PT Wicaksana Overseas International Tbk dan anak perusahaan/and subsidiary Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 dan 2009
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasi …………………………………….
1-3
……………………….. Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………..
4
………………… Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………………………………………..
5
Consolidated Statements of Changes in ……………………………… Stockholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………….
6-7
…………… Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……..
8-64
…… Notes to the Consolidated Financial Statements
**************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2010
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang Usaha Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp1.340.722.436 pada tahun 2010 dan Rp4.758.089.899 pada tahun 2009 Lain-lain Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persediaan Uang muka pembelian Biaya dibayar di muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan, bersih Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp62.698.899.345 pada tahun 2010 dan Rp60.440.014.641 pada tahun 2009 Aset tak berwujud, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp11.780.075.274 pada tahun 2010 dan Rp10.272.928.026 pada tahun 2009 Aset lain-lain
ASSETS 2.960.024.928
2h,2n,3,25,29
1.679.853.552
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Accounts receivable Trade Third parties, net of allowance for impairment losses of Rp1,340,722,436 in 2010 and Rp4,758,089,899 in 2009 Others Third parties
8.416.844.344 21.890.178.346 1.312.232.153 2.058.545.693
Related parties Inventories Advances for purchases Prepaid expenses
66.569.215.148
Total Current Assets
3.312.388.297
2c,2h,4a,29
30.069.207.611
27.899.172.763 2c,2h,4b,29
2.191.898.947 50.573.951.775 20.937.598.806 23.874.578 2.073.582.556
2d,5,33 2e,6 2f
108.830.139.201
NON-CURRENT ASSETS 4.364.969.767
94.528.796.910
3.291.397.226 2.273.419.011
2d,2h,5,33 2o,13
42.694.045.887 5.497.785.937
2i,2j,7, 10,14,24
96.162.430.287
Due from a related party Deferred tax assets, net Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp62,698,899,345 in 2010 and Rp60,440,014,641 in 2009
4.798.544.474
Intangible assets, net of accumulated amortization of Rp11,780,075,274 in 2010 and Rp10,272,928,026 in 2009
2.714.537.630
Other assets
2k,8 2d,2h,5,9, 13,24,29
Jumlah Aset Tidak Lancar
104.458.582.914
151.867.344.215
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
213.288.722.115
218.436.559.363
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2010
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang cerukan Hutang Usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Lain-lain Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES 1.875.406.661
14.753.011
2h,11,29 36.467.416.392 24.422.687.602
24.395.948.272 2d,5 2h,12,29
3.647.004.322
35.589.362.139 2.513.684.023
Related parties Others Third parties
11.779.139.448 2.226.349.267 2.122.439.540
2d,2g,5,27 2o,13 2h,2n,25,29
11.780.232.448 1.333.481.025 944.405.434
Related parties Taxes payable Accrued expenses
4.495.500.000 374.696.081 1.050.024.923
2h,14,25 7 2j,7
300.257.902 1.043.951.904
Current maturities Loan Consumer finance loan Obligations under finance leases
77.916.076.158
Total Current Liabilities
88.460.664.236
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Kewajiban imbalan kerja
35.324.186.937 285.061.923 1.053.374.801 13.666.822.611
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban
2h,10,24,29
CURRENT LIABILITIES Bank overdraft Accounts payable Trade Third parties
NON-CURRENT LIABILITIES
52.472.640.802 625.600.155 2.103.399.725 12.452.577.833
Long-term debts, net of current maturities Loan Consumer finance loan Obligations under finance leases Employee benefits liability
50.329.446.272
67.654.218.515
Total Non-Current Liabilities
138.790.110.508
145.570.294.673
Total Liabilities
2h,2n,14,25,29 7 2j,7 2m,23
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2010 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar - 1.800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.268.950.977 saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan asosiasi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Akumulasi kerugian Ekuitas, Bersih KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2009
634.475.488.500 14.144.701.250
16
634.475.488.500 14.144.701.250
80.240.313.665
2q,27
80.240.313.665
1.521.651.494 (655.883.543.302)
2p
1.521.651.494 (657.515.890.219)
STOCKHOLDERS’ EQUITY Capital stock - Rp500 par value per share Authorized 1,800,000,000 shares Issued and fully paid 1,268,950,977 shares Additional paid-in capital Difference arising from transactions resulting in changes in the equity of a Subsidiary/ Associated company Difference in the value of restructuring transactions among entities under common control Accumulated losses
74.498.611.607
72.866.264.690
Stockholders’ Equity, Net
213.288.722.115
218.436.559.363
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2010
2009
PENJUALAN BERSIH
430.091.425.075
2d,2l,5,17
512.321.248.860
NET SALES
HARGA POKOK PENJUALAN
384.396.966.504
2d,2l,5,18
464.168.104.456
COST OF SALES
48.153.144.404
GROSS PROFIT
37.239.989.094 21.903.909.967
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative Total Operating Expenses
LABA KOTOR
45.694.458.571
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
33.929.223.700 23.230.947.730
Jumlah Beban Usaha
57.160.171.430
59.143.899.061
(11.465.712.859)
(10.990.754.657)
RUGI USAHA
2l,19
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba selisih kurs, bersih Laba pelepasan aset tetap, bersih Penghasilan bunga Amortisasi atas laba transaksi penjualan dan penyewaan kembali yang ditangguhkan Beban bunga Lain-lain, bersih Penghasilan Lain-lain, Bersih
11.176.554.100
2m,23,33
2.270.159.378
2n,20
9.999.271.718
268.029.598 2.270.332.712
7
1.101.202.388 131.039.197
(1.813.451.832) 8.181.484.244
2j 21 22,33
7.563.218 (714.975.676) 8.186.823.743
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK TANGGUHAN
(289.158.759)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK TANGGUHAN
(369.235.708)
LABA (RUGI) BERSIH
(658.394.467)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
(0,52)
2o,13
2s
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
LOSS FROM OPERATIONS OTHER INCOME (CHARGES) Gain on foreign exchange, net Gain on disposal of fixed assets, net Interest income Amortization of deferred gain on sale-andleaseback transactions Interest expense Miscellaneous, net
18.710.924.588
Other Income, Net
7.720.169.931
INCOME (LOSS) BEFORE DEFERRED TAX BENEFIT (EXPENSE)
536.488.316
DEFERRED TAX BENEFIT (EXPENSE)
8.256.658.247
NET INCOME (LOSS)
6,51
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan Saldo, 31 Desember 2008 Laba bersih untuk tahun 2009 Saldo, 31 Desember 2009 Penyesuaian transisi atas penerapan pertama kali PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Saldo, 1 Januari 2010 setelah penyesuaian transisi atas penerapan pertama kali PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Rugi bersih untuk tahun 2010 Saldo, 31 Desember 2010
30
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
Agio Saham/ Additional Paid-in Capital
634.475.488.500
14.144.701.250
-
-
634.475.488.500
14.144.701.250
-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan asosiasi/ Difference Arising from Transactions Resulting in Changes in the Equity of a Subsidiary/ Associated company
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in the Value of Restructuring Transactions among Entities under Common Control
80.240.313.665
1.521.651.494 -
-
80.240.313.665
-
1.521.651.494
-
-
Akumulasi Kerugian/ Accumulated Losses (665.772.548.466) 8.256.658.247 (657.515.890.219)
2.290.741.384
634.475.488.500
14.144.701.250
80.240.313.665
1.521.651.494
(655.225.148.835)
-
-
-
-
(658.394.467)
634.475.488.500
14.144.701.250
80.240.313.665
1.521.651.494
(655.883.543.302)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Ekuitas, Bersih/ Stockholders’ Equity, Net
Note
64.609.606.443
Balance, December 31, 2008
8.256.658.247
Net income for 2009
72.866.264.690
Balance, December 31, 2009
2.290.741.384
Transition adjustment on the initial adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)
75.157.006.074 (658.394.467) 74.498.611.607
30
Balance, January 1, 2010 after transition adjustment on the initial adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) Net loss for 2010 Balance, December 31, 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada/untuk Pemasok Gaji, upah dan imbalan kerja Beban usaha Kas yang diperoleh dari operasi Penerimaan kas dari Penghasilan bunga Lain-lain Pembayaran kas untuk Pajak dan denda pajak, setelah dikurangi restitusi pajak Beban bunga Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers
(381.990.324.763)
(454.557.241.029)
(24.173.533.046) (10.165.417.643)
(22.981.350.366) (22.162.782.949)
12.525.819.113
15.707.352.661
Cash provided by operations
110.338.181 344.000
131.039.197 491.000
Cash receipts from Interest income Other
Cash payments to/for Suppliers Salaries, wages and employee benefits Operating expenses
(2.557.074.364) (960.365.072)
(1.667.319.472) (667.967.186)
Cash payments for Tax and tax penalties, net of tax restitution Interest expense
9.119.061.858
13.503.596.200
Net Cash Provided by Operating Activities
Hasil penjualan aset tetap
320.204.546
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
2009
515.408.727.005
506.249.750
Uang muka pembelian kendaraan sewa pembiayaan Penurunan (kenaikan) deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
Catatan/ Notes
428.855.094.565
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari piutang lain-lain pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perolehan aset tetap, termasuk uang muka pembelian kendaraan melalui pembiayaan konsumen
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
(348.300.000)
Receipt from other receivables related parties Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets, including advance for purchase of transportation equipment through consumer finance Advance for purchase of transportation equipment under finance leases
(250.000.000)
Decrease (increase) in restricted time deposits
6.988.901.006 7
(1.589.555.215)
1.104.119.092
(1.405.819.871)
250.000.000
(513.100.919)
6.088.900.227
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembayaran hutang pembiayaan konsumen Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2009
(9.117.006.000)
(18.326.904.000)
(1.043.951.905)
(216.024.620)
(658.020.053)
(69.341.943)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of loan Payments of obligation under finance leases Payments of consumer finance loan
(10.818.977.958)
(18.612.270.563)
Net Cash Used in Financing Activities
(2.213.017.019)
3.297.635.286
1.084.618.267
980.225.864
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
2.317.409.422
CASH AND ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
3.297.635.286
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR CONSIST OF:
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas dan bank Hutang cerukan Jumlah
2.960.024.928 (1.875.406.661)
3 10
1.084.618.267
3.312.388.297 (14.753.011) 3.297.635.286
TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS Reklasifikasi dari kendaraan sewa pembiayaan ke kendaraan
Cash on hand and in banks Bank overdraft Total SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION
184.754.105
2j,7
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
14.482.765
Reclassification of transportation equipment under finance leases to transportation equipment
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT Wicaksana Overseas International Tbk ("Perusahaan") didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Januari 1973 berdasarkan Akta Notaris Julian Nimrod Siregar, S.H., No. 80. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/593/17 tanggal 31 Desember 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 20 Tambahan No. 191 tanggal 10 Maret 1978. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 69 tanggal 23 Juli 2008, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-67811.AH. 01.02.Tahun 2008 tanggal 23 September 2008 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 4 Tambahan No. 405 tanggal 12 Januari 2010.
PT Wicaksana Overseas International Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia on January 19, 1973 based on the Notarial Deed No. 80 of Julian Nimrod Siregar, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/593/17 dated December 31, 1976 and was published in Supplement No. 191 of State Gazette No. 20 dated March 10, 1978. The Company’s Articles of Association had been amended several times, the latest by the Notarial Deed No. 69 dated July 23, 2008 of Imas Fatimah, S.H., concerning the amendement of the Company’s Articles of Association to conform with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability Company. This latest amendment has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-67811.AH.01.02.Tahun 2008 dated September 23, 2008 and was published in Supplement No. 405 of State Gazette No. 4 dated January 12, 2010.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang perdagangan, termasuk perdagangan ekspor dan impor, baik untuk perdagangan sendiri maupun secara komisi, pembangunan, industri, perbengkelan, pengangkutan, pertanian dan percetakan.
Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of trade, including export and import trade, either own trade or trade based on commission, construction, industry, workshop, transportation, agriculture, and printing.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta; dan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Ancol Barat VII, Jakarta, serta memiliki kantor-kantor cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
The Company is domiciled in Jakarta; and its head office is located in Jalan Ancol Barat VII, Jakarta, and has branches in several cities in Indonesia.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1973.
The Company started operations in 1973.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
its
commercial
The Company’s Public Offerings In 1994, the Company conducted an initial public offering of 20,000,000 shares with a par value of Rp1,000 per share through the Indonesia Stock Exchange at the initial offering price of Rp3,250 per share. The initial offering became effective on June 29, 1994. All of the Company’s issued and fully paid shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange on August 8, 1994.
Pada tahun 1994, Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana saham sejumlah 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga perdana per saham sebesar Rp3.250. Tanggal efektif penawaran umum perdana tersebut adalah tanggal 29 Juni 1994. Seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Agustus 1994.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran (lanjutan)
1. Umum
Efek
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company’s (continued)
Public
Offerings
Pada tahun 1996, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 menjadi Rp500 per saham.
In 1996, the Company conducted a stock split of its shares value from Rp1,000 to Rp500 per share.
Pada tahun 1997, Perusahaan mengkapitalisasi sebagian agio saham menjadi modal saham dengan menerbitkan saham bonus sejumlah 89.760.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham atau seluruhnya Rp44.880.000.000, di mana setiap pemegang 50 (lima puluh) saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham pada tanggal 28 Juli 1997 memperoleh 34 (tiga puluh empat) saham bonus (baru).
In 1997, the Company capitalized a portion of the additional paid-in capital to capital stock by issuing bonus shares totaling 89,760,000 shares with a par value of Rp500 per share or a total of Rp44,880,000,000, wherein ownership of fifty (50) shares registered in the stockholders’ register as of July 28, 1997 was entitled to receive thirty-four (34) bonus (new) shares.
Pada tanggal 22 November 2000, Perusahaan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, mengkonversi hutangnya sebesar US$9.349.799 menjadi saham, dimana setiap US$1 memperoleh 6 (enam) saham Perusahaan atau seluruhnya berjumlah 56.098.805 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham. Harga pasar per lembar saham pada saat konversi adalah sebesar Rp750. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 April 2001.
On November 22, 2000, the Company, through a limited offering without preemptive rights (Rights Issue) in accordance with the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) Rule No. IX.D.4, Attachment to the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM No. Kep-44/PM/1998 dated August 14, 1998, converted its bank loans amounting to US$9,349,799 into the Company’s shares, wherein each US$1 obtained six (6) shares or totaling 56,098,805 shares with a par value of Rp500 per share. The market price per share at the time of conversion is Rp750. All shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange on April 9, 2001.
