjaminan atas aset tidak bergerak, gadai, hak tanggungan atau hak jaminan apapun juga atas properti, aset atau pendapatannya baik yang saat ini atau yang akan diperoleh di kemudian hari;
c.
membuat, mengadakan atau mengizinkan/ menyetujui suatu utang atau kewajiban apapun (termasuk kewajiban sewa atau jaminan) kecuali untuk (a) utang yang timbul berdasarkan pada perjanjian ini dan (b) utang dagang yang timbul dalam praktik bisnis sehari-hari; atau
d.
memberikan suatu pinjaman atau kredit kepada perusahaan atau orang lain siapapun juga kecuali untuk kredit yang diberikan secara independen dan lugas dalam praktik bisnis sehari-hari.
2.
Para debitur masing-masing setuju untuk mensubordinasi seluruh pinjaman dari pemegang saham mereka masing-masing yang saat ini ada dan yang akan timbul di kemudian hari terhadap fasilitasfasilitas yang diberikan oleh Bank.
3.
Para debitur masing-masing tidak diperbolehkan untuk melakukan perubahan terhadap susunan manajemen perusahaannya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank.
4.
Para debitur masing-masing diharuskan untuk mengkreditkan hasil penjualannya kepada Bank minimal 10% dari total penjualan.
5.
Para debitur harus memastikan bahwa Hengky Setiawan, pihak berelasi dan pihak terkait lainnya akan secara langsung ataupun tidak langsung menjaga kepemilikan mayoritas sahamnya pada masing-masing debitur tidak kurang dari 50,1%.
6.
Para debitur harus memastikan bahwa jaminan dalam Perjanjian ini akan setiap saat berada dalam kedudukan pari passu dengan kreditur modal kerja yang akan ada di masa yang akan datang.
7.
Para debitur harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Bank dalam waktu 60 (enam puluh) hari dalam hal adanya pemutusan kontrak dengan para Principals.
8.
Para debitur harus memperbaharui kontrak yang berkaitan dengan semua pembiayaan berkaitan dengan sewa pembiayaan dengan para principles.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
41
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan) Kesepakatan Finansial Setiap Debitur akan menjaga: a.
Rasio lancar pada minimal 1,1 kali.
b.
“EBITDA” dibagi Bunga pada minimal 1,5 kali.
c.
Rasio Gearing Eksternal pada maksimal 2 kali.
d.
Rasio perputaran persediaan barang maksimal 60 hari.
Perjanjian ini berlaku satu selama 1 tahun sejak tanggal perjanjian. Berdasarkan Surat keterangan CDT/2015/06/1519 menerangkan bahwa pada tanggal 19 Juni 2015, Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM tidak lagi berutang dengan HSBC atas fasilitas kredit. PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk) (Maybank) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 14 Februari 2011 dari Notaris Lieyono, S.H., EUI memperoleh fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dari Maybank dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 70.000, dengan penarikan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 50.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Surat Penegasan Kredit No. S.2014.0177/Global Banking – Corp. Banking2 tanggal 20 Juni 2014. EUI memperoleh persetujuan atas pendanaan dari Maybank, berupa: -
Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 50.000. Jangka waktu 31 Mei 2014 sampai dengan 31 Mei 2015, dengan tingkat bunga 12,75% per tahun..
Fasilitas ini dijamin dengan: -
Gadai atas deposito milik EUI yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sebesar Rp 10.000 (lihat Catatan 14).
-
Fidusia atas persediaan dan/atau piutang usaha milik EUI dengan nilai total Rp 125.000 (lihat Catatan 5 dan 8).
-
Personal Guarantee atas nama Hengky Setiawan dan Ferry Setiawan, pihak berelasi.
-
Top Up Guarantee dari pemilik dan pemegang saham untuk top up kekurangan dana dalam kaitannya dengan pembayaran utang termasuk semua pokok, bunga, dan biaya, dalam bentuk injeksi ekuitas atau subordinasi pinjaman pemegang saham
Tidak ada rasio keuangan yang harus dipenuhi oleh EUI. EUI telah melunasi pinjaman ini pada tanggal 5 Januari 2015. Perusahaan dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk) (Maybank) Berdasarkan Surat Penegasan Kredit No. S.2014.0195/Global Banking tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Maybank, sebagai berikut: -
-
Invoice Financing Buyer sebesar Rp 350.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk handset/gadget dari supplier atau principal yang memiliki perjanjian langsung dengan Perusahaan. Tingkat suku bunga yang diberikan adalah 12% per tahun. FX Line sebesar $AS 500.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk memitigasi risiko kurs.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
42
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk) (Maybank) (lanjutan) Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan dan akan berakhir pada tanggal 31 Mei 2015. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Deposito sebesar Rp 125.000 (lihat Catatan 14). b. Piutang dagang dan/atau persediaan Perusahaan dan entitas anaknya sebesar Rp 500.000 (lihat Catatan 5 dan 8). c. Personal Guarantee dari Hengky Setiawan, pihak berelasi. d. Perjanjian dari Hengky Setiawan, pihak berelasi, untuk membayar kekurangan dalam pembayaran pokok, bunga dan biaya administrasi dalam bentuk pinjaman pemegang saham. e. Saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Upaya Cipta Sejahtera sebesar Rp 105.000 dengan Top Up Guarantee jika total nilai saham 10% di bawah nilai tersebut. Semua fasilitas yang diperoleh Perusahaan merupakan pemindahan fasilitas dari PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas anak, dengan ketentuan sebagai berikut: -
Setup limit fasilitas Perusahaan
-
Outstanding fasilitas PPB1 dan PPB2 atas nama MTS dipindahkan ke fasilitas Invoice Financing Buyer Perusahaan dan tidak diperlukan underlying document untuk pemindahan tersebut.
-
Penutupan limit fasilitas MTS efektif dilakukan setelah pemindahan outstanding ke Perusahaan.
Perusahaan telah melakukan pelunasan atas utang Maybank pada akhir Desember 2014. Perusahaan PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 121/MSRH-BCAS/IV/14 yang telah diaktakan dengan Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan No. 600 dari Notaris Siti Nur Isminingsih, S.H., keduanya tertanggal 29 April 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Line PMK Musyarakah dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 30.000 dengan jatuh tempo selama 6 bulan serta Nisbah bagi hasil sebesar 99,02% untuk nasabah dan 0,98% untuk bank. Tujuan fasilitas ini untuk pembelian stock barang dagangan telepon seluler dan dijamin dengan: -
Persediaan barang dagangan (telepon selular merek LG, Samsung, dan Sony) milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 39.000 (lihat Catatan 8).
-
Jaminan tunai milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp 3.000 (lihat Catatan 14).
Berdasarkan Surat keterangan No. 507/ADP/2015 menerangkan bahwa terhitung pada tanggal 1 Juli 2015, Perusahaan tidak lagi berutang dengan BCA Syariah atas fasilitas Revolving.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
43
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
UTANG USAHA 31 Maret 2016 Pihak Berelasi (lihat Catatan 35) PT Setia Utama Towerindo
31 Desember 2015
7.971
-
Pihak ketiga PT Samsung Electronics Indonesia PT Telekomunikasi Selular PT Huawei Tech Investment PT LG Electronics Indonesia PT Setia Utama Distrindo PT ZTE Indonesia Lainnya HTC Corporation Ltd.
551.360 52.944 29.985 19.064 13.609 5.671 74.924 -
559.003 56.518 22.126 5.637 27.590
Sub-jumlah
747.557
670.874
Jumlah
755.528
670.874
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, seluruh utang usaha merupakan utang dalam mata uang Rupiah 17.
UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Pada tanggal 31 Desember 2015 akun ini merupakan utang di luar aktivitas operasi Grup sebesar Rp 11.657.
18.
BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Sewa Gaji Beban bunga Honorarium jasa profesional Lainnya
14.587 13.701 1.451 1.341 399
12.601 1.151 12.069 1.254 688
Jumlah
31.479
27.763
Seluruh saldo beban masih harus dibayar adalah dalam mata uang Rupiah.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
44
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG ANGSURAN PEMBELIAN ASET TETAP Grup mengadakan perjanjian utang angsuran pembelian aset tetap berupa kendaraan dan peralatan kantor (lihat Catatan 11) dengan PT BCA Finance, PT Astra Sedaya Finance dan PT CIMB Niaga Auto Finance pihak ketiga. Jangka waktu utang angsuran tersebut antara 2-3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 5% sampai 15% per tahun. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, rincian pembayaran minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian utang angsuran tersebut adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Utang angsuran Dikurangi bagian bunga
12.272 (156)
17.068 (1.588)
Nilai kini pembayaran minimum Dikurangi bagian lancar
12.116 (8.811)
15.480 (7.173)
3.305
8.307
Bagian jangka panjang
20. PERPAJAKAN a.
Pajak Dibayar di Muka Akun ini seluruhnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang berasal dari entitas anak yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.
b.
Utang Pajak 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Perusahaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
33 219 3 2.005 514 -
13 219 5 2.005 1.492
Sub-jumlah
2.774
3.734
Entitas Anak Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
682 624 517 10.465 73.241 230
1.511 611 1.199 13.712 36.090 -
Sub-jumlah
85.759
53.123
Jumlah
88.533
56.857
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
45
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Pajak Penghasilan Badan Pada 2016 dan 2015, Perusahaan dan beberapa entitas anak memperoleh Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebagai berikut: 2016 No. Surat
Keterangan
Tahun Pajak
Tanggal Terbit
Tanggal Jatuh Tempo
Jumlah (Nilai Penuh)
Tanggal Pembayaran
PT Telesindo Shop, Entitas Anak 00047/106/15/038/16
STP DENDA PPH 25
Nop-15
17-Feb-16
16-Mar-16
86.018.003
16-Mar-16
00034/103/15/038/16
STP DENDA PPH 23
Des-15
21-Mar-16
20-Apr-16
11.400.000
11-Apr-16
Jumlah
97.418.003
PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak 00047/106/15/073/16
STP PPH 25
Nop-15
22-Mar-16
21-Apr-16
00048/106/15/073/16
STP PPH 25
Des-15
22-Mar-16
21-Apr-16
294.904.307
00006/106/15/073/16
STP PPH 25
Jan-16
22-Mar-16
21-Apr-16
289.341.961
00007/106/15/073/16
STP PPH 25
Feb-16
22-Mar-16
21-Apr-16
Jumlah
322.716.034
283.779.616 1.190.741.918
2015 Tanggal Terbit
Tanggal Jatuh Tempo
Jumlah (Nilai Penuh)
Tanggal Pembayaran
2015
27-Jan-15
26-Feb-15
1,158,819,328
26-Feb-15
2015
24-Mar-15
23-Apr-15
25,445,029
21-Apr-15
STP PPh 25
Apr-14
21-Apr-15
20-May-15
181,353,898
13-May-15
00092/106/14/054/15
STP PPh 25
May-14
21-Apr-15
20-May-15
161,203,465
13-May-15
00105/106/14/054/15
STP PPh 25
Dec-14
29-Apr-15
28-May-15
44,429,000
30-Oct-15
00105/106/15/054/15
STP PPh 25
Feb-15
4-Nov-15
3-Dec-15
266,074,004
3-Dec-15
Keterangan
Tahun Pajak
00027/106/13/054/15
STP Pajak Penghasilan
00033/107/14/054/15
STP PPN
00091/106/14/054/15
No. Surat Perusahaan
Jumlah
1,837,324,724
PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak 00063/101/14/073/15
STP PPh 21
Jan-14
20-Mar-15
19-Apr-15
2,313,451
7-Apr-15
00047/106/15/073/15
STP PPh 25
Jan-15
26-Jun-15
25-Jul-15
612,790,211
3-Sep-15
00048/106/15/073/15
STP PPh 25
Feb-15
26-Jun-15
25-Jul-15
601,650,389
3-Sep-15
00049/106/15/073/15
STP PPh 25
Mar-15
26-Jun-15
25-Jul-15
590,510,567
3-Sep-15
00050/106/15/073/15
STP PPh 25
Apr-15
26-Jun-15
25-Jul-15
578,583,923
3-Sep-15
00051/106/15/073/15
STP PPh 25
May-15
26-Jun-15
25-Jul-15
567,461,232
3-Sep-15
00090/106/15/073/15
STP PPh 25
Jun-15
2-Nov-15
1-Dec-15
552,133,305
00091/106/15/073/15
STP PPh 25
Jul-15
2-Nov-15
1-Dec-15
541,908,614
00092/106/15/073/15
STP PPh 25
Aug-15
2-Nov-15
1-Dec-15
578,483,933
00212/106/15/073/15
STP PPh 25
Sep-15
23-Dec-15
22-Jan-16
589,608,614
00209/106/15/073/15
STP PPh 25
Oct-15
22-Dec-15
21-Jan-16
578,483,923
Jumlah
5,793,928,162
PT Telesindo Shop, Entitas Anak 00120/107/14/038/15
STP PPN
Dec-14
12-Mar-15
11-Apr-15
35,208,472
20-Mar-15
00025/103/13/038/15
STP PPh Pasal 23
Dec-13
28-Apr-15
27-May-15
32,000,000
8-May-15
00062/106/13/038/15
STP PPh Pasal 25
2013
29-Apr-15
28-May-15
37,860,680
12-May-15
00034/106/12/038/15
STP PPh Pasal 25
2012
29-Apr-15
28-May-15
50,570,390
12-May-15
00014/140/15/038/15
STP PPh 4 Ayat (2)
Mar-15
5-Jun-15
4-Jul-15
1,722,381
22-Jun-15
00019/103/15/038/15
STP PPh Pasal 23
Mar-15
5-Jun-15
4-Jul-15
102,235
22-Jun-15
00091/101/15/038/15
STP PPh Pasal 21
Jan-15
23-Jun-15
22-Jul-15
2,983,422
10-Jul-15
00329/101/14/038/15
STP PPh Pasal 21
Sep-14
29-Jun-15
28-Jul-15
12,869,604
14-Jul-15
STP PPh Pasal 21
Okt dan Nop 2014
23-Jun-15
22-Jul-15
19,633,622
14-Jul-15
00309/101/14/038/15
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
46
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2015 No. Surat
Tahun Pajak
Keterangan
Tanggal Terbit
Tanggal Jatuh Tempo
6-Oct-15
5-Nov-15
73,474,312
3-Nov-15
6-Oct-15
5-Nov-15
1,982,966,017
3-Nov-15
6-Oct-15
5-Nov-15
467,039,690
3-Nov-15
Jumlah (Nilai Penuh)
Tanggal Pembayaran
PT Telesindo Shop, Entitas Anak (lanjutan) 00024/203/11/038/15
SKPKB PPh 23
00036/207/11/038/15
SKPKB PPN-DN
00017/240/11/038/15
SKPKB PPh 4(2)
00016/201/11/038/15
SKPKB PPh 21
00025/206/11/038/15
SKPKB PPh 25
00062/107/11/038/15
STP PPN-DN
00006/240/12/038/15
SKPKB PPh 4(2)
00008/201/12/038/15
SKPKB PPh 21
00009/206/12/038/15
SKPKB PPh 25
00010/203/12/038/15
SKPKB PPh 23
00036/207/12/038/15
SKPKB PPN-DN
00101/107/12/038/15
STP PPN-DN
Jan-Des 2011 Jan-Des 2011 Jan-Des 2011 Jan-Des 2011 2011 Jan-Des 2011 Jan-Des 2012 Jan-Des 2012 2012 Jan-Des 2012 Jan-Des 2012 Jan-Des 2012
6-Oct-15
5-Nov-15
167,404,121
3-Nov-15
6-Oct-15
5-Nov-15
525,355,230
3-Nov-15
6-Oct-15
5-Nov-15
260,259,716
3-Nov-15
25-Sep-15
24-Oct-15
85,533,295
16-Oct-15
25-Sep-15
24-Oct-15
69,343,832
16-Oct-15
25-Sep-15
24-Oct-15
3,360,546,460
22-Oct-15
25-Sep-15
24-Oct-15
106,942,051
22-Oct-15
25-Sep-15
24-Oct-15
3,947,659,781
16-Oct-15
25-Sep-15
24-Oct-15
519,572,374
22-Oct-15
Jumlah
11,759,047,685
PT Setia Utama Services, Entitas Anak 00019/101/14/032/14
STP PPh 21
00006/101/15/032/15
STP PPh 21
00058/101/14/032/15
STP PPh 21
Jun-14 Jan-Feb 2015 Jan-14
11-Dec-14
10-Jan-15
163,548
14-Jan-15
12-May-15
11-Jun-15
270,360
15-Jun-15
12-May-15
11-Jun-15
336,549
9-Jun-15
Jumlah
770,457
PT Setia Utama Media Aplikasi, Entitas Anak 00053/101/14/032/15
STP PPh 21
Mar-14
12-May-15
11-Jun-15
245,139
1-Jun-15
00054/101/14/032/15
STP PPh 21
Apr-14
12-May-15
11-Jun-15
224,711
1-Jun-15
00055/101/14/032/15
STP PPh 21
May-14
12-May-15
11-Jun-15
204,283
1-Jun-15
00056/101/14/032/15
STP PPh 21
Jun-14
12-May-15
11-Jun-15
183,854
1-Jun-15
Jumlah
857,987
PT Simpatindo Multi Media, Entitas Anak 00037/101/13/314/15
STP PPh 21
Jan-13
4-Nov-15
3-Dec-15
100,000
20-Nov-15
00038/101/13/314/15
STP PPh 21
Feb-13
4-Nov-15
3-Dec-15
100,000
20-Nov-15
00039/101/13/314/15
STP PPh 21
Mar-13
4-Nov-15
3-Dec-15
130,210
20-Nov-15
00040/101/13/314/15
STP PPh 21
Apr-13
4-Nov-15
3-Dec-15
100,000
20-Nov-15
00041/101/13/314/15
STP PPh 21
Jun-13
4-Nov-15
3-Dec-15
100,000
20-Nov-15
00042/101/13/314/15
STP PPh 21
Aug-13
4-Nov-15
3-Dec-15
100,000
20-Nov-15
00043/101/13/314/15
STP PPh 21
Sep-13
4-Nov-15
3-Dec-15
100,000
20-Nov-15
00044/101/13/314/15
STP PPh 21
Nov-13
4-Nov-15
3-Dec-15
100,000
20-Nov-15
00045/101/13/314/15
STP PPh 21
Dec-13
4-Nov-15
3-Dec-15
314,001
20-Nov-15
00046/101/13/314/15
STP PPh 21
May-13
4-Nov-15
3-Dec-15
152,976
20-Nov-15
Jumlah
1,297,187
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
47
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21.
UTANG BANK JANGKA PANJANG 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Bank Sindikasi: Rupiah Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk Dikurangi beban provisi yang belum diamortisasi
1.875.000 628.912 9.120 997 (14.060)
1.875.000 648.365 13.680 1.722 (15.623)
Jumlah
2.499.969
2.523.144
(997)
(6.282)
2.498.972
2.516.862
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian Jangka Panjang
Perusahaan, PT Telesindo Shop (TS), PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Perdana Mulia Makmur (PMM), PT Simpatindo Multi Media (SMM) dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak Bank Sindikasi Pada tanggal 17 Juni 2015, Perusahaan, TS, PMMN, PMM, SMM dan MTS menandatangani perjanjian fasilitas (facility agreement) dengan Sindikasi Bank berupa komitmen kredit Tranche A sebesar Rp 1.875.000 dan Tranche B sebesar USD 47.000.000. Adapun hal-hal yang diatur di dalam perjanjian fasilitas tersebut antara lain: 1. Perusahaan ditunjuk sebagai Obligors' Agent mewakili debitur lainnya yaitu TS, PMMN, PMM, SMM dan MTS. 2. Arranger: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta, PT HSBC Securities Indonesia dan Standard Chartered Bank. 3. Agen: PT Bank Central Asia Tbk. 4. Agen penjamin (security agent): PT Bank CIMB Niaga Tbk. 5. Kreditur Trance A: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Limited – Cabang Jakarta. Kreditur Trance B: Standard Chartered Bank – Dubai International Financial Centre. 6. Jangka waktu pinjaman selama 36 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian fasilitas. 7. Suku bunga: • •
Tranche A: JIBOR + margin 4,42% per tahun. Tranche B: LIBOR + margin 2,2% per tahun (Onshore Lender) dan LIBOR + margin 2% per tahun (Offshore Lender).
8. Interest Service Reserve Accounts, minimum sebesar 3 bulan bunga Tranche A dan Tranche B (lihat Catatan 14). 9. Seasonal Working Capital Loans sebesar Rp 400.000 berupa pinjaman bank jangka pendek digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja peminjam berkaitan dengan bisnis voucher Grup selama periode musiman (lihat Catatan 15).
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
48
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan, PT Telesindo Shop (TS), PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Perdana Mulia Makmur (PMM), PT Simpatindo Multi Media (SMM) dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak (lanjutan) Bank Sindikasi (lanjutan) 10. Jaminan •
Persediaan milik Perusahaan, TS, MTS, PMMN, PMM dan SMM (lihat Catatan 8).
•
Piutang milik Perusahaan, TS, MTS, PMMN, PMM dan SMM (lihat Catatan 5).
•
Rekening bank atas nama Perusahaan, TS, MTS, PMMN, PMM dan SMM (lihat Catatan 14).
•
Saham Perusahaan pada TS, MTS, PMMN, PMM dan SMM.
11. Bentuk fasilitas: revolving loan facility. 12. Commitment fee: 0,5% sampai dengan 0,75%. 13. Kondisi keuangan a)
Interest Service Coverage Ratio: untuk setiap periode terkait harus sama dengan atau lebih besar dari 2,25 : 1.
b)
Gross Debt to Equity: untuk setiap periode terkait harus sama dengan atau lebih besar dari 1,50 : 1.
c)
Current Ratio: Rasio Current Assets to Current Liabilities Ratio untuk setiap periode terkait harus sama dengan atau lebih besar dari 1,2 : 1.
d)
Gross Debt to EBITDA: Rasio Gross Debt to EBITDA untuk setiap periode terkait harus sama dengan atau lebih besar dari 4 : 1.
14. Sebelum pemakaian Tranche B, Peminjam telah melakukan transaksi treasury pada suatu Perjanjian Hedging untuk tujuan lindung nilai eksposur valuta asing yang timbul sehubungan pemakaian pinjaman (dan perjanjian lindung nilai harus sepersetujuan dengan Agen). 15. Setiap peminjam harus memastikan bahwa Security Cover Ratio harus paling sedikit 1,2 : 1. 16. Para peminjam harus mematuhi pemenuhan ketentuan berikut dan Perusahaan akan memberikan bukti dengan permintaan agen dari waktu ke waktu: a) Semua ketentuan sesuai dengan hukum dan peraturan terkait yang berlaku di Republik Indonesia dalam kaitannya dengan masuknya dan pelaksanaan Perjanjian ini, termasuk penyampaian laporan berkala dari kewajiban pembayaran (dan informasi terkait lainnya) berdasarkan Perjanjian ini kepada Bank Indonesia dan mematuhi ketentuan dalam peraturan Bank Indonesia No. 16/21/PBI/2014 tanggal 29 Desember 2014 tentang Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Mata Uang Asing (termasuk perubahan dan peraturan penerapan yang berlaku dari waktu ke waktu). b) Semua pemenuhan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk tujuan pemantauan kegiatan nilai tukar mata uang asing, termasuk (namun tidak terbatas pada) sebagaimana yang disyaratkan dalam: (i)
Peraturan Bank Indonesia No. 16/22/PBI/2014 tertanggal 31 Desember 2014 tentang Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa dan Pelaporan Kegiatan Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi Non bank dan
(ii) (iii) Peraturan Bank Indonesia No. 16/10/PBI/2014 tanggal 14 Mei 2014 pada Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri (termasuk perubahannya dan peraturan pelaksanaannya berlaku dari waktu ke waktu) dan Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
49
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan, PT Telesindo Shop (TS), PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Perdana Mulia Makmur (PMM), PT Simpatindo Multi Media (SMM) dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak (lanjutan) Bank Sindikasi (lanjutan) c) Semua persyaratan sesuai dengan hukum dan peraturan Indonesia yang berlaku untuk mengajukan informasi yang berkaitan dengan Perjanjian ini dengan setiap Badan Pemerintahan di Indonesia. 17. Perubahan pemberi pinjaman Pemberi pinjaman saat ini mungkin tanpa persetujuan dari para peminjam: a) Mengalihkan setiap haknya, atau b) Mengalihkan dengan novasi setiap hak dan kewajibannya. Dibawah dokumen keuangan kepada bank lain atau lembaga keuangan, a trust, dana atau badan lainnya yang mana secara teratur terikat pada atau didirikan untuk tujuan membuat, membeli atau berinvestasi dalam bentuk pinjaman, sekuritas atau aset keuangan lain ("Pemberi Pinjaman Baru") . 18. Perjanjian Subordinasi Antara para debitur dengan PT Bank Central Asia Tbk sebagai Agen. 19. Tujuan a) Mendanai kebutuhan modal kerja dari para peminjam dan b) Membayar kembali fasilitas utang bank: •
BCA Syariah milik Perusahaan sebesar Rp 30.000
•
HSBC milik Perusahaan, PMM, PMMN dan MTS sebesar Rp 550.000.
•
Standard Chartered Bank, Dubai International Financial Centre milik Perusahaan, PMM, PMMN, TS dan MTS sebesar USD 100.000.000.
•
Bank Permata milik SMM sebesar Rp 200.000.
Setiap penerbitan obligasi yang dilakukan oleh anggota Grup dengan ketentuan: i.
Jumlah semua obligasi diterbitkan oleh anggota Grup setelah tanggal Perjanjian ini tidak melebihi Rp 500.000 (atau setara dalam mata uang lain) tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Agen; dan
ii. Hasil pencairan yang diberlakukan dalam kewajiban pembayaran dipercepat dari Pinjaman sesuai dengan klausul 7.2(d) kewajiban pembayaran dipercepat. Pada tanggal 18 Desember 2015, Perusahaan selaku obligor’s agent dan PT Bank Central Asia Tbk selaku agen daripada Bank Sindikasi menandatangani Amendment And Restatement Deed, dengan isi antara lain sebagai berikut: 1. Perubahan terkait dengan Bilateral Facility Agreements, yang mana salah satu isinya adalah tentang Seasonal Working Capital Loan (lihat Catatan 14). 2. Penghapusan terkait kewajiban pembayaran dipercepat dengan syarat dan kondisi tertentu.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
50
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan, PT Telesindo Shop (TS), PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Perdana Mulia Makmur (PMM), PT Simpatindo Multi Media (SMM) dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak (lanjutan) Bank Sindikasi (lanjutan) Pada tangal 22 Desember 2015, Perusahaan, TS, PMMN, PMM, SMM dan MTS menandatangani Syndication And Amendment Agreement, dengan isi antara lain perubahan susunan kreditur menjadi sebagai berikut: 1.
Kreditur Trance A: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Limited – Cabang Jakarta, PT Bank CTBC Indonesia dan PT Bank SBI Indonesia.
2.
Kreditur Trance B: Standard Chartered Bank – Dubai International Financial Centre, CTBC Bank Co. Ltd, Singapore dan Taipei Fubon Commercial Bank Co. Ltd.
Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan, TS, PMMN, PMM, SMM dan MTS menandatangani Surat Fasilitas dengan PT Bank Central Asia Tbk selaku agen daripada Bank Sindikasi. Isi daripada Surat Fasilitas ini adalah Perusahaan, TS, PMMN, PMM, SMM and MTS setuju atas ketentuan pokok di dalam Perjanjian Fasilitas yang diubah tertanggal 18 Desember 2015. Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 097/OL/HECB-JKTIV/149/XII/13 tanggal 20 Desember 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi 1 dan 2 dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan jumlah plafon masing-masing sebesar Rp 22.800 dan Rp 4.500. Pinjaman ini digunakan untuk pembelian dan/atau renovasi gudang dengan periode jatuh tempo sampai bulan Desember 2018 dan dikenakan bunga 13% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan: -
Hak tanggungan peringkat 1 sebesar Rp 28.500 atas gudang (lihat Catatan 11).
-
Hak tanggungan peringkat 2 sebesar Rp 5.700 atas gudang setelah renovasi selesai.
-
Jaminan perorangan atas nama Hengky Setiawan, pihak berelasi.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 01194 tanggal 3 Mei 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 5.000, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 2 Mei 2016 dan bunga setara 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin sebidang tanah dan bangunan diuraikan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 853 terletak dalam Provinsi Kalimatan Timur, Kota Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kelurahan Klandasa Ilir, di Jl. Jendral Sudirman No. 17 RT 036 RW 2 10, seluas 391 m (lihat Catatan 11). PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Berdasarkan Surat Perjanjian kredit No. 02825 tanggal 23 Oktober 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi Rp 3.700, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 23 Oktober 2016 dengan bunga setara 12% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan sebidang tanah dan bangunan sebagaimana diuraikan dalam SHGB No. 110, terletak di Provinsi Jawa Tengah, Kota Pekalongan, Kecamatan Pekalongan Barat, Kelurahan Kramatsari, Jl. Gajah Mada No. 2 19 seluas 540 m (lihat Catatan 11).
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
51
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. UTANG OBLIGASI – NETO 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Nilai nominal Dikurangi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
500.000
500.000
(6.191)
(6.821)
Bersih
493.809
493.179
Pada 10 Juli 2015, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone tahap 1 Tahun 2015 melalui Bursa Efek Indonesia (lihat Catatan 1c) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 500.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2018. Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 296 tanggal 25 Juni 2015, obligasi tersebut tidak dijaminkan dengan agunan khusus tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perusahaan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT Bahana Securities. Sedangkan bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Pada tanggal 31 Desember 2015, peringkat obligasi Perusahaan yang diberikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah A (stable outlook) dan dari PT Fitch Ratings Indonesia adalah A – (A single minus). Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan, Perusahaan diharuskan untuk menaati semua pembatasan, termasuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: 1. Rasio debt to equity tidak lebih dari 2 : 1 2. Rasio EBITDA terhadap biaya pendanaan tidak kurang dari 2,5 : 1 3. Rasio debt service coverage sebesar 125%.
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Grup mencatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut: 2016 Umur pensiun normal Kenaikan gaji Tingka bunga diskonto Tingkat mortalitas
55 tahun 9% 9% 100% TMI III - 2015
2015 55 tahun 9% 9% 100% TMI III - 2015
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
52
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, sebagai berikut: 2016 (Dalam Nilai Penuh) Pemegang saham PT Upaya Cipta Sejahtera PT PINS Indonesia PT Esa Utama Inti Persada PT Prudential Life Assurance Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Persentase kepemilikan
Jumlah modal saham
2.728.700.000 1.754.641.247 1.000.000.000 420.452.700
38,31% 24,63% 14,04% 5,90%
272.870.000.000 175.464.124.700 100.000.000.000 42.045.270.000
1.219.394.570
17,12%
121.939.457.000
7.123.188.517
100,00%
712.318.851.700
Jumlah saham
2015 (Dalam Nilai Penuh) Pemegang saham PT Upaya Cipta Sejahtera PT PINS Indonesia PT Esa Utama Inti Persada PT Prudential Life Assurance Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Persentase kepemilikan
Jumlah modal saham
2.728.700.000 1.754.641.247 1.000.000.000 439.033.000
38,32% 24,64% 14,04% 6,17%
272.870.000.000 175.464.124.700 100.000.000.000 43.903.300.000
1.198.574.270
16,83%
119.857.427.000
7.120.948.517
100,00%
712.094.851.700
Jumlah saham
Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 125 tertanggal 14 Oktober 2014 dengan pengesahan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-08295.40.21.2014 tertanggal 10 November 2014 menyatakan bahwa: -
Perusahaan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan dalam akta tersendiri yang dibuat di hadapan notaris sehubungan dengan pelaksanaan waran sebanyak 17.699.800 menjadi saham dan PMTHMETD sebanyak 638.051.347.
-
Menyetujui PT PINS Indonesia telah masuk menjadi pemegang saham Perusahaan melalui pasar negosiasi dan pelaksanaan PMT-HMETD dengan komposisi saham sebanyak 1.754.641.247 dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 175.464.
Pengelolaan Modal Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah memastikan bahwa manajemen mempertahankan peringkat kredit yang baik dan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Rasio utang terhadap modal dihitung berdasarkan pembagian antara liabilitas bersih dengan jumlah modal. Liabilitas bersih antara lain meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, utang pajak, utang angsuran pembelian aset tetap, beban masih harus dibayar dan utang obligasi dikurangi dengan kas dan bank. Jumlah modal meliputi seluruh ekuitas seperti yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
53
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24.
MODAL SAHAM (lanjutan) 31 Maret 2016 Jumlah liabilitas Dikurangi kas dan bank
4.059.072 1.092.529
Liabilitas bersih
4.313.276 1.172.828 3.140.448
2.966.543
Jumlah ekuitas
2.923.604
2.815.441
1,015
1,115
Rasio utang terhadap modal
25.
31 Desember 2015
TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH 31 Maret 2016 Agio saham atas: Penawaran umum perdana Pelaksanaan waran seri I 2015 2014 2013 2012 Penambahan setoran modal Beban emisi saham Selisih restrukturisasi kombinasi bisnis entitas sepengendali Jumlah
31 Desember 2015
283.500
283.500
16.568 195.613 21.534 4.193 454.903 (11.509)
16.568 195.613 21.534 4.193 454.433 (11.509)
(39)
(39)
964.763
964.293
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Waran Seri I yang telah dikonversi menjadi saham masingmasing berjumlah 1.135.137.170 dan 1.132.897.170. Pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 terdapat 187.862.830 dan 190.102.830 Waran Seri I yang belum dikonversi. Jangka waktu konversi Waran Seri I sampai dengan 11 Januari 2017 Penambahan setoran modal pada tahun 2014 berasal dari transaksi PMT-HMETD sebanyak 638.051.347 lembar saham (lihat Catatan 1c). 26.
SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Akta No. 128 tanggal 21 Mei 2015 Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., para pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan persetujuan atas penggunaan keuntungan yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2014, yaitu sebesar Rp 4.000 ditetapkan sebagai dana cadangan. Berdasarkan Akta No. 160 tanggal 24 Juni 2014 Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., para pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan penggunaan keuntungan yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2013, yaitu sebesar Rp 1.000 ditetapkan sebagai dana cadangan.
27.
DIVIDEN Berdasarkan Akta No. 128 tanggal 21 Mei 2015 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., para pemegang saham setuju untuk mendistribusikan dividen tunai untuk keuntungan tahun buku 2014 sebesar Rp 10 (nilai penuh) untuk 1 saham. Dividen yang dibayarkan pada selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 71.194.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
54
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28.
PENDAPATAN NETO 31 Maret 2016
31 Maret 2015
Voucher dan kartu perdana Telepon selular Jasa perbaikan
4.692.767 1.578.029 337
2.307.867 1.749.186 790
Jumlah
6.271.133
4.057.843
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, Grup melakukan transaksi penjualan dengan PT Setia Utama Towerindo pihak berelasi, sebagaimana diungkapkan pada Catatan 35. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, tidak terdapat pendapatan dari pelanggan yang jumlahnya di atas 10% dari jumlah pendapatan bersih. 29.
BEBAN POKOK PENDAPATAN 31 Maret 2016 Persediaan awal Pembelian Barang tersedia untuk dijual Persediaan akhir (lihat Catatan 8) Jumlah
31 Maret 2015
1.893.708 6.119.164
948.683 4.423.320
8.012.872 (2.087.991)
5.372.003 (1.555.284)
5.924.881
3.816.719
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, Grup melakukan transaksi pembelian dengan PT Setia Utama Towerindo, pihak berelasi, sebagaimana diungkapkan pada Catatan 35. Rincian nama pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif pembelian bersih selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
30.
31 Maret 2015
PT Telekomunikasi Selular dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Samsung Electronics Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah 10%)
4.304.344 967.812 847.008
1.614.131 1.161.919 1.647.270
Jumlah
6.119.164
4.423.320
BEBAN USAHA 31 Maret 2016 Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa Penyusutan (lihat Catatan 11) Pemeliharaan dan perawatan Internet, telepon, air dan listrik Perlengkapan Transportasi dan perjalanan dinas Alat tulis dan cetakan Jasa profesional
66.987 19.329 7.118 4.910 3.575 2.495 3.035 1.766 1.332
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
55
31 Maret 2015 43.078 8.861 5.986 2.639 3.458 1.732 2.733 887 1.102
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30.
BEBAN USAHA (lanjutan) 31 Maret 2016 Beban Umum dan Administrasi Keamanan Asuransi Jamuan dan sumbangan Perizinan Beban pajak Pelatihan dan rapat Lain-lain Sub-jumlah Beban Penjualan Promosi Advertensi dan publikasi Pengiriman Sponsorship Brosur dan leaflet Pameran Komisi Perbaikan Lain-lain Sub-jumlah Jumlah
31.
31 Maret 2015
1.224 1.128 873 625 435 310 4.357 119.499
158 1.105 1.214 609 1.869 228 948 76.607
21.219 5.498 269 189 129 33 639 27.976
22.037 1.321 372 50 140 38 2.007 167 120 26.252
147.475
102.859
PENDAPATAN USAHA LAINNYA – BERSIH Rincian pendapatan usaha lainnya adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Maret 2015
Jasa manajemen Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 11) Lain-lain - bersih
25.641
-
192 8.480
913 23.649
Jumlah
34.313
24.562
Perusahaan mempunyai perjanjian jasa manajemen dengan PT Telekomunikasi Selular (lihat Catatan 37). 32.
PENGHASILAN KEUANGAN Penghasilan keuangan diperoleh dan dihasilkan dari jasa giro dan deposito.
33.
BEBAN KEUANGAN 31 Maret 2016 Beban bunga pinjaman bank Beban provisi Beban administrasi bank Lain-lain Jumlah
83.898 3.072 297 161
46.176 4.676 347 -
87.428
51.199
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
56
31 Maret 2015
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34.
LABA BERSIH PER SAHAM Perhitungan laba bersih per saham untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Laba bersih tahun berjalan diatribusikan kepada entitas induk Jumlah rata-rata saham tertimbang: Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dilusian
110.894
85.376
7.043.822.497 7.154.549.596
7.097.392.905 7.296.668.530
16 15
12 12
Laba bersih per saham: Dasar Dilusian
35.
31 Maret 2015
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Rincian saldo akun yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut: 31 Maret 2016 Piutang usaha PT Setia Utama Towerindo Piutang lain-lain PT Setia Utama Towerindo
31 Desember 2015
53.602
53.602
53.602
886
Jumlah
53.602
54.488
Jumlah persentase dari jumlah aset
0,77%
0,76%
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Utang usaha PT Setia Utama Towerindo Utang lain-lain PT Setia Utama Towerindo
7.971
-
44.000
44.000
Jumlah
51.971
44.000
Jumlah persentase dari jumlah liabilitas
1,28%
1,02%
Rincian pendapatan dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut: 31 Maret 2016 Pendapatan PT Setia Utama Towerindo Persentase dari jumlah pendapatan bersih
31 Maret 2015
92
125.227
0,00%
3,09%
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
57
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) 31 Maret 2016 Pembelian PT Setia Utama Towerindo
31 Maret 2015
369.584
296.860
6,04%
6,71%
2,807
2,564
2.35%
3.35%
Persentase dari jumlah pembelian bersih
Beban Sewa PT Setia Utama Property Persentase dari jumlah beban umum dan administrasi
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi
Sifat Hubungan
Transaksi
PT Setia Utama Towerindo
Memiliki beberapa Direktur dan Komisaris yang sama
Piutang usaha, piutang lainlain, uang muka, utang usaha, utang lain-lain, pendapatan dan pembelian
PT Setia Utama Property
Memiliki beberapa Direktur dan Komisaris yang sama
Beban sewa
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, di mana persyaratan tersebut tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi 36.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dikonversi ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada masing-masing tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Dalam menjabarkan aset dan liabilitas moneter yang didenominasi dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah, Grup menggunakan kurs sebagai berikut: 2016 $AS (nilai penuh) Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain Utang lain-lain Utang bank jangka panjang
SGD (nilai penuh)
MYR (nilai penuh)
Setara Rp
247.024 292.231 -
935.306 -
248.944 253.807 91.833
13.317 860 3.880 311
47.000.000
-
-
623.972
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
58
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
2015 $AS (nilai penuh) Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain Utang lain-lain Utang bank jangka panjang
37.