Pada tanggal 19 Oktober 2006, Perusahaan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, mengkonversi hutangnya sebesar US$54.075.304 dari jumlah keseluruhan pinjaman sebesar US$64.571.547 menjadi 991.092.172 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp500 per lembar saham. Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah sehubungan dengan transaksi di atas dengan Akta Notaris Imas Fatimah S.H. No. 30 tanggal 14 Desember 2006 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W7-03894 HT.01.04-TH.2006 tanggal 19 Desember 2006. Harga pasar per lembar saham pada saat konversi adalah sebesar
On October 19, 2006, the Company, through a limited offering without preemptive rights (Right Issues) in accordance with the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) Rule No. IX.D.4, Attachment to the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM No. Kep-44/PM/1998 dated August 14, 1998, converted its loan amounting to US$54,075,304 out of the total loan of US$64,571,547 into 991,092,172 of the Company’s shares with a par value of Rp500 per share. The Company’s Articles of Association had been amended in relation to the transaction above by the Notarial Deed of Imas Fatimah, S.H. No. 30 dated December 14, 2006 and had been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W7-03894 HT.01.04-TH.2006 dated December 19, 2006. The market price per share at the time of conversion is Rp80. All
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran (lanjutan)
1. Umum
Efek
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
Struktur Anak Perusahaan
c.
The Subsidiary’s Structure
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
PT Wicaksana Supra Ekatama (WSE)
Bidang Usaha/ Scope of Activity Induk perusahaan untuk pusat perdagangan besar/Holding company for trading center
2010
Jumlah Aset/ Total Assets
2009
99,96%
2010
99,96%
2009
1.707.000
2.800.000
Subsidiary is domiciled in Jakarta and started its commercial operation in 1995.
Anak Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1995. d.
Offerings
The details of the ownership structure of the consolidated Subsidiary are as follows:
Rincian dari struktur pemilikan atas Anak Perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan/ Subsidiary
Public
shares totaling 1,268,950,977 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange on March 26, 2007.
Rp80. Seluruh saham Perusahaan sebanyak 1.268.950.977 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Maret 2007. c.
The Company’s (continued)
Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi
d.
Employees, Boards of Commissioners and Directors As of December 31, 2010 and 2009 the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris
: : :
Djajadi Djaja Eddy Widjaja Mulyadi Djaja
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Commissioner
Direksi Presiden Direktur Direktur
: :
Eddy Suwandi Victor
: :
Directors President Director Director
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai masing-masing 488 dan 636 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and Subsidiary have a total of 488 and 636 permanent employees, respectively (unaudited).
Remunerasi yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan masingmasing berjumlah Rp1,86 milyar untuk tahun 2010 dan 2009.
Remunerations paid to the Company’s commissioners and directors totaled Rp1.86 billion for 2010 and 2009, respectively.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasi terlampir disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
The accompanying consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK).
a.
a.
b.
Dasar Penyusunan Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
The consolidated financial statements have been prepared using the historical cost concept, except for inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value. These consolidated financial statements, are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method, which present receipts and payments of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
The reporting currency used the consolidated financial statements Indonesian Rupiah.
Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan laba atau rugi bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi disajikan masing-masing dalam akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi dan “Hak Minoritas atas Laba/Rugi Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasi.
The minority stockholders’ proportionate share in the equity and net income or loss of the consolidated Subsidiary are presented under “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiary” in the consolidated balance sheets and “Minority Interests in Net Income/Losses of Consolidated Subsidiary” in the consolidated statements of income.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b.
in is
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1c dan 15.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and Subsidiary as discussed in Notes 1c and 15.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant accounts balances transactions between the Company Subsidiary have been eliminated.
11
and and
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
e.
2.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Allowance for Impairment Losses
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dijelaskan pada catatan 2h.
Starting January 1, 2010, the Company and Subsidiary assess whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired according to PSAK No. 55 (Revised 2006) as explained in Note 2h.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai, jika ada, berdasarkan persentase tertentu dari penjualan dan penelaahan terhadap kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
Prior to January 1, 2010, the Company and Subsidiary provide allowance for impairment losses, if any, based on certain percentage from sales and review of the collectibility of the individual receivable accounts at the end of the year.
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
yang
d. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and Subsidiary have transactions with certain parties which have special relationships with them, in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7 regarding “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties have been disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
e.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (moving-average method).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving-average method.
Perusahaan menetapkan penyisihan persediaan usang berdasarkan penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir tahun.
The Company provides an allowance for inventory obsolescence based on the review of the condition of inventories at the end of year.
12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
2.
Biaya Dibayar di Muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Penyertaan Saham
g.
Investments in Shares of Stock Investments in which the Company and Subsidiary have ownership interest of at least 20% are accounted for using the equity method, whereby the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in the net earnings or losses of the associated companies since the date of acquisition. If the associated companies continuously suffer loss, the Company will absorb the loss until the value of investment is zero balance. Additional losses will be accrued by the Company if a liability arises or if the Company pays the associated companies’ liabilities guaranteed by the Company.
Penyertaan saham dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki pemilikan paling sedikit 20% dicatat berdasarkan metode ekuitas, dimana harga perolehan investasi mengalami kenaikan atau penurunan atas bagian laba atau rugi bersih Perusahaan pada perusahaan asosiasi sejak tanggal pembelian. Bila perusahaan asosiasi mengalami rugi berkelanjutan, Perusahaan akan menyerap rugi tersebut sampai nilai investasi bersaldo nihil. Penambahan kerugian akan dicatat sebagai kewajiban oleh Perusahaan apabila telah timbul kewajiban atau Perusahaan melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya. h.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya. g.
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan
h.
Financial instruments Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiary adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs have been applied prospectively. The application of these standards has resulted in the adjustment for allowance for impairment losses which have been credited to the beginning accumulated losses for the year ended December 31, 2010 (Note 30).
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 1999), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK-PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Penerapan standar tersebut berdampak pada penyesuaian terhadap cadangan kerugian penurunan nilai yang dikreditkan dalam akumulasi kerugian awal periode untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 30).
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
PSAK No. 50 (Revised 2006) prescribes the requirements for the presentation of financial instruments and information that should be disclosed in the financial statement, whereas PSAK No. 55 (Revised 2006) prescribes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This Standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal
Initial recognition measurement
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan dan anak Perusahaan menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge. The Company and Subsidiary determine classification of their financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya yang terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lain-lain deposito berjangka yang dibatasi penggunannya, aset lain-lain - pinjaman karyawan dan aset lain-lain uang jaminan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
As of January 1, 2010, the Company and Subsidiary classify their financial assets which consist of cash on hand and in banks, trade receivables, others receivables, other assets restricted time deposits, other assets - loan to employees and other assets - security deposits into loans and receivables category. The Company and Subsidiary determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the classification of those assets at each financial period end.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
14
and
subsequent
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition and measurement (conitnued)
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
The subsequent measurement of financial assets depends on its classification.
(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(a) Loans and receivables
subsequent
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i.
ii.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii. The Company and Subsidiary have transferred their rights to receive cash flows from the financial asset or have assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) have transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but have transferred control of the financial asset.
15
The contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Company and Subsidiary have transferred their rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Company’s and Subsidiary’s continuing involvement in the financial asset.
Keterlibatan berkelanjutan berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and Subsidiary could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap kewajiban baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the consolidated statements of income.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company and Subsidiary assess at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
16
of
financial
assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal
Initial recognition measurement
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau hutang dan pinjaman. Pada tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or loans and borrowings. As at the balance sheet date, the Company and Subdisiary have no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings.
Pengakuan awal kewajiban keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangannya yang terdiri dari hutang cerukan, hutang usaha, hutang lain-lain pihak ketiga - uang muka pelanggan, biaya masih harus dibayar dan hutang pinjaman jangka panjang dalam kategori hutang dan pinjaman.
As of January 1, 2010, the Company and Subsidiary classify their financial liabilities which consist of bank overdraft, trade payables, others payables third parties deposit from customers, accrued expenses and long-term loans into loans and borrowings category.
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal neraca, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban dihentikan pengakuannya, demikian juga melalui proses amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At balance sheet date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the liabilities are derecognized, as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
17
and
subsequent
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
h. Financial instruments (continued)
Kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
Penghentian keuangan
pengakuan
kewajiban
Derecognition of financial liabilities
Sebuah kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikan, atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when it is extinguished, that is when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Ketika sebuah kewajiban keuangan ditukar dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of income.
Biaya perolehan instrumen keuangan
diamortisasi
dari
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Saling hapus instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku pada akhir periode pelaporan, tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices at the end of the reporting period, without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diizinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transaction); mengacu kepada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan atau model penilaian lainnya.
For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by the PSAK No. 55 (Revised 2006) such as using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.
Aset Tetap
i.
Fixed Assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, except for land which is stated at cost and not amortized. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. Depreciation is calculated on a straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Infrastruktur bangunan
20 5 5-8 8
19
Buildings and improvements Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Building infrastructure
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba atau rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end.
Sewa
j.
Leases
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiary recognize assets and liabilities in the consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease.
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan yang dikapitalisasi (disajikan sebagai bagian dari akun aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in profit and loss. Capitalized leased assets (presented under the account of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiary will obtain ownership by the end of the lease term.
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Under an operating lease, the Company and Subsidiary recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
Hutang sewa pembiayaan dinyatakan berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan.
Obligations under finance leases are presented at the present value of the lease payments.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
l.
Leases (continued) The gains or losses on sale-and-leaseback transactions are deferred and amortized over the remaining useful lives of the assets under finance lease using the straight-line method.
Laba atau rugi atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur manfaat aset sewa pembiayaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. k.
ACCOUNTING
Aset Tak Berwujud
k.
Intangible Assets
Sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2000) mengenai “Aktiva Tak Berwujud”, aset tak berwujud dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset yaitu 10 (sepuluh) tahun.
In accordance with PSAK No. 19 (Revised 2000) regarding “Intangible Assets”, intangible assets are stated at cost less accumulated amortization. Amortization is computed using the straight-line method over the estimated useful life of the assets of ten (10) years.
Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset tak berwujud apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset tak berwujud lebih rendah dari nilai tercatatnya.
The Company recognizes loss on impairment in intangible asset value when the estimated recoverable amount of an intangible asset is lower than its carrying amount.
Pada tanggal neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tak berwujud tidak dapat dipulihkan. Penurunan atau pemulihan nilai aset tak berwujud diakui sebagai rugi atau laba dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
At balance sheet date, the Company determines whether there are events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of intangible assets may not be recoverable. The impairment or recovery of impairment in intangible asset value is recognized as loss or gain in the consolidated statements of income for the year.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
l.
Revenue and Expense Recognition Revenue is recognized when the product is delivered to customers and title has passed. Expenses are recognized as incurred (accrual basis).
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). m. Imbalan Kerja
m. Employee Benefits Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau biaya apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Employee Benefits (continued) gains or losses are recognized on a straightline method over the expected average remaining service years of the employees. Past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang berasal dari penerapan pertama program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pada program yang terdahulu diwajibkan untuk diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. n.
o.
ACCOUNTING
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
n.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah uang kertas asing yang diterbitkan Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to Rupiah using the middle rates of foreign currency bank notes published by Bank Indonesia. Any resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan adalah Rp8.991 untuk US$1 pada tahun 2010 dan Rp9.400 untuk US$1 pada tahun 2009.
The rates of exchange used were Rp8,991 to US$1 in 2010 and Rp9,400 to US$1 in 2009.
Pajak Penghasilan
o.
Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan (jika ada), juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Penyisihan aset pajak tangguhan dicatat untuk mengurangi aset pajak tangguhan ke jumlah yang diharapkan dapat direalisasi.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses (if any), are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. A valuation allowance is recorded to reduce deferred tax assets for that portion that is expected to be realized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas konsolidasi.
Deferred tax is calculated at the tax rate that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to consolidated stockholders’ equity.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali
Restrukturisasi
p.
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan asosiasi
q.
Difference Arising from Transactions Resulting in Changes in the Equity of a Subsidiary/Associated company The changes in the Subsidiary’s equity, which is not resulting from transactions between the Company and the respective Subsidiary, is recorded as “Difference Arising from Transactions Resulting in Changes in the Equity of a Subsidiary/Associated company” account and presented as part of Stockholders’ Equity, Net in the consolidated balance sheets.
Perubahan ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait, dicatat di akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan asosiasi” dan disajikan sebagai bagian Ekuitas, Bersih pada neraca konsolidasi.
r.
Difference in the Value of Restructuring Transactions among Entities Under Common Control In accordance with PSAK No. 38, “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”, any difference between transfer price with book value of each restructuring transaction between entities under common control is recorded in “Difference in the Value of Restructuring Transactions among Entities Under Common Control” account and presented as part of Stockholders’ Equity, Net in the consolidated balance sheets.
Sesuai PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian Ekuitas, Bersih pada neraca konsolidasi.
q.
Income Tax (continued) Amendments to tax obligation are recorded when an assessment is received, or if appealed against by the Company and Subsidiary, when the result of the appeal is determined.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima, atau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. p.
ACCOUNTING
Informasi Segmen Usaha
r.
Business Segment Information In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”, business segments present information on products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments present information on products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Informasi Segmen Usaha (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar
s.
Penggunaan Estimasi
t.
Use of Estimates The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might differ from those estimates.
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsiasumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
3.
Basic Earnings (Loss) per Share Basic earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weightedaverage number of issued and fully paid shares during the year of 1,268,950,977 shares each in 2010 and 2009.
Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan yaitu masing-masing sebesar 1.268.950.977 saham di tahun 2010 dan 2009. t.
Business Segment Information (continued) The Company and Subsidiary categorize their businesses into two industry types, namely distribution and trading center. Segment information is presented based on the main business activities and geographical locations of the Company and Subsidiary.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan segmen usaha menjadi dua jenis industri yaitu distribusi dan perdagangan besar. Informasi segmen disajikan menurut aktivitas usaha utama dan wilayah usaha yang dilakukan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. s.
ACCOUNTING
KAS DAN BANK
3.
CASH ON HAND AND IN BANKS Cash on hand and in banks consist of:
Kas dan bank terdiri dari: 2010
2009
Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp350 juta) Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$36.355 pada tahun 2010 dan US$2.741 pada tahun 2009)
1.157.080.504
1.316.165.921
799.496.606 419.358.546
730.079.041 850.044.200
257.223.265
390.329.411
326.866.007
25.769.724
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Others (each below Rp350 million) United States Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$36,355 in 2010 and US$2,741 in 2009)
Jumlah Kas dan Bank
2.960.024.928
3.312.388.297
Total Cash on Hand and in Banks
As of December 31, 2010 and 2009, there are no balances of cash on hand and in banks placed in related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat saldo kas dan bank yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG a.
4.
Piutang Usaha
ACCOUNTS RECEIVABLE a.