SGD (nilai penuh)
MYR (nilai penuh)
Setara Rp
2.181.660 266.767 -
935.606 85.102 -
114.018 6.130 34.831 10.000
39.585 850 112 3.680 32
47.000.000
-
-
648.365
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING Perusahaan a. Transaksi Swap Tingkat Valuta Asing Berdasarkan surat Standard Chartered Bank No. V2015062413302501/40647869 tanggal 24 Juli 2015 yang menggantikan referensi transaksi No V2015062413302501/40268491 tanggal 26 Juni 2015, tujuan dari perjanjian ini (konfirmasi) adalah mengkonfirmasikan ketentuan dan kondisi Investasi Terstruktur antara Standard Chartered Bank dan Perusahaan pada tanggal transaksi. Ketentuan – ketentuan transaksi dimana konfirmasi ini berhubungan: Pihak A : Standard Chartered Bank (SCB). Pihak B : Perusahaan (Counterparty). Tanggal Perdagangan Tanggal Efektif Tanggal Pengakhiran
: 24 Juni 2015. : 25 Juni 2015. : 17 Juni 2018.
Jumlah Mengambang I: Pembayar Tingkat Bunga Mengambang I Jumlah Mata Uang Pembayar Tanggal Pembayaran tingkat Bunga Mengambang I Opsi Tingkat Bunga Mengambang I Bunga Mengambang I Sebaran
: Pihak B. : Rp 624.630. : Bulanan. : IDR JIBOR. : Plus 4,40% per tahun.
Pembayar Tingkat Bunga Mengambang II : Pihak A. Jumlah Mata Uang Pembayar : $AS 47.000.000. Tanggal Pembayaran tingkat Bunga Mengambang II : Bulanan. Opsi Tingkat Bunga Mengambang II : USD LIBOR – BBA Bunga Mengambang II Sebaran : Plus 2% per tahun. Jumlah Mengambang II : Tanggal Penukaran Awal Jumlah Penukaran Awal Pihak A
: 25 Juni 2015. : Rp 624.630.
Jumlah Penukaran Awal Pihak B
: $AS 47.000.000.
Tanggal Penukaran Akhir Jumlah Penukaran Akhir Pihak A
: 17 Juni 2018. : $AS 47.000.000.
Jumlah Penukaran Akhir Pihak B
: Rp 624.630.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
59
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) a. Pada tanggal 10 Februari 2014, Perusahaan menandatangani Master Agreement dengan Commtiva Technology Limited. Dalam perjanjian kerjasama tersebut disepakati bahwa Perusahaan akan menjadi distributor Commtiva Technology Limited, dan berdasarkan Perubahan Perjanjian Master Agreement tanggal 28 Februari 2014, antara Perusahaan, PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan Commtiva Technology Limited selanjutnya Commtiva Technology Limited menyetujui Perusahaan dan MTS sebagai importir dari produk yang telah disepakati yaitu mobile phone dengan merk dagang Blackberry dengan tipe tertentu di wilayah Indonesia. b. Pada tanggal 17 April 2013, Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT LG Electronics Indonesia dimana Perusahaan telah ditunjuk menjadi distributor nasional produk PT LG Electronics. Perjanjian ini berlaku sampai 11 April 2015 dan perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 13 April 2018.
c. Berdasarkan perjanjian Penunjukan Distributor No. 0131/LGL-PKS/TMI/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013 antara Perusahaan dengan PT Setia Utama Towerindo, pihak berelasi, disepakati bahwa Perusahaan akan menunjuk PT Setia Utama Towerindo sebagai distributor dan memberi wewenang kepada distributor untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian. Penunjukan distributor oleh Perusahaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian bersifat non-eksklusif, di mana Perusahaan berhak menunjuk distributor atau pihak ketiga lain untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet-outlet distributor atau pihak ketiga tersebut yang berada dalam wilayah penjualan yang sama dengan outlet, baik sebelum maupun sesudah perjanjian ditandatangani maupun dalam hal perjanjian telah berakhir. Perjanjian ini terakhir kali telah diperpanjang pada tanggal 2 Maret 2015 selama 2 (dua) tahun. d. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. C13 0327 Asia ver. 1 tanggal 24 Juni 2013 yang dibuat oleh Perusahaan dan HTC Corporation mengenai hak non-transferable dan non-exclusive untuk mengimpor produk dan menjual dan mendistribusikan produk. Perjanjian ini berlangsung selama satu tahun, kemudian akan diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun jika tidak ada keberatan dari para pihak. e. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari 2014 antara Perusahaan dengan PT Setia Utama Property (SUP), Perusahaan menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 2, 3, 5, 7, 9, 12 dan 15 dengan luas 637 m2 dengan biaya sewa sebesar Rp 143.325 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Januari 2016. f. Mulai September 2015, Perusahaan, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan beberapa bank terdiri dari bank swasta, syariah, asing dan bank antar daerah mengadakan perjanjian kerjasama dalam hal Pengisian Ulang Pulsa Kartu Prabayar Telkomsel (terutama penjualan pulsa prabayar melalui ATM dan pembelian online/e-banking). Sampai dengan 31 Desember 2015 terdapat 28 bank yang telah menandatangani perjanjian ini. Ruang lingkup, pola kemitraan dan jangka waktu atas perjanjian kerjasama ini antara lain adalah sebagai berikut: Ruang Lingkup Telkomsel sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi selular sepakat dan bersedia menunjuk Perusahaan sebagai aggregator untuk penanggung jawab pendukung dana dan kesisteman bagi bank untuk menjadi mitra penjualan produk Telkomsel kepada pengguna melalui saluran penjualan. - Pola Kemitraan 1. Telkomsel akan mendistribusikan produk Telkomsel sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dengan menggunakan jaringan penghubung untuk menghubungkan pusat komputer Telkomsel dan Perusahaan secara Host to Host. 2. Telkomsel akan mendistribusikan produk Telkomsel kepada Perusahaan sesuai dengan evaluasi kinerja bank, dimana alokasi produk akan diberitahukan kepada Perusahaan melalui korespondensi setiap minggu atau setiap saat jika diperlukan. - Jangka Waktu
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
60
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) 1. Para pihak sepakat bahwa perjanjian ini berlaku terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. 2. Para pihak sepakat bahwa perjanjian ini dapat diperpanjang kembali dengan dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebagai dasar pembuatan perjanjian yang baru. 3. Perjanjian ini dapat tidak diperpanjang apabila diakhiri oleh salah satu pihak. Masing-masing pihak dapat mengkahiri terlebih dahulu perjanjian dengan pemberitahuan tertulis kepada pihak yang lainnya. PT Telesindo Shop (TS) a. Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 15 Oktober 2010 yang dibuat oleh dan antara PT Mitra Karsa Utama dengan TS, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: - PT Mitra Karsa Utama (pihak kedua) akan menyediakan tenaga kerja untuk TS (pihak pertama) yang akan menjadi tenaga Canvasser, Supervisor Sales, Administrasi, IT Support, Finance, Accounting dan Staf HRD yang melayani pekerjaan yang sudah ditentukan Pihak Pertama dengan mengindahkan Standard Operating Procedures (SOP) yang berlaku. -
Perjanjian kerjasama “Pengkaryaaan dan Penggunaan Jasa” terakhir kali diperpanjang, pada tanggal 14 November 2012 dengan nomor perjanjian No. PKS/MKU-TMI/III/11/2012.
b. Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Januari 2015 yang dibuat antara TS dan PT Asuransi Sinar Mas (ASM) yang menerangkan hal-hal antara lain sebagai berikut:
-
TS menyetujui untuk menyalurkan penutupan asuransi kepada ASM untuk kepentingan calon tertanggung dan/atau harta benda milik calon tertanggung melalui program Affinity. ASM menyetujui untuk menutup asuransi atas calon tertanggung dan/atau harta benda dari calon tertanggung sesuai dengan polis yang diterbitkan oleh ASM. Perjanjian ini berlaku secara nasional di seluruh wilayah Republik Indonesia
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh para pihak sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, berdasarkan kesepakatan dan/atau telah ditandatanganinya perjanjian pembaharuan oleh para pihak dan perjanjian ini dapat diakhiri secara sepihak baik oleh TS maupun ASM melalui pemberitahuan secara tertulis 30 hari sebelum tanggal diakhirinya perjanjian ini. c.
Berdasarkan perjanjian No. BAK.100/LGL-BAK/TS/VII/2015 tanggal 20 Mei 2015 yang dibuat oleh dan antara CV Indo Global Kencana (Evercoss) dengan TS tentang Berita Acara Kesepakatan (BAK) Program Telkomsel Migrasi Device 2G to 3G menerangkan antara lain mengenai hal-hal sebagai berikut: - TS menyetujui untuk menyalurkan penutupan asuransi kepada ASM untuk kepentingan calon tertanggung dan/atau harta benda milik calon tertanggung melalui program Affinity. - TS mendistibusikan dan menyediakan stock device yang dijual di outlet yang disepakati. - TS menanggung biaya pengiriman retur device. TS membayar nilai device yang terjual. BAK berlaku sejak 20 Mei 2015 sampai dengan 31 Desember 2015.
d. Berdasarkan perjanjian tanggal 22 Juni 2015 yang dibuat oleh dan antara PT ZTE Indonesia dengan TS tentang BAK Program Telkomsel Migrasi Device 2G to 3G dengan ZTE Device, yang menerangkan antara lain mengenai hal-hal sebagai berikut: - Kewajiban ZTE membayarkan persentase fee tertentu kepada TS. Kewajiban TS menanggung biaya pengiriman retur device karena rusak dan membayar nilai device yang terjual. e. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 0035/LGL/PKS/TS/II/2012 tanggal 2 Januari 2012 yang dibuat oleh dan PT Samsung Electronics Indonesia dengan TS tentang hak distribusi dan penjualan produk Samsung melalui Authorized Dealer (Mitra) dengan jangka waktu sampai 31 Desember 2012. Perjanjian ini akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak. f. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Kemitraan “GraPARI” yang dibuat oleh dan antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan TS, dengan perjanjian sebagai berikut:
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
61
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) No. Perjanjian / Agreement No.
Nama Gerai / Shop Name
Tanggal / Date
PKS.251/LG.05/RA.01/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.252/LG.05/RA.01/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.253/LG.05/RA.01/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.250/LG.05/RA.01/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.116/LG.05/RA.01/X/2015.
16 Oktober 2015
AMD.144/LG.05/RA-01/X/2015
16 Oktober 2015
AMD.143/LG.05/RA-01/X/2015
16 Oktober 2015
PKS.237/LG.05/RS.01/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.236/LG.05/RS.01/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.234/LG.05/RS.01/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.235/LG.05/RS.01/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.238/LG.05/RS.01/X/2015
1 Oktober 2015
AMD.1062/LG.05/AR.004/XI/2015
29 Oktober 2015
AMD.1067/LG.05/AR.004/XI/2015
29 Oktober 2015
AMD.1090/LG.05/AR.004/XI/2015
29 Oktober 2015
AMD.1061/LG.05/AR.004/XI/2015
29 Oktober 2015
AMD.1068/LG.05/AR.004/XI/2015
29 Oktober 2015
PKS.1084/LG.05/AR.004/X/2015
29 Oktober 2015
PKS.1077/LG.05/AR.004/X/2015
29 Oktober 2015
PKS.184/HK.05/RX.01/IX/2015 PKS.182/HK.05/RX.01/IX/2015 PKS183/HK.05/RX.01/IX/2015 PKS.141/HK.05/RX.01/IX/2015 PKS.552E/LG.05/AR.003/X/2015
29 September 2015 29 September 2015 29 September 2015 29 September 2015 25 November 2015
Lokasi / Location
Jln. Sutomo No. 7-9 Gaharu Medan Timur, Kotamadya Medan 20235. GraPARI Jln. Mayjend DI. Panjaitan No. 143, Tarutung Taput, Tarutung. GraPARI Jln. Diponegoro No. 113 Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kota Gunung Sitoli. GraPARI Jln. Gunung Krakatau No. 191 – Krakatau Medan. GraPARI Jln. MP. Mangkunegara No. 2 RT. 40 Palembang RW. 017 Perumnas Sako Kenten,Kel. 8 Kenten IIir Kec. IIir Timur II Palembang 30163 GraPARI Jln. Basuki Rahmat No 48K Ario Palembang Kemuning Palembang GraPARI Jln. Jend. Sudirman No.414 Manggar Manggar Belitung Timur 33472 Jln. Raya Perawang No. 79, Km. 6 GraPARI Kec. Tualang Kab. Siak, Perawang, Perawang Riau 28772 GraPARI Jln. Lintas Timur No. 11 Samping BPJS Pangkalan Kesehatan Pasar Baru Pangkalan Kerinci Kelinci - Riau 28300. GraPARI Jln. Kartini No. 17 A Kec. Singkep Kab. Dabo Singkep Lingga Dabo Singkep 29871 Jln. Datok Kaya Wan Mohd. Benteng GraPARI No.116 Kec. Bunguran Timur Kota Natuna Ranai, Kab. Natuna GraPARI Jln. Permaisuri No. 2 Tanjung Uban Tanjung Uban Kab. Bintan – 29152 GraPARIkios Ruko Puri Blok-A7, Mall Balikpapan Balikpapan Inner Baru GraPARI Jln. Pangeran Diponegoro No. 22A Ketapang Kel. Tengah, Ketapang 78812. GraPARI Jln. Patin No. 80, Rt. 06, Kel. Timbau Tenggarong Tenggarong. GraPARI Jln. M. Hatta Rt.004 Handil 3 75261 Handil GraPARI Jln. Sri Bangun Rt. 19 Depan Terminal Kota Bangun Baru Kota Bangun. GraPARI Jln. Pangeran Diponegoro No.60 Singkawang Kel.Pasiran Kec.Singkawang Barat GraPARI Jln. JL.H.Rais Arahaman No.168 Pontianak Inner GraPARI Jln. Jl.Usman Binol No. 25 Toli-toli GraPARI Jln. Transsulawesi Parigi Parigi GraPARI Jln. Pulau Sumatera Poso Poso GraPARI Jln. Raya Sentani - Padang Bulan Abepura Jayapura - Papua 99351. GraPARI Jln. Salasa Namudat No. 11 Depan Fakfak Pelabuhan Fak-fak Papua Barat 98611
GraPARI Sutomo
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
62
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) No. Perjanjian / Agreement No.