The details of trade receivables are as follows:
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga Jakarta Medan Palembang Surabaya Semarang Bandung Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,5 milyar)
Trade Receivables
2009
10.064.299.021 4.688.078.352 3.575.622.733 2.997.124.215 2.024.550.485 2.001.201.543
10.348.423.926 5.428.317.275 3.677.580.485 3.052.919.182 2.272.594.493 2.304.602.340
6.059.053.698
5.572.824.961
Jumlah piutang usaha - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
31.409.930.047
32.657.262.662
(1.340.722.436)
(4.758.089.899)
Piutang Usaha, Bersih
30.069.207.611
27.899.172.763
2010
Saldo akhir tahun
Total trade receivables - third parties Allowance for impairment losses Trade Receivables, Net
The changes in allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penyesuaian karena penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 30) Penambahan (pembalikan atas) cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 19) Penghapusan piutang
Third parties Jakarta Medan Palembang Surabaya Semarang Bandung Others (each below Rp1.5 billion)
2009
4.758.089.899
3.888.279.474
(3.054.321.846)
(256.846.484) (106.199.133) 1.340.722.436
-
1.251.370.538 (381.560.113) 4.758.089.899
Balance at beginning of year Adjustment due to implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 30) Additon to (reversal of) allowance for impairment losses during the year (Note 19) Bad debts written-off Balance at end of year
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
The Company’s management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover any possible losses from uncollectible receivables.
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables are as follows:
2010
2009
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 90 hari
23.969.647.637
23.593.906.669
6.021.097.850 465.540.775 150.841.324 802.802.461
7.294.027.508 918.798.947 679.573.073 170.956.465
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
31.409.930.047
32.657.262.662
(1.340.722.436)
(4.758.089.899)
Piutang Usaha, Bersih
30.069.207.611
27.899.172.763
25
Not due Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days Over 90 days Total Allowance for impairment losses Trade Receivables, Net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG (lanjutan) b.
4.
Piutang Lain-lain Rincian berikut:
piutang
ACCOUNTS RECEIVABLE (continued) b.
lain-lain
adalah
The details of other receivables are as follows:
sebagai 2010
Pihak ketiga PT Siantar Top Tbk PT San Miguel Marketing Indonesia PT Sariguna Prima Tirta Lain-lain
Other Receivables
2009
734.681.282
392.436.964
392.403.142 255.767.331 809.047.192
422.426.572 63.035.832 801.954.184
Third parties PT Siantar Top Tbk PT San Miguel Marketing Indonesia PT Sariguna Prima Tirta Others
2.191.898.947
1.679.853.552
Total other receivables - third parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5) PT Mutiara Ritelinti Wira PT Wira Saksama PT Jakarana Tama PT International Tabac Pratama PT Wira Logitama Saksama PT Pelinda Sarana Sukses PT Forinco Ancol CV Cigarindo Karya Pratama Lain-lain
42.689.403.540 4.213.331.666 2.294.220.413 472.734.395 427.791.591 282.413.315 143.193.855 50.000.000 863.000
4.558.981.666 1.388.180.832 879.045.655 583.748.994 267.740.941 385.474.206 353.672.050 -
Related parties (Note 5) PT Mutiara Ritelinti Wira PT Wira Saksama PT Jakarana Tama PT International Tabac Pratama PT Wira Logitama Saksama PT Pelinda Sarana Sukses PT Forinco Ancol CV Cigarindo Karya Pratama Others
Jumlah piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
50.573.951.775
8.416.844.344
Total other receivables related parties
Jumlah Piutang Lain-lain
52.765.850.722
10.096.697.896
Total Other Receivables
Jumlah piutang lain-lain - pihak ketiga
The changes in allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal tahun Cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 19) Penghapusan piutang
2009 -
173.264.760 (173.264.760)
Saldo akhir tahun
-
10.559.000 159.078.899 (169.637.899) -
Balance at beginning of year Allowance for impairment losses during the year (Note 19) Bad debts written-off Balance at end of year
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
The Company’s management is of the opinion that no allowance for impairment losses needed to cover any possible losses from uncollectible receivables.
Tidak terdapat piutang yang dijaminkan pada tahun 2010 dan 2009.
There are no receivables that are pledged as collateral in 2010 and 2009.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
5.
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana dilakukan berdasarkan persyaratan dan kondisi yang disetujui antara pihak-pihak tersebut.
In the ordinary course of business, the Company and Subsidiary enter into trade and financial transactions with related parties, which were conducted under terms and conditions agreed within parties.
a.
a.
Transaksi usaha yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa meliputi penjualan dan pembelian. Perusahaan melakukan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa di dalam dan luar negeri. Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp3.720.130.382 pada tahun 2010, sedangkan pada tahun 2009 Perusahaan tidak mempunyai penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 17). Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada saldo piutang dagang yang timbul dari transaksi penjualan tersebut.
Net purchases from the related parties amounted to Rp249,473,173,529 and Rp331,294,508,848 or 65.06% and 71.27%, respectively, of the consolidated net purchases in 2010 and 2009, respectively (Note 18). The related trade payables are presented as “Trade Payables - Related Parties” in the consolidated balance sheets (Note 11).
Pembelian bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp249.473.173.529 dan Rp331.294.508.848 atau 65,06% dan 71,27% dari pembelian bersih konsolidasi masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 18). Saldo hutang usaha sehubungan dengan transaksi tersebut disajikan dalam akun “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 11). b.
The trade transactions with the related parties represent sales and purchases. The Company has sales to both domestic and overseas related parties. Sales made to a related party amounted to Rp3,720,130,382 in 2010, while for 2009, the Company has no sales made to related parties (Note 17). As of December 31, 2010, there are no balance of trade receivables arise from that sales transactions.
b.
Transaksi keuangan yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman tanpa jaminan dan tidak dibebani bunga. Pinjaman yang diberikan kepada PT Wira Saksama (WS), pemegang saham Perusahaan, telah diubah beberapa kali. Perubahan terakhir jatuh tempo pada tanggal 12 Oktober 2011. WS telah melakukan pembayaran sebesar Rp345.650.000 pada tahun 2010 dan Rp7.572.650.000 pada tahun 2009. Piutang yang timbul dari transaksi ini dicatat sebagai bagian dari “Piutang Lain-lain pihak yang mempunyai hubungan istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 4).
27
The financial transactions with related parties represent unsecured and non-interest bearing loan. The loan granted to PT Wira Saksama (WS), the Company’s stockholder, has been amended several times. The latest amendment will be due on October 12, 2011. WS has paid obligation amounting to Rp345,650,000 in 2010 and Rp7,572,650,000 in 2009. The receivable arising from this transaction are recorded as part of “Other receivables - related parties” in the consolidated balance sheets (Note 4).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
5.
SIGNIFICANT TRANSACTIONS (continued)
BALANCES WITH RELATED
AND PARTIES
c.
Transaksi keuangan yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman tanpa jaminan dan tidak dibebani bunga. Pinjaman yang diberikan kepada PT Mutiara Ritelinti Wira (MRW), perusahaan asosiasi tidak langsung, masingmasing sebesar Rp42.689.403.540 dan Rp42.694.045.887 atau 20,01% dan 19,55% dari jumlah aset konsolidasi masingmasing pada tahun 2010 dan 2009. MRW akan melunasi seluruh pinjamannya kepada Perusahaan pada tahun 2011, oleh karenanya pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman ini disajikan sebagai “Piutang Lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa” pada neraca konsolidasi. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini dicatat sebagai “Piutang Pihak yang mempunyai hubungan istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 4).
c.
The financial transactions with related parties represent unsecured and non-interest bearing loan. The loan granted to PT Mutiara Ritelinti Wira (MRW), indirect associate company, amounting to Rp42,689,403,540 and Rp42,694,045,887 or 20.01% and 19.55%, respectively, of the total consolidated assets in 2010 and 2009, respectively. MRW will fully repay its loan to the Company in 2011, therefore as of December 31, 2010, this loan is recorded as “Other receivables related parties” in the consolidated balance sheets. While as of December 31, 2009, this loan is recorded as “Due from a Related Party” in the consolidated balance sheets (Note 4).
d.
Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan masing-masing sebesar Rp205.860.021 dan Rp289.497.684 atau 0,10% dan 0,13% dari jumlah aset konsolidasi masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Pinjaman ini dicatat sebagai bagian dari “Aset Lain-lain” pada neraca konsolidasi (Catatan 9). Pinjaman tersebut dilunasi melalui pemotongan gaji tiap bulan.
d.
The Company granted non-interest bearing loans amounting to Rp205,860,021 and Rp289,497,684 or 0.10% and 0.13%, respectively, of the total consolidated assets in 2010 and 2009, respectively, to its employees. These loans are recorded as part of “Other Assets” in the consolidated balance sheets (Note 9). The loans are repaid through monthly salary deductions.
e.
Pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan dan PT Wira Logitama Saksama (WLS), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, mengadakan Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Tanah atas tanah di Kawasan Industri MM2100 (MM2100) dengan harga jual sebesar Rp50 milyar. Pelaksanaan transaksi ini harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham Perusahaan dan Coastlines Global Ltd., British Virgin Islands (Coastlines), kreditur Perusahaan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam Akta Notaris Erny Mastuti, S.H. No. 29 pada tanggal 29 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui rencana Perusahaan untuk menjual tanahnya yang berlokasi di MM2100 kepada WLS tersebut.
e.
On April 15, 2009, the Company and PT Wira Logitama Saksama (WLS), a related party, entered into Sale and Purchase of Land Preliminary Agreement of land located in Kawasan Industri MM2100 (MM2100) at a selling price amounting to Rp50 billion. Implementation of this transaction must have the approval of the Company’s stockholders and Coastlines Global Ltd., British Virgin Islands (Coastlines), the Company’s creditor. Based on the Extraordinary General Meeting of Stockholders as notarized in Notarial Deed No. 29 dated June 29, 2009 of Erny Mastuti, S.H., the stockholders approved the Company’s plan to sell its land located in MM2100 to WLS. Up to the completion date of these consolidated financial statements date, the sale and purchase transaction above is still in process.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, transaksi penjualan dan pembelian diatas masih dalam proses.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) f.
5.
f.
Sebelum tanggal 22 Agustus 2006, PT Wicaksana Supra Ekatama, Anak Perusahaan, mempunyai 99,96% kepemilikan saham di PT Mutiara Ritelinti Wira (MRW). Pada tanggal 22 Agustus 2006, para pemegang saham MRW menyetujui untuk menerbitkan 4.050.000 lembar saham “Seri B” dengan nilai nominal Rp9.130 per lembar saham kepada Rowdell Company Inc., British Virgin Islands, kreditur pihak ketiga, sehubungan dengan konversi pinjaman MRW menjadi modal saham. Dengan demikian, proporsi hak kepemilikan Anak Perusahaan di MRW terdilusi dari 99,96% menjadi 21,35% dan Anak Perusahaan mencatat nilai penyertaan sahamnya di MRW dengan menggunakan metode ekuitas. Dengan demikian, investasi MRW setelah perubahan persentase kepemilikan di MRW sebesar Rp11.745.232.448 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 12).
Mempunyai komisaris yang sama/ Have the same commissioners
Mempunyai pemegang saham yang sama/ Have the same stockholder
BALANCES WITH RELATED
AND PARTIES
Before August 22, 2006, PT Wicaksana Supra Ekatama, a Subsidiary, has 99.96% ownership interest in PT Mutiara Ritelinti Wira (MRW). On August 22, 2006, the existing stockholders of MRW approved the issuance of 4,050,000 new shares “Series B” with par value of Rp9,130 per share to Rowdell Company Inc., British Virgin Islands, a third party creditor, in connection with the conversion of MRW’s loan into capital stock. Consequently, the proportion of ownership interest of Subsidiary in MRW was diluted from 99.96% to 21.35% and the Subsidiary accounted for the investment in MRW using the equity method. Accordingly, the investment in MRW after the change in the percentage of ownership in MRW amounting to Rp11,745,232,448 is presented as part of “Other Payables - Related parties” account in the consolidated balance sheets (Note 12).
The details of the nature of relationships and type of significant transactions with related parties are as follows:
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan/ Nature of Relationships of the Company and Subsidiary
SIGNIFICANT TRANSACTIONS (continued)
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties
Transaksi/ Transactions
Armaco Marketing Pte., Ltd., Singapura/Singapore
Penjualan barang dagangan/ Sales of goods
PT Jakarana Tama
Pembelian barang dagangan dan penyewaan ruang kantor/ Purchases of goods and office rental
PT International Tabac Pratama
Pembelian barang dagangan dan penyewaan ruang kantor/ Purchases of goods and office rental
PT Wira Logitama Saksama
Pergudangan, jasa logistik dan penyewaan tanah/ Warehouse, logistics service and land rental
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
SALDO DAN TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan/ Nature of Relationships of the Company and Subsidiary Mempunyai komisaris dan pemegang saham yang sama/ Have the same commissioners and stockholders
6.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
5.
SIGNIFICANT TRANSACTIONS (continued)
BALANCES WITH RELATED
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties
AND PARTIES
Transaksi/ Transactions
PT Forinco Ancol
Penjualan barang dagangan dan penyewaan ruang kantor/ Sales of goods and office rental
PT Pelinda Sarana Sukses
Pembelian barang dagangan dan penyewaan ruang kantor/ Purchases of goods and office rental
Mempunyai hubungan keluarga dengan salah satu komisaris Perusahaan/ Have family relationship with one of the Company’s commissioner
CV Cigarindo Karya Pratama
Pembelian barang dagangan serta klaim barang promosi/ Purchases of goods and claims on promotion and damaged products
Mempunyai komisaris, direksi dan pemegang saham yang sama/ Have the same commissioners, directors and stockholder
PT Wira Saksama
Pinjaman tanpa jaminan dan tidak dibebani bunga/ Unsecured and non-interest bearing loan
Perusahaan asosiasi tidak langsung/ Indirect associate company
PT Mutiara Ritelinti Wira
Pinjaman tanpa jaminan dan tidak dibebani bunga serta penjualan barang dagangan/ Unsecured and non-interest bearing loan and sales of goods
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2010
2009
Makanan dan minuman Rokok Perawatan diri dan kosmetik Lain-lain
20.315.216.533 68.188.595 11.354.705 542.838.973
20.975.076.846 52.681.965 332.004.932 530.414.603
Food and beverages Cigarettes Health care and cosmetics Others
Jumlah Persediaan
20.937.598.806
21.890.178.346
Total Inventories
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan persediaan usang karena seluruh persediaan dalam kondisi baik.
Based on the review of the condition of inventories at end of year, the Company’s management is of the opinion that no allowance for obsolescence should be provided since all inventories are in good condition.
Tidak terdapat persediaan yang dijaminkan pada tahun 2010 dan 2009.