Tanggal / Date
Nama Gerai / Shop Name GraPARI Bangkalan GraPARI Tunjungan Plaza GraPARI Pamekasan
PKS.552E/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552E/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552E/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552E/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552E/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552E/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.553F/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.553F/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.553F/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.553F/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.553F/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.553F/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.1196/LG.05/AR.004/XI/2013
25 November 2015
GraPARI Purbalingga
22 Desember 2015 22 Desember 2015 22 Desember 2015 22 Desember 2015 22 Desember 2015 22 Desember 2015 22 Desember 2015
GraPARI MTC GraPARI Ujung Berung GraPARI Sunda GraPARI Garut GraPARI Sawah Besar GraPARI Bintaro GraPARI Ambassador
22 Desember 2015
GraPARI Semanggi
PKS.1595/LG.05/RA-02/XII/2015 PKS.1594/LG.05/RA-02/XII/2015 PKS.1596/LG.05/RA-02/XII/2015 PKS.1597/LG.05/RA-02/XII/2015 PKS.1668/LG.05/RA-02/XII/2015 PKS.1684/LG.05/RA-02/XII/2015 PKS.1667/LG.05/RA-02/XII/2015 PKS.1666/LG.05/RA-02/XII/2015
GraPARI Mulyosari GraPARI Rungkut GraPARI Sumenep GraPARI Sampang GraPARI Pemalang GraPARI Batang GraPARI Pekalongan GraPARI Kebumen GraPARI Banjarnegara
Lokasi / Location Jln. Trunojoyo no 39C, Bangkalan. Jln. Basuki Rahmat no. 8-12 Tunjungan Plaza I Lat. 4 Surabaya. Jln. Masigit No.3, Pamekasan Jln. Raya Mulyosari No. 292 Kel. Kalisari Kec. Mulyorejo Kab. Surabaya 60112 Ruko Merr Square City No. 2B Jl. Ir Sukarno Pandugo Surabaya 60297 Jln. KH Wahid Hasim C2 Sumenep 69417 Jln. Jaksa Agung Suprapto No.50 Jln. Jend. Sudirman Komp. Ruko Swalayan Pemalang Permai Blok F, Pemalang. Jln. Cokronegoro No. 17, Limpung Batang. Jln. Merdeka No.3 D Pekalongan Jln. HM Sarbini No.15A Ruko 1 Kebumen 54311. Jln. HOS Cokroaminoto Banjarnegara Komplek Ruko B-5. Jln. A Yani No.27 Kel. Kandanggampang Kec. Purbalingga Kab. Purbalingga. Jln. Soekarno-Hatta no 590, Ruko MTC D-18 bandung 40286 Jln. A.H. Nasution No. 228 Bandung 40614 Jln. Sunda No. 16 Bandung Jln. Pramuka Ruko IBC Blok D 19 Kabupaten Garut. Jln. Sukarjo Wiryopranoto No.3 - 3A Kel.Taman Sari, Jakarta Barat 11160 Ruko Victoria Blok AA No.6, Jln. Bintaro Utama Sektor 3A Tangerang Mall Ambassador Lt. 2 No.46, Jln. Prof.Dr. Satrio, Jakarta Selatan Plaza Semanggi Lt.2 Kav 046-047 Jln. Jend. Sudirman Kav.50 Semanggi Jakarta Selatan 12930
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
63
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) No. Perjanjian / Agreement No.
Nama Gerai / Shop Name
Tanggal / Date
PKS.1671/LG.05/RA-02/XII/2015
22 Desember 2015
GraPARI Cempaka Mas
PKS.1647/LG.05/RA-02/XII/2015
22 Desember 2015
GraPARI Ciputat
PKS.1646/LG.05/RA-02/XII/2015
22 Desember 2015
GraPARI Supermall Karawaci
PKS.1648/LG.05/RA-02/XII/2015
22 Desember 2015
GraPARI Cikupa
PKS.1653/LG.05/RA-02/XII/2015
22 Desember 2015
GraPARI Summarecon Serpong
Lokasi / Location Rukan Graha Cempaka Mas Blok D 5-6 Jln. Letjen Soeprapto, Sumur Batu. Kemayoran – Jakpus Ruko Ciputat Indah Permai Jln. Ir. H. Juanda No. 50 Blok A3, Ciputat Tangerang Selatan. Supermall Karawaci Lantai LG Blok A6 No. 1-2 Ruko Belgie Blok B. 05B, No. 1, Citra Raya Square II Perumahan Citra Raya Cikupa, Jl. Raya Serang KM 14.7 Tangerang. Summarecon Mal Serpong lt.2, Sentra Gading Serpong, Jl. Boulevard Gading Serpong
Menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: Telkomsel sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi selular digital dengan Global System for Mobile Communications (GSM) bermaksud untuk mengoptimalkan pelayanan dan potensi pelanggan di arena tertentu dan Telkomsel mengadakan kerjasama dengan TS untuk membentuk saluran distribusi langsung yang berfungsi juga sebagai Kantor Pelayanan, yang disebut dengan GraPARI. Perjanjian tersebut mengatur mengenai hal-hal sebagai berikut: -
Telkomsel dan TS sepakat untuk bekerjasama dalam mengelola GraPARI yang meliputi kegiatan penjualan dan melakukan pendistribusian kembali.
-
Kewajiban Telkomsel adalah memberikan dukungan kepada TS berupa dukungan investasi dan dukungan operasional.
-
TS berkewajiban untuk melakukan investasi awal, kewajiban operasional, kewajiban Pemenuhan dan Maintain SDM GraPARIkios.
-
Para pihak sepakat dalam melakukan kerjasama GraPARI akan berfokus pada lokasi yang telah ditentukan dan Perusahaan menjamin bahwa lokasi tersebut adalah benar merupakan milik yang sah atau berada dibawah penguasaan Perusahaan secara sah menurut hukum dan menjamin mampu menguasai lokasi tersebut dalam periode waktu minimal 2 tahun.
-
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua (2) tahun.
-
TS wajib mengambil produk Telkomsel, apabila diwajibkan produk penjualan lainnya dengan ketentuan yang telah diatur.
-
Penerimaan pembayaran tagihan kartuHalo, service charging dari pelanggan maupun pembayaran lain hanya dapat dilakukan jika menggunakan aplikasi layanan Telkomsel.
-
Fee operasional akan diberikan oleh Telkomsel kepada TS dalam hal adanya Fee Manajemen, Fee penjualan, Fee pelayanan dan Fee kinerja Triwulan.
-
Telkomsel menunjuk Service Management atau manajer sebagai penanggungjawab kegiatan layanan dan penjualan GraPARI, General Manager Sales and Customer Care Regional sebagai Pembina dan Pengawas Operasional GraPARI yang dikelola TS.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
64
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) -
Selama berlangsungnya perjanjian ini Telkomsel berhak untuk menempatkan material promosi guna kepentingan promosi di GraPARI, Perusahaan diperkenakan untuk melakukan promosi sendiri jika Telkomsel telah memberikan izin secara tertulis terlebih dahulu.
g.
Pada tanggal 11 Juni 2013, TS menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan Telkomsel sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk Telkomsel. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 (“Masa Percobaan”). Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan ketentuan TS telah memenuhi persyaratan dan kinerja berdasarkan hasil evaluasi Telkomsel. Dalam hal TS tidak dapat memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Telkomsel berhak secara mutlak untuk tidak memperpanjang Perjanjian ini dengan surat pemberitahuan dari Vice President dan Marketing Area Telkomsel dimana Perusahaan tidak dapat mempermasalahkan putusan Telkomsel tersebut atas dasar apapun. Dalam hal Perusahaan memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Perjanjian ini dapat diperpanjang sampai tanggal 30 September 2015 dengan surat pemberitahuan dari Vice President dan Marketing Area Telkomsel. Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh Perusahaan dan Telkomsel adalah sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
No. Perjanjian / Agreement No. PKS.198/LG.05/RA.01/IX/2015 PKS.199/LG.05/RA.01/IX/2015 PKS.1197/LG.05/RA-02/IX/2015 PKS.1177/LG.05/RA-02/IX/2015 PKS.908/LG 05/AR.004/IX/2015 PKS.907/LG.05/AR.004/IX/2015 PKS.906/LG.05/AR.004/IX/2015 PKS/905/LG.05/AR.004/IX/2015 PKS.875/LG.05/AR.004/IX/2015 PKS.882/LG.05/AR.004/IX/2015 PKS .897/LG.05/AR.005/IX/2015 PKS.884/LG.05/AR.004/IX/2015 PKS.208/LG.05/RA.01/IX/2015 PKS.215/LG.05/RA.01/IX/2015 PKS.1195/LG.05/RA-02/IX/2015 PKS.1196/LG.05/RA-02/IX/2015 PKS.095/LG.05/RA.01/IX/2015 PKS.527/LG.05/AR.003/IX/2015 PKS.289/LG.05/AR.003/IX/2015
Cluster Batam 3 Pekanbaru Outer Tanggerang Selatan Jakarta Pusat Pontianak Sambas Samarinda Kutai Kertanegara Makasar Manado Jayapura Sorong Medan 3 Sibolga Bandung Timur Garut Palembang 2 Suramadu – Madura Pekalongan
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: -
Telkomsel akan menjual kartu prabayar dan pulsa prabayar kepada TS sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tangung jawab TS di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi.
-
Telkomsel akan menetapkan target penjualan untuk produk telkomsel termasuk namun tidak terbatas kepada kartu prabayar dan pulsa prabayar serta pendistribusiannya yang akan ditetapkan dari waktu ke waktu.
-
Untuk pendistribusian, penjualan kartu prabayar serta penjualan pulsa prabayar, TS harus tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini serta aturan lain yang akan ditentukan kemudian.
-
Para pihak sepakat untuk saling kerjasama dalam melakukan pendistribusian dan penjualan produk Telkomsel sebagaimana yang diatur dalam perjanjian ini serta menjalankan program promosi, edukasi dan sosialisasi produk Telkomsel ke Outlet dan pengguna yang telah dan/ atau akan menggunakan produk dan/ atau layanan Telkomsel yang berada diwilayah operasional kerja Perusahaan. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
65
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan) Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 26 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal 1 Juli 2013 dan berakhir pada 30 September 2015. Perjanjian ini telah diperpanjang yang berakhir hingga tahun 2018. h.
Pada tanggal 7 November 2014, TS menandatangani “Perjanjian Distribusi” dengan Blaupunkt Communication (Principal) dengan beberapa kesepakatan sebagai berikut: 1. Principal menunjuk TS sebagai eksklusif distributor dari produk principal. 2. Distributor berjanji untuk menjual produk principal dengan target-target tertentu per triwulan. 3. Durasi perjanjian selama satu tahun dan dapat diperpanjang untuk satu tahun selanjutnya dengan kenaikan 15% dalam pembelian minimal yang akan mengikat selama 2 tahun. 4. Prinsipal akan mengikatkan diri dalam aktifitas promosi dengan minimum biaya tertentu per tahunnya.
i.
Perjanjian kerjasama No. 051-CAM/PKPSM/II/13 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat Perusahaan dengan PT Sony Indonesia tentang kerjasama penjualan untuk mobile phone merek dagang Sony dengan segala macam tipe. Perusahaan setuju memberikan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan/atau jaminan tunai (cash deposit) kepada pihak pertama. Perjanjian berlaku satu tahun dan akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
j.
Pada tanggal 6 April 2015, Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan HTC Corporation dimana TS telah ditunjuk menjadi importir, menjual dan mendistribusikan produk HTC didaerah distribusinya. Perjanjian ini berlaku efektif pada saat tanggal perjanjian ini ditandatangani oleh pihak-pihak terkait dan berlangsung selama 1 tahun. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk 1 tahun berikutnya jika tidak ada keberatan dari pihak-pihak terkait 90 hari sebelum tanggal berakhirnya perjanjian.
k. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari 2014 antara TS dengan SUP, TS menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 2, 3, 5, 7, 9, 12 dan 15 dengan luas 2.042 m2 dan biaya sewa sebesar Rp 459,450 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Januari 2016. l.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penjualan Produk Telkomsel tanggal 1 Juli 2015 antara Telkomsel, TS dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT), TS bersedia sebagai pengelola mitra retail untuk pendukung dana dan konsistemen bagi SAT untuk menjalankan dan atau menjual seluruh dan atau sebagian produk Telkomsel kepada masyarakat dalam bentuk retail. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 1 April 2017 dan para pihak sepakat bahwa perjanjian ini dapat diperpanjang kembali dengan melakukan evaluasi terlebih dahulu.
m. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penjualan Produk Telkomsel tanggal 1 Juli 2015 antara Telkomsel, TS dan CV Naga Pasar Swalayan (NPS), TS bersedia sebagai pengelola mitra retail untuk pendukung dana dan konsistemen bagi NPS untuk menjalankan dan atau menjual seluruh dan atau sebagian produk Telkomsel kepada masyarakat dalam bentuk retail. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 1 April 2017 dan para pihak sepakat bahwa perjanjian ini dapat diperpanjang kembali dengan melakukan evaluasi terlebih dahulu. n. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 27 Juli 2015 antara TS dengan PT Gramedia Asri Media (GAM), bahwa para pihak setuju melakukan kerjasama dalam penjualan isi ulang pulsa secara elektronik untuk dijual ditempat usaha GAM. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 30 Juli 2017. o. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 22 Desember 2015 antara TS dengan PT Bumi Nyiur Swalayan (BNS), bahwa para pihak setuju melakukan kerjasama dalam penjualan isi ulang pulsa secara elektronik untuk dijual ditempat usaha BNS. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Desember 2017. p. Berdasarkan perjanjian penjualan produk tanggal 15 Februari 2016, No. 08/PKS/TMI/II/2016 antara Telkomsel, Perusahaan dan PT Gojek Indonesia (Go-Jek). Telkomsel setuju untuk menunjuk Perusahaan sebagai partner penjualan produk untuk customer (end-user) di area operasional Telkomsel. Telkomsel setuju untuk mendistribusikan produk kepada Perusahaan untuk didistribusikan kembali kepada Go-Jek. Selanjutnya GoJek akan melakukan penjualan produk melalui saluran penjualan online milik Go-Jek. Perjanjian ini berlaku efektif pada tahun 2016.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
66
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Excel Utama Indonesia (EUI) a. Berdasarkan perjanjian No. 1248.A/XVI.L3. 4446/XL/I/2008 tanggal 25 Januari 2008 dan perpanjangannya No. 1500.A/XVI.L3.4701/ XL/III/2010 tanggal 5 Maret 2008, PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak, mengadakan kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk (XL) (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), dalam rangka penjualan produk XL dan atas penjualan tersebut, EUI akan memperoleh diskon dan komisi. Perjanjian tersebut berlaku pada tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dan dapat diperpanjang. b. EUI menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan XL sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk XL. Berdasarkan perjanjian tersebut, EUI dan XL sepakat untuk melakukan kerjasama dan distribusi produk XL berdasarkan wilayah kerja yang disepakati (cluster). Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh EUI dan XL adalah sebagai berkut: No. No. Perjanjian 1 021/XL WEST/RSON-PKS.PDG/VI/2012 2 019/XL-PT EUI/PONTIANAK/2012 026/XL-PT Excel Utama Indonesia 3 Karawang/J2-BCK-KRWG-01/XII/2012 4 008/XL WEST/PKS-AMD.STR/II/2014 5 021/XL WEST/PKS-AMD.PDG/II/2014 6 026/XL WEST/PKS-AMD.JMB/II/2014 7 027/XL WEST/PKS-AMD.JMB/II/2014 8 033/XL WEST/PKS-AMD.PLB/II/2014 9 036/XL WEST/PKS-AMD.PLB/II/2014 10 037/XL WEST/PKS-AMD.PLG/II/2014 11 039/XL WEST/PKS-AMD.PLG/II/2014 12 038/XL WEST/PKS-AMD.PLG/II/2014 13 021/XL WEST/RSON-PKS.PDG/VI/2012
Tanggal 02 Januari 2012 02 Januari 2012
Cluster Bangkalan / Madura Pontianak
01 Desember 2012
Karawang
27 Februari 2014 27 Februari 2014 27 Februari 2014 27 Februari 2014 27 Februari 2014 27 Februari 2014 27 Februari 2014 27 Februari 2014 27 Februari 2014 02 Januari 2012
Siantar Padang Jambi Muaro Bungo Sekayu Palembang Bengkulu Kotabumi Lampung Bangkalan / Madura
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: - XL akan menjual kartu prabayar, kartu pasca bayar, pulsa isi ulang elektronik, dan pulsa isi ulang fisik kepada EUI sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tanggung jawab EUI di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi. XL akan menetapkan target penjualan untuk produk XL termasuk namun tidak terbatas kepada kartu prabayar dan pulsa prabayar serta pendistribusiannya yang akan ditetapkan dari waktu ke waktu. - Untuk pendistribusian, penjualan kartu prabayar serta penjualan pulsa prabayar, EUI harus tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan serta aturan lain yang berhubungan dengan penjualan kartu prabayar. Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. Jangka waktu tersebut dapat otomatis diperpanjang untuk 12 (dua belas) bulan berikutnya dan seterusnya selama tidak ada permohonan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
c. EUI menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan XL sehubungan dengan promosi produk XL. Berdasarkan perjanjian tersebut, EUI dan XL sepakat untuk melakukan kerjasama program edukasi dan sosialisasi produk XL berdasarkan wilayah kerja yang disepakati (cluster).
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
67
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Excel Utama Indonesia (EUI) (lanjutan) Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh EUI dan XL adalah sebagai berikut:
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No. Perjanjian 023/JABO1/MDS STORE/7/2012 017/JABO1/MDS STORE/7/2012 038/NORTH2/MDS STORE/7/2012 001/CENTRAL/MDS STORE/7/2012 003/CENTRAL/MDS STORE/7/2012 042/CENTRAL WEST/MDS STORE/7/2012 044/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012 046/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012 047/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012
Tanggal / Date 25 Juli 2012 25 Juli 2012 26 Juli 2012 25 Juli 2012 25 Juli 2012 25 Juli 2012 25 Juli 2012 25 Juli 2012 25 Juli 2012
Cluster Jakarta Pusat Karawaci Pontianak Semarang Magelang Padang Jambi Palembang Palembang
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: -
XL dan EUI sepakat untuk saling bekerjasama dalam program edukasi dan sosialisasi produk XL langsung kepada konsumen serta promosi produk XL kepada konsumen yang telah dan/atau akan menggunakan layanan XL (“Pelanggan”) yang ditawarkan dan dijual melalui outlet dealer yang berada dilokasi sebagaimana disebutkan.
-
Bahwa dalam pelaksanaan program promosi tersebut XL memberikan 3 pilihan paket program promosi yang dapat dipilih oleh Dealer, yang terdiri dari: a) Paket Ultima b) Paket Optima c) Paket Minima
-
Untuk program edukasi dan sosialisasi produk XL, EUI harus tunduk pada tata cara edukasi dan sosialisasi yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan serta aturan lain yang berhubungan dengan promosi produk XL.
Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yang terhitung efektif sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. XL dapat memperpanjang jangka waktu perjanjian dengan persetujuan tertulis antara XL dan EUI. d. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari 2014 antara EUI dengan SUP, EUI menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 2, 3, 5, 7, 9, 12 dan 15 dengan luas 1.212 m2 dan biaya sewa sebesar Rp 272,7 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun mulai tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015. e. Pada tanggal 23 September 2014, EUI menerima surat tanggapan dari XL atas penegasan mengenai kesediaan pelepasan EUI dan pemutusan hubungan kerjasama berdasarkan Perjanjian Kerjasama Distribusi Produk XL. Terkait beberapa pertimbangan, XL berhak untuk mengakhiri kerjasama dengan EUI untuk 5 cluster: Jakarta Pusat, Karawang, Tangerang, Semarang dan Cianjur. Pengakhiran perjanjian akan berlaku efektif pada tanggal 1 November 2014. Proses pengalih kelolaan seluruh cluster EUI akan dimulai pada awal Oktober 2014. Selama masa alih kelola, Perusahaan masih berkewajiban untuk melaksanakan semua kewajibannya dan berhak untuk menerima haknya sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Pada tanggal 18 November 2014 telah ditandatangani Perjanjian Pengalihan antara XL, EUI dgn PT Artav Mobile Indonesia (AMI). Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Pengalihan ini dengan antara lain ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: 1. EUI sepakat dan setuju untuk melakukan pengalihan perjanjian kepada AMI termasuk hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian terhitung sejak tanggal Perjanjian Pengalihan ini dan oleh karena itu, sejak tanggal perjanjian ini seluruh kewajiban EUI kepada XL telah berakhir dan serta merta beralih kepada AMI tanpa ada yg dikecualikan. 2. EUI sepakat dan setuju untuk tetap terikat dengan ketentuan kerahasian sampai dengan 10 tahun sejak tanggal kesepakatan ini. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
68
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Excel Utama Indonesia (EUI) (lanjutan) 3. AMI dengan ini menyatakan bertanggung jawab untuk seluruh tindakan EUI sebelum tanggal kesepakatan seolah-olah tindakan EUI itu dilakukan olehnya juga. 4. XL dengan ini menyatakan persetujuannya kepada EUI untuk mengalihkan perjanjian termasuk seluruh hak dan kewajibannya kepada AMI. PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) a. MTS dan PT Setia Utama Distrindo melakukan perjanjian kerjasama pada tanggal 15 Maret 2013, yaitu perjanjian kerjasama tersebut dibuat atas dasar penunjukan kepada pihak kedua sebagai distribution center untuk mobile phone dengan merek dagang Apple iPhone dengan segala tipe dengan area distribusi yang masuk dalam wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama dua tahun dari tanggal 15 April 2013 hingga 15 April 2015, perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya jika salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya. b. Berdasarkan perjanjian PKS.016./LG.05/PD-00/1/2013 tertanggal 7 Januari 2013, MTS dengan Telkomsel mengadakan Perjanjian Kerjasama Impor, Distribusi, dan Penjualan Produk Apple iPhone di Indonesia, yaitu program bundle penjualan handphone yang telah dilengkapi dengan kartu SimPATI yang disediakan oleh Telkomsel dan didistribusikan oleh Perusahaan, Telkomsel akan melakukan pembelian Apple iPhone dari MTS untuk keperluan Loyalty Program Telkomsel, dengan harga dasar sebagaimana tercantum dalam perjanjian Apple. Jangka waktu perjanjian ini adalah selama Perjanjian Apple berlangsung dan akan tetap berlaku hingga hak dan kewajiban dari para pihak telah selesai dilaksanakan. c. Pada tanggal 20 Desember 2012, MTS menunjuk tiga pihak sebagai distributor produk Apple iPhone di Indonesia, yaitu: -
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perusahaan) PT Telesindo Shop PT Simpatindo Multi Media
Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun dari tanggal 20 Desember 2012 hingga 20 Desember 2014 dan akan berakhir dengan sendirinya jika salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya. d. Pada tanggal 30 September 2015, MTS ditunjuk sebagai distributor produk PT Huawei Tech Investment di Indonesia, berdasarkan Perjanjian Kerjasama dan Distribusi No. 00F3601500050M dengan jangka waktu selama satu tahun. Setelah satu tahun perjanjian akan otomatis diperpanjang per tahun kecuali jika salah satu pihak berkehendak mengakhirinya. PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) a. Pada tanggal 1 Juli 2014 terjadi kesepakatan antara PT Point Multi Media Nusantara (PT PMMN, dengan PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan tanggal 30 Juli 2015. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: -
SEIN memberikan hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk handphone, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
-
PMMN sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha.
-
PMMN dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN.