There are no inventories that are pledged as collateral in 2010 and 2009.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
6.
Inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp25.4 billion and Rp26.2 billion as of December 31, 2010 and 2009, respectively, which in the Company’s management opinion is adequate to cover possible losses from such risks.
Persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp25,4 milyar dan Rp26,2 milyar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, yang menurut pendapat manajemen Perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. 7.
INVENTORIES (continued)
ASET TETAP
7.
FIXED ASSETS Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari: 2010 Saldo 1 Januari 2010/ Balances as of January 1, 2010 Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Infrastruktur bangunan Sub-jumlah Sewa Pembiayaan Kendaraan Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Saldo Reklasifikasi/ 31 Desember 2010/ Deductions/ Balances as of Reclassifications December 31, 2010 Cost Direct Ownership Land Buildings and improvements Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Building infrastructure
70.911.078.402 37.521.918.479 26.076.577.496 18.281.042.859 301.586.000
513.000.000 1.655.155.865 121.242.850 -
599.269.903 756.953.985 -
70.911.078.402 38.034.918.479 27.132.463.458 17.645.331.724 301.586.000
153.092.203.236
2.289.398.715
1.356.223.888
154.025.378.063
Sub-total Finance Lease Transportation equipment
3.510.241.692
-
307.923.500
3.202.318.192
156.602.444.928
2.289.398.715
1.664.147.388
157.227.696.255
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Infrastruktur bangunan
19.153.176.059 23.703.803.642 17.397.072.331 50.477.710
1.616.041.390 957.623.124 393.220.160 37.698.252
550.330.501 753.718.439 -
20.769.217.449 24.111.096.265 17.036.574.052 88.175.962
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Building infrastructure
Sub-jumlah
60.304.529.742
3.004.582.926
1.304.048.940
62.005.063.728
Sub-total
135.484.899
681.520.113
123.169.395
693.835.617
Finance Lease Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
60.440.014.641
3.686.103.039
1.427.218.335
62.698.899.345
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
96.162.430.287
94.528.796.910
Net Book Value
Sewa Pembiayaan Kendaraan
2009 Saldo 1 Januari 2009/ Balances as of January 1, 2009 Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Infrastruktur bangunan Sub-jumlah Sewa Pembiayaan Kendaraan Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications
Saldo 31 Desember 2009/ Balances as of December 31, 2009 Cost Direct Ownership Land Buildings and improvements Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Building infrastructure
70.911.078.402 37.521.918.479 25.692.469.671 18.023.695.201 183.000.000
2.393.176.111 317.439.580 118.586.000
2.009.068.286 60.091.922 -
70.911.078.402 37.521.918.479 26.076.577.496 18.281.042.859 301.586.000
152.332.161.753
2.829.201.691
2.069.160.208
153.092.203.236
Sub-total
822.923.500
3.202.318.192
515.000.000
3.510.241.692
Finance Lease Transportation equipment
153.155.085.253
6.031.519.883
2.584.160.208
156.602.444.928
Total Cost
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
2009 Saldo 1 Januari 2009/ Balances as of January 1, 2009
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Saldo Reklasifikasi/ 31 Desember 2009/ Deductions/ Balances as of Reclassifications December 31, 2009
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Infrastruktur bangunan
17.535.119.483 24.536.162.887 16.977.260.751 15.250.000
1.618.056.576 1.173.792.348 479.903.491 35.227.710
2.006.151.593 60.091.911 -
19.153.176.059 23.703.803.642 17.397.072.331 50.477.710
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Building infrastructure
Sub-jumlah
59.063.793.121
3.306.980.125
2.066.243.504
60.304.529.742
Sub-total
518.631.674
117.370.460
500.517.235
135.484.899
Finance Lease Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
59.582.424.795
3.424.350.585
2.566.760.739
60.440.014.641
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
93.572.660.458
96.162.430.287
Net Book Value
Sewa Pembiayaan Kendaraan
Additions to fixed assets consist of:
Penambahan aset tetap terdiri dari: 2010 Pembelian Penambahan kendaraan melalui pembiayaan konsumen Penambahan kendaraan sewa pembiayaan Reklasifikasi dari kendaraan sewa pembiayaan ke kendaraan Jumlah
Penyusutan yang dibebankan pada (Catatan 19) adalah sebagai berikut:
2009
1.489.675.215
1.157.019.871
491.800.000
1.157.181.820
-
3.202.318.192
307.923.500
515.000.000
Purchases Additions to transportation equipment through consumer finance Additions to transportation equipment under finance leases Reclassification of transportation equipment under finance leases to transportation equipment
2.289.398.715
6.031.519.883
Total
usaha
Depreciation charged to operations (Note 19) is as follows:
2010
2009
Penjualan Umum dan administrasi
783.845.402 2.779.088.242
643.243.337 2.280.590.013
Selling General and administrative
Jumlah Beban Penyusutan
3.562.933.644
2.923.833.350
Total Depreciation Expense
Perusahaan mereklasifikasi kendaraan sewa pembiayaan ke kendaraan dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan masingmasing sebesar Rp307.923.500 dan Rp123.169.395 pada tahun 2010 dan masingmasing sebesar Rp515.000.000 dan Rp500.517.235 pada tahun 2009.
The Company reclassified transportation equipment under finance leases to transportation equipment with cost and accumulated depreciation amounting to Rp307,923,500 and Rp123,169,395, respectively, in 2010 and amounting to Rp515,000,000 and Rp500,517,235, respectively, in 2009.
Pada tahun 2010, Perusahaan menjual aset tetap dengan nilai buku dan hasil penjualan masingmasing sebesar Rp48.939.421 dan Rp320.204.546, yang menghasilkan laba bersih sebesar Rp271.265.125. Perusahaan juga telah menghapus aset tetap yang menghasilkan rugi bersih sebesar Rp3.235.527.
In 2010, the Company sold its fixed assets with net book value and proceeds amounting to Rp48,939,421 and Rp320,204,546, respectively, resulting in net gain amounting to Rp271,265,125. The Company also has written-off fixed assets resulting in net loss amounting to Rp3,235,527.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tahun 2009, Perusahaan menjual aset tetap dengan nilai buku dan hasil penjualan masingmasing sebesar Rp2.916.704 dan Rp1.104.119.092, yang menghasilkan laba bersih sebesar Rp1.101.202.388.
In 2009, the Company sold its fixed assets with net book value and proceeds amounting to Rp2,916,704 and Rp1,104,119,092, respectively, resulting in net gain amounting to Rp1,101,202,388.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan (Catatan 10, 14 dan 24).
Certain fixed assets are pledged as collateral for credit facilities obtained by the Company (Notes 10, 14 and 24).
Pada tanggal 3 Desember 2009, Perusahaan melakukan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Dipo Star Finance untuk pembelian 16 (enam belas) unit kendaraan. Jangka waktu sewa pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada tahun 2012. Hutang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset yang bersangkutan.
On December 3, 2009, the Company entered into finance lease agreements with PT Dipo Star Finance for the purchase of sixteen (16) transportation equipment. The period of finance lease is three (3) years and will expire in 2012. This obligation under finance lease is secured by the related assets.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan melakukan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Bumiputera - BOT Finance untuk pembelian 1 (satu) unit kendaraan. Jangka waktu sewa pembiayaan adalah 2 (dua) tahun dan akan berakhir pada tahun 2010. Perusahaan mempunyai opsi untuk membeli aset tersebut pada akhir masa sewa pembiayaan. Hutang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset yang bersangkutan. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajibannya.
On September 17, 2008, the Company entered into finance lease agreement with PT Bumiputera BOT Finance for the purchase of one (1) transportation equipment. The period of finance lease is two (2) years and will expire in 2010. The Company has the option to buy the asset at the end of the lease period. This obligation under finance lease is secured by the related asset. In 2010, the Company has fully paid its obligations.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, future minimum rental payments required under the lease agreements are as follows:
Tahun
2009
2010
Years
2010 2011 2012
1.204.173.600 1.103.825.800
1.296.232.800 1.204.173.600 1.103.825.800
Jumlah Bunga yang belum jatuh tempo
2.307.999.400 (204.599.676)
3.604.232.200 (456.880.571)
Total Amount applicable to interest
2.103.399.724 (1.050.024.923)
3.147.351.629 (1.043.951.904)
Obligations under finance leases Current portion
1.053.374.801
2.103.399.725
Hutang sewa pembiayaan Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
2010 2011 2012
Long-term portion
On February 24, 2010, the Company entered into consumer finance agreements with PT Toyota Astra Financial Services for the purchase of one (1) transportation equipment. The period of finance lease is eleven (11) months and will expire in 2011. This consumer finance loan is secured by the related assets.
Pada tanggal 24 Februari 2010, Perusahaan melakukan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Toyota Astra Financial Services untuk pembelian 1 (satu) unit kendaraan. Jangka waktu sewa pembiayaan adalah 11 (sebelas) bulan dan akan berakhir pada tahun 2011. Hutang pembiayaan konsumen ini dijamin dengan aset yang bersangkutan.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan melakukan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance untuk pembelian 5 (lima) unit kendaraan. Jangka waktu pembiayaan konsumen adalah 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada tahun 2012. Hutang pembiayaan konsumen ini dijamin dengan aset yang bersangkutan.
On October 21, 2009, the Company entered into consumer finance agreements with PT BCA Finance for the purchase of five (5) transportation equipment. The period of consumer finance is three (3) years and will expire in 2012. This consumer finance loan is secured by the related assets.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, future minimum rental payments required under the consumer finance agreements are as follows:
Tahun
2010
2009
2010 2011 2012
434.844.000 300.020.849
400.404.000 400.404.000 300.303.000
Jumlah Bunga yang belum jatuh tempo
734.864.849 (75.106.845)
1.101.111.000 (175.252.943)
Total Amount applicable to interest
659.758.004 (374.696.081)
925.858.057 (300.257.902)
Consumer finance loan Current portion
285.061.923
625.600.155
Hutang pembiayaan konsumen Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
Years 2010 2011 2012
Long-term portion
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tanah seluas lebih kurang 0,29 hektar masih atas nama pemilik sebelumnya.
As of December 31, 2010 and 2009, lands of approximately 0.29 hectares, are still under the name of the previous owners.
Perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah di berbagai lokasi yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada tahun 2017. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo dengan persetujuan Pemerintah.
The Company has use rights (Hak Guna Bangunan) to several parcels of land located at several places in which rights will expire at various dates in 2017. The Company’s management is of the opinion that all rights to use can be extended at maturity date subject to Government’s approval.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak ada peristiwa-peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai aset tetap tidak dapat seluruhnya terpulihkan pada tanggal 31 Desember 2010.
Based on the review of the recoverable amount of the fixed assets, the Company’s management is of the opinion that there are no events or changes in circumstances as of December 31, 2010 that indicate the value of fixed assets may not be fully recoverable.
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp79,6 milyar. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2010, fixed assets, except land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp79.6 billion. The Company’s management is of the opinion that the amount of insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TAK BERWUJUD
8.
Intangible assets consist of computer software with the following details:
Aset tak berwujud terdiri dari perangkat lunak komputer dengan rincian sebagai berikut: 2010 Harga perolehan Akumulasi amortisasi Nilai Buku
2009
15.071.472.500 (11.780.075.274)
15.071.472.500 (10.272.928.026)
3.291.397.226
4.798.544.474
ASET LAIN-LAIN
9.
2010
Jumlah
Net Book Value
OTHER ASSETS Other assets consist of:
Aset lain-lain terdiri dari:
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya (Catatan 24) Taksiran tagihan pajak penghasilan (Catatan 13) Pinjaman karyawan (Catatan 5) Uang Jaminan
Cost Accumulated amortization
The Company recorded amortization expense with the same amount of Rp1,507,147,248 in 2010 and 2009, which is presented as “General and Administrative Expenses - Amortization of intangible assets” in the consolidated statements of income (Note 19).
Perusahaan mencatat beban amortisasi dengan jumlah yang sama sebesar Rp1.507.147.248 pada tahun 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai “Beban Umum dan Administrasi - Amortisasi aset tak berwujud” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 19). 9.
INTANGIBLE ASSETS
2009
1.500.000.000
1.750.000.000
458.662.605 205.860.021 108.896.385
441.143.561 289.497.684 233.896.385
Restricted time deposits (Note 24) Estimated claims for income tax refund (Note 13) Loans to employees (Note 5) Refundable deposits
2.273.419.011
2.714.537.630
Total
10. HUTANG CERUKAN
10. BANK OVERDRAFT
Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp4.250.000.000.
The Company obtained an overdraft facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of Rp4,250,000,000.
Fasilitas cerukan ini dijamin oleh aset tetap tertentu milik Perusahaan (Catatan 7 dan 24). Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang cerukan masing-masing sebesar Rp1.875.406.661 dan Rp14.753.011, disajikan sebagai “Hutang Cerukan” pada neraca konsolidasi.
This overdraft facility is secured by certain fixed assets owned by the Company (Notes 7 and 24). As of December 31, 2010 and 2009, the balances of overdraft amounting to Rp1,875,406,661 and Rp14,753,011, respectively, are presented as “Bank Overdraft” in the consolidated balance sheets.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. HUTANG USAHA
11. TRADE PAYABLES The details of trade payables are as follows:
Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga PT Siantar Top Tbk PT Hale International PT San Miguel Marketing Indonesia PT Fastrata Buana Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
2009
31.881.703.405 1.297.484.499 776.100.346 607.234.476
18.006.516.238 900.177.661 1.911.073.203 -
1.904.893.666
3.578.181.170
Third parties PT Siantar Top Tbk PT Hale International PT San Miguel Marketing Indonesia PT Fastrata Buana Others (each below Rp500 million)
Jumlah hutang usaha - pihak ketiga
36.467.416.392
24.395.948.272
Total trade payables - third parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5) PT Jakarana Tama PT Forinco Ancol Lain-lain (masing-masing di bawah Rp200 juta)
24.011.734.099 271.990.203
35.199.077.153 271.990.203
138.963.300
118.294.783
Related parties (Note 5) PT Jakarana Tama PT Forinco Ancol Others (each below Rp200 million)
Jumlah hutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
24.422.687.602
35.589.362.139
Total trade payables - related parties
Jumlah Hutang Usaha
60.890.103.994
59.985.310.411
Total Trade Payables
The aging analysis of trade payables are as follows:
Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 2010
2009
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 90 hari
28.685.279.798
47.132.861.895
22.432.547.318 550.910.798 7.781.490.447 1.439.875.633
8.859.729.021 3.079.465.615 481.953.671 431.300.209
Not due Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days Over 90 days
Jumlah
60.890.103.994
59.985.310.411
Total
The balance of trade payables to related parties represents 17.60% and 24.45% of the total consolidated liabilities as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Saldo hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 17,60% dan 24,45% dari jumlah kewajiban konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. 12. HUTANG LAIN-LAIN
12. OTHER PAYABLES Other payables consist of:
Hutang lain-lain terdiri dari: 2010 Pihak ketiga Pendapatan sewa yang belum diakui Uang muka dari pelanggan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp200 juta) Jumlah hutang lain-lain - pihak ketiga
2009
2.628.388.623 685.000.000
1.463.315.584 835.000.000
333.615.699
215.368.439
Third parties Unearned rent income Deposit from customers Others (each below Rp200 million)
3.647.004.322
2.513.684.023
Total other payables - third parties
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
12. OTHER PAYABLES (continued) 2010
2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5) PT Mutiara Ritelinti Wira (Catatan 27)
11.779.139.448
11.780.232.448
Related parties (Note 5) PT Mutiara Ritelinti Wira (Note 27)
Jumlah Hutang Lain-lain
15.426.143.770
14.293.916.471
Total Other Payables
13. PERPAJAKAN a.
13. TAXATION a.
Hutang Pajak
Taxes payable consist of:
Hutang pajak terdiri dari: 2010
b.
Taxes Payable
2009
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 dan 4(2) Pajak pertambahan nilai
78.833.440 64.728.163 2.082.787.664
148.024.941 36.372.758 1.149.083.326
Income taxes Article 21 Articles 23 and 4(2) Value-added tax
Jumlah
2.226.349.267
1.333.481.025
Total
b.
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak tangguhan, sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak tangguhan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi Beda temporer Beban imbalan kerja Amortisasi aset tak berwujud Beban penyusutan aset sewa pembiayaan Beban bunga Laba pelepasan aset tetap Amortisasi atas laba transaksi penjualan dan penyewaan kembali yang ditangguhkan Penghasilan bunga bersih karena penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Beban sewa Penyusutan Kerugian penurunan nilai atas piutang Rugi penghapusan aset tetap
A reconciliation between income (loss) before deferred tax benefit (expense), as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2009
7.720.169.931
Income (loss) before deferred tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income
1.214.244.778 747.902.434
782.043.670 639.438.888
Temporary differences Employee benefits expenses Amortization of intangible assets
681.520.114 230.028.118
117.370.460 40.107.889
16.048.003
(36.833.297)
-
(7.563.218)
(289.158.759)
(1.306.907.771) (1.188.410.800) (644.864.263) (363.045.617) (606.084)
37
(249.358.843) 195.589.534 859.251.425 -
Depreciation of leased assets Interest expense Gain on disposal of fixed assets Amortization of deferred gain on sale-andleaseback transactions Net interest income due to implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) Rent expense Depreciation Impairment losses of receivables Loss on write-off of fixed assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued) 2010
Beda tetap Beban pajak Penghapusan piutang Sumbangan dan jamuan Beban promosi Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan tahun berjalan Taksiran akumulasi rugi fiskal Perusahaan - tahun-tahun sebelumnya Rugi fiskal yang tidak terpulihkan Penyesuaian rugi fiskal hasil pemeriksaan kantor pajak Taksiran Akumulasi Rugi Fiskal Perusahaan
2009
2.539.555.307 279.463.893 51.304.699 4.321
2.519.843.966 551.198.012 87.000.159 215.114.502
(1.404.948.809)
(681.638.316)
Rent income already subjected to final tax
(110.338.181) 483.299.141
(131.039.197) 270.594.191
Interest income already subjected to final tax Miscellaneous
935.090.524 (67.445.768.640)
12.891.289.756 (81.316.303.295)
30.189.642.705
-
2.168.228.840
979.244.899
(34.152.806.571)
(67.445.768.640)
Perhitungan taksiran tagihan penghasilan adalah sebagai berikut:
Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 23
Saldo tahun-tahun sebelumnya Hasil restitusi tagihan pajak penghasilan Perusahaan Selisih realisasi taksiran tagihan pajak penghasilan Jumlah
Estimated taxable income of the Company - current year Estimated accumulated tax loss carry-forward of the Company prior years Unrecoverable tax loss Adjustment to tax loss as a result of tax office assessment Estimated Accumulated Tax Loss of the Company
The 2009 estimated tax loss conformed with the annual tax return (SPT) filed by the Company to the tax office, while the SPT in 2010 will be adjusted to conform with the 2010 estimated tax loss as shown above.
Taksiran rugi fiskal tahun 2009 di atas sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan SPT tahun 2010 akan disesuaikan dengan taksiran rugi fiskal tahun 2010 sebagaimana disajikan di atas. c.
Permanent differences Tax expense Receivables written-off Donations and entertainment Promotion expense
c.
pajak
The computations of estimated claims for income tax refund are as follows:
2010
2009
248.612.000 210.050.605
226.855.815 16.750.000
458.662.605
243.605.815
441.143.561
1.344.884.327
(197.537.746)
(1.096.130.309)
(243.605.815)
(51.216.272)
458.662.605
441.143.561
Income taxes Article 22 Article 23
Prior years’ balance Proceeds from claims for income tax refund of the Company Difference in realization of estimated claims for income tax refund Total
Estimated claims for income tax refund are presented as part of “Other Assets” in the consolidated balance sheets (Note 9).
Taksiran tagihan pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain” pada neraca konsolidasi (Catatan 9).
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
13. TAXATION (continued) d.
Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2010 Pengaruh pajak atas beda temporer dengan tarif pajak yang berlaku Perusahaan Beban imbalan kerja Amortisasi aset tak berwujud Laba atas selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Penghasilan bunga bersih karena implementasi PSAK No. 55 (Revisi 2006) Rugi fiskal Beban penyusutan, laba pelepasan aset tetap, serta amortisasi atas laba transaksi penjualan dan penyewaan kembali yang ditangguhkan Kerugian penurunan nilai atas piutang Beban penyusutan, sewa dan bunga atas aset sewa pembiayaan Pengaruh perubahan atas tarif pajak Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan - Konsolidasi
2009
303.561.195 186.975.609 (326.726.943) (215.712.938)
218.972.228 179.042.889 (8.364.589) (75.364.170)
(157.355.586)
42.334.045
(90.761.404)
240.590.399
(69.215.641)
(25.726.538)
(369.235.708)
(34.995.948) 536.488.316
e.
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010 Aset pajak tangguhan Perusahaan Kewajiban imbalan kerja Rugi fiskal Aset tak berwujud
Tax effects on temporary differences at applicable tax rates The Company Employee benefit expenses Amortization of intangible assets Gain on difference in the value of restructuring transactions among entities under common control Net interest income due to implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) Tax loss Depreciation expense, gain on disposal of fixed assets, and amortization of deferred gain on sale-and-leaseback transaction Impairment losses of receivables Depreciation, rent and interest expenses of leased assets Impact of changes in tax rates Total Deferred Tax Benefit (Expense) - Consolidated
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp34,995,948 in 2009.
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp34.995.948 pada tahun 2009. e.
The details of deferred tax benefit (expense) are as follows:
The details of consolidated deferred tax assets (liabilities) are as follows:
2009
3.416.705.653 582.066.000 505.829.119
39
3.113.144.458 797.778.938 318.853.510
Deferred tax assets The Company Employee benefits liability Tax loss Intangible assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
13. TAXATION (continued) e.
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010 Aset pajak tangguhan Perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Cadangan kerugian penurunan nilai
2009
380.412.874
380.412.874
335.180.609
1.189.522.475
Deferred tax assets The Company Difference in the value of restructuring transactions among entities under common control Allowance for impairment losses
5.220.194.255
5.799.712.255
Deferred tax assets
Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap Pinjaman Aset sewa pembiayaan
467.217.104 326.726.943 61.280.441
279.069.167 22.857.151
Deferred tax liabilities Fixed assets Loan Leased assets
Kewajiban pajak tangguhan
855.224.488
301.926.318
Deferred tax liabilities
4.364.969.767
5.497.785.937
Deferred Tax Assets Consolidated, Net
Aset pajak tangguhan
Aset Pajak Tangguhan Konsolidasi, Bersih
f.
The details of consolidated deferred tax assets (liabilities) are as follows:
f.
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak tangguhan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak tangguhan dengan manfaat (beban) pajak tangguhan sebagaimana dijelaskan dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak tangguhan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi Manfaat (beban) pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Laba fiskal yang tidak diakui
2009
(289.158.759)
7.720.169.931
72.289.690
(2.161.647.581)
(459.585.092) 18.059.694
(792.700.528) 3.534.196.962
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Pengaruh perubahan atas tarif pajak Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan
The reconciliations of deferred tax benefit (expense) calculated by applying the applicable tax rates to the income (loss) before deferred tax benefit (expense) and deferred tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income are as follows:
(369.235.708)
(8.364.589) (34.995.948) 536.488.316
Income (loss) before deferred tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income Tax benefit (expense) at applicable tax rate Tax effects on permanent differrences Unrecognized taxable income Difference in the value of restructuring transactions among entities under common control Impact of changes in tax rates Total Deferred Tax Benefit (Expense)
Deferred tax assets and liabilities cover the future tax consequences attributable to differences between the financial and tax reporting bases of assets and liabilities, and the benefits from accumulated tax loss carry-forward based on the Company’s management plan. Deferred tax assets
Aset dan kewajiban pajak tangguhan mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aset dan kewajiban, serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal yang dapat digunakan berdasarkan
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
rencana kerja manajemen Perusahaan. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aset pajak tangguhan dipulihkan. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan seluruhnya.
are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered. The Company’s management believes that all deferred tax assets can be recovered.
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2008 sejumlah Rp197.537.746. Kantor pajak telah melakukan pemindahbukuan SKPLB dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak pertambahan nilai tahun 2008 sebesar Rp287.869.894. Saldo kurang bayar atas SKPKB di atas, setelah dikurangi dengan saldo lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2008, adalah sebesar Rp90.302.148. Perusahaan telah membayar kekurangan pajak tersebut pada bulan Juli 2010.
In 2010, the Company received Overpayment Tax Assessment Letters (SKPLB) on the 2008 corporate income tax totaling Rp197,537,746. The tax office had offset the SKPLB with 2008 Underpayment Tax Assessment Letters (SKPKB) on 2008 value-added tax amounting to Rp287,869,894. The total underpayments of the above SKPKB, net of overpayment of 2008 corporate income tax, amounted to Rp90,302,148. The Company has paid the underpayment in July 2010.
Sebagai tambahan, Perusahaan menerima beberapa SKPKB atas pajak penghasilan pasal 21, 23/26, 4(2) dan pajak pertambahan nilai tahun 2008 dan STP atas pajak pertambahan nilai tahun 2005, 2006, 2008 dan 2009 sejumlah Rp2.008.109.611. Perusahaan telah membayar kekurangan pajak tersebut kepada Kantor Pajak selama tahun 2010.
In addition, the Company received several 2008 SKPKB on income tax articles 21, 23/26, 4(2), and value-added tax and STP on 2005, 2006, 2008 and 2009 value-added tax totaling Rp2,008,109,611. The Company has paid the underpayments to Tax Office during 2010.
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sejumlah Rp1.096.130.309. Kantor pajak telah melakukan pemindahbukuan SKPLB dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas pajak pertambahan nilai tahun 2007 masing-masing sejumlah Rp849.681.785 dan Rp272.752.152. Saldo kurang bayar atas SKPKB dan STP di atas, setelah dikurangi dengan saldo lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2007, adalah sebesar Rp26.303.628. Perusahaan telah membayar kekurangan pajak tersebut pada bulan Juli 2009.
In 2009, the Company received Overpayment Tax Assessment Letters (SKPLB) on the 2007 corporate income tax totaling Rp1,096,130,309. The tax office had offset the SKPLB with 2007 Underpayment Tax Assessment Letters (SKPKB) and Tax Collection Letters (STP) on 2007 valueadded tax totaling Rp849,681,785 and Rp272,752,152, respectively. The total underpayments of the above SKPKB and STP, net of overpayment of 2007 corporate income tax, amounted to Rp26,303,628. The Company has paid the underpayment in July 2009.
Sebagai tambahan, Perusahaan menerima beberapa SKPKB atas pajak penghasilan pasal 21 untuk cabang-cabang lainnya, 23/26, dan 4(2) tahun 2007 dan STP atas pajak pertambahan nilai tahun 2005 dan 2008 serta STP atas pajak penghasilan pasal 23 tahun 2008 sejumlah Rp1.274.488.857. Perusahaan telah membayar kekurangan pajak tersebut kepada Kantor Pajak pada bulan Maret dan bulan Juni sampai dengan bulan Desember 2009.
In addition, the Company received several 2007 SKPKB on income tax articles 21 for other branches, 23/26, and 4(2), STP on 2005 and 2008 value-added tax and 2008 STP on income tax article 23 totaling Rp1,274,488,857. The Company has paid the underpayments to Tax Office in March and June up to December 2009.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG
14. LONG-TERM LOAN Long-term loan consists of:
Pinjaman jangka panjang terdiri dari: 2010 High Aspect Worldwide Limited, British Virgin Islands (US$4.428.839) Coastlines Global Ltd., British Virgin Islands (US$5.582.196) Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (US$500.000) Bagian jangka panjang
2009
39.819.686.937
-
-
52.472.640.802
High Aspect Worldwide Limited, British Virgin Islands (US$4,428,839) Coastlines Global Ltd., British Virgin Islands (US$5,582,196)
-
Current portion (US$500,000)
52.472.640.802
Long-term portion
(4.495.500.000) 35.324.186.937
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 28 Desember 2006, Perusahaan mendapatkan pinjaman jangka panjang dari Coastlines Global Ltd., British Virgin Islands (Coastlines) berjumlah maksimum US$7.584.196 dengan jangka waktu 9 (sembilan) tahun (termasuk tenggang waktu selama 12 (dua belas) bulan di mulai pada saat penandatangan perjanjian pinjaman). Penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk melunasi pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Sucorinvest Central Gani.
Based on a Loan Agreement dated December 28, 2006, the Company obtained long-term loan from Coastlines Global Ltd., British Virgin Islands (Coastlines) with maximum amount of US$7,584,196, with a term of nine (9) years (including twelve (12) months grace period starting from the signing date of the loan agreement). The proceeds of this loan are used to pay the long-term loan obtained from PT Sucorinvest Central Gani.
Tingkat bunga tahunan sebesar SIBOR ditambah dengan marjin sebesar 1%.
The annual interest rates are the sum of SIBOR and margin amounting to 1%.
Pinjaman ini dijamin dengan beberapa aset tetap Perusahaan (Catatan 7).
The loan is collaterized by several fixed assets of the Company (Note 7).
Pada tanggal 5 April 2010, Coastlines telah mengalihkan seluruh piutangnya atas Perusahaan kepada High Aspect Worldwide Limited (High Aspect), British Virgin Islands dan Perusahaan telah menyetujui pengalihan tersebut.