Pada tanggal 22 Januari 2016 berdasarkan surat SEIN menerangkan perjanjian berlaku sampai dengan 1 Juli 2016.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
69
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Perdana Mulia Makmur (PMM) a. Pada tanggal 1 Januari 2014 terjadi kesepakatan antara PMM dengan PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan tanggal 1 Januari 2015. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: - SEIN memberikan kepada PMM hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk handphone, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. - PMM sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha. - PMM dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN. Pada tanggal 22 Januari 2016 berdasarkan surat SEIN menerangkan perjanjian berlaku sampai dengan 1 Juli 2016. b. Pada tanggal 31 Juli 2013, PMM telah menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan dealer dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank), di mana Bank bersedia untuk menyediakan fasilitas perbankan kepada para dealer PMM melalui media transaksi perbankan elektronik. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak telah menyetujui untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Dealer dimana Perusahaan akan mendapatkan sistem aplikasi “BizChannel” dari Bank dan para dealer PMM yang telah disetujui oleh Bank untuk memperoleh fasilitas kredit akan menerima fasilitas echainFinancing yang merupakan aplikasi tambahan pada “BizChannel” yang dapat menghubungkan rekening PMM dengan rekening dealer dan memungkinkan PMM dapat mendebet dana pada rekening dealer. Maksimum plafond kredit yang diterima oleh masing-masing dealer adalah sebesar Rp 3.000. Fasilitas tersebut dikenakan bunga 10% per tahun dan memiliki jangka waktu selama 12 bulan dan dapat diperpanjang kembali sesuai hasil evaluasi bank. Pada tanggal 27 Januari 2015, fasilitas tersebut sudah tidak berlaku. PT Simpatindo Multi Media (SMM) a. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penjualan Produk Telkomsel tanggal 1 Desember 2009 antara Telkomsel, SMM dan PT Indomarco Prismatama, bahwa SMM bersedia sebagai pendukung dana bagi Indomaret untuk menjalankan dan atau menjual seluruh dan atau sebagian produk Telkomsel kepada masyarakat dalam bentuk retail. Perjanjian ini terakhir diperbaharui pada tanggal 21 Desember 2015, dimana perjanjian berakhir pada tanggal 1 April 2017. b.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penjualan Produk Telkomsel No. 2912/PKSSMM/V/11 tanggal 25 Agustus 2011antara SMM dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Lion Super Indo (Superindo), Telkomsel sepakat dan bersedia menunjuk Perusahaan sebagai pendukung dana bagi Superindo untuk menjadi mitra penjualan Produk Telkomsel dalam bentuk retail kepada pengguna akhir (end user) di wilayah operasional Telkomsel secara nasional, sebagaimana SMM dan Superindo sepakat dan bersedia menerima pekerjaan tersebut dari Telkomsel. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 25 Agustus 2011 sampai dengan 31 Desember 2012. SMM dan Superindo bersedia untuk mengikuti masa percobaan selama 6 (enam) bulan dengan evaluasi setiap 3 (tiga) bulan sebelum dilaksanakan seluruh ketentuan dari Perjanjian ini berdasarkan tata cara pengukuran dan evaluasi yang telah disepakati. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Produk Telkomsel No. PKS.373/LG.05/SL-01/III/2013 tanggal 18 Maret 2013 antara Perusahaan dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Lion Super Indo (Superindo), Sepakat untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian Kerjasama Penjualan Produk Telkomsel sehingga akan berakhir tanggal 30 Juni 2015 perjanjian ini telah diperpanjang untuk periode 1 Juli 2015 sampai dengan 1 April 2017.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
70
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM) (lanjutan) c. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penjualan Produk Telkomsel No. PKS.680/LG.05/SL-01/VII/2013-SMM/V/11 tanggal 16 Juli 2013 antara Perusahaan dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Trans Retail Indonesia (Trans Retail), Telkomsel sepakat dan bersedia menunjuk Perusahaan sebagai pendukung dana dan kesisteman bagi Trans Retail untuk menjadi mitra penjualan Produk Telkomsel dalam bentuk retail kepada pengguna akhir (end user) di wilayah operasional Telkomsel secara nasional, sebagaimana Perusahaan dan Trans Retail sepakat dan bersedia menerima pekerjaan tersebut dari Telkomsel. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 16 Juli 2013 sampai dengan 30 Juni 2015 dan perjanjian ini telah diperpanjang untuk periode 1 Juli 2015 sampai dengan 1 April 2017. d. Pada tanggal 11 Juni 2013, SMM menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk Telkomsel. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 (“Masa Percobaan”). Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan ketentuan SMM telah memenuhi persyaratan dan kinerja berdasarkan hasil evaluasi Telkomsel. Dalam hal SMM tidak dapat memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Telkomsel berhak secara mutlak untuk tidak memperpanjang Perjanjian ini dengan surat pemberitahuan dari Vice President Sales and Marketing Area/Head of Area Group Telkomsel dimana SMM tidak dapat mempermasalahkan putusan Telkomsel tersebut atas dasar apapun. Dalam hal Perusahaan memenuhi Persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Perjanjian ini dapat diperpanjang sampai tanggal 30 September 2015 dengan surat pemberitahuan dari Vice President Sales and Marketing Area/Head of Area Group Telkomsel. Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh Perusahaan dan Telkomsel adalah sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Cluster Jawa Barat – Bandung Sumatera Bagian Selatan- Jambi Sumatera – Muba Sumatera Bagian Tengah - Bukit Tinggi Malang, Jawa Timur Bali Nusra (NTT) – Kupang Jakarta Timur Kalimantan Timur - Kota Waringin Kalimantan Kaltara
No. Perjanjian PKS.1152/LG.05/RA-002/2015 PKS.105/LG.05/RA-01/IX/2015 PKS.099/LG.05/RA-01/IX/2015 PKS.207/LG.05/RA.01/IX/2015 PKS.523/LG.05/RA.003/IX/2015 PKS.008/LG.05/RA-003/IX/2015 PKS.1194/LG.05/RA-02/IX/2015 PKS.904/LG.05/AR.004/IX/2015 PKS.903/LG.05/AR.004/IX/2015
Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: -
-
-
Telkomsel setuju menjual Kartu Prabayar dan Pulsa Prabayar kepada SMM sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tanggung jawab SMM di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi. Telkomsel akan menetapkan target penjualan dan distribusi Produk Telkomsel termasuk namun tidak terbatas kepada Kartu Prabayar dan Pulsa Prabayar. Untuk pendistribusian dan penjualan Kartu Prabayar serta Pulsa Prabayar, SMM harus tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini serta aturan lain yang akan ditentukan kemudian. Para pihak sepakat untuk saling bekerjasama dalam melakukan pendistribusian dan penjualan produk Telkomsel sebagaimana yang diatur dalam perjanjian ini serta menjalankan program promosi, edukasi dan sosialisasi produk Telkomsel ke Outlet dan pengguna yang telah dan/atau akan menggunakan produk dan/atau layanan Telkomsel yang berada di wilayah operasional kerja Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 16 Juli 2013 sampai dengan 30 Juni 2015 dan perjanjian ini telah diperpanjang untuk periode 1 Juli 2015 sampai dengan 1 April 2017.
e. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Kemitraan “GraPARI” yang dibuat oleh dan antara Telkomsel dengan Perusahaan, dengan perjanjian sebagai berikut:
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
71
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM) (lanjutan) No. Perjanjian
Tanggal
Nama Gerai
PKS. 139/LG.05/RA-01/X/2015
16 Oktober 2015
GraPARI Mitra Sekayu
PKS. 137/LG.05/RA-01/X/2015
16 Oktober 2015
GraPARI Mitra Alang Alang Lebar
PKS. 138/LG.05/RA-01/X/2015
16 Oktober 2015
GraPARI Mitra Betung
PKS. 126/LG.05/RA-01/X/2015
16 Oktober 2015
PKS. 142/LG.05/RA-01/X/2015
16 Oktober 2015
PKS. 229/LG.05/RS.01/X/2015
1 Oktober 2015
GraPARI Bukit Tinggi
PKS. 230/LG.05/RS.01/X/2015
1 Oktober 2015
GraPARI Pasaman
PKS. 231/LG.05/RS.01/X/2015
1 Oktober 2015
GraPARI Payahkumbuh
PKS.1670/LG.05/RA02/XII/2015
22 Desember 2015
GraPARI Mitra Pondok Bambu
PKS.1603/LG.05/RA02/XII/2015
22 Desember 2015
GraPARI Mitra BTC
GraPARI Kuala Tungkal GraPARI Jambi Inner
Lokasi Jl. Kol. Wahid Udin No. 559 D Ruko Taman Sejahtera Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin Sumatera Selatan Jl. Raya Palembang Betung Km 15, Ruko No.10 Kel. Sukajadi Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin Sumatera Selatan Jl. Palembang betung No.76 KM 66 Kel. Betung Kec. Betung Kab. Banyuasin Sumatera Selatan Jl. Ki Hajar Dewantara No. 30 B Kuala Tungkal, Jambi Jl. Hayam Wuruk No. 22 Kel. Talang Jauh Kec. Jelutung Jambi Jl. Ahmad Karim No. 8C Kel. Benteng Pasar Atas Kec. Guguk Panjang, Bukit Tinggi Jl. Jend. Soedirman Simpang Empat Selatan Kel. Lingkuang Aua Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat Jl. Soekarno Hatta No. 37-39 Kel. Padang Tengah Kec. Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh, Sumatera Barat Jl. Pahlawan Revolusi No.9A, Klender Pondok Bambu, Jakarta Timur Bandung Trade Center, Jl. Dr. Djundjunan No. 143-149 Lt. GF Blok A1 No. 2-3 Bandung Jawa Barat
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
72
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM) (lanjutan) No. Perjanjian
Tanggal
Nama Gerai
PKS.1604/LG.05/RA-02/XII/2015
22 Desember 2015
GraPARI Mitra Kopo
PKS.552M/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552M/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552M/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552M/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552A/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552A/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552A/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552A/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
PKS.552A/LG.05/AR.003/X/2015
1 Oktober 2015
AMD.1075/LG.05/AR.004/X/2015
1 Desember 2015
AMD.1089/LG.05/AR.004/X/2015
1 Desember 2015
AMD.1088/LG.05/AR.004/X/2015
1 Desember 2015
AMD.1072/LG.05/AR.004/X/2015
1 Desember 2015
AMD.1074/LG.05/AR.004/X/2015
1 Desember 2015
AMD.1081/LG.05/AR.004/X/2015
1 Desember 2015
GraPARI Mitra Kepanjen GraPARI Mitra Lawang GraPARI Plaza Batu GraPARI PSO Blimbing GraPARI Mitra Atambua GraPARI Mitra Soe GraPARI Mitra Kefamenanu GraPARI Mitra Waingapu GraPARI Mitra Plaza Kupang GraPARI Mitra Pangkalan Bun GraPARI Mitra Tanjung Selor GraPARI Mitra Tanjung Redeb GraPARI Mitra Malinau GraPARI Mitra Nunukan GraPARI Mitra Sampit
Lokasi Miko Mall Lt 1 B1 No. 20-30 Jl. Kopo No.599 Bandung Jl. Panji 154 Kepanjen Malang Jatim 65163 Jl. Raya Cipto No. 57 Bedali Kec. Lawang Kab. Malang Jl. Diponegoro No. 10 Kota Batu, Malang Jl. A. Yani o. 11 Blimbing, Malang Jl. Adam Malik No.05 Pasar Baru Atambua, Nusa Tenggara Timur Jl. Hayam Wuruk No. 16 Kel. Taubneno Kec. Kota Soe Jl. Basuki Rahmat, Kefamenanu Pertokoan Permata Sari Jl. Ahmad Yani No. 4 Waingapu, NTT Lippo Plaza Kupang, Lt. UG Unit No. UG-03 JL. Iskandar No.99 B Depan RS Kusuma Kel. Madurejo, Kec. Arut, Kab Kota Waringin Barat JL. Duku Rt 15 Ruko No.02 Tanjung Selor Hilir Bulungan JL. Niaga 1 Rt 1 Kec.Tanjung Redeb, Kec. Berau Kaltim 77331 JL. Raja Pandita Rt06 No.71B, Desa Malinau Hulu, Kec Malinau Kota Kab. Malinau Kalimantan Timur 77554 JL. PelabuhanBaru Rt. 22 Kel. Nunukan Timur Kab. Nunukan 77482 Kal – Tara Jl. MT Haryono No. 88B Kel. MB Hulu , Kec. MB Ketapang Sampit Kalimantan Tengah
Telkomsel sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi selular digital dengan Global System for Mobile Communications (GSM) bermaksud untuk mengoptimalkan pelayanan dan potensi pelanggan di arena tertentu dan Telkomsel mengadakan kerjasama dengan SMM untuk membentuk saluran distribusi langsung yang berfungsi juga sebagai Kantor Pelayanan, yang disebut dengan GraPARI. Perjanjian tersebut mengatur mengenai hal-hal sebagai berikut: -
Telkomsel dan SMM sepakat untuk bekerjasama dalam mengelola GraPARI yang meliputi kegiatan penjualan dan melakukan pendistribusian kembali. Kewajiban Telkomsel adalah memberikan dukungan kepada SMM berupa dukungan investasi dan dukungan operasional. SMM berkewajiban untuk melakukan investasi awal, kewajiban operasional, kewajiban Pemenuhan dan Maintain SDM GraPARIkios. Para pihak sepakat dalam melakukan kerjasama GraPARI akan berfokus pada lokasi yang telah ditentukan dan Perusahaan menjamin bahwa lokasi tersebut adalah benar merupakan milik yang sah atau berada dibawah penguasaan Perusahaan secara sah menurut hukum dan menjamin mampu menguasai lokasi tersebut dalam periode waktu minimal 2 tahun. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
73
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Simpatindo Multi Media (SMM) (lanjutan) -
-
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu tiga (3) tahun. SMM wajib mengambil produk Telkomsel, apabila diwajibkan produk penjualan lainnya dengan ketentuan yang telah diatur. Penerimaan pembayaran tagihan kartuHalo, service charging dari pelanggan maupun pembayaran lain hanya dapat dilakukan jika menggunakan aplikasi layanan Telkomsel. Fee operasional akan diberikan oleh Telkomsel kepada SMM dalam hal adanya Fee Manajemen, Fee penjualan, Fee pelayanan dan Fee kinerja Triwulan. Telkomsel menunjuk Service Management atau manajer sebagai penanggungjawab kegiatan layanan dan penjualan GraPARI, General Manager Sales and Customer Care Regional sebagai Pembina dan Pengawas Operasional GraPARI yang dikelola SMM. Selama berlangsungnya perjanjian ini Telkomsel berhak untuk menempatkan material promosi guna kepentingan promosi di GraPARI, Perusahaan diperkenakan untuk melakukan promosi sendiri jika Telkomsel telah memberikan izin secara tertulis terlebih dahulu.
f. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa pada Maret 2015 antara SMM dengan SUP, pihak berelasi, SMM 2 menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 10 dengan luas 595 m dengan biaya sewa sebesar Rp 133.875 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun mulai tanggal 1 Maret 2015 sampai dengan tanggal 29 Februari 2016. g. Pada tanggal 1 Juli 2015, SMM, Telkomsel dan beberapa retailer mengadakan perjanjian kerjasama tentang penjualan produk Telkomsel. SMM ditunjuk sebagai aggregator oleh Telkomsel untuk bertindak selaku mitra retail, pendukung dana kesisteman bagi retailer untuk menjalankan dan atau menjual seluruh atau sebagian produk Telkomsel kepada masyarakat dalam bentuk retail. 38.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Kecuali untuk utang obligasi dan utang untuk angsuran pembelian aset tetap, manajemen menganggap jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diakui didalam laporan posisi keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya dikarenakan metode dan asumsi sebagai berikut: -
-
Nilai tercatat dari kas, bank dan bank yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar mendekati nilai wajarnya dikarenakan jangka waktu yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya karena mereka menanggung suku bunga mengambang dengan penilaian kembali secara berkala.
Perbandingan antara nilai tercatat dengan nilai wajar dari utang obligasi dan utang angsuran pembelian aset tetap Grup pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
2016 Jumlah Tercatat Utang obligasi Utang angsuran -
2015 Nilai Wajar
493.809 12.116
493.809 12.116
Jumlah Tercatat 493.179 15.480
Nilai Wajar 490.064 15.480
Nilai wajar dari utang obligasi ditentukan menggunakan quoted price yang diterbitkan. Nilai wajar dari utang angsuran pembelian aset tetap diestimasikan sebagai nilai kini dari seluruh aruskan masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga yang tersedia saat ini untuk instrumen pada ketentuan yang sama, risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo.