On April 5, 2010, Coastlines has assigned its receivable from the Company to High Aspect Worldwide Limited (High Aspect) and the Company has agreed the assignment of the loan.
Perusahaan dan High Aspect telah mengubah perjanjian dua kali, dan terakhir dengan Addendum IV pada tanggal 1 Desember 2010, dimana, Perusahaan dan High Aspect menyetujui, antara lain, jatuh tempo pembayaran bunga akan diperpanjang selama 24 (dua puluh empat) bulan sejak penandatanganan Addendum IV sampai dengan tanggal 30 November 2012. Disamping itu, pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2016.
The Company and High Aspect has amended the agreement twice, and the latest by Addendum IV dated December 1, 2010, whereby, the Company and High Aspect agreed, among others, the maturity of interest payment shall be extended for twenty four (24) months from the signing date of the Addendum IV until November 30, 2012. Besides that, the maturity date of such loan will be due in 2016.
Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan telah melakukan pembayaran masing-masing sebesar US$1.008.000 dan US$1.802.000.
In 2010 and 2009, the Company has made payment amounting to US$1,008,000 and US$1,802,000, respectively.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH DAN LABA/RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
15. MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS AND NET INCOME/LOSSES OF CONSOLIDATED SUBSIDIARY
Akun ini merupakan bagian dari pemegang saham minoritas atas aset bersih PT Wicaksana Supra Ekatama (WSE).
This account represents the share of minority stockholders in the net assets of PT Wicaksana Supra Ekatama (WSE).
Bagian pemegang saham minoritas atas defisiensi modal WSE pada tahun 2010 dan 2009 telah melebihi penyertaan sahamnya. Dengan demikian, akumulasi kelebihan milik pemegang saham minoritas pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah diserap sementara oleh Perusahaan.
The share of minority stockholders in the capital deficiency of WSE in 2010 and 2009 has exceeded its investments. Accordingly, the accumulated excess owned by minority stockholders as of December 31, 2010 and 2009 was temporarily absorbed by the Company.
16. MODAL SAHAM
16. CAPITAL STOCK The details of the stockholders and their respective stock ownership based on the report prepared by PT Datindo Entrycom, a Securities Administration Bureau (Biro Administrasi Efek), as of December 31, 2010 and 2009, are as follows:
Rincian pemegang saham dan pemilikannya berdasarkan laporan yang dibuat oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Assetia Capital Management Ltd., British Virgin Islands PT Wira Saksama Djajadi Djaja, komisaris Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
991.092.172 120.415.680 8.400
78,103 % 9,489 0,001
157.434.725
12,407
78.717.362.500
Assetia Capital Management Ltd., British Virgin Islands PT Wira Saksama Djajadi Djaja, a commissioner Public (with ownership below 5% each)
100,000 %
634.475.488.500
Total
1.268.950.977
17. PENJUALAN BERSIH
495.546.086.000 60.207.840.000 4.200.000
17. NET SALES The details of net sales are as follows:
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2010
2009
Makanan dan minuman Rokok Perawatan diri dan kosmetik Lain-lain
412.469.215.688 747.589.720 11.681.776 16.862.937.891
493.888.450.271 759.926.563 43.687.172 17.629.184.854
Food and beverages Cigarettes Health care and cosmetics Others
Penjualan Bersih
430.091.425.075
512.321.248.860
Net Sales
Net sales made to a related party amounted to Rp3,720,130,382 or 0.86% of the total net sales in 2010, while for 2009, the Company has no sales made to related parties (Note 5).
Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp3.720.130.382 atau 0,86% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2010, sedangkan pada tahun 2009, Perusahaan tidak mempunyai penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5).
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
17. NET SALES (continued) The Company and Subsidiary were not engaged in sales transactions which exceeded 10% of the total consolidated net sales, with any party.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan transaksi penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi, kepada pihak manapun. 18. HARGA POKOK PENJUALAN
18. COST OF SALES The details of cost of sales are as follows:
Rincian harga pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Persediaan awal Pembelian bersih
21.890.178.346 383.444.386.964
21.198.946.585 464.859.336.217
Persediaan yang tersedia untuk dijual Persediaan akhir
405.334.565.310 (20.937.598.806)
486.058.282.802 (21.890.178.346)
Harga Pokok Penjualan
384.396.966.504
464.168.104.456
Beginning inventory Net purchases Inventory available for sale Ending inventory Cost of Sales
Pembelian bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sejumlah Rp249.473.173.529 atau 65,06% dari pembelian bersih tahun 2010 dan Rp331.294.508.848 atau 71,27% dari pembelian bersih tahun 2009 (Catatan 5).
Net purchases from related parties totaled Rp249,473,173,529 or 65.06% of the total net purchases in 2010 and Rp331,294,508,848 or 71.27% of the total net purchases in 2009 (Note 5).
Perusahaan melakukan transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih konsolidasi kepada PT Jakarana Tama (JT), pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan PT Siantar Top Tbk (STT) masing-masing sebesar Rp245.407.962.148 (64,00%) dan Rp108.590.409.113 (28,32%) pada tahun 2010 dan kepada JT dan STT masing-masing sebesar Rp323.815.562.416 (69,66%) dan Rp114.756.115.260 (24,69%) pada tahun 2009.
The Company is engaged in purchase transactions, which exceeded 10% of the total consolidated net purchases to PT Jakarana Tama (JT), a related party and PT Siantar Top Tbk (STT) amounting to Rp245,407,962,148 (64.00%) and Rp108,590,409,113 (28.32%), respectively, in 2010 and to JT and STT amounting to Rp323,815,562,416 (69.66%) and Rp114,756,115,260 (24.69%), respectively, in 2009.
19. BEBAN USAHA
19. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2010 Penjualan Gaji dan upah Kendaraan Perjalanan dan pengangkutan Penghapusan persediaan Sewa Iklan dan promosi Penyusutan (Catatan 7) Kerugian penurunan nilai (pembalikan atas kerugian penurunan nilai) (Catatan 4)
2009
14.380.183.236 7.616.903.509 4.892.778.943 3.099.660.588 1.091.414.047 1.042.876.391 783.845.402 (83.581.724)
44
13.755.976.686 10.010.590.130 5.652.737.331 2.884.582.719 904.137.369 1.107.518.922 643.243.337 1.410.449.437
Selling Salaries and wages Vehicles Traveling and freight Inventories written-off Rent Advertising and promotions Depreciation (Note 7) Impairment losses (reversal of impairment losses) (Note 4)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. BEBAN USAHA (lanjutan)
19. OPERATING EXPENSES (continued) 2010
Penjualan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp200 juta) Jumlah Beban Penjualan Umum dan Administrasi Gaji, upah dan imbalan kerja (Catatan 23) Penyusutan (Catatan 7) Komunikasi Amortisasi aset tak berwujud (Catatan 8) Bahan bakar, listrik dan air Administrasi kantor Pemeliharaan dan perbaikan Pajak dan perizinan Tenaga ahli Lain-lain (masing-masing di bawah Rp350 juta)
2009
1.105.143.308
870.753.163
Selling Others (each below Rp200 million)
33.929.223.700
37.239.989.094
Total Selling Expenses
11.022.040.750 2.779.088.242 2.338.863.045
10.112.343.469 2.280.590.013 2.107.709.715
1.507.147.248 1.346.473.577 740.734.092 662.878.062 553.273.944 530.545.454
1.507.147.248 1.217.334.713 762.661.551 921.300.670 783.165.916 575.338.637
1.749.903.316
1.636.318.035
General and Administrative Salaries, wages and employee benefits (Notes 23) Depreciation (Note 7) Communication Amortization of intangible assets (Note 8) Fuel, electricity and water Office administration Repairs and maintenance Tax and license Professional fee Others (each below Rp350 million)
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
23.230.947.730
21.903.909.967
Total General and Administrative Expenses
Jumlah Beban Usaha
57.160.171.430
59.143.899.061
Total Operating Expenses
20. LABA SELISIH KURS, BERSIH
20. GAIN ON FOREIGN EXCHANGE, NET This account represents gain (loss) on foreign exchange resulting from:
Akun ini merupakan laba (rugi) selisih kurs yang timbul dari: 2010
2009
Pinjaman Jasa giro Lain-lain
2.229.040.094 (33.896.327) 75.015.611
10.057.399.537 (5.025.729) (53.102.090)
Laba Selisih Kurs, Bersih
2.270.159.378
9.999.271.718
21. BEBAN BUNGA
Loan Current accounts Others Gain on Foreign Exchange, Net
21. INTEREST EXPENSE This account represents interest incurred from:
Akun ini merupakan beban bunga atas: 2010
2009
Pinjaman Cerukan Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Lain-lain
853.086.760 397.088.344 252.280.895 121.223.947 189.771.886
47.008.490 389.896.923 42.319.351 30.759.056 204.991.856
Loan Overdraft Obligations under finance leases Consumer finance loan Others
Jumlah Beban Bunga
1.813.451.832
714.975.676
Total Interest Expense
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - LAINLAIN, BERSIH
22. OTHER INCOME MISCELLANEOUS, NET
(CHARGES)
-
Other income (charges) - miscellaneous, net consist of:
Penghasilan (beban) lain-lain - lain-lain, bersih terdiri dari: 2010
2009
Komisi Beban pajak Pendapatan sewa Penghasilan dari penjualan aset tak berwujud yang telah dibebankan Lain-lain
7.551.020.408 2.539.555.307 1.730.748.810
2.287.876.956 1.134.772.005
(3.639.840.281)
8.000.000.000 (3.235.825.218)
Penghasilan (Beban) Lain-lain Lain-lain, Bersih
8.181.484.244
8.186.823.743
23. IMBALAN KERJA
Commision Tax expense Rent income Income from sale of intangible asset that has already been expensed Others Other Income (Charges) Miscellaneous, Net
23. EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.
The Company recognized employee benefits liability to fulfill the Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003 and PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang dilaksanakan oleh PT RAS Actuarial Consulting, dalam laporannya masing-masing bertanggal 1 Maret 2011 dan 12 Februari 2010 yang menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsiasumsi sebagai berikut:
The Company recognized employee benefits liability based on the actuarial calculations as of December 31, 2010 and 2009, prepared by PT RAS Actuarial Consulting, in its reports dated March 1, 2011 and February 12, 2010, respectively, using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions: 2010
Tingkat bunga diskonto/Discount rate Tingkat kematian/Mortality rate Tingkat kenaikan gaji tahunan/ Annual salary increase Usia pensiun/Retirement age
2009
: 9% per tahun/9% per annum : Tabel Mortalita Indonesia 1999/ 1999 Indonesian Mortality Table
11% per tahun/11% per annum Tabel Mortalita Indonesia 1999/ 1999 Indonesian Mortality Table
: 7% per tahun/7% per annum : 55 tahun/55 years
7% per tahun/7% per annum 55 tahun/55 years
The following tables summarize the components of employee benefits liability and employee benefits expenses recognized in the consolidated statements of income:
Tabel berikut adalah rangkuman bagian-bagian dari kewajiban imbalan kerja serta beban imbalan kerja yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi:
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. IMBALAN KERJA (lanjutan) a.
Rincian kewajiban sebagai berikut:
imbalan
Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Jumlah yang tidak diakui: - Biaya jasa lalu - Keuntungan aktuarial Jumlah Kewajiban Imbalan Kerja
b.
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued) kerja
adalah
a.
2010
2009
11.447.579.688
9.383.754.324
(1.183.618.401) 3.402.861.324
(1.457.209.915) 4.526.033.424
13.666.822.611
12.452.577.833
b.
Rincian beban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2010 Biaya bunga Biaya jasa kini Amortisasi dari - Biaya jasa lalu yang tidak diakui - Keuntungan aktuarial Beban Imbalan Kerja, Bersih
c.
The details of the employee benefits liability are as follows:
Present value of employee benefits obligation Unrecognized amounts: - Past service costs - Actuarial gains Total Employee Benefits Liability
The details of the employee benefits expenses are as follows:
2009
983.929.409 753.469.722
853.079.103 643.377.181
273.591.514 (357.804.355)
273.591.514 (341.492.782)
1.653.186.290
1.428.555.016
c.
Mutasi pada kewajiban imbalan kerja yang diakui pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010
Interest expense Current service cost Amortization of - Unrecognized past service costs - Actuarial gains Employee Benefits Expenses, Net
Movements in the employee benefits liability recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2009
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
12.452.577.833
Saldo akhir tahun
13.666.822.611
1.653.186.290 (438.941.512)
11.670.534.163 1.428.555.016 (646.511.346) 12.452.577.833
Balance at beginning of year Employee benefits expenses during the year Payments during the year Balance at end of year
Based on the review of the employee benefits liability, the Company’s management believes that the employee benefits liability is sufficient to meet the requirements of the above decree and accounting standards.
Berdasarkan hasil penelahaan atas kewajiban imbalan kerja tersebut, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa kewajiban imbalan kerja adalah cukup untuk memenuhi persyaratan undang-undang dan standar akuntansi di atas.
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
24. PERJANJIAN KONTINJENSI
PENTING,
IKATAN
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DAN
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a.
Berdasarkan perjanjian distribusi antara Perusahaan dengan beberapa prinsipal, Perusahaan ditunjuk sebagai distributor produk para prinsipal tersebut. Dalam perjanjian distribusi dengan prinsipal tertentu disebutkan bahwa prinsipal tersebut akan mengganti Perusahaan atas biaya-biaya tetap seperti yang ditentukan dalam perjanjian sehubungan dengan aktivitas penjualan yang dilakukan oleh Perusahaan bagi prinsipal tersebut. Penggantian biaya tersebut sejumlah Rp2.266.757.776 dan Rp1.851.283.195 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
a.
Based on the Company’s distributorship agreements with several principals, the Company was appointed as the distributor of the principals’ products. The distributorship agreements with certain principals provide that the principals will reimburse certain fixed costs, as decided in the agreement, in relation to the selling activities performed by the Company on behalf of the principals. The reimbursements of expenses totaled Rp2,266,757,776 and Rp1,851,283,195 in 2010 and 2009, respectively.
b.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas bank garansi sejumlah Rp11 milyar dari PT Bank Agris (Agris), yang digunakan untuk pembelian barang dagangan dari PT Fastrata Buana dan PT Kaldu Sari Nabati, pemasok Perusahaan pada tahun 2010 dan dari PT Marketama Indah dan PT Zensei Indonesia pemasok Perusahaan pada tahun 2009. Kerja sama distribusi dengan PT Marketama Indah dan PT Zensei Indonesia telah berakhir masingmasing pada tahun 2009 dan 2010, sehingga Perusahaan tidak lagi menggunakan fasilitas bank garansi untuk pembelian barang dagangan dari pemasok tersebut. Perusahaan menggunakan fasilitas bank garansi sebesar Rp1,8 milyar pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp3,5 milyar pada tanggal 31 Desember 2009. Fasilitas bank garansi akan jatuh tempo pada 8 Juni 2011. Perusahaan juga menjaminkan deposito berjangka dan tanah dengan hak tanggungan atas Sertifikat Tanah (Hak Guna Bangunan No. 1897 yang berlokasi di Ancol, Jakarta), untuk memperoleh fasilitas bank garansi dari Agris (Catatan 7 dan 9).
b.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company obtained bank guarantee facility totaling Rp11 billion from PT Bank Agris (Agris), which are used for purchases of goods from PT Fastrata Buana and PT Kaldu Sari Nabati, the Company’s principals in 2010 and from PT Marketama Indah and PT Zensei Indonesia, the Company’s principals in 2009. Distributorship agreement with PT Marketama Indah and PT Zensei Indonesia has ceased in 2009 and 2010, respectively, accordingly, in 2010, the Company has no longer used the bank guarantee facility for purchases of goods from these principals. The Company used bank guarantee facility amounting to Rp1.8 billion as of December 31, 2010 and Rp3.5 billion as of December 31, 2009. The bank guarantee facility will expire on June 8, 2011. The Company pledged time deposits and land with first rank of security right (Hak Tanggungan) on the premises of Land Certificate (Hak Guna Bangunan No. 1897 located in Ancol, Jakarta), for obtaining bank guarantee facility from Agris (Notes 7 and 9). The Company also has unused overdraft facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) amounting to Rp2,374,593,339 and Rp4,235,246,989 as of December 31, 2010 and 2009, respectively. The Company pledged land with first rank of security right (Hak Tanggungan) on the premises of Land Certificate (Hak Guna Bangunan No. 4269 located in Bandung, West Java), for obtaining overdraft facility from CIMB Niaga (Notes 7 and 10).
Perusahaan juga memiliki fasilitas cerukan yang belum digunakan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) masing-masing sebesar Rp2.374.593.339 dan Rp4.235.246.989 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Perusahaan menjaminkan tanah dengan hak tanggungan atas Sertifikat Tanah (Hak Guna Bangunan No. 4269 yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat), untuk memperoleh fasilitas cerukan dari CIMB Niaga (Catatan 7 dan 10).
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
25. ASSETS AND CURRENCIES
LIABILITIES
IN
FOREIGN
As of December 31, 2010, the Company has assets and liabilities denominated in foreign currency as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Setara dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Aset Kas dan bank
36.355
326.866.007
Assets Cash on hand and in banks
Jumlah Aset
36.355
326.866.007
Total Assets Liabilities Current maturities of long-term loan
Kewajiban Pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Biaya masih harus dibayar
500.000
4.495.500.000
3.928.839 10.209
35.324.186.937 91.793.255
Jumlah Kewajiban
4.439.048
39.911.480.192
Total Liabilities
Kewajiban Bersih
4.402.693
39.584.614.185
Net Liabilities
Long-term loan, net of current maturities Accrued expenses
As of March 28, 2011, the rate of exchange was Rp8,718 to US$1 based on the middle rate of exchange for bank notes as published by Bank Indonesia. If the net liabilities in foreign currency as of December 31, 2010 are reflected using the middle rate as of March 28, 2011, the net liabilities will decrease by Rp1.2 billion.
Pada tanggal 28 Maret 2011, kurs tengah uang kertas asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia adalah Rp8.718 untuk US$1. Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dikonversi dengan kurs tengah pada tanggal 28 Maret 2011, kewajiban bersih akan berkurang sebesar Rp1,2 milyar.
26. INFORMASI SEGMEN USAHA
26. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Informasi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam bidang usaha yang terdiri dari distribusi dan perdagangan besar. Bidang usaha ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi aset dan pelanggan Perusahaan dan Anak Perusahaan, yaitu sebagai berikut:
The Company and Subsidiary financial information are managed and classified into business segments, namely distribution and trading center. These business segments are used as the basis of primary segment information. The secondary segment reporting of the Company and Subsidiary is geographical segment which is determined by locations of the assets and customers of the Company and Subsidiary, as follows:
1.
1.
Distribusi a. Wilayah 1 meliputi Banda Aceh, Medan, Pematangsiantar, Sibolga, Padang, Pekanbaru dan Palembang. b. Wilayah 2 meliputi Jakarta, Bandung, Pontianak dan Kantor Pusat. c. Wilayah 3 meliputi Surabaya, Denpasar, Makassar dan Semarang.
49
Distribution a. Region 1 including Banda Aceh, Medan, Pematangsiantar, Sibolga, Padang, Pekanbaru and Palembang. b. Region 2 including Jakarta, Bandung, Pontianak and Head Office. c. Region 3 including Surabaya, Denpasar, Makassar and Semarang.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 2.
26. BUSINESS (continued) 2.
Perdagangan Besar (Catatan 1c) a. Jakarta
SEGMENT
INFORMATION
Trading Center (Note 1c) a. Jakarta
Segmen usaha dan geografis yang dilaporkan memenuhi baik tes 10% maupun tes 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5 (Revisi 2000) mengenai “Pelaporan Segmen”.
The reported business and geographical segments comply with both 10% and 75% requirements test as required by PSAK No. 5 (Revised 2000) regarding “Segment Reporting”.
Informasi segmen usaha primer dan sekunder Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company and Subsidiary primary and secondary segment information in 2010 and 2009 are as follows:
a.
a.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Distribusi/Distribution
For the year ended December 31, 2010
Perdagangan Besar/ Trading Center Jakarta
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Descriptions
-
430.091.425.075 -
SALES Net sales Segment sales
-
-
430.091.425.075
Total sales
-
-
(11.465.712.859)
INCOME Loss from operations
-
(1.813.451.832) 2.270.332.712 10.719.673.220
Interest expense Interest income Others
Wilayah 1/ Region 1
Wilayah 2/ Region 2
Wilayah 3/ Region 3
Jumlah/ Total
PENJUALAN Penjualan bersih Penjualan antar segmen
209.479.032.263 -
155.574.329.874 -
65.038.062.938 -
430.091.425.075 -
-
Jumlah penjualan
209.479.032.263
155.574.329.874
65.038.062.938
430.091.425.075
Keterangan
HASIL Rugi usaha Beban bunga Penghasilan bunga Lain-lain Beban pajak tangguhan Laba (rugi) bersih
INFORMASI LAINNYA Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
(1.188.446.277)
(8.248.675.773)
(2.028.590.809)
(11.465.712.859)
(284.815.585 ) 3.218.271 797.571.103
(1.404.419.891) 2.265.924.198 9.590.404.867
(123.872.356 ) 1.190.243 331.353.250
(1.813.107.832) 2.270.332.712 10.719.329.220
(672.472.488 )
41.737.665.164
(369.235.708) 1.833.997.693
146.585.195.228
(1.819.919.672)
20.599.184.956
(344.000 ) 344.000
Eliminasi/ Elimination
(369.235.708 )
-
-
(369.235.708)
Deferred tax expense
(658.394.467)
-
-
(658.394.467)
Net income (loss)
1.707.000
-
208.922.045.348
208.923.752.348
OTHER INFORMATIONS Segment assets
-
4.364.969.767
-
4.364.969.767
-
-
4.364.969.767
Unallocated assets
Jumlah aset konsolidasi
41.737.665.164
150.950.164.995
20.599.184.956
213.287.015.115
1.707.000
-
213.288.722.115
Total consolidated assets
Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
28.567.407.432
106.934.741.811
43.706.880.993
179.209.030.236
11.779.139.448
-
39.819.686.937
-
39.819.686.937
-
28.567.407.432
146.754.428.748
43.706.880.993
219.028.717.173
11.779.139.448
Jumlah kewajiban konsolidasi Perolehan aset tetap termasuk uang muka pembelian kendaraan melalui pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak berwujud
(92.017.746.113 ) (92.017.746.113 )
98.970.423.571
Segment liabilities
39.819.686.937
Unallocated liabilities
138.790.110.508
Total consolidated liabilities
822.560.000
627.280.715
139.714.500
1.589.555.215
-
-
1.589.555.215
Acquisition of fixed assets included advance for purchase of transportation equipment through consumer finance and finance leases
1.037.023.670
3.534.237.637
498.819.585
5.070.080.892
-
-
5.070.080.892
Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets
50
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) b.
26. BUSINESS (continued) b.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Distribusi/Distribution
Perdagangan Besar/ Trading Center Jakarta
Jumlah Konsolidasi/ Total Consolidated
Descriptions
-
512.321.248.860 -
SALES Net sales Segment sales
-
-
512.321.248.860
Total sales
-
-
(10.990.754.657 )
INCOME Income (loss) from operations
-
(714.975.676 ) 131.039.197 19.294.861.067
Interest expense Interest income Others
Wilayah 2/ Region 2
Wilayah 3/ Region 3
Jumlah/ Total
PENJUALAN Penjualan bersih Penjualan antar segmen
268.780.877.096 -
174.474.682.020 -
69.065.689.744 -
512.321.248.860 -
-
Jumlah penjualan
268.780.877.096
174.474.682.020
69.065.689.744
512.321.248.860
HASIL Laba (rugi) usaha
2.583.941.778
(12.363.737.034)
(1.210.959.401)
(10.990.754.657 )
(533.362.018 ) 125.398.158 18.040.351.878
(57.945.861) 1.841.550 508.895.310
(714.484.676 ) 131.039.197 19.294.370.067
Beban bunga Penghasilan bunga Lain-lain Manfaat pajak tangguhan Laba (rugi) bersih
INFORMASI LAINNYA Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
(123.176.797 ) 3.799.489 745.122.879 -
536.488.316
3.209.687.349
5.805.139.300
42.955.566.898
147.613.279.467
(758.168.402 )
22.367.127.061
INFORMATION
For the year ended December 31, 2009
Wilayah 1/ Region 1
Keterangan
SEGMENT
(491.000 ) 491.000
Eliminasi/ Elimination
536.488.316
-
-
536.488.316
Deferred tax benefit
8.256.658.247
-
-
8.256.658.247
Net income (loss)
212.935.973.426
2.800.000
-
212.938.773.426
OTHER INFORMATIONS Segment assets
-
5.497.785.937
-
5.497.785.937
-
-
5.497.785.937
Unallocated assets
Jumlah aset konsolidasi
42.955.566.898
153.111.065.404
22.367.127.061
218.433.759.363
2.800.000
-
218.436.559.363
Total consolidated assets
Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
29.112.330.428
100.567.933.683
43.654.903.425
173.335.167.536
11.780.232.448
-
52.472.640.802
-
52.472.640.802
-
29.112.330.428
153.040.574.485
43.654.903.425
225.807.808.338
11.780.232.448
Jumlah kewajiban konsolidasi
(92.017.746.113 ) (92.017.746.113 )
93.097.653.871
Segment liabilities
52.472.640.802
Unallocated liabilities
145.570.294.673
Total consolidated liabilities
Perolehan aset tetap termasuk uang muka pembelian kendaraan melalui pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan
820.053.773
828.716.098
105.350.000
1.754.119.871
-
-
1.754.119.871
Acquisition of fixed assets included advance for purchase of transportation equipment through consumer finance and finance leases
Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak berwujud
771.130.324
3.295.290.686
364.559.588
4.430.980.598
-
-
4.430.980.598
Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets
27. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN ASOSIASI
27. DIFFERENCE ARISING FROM TRANSACTIONS RESULTING IN CHANGES IN THE EQUITY OF A SUBSIDIARY/ASSOCIATED COMPANY
Akun ini merupakan selisih yang timbul antara nilai tercatat penyertaan saham PT Wicaksana Supra Ekatama (WSE) dan bagian proporsional WSE di dalam nilai aset bersih PT Mutiara Ritelinti Wira (MRW) sehubungan dengan perubahan ekuitas MRW yang berasal dari konversi hutang ke saham MRW melalui penerbitan saham baru MRW pada tahun 2006. Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan asosiasi”, selisih ini dicatat di akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan asosiasi” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas, Bersih pada neraca konsolidasi.
This account represents the difference between the carrying values of the investments of PT Wicaksana Supra Ekatama (WSE) and its proportionate share in the net assets value of PT Mutiara Ritelinti Wira (MRW) arising from changes in the equity of MRW, which resulted from the conversion of MRW’s loans to equity through the issuance of MRW’s new shares in 2006. In accordance with PSAK No. 40, “Accounting for a Change in the Value of Equity of a Subsidiary/Associated company”, the difference is recorded as “Difference Arising from Transactions Resulting in Changes in the Equity of a Subsidiary/Associated company” account and presented as part of Stockholders’ Equity, Net in the consolidated balance sheets.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kewajiban keuangan yang terdiri dari hutang cerukan, hutang usaha, hutang lain-lain pihak ketiga - uang muka pelanggan, biaya masih harus dibayar dan hutang pinjaman jangka panjang. Hutang ini digunakan untuk modal kerja dan membiayai kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan. Di sisi lain, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga memiliki aset keuangan yang terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain: deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan dan uang jaminan. Aset ini merupakan hasil dari kegiatan operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The Company and Subsidiary have financial liabilities consisting of bank overdraft, trade payables, others payables third parties - deposit from customers, accrued expenses, and long-term loan. These payables are used for working capital and finance the Company’s and Subsidiary’s operations. On the other hand, the Company and Subsidiary also have financial assets consist of cash and banks, trade receivables, others receivables and other assets: restricted time deposit, loan to employees and security deposits. These assets are the results of the Company’s and Subsidiary’s operations.
Resiko utama yang dihadapi oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah resiko suku bunga, resiko mata uang asing, resiko kredit dan resiko likuiditas. Direksi telah melakukan evaluasi dan menyetujui kebijakan manajemen resiko dimaksud seperti diuraikan di bawah ini.
The main risks faced by the Company and Subsidiary are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and liquidity risk. Directors have evaluated and approved the risk management policies as described below.
Resiko suku bunga
Interest rate risk
Perusahaan dan Anak Perusahaan menghadapi resiko perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan adanya hutang pinjaman jangka panjang.
The Company and Subsidiary face the risk of changes in market interest rate in relation to the existence of long-term loan.
Untuk menghadapi resiko suku bunga, maka Perusahaan dan Anak Perusahaan berusaha untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang ditetapkan berdasarkan SIBOR.
To cover the interest rate risk, the Company and Subsidiary seeks to obtain loans which interest rates is set according to SIBOR.
Perusahaan dan Anak Perusahaan juga memperoleh hutang sewa pembiayaan dan hutang pembiayaan konsumen dengan suku bunga yang telah disetujui bersama untuk periode 3 (tiga) tahun.
The Company and Subsidiary also obtained obligations under finance leases and consumer finance loan payables which interest rate had been agreed for period of three (3) years.