Pada tanggal 31 Desember 2015 transaksi swap tingkat valuta asing Grup diukur pada nilai wajar pada saat tanggal pelaporan. Nilai wajar dari transaksi swap tingkat valuta asing didasarkan dari harga pasar yang disediakan oleh bank rekanan (hirarki nilai wajar tingkat 2). Untuk hirarki tingkat 2, input yang digunakan merupakan selain dari quoted price termasuk didalam tingkat 1 yang dapat di observasi untuk aset, baik secara langsung, maupun secara tidak langsung
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
74
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39.
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun Internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko keuangan yang dirangkum di bawah ini, dengan rincian sebagai berikut: a. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko ini sebagian besar timbul dari pinjaman bank. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, manajeman menelaah berbagai suku bunga yang ditawarkan kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum melakukan perikatan utang. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, jika suku bunga 50 basis poin lebih rendah/ tinggi dengan semua variabel konstan, laba setelah pajak untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2016 dan 2015 akan menjadi tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 2.834 dan Rp 1.843. b. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak lain tidak dapat memenuhi kewajiban atas suatu instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Tujuan Grup adalah untuk mencapai pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan seraya meminimalkan kerugian yang timbul atas eksposur peningkatan risiko kredit. Grup melakukan transaksi penjualan hanya dengan pihak ketiga yang memiliki nama baik dan terpercaya. Kebijakan Grup mengatur bahwa seluruh pelanggan yang akan melakukan transaksi penjualan secara kredit harus melalui proses verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus dengan tujuan untuk memastikan bahwa eksposur Grup terhadap risiko kredit macet tidak signifikan. Tabel di bawah menunjukkan analisis umur aset keuangan yang jatuh tempo tetapi tidak dilakukan penurunan nilai aset keuangan yang Grup miliki pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015: 2016 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai
> 3 Bulan dan < 1 Tahun
< 3 Bulan
>1 Tahun
Penurunan nilai
Cadangan
Jumlah
Kas dan bank
1.092.529
-
-
-
-
-
1.092.529
Piutang usaha
1.032.259
1.022.524
95.423
-
-
-
2.150.206
327.738
-
-
-
-
-
327.738
54.048
-
-
1.956
-
-
56.004
2.506.574
1.022.524
95.423
1.956
-
-
3.626.477
Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
75
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39.
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
Risiko Kredit (lanjutan) 2015 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai
> 3 Bulan dan < 1 Tahun
< 3 Bulan
>1 Tahun
Penurunan nilai
Cadangan
Jumlah
Kas dan bank
1.172.828
-
-
-
-
-
1.172.828
Piutang usaha
1.075.951
1.141.243
56.328
-
-
-
2.273.522
154.964
-
-
-
-
-
154.964
64.211
-
-
1.884
-
-
66.095
2.467.954
1.141.243
56.328
1.884
-
-
3.667.409
Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah
Piutang usaha dan piutang lain-lain yang belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai adalah dengan debitur kredit dengan catatan pembayaran yang baik. Kas dan bank dan aset lain-lain yang belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai ditempatkan pada lembaga keuangan yang resmi dan memiliki reputasi baik. c.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Manajemen risiko yang telah diterapkan Grup adalah sebagai berikut: 1) 2)
Secara periodik melakukan penagihan kepada pelanggan agar melakukan pembayaran tepat waktu. Mengusahakan pembelian secara kredit dan mengurangi pembelian secara tunai.
Tabel di bawah merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. 2016 1 sampai 3 bulan Utang bank
3 sampai 12 bulan
997
1 sampai 5 tahun
Biaya transaksi
Jumlah
71.000
2.513.032
Dilaporkan
2.585.029
(14.060)
2.570.969
Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga
-
-
-
-
-
-
728.216
27.312
-
755.528
-
755.528
44.000
-
-
44.000
-
44.000
-
-
-
-
-
-
31.479
-
-
31.479
-
31.479
-
-
500.000
500.000
(6.191)
493.809
2.511
6.456
3.305
12.272
(156)
12.116
807.203
104.768
3.016.337
3.928.308
(20.407)
3.907.901
Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban masih harus dibayar Utang obligasi Utang angsuran pembelian aset tetap Jumlah
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
76
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39.
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Risiko Likuiditas (lanjutan) 2015 1 sampai 3 bulan
Utang bank
3 sampai 12 bulan
1 sampai 5 tahun
Biaya transaksi
Jumlah
Dilaporkan
1.722
428.738
2.532.485
2.962.945
(15.623)
2.947.322
-
-
-
-
-
-
670.161
713
-
670.874
-
670.874
Pihak berelasi
44.000
-
-
44.000
-
44.000
Pihak ketiga
11.657
-
-
11.657
-
11.657
27.763
-
-
27.763
-
27.763
-
-
500.000
500.000
(6.821)
493.179
2.327
5.915
8.826
17.068
(1.588)
15.480
757.630
435.366
3.041.311
4.234.307
(24.032)
4.210.275
Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain
Beban masih harus dibayar Utang obligasi Utang angsuran pembelian aset tetap Jumlah
Selain risiko-risiko keuangan, Direksi Grup juga telah menelaah risiko-risiko usaha yang dirangkum di bawah ini. a. Risiko Perubahan Teknologi Telepon Seluler Telepon selular merupakan salah satu perangkat elektronik yang mengalami perkembangan sangat pesat. Perubahan dengan teknologi yang lebih maju dan berbeda dengan produk-produk yang dijual oleh Grup saat ini, dapat berdampak secara material dan negatif dan secara langsung mempengaruhi penjualan produk Grup dan mengakibatkan persediaan yang tidak dapat dijual. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup. b. Risiko Perubahan Selera Konsumen Dengan adanya berbagai macam merek dan fitur telepon selular yang terus bertambah dapat mempengaruhi selera konsumen Grup untuk pindah ke merek lain jika Perusahaan tidak secara aktif memperbaharui produknya. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup. c. Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah di Bidang Telekomunikasi dan Perdagangan Telepon Selular Bidang telekomunikasi merupakan salah satu bidang yang banyak diatur oleh peraturan Pemerintah. Saat ini, Grup melakukan kegiatan utama di bidang perdagangan alat-alat telekomunikasi yaitu telepon selular. Jika terjadi perubahan peraturan Pemerintah di bidang telekomunikasi yang berhubungan dengan telepon selular, kemungkinan berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup. d. Risiko Persaingan Usaha di Bidang Penjualan Telepon Seluler Persaingan usaha di bidang penjualan telepon selular sangat tinggi. Berbagai merek telepon selular secara bebas sudah dijual di pasar termasuk telepon selular milik Grup. Dengan semakin banyaknya merek yang ditawarkan secara bebas di masyarakat dapat mempengaruhi besarnya pangsa pasar Grup. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
77
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39.
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. Risiko Pola Pembelian Konsumen yang Musiman Permintaan terhadap telepon selular memiliki pola pembelian musiman seperti hari libur/hari raya, teknologi baru yang diperkenalkan oleh produsen maupun pesaing, kondisi perekonomian dan ketersediaan produk dengan harga wajar. Pola pembelian musiman tersebut dapat berdampak secara material dan negatif terhadap arus kas Grup. f.
Risiko Ketidakmampuan Memasarkan Inovasi Produk dan Layanan Baru Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian penjualan Grup adalah kemampuan Grup mengembangkan dan memasarkan produk serta layanan baru sesuai trend yang berlaku. Jika Grup tidak mampu menyediakan produk tersebut, hal ini dapat menimbulkan risiko kehilangan pangsa pasar dan daya saing sehingga mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan menimbulkan dampak secara material dan negatif terhadap pendapatan dan prospek Grup.
g. Risiko Penurunan Kualitas Produk Grup Grup tidak memproduksi sendiri produk telepon selularnya, sehingga terdapat kemungkinan terjadinya penurunan kualitas produk. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya pangsa pasar dan daya saing Grup, sehingga dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup. h. Risiko Menjaga Tingkat Pertumbuhan yang Wajar Kinerja Grup sampai saat ini telah mencatatkan laju pertumbuhan yang pesat sejalan dengan perkembangan di industri telekomunikasi. Kemampuan Perusahaan untuk menjaga tingkat pertumbuhan yang wajar di masa mendatang dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perubahan kondisi dan trend yang tidak diantisipasi maupun internal seperti kesalahan dan/atau keterlambatan manajemen dalam mengambil keputusan penting serta ketidakcukupan modal kerja. Hal ini dapat berdampak secara material dan negatif terhadap tingkat pertumbuhan, kinerja keuangan dan prospek Perusahaan. i.
Risiko Kegagalan Pengembangan Unit Usaha Baru, yaitu PT Setia Utama Media Aplikasi Perusahaan berencana mengembangkan unit usaha konten melalui salah satu entitas anak, yaitu PT Setia Utama Media Aplikasi. Konten yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada ponsel merek Tiphone, namun tidak ada jaminan bahwa konten baru tersebut akan selalu diterima dengan baik mengingat cepatnya perubahan selera pasar dan meningkatnya persaingan dalam bisnis penyediaan konten. Kegagalan ini dapat mengakibatkan penurunan nilai investasi, berkurangnya daya saing Perusahaan serta hilangnya peluang bisnis sehingga dapat mempengaruhi secara material dan negatif terhadap tingkat pertumbuhan, kinerja keuangan dan prospek Perusahaan.
j.
Risiko Ketergantungan pada Pengecer/Agen Penjual Sebagai distributor telepon selular, Perusahaan sangat tergantung pada keaktifan dan hasil pengecer/agen penjual dalam menjual produk Perusahaan. Penurunan hasil penjualan produk Perusahaan pada pengecer/agen penjualan dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.
k. Risiko Perubahan Manajemen dan Karyawan Inti Perusahaan Kinerja Perusahaan saat ini tidak terlepas dari prestasi kerja yang telah dilakukan oleh manajemen dan karyawan inti Perusahaan. Jika terjadi perubahan kendali atau perubahan manajemen dan karyawan inti Perusahaan, maka terdapat kemungkinan terjadinya perubahan secara material dan negatif pada kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan. l.
Risiko Perubahan Keadaan Ekonomi Indonesia Penurunan keadaan perekonomian Indonesia dapat berdampak pula terhadap kelangsungan usaha Perusahaan. Jika perekonomian Indonesia menjadi lemah dapat berdampak pada daya beli konsumen. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
78
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40.
INFORMASI SEGMEN Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, manajemen Grup berpendapat bahwa pelaporan segmen adalah segmen usaha berdasarkan jenis kegiatan usaha. Informasi menurut segmen produk adalah sebagai berikut: 2016
Pendapatan bersih
Telepon Selular
Voucher
Jasa Perbaikan
Media Aplikasi
1.680.403
4.693.088
404
-
(102.762)
6.271.133
1.584.532 95.871
4.442.809 250.279
302 102
-
(102.762) -
5.924.881 346.252
36.411
75.536
1.215
-
-
113.162
59.460
174.743
(1.113)
-
-
233.090
4.892.899
4.684.646
1.536
2.665
(2.599.072)
6.982.674
2.972.567
2.864.753
14.211
9.199
(1.801.658)
4.059.072
1.805
5.271
25
9
-
7.110
Eliminasi
Jumlah
Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha bersih Laba (rugi) usaha Aset Aset segmen
Liabilitas Liabilitas segmen Informasi segmen Lainnya Penyusutan
2015
Pendapatan bersih
Telepon Selular
Voucher
Jasa Perbaikan
Media Aplikasi
1.750.606
2.408.049
790
-
(101.602)
4.057.843
1.646.673 103.933
2.271.646 136.403
2 788
-
(101.602) -
3.816.719 241.124
26.078
50.213
1.160
845
-
78.296
77.855
86.190
(372)
(845)
-
162.828
4.711.327
2.685.196
1.312
3.548
(1.730.549)
5.670.834
2.512.992
1.412.893
10.771
8.412
(883.375)
3.061.693
1.668
4.272
36
10
-
5.986
Eliminasi
Jumlah
Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha bersih Laba (rugi) usaha Aset Aset segmen
Liabilitas Liabilitas segmen Informasi segmen Lainnya Penyusutan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
79
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41.
INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 2016
2015
Aktivitas Yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Perolehan aset tetap melalui hutang angsuran pembelian aset tetap
42.
-
19.614
PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a.
Berdasarkan akta No. 2 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., tanggal 1 April 2016, tentang pernyataan keputusan pemegang saham PT Excel Utama Indonesia: -
Menyetujui perubahan nama entitas anak semula bernama PT Excel Utama Indonesia menjadi PT Tele Utama Nusantara.
Akta ini telah mendapat persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0007359.AH.01.02 tanggal 19 April 2016. 43. PENERBITAN AMANDEMEN DAN PENYESUAIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DSAK-IAI telah menerbitkan amandemen dan penyesuaian pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan baru yang akan berlaku efektif atas laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal sebagai berikut: 1 Januari 2016 8. Amandemen PSAK No. 4 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri” 9. Amandemen PSAK No. 15 (Revisi 2015), “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi” 10. Amandemen PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi” 11. Amandemen PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi” 12. Amandemen PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja” 13. Amandemen PSAK No. 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi” 14. Amandemen PSAK No. 66 (Revisi 2015), “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama” 15. Amandemen PSAK No. 67 (Revisi 2015), “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi” 16. ISAK No. 30, “Pungutan” 17. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi” 18. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
80
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. PENERBITAN AMANDEMEN DAN PENYESUAIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan) 1 Januari 2016 (alnjutan) 19. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi” 20. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap” 21. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud” 22. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis” 23. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” 24. PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham” 25. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar” 1 Januari 2017 26. Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan” 27. ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi” 1 Januari 2018 28. Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap: Agrikultur – Tanaman Produktif” 29. PSAK No. 69, “Agrikultur” Grup masih mengevaluasi dampak dari amandemen dan penyesuaian pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan baru di atas dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terkait dengan hal tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
81