Dengan demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat menentukan biaya bunga yang terjadi atas kewajiban tersebut.
Accordingly, the Company and Subsidiary could determine the interest expense incurred on the obligations.
Resiko mata uang asing
Foreign currency risk
Sehubungan dengan adanya pinjaman jangka panjang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, maka posisi neraca konsolidasi dan laporan laba rugi konsolidasi akan terpengaruh dengan perubahan kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
Due to long-term loan denominated in US Dollar, position of consolidated balance sheets and consolidated statements of income will be affected by changes in the exchange rate of Rupiah against US Dollar.
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tahun 2010, kebijakan manajemen dalam menghadapi perubahan kurs adalah dengan mengikuti perkembangan pasar karena biaya untuk melakukan transaksi hedging lebih tinggi dan akan menyebabkan tambahan biaya bagi Perusahaan dan Anak Perusahaan.
For the year ended 2010, management policy to cover the changes in exchange rate is to follow the market’s conditions since cost to execute hedging transactions is higher and caused additional cost to the Company and Subsidiary.
Resiko kredit
Credit risk
Kegiatan penjualan Perusahaan dan Anak Perusahaan dilakukan secara kas dan kredit. Untuk penjualan kredit, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melakukan proses kelayakan pelanggan sebelum kredit diberikan. Setiap pelanggan yang diberikan kredit harus memiliki limit kredit, jangka waktu kredit dan pemberian kredit harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga menetapkan perlunya jaminan pembelian terhadap pelanggan tertentu. Saldo piutang dagang selalu dimonitor untuk memastikan penagihan yang optimal.
The Company’s and Subsidiary’s sales activites are conducted in cash and credit. For credit sales, the Company and Subsidiary will check the properness of the customer before granting credit. Each customer must have credit limit, period of credit and granting credit should be done accordance to procedures set. The Company and Subsidiary also considered the needs of purchase deposit for certain customers. Balance of trade receivables is always monitored to ensure the optimum collection.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
The Company’s and Subsidiary’s management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover any possible losses from uncollectible receivables.
Resiko likuiditas
Liquidity risk
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membiayai piutang dagang dan persediaan. Dalam hal terjadi kekurangan modal kerja, maka Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat menggunakan fasilitas cerukan dari bank.
In the course of business, the Subsidiary need working capital trade receivables and inventories. of working capital shortage is Company and Subsidiary will overdraft facility.
Manajemen memonitor resiko kekurangan modal kerja dengan menggunakan proyeksi arus kas penerimaan yang dibandingkan dengan penggunaan dana.
Management monitors the risk of working capital shortage by using cash flow receipt projections compared to utilisation of the fund.
Tujuan manajemen adalah untuk menjaga keseimbangan antara penerimaan dana dan kebutuhan pemakaian dana.
Management objective is to maintain the balance between receipt and usage of the funds.
53
Company and to finance the When condition occurred, the use the bank
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. INSTRUMEN KEUANGAN
29. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.
Financial instruments presented in the consolidated balance sheets are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs.
Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Aset lain-lain - pinjaman karyawan disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa. Sedangkan nilai tercatat dari hutang jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Other assets - loan to employees is carried at amortized cost using the effective interest rate method (“EIR”), and the discount rates used are the current market incremental lending rates for similar types of lending. Meanwhile, the carrying amount of long-term loan with floating interest rates approximately at fair value.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang cerukan, hutang usaha dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amount) of cash and banks, trade receivables, others receivables, bank overdraft, trade payables and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.
Instrumen keuangan dicatat pada nilai selain nilai wajar
Financial instruments carried at amounts other than fair values
Aset lain-lain - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, Aset lain-lain - uang jaminan dan Hutang lain-lain pihak ketiga - uang muka dari pelanggan dicatat pada biaya perolehan karena tidak praktis untuk memperkirakan nilai wajar dari deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, uang jaminan dan uang muka dari pelanggan, karena tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap meskipun tidak diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca.
Other assets - restricted time deposits, Other assets - security deposits and Others payable third parties - deposits from customers are carried at cost because it is not practical to estimate the fair values of restricted time deposits, refundable deposits and deposits from customers due to there are no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within twelve (12) months after the balance sheet date.
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
29. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The table below presented classification of the Company’s and Subsidiary’s financial instruments as of December 31, 2010:
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010: Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Uang jaminan Jumlah
Hutang dan pinjaman/ Loans and borrowings
Jumlah/ Total
2.960.024.928 30.069.207.611 52.765.850.722
-
2.960.024.928 30.069.207.611 52.765.850.722
1.500.000.000 205.860.021 108.896.385
-
1.500.000.000 205.860.021 108.896.385
87.609.839.667
-
87.609.839.667
Financial assets Cash on hand and in banks Trade receivables Others receivables Other assets Restricted time deposits Loan to employees Security deposits Total
Kewajiban keuangan Hutang cerukan Hutang usaha Hutang lain-lain pihak ketiga uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang
-
1.875.406.661 60.890.103.994
1.875.406.661 60.890.103.994
-
685.000.000 2.122.439.540 39.819.686.937
685.000.000 2.122.439.540 39.819.686.937
Financial liabilities Bank overdraft Trade payables Others payables third parties deposit from customers Accrued expenses Long-term loan
Jumlah
-
105.392.637.132
105.392.637.132
Total
The table below presented carrying amounts and estimated fair value of the Company and Subsidiary that are presented in the consolidated balance sheet as of December 31, 2010:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dicatat di neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010: Nilai tercatat/ Carrying amount Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Uang jaminan Jumlah aset keuangan
Nilai wajar/ Fair value
2.960.024.928 30.069.207.611 52.765.850.722
2.960.024.928 30.069.207.611 52.765.850.722
1.500.000.000 205.860.021 108.896.385
1.500.000.000 205.860.021 108.896.385
87.609.839.667
87.609.839.667
55
Financial assets Cash and banks Trade receivables Other receivables Other assets Restricted time deposits Loan to employees Security deposits Total financial assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
29. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Kewajiban keuangan Hutang cerukan Hutang usaha Hutang lain-lain pihak ketiga uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang
1.875.406.661 60.890.103.994
1.875.406.661 60.890.103.994
685.000.000 2.122.439.540 39.819.686.937
685.000.000 2.122.439.540 39.819.686.937
Financial liabilities Bank overdraft Trade payables Others payable third parties deposit from customers Accrued expenses Long-term loan
Jumlah kewajiban keuangan
105.392.637.132
105.392.637.132
Total financial liabilities
30. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
30. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006)
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2h, laporan keuangan konsolidasi pada tanggal dan untuk tahun yang yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan laporan keuangan konsolidasi pertama Perusahaan dan Anak Perusahaan yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
As described in Note 2h, the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2010 are the Company’s and Subsidiary’s first consolidated financial statements prepared in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006).
Dalam mengadopsi standar-standar baru di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Company and Subsidiary have identified the following transitional adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions for the first adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesia Institute of Accountants.
Pengaruh transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca konsolidasi awal Perusahaan dan Anak Perusahaan per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) to the Company’s and Subsidiary’s opening consolidated balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Neraca Konsolidasi Aset Cadangan kerugian penurunan nilai Aset pajak tangguhan Ekuitas Akumulasi kerugian
Sebelum disesuaikan/ Before adjusted
Penyesuaian transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006/ Transitional adjustments to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)
Setelah disesuaikan/ As Adjusted
Consolidated Balance Sheet Assets
(4.758.089.899) 5.497.785.937 657.515.890.219
3.054.321.846 (763.580.462) (2.290.741.384)
56
(1.703.768.053) 4.734.205.475 655.225.148.835
Allowance for impairment losses Deferred tax assets Equity Accumulated losses
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan)
30. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006) (continued)
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian ulang atas cadangan kerugian penurunan nilai, setelah dikurangi dengan pengaruh pajak, sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian ulang atas cadangan kerugian penurunan nilai terinci dalam Catatan 2h.
The above transition adjustments were derived from the reassessment of allowance for impairment losses, net of tax effect, in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). The basis for reassessment of allowance for impairment losses is detailed in Note 2h.
31. KONDISI BISNIS DAN KELANGSUNGAN USAHA
31. BUSINESS CONCERN
CONDITIONS
AND
GOING
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengalami kerugian yang berulang kali dari kegiatan usahanya, sehingga pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah mengakibatkan saldo akumulasi kerugian konsolidasi masingmasing sebesar Rp656 milyar dan Rp658 milyar. Kondisi ini menimbulkan keraguan substansial atas kemampuan Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
The Company and Subsidiary have suffered recurring losses from their operation, which as of December 31, 2010 and 2009 have caused consolidated accumulated losses amounting to Rp656 billion and Rp658 billion, respectively. These conditions raise substantial doubt about the Company’s and Subsidiary’s ability to continue as going concerns.
Untuk menghadapi situasi tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga melakukan rencanarencana sebagai berikut untuk memperbaiki kondisi operasi dan keuangannya:
To address the above situation, the Company and Subsidiary are taking the following plans to improve their operations and financial condition:
·
Mencari peluang hubungan bisnis baru baik dengan prinsipal yang ada maupun prinsipal baru berupa produk baru maupun area distribusi baru.
·
Seek opportunity of new business relationship from new products or new distribution areas with existing or new principals.
·
Melakukan konsolidasi area pendistribusian untuk menurunkan biaya distribusi.
·
Make consolidation of distribution area to decrease the distribution expenses.
·
Meningkatkan efisiensi biaya melalui penyederhanaan proses kerja, penghematan biaya dan peningkatan produktivitas.
·
Increase cost efficiency by simplifying the working process, reducing cost and optimizing the productivity.
·
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan keterampilan dan kualitas personal yang berkesinambungan dalam pekerjaannya.
·
Develop human resources’ ability by continuously training the personnels’ skill and quality.
·
Memperbaiki Perusahaan.
·
Improve Subsidiary’s capital structure.
struktur
permodalan
Anak
The Company’s and Subsidiary’s management believes that the above plans will be effective to improve their conditions.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan yakin bahwa rencana-rencana di atas akan efektif untuk memperbaiki kondisi Perusahaan dan Anak Perusahaan.
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
32. STANDARDS EFFECTIVE
ISSUED
BUT
NOT
YET
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations issued by the Indonesian Accounting Standards Board up to the date of completion of the Company’s financial statements but not yet effective are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
·
PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
·
PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
·
PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
·
PSAK No. 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
·
PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
·
PSAK No. 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting” Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
·
PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
·
PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
·
PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi“ Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
·
PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
32. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on (continued)
·
PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
·
PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures” Requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
·
PSAK No. 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan” Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
·
PSAK No. 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” Prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
·
PSAK No. 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” Akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
·
PSAK No. 12 (Revised 2009) “Interests in Joint Ventures” Shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
·
PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi“ Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi“ dan PSAK No. 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi“.
·
PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investments in Associates“ Shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates“ and PSAK No. 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates“.
·
PSAK No. 19 (Revisi 2010) ”Aset Tak Berwujud” Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
·
PSAK No. 19 (Revised 2010) “Intangible Assets” Prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
59
or
after
January
1,
2011:
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
32. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on (continued)
·
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
·
PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations” Applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
·
PSAK No. 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan” Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
·
PSAK No. 23 (Revised 2010) “Revenue” Identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
·
PSAK No. 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
·
PSAK No. 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
·
PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
·
PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
·
PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
·
PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
60
or
after
January
1,
2011:
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
32. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on (continued)
·
PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
·
PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations” Aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
·
ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (‘EBK’)” Menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
·
ISAK No. 7 (Revised 2009), “ConsolidationSpecial Purpose Entities (‘SPE’)” Provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.
·
ISAK No. 9, “Perubahan atas Kewajiban Purna Operasi, Kewajiban Restorasi, dan Kewajiban Serupa” Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.
·
ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” Applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognized as part of the cost of an item of fixed assets in accordance with PSAK No. 16 and as a liability in accordance with the PSAK No. 57.
·
ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan” Berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di masa yang akan datang.
·
ISAK No. 10, “Customer Loyalty Programmes” Applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.
·
ISAK No. 11, “Distribusi Aset Non Kas kepada Pemilik” Diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset non kas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
·
ISAK No. 11, “Distributions of Non-Cash Assets to Owners” Applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative.
·
ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas (‘PBE’): Kontribusi Non moneter oleh Venturer” Berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi non moneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
·
ISAK No. 12, “Jointly Controlled Entities (‘JCE’): Non-Monetary Contributions by Venturers” Deals with the venturer's accounting for nonmonetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.
61
or
after
January
1,
2011:
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
32. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on (continued)
·
ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” Diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.
·
ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation” Applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.
·
ISAK No. 14, “Aset Takberwujud-Biaya Situs Web” Mensyaratkan bahwa situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).
·
ISAK No. 14, “Intangible Assets-Web Site Costs” Provides that web site costs that arise from development and which is for internal or external access is an internally generated intangible asset and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK No. 19 (Revised 2010).
·
ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
·
ISAK 17, “Interim Financial Impairment” Requires that en entity shall impairment loss recognized interim period in respect of investment in either an equity financial asset carried at cost.
or
after
January
1,
2011:
Reporting and not reverse an in a previous goodwill or an instrument or a
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
·
PSAK No. 10 (Revisi 2010) ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
·
PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
·
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
·
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” Establish the accounting and disclosures for employee benefits.
62
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
32. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on (continued)
·
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (kewajiban) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
·
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes” Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
·
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan.
·
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” Establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
·
PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
·
PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment” Specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
·
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
·
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
·
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
·
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
·
ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
·
ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” Prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
63
or
after
January
1,
2012:
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
32. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
NOT
YET
The Company and Subsidiary are presently evaluating and have not yet determined the effects of these new and revised PSAKs and interpretations on their consolidated financial statements.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK baru dan revisi dan interpretasi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasi. 33. REKLASIFIKASI AKUN
33. RECLASSIFICATION ACCOUNTS To conform with the 2010 consolidated financial statements presentation, several accounts in 2009 consolidated financial statements have been reclassified with details as follows:
Untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2010, beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi dengan rincian sebagai berikut:
Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Beban usaha Umum dan Administrasi Penghasilan lain-lain Lain-lain
BUT
Sebelum reklasifikasi/ Before Reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
3.274.113.684
5.142.730.660
8.416.844.344
47.836.776.547
(5.142.730.660)
42.694.045.887
24.191.786.923
(2.287.876.956)
21.903.909.967
(10.474.700.699)
2.287.876.956
(8.186.823.743)
34. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Setelah reklasifikasi/ After Reclassification Others receivables Related parties Due from a related party Operating expenses General and Administrative Other income Miscellaneous
34. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The management is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 28, 2011.
Pihak manajemen bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2011.
